BAB II - martinyunianto.files.wordpress.com · Web viewPada era ini kerjasama teknologi ......
Click here to load reader
Transcript of BAB II - martinyunianto.files.wordpress.com · Web viewPada era ini kerjasama teknologi ......
BAB II
SEJARAH PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Perusahaan
2.1.1 Eksistensi &Perkembangan INTI 1974
Dari cikal bakal Laboratorium Penelitian & Pengembangan
Industri Bidang Pos dan Telekomunikasi (LPPI-POSTEL), pada 30
Desember 1974 berdirilah PT Industri Telekomunikasi Indonesia
(INTI) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan misi
untuk menjadi basis dan tulang punggung pembangunan Sistem
Telekomunikasi Nasional (SISTELNAS).
Seiring waktu dan berbagai dinamika yang harus diadaptasi,
seperti perkembangan teknologi, regulasi, dan pasar, maka selama
lebih dari 30 tahun berkiprah dalam bidang telekomunikasi, INTI
telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan.
2.1.2 Milestone Sejarah INTI
2.1.2.1 Pada Era 1974 – 1984
Fasilitas produksi yang dimiliki INTI antara lain adalah:
5
Pabrik Perakitan Telepon
Pabrik Perakitan Transmisi
Laboratorium Software Komunikasi Data
Pabrik Konstruksi & Mekanik
Kerjasama Teknologi yang pernah dilakukan pada era ini
antara lain dengan Siemen, BTM, PRX, JRC, dan NEC. Pada era
tersebut produk Pesawat Telepon Umum Koin (PTUK) INTI
menjadi standar Perumtel (sekarang Telkom).
2.1.2.2 Pada Era 1984 – 1994
Fasilitas produksi terbaru yang dimiliki INTI pada masa ini,
disamping fasilitas-fasilitas yang sudah ada sebelumnya, antara lain
adalah Pabrik Sentral Telepon Digital Indonesia (STDI) pertama di
Indonesia dengan teknologi produksi Trough Hole Technology
(THT) dan Surface Mounting Technology (SMT). Kerjasama
Teknologi yang pernah dilakukan pada era ini antara lain adalah:
Bidang sentral (switching), dengan Siemens
Bidang transmisi dengan Siemens, NEC, dan JRC
Bidang CPE dengan Siemens, BTM, Tamura, Shapura, dan
TatungTEL
Pada era ini, INTI memiliki reputasi dan prestasi yang
signifikan, yaitu:
Menjadi pionir dalam proses digitalisasi sistem dan jaringan
telekomunikasi di Indonesia.
6
Bersama Telkom telah berhasil dalam proyek otomatisasi
telepon dihampir seluruh ibu kota kabupaten dan ibu kota
kecamatan di seluruh wilayah Indonesia.
2.1.2.3 Pada Era 1994 – 2000
Selama 20 tahun sejak berdiri, kegiatan utama INTI adalah
murni manufaktur. Namun dengan adanya perubahan dan
perkembangan kebutuhan teknologi, regulasi dan pasar, INTI mulai
melakukan transisi ke bidang jasa engineering.
Pada masa ini aktivitas manufaktur di bidang switching,
transmisi, CPE dan mekanik-plastik masih dilakukan. Namun situasi
pasar yang berubah, kompetisi yang makin ketat dan regulasi
telekomunikasi yang makin terbuka menjadikan posisi INTI di pasar
bergeser sehingga tidak lagi sebagai market leader. Kondisi ini
mengharuskan INTI memiliki kemampuan sales force dan
networking yang lebih baik. Kerjasama teknologi masih berlangsung
dengan Siemens secara single-source.
