BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository |...

42
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini diuraikan tiga konsep besar yang terkait dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu pengetahuan, ibu menyusui dan ASI Eksklusif. Konsep pengetahuan diuraikan berdasarkan pengertian pengetahuan, tingkat pengetahuan, faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan, proses memperoleh pengetahuan, cara pengukuran pengetahuan, cara memperoleh pengetahuan. Konsep ibu menyusui yaitu pengertian ibu menyusui, langkah agar sukses menyusui secara eksklusif, tanda-tanda menyusui yang benar, teknik laktasi pada bayi yang baru lahir, seputar payudara ibu menyusui. Sedangkan konsep ASI Eksklusif akan diuraikan tentang pengertian ASI Eksklusif, komposisi dan volume ASI, komposisi zat gizi dalam ASI, fisiologi pembentukan dan pengeluaran ASI, keunggulan ASI, manfaat pemberian ASI Eksklusif, dan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan ASI Eksklusif

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository |...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini diuraikan tiga konsep besar yang terkait dengan

penelitian yang akan dilakukan yaitu pengetahuan, ibu menyusui dan

ASI Eksklusif. Konsep pengetahuan diuraikan berdasarkan pengertian

pengetahuan, tingkat pengetahuan, faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan, proses memperoleh pengetahuan, cara pengukuran

pengetahuan, cara memperoleh pengetahuan. Konsep ibu menyusui

yaitu pengertian ibu menyusui, langkah agar sukses menyusui secara

eksklusif, tanda-tanda menyusui yang benar, teknik laktasi pada bayi

yang baru lahir, seputar payudara ibu menyusui. Sedangkan konsep

ASI Eksklusif akan diuraikan tentang pengertian ASI Eksklusif,

komposisi dan volume ASI, komposisi zat gizi dalam ASI, fisiologi

pembentukan dan pengeluaran ASI, keunggulan ASI, manfaat

pemberian ASI Eksklusif, dan faktor-faktor yang mempengaruhi

penggunaan ASI Eksklusif

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

12

2.1 Pengetahuan

2.1. 1 Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia,

yang sekedar menjawab pertanyaan “What”, misalnya apa air, apa

manusia, apa alam, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2002).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001), pengetahuan

adalah segala sesuatu yang diketahui, kepandaian, segala sesuatu

yang diketahui berkenaan dengan suatu hal.

2.1.2 Tingkat pengetahuan

Analisa Taksonomi Bloom yang disampaikan oleh

Notoatmodjo (2003), menyebutkan bahwa pengetahuan di dalam

domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu sebagai berikut:

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang

telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan

tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu

yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau

rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, “tahu” ini

adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

Kata kerja yang digunakan untuk mengukur bahwa orang tahu

tentang apa yang dipelajari antara lain: menyebutkan,

menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

13

2) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan

dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar.

Orang yang telah paham terhadap objek yang dipelajari harus

dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,

meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk

menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau

kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat diartikan aplikasi

atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan

sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan

materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen. Tetapi

masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih

ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis dapat

dilihat dari penggunaan kata kerja: dapat menggambarkan

(membuat bagian), membedakan, memisahkan,

mengelompokkan, dan sebagainya.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

14

5) Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam

suatu bentuk keseluruh yang baru, dengan kata lain sintesis itu

suatu kemampuan untuk menyusun formulasi-formulasi yang

ada. Misalnya : dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat

meringkas, dan dapat menyesuaikan.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk

melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi

objek. Penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan

sendiri atau kriteria yang telah ada.

2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Notoatmodjo (2003) menyebutkan bahwa pengetahuan sangat

dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Sosial ekonomi

2. Kultur atau budaya

3. Pendidikan

4. Pengalaman

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

15

2.1.4 Proses Memperoleh Pengetahuan

Menurut Rogers dalam Notoatmodjo (2003), mengatakan

bahwa sebelum orang mengadopsi sikap/perilaku baru, di dalam diri

seseorang terjadi proses yang berurutan, yaitu :

1) Awareness (kesadaran), yakni individu mengetahui dan

menyadari tentang adanya stimulus

2) Interest adalah orang mulai tertarik dan menaruh perhatian

terhadap stimulus

3) Evaluation artinya orang memberikan penilaian dengan

menimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya

4) Trial orang mulai mencoba memakai atau berperilaku

5) Adaptation artinya subjek telah berperilaku baru sesuai

dengan pengetahuan, dan sikapnya terhadap stimulus

2.1.5 Cara Pengukuran

Pengetahuan dapat diukur dengan wawancara terbuka atau

terstruktur sesuai dengan variabel dalam penelitian ataupun dengan

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari

subjek penelitian dan dapat disesuaikan dengan tingkatan-tingkatan

domain kognitif (Notoatmodjo, 2003).

Beberapa teori lain yang telah dicoba untuk mengungkapkan

determinan perilaku dari analisis faktor – faktor yang mempengaruhi

perilaku, khususnya perilaku yang berhubungan dengan kesehatan,

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

16

antara lain teori Lawrence Green (Green, dalam Notoatmodjo,2003)

mencoba menganalisa perilaku manusia dari tingkat kesehatan.

Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi perilaku (non

behaviour causes).

Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau dibentuk dari

3 faktor, yaitu :

1. Faktor – faktor pengaruh (predisposing factor) yang

terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan,

keyakinan, dan nilai – nilai

2. Faktor – faktor pendukung (enabling factor) yang

terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak

tersedianya fasilitas – fasilitas atau sarana –sarana

kesehatan.

3. Faktor – faktor penguat ( reinforcing factor) yang

terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan

Sumber yang lain juga mengatakan bahwa pengukuran

pengetahuan dapat dilakukan dengan memberikan seperangkat alat

tes / kuesioner tentang objek pengetahuan yang mau diukur,

selanjutnya dilakukan penilaian dimana setiap jawaban benar dari

masing-masing pertanyaan diberi nilai 1 dan jika salah diberi nilai 0.

Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan jumlah

skor jawaban dengan skor yang diharapkan (tertinggi) kemudian

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

17

dikalikan 100% dan hasilnya berupa prosentase dengan rumus yang

digunakan sebagai berikut:

Keterangan :

N = Nilai pengetahuan

Sp = Skor yang didapat

Sm = Skor tertinggi maksimum

Misal :

Jumlah jawaban benar Responden A = 20. Jumlah soal 25

(nilai maksimal 25). Maka nilai prosentase responden adalah:

A =

Selanjutnya prosentase jawaban diinterpretasikan dalam

kalimat kualitatif dengan acuan sebagai berikut :

• Baik : Nilai = 76-100%

• Cukup : Nilai = 56-75%

• Kurang : Nilai = 40-55%

• Tidak baik : Nilai < 40%

20 X 100% = 80%

25

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

18

Jenis statistik deskriptif yang biasa digunakan untuk mengukur

pengetahuan :

A. Prosentase

Keterangan :

P = Prosentase

Fx = Frekwensi responden dengan kriteria

tertentu

N = Jumlah total responden/sampel

B. Rata-Rata

X = x1 + x2 + x3 + xn

N Keterangan :

X = Nilai rata-rata

x1, x2, xn =Nilai Responden 1, 2, dan responden-n

n = Jumlah responden/sampel

Misal :

Ada 5 responden dengan nilai pengetahuan = 50, 60, 60, 50,

dan 80. Maka nilai rata-rata responden adalah:

50 + 60 + 60 + 50 + 80 300 = 60

5 5

P = Fx

x 100% N

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

19

C. Median

Me = n + 1

2 Keterangan :

Me = Nilai rata-rata

N = Jumlah responden/sampel

Misal : Ada 5 responden dengan nilai pengetahuan = 50, 60,

60, 50, dan 80. Maka nilai Median responden adalah:

5 + 1 = 3 2

Artinya, nilai Median ada di posisi ke 3 setelah diurut dari

yang terkecil ke angka yang terbesar, yaitu 50, 50, 60, 60, 80. Jadi

nilai mediannya ada pada angka/nilai 60 (posisi ke-3).

2.1.6 Faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

pengetahuan seseorang, antara lain:

1. Pendidikan

Tingkat pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya

seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka

peroleh, pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang maka

semakin baik pula pengetahuannya (Wied Hary A, 1996 dalam

Hendra AW, 2008).

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

20

2. Pengalaman

Pengalaman merupakan guru yang terbaik. Pepatah tersebut

dapat diartikan bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan

atau pengalaman itu suatu cara untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun dapat

digunakan sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini

dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang

diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada

masa lalu (Notoatmodjo, 1997).

3. Usia

Semakin bertambah usia seseorang maka proses-proses

perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada usia

tertentu, bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak

secepat seperti ketika berusia belasan tahun (Singgih, 1998 dalam

Hendra AW, 2008). Selain itu Abu Ahmadi, 2001 dalam Hendra AW,

2008 juga mengemukakan bahwa memang daya ingat seseorang itu

salah satunya dipengaruhi oleh usia. Dari uraian ini maka dapat kita

simpulkan bahwa bertambahnya usia seseorang dapat berpengaruh

pada pertambahan pengetahuan yang diperolehnya, akan tetapi pada

usia-usia tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan

atau mengingat suatu pengetahuan akan berkurang.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

21

4. Informasi

Informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan

seseorang. Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah

tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media

misalnya TV, radio, surat kabar atau media lain maka hal itu akan

dapat meningkatkan pengetahuan seseorang (Wied Hary A, 1996

dalam Hendra AW, 2008).

2.1.7 Cara memperoleh pengetahuan

Cara memperoleh pengetahuan yang dikutip dari

(Notoatmodjo, 2003) adalah sebagai berikut:

1) Cara kuno untuk memperoleh pengetahuan

a) Cara coba salah (Trial and error)

Cara ini telah dipakai orang sebelum kebudayaan,

bahkan mungkin sebelum adanya peradaban. Cara coba

salah ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan

dalam memecahkan masalah dan apabila kemungkinan itu

tidak berhasil maka dicoba untuk kemungkinan yang lain

sampai masalah tersebut dapat dipecahkan.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

22

b) Cara kekuasaan atau otoritas

Sumber pengetahuan cara ini dapat berupa pimpinan-

pimpinan masyarakat formal atau informal, ahli agama,

pemegang pemerintahan, dan berbagai prinsip orang lain

yang menerima yang dikemukakan oleh orang yang

mempunyai otoritas, tanpa menguji terlebih dahulu atau

membuktikan kebenarannya baik berdasarkan fakta empiris

maupun penalaran sendiri.

c) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya

memperoleh pengetahuan dengan cara mengulang kembali

pengalaman yang pernah diperoleh dalam memecahkan

permasalahan yang dihadapi pada masa lalu.

2) Cara modern dalam memperoleh pengetahuan

Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih populer

disebut metodologi penelitian. Cara ini mula-mula dikembangkan

oleh Francis Bacon (1561-1626), kemudian dikembangkan oleh

Deobold Van Devan yang dikutip Wawan 2010. Akhirnya lahir

suatu cara untuk malakukan penelitian yang biasa dikenal dengan

penelitian ilmiah.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

23

2.2 Ibu Menyusui

2.2.1 Pengertian Ibu Menyusui

Pengertian Ibu

• Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang, panggilan

yang lazim pada wanita baik yang sudah bersuami maupun

belum (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001).

Pengertian Menyusui

• Menyusui adalah memberikan makanan kepada bayi yang

langsung dari payudara (Roesli, 2000).

Jadi pengertian ibu menyusui adalah ibu yang memberikan

makanan kepada bayi langsung dari payudara.

