BAB II · Web viewBAB III PERHITUNGAN STUDI HUBUNGSINGKAT PADA SISTEM TENAGA LISTRIK PT. PLN...
34
III-1 BAB III PERHITUNGAN STUDI HUBUNGSINGKAT PADA SISTEM TENAGA LISTRIK PT. PLN SUMBAR-RIAU 3.1 Data Sistem Tenaga Listrik PT. PLN Sumbar-Riau Data-data sistem tenaga listrik PT. PLN Sumbar-Riau yang terdiri dari 20 bus dengan data dan asumsi sebagai berikut : - Faktor daya setiap bus bernilai 0.85 - Tegangan perunit untuk Slack bus 1.05 dan bus pembangkit bernilai 1.03 - Tegangan perunit sebelum gangguan sebesar 1.00 Selain setiap bus diberi nomor sebagai berikut Tabel-3.1 Data Nomor Tiap Bus NO NAMA BUS TIPE BUS 0 PLTU Ombilin Slack Bus 1 PLTG Pauh Limo Bus PV 2 PLTA Maninjau Bus PV 3 PLTA Batang Agam Bus PV 4 PLTA Singkarak Bus PV 5 PLTA Koto Panjang Bus PV 6 PLTD Teluk Lembu Bus PV 7 Dumai Bus PQ 8 Duri Bus PQ 9 Garuda Sakti Bus PQ 10 Bangkinang Bus PQ 11 Payakumbuh Bus PQ
Transcript of BAB II · Web viewBAB III PERHITUNGAN STUDI HUBUNGSINGKAT PADA SISTEM TENAGA LISTRIK PT. PLN...
BAB II
III-9
BAB III
PERHITUNGAN STUDI HUBUNGSINGKAT PADA SISTEM TENAGA LISTRIK PT. PLN SUMBAR-RIAU
3.1Data Sistem Tenaga Listrik PT. PLN Sumbar-Riau
Data-data sistem tenaga listrik PT. PLN Sumbar-Riau yang terdiri dari 20 bus dengan data dan asumsi sebagai berikut :
- Faktor daya setiap bus bernilai 0.85
- Tegangan perunit untuk Slack bus 1.05 dan bus pembangkit bernilai 1.03
- Tegangan perunit sebelum gangguan sebesar 1.00
Selain setiap bus diberi nomor sebagai berikut
Tabel-3.1 Data Nomor Tiap Bus
No
Nama Bus
Tipe Bus
0
PLTU Ombilin
Slack Bus
1
PLTG Pauh Limo
Bus PV
2
PLTA Maninjau
Bus PV
3
PLTA Batang Agam
Bus PV
4
PLTA Singkarak
Bus PV
5
PLTA Koto Panjang
Bus PV
6
PLTD Teluk Lembu
Bus PV
7
Dumai
Bus PQ
8
Duri
Bus PQ
9
Garuda Sakti
Bus PQ
10
Bangkinang
Bus PQ
11
Payakumbuh
Bus PQ
12
Padang Luar
Bus PQ
13
Lubuk Alung
Bus PQ
14
PIP
Bus PQ
15
Batusangkar
Bus PQ
16
Indarung
Bus PQ
17
Solok
Bus PQ
18
Salak
Bus PQ
19
Simpang Haru
Bus PQ
Tabel-3.2 Data Pembangkitan Dan Beban Sistem Tenaga Listrik 20 Bus
( PT. PLN Sumbar-Riau)
Bus
Pembangkitan
Beban
Tegangan
pu
Jenis
P
Q
P
Q
0
-
-
-
-
1.0500
0
0
Ð
Slack
1
40.8000
-
34.0000
21.0720
1.0300
0
0
Ð
PV
2
68.0000
-
17.000
10.5356
1.0300
0
0
Ð
PV
3
10.5000
-
0.0000
0.0000
1.0300
0
0
Ð
PV
4
148.7500
-
4.2500
2.6339
1.0300
0
0
Ð
PV
5
114.0000
-
8.5000
5.2680
1.0300
0
0
Ð
PV
6
48.3000
-
76.5000
47.4120
1.0300
0
0
Ð
PV
7
0.0000
0.0000
25.5000
15.8040
1.0000
0
0
Ð
PQ
8
0.0000
0.0000
17.0000
10.5360
1.0000
0
0
Ð
PQ
9
0.0000
0.0000
85.0000
52.6800
1.0000
0
0
Ð
PQ
10
0.0000
0.0000
26.7750
16.5942
1.0000
0
0
Ð
PQ
11
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
1.0000
0
0
Ð
PQ
12
0.0000
0.0000
42.5000
26.3400
1.0000
0
0
Ð
PQ
13
0.0000
0.0000
25.5000
15.8040
1.0000
0
0
Ð
PQ
14
0.0000
0.0000
42.5000
26.3400
1.0000
0
0
Ð
PQ
15
0.0000
0.0000
8.5000
5.2680
1.0000
0
0
Ð
PQ
16
0.0000
0.0000
51.0000
31.6080
1.0000
0
0
Ð
PQ
17
0.0000
0.0000
17.0000
10.5360
1.0000
0
0
Ð
PQ
18
0.0000
0.0000
17.0000
10.5360
1.0000
0
0
Ð
PQ
19
0.0000
0.0000
71.4000
44.2512
1.0000
0
0
Ð
PQ
Tabel-3.3 Data Saluran Sistem Tenaga Listrik 20 Bus
( PT. PLN Sumbar-Riau)
Saluran
Z (Pu)
2
Y
(pu)
Dari Bus
Ke Bus
+
R
+
X
0
R
0
X
0
16
0.0335
0.1205
0.17680
0.51590
0.0175
0
18
0.0013
0.0046
0.00690
0.01940
0.0009
1
19
0.0037
0.0132
0.02060
0.05610
0.0024
1
13
0.0177
0.0635
0.09320
0.27180
0.0105
1
14
0.0105
0.0377
0.05180
0.16280
0.0027
2
12
0.0220
0.0762
0.06140
0.23310
0.0143
5
10
0.0055
0.0330
0.04690
0.14750
0.0054
5
9
0.0192
0.1157
0.01708
0.51150
0.0229
8
7
0.0309
0.1101
0.14660
0.46070
0.0077
9
6
0.0068
0.0412
0.06220
0.18340
0.0046
9
8
0.0614
0.2184
0.29070
0.91360
0.0153
10
9
0.0139
0.0838
0.12630
0.37320
0.1865
11
3
0.5575
1.2328
2.48880
8.65780
0.00007
11
5
0.0321
0.1558
0.20880
0.69210
0.0225
12
11
0.0168
0.0580
0.04680
0.17760
0.0109
13
4
0.0045
0.0221
0.02960
0.09720
0.0033
13
2
0.0297
0.1068
0.14690
0.46170
0.0155
14
13
0.0072
0.0258
0.03550
0.11150
0.0000
16
1
0.0035
0.0125
0.01940
0.05340
0.0026
17
16
0.0179
0.0639
0.08820
0.27720
0.0093
18
17
0.0144
0.0518
0.07600
0.22170
0.0085
3.2 Diagram Segaris Sistem Tenaga Listrik PT. PLN Sumbar-Riau
PLTA
MANINJAU
LUBUK
ALUNG
PIP
PLTG
PUH LIMO
SIMPANG
HARU
PADANG
LUAR
PAYA
KUMBUH
PLTA
SINGKARAK
INDARUNG
SOLOK
SALAK
PLTU
OMBILIN
BATU
SANGKAR
BATANG
AGAM
PLTA
KOTO PANJANG
BANGKINANG
GARUDA
SAKTIDURI
DUMAIPLTG
TELUK LEMBU
20 MVA
4 x 17 MW
30 + 20 MVA
20 + 10 MVA
20 + 30 MVA
5 MVA
PS4 x 43,75 MVA
10 + 30 MVA48 MVA
2 x 42 MVA
2 x 30 MVA
20 MVA
20 MVA
PLTA
3 x 3,5 MW
10 MVA
PS
2 x 100 MVA
10 MVA
31,5 MVA
2 x 50 MVA
60 + 30 MVA
20 MVA
30 MVA
1234567891011121314151617181920
Gambar-3.1 Diagram Segaris Sistem Tenaga Listrik 20 Bus
(PT. PLN Sumbar-Riau)
3.3 Perhitungan Studi Hubungsingkat Pada Sistem Tenaga Listrik PT. PLN Sumbar-Riau
Suatu sistem tenaga listrik terdiri dari 20 bus ( PT. PLN Sumbar-Riau) sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar-4.1 Data tentang sistem tenaga listrik diberikan dalam Tabel-4.1, Tabel-4.2 dan Tabel-4.3. Untuk perhitungan secara manual akan diambil data subsistem Bukittingi dengan data sebagai berikut :
G1
G2
G3
T1
T1
T2
T2
T3
T3
T4
L1L2L3
PLTA ManinjauPLTA Batang Agam
Padang LuarPayakumbuh
Gambar-3.2 Diagram Segaris Sistem Tenaga Listrik 4 Bus
(Subsistem Bukittingi )
Tabel-3.4 Data Nomor Tiap Bus
No
Nama Bus
Tipe Bus
1
PLTA Maninjau
Bus Slack
