BAB III
METODE PENELITIAN
Menurut Sugiyono (2008: 6) metode penelitian pendidikan dapat
diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan
dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu
sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan
mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.
Metode penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
1. JENIS PENELITIAN
Menurut Sugiyono (2008: 14), Metode penelitian kuantitatif dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang ditetapkan.
Adapun instrument yang dilakukan terdiri dari tes.
Menurut Aswarni Sudjud dalam Arikunto (2006: 267), penelitian
komparasi akan menemukan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan
tentang benda-benda, tentang orang, tentang prosedur kerja, tentang ide-ide,
kritik terhadap orang, kelompok, terhadap suatu ide ataupun prosedur kerja.
Sesuai dengan judul penelitian diatas, penelitian ini termasuk
penelitian kuantitatif dan komparatif sebab data yang diperoleh berupa angka
34
34
dari hasil tes dan dari hasil tes tersebut diteliti tentang perbedaannya.
Pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran
matematika dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dan Pengajaran
Langsung Pokok Bahasan Persamaan Kuadrat Kelas X MAN Pamekasan
Tahun Pelajaran 2010/2011.
2. PENENTUAN SUBJEK PENELITIAN
a. Populasi
Dalam suatu penelitian, kita tidak terlepas dari populasi. Arikunto
(2006: 130) menyatakaan bahwa ” Populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian”.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MAN Pamekasan
sebanyak tujuh kelas, dimana satu kelas tidak dipergunakan sebagai
populasi karena tingkat kemampuannya berbeda sehingga jumlah populasi
yang digunakan sebanyak enam kelas dengan jumlah 233 siswa dan
rincian perkelasnya sebagai berikut:
Tabel 3.1Populasi Sampel Kelas X MAN Pamekasan Semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011
KELAS JUMLAH SISWA
X 2 40
X 3 40
X 4 39
X 5 40
X 6 38
X 7 36
JUMLAH 233
35
b. Sampel
Menurut Arikunto (2006: 131) sampel adalah sebagian atau wakil
dari populasi yang diteliti. Sampel penelitian ini dipilih kelas secara acak
untuk ditetapkan menjadi objek penelitian. Dalam penelitian ini kelas
dipilih secara acak untuk ditetapkan menjadi objek penelitian. Pada teknik
pengambilan sampel ini semua anggota dalam populasi mempunyai
probabilitas atau kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.
Setelah melalui proses pengundian yaitu dengan menuliskan nama kelas
pada kertas kecil dan digulung kemudian diambil satu persatu. Maka
terambil kelas X 3 sebagai kelas eksperimen dan kelas X 4 sebagai kelas
Kontrol.
3. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama
dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data
(Sugiyono, 2008: 308). Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka
peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang
ditetapkan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan
data dengan teknik tes dan dokumentasi.
a. Teknik Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, kemampuan atau
36
bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006: 150).
Tes ada dua yaitu tes essai objektif dan tes essai subjektif. Tes yang
digunakan dalam penelitian ini berupa tes essai subjektif yaitu soal atau
pertanyaan yang diajukan kepada responden berbentuk uraian (essai),
sehingga dengan demikian jawaban yang diinginkan adalah berbentuk
uraian bebas. Langkah-langkah membuat tes essai subjektif adalah sebagai
berikut:
1. Menyusun kisi-kisi soal (kisi-kisi instrumen penilaian)
2. Membuat butir-butir soal
3. Membuat kunci jawaban
4. Membuat skor jawaban
5. Melakukan uji coba instrumen penelitian
b. Teknik Dokumentasi
Teknik Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2006:
231). Dokumentasi dalam penelitian ini diambil dari nilai ulangan. Nilai
ulangan tersebut menggambarkan kemampuan siswa sesungguhnya.
Karena nilai tersebut merupakan nilai asli tanpa adanya pengaruh dari
unsur lain. Data dokumentasi digunakan untuk mengetahui kemampuan
awal sebelum diadakan penelitian.
c. Uji Coba Instrumen
37
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
memperoleh data yang diamati. Adapun alat instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah lembar tes. Sebelum digunakan sebagai alat
pengumpulan data, instrumen tes perlu diuji cobakan terlebih dahulu
dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan dari soal-soal tes yang dibuat
sehingga dapat diketahui tingkat validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan
daya beda. Karena butir soal yang dijadikan instrumen harus memiliki
validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya beda yang baik.