2.2.2 Langkah Agar Sukses Menyusui Secara Eksklusif

Langkah yang dapat ditempuh agar sukses menyusui secara

eksklusif ( Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2008) antara lain:

a. Membiarkan bayi menyusu sesegera mungkin setelah bayi

lahir dalam satu jam pertama

b. Ibu harus menyakini bahwa hanya ASI makanan pertama

dan satu-satunya untuk bayi

c. Menyusui bayi sesuai kebutuhan bayi sampai puas

d. Ibu harus mempunyai keterampilan tentang menyusui

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

24

2.2.3 Tanda–Tanda Posisi Menyusui yang Benar ( DepKes RI, 2005)

a. Tubuh bagian depan bayi menempel pada tubuh ibu

b. Dagu bayi menempel pada payudara

c. Dada bayi menempel pada dada ibu yang berada di dasar

payudara (payudara bagian bawah)

d. Telinga bayi berada dalam satu garis dengan leher dan

lengan bayi

e. Mulut bayi terbuka lebar dengan bibir bawah yang terbuka

f. Sebagian besar areola tidak tampak

g. Bayi menghisap dalam dan perlahan

h. Bayi puas dan tenang pada akhir menyusu

i. Terkadang terdengar suara bayi menelan

j. Puting susu tidak terasa sakit atau lecet

2.2.4 Teknik Laktasi pada Bayi yang Baru Lahir

Inisiasi Menyusu Dini (Proverawati dan Rahmawati, 2010).

a. Begitu lahir, bayi diletakan di perut ibu dan ditutup dengan

kain kering

b. Keringkan seluruh tubuh bayi termasuk kepala secepatnya

c. Tali pusat dipotong, lalu diikat

d. Vernix/cateosa (zat lemak putih) yang melekat ditubuh bayi

sebaiknya tidak dibersikan karena zat ini membuat nyaman

kulit bayi

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

25

e. Tanpa dibedong bayi ditengkurapkan di dada atau perut ibu

dengan kontak kulit bayi dan kulit ibu

2.2.5 Seputar Payudara Ibu Menyusui (DepKes RI, 2005)

Banyak masalah seputar payudara yang sering ditemukan

pada ibu menyusui antara lain:

a. Puting susu datar atau terbenam

Beberapa bayi pada awalnya menemukan kesukaran, tetapi

setelah beberapa minggu dengan usaha ekstra puting susu yang

datar akan menonjol keluar sehingga bayi dapat menyusu dengan

mudah. Setelah bayi lahir puting susu datar atau terbenam dapat

dikeluarkan dengan cara :

1. Susui bayi secepatnya segera setelah lahir saat bayi aktif

dan ingin menyusu

2. Susui bayi sesering mungkin (misalnya tiap 2-2 1/2 jam) ini

akan menghindari payudara terisi terlalu penuh dan

memudahkan bayi untuk menyusu

3. Pijat (massage) payudara dan mengeluarkan ASI secara

manual sebelum menyusui dapat membantu bila terdapat

bendungan payudara dan puting susu tertarik ke dalam

4. Pompa ASI yang dapat dipakai untuk mengeluarkan puting

susu pada waktu menyusui

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

26

b. Puting susu nyeri

Umumnya ibu akan merasa nyeri pada waktu awal menyusui.

Perasaan sakit ini akan berkurang setelah ASI keluar. Bila posisi

mulut bayi dan puting susu ibu benar, perasaan nyeri akan segera

menghilang. Cara menangani:

1. Pastikan posisi menyusui sudah benar

2. Mulailah menyusui pada puting susu yang tidak sakit, guna

membantu mengurangi sakit pada puting susu yang sakit

3. Segera setelah minum, keluarkan sedikit ASI, oleskan di

puting susu dan biarkan payudara terbuka untuk beberapa

waktu sampai puting susu kering

4. Jangan membersihkan puting susu dengan sabun

5. Hindari puting susu menjadi lembab

c. Puting susu Lecet

Puting susu yang nyeri bila tidak ditangani dengan benar akan

menjadi lecet. Umumnya menyusui akan menyakitkan dan kadang-

kadang mengeluarkan darah. Puting susu lecet dapat disebabkan

oleh posisi menyusui yang salah, tapi dapat pula disebabkan oleh luka

thrush (Candidiasis) atau radang pada kulit (Dermatitis), cara

menangani:

a. Cari penyebab puting susu lecet

b. Obati penyebab puting lecet terutama perhatikan posisi

menyusui

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

27

c. Kerjakan semua cara-cara menangani susu nyeri di atas

d. Bila sementara sangat menyakitkan, berhenti menyusui pada

payudara yang sakit supaya lukanya sembuh

e. Keluarkan ASI dari payudara yang sakit dengan tangan

(jangan dengan pompa ASI) untuk tetap mempertahankan

kelancaran pembentukan ASI

f. Berikan ASI perah dengan sendok jangan dengan dot

g. Setelah terasa membaik, mulai menyusui kembali mula-mula

dengan waktu yang lebih singkat

d. Payudara Bengkak

Penyebab payudara bengkak: posisi mulut bayi dan puting susu

ibu yang salah, produksi ASI berlebih, terlambat menyusui,

pengeluaran ASI yang jarang, waktu menyusui yang terbatas. Cara

mengatasinya: susui bayinya semau bayi sesering mungkin tanpa

jadwal dan tanpa batas waktu.

a. Bila bayi sukar menghisap, keluarkan ASI dengan bantuan

tangan atau pompa ASI yang efektif

b. Sebelum menyusui untuk merangsang reflek oksitosin dapat

dilakukan : kompres hangat untuk mengurangi rasa sakit,

massage payudara, massage leher dan punggung

c. Setelah menyusui, kompres air dingin untuk mengurangi

bengkak

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

28

2.3 ASI Eksklusif

2.3.1 Pengertian ASI Eksklusif

ASI Eksklusif atau lebih tepat pemberian ASI Eksklusif adalah

bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu

formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan

padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim.

Pemberian ASI secara eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktu

setidaknya selama 6 bulan (Roesli, 2000)

Menurut WHO masa pemberian ASI diberikan secara Ekslusif

pada 6 bulan pertama, kemudian dianjurkan untuk tetap diberikan

setelah 6 bulan bersamaan dengan makanan pendamping ASI

sampai anak 2 tahun (DepKes RI, 2001).

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya WHO

merekomendasikan agar bayi baru lahir mendapat ASI Eksklusif

selama 6 bulan, sebab ASI adalah nutrisi alamiah terbaik bagi bayi

dengan kandungan gizi paling sesuai untuk pertumbuhan optimal

(Suryoprajogo, 2009).

2.3.2 Komposisi dan volume ASI

2.3.2.1 Komposisi ASI

ASI memiliki komposisi yang berbeda-beda dari hari ke hari.

1) Kolostrum

Kolostrum merupakan cairan pertama yang berwarna

kekuning-kuningan (lebih kuning dibandingkan susu matur). Cairan ini

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

29

dari kelenjar payudara dan keluar pada hari kesatu sampai hari

keempat-tujuh dengan komposisi yang selalu berubah dari hari kehari.