2
PLTA Batang Agam
Bus PV
3
Payakumbuh
Bus PQ
4
Padang Luar
Bus PQ
Tabel-3.5 Data Pembangkitan Dan Beban Sistem Tenaga Listrik 4 Bus
( PT. PLN Sumbar- Riau Subsistem Bukittingi)
Bus
Pembangkitan
Beban
Tegangan
pu
Jenis
P
Q
P
Q
1
-
-
17.000
10.5356
1.0500
0
0
Ð
Slack
2
10.5000
-
0.0000
0.0000
1.0300
0
0
Ð
PV
3
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
1.0000
0
0
Ð
PQ
4
0.0000
0.0000
42.5000
26.3400
1.0000
0
0
Ð
PQ
Tabel-3.6 Data Saluran Sistem Tenaga Listrik 5 Bus
( PT. PLN Sumbar-Riau Subsistem Bukitinggi)
Saluran
Z(pu)
2
Y
(pu)
Dari Bus
Ke Bus
+
R
+
X
0
R
0
X
1
4
0.0220
0.0762
0.06140
0.23310
0.0143
3
2
0.5575
1.2328
2.48880
8.65780
0.00007
4
3
0.0168
0.0580
0.04680
0.17760
0.0109
Adapun data-data komponen sistem tenaga listrik 4 Bus ( PT. PLN Sumbar-Riau Subsistem Bukitinggi) terdiri dari :
1. Generator 1 ( PLTA Maninjau )
MVA
:21.5000 MVA
KV
:10.5000 KV
'
'
X
: 0.2500 pu
'
'
1
X
X
=
: 0.2500 pu
2
X
: 0.2500 pu
0
X
: 0.1200 pu
2. Generator 2 (PLTA Batang Agam)
MVA
: 4.7000 MVA
KV
: 6.3000 KV
'
'
X
: 0.2750 pu
'
'
1
X
X
=
: 0.2750 pu
2
X
: 0.2750 pu
0
X
: 0.0580 pu
3. Transformator 1 (Transformator Pembangkit Maninjau)
MVA
: 21.5000 MVA
KV
: 150.000 Y/10.5000
D
KV
0
2
1
X
X
X
=
=
: 0.2377 pu
4. Transformator 2 (Transformator Pembangkit Batang Agam)
MVA
: 4.7000 MVA
KV
: 20.000 Y/6.3000
D
KV dan
150 Y/20.0000 Y KV
0
2
1
X
X
X
=
=
: 1.6106 pu
5. Saluran 1
(
)
1
L
Saluran 1 adalah saluran yang menghubungkan bus 1 ( PLTA Maninjau ) ke bus 4 ( Padang Luar) dengan data sebagai berikut :
0.0220
R
1
=
pu
0.0762
X
1
=
pu
0.0220
R
2
=
pu
0.0762
X
2
=
pu
0.0614
R
0
=
pu
0.2331
X
0
=
pu
6. Saluran 2
(
)
2
L
Saluran 2 adalah saluran yang menghubungkan bus 2 ( PLTA Batang
Agam ) ke bus 3 ( Payakumbuh) dengan data sebagai berikut :
0.5575
R
1
=
pu
1.2328
X
1
=
pu
0.5575
R
2
=
pu
1.2328
X
2
=
pu
2.4888
R
0
=
pu
8.6578
X
0
=
pu
7. Saluran 3
(
)
3
L
Saluran 3 adalah saluran yang menghubungkan bus 3 ( Payakumbuh ) ke bus 4 (Padang Luar) dengan data sebagai berikut :
0.0168
R
1
=
pu
0.0580
X
1
=
pu
0.0168
R
2
=
pu
0.0580
X
2
=
pu
0.0468
R
0
=
pu
0.1776
X
0
=
pu
Keterangan :
'
'
X
: Reaktansi Subtransient
'
X
: Reaktansi Transient
1
X
: Reaktansi Urutan Positif
2
X
: Reaktansi Urutan Negatif
3
X
: Reaktansi Urutan Nol
Tentukan :
a. Hitung tegangan pada masing-masing bus dan arus gangguan tiap saluran jika terjadi gangguan
f
3
simetris pada bus 3 ( bus Payakumbuh), kapasitas masing-masing CB dan kapasitas pemutusan ( 3 cycle)
b. Hitung tegangan pada masing-masing bus dan arus gangguan tiap saluran jika terjadi gangguan
f
1
ke tanah pada bus 3 ( bus Payakumbuh), kapasitas masing-masing CB dan kapasitas pemutusan ( 3 cycle)
c. Hitung tegangan pada masing-masing bus dan arus gangguan tiap saluran jika terjadi gangguan
f
2
ke tanah pada bus 3 ( bus Payakumbuh), kapasitas masing-masing CB dan kapasitas pemutusan ( 3 cycle)
d. Hitung tegangan pada masing-masing bus dan arus gangguan tiap saluran jika terjadi gangguan
f
2
antar saluran pada bus 3 (bus Payakumbuh), kapasitas masing-masing CB dan kapasitas pemutusan ( 3 cycle)
Jawab :
Beberapa langkah umum yang harus dikerjakan antara lain :
1. Tentukan diagram jaringan urutan positif, negatif dan nol
Nilai dari masing-masing diagram ditentukan dengan nilai reaktansi urutan positif, urutan negatif dan dan urutan nol
Diagram Urutan Positif
XT1= j0.0594
R1=0.0220
X1=j0.0762
R3=0.0168
X3=j0.0580
R2=0.5575
X2=j1.2328
XT2=j2.4559
Xg2=j0.4193Xg1=j0.0625
Gambar-3.3 Diagram Urutan Positif Sistem Tenaga Listrik 4 Bus
(Subsistem Bukittingi )
Diagram Urutan Negatif
XT1= j0.0594
R1=0.0220
X1=j0.0762
R3=0.0168
X3=j0.0580
R2=0.5575
X2=j1.2328
XT2=j2.4559
Xg2=j0.4193Xg1=j0.0625
Gambar-3.4 Diagram Urutan Negatif Sistem Tenaga Listrik 4 Bus
(Subsistem Bukittingi )
Diagram Urutan Nol
XT1= j0.0594
R1=0.0220
X1=j0.0762
R3=0.0168
X3=j0.0580
R2=0.5575
X2=j1.2328
XT2=j2.4559
Xg2=j0.4193Xg1=j0.0625
Gambar-3.5 Diagram Urutan Nol Sistem Tenaga Listrik 4 Bus
(Subsistem Bukittingi )
2. Tranformasikan data-data dari komponen diatas ke dalam satuan perunit. (pu) dengan terlebih dahulu menentukan dasar perhitungan. Untuk memilih dasar perhitungan dapat dipilih salah satu komponen dalam diagram segaris seperti generator, motor, transformator maupun saluran.
Untuk contoh perhitungan ini, diambil dasar perhitungan generator 1 ( PLTA Maninjau).
a. Generator 1 (PLTA Maninjau )
MVA
:21.5000 MVA
KV
:10.5000 KV
G1
'
'
1
X
X
X
=
=
: 0.2500 pu
2
X
: 0.2500 pu
0
X
: 0.1200 pu
b. Transformator 1 (Transformator Pembangkit Maninjau)
MVA
: 21.5000 MVA
KV
: 150.000 Y/10.5000
D
KV
T1
0
2
1
X
X
X
X
=
=
=
: 0.2377 pu
Untuk sisi tegangan rendah :
5000
.
10
KV
baru
=
KV
5000
.
21
MVA
baru
=
MVA
5000
.
10
KV
lama
=
KV
5000
.
21
MVA
lama
=
MVA
(
)
(
)
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
=
Lama
Baru
2
Baru
Lama
lama
1
baru
1
MVA
MVA
KV
KV
X
X
(
)
2377
.
0
21.5000
21.5000
10.5000
10.5000
0.2377
X
2
baru
1
=
÷
ø
ö
ç
è
æ
÷
ø
ö
ç
è
æ
=
pu
(
)
(
)
2377
.
0
X
X
baru
1
baru
2
=
=
pu
(
)
(
)
2377
.
0
X
X
baru
1
baru
0
=
=
pu
Untuk sisi tegangan tinggi :
0000
.
150
5000
.
10
5000
.
10
0000
.
150
KV
baru
=
=
KV
5000
.
21
MVA
baru
=
MVA
0000
.
150
KV
lama
=
KV
5000
.
21
MVA
lama
=
MVA
(
)
(
)
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
=
Lama
Baru
2
Baru
Lama
lama
1
baru
1
MVA
MVA
KV
KV
X
X
(
)
2377
.
0
21.5000
21.5000
150.0000
150.0000
0.2377
X
2
baru
1
=
÷
ø
ö
ç
è
æ
÷
ø
ö
ç
è
æ
=
pu
(
)
(
)
2377
.
0
X
X
baru
1
baru
2
=
=
pu
(
)
(
)
2377
.
0
X
X
baru
1
baru
0
=
=
pu
c. Saluran 1
(
)
1
L
Saluran 1 adalah saluran yang menghubungkan bus 1 ( PLTA Maninjau ) ke bus 4 ( Padang Luar) dengan data sebagai berikut :
0.0220
R
1
=
pu
0.0762
X
1
=
pu
0.0220
R
2
=
pu
0.0762
X
2
=
pu
0.0614
R
0
=
pu
0.2331
X
0
=
pu
0000
.
150
5000
.
10
5000
.
10
0000
.
150
KV
baru
=
=
KV
5000
.
21
MVA
baru
=
MVA
0000
.
150
KV
lama
=
KV
5000
.
21
MVA
lama
=
MVA
(
)
(
)
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
=
Lama
Baru
2
Baru
Lama
lama
baru
MVA
MVA
KV
KV
R
R
(
)
(
)
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
=
Lama
Baru
2
Baru
Lama
lama
baru
MVA
MVA
KV
KV
X
X
(
)
0220
.
0
21.5000
21.5000
150.0000
150.0000
0.0220
R
2
baru
1
=
÷
ø
ö
ç
è
æ
÷
ø
ö
ç
è
æ
=
pu
(
)
0220
.
0
21.5000
21.5000
150.0000
150.0000
0.0220
R
2
baru
2
=
÷
ø
ö
ç
è
æ
÷
ø
ö
ç
è
æ
=
pu
(
)
0614
.
0
21.5000
21.5000
150.0000
150.0000
0.0614
R
2
baru
0
=
÷
ø
ö
ç
è
æ
÷
ø
ö
ç
è
æ
=
pu
(
)
0762
.
0
21.5000
21.5000
150.0000
150.0000
0.0762
X
2
baru
1
=
÷
ø
ö
ç
è
æ
÷
ø
ö
ç
è
æ
=
pu
(
)
0762
.
0
21.5000
21.5000
150.0000
150.0000
0.0762
X
2
baru
2
=
÷
ø
ö
ç
è
æ
÷
ø
ö
ç
è
æ
=
pu
(
)
2331
.
0
21.5000
21.5000
150.0000
150.0000
0.2331
X
2
baru
0
=
÷
ø
ö
ç
è
æ
÷
ø
ö
ç
è
æ
=
pu
d. Saluran 3
(
)
3
L
Saluran 3 adalah saluran yang menghubungkan bus 3 ( Payakumbuh ) ke bus 4 (Padang Luar) dengan data sebagai berikut :
0.0168
R
1
=
pu
0.0580
X
1
=
pu
0.0168
R
2
=
pu
0.0580
X
2
=
pu
0.0468
R
0
=
pu
0.1776
X
0
=
pu
0000
.
150
KV
baru
=
KV
5000
.
21
MVA
baru
=
MVA
0000
.
150
KV
lama
=
KV
5000
.
21
MVA
lama
=
MVA
(
)
(
)
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
=
Lama
Baru
2
Baru
Lama
lama
baru
MVA
MVA
KV
KV
R
R
(
)
(
)
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
=
Lama
Baru
2
Baru
Lama
lama
baru
MVA
MVA
KV
KV
X
X
(
)
0168
.
0
21.5000
21.5000
150.0000
150.0000
0.0168
R
2
baru
1
=
÷
ø
ö
ç
è
æ
÷
ø
ö
ç
è
æ
=
pu
(
)
0168
.
0
21.5000
21.5000
150.0000
150.0000
0.0168
R
2
baru
2
=
÷
ø
ö
ç
è
æ
÷
ø
ö
ç
è
æ
=
pu
(
)
0468
.
0
21.5000
21.5000
150.0000
150.0000
0.0468
R
2
baru
0
=
÷
ø
ö
ç
è
æ
÷
ø
ö
ç
è
æ
=
pu
(
)
0580
.
0
21.5000
21.5000
150.0000
150.0000
0.0580
X
2
baru
1
=
÷
ø
ö
ç
è
æ
÷
ø
ö
ç
è
æ
=
pu
(
)
0580
.
0
21.5000
21.5000
150.0000
150.0000
0.0580
X
2
baru
2
=
÷
ø
ö
ç
è
æ
÷
ø
ö
ç
è
æ
=
pu
(
)
1776
.
0
21.5000
21.5000
150.0000
150.0000
0.1776
X
2
baru
0
=
÷
ø
ö
ç
è
æ
÷
ø
ö
ç
è
æ
=
pu
e. Saluran 2
(
)
2
L
Saluran 2 adalah saluran yang menghubungkan bus 2 ( PLTA Batang
Agam ) ke bus 3 ( Payakumbuh) dengan data sebagai berikut :
0.5575
R
1
=
pu
1.2328
X
1
=
pu
0.5575
R
2
=
pu
1.2328
X
2
=
pu
2.4888
R
0
=
pu
8.6578
X
0
=
pu
0000
.
150
KV
baru
=
KV
5000
.
21
MVA
baru
=
MVA
0000
.
150
KV
lama
=
KV
5000
.
21
MVA
lama
=
MVA
(
)
(
)
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
=
Lama
Baru
2
Baru
Lama
lama
baru
MVA
MVA
KV
KV
R
R
(
)
(
)
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
=
Lama
Baru
2
Baru
Lama
lama
baru
MVA
MVA
KV
KV
X
X
(
)
5575
.
0
21.5000
21.5000
150.0000
150.0000
0.5575
R
2
baru
1
=
÷
ø
ö
ç
è
æ
÷
ø
ö
ç
è
æ
=
pu
(
)
5575
.
0
21.5000
21.5000
150.0000
150.0000
0.5575
R
2
baru
2
=
÷
ø
ö
ç
è
æ
÷
ø
ö
ç
è
æ
=
pu
(
)
4888
.
2
21.5000
21.5000
150.0000
150.0000
2.4888
R
2
baru
0
=
÷
ø
ö
ç
è
æ
÷
ø
ö
ç
è
æ
=
pu
(
)
2328
.
1
21.5000
21.5000
150.0000
150.0000
1.2328
X
2
baru
1
=
÷
ø
ö
ç
è
æ
÷
ø
ö
ç
è
æ
=
pu
(
)
2328
.
1
21.5000
21.5000
150.0000
150.0000
1.2328
X
2
baru
2
=
÷
ø
ö
ç
è
æ
÷
ø
ö
ç
è
æ
=
pu
(
)
6578
.
8
21.5000
21.5000
150.0000
150.0000
8.6578
X
2
baru
0
=
÷
ø
ö
ç
è
æ
÷
ø
ö
ç
è
æ
=
pu
f. Transformator 2 (Transformator Pembangkit Batang Agam)
MVA
: 4.7000 MVA
KV
: 20.000 Y/6.3000
D
KV dan 150 Y/20.0000 Y KV
2
T
0
2
1
X
X
X
X
=
=
=
: 1.6106 pu
Untuk sisi tegangan rendah :
3000
.
6
KV
baru
=
KV
5000
.
21
MVA
baru
=
MVA
3000
.
6
KV
lama
=
KV
7000
.
4
MVA
lama
=
MVA
(
)
(
)
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
=
Lama
Baru
2
Baru
Lama
lama
baru
MVA
MVA
KV
KV
X
X
(
)
3676
.
7
4.7000
21.5000
6.3000
6.3000
1.6106
X
2
baru
1
=
÷
ø
ö
ç
è
æ
÷
ø
ö
ç
è
æ
=
pu
(
)
(
)
3676
.
7
X
X
baru
1
baru
2
=
=
pu
(
)
(
)
3676
.
7
X
X
baru
1
baru
0
=
=
pu
Untuk sisi tegangan tinggi :
0000
.
150
KV
baru
=
KV
5000
.
21
MVA
baru
=
0000
.
150
KV
lama
=
KV
7000
.
4
MVA
lama
=
(
)
(
)
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
=
Lama
Baru
2
Baru
Lama
lama
1
baru
1
MVA
MVA
KV
KV
X
X
(
)
3676
.
7
4.7000
21.5000
150.0000
150.0000
1.6106
X
2
baru
1
=
÷
ø
ö
ç
è
æ
÷
ø
ö
ç
è
æ
=
pu
(
)
(
)
3676
.
7
X
X
baru
1
baru
2
=
=
pu
(
)
(
)
3676
.
7
X
X
baru
1
baru
0
=
=
pu
g. Generator 2 (PLTA Batang Agam)
MVA
: 4.7000 MVA
KV
: 6.3000 KV
3000
.
6
0000
.
150
0000
.
20
3000
.
6
0000
.
150
0000
.
20
KV
baru
=
÷
ø
ö
ç
è
æ
=
KV
5000
.
