BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4450/3/BAB II_INDRA DWI...

21
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Proyek Menurut Soehendradjati (1987) Manajemen adalah suatu proses kegiatan penggunaan sumber daya manusia, sumber daya material, sumber daya modal/uang dan peralatan/mesin yang dituangkan kedalam suatu wadah tertentu /organisasi untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam batas ruang dan waktu tertentu, dengan menggunakan metodik dan sistematik tertentu agar tercapai daya guna dan tepat guna sebesarbesarnya. Sebagaimana layaknya suatu proses, apabila ke dalamanya diberikan masukanmasukan (input) secukupnya diharapakan manajemen dapat menghasilkan keluarankeluaran (output), yaitu tercapainya tujuan ataupun sasaransasaran sebagaimana yang ditetapkan. Fungsi pokok manajemen adalah merencanakan, memberi contoh, mengorgansasikan dan mengendalikan. Sedangkan fungsi manajerial yaitu memimpin, mengerahkan, mengarahkan, mengaktifkan, memberi contoh, membangun motivasi, mengkoordinasikan, mengkomunikasikan, serta pengambilan keputusan. Proses manajemen tidak dapat di pisahkan dalam proyek yang direncanakan dengan tepat tanpa mengurangi kualitas sesuai dengan tujuan awalnya. Proyek sendiri adalah suatu kegiatan sementara yang bersifat unik yang berlangsung dalam jangka waktu, dengan alokasi sumber daya tertentu dan Analisis Perbandingan Biaya..., Indra Dwi Barian, Fakultas Teknik UMP, 2017

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4450/3/BAB II_INDRA DWI...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4450/3/BAB II_INDRA DWI BARIAN_TS'17.pdf · Diperlukan rencana kerja, ... satu arah adalah pelat kantilever dan

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen Proyek

Menurut Soehendradjati (1987) Manajemen adalah suatu proses kegiatan

penggunaan sumber daya manusia, sumber daya material, sumber daya

modal/uang dan peralatan/mesin yang dituangkan kedalam suatu wadah tertentu

/organisasi untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam batas ruang dan waktu

tertentu, dengan menggunakan metodik dan sistematik tertentu agar tercapai daya

guna dan tepat guna sebesar–besarnya. Sebagaimana layaknya suatu proses,

apabila ke dalamanya diberikan masukan–masukan (input) secukupnya

diharapakan manajemen dapat menghasilkan keluaran–keluaran (output), yaitu

tercapainya tujuan ataupun sasaran–sasaran sebagaimana yang ditetapkan.

Fungsi pokok manajemen adalah merencanakan, memberi contoh,

mengorgansasikan dan mengendalikan. Sedangkan fungsi manajerial yaitu

memimpin, mengerahkan, mengarahkan, mengaktifkan, memberi contoh,

membangun motivasi, mengkoordinasikan, mengkomunikasikan, serta

pengambilan keputusan. Proses manajemen tidak dapat di pisahkan dalam proyek

yang direncanakan dengan tepat tanpa mengurangi kualitas sesuai dengan tujuan

awalnya. Proyek sendiri adalah suatu kegiatan sementara yang bersifat unik yang

berlangsung dalam jangka waktu, dengan alokasi sumber daya tertentu dan

Analisis Perbandingan Biaya..., Indra Dwi Barian, Fakultas Teknik UMP, 2017

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4450/3/BAB II_INDRA DWI BARIAN_TS'17.pdf · Diperlukan rencana kerja, ... satu arah adalah pelat kantilever dan

5

dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasaranya telah digariskan

dengan jelas.

Menurut Ervianto (2005), Manajemen proyek adalah semua perencanaan,

pelaksanaan, pengendalian, dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan)

hingga berakhirnya proyek untuk menjamin pelaksanaan proyek secara tepat

waktu, tepat biaya dan tepat mutu.

Menurut Dipohusodo (1996), sistem manajemen adalah sebagai set yang

terdiri atas susunan terpadu dari konsep–konsep, dasar–dasar sebagai pengertian

atau teknik– teknik penanganan yang berkaitan dengan manajemen. Dengan

demikian untuk dapat menangani pelaksanaan proyek yang baik dan untuk

memperkecil kesulitan diperlukan pendeketan dengan menyusun suatu konsep

sistem manajemen proyek yang lengkap, mendasar, kokoh, dan terpadu.

