BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laurie (1986) mengemukakan...
-
Upload
hoanghuong -
Category
Documents
-
view
275 -
download
1
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laurie (1986) mengemukakan...
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Objek Rancangan
2.1.1 Definisi Taman Pintar
Laurie (1986) mengemukakan bahwa asal mula pengertian kata
taman (garden) dapat ditelusuri pada bahasa Ibrani gan, yang berarti
melindungi dan mempertahankan; menyatakan secara tidak langsung hal
pemagaran atau lahan berpagar, dan oden atau eden, yang berarti
kesenangan atau kegembiraan. Jadi dalam bahasa Inggris perkataan
“garden” memiliki gabungan dari kedua kata-kata tersebut, yang berarti
sebidang lahan berpagar yang digunakan untuk kesenangan dan
kegembiraan.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia taman dapat diartikan
sebagai kebun yang ditanami dengan bunga-bunga (tempat bersenang-
senang), atau tempat yang menyenangkan. Dalam Islam taman sendiri
diartikan sebagai taman yang bukan sekedar representasi fisik dari suatu
konsep buatan manusia, tapi juga harapan dan impian akan kehidupan
surgawi. Taman merupakan suatu area terbuka dan berumput yang
berisikan komponen material keras dan lunak. Kedua komponen tersebut
saling mendukung satu sama lain yang sengaja direncanakan dan dibuat
oleh manusia dalam kegunaanya sebagai tempat penyegar di dalam dan di
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
8
luar ruangan. Dalam perkembangannya, taman tidak hanya sekedar area
terbuka saja, namun dapat dijadikan sebagai arena untuk wahana rekreatif.
Kata taman sendiri memiliki perluasan makna, menurut Webster practical
dictionary kata taman di perluas menjadi taman kanak-kanak atau
kindergarten. Kind (noun) berarti natural group, Class or division, a class
variety, the quality or character of anything. Kindergarten berarti a school
for young children in wich their normal uptitude for exercise play,
observation, is cultivated.
Dalam Al-Qur’an juga dijelaskan bahwa surga dianggap sebagai
taman dengan berbagai kesenangan dan keindahan di dalamnya. Dalam
surat Al-Baqarah ayat 25 telah dijelaskan tentang surga dengan elemen-
elemen taman di dalamnya.
Artinya: “Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman
dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang
mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-
buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : "Inilah yang pernah
diberikan kepada Kami dahulu." mereka diberi buah-buahan yang serupa
dan untuk mereka di dalamnya ada isteri- isteri yang suci dan mereka
kekal di dalamnya.”
Ayat di atas menerangkan bahwa taman yang sesungguhnya adalah
suatu tempat yang dapat dijadikan untuk berbagi kesenangan dan
keindahan di dalamnya. Dapat dicontohkan bahwa terdapatnya surga-surga
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
9
yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, sehingga dapat dijadikan
tempat untuk berbagi kesenangan dan keindahan di dalamnya.
Kehadiran taman dalam suatu area dimaksudkan untuk
menghadirkan suasana nyaman dan tenang. Kehadirannya tidak hanya
menjadikan tempat kita menjadi indah, tetapi juga ramah. Bahkan, bila
pembuatannya diniatkan sebagai bentuk syukur kita kepada sang Pencipta,
maka keberadaan taman tersebut menjadikan kita mendapat berkah.
Dapat disimpulkan arti dari taman adalah sebuah tempat yang
digunakan untuk kesenangan dan kegembiraan, yang tidak hanya
menampilkan keindahan namun juga akan tercipta keramahan dan
membawa keberkahan.
Menurut Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, menjelaskan dalam
bukunya Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, pintar mencakup segala potensi
yang dimiliki oleh siswa( anak didik ) sehingga memerlukan sebuah
analisis, penalaran dan interpretasi dalam hasil belajar siswa. Menurut
Colin Rose, dalam bukunya Kuasai Lebih Cepat (2002:26), memaknai
pintar sebagai suatu kemampuan menciptakan produk bermanfaat dan
menyelesaikan masalah sehari- hari. Dalam kamus oxford dijelaskan
kepintaran berarti kemampuan yang dapat ditunjukkan dengan memahami
dan berfikir menggunakan cara yang logis tentang berbagai hal.
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
10
Dapat disimpulkan makna pintar adalah kemampuan atau keahlian
yang telah dimilki seseorang melebihi teman- temannya. Kepintaran
seseorang dapat dimunculkan sendiri atau sudah ada sejak ia dilahirkan.
Sehingga dapat di jelaskan pengertian dari Taman Pintar sendiri
adalah sebuah tempat yang digunakan untuk kesenangan dan kegembiraan
yang ditujukan kepada masyarakat luas khususnya anak- anak, yang
merupakan salah satu cara untuk memunculkan kepintaran seseorang
melalui media taman.
2.1.2 Jenis Taman
Di Indonesia perkembangan taman berawal dari suatu pekarangan
atau kebun. Kebun atau pekarangan diartikan sebagai suatu lahan di sekitar
bangunan rumah yang dikelilingi oleh pagar pembatas. Dalam
perkembangannya di daerah perkotaan (di Indonesia), akibat pengaruh
kebudayaan asing, kebun rumah atau pekarangan rumah ditata menurut
model Home Garden-nya orang Barat. Bagian pekarangan tersebut ada
yang ditanami bunga (disebut Taman Bunga = Flower Garden) atau
ditanami sayuran (disebut Vegetable Garden). Ada berbedaan yang
mendasar antara kebun dan taman. Perbedaan tersebut terletak pada aspek
estetika atau sentuhan cita rasa keindahan dalam penataannya.
Menurut Soeseno, S, 1993, dalam bukunya yang berjudul Taman
Indah Halaman Rumah, taman dapat dibedakan berdasarkan beberapa
faktor diantaranya:
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
11
Taman Berdasarkan Faktor Fisik
1.Taman Rumah (Halaman Rumah)
Taman rumah adalah sebuah area luar sebgai bagian pelengkap
rumah yang dapat dinikmati keindahannya. Taman rumah terdiri dari:
Taman Mungil, bila luasnya hanya 250 meter persegi
Taman Madya, bila luasnya berkisar 251 –500 meter persegi
Taman Luga, bila luasnya lebih dari 500 meter persegi
2.Taman Puri
Taman puri adalah sebuah taman yang terletak pada suatu
kompleks atau area tertentu.
3.Taman Villa
Taman villa merupakan taman yang disediakan khusus untuk
menjamu atau memanjakan para tamu yang sedang berkunjung di villa
tersebut.
Gambar 2.1 Taman RumahSumber: Buku Taman Indah Halaman Rumah, 1993
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
12
4.Taman Kota (City ParkatauGarden Town)
Taman kota adalah ruang di dalam kota yang ditata untuk
menciptakan keindahan, kenyamanan, keamanan, dan kesehatan bagi
penghuninya.
Taman Berdasarkan Faktor Sosial- Ekonomi
1.Taman Dekorasi(indoor landscape)
Taman dekorasi adalah taman yang didesain khusus yang terletak
di dalam ruangan.
Gambar 2.2 Taman puri dan Taman villaSumber: Buku Taman Indah Halaman Rumah, 1993
Gambar 2.3 Taman kotaSumber: Buku Taman Indah Halaman Rumah, 1993
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
13
2.Taman Perkantoran
Taman perkantoran adalah sebuah taman yang terletak di area
sekitar perkantoran, ada yang berada di dalam maupun di luar ruangan.
3.Taman kawasan Konservasi Alam
Taman kawasan konservasi alam adalah kawasan pelestarian alam
dengan tujuan utama untuk dimanfaatkan bagi kepentingan pariwisata dan
rekreasi alam.
4.Taman Kawasan Bersejarah
Taman kawasan bersejarah adalah kawasan pelestarian yang berada
di lingkungan kawasan bersejarah pada suatu kota.
Gambar 2.4 Taman dekorasi dan taman perkantoranSumber: Buku Taman Indah Halaman Rumah, 1993
Gambar 2.5 Taman kawasan konservasi alam dan konservasi sejarahSumber: Buku Taman Indah Halaman Rumah, 1993
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
14
Taman Berdasarkan Elemen dan Desain
Klasifikasi taman berdasarkan elemen penyusun taman dan desain
taman pada dasarnya mengarah pada Gaya Taman. Seperti :
1. Taman Gaya Minimalis
Sesuai dengan namanya, taman jenis ini dibuat sesimpel mungkin, dan
menghindari dari detail-detail ornament, namun dengan tidak
mengurangi fungsi, keindahan dan keserasian desain.
2. Taman Gaya tropis
Taman jenis ini biasanya berisi tanaman-tanaman khas daerah tropis,
seperti palem- paleman, tanaman yang berdaun hijau, rumput dan lain
sebagainya.
Gambar 2.6 Taman gaya minimalisSumber: Buku 40 inspirasi desain taman minimalis
Gambar 2.7 Taman gaya tropisSumber:http://tamanku.com/estetika-dengan-
taman-modern-tropis/2011
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
15
3. Taman Gya Jepang
Yang menonjol dari taman gaya jepang adalah ornamen- ornamen khas
jepang, seperti pohon sakura, bamboo- bambu hias, pondok- pondok,
batu-batu, alam dan kolam ikan koi.
4. Taman Gaya Eropa
Desain taman gaya ini menampilkan ornament dan tanaman khas
daerah Eropa, seperti bunga- bunga aneka warna, tanaman perdu, dan
lain sebagainya.
5. Taman Gaya Bali
Taman gaya Bali mengambil inspirasi dari kebudayaan dan ciri khas
masyarakat Bali. Misalnya, dengan adanya gazebo, kolam, patung-
patung, pintu gerbang, dan lain- lain.
Gambar 2.8Taman gaya jepangSumber: http://forum.ideaonline.co.id/photoplog//index.2011
Gambar 2.9Taman gaya eropaSumber:http://www.griyaasri.com/2010/03/penuh-warna/
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
16
Menurut Peraturan Menteri No.1 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan, jenis taman dibagi menjadi:
1. Taman Kota
Taman kota merupakan ruang didalam kota yang ditata untuk
menciptakann keindahan, kenyamanan, keamanan, dan kesehatan bagi
penggunanya. Taman kota difungsikan sebagai paru-paru kota, pengendali
iklim mikro, konservasi tanah dan air, dan habitat berbagai flora dan fauna.
Gambar 2.10Taman gaya eropaSumber: http://www.bestlandscaping-and gardening.com/taman-bali.html
Gambar 2.11 Taman KotaSumber:http:/http://repoebliek.wordpress.com/2011/07/16/taman-kota-surabaya/
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
17
2. Taman Wisata
Kawasan taman wisata alam adalah kawasan pelestarian alam dengan
tujuan utama untuk dimanfaatkan bagi kepentingan pariwisata dan rekreasi
alam. Kawasan ini dikelola oleh pemerintah dan dikelola dengan upaya
pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta
ekosistemnya ( Ditjenphka, 2010 ).
3. Taman Rekreatif
Taman Rekreatif adalah area ruang luar yang dirancang khusus dengan
tujuan selain sebagai wahana bermain juga dapat dimanfaatkan sebagai
fasilitas untuk pendidikan dan ilmu pengetahuan.
Gambar 2.12Taman WisataSumber:http://travelling.blogsome.com/2005/09/13/taman-wisata-kaliurang/
Gambar 2.13Taman rekreatifSumber: http://daenggassing.com/tour-de-java/
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
18
4. Taman rekreasi
Taman rekreasi merupakan tempat rekreasi yang berada di alam terbuka
tanpa dibatasi oleh suatu bangunan, atau rekreasi yang berhubungan
dengan lingkungan dan berorientasi pada penggunaan sumberdaya alam
seperti air, hujan, pemandangan alam atau kehidupan di alam bebas.
Kegiatan rekreasi dibedakan menjadi kegiatan yang bersifat aktif dan
pasif. Kegiatan yang cukup aktif seperti piknik, olah raga, permainan, dan
sebagainya melalui penyediaan sarana- sarana permainan.
5. Taman hutan raya
Taman Hutan Raya adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi
tumbuhan dan atau satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli dan atau
bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan
rekreasi ( Ditjenphka, 2010 ).
Gambar 2.14Taman RekreasiSumber: http://peponkz.student.umm.ac.id/2010/07/27/lokasi-
Gambar 2.15Taman Hutan RayaSumber:http://bandung.jacktour.com/2011/04/taman-hutan-raya-.html
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
19
6. Taman lingkungan perumahan dan permukiman
Taman lingkungan perumahan dan permukiman merupakan taman dengan
klasifikasi yang lebih kecil dan diperuntukkan untuk kebutuhan rekreasi
terbatas yang meliputi populasi terbatas/masyarakat sekitar. Taman
lingkungan ini terletak disekitar daerah permukiman dan perumahan untuk
menampung kegiatan-kegiatan warganya.
7. Taman lingkungan perkantoran dan gedung komersial
Taman lingkungan perkantoran dan gedung komersial merupakan taman
dengan klasifikasi yang lebih kecil dan diperuntukkan untuk kebutuhan
terbatas yang meliputi populasi terbatas/pengunjung. Taman ini terletak di
beberapa kawasan institusi, misalnya pendidikan dan kantor-kantor.
Gambar 2.16Taman perumahanSumber:// http://www.buanagroup.co.id/fasilitas-graha-subang-kencana-i/
Gambar 2.16Taman area perkantoran Sumber:// http://kristinadwief.wordpress.com/roof-garden/
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
20
Dari beberapa klasifikasi taman diatas, dapat disimpuklkan Taman
Pintar termasuk dalam klasifikasi Taman Rekreatif yang berupa area ruang
luar sebagai wana bermain dan dimanfaatkan sebagai fasilitas pendidikan
serta sarana memperoleh ilmu pengetahuan.
2.1.2 Peraturan Tentang Garis Sempadan Sungai
Pada perancangan Taman Pintar ini tapak yang digunakan adalah
tapak yang berada pada area perbatasan sungai dengan permukiman, oleh
karenanya perlu diperhatikan peraturan-peraturan yang sudah ditetapkan
sesuai terkait dengan garis sempadan sungai. Berikut merupakan tabel
mengenai garis sempadan sungai dan pantai:
Sumber Sempadan Kriteria
Keputusan
Presiden RI
NO.32 tahun
1990 tentang
pengelolaan
kawasan lindung
Garis Sempadan
Pantai
Minimum diukur dari titik pasang tertinggi
kea rah darat
Sungai di luar
permukiman
·Sekurang-kurangnya 100 meter di kiri-
kanan sungai besar.
·Sekurang-kurangnya 50 meter di kiri-
kanan anak sungai.
Sungai di
kawasan
permukiman
Sempadan sungai diperkirakan cukup
dibangun untuk jalan inspeksi antara 10-
15 meter.
Peraturan Garis sempadan Ditetapkan dengan batas lebar sekurang-
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
21
Pemerintah
Republik
Indonesia NO
47 tahun 1997
tentang rencana
tata ruang
wilayah nasional
sungai
bertanggul
kurangnya 5 meter disebelah luar
sepanjang kaki tanggul.
Garis sempadan
sungai tidak
bertanggul
Ditetapkan berdasarkan pertimbnagan
teknis dan sosial ekonomi oleh pejabat
yang berwenang.
Ketentuan lain Garis sempadan sungai yang bertanggul
dan tidak bertanggul yang berada di
wilayah perkotaan sepanjang jalan
ditetapkan tersendiri oleh pejabat yang
berwenang.
Peraturan
Menteri
Pekerjaan
Umum NO
63/PRT/1993
tentang garis
sempadan
sungai, daerah
Garis sempadan
sungai
bertanggul
Di luar kawasan perkotaan
·Pada sungai besar sekurang-kurangnya
100 meter dihitung dari tepi sungai pada
waktu ditetapkan.
·Pada sungai kecil sekurang-kurangnya 50
meter dihitung dari tepi sungai pada waktu
ditetapkan.
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
22
manfaat sungai,
daerah
penguasaan
sungai dan
bekas sungai
Garis sempadan
sungai tidak
bertanggul
Dalam kawasan perkotaan
·Pada sungai yang mempunyai kedalaman
tidak lebih dari 2 meter, garis sempadan
sungai sekurang-kurangnya 10 meter
dihitung dari tepi sungai pada waktu
ditetapkan.
·Pada sungai yang mempunyai kedalaman
lebih dari 2 meter sampai dengan 20 meter,
garis sempadan sungai ditetapkan sekurang-
kurangnya 15 meter dihitung dari tepi
sungai pada waktu ditetapkan.
·Pada sungai yang mempunyai kedalaman
lebih dari 20 meter, garis sempadan sungai
sekurang-kurangnya 30 meter dihitung dari
tepi sungai pada waktu ditetapkan.
Petunjuk Teknis
Penataan
Bangunan dan
Lingkungan di
Kawasan Tepi
Air (DITJEN
Garis sempadan
tepi air landai,
dengan
kemiringan 0-
15 0
Minimum 20 meter diukur dari titik
pasang tertinggi kea rah darat.
Garis sempadan Minimum 35 meter diukur dari titik
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
23
Cipta Karya
2000)
tepi air curam,
dengan
kemiringan 15-
40 0
pasang tertinggi kea rah darat.
