Bab III
-
Upload
nur-rachmawati -
Category
Documents
-
view
256 -
download
0
Transcript of Bab III
5/11/2018 Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a0c8f008373 1/10
BAB III
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah
menggunakan metode eksperimental laboratorium, mengenai uji potensi antijamur
ekstrak daun jarak pagar ( Jatropha curcas L.) terhadap Candida albicans dan
Micropsorum gypseum secara in vitro.
Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
2. Pengekstrakan daun jarak pagar ( Jatropha curcas L.) dilakukan di
laboratorium Biologi Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta.
3. Waktu yang digunakan untuk penelitian ini adalah dimulai dari
pertengahan bulan Mei 2011 sampai pertengahan bulan Juni 2011.
5/11/2018 Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a0c8f008373 2/10
Populasi dan Sampel Penelitian
1. Subjek penelitian ini adalah daun segar jarak pagar ( Jatropha curcas L.)
yang berasal dari Wates, Kulon Progo, Yogyakarta.
2. Bahan uji yang digunakan adalah kultur jamur Candida albicans dan
Microsporum gypseum yang berasal dari Balai Laboratorium Kesehatan
Provinsi Yogyakarta.
Variabel dan Definisi Operasional
1. Variabel
a. Variabel bebas
Daya antijamur pada ekstrak daun jarak pagar ( Jatropha curcas L.)
(KHM dan KBM).
b. Variabel terikat
Pertumbuhan jamur Candida albicans dan Microsporum gypseum pada
media.
c. Variabel terkendali
Konsentrasi ekstrak daun jarak pagar ( Jatropha curcas L.)
Jumlah jamur, waktu inkubasi jamur, dan suhu inkubasi jamur.
d. Variabel terganggu
1) Kontaminsasi mikroba lain
5/11/2018 Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a0c8f008373 3/10
2) Ketelitian pada pengamatan
2. Definisi Operasional
a. Ekstrak daun jarak pagar ( Jatropha curcas L.) adalah daun jarak
pagar yang telah melalui proses ekstraksi dengan metode perkolasi yang
menggunakan pelarut ethanol 80%.
b. Candida albicans termasuk flora normal pada kulit dan membrane
ukosa manusia yang pada bentuk patogennya dapat menyebabkan
candidasis. Jamur ini tampak sebagai ragi lonjong, sel bertunas, dan
berukuran 2-3 x 4-6 µm yang memanjang menyerupai hifa
(pseudohifa). Pada media Sabouroud agar tampak sedikit menimbul
dari permukaan medium dengan permukaan halus, licin, atau berlipat-
lipat, berwarna putih kekuningan dan berbau ragi. Candida albicans
yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Balai Laboratorium
Kesehatan Provinsi Yogyakarta
c. Microsporum gypseum adalah jamur spesies geofilik umum yang
dapat berupa ektorisks berspora besar dan menyebabkan tinea kapitis
dan tinea korporis. Pada media Sabouraud agar, pertumbuhan bakteri
bisa lambat atau cepat pada suhu 25oC, memiliki diameter koloni yang
bervariasi antara 1 sampai 9 cm setelah 7 hari diinkubasi. Microsporum
gypseum yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Balai
Laboratorium Kesehatan Provinsi Yogyakarta.
5/11/2018 Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a0c8f008373 4/10
d. Uji potensi antijamur adalah menguji suatu zat yang diduga
mempunyai daya antijamur dengan memanfaatkan jamur sebagai
indicator pengujian. Kegunaan uji antijamur ini adalah diperolehnya
suat system pengobatan yang efektif dan efisien. Metode uji antijamur
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode dilusi
e. Antijamur adalah suatu zat yang dapat menghambat atau
membunuh jamur.
f. KHM (Kadar Hambat Minimal) adalah konsentrasi minimal dari
suatu zat yang dapat memhambat pertumbuhan suatu mikroorganisme,
KBM (Kadar Bunuh Minimal) adalah konsentrasi minimal dari suatu
zat yang dapat membunuh suatu mikroorganisme. Satuan yang
digunakan dalam menentukan nilai KHM dan KBM dapa penelitian ini
adalah %.
Instrument Penelitian
1. Alat :
a. Alat penggiling
b. Mesin pengering
c. Percolator
d. Cawan petri berdiameter 10 cm
e. Tabung reaksi
5/11/2018 Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a0c8f008373 5/10
f. Rak tabung reaksi
g. Pipet dan mikropipet
h. Lidi kapas
i. Lampu Bunsen
j. Incubator memert
k. Alat timbangan
2. Bahan :
a. Ekstrak daun jarak pagar ( Jatropha curcas L.)
b. Jamur Candida albicans
c. Jamur Microsporum gypseum
d. Aquades steril
e. Standar Mc Farland
f. Larutan NaCl fisiologis
g. Media Sabouroud Dextrosa Agar
h. RPMI
Cara Pengumpulan Data
1. Penyiapan mikroba uji :
5/11/2018 Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a0c8f008373 6/10
a. Kultur Jamur Candida albcans
Candida albicans dibiakkan pada media Sabouroud Dextrosa
Agar kemudian diinkubasikan selama 48 jam pada suhu 25o-30oC.
Pertumbuhan Candida albicans dari hasil biakkan diambil ± 1 ose
Candida albicans, ditanam pada 2 mL media CYG, dan diinkubasikan
selama 3-5 jam pada suhu 25o-30oC. Setelah itu, suspense Candida
albicans dibuat dengan cara menambahkan NaCl pada media CYG
tersebut sehingga kekeruhannya sama dengan standar Mc Farland I yakni
konsentrasi kuman sebesar 108 CFU/mL. kemudian suspense tersebu
diencerkan sebanyak 100 kali sehingga didapat konsentrasi Candida
albicans sebesar 106 CFU/mL.
b. Kultur Jamur Microsporum gypseum
Jamur Microsporum gypseum diambil dari suatu biakan dengan
menggunakan ose sebanyak satu koloni. Kemudia digoreskan pada media
Sabouroud Dextrosa Agar (SDA) pada suatu tabung yang kemudian
diinkubasikan selama 18-24 jam pada temperature kamar. Setelah biakan
tumbuh, tabung disimpan sebagai stok pada suhu kamar. Pada dua minggu
sekali dilakukan phasase di nutrient agar untuk stok persediaan. Kemudian
diambil 1 ose biakan jamur yang berumur ± 2 hari, kemudian dimasukkan
ke dalam tabung yang berisi ± 2 mL larutan NaCl fisiologis 0,9%,
dicampurkan samapai homogen, kemudian disamakan dengan standar Mc
Farland(108 CFU/mL) kemudian diencerkan dengan media aquades.
5/11/2018 Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a0c8f008373 7/10
2. Cara pembuatan ekstrak :
Pengekstraksian daun jarak pagar ( Jatropha curcal L. ) terjadi
dalam dua tahap:
a. Tahap penyerbukan
Daun jarak pagar ( Jatropha curcas L.) dicuci terlebih dahulu, lalu
dikeringkan dengan mesin pengering pada suhu 45o sampai 50oC selama 2
hari. Lalu, masukkan ke dalam mesin penggiling dengan diameter
penyaring 1 mm.
b. Tahap pembasahan
Serbuk daun jarak pagar ( Jatropha curcas L.) yang telah dibuat,
dicampurkan dengan pelarut ethanol 80% sebanyak ½ sampai banyak dari
bobot tersebut sedikit demi sedikit, lalu diaduk perlahan. Campuran
tersebut kemudian direndam selama 2 jam. Tahap ini disebut juga tahap
perkolasi. Pada tahap ini, percolator diisi dengan kapas, kemudian
diberikan kertas saring di atasnya. Setelah itu, tambahkan dengan serbuk
yang telah basah dan ditambahkan pelarut sampai lebih kurang ¾ bagian
dari percolator. Diamkan selama semalam, kemudian kran percolator
dibuka perlahan. Tamping percolator dalam wadah yang disediakan.
Perkolasi dilanjutkan hingga cairan di atas serbuk menjadi jernih.
Kemudian perkolasi diuapkan dalam cawan porselin dengan pemanas air
disertai dengan pengurangan tekanan hingga diperoleh ekstrak yang
kental.
5/11/2018 Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a0c8f008373 8/10
3. Penentuan kadar hambat minimal dan kadar bunuh minimal
tanaman jarak pagar ( Jatropha curcas L.) :
a. Disediakan 33 tabung volum 5 mL dengan 3 seri pengenceran.
Pengulangan yang akan dilakukan adalah sebanyak 3 kali.
b. 1 mL aquades steril dimasukkan ke dalam tabung ke-2 sampai
tabung ke-8, kemudian dimasukkan 1 mL ekstrak daun jarak pagar
( Jatropha curcas L.) ke dalam tabung ke-1 dan tabung ke-2 sehingga
tabung-1 berisi ekstrak daun jarak pagar ( Jatropha curcas L.) dengan
konsentrasi 50%, dan tabung-2 berisi ekstrak daun jarak pagar
( Jatropha curcas L.) dengan konsentrasi 25%.
c. Kemudian dilakukan seri pengenceran secara seri dari tabung-2
sampai ke tabung-8 dengan cara memindahkan 1 mL larutan ekstrak
daun jarak pagar ( Jatropha curcas L.) dari tabung-2 ke tabung-3,
kemudian dicampurkan sampai homogen. Diambil kembali 1 mL dari
tabung-3 ke tabung-4, dicampurkan sampai homogen, demikian
seterusnya sampai tabung-8 diambil 1 mL dan dipindahkan ke tabung-
9.
d. Masukkan masing-masing 1 mL suspense jamur yang telah dibuat
ke dalam tabung-1 hingga tabung ke-11, kecuali tabung ke-10. Pada
tabung ke-10 dan tabung ke-11 dimasukkan media yaitu RPMI
sehingga tabung ke-10 hanya berisi media sebagai control negative,
sedangkan tabung ke-11 berisi campuran dari media dan suspense
5/11/2018 Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a0c8f008373 9/10
jamur sebagai control positif. Volume akhir pada tabung-1 sampai
tabung-9 adalah sebesar 2 mL. Konsentrasi akhir dari ekstrak daun
jarak pagar (Jatropha curcas L.) pada tiap tabung adalah tabung-1
50%, tabung-2 25%, tabung-3 12,5%, tabung-4 6,25%, tabung-5
3,125%, tabung-6 1,5625%, tabung-7 0,78125%, tabung-8 0,390625%,
dan tabung-9 0,1953125%.
e. Selanjutnya, semua tabung diberi tanda nomor 1 sampai nomor 9.
Pada tabung ke-10 diberi tanda control negative, sedangkan tabung ke-
11 diberi tanda control positif, kemudian semua tabung diinkubasikan
pada suhu 37oC selama 24 jam.
f. Diamati ada tidaknya pertumbuhan Candida albicans dan
Microsporum gypseum dengan cara membandingan dengan kontrol
positif.
g. Kadar hambat minimal diperoleh dengan mengamati tabung
subkultur yang tidak menunjukkan adanya pertumbuhan Candida
albicans dan Microsporum gypseum dengan konsentrasi terendah.
h. Tabung-tabung subkultur yang tidak memperlihatkan adanya
pertumbuhan mikroba, selanjutnya digoreskan pada media Sabouraud
Dextrosa Agar dan diinkubasikan pada suhu 35oC selama 48 jam.
i. Kadar bunuh minimal ditunjukkan dengan tidak adanya
pertumbuhan mikroba pada medium agar nutrient dengan konsentrasi
terendah.
5/11/2018 Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a0c8f008373 10/10
Pengolahan dan Metode Analisa Data
Pengolahan dan metode analisa data pada penelitian ini adalah dengan
membandingkan KHM dan KBM ekstrak daun jarak pagar ( Jatropha curcas L.)
terhadap jamur Candida albicans dan Microsporum gypseum.