Pelaksanaan proyek pada hakekatnya adalah proses merubah sumber daya dan

dana tertentu secara terorganisir menjadi hasil pembangunan yang mantap sesuai

dengan tujuan dan harapan–harapan awal dan kesemua itu harus dilaksanakan

dalam jangka waktu yang terbatas. Pelaksanaan proyek pada umumnya

merupakan suatu rangkaian mekanisme tugas atau kegiatan yang rumit, yang

mengandung berbagai masalah serta kesulitan tersendiri. Berdasarkan atas

kondisi yang kompleks tersebut, maka diperlukan cara agar suatu proyek dapat

diselesaikan tepat waktu, tepat mutu, sesuai dengan peraturan, perundangan serta

ketentuan–ketentuan lain yang direncanakan. Oleh karena itu, agar pelakasanaan

proyek dapat berhasil perlu diperhatikan faktor–faktor spesifik penting yang

disebut sebagai ciri–ciri umum manajemen proyek. Dipohusodo (1996),

Analisis Perbandingan Biaya..., Indra Dwi Barian, Fakultas Teknik UMP, 2017

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4450/3/BAB II_INDRA DWI BARIAN_TS'17.pdf · Diperlukan rencana kerja, ... satu arah adalah pelat kantilever dan

6

menyatakan bahwa manajemen proyek mempunyai ciri – ciri umum

sebagai berikut :

1. Tujuan, sasaran, harapan–harapan dan strategi proyek hendaknya dinyatakan

secara jelas dan rinci sehingga dapat digunakan untuk mewujudkan dasar

kesepakatan segenap individu dan satuan organisasinya terlibat.

2. Diperlukan rencana kerja, jadwal, dan anggaran belanja yang realitas.

3. Diperlukan kejelasan dan kesepakatan tentang peran dan tanggung jawab

diantara semua satuan organisasi dan individu yang terlibat dalam proyek

untuk sebagai strata jabatan.

4. Diperlukan mekanisme untuk memonitor, mengkoordinasikan,

mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan dan tanggung jawab pada

berbagai strata organisasi.

5. Diperlukan mekanisme sistem evaluasi yang diharapkan dapat memberikan

umpan baik untuk manajemen yang dapat dimanfaatkan sebagai pelajaran

yang dipakai sebagai pedoman dalam upaya peningkatan produktivitas

proyek.

6. Sesuai sifat dinamis suatu proyek, apabila diperlukan tim proyek atau satuan

organisasi yang mungkin harus bergerak diluar kerangka organisasi

tradisional atau rutin, akan tetapi dengan tetap berorientasi pada tercapainya

produktivitas.

7. Diperlukan pengertian dan pemahaman mengenai tata cara dan dasar–dasar

peraturan birokrasi dan pengetahuan tentang cara–cara mengatasi kendala

birokrasi.

Analisis Perbandingan Biaya..., Indra Dwi Barian, Fakultas Teknik UMP, 2017

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4450/3/BAB II_INDRA DWI BARIAN_TS'17.pdf · Diperlukan rencana kerja, ... satu arah adalah pelat kantilever dan

7

B. Perencanaan

Perencanaan merupakan salah satu fungsi vital dalam kegiatan

manajemen proyek. Perencanaan dikatakan baik bila seluruh proses kegiatan

yang ada didalamnya dapat diimplentasikan sesuai dengan sasaran dan tujuan

yang telah ditetapkan dengan tingkat penyimpangan minimal serta hasil akhir

maksimal.

Secara umum definisi perencanaan adalah suatu tahapan dalam

manajemen proyek yang mencoba meletakkan dasar tujuan dan sasaran sekaligus

menyiapkan segala program teknis dan administratif agar dapat

diimplementasikan.

Tujuan perencanaan adalah melakukan usaha untuk memenuhi

persyaratan spesifikasi proyek yang ditentukan dalam batasan biaya, mutu dan

waktu serta faktor keselamatan.

Filosofi perencanaan antara lain :

Aman, keselamatan terjamin

Efektif, produk perencanaan berfungsi

Efisien, produk yang dihasilkan hemat biaya

Mutu terjamin, tidak menyimpang dari spesifikasi yang ditentukan

Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi

manajemen, terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah

dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan

Analisis Perbandingan Biaya..., Indra Dwi Barian, Fakultas Teknik UMP, 2017

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4450/3/BAB II_INDRA DWI BARIAN_TS'17.pdf · Diperlukan rencana kerja, ... satu arah adalah pelat kantilever dan

8

prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan

firasat (dugaan).