Kolostrum mengandung zat anti infeksi 10-17 kali lebih banyak

dibandingkan ASI matur. Selain itu, kolostrum dapat berfungsi sebagai

pencahar yang ideal untuk membersihkan zat yang tidak terpakai dari

usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan

makanan bayi bagi makanan yang akan datang, volume kolostrum

antara 150-300 ml/24 jam (Roesli, 2000)

2) ASI Transisi (Peralihan)

ASI transisi diproduksi pada hari ke-4 sampai 7, hari ke-10

sampai 14. Pada masa ini kadar protein berkurang, sedangkan kadar

karbohidrat dan lemak serta volumenya semakin meningkat (Roesli,

2000)

3) ASI Mature

ASI mature merupakan ASI yang diproduksi sejak hari ke-14 dan

seterusnya dengan komposisi yang relatif konstan. ASI ini merupakan

makanan satu-satunya yang paling baik bagi bayi sampai umur enam

bulan (Roesli, 2001)

2.3.2.2 Volume ASI

Volume pengeluaran ASI pada minggu-minggu pertama bayi

lahir biasanya banyak, tetapi setelah itu sekitar 450-650 ml. Seorang

bayi memerlukan sebanyak 600ml susu per hari. Jumlah tersebut

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

30

dapat dicapai dengan menyusui bayinya selama 4-6 bulan pertama

(Proverawati dan Rahmawati, 2010). Menurut Prasetyo (2009),

volume ASI dari waktu ke waktu berubah, yaitu sebagai berikut :

1) Enam bulan pertama : 500-700 ml ASI/ 24 jam

2) Enam bulan kedua : 400-600 ml ASI/ 24 jam

3) Pada tahun kedua : 300-500 ml ASI/ 24 jam

2.3.3 Komposisi Zat Gizi dalam ASI

Menurut Hendarto dan Pringgadini (2008) komposisi zat gizi

dalam ASI adalah sebagai berikut :

1) Karbohidrat

Laktosa adalah karbohidart utama dalam ASI dan berfungsi

sebagai salah satu sumber energi untuk otak. Kadar laktosa yang

terdapat dalam ASI hampir 2 kali lipat dibanding laktosa yang

ditemukan pada susu sapi atau susu formula. Namun demikian angka

kejadian diare yang disebabkan karena tidak dapat mencerna laktosa

(intoleransi laktosa) jarang ditemukan pada bayi yang mendapat ASI.

Hal ini disebabkan karena penyerapan laktosa ASI lebih baik

dibanding laktosa susu sapi atau susu formula. Kadar karbohidrat

dalam kolostrum tidak terlalu tinggi, tetapi jumlahnya meningkat

terutama laktosa pada ASI transisi (7-14 hari setelah melahirkan).

Sesudah melewati masa ini maka kadar karbohidrat ASI relatif stabil.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

31

2) Protein

Kandungan protein ASI cukup tinggi dan komposisinya

berbeda dengan protein yang terdapat dalam susu sapi. Protein

dalam ASI dan susu sapi terdiri dari protein “whey” dan “casein”.

Protein dalam ASI lebih banyak terdiri dari protein “whey” yang lebih

mudah diserap oleh usus bayi, sedangkan susu sapi lebih banyak

mengandung protein “casein” yang lebih sulit dicerna oleh usus bayi.

Jumlah protein “casein” yang terdapat dalam ASI hanya 30%

dibanding susu sapi yang mengandung protein ini dalam jumlah tinggi

(80%). Disamping itu, beta laktoglobulin yaitu fraksi dari protein

“whey” yang banyak terdapat di protein susu sapi tidak terdapat dalam

ASI. Beta laktoglobulin ini merupakan jenis protein yang potensial

menyebabkan alergi.

3) Lemak

Kadar lemak dalam ASI lebih tinggi dibanding dengan susu

sapi dan susu formula. Kadar lemak yang tinggi ini dibutuhkan untuk

mendukung pertumbuhan otak yang cepat selama masa bayi. ASI

mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh yang seimbang

dibanding susu sapi yang lebih banyak mengandung asam lemak

jenuh. Seperti kita ketahui konsumsi asam lemak jenuh dalam jumlah

banyak dan lama tidak baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh

darah.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

32

4) Vitamin

Dalam ASI terkandung beberapa vitamin yaitu , vitamin K yang

dibutuhkan sebagai salah satu zat gizi yang berfungsi sebagai faktor

pembekuan. Vitamin D, seperti halnya vitamin K, ASI hanya

mengandung sedikit vitamin D. Tapi dapat diatasi dengan menjemur

bayi pada sinar matahari pagi yang akan mencegah bayi menderita

penyakit tulang karena kekurangan vitamin D. Vitamin E, salah satu

fungsi vitamin E adalah untuk ketahanan dinding sel darah merah.

Keuntungan ASI adalah kandungan vitamin E-nya tinggi terutama

pada kolostrum dan ASI transisi awal. Vitamin A, selain berfungsi

untuk kesehatan mata, vitamin A juga berfungsi untuk mendukung

pembelahan sel, kekebalan tubuh dan pertumbuhan. Selain itu hampir

semua vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B, asam folat,

vitamin C, terdapat dalam ASI.

5) Mineral

Tidak seperti vitamin, kadar mineral dalam ASI tidak begitu

dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi ibu dan tidak pula

dipengaruhi oleh status gizi ibu. Mineral dalam ASI mempunyai

kualitas yang lebih baik dan lebih mudah diserap dibandingkan

dengan mineral yang terdapat dalam susu sapi.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

33

2.3.4 Fisiologi pembentukan dan pengeluaran ASI

2.3.4.1 Proses Pembentukan ASI

ASI diproduksi atas hasil kerja sama antara hormon dan reflek

(Roesli, 2000). Proses pembentukan ASI dimulai saat kehamilan,

terjadi perubahan pada hormon yang berfungsi menyiapkan jaringan

kelenjar susu untuk memproduksi ASI. Pada masa kehamilan

payudara akan membesar secara cepat karena pengaruh kadar

hormon ibu yang tinggi yaitu estrogen dan progesteron. Estrogen

akan menambah pertumbuhan duktus-duktus dan saluran-saluran

penampung. Progesteron akan merangsang pertumbuhan tonus-

tonus alveoli (Markum, 1999). Karena proses pembuatan ASI sudah

dimulai saat umur kehamilan 5 bulan maka saat itulah terbentuk

cairan dari payudara yang disebut kolostrum. Segera setelah

persalinan, dengan lepasnya plasenta kadar estrogen dan

progesteron turun sedangkan prolaktin ini memegang peranan untuk

membuat kolostrum (Roesli, 2000). ASI diproduksi oleh kelenjar atau

mammae alveoli yang disalurkan melalui saluran susu ke sinus

lactiferous yang terdapat di daerah yang berwarna gelap/coklat tua

disekitar puting susu (Roesli,2000).

