BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/9344/3/Michelia Prastika...
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/9344/3/Michelia Prastika...
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian Khadijah (2016) yang berjudul “Identifikasi Peresepan Obat
Off-Label Indikasi pada Pasien Dewasa Rawat Inap di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Yogyakarta Periode Januari - Desember 2014” bertujuan
untuk mengetahui gambaran peresepan obat off-label indikasi pada seluruh
pasien dewasa rawat inap di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Persamaan
penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu terletak pada
jenis penelitian, rancangan metode, dan cara pengambilan sampel. Penelitian
ini dilakukan secara deskriptif observasional dan data diambil dari rekam
medis pasien secara retrospektif dengan pengambilan sampel secara
systematical random sampling. Adapun perbedaan penelitian tersebut dengan
penelitian yang akan dilakukan oleh penulis adalah terletak pada tujuan
penelitian, tempat penelitian, subjek penelitian, dan kategori obat off-label
yang diteliti.
Penelitian lain di Jerman oleh Ditsch, et al. (2011) juga memiliki tema
serupa. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan
yaitu meneliti penggunaan obat off-label pada bidang obstetri dan ginekologi.
Perbedaannya yaitu terletak pada tujuan penelitian, tempat penelitian, subjek
penelitian, dan cara perolehan data. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk
mengetahui penggunaan obat off-label pada Departemen Obstetri dan
Ginekologi di beberapa universitas dan rumah sakit di Jerman berdasarkan
sudut pandang dokter. Subjek penelitian tersebut yaitu para Dokter Spesialis
Obstetri dan Ginekologi di beberapa universitas dan rumah sakit di Jerman.
Data diperoleh dari hasil ukur kuisioner yang dianalisis menggunakan analisis
data statistika.
Studi Penggunaan Obat…, Michelia Prastika Sugiri, Fakultas Farmasi UMP, 2019
5
B. Tinjauan Pustaka
1. Obat Off-Label
a. Definisi
Obat off-label adalah obat yang digunakan di luar tujuan
pengobatan yang disetujui oleh lembaga yang berwenang seperti Food
and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) (Rusli, 2018, hal.20). Obat off-label digunakan
dengan indikasi, usia, rute pemberian, serta dosis atau frekuensi
pemberian yang berbeda dari yang disetujui oleh lembaga yang
berwenang (Riou, et al. 2015).
b. Klasifikasi Obat Off-Label
Obat-obatan off-label diklasifikasikan menjadi beberapa kategori,
diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Off-Label Indikasi
Obat off-label kategori indikasi merupakan obat off-label yang
digunakan untuk indikasi yang tidak sesuai dengan informasi produk
obat. Contohnya adalah misoprostol.
2) Off-Label Usia
Obat off-label kategori usia adalah obat off-label yang
digunakan di luar rentang umur yang disetujui oleh lembaga yang
berwenang. Contohnya adalah parasetamol yang diberikan untuk
bayi prematur.
3) Off-Label Rute Pemberian
Obat dikategorikan sebagai obat off-label rute pemberian jika
diberikan melalui rute yang tidak disetujui oleh lembaga yang
berwenang. Contohnya adalah obat suntik vitamin K yang
diberikan secara oral pada bayi baru lahir.
4) Off-Label Dosis
Dosis merupakan hal penting dalam pengobatan, karena profil
farmakokinetika dan farmakodinamika setiap individu berbeda-beda.
Obat dikategorikan sebagai obat off-label dosis jika obat diberikan
Studi Penggunaan Obat…, Michelia Prastika Sugiri, Fakultas Farmasi UMP, 2019
6
dengan dosis lain di luar informasi obat yang disetujui (Rusli, 2018,
hal 20-23).
c. Contoh Obat-obat Off-label
Berikut ini adalah beberapa contoh obat off-label yang sering
digunakan, yaitu seperti pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Contoh obat kategori off-label
Nama Obat Indikasi/Rute
Pemberian On-label
Indikasi/ Rute Pemberian Off-label
Asam valproate Antikonvulsan Gangguan bipolar
Amitripilin Antidepresan Nyeri neuropatik
Morfin Anestesi Nyeri pada kanker
Sidenafil Disfungsi ereksi Hipertensi pulmonal, dengan dosis berbeda
Eritromisin Antibiotik Prokinetik
Probiotik Diare Adjuvan antialergi
Insulin Injeksi subkutan Topical
Victoza ® Antidiabetes Mengurangi berat badan
Tiraks Tiroid Mengurangi berat badan
Xenical ® Gangguan hati Mengurangi berat badan
Tramadol Analgesik Disfungsi ereksi
Misoprostol Ulkus peptikum Induksi persalinan
Metformin Antidiabetes Polycistic Ovary Syndrome (PCOS)
Ciproheptadin Antialergi Penambah nafsu makan
Mebendazol Antelmintik Imunomodulator
Domperidone Anti mual muntah Stimulan produksi Air Susu Ibu (ASI)
Sumber : (Dikutip dari Review of Laws, Regulations, and Uses of Off-Label Drugs in
Indonesia, ADP Health 2017).