Dalam perencanaan alternatif rencana anggaran biaya kami dituntut

kreatif demi memunculkan alternatif-alternatif yang dimana akan digunakan

dalam melakukan perencanaan pada komponen pembangunan tersebut yaitu

komponen plat. Alternatif tersebut dapat dikaji dari segi bahan, dimensi, waktu

pelaksanaan, biaya pelaksanaan dan lain-lain. (Naufal Aiman K, 2014)

C. Pelat Lantai

Pelat merupakan suatu elemen struktur yang mempunyai ketebalan relatif

kecil jika dibandingkan dengan lebar dan panjangnya. Di dalam konstruksi beton,

pelat digunakan untuk mendapatkan bidang/permukaan yang rata. Pada

umumnya bidang/permukaan atas dan bawah suatu pelat adalah sejajar atau

hampir sejajar. Tumpuan pelat pada umumnya dapat berupa balok-balok beton

bertulang, struktur baja, kolom-kolom, dan dapat juga berupa tumpuan langsung

diatas tanah. Pelat dapat ditumpu pada tumpuan garis yang menerus, seperti

halnya dinding atau balok, tetapi dapat juga ditumpu secara lokal (diatas sebuah

kolom beberapa kolom). (Andi, 2016)

Pelat lantai adalah lantai yang tidak terletak langsung di atas tanah. Pelat

di dukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom bangunan.

Adapun kegunaan pelat lantai adalah sebagai berikut:

1. Memisahkan ruang bawah dan ruang atas

2. Untuk meletakkan kabel listrik dan lampu pada ruang bawah

Analisis Perbandingan Biaya..., Indra Dwi Barian, Fakultas Teknik UMP, 2017

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4450/3/BAB II_INDRA DWI BARIAN_TS'17.pdf · Diperlukan rencana kerja, ... satu arah adalah pelat kantilever dan

9

3. Meredam suara dari ruang atas atau ruang bawah

4. Menambah kekakuan bangunan pada arah horizontal

Adapun syarat-syarat teknis dan ekonomis yang harus dipenuhi oleh lantai antara

lain :

1. Lantai harus memiliki kekuatan yang cukup untuk memikul beban kerja yang

ada di atasnya.

2. Lantai harus mempunyai massa yang cukup untuk dapat meredam gema

suara.

3. Porositas lantai sekaligus harus memberikan isolasi yang baik terhadap hawa

dingin dan hawa panas.

4. Lantai harus memiliki kualitas yang baik dan harus dapat dipasang dengan

cara cepat.

5. Konstruksi lantai harus sedemikian rupa sehingga setelah umur pemakaian

yang cukup panjang tidak kehilangan kekuatan.

D. Pelat Lantai Konvensional

Pelat beton bertulang banyak digunakan pada bangunan sipil, baik sebagai

lantai bangunan, lantai atap dari suatu gedung, lantai jembatan maupun lantai

pada dermaga. Pelat lantai menerima beban yang bekerja tegak lurus terhadap

permukaan pelat. Berdasarkan kemampuannya untuk menyalurkan gaya akibat

beban, pelat dibedakan menjadi :

Analisis Perbandingan Biaya..., Indra Dwi Barian, Fakultas Teknik UMP, 2017

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4450/3/BAB II_INDRA DWI BARIAN_TS'17.pdf · Diperlukan rencana kerja, ... satu arah adalah pelat kantilever dan

10

1. Pelat satu arah ini akan dijumpai jika pelat beton lebih dominan menahan

beban yang berupa momen lentur pada bentang satu arah saja. Contoh pelat

satu arah adalah pelat kantilever dan pelat yang ditumpu 2 tumpuan sejajar.

2. Pelat dua arah akan dijumpai jika pelat beton lebih dominan menahan beban

yang berupa momen lentur pada bentang dua arah. Contoh pelat dua arah

adalah pelat yang ditumpu oleh 4 (empat) sisi yang sejajar.

E. Pelat Lantai Bondek

Pelat bondek adalah pelat kombinasi yang menggunakan steel deck

sebagai pengganti tulangan momen positif (tulangan bawah), dimana steel deck

(pelat baja) ini juga sekaligus sudah berfungsi sebagai bekisting pelat dan lantai

kerja, sedangkan untuk tulangan momen negatif bisa menggunakan tulangan baja

biasa atau menggunakan wiremash. Bondek merupakan bahan penulangan positif

satu arah pada lantai beton bangunan bertingkat. Lembaran panel berbentuk pelat

gelombang ini terbuat dari baja struktural dengan tebal 0,70 – 1 mm yang

digalvanis secara merata. Bondek atau pelat baja bergelombang jika

dikombinasikan dengan campuran beton akan membentuk suatu sistem pelat

lantai komposit yang sempurna.