21
MVA
baru
=
MVA
3000
.
6
KV
lama
=
KV
7000
.
4
MVA
lama
=
MVA
(
)
(
)
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
=
Lama
Baru
2
Baru
Lama
lama
baru
MVA
MVA
KV
KV
X
X
(
)
(
)
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
=
Lama
Baru
2
Baru
Lama
lama
1
baru
1
MVA
MVA
KV
KV
X
X
(
)
2580
.
1
4.7000
21.5000
6.3000
6.3000
0.2750
X
2
baru
1
=
÷
ø
ö
ç
è
æ
÷
ø
ö
ç
è
æ
=
pu
(
)
2580
.
1
4.7000
21.5000
6.3000
6.3000
0.2750
X
2
baru
2
=
÷
ø
ö
ç
è
æ
÷
ø
ö
ç
è
æ
=
pu
(
)
2653
.
0
4.7000
21.5000
6.3000
6.3000
0.0580
X
2
baru
0
=
÷
ø
ö
ç
è
æ
÷
ø
ö
ç
è
æ
=
pu
3. Menentukan Matrik Admitansi Urutan Positif
j0.0762
0.0220
1
j0.2377
1
4
j0.2500
1
4
Z
1
jX
1
4
jX
1
4
y
L1
t1
g1
11
+
+
+
=
+
+
=
j44.9416
-
3.4974
j12.1136
-
3.4974
j16.8279
-
j16.0000
y
11
=
+
-
=
j1.2328
0.5575
1
j7.3676
1
3
j1.2580
1
3
Z
1
jX
1
3
jX
1
3
y
L2
t2
g2
22
+
+
+
=
+
+
=
j3.4654
-
0.3045
j0.6734
-
0.3045
j0.4072
-
j2.3847
y
22
=
+
-
=
j0.0580
0.0168
1
j1.2328
0.5575
1
Z
1
Z
1
y
L3
L2
33
+
+
+
=
+
=
j16.5802
-
4.9120
j15.9068
-
4.6075
j0.6734
0.3045
y
33
=
+
-
=
j0.0580
0.0168
1
j0.0762
0.0220
1
Z
1
Z
1
y
L3
L1
44
+
+
+
=
+
=
j28.0204
-
8.1049
j15.9068
-
4.6075
j12.1136
3.4974
y
44
=
+
-
=
j0.0000
y
y
21
12
=
=
j0.0000
y
y
31
13
=
=
j12.1136
3.4974
j0.0762
0.0220
1
Z
1
y
y
L1
41
14
-
=
+
=
=
=
j0.6734
-
0.3045
j1.2328
5575
.
0
1
Z
1
y
y
L2
32
23
=
+
=
=
=
j0.0000
y
y
42
24
=
=
j15.9068
4.6075
j0.0580
0.0168
1
Z
1
y
y
L3
34
34
-
=
+
=
=
=
Diperoleh matrik admitansi primitif urutan positif sebagai berikut :
ú
ú
ú
ú
û
ù
ê
ê
ê
ê
ë
é
-
-
-
=
j28.0204
1049
.
8
j15.9068
-
4.6075
0.0000
j12.1136
-
3.4974
j15.9068
-
4.6075
j16.5802
-
4.9120
j0.6734
-
0.3045
0.0000
0.0000
j0.6734
3045
.
0
j3.4654
0.3045
0000
.
0
j12.1136
-
3.4974
0.0000
0.0000
j44.9416
-
3.4974
y
positif
Matrik admitansi positif adalah :
ú
ú
ú
ú
û
ù
ê
ê
ê
ê
ë
é
-
+
+
+
+
+
-
-
+
=
j28.0204
1049
.
8
j15.9068
4.6075
-
0.0000
j12.1136
3.4974
-
j15.9068
4.6075
-
j16.5802
-
4.9120
j0.6734
0.3045
-
0.0000
0.0000
j0.6734
3045
.
0
j3.4654
0.3045
0000
.
0
j12.1136
3.4974
-
0.0000
0.0000
j44.9416
-
3.4974
Y
positif
Lalu matrik admitansi positif ini dinvers sehingga diperoleh matrik impedansi positif sebagai berikut :
ú
ú
ú
ú
û
ù
ê
ê
ê
ê
ë
é
+
+
+
-
+
+
+
+
-
+
+
-
+
-
+
+
-
+
+
+
-
+
=
1003
.
0
j
0215
.
0
0968
.
0
j
0209
.
0
0209
.
0
j
0026
.
0
0287
.
0
j
0002
.
0
0968
.
0
j
0209
.
0
1419
.
0
j
0367
.
0
0325
.
0
j
0031
.
0
0277
.
0
j
0003
.
0
0209
.
0
j
0026
.
0
0325
.
0
j
0031
.
0
2927
.
0
j
0223
.
0
0056
.
0
j
0019
.
0
0287
.
0
j
0002
.
0
0277
.
0
j
0003
.
0
0056
.
0
j
0019
.
0
0300
.
0
j
0002
.
0
Z
positif
4. Menentukan Matrik Admitansi Urutan Negatif
j0.0762
0.0220
1
j0.2377
1
4
j0.2500
1
4
Z
1
jX
1
4
jX
1
4
y
L1
t1
g1
11
+
+
+
=
+
+
=
j44.9416
-
3.4974
j12.1136
-
3.4974
j16.8279
-
j16.0000
y
11
=
+
-
=
j1.2328
0.5575
1
j7.3676
1
3
j1.2580
1
3
Z
1
jX
1
3
jX
1
3
y
L2
t2
g2
22
+
+
+
=
+
+
=
j3.4654
-
0.3045
j0.6734
-
0.3045
j0.4072
-
j2.3847
y
22
=
+
-
=
j0.0580
0.0168
1
j1.2328
0.5575
1
Z
1
Z
1
y
L3
L2
33
+
+
+
=
+
=
j16.5802
-
4.9120
j15.9068
-
4.6075
j0.6734
0.3045
y
33
=
+
-
=
j0.0580
0.0168
1
j0.0762
0.0220
1
Z
1
Z
1
y
L3
L1
44
+
+
+
=
+
=
j28.0204
-
8.1049
j15.9068
-
4.6075
j12.1136
3.4974
y
44
=
+
-
=
j0.0000
y
y
21
12
=
=
j0.0000
y
y
31
13
=
=
j12.1136
3.4974
j0.0762
0.0220
1
Z
1
y
y
L1
41
14
-
=
+
=
=
=
j0.6734
-
0.3045
j1.2328
5575
.
0
1
Z
1
y
y
L2
32
23
=
+
=
=
=
j0.0000
y
y
42
24
=
=
j15.9068
4.6075
j0.0580
0.0168
1
Z
1
y
y
L3
34
34
-
=
+
=
=
=
Diperoleh matrik admitansi primitif urutan negatif sebagai berikut :
ú
ú
ú
ú
û
ù
ê
ê
ê
ê
ë
é
-
-
-
=
j28.0204
1049
.
8
j15.9068
-
4.6075
0.0000
j12.1136
-
3.4974
j15.9068
-
4.6075
j16.5802
-
4.9120
j0.6734
-
0.3045
0.0000
0.0000
j0.6734
3045
.
0
j3.4654
0.3045
0000
.
0
j12.1136
-
3.4974
0.0000
0.0000
j44.9416
-
3.4974
y
negatif
Matrik admitansi negatif adalah :
ú
ú
ú
ú
û
ù
ê
ê
ê
ê
ë
é
-
+
+
+
+
+
-
-
+
=
j28.0204
1049
.
8
j15.9068
4.6075
-
0.0000
j12.1136
3.4974
-
j15.9068
4.6075
-
j16.5802
-
4.9120
j0.6734
0.3045
-
0.0000
0.0000
j0.6734
3045
.
0
j3.4654
0.3045
0000
.
0
j12.1136
3.4974
-
0.0000
0.0000
j44.9416
-
3.4974
Y
negatif
Lalu matrik admitansi negatif ini dinvers sehingga diperoleh matrik impedansi negatif sebagai berikut :
ú
ú
ú
ú
û
ù
ê
ê
ê
ê
ë
é
+
+
+
-
+
+
+
+
-
+
+
-
+
-
+
+
-
+
+
+
-
+
=
1003
.
0
j
0215
.
0
0968
.
0
j
0209
.
0
0209
.
0
j
0026
.
0
0287
.
0
j
0002
.
0
0968
.
0
j
0209
.
0
1419
.
0
j
0367
.
0
0325
.
0
j
0031
.
0
0277
.
0
j
0003
.
0
0209
.
0
j
0026
.
0
0325
.
0
j
0031
.
0
2927
.
0
j
0223
.
0
0056
.
0
j
0019
.
0
0287
.
0
j
0002
.
0
0277
.
0
j
0003
.
0
0056
.
0
j
0019
.
0
0300
.
0
j
0002
.