Garis sempadan
tepi air curam,
dengan
kemiringan
diatas dari 400
Minimum 100 meter diukur dari titik
pasang tertinggi kea rah darat.
Dari pemaparan tabel mengenai peraturan garis sempadan sungai
dan pantai di atas, dapat disimpulkan bahwa lokasi Taman Senaputra
merupakan area yang memiliki sempadan sungai diperkirakan cukup
dibangun untuk jalan inspeksi antara 10-15 meter. Selain itu merupakan
daerah yang berbatsan dengan sungai bertanggul dengan batas lebar
sekurang-kurangnya 5 meter disebelah luar sepanjang kaki tanggul.
Selain peraturan yang telah dipaparkan pada tabel di atas terdapat
pula peraturan terkait dengan akses, peruntukan, dan bangunan yang
berbatasan dengan sungai. Peraturan tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Tabel 2.1 Taman Peraturan Garis Sempadan Sungai dan PantaiSumber: KEPRES RI NO.32 TH 1990, PP RI NO 47 TH 1997, PERMEN PU NO
63/PRT/1993, dan Cipta Karya TH 2000
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
24
a. Akses (DITJEN Cipta Karya 2000)
§ Akes berupa jalur kendaraan berada diantara batas terluar dari
sempadan tepi air dengan areal terbangun.
§ Jarak antara akses masuk menuju ruang publik atau tepi air dengan
jalan raya sekunder atau tersier minimum 300 meter.
§ Jaringan jalan terbebas dari area parker roda empat.
§ Lebar minimum jalur pejalan di sepanjang tepi air adalah 3 meter.
b. Peruntukan (DITJEN Cipta Karya 2000)
§ Peruntukan bangunan diprioritaskan atas jenjang pertimbangan
penggunaan lahan bergantung dengan air (water-dependent use),
penggunaan lahan yang bergantung dengan adanya air ( water-
related use), penggunaan lahan yang tidak sama sekali bergantung
dengan air ( Independent and unrelated to water use).
§ Kemiringan lahan yang dianjurkan untuk pengembangan area
publik yaitu antara 0-15%, Sedangkan untuk kemiringan lahan
lebih dari 15% perlu penanganan khusus.
§ Jarak antara satu areal terbangun yang dominan diperuntukan
pengembangan bagi fasilitas umum dengan fasilitas umum lainnya
maksimum 2 km.
c. Bnagunan (DITJEN Cipta Karya 2000)
§ Kepadatan bangunan di kawasan tepi air maksimum 25%.
§ Tinggi bangunan ditetapkan maksimum 15 meter dihitung dari
permukaan tanah rata-rata pada areal terbangun.
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
25
§ Orientasi bangunan harus menghadap ke air dengan
mempertimbangkan posisi bangunan terhadap arah matahari dan
arah tiupan angin.
§ Bentuk dan desain bangunan disesuaikan dengan kondisi dan
bentuk tepi air serta variabel lainnya yang menentukan
penerapannya.
§ Warna bangunan dibatasi pada warna-warna alami.
§ Tampak bangunan didominasi oleh permainan bidang transparan
seperti tampilan elemen teras, jendela dan pintu.
§ Bangunan-bangunan yang dapat dikembangkan pada areal
sempadan tepi air berupa taman atau ruang rekreasi aalah fasilitas
area bermain, tempat duduk atau sarana olahraga.
§ Bangunan di areal sempadan tepi air hanya berupa tempat ibadah,
bangunan penjaga pantai, bangunan fasilita umum (MCK),
bangunan tanpa dinding dengan luas maksimum 50m2/unit.
§ Tidak dilakukan pemagaran pada areal terbangun, kecuali
pemagaran dengan tinggi maksimum 1 meter dan menggunakan
pagar transparan atau dengan tananman hidup.
Dari peraturan yang telah dijelaskan di atas terdapat pula gambaran
mengenai peraturan bangunan dan garis sempadan kawasan tepi air,
seperti yang telah terlihat gambar di bawah ini:
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
26
Gambar 2.17 Garis sempadan pantaiSumber: KEPRES RI NO.32 TH 1990, PP RI NO 47 TH 1997, PERMEN PU NO 63/PRT/1993,
dan Cipta Karya TH 2000
Gambar 2.18 Garis sempadan sungai tak bertanggulSumber: KEPRES RI NO.32 TH 1990, PP RI NO 47 TH 1997, PERMEN PU NO 63/PRT/1993,
dan Cipta Karya TH 2000
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
27
Perancangan Taman Pintar tergolong perancangan baru.
Standarisasi pSehingga perlu adanya studi banding terhadap objek-objek
yang sama fungsinya atau yang lebih mendekati dengan perancangan
Taman Pintar baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri. Objek
tersebut diantaranya Taman Pintar Yogyakarta, Puspa IPTEK Bandunng,
IPTEK TMII Jakarta, Singapore Science Center, Ontario Sains and
Technology Museum Canada. Kajian studi banding pada kelima objek
tersebut dilakukan dengan tujuan untuk lebih memastikan terkait dengan
fasilitas-fasilitas apa saja yang harus ada dan fasilitas apa saja sebagai
penunjang Taman Pintar. Berikut adalah tabel kajian objek studi banding
yang dilakukan:
Gambar 2.19 Garis sempadan sungai bertanggulSumber: KEPRES RI NO.32 TH 1990, PP RI NO 47 TH 1997, PERMEN PU NO 63/PRT/1993,
dan Cipta Karya TH 2000
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
21
Tabel Tinjauan Objek Perancangan Taman Pinntar
NO Aspek TamanPintar
Taman PintarYogyakarta
Puspa IptekBandung
IPTEK TMIIJakarta
SingaporeScience Center
Ontario Sainsand TechnologyMuseum Canada Total Nilai
Ada TidakPerlu
Ada TidakPerlu
Ada TidakPerlu
Ada TidakPerlu
Ada TidakPerlu
1 PAUD 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1002 Perpustakaan 100 0 100 0 100 0 0 0 0 0 3003 Playground 100 0 100 0 100 0 100 0 100 0 5004 Exhibition 100 0 100 0 100 0 100 0 100 0 5005 Theater 0 0 100 0 100 0 100 0 0 0 3006 Aula 100 0 100 0 100 0 100 0 0 0 4007 Auditorium 0 0 100 0 100 0 100 0 0 0 3008 Ruang Peraga 100 0 100 0 100 0 100 0 100 0 5009 Ruang Kelas 100 0 100 0 0 0 0 0 0 0 20010 Ruang Seminar 100 0 100 0 100 0 0 0 0 0 30011 Area luar (garden) 100 0 100 0 100 0 100 0 100 0 50012 Laboratorium Sains 100 0 100 0 0 0 0 0 0 0 20013 Mushola 100 0 100 0 100 0 0 0 0 0 30014 Restaurant/cafe 100 0 100 0 100 0 100 0 100 0 50015 Water Works 100 0 100 0 100 0 100 0 100 0 50016 Kios Buku 100 0 100 0 100 0 0 0 0 0 30017 Toko Souvenir 0 0 100 0 100 0 0 0 0 0 20018 Toko Peralatan
Elektronik0 0 100 0 0 0 0 0 0 0 100
19 Ruang administrasi 100 0 100 0 100 0 100 0 100 0 50020 Kantor Pengelola 100 0 100 0 100 0 100 0 100 0 500
Tabel 2.2 Tabel Tinjauan Perancangan Taman PintarSumber: Hasil Analisa 2011
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
29
Klasifikasi Nilai
Standar Nilai Atas : Jumlah objek X Nilai tertinggi
: 5 X 100 = 500
Standar Nilai Bawah : Jumlah Objek X Nilai Terendah
: 5 X 0 = 0
Rentang Nilai:
1. Ada( Wajib ) : 500 - 301
2. Penunjang : 300 - 101
3. Tidak Perlu : 100 - 0
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
30
Dari hasil analisa tabel tinjauan perancangan Taman Pintar dapat diambil
kesimpulan terdapat beberapa fasilitas yang harus ada pada Taman Pintar dan
beberapa fasilitas yang menjadi penunjang serta fasilitas yang tidak perlu ada di
Taman Pintar. Fasilitas-fasilitas yang harus ada pada Taman Pintar meliputi:
Exhibition, Playground, aula, ruang peraga, area luar(taman), food court, water
works, ruang administrasi, ruang pengelola. Fasilitas penunjang meliputi:
NO Aspek Perancangan Total Nilai Keterangan
1 PAUD 100 Tidak Perlu
2 Perpustakaan 300 Penunjang
3 Playground 500 Ada (Wajib)
4 Exhibition 500 Ada (Wajib)
5 Theater 300 Penunjang
6 Aula 400 Ada (Wajib
7 Auditorium 300 Penunjang
8 Ruang Peraga 500 Ada (Wajib)
9 Ruang Kelas 200 Penunjang
10 Ruang Seminar 300 Penunjang
11 Area luar (garden) 500 Ada (Wajib)
12 Laboratorium Sains 200 Penunjang
13 Mushola 300 Penunjang
14 Food Court 500 Ada (Wajib)
15 Water Works 500 Ada (Wajib)
16 Book Store 300 Penunjang
17 Memorabilia Souvenir 200 Penunjang
18 Toko Peralatan Elektronik 100 Tidak Perlu
19 Ruang administrasi 500 Ada (Wajib
20 Kantor Pengelola 500 Ada (Wajib
Tabel 2.3 Tabel Hasil Kualitatif Tinjauan Perancangan TamanPintar
Sumber: Hasil Analisa 2011
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
31
perpustakaan, theater, auditorium, ruang kelas, ruang seminar, laboratorium sains,
musholla, book store, memorabilia souvenir.
2.1.3 Aspek-Aspek Perancangan Taman Pintar
Dari hasil analisa studi banding beberapa objek yang mempunyai
fungsi yang hampir sama dengan Taman Pintar, terkait dengan fasilitas
yang harus todak seluruhnya wajib dipkai dalam perancangan Taman
Pintar di Senaputra. Terdapat beberapa fasilitas yang akan dihadirkan
sebagai area untuk bermain dan belajar, ruang-ruangnya meliputi:
a. Exhibition
Pengertian exhibition menurut kamus oxford learner’s pocket
yakni:
· Exhibition is public show of pictures
· Exhibition is act of showing a skill, a feeling or kind of behavior
Exhibition atau pameran juga diartikan suatu kegiatan penyajian
karya seni rupa untuk dikomunikasikan, sehingga dapat diapresiasi oleh
masyarakat luas. Dalam prakteknya, pameran biasanya terjadi dalam
museum, galeri dan ruang pameran, dan pameran dunia. Pameran meliputi
apapun seperti di museum seni utama dan galeri seni kecil; pameran
interpretatif, seperti di museum sejarah alam dan museum sejarah, dan
pameran komersial, atau pameran perdagangan. Pameran juga dapat
menampilkan suatu kegiatan permanen atau sementara, tetapi dalam
penggunaan umum, pameran dianggap bersifat sementara dan biasanya
dijadwalkan untuk membuka dan menutup pada tanggal tertentu.
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
32
Sementara banyak pameran ditampilkan hanya dalam satu tempat,
beberapa pameran yang ditampilkan di berbagai lokasi. Pameran
merupakan peristiwa- peristiwa umum, konsep pameran cukup luas dan
meliputi banyak variabel. Arsitek, desainer pameran, desainer grafis dan
desainer lainnya mungkin diperlukan untuk membentuk ruang pameran
dan memberi bentuk kepada isi editorial.
(online), (http//wikipedia.org/wiki/Pameran, diakses 10 november 2011).
Pameran pada dasarnya memilki banyak jenis sesuai dengan tema
yang akan dipertunjukkan, mulai dari pameran bertema seni, sains, atau
pameran yang komersil yang merupakan bentuk dalam usaha jasa
pertemuan penjual dan pembeli. Secara sifatnya pameran memilki
beberapa jenis yakni:
· Pameran Tetap (Permanent Exhibition)
Pameran yang menyajikan karya-karya koleksi Galeri Nasional
Indonesia secara periodik yang ditata berdasarkan konsep kuratorial dan
diselenggarakan oleh Galeri Nasional Indonesia. Waktu penyelenggraan
Pameran Tetap berlangsung minimal 1 kali dalam satu tahun.
· Pameran Temporer (Temporary Exhibition)
Pameran tunggal atau pameran bersama yang menyajikan karya-
karya seni rupa dalam jangka waktu tertentu yang diselenggarakan oleh
Galeri Nasional Indonesia atau kerjasama dengan pihak lain. Waktu
penyelenggaraan Pameran Temporer berlangsung minimal selama 10 hari,
maksimal berlangsung selama 30 hari.
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
33
· Pameran Keliling (Traveling Exhibition)
Pameran yang menyajikan karya- karya koleksi Galeri Nasional
Indonesia maupun karya di luar koleksi Galeri Nasional Indonesia ke
berbagai daerah di Indonesia dan atau di luar negeri yang diselenggarakan
oleh Galeri Nasional Indonesia atau bekerjasama dengan pihak lain.
Waktu penyelenggaraan Pameran Keliling minimal berlangsung selama 10
hari.
Pameran seni mencakup sebuah hasil karya berupa bentuk seperti
lukisan, gambar, kerajinan, patung, instalasi video, instalasi suara,
pertunjukan, seni interaktif, dan lain-lain. Pameran Seni dapat fokus pada
satu seniman, satu kelompok, satu genre, satu tema atau satu koleksi, yang
menunjukkan suatu hasil karya seni.
Pameran sains berisi tentang alat- alat kerja yang berhubungan
dengan ilmu pengetahuan sains dan teknologi. Alat- alat yang memiliki
sistem kerja tertentu dan biasanya hanya dipamerkan tidak untuk
dipraktikkan secara langsung. Alat- alat sains yang dapat dipraktikkan
biasanya terdapat di ruang peraga. Berikut salah satu contoh interior
exhibition di science Singapore.
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
34
Menurut Ernst dan Peter Neufert dalam buku data arsitek Ruang
pameran untuk karya seni dan ilmu pengetahuan umum, dan ruang-ruang
itu haruslah:
1. Terlindung dari gangguan, pencurian, kelembapan, kering dan debu.
2. Mendapatkan cahaya yang terang, merupakan bagian dari pameran yang
baik.
· Dalam ruangan lukisan ( tembaga, gambar tangan dan lain- lain ). Map
disimpan dalam lemari yang dalamnya 80cm tingginya 60cm.
· Sesuatu yang khusus untuk publik( lukisan- lukisan minyak, lukisan
dinding pameran yang berubah-ubah ).
Suatu pameran yang baik seharusnya dapat dilihat publik tanpa
rasa lelah, penyusunan ruang dibatasi dengan bentuk ruangan. Penyusunan
setiap kelompok lukisan yang berada dalam satu dinding menyebabkan
ruang menjadi lebih kecil. Bagian dinding dalam perbandingan bidang
Gambar 2.20 Interior Exhibition Sumber:// http://Singapore.science.center.htm
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
35
dasar sebagai ukuran besar merupakan hal penting terutama untuk lukisan-
lukisan Karena besarnya ruang tergantung dari besarnya lukisan. Sudut
pandang normal adalah 540 atau 270 terdapat pada sisi bagian dinding
lukisan yang diberikan cahaya yang cukup 10m= 4,9m diatas mata kira-
kira 70cm .
Ruang exhibition harus memiliki pencahayaan yang baik. Tempat
untuk menggantung lukisan yang baik adalah 300 dan 600 pada ketinggian
ruangan 6,7m dan 2,13m untuk lukisan yang panjangnya 3,o4m sampai
3,65m. Pada instalasi gabungan tidak ada lorong memutar melainkan jalan
masuk dari bagian samping. Terdapat bagian untuk pengepakkan,
pengiriman barang dan administrasi, seperti yang terlihat pada gambar di
bawah ini:
Gambar 2.21 Exhibition Room
Sumber: Ernst and Peter Neufer Architects Data
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
36
Gambar di atas menunjukkan mengenai pencahayaan di dalam
ruang pamer untuk memberikan kenyamanan kepada pengunjung. Selain
itu Lukisan yang kecil tergantung pada titik beban. Kebutuhan tempat
lukisan 3-5 m2 untuk tempat hiasan gantung. Kebutuhan tempat material
lukisan yakni 6-10 m2 pada bidang dasar. Seperti yang ditunjukkan pada
gambar di bawah ini mengenai jarak pandang di dalam ruang:
b. Ruang Peraga
Ruang peraga merupakan salah satu fasilitas yang tersedia di
Taman Pintar, dimana pengunjung dapat memperagakan langsung alat
peraga yang disediakan baik bidang IPTEK maupun seni. Ilmu
pengetahuan dan teknologi diperkenalkan kepada masyarakat khususnya
anak- anak secara mudah, menarik, dan berkesan melalui berbagai gerakan
interaktif yang dapat disentuh dan dimainkan. Adanya interaksi antara
pengunjung dengan alat peraga diharapkan dapat mendorong tumbuhnya
pemikiran tentang apa, mengapa, mengapa ilmu pengetahuan itu dapat
Gambar 2.22 Exhibition Room
Sumber: Ernst and Peter Neufer Architects Data
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
37
digali dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia. selain itu alat
peraga bidang seni juga dapat melatih kepekaan anak sehingga sedini
mungkin dapat diketahui arahan atau minat anak terhadap bidang seni.