Analisis Perbandingan Biaya..., Indra Dwi Barian, Fakultas Teknik UMP, 2017

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4450/3/BAB II_INDRA DWI BARIAN_TS'17.pdf · Diperlukan rencana kerja, ... satu arah adalah pelat kantilever dan

11

Gambar 2.1 : Pelat bondek

Sumber : Bondek Structural steel decking, Lysagh (2016)

Bondek juga berfungsi sebagai bekisting tetap dan langit-langit ruangan

bangunan. Dapat dipesan sesuai panjang yang dibutuhkan . untuk memudahkan

dalam pemasangan dan pengangkutan dianjurkan panjang maksimum 12,00

meter. Menurut brosur smartdeck (2011). Adapun keunggulan-keunggulan

bondek untuk plat lantai beton:

a. Mudah dan cepat dalam pemasangan. Bondek langsung berfungsi juga

sebagai bekisting permanen yang siap di cor dalam waktu singkat. Efisiensi

waktu dan kemajuan pekerjaan dapat dipercepat karena waktu untuk

pembuatan dan pembongkaran bekisting sudah tidak diperlukan lagi.

Pekerjaan pembesian dibagian yang mengalami tarik, dapat direduksi atau

bahkan dihilangkan karena telah digantikan fungsinya oleh bondek.

b. Mengurangi pemakaian perancah dan tiang-tiang penyangga sehingga lebih

menghemat biaya dalam pelaksanaanya.

Analisis Perbandingan Biaya..., Indra Dwi Barian, Fakultas Teknik UMP, 2017

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4450/3/BAB II_INDRA DWI BARIAN_TS'17.pdf · Diperlukan rencana kerja, ... satu arah adalah pelat kantilever dan

12

c. Bondek dapat secara langsung digunakan sebagai plafond.

d. Ketahanannya terhadap kebakaran lebih baik dan lolos uji kelenturan serta

pembebanan

e. Dapat dipesan sesuai kebutuhan dan memberikan platform kerja yang aman.

f. Dapat dipasang pada konstruksi baja maupun beton.

Bondek adalah decking dengan profil “2W” yang dilengkapi sistem

protrude shape dan merupakan produk penyempurnaan dari produk steel deck

yang ada di pasaran, diproduksi dengan menggunakan mesin canggih untuk

menghasilkan kualitas produk dengan tingkat presisi yang tinggi, pelat baja

struktural bergelombang dengan mutu tegangan tarik yang tinggi dan dilapisi

galvaniz. Persyaratan bahan harus mengikuti spesifikasi teknis sebagai berikut:

a. Bahan dasar : Baja High – Tensile

b. Tegangan leleh minimum : 5500 kg/cm2 atau 550 MPa

c. Lapis pelindung : Hot Dip Galvanized

d. Tebal lapisan lindung : 275 gr/m2

e. Tebal baja dasar : 0,70 mm – 1.20 BMT (Base Metal Thickness)

f. Standar bahan : JISG 3302, SGC 570

g. Tinggi gelombang : 50 mm

h. Lebar efektif : 960 mm

i. Panjang : Maksimum 12.000 mm

Panjang dapat dipotong sesuai kebutuhan tergantung pada daya

angkut/fasilitas kendaraan.

Analisis Perbandingan Biaya..., Indra Dwi Barian, Fakultas Teknik UMP, 2017

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4450/3/BAB II_INDRA DWI BARIAN_TS'17.pdf · Diperlukan rencana kerja, ... satu arah adalah pelat kantilever dan

13

F. Bekisting

Bekisting merupakan struktur sementara yang berfungsi sebagai alat

bantu dalam membentuk beton dimana perkembangannya sejalan dengan

perkembangan beton itu sendiri. Bekisting berfungsi sebagai acuan untuk

mendapatkan bentuk profil yang diinginkan serta sebagai penampung dan

penumpu sementara beton basah selama proses pengeringan. Dengan adanya

inovasi teknologi dalam bidang bekisting, saat ini produksi dilakukan oleh pabrik

dengan desain sedemikian rupa sehingga bekisting mudah dibongkar, dipasang

serta memungkinkan untuk dimanfaatkan lebih dari satu kali.

Proses pengeringan beton saat ini relatif lebih cepat dibandingkan pada

masa lalu. Hal ini disebabkan karena telah ditemukannya zat tambah yang dapat

dimanfaatkan untuk mengatur kecepatan mengerasnya beton. Proses

pembongkaran bekisting bergantung pada kecepatan mengerasnya beton dan baru

dibongkar setelah dinyatakan aman. Pembuatan dan pemasangan bekisting

tergantung dari banyak faktor yang mempengaruhi yaitu bahan yang tersedia atau

yang diperlukan, cara dan pengadaan tenaga kerja, tuntutan akan hasil pengerjaan

yang dibutuhkan terutama dalam hal akurasi dan kerapian serta biaya alat-alat

yang digunakan.