0
Z
negatif
5. Menentukan Matrik Admitansi Urutan Nol
j0.2331
0.0614
1
j0.2377
1
4
j0.1200
1
4
Z
1
jX
1
4
jX
1
4
y
L1
t1
g1
11
+
+
+
=
+
+
=
j54.1729
-
1.0567
j4.0117
-
1.0567
j16.8279
-
j33.3333
y
11
=
+
-
=
j8.6578
2.4888
1
j1.6106
1
3
j0.2653
1
3
Z
1
jX
1
3
jX
1
3
y
L2
t2
g2
22
+
+
+
=
+
+
=
j13.2773
-
0.0307
j0.1067
-
0.0307
j1.8627
-
j11.3080
y
22
=
+
-
=
j0.1776
0.0468
1
j8.6578
2.4888
1
Z
1
Z
1
y
L3
L2
33
+
+
+
=
+
=
j5.3717
-
1.4181
j5.2650
-
1.3874
j0.1067
0.0307
y
33
=
+
-
=
j0.1776
0.0468
1
j0.2331
0.0614
1
Z
1
Z
1
y
L3
L1
44
+
+
+
=
+
=
j5.3717
-
1.4181
j5.2650
-
1.3874
j0.1067
0.0307
y
44
=
+
-
=
j0.0000
y
y
21
12
=
=
j0.0000
y
y
31
13
=
=
j4.0117
-
1.0567
j0.2331
0.0614
1
Z
1
y
y
L1
41
14
=
+
=
=
=
j0.1067
-
0.0307
j8.6578
4888
.
2
1
Z
1
y
y
L2
32
23
=
+
=
=
=
j0.0000
y
y
42
24
=
=
j5.2650
-
1.3874
j0.1776
0.0468
1
Z
1
y
y
L3
34
34
=
+
=
=
=
Diperoleh matrik admitansi primitif urutan nol sebagai berikut :
ú
ú
ú
ú
û
ù
ê
ê
ê
ê
ë
é
-
-
-
=
j28.0204
-
8.1049
j15.9068
-
4.6075
0.0000
j12.1136
4974
.
3
j15.9068
-
4.6075
j5.3717
-
1.4181
j0.1067
-
0.0307
0.0000
0.0000
j0.1067
-
0.0307
j13.2773
-
0.0307
0.0000
j12.1136
4974
.
3
0.0000
0.0000
j54.1729
0567
.
1
y
nol
Matrik admitansi nol dalah :
ú
ú
ú
ú
û
ù
ê
ê
ê
ê
ë
é
-
+
+
+
+
+
+
-
=
0204
.
28
1049
.
8
j15.9068
4.6075
-
0000
.
0
j12.1136
3.4974
-
j15.9068
4.6075
-
j5.3717
-
1.4181
j0.1067
0.0307
-
0.0000
0.0000
j0.1067
0.0307
-
j13.2773
-
0.0307
0.0000
j12.1136
3.4974
-
0.0000
0.0000
j54.1729
0567
.
1
Y
nol
Lalu matrik admitansi nol ini dinvers sehingga diperoleh matrik impedansi nol sebagai berikut :
ú
ú
ú
ú
û
ù
ê
ê
ê
ê
ë
é
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
+
-
-
-
-
-
-
+
=
0404
.
0
j
0155
.
0
1215
.
0
j
0433
.
0
0011
.
0
j
0001
.
0
0100
.
0
j
0011
.
0
1215
.
0
j
0433
.
0
1913
.
0
j
0745
.
0
0017
.
0
j
0002
.
0
0299
.
0
j
0024
.
0
0011
.
0
j
0001
.
0
0017
.
0
j
0002
.
0
0753
.
0
j
0002
.
0
0002
.
0
j
0000
.
0
0100
.
0
j
0011
.
0
0299
.
0
j
0024
.
0
0002
.
0
j
0000
.
0
0161
.
0
j
0007
.
0
Z
nol
a. Untuk gangguan
f
3
simetris pada bus 3 ( bus Payakumbuh)
Menentukan besarnya arus momentari :
Arus gangguan total yang terjadi pada bus 3 (bus Payakumbuh) :
0
0
0
0
1
33
f
f
4992
.
75
8213
.
6
4992
.
75
1466
.
0
0
1.0000
j0.1419
0.0367
0.0000
1.0000
Z
V
I
-
Ð
=
Ð
Ð
=
+
Ð
=
=
pu
Tegangan pada masing-maing bus selama terjadinya gangguan :
Bus 1 (Bus PLTA Maninjau):
1
33
1
13
f
f
1
Z
Z
I
V
V
-
=
(
)
(
)
(
)
pu
3.1748
-
0.8180
j0.0453
8167
.
0
V
j0.0453
8167
.
0
0000
.
1
j0.0453
1833
.
0
0000
.
1
0
0000
.
1
V
8803
.
13
1889
.
0
0000
.
1
0
0000
.
1
V
4992
.
75
1466
.
0
3795
.
89
0277
.
0
0000
.
1
0
0000
.
1
V
j0.1419
0.0367
j0.0277
0003
.
0
0000
.
1
0
0000
.
1
Z
Z
1
V
Z
Z
V
V
V
0
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
33
1
13
f
1
33
1
13
f
f
1
Ð
=
-
=
-
=
-
-
Ð
=
Ð
-
Ð
=
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
Ð
Ð
-
Ð
=
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
+
+
-
Ð
=
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
-
=
-
=
Bus 2 (Bus PLTA Batang Agam)
:
(
)
(
)
(
)
pu
5.4817
-
0.7945
j0.0759
7909
.
0
V
j0.0759
7909
.
0
0000
.
1
j0.0759
2091
.
0
0000
.
1
0
0000
.
1
V
9495
.
19
2224
.
0
0000
.
1
0
0000
.
1
V
4992
.
75
1466
.
0
4487
.
95
0326
.
0
0000
.
1
0
0000
.
1
V
j0.1419
0.0367
j0.0325
0031
.
0
0000
.
1
0
0000
.
1
Z
Z
1
V
Z
Z
V
V
V
0
2
0
2
0
2
0
2
0
1
33
1
23
f
1
33
1
23
f
f
2
Ð
=
-
=
-
=
-
-
Ð
=
Ð
-
Ð
=
÷
ø
ö
ç
è
æ
Ð
Ð
-
Ð
=
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
+
+
-
-
Ð
=
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
-
=
-
=
Bus 3 (Bus Payakumbuh)
:
(
)
pu
0000
.
0
V
0000
.
1
0000
.
1
0
0000
.
1
V
4992
.
75
1466
.
0
4992
.
75
1466
.
0
0000
.
1
0
0000
.
1
V
j0.1419
0.0367
j0.1419
0367
.
0
0000
.
1
0
0000
.
1
Z
Z
1
V
Z
Z
V
V
V
3
0
3
0
0
0
3
0
1
33
1
33
f
1
33
1
33
f
f
3
=
-
Ð
=
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
Ð
Ð
-
Ð
=
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
+
+
-
Ð
=
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
-
=
-
=
Bus 4 (Bus Padang Luar)
:
(
)
(
)
(
)
pu
4.7972
-
0.3264
j0.0273
-
0.3253
V
j0.0273
3253
.
0
0000
.
1
j0.0273
6747
.
0
0000
.
1
0
0000
.
1
V
3171
.
2
6753
.
0
0000
.
1
0
0000
.
1
V
4992
.
75
1466
.
0
77.8163
0.0990
0000
.
1
0
0000
.
1
V
j0.1419
0.0367
j0.0968
0.0209
0000
.
1
0
0000
.
1
Z
Z
1
V
Z
Z
V
V
V
0
4
0
4
0
0
4
0
0
0
4
0
1
33
1
43
f
1
33
1
43
f
f
4
Ð
=
=
-
=
-
-
Ð
=
Ð
-
Ð
=
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
Ð
Ð
-
Ð
=
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
+
+
-
Ð
=
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
-
=
-
=
Arus yang mengalir pada saluran selama gangguan :
(
)
0156
.
6
j
5006
.
1
0762
.
0
j
0220
.
0
0273
.
0
j
3253
.
0
0453
.
0
j
8167
.
0
Z
V
V
I
14
4
1
14
-
=
+
+
-
-
=
-
=
pu
(
)
pu
0156
.
6
j
5006
.
1
I
I
14
41
+
-
=
-
=
(
)
5556
.
0
j
1897
.
0
2328
.
1
j
5575
.
0
0000
.
0
j
0000
.
0
0759
.
0
j
7909
.
0
Z
V
V
I
23
3
2
23
-
=
+
-
-
-
=
-
=
pu
(
)
pu
5556
.
0
j
1897
.
0
I
I
23
32
+
-
=
-
=
(
)
pu
3001
.
5
j
0646
.
1
0580
.
0
j
0168
.
0
0273
.
0
j
3253
.
0
0000
.
0
Z
V
V
I
34
4
3
34
+
-
=
+
+
-
=
-
=
(
)
3001
.
