BAB II LANDASAN TEORI -...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI -...
14
BAB II
LANDASAN TEORI
Landasan teori merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian,yaitu
dapat meneliti dalam menentukan tujuan dan arah penelitiannya. Melalui
penelitian ini diharapkan suatu teori dapat diuji kebenaranya dan dapat
dikembangkan atau bahkan disangkal bila ternyata menyimpang dari pengamatan
secara empiris.
2.1 Definisi Konsep
Konsep merupakan simbul yang digunakan untuk memaknai fenomena
(Ihallauw, 2000 : 17 ) konsep yang dipakai dalam penulisan skripsi ini di
harapkan untuk dapat memberikan pemahaman dan pengertian untuk menghindari
salah pengertian maupun terhadap penafsiran yang berbeda .
2.2 Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan
dan kebutuhan pelanggan dipenuhi atau kinerja suatu jasa sekurang –
kurangnya sama seperti apa yang diharapkan
(Prof.J.Supranto,M.A.,APU,2006 : 224) Suatu pelayanan dinilai memuaskan
bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.
Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam menyediakan
pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Apabila pelanggan
15
merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan
tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Hal ini terutama sangat
penting bagi pelayanan. Tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan
merupakan faktor yang penting dalam mengembangkan suatu sistim penyediaan
pelayanan yang tanggap terhadap kebutuhan pelanggan, meminimalkan biaya dan
waktu serta memaksimalkan dampak pelayanan terhadap populasi sasaran.
“Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja
(atau hasil) yang dia rasakan dibandingkan dengan harapannya” (Philip Kotler dan
AB Susanto, 2000 : 53) . Seperti dijelaskan dalam beberapa definisi di atas maka
dapat diambil kesimpulan bahwa kepuasan pelanggan akan tercapai apabila
konsumen telah memiliki persepsi yang bauk terhadap produk yang dibelinya dan
sesuai dengan harapan yang diinginkan. Sebagai contoh pelanggan dapat
mengalami salah satu dari tingkat kepuasan yaitu jika kinerja sesuai dengan
harapan, pelanggan puas. Dan jika kinerja melebihi harapan, pelanggan sangat
puas. Pelanggan membentuk harapannya berdasarkan pesan yang mereka terima
dari perusahaan dan sumber informasi lainnya. Bila pelanggan merasa puas, maka
pelanggan akan mengkonsumsi produk atau jasa tersebut lagi. Dengan demikian
jelaslah bahwa konsumen atau pelanggan dan kepuasan mempunyai hubungan
erat karena konsumen atau pelanggan itu berusaha mencari suatu kepuasan dari
pelayanan jasa.
Kepuasan pelanggandigambarkansebagai suatu proses yang dinamis, dapat
berubah karena berkaitan dengan dimensi sosial yang kuat. Dimensi kepuasan
mengandung komponen makna dan emosi yang integral. Proses kepuasan
16
pelanggan itu sendiri saling berhubungan antara berbagai paradigma, model
dengan mode tetapi selalu berkaitan dengan kepuasan hidup dan kualitas hidup itu
sendiri. Pada intinya kepuasan pelanggan adalah response atau tanggapan yang
diberikan oleh pelanggan (customer) atas terpenuhinya kebutuhan, sehingga
memperoleh rasa senang atau nyaman.Dengan pengertian itu, maka penilaian
terhadap suatu bentuk keistimewaan atau kelebihan dari suatu barang/jasa ataupun
barang/jasa itu sendiri, dapat memberikan suatu tingkat kenyamanan yang
berhubungan dengan pemenuhan suatu kebutuhan, termasuk pemenuhan
kebutuhan yang sesuai (meetexpectation) atau melebihi harapan (excellent)
pelanggan.
Skope Kepuasan Pelanggan
Berhubung dalam kenyataannya kepuasan pelanggan sangat bervariasi dan
temporer, artinya kepuasan pada satu situasi tidak menjamin kepuasan pada situasi
yang lain. Maka skope kepuasan pelanggan ini menjadi agak luas, tergantung pada
target (yang berubah-ubah) dalam pemenuhan kebutuhan yang diukurkan oleh
pelanggan pada setiap transaksi dengan suatu produsen/perusahaan.
Dapat dikatakan bahwa kepuasan pelanggan bergantung kepada kualitas
produk atau layanan dan bagaimana produk atau layanan tersebut dapat memenuhi
atau sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Bagaimana mengetahui kecocokan
produk atau layanan ini dengan kebutuhan pelanggan? Beberapa faktor yang dapat
diidentifikasikan sebagai penentu kepuasan pelanggan berdasarkan perilaku
konsumen adalah:
17
1. Pelayanan yang memiliki nilai tambah
2. Disain, kemasan atau tampilan dari produk atau jasa
3. Aspek bisnis yang dapat ditimbulkan
4. Aspek emosional pelanggan
2.3 Mengukur Kepuasan Konsumen atau Pelanggan
Walaupun perusahaan yang berpusat pada pelayanan berusaha menciptakan
kepuasan pelanggan yang tinggi, tetapi itu bukan sasaran utama. Jika perusahaan
meningkatkan kepuasan pelanggan dengan menurunkan harga atau meningkatkan
pelayanannya, hasilnya mungkin adalah laba yang rendah. Perusahaan mungkin
mampu meningkatkan provitabilitasnya dengan cara selain meningkatkan
kepuasan juga. Mengeluarkan lebih banyak biaya untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan mungkin mengalihkan dana yang seharusnya untuk meningkatkan
kepuasan “mitra” lain.
Penelitian ini dalam mengukur kepuasan konsumen atau pelanggan itu ada 3
indikator :
1. Ketepatan dalam pelayanannya.
2. Kecepatan dalam pelayananya.
3. Keamanan dalam pengiriman barang.
Dengan 3 indikator itu akhirnya perusahaan harus beroperasi dengan filosofi
bahwa perusahaan senantiasa memberikan level kepuasan pelanggan yang tinggi
18
asalkan juga dapat memberikan setidaknya level kepuasan yang dapat diterima
oleh para pemercaya (stakeholders) lain, dengan sumber daya tertentu.Menurut
(Kotler dan AB Susanto, 2000 : 53) ada beberapa metode yang digunakan
oleh perusahaan untuk mengetahui dan mengukur kepuasan pelanggan,
yaitu :
1. Sistem Keluhan dan Saran
Organisasi yang berfokus pada pelanggan, membuat pelanggan mudah
untuk menyampaikan saran atau keluhannya. Informasi-informasi yang mengalir
dari pelanggan memberi masukan pada perusahaan dan membuat perusahaan
lebih cepat menyelesaikan masalah atau keluhan yang timbul dari pelanggan.
2. Survey Kepuasan konsumen atau Pelanggan
Studi memperhatikan bahwa pelanggan yang merasa tidak puas akan
membeli lebih sedikit atau pindah ke perusahaan lain dari pada menyampaikan
keluhannya. Oleh karena itu, perusahaan tidak dapat menggunakan tingkat
keluhan pelanggan sebagai ukuran dari kepuasan pelanggan. Perusahaan
responsive yang akan mengukur langsung kepuasan dengan melakukan survei
periodik. Perusahan mengirim kuesioner atau menelepon pelanggan yang diambil
secara random untuk menanyakan apakah mereka merasa puas, biasa, kurang puas
atau tidak puas terhadap beberapa unsur pelaksanaan perusahaan. Perusahaan juga
mencari pandangan konsumen terhadap prestasi pesaingnya. Ketika
mengumpulkan data kepuasan pelanggan, adalah sangat berguna jika perusahaan
juga menanyakan mengapa pelanggan melakukan pembelian ulang, keinginan
19
atau kebutuhan pelanggan. Skor rekomendasi pelanggan (word of mouth) yang
tinggi menunjukan kepuasan pelanggan yang tinggi.
2.4 Kualitas Layanan atau Pelayanan
Secara sederhana, kualitas berarti “ kesesuaian dengan spesifikasi
pelanggan”. Kualitas bukanlah memenuhi sejumlah kriteria yang ditetapkan
perusahaan / instansi, sebaliknya kualitas adalah memenuhi kriteria yang
ditetapkan pelanggan. Kunci mencapai jenis kualitas ini, karena itu adalah
mengetahui siapa pelanggannya dan apa yang mereka inginkan. Sektor jasa yang
menghasilkan produk berupa pelayanan memiliki sifat yang khas, maka
penggunaan teknik manajemenkualitas standar tidaklah sesuai karena sifatnya
yang khas tersebut, beberapa peneliti dan akademisi mengembangkanbeberapa
metode untuk menemukan, mengukur, dan menganalisa determinan dari kualitas
pelayanan. Kualitas pelayananperlu diukur setidaknya karena tiga alasan [3],
yaitu:
1. Hasil pengukuran dapat digunakan untuk melakukan perbandingan antara
sebelum dan sesudah terjadinya perubahan pada suatu organisasi.
2. Pengukuran diperlukan untuk menemukan letak permasalahan yang terkait
dengan kualitas.
3. Hasil pengukuran diperlukan untuk menetapkan standar pelayanan
kualitas.
Ada 2 definisi tentang kualitas layanan atau pelayanan terhadap kepuasan
konsumen atau pelanggan antara lain :
20
a. Kualitas sebagai totalitas dari karakteristik suatu produk (barang dan
atau jasa) yang menunjang kemampuan untuk memenuhi kebutuhan yang
dispesifikasikan, kualitas