Dalam pembuatan bekisting harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Kualitas material bekisting yang digunakan harus dapat menghasilkan

permukaan beton yang baik.

Analisis Perbandingan Biaya..., Indra Dwi Barian, Fakultas Teknik UMP, 2017

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4450/3/BAB II_INDRA DWI BARIAN_TS'17.pdf · Diperlukan rencana kerja, ... satu arah adalah pelat kantilever dan

14

2. Cukup kuat karena bekisting akan menampung beton basah disamping beban

- beban lain saat pengecoran. Dengan begitu diharapkan tidak terjadi lendutan

atau lenturan ketika beton dituang.

3. Sedikit pembuangan agar bisa dipakai untuk keperluan pembekistingan yang

lainnya.

4. Dapat dipasang dengan mudah dan cepat.

5. Mudah dibongkar tanpa mengadakan sentakan sehingga tidak menimbulkan

kerusakan pada struktur beton saat dilakukan pembongkaran bekisting.

6. Memperhatikan faktor ekonomis dari bekisting agar mampu mereduksi

biaya.

Pelekatan beton pada bekisting dapat dihindari dengan melumasi

penampang bekisting yang bersentuhan itu dengan minyak bekisting. Namun,

pemakaian minyak bekisting tidak boleh terlalu banyak karena dapat mengubah

warna permukaan beton. Apabila papan (kayu) bekisting dikerjakan dengan

sederhana, maka papan itu dapat digunakan sekitar 3 sampai 5 kali. Sedangkan

untuk balok persegi dan bulat dapat dipakai sekitar 7 sampai 10 kali. Bekisting

hendaknya disusun sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan lagi pada

kesempatan lain (Widhiawati, 2010).

G. Perancah

Konstruksi bekisting untuk struktur yang mendukung bebas terdiri dari

suatu konstruksi penyangga dari perancah kayu atau perancah baja bersekrup

(scaffolding). Perancah kayu umumnya diletakkan di bagian atas gelagar balok

Analisis Perbandingan Biaya..., Indra Dwi Barian, Fakultas Teknik UMP, 2017

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4450/3/BAB II_INDRA DWI BARIAN_TS'17.pdf · Diperlukan rencana kerja, ... satu arah adalah pelat kantilever dan

15

yang cukup panjang dan lebarnya, untuk mencegah bekisting melesak.

Perancah kayu dapat disetel tingginya dengan pertolongan dua baji kayu yang

dapat digeser. Perancah ini termasuk tipe penyangga tradisional.

Perancah baja bersekrup (scaffolding) terdapat dipasaran dengan

bermacam-macam panjang dan besarnya. Perancah baja semakin banyak

digunakan karena selain pemasangannya yang mudah dan cepat, perancah ini

juga mampu menyangga beban sampai dengan 5 – 20 kN (500 - 2000 kg).

Perancah baja bersekrup terdiri dari dua pipa baja yang disambung dengan

selubung sekrup atau mur penyetel. Penggunaan perancah baja bersekrup

membutuhkan pengawasan serta ketelitian dalam pemasangannya. Jika perancah

ini dirawat dengan baik, maka dapat dipakai bertahun - tahun. (Widhiawati et al,

2010)

Sistem perancah digunakan sebagai dukungan sementara untuk struktur di

bawahnya Konstruksi atau perbaikan kebutuhan. Fungsi utamanya adalah

mendukung berbagai jenis beban seperti beban vertikal yang dipaksakan oleh

pekerja, peralatan konstruksi, dan bahan bangunan. Perancah juga harus

dirancang untuk menahan beban lateral seperti beban angin, beban benturan, dan

beban gempa (Reynolds, 2014).

Penyetelan dari perancah kayu atau perancah baja bersekrup (scaffolding)

memerlukan persyaratan seperti di bawah ini :

1. Perancah harus berdiri tegak lurus. Hal ini berguna untuk mencegah

perubahan bekisting akibat dari gaya-gaya horizontal. Penyetelan dalam arah

tegak lurus harus dengan waterpass.

Analisis Perbandingan Biaya..., Indra Dwi Barian, Fakultas Teknik UMP, 2017

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4450/3/BAB II_INDRA DWI BARIAN_TS'17.pdf · Diperlukan rencana kerja, ... satu arah adalah pelat kantilever dan

16

2. Bila beberapa lantai bertingkat akan dicor berurutan, maka lendutan akibat

dari lantai yang telah mengeras harus dihindarkan dengan menempatkan

perancah diperpanjangannya sebaik mungkin.