5
j
0646
.
1
I
I
34
43
+
-
=
-
=
pu
(
)
3758
.
0
j
0929
.
0
2377
.
0
j
2500
.
0
j
0453
.
0
j
8167
.
0
0000
.
0
j
0000
.
1
X
X
V
V
I
T1
G1
1
G
G1
-
=
+
+
-
-
=
+
-
=
pu
(
)
pu
1110
.
0
j
0403
.
0
6106
.
1
j
2750
.
0
j
0759
.
0
j
7909
.
0
0000
.
0
j
0000
.
1
X
X
V
V
I
T2
G2
2
G
G2
-
=
+
+
-
-
=
+
-
=
Arus momentari pada saluran
(
)
(
)
(
)
pu
0250
.
0
j
4009
.
2
0156
.
6
j
5006
.
1
6000
.
1
I
m
14
-
=
-
=
(
)
(
)
pu
0250
.
0
j
4009
.
2
I
m
41
+
-
=
(
)
(
)
(
)
pu
8890
.
0
j
3035
.
0
5556
.
0
j
1897
.
0
6000
.
1
I
m
23
-
=
-
=
(
)
(
)
pu
8890
.
0
j
3035
.
0
I
m
32
+
-
=
(
)
(
)
(
)
pu
4802
.
8
j
7034
.
1
3001
.
5
j
0646
.
1
6000
.
1
I
m
34
-
=
+
-
=
(
)
(
)
pu
4802
.
8
j
7034
.
1
I
m
43
+
-
=
(
)
(
)
(
)
pu
6013
.
0
j
1483
.
0
3758
.
0
j
0929
.
0
6000
.
1
I
m
G1
-
=
-
=
(
)
(
)
(
)
pu
j0.1776
0.0645
j0.;1110
0.0403
1.6000
I
m
G2
-
=
-
=
Penentuan Kapasitas Masing-Masing CB :
1. Saluran G1-1
Kapasitas CB
(
)
6840
.
0
5000
.
21
j0.6013
0.1483
MVA
I
dasar
momentari
=
-
=
=
MVA
Kapasitas CB A = Kapasitas CB B = 0.6840 MVA
2. Saluran 1-4
Kapasitas CB
(
)
9391
.
123
5000
.
21
j0.0250
2.4009
MVA
I
dasar
momentari
=
-
=
=
MVA
Kapasitas CB C = Kapasitas CB D = 123.9391 MVA
3. Saluran 2-3
Kapasitas CB =
(
)
1054
.
17
5000
.
21
j0.8890
-
0.3035
MVA
I
dasar
momentari
=
=
=
MVA
Kapasitas CB E = Kapasitas CD F = 17.1054 MVA
4. Saluran 3-4
Kapasitas CB =
(
)
3899
.
15477
5000
.
21
8.4802
1.7034
-
MVA
I
dasar
momentari
=
+
=
=
MVA
Kapasitas CB G = Kapasitas CB H = 15477.3899 MVA
5. Saluran G2-2
Kapasitas CB =
(
)
6840
.
0
5000
.
21
j0.1776
-
0.0645
MVA
I
dasar
momentari
=
=
=
MVA
Kapasitas CB I dan Kapasitas CB j = 0.6840 MVA
Untuk menentukan arus interupting pada gangguan
f
3
simetris, terlebih dahulu dibentuk matrik admintansi urutan positif, urutan negatif dan urutan nol dengan mengganti reaktansi subtransien dengan reaktansi transien khusus untuk beban yang berupa motor. Untuk contoh kasus ini, karena tidak adanya beban berupa motor maka matrik admintansi urutan positif, urutan negatif dan urutan nol. untuk perhitungan arus interupting sama dengan perhitungan arus momentari dengan nilai berikut :
1. Menentukan Matrik Admitansi Urutan Positif
j0.0762
0.0220
1
j0.2377
1
4
j0.2500
1
4
Z
1
jX
1
4
jX
1
4
y
L1
t1
g1
11
+
+
+
=
+
+
=
j44.9416
-
3.4974
j12.1136
-
3.4974
j16.8279
-
j16.0000
y
11
=
+
-
=
j1.2328
0.5575
1
j7.3676
1
3
j1.2580
1
3
Z
1
jX
1
3
jX
1
3
y
L2
t2
g2
22
+
+
+
=
+
+
=
j3.4654
-
0.3045
j0.6734
-
0.3045
j0.4072
-
j2.3847
y
22
=
+
-
=
j0.0580
0.0168
1
j1.2328
0.5575
1
Z
1
Z
1
y
L3
L2
33
+
+
+
=
+
=
j16.5802
-
4.9120
j15.9068
-
4.6075
j0.6734
0.3045
y
33
=
+
-
=
j0.0580
0.0168
1
j0.0762
0.0220
1
Z
1
Z
1
y
L3
L1
44
+
+
+
=
+
=
j28.0204
-
8.1049
j15.9068
-
4.6075
j12.1136
3.4974
y
44
=
+
-
=
j0.0000
y
y
21
12
=
=
j0.0000
y
y
31
13
=
=
j12.1136
3.4974
j0.0762
0.0220
1
Z
1
y
y
L1
41
14
-
=
+
=
=
=
j0.6734
-
0.3045
j1.2328
5575
.
0
1
Z
1
y
y
L2
32
23
=
+
=
=
=
j0.0000
y
y
42
24
=
=
j15.9068
4.6075
j0.0580
0.0168
1
Z
1
y
y
L3
34
34
-
=
+
=
=
=
Diperoleh matrik admitansi primitif urutan positif sebagai berikut :
ú
ú
ú
ú
û
ù
ê
ê
ê
ê
ë
é
-
-
-
=
j28.0204
1049
.
8
j15.9068
-
4.6075
0.0000
j12.1136
-
3.4974
j15.9068
-
4.6075
j16.5802
-
4.9120
j0.6734
-
0.3045
0.0000
0.0000
j0.6734
3045
.
0
j3.4654
0.3045
0000
.
0
j12.1136
-
3.4974
0.0000
0.0000
j44.9416
-
3.4974
y
positif
Matrik admitansi positif adalah :
ú
ú
ú
ú
û
ù
ê
ê
ê
ê
ë
é
-
+
+
+
+
+
-
-
+
=
j28.0204
1049
.
8
j15.9068
4.6075
-
0.0000
j12.1136
3.4974
-
j15.9068
4.6075
-
j16.5802
-
4.9120
j0.6734
0.3045
-
0.0000
0.0000
j0.6734
3045
.
0
j3.4654
0.3045
0000
.
0
j12.1136
3.4974
-
0.0000
0.0000
j44.9416
-
3.4974
Y
positif
Lalu matrik admitansi positif ini dinvers sehingga diperoleh matrik impedansi positif sebagai berikut :
ú
ú
ú
ú
û
ù
ê
ê
ê
ê
ë
é
+
+
+
-
+
+
+
+
-
+
+
-
+
-
+
+
-
+
+
+
-
+
=
1003
.
0
j
0215
.
0
0968
.
0
j
0209
.
0
0209
.
0
j
0026
.
0
0287
.
0
j
0002
.
0
0968
.
0
j
0209
.
0
1419
.
0
j
0367
.
0
0325
.
0
j
0031
.
0
0277
.
0
j
0003
.
0
0209
.
0
j
0026
.
0
0325
.
0
j
0031
.
0
2927
.
0
j
0223
.
0
0056
.
0
j
0019
.
0
0287
.
0
j
0002
.
0
0277
.
0
j
0003
.
0
0056
.
0
j
0019
.
0
0300
.
0
j
0002
.
0
Z
positif
2. Menentukan Matrik Admitansi Urutan Negatif
j0.0762
0.0220
1
j0.2377
1
4
j0.2500
1
4
Z
1
jX
1
4
jX
1
4
y
L1
t1
g1
11
+
+
+
=
+
+
=
j44.9416
-
3.4974
j12.1136
-
3.4974
j16.8279
-
j16.0000
y
11
=
+
-
=
j1.2328
0.5575
1
j7.3676
1
3
j1.2580
1
3
Z
1
jX
1
3
jX
1
3
y
L2
t2
g2
22
+
+
+
=
+
+
=
j3.4654
-
0.3045
j0.6734
-
0.3045
j0.4072
-
j2.3847
y
22
=
+
-
=
j0.0580
0.0168
1
j1.2328
0.5575
1
Z
1
Z
1
y
L3
L2
33
+
+
+
=
+
=
j16.5802
-
4.9120
j15.9068
-
4.6075
j0.6734
0.3045
y
33
=
+
-
=
j0.0580
0.0168
1
j0.0762
0.0220
1
Z
1
Z
1
y
L3
L1
44
+
+
+
=
+
=
j28.0204
-
8.1049
j15.9068
-
4.6075
j12.1136
3.4974
y
44
=
+
-
=
j0.0000
y
y
21
12
=
=
j0.0000
y
y
31
13
=
=
j12.1136
3.4974
j0.0762
0.0220
1
Z
1
y
y
L1
41
14
-
=
+
=
=
=
j0.6734
-
0.3045
j1.2328
5575
.
0
1
Z
1
y
y
L2
32
23
=
+
=
=
=
j0.0000
y
y
42
24
=
=
j15.9068
4.6075
j0.0580
0.0168
1
Z
1
y
y
L3
34
34
-
=
+
=
=
=
Diperoleh matrik admitansi primitif urutan negatif sebagai berikut :
ú
ú
ú
ú
û
ù
ê
ê
ê
ê
ë
é
-
-
-
=
j28.0204
1049
.
8
j15.9068
-
4.6075
0.0000
j12.1136
-
3.4974
j15.9068
-
4.6075
j16.5802
-
4.9120
j0.6734
-
0.3045
0.0000
0.0000
j0.6734
3045
.
0
j3.4654
0.3045
0000
.
0
j12.1136
-
3.4974
0.0000
0.0000
j44.9416
-
3.4974
y
negatif
Matrik admitansi negatif adalah :
ú
ú
ú
ú
û
ù
ê
ê
ê
ê
ë
é
-
+
+
+
+
+
-
-
+
=
j28.0204
1049
.
8
j15.9068
4.6075
-
0.0000
j12.1136
3.4974
-
j15.9068
4.6075
-
j16.5802
-
4.9120
j0.6734
0.3045
-
0.0000
0.0000
j0.6734
3045
.
0
j3.4654
0.3045
0000
.
0
j12.1136
3.4974
-
0.0000
0.0000
j44.9416
-
3.4974
Y
negatif
Lalu matrik admitansi negatif ini dinvers sehingga diperoleh matrik impedansi negatif sebagai berikut :
ú
ú
ú
ú
û
ù
ê
ê
ê
ê
ë
é
+
+
+
-
+
+
+
+
-
+
+
-
+
-
+
+
-
+
+
+
-
+
=
1003
.
0
j
0215
.
0
0968
.
0
j
0209
.
0
0209
.
0
j
0026
.
0
0287
.
0
j
0002
.
0
0968
.
0
j
0209
.
0
1419
.
0
j
0367
.
0
0325
.
0
j
0031
.
0
0277
.
0
j
0003
.
0
0209
.
0
j
0026
.
0
0325
.
0
j
0031
.
0
2927
.
0
j
0223
.
0
0056
.
0
j
0019
.
0
0287
.
0
j
0002
.
0
0277
.
0
j
0003
.
0
0056
.
0
j
0019
.
0
0300
.
0
j
0002
.
0
Z
negatif
3. Menentukan Matrik Admitansi Urutan Nol
j0.2331
0.0614
1
j0.2377
1
4
j0.1200
1
4
Z
1
jX
1
4
jX
1
4
y
L1
t1
g1
11
+
+
+
=
+
+
=
j54.1729
-
1.0567
j4.0117
-
1.0567
j16.8279
-
j33.3333
y
11
=
+
-
=
j8.6578
2.4888
1
j1.6106
1
3
j0.2653
1
3
Z
1
jX
1
3
jX
1
3
y
L2
t2
g2
22
+
+
+
=
+
+
=
j13.2773
-
0.0307
j0.1067
-
0.0307
j1.8627
-
j11.3080
y
22
=
+
-
=
j0.1776
0.0468
1
j8.6578
2.4888
1
Z
1
Z
1
y
L3
L2
33
+
+
+
=
+
=
j5.3717
-
1.4181
j5.2650
-
1.3874
j0.1067
0.0307
y
33
=
+
-
=
j0.1776
0.0468
1
j0.2331
0.0614
1
Z
1
Z
1
y
L3
L1
44
+
+
+
=
+
=
j5.3717
-
1.4181
j5.2650
-
1.3874
j0.1067
0.0307
y
44
=
+
-
=
j0.0000
y
y
21
12
=
=
j0.0000
y
y
31
13
=
=
j4.0117
-
1.0567
j0.2331
0.0614
1
Z
1
y
y
L1
41
14
=
+
=
=
=
j0.1067
-
0.0307
j8.6578
4888
.
2
1
Z
1
y
y
L2
32
23
=
+
=
=
=
j0.0000
y
y
42
24
=
=
j5.2650
-
1.3874
j0.1776
0.0468
1
Z
1
y
y
L3
34
34
=
+
=
=
=
Diperoleh matrik admitansi primitif urutan nol sebagai berikut :
ú
ú
ú
ú
û
ù
ê
ê
ê
ê
ë
é
-
-
-
=
j28.0204
-
8.1049
j15.9068
-
4.6075
0.0000
j12.1136
4974
.
3
j15.9068
-
4.6075
j5.3717
-
1.4181
j0.1067
-
0.0307
0.0000
0.0000
j0.1067
-
0.0307
j13.2773
-
0.0307
0.0000
j12.1136
4974
.
3
0.0000
0.0000
j54.1729
0567
.
1
y
nol
Matrik admitansi nol dalah :
ú
ú
ú
ú
û
ù
ê
ê
ê
ê
ë
é
-
+
+
+
+
+
+
-
=
0204
.
28
1049
.
8
j15.9068
4.6075
-
0000
.
0
j12.1136
3.4974
-
j15.9068
4.6075
-
j5.3717
-
1.4181
j0.1067
0.0307
-
0.0000
0.0000
j0.1067
0.0307
-
j13.2773
-
0.0307
0.0000
j12.1136
3.4974
-
0.0000
0.0000
j54.1729
0567
.
1
Y
nol
Lalu matrik admitansi nol ini dinvers sehingga diperoleh matrik impedansi nol sebagai berikut :
ú
ú
ú
ú
û
ù
ê
ê
ê
ê
ë
é
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
+
-
-
-
-
-
-
+
=
0404
.
0
j
0155
.
0
1215
.
0
j
0433
.
0
0011
.
0
j
0001
.
0
0100
.
0
j
0011
.
0
1215
.
0
j
0433
.
0
1913
.
0
j
0745
.
0
0017
.
0
j
0002
.
0
0299
.
0
j
0024
.
0
0011
.
0
j
0001
.
0
0017
.
0
j
0002
.
0
0753
.
0
j
0002
.
0
0002
.
0
j
0000
.
0
0100
.
0
j
0011
.
0
0299
.
0
j
0024
.
0
0002
.
0
j
0000
.
0
0161
.
0
j
0007
.
0
Z
nol
Menentukan arus interupting :
Arus gangguan total yang terjadi pada bus 3 (bus Payakumbuh) :
0
0
0
0
1
33
f
f
4992
.
75
8213
.
6
4992
.
75
1466
.
0
0
1.0000
j0.1419
0.0367
0.0000
1.0000
Z
V
I
-
Ð
=
Ð
Ð
=
+
Ð
=
=
pu
Tegangan pada masing-maing bus selama terjadinya gangguan :
Bus 1 (Bus PLTA Maninjau):
1
33
1
13
f
f
1
Z
Z
I
V
V
-
=
(
)
(
)
(
)
pu
3.1748
-
0.8180
j0.0453
8167
.
0
V
j0.0453
8167
.
0
0000
.
1
j0.0453
1833
.
0
0000
.
1
0
0000
.
1
V
8803
.
13
1889
.
0
0000
.
1
0
0000
.
1
V
4992
.
75
1466
.
0
3795
.
89
0277
.
0
0000
.
1
0
0000
.
1
V
j0.1419
0.0367
j0.0277
0003
.
0
0000
.
1
0
0000
.
1
Z
Z
1
V
Z
Z
V
V
V
0
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
33
1
13
f
1
33
1
13
f
f
1
Ð
=
-
=
-
=
-
-
Ð
=
Ð
-
Ð
=
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
Ð
Ð
-
Ð
=
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
+
+
-
Ð
=
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
-
=
-
=
Bus 2 (Bus PLTA Batang Agam)
:
(
)
(
)
(
)
pu
5.4817
-
0.7945
j0.0759
7909
.
0
V
j0.0759
7909
.
0
0000
.
1
j0.0759
2091
.
0
0000
.
1
0
0000
.
1
V
9495
.
19
2224
.
0
0000
.
1
0
0000
.
1
V
4992
.
75
1466
.
0
4487
.
95
0326
.
0
0000
.
1
0
0000
.
1
V
j0.1419
0.0367
j0.0325
0031
.
0
0000
.
1
0
0000
.
1
Z
Z
1
V
Z
Z
V
V
V
0
2
0
2
0
2
0
2
0
1
33
1
23
f
1
33
1
23
f
f
2
Ð
=
-
=
-
=
-
-
Ð
=
Ð
-
Ð
=
÷
ø
ö
ç
è
æ
Ð
Ð
-
Ð
=
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
+
+
-
-
Ð
=
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
-
=
-
=
Bus 3 (Bus Payakumbuh)
:
(
)
pu
0000
.
0
V
0000
.
1
0000
.