2.1.2.4 Pada Era 2000-2004
Pada era ini kerjasama teknologi tidak lagi bersifat single
source, tetapi dilakukan secara multi source dengan beberapa
perusahaan multinasional dari Eropa dan Asia. Aktivitas manufaktur
tidak lagi ditangani sendiri oleh INTI, tetapi secara spin-off dengan
mendirikan anak-anak perusahaan dan usaha patungan, seperti:
7
Bidang CPE, dibentuk anak perusahaan bernama PT. INTI
PISMA International yang bekerja sama dengan JITech
International, bertempat di Cileungsi Bogor.
Bidang mekanik dan plastik, dibentuk usaha patungan dengan
PT PINDAD bernama PT. IPMS, berkedudukan di Bandung.
Bidang-bidang switching, akses dan transmisi, dirintis kerja
sama dengan beberapa perusahaan multinasional yang
memiliki kapabilitas memadai dan adaptif terhadap kebutuhan
pasar. Beberapa perusahan multinasional yang telah melakukan
kerjasama pada era ini, antara lain:
SAGEM, di bidang transmisi dan selular
MOTOROLA, di bidang CDMA
ALCATEL, di bidang fixed & optical access network
Ericsson, di bidang akses
Hua Wei, di bidang switching & akses
2.1.2.5 Pada Era 2005 – Sekarang
Dari serangkaian tahapan restrukturisasi yang telah dilakukan,
INTI kini memantapkan langkah transformasi mendasar dari
kompetensi berbasis manufaktur ke engineering solution. Hal ini
akan membentuk INTI menjadi semakin adaptif terhadap kemajuan
teknologi dan karakteristik serta perilaku pasar.
Dari pengalaman panjang INTI sebagai pendukung utama
penyediaan infrastruktur telekomunikasi nasional dan dengan
kompetensi sumberdaya manusia yang terus diarahkan sesuai proses
transformasi tersebut, saat ini INTI bertekad untuk menjadi mitra
8
terpercaya di bidang penyediaan jasa profesional dan solusi total
yang fokus pada Infocom System & Technology Integration(ISTI).
Yang meliputi :
Sistem Infokom :
Manajemen Jaringan
Pengembangan Piranti Lunak dan Piranti Keras
Optimalisasi Jaringan
Solusi Teknologi Informasi
Integrasi Teknologi
Manajemen Proyek Pembangunan
Desain Jaringan (Tetap dan Nirkabel)
Integrasi Logistik Berbasis Pengetahuan
Integrasi Sistem Komunikasi
Penyedia Jasa Aplikasi
2.1.3 Visi dan Misi Perusahaan
2.1.3.1 Visi Perusahaan
PT. INTI bertujuan menjadi pilihan pertama bagi para
pelanggan untuk mentransformasikan “MIMPI” menjadi
“REALITA” (To be the customer's first choice in transforming
DREAMS into REALITY).
2.1.3.2 Misi Perusahaan
9
Fokus PT. INTI akan tertuju sepenuhnya pada kegiatan jasa
engineering yang sesuai dengan spesifikasi dan permintaan
konsumen.
Dalam menjalankan bisnis, PT.INTI akan berusaha semaksimal
mungkin untuk kepentingan pemangku kepentingan (stakeholders).
Akan dikembangkan jejaring bisnis yang sinergis, baik dengan
pemakai jasa PT INTI maupun pemasok demi
menumbuhkembangkan kinerja yang saling menguntungkan.
2.2 Struktur Organisasi
10
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Divisi JTT
2.3 Uraian Pekerjaan
2.3.1 Direksi
1. Direktur Utama
11
Direktur Utama merupakan pimpinan tertinggi perusahaan
yang bertanggung jawab atas kelancaran seluruh pelaksanaan
tugas usaha dan kegiatan perusahaan.
2. Direktur Administrasi dan keuangan
Mempunyai tugas untuk memutuskan sasaran, kebijaksanaan,
strategi keuangan, dan strategi SDM untuk mengembangkan
perusahaan dan rencana kerja perusahaan.
3. Direktur Operasi dan Teknik
Mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan sebagian tugas
pokok Dirut dalam bidang produksi dan merumuskan sasaran,
kebijakan, dan strategi produksi untuk mengembangkan
perusahaan dan rencana kerja perusahaan.