3. Tempat dari perancah perlu dipilih sedemikian rupa sehingga beban-beban

dapat terbagi serata mungkin. Hal ini berguna untuk mencegah perubahan

bentuk yang berbeda-beda akibat dari perpendekan elastis perancah yang

timbul karena pembebanan dan perbedaan penurunan tanah.

Gambar 2.2 : Konfigurasi Sistem Perancah Baja Bersama (Diadopsi dari

Acrow (2012))

Analisis Perbandingan Biaya..., Indra Dwi Barian, Fakultas Teknik UMP, 2017

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4450/3/BAB II_INDRA DWI BARIAN_TS'17.pdf · Diperlukan rencana kerja, ... satu arah adalah pelat kantilever dan

17

H. Perkiraan Biaya

Perkiraan biaya adalah memperkirakan kemungkinan jumlah biaya yang

diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan atas informasi yang tersedia

(Soeharto, 1997). Perkiraan biaya memegang peranan penting dalam

penyelenggaraan proyek. Pada taraf pertama dipergunakan untuk mengetahui

berapa besar biaya yang diperlukan untuk membangun proyek. Selanjutnya,

perkiraan biaya memiliki fungsi dengan spektrum yang amat luas yaitu

merencanakan dan mengendalikan sumber daya seperti material, tenaga kerja,

pelayanan, maupun waktu.

Meskipun kegunaannya sama, namun penekanannya berbeda-beda untuk

masing- masing organisasi peserta proyek. Bagi pemilik, angka yang

menunjukkan jumlah perkiraan biaya akan menjadi salah satu patokan untuk

menentukan kelayakan investasi. Bagi kontraktor, keuntungan finansial yang

akan diperoleh tergantung pada seberapa jauh kecakapan membuat perkiraan

biaya. Bila penawaran harga yang diajukan di dalam proses lelang terlalu tinggi,

kemungkinan besar kontraktor yang bersangkutan akan mengalami kekalahan.

Sebaliknya bila memenangkan lelang dengan harga terlalu rendah, kontraktor

akan mengalami kesulitan di kemudian hari. Sedangkan bagi konsultan, angka

tersebut diajukan kepada pemilik sebagai usulan jumlah biaya terbaik

untukberbagai kegunaan sesuai perkembangan proyek.

Analisis Perbandingan Biaya..., Indra Dwi Barian, Fakultas Teknik UMP, 2017

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4450/3/BAB II_INDRA DWI BARIAN_TS'17.pdf · Diperlukan rencana kerja, ... satu arah adalah pelat kantilever dan

18

I. Rencana Anggaran Biaya Material

Rencana anggaran biaya adalah biaya suatu bangunan atau biaya proyek.

Sedangkan rencana anggaran biaya material adalah perhitungan banyaknya biaya

yang diperlukan untuk bahan material yang digunakan pada bangunan atau

proyek tersebut. Anggaran biaya material pada bangunan yang sama akan

berbeda-beda di masing-masing daerah, disebabkan karena perbedaan harga

bahan. Biaya (anggaran) adalah jumlah dari masing-masing hasil perkiraan

volume dengan harga satuan pekerjaan yang bersangkutan. Secara umum dapat

disimpulkan sebagai berikut :

Peyusunan anggaran biaya material yang dihitung dengan teliti,

didasarkan atau didukung oleh gambar bestek. Gambar bestek adalah gambar

lanjutan dari uraian gambar Pra Rencana, dan gambar detail dasar dengan skala

(PU = Perbandingan Ukuran) yang lebih besar. Gambar bestek merupakan

lampiran dari uraian dan syarat-syarat (bestek) pekarjaan. (Ibrahim, 1993)

1. Biaya Material

Menyusun perkiraan biaya pembelian material amat kompleks, mulai dari

membuat spesifikasi, mencari sumber sampai kepada membayar harganya.

Terdapat berbagai alternatif yang tersedia untuk kegiatan tersebut, sehingga bila

kurang tepat menanganinya mudah sekali membuat proyek menjadi tidak

ekonomis. Harga bahan yang dipakai biasanya harga bahan di tempat pekerjaan,

Analisis Perbandingan Biaya..., Indra Dwi Barian, Fakultas Teknik UMP, 2017

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4450/3/BAB II_INDRA DWI BARIAN_TS'17.pdf · Diperlukan rencana kerja, ... satu arah adalah pelat kantilever dan

19

jadi sudah termasuk biaya angkutan, biaya menaikkan dan menurunkan,

pengepakkan, penyimpanan sementara di gudang, pemeriksaan kualitas dan

asuransi. (Ibrahim, 1993)

2. Volume / kubikasi Pekerjaan

Volume suatu pekerjaan ialah menghitung jumlah banyaknya volume

pekerjaan dalam satu satuan. Volume juga disebut sebagai kubikasi pekerjaan.