1
0
0000
.
1
V
4992
.
75
1466
.
0
4992
.
75
1466
.
0
0000
.
1
0
0000
.
1
V
j0.1419
0.0367
j0.1419
0367
.
0
0000
.
1
0
0000
.
1
Z
Z
1
V
Z
Z
V
V
V
3
0
3
0
0
0
3
0
1
33
1
33
f
1
33
1
33
f
f
3
=
-
Ð
=
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
Ð
Ð
-
Ð
=
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
+
+
-
Ð
=
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
-
=
-
=
Bus 4 (Bus Padang Luar)
:
(
)
(
)
(
)
pu
4.7972
-
0.3264
j0.0273
-
0.3253
V
j0.0273
3253
.
0
0000
.
1
j0.0273
6747
.
0
0000
.
1
0
0000
.
1
V
3171
.
2
6753
.
0
0000
.
1
0
0000
.
1
V
4992
.
75
1466
.
0
77.8163
0.0990
0000
.
1
0
0000
.
1
V
j0.1419
0.0367
j0.0968
0.0209
0000
.
1
0
0000
.
1
Z
Z
1
V
Z
Z
V
V
V
0
4
0
4
0
0
4
0
0
0
4
0
1
33
1
43
f
1
33
1
43
f
f
4
Ð
=
=
-
=
-
-
Ð
=
Ð
-
Ð
=
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
Ð
Ð
-
Ð
=
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
+
+
-
Ð
=
÷
÷
ø
ö
ç
ç
è
æ
-
=
-
=
Arus yang mengalir pada saluran selama gangguan :
(
)
0156
.
6
j
5006
.
1
0762
.
0
j
0220
.
0
0273
.
0
j
3253
.
0
0453
.
0
j
8167
.
0
Z
V
V
I
14
4
1
14
-
=
+
+
-
-
=
-
=
pu
(
)
pu
0156
.
6
j
5006
.
1
I
I
14
41
+
-
=
-
=
(
)
5556
.
0
j
1897
.
0
2328
.
1
j
5575
.
0
0000
.
0
j
0000
.
0
0759
.
0
j
7909
.
0
Z
V
V
I
23
3
2
23
-
=
+
-
-
-
=
-
=
pu
(
)
pu
5556
.
0
j
1897
.
0
I
I
23
32
+
-
=
-
=
(
)
pu
3001
.
5
j
0646
.
1
0580
.
0
j
0168
.
0
0273
.
0
j
3253
.
0
0000
.
0
Z
V
V
I
34
4
3
34
+
-
=
+
+
-
=
-
=
(
)
3001
.
5
j
0646
.
1
I
I
34
43
+
-
=
-
=
pu
(
)
3758
.
0
j
0929
.
0
2377
.
0
j
2500
.
0
j
0453
.
0
j
8167
.
0
0000
.
0
j
0000
.
1
X
X
V
V
I
T1
G1
1
G
G1
-
=
+
+
-
-
=
+
-
=
pu
(
)
pu
1110
.
0
j
0403
.
0
6106
.
1
j
2750
.
0
j
0759
.
0
j
7909
.
0
0000
.
0
j
0000
.
1
X
X
V
V
I
T2
G2
2
G
G2
-
=
+
+
-
-
=
+
-
=
Arus interupting pada saluran dengan CB 3 cycle maka
1.200
K
=
. Selain itu ada variasi dari nilai cycle diantaranya :
2 cycle dengan nilai
1.4000
K
=
5 cycle dengan nilai
1.1000
K
=
8 cycle dengan nilai
1.0000
K
=
(
)
(
)
(
)
pu
j0.0187
1.8007
0156
.
6
5006
.
1
2000
.
1
I
I
14
-
=
-
=
j
(
)
(
)
pu
0187
.
0
j
8007
.
1
I
I
41
+
-
=
(
)
(
)
(
)
pu
j0.6667
0.2276
j0.5556
0.1897
1.2000
I
I
23
-
=
-
=
(
)
(
)
pu
j0.6667
2276
.
0
I
I
32
+
-
=
(
)
(
)
(
)
pu
j6.3601
1.2775
j5.3001
1.0646
1.2000
I
I
34
+
-
=
+
-
=
(
)
(
)
pu
j6.3601
1.2775
I
I
43
+
-
=
(
)
(
)
(
)
pu
j0.4509
0.1112
j0.3758
0.0929
1.2000
I
I
G1
-
=
-
=
(
)
(
)
(
)
pu
j0.1332
0.0484
j0.1110
0.0403
1.2000
I
I
G2
-
=
-
=
Penentuan kapasitas pemutusan :
1. Saluran G1-1
Kapasitas Pemutusan Saluran G1-1 adalah
(
)
(
)
3804
.
4
21.5000
j0.4509
1112
.
0
MVA
I
dasar
1
G
g
interuptin
=
-
=
-
MVA
Dalam perhitungan tanda minus pada arus interupting tidak digunakan karena yang diperlukan hanya harga mutlaknya dari besarnya kapasitas pemutusan yang digunakan
2. Saluran 1-4
Kapasitas Pemutusan Saluran 1-4 adalah
(
)
(
)
7157
.
69
5000
.
21
0187
j0.
8007
.
1
MVA
I
dasar
4
1
g
interuptin
=
-
=
-
MVA
3. Saluran 3-4
Kapasitas Pemutusan Saluran 3-4 adalah
(
)
(
)
4068
.
870
5000
.
21
j6.3602
2775
.
1
MVA
I
dasar
4
1
g
interuptin
=
+
-
=
-
MVA
4. Saluran 2-3
Kapasitas Pemutusan Saluran 2-3 adalah
(
)
(
)
6218
.
9
5000
.
21
j0.6667
-
0.2276
MVA
I
dasar
4
1
g
interuptin
=
=
-
MVA
5. Saluran G2-2
Kapasitas Pemutusan Saluran G2-2 adalah
(
)
(
)
3848
.
0
5000
.
21
j0.1332
-
0.0484
MVA
I
dasar
4
1
g
interuptin
=
=
-
MVA
_1247810817.unknown
_1247971974.unknown
_1248231382.unknown
_1249274513.unknown
_1249380545.unknown
_1250969609.vsd
G1
G2
G3
T1
T1
T2
T2
T3
T3
T4
L1
L2
L3
PLTA Maninjau
PLTA Batang Agam
Padang Luar
Payakumbuh
_1250969672.vsd
XT1 = j0.0594
R1=0.0220
X1=j0.0762
R3=0.0168
X3=j0.0580
R2=0.5575
X2=j1.2328
XT2=j2.4559
Xg2=j0.4193
Xg1=j0.0625
_1250969813.vsd
XT1 = j0.0594
R1=0.0220
X1=j0.0762
R3=0.0168
X3=j0.0580
R2=0.5575
X2=j1.2328
XT2=j2.4559
Xg2=j0.4193
Xg1=j0.0625
_1250969620.vsd
AC
XT1 = j0.0594
R1=0.0220
X1=j0.0762
R3=0.0168
X3=j0.0580
R2=0.5575
X2=j1.2328
XT2=j2.4559
Xg2=j0.4193
Xg1=j0.0625
_1249388451.unknown
_1249389208.unknown
_1249389346.unknown
_1249389458.unknown
_1249389069.unknown
_1249384285.unknown
_1249384494.unknown
_1249388186.unknown
_1249384570.unknown
_1249384363.unknown
_1249384209.unknown
_1249379993.unknown
_1249380418.unknown
_1249380446.unknown
_1249380530.unknown
_1249380431.unknown
_1249380156.unknown
_1249380406.unknown
_1249380393.unknown
_1249380046.unknown
_1249274800.unknown
_1249274992.unknown
_1249379850.unknown
_1249379981.unknown
_1249274879.unknown
_1249274731.unknown
_1249274740.unknown
_1249274650.unknown
_1248854211.unknown
_1248854455.unknown
_1248854475.unknown
_1248854484.unknown
_1248854492.unknown
_1248854463.unknown
_1248854439.unknown
_1248854447.unknown
_1248854431.unknown
_1248849750.unknown
_1248850502.unknown
_1248754187.unknown
_1248754398.unknown
_1248754399.unknown
_1248754229.unknown
_1248754397.unknown
_1248408809.unknown
_1248231402.unknown
_1247972500.unknown
_1247972687.unknown
_1247973051.unknown
_1247973567.unknown
_1248026955.unknown
_1247972794.unknown
_1247972649.unknown
_1247972359.unknown
_1247972437.unknown
_1247972182.unknown
_1247970513.unknown
_1247971424.unknown
_1247971583.unknown
_1247971948.unknown
_1247971436.unknown
_1247970546.unknown
_1247971297.unknown
_1247970104.unknown
_1247970489.unknown
_1247940856.unknown
_1247940700.unknown
_1247940826.unknown
_1247811466.unknown
_1247939480.unknown
_1247940383.unknown
_1247940033.unknown
_1247940262.unknown