d. Alasan Penggunaan Obat Off-label
Beberapa alasan umum penggunaan obat-obatan off-label antara
lain tidak tersedianya obat untuk indikasi tertentu atau untuk kelompok
usia tertentu dan juga berdasarkan pengalaman dokter dan rekan-rekan
sejawatnya dalam meresepkan obat (Kon, et al. 2015). Alasan lain yaitu
karena kurangnya respon klinis pada pengobatan sebelumnya, adanya
kontraindikasi dengan obat alternatif, dan tidak cukupnya data
farmakokinetik, farmakodinamik dan efek samping obat (Rusli, 2018,
hal 24-25).
2. Obstetri
Obstetri adalah cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan
persalinan dan perawatan ibu sebelum dan sesudah melahirkan. Obstetri
berkenaan dengan reproduksi manusia yang dikhususkan pada promosi
kesehatan untuk ibu hamil dan bayinya melalui perawatan perinatal
(Cunningham, et al., 2014).
Studi Penggunaan Obat…, Michelia Prastika Sugiri, Fakultas Farmasi UMP, 2019
7
3. Ginekologi
Ginekologi adalah cabang ilmu kedokteran yang berhubungan
dengan gangguan pada saluran repdoduksi pada wanita. Pelayanan
ginekologi mencakup masalah kesuburan, Pelvic Inflammatory Disease
(PID), infeksi saluran genital bawah, endometriosis, Pre Menstrual
Syndrome (PMS), menopause, gangguan menstruasi, uretro-vaginal
prolapse, dan kanker saluran reproduksi (Wolfe, 1997).
4. Rumah Sakit
Menurut Pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
a. Profil Rumah Sakit Umum Bunda Purwokerto
Rumah Sakit Umum Bunda Purwokerto merupakan rumah sakit
swasta tipe D milik Yayasan Bunda Purwokerto yang berada di Jalan
Pramuka Nomor 249 Purwokerto Selatan, Banyumas, Jawa Tengah.
Awalnya, Rumah Sakit Umum Bunda Purwokerto adalah sebuah
rumah sakit bersalin yang diresmikan pada 14 Juni 1990 oleh Bapak
dr. Koentoro selaku Kepala Kandep Kesehatan Banyumas. Rumah
Sakit Bersalin Bunda beroperasi hingga 30 Agustus 1991 yang
kemudian pada tanggal 1 September 1991 statusnya berubah dan
meningkat menjadi Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Bunda yang
operasionalnya membawahi persalinan. Pada tanggal 1 April 1994
statusnya berubah kembali menjadi Rumah Sakit Umum Bunda dengan
izin Menteri Kesehatan RI tanggal 1 April 1994 No. YM.
02.04.3.5.01609.
Rumah Sakit Umum Bunda Purwokerto memiliki 6 Poli Dokter
Spesialis yang meliputi Poli Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis
Bedah, Spesialis Saraf, Spesialis THT, Spesialis Anak dan Spesialis
Kandungan (Obgyn). Dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Bunda
Purwokerto merupakan dokter yang berpengalaman dan sudah dikenal
Studi Penggunaan Obat…, Michelia Prastika Sugiri, Fakultas Farmasi UMP, 2019
8
luas oleh masyarakat sekitar Barlingmascakeb (Kabupaten
Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen).
5. Rekam Medis
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis, rekam medis
merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien. Rekam medis harus dibuat secara tertulis,
lengkap, dan jelas atau secara elektronik. Isi rekam medis untuk pelayanan
dokter spesialis dapat dikembangkan sesuai kebutuhan.
C. Kerangka Konsep
Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
Pasien Obstetri dan Ginekologi
Terapi farmakologi
Obat off-label
Studi penggunaan obat :
1. Nama obat generik
2. Off-label indikasi
3. Off-label dosis
4. Off-label rute pemberian
(Rusli, 2018)
Obat on-label
Terapi non farmakologi
Persentase obat off-label tiap
kategori dengan analisis univariat
P = 𝑓 𝑥 100%
𝑛
Studi Penggunaan Obat…, Michelia Prastika Sugiri, Fakultas Farmasi UMP, 2019