Jadi volume (kubikasi) suatu pekerjaan, bukanlah merupakan volume (isi

sesungguhnya), melainkan jumlah volume bagian pekerjaan dalam satu kesatuan.

Dibawah ini diberikan beberapa contoh sebagai berikut :

a. Volume pondasi batu kali = 25 m3

b. Volume atap = 140 m2

c. Volume lisplank = 28 m

d. Volume angker besi = 40 kg

e. Volume kunci tanam = 17 buah

Dari contoh di atas dapat diketahui dengan jelas bahwa satuan masing-

masing volume pekerjaan, seperti volume pondasi batu kali 25 m3, atap 140 m2,

lisplank 28 m, angker besi beton 40 kg dan kunci tanam 17 buah, bukanlah

volume dalam arti sesungguhnya melainkan volume dalam satuan, kecuali

volume pondasi batu kali 25 m3 yang merupakan volume sesungguhnya.

(Ibrahim, 1993)

Analisis Perbandingan Biaya..., Indra Dwi Barian, Fakultas Teknik UMP, 2017

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4450/3/BAB II_INDRA DWI BARIAN_TS'17.pdf · Diperlukan rencana kerja, ... satu arah adalah pelat kantilever dan

20

Masing-masing volume di atas mempunyai pengertian sebagai berikut :

- Volume pondasi batu kali dihitung berdasarkan isi, yaitu panjang x luas

penampang yang sama.

- Volume atap dihitung berdasarkan luas, yaitu jumlah luas bidang-bidang

atap, seperti segitiga, persegipanjang, trapezium, dan sebagainya.

- Volume lisplank dihitung berdasarkan panjang atau luas.

- Volume angker besi dihitung berdasarkan berat, yaitu jumlah panjang

angker x berat/m.

- Volume dikunci dihitung berdasarkan jumlah banyaknya kunci\

3. Harga Satuan Pekerjaan

Harga satuan pekerjaan ialah jumlah harga bahan berdasarkan

perhitungan analisis. Harga bahan didapat di pasaran, dikumpulkan dalam satu

daftar yang dinamakan Daftar Harga Satuan Bahan. Setiap bahan atau material

mempunyai jenis dan kualitas tersendiri. Hal ini menjadi harga material tersebut

beragam. Untuk itu sebagai patokan harga biasanya didasarkan pada lokasi

daerah bahan tersebut berasal dan sesuai dengan harga patokan dari pemerintah.

Misalnya untuk harga semen harus berdasarkan kepada harga patokan semen

yang ditetapkan. Untuk menentukan harga bangunan dapat diambil standar harga

yang berlaku di pasar atau daerah tempat proyek dikerjakan sesuai dengan

spesifikasi dari dinas PU (Pekerjaan Umum) setempat Daftar Harga Satuan

Bahan. (Ibrahim, 1993)

Analisis Perbandingan Biaya..., Indra Dwi Barian, Fakultas Teknik UMP, 2017

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4450/3/BAB II_INDRA DWI BARIAN_TS'17.pdf · Diperlukan rencana kerja, ... satu arah adalah pelat kantilever dan

21

J. Tenaga Kerja

Tenaga kerja sangatlah berperan dalam proses jalannya sebuah proyek

atau setiap jenis pekerjaan, tenaga kerja adalah sumber daya manusia yang

memiliki kemampuan dan keahlian yang berbeda-beda sesuai dengan bidang dan

keahliannya. Adapun kemampuan tenaga kerja meliputi jenis dan macam-macam

tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu

pekerjaan. (Suharto, 1995).

Penyediaan tenaga kerja pada umumnya meliputi tenaga kerja biasa,

tenaga kerja terampil, dan tenaga kerja ahli. Untuk setiap pekerjaan memerlukan

tenaga kerja tertentu baik mengenai jumlah maupun keahlian dalam

menyelesaikan pekerjaan tersebut. Secara teoritis keperluan rata-rata jumlah

tenaga kerja dapat dihitung dari total lingkup kerja proyek yang dinyatakan

dalam jam-orang atau bulan 8 dibagi dengan kurun waktu perencanaan. Metode

perhitungan tersebut, tentu tidak sesuai dengan kenyataan yang sesunguhnya,

karena akan timbul pemborosan dengan mendatangkan sekaligus banyak tenaga

kerja pada awal proyek, mengingat pada saat awal belum cukup pekerjaan

tersedia untuk mereka. Pekerjaan konstruksi menunggu material hasil kegiatan

pembelian, sedangkan pembelian baru akan dimulai bila paket disiapkan oleh ahli

engineering telah selelsai.