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

34

2.3.4.2 Proses pengeluaran ASI

Saat bayi mulai menghisap akan terjadi reflek-reflek yang

menyebabkan ASI keluar dengan jumlah waktu yang tepat.

1) Reflek yang terjadi pada ibu

Pada seorang ibu yang menyusui dikenal 2 reflek yang

masing-masing berperan sebagai pembentukan dan pengeluaran air

susu (Roesli, 2000) yaitu :

a) Reflek Prolaktin atau reflek pembentukan ASI

Kelenjar hipofisa anterior menghasilkan hormon prolaktin

yang akan merangsang kelenjar payudara untuk memproduksi ASI

(Roesli, 2000). Ketika bayi mulai menyusu, ujung saraf sensorik yang

terdapat pada puting susu terangsang dan menyebabkan kelenjar

hipofisa memproduksi prolaktin. Prolaktin ini lalu dialirkan oleh darah

ke kelenjar susu untuk memproduksi ASI. Jadi semakin sering

menyusu semakin banyak prolaktin yang lepas dari hipofisa serta

semakin banyak ASI yang diproduksi oleh sel kelenjar susu. Efek lain

dari prolaktin juga penting adalah menekan fungsi ovarium sehingga

pada ibu menyusui eksklusif akan memperlambat kembalinya fungsi

kesuburan haid, dengan kata lain menjarangkan kehamilan (Roesli,

2000).

b) Reflek Oksitosin (Let Down reflex) atau pengaliran ASI

Rangsangan yang ditimbulkan bayi pada waktu menyusui

akan sampai ke bagian belakang kelenjar hipofisa dan merangsang

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

35

keluarnya hormon oksitosin. Oksitosin masuk ke dalam darah menuju

payudara, ia akan memacu sel-sel miopitel yang mengelilingi alveoli

dan mengerutkan duktus memerah. ASI keluar dari alveoli, duktus

menuju ke papila mammae dan keluar lewat puting susu (Roesli,

2000). Bayi tidak akan mendapat ASI cukup bila hanya mengandalkan

reflek ini, ASI tidak akan bisa keluar dari gudang susu atau sinus

lactiferous (Roesli, 2000). Oksitosin dibentuk lebih cepat dibanding

prolaktin, Keadaan ini menyebabkan ASI di payudara akan mengalir

untuk dihisap. Oksitosin sudah mulai bekerja saat ibu sudah

berkeinginan menyusui (sebelum bayi menghisap). Jika refleks

oksitosin tidak bekerja dengan baik, maka bayi akan mengalami

kesulitan untuk mendapatkan ASI. Payudara seolah-olah telah

terhenti memproduksi ASI, padahal payudara tetap menghasilkan ASI

namun tidak mengalir keluar. Efek penting oksitosin lainnya adalah

menyebabkan uterus berkontraksi setelah melahirkan. Hal ini

membantu mengurangi perdarahan, walaupun kadang mengakibatkan

nyeri (Roesli dan Yohmi, 2008).

2) Reflek yang terjadi pada bayi

a) Reflek mencari (Rooting reflex)

Payudara ibu menempel pada pipi atau daerah sekeliling mulut

merupakan rangsangan yang menimbulkan reflek mencari pada bayi.

Begitu payudara didekatkan bayi akan mencari puting susu untuk

menyusu.

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

36

b) Reflek menghisap (Sucking reflex)

Terjadi bila bayi pertama kali mengalami pengisian mulutnya

sampai ke langit-langit keras dan punggung lidah dengan puting susu

(Markum, 1999). Pada reflek ini melibatkan rahang, lidah dan pipi

yang memungkinkan gusi memerah areola dan mendorong susu

kedalam mulut.

c) Reflek menelan (Swallowing reflex)

Pada saat air susu keluar dari puting susu, akan disusul

dengan menghisap yang ditimbulkan oleh otot-otot pipi, sehingga

pengeluaran air susu ini akan menimbulkan mekanisme menelan

pada bayi.

2.3.4 Keunggulan ASI dan manfaat pemberian ASI Eksklusif

2.3.4.1 Keunggulan ASI

a. Aspek Gizi

Kolostrum adalah ASI khusus berwarna kekuningan, agak

kental dan diproduksi dalam beberapa hari setelah persalinan.

Mengandung zat kekebalan terutama Immunoglobulin A (Ig.A) untuk

melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi. Jumlah kolostrum yang

diproduksi, bervariasi tergantung dari isapan bayi pada hari-hari

pertama kelahiran, walaupun sedikit namun cukup untuk memenuhi

kebutuhan gizi bayi oleh karena itu harus diberikan kepada bayi.

Mengandung protein, vitamin A yang tinggi, karbohidrat dan lemak

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

37

yang rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-

hari pertama setelah kelahiran. Membantu pengeluaran mekonium,

yaitu kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijauan.

Mengandung Taurin, Decosahexanoic Acid (DHA) dan

Arachidonic Acid (AA). Taurin adalah sejenis asam amino kedua

terbanyak terdapat dalam ASI dan tidak terdapat dalam susu sapi.

Taurin berfungsi sebagai neuro-transmitter dan berperan penting

untuk proses maturasi sel otak. DHA dan AA adalah asam lemak tak

jenuh rantai panjang (polyunsaturated fattyacids) diperlukan untuk

pembentukan sel-sel otak yang optimal. DHA dan AA dalam tubuh

dapat dibentuk/disintesa dari substansi pembentuknya (precursornya)

yaitu masing-masing dari Omega 3 (Asam linolenat) dan Omega 6

(Asam linoleat).

b. Aspek Imunologik

ASI bersih/ bebas kontaminasi, meskipun kemungkinan

terkontaminasi melalui puting susu, akan tetapi bakteri ini tidak diberi

kesempatan berkembang biak karena ASI yang diminum

mengandung zat anti infeksi: Immunoglobulin, terutama

immunoglobulin A (Ig.A) kadarnya lebih tinggi dalam kolostrum

dibanding dengan ASI. Ig.A melumpuhkan bakteri patogen E.coli dan

berbagai virus dalam saluran pencernaan. Laktoferin, sejenis protein

yang merupakan komponen zat kekebalan dalam ASI yang mengikat

zat besi (ferum) di saluran pencernaan. Lysosim, suatu enzim yang

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

38

juga melindungi bayi terhadap bakteri dan virus yang merugikan.