Alat peraga seni dapat merangsang perkembangan anak terhadap bakat dan
minat anak. Selain dapat belajar anak juga secara tidak langsung
menggeluti bidang yang mereka sukai. Berikut salah satu contoh ruang
peraga yang ada di Science Center Singapore.
Gambar 2.23 Ruang Peraga
Sumber: singapore/Science_Centre_Singapore.htm
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
38
c. Playground
Pengalaman bermain sangat berpengaruh untuk perkembangan
kepribadian anak. Pada saat bermain, anak mengadaptasi segala kejadian
di sekelilingnya. Bidang bermain haruslah berkembang, beragam, dan
dapat berubah. Dalam bermain pengalaman sosial akan dialami pada setiap
anak, anak-anak belajar sendiri menilai akibat-akibat yang dihasilkan dari
perbuatannya. Dalam buku data arsitektur disebutkan bahwa dalam
merancang sebuah area bermain ada beberapa poin penting yang harus
diperhatikan, yakni keamanan, tanpa merugikan orang lain, cukup sinar
matahari, tanpa air yang terlalu banyak. Selain itu juga memperhatikan
jenis-jenis alat bermain anak yang terdapat di area bermain anak, seperti
contoh gambar di bawah ini.
Gambar 2.26 Contoh Permainan Pada Area Playground
Sumber: Ernst and Peter Neufer Architects Data
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
39
Tempat bermain harus mudah diingat dan dikenal. Tidak
mengalihkan batas-batas yang ada, melainkan dalam hubungannya dengan
sistem komunikasi yang lain harus direncanakan. Kelompok umur, luas
bidang setiap penghuni, besarnya atau luasnya tempat bermain sangat
menentukan sekali. Berikut merupakan tabel pengelompokan luas bidang
bermain sesuai dengan kelompok umurmya. Berikut adalah tabel luasan
area bermain:
Tempat bermain harus bebas dari jalan raya, penitipan kendaraan
bermotor, bagian jalur kereta api, sungai, jurang, dan pagar- pagar serta
sumber- sumber bahaya lain dengan memasang pagar setinggi 1m. Berikut
salah satu contoh area bermain anak.
Tabel 2.4 luasan arena bermainSumber: Ernst and Peter Neufer Architects Data
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
40
d. Area Luar (Taman)
Menurut Musacchio, menjelaskan bahwa ada 12 aspek perancangan taman,
yaitu:
a. Size, Shape, and Number
Ukuran dan bentuk dari suatu taman akan mempengaruhi seberapa
besar suatu kegiatan itu akan diwadahi. Dan seberapa nyaman orang yang
berada di taman tersebut.
b. Connection and Edges
Gambar 2.27 Contoh area bermain Sumber: data arsitek
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
41
Sebuah taman dapat dihubungkan oleh sebuah koridor tipis, seperti
pohon-pohon jalan. Taman juga dapat dihubungkan oleh sebuah koridor
yang luas seperti sebuah greenway( jalur hijau, jalan setapak )
c. Appearance and Other Sensory Issue
Di dalam sebuah taman tidak hanya mementingkan wujud estetika
semata. Ketika berada di taman tidak hanya sekedar melihat, tetapi juga
mendengan, mencium, serta merasakan dari setiap elemen yang ada di
taman tersebut.
d. Naturalness
Kealamian mungkin salah satu aspek yang paling vital untuk ruang
terbuka di wilayah kota besar. Ide tentang alam dan keindahan serta
budaya dituangkan penuh ke dalam desain sebuah taman.
e. Water
Taman kota salah satu daerah resapan air alami. Kehadiran air juga
menjadi estetika tersendiri bagi keindahan sebuah taman. Air juga
dibutuhkan sebagai keberlanjutan hidup satwa dan tanaman yang berada di
taman itu sendiri.
f. Plants
Tanaman merupakan elemen yang sangat berharga untuk kualitas
estetik dan ekologi. Pohon merupakan salah satu contoh dari bentuk
vegetasi yang dapat membentuk suatu ruang. Tanaman yang baik jika
disesuaikan dengan kondisi taman.
g. Wildlife
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
42
Sebuah taman dapat memberikan habitat kepada beberapa satwa
yang ada. Dan di taman tersebut satwa-satwa dapat melangsungkan
keberlanjutan hidupnya untuk menghasilkan generasi atau spesies
berikutnya.
h. Climate and Air
Iklim dan udara setempat juga harus diperhatikan dalam mendesain
sebuah taman. Karena dari sinilah dapat disesuaikan elemen-elemen apa
saja yang akan di taruh pada taman tersebut. Selain itu dapat menambah
kenyamanan bagi para penghuninya.
i. Activities and Groups
Banyak cara seseorang akan kehadiran sebuah taman di kota
mereka. Taman sendiri dapat difungsikan sebagai salah satu tempat untuk
bersosialisasi. Beberapa orang lebih tenang akan kesendirian, sementara
yang lain lebih suka kegiatan berkelompok dengan yang lain.
j. Safety
Keamanan menjadi hal penting yang harus diperhatikan, demi
keselamatan pengunjung dari tindakan fisik berupa kriminalitas.
k. Management
Taman perlu manajemen dalam berbagai dimensi untuk melindungi
integritas generasi mendatang. Hal ini difokuskan pada empat tema
penting, yakni: zona pengelolaan, biaya, pemeliharaan habitat, dan
manajemen ekosistem.
l. Public Involvement
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
43
Dalam merancang sebuah taman perlu adanya keterlibatan
masyarakat. Hal ini meliputi berbagai kegiatan, termasuk melibatkan
masyarakat dalam desain, pengembangan kelompok serta memberikan info
yang baru dan memberikan pendidikan tentang lingkungan.
Elemen-elemen perancangan secara visual yang menonjol untuk
mendukung desain taman dikategorikan menjadi 4 bagian, yaitu:
1. Skala
Skala dalam arsitektur menunjukkan perbandingan antara elemen
bangunan atau ruang dengan suatu elemen tertentu dengan ukurannya bagi
manusia.
Skala dalam arsitektur adalah suatu kualitas yang menghubungkan
bangunan atau ruang dengan kemampuan manusia dalam memahami
bangunan atau ruang tersebut. Ada dua macam skala, aitu:
a. Skala Manusia, yakni perbandingan ukuran elemen bangunan atau ruang
dengan dimensi tubuh manusia.
b. Skala generik, yakni perbandingan ukuran elemen bangunan atau ruang terhadap
elemen lain yang berhubungan dengannya atau di sekitarnya. Berikut adalah
contoh gambar skala generik:
Gambar 2.28 skala manusia dan generikSumber: perancangan elemen luar
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
44
2. Tekstur
Tekstur merupakan titik kasar yang tidak teratur pada suatu
permukaan. Titik- titik ini berada dalam ukuran, warna, bentuk, atau sifat
dan karakteristiknya, seperti misalnya ukuran besar kecil, warna terang
gelap, bentuk bulat, persegi atau tak beraturan sama sekali dan lain- lain.
Tekstur pada suatu ruang luar sangat erat hubungannya dengan jarak
pandang atau jarak penglihatan. Pada suatu jarak tertentu, tekstur dari bahan
itu sendiri tidak akan berperan lagi, sehingga bahan tersebut akan kelihatan
polos. Oleh karena itu untuk suatu bidang yang luas pada ruang luar, tekstur
dapat dibedakan atas :
· Tekstur Primer, yaitu tekstur yang terdapat pada bahan, yang hanya dapat
dilihat dari jarak dekat
· Tekstur Sekunder, yaitu tekstur yang dibuat dalam skala tertentu untuk
memberikan kesan visual yang proporsional dari jarak jauh.
Sebagai contoh : Sebidang dinding terdiri dari unit- unit beton cetak
yang mempunyai corak tekstur, seperti gambar di bawah ini:
Gambar 2.29 Tekstur primer dan sekunderSumber: perancangan elemen luar
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
45
3. Bentuk
Pada Tata Ruang Luar, pengolahan bentuk-bentuknya dapat
mempengaruhi kesan pada ruang. Bentuk dasar dari suatu objek dapat
bersifat statis atau bergerak, beraturan atau tidak beraturan, formal atau
informal, geometris, massif, berat dan kuat transparan.
Dalam penampilannya bentuk dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Bentuk yang teratur, seperti bentuk geometris: kotak, kubus, kerucut,
piramid, dan sebagainya.
b. Bentuk yang lengkung, umumnya bentuk-bentuk alam.
c. Bentuk yang tidak teratur.
4. Warna
Di dalam arsitektur, warna digunakan untuk menekankan atau
memperjelas karakter suatu objek, memberi aksen pada bentuk dan bahannya.
Didalam Arsitektur Lansekap yang ruang lingkupnya mengatur ruang dan massa di
Gambar 2.30 Bentukan GepmetriSumber: perancangan elemen luar
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
46
alam terbuka, warna memegang peranan penting. Karena dalam pengaturan ruang itu
menggunakan unsur yang alami (tanaman, batu- batuan dan Iain- Iain) dan buatan
manusia serta detail- detailnya, maka dalam pemilihan dan mengkomposisikan warna
dari massa- massa itu harus tepat yang berdasarkan teori serta prinsip- prinsip warna
agar tercapai hasil karya yang mempunyai kesan menyatu dengan alam tetapi
bervariasi. Sebagai contoh, misalnya sebuah bangunan berwarna putih netral
dikelilingi taman bunga dengan lapangan rumput yang luas. Pada pagi hari bangunan
itu memantulkan cahaya matahari pada rumput yang masih berembun, kesan yang
timbul adalah kesan kehijauan yang dingin. Bila senja hari matahari memancarkan
sinar yang kemerahan yang kemudian dipantulkan oleh bangunan itu sehingga
rumput-rumput dan keadaan di sekitarnya berwarna kemerahan dan menimbulkan
kesan kehangatan senja hari.
Dibawah ini diperlihatkan sebuah contoh matriks warna dalam
hubungannya dengan ekspresi yang ditimbulkan :
Tabel 2.5 Matriks warnaSumber: perancangan elemen luar
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
47
e. Food Court
Food Court merupakan area tempat makan yang menjadi salah satu
fasilitas terletak di pusat perbelanjaan indoor. Food court menawarkan
beberapa jenis makanan yang dapat dipesan langsung di retail-retail yang
tersedia di sana.
Untuk dapat makan dengan nyaman, seseorang membutuhkan meja
dengan lebar rata-rata 60cm dan ketinggian 40cm. Lebar keseluruhan
untuk sebuah meja yang ideal adalah 80- 85cm. Jarak antara meja dengan
diniding kurang lebih 75cm, karena satu kursi membutuhkan 50cm ruang
gerak, pengaturan ruangan antara meja dan dinding sebagai area untuk
sirkulasi kurang lebih 100cm, seperti gambar yang terlihat di bawah ini:
Gambar2.31 Food CourtSumber: wikipedia.org/wiki/Food_court
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
48
Gambar di atas menunjukkan area- area yang dibutuhkan untuk
operasional dan pengunjung. Mulai dari jarak antar meja hingga aturan- aturan
luasan area untuk makan. Berikut juga dijelaskan mengenai aturan tempat
duduk mulai dari tempat duduk untuk dua orang hingga banyak orang,
sehingga kenyamanan tetap terpenuhi tidak saling bertabrakan satu dengan
yang lain, se[erti yang terlihat pada gambar di bawah ini:
Gambar2.32 Food CourtSumber: Ernst and Peter Neufer Architects Data
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
49
Ruang utama sebuah tempat makan adalah ruang pengunjung.
Jumlah meja atau kursi sebaiknya dikelompokan secara teratur. Bentukan dan
ukuran meja- meja dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Ketinggian lampu di
ruang pengunjung adalah 5,0m2= 2,50m, lebih dari 50m2 = 2,75m, lebih dari
100m2 = 3,00m di atas atau di bawah balkon 2,50m. Gambar berikut
merupakan contoh pengaturan meja makan.
Gambar2.33 Food CourtSumber: Ernst and Peter Neufer Architects Data
Gambar2.34 Food CourtSumber: Ernst and Peter Neufer Architects Data
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
50
f. Water Works
Water works merupakan wahana air yan disediakan di Taman
Pintar. Di tempat ini anak dapat mengekspresikan drinya ke dalam
permainan water works ini. Tidak hanya bermain mereka juga dapat
belajar mengenai air.
Dalam area water works ini terdapat kombinasi area terbuka dan
tertutup. Kombinasi kolam terbuka dan tertutup memerlukan satu kesatuan
ruang, fungsi, dan teknis kerja yang besar. Kombinasi antara kolam mandi
tertutup dan terbuka dapat dibuat dalam tempat- tempat tersendiri. Hal
yang perlu diperhatikan adalah bagian tempat mandi yang tertutup
sebaiknya mempunyai hubungan antara bidang tertutup dan kolam yang
terbuka. Dalam area ini ruang yang harus disediakan adalah ruang ganti
dan kamar mandi. Kolam anak bidang air 100-400 m2 kedalaman air 0,00
sampai 0,50 m2. Untuk kolam bergelombang lebar bak: 16,66 m; 21,00 m;
25,00 m. Panjang bak:50 m, minimal 33,00 m, seperti gambar di bawah
ini:
Gambar2.35 Wter WorksSumber: Singapore.Centre.Wisata.Singapura.htm
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
51
g. Ruang Administrasi dan Pengelola
Ruang Administrasi dan Pengelola perlu adanya tata ruang yang
baik agar hubungan organisasi perkantoran dan konsepsi ruangan dapat
selaras. Luas bidang tempat kerja berlandaskan peraturan ketenagakerjaan.
Ruang kerja minimum 8m2 luas lantai, ruang gerak bebas masing-masing
karyawan minimum 1,5m2 atau lebar 1m. Ruang udara minimum 12m3
pada aktivitas yang dilakukan sambil duduk, minimum 15m3. Kedalaman
ruangan tergantung pada luas ruangan. Kedalaman rata-rata ruang kantor
4,50-6,00 m. Berikut merupakan gambar ari ruang kantor:
Gambar2.36 kedalaman kolam dan ruang gantiSumber: Ernst and Peter Neufer Architects Data
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
52
Perancangan Taman Pintar ini selain mewadahi fungsi primer
sebagai area untuk bermain dan belajar, terdapat fungsi sekunder yang
akan diwadahi yakni sebagai area untuk menambah ilmu pengetahuan dan
Gambar2.37 Ruang KantorSumber: Ernst and Peter Neufer Architects Data
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
53
menyediakan area untuk mengeksplorasi kemampuan anak, ruang-ruangya
meliputi:
a. Perpustakaan
Dalam arti tradisional, perpustakaan adalah sebuah koleksi buku
dan majalah. Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi
perseorangan, namun perpustakaan lebih umum dikenal sebagai sebuah
koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau
institusi, dan dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata- rata tidak mampu
membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri.
Perpustakaan dapat juga diartikan sebagai kumpulan informasi
yang bersifat ilmu pengetahuan, hiburan, rekreasi, dan ibadah yang
merupakan kebutuhan hakiki manusia.
Oleh karena itu perpustakaan modern telah didefinisikan kembali
sebagai tempat untuk mengakses informasi dalam format apa pun, apakah
informasi itu disimpan dalam gedung perpustakaan tersebut atau tidak.
Dalam perpustakaan modern ini selain kumpulan buku tercetak, sebagian
buku dan koleksinya ada dalam perpustakaan digital ( dalam bentuk data
yang bisa diakses lewat jaringan computer ).
Perpustakaan merupakan upaya untuk memelihara dan
meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses belajar- mengajar.
Perpustakaan yang terorganisasi secara baik dan sistematis, secara
langsung atau pun tidak langsung dapat memberikan kemudahan bagi
proses belajar mengajar di sekolah tempat perpustakaan tersebut berada.
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
54
Hal ini, terkait dengan kemajuan bidang pendidikan dan dengan adanya
perbaikan metode belajar-mengajar yang dirasakan tidak bisa dipisahkan
dari masalah penyediaan fasilitas dan sarana pendidikan.
Tujuan perpustakaan secara umum adalah untuk membantu dengan
memberikan kesempatan dengan dorongan melalui jasa pelayanan
perpustakaan agar mereka:
a. Dapat mendidik dirinya sendiri secara berkesinambungan;
b. Dapat tanggap dalam kemajuan pada berbagai lapangan ilmu
pengetahuan, kehidupan sosial dan politik;
c. Dapat mengembangkan kemampuan berfikir kreatif, membina rohani
dan dapat menggunakan kemampuannya untuk dapat menghargai hasil
seni dan budaya manusia;
d. Dapat meningkatkan taraf kehidupan sehari- hari dan lapangan
pekerjaannya;
g. Dapat menggunakan waktu senggang dengan baik yang bermanfaat bagi
kehidupan pribadi dan sosial.
Perpustakaan dan bahan bacaan adalah dua kata yang saling
bertautan. Karena di perpustakaanlah bahan pustaka dikumpulkan,
diproses, dan disebarluaskan (didistribusikan) kepada para pembaca/
pemakai perpustakaan. Adapun koleksi perpustakaan di negara kita
sebagian besar berupa buku atau book material dan masih jarang
perpustakaan yang memiliki koleksi berupa non-book material seperti
film, kaset film strip, slides, piringan hitam, peta, globe, dan sebagainya.
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
55
Dalam perkembangannya perpustakaan dirancang untuk
menampung kegiatan yang berhubungan dengan kelengkapan sarana
membaca. Pola kegiatan yang pada umumnya perlu dilakukan oleh ketiga
unsur utama: perangkat lunak dan keras bahan pustaka, para pengguna/
pembaca maupun kesatuan karyawan yang mengelola perpustakaan dapat
berbeda- beda tergantung pada kebijakan organisasi. Walaupun mungkin
terdapat pada dinding luar, sedapat mungkin ruangan ditata sedemikian
rupa sehingga tidak langsung terkena pantulan sinar matahari, untuk
menghindari kebisingan maka peletakan yang tidak langsung di dekat jalan
raya lalu lintas yang ramai akan lebih menguntungkan.
Ruangan kerja sebaiknya dilindungi dengan memasang layar
pemantul cahaya matahari langsung. Kebutuhan jenis area kerja
disesuaikan dengan fungsi yang berbeda. Baik ruang kerja perseorangan
ataupun kelompok harus kedap suara.
Perpustakaan yang ada pada Taman Pintar ini merupakan
perpustakaan ilmu pengetahuan, yakni suatu kesatuan ruangan yang dapat
dikembangkan dengan fleksibilitas perlengkapan yang telah dirancang
dalam rangka menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca, dalam hal ini
khususnya adalah anak- anak. Misalnya dinding dirancang tidak memikul
sehingga dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan yang timbul. Dari sini
dikembangkan sistem modular dengan konstruksi grid, sehingga tidak
perlu dikhawatirkan bilamana terdapat perbedaan pembebanan karena
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
56
pemasangan rak- rak menerus yang lebih tinggi di atas plat lantai dengan
kemampuan daya pikul tertentu.
Perluasan secara vertikal atau horizontal harus sudah
diperhitungkan dalam program perancangan gedung perpustakan. Dengan
demikian maka penanganan buku (lalu-lintas buku), dan arus para
pengguna (lalu-lintas pengguna) tidak saling bertabrakan dalam ruang
pada permukaan lantai yang sama. Pengadaan untuk perlengkapan
transportasi dan energy (sirkulasi udara, pengaturan suhu dan
pencahayaan) lebih dahulu ditata secara teratur. Jalur pejalan kaki
diusahakan bebas dari persilangan. Lalu lintas dari para pegawai
administrasi perpustakaan dan jalur bagi para pengguna atau pembaca
sebaiknya terpisah. Berikut merupakan contoh penataan meja baca di
dalam perpustakaan.
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
57
Pencahayaan pada ruang kerja disesuaikan dalam rasio
perbandingan 10:3:1 (buku-permukaan meja-latar belakang). Ruang
tunggu 100-330 lux, gudang 150-300 lux, kantor dan administrasi 250-500
lux, ruang-ruang baca serta ruang catalog 300-850 lux. Pengaturan
pencahayaan ntuk daerah kerja sebaiknya dapat dicapai dan diatur secara
individu, selain itu penghawaan juga menjadi hal penting dalam
perencanaan perpustakaan ini. Untuk ruang baca atau ruang dengan
pencapaian bebas: 20-220 c pada musim panas 200c, pada musim dingin
50-60% rel. kelembapan udara 6-7 perputaran penggubahan udara/per jam.
Gambar berikut merupakan model penataan rak-rak buku.
Gambar 2.38 Ruang PerpustakaanSumber: perancangan elemen luar
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
58
b. Theater Room
Gedung teater merupakan areaaa yang digunakan sebagai tempat
untuk memamerkan suatu acara atau suatu pagelaran dalam skala besar.
Gedung teater memiliki karakteristik khusus yakni memiliki area temapt
duduk yang bertingkat atau biasa disebut atribun. Sehingga penonton dapat
menyaksikan keseluruhan pertunjukkan yang akan ditampilkan tanpa harus
terganggu oleh orang di depannya. Gambar di bawah ini menunjukkan
penaturan kursi di dalam theater room.
Gambar 2. 39 Ruang Perpustakaan
Sumber: Ernst and Peter Neufer Architects Data
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
59
Ukuran ruang penonton ditentukan oleh julah penonton. Untuk
penonton yang duduk diperlukan ≥ 0,5 m2/penonton. Volume ruang
dihasilkan bedasarkan tuntutan akustik(gema) seperti: sandiwara kira-kira 4-
5 m3 /penonton, opera kira-kira 6-8m3/penonton. Volume udara tidak boleh
terlalu besar dari ukuran ventilasi, hal ini untuk menghindari pergantian
udara terlalu besar. Proporsi ruang penonton dihasilkan dari sudut persepsi
psikologi sudut pandang penonton, diantaranya sebagai berikut:
Gambar 2. 40 Pengaturan Tempat DudukSumber: Ernst and Peter Neufer Architects Data
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
60
· Pandangan yang baik, tanpa gerakan kepala tetapi mudah menggerakkan
mata kira-kira 300.
· Pandangan yang baik tanpa sedikit gerakan kepala dan mudah
menggerakka mata kira-kira 600.
· Maksimal sdut persepsi(pandangan) tanpa gerakan kepala kira-kira 1100.
· Putaran kepala dan putaran ke bau secara penuh pada sebuah bidang
persepsi kira-kira 3600.
Tinggi tempat duduk penonton terletak pada garis pandangan.
Konstruksi garis pandangan berlaku untuk semua tempat duduk di ruang
penonton. Selain memperhatikan kemyamanan penonton dalam menyaksikan
pertunjukkan, panggun juga salah satu hal yang perlu diperhatikan. Luas
panggung lebih dari 100m2. Langit-langit panggung lebih dari 1m diatas
panggung terbuka. Terdapt tirai pelindung yang digunakan sebagai pemisah
antara panggung dan ruang penonton. Untuk panggung kecil luasnya tidak
lebih dari 100m2, tanpa perluasan panggung,langit-langit panggung tidak
lebih tinggi dari 1m diatas pintu gerbang. Gambar berikut menunjukkan jarak
pandang di dalam ruang teater.
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
61
Di dalam gedung teater juga terdapat beberapa ruang, yakni:
· Ruang latihan, setiap teater menuntut minimum terdapat satu panggung
percobaan untuk mengadakan latihan selain adanya panggung utama.
Ukuran disesuaikan dengan panggung utama.
· Ruang persediaan teknik meliputi: ruang untuk trafo, tegangan listrik,
baterai pengganti, AC atau pengatur suhu, pengatur air hujan yang harus
direncanakan sesuai dengan kondisi setempat.
· Ruang ganti pakaian, minimal tersedia 4m/100 pengunjung. Selain itu
terdapat minimal satu toilet laki-laki dan satu toilet perempuan.
Berikut salah satu contoh denah yang menunjukkan ruang-ruang di
dalam gedung teater.
Gambar 2.41 jarak pandang di dalam ruang teaterSumber: Ernst and Peter Neufer Architects Data
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
62
Selain fungsi primer dan sekunder terdapat fungsi lain yakni fungsi
penunjang. Fungsi penunjang meliputi ruang-ruang yang menunjang kegiatan
di Taman Pintar,seperti kios buku, toko souvenir, musholla dan ruang servis
(toilet, gudang, keamanan, mekanikal elektrik, pantry, loading dock).
a. Book Store
Kios merupakan sederet toko yang berjajar memiliki ukuran dan
fungusi yang sama. Dalam Taman Pintar ini terdapat kios buku yang berarti
toko-toko yang menyediakan berbagai jenis buku. Kios buku ini bermanfaat
Gambar 2.42 teater theisltronSumber: Ernst and Peter Neufer Architects Data
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
63
demi menunjang kegiatan anak dalam belajar. Menurut Sunarto Tjahjadi
dalam buku data arsitek menerangkan bahwa dalam perancanaan kios-kios
buku ini juga perlu memperhatikan hal-hal penting seperti saluran udara
maupun konstruksi lainnya tidak boleh mengurangi ketinggian ruangan yang
dipersyaratkan. Lebar ruanagn sampai 25m sangat mungkin dibentangkan
tanpa penyangga. Kemampuan memikul lantai dirancang untuk ruangan
penjualan dan gudang sebesar 750-1000 kp/m2 dan untuk jalan landai(untuk
barang) sebesar 2000kp/m2. Ketinggian lantai sampai langit-langit diantara
ruang penjualan, gudang, penyerahan, barang, dan jalan landai adalah sama.
Jalan landai tempat masuk barang adalah setinggi 1,10m -1,20m diatas
permukaan lantai. Gambar berikut merupakan contoh penataan ruang di kios
buku.
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
64
b. Memorabilia Souvenir
Memorabilia souvenir merupakan tempat yang menyediakan
pernak pernik atau cinderamata yang dapat dijadikan sebagai kenang-
kenangan. Memorabilia souvenir tidak jauh beda dengan toko-toko yang
ada, hanya saja fungsi serta barang-barang yang disajikan di dalam toko
berbeda.
Gambar 2.43 contoh Ruang Kios BukuSumber: Ernst and Peter Neufer Architects Data
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
65
Gambar diatas menunjukkan pengaturan lalu lintas di dalam toko.
Terdapat beberapa pilihan rute untuk lalu lintas pengunjung di dalam toko.
Pengaturan lalu lintas terkait dengan penataan rak-rak penyaji barang.
Selain memeperhatikan rak-rak penyaji, juga terkait dengan pencahayaan
di dalam toko tersebut. Maksimal untuk tinggi rak bertingkat adalah
180cm. selain itu penggunaan kaca sebagai pelindung pada etalase barang
selain untuk melindungi barang juga penggunaan bahan kaca dapat
Gambar 2.44 Pengaturan lalu lintas di dalam tokoSumber: Ernst and Peter Neufer Architects Data
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
66
menampilkan barang dari luar meskipun orang tersebut tidak masuk ke
dalam toko.
Selain pengaturan lalu lintas dan pengaturan rak-rak di dalam toko,
penempatan meja kasir juga perlu diperhatikan. Mulai dari antisipasi
ketika mengantri, menaruh barang belanjaan, dan tempat menyimpan
keranjang.
Gambar 2.45 Penyusunan rak-rak di dalam tokoSumber: Ernst and Peter Neufer Architects Data
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
67
c. Musholla
Musholla adalah tempat untuk berdoa, tempat melakukan ibadah
bagi seorang muslim. Biasanya ukuran musholla lebih kcil daripada
ukuran masjid. Jika dilihat dari fungsinya musholla tidak dapat digunakan
untuk sholat jum’at. Sealin itu kegiatan yang diwadahi juga lebih sedikit
daripada masjid.
Ruang sholat arahnya mengikuti suatu ruang yang lebih kecil untuk
satu orang yang berukuran 0,85m2. Ruang itu merupakan ruang persegi
panjang yang arahnya berkiblat ke Mekkah. Tempat sujud (Mihrab) berada
di dekat ruang luar. Dalam melaksanakan shoalt tempat wanita dan pria
dipisah. Pada interior musholla terdapat ornament-ornamen arab seperti
tulisan kaligrafi.
Gambar 2.46 Penyusunan rak-rak di dalam tokoSumber: Ernst and Peter Neufer Architects Data
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
68
d. Ruang Servis
Ruang servis yang tersedia meliputi:
· Security
· Mecanical Elektric
· Bongkar Muat Barang
· Penyimpanan Barang(gudang)
· Parkir
Gambar 2.47 MushollaSumber: Ernst and Peter Neufer Architects Data
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
69
· Ruang Cleaning Cervise
· Toilet
Ruang-ruang servis tersebut akan dihadirkan kedalam rancangan
Taman Pintar dengan tujuan lebih memberikan rasa aman dan nyaman
bagi pengunjung terutama anak-anak, sehingga dapat berlama-lama ketika
berada di Taman Pintar.
2.1.4 Permainan Anak
Permainan merupakan suatu perbuatan yang sifatnya bebas tidak
terikat oleh suatu syarat, tidak berorientasi kepada hasil, bertujuan untuk
memperoleh kesenangan didalam kegiatan bermain yang hakekatnya
bermain dilakukan oleh anak (Abu Ahmadi, 2005 : 106).
Hurlock (1993) memberikan pengertian bermain adalah setiap
kegiatan yang dilakukan secara sukarela dan tidak ada paksaan atau
tekanan atau kewajiban. Senada dengan Bettelheim (dalam Hurlock 1993)
mengungkapkan bahwa kegiatan bermain adalah kegiatan yang tidak
mempunyai peraturan lain kecuali yang ditetapkan pemain itu sendiri.
Permainan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang
atau beberapa orang yang tergabung dalam suatu kelompok untuk
memperoleh kesenangan, tanpa ada yang kalah atau menang dan tidak
mempertimbangkan hasil akhir (Soetiono, 2005).
Bermain merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam periode
perkembangan anak, meliputi dunia fisik, sosial dan komunikasi. Kegiatan
bermain mempengaruhi enam aspek perkembangan anak meliputi: aspek
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
70
kognisi, sosial, emosional, komunikasi, kesadaran sendiri, dan ketrampilan
motorik (Catron dan Allen, 1999).
Menurut Kak Seto (2004 : 60) jenis bermain dari segi aktivitasnya
dapat dibagi menjadi empat, yaitu:
a. Bermain fisik
Merupakan kegiatan bermain yang berkaitan dengan upaya
mengembangkan aspek motorik anak, seperti berlari, melompat,
memanjat, berayun-ayun, gerak dan lagu.
b. Bermain kreatif
Merupakan bentuk bermain yang erat hubungannya dengan
pengembangan kreativitas anak seperti menyusun balok-balok
kayu, bermain dengan lilin, dan melukis dengan jari.
Gambar 2.48 Bermain Fisik (panjat tebing)Sumber:http://www.flickr.com/photos/morfoto-kidb-climbwall
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
71
c. Bermain imajinatif
Bentuk kegiatan bermain yang menyertakan fantasi anak seperti
bermain drama dimana anak dapat mengembangkan imajinasi
dengan peran yang berbeda-beda.
d. Manipulative Play
Jenis kegiatan bermain dengan menggunakan alat-alat tertentu
seperti gunting, obeng, dan kertas untuk mengembangkan
kemampuan-kemampuan khusus anak.
Gambar 2.49 Bermain KreatifSumber:http://www.flickr.com/photos/02-anak-bermain-dough
Gambar 2.50 Bermain ImajinatifSumber:http://www.flickr.com/photos/bermain imajinatif03
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
72
Menurut Diana Mutiah dalam bukinya “Psikologi Bermain Anak”
terdapat beberapa macam jenis permainan, sebagai berikut:
1. Main Peran
Main Peran disebut juga main simbolis, pra-pura, make believe, fantasi
imajinasi, atau main drama, hal ini snagat penting untuk perkembangan
kognisi, sosial, dan emosi anak (Vygotsky, 1967; Erikson, 1963.)
a. Main Peran Makro
Anak berperan sesungguhnya dan dan menjadi seseorang atau sesuatu.
Saat anak memiliki pengalaman sehari-hari dengan main peran
makro(tema sekitar kehidupan nyata), mereka belajar banyak
ketrampilan praakademis seperti: mendengarkan, tetap dalam tugas,
menyelesaikan masalah, dan bermain kerja sama dengan yang lain.
b. Main Peran Mikro
Anak memegang atau menggerakkan benda-benda berukuran kecil
untuk menyusun adegan. Saat anak main peran mikro, mereka belajar
untuk menghubungkan dan mengambil sudut pandang dari orang lain.
Gambar 2.51 Manipulative PlaySumber:http://www.flickr.com/photos/exploratory-manipulative-play
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
73
2. Main Pembangunan cair
Main pembangunan membantu anak mengembangkan ketrampilan
anak tersebut. Bahan main pembangunan untuk anak adalah bahan
yang mempunyai sifat cair/bahan alam(penggunaan dan bentuk
ditentukan oleh anak). Seperti: pasir, cat jari, lumpur, tanah liat, play
dough, krayon, cat, pulpen, pensil, dan lain-lan.
3. Main Pembangunan Terstruktur
Bahan pembangunan yang terstruktur(penggunaan dikontrol oleh
bentuk dari bahan). Seperti: balok unit, balok berongga, puzzle, balok
berwarna. Anak usia dini yang belum mempunyai pengalaman dengan
bahan main pembangunan akan memulai dengan kegiatan
sensorimotor. Mereka akan memegamg dan membaabahan main
pembangunan sampai mengerti penggunaannya.
2.1.5 Sintesa teori tentang objek Taman Pintar
Dapat disimpulkan fasilitas-fasilitas yang terdapat pada objek
Taman Pintar adalah:
NO Fasilitas Objek Kriteria1 Exhibition Terlindung dari gangguan, pencurian, kelembapan, kering
dan debu. Mendapatkan cahaya yang terang.
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
74
2 Ruang Peraga Ruang Peraga merupakan area yang digunakan untukmelatih dan menggali terkait dengan bakat dan minat anakdalam beberapa aspek, yakni bidang seni,sains dan olahraga
.3 Aula Memperhatikan ukuran atribun dan tanjakan yang nyaman
dan aman bagi pengunjung khususnya anak-anak. Luasanruang tambahan untuk bentuk persegi panjanag aalah 0,2-0,25 m2/bidang.
4 Playground Cukup sinar matahari, tanpa air yang terlalu banyak.Memperhatikan jenis-jenis alat bermain anak yang terdapatdi area bermain anak. Luas bidang setiap penghuni,besarnya atau luasnya tempat bermain, sangat menentukan.
5 Area Luar (Taman) Perlu diperhatikan skala, tekstur, bentuk, warna.
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
75
6 Food Court Untuk dapat makan dengan nyaman, seseorangmembutuhkan meja dengan lebar rata-rata 60cm danketinggian 40cm. Jarak antara meja dengan diniding kuranglebih 75cm, karena satu kursi membutuhkan 50cm ruanggerak, pengaturan ruangan antara meja dan dinding sebagaiarea untuk sirkulasi kurang lebih 100cm.
7 Water Works Dalam area ini ruang yang harus disediakan adalah ruangganti dan kamar mandi. Kolam anak bidang air 100-400 m2
kedalaman air 0,00 sampai 0,50 m2. Untuk kolambergelombang lebar bak: 16,66 m; 21,00 m; 25,00 m.Panjang bak:50 m, minimal 33,00 m, seperti gambar dibawah ini:
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
76
8 Ruang Administrasidan Pengelola
Ruang kerja minimum 8m2 luas lantai, ruang gerak bebasmasing-masing karyawan minimum 1,5m2 atau lebar 1m.Ruang udara minimum 12m3 pada aktivitas yang dilakukansambil duduk, minimum 15m3.
9 Perpustakaan Lalu lintas dari para pegawai administrasi perpustakaan danjalur bagi para pengguna/pembaca sebaiknya terpisah.Sirkulasi udara, pengaturan suhu dan pencahayaan ditatasecara teratur. Pecahayaan ruang-ruang baca serta ruangcatalog 300-850 lux. Penghawaan ruang baca atau ruangdengan pencapaian bebas: 20-220 c pada musim panas 200c,pada musim dingin 50-60% rel. kelembapan udara 6-7perputaran penggubahan udara/per jam.
10 Theater Room Tempat duduk bertingkat atau atribun. Untuk penontonyang duduk diperlukan ≥ 0,5 m2/penonton. Proporsi ruangpenonton dihasilkan dari sudut persepsi psikologi sudutpandang penonton, diantaranya sebagai berikut:
· Pandangan yang baik, tanpa gerakan kepala tetapimudah menggerakkan mata kira-kira 300.
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
77
· Pandangan yang baik tanpa sedikit gerakan kepaladan mudah menggerakkan mata kira-kira 600.
· Maksimal sudut persepsi(pandangan) tanpagerakan kepala kira-kira 1100.
· Putaran kepala dan putaran ke bau secara penuhpada sebuah bidang persepsi kira-kira 3600.
Di dalam gedung teater juga terdapat ruang latihan, Ruangpersediaan teknik, Ruang ganti pakaian, toilet.
11 Book Store Perlu diperhatikan saluran udara maupun konstruksi lainnyatidak boleh mengurangi ketinggian ruangan yangdipersyaratkan. Selain itu ketinggian lantai sampai langit-langit diantara ruang penjualan, gudang, penyerahan,barang, dan jalan landai jg perlu diperhatikan.
12 Memorabilia Souvenir Perlu diperhatikan penataan rak-rak penyaji barang.Maksimal untuk tinggi rak bertingkat adalah 180cm. Selainpengaturan lalu lintas dan pengaturan rak-rak di dalam toko,penempatan meja kasir juga perlu diperhatikan. Mulai dariantisipasi ketika mengantri, menaruh barang belanjaan, dantempat menyimpan keranjang.
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
78
2.2 Tinjauan Tema Rancangan
2.2.1 Definisi Perilaku
Kata perilaku menunjukkan manusia dalam aksinya, berkaitan
dengan semua aktivitas manusia secara fisik, berupa interaksi manusia
dengan sesamanya ataupun dengan lingkungan fisiknya.
(Marcella.2004:1). Perilaku juga diartikan sebagai suatu aksi-reaksi
organisme terhadap lingkungannya. Perilaku baru terjadi apabila ada
sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yakni yang disebut
rangsangan. Berarti rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi atau
perilaku tertentu. (Notoatmojo,S, 1997 : 60) . Pendapat lain mengatakan
perilaku manusia pada hakikatnya adalah proses interaksi individu dengan
lingkungannya sebagai manifestasi hayati bahwa dia adalah makhluk
hidup. (Sri Kusmiyati dan Desminiarti, 1990 : 1).
Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas
organisme(makhluk hidup) yang bersangkutan. Perilaku manusia sendiri
13 Musholla Tempat imam 0,85m2, Dalam melaksanakan sholat tempatwanita dan pria dipisah. Pada interior musholla terdapatornamen-ornamen arab seperti tulisan kaligrafi.
Tabel 2.4 Tabel Sintesa objek perancanganSumber:Hasil Analisis
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
79
pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri
yang mempunyai bentangan yang sangat luas, antara lain: berjalan,
berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca dan
aktivitas-aktivitas yang lain.
Menurut Soeharto, (1946:56) menerangkan perilaku adalah
kemampuan untuk membuat pilihan tentang bagaimana bersikap alih-alih
merespon berdasarkan impuls dorongan hati. Perilaku sebagai hasil proses
belajar dalam proses belajar, dalam proses belajar itu terjadi anatara
individu dan dunia sekitarnya sebagai hasil instropeksi maka jawaban
yang terlihat dari seorang individu akan dipengaruhi oleh hal-hal atau
kejadian-kejadian yang pernah dialami oleh individu tersebut maupun oleh
situasi masa kini.
Dari beberapa pengertian perilaku di atas dapat disimpulkan
perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat
diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati dari pihak luar.
2.2.2 Konsep Arsitektur Perilaku
Dalam merancang sebuah ruang untuk mewadahi segala aktivtas
manusia, terlebih dahulu memahami dan mencermati tentang perilaku
mereka. Terdapat pendekatan Arsitektur Perilaku yakni:
· Perilaku mempengaruhi ruang atau lingkungan
· Ruang atau lingkungan mempengaruhi perilaku seseorang
Menurut Haryadi B.Setiawan (Arsitektur, Lingkungan dan
Perilaku:27) terdapat beberapa konsep penting dalam kajian arsitektur,
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
80
konsep-konsep tersebut berkaitan antara manusia dan lingkungan. Konsep-
konsep tersebut diantaranya:
a. Setting Perilaku (Behavior Setting)
Behavior setting dapat diartikan secara sederhana sebagai suatu
interaksi antara suatu kegiatan dengan tempat yang spesifik. Behavior
setting memiliki unsur –unsur sekelompok orang yang melakukan suatu
kegiatan, aktivitas dan perilaku dari sekelompok orang tersebut, tempat
dimana kegiatan tersebut dilakukan, serta waktu spesifik saat kegiatan
tersebut dilaksanakan. Penekanan dalam behavior setting adalah
bagaimana kita dapat mengidentifikasikan perilaku-perilaku yang secara
konstan atau berkala yang muncul pada satu situasi tempat atau setting
tertentu.
b. Persepsi tentang Lingkungan (Environmental Perception)
Pengertian mendasar menurut Dedy Halim (Psikologi
Arsitektur:156) persepsi adalah proses dimana seseorang memperoleh
informasi dari lingkungan sekitar. Persepsi merupakan suatu hal yang
aktif. Persepsi memerlukan pertemuan nyata dengan suatu benda dan juga
membutuhkan proses kognisi serta afeksi. Persepsi membantu individu
untuk menggambarkan dan menjelaskan apa yang dilakukan oleh individu.
Persepsi seseorang dapat menjelaskan teori tentang desain arsitektur yang
mendasarinya. Persepsi lingkungan sendiri adalah interpretasi tentang
suatu setting oleh individu, didasarkan atas latar belakang budaya, nalar,
dan pengalaman individu tersebut. Dalam konteks perancangan, menurut
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
81
Rapoport(1977) keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan rancangan akan
ditentukan oleh persepsi lingkungan perancang. Apabila perancang tidak
memahami persepsi lingkungan masyarakat yang ia rancang
lingkungannya, maka tidak akan terjadi kualitas lingkungan yang baik.
Bagi perancangan arsitektur, pemahaman mengenai persepsi dan kaitannya
dengan respon-respon indera yang terjadi dapat diterapkan dalam bentuk-
bentuk praktis. Misalnya, pengubahan efek-efek visual pada sirkulasi
ruang luar setiap jarak 24 m, untuk menghindari kejenuhan.
Gambar diatas menunjukkan salah satu contoh dari pesepsi,
dimana penggunaan bangunan sebagai obyek yang menarik di ujung
sirkulasi untuk membangkitkan minat pejalan kaki untuk mendatanginya.
c. Privasi
Privasi mempunyai hubungan dengan kemampuan seseorang atau
kelompok untuk mengendalikan interaksi visual(penglihatan),
Gambar 2.52: Bangunan yang menarik di ujnh sirkulasi.Sumber: http://architecture/index php/gugenhim
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
82
auditif(pendengaran), dan olfaktori(penciuman) dengan orang lain. Amos
Rapoport(1977) menjelaskan privasi sebagai kemampuan untuk
mengendalikan interaksi, untuk mempunyai pilihan dan untuk
mendapatkan interaksi yang diinginkan. Jadi, privasi seharusnya tak hanya
dilihat sebagai penarikan diri seseorang secara fisik dari orang lain dalam
mencari kesendirian (Schwarts, 1968). Terdapat beberapa jenis privasi dan
masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda-beda, Westin(1970)
membedakan empat jenis privasi yakni:
· Solitude, yakni keadaan bebas dari pengamatan orang lain.
· Intimacy, yakni keadaan bersama dengan orang lain tetapi bebas dari dunia
luar.
· Anonymity, yakni keadaan tidak dikenali bahkan dalam keramaian.
· Reserve, yakni keadaan dimana seseorang membuat batasan psikologis
untuk mengendalikan gangguan yang tidak diinginkan.
Terdapat cara dimana lingkungan fisik secara langsung dapat
berpengaruh terhadap peningkatan atau penurunan perhatian orang lain
terhadap kita. Hal ini dapat ditunjukkan dengan instruksi ptivasi seacara
visual, seperti misalnya pengaturan meja sebagai pembatas-pembatas
ruang personal seperti gambar 2.2. Akses kepada kita lebih sulit untuk
dicapai bilamana orang dapat melihat meja-meja tersebut.
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
83
Gambar di atas menjelaskan tentang penyesuaian privasi dapat
dicapai dengan penyusunan meja yang menyebabkan halangan secara
psikologis, sehingga secara tidak langsung terdapat batasan yang orang
lain tidak dapat menganggu batasan yang sudah ditetapkan yang terlihat
secara visual.
d. Ruang Personal
Ruang personal mengatur seberapa dekat kita berinteraksi dengan
orang lain, berpindah, bergerak bersama, dan meluas serta mengecil
menurut situasi dimana kita berada. Ruang personal adalah suatu konsep
lingkungan-perilaku yang spesifik yang oleh Robert Sommer(1969)
didefinisikan sebagai suatu area dengan suatu batas tak terlihat di sekitar
badan manusia di mana orang lain (di luar manusia tersebut) tidak boleh
memasukinya (invisible bubble). Karakteristik individu seperti
kepribadian, suasana hati, jenis kelamin, dan usia, bersama dengan norma-
Gambar 2.53: Penataan Meja makan di dalam restoran. Sumber://http/1-small-mexican-food-restaurant-interior
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
84
norma sosial dan nilai-nilai nudaya yang bertautan dengan konteks
lingkungan fisik yang berbeda, sangat mempengaruhi ruang personal yang
dimiliki seseorang.
Gambar di atas memnunjukkan salah satu contoh ruang personal
antara laki-laki dan perempuan. Ruang personal laki-laki membesar bila
mereka bergaul dengan laki-laki lain daripada bila mereka bergaul dengan
perempuan. Namun raung personal perempuan lebih sulit dimasuki
dibandingkan dengan ruang personal laki-laki.
e. Teritori
Istilah teritori dan teritorialitas merujuk pada sekelompok seting
perilaku, dimana seseorang ingin menjadi diri sendiri atau menyatakan
diri, memiliki dan melakukan pertahanan. Teritori sendiri berarti raung
yang dikuasai atau dikendalikan oleh individu atau kelompok dalam
memuadkan kebutuhan dan ditandai dengan simbolik serta dipertahankan.
Gambar 2.54: Penataan Meja makan di dalam restoran.Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
85
Teritorialitas adalah suatu setting perilaku dan kognisi yang ditampilkan
individu atau kelompok berdasarkan pada pemahaman atas kepemilikan
ruang fisik. Teritorialitas memiliki lima ciri yang menegaskan, yakni:
1. Ber-ruang
2. Dikuasai,dimiliki, atau dikendalikan oleh seseorang individu atau
kelompok
3. Memuaskan beberapa kebutuhan (misaknya, status)
4. Ditandai baik secara konkrit atau simbolik
5. Dipertahankan atau setidak-tidaknya orang merasa tidak senang bila
dimasuki atau dilanggar dengan cara apa saja oleh orang asing.
Menurut Altman(1975) membagi teritori menjadi tiga kategori
yang dikaitkan dengan keterlibatan personal, involvement, kedekatan
dengan kehidupan sehari-hari individu atau kelompok dan frekuensi
penggunaan. Tiga kategori tersebut adalah sebagai berikut:
1. Primary territory, adalah suatu area yang dimiliki, digunakan secara
eksklusif, disadari oleh orang lain, dikendalikan secara permanen, serta
menjadi bagian utama dalam kegiatan sehari-hari penghuninya.
2. Secondary territory, adalah suatu area yang tidak terlalu digunakan secara
eksklusif oleh seseorang atau sekelompok orang mempunyai cakupan area
yang relatif luas, dikendalikan secara berkala. Contoh: Ruang Kelas,
kantin khusus di kantor
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
86
3. Public territory, adalah suatu area yang digunakan dan dapat diamsuki
oleh siapapun akan tetapi ia harus mematuhi norma-norma serta aturan
yang berlaku di area tersebut. Contoh: pusat perbelanjaan, tempat rekreasi.
Dari lima konsep dasar Arsitektur Perilaku seperti yang telah
dijelaskan di atas penulis mengambil konsep persepsi yang nantinya akan
dikaitkan dengan karakteristik dari perilaku anak. Dimana pada rancangan
Taman Pintar konsep persepsi dapat membantu individu untuk
menggambarkan dan menjelaskan apa yang dilakukan oleh individu,
dalam hal ini adalah karakteristik perilaku anak. Menurut pandangan
psikologis anak memiliki karakteristik yang khas.
2.2.3 Perilaku dan Karakteristik Anak
Perilaku anak merupakan aktivitas atau tingkah polah yang terjadi
pada diri seorang anak baik yang disadari maupun tanpa disadari.
Batasan tentang masa anak cukup bervariasi, istilah anak usia dini
adalah anak yang berkisar antara usia 0-6 tahun. Namun bila dilihat dari
jenjang pendidikan yang berlaku di Indonesia, maka yang termasuk dalam
kelompok anak usia dini adalah anak usia SD kelas rendah (kelas 1-3),
Taman Kanak-kanak, Kelompok Bermain dan anak masa sebelumnya
(masa bayi). Masa usia dini merupakan masa yang penting yang perlu
mendapat penanganan sedini mungkin. Beberapa ahli pendidikan
berpendapat bahwa masa anak usia dini merupakan masa perkembangan
yang sangat pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
87
memiliki dunia dan karakteristik tersendiri yang jauh berbeda dari dunia
dan karakteristik orang dewasa. Anak sangat aktif, dinamis, antusias dan
hampir selalu ingin tahu terhadap apa yang dilihat dan didengarnya,
seolah-olah tak pernah berhenti untuk belajar.
Menurut pandangan psikologis anak memiliki karakteristik yang
khas. Menurut Richard D. Kellough (dalam Sofia Hartati, 2005 : 8)
mengemukakan karakteristik anak yang khas, yaitu sebagai berikut:
a. Anak itu bersifat egosentris
Anak cenderung melihat dan memahami sesuatu dari sudut
pandang dan kepentingan sendiri. Hal ini dapat dilihat dari perilakunya
seperti masih berebut alat-alat mainan, memaksakan sesuatu terhadap
orang lain. Atau menangis bila menghendaki sesuatu yang tidak dipenuhi
oleh orang tuanya.
Oleh karena itu anak perlu dibantu dalam memahami dan
menyesuaikan diri dengan dunianya dengan cara yang positif. Ketrampilan
yang sangat diperlukan dalam mengurangi egosentris diantaranya adalah
dengan mengajarkan anak untuk mendengarkan orang lain, serta dengan
cara memahami dan berempati pada anak. Terkadang anak memerlukan
ruang privasi untuk mengekspresikan dirinya.Privat disni tidak harus
menutup diri dengan lingkungan, namun memilki batasan yang jelas yang
terkat dengan kebutuhan ruang dari anak itu sendiri.
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
88
b. Anak memiliki rasa ingin tahu yang besar
Menurut persepsi anak, dunia ini dipenuhi dengan hal-hal yang
menarik dan menakjubkan.Hal ini menimbulkan rasa keingintahuan anak
yang tinggi. Rasa keingintahuan sangatlah bervariasai, tergantung dengan
apa yang menarik perhatiannya. Untuk membantu mengembangkan
kemampuan anak dalam mengelompokkan dan memahami dunianya
sendiri, perlu untuk medibantu untuk menemukan
masalahnya.Memunculkan bentukan-bentukan yang unik yang belum ada
sebelumnya membantu anak untuk menumbuhkan rasa ingin tahu yang
tinggi.Salah satunya dengan bentukan yang asimetris, dengan
menghadirkan pola-pola baru, yang dapat menarik perhatuan anak.
c. Anak adalah makhluk sosial
Anak senang diterima dan berada dengan teman sebayanya. Anak
membangun kepuasan melalui interaksi social disekolah, dan ia akan
membangun kepuasan diri melalui penghargaan diri ketika diberikan
kesempatan untuk bekerja sama dengan temannya. Untuk itu pembelajaran
dilakukan untuk membantu anak dalam perkembangan penghargaan diri.
Hal ini dapat dillaksanakan dengan cara menyatukan strategi pembelajaran
sosial seperti bekerja sama dan pembelajaran silang usia. Menciptakan
ruang-ruang yang fleksibel serta tidak membatasi dengan elemen-elemen
yang tinggi, sehingga anak merasa terkurung dan terasing.
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
89
d. Anak bersifat unik
Anak merupakan individu yang unik dimana masing-masing
memiliki bawaan, minat, kapabilitas, dan latar belakang kehidupan yang
berbeda satu sama lain. Meskipun terdapat pola urutan umum dalam
perkembangan anak yang dapat diprediksi, namun pola perkembangan dan
belajarnya tetap memiliki perbedaan satu sama lain. Memberikan area
sesuai dengan keinginan atau minat dari seorang anak.Dengan demikian
anak tidak merasa bosan dan tetap merasa senang.Dapat diaplikasikan
pada penataan site atau ruang serta elemen-elemen yang disediakan
semenarik mungkin.
e. Anak umumnya kaya dengan fantasi
Anak senang dengan hal-hal yang bersifat imajinatif, sehingga
pada umumnya ia kaya dengan fantasi. Anak dapat bercerita melebihi
pengalaman-pengalaman aktualnya atau kadang bertanya tentang hal-hal
gaib. Jika dibimbing dengan beberapa pertanyaaan, maka ia dapat
menceritakan melebihi apa yang mereka dengar dan lihat sesuai dengan
imajinasi yang sedang berkembang pada pikirannya. Cerita atau dongeng
merupakan kegiatan yang banyak digemari oleh anak sekaligus dapat
melatih mengembangkan imajinasi dan kemampuan bahasa
anak.Memunculkan cerita yang diwujudkan dalam pergerakan suatu
elemen rancangan, seperti dinding yang dapat bercerita sehinnga anak
dapat laruk dalam fantasinya.
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
90
f. Anak memiliki daya konsentrasi pendek
Pada umumnya anak sulit untuk berkonsentrasi pada suatu kegiatan
dalam jangka waktu lama.Ia selalu cepat mengalihkan perhatian pada
kegiatan lain, kecuali memang kegiatan tersebut selain menyenangkan
juga bervariasi dan tidak membosankan. Daya perhatian yang pendek
membuat anak masih sangat sulit untuk duduk dan memperhatikan sesuatu
untuk jangka waktu yang lama, kecuali terhadap hal-hal yang
menyenangkan.Pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan
pendekatan yang bervariasi dan meyenangkan, sehingga tidak membuat
anak terpaku ditempat dan menyimak dalam jangka waktu lama.Dapat
diwujudkan dalam memunculkan bentukan-bentukan yang dinamis serta
memeberikan sentuhan-sentuhan warna-warni yang ceria pada setiap
elemen rancangan.
g. Anak merupakan masa belajar yang paling potensial
Masa anak-anak disebut masa golden age atau magig years. Pada
periode ini anak mengalami masa peka untuk tumbuh dan berkembang
secara cepat dan hebat.Oleh karena itu, pada masa ini anak sangat
membutuhkan stimulasi dan rangsangan dari lingkungannya.Pembelajaran
pada periode ini merupakan wahana yang memfasilitasi pertumbuhan dan
perkembangan anak guna mencapai tahapan sesuai dengan tugas
perkembangan. Untuk membantu proses pertumbuhan dan perkembangan
anak, dapat digunakan elemen-elemen yang bersifat edukatif pada seluruh
aspek rancangan, seperti memunculkan desain alphabet yang arsitektural,
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
91
atraktif dan unik sehingga anak selain dapat bermain dengan huruf-huruf
tersebut juga secara tidak langsung menghafal huruf-huruf tersebut.
Karakteristik anak secara umum berdasarkan urian di atas anak itu
bersifat egosentris, anak memiliki rasa ingin tahu yang besar, anak adalah
makhluk sosial, anak bersifat unik, anak umumnya kaya dengan fantasi,
anak memiliki daya konsentrasi yang pendek, dan anak merupakan masa
belajar yang paling potensial. Secara spesifik detail-detail karakteristik
anak jika dikelompokan berdasarkan umur, yakni umur 4-5 dan 6-12 tahun
adalah sebagai berikut:
Anak-anak usia 4-5 tahun:
· Membentuk konsep-konsep sederhana mengenai realitas-realitas
sosial dan fisik.
· Belajar untuk melibatkan diri secara emotional dengan orang lain
terutama orang tua, saudara dan teman sebaya.
· Belajar untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah
dan membentuk nurani.
· Penggunaan symbol dan penyusunan tanggapan internal, misalnya
dalam permainan, bahasa, dan peniruan.
· Anak memerlukan permainan yang menggunakan keterampilan
yang lebih halus seperti : pensil warna, krayon, balok-balok yang
dapat disusun dan alat peraga untuk dramatisasi.
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
92
Anak-anak usia 6-12 tahun:
· Belajar kemampuan- kemampuan fisik yang diperlukan agar bisa
melaksanakan permainan/ olah raga yang biasa.
· Membentuk sikap-sikap tertentu terhadap dirinya sendiri sebagai
pribadi yang sedang tumbuh dan berkembang.
· Belajar bergaul dengan teman-teman seumurnya.
· Memperkembangkan kemampuan-kemampuan dasar dalam
membaca, menulis, dan menghitung.
· Memperkembangkan nurani, moralitas, dan skala nilai.
· Memperoleh kebebasan pribadi.
· Membentuk sikap-sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan
institusi.
· Mencapai kemampuan untuk berfikir sistematik terhadap hal-hal
atau obyek-obyek yang konkrit. Mencapai kemampuan
mengkonservasikan.
· Permainan berkembang pada permainan dengan aturan-aturan
tertentu.
Usia 4-12 tahun merupakan masa untuk mengembangakan kreatifitas,
kemampuan fisik, intelektual, dan lain-lain. Permainan menjadi sarana
yang tepat untuk menangani masalah anak-anak di usia tersebut, karena
akan lebih mudah untuk ditangkap dengan adanya fantasi anak-anak yang
masih kuat.
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
93
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa sesungguhnya
karakteristik masing-masing anak berbeda, hal ini ditunjukkan dari
pengelompokan karakteristik anak berdasarkan umurnya. Dan penerapan
dalam perancangan arsitektur khusunya Taman Pintar disesuaikan dengan
karskteristik dari anak itu sendiri, demi terwujudnya rasa aman dan
nyaman serta tidak membahayakan bagi anak yang diaplikasikan ke dalam
seluruh rancangan serta fasilitas yang disediakan.
2.2.2 Psikologi warna untuk anak
Secara psikologis setiap warna memberikan pengaruh terhadap
rasa, perilaku, dan kondisi fisik manusia. Warna-warna sejuk seperti biru
muda, biru, indigo, dan hijau pupus akan menurunkan tekanan darah dan
melambatkan detak jantung. Warna-warna hangat cenderung panas, seperti
oranye dan merah selain menaikkan detak jantung juga mempengaruhi
perilaku manusia untuk mengambil keputusan tanpa berpikir terlebih
dahulu (Akmal Imelda, 2006:79).
Warna merupakan salah satu unsur seni yang dapat
mengungkapkan ekspresi jiwa manusia yang diwujudkan dengan
pemilihan warna sebagai media.Peranan ekspresi jiwa manusia sangat
penting, yaitu sebagai penggerak dari respon secara spontan dan mendasar.
Untuk membuktikan bahwa eksresi jiwa manusia khusunya anak-anak
dapat dilihat dalam psikologi warna berikut ini:
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
94
1. Dalam menginterpresentasikan hasil seni anak-anak dari umur 3-5
tahun para ahli menyimpulkan bahwa warna-warna cerah menunjukkan
tendensi emosional yang tinggi. Penggunaan warna biru dan hitam yang
berulang-ulang menindikasikan kontrol pribadi dan penahan emosi.Ada
kemungkinan bahwa warna memilki nilai efektif tertinggi dan
memperhatikan ungkapan yang tidak tertahankan.
2. F.S. Breed dan S.E Katz dalam penelitiannya: A Study in Colour
Preferences of School Children memberikan gambaran warna yang
disukai oleh kebanyakan siswa, baik yang pra maupun yang post remaja
adalah warna biru. Warna merah adalah warna kedua yang disukai.Dan
pada warna ungu yang menduduki posisi pertengahan, sedangkan warna
jingga adalah warna yang tidak disukai.
Berdasarkan sifatnya, warna merah muda, hijau muda, kuning
muda atau oranye lebih disukai oleh anak perempuan, karena memberi
kesan feminim, lemah lembut dan gemulai. Warna biru, abu-abu, kuning
atau hijau lebih cenderung kepada anak laik-laki, karena memeberi kesan
lebih maskulin dan menghibur orang yang memandangnya.Tiap-tiap
warna memiliki arti khusus berdasarkan efek psikologis si pemakai warna,
warna-warna tersebut adalah:
Merah memberi dampak dinamis dan cenderung menstimulasi
Merah muda menggambarkan kemudaan, ceria dan romantisme
Oranye memberikan energi, vitalitas dan berkesan ramah
Kuning mampu memancarkan kehangatan, bercahaya dan cerah
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
95
Cokelat berkesan rustic, melindungi, kaya dan tahan lama
Biru menggambarkan sesuatu yang konstan, kebenaran, ketenangan dan
ketergantungan
Hijau menyiratkan kesan alamiah, segar dan misterius
Netral memberikan kesan alami, klasik, tidak termakan zaman dan
kualitas
Putih memberi arti keaslian, ringan, terang dan murni
Hitam mengandung kekuatan, berkesan misterius, klasik dan elegan.
Dari beberapa klasifikasi warna diatas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa anak-anak lebih cenderung ke warna-warna yang cerah yang dapat
memberikan kegembiraan pada anak dan dapat membangkitkan semangat
anak.Pemberian warna dapat diterapkan di bagian dalam maupun bagian
luar bangunan.Juga dapat diaplikasikan ke dalam elemen rancangan yang
berkatian dengan saran dan fasilitas yang ada untuk anak.
2.2.5 Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan yang bersifat
kuantitatif atau mengandung arti adanya perubahan dalam ukuran dan
struktur tubuh sehingga lebih banyak menyangkut perubahan fisik. Selain
itu, pertumbuhan dipandang pula sebagai perubahan secara fisiologis
sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik Hasil dari
pertumbuhan ini berupa bertambah panjang tulang-tulang terutama lengan
dan tungkai, bertambah tinggi dan berat badan serta makin bertambah
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
96
sempurnanya susunan tulang dan jaringan syaraf. Pertumbuhan ini akan
terhenti setelah adanya maturasi atau kematangan pada diri individu.
Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan adalah suatu
perubahan yang bersifat kualitatif yaitu berfungsi tidaknya organ-organ
tubuh.Perkembangan dapat juga dikatakan sebagai suatu urutan perubahan
yang bersifat saling mempengaruhi antara aspek-aspek fisik dan psikis dan
merupakan satu kesatuan yang harmonis. Contoh, anak diperkenalkan
bagaimana cara memegang pensil, membuat huruf-huruf dan diberi latihan
oleh orang tuanya. Kemampuan belajar menulis akan mudah dan cepat
dikuasai anak apabila proses latihan diberikan pada saat otot-ototnya telah
tumbuh dengan sempurna, dan saat untuk memahami bentuk huruf telah
diperoleh.
Dengan demikian anak akan mampu memegang pensil dan
membaca bentuk huruf. Melalui belajar anak akan berkembang, dan akan
mampu mempelajari hal-hal yang baru. Perkembangan akan dicapai
karena adanya proses belajar, sehingga anak memperoleh pengalaman baru
dan menimbulkan perilaku baru.
Dalam masa perkembangan, anak diharapkan dapat menguasai
kemampuan sebagai berikut.
1. Belajar keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan. Anak pada
masa inisenang sekali bermain, untuk itu diperlukan keterampilan-
keterampilan fisik seperti menangkap, melempar, menendang bola,
berenang, atau mengendaraisepeda.
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
97
2. Pengembangan sikap yang menyeluruh terhadap diri sendiri sebagai
individu yang sedang berkembang. Pada masa ini anak dituntut untuk
mengenal dan dapat memeliharakepentingan dan kesejahteraan
dirinya.Dapat memelihara kesehatan dankeselamatan diri, menyayangi
diri, senang berolah raga serta berekreasi untukmenjaga kesehatan dirinya.
3. Belajar berkawan dengan teman sebaya. Pada masa ini anak dituntut
untuk mampu bergaul, bekerjasama dan membina hubungan baik
dengan teman sebaya, saling menolong dan membentuk kepribadian
sosial.
4. Belajar menguasai keterampilan-keterampilan intelektual dasar yaitu
membaca, menulis dan berhitung. Untuk melaksanakan tugasnya di
sekolah dan perkembangan belajarnya lebih lanjut, anak pada awal
masa ini belajar menguasai kemampuan membaca, menulis dan
berhitung.
5. Pengembangan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari. Agar dapat menyesuaikan diri dan berperilaku sesuai
dengan tuntutan dari lingkungannya, anak dituntut telah memiliki
konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
6. Pengembangan moral, nilai dan hati nurani. Pada masa ini anak dituntut
telah mampu menghargai perbuatan yang sesuai dengan moral dan dapat
melakukan kontrol terhadap perilakunya sesuai dengan moral.
7. Memiliki kemerdekaan pribadi. Secara berangsur-angsur pada masa ini
anak dituntut memiliki kemerdekaan pribadi. Anak mampu memilih,
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
98
merencanakan, da melakukan pekerjaan atau kegiatan tanpa tergantung
pada orang tua atau orang dewasa lain.
8. Pengembangan sikap terhadap lembaga dan kelompok sosial. Anak
diharapkan telah memiliki sikap yang tepat terhadap lembaga dan unit
atau kelompok sosial yang ada dalam masyarakat.
2.2.4 Bakat dan Minat anak
Menurut Freeman(1963) bakat adalah sifat-sifat yang memberi
petunjuk akan adanya kemampuan yang dimilki seseorang, termasuk anak-
anak yang dengan melalui latihan-latihan dapat direalisir menjadi
kemampuan-kemampuan yang nyata, terutama dalam bidang-bidang
khusus, misalnya dalam bidang bahasa, seni musik dan bidang teknik.
Pendapat Freeman tersebut hampir sama dengan pendapat Bingham(1968)
dimana ia mendefinisikan bakat sebagai kondisi atau kemampuan yang
dimilki seseorang yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus
dapat memperoleh ketrampilan khusus, misal kemampuan berbahasa,
kemampuan bermain music atau menciptakan musik.
Bakat seorang anak dapat berkembang sebagai hasil interaksi dari
faktor yang bersumber dari dalam diri individu dan dari linkungannya.
Apabila kedua faktor tersebut bersifat saling mendukung maka bakat yang
ada akan dapat berkembang secara optimal. Kemampuan atau potensi
seorang anak yang dibawa sejak lahir menjadi salah satu faktor yang
sangat menentukan akan pembentukan dan perkembangan bakat
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
99
seseorang. Suatu bakat tertentu tidak akan berkembang dengan baik
apabila tidak disertai minat yang cukup tinggi terhadap bidang atau hal
yang sesuai dengan bakat tersebut. Motivasi yang dimilki anak akan sangat
berperan penting dalam perkembangan suatu bakat, karena bila tidak
disertai dengan motivasi yang tinggi bakat itu sendiri tidak akan keluar dan
kurang menonjol.
Minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk
memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas, atau situasi
yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan
senag.Dalam batasan tersebut terkandung suatu pengertian bahwa didalam
minat ada pemusatan perhatian subyek, ada usaha untuk mengetahui dari
subyek yang dilakukan dengan perasaan senang, ada daya penarik dari
objek.