Oleh karena itu,untuk merencanakan tenaga kerja proyek yang realistis

perlu diperhatikan bermacam-macam factor, diantaranya yang terpenting adalah :

1. Produktifitas tenaga kerja.

2. Tenaga kerja periode puncak (peak).

Analisis Perbandingan Biaya..., Indra Dwi Barian, Fakultas Teknik UMP, 2017

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4450/3/BAB II_INDRA DWI BARIAN_TS'17.pdf · Diperlukan rencana kerja, ... satu arah adalah pelat kantilever dan

22

3. Jumlah tenaga kerja kantor.

4. Perkiraan jumlah tenaga kerja di lapangan.

5. Meratakan jumlah tenaga kerja guna mencegah gejolak (fluctuation) yang

tajam.

Macam atau jenis tenaga kerja berdasarkan keahlian/kemampuan yaitu:

1. Tenaga kerja terdidik/ tenaga ahli/ tenaga mahir

Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang mendapatkan suatu keahlian

atau kemahiran pada suatu bidang karena sekolah atau pendidikan formal dan

non formal. Contohnya seperti sarjana ekonomi, insinyur, sarjana muda,

doktor, master, dan lain sebagainya.

2. Tenaga kerja terlatih

Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam

bidang tertentu yang didapat melalui pengalaman kerja. Keahlian terlatih ini

tidak memerlukan pendidikan karena yang dibutuhkan latihan dan

melakukannya berulang-ulang sampai bisa dan menguasai pekerjaan tersebut.

Contohnya adalah supir, pelayan toko, tukang masak, montir, pelukis,dan

lain-lain.

3. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih

Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja kasar yang

hanya mengandalkan tenaga saja. Contoh tenaga kerja model ini seperti kuli,

buruh angkat, buruh pabrik, pembantu, tukang becak, dan masih banyak lagi

contoh lainnya.

Analisis Perbandingan Biaya..., Indra Dwi Barian, Fakultas Teknik UMP, 2017

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4450/3/BAB II_INDRA DWI BARIAN_TS'17.pdf · Diperlukan rencana kerja, ... satu arah adalah pelat kantilever dan

23

K. Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

Waktu pelaksanaan pekerjaan ialah jangka waktu pelaksanaan dari

seluruh pekerjaan yang dihitung dari permulaan pekerjaan sampai dengan seluruh

pekerjaan selesai. Pelaksanaan pekerjaan diperoleh dari waktu yang dibutuhkan

untuk menyelesaikan bagian–bagian pekerjaan yang didapat dari penjumlahan

dari waktu untuk menyelesaikan jenis–jenis pekerjaan dari bagian pekerjaan yang

bersangkutan. Untuk menghitung waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan

suatu pekerjaan perlu diketahui volume atau jumlah dan satuan dari jenis

pekerjaan tersebut, baik yang dilaksanakan dengan tenaga kerja biasa maupun

yang dikerjakan dengan menggunakan peralatan pembangunan.

Jadwal waktu proyek merupakan alat yang dapat menunjukan kapan

berlangsungnya setiap kegiatan, sehingga dapat digunakan pada waktu

merencanakan kegiatan maupun untuk pengendalian pelaksanaan proyek secara

keseluruhan. Sistem manajemen proyek harus dapat memberikan cara yang logis

untuk dapat menyusun anggaran keuangan proyek yang realitis dan bertahap

waktu atau biasa disebut anggaran yang berorientasi pada keluaraan.

Waktu yang direncanakan atau dihitung untuk menyelesaikan suatu jenis

pekerjaan atau bagian pekerjaan harus didasarkan pada kemampuan sistem kerja

yang wajar. Apabila waktu pelaksanaan telah dihitung dan bagian pekerjaan telah

disusun menurut urutan sesuai dengan rencana dalam pelaksanaan pekerjaan,

maka diperoleh rencana kerja yang menyeluruh dari pekerjaan bangunan yanng

akan dilaksanakan.

Analisis Perbandingan Biaya..., Indra Dwi Barian, Fakultas Teknik UMP, 2017

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4450/3/BAB II_INDRA DWI BARIAN_TS'17.pdf · Diperlukan rencana kerja, ... satu arah adalah pelat kantilever dan

24

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ditentukan oleh dasar kecilnya

pekerjaan juga dari sulit atau berat ringnya sifat dari pekerjaan. Makin panjang

atau lama jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, makin banyak masalah yang

perlu diperhitungkan dengan teliti dalam menyusun rencana kerja (Soehendrajati,

1987).

Analisis Perbandingan Biaya..., Indra Dwi Barian, Fakultas Teknik UMP, 2017