BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional...

41
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. BANK 1. PENGERTIAN BANK Kata bank berasal dari bahasa Italia Banco, artinya meja yang dipergunakan untuk penitipan dan penukaran uang di pasar. Pada dasarnya bank berfungsi sebagai pengumpulan dana, pemberi kredit, dan menjadi perantara di dalam lalu lintas pembayaran. Peranan bank ini sebagai semakin berkembang dan bidang usahanya pun semakin luas. Sejalan dengan kemajuan peradaban, teknologi informasi dan globalisasi perekonomian internasional. Bank merupakan perusahaan yang dinamis yang mendorong pertumbuhan perekonomian nasional. Usaha bank bukan saja sebagai penyimpanan dan pemberian kredit, tetapi juga pencipta alat alat pembayaran, stabilitas moneter, dan dinamisator pertumbuhan perekonomian suatu negara. Bahkan bank mendorong terjalinnya hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya Bank dalam membantu kehidupan masyarakat, perusahaan, dan pemerintah. Untuk lebih jelasnya pengertian Bank yang dikemukakan beberapa definisi sebagai berikut :

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. BANK

1. PENGERTIAN BANK

Kata bank berasal dari bahasa Italia Banco, artinya meja yang

dipergunakan untuk penitipan dan penukaran uang di pasar. Pada

dasarnya bank berfungsi sebagai pengumpulan dana, pemberi kredit, dan

menjadi perantara di dalam lalu lintas pembayaran. Peranan bank ini

sebagai semakin berkembang dan bidang usahanya pun semakin luas.

Sejalan dengan kemajuan peradaban, teknologi informasi dan globalisasi

perekonomian internasional.

Bank merupakan perusahaan yang dinamis yang mendorong

pertumbuhan perekonomian nasional. Usaha bank bukan saja sebagai

penyimpanan dan pemberian kredit, tetapi juga pencipta alat–alat

pembayaran, stabilitas moneter, dan dinamisator pertumbuhan

perekonomian suatu negara. Bahkan bank mendorong terjalinnya

hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia.

Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

Bank dalam membantu kehidupan masyarakat, perusahaan, dan

pemerintah. Untuk lebih jelasnya pengertian Bank yang dikemukakan

beberapa definisi sebagai berikut :

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali

dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa Bank lainnya.

Kemudian pengertian Bank menurut Undang–undang RI nomor 10

tahun 1998 November 1998 tentang perbankan adalah :

Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk

kredit dan atau dalam bentuk–bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Kristiani, 2011:1-2).

2. FUNGSI BANK

Menurut Triandaru dan Budisantoso (2006:9) secara umum fungsi

bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan sebagai financial

intermadiary. Secara lebih spesifik bank dapat berfungsi sebagai agent of

trust, agent of development, agent of service.

a. Agent of Trust

Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust),

baik dalam penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat

bersedia menitipkan dananya di bank apabila dilandasi adanya unsur

kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak disalah

gunakan oleh bank, uang yang dititipkan dikelola dengan baik oleh

bank serta selalu ada ketika nasabah melakukan penarikan

simpanannya tersebut. Disisi lain pihak bank sendiri akan mau

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

menyalurkan dananya kepada masyarakat apabila dilandasi adanya

kepercayaan. Pihak bank percaya bahwa debitur tidak akan

menyalahgunakan dana yang dipinjamnya, mampu mengelola dana

dengan baik, serta debitur mempunyai kemampuan untuk membayar

saat jatuh tempo.

b. Agent of Development

Dalam kegiatan ekonomi kita ketahui bahwa kegiatan produksi,

distribusi, dan konsumsi merupakan suatu kesatuan yang tak mungkin

terpisah. Kegiatan produksi dilakukan untuk menambah nilai guna

barang untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kegiatan distribusi

berkaitan dengan kegiatan menyalurkan barang yang telah diproduksi

dari produsen kepada konsumen. Kegiatan konsumsi adalah tindakan

untuk mengurangi nilai guna dari suatu barang. Semua kegiatan ini

dilakukan dengan menggunakan uang sebagai alat pembayaran, alat

kesatuan hitung, dan alat pertukaran. Sehingga bank mempunyai

peranan yang sangat penting disini, bank untuk menjembatani semua

kepentingan dalam semua transaksi.

c. Agent of service

Bank sebagai lembaga keuangan yang melakukan kegiatan

penghimpunan dana dan menyalurkan dana, bank juga memberikan

jasa–jasa lain kepada nasabah. Jasa–jasa yang ditawarkan dapat

berupa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian

jaminan bank, penyelesaian tagihan, serta jasa–jasa lainnya. Hal yang

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

dimaksudkan untuk memberikan kenyamanannya serta kepuasan

kepada nasabah.

3. PERANAN BANK

Bank memiliki peran yang sangat penting menurut Kristiani

(2011:14) dalam sistem keuangannya, peranan tersebut adalah :

1) Pengalihan Aset

Bank memberikan pinjaman kepada masyarakat pada jangka waktu

tertentu. Sumber dana pinjaman tersebut diperoleh dari pemilik dana

yaitu unit surplus. Sedangkan bank berperan sebagai pengalih asset

dari unit surplus (lenders) kepada unit defisit (borrowers).

2) Transaksi

Bank memberikan kemudahan kepada pelaku ekonomi untuk

melakukan transaksi barang dan jasa. Produk–produk yang

dikeluarkan oleh bank merupakan pengganti uang dan dapat

digunakan sebagai alat pembayaran.

3) Likuiditas

Pemilik dana dapat menempatkan dananya dalam bentuk produk-

produk yang masing-masing produk memiliki tingkatan likuiditas

yang berbeda. Dan pemilik dana dapat menempatkan dananya sesuai

kebutuhan.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

4) Efisien

Bank sebagai (brokerage) adalah mempertemukan pemilik dan

pengguna modal yang dapat menurunkan biaya transaksi dengan

jangkauan pelayanannya.

4. JENIS BANK

Kasmir (2012:32–33) di mana Bank Pembangunan dan Bank

Tabungan berubah fungsinya menjadi Bank Umum sedangkan Bank

Desa, Bank Pasar, Lumbung Desa dan Bank Pegawai menjadi Bank

Perkreditan Rakyat (BPR).

Adapun pengertian Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat

(BPR) sesuai dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 adalah

sebagai berikut.

a. Bank Umum

adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang didasarkan

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat

jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan

seluruh jasa perbankan yang ada. Begitu pula dengan wilayah

operasinya dapat dilakukan di seluruh wilayah. Bank umum sering

disebut bank komersil ( commercial bank ).

b. Bank Perkreditan Rakyat

adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Artinya di sini kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan

dengan kegiatan bank umum.

Kasmir(2012:40) menjelaskan bahwa dalam melaksanakan

kegiatannya bank dibedakan antara kegiatan Bank Umum dengan

kegiatan Bank Perkreditan Rakyat. Kegiatan Bank Umum lebih luas dari

Bank Perkreditan Rakyat. Artinya produk yang ditawarkan oleh Bank

Umum lebih beragam, hal ini disebabkan Bank Umum mempunyai

kebebasan untuk menentukan produk dan jasanya. Sedangkan Bank

Perkreditan Rakyat mempunyai keterbatasan tertentu sehingga

kegiatannya lebih sempit.

Adapun kegiatan-kegiatan Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat

sebagai berikut.

a. Kegiatan-kegiatan Bank Umum

1) Menghimpun dana dari masyarakat (funding) dalam bentuk :

1. Simpanan Giro

2. Simpanan Tabungan

3. Simpanan Deposito

2) Menyalurkan dana ke masyarakat (lending) dalam bentuk :

1. Kredit Investasi

2. Kredit Modal Kerja

3. Kredit Perdagangan

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

3) Memberikan jasa-jasa bank lainnya (service) seperti :

1. Transfer (Kiriman Uang)

2. Inkaso (Collection)

3. Kliring (clearing)

4. Safe Deposit Box

5. Bank Card

6. Bank Notes (Valas)

7. Bank Garansi dan Referensi Bank

8. Bank Draft

9. Letter of Credit (L/C)

10. Cek Wisata (Travellers Cheque)

11. Jual Beli Surat – Surat Berharga

12. Menerima setoran – setoran seperti :

a) Pembayaran pajak

b) Pembayaran telpon

c) Pembayaran air

d) Pembayaran listrik

e) Pembayaran uang kuliah

13. Melayani pembayaran-pembayaran seperti :

a) Gaji/Pensiun/Honorarium

b) Pembayaran deviden

c) Pembayaran kupon

d) Pembayaran bonus/hadiah

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

14. Di dalam pasar modal perbankan dapat memberikan atau

menjadi :

a) Penjamin emisi (underwriter)

b) Penjamin (guarantor)

c) Wali amanat (trustee)

d) Perantara perdagangan efek (pialang/broker)

e) Pedagang efek (dealer)

f) Perusahaan pengelolaan dana (investmen company)

15. dan jasa-jasa lainnya.

b. Kegiatan-kegiatan Bank Perkreditan Rakyat

1) Menghimpun dana dalam bentuk :

1. Simpanan Tabungan

2. Simpanan Deposito

2) Menyalurkan dana dalam bentuk :

1. Kredit Investasi

2. Kredit Modal Kerja

3. Kredit Lapangan

3) Larangan-larangan bagi bank perkreditan rakyat adalah sebagai

berikut :

1. Menerima Simpanan Giro

2. Mengikuti Kliring

3. Melakukan Kegiatan Valuta Asing

4. Melakukan Kegiatan Perasuransian

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

B. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)

1. PENGERTIAN BPR

BPR hanya dapat didirikan dan dimiliki oleh warga negara

Indonesia, badan hukum Indonesia yang seluruh pemiliknya warga

negara Indonesia, pemerintah daerah, atau dapat dimiliki bersama di

antara ketiganya.

Bank Perkreditan Rakyat didefinisikan oleh undang-undang No. 10

tahun 1998, sebagai Bank yang melaksanakan usaha secara konvensional

dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Bank Perkreditan Rakyat Konvensional (BPR Konvensional)

adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional

dan tidak memberikan jasa pada lalu lintas pembayaran.

2. BENTUK HUKUM

Bentuk hukum BPR dapat berupa :

1) Perusahaan Daerah (PD), sebagaimana diatur dalam undang-undang

nomor 5 tahun 1962 tentang perusahaan daerah,

2) Koperasi, sebagaimana diatur dalam undang-undang nomor 25 tahun

1992 tentang perkoperasian,

3) Perseroan Terbatas (PT), sebagaimana diatur dalam undang-undang

nomor 1 tahun 1995 tentang perseroan terbatas.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

3. KEGIATAN USAHA

1) Kegiatan Usaha BPR Konvensional yang diperbolehkan :

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

berupa deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang

dipersamakan dengan itu,

b. Memberikan kredit,

c. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia

(SBI), deposito, sertifikat deposito, dan atau tabungan dalam bank

lain.

2) Kegiatan BPR Konvensional yang dilarang :

a. Menerima simpanan berupa Giro dan ikut serta dalam lalu lintas

pembayaran

b. Melakukan penyertaan modal

c. Melakukan kegiatan usaha peransuransian

d. Melakukan kegiatan lain diluar kegiatan perbankan

3) Sumber Dana BPR :

Sumber dana BPR terdiri dari modal disetor, laba ditahan (cadangan),

tabungan, deposito yang berasal dari masyarakat baik perorangan

maupun perusahaan, dan peminjaman keuangan yang berasal dari

lembaga keuangan bank maupun bukan lembaga keuangan bank (Non

Bank).

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

4) BPR sebagai Wajib Pemungut Pajak (WAPU) :

Atas bunga deposito, tabungan dan dana lainnya yang diterima dari

wajib pajak orang pribadi atau badan dikenakan pajak penghasilan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Atas hasil pemotongan pajak

penghasilan BPR wajib melakukan pembayaran pajak tersebut

maksimal tanggal 10 bulan berikutnya dan wajib menyampaikan

laporan kepada kantor pelayanan pajak (KPP) setempat, dan atau

selambat lambatnya tanggal 20 bulan berikutnya setelah bulan

dilakukannya pemotongan pajak atau sesuai dengan peraturan

perpajakan yang berlaku.

5) Pemberi Kredit :

Dalam memberikan kredit BPR wajib memperhatikan ketentuan

prinsip kehati-hatian seperti Kewajiban Penyedian Modal Minimum

(KPMM), Penyisian Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP), dan

Jaminan Kredit (JK).

6) Jaminan Pemberian Kredit :

Kredit yang diberikan oleh BPR mengandung risiko, sehingga dalam

pelaksanaannya BPR harus memperhatikan asas-asas perkreditan yang

sehat. Untuk mengurangi risko tersebut, jaminan kredit merupakan

faktor yang paling diperhatikan oleh BPR.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

7) Penanaman Dana dalam Harta Tetap dan Inventaris :

Bagian modal yang disetor BPR yang digunakan untuk diluar modal

kerja disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku dari Bank Indonesia

dan atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

8) Fee Base Income :

Pendapatan BPR dari Non Operasional Bank, antara lain meliputi fee

atas pelayanan pembayaran telepon, listrik (PLN), PDAM, dan

sebagainya. Fee dari transaksi ini dapat dijadikan sebagai fee base

income untuk BPR.

C. FUNGSI AUDIT INTERN

1. DEFINISI AUDIT INTERN

Auditor intern diseluruh dunia melakukan pekerjaan mereka secara

berbeda, tergantung pada lingkup audit yang diinginkan manajemen

senior. Akibatnya sulit mendefinisikan berbagai aktivitas yang dilakukan

auditor.

Berikut ini beberapa definisi audit intern yang telah dikembangkan oleh

Agoes (2013:204) :

Definisi Internal Auditing menurut Institute of Internal Auditor

yang dikutip oleh Pickett 2010:15. “Audit intern adalah kegiatan

assurance dan konsultasi yang independen dan objektif, yang dirancang

untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan-kegiatan

operasi organisasi. Audit intern membantu organisasi untuk mencapai

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk

mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas dari manajemen risiko,

pengendalian, dan proses tata kelola”.

Sebelumnya Milton Stevens Fonorow dalam bukunya “Internal

Audit Manual” (1989) mengatakan : “Internal Auditing adalah suatu

penelitian, yang dilakukan oleh pegawai perusahaan yang terlatih,

mengenai ketelitian, dapat dipercayai, efisiensi dan kegunaan dari

catatan-catatan (akuntansi) perusahaan dan pengendalian intern yang

terdapat dalam perusahaan.”.

Karena yang melakukan audit intern disebut auditor intern, maka

tujuan pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor intern adalah untuk

membantu semua pimpinan perusahaan (manajemen) dalam

melaksanakan tanggung jawabnya dengan memberikan analisis,

penilaian, saran, dan komentar mengenai kegiatan yang diperiksanya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, auditor intern harus melakukan

kegiatan-kegiatan berikut.

a. Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan

dari sistem pengendalian manajemen, pengendalian intern dan

pengendalian operasional lainnya serta mengembangkan pengendalian

yang efektif dengan biaya yang tidak terlalu mahal.

b. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana, dan prosedur-

prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

c. Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggungjawabkan

dan dilindungi dari kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian,

kecurangan dan penyalahgunaan.

d. Memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan dalam

organisasi dapat dipercaya.

e. Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam menjalankan tugas yang

diberikan oleh manajmen.

f. Menyarankan perbaikan-perbaikan operasional dalam rangka

meningkatkan efisiensi dan efektivitas.

2. PERAN AUDITOR INTERN

Tugas pokok sebagai auditor intern harus dilaksanakan secara

profesional, menurut standar dan prosedur yang telah ditetapkan. Tetapi

hal tersebut memerlukan proses interaksi dalam pelaksanaannya. Dalam

kaitan ini, ada beberapa peran yang dapat dibawakan oleh para auditor

intern menurut Tawaf, (1999:102) :

a. Peran sebagai pemecah masalah

Rangkaian proses berpikir analisis standar perlu dikuasai secara

mantap agar auditor intern bisa dalam mengambil keputusan/

kesimpulan dengan cepat. Oleh sebab itu, informasi yang

dikemukakan harus objektif dan benar-benar merupakan fakta.

Auditor intern harus mampu mengembangkan berbagai alternatif

perbaikan dan bisa menerapkannya sesuai dengan kondisi. Jika

dilaksanakannya dengan baik, pemecahan konflik, yang tidak

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

mungkin dihindari akan dapat diselesaikan secara rasional dan

memuaskan bagi semua pihak.

b. Peran sebagai pemecah konflik

Agar mampu mengatasi konflik ada empat hal yang harus

dilakukan auditor.

1) Menentukan hakekat konflik, melalui negosiasi. Konflik bisa

bersifat ideologis (nilai-nilai), murni, kombinasi dari

keduanya.

2) Konflik mencakup nilai-nilai sulit untuk dinegosiasikan. Untuk

itu perlu dibutuhkan toleransi.

3) Ketika melakukan konfrontasi, auditor tidak boleh menyerang

atau menyalahkan audit/ pihak lain. Cara yang paling efektif

dalam memulai konfrontasi adalah dengan menjelaskan

dampak nyata dari konflik yang terjadi.

4) Mendengarkan pandangan orang lain.

5) Menggunakan proses pemecahan persoalan untuk mencapai

konsesus. Ini berarti auditor harus mampu menjelaskan

persoalan, menghasilkan dan menilai cara-cara pemecahan,

menentukan bersama (tidak dengan voting) pemecahan yang

paling baik memilih pemecahan yang bisa diterima kedua

belah pihak, dan merencanakan implementasi pemecahan

masalah.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

c. Peran pewawancara

Komunikasi yang dilakukan auditor sering kali berbentuk

wawancara. Tujuannya adalah mencari fakta dan bukan opini.

Karena itu auditor harus memahami konteks dan tujuan wawancara

itu.

d. Peran “Negosiator” dan “Komunikator”

Negosiator, tidak boleh memandang remeh orang lain, karena

keberhasilan seorang negosiator adalah jika ia berhasil

menciptakan kondisi dimana semua pihak dapat terpenuhnya

keinginan.

Komunikator, mewujudkan komunikasi yang efektif. Beberapa

yang perlu diperhatikan dalam komunikasi.

1) Memahami dan mendengarkan lawan bicara

2) Berfikir positif dan bersikap tenang

3) Menguasai bahan pembicaraan

3. STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK

(SPFAIB)

Di dalam SPFAIB merupakan standar yang memuat ukuran

minimal tentang fungsi audit intern menurut Tawaf, (1999:21) yang perlu

diselenggarakan oleh bank umum serta aspek-aspek yang berkaitan

dengan pelaksanaan audit intern audit tersebut. Standar ini tidak

dimaksudkan untuk mengurangi secara teknis dan rinci tentang teknik

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

dan tata cara pelaksanaan fungsi audit intern serta tidak pula

dimaksudkan untuk mengatur bentuk organisasi SKAI. Dengan adanya

SPFAIB diharapkan dapat terciptanya kesamaan landasan semua bank

umum di Indonesia mengenai tingkat pemeliharaan kepentingan dari

semua pihak yang terkait dengan bank.

Dalam pelaksanaannya, penyusunan Internal Audit Charter dan

Panduan Audit Intern bank ini disusun dengan memprehatikan

pelaksanaan kerja di Bank dan mengacu pada SPFAIB. Dengan

demikian, setiap bank perlu memiliki Internal Audit Charter, sebagai

landasan kerja audit intern dan panduan audit intern, sebagai petunjuk

perencanaan, pelaksanaan dan pendokumentasian audit intern bank.

a. Hubungan SPFAIB dengan standar yang lain

Bank secara organisatoris atau karena hal lain harus mengikuti

standar lembaga lain atau dari organisasi induknya, baik di dalam

maupun di luar negeri, seperti Norma Pemeriksaan Satuan

Pengawasan Intern BUMN/BUMD atau Standards For The

Professional Practice of Internal Auditing (The Institute of Internal

Auditors). Dalam pelaksanaan fungsi audit intern, suatu bank

minimal harus memenuhi ukuran-ukuran yang telah di tetapkan

dalam SPFAIB.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

b. Keterkaitan SPFAIB dengan pengawasan Bank Indonesia

Kepatuhan bank dalam melaksanakan fungsi audit intern

berdasarkan SPFAIB merupakan salah satu aspek pengawasan dari

Bank Indonesia.

Bank Umum dituntut untuk melaksanakan SPFAIB ini dengan

sebaik-baiknya. Untuk menekan pentingnya pelaksanaannya Bank

Indonesia juga memberi beberapa sangsi bila bank tidak

melaksanakan dengan baik, antara lain adalah denda. Beberapa

item dari pertanyaan tingkat kesehatan bank yang menyangkut

manajemen bank juga menyangkut pelaksanaan SPFAIB yang

mencakup beberapa aspeknya. Apabila ada jawaban dari daftar

pertanyaan/pernyataan tersebut yang “tidak memuaskan” berarti

nilai kesehatan bank berkurang dan tidak memperoleh nilai

optimal.

4. STANDAR PROFESI SATUAN KERJA FUNGSI AUDIT INTERN

Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 1/6/PBI/1999, Bank

wajib menerapkan fungsi audit intern bank sebagaimana ditetapkan

dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank yang merupakan

lampiran tidak terpisahkan dari Peraturan Bank Indonesia ini. Dalam hal

suatu Bank telah mempunyai standar audit intern sendiri maka standar

tersebut harus sekurang-kurangnya memenuhi Standar Pelaksanaan

Fungsi Audit Intern Bank.

Berdasarkan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank, Bank wajib:

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

a. Menyusun Piagam Audit Intern ( Internal Audit Charter);

b. Membentuk Satuan Kerja Audit Intern (SKAI);

c. Menyusun panduan audit intern.

Membentuk Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) bertugas dan bertanggung

jawab untuk :

a. membantu tugas Direktur Utama dan Dewan Komisaris dalam

melakukan pengawasan dengan cara menjabarkan secara operasional

baik perencanaan, pelaksanaan maupun pemantauan hasil audit;

b. membuat analisis dan penilaian di bidang keuangan, akuntansi,

operasional dankegiatan lainnya melalui pemeriksaan langsung dan

pengawasan secara tidak langsung;

c. mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan

meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana;

d. memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang

kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan manajemen.

SKAI merupakan satuan kerja yang bertanggung jawab langsung kepada

Direktur Utama. Dalam melaksanakan tugasnya SKAI menyampaikan

laporan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan

kepada Direktur Kepatuhan. Kepala SKAI diangkat dan diberhentikan

oleh Direktur Utama bank dengan persetujuan Dewan Komisaris.

5. RUANG LINGLUP PEKERJAAN AUDIT INTERN

Ruang lingkup pekerjaan audit intern menurut 7/SEOJK.03/2016

harus mencakup pemeriksaan dan penilaian atas kecakupan dan

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

efektivitas sistem pengendalian internal dari BPR yang bersangkutan dan

atas kualitas kinerja dalam melaksanakan tanggung jawab yang telah

ditetapkan. Ruang lingkup pekerjaan dan kegiatan yang akan harus

diaudit disetujui oleh Direktur Utama dan Dewan Komisaris.

a. Penilaian kecakupan sistem pengendalian intern

Pemeriksaan dan penilaian atas kecukupan dari sistem pengendalian

intern dimaksudkan untuk menentukan sampai seberapa jauh sistem

yang telah ditetapkan dapat diandalkan kemampuannya untuk

memberikan keyakinan yang memadai bahwa tujuan dan sasaran

BPR dapat dicapai serta efisien dan ekonomis.

b. Penilaian efektifitas sistem pengendalian intern

Pemeriksaan dan penilaian atas efektifitas dari sistem pengendalian

intern dimaksudkan untuk menentukan sejauh mana sistem tersebut

sudah berfungsi seperti yang diharapkan.

c. Penilaian kualitas kerja

Pemeriksaan dan penilaian atas kualitas kerja dimaksudkan untuk

menentukan tujuan dan sasaran organisasi telah tercapai.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

D. STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BPR

BERDASARKAN OTORITAS JASA KEUANGAN

1. STRUKTUR ORGANISASI, FUNGSI, TUGAS, DAN TANGGUNG

JAWAB

Menurut nomor 7/SEOJK.03/2016 fungsi audit intern merupakan

alat untuk membantu memastikan bahwa BPR dapat mengelola dan

mengamankan dana yang dihimpun dari masyarakat sehingga dapat

mengoptimalkan kemampuannya dalam melayani masyarakat sekaligus

meningkatkan kesejahteraan karyawan, Direksi, Dewan komisaris, dan

pemegang saham. Oleh karena itu, manajemen BPR harus bertanggung

jawab untuk mengarahkan agar fungsi audit intern dapat berjalan dengan

efektif untuk menjamin keamanan aset BPR melalui pemberian

kewenangan kepada SKAI atau PE Audit Intern. Sehubungan dengan

kewenangan tersebut, SKAI atau PE Audit Intern harus memiliki

pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan audit dalam bidang

operasional BPR dan senantiasa bekerja sesuai dengan pedoman

pelaksanaan audit intern yang berlaku pada BPR dan kode etik profesi.

a. Struktur Organisasi

Struktur organisasi fungsi audit intern dalam rangka penerapan

fungsi audit intern sesuai dengan jumlah modal inti sebagaimana

dimaksud dalam pasal 59 POJK Tata Kelola BPR, sebagai berikut :

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp 50.000.000.000,00

(lima puluh milyar rupiah) wajib membentuk Satuan Kerja Audit

Intern (SKAI).

Contoh struktur organisasi BPR memiliki SKAI

Garis komunikasi atau penyampaian informasi

Gambar 2.1 struktur organisasi BPR memiliki SKAI

Dewan Komisaris Komite Audit

Direktur Utama

Direksi

SKAI

Direktur yang

membawahi fungsi

kepatuhan

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

2) BPR dengan modal inti kurang dari Rp 50.000.000.000,00 (lima

puluh milyar rupiah) wajib menunjuk 1 (satu) orang (Pejabat

Eksekutif) PE audit intern.

Contoh struktur organisasi BPR memiliki PE Audit Intern

Garis komunikasi atau penyamaian informasi

Gambar 2.2 struktur organisasi BPR memiliki PE

Struktur organisasi harus mengatur bahwa SKAI atau PE Audit

Intern bertanggung jawab kepada Direktur Utama dalam

melaksanakan fungsi audit intern. Oleh karena jenis kegiatan usaha,

volume usaha, dan jaringan kantor BPR berbeda pada masing-masing

BPR maka dalam menentukan struktur organisasi SKAI atau PE

Audit Intern perlu disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi

masing-masing BPR namun tetap berpedoman pada ketentuan

Otoritas Jasa Keuangan.

Dewan Komisaris

Direktur Utama

Direktur

PE Audit Internal

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

b. Kedudukan SKAI atau PE Audit Intern, Direktur Utama, dan Dewan

Komisaris

SKAI atau PE Audit Intern bertanggung jawab langsung kepada

Direktur Utama. Direksi dan Dewan Komisaris harus mendukung

SKAI atau PE Audit Intern agar tugas audit intern dapat terlaksana

secara efektif.

Direktur Utama bertanggung jawab untuk menjamin

terselenggaranya pelaksanaan fungsi auidt intern dan memastikan

tindak lanjut hasil temuan pemeriksa SKAI atau PE Audit Intern.

Dewan Komisaris memiliki kewenangan untuk meminta Direksi

menindak lanjuti hasil temuan pemeriksaan SKAI atau PE Audit

Intern.

Dalam melaksanakan tugasnya, SKAI atau PE Audit Intern wajib

menyampaikan laporan kepada Direktur Utama dan Dewan

Komisaris.

c. Pengangkatan dan Pemberhentian

Kepala SKAI atau PE Audit Intern diangkat dan diberhentikan oleh

Direksi dengan mempertimbangkan pendapat dari Dewan Komisaris

dan dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan.

d. Independensi

SKAI atau PE Audit Intern harus independen terhadap fungsi

operasional, yaitu fungsi yang terkait dengan pemberian kredit,

penghimpunan dana, kegiatan operasional lainnya. SKAI atau PE

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

Audit Intern mampu melaksanakan tugasnya tanpa pengaruh atau

tekanan dari pengurus BPR dan pihak ekstern.

Untuk mendukung independensi dan menjamin kelancaran audit

serta wewenang dalam memantau tindak lanjut, Kepala SKAI atau

PE Audit Intern dapat berkomunikasi langsung dengan Dewan

Komisaris untuk menginformasikan berbagai hal yang berhubungan

dengan audit. Pemberian informasi tersebut dilaporkan kepada

Direktur Utama.

Auditor intern dianggap independen apabila dapat bekerja dengan

bebas dan objektif. Untuk memperoleh independen tersebut,

kedudukan SKAI atau PE Audit Intern dalam organisasi harus

ditetapkan sedemikian rupa sehingga mampu mengungkapkan

pandangan dan pemikirannya tanpa pengaruh atau tekanan dari

Direksi, Dewan Komisaris, pemegang saham, karyawan, atau pihak

lain yang terkait dengan BPR. Selain itu, SKAI atau PE Audit Intern

harus :

1) Mendapat dukungan penuh dari pengurus BPR agar dapat

bekerja dengan bebas tanpa campur tangan dari pihak manapun,

2) Memiliki kebebasan dalam menetapkan metode, cara, teknik dan

pendekatan audit yang akan dilakukan,

3) Menerapkan objektivitas, yaitu sikap mental yang independen

dalam melakukan audit. Sikap mental tersebut tercemin dari

laporan yang lengkap, objektifitas serta berdasarkan analisis

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

yang cermat dan tidak memihak. Untuk dapat memelihara

objektivitas diperlukan antara lain :

a) Rotasi secara berkala penugasan pekerjaan kepada para

auditor intern (apabila BPR diwajibkan membentuk SKAI);

b) Review secara cermat atas laporan hasil audit serta

prosesnya;

4) Bebas dari pertentangan kepentingan atas objek atau kegiatan

yang diperiksa. Penugasan auditor intern oleh kepala SKAI atau

penunjukan PE Audit Intern harus dilakukan sedemikian rupa

sehingga dapat dihindari terjadinya pertentangan kepentingan.

e. Wewenang, Tugas, dan Tanggung Jawab

SKAI atau PE Audit Intern harus memiliki tugas dan tanggung

jawab sebagaimana dimaksud dalam pasal 60 POJK Tata Kelola

BPR yaitu :

1) Membantu tugas Direktur Utama dan Dewan Komisaris dalam

melakukan pengawasan operasional BPR yang mencakup

perencanaan, pelaksanaan maupun pemantauan hasil audit;

2) Membuat analisis dan penilaian di bidang keuangan, akuntansi,

operasional, dan kegiatan lainnya paling sedikit dengan cara

pemeriksaan langsung dan analisis dokumen;

3) Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk mempebaiki dan

meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana;

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

4) Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang

kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan manajemen.

Wewenang, tugas, dan tanggung jawab SKAI atau PE Audit Intern

harus dirumuskan dalam suatu dokumen tertulis yang harus disetujui

oleh Dewan Komisaris dan paling sedikit mencantumkan :

1) Kepala SKAI atau PE Audit Intern;

2) Kewenangan untuk melakukan akses terhadap catatan, karyawan,

sumber daya, dan dana, serta aset BPR lainnya yang berkaitan

dengan pelaksanaan audit;

3) Ruang lingkup kegiatan audit intern;

4) Pernyataan bahwa auditor intern tidak boleh mempunyai

wewenang atau tangung jawab untuk melaksanakan kegiatan

operasional dari audit.

Kepala SKAI atau PE Audit Intern bertanggung jwab untuk

merencanakan audit, melaksanakan audit, mengatur, dan

mengarahkan audit serta mengevaluasi prosedur yang ada untuk

memperoleh keyakinan bahwa tujuan dan sasaran dari BPR dapat

dicapai secara optimal. SKAI atau PE Audit Intern harus

mempertanggung jawabkan kegiatan secara berkala kepada Direktur

Utama.

SKAI atau PE Audit Intern harus dapat memberikan konsultasi

kepada pihak internal BPR yang membutuhkan, terutama

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

menyangkut ruang lingkup tugasnya. SKAI atau PE Audit Intern

antara lain harus memberikan tanggapan atas usulan kebijakan atau

sistem dan prosedur untuk dapat memastikan bahwa dalam kebijakan

ataupun sistem yang baru tersebut telah dimasukkan aspek-aspek

pengendalian intern sehingga dalam pelaksanaannya dapat tercapai

tujuannya secara efektif dan efisien. Dengan adanya keterlibatan

SKAI atau PE Audit Intern dalam review sistem, tidak berarti bahwa

hal-hal tersebut akan dikecualikan sebagai objek audit.

f. Perencanaan

Kegiatan audit intern untuk periode 1 (satu) tahun buku harus

berdasarkan pada perencanaan yang matang. SKAI atau PE Audit

Intern bertanggung jawab dalam pembuatan rencana untuk

melaksanakan fungsi audit intern. Rencana tersebut harus konsisten

dengan wewenang dan tanggung jawab SKAI atau PE Audit Intern,

tujuan BPR, serta disetujui oleh Direktur Utama dan dilaporkan

kepada Dewan Komisaris dan Komite Audit (apabila BPR memiliki

Komite Audit). Proses perencanaan audit terdiri atas :

1) Penentu tujuan audit

Tujuan harus dapat diukur dan sesuai dengan rencana serta

anggaran operasi BPR.

2) Penentu jadwal kerja audit

Jadwal kerja audit harus mencakup kegiatan yang akan diaudit,

tanggal mulai dan waktu yang dibutuhkan, dengan

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

mempertimbangan ruang lingkup audit dan hasil audit yang telah

dilakukan oleh Auditor Intern sebelumnya. Hal-hal yang harus

diperhatikan dalam membuat jadwal kerja audit paling sedikit :

a) Temuan audit periode sebelumnya;

b) Evaluasi risiko harus mencakup risiko sesuai jenis risiko

yang harus diterapkan oleh BPR sebagaimana diatur

dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan mengenai

penerapan manajemen risiko bagi BPR. Tujuan

dilakukannya evaluasi risiko adalah untuk

mengidentifikasi kegiatan yang material atau signifikan

dari unit kerja yang diaudit.

3) Rencana sumber daya manusia dan anggaran

Dalam perencanaan sumber daya manusia dan anggaran perlu

diperhatikan antara lain jumlah auditor intern yang diperlukan

untuk pelaksanaan tugas dalam hal BPR memliki SKAI,

kualifikasi yang dibutuhkan dan pelatihan yang diperlukan untuk

upaya pengembangan selain kegiatan admimistrasi yang harus

dilakukan.

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

E. STANDAR FUNGSI AUDIT INTERN BERDASARKAN BANK FOR

INTERNATIONAL SETTLEMENTS

Artikel 1 : Efektifitas fungsi audit intern secara independen dan

objektifitas mengevaluasi kualitas dan efektifitas dari

pengendalian intern bank, manajemen risiko, dan tata

kelola pemerintah, yang membantu manajemen senior

dan Dewan Direksi melindungi organisasinya dan

reputasinya.

Artikel 2 : Setiap fungsi audit intern bank bersifat independen

dari aktifitas yang di auditkan. Ini mensyaratkan bahwa

fungsi audit intern sesuai dengan kedudukan yang

dibutuhkan bank, memungkinkan auditor intern

menjalankan tugas mereka dengan objektifitas.

Artikel 3 : Kompetensi profesional, termasuk pengetahuan dan

pengalaman dari masing-masing auditor intern dan

auditor-auditor intern yang kolektif, yang terpenting

adalah untuk keefektifitasan dari fungsi audit intern.

Artikel 4 : Auditor Intern mempunyai integritas.

Artikel 5 : Masing-masing bank mempunyai internal audit

charter untuk mengartikulasikan tujuan, kedudukan dan

wewenang dari fungsi audit intern bank.

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

Artikel 6 : Seluruh aktifitas (termasuk kegiatan outsourcing)

dan seluruh entitas dari bank harus dalam lingkup fungsi

audit intern.

Artikel 7 : Fungsi audit intern bekerja sesuai peraturan yang

ditetapkan.

Artikel 8 : Masing-masing bank mempunyai fungsi audit intern

yang permanen.

Artikel 9 : Dewan Direksi bertanggung jawab memastikan

penetapan manajemen senior dan mampu

mempertahankan efektifitas dan efisiensi pengendalian

intern dan fungsi audit intern.

Artikel 10 : Komite audit atau setaranya, mengawasi fungsi

audit inten.

Artikel 11 : Kepala departemen dari fungsi audit intern

bertanggung jawab untuk memastikan mematuhi

standard auditing internal dan dengan kode etik yag

relevan.

Artikel 12 : Fungsi audit intern harus melaporkan temuannya

kepada komite audit dari Dewan Direksi dan

menginformasikannya kepada manajemen senior.

Artikel 13 : Audit intern harus mengimbangi dan menilai

diantara keduanya menajemen operasional, manajemen

risiko dan pengendalian intern lainnya.

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

Artikel 14 : Fungsi audit intern dalam struktur organisasi atau

pemegang struktur perusahaan harus ditetapkan secara

terpusat dari bank induk.

Artikel 15 : Terlepas dari kegiatan audit intern yaitu

outsourcing, Dewan Direksi tetap bertanggung jawab

untuk memastikan bahwa sistem pengendalian intern dan

fungsi audit intern yang memadai dan beroperasi secara

efektif.

Artikel 16 : Supervisor membicarakan dengan auditor intern

bank untuk :

a. Membahas area risiko yang teridentifikasi oleh

kedua belah pihak

b. Memahami langkah mitigasi risiko yang diambil

oleh bank

c. Untuk mengawasi bank dalam mengidentifikasi

kelemahannya.

Artikel 17 : Supervisor bank harus menilai secara umum apakah

fungsi audit intern memiliki posisi yang pantas pada

bank dan beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip

tersebut.

Artikel 18 : Supervisor bank secara resmi harus melaporkan

semua kelemahan yang teridentifikasi dalam fungsi audit

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

intern kepada Dewan Direksi dan diperlukan tindakan

perbaikan.

Artikel 19 : Otoritas Supervisor harus mempertimbangkan

dampak dari penilaian atas fungsi audit intern pada

penilaian mengenai profil risiko bank dan pada kinerja

supervisor.

Artikel 20 : Otoritas supervisor harus siap untuk mengambil

tindakan pengawasan informal atau formal yang

diperlukan manajemen senior dan Dewan untuk

memperbaiki setiap kekurangan yang diidentifikasi

terkait dengan fungsi audit intern dalam waktu tertentu

dan untuk penyediaan Dewan pengawas melalui laporan

perkembangan yang ditulis secara periodik.

F. ETIKA

1. PENGERTIAN ETIKA

Etika berasal dari kata yunani ethos, yang dalam bentuk jamaknya

(ta etha) berarti “adat istiadat” atau “kebiasaan”. Perpanjangan dari adat

membangun suatu aturan kuat di masyarakat, yaitu bagaimana suatu

tindak dan tanduk mengikuti aturan-aturan, dan aturan tersebut ternyata

telah membentuk moral masyarakat dalam menghargai adat istiadat yang

berlaku. Moralitas adalah istilah yang dipakai untuk mencangkup praktik

dan kegiatan yang membedakan apa yang baik dan apa yang buruk,

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

aturan-aturan yang mengendalikan kegiatan itu dan nilai-nilai yang

tersimbol di dalamnya yang dipelihara atau dijadikan sasaran oleh

kegiatan dan praktik tersebut.

Moralitas suatu masyarakat berkaitan di satu pihak dengan adat

istiadat dan kebiasaan yang telah diterima selaku perilaku yang baik dan

yang buruk oleh masyarakat atau kelompok yang bersangkutan. Moral

mampu mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan.

Ilmu etika tidak bisa dikesampingkan dari ilmu filsafat, ini terlihat

dari usaha-usaha dalam menafsirkan etika sering di lihat dari sudut

pandang filsafat. Karena filsafat sering dianggap sebagai induknya ilmu

etika. Ini seperti yang dikatakan oleh K. Bertens bahwa, ”Etika adalah

cabang filsafat yang mempelajari baik buruknya perilaku manusia”.

Ada banyak definisi etika yang dikemukakan oleh para ahli, namun

semuanya mengacu pada moralitas. Sehingga etika dapat diterjemahkan

sebagai bentuk tindakan dengan mendasarkan moral sebagai ukurannya.

Moral dan ukurannya dapat dilihat dari berbagai segi, seperti segi agama,

hati nurani, dan aturan-aturan yang tertulis maupun tidak tertulis. Dimana

semua itu dijadikan sebagai pandangan dalam memahami lebih dalam

tentang etika (Fahmi, 2013:2).

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

2. ETIKA PERBANKAN DALAM KODE ETIK BANKIR INDONESIA

(KEBI)

Secara umum, kode etik bankir indonesia yang menjadi pedoman

bagi bankir di Indonesia menurut (Nugroho, 2008) meliputi beberapa

aspek berikut ini :

a. Seorang bankir patuh dan taat pada ketentuan perundang-undangan

dan peraturan yang berlaku.

Dalam prespektif etika, seorang bankir ideal diharapkan selalu

patuh dan taat pada hukum positif yang berlaku saat ini. Kepatuhan

dan ketaatan terhadap hukum positif menjadi salah satu garansi

keamanan setiap kegiatan perbankan. Garansi keamanan

merupakan salah satu persyaratan utama aspek keberlanjutan

kegiatan perbankan.

b. Seorang bankir melakukan pencatatan yang benar mengenai segala

transaksi yang berkaitan dengan kegiatan banknya.

Kompleksitas kegiatan bisnis dan ekonomi termasuk dalam sektor

perbankan mendorong pentingnya aspek ketelitian seorang bankir

dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Salah satu cermin

ketelitian tersebut adalah dengan melakukan pencatatan yang benar

terhadap seluruh transaksi yang berkaitan dengan banknya.

c. Seorang bankir menghindari diri dari pesaing yang tidak sehat.

Kompetisi antar bank yang semakin ketat saat ini menuntut

kemampuan bankir sebagai profesional untuk memenangkan agar

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

prinsip bisnis dalam perbankan tetap terjaga. Di sisi lain, dalam

kesehariannya seorang bankir pun harus berkompetisi dengan

bankir lain dalam banknya. Berkompetisi seorang bankir harus

selalu menjunjung tinggi prinsip persaingan sehat.

d. Seorang bankir tidak menyalahgunakan wewenangnya untuk

kepentingan pribadi.

Dalam posisinya sebagai seorang yang profesioanal, seorang bankir

di tuntut untuk mampu memisahkan kepentingan pribadi dan

kepentingan profesi. Prinsip ini menjadi salah satu prinsip penting

dalam kode etik bankir mengingat pada dampak yang ditimbulkan

akibat terjadinya masalah keagenan dalam sektor ini.

e. Seorang bankir menghindari diri dari ketertiban dalam

pengambilan keputusan hal terdapat pertentangan kepentingan.

Sebagai salah satu entitas yang bergerak dalam jantung

perekonomian dan bisnis, seorang bankir tidak dapat lepas dari

pengaruh aspek-aspek lain seperti politik, seperti sektor ekonomi

lainnya seperti perumahan, industri dan sebagainya. Dalam kondisi

inilah seorang bankir harus mampu mengambil keputusan secara

independen. Independensi bermanfaat melepaskan diri dari

kepentingan tertentu jika terjadi pertentangan kepentingan.

f. Seorang bankir menjaga kerahasiaan nasabah dan banknya.

Kerahasiaan nasabah dan bank merupakan aspek penting untuk

menjaga privasi serta kondisi bank dari pihak-pihak yang tidak

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

bertanggung jawab. Dalam posisi ini, bankir dapat berperan sebagai

pihak yang secara aktif mengantisipasi segala potensi kejahatan

yang menggunakan informasi tersebut.

g. Seorang bankir memperhitungkan dampak yang merugikan dari

setiap kebijakan yang di tetapkan banknya terhadap ekonomi,

sosial, dan lingkungan.

Peran perbankan yang vital dalam perekonomian, mendorong

perbankan harus bersikap hati-hati dalam melakukan kegiatan dan

aktivitas bisnisnya. Potensi dampak yang besar akibat kesalahan

pengolahan perbankan yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun

2008 ini serta Indonesia pada tahun 1998 menjadi perhatian serius

bagi perbankan. Oleh karena itu, seorang bankir yang profesional

harus memperhitungkan dampak yang merugikan dari setiap

kebijakan yang ditetapkannya terhadap keadaannya ekonomi, sosial

dan lingkungan.

h. Seorang bankir tidak menerima hadiah atau imbalan yang

memperkaya diri pribadi maupun keluarganya.

Nasabah dan stakeholder sangat berkepentingan terhadap

efektifitas produk dan jasa layanan perbankan. Dalam kondisi ini,

efektifitas produk dan layanan sering berpotensi menjadi

“dagangan” antara nasabah dan bankir. Oleh karena itu, untuk

mengantisipasinya dalam kode etik bankir, seorang bankir tidak

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

diperkenankan untuk menerima hadiah atau imbalan yang

memperkaya diri pribadi maupun keluarganya.

i. Seorang bankir tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat

merugikan citra profesinya.

Konklusi dari seluruh aspek kode etik di atas memerlukan

penegasan bahwa seorang bankir harus tetap menjaga

profesionalitasnya dengan tidak melakukan perbuatan tercela yang

dapat merugikan citra profesinya.

3. KODE ETIK AUDITOR INTERN

(terjemah dari IIA Code of Ethics tahun 2000)

a. Integritas

1) Harus melaksanakan pekerjaan dengan kejujuran, kecermatan, dan

tanggung jawab.

2) Harus menaati hukum dan melakukan pengungkapan sesuai hukum

dan aturan profesi.

3) Dilarang terlibat dalam aktivitas ilegal, atau perbuatan yang

mendiskreditkan profesi auditor intern

4) Harus menghormati dan berkontribusi terhadap legitimasi dan

tujuan etis dari organisai

b. Objektivitas

1) Tidak dalam kegiatan aktivitas atau hubungan yang mengurangi

atau berpotensi mengurangi ketidakbiasaan penilaian auditor.

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

Keterlibatan semacam ini meliputi aktivitas atau hubungan yang

dapat menimbulkan konflik kepentingan dari organisasi.

2) Tidak menerima segala hal yang dapat mengurangi penilaian

profesionalnya.

3) Harus mengungkapkan seluruh fakta material yag mereka ketahui,

yang jika tidak diungkapkan dapat mengganggu aktivitas pelaporan

yang sedang di review.

c. Kerahasiaan

a) Berhati-hati dalam penggunaan dan proteksi terhadap informasi

yang diperoleh dalam pelaksanaan tugas.

b) Tidak menggunakan informasi untuk keuntungan pribadi atau

dengan cara yang bertentangan dengan hukum atau mengancam

tujuan legitimasi dan etis organisasi.

d. Kompetensi

a) Hanya terlibat dalam jasa yang pengetahuan, kemampuan,

pengalamannya dikuasai.

b) Harus melaksanakan jasa pengauditan internal sesuai standardfor

the propessional practise of international of auditing.

c) Harus meningkatkan kemampuan dan efektifitas dan kualitas yang

diberikan.

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

4. SIKAP MENTAL DAN ETIKA AUDITOR INTERN

Sikap mental dan etika auditor intern menurut Tawaf (1999:96) yaitu :

a. Sikap mental auditor intern bank

Auditor intern harus memiliki sikap mental dan tanggung jawab

profesi yang tinggi, sehingga kualitas hasil kerjanya dapat

dipertanggung jawabkan dan dapat digunakan untuk membantu

terwujudnya perkembangan bank yang wajar dan sehat.

Sesuai dengan SPFAIB, bahwa auditor intern bank harus

memiliki sikap mental yang tercermin dari :

1) Kejujuran, Auditor intern harus selalu mengemukakan

pendapat secara jujur dan bijaksana, sesuai dengan hasil

temuannya.

2) Objektivitas, Auditor intern harus selalu mempertahankan

sikap objektif, sehingga dapat mengemukakan temuannya

berdasarkan bukti-bukti atau fakta-fakta yang dapat

dipertanggungjawabkan. Dengan demikian laporan atas hasil

temuan harus lengkap dan didasarkan pada analisis objektif.

3) Ketekunan, Auditor intern harus memiliki ketekunan dan

keuletan didalam menelusuri masalah/ indikasi yang dihadapi

guna memperoleh bukti-bukti yang akan mendukung

temuannya.

4) Loyalitas, Auditor intern harus menunjukan loyalitas kepada

tanggung jawab profesinya.

Page 41: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - abstrak.uns.ac.id · hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Berdasarkan uraian di atas jelaslah bagi kita arti dan pentingnya

b. Etika auditor intern bank

Auditor intern harus mematuhi Kode Etik Profesi yang antara lain

mengacu kepada Code of Ethics dari The Institute of Internal

Auditors :

1) Berperilaku jujur, santun, tidak tercela, objektif, dan bertanggung

jawab,

2) Memiliki dedikasi tinggi,

3) Tidak akan menerima apapun yang akan mempengaruhi pendapat

profesionalnya,

4) Menjaga prinsip kerahasiaan sesuai dengan ketentuan dan

perundangan yang berlaku,

5) Terus meningkatkan kemampuan profesionalnya.