Menurut Crow(1973) dorongan dari dalam diri seorang anak itu
sendiri merupakan salah satu faktor timbulnya minat, selain itu motif
sosial dan faktor emosional juga menjadi faktor utama untuk
memunculkan minat itu sendiri. Motif sosial dan faktor emosional dapat
membangkitkan minat anak untuk melakukan suatu aktiivitas
tertentu.Minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi. Bila anak
tersebut mendapatkan kesuksesan pada aktivitas akan menimbulkan
perasaan senang, dan hal tersebut akan memperkuat minat terhadap
aktivitas tersebut, sebaliknya suatu kegagalan akan menghilangkan minat
anak terhadap hal tersebut.
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
100
Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bakat dan minat
merupakan suatu potensi atau kemampuan khusus yang bersifat menonjol
yang dimilki seorang anak. Bakat akan memungkinkan seseorang untuk
berprestasi lebih baik dalam bidang yang sesuai dengan bakat yang
dimilkinya. Bakat akan lebih berkembang dan menonojol bila disertai
dengan minat yang kuat yang ada dalam diri individu anak tersebut.
Bila dikaitkan dengan bidang arsitektur, bakat dan minat dapat
dikembangkan melalui media-media bidang arsitektural. Bakat dana minat
tersebut dapat dimunculkan dalam perancangan suatu bangunan yang
didesain khusus untuk merangsang pertumbuhan bakat dan minat anak.
Memberikan bentukan-bentukan atau penyediaan fasilitas yang terkait
yang dapat menumbuhkan perkembangan bakat dan minat anak tersebut.
Minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk
memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas, atau situasi
yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan
senag.Dalam batasan tersebut terkandung suatu pengertian bahwa didalam
minat ada pemusatan perhatian subyek, ada usaha untuk mengetahui dari
subyek yang dilakukan dengan perasaan senang, ada daya penarik dari
objek.
Menurut Crow(1973) dorongan dari dalam diri seorang anak itu
sendiri merupakan salah satu faktor timbulnya minat, selain itu motif
sosial dan faktor emosional juga menjadi faktor utama untuk
memunculkan minat itu sendiri. Motif sosial dan faktor emosional dapat
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
101
membangkitkan minat anak untuk melakukan suatu aktiivitas
tertentu.Minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi. Bila anak
tersebut mendapatkan kesuksesan pada aktivitas akan menimbulkan
perasaan senang, dan hal tersebut akan memperkuat minat terhadap
aktivitas tersebut, sebaliknya suatu kegagalan akan menghilangkan minat
anak terhadap hal tersebut.
Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bakat dan minat
merupakan suatu potensi atau kemampuan khusus yang bersifat menonjol
yang dimilki seorang anak. Bakat akan memungkinkan seseorang untuk
berprestasi lebih baik dalam bidang yang sesuai dengan bakat yang
dimilkinya. Bakat akan lebih berkembang dan menonojol bila disertai
dengan minat yang kuat yang ada dalam diri individu anak tersebut.
Bila dikaitkan dengan bidang arsitektur, bakat dan minat dapat
dikembangkan melalui media-media bidang arsitektural. Bakat dana minat
tersebut dapat dimunculkan dalam perancangan suatu bangunan yang
didesain khusus untuk merangsang pertumbuhan bakat dan minat anak.
Memberikan bentukan-bentukan atau penyediaan fasilitas yang terkait
yang dapat menumbuhkan perkembangan bakat dan minat anak tersebut.
2.2.5 Sintesa teori tentang tema Arsitektur Perilaku
Berdasarkan karakteristik yang dimiliki oleh seorang anak, dapat di
ambil nilai-nilainya untuk kemudian di aplikasikan ke dalam rancangan
Taman Pintar. Berikut karakteristik anak tersebut:
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
102
NO Karakteristik anak Penerapan ke dalam rancangan1 Anak bersifat egosentris · memerlukan ruang privasi untuk mengekspresikan
diri.
2 Anak memiliki rasa ingin tahuyang besar
·Memunculkan bentukan-bentukan yang asimetris.·Menghadirkan pola-pola baru sehingga dapat
menarik antusiasme anak untuk mengetahui apa yangbelum dimengerti.
3 Anak adalah makhluk sosial ·Menciptakan ruang-ruang yang flexibel.·Tidak menggunakan elemen-elemen rancang yang
tinggi.·Tidak membuat anak merasa terkurung dan asing.
4 Anak bersifat unik ·Menghadirkan area-area yang dapat menunjangpengembangan anak terkait dengan minat dariseorang anak.
·Menghadirkan elemen rancang yang berbeda satusama lain, karena setiap anak memiliki polaperkembangan yang berbeda satu sama lain.
5 Anak kaya akan fantasi ·Memunculkan rancangan yang bersifat imajinatif.·Dapat diaplikasikan dengan pergerakan suatu elemen
rancangan, seolah-olah memunculkan cerita sehinggaanak dapat larut dalam fantasinya.Contoh: dinding bercerita.
6 Anak memiliki dayakosentrasi pendek
·Menyuguhkan elemen rancang yang menyenangkan,karena daya perhatian anak masih pendek, sehinggaselalu cepat mengalihkan perhatian.·Elemen rancang yang variatif dan tidak monoton
sehingga tidak membuat anak terpaku ditempatdalam jangka waktu yang lama.
7 Anak merupakan masa belajaryang paling potensial
·Menggunakan elemen-elemen yang edukatif padaseluruh aspek rancangan.·Menggunakan bentukan-bentukan seperti angka dan
alfabet dengan desain yang arsitektural dan unik,sehingga selain anak dapat bermain dengan huruf-huruf tersebut secara tidak langsung juga menghafalhuruf-huruf tersebut.
Gambar 2.7 Tabel Sintesa tema perancanganSumber:Hasil Analisis
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
103
2.3 Kajian Keislaman
Lingkungan adalah ruang dimana seseorang hidup, baik ruangan fisik,
mental maupun spiritual serta dapat mempengaruhi aktivitas perilaku
seseorang. Pengaruh lingkungan terhadap manusia bisa berupa membentuk
atau mengubah tingkah laku, bisa positif bisa juga negatif yang bergantung
pada faktor-faktor apa yang relevan dengan kegiatan manusia. Lingkungan
yang baik, akan membawa pengaruh yang baik pula, dan sebaliknya bila
lingkungannya buruk maka akan membawa pengaruh yang buruk terhadap
terhadap perilaku seseorang. Tidak jauh berbeda dengan perilaku anak,
anak diibaratkan seperti selembar kertas putih. Apa yang pertama kali
ditorehkan disana, maka itulah yang akan membentuk karakter dirinya.
Bila yang pertama ditanamkan adalah warna agama dan keluhuran budi
pekerti, maka akan terbentuk antibodi (zat kebal) awal pada anak akan
berpengaruh negatif, seperti benci kesombongan, rajin ibadah, tidak
membangkang kepada orang tua, dan sebagainya. Jika yang ditanamkan
sebaliknya, maka yang akan muncul adalah antibodi terhadap pengaruh
positif, seperti malas beribadah, malas belajar, gila pujian, angkuh, dan
sebagainya.Di dalam isalm juga sudah dijelaskan mengenai kesegeraan
untuk mendidik anak sebelum hati mereka mengeras, karena anak seperti
kertas putih yang menerima segala garis dan gambaran yang dituliskan di
atasnya.Imam Ali mengatakan kepada anaknya, Imam Hasan:
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
104
Artinya: “Sesungguhnya hati anak seperti tanah kosong.Apa pun yang
dilemparkan kepadanya, ia terima. Maka, aku bersegera
mendidikmu sebelum hatimu mengeras dan nuranimu sibuk.”
Maksud dari hadis di atas adalah hati anak diibaratkan seperti tanah
yang kosong atau masih suci dan bersih yang belum terisi oleh apapun.
Semua polah tingkah laku baik buruk maupun yang baik, pasti akan
diterima oleh anak tersebut. Kewajiban sebagai orang tualah yang
memebawa anaknya ke jalan yang baik atau sebaliknya.Dan lingkungan
menjadi faktor utama dalam menentukan perilaku anak tersebut, yakni
lingkungan di keluarga anak tersebut.
Perancangan Taman Pintar ini tidak hanya sekedar mengajarkan
anak berkembang dalam bidang keilmuan saja namun juga menerapkan
sikap mental yang berlandaskan ajaran agama islam. Nilai-nilai agama
yang ingin di ajarkan kepada anak-anak pada Taman pintar ini meliputi
nilai dapat membangun silaturahmi(bersosialisasi), dan mau bekerja keras
yang diwujudkan ke dalam elemen-elemen rancangan
· Dapat Membangun Silahturahim(bersosialisasi)
Silaturahim adalah berbakti dan berbuat baik kepada orangtua serta
kaum kerabat. Di samping itu juga menjaga hak-hak para tetangga dan
orang-orang lemah. Semua itu dilakukan untuk mempererat ikatan
hubungan di antara keluarga dan untuk menumbuhkan rasa cinta di antara
manusia. Yang termasuk dalam bagian silaturahim adalah berlaku baik dan
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
105
sopan ketika bertemu dengan kaum kerabat, serta menyambut kedatangan
mereka dengan suka cita. Silaturahim juga dapat diartikan sebagai
mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui cara mengikatkan tali
kekeluargaan, menyambut kedatangan para tetangga dengan suka cita, dan
menampakkan wajah senang ketika bertatap muka dengan mereka. Tidak
hanya itu, silaturahim juga dapat termanifestasi melalui menjenguk orang
yang sakit, dan membantu meringankan beban mereka. Allah SWT
berfirman pada surat Ar-Ra’d ayat 21:
Artinya: “Dan orangorang yang menghubungkan apa-apa yang Allah
perintahkan supaya dihubungkan dan mereka takut kepada
Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk.” (QS Ar-Ra’d:
21).
· Bekerja Keras
Kerja keras adalah usaha maksimal untuk memenuhi keperluan
hidup di dunia dan di akhirat disertai sikap optimis. Setiap orang wajib
berikhtiar maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidup di dunia dan
akhirat. Kebutuhan hidup manusia baik jasmani maupun rohani harus
terpenuhi. Kebutuhan jasmani antara lain makan, pakaian dan tempa
tinggal sedangkan kebutuhan rohani diantaranya ilmu pengetahuan dan
nasehat. Kebutuhan itu akan diperoleh dengan syarat apabila manusia mau
bekerja keras dan berdo’a maka Allah pasti akan memberikan nikmat dan
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
106
rizki-NYA. Bekerja atau berikhtiar merupakan kewajiban semua manusia.
Karena itu untuk mencapai tujuan hidup manusia harus bekerja keras
terlebih dahulu. Dalam lingkup belajar, kerja keras sangat diperlukan
sebab belajar merupakan proses yang membutuhkan waktu. Orang akan
sukses apabila ia giat belajar, tidak bermalas-malasan. Sikap mau bekerja
keras hendaknya diterapkan kepada anak untuk melatih kedisiplinan mulai
dini, sehingga anak mempunyai tanggung jawab penuh atas tugas-
tugasnya. Allah berfirman pada surat Ar-Ra’d ayat 11:
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum
sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri” Q.S. (Ar-Ra’du[13]: 11).
Merujuk pada aat al-Qur’an di atas, maka setiap manusia haruslah
mengusahakan untuk kehidupannya, tidak sekedar menunggu rizki dari
Allah dengan berpangku tangan saja. Bekerja keras akan membawa
beberapa manfaat antara lain: mendatangkan pahala karena bekerja keras
merupakan ibadah kepada Allah swt, meningkatkan kesejahteraan dan
mewujudkan cita-cita atau tujuan hidup.
Nilai keislaman lain yang dapat diterapkan ke dalam rancanagn
terkait dengan objek adalah:
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
107
· Nilai kemanfaatan
Nilai kemanfaatan disini adalah terkait dengan manfaat dari
bangunan yang akan dirancang. Tidak hanya sekedar memikirkan
bagaimana bangunanannya dapat berdiri, tapi juga manfaat bagi para
penghuni dan masyarakat sekitar kawasan tapak. Perancangan Taman
Pintar ini diharapkan dapat menjadi salah satu fasilitas bagi pendidikan
anak khususnya untuk umur 3-12 tahun. Selain dapat menambah ilmu
pengetahuan anak-anak dapat belajar sambil bermain di Taman Pintar ini.
Anak-anak tidak merasa jenuh dan bosan ketika sedang belajar, anak dapat
bermain dengan sesuka hati tanpa harus meninggalkan belajarnya. Ruang-
ruang yang dihadirkan diharapkan dapat membantu anak dalam proses
belajar. Seperti yang telah disebutkan dalam hadist Al-Bukhari,
“ Kita tidak diperintahkan untuk menghiasi batu dan tanah liat
(bata) dan menjadikannya sebagai sebuah pajangan” (Al-Bukhari,
Shahih Al-Bukhari).
Dari hadist tersebut dapat dimakanai bahwa akhlak yang tidak
sesuai dengan ajaran islam adalah membangun sesuatu yang tidak
memberikan nilai manfaat dan hanya menjadi pajangan. Sehingga elemen
rancang sebaiknya tidak hanya sebagai estetika semata namun juga
mempunyai manfaat.
· Penghindaran kemudharatan
Nilai penghindaran kemudharatan juga diterapkan ke dalam
rancangan. Nilai ini diterapakn untuk menghindari apa-apa yang dapat
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
108
menyebanbkan kemudharatan bagi pengunjung khususnya anak-anak.
Menghindari akan elemen-elemen rancanga yanga dapat membahayakan
anak. Permainan-permainan yang dihadirkan tidak hanya sekedar sebagai
alat hibur anak namun juga harus aman dan bermanfaat bagi pendidikan
anak. Selain itu elemen rancang yang dihadirkan baik dari bentukan
fasad,interior dan strukturnya tidak hanya sebagai estetika namun harus
disesuaikan dengan fungsi dan kegunaannya agar tidak mubazir dan sia-
sia. Seperti yang telah disebutkan dalam hadist Ibnu Majja,
“Dilarang segala yang mendatangkan bahaya dan menimpakan
bahaya” (HR. Ibnu Majja, Arba’in Nawawi).
Dari hadist di atas dapat dilihat selayaknya menghindari apa yang
akan mendatangkan kemudharatan dalam hal ini adalah pada elemn
rancang khususnya bagi anak-anak.
2.3.1 Sintesa Kajian Keislaman
Nilai-nilai islam yang akan diterapkan ke dalam rancangan khususnya
kepada anak-anak sebagai proses pengembangan anak di Taman Pintar adalah:
NO Nilai-nilai Islam Penerapan ke dalam rancanganOBJEK
1 ·Kemanfaatan Sebagai tempat untukpembelajaran, untukmencerdaskan, dan menambahilmu pengetahuan bagi anak.
·Menghadirkan ruang-ruang yang dapat menunjangproses pembelajaran anak. Contoh: ruang pamer,ruang peraga,ruang baca dan lain-lain.
·Ruang-ruang yang disediakan tidak membosankan,sehingga anak merasa nyaman dan antusias ketikasedang belajar.
·Terdapat peralatan yang dapat diperagakan langsungoleh anak, sehingga anak dapat mngetahui langsungkegunaan dan manfaat dari alat tersebut. Contoh: alatIPTEK, alat musik.
2 ·Penghindaran Kemudharatan Menghindari apa-apa yangdapat menyebabkan
·Menghindari adanya ruang-ruang negatif, yang dapatmenyebabkan kemudharatan bagi pengguna. Contoh:terdapat sisa lahan yang bilamana tidak
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
109
kemudharatan bagipengunjung khususnya anak-anak.
dimanfaatkan dengan baik bisa saja digunakan untukhal-hal yang kurang baik.
· Permainan yang dihadirkan tidak hanya sekedarsebagai alat penghibur untuk anak, namun juga harusaman dan bermanfaat bagi anak khususnya bagipendidikan anak.
·Tidak hanya sekedar menampilkan estetika, namunharus tepat sesuai dengan fungsi dan kegunaannyaagar tidak mubazir atau sia-sia.
·Tidak merusak kondisi alam yang ada di tapak.·Menjaga kelestarian yang ada di tapak. Contoh:
tanaman yang telah ada di tapak, tidak ditebang danditata ulang kembali menjadi sebuah taman.
·Kontur yang ada di tapak tidak sepenuhnya diratakan,namun diolah kembali untuk menjadi komposisiyang baik dan tidak membahayakan bagi anak.
·Tetap menjaga privasi dan interaksi terhadaplingkungan sekitar.
TEMA4 ·Anak bersifat egosentris
·Anak adalah makhluk sosial
·Nilai dapat membangunsilaturahim (bersosialisasi)
·Nilai dapat membangun silaturahmi dapatdiwujudkan dengan berlaku sopan serta salingmenyapa dan saling menghormati kepada sesama danorang yang lebih tua.·Batasan ruang yang dihadirkan tidak membuat anak
menutup diri dari yang lain, tetap adanya interaksisatu dengan yang lain.
