BAB III

18
BAB III METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono (2008: 6) metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. Metode penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu: 1. JENIS PENELITIAN Menurut Sugiyono (2008: 14), Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data 34

Transcript of BAB III

Page 1: BAB III

BAB III

METODE PENELITIAN

Menurut Sugiyono (2008: 6) metode penelitian pendidikan dapat

diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan

dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu

sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan

mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.

Metode penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:

1. JENIS PENELITIAN

Menurut Sugiyono (2008: 14), Metode penelitian kuantitatif dapat

diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,

pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang ditetapkan.

Adapun instrument yang dilakukan terdiri dari tes.

Menurut Aswarni Sudjud dalam Arikunto (2006: 267), penelitian

komparasi akan menemukan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan

tentang benda-benda, tentang orang, tentang prosedur kerja, tentang ide-ide,

kritik terhadap orang, kelompok, terhadap suatu ide ataupun prosedur kerja.

Sesuai dengan judul penelitian diatas, penelitian ini termasuk

penelitian kuantitatif dan komparatif sebab data yang diperoleh berupa angka

34

34

Page 2: BAB III

dari hasil tes dan dari hasil tes tersebut diteliti tentang perbedaannya.

Pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran

matematika dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dan Pengajaran

Langsung Pokok Bahasan Persamaan Kuadrat Kelas X MAN Pamekasan

Tahun Pelajaran 2010/2011.

2. PENENTUAN SUBJEK PENELITIAN

a. Populasi

Dalam suatu penelitian, kita tidak terlepas dari populasi. Arikunto

(2006: 130) menyatakaan bahwa ” Populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian”.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MAN Pamekasan

sebanyak tujuh kelas, dimana satu kelas tidak dipergunakan sebagai

populasi karena tingkat kemampuannya berbeda sehingga jumlah populasi

yang digunakan sebanyak enam kelas dengan jumlah 233 siswa dan

rincian perkelasnya sebagai berikut:

Tabel 3.1Populasi Sampel Kelas X MAN Pamekasan Semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011

KELAS JUMLAH SISWA

X 2 40

X 3 40

X 4 39

X 5 40

X 6 38

X 7 36

JUMLAH 233

35

Page 3: BAB III

b. Sampel

Menurut Arikunto (2006: 131) sampel adalah sebagian atau wakil

dari populasi yang diteliti. Sampel penelitian ini dipilih kelas secara acak

untuk ditetapkan menjadi objek penelitian. Dalam penelitian ini kelas

dipilih secara acak untuk ditetapkan menjadi objek penelitian. Pada teknik

pengambilan sampel ini semua anggota dalam populasi mempunyai

probabilitas atau kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.

Setelah melalui proses pengundian yaitu dengan menuliskan nama kelas

pada kertas kecil dan digulung kemudian diambil satu persatu. Maka

terambil kelas X 3 sebagai kelas eksperimen dan kelas X 4 sebagai kelas

Kontrol.

3. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data

(Sugiyono, 2008: 308). Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka

peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang

ditetapkan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan

data dengan teknik tes dan dokumentasi.

a. Teknik Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, kemampuan atau

36

Page 4: BAB III

bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006: 150).

Tes ada dua yaitu tes essai objektif dan tes essai subjektif. Tes yang

digunakan dalam penelitian ini berupa tes essai subjektif yaitu soal atau

pertanyaan yang diajukan kepada responden berbentuk uraian (essai),

sehingga dengan demikian jawaban yang diinginkan adalah berbentuk

uraian bebas. Langkah-langkah membuat tes essai subjektif adalah sebagai

berikut:

1. Menyusun kisi-kisi soal (kisi-kisi instrumen penilaian)

2. Membuat butir-butir soal

3. Membuat kunci jawaban

4. Membuat skor jawaban

5. Melakukan uji coba instrumen penelitian

b. Teknik Dokumentasi

Teknik Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2006:

231). Dokumentasi dalam penelitian ini diambil dari nilai ulangan. Nilai

ulangan tersebut menggambarkan kemampuan siswa sesungguhnya.