4. Direktur Pemasaran
Berfungsi untuk merencanakan, merumuskan dan
mengendalikan kebijakan umum pemasaran yang selanjutnya
akan menjadi acuan dalam penyusunan strategi pemasaran
Divisi.
2.3.2 Unit
Unit dibentuk dengan tujuan untuk mendukung kelancaran
kegiatan korporasi dan unit dalam mencapai tujuan perusahaan yang
telah ditetapkan.
1. Internal Audit
12
Berfungsi untuk membantu Dirut dalam mengadakan penilaian
atas pelaksanaan manajemen serta sistem pengendaliannya
pada setiap unit organisasi serta memberikan saran-saran
perbaikan.
2. Sekretariat Perusahaan dan Sumber Daya Manusia (SDM)
Berfungsi merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan
pengelolaan SDM dan organisasi berdasarkan kebijaksanaan
strategis perusahaan serta melaksanakan kegiatan pengamanan
lingkungan perusahaan dan pengelolaan fasilitas kerumah
tangga kantor pusat.
3. Keuangan
Berfungsi merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan
pengelolaan keuangan serta sistem akuntansi perusahaan
berdasarkan kebijakan dan strategi perusahaan. Melaksanakan
pencarian sumber dana, penerimaan dan, penempatan dana
sesuai dengan kebijakan keuangan yang telah digariskan.
4. Pusat Pengembangan Bisnis dan Produksi (PUSBISPRO)
Dalam fungsinya sebagai wadah dalam pengembangan bisnis
jasa pembangunan infrastruktur teknologi telekomunikasi dan
produksi alat-alat yang dibutuhkan oleh konsumen dalam
pengembangan bisnis tersebut.
2.3.3 Divisi
13
Pembentukan divisi ditujukan utnuk meningkatkan kontribusi
usaha dalam meraih keuntungan sesuai dengan misi, tujuan, serta
anggaran dasar perusahaan. Divisi memiliki otonomi sebagai unit
usaha yang mandiri tetapi tetap merupakan bagian dari perusahaan
sehingga akan terciptanya usaha yang efektif, efisien dan fleksibel.
1. Divisi Jaringan Integrasi Teknologi (JIT)
Berfungsi merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan
pengelolaan produk sentral, penjualan jasa produksi dan
rekayasa produksi untuk meningkatkan kontribusi usaha pada
perusahaan dalam meraih keuntungan sesuai dengan kebijakan
strategis perusahaan.
2. Divisi Jaringan Telekomunikasi Seluler (JTS)
Berfungsi merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan
pengelolaan kegiatan pemasaran dan produk-produk transmisi
pengadaan barang atau jasa serta kegiatan-kegiatan lain yang
berkaitan dengan fungsi organisasi bisnis pada umunya untuk
meningkatkan kontribusi usaha pada perusahaan dalam meraih
keuntungan sesuai dengan kebijakan strategi perusahaan.
3. Divisi Jaringan Teknologi Private (JTP)
Mengelola bidang perakitan juga sambungan untuk
telekomunikasi pertahanan yang bersifat private atau rahasia.
4. Divisi Jaringan Telekomunikasi Tetap (JTT)
a. Merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan aktifitas
pemasaran produk perusahaan khususnya sentral, serta
pemasaran produk lain yang berintegrasi untuk
14
meningkatkan kontribusi pada perusahaan dalam meraih
keuntungan sesuai dengan kebijakan strategis perusahaan.
b. Merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan aktifitas
pemasaran dan pelaksanaan jasa pelayanan sentral baik
untuk kebutuhan intern maupun kebutuhan ekstern
perusahaan, untuk meningkatkan kontribusi usaha pada
perusahaan dalam meraih keuntungan sesuai dengan
kebijakan strategi perusahaan.