5 ·Anak memiliki rasa ingin tahuyang besar·Anak bersifat unik·Anak kaya akan fantasi·Anak memiliki dayakosentrasi pendek·Anak merupakan masa belajaryang paling potensial
· Nilai mau bekerja keras
·Nilai mau bekerja keras dapat diwujudkan denganmelatih kedisiplinan dan kemandirian anak, sebisamungkin anak dapat melakukan pekerjaannya sendiridengan benar dan tepat waktu.· Terdapat ruang pamer dan peraga, untuk memenuhi
rasa ingin tahu anak yang besar.· Terdapat area bermain, water works, karena anak
kaya akan fantasi.·Terdapat fasilitas penunjang berupa perpustakaan dan
teater room untuk pemenuhan akan anak masa belajaryang paling potensial.· Anak bersifat unik memiliki kesukaan yang tidak
sama satu dengan yang lain.Terdapat beberapabidang yang disuguhkan baik dalam ruang maupunpermainan, yakni IPTEK, seni, dan olahraga.
Tabel 2.8 Tabel Sintesa kajian keislamanSumber:Hasil Analisis
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
110
2.4 Studi Banding
2.4.1 Studi banding Objek
Studi banding yang dilakukan terhadap objek Taman Pintar adalah
Taman Pintar yang berada di Yogyakarta. Objek ini memilki kesamaan
fungsi dan peranan yang tidak hanya sebagai ruang terbuka hijau saja,
namun juga sebagai tempat untuk mewadahi kegiatan dan aktivitas anak
dalam bidang pendidikan anak. Taman pintar ini terletak di kawasan pusat
Kota Yogyakarta, merupakan sebuah wisata baru untuk anak-anak.Taman
Pintar ini dibangun sebagai wahana ekspresi, apresiasi dan kreasi dalam
suasana yang menyenangkan. Berikut gambaran umum mengenai Taman
Pintar yang dapat dilihat dari gambar layout plan di bawah ini:
Gambar 2.55 Layout Taman Pintar YogyakartaSumber: dokumentasi pribadi, 2010
1. Gedung Oval
3. Play Ground4. Gedung Paud Barat5. Gedung Paud Timur6. Mushola7. Food Court8. Kios Buku9. Pintu Masuk
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
111
Gambar di atas menunjukkan kawasan site dari Taman Pintar
Yogyakarta. Terdapat delapan massa bangunan yang ada di Taman Pintar
ini, bangunan yang dihadirkan disesuaikan dengan fungsi sebagai
penunjang pendidikan anak. Gedung Oval dan Gedung Kotak merupakan
gedung yang menampilkan berbagai wahana dan peralatan peraga berbasis
edukasi sains yang menyenangkan dan dapat diperagakan oleh
pengunjung. Ruang-ruang tersebut diantaranya aquarium air tawar, pras-
ejarah, manusia purba, dome area, melihat bumi dan pemantauan bencana,
melihat angkasa, konstruksi,mesin,energi,dan listrik, teknologi komputer
dan telekomunikasi, proses pengolahan hasil bumi, jembatan sains,
kimia,biologi,matematika,fisika, teknologi popular, hologram dan mesin
fotokopi, teknologi pengolahan pangan, perpustakaan, laboratorium sains,
kelas-kelas kursus, dan teater 4 dimensi. Ruang-ruang yang disuguhkan
bertujuan untuk meningkatkan rasa apresiasi, merangsang rasa ingin tahu,
menumbuhkan kesadaran, dan memancing kreativitas anak-anak terhadap
iptek. Dari gambaran umum mengenai Taman Pintar dapat dilakukan
analisa sebagai berikut:
a. Tatanan Massa Bangunan
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
112
Gambar di atas menunjukkan pola tatanan massa pada Taman
Pintar Yogyakarta. Tatanan massa disusun dengan pola grid. Penataan
massa bangunan seperti ini memudahkan pengunjung karena telah
dikelompok-kelompokkan sesuai dengan fungsinya namun disisi lain tidak
ada pemisah atau batas yang jelas antara fungsi yang satu dengan yang
lain.
Pada Taman Pintar Yogyakarta ini tatanan massa bangunannya
dirancang sesuai dengan fungsi yang diwadahi yakni fungsi sekunder,
primer dan penunjang. Fungsi primer meliputi gedung kotak, gedung oval.
Fungsi primer meliputi gedung PAUD barat, gedung PAUD timur, area
Gambar 2.56 Tatanan Massa Taman Pintar YogyakartaSumber: Hasil Analisis
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
113
playground. Fungsi penunjang terdiri dari musholla, kios buku, food
court,seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini:
b. Kajian Bentuk dan
Tampilan Bangunan
Bentuk fasad bangunan
pada Taman Pintar ini variatif dan
atraktif. Terlihat dari gabungan
bentukan-bentukan lengkung dan
dinamis. Selain itu warna-warna
yang ditampilkan menggunakan
warna-warna yang cerah yang dapat membangkitkan semangat anak.
Gambar 2.57 Tatanan Massa Taman Pintar YogyakartaSumber: Hasil Analisis
Gambar 2.58 Fasad Bangunan TamanPintar Yogyakarta
Sumber: Hasil Analisis
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
114
Irama hadir dari perulangan bentuk pada fasad, selain itu kesatuan dan
keseimbangan bangunan muncul dari kesatuan bentuk, yang membuat
bangunan menjadi lebih menarik.
c. Fungsi dan Ruang-ruang Bangunan
Fungsi-fungsi dari bangunan Taman Pintar ini sudah
terkelompokkan menjadi fungsi primer, sekunder, dan penunjang.
Interior di dalamnya juga memudahkan anka dalam mengakses,
seperti interior ruang PAUD di bawah ini:
Gambar 2.59 Interior PAUDSumber: Hasil Analisis
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
115
Gambar di atas menunjukkan bahwa kemudahan-
kemudahan dan kenyamanan dihadirkan pada rancangan interiornya,
sehingga anak lebih mudah dalam mengakses dari satu ruang ke ruang
yang lain. Suasana ruang yang dihadirkan memberikan kesan ceria dan
tidak membosankan, hal ini terwujud dari perabot yang warna-warni,
warna cat inding serta terdapat penggambaran paa dinding seolah-olah
mempunyai cerita tersendiri sehingga anak dapat berimajinasi,seperti
gambar di bawah ini:
Selain pada ruang PAUD, ruang belajar pada gedung oval
dan gedung kotak, didesain sesuai kegiatan yang diwadahi yakni
sebagai ruang pengenalan sains kepada anak. Pada gedung tersebut
berupa area pertunjukkan dan peraga sehingga pengunjung dapat
langsung mempraktekan peralatan sains yang disuguhkan,seperti
yang terlihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 2.60 Interior PAUDSumber: Hasil Analisis
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
116
Permainan-permainan yang disuguhkan sangat
menraik,sehingga anak lebih antusias dalam belajar, karena selain
belajar anak juga dapat bermain-main. Mulai dari permainan sains
hingga seni, permainan-permainan tersebut selain dapat
memberikan pelajaran juga dapat dipraktikan langsung bagaimana
cara kerjanya. Berikut merupakan permainan-permaianan yang ada
di Taman Pintar Yogyakarta:
Gambar 2.60 Interior Gedung oval dan gedung kotakSumber: dokumentasi pribadi, 2010
Gambar 2.61 Permainan Yang ada di Taman PintarSumber: dokumentasi pribadi, 2010
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
117
Gambar di atas menunjukkan permainan yang sebenarnya
terdapat pendidikan di dalamnya. Dinding berdendang
memperkenalkan bagaimana prinsip nada-nada pada gendang yang
ditabuh. Pipa bercerita mengajarkan bagaiman bunyi itu dapat
merambat. Spectrum warna mengajarkan tentang prinsip gradiasi
wrna, bila dikayuh lebih cepat akan berubah warna menjadi putih.
Selain itu terdapat pula permainan seperti rumah pohon dan
jembatan goyang yang mengeksplorasi anak dalam kecintaannya
pada alam. Terdapat permainaan air yang dapat melatih
ketangkasan anak, terdpat site yang menyerupai jalan raya
dengansegala atribut lalu lintas hal ini apat memberikan
pengetahuan anak akan rambu-rambu lalu lintas. Rumah batik yang
disediakan juga menjadi wujud dari kecintaan terhadap budaya
indinesia, anak apat langsung berlatih membuat batik, seperti yang
terlihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 2.62 Permainan Yang ada di Taman PintarSumber: dokumentasi pribadi, 2010
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
118
d. Elemen Rancang Bangunan
Desain dari Taman Pintar sendiri bila di perhatikan lebih dalam
sangatlah menarik, hal ini terlihat dari elemen-elemen rancangan yang
ditata secara arsitektural. Elemen pentup dinding yang didesain khusus
dengan bentukan kotak-kotak sehingga membuat lebih menarik
dinding tersebut. Desain tempat duduk, di buat melengkung-lengkung
dan berbentuk bulat-bulat dengan pemberia warna-warni yang cerah
menimbulkan kesan ceria. Desain seperti ini dapat menarik perhatian
anak dan membangkitkan semangat anak. Pembatas area juga didesain
dengan pemberian batu-batuan kecil dan pasir yang semakin membuat
indah area Taman Pintar ini. Elemen rancang tersebut dapat
ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Gambar 2.63 Elemen DesainSumber: Hasil Analisis
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
119
Secara keseluruhan desain dari Taman Pintar ini dari segi bentukan
dan fisik terlihat sangat menarik, serta dapat memberikan rasa ingin
melihat kepada para pengunjung. Sirkulasi pencapaian ke gedung-gedung
dan area bermain yang kurang terarah dan teratur, kadang membuat orang
bingung. Kelebihan tersendiri dari Taman Pintar ini merupakan cukup
representatif dan cukup mendidik, sehingga dapat membantu proses
pembelajaran bagi anak.
2.4 Studi Banding Tema
2.4.1 ELS Colors Kindergarten
Studi banding tema Arsitektur perilaku ini penulis mengambil
salah satu contoh bangunan yang bertema arsitektur perilaku, yakni Els
Colors Kindergarten. Tema arsitektur perilaku diterapkan ke dalam
bangunan Els Colors Kindergarten. Bangunan ini terletak di kota
Barcelona, Spanyol. Bangunan ini didisain oleh RCR Arquitectes Studio.
Gambar 2.64: ELS Colors KidergartenSumber: http://en.wikiarquitectura.com/index.php/Els_Colors_Kindergarten
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
120
Bangunan ini merupakan bangunan sekolah yang memiliki
bentukan fasad yang unik, dapat menarik perhatian anak-anak yang
menjadi user utama dalam bangunan ini. Bentukan dasar bangunan ini
sederhana, yakni terdiri dari susunan tiga balok persegi panjang, yang di
susun vertikal dan horizontal. Terdapat dua balok persegi panjang yang
sejajar, kemudian ditambahkan balok persegi panjang dengan posisi
vertikal menyatu dengan kedua balok persegi panjang yang sejajar. Seperti
yang terlihat pada gambar denah Els Colors Kindergaten di bawah ini:
Gambar 3.2: Denah ELS Colors KidergartenSumber: http://en.wikiarquitectura.com/index.php/Els_Colors_Kindergarten
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
121
Gambar di atas menunjukkan bentukan dasar dari bangunan
kindergarten ini. Bentukan ini memberikan kemudahan bagi pengguna
khususnya anak-anak dalam megakses ruang-ruang yang ada di dalamnya.
Selain memberikan kemudahan akses juga menghindari tikungan yang
banyak, yang dapat membahayakan anak. Bila dikaitkan dengan konsep
presepsi, bentukan yang melorong seperti yang terlihat pada tipologi dasar
bangunan ini akan memberikan rasa jenuh bagi anak. Namun disisi lain
anak ingin merasa bebas, dapat berlari dan berpindah-pindah tempat
dengan sesuka hati, baik itu di dalam maupun di luar ruangan. Dari
bentukan yang sederhana ini, dapat dipahami mengenai persepsi dan
kaitannya dengan respon-respon indera yang terjadi dapat diterapkan
dalam pemberian warna-warni sebagai efek visual yang diberikan untuk
menghindari kejenuhan pada anak.
Balok 1Balok 2
Balok 3
Area Luar
Gambar 3.3: Tipologi BentukSumber: Hasil Analisis
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
122
Pemberian warna-warni pada fasad dan elemen rancang lainnya,
merupakan salah satu upaya yang dihadirkan dalam bangunan ini untuk
mengubah persepsi anak dalam menghindari rasa kejenuhan ketika berada
di dalam ruang yang melorong tersebut. Selain itu terdapat persepsi lain
dari tipologi bangunan ini, yakni terdapat satu bentukan balok yang
vertikal yang menjadi penyambung antara balok satu dan balok dua. Balok
vertikal ini dipersepsikan seolah-olah anak dapat menyeberang dari
bangunan satu ke bangunan diseberangnya. Upaya ini juga dilakukan
untuk menghindari rasa jenuh anak ketika berada di dalam ruang.
Terdapat beberapa bagian ruang dalam bangunan ini, yakni ruang
kelas,ruang multifungsi, ruang dapur, ruang istirahat berupa area bermain
dan koridor taman yang terletak pada lantai satu. Untuk ruang staf dan
Gambar 3.4: Fasad BangunanSumber: Hasil Analisis
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
123
managemen terdapat di lantai bagian atas. Ruang-ruang yang dihadirkan
adalah untuk menunjang proses pembelajaran dan kegiatan yang akan
diwadahi dalam kindergarten ini. Suasana-suasana yang tercipta dalam
ruang dan efek visual yang diberikan dapat memberikan nuansa yang
berbeda, sehingga membuat anak merasa betah dan nyaman ketika berada
di dalam ruang, seperti yang tertera pada gambar di bawah ini:
Pengolahan tatanan interior dalam bangunan ini cukup memberikan
kesan yang ceria, dapat membuat anak merasa nyaman ketika sedang
Gambar 3.4: Ruang-ruang BangunanSumber: http://en.wikiarquitectura.com/index.php/Els_Colors_Kindergarten
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
124
belajar. Terdapat perulangan-perulangan bentuk dan warna yang menjadi
satu kesatuan, seperti gambar di bawah ini:
Gambar di atas menunjukkan persepsi visual yang tercipta dapat
mengurangi nilai kejenuhan anak ketika berada di dalam ruang. Persepsi
visual tersebut dapat dirasakan dari hadirnya kesatuan disain yakni terkait
dengan warna-warna yang dikombinasikan. Mulai dari warna-warna
dinding hingga perabot yang ada di dalam ruang. Keseimbangan juga
muncul dari penataan atau perletakan posisi perabot di dalam ruang, yang
masih memberikan rasa nyaman bagi anak. Irama yang dihadirkan tercipta
dari pembedaan warna, baik warna pada dinding maupun warna-warna
pada perabot.
Gambar 3.5: Interior BangunanSumber: http://en.wikiarquitectura.com/index.php/Els_Colors_Kindergarten
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
125
Proporsional dan skala muncul dari keseimbangan antara ruang
satu dengan ruang lain yang saling terkait, sehingga tidak lepas dari fungsi
utama ruang tersebut, yakni sebagai tempat untuk pembelajaran, seperti
gambar di bawah ini:
Proporsi dan skala yang dihadirkan masih sangat wajar untuk anak-
anak, karena skala yang dihadirkan tidak terlalu monumental. Sehingga
anak masih dapat menangkap skala bangunan yang dihadirkan.
Elemen rancang lainnya dalam bangunan ini adalah mengenai
struktur dan material. Bila dilihat dari bentukan tipologi bangunannya,
bangunan ini menggunakan struktur plat datar (flat slab). Struktur ini
digunakan untuk gedung bertingkat rendah yang terdiri dari plat beton
(slab) yang dijadikan sebagai lantai dan disangga oleh kolom. Beban akan
Gambar 3.6: Interior BangunanSumber: http://en.wikiarquitectura.com/index.php/Els_Colors_Kindergarten
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
126
disalurkan dari plat langsung ke kolom, sehingga ketinggian lantai tidak
terlalu tinggi, yakni hanya dua lantai. Struktur plat terbuat dari beton
bertulang yang dicor ditempat bersama-sama dengan balok lantai dan
kolom. Bila dilihat dari kondisi tanah yang kurang baik, bangunan ini
menggunakan pondasi menerus (lajur), yakni pondasi yang dibuat
sepanjang arah melintang dan memanjang bangunan di bawah deretan
kolom struktur. Material utama yang digunakan adalah kaca laminasi
warna yang aman bagi anak, seperti yang terlihat pada gambar di bawah
ini:
Gambar 3.7: Elemen desain BangunanSumber: http://en.wikiarquitectura.com/index.php/Els_Colors_Kindergarten
rh.sofiana.07660003.perancangan taman pintar di taman senaputra kota malang
127
Kelebihan dari bangunan ini adalah bangunan ini cukup inspiratif
untuk perancangan bangunan dengan tema yang sama, yakni Arsitektur
Perilaku. Disain fasad yang menarik, serta tatanan interior yang sesuai
dengan kebutuhan dan karakteristik anak, yakni warna-warni dan ceria.
Kekurangan dari bangunan ini adalah kurangnya penerapan tema
Arsitektur Perilaku terhadap bangunan. Hal ini Nampak dari penerapan
tema hanya pada pengolahan warna saja. Kesan melorong dan jenuh hadir
dari susunan bangunan yang memanjang.