Karena nilai tersebut merupakan nilai asli tanpa adanya pengaruh dari

unsur lain. Data dokumentasi digunakan untuk mengetahui kemampuan

awal sebelum diadakan penelitian.

c. Uji Coba Instrumen

37

Page 5: BAB III

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

memperoleh data yang diamati. Adapun alat instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah lembar tes. Sebelum digunakan sebagai alat

pengumpulan data, instrumen tes perlu diuji cobakan terlebih dahulu

dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan dari soal-soal tes yang dibuat

sehingga dapat diketahui tingkat validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan

daya beda. Karena butir soal yang dijadikan instrumen harus memiliki

validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya beda yang baik.

Pelaksanaan uji coba instrumen dilaksanakan di MAN

Jungcangcang dikelas X 2 dengan jumlah 40 siswa dengan jumlah soal 5

butir soal. Hasil uji coba instrumen ini kemudian dianalisis untuk diukur

layak tidaknya dengan menggunakan:

1. Validitas Tes

Arikunto (2006: 168) berpendapat bahwa ” sebuah instrumen

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan

dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat”.

Untuk mengetahui validitas tes, peneliti menggunakan rumus

korelasi product moment dengan angka kasar sebagai berikut:

(Arikunto, 2006:

170)

Keterangan :

rxy : Koofisien korelasi antara variable x dan variabel y

38

Page 6: BAB III

x : Skor yang diperoleh n responden perbutur soal ( variable x )

y : Skor total yang diperoleh n responden dari keseluruhan soal

( variable y) atau skor yang diperoleh responden pada

ulangan harian atau ulangan semester sebelumnya.

: Jumlah skor butir

: Jumlah skor total

: Jumlah hasil kali skor butir dengan skor total

Σ X2 : Jumlah kuadrat variable x

Σ Y2 : Jumlah kuadrat variable y

(Σ X)2 : Jumlah variable x dikuadratkan

(Σ Y)2 : Jumlah variable y dikuadratkan

N : Jumlah siswa

Untuk mengetahui valid tidaknya alat ukur / soal maka kita

konsultasikan dengan r tabel, jika r hitung > r tabel maka alat ukur/soal

tersebut valid dan jika r hitung < r tabel maka alat ukur/soal tersebut

tidak valid.

2. Reliabilitas

Arikunto (2006: 178) menyatakan bahwa ” reliabilitas

menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik”. Reliabilitas adalah ketetapan suatu tes

apabila diteskan kepada subjek yang sama. Untuk mencari reliabilitas

keseluruhan soal perlu dilakukan analisis butir soal. Karena soal tes

39

Page 7: BAB III

berbentuk uraian, maka untuk mengukur tingkat reliabilitas soal

digunakan rumus alpha sebagai berikut:

(Arikunto, 2006: 196)

Dimana: = Reliabilitas instrumen

= Jumlah varians butir

= Varians total

k = Banyaknya butir pertanyaan atau jumlah soal

Untuk mencari nilai , maka harus dicari terlebih dahulu

nilai varians ( ) dari masing-masing soal dengan menggunakan

rumus:

(Arikunto, 2006: 184)

Dimana: = Varians

= Jumlah kuadrat skor butir

= Jumlah skor butir

N = Jumlah siswa

Setelah memperoleh angka reliabilitas, langkah selanjutnya

adalah mengkonsultasikan harga tersebut dengan tabel r product

moment (taraf signifikan 5%). Jika r11 > rtabel, maka instrument tersebut

reliable.

40

Page 8: BAB III

3. Tingkat Kesukaran

Untuk menghitung tingkat kesukaran instrumen, peneliti

menggunakan rumus sebagai berikut:

Dimana: TK = Tingkat kesukaran soal

n = Jumlah siswa yang mendapat skor dibawah skor

maksimum

N = Jumlah siswa

Tes dapat dianggap baik apabila memiliki tingkat kesukaran

10% hingga 90%.

4. Daya Beda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk

membedakan antara siswa yang pandai atau berkemampuan tinggi

dengan yang bodoh atau berkemampuan rendah (Arikunto, 2003: 211).

Untuk menentukan daya beda peneliti menggunakan rumus

sebagai berikut:

Keterangan:

D = daya beda

NA= total nilai riil yang diperoleh kelompok atas

NB = total nilai yang diperoleh kelompok bawah

41

Page 9: BAB III

Nt = nilai total maksimum yang diperoleh kelompok atas atau

bawah

D : negatif tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D

negatif (D < 0) sebaiknya soal tersebut dibuang.

4. TEKNIK ANALISIS DATA

Dalam penelitian ini, yang dimaksud teknik analisis data adalah cara-

cara untuk menganalisis data yang telah diperoleh. Setelah data terkumpul

maka dilakukan pengolahan data atau analisis data. Selanjutnya, untuk

mengolah data hasil tes tersebut menggunakan uji parametrik yaitu uji

statistik.

Sebelum diadakan penelitian, data dokumentasi dianalisis terlebih

dahulu untuk diketahui homogenitas untuk mengetahui tidak adanya

perbedaan rata-rata prestasi belajar populasi penelitian.

a. Uji Normalitas

Banyak cara yang dapat digunakan untuk melakukan pengujian

normalitas sampel, namun dalam hal ini akan disajikan cara pengujian

normalitas dengan kertas probabilitas normal.

Menurut Arikunto (2006: 314) langkah-langkah pengujian

normalitas sebagai berikut:

1. Membuat tabel distribusi frekuensi;

2. Menentukan batas nyata tiap-tiap kelas interval;

3. Mencari frekuensi kumulatif dan frekuensi kumutatif relative (dalam

persen);

42

Page 10: BAB III

4. Dengan skala sumbu mendatar dan sumbu menegak, menggambarkan

grafik dengan data yang ada pada kertas probabilitas normal.

b. Uji Homogenitas Sampel

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui variasi atau ragam

dari populasi. Tujuan dilakukan uji homogenitas dalam penelitian ini

adalah untuk menggeneralisasikan hasil penelitian kedalam populasi.

Maka terlebih dahulu populasi harus homogen, yakni kelompok-kelompok

yang membentuk sampel berasal dari populasi yang sama.

Rumus yang dipakai untuk pengujian homogenitas ini adalah:

(sudjana, 2005: 249)

Dimana: F : Koefisien F-tes

: Standart deviasi kelas eksperimen

: Standart deviasi kelas kontrol

5. ANALISIS DATA

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada dan seberapa

besar perbedaan prestasi belajar siswa antara kelas eksperimen dengan kelas

kontrol berdasarkan hasil tes yang telah dilakukan, sehingga dapat

menunjukkan apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak.

Adapun hipotesis yang peneliti ajukan sebagai berikut:

H1 : ” Ada Perbedaan Prestasi Belajar Siswa Antara Yang Diajar

Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Dengan Pengajaran

43

Page 11: BAB III

Langsung Pada Pokok Bahasan Persamaan Kuadrat Kelas X MAN

Pamekasan Tahun Pelajaran 2010 / 2011”

H0 : ” Tidak Ada Perbedaan Prestasi Belajar Siswa Antara Yang Diajar

Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Dengan Pengajaran

Langsung Pada Pokok Bahasan Persamaan Kuadrat Kelas X MAN

Pamekasan Tahun Pelajaran 2010 / 2011”.

Untuk menguji kedua hipotesis tersebut, penulis menggunakan

rumus sebagai berikut:

t = (Sugiyono,2008:273)

Keterangan: : Nilai rata-rata kelas eksperimen

: Nilai rata-rata kelas kontrol

: Standart deviasi kelas eksperimen

: Standart deviasi kelas kontrol

: Jumlah siswa kelas ekperimen

: Jumlah siswa kelas kontrol

Nilai t yang didapat dinyatakan sebagai thitung yang nantinya

dikonversikan dengan nilai ttabel kritik dengan taraf signifikan 5 % atau taraf

kepercayaan 95%. Hal ini berarti resiko kesalahan dalam pengambilan

keputusan sebesar 5 % atau benar dalam mengambil keputusan sebesar 95%

dengan ketentuan sebagai berikut, jika:

44

Page 12: BAB III

-tkritis < thitung < tkritis Hipotesis nol diterima

thitung -tkritis atau thitung tkritis Hipotesis nol ditolak

Untuk menguji kebenaran atau kepalsuan kedua hipotesis dengan

membandingkan besarnya t hasil perhitungan pada t tabel terlebih dahulu

menetapkan derajat kebebasannya.

db = N1 + N2 – 2 (Arikunto, 2006: 313)

Keterangan:

Db: Derajat kebebasan

N1: Banyaknya peserta kelompok eksperimen

N2: Banyaknya peserta kelompok kontrol

Dengan diperolehnya db tersebut maka dapat dicari harga t tabel

pada taraf signifikan 5%. Jika maka ada perbedaan diantara kedua

variabel yang diselidiki. Jika thitung < ttabel maka tidak ada perbedaan antara

kedua variabel yang diselidiki.

45