Pelaksanaan uji coba instrumen dilaksanakan di MAN
Jungcangcang dikelas X 2 dengan jumlah 40 siswa dengan jumlah soal 5
butir soal. Hasil uji coba instrumen ini kemudian dianalisis untuk diukur
layak tidaknya dengan menggunakan:
1. Validitas Tes
Arikunto (2006: 168) berpendapat bahwa ” sebuah instrumen
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan
dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat”.
Untuk mengetahui validitas tes, peneliti menggunakan rumus
korelasi product moment dengan angka kasar sebagai berikut:
(Arikunto, 2006:
170)
Keterangan :
rxy : Koofisien korelasi antara variable x dan variabel y
38
x : Skor yang diperoleh n responden perbutur soal ( variable x )
y : Skor total yang diperoleh n responden dari keseluruhan soal
( variable y) atau skor yang diperoleh responden pada
ulangan harian atau ulangan semester sebelumnya.
: Jumlah skor butir
: Jumlah skor total
: Jumlah hasil kali skor butir dengan skor total
Σ X2 : Jumlah kuadrat variable x
Σ Y2 : Jumlah kuadrat variable y
(Σ X)2 : Jumlah variable x dikuadratkan
(Σ Y)2 : Jumlah variable y dikuadratkan
N : Jumlah siswa
Untuk mengetahui valid tidaknya alat ukur / soal maka kita
konsultasikan dengan r tabel, jika r hitung > r tabel maka alat ukur/soal
tersebut valid dan jika r hitung < r tabel maka alat ukur/soal tersebut
tidak valid.
2. Reliabilitas
Arikunto (2006: 178) menyatakan bahwa ” reliabilitas
menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik”. Reliabilitas adalah ketetapan suatu tes
apabila diteskan kepada subjek yang sama. Untuk mencari reliabilitas
keseluruhan soal perlu dilakukan analisis butir soal. Karena soal tes
39
berbentuk uraian, maka untuk mengukur tingkat reliabilitas soal
digunakan rumus alpha sebagai berikut:
(Arikunto, 2006: 196)
Dimana: = Reliabilitas instrumen
= Jumlah varians butir
= Varians total
k = Banyaknya butir pertanyaan atau jumlah soal
Untuk mencari nilai , maka harus dicari terlebih dahulu
nilai varians ( ) dari masing-masing soal dengan menggunakan
rumus:
(Arikunto, 2006: 184)
Dimana: = Varians
= Jumlah kuadrat skor butir
= Jumlah skor butir
N = Jumlah siswa
Setelah memperoleh angka reliabilitas, langkah selanjutnya
adalah mengkonsultasikan harga tersebut dengan tabel r product
moment (taraf signifikan 5%). Jika r11 > rtabel, maka instrument tersebut
reliable.
40
3. Tingkat Kesukaran
Untuk menghitung tingkat kesukaran instrumen, peneliti
menggunakan rumus sebagai berikut:
Dimana: TK = Tingkat kesukaran soal
n = Jumlah siswa yang mendapat skor dibawah skor
maksimum
N = Jumlah siswa
Tes dapat dianggap baik apabila memiliki tingkat kesukaran
10% hingga 90%.
4. Daya Beda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai atau berkemampuan tinggi
dengan yang bodoh atau berkemampuan rendah (Arikunto, 2003: 211).
Untuk menentukan daya beda peneliti menggunakan rumus
sebagai berikut:
Keterangan:
D = daya beda
NA= total nilai riil yang diperoleh kelompok atas
NB = total nilai yang diperoleh kelompok bawah
41
Nt = nilai total maksimum yang diperoleh kelompok atas atau
bawah
D : negatif tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D
negatif (D < 0) sebaiknya soal tersebut dibuang.
4. TEKNIK ANALISIS DATA
Dalam penelitian ini, yang dimaksud teknik analisis data adalah cara-
cara untuk menganalisis data yang telah diperoleh. Setelah data terkumpul
maka dilakukan pengolahan data atau analisis data. Selanjutnya, untuk
mengolah data hasil tes tersebut menggunakan uji parametrik yaitu uji
statistik.
Sebelum diadakan penelitian, data dokumentasi dianalisis terlebih
dahulu untuk diketahui homogenitas untuk mengetahui tidak adanya
perbedaan rata-rata prestasi belajar populasi penelitian.
a. Uji Normalitas
Banyak cara yang dapat digunakan untuk melakukan pengujian
normalitas sampel, namun dalam hal ini akan disajikan cara pengujian
normalitas dengan kertas probabilitas normal.
Menurut Arikunto (2006: 314) langkah-langkah pengujian
normalitas sebagai berikut:
1. Membuat tabel distribusi frekuensi;
2. Menentukan batas nyata tiap-tiap kelas interval;
3. Mencari frekuensi kumulatif dan frekuensi kumutatif relative (dalam
persen);
42
4. Dengan skala sumbu mendatar dan sumbu menegak, menggambarkan
grafik dengan data yang ada pada kertas probabilitas normal.
b. Uji Homogenitas Sampel
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui variasi atau ragam
dari populasi. Tujuan dilakukan uji homogenitas dalam penelitian ini
adalah untuk menggeneralisasikan hasil penelitian kedalam populasi.
Maka terlebih dahulu populasi harus homogen, yakni kelompok-kelompok
yang membentuk sampel berasal dari populasi yang sama.
Rumus yang dipakai untuk pengujian homogenitas ini adalah:
(sudjana, 2005: 249)
Dimana: F : Koefisien F-tes
: Standart deviasi kelas eksperimen
: Standart deviasi kelas kontrol
5. ANALISIS DATA
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada dan seberapa
besar perbedaan prestasi belajar siswa antara kelas eksperimen dengan kelas
kontrol berdasarkan hasil tes yang telah dilakukan, sehingga dapat
menunjukkan apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak.
Adapun hipotesis yang peneliti ajukan sebagai berikut:
H1 : ” Ada Perbedaan Prestasi Belajar Siswa Antara Yang Diajar
Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Dengan Pengajaran
43
Langsung Pada Pokok Bahasan Persamaan Kuadrat Kelas X MAN
Pamekasan Tahun Pelajaran 2010 / 2011”
H0 : ” Tidak Ada Perbedaan Prestasi Belajar Siswa Antara Yang Diajar
Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Dengan Pengajaran
Langsung Pada Pokok Bahasan Persamaan Kuadrat Kelas X MAN
Pamekasan Tahun Pelajaran 2010 / 2011”.
Untuk menguji kedua hipotesis tersebut, penulis menggunakan
rumus sebagai berikut:
t = (Sugiyono,2008:273)
Keterangan: : Nilai rata-rata kelas eksperimen
: Nilai rata-rata kelas kontrol
: Standart deviasi kelas eksperimen
: Standart deviasi kelas kontrol
: Jumlah siswa kelas ekperimen
: Jumlah siswa kelas kontrol
Nilai t yang didapat dinyatakan sebagai thitung yang nantinya
dikonversikan dengan nilai ttabel kritik dengan taraf signifikan 5 % atau taraf
kepercayaan 95%. Hal ini berarti resiko kesalahan dalam pengambilan
keputusan sebesar 5 % atau benar dalam mengambil keputusan sebesar 95%
dengan ketentuan sebagai berikut, jika:
44
-tkritis < thitung < tkritis Hipotesis nol diterima
thitung -tkritis atau thitung tkritis Hipotesis nol ditolak
Untuk menguji kebenaran atau kepalsuan kedua hipotesis dengan
membandingkan besarnya t hasil perhitungan pada t tabel terlebih dahulu
menetapkan derajat kebebasannya.
db = N1 + N2 – 2 (Arikunto, 2006: 313)
Keterangan:
Db: Derajat kebebasan
N1: Banyaknya peserta kelompok eksperimen
N2: Banyaknya peserta kelompok kontrol
Dengan diperolehnya db tersebut maka dapat dicari harga t tabel
pada taraf signifikan 5%. Jika maka ada perbedaan diantara kedua
variabel yang diselidiki. Jika thitung < ttabel maka tidak ada perbedaan antara
kedua variabel yang diselidiki.
45
Top Related