Bagian-bagian yang terkait dan bertanggungjawab kepada
Kepala Divisi Jaringan Telekomunikasi Tetap yaitu:
1. Bagian Pemasaran
Bagian Pemasaran membantu pelaksanaan tugas dalam
perencanaaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian kegiatan pemasaran, yang meliputi Market
Research, rekayasa penjualan, Operasi penjualan serta
membina kompetensi SDM dan kegiatan yang lain dengan
bisnis.
Bagian Pemasaran membawahi:
1. Asisten Manajer (Asman) Penjualan
2. Asisten Manajer (Asman) Adm. Pemasaran
3. Kelompok Ahli
2. Bagian Engineering
Bagian Engineering membantu pelaksanaan tugas dalam
perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan
15
melaksanakan kegiatan perencanaan teknis JTT dan membantu
unit lain dalam mendukung kegiatan pemasaran serta membina
kompetensi SDM dan berguna meningkatkan kontribusi
pendapatan bagi perusahaan yang sesuai dengan kebijakan dan
strategi perusahaan.
Bagian Engineering dikepalai oleh Manajer Engineering, yang
tugas pokoknya:
a. Merencanakan, mengorganisasi, mengendalikan kegiatan
operasional Sales Engineering dalam mendukung kinerja
Divisi JTT.
b. Mengorganisasi dan mengendalikan kegiatan pembantu
design dan proposal teknis produk JTT dan lampiran teknis
untuk digunakan oleh bagian pemasaran dalam pembuatan
penawaran harga, negosiasi kontrak atau amandemen
kontrak penjualan.
c. Mengorganisasi dan mengendalikan kegiatan survei
perencanaan produk JTT.
d. Merencanakan dan mengendalikan anggaran biaya bagian
Sales Engineering.
e. Mengorganisir pembuatan laporan secara periodik atas
aktifitas yang dilaksanakan di bagian Sales Engineering ke
ka. JTT.
f. Melakukan pembinaan dan memonitor kompetensi SDM
yang ada di bawahnya.
g. Melaksanakan tugas khusus atau tambahan yang diberikan
oleh pimpinan perusahaan.
16
Bagian Engineering membawahi :
1. Ass. Administrasi Engineering
2. Kelompok ahli.
3. Bagian Operasi
Bagian Operasi merencanakan, mengorganisasikan Bagian
OPERASI yang terdiri dari fungsi pengelolaan urusan
administrasi OPERASI, Kung OPERASI, Instalasi dan Teskom
Comm serta menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan,
program kerja, anggaran biaya dan inverstasi (RKAP) unitnya
sebagai pedoman kegiatan operasional.
Bagian Operasi membawahi:
1. Asman ADM. OPERASI
2. Asman Kung.Operasi
3. Asman Instalasi
4. Asman Test Comm
5. Ahli Madya O-M & Repair Tac-1
6. Ahli Madya O-M & Repair Tac-1
4. Bagian Manajemen Proyek
Bagian Manajemen Proyek merencanakan, mengorganisasikan
dan mengendalikan Manajemen Proyek yang terdiri dari fungsi
pengelolaan, Administrasi Manajemen Proyek, Rendal Proyek
dan Pokli MP serta menyusun dan mengusulkan rencana
kegiatan operasional Manajemen Proyek.
Bagian Manajemen Proyek membawahi:
17
1. Asman ADM MP
2. Asman Rendal Proyek
3. Pokli MP
5. Bagian Logistik
Bagian Logistik merencanakan, mengorganisasikan dan
mengendalikan Bagian Logistik yang terdiri dari fungsi
pengelolaan, Urusan Administrasi Logistik dan Gudang,
Pengadaan Dalam Negeri, Pengadaan Luar Negeri serta
menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan, program kerja,
anggaran biaya dan investasi (RKAP) unitnya sebagai pedoman
kegiatan operasional logistik.
Bagian Logistik Membawahi:
1. Asman ADM Logistik dan Gudang
2. Asman Pengadaan Dalam Negeri
3. Asman Pengadaan Luar Negeri
4. Ahli Madya Logistik
5. Ahli Muda Logistik
6. Bagian Administrasi dan Keuangan
Bagian Administrasi dan Keuangan membantu tugas dalam
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian serta membantu
laporan atas kegiatan Keuangan, akuntansi dan administrasi
proyek Divisi JTT sesuai dengan prosedur dan pos biaya yang
ditentukan agar penerimaan dan pengeluaran uang perusahaan
perusahaan diselengarakan secara sah dan valid menurut norma-
18
norma akuntansi dan keuangan serta mendukung pencapaian
kinerja Divisi JTT.
Bagian Administrasi dan Keuangan membawahi:
1. Asman Administrasi dan Umum
2. Asman Perbendaharaan
3. Asman Penagihan
4. Asman Akuntansi dan Anggaran
5. Kelompok Ahli Quality Assurance Sisfo
2.4 Aktifitas Perusahaan
Ada pun yang menjadi profit center di PT INTI yaitu: Divisi
JTT (Jaringan Telekomunikasi Tetap), Divisi JTS (Jaringan
Telekomunikasi Seluler) dan Divisi JIT (Jasa Integrasi Teknologi).
Divisi JTT (Jaringan Telekomunikasi Tetap) menangani
integrasi sistem infocom untuk Jaringan Tetap (Fixed Network),
mulai dari jaringan narrowband sampai broadband, baik wireless
maupun wireline, dan mencakup:
a Perencanaan dan Perancangan Sistem:
1. Survei Teknik, Perancangan dan Perencanaan Teknik
2. Instalasi dan test commissioning.
b. Implementasi Proyek:
1. Akuisisi lokasi dan survei lokasi
2. Audit/dokumentasi lokasi
3. Pemeliharaan lokasi.
19
c. Managemen Proyek:
1. Persiapan (proses-proses perencanaan proyek)
2. Sinkronisasi (rencana proyek vs jadwal)
3. Laporan kemajuan dan pemeliharaan rutin
4. Pembaruan program dan database.
d Solusi Jaringan:
1. Perancangan coverage, indoor dan outdoor
2. Optimasi performansi jaringan
3. Relokasi/SWAP.
e Perangkat pendukung:
1. Sistem catu daya
2. Repeater dan antena
3. Sistem perkabelan.
Agar tetap adaptif dan fleksibel dalam merespon pasar yang
makin kompetitif, JTT menjalin kemitraan dengan beberapa
perusahaan multinasional.
Divisi Jaringan Telekomunikasi Seluler (JTS) telah menangani
integrasi sistem infocom untuk JTS dan meliputi:
a Perencanaan dan Perancangan Sistem:
1. Survei Teknik, Perancangan dan Perencanaan Teknik
2. Instalasi dan test commissioning.
b. Implementasi Proyek:
1. Akuisisi lokasi dan survei lokasi
2. Audit/dokumentasi lokasi
3. Pemeliharaan lokasi.
20
c. Managemen Proyek:
1. Persiapan (proses-proses perencanaan proyek)
2. Sinkronisasi (rencana proyek vs jadwal)
3. Laporan kemajuan dan pemeliharaan rutin
4. Pembaruan program dan database.
d Solusi Jaringan:
1. Perancangan coverage, indoor dan outdoor
2. Optimasi performansi jaringan
3. Relokasi lokasi.
e. Perangkat Pendukung
1. Sistem catu daya
2. Repeater dan antena
3. Sistem tower dan CME
4. Sistem Perkabelan.
Divisi JIT menyediakan produk-produk yang disesuaikan
dengan kebutuhan operasional pelanggan seperti perangkat pengelola
jaringan, multi-protocol analyzer, magnetic tape, emulator, kwh
meter elektronik sistem prabayar, layanan perancangan sistem dan
reparasi modul-modul sentral telepon.
21