Lysosim terdapat dalam jumlah 300 kali lebih banyak pada ASI dari

pada susu sapi. Enzim ini aktif mengatasi bakteri E.coli dan

Salmonela.

c. Aspek Psikologik Menyusui

Rasa percaya diri ibu untuk menyusui, besar pengaruhnya

bagi keberhasilan menyusui. Kemauan yang besar dan kasih sayang

terhadap bayi akan meningkatkan produksi hormon terutama oksitosin

yang pada akhirnya akan meningkatkan produksi Air Susu Ibu.

Hubungan/interaksi ibu dan bayi, paling mudah terjadi selama ½ jam

pertama dan mulai terjadi beberapa menit sesudah bayi dilahirkan.

Karena itu penting sekali bayi mulai disusui 30 menit setelah bayi

dilahirkan. Pengaruh kontak langsung ibu dan bayi, apabila proses

menyusui dilakukan dengan baik, akan memberikan kepuasan kepada

ibu dan bayi. Bayi merasa aman dan puas karena melalui sentuhan

kulit dapat merasakan kehangatan tubuh ibu dan dapat mendengar

denyut jantung ibu, yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim.

d. Aspek Kecerdasan

Interaksi ibu-bayi dan kandungan nilai gizi ASI yang

dibutuhkan untuk perkembangan sistem syaraf otak dapat

meningkatkan kecerdasan bayi. Penelitian menunjukan bahwa IQ

pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ point 4,3 point lebih tinggi pada

usia 18 bulan, 4,6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun, dan 8,3 point

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

39

lebih tinggi pada usia 8,5 tahun, dibanding dengan bayi yang tidak

diberi ASI.

e. Aspek Neurologis

Belum sempurnanya koordinasi syaraf menelan, menghisap

dan bernafas, dapat terjadi pada bayi baru lahir. Dengan mengisap

payudara ketidaksempurnaan koordinasi syaraf tersebut dapat lebih

baik.

f. Aspek Ekonomis

Dengan menyusui secara eksklusif ibu tidak perlu

mengeluarkan biaya dan makanan bayi sampai sedikitnya umur 6

bulan, dengan demikian akan menghemat pengeluaran rumah tangga

g. Aspek Penundaan Kehamilan

Dengan menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan

kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi

alamiah sementara (MAL = Metode Amenorea Laktasi). MAL harus

memenuhi tiga kriteria:

- Tidak Haid

- Menyusui secara eksklusif

- Umur bayi kurang dari 6 bulan (Dep Kes RI, 2005).

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

40

2.3.4.2 Manfaat Pemberian ASI Ekslusif

Menurut Roesli (2001), ASI dapat memberi manfaat yang sangat

banyak antara lain:

1) Sebagai Nutrisi Terbaik

ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan

komposisi yang seimbang karena disesuaikan dengan kebutuhan bayi

pada masa pertumbuhannya. ASI adalah makanan yang paling

sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan melaksanakan

tata laksana menyusui yang tepat dan benar, produksi ASI seorang

ibu akan cukup sebagai makanan tunggal bagi bayi normal sampai

bayi dengan usia 6 bulan.

2) Meningkatkan daya tahan tubuh

Bayi yang baru lahir secara alamiah mendapat zat kekebalan

dan daya tahan dari ibunya melalui plasenta. Tapi kadar zat tersebut

akan cepat menurun setelah kelahiran bayi. Sedangkan kemampuan

bayi membantu daya tahan tubuhnya sendiri menjadi lambat,

Selanjutnya akan terjadi kesenjangan daya tahan tubuh. Kesenjangan

tersebut dapat diatasi apabila bayi diberi ASI sebab ASI adalah cairan

yang mengandung zat kekebalan tubuh yang dapat melindungi bayi

dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus dan jamur.

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

41

3) Tidak Mudah Tercemar

ASI steril dan tidak mudah tercemar, sedangkan susu formula

mudah dan sering tercemar bakteri, terutama bila ibu kurang

mengetahui cara pembutan susu formula yang baik dan benar.

4) Melindungi Bayi dari Infeksi

ASI mengandung berbagai antibodi terhadap penyakit yang

disebabkan bakteri, virus, jamur dan parasit yang menyerang

manusia.

5) Mudah Dicerna

ASI mudah dicerna, sedangkan susu sapi sulit dicerna

karena tidak mengandung enzim pencernaan.

6) Menghindarkan Bayi dari Alergi

Bayi yang diberi susu sapi terlalu dini mungkin menderita

lebih banyak masalah, misal asma dan alergi.

2.3.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan ASI Eksklusif

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ibu dalam

memberikan ASI kepada bayi antara lain:

1) Perubahan Sosial Budaya.

a) Ibu-ibu bekerja atau kesibukan sosial lainya.

b) Meniru teman, tetangga atau orang terkemuka yang

memberikan susu botol.

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

42

c) Kepercayaan ibu pada mitos, padahal mitos adalah sesuatu

yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya. (Khasanah,

2011)

2) Faktor Psikologis

a) Takut kehilangan daya tarik sebagai seorang wanita

b) Tekanan batin

3) Faktor fisik Ibu

Masalah payudara ibu, puting susu datar atau masuk ke

dalam, nyeri puting, puting lecet, payudara bengkak (Khasanah,

2011).

4) Dukungan Suami

Dukungan suami yang diberikan pada istri dalam bentuk

perhatian material dan finansial (Dagun, 2002). Dukungan

emosional dan dukungan penghargaan dari suami dapat

mempengaruhi sikap ibu dalam memberikan ASI Eksklusif pada

bayinya.

5) Faktor kurangnya petugas kesehatan

Kurangnya petugas kesehatan menyebabkan masyarakat

kurang mendapat penerangan atau dorongan tentang manfaat

pemberian ASI (Roesli, 2004).

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

43

6) Meningkatnya promosi susu kaleng sebagai pengganti ASI

Penerangan justru datangnya dari petugas kesehatan sendiri

yang menganjurkan penggantian ASI dari susu kaleng

(Soetjiningsih,1997)

Adapun faktor lain yang berhubungan dengan pemberian ASI

Ekslusif berdasarkan beberapa penelitian, antara lain :

1) Umur

Umur ibu dapat menentukan kesehatan maternal yang

berkaitan dengan kondisi kehamilan , persalinan, nifas serta cara

mengasuh dan menyusui bayinya. Ibu yang berumur kurang dari 20

tahun atau lebih dari 35 tahun disebut usia reproduktif tidak sehat

serta masih belum matang dan belum siap dalam hal jasmani dan

sosial dalam menghadapi kehamilan, persalinan, nifas serta cara

mengasuh dan menyusui bayinya (kaitannya dengan pemberian ASI

Eksklusif). Umur 20-35 tahun disebut usia reproduksi sehat. Usia

reproduksi sehat merupakan suatu kondisi dimana organ reproduksi

telah siap atau matang untuk menjalankan proses reproduksi

kaitannya dalam pemberian ASI Ekslusif atau laktasi serta didukung

dengan kematangan psikis atau mental. Usia reproduksi sehat juga

dikatakan sebagai masa dewasa sehingga mampu untuk menelaah

suatu masalah, dan sudah siap dalam hal jasmani dan sosial dalam

menghadapi kehamilan, persalinan, nifas serta cara mengasuh dan

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

44

menyusui bayi kaitannya dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi

usia 0-6 bulan.

2) Pendidikan ibu

Pendidikan adalah suatu proses pertumbuhan dan

perkembangan manusia, usaha mengatur pengetahuan semula yang

ada pada seorang individu itu. Pendidikan menjadi tolak ukur yang

penting dan dapat menentukan status ekonomi, status sosial dan

perubahan-perubahan lainnya. Pendidikan ibu mempengaruhi pola

pikir ibu untuk menentukan tindakannya baik yang menguntungkan

ataupun tidak. Diharapkan pola pikir dengan keadaan yang ada,

misalnya saja pada seseorang berpendidikan tinggi dan

berpengetahuan luas akan lebih bisa menerima alasan untuk

memberikan ASI Eksklusif karena pola pikirnya yang lebih realistis

dibandingkan yang berpendidikan rendah (Yoga, 2005).

3) Pekerjaan

Pekerjaan adalah suatu kegiatan yang setiap hari dilakukan

dan mendapat upah dari pekerjaannya itu. Ibu yang memberikan ASI

secara eksklusif kepada bayinya sampai berumur 6 bulan saat ini

masih rendah yaitu kurang dari 2%, jumlah total ibu melahirkan, itu

antara lain terjadi karena banyaknya ibu yang mempunyai pekerjaan

di luar rumah. Jika ibu segera bekerja hal ini mungkin menghambat

pemberian ASI Eksklusif (Suradi, 2004). Bekerja bukan alasan untuk

menghentikan pemberian ASI Eksklusif selama paling sedikit 4 bulan

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

45

dan bila mungkin sampai 6 bulan. Dengan adanya cuti hamil selama 3

bulan juga dapat membantu ibu untuk dapat memberikan ASI Ekslusif,

ditambah dengan pengetahuan yang benar tentang menyusui,

perlengkapan memerah ASI yang baik, dan dukungan lingkungan

kerja seorang ibu yang bekerja dapat tetap memberikan ASI secara

Eksklusif (Roesli, 2000).

4) Sosial Budaya dan Status Ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa

melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan

demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak

melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan

tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,

sehingga sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan

seseorang.

5) Pengetahuan

Pengetahuan adalah kebisaan, keahlian, keterampilan

pemahaman atau pengertian yang diperoleh dari pengalaman, latihan

atau melalui proses belajar (Notoadmodjo, 2003). Dari pengalaman

penelitian telah terbukti bahwa perilaku seseorang yang didasari oleh

pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak

didasari oleh pengetahuan (Notoadmojo, 2003). Dengan adanya

pengetahuan yang cukup diharapkan informasi tentang kesehatan

dan perilakunya akan lebih mudah berubah dan diterima. Jadi jika

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

46

pengetahuan ibu menyusui tentang ASI Eksklusif kurang,

kemungkinan besar akan mengganggu atau menghambat dalam

proses menyusui ibu sendiri (Suradi, 2004).

Kendala yang sering ditemui dalam pemberian ASI khususnya

pemberian ASI Eksklusif (DepKes RI, 2007)

a. Perilaku menyusui yang kurang mendukung misalnya membuang

kolostrum karena dianggap tidak bersih dan kotor.

b. Pemberian, makanan dan minuman sebelum ASI keluar.

c. Kurangnya rasa percaya diri ibu bahwa ASI cukup untuk bayinya.

d. Ibu kembali bekerja setelah cuti bersalin, yang menyebabkan

penggunaan susu botol/ susu formula secara dini.

e. Gencarnya promosi susu formula, baik melalui petugas kesehatan

maupun melalui media massa.

f. Sikap petugas kesehatan yang kurang mendukung tercapainya

keberhasilan PP-ASI.

g. Lemahnya perencanaan terpadu dalam program PP-ASI.

h. Kurangnya intensitas dan kontinuitas dari kegiatan PP-ASI ditingkat

pelayanan maupun masyarakat.

i. Lemahnya penerapan sanksi terhadap pelanggaran peraturan

perundang-undangan yang terkait dengan PP-ASI.

j. Pelaksanaan program rumah sakit sayang ibu masih belum

berjalan sebagaimana mestinya

k. Kurangnya dukungan dana untuk kegiatan PP-ASI.

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

47

l. PP-ASI belum terintegrasi dalam kurikulum pendidikan tenaga

kesehatan.

m. PP-ASI belum terintegrasi dengan berbagai program sektoral.

Adapun kendala lain yang mempengaruhi pemberian ASI

Eksklusif adalah banyaknya mitos tentang ASI yang menyesatkan

para ibu. Contoh mitos tentang ASI yang masih dipercaya oleh para

ibu antara lain:

Tabel 1.1 Contoh Mitos tentang ASI yang Masih Dipercaya

No. Mitos Fakta

1 Menyusui menyebabkan

payudara kendur.

Payudara kendur disebabkan

oleh bertambahnya usia dan

kehamilan.

2 ASI pertama (yang berwarna

kekuningan) tidak baik bagi

bayi.

ASI pertama (kolostrum)

adalah zat terbaik bagi bayi.

3 Hingga usia 6 bulan, ASI saja

tidak cukup bagi bayi.

Semua kebutuhan bayi sampai usia 6 bulan terpenuhi oleh ASI saja.

4 Pisang dapat menyembuhkan diare pada bayi.

Makanan padat tidak dapat diolah oleh usus bayi hingga usia 6 bulan.

5 Susu formula sama baiknya

dengan ASI.

Tidak ada cairan lain apapun

yang dapat menggantikan ASI.

6 Susu formula membuat bayi

lebih sehat.

Hanya jika diberikan ASI Eksklusif sampai 6 bulan yang membuat bayi lebih sehat.

7 Kombinasi ASI dan formula

adalah yang terbaik bagi

bayi.

Yang terbaik bagi bayi hingga

usia 6 bulan adalah hanya

menerima ASI saja.

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

48

8 Agar menghasilkan banyak

ASI, Ibu harus banyak makan

sayuran.

Semakin sering bayi menyusu,

semakin banyak ASI yang

dihasilkan.

9 ASI belum keluar pada hari

pertama setelah melahirkan.

Meskipun tidak terasa,

kolostrum (ASI pertama), akan

keluar langsung setelah

kelahiran. Jumlahnya sedikit,

tapi cukup untuk kebutuhan

bayi.

10 ASI pertama/kolostrum

sangat sedikit, sehingga bayi

lapar dan menangis.

ASI pertama memang sedikit,

tapi cukup untuk memenuhi

perut bayi yang hanya dapat

diisi sebanyak 4 sendok teh.

11 Bayi menangis karena lapar

perlu diberi makanan atau

minuman lain.

Jika bayi lapar, beri ASI lagi.

Sering-sering diberi ASI tidak

akan membuat bayi lapar

12 ASI yang penting hanyalah

cairan yang berwarna putih.

Kolostrum/ASI pertama

(kekuningan/tidak berwarna)

adalah ASI yang paling penting

untuk memberikan kekebalan

kepada bayi. ASI yang

berwarna putih adalah yang

paling penting untuk

kebutuhan bayi sampai 6 bulan

pertama.

13 Kurang tersedia tenaga

kesehatan sehingga bayi

tidak dapat dibiarkan

menyusu sendiri.

Suami atau anggota keluarga

ibu dapat membantu Inisiasi

Menyusu Dini.

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

49

14 Ibu harus dijahit sehingga

bayi perlu segera dipisah dari

ibunya.

Sementara dijahit, ibu tetap

dapat melaksanakan IMD.

15 Bayi harus segera

dibersihkan setelah lahir.

Ditunda 1 jam tidak akan

mengubah berat dan tinggi

bayi.

16 Ibu belum bisa duduk/duduk

miring untuk memberikan

ASI.

Siapa yang mengharuskan

duduk? Bayi dapat menyusu

pada saat tengkuran di dada

ibu.

17 Setelah melahirkan, ibu

terlalu lelah untuk dapat

menyusui bayi.

Kecuali dalam situasi darurat,

ibu yang baru melahirkan

mampu menyusui bayinya

segera, memeluk dan

menyusui bayi adalah

penghilang sakit dan rasa lelah

ibu.

18 Jika ibu sakit, bayi akan

tertular melalui ASI.

Ketika sakit, tubuh ibu

membuat zat kekebalan tubuh

yang juga disalurkan kepada

bayi melalui ASI sehingga bayi

tidak akan sakit.

19 Ibu yang banyak minum

susu, akan menghasilkan

banyak ASI.

Banyaknya ASI yang

dihasilkan tidak dipengaruhi

oleh makanan atau minuman

yang dikonsumsi ibu. Semakin

sering bayi menyusu semakin

banyak ASI yang dihasilkan.

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

50

20 Sementara ASI belum keluar,

bayi dapat diberikan susu

formula atau madu.

Pemberian makanan lain

selain ASI meningkatkan risiko

terganggunya usus bayi yang

masih belum siap.

21 Jika ASI belum atau tidak

lancar dapat digantikan

dengan susu formula.

Jika ASI belum atau tidak

lancar, bayi masih memiliki

daya tahan tubuh (tidak akan

kelaparan) hingga 2×24 jam

sejak lahir, yang dibawa sejak

dalam kandungan.

22 ASI Eksklusif tidak dapat

dilakukan jika ibu bekerja.

Ibu bekerja tetap dapat

memberikan ASI Eksklusif.

23 ASI Eksklusif berarti tidak

boleh memberikan susu

formula, lainnya boleh.

ASI Eksklusif berarti hanya

boleh memberikan ASI saja,

yang lain tidak boleh.

24 ASI Eksklusif berarti tidak

boleh memberikan makanan,

yang lain boleh.

ASI ekslusif berarti hanya

memberikan ASI saja, yang

lain tidak boleh.

25 Kolostrum / ASI pertama

adalah susu basi.

Kolostrum mengandung zat

kekebalan tubuh dan protein

yang sangat kaya.

26 Payudara dengan puting

terbenam tidak dapat

menyusui.

Puting terbenam tidak berarti

tidak dapat menyusui, karena

bayi menyusu pada areola

payudara, bukan pada puting.

27 Payudara yang berukuran

kecil, tidak dapat

menghasilkan banyak susu.

Payudara kecil maupun besar

sama-sama dapat

menghasilkan banyak susu.

Page 41: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

51

2.4 Kerangka Konsep

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian

Variabel Independen (X) Variabel Dependen (Y)

Pengetahuan ibu

menyusui tentang

ASI Eksklusif

Pemberian

ASI Eksklusif

Page 42: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2749/3/T1... ·  · 2013-10-0915 2.1.4 Proses ... yang terkecil ke angka yang terbesar,

52

2.5 Hipotesis

H0 : Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan ibu menyusui

tentang ASI Eksklusif dengan pemberian ASI Eksklusif di

Desa Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang

Ha : Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu menyusui

tentang ASI Eksklusif dengan pemberian ASI Eksklusif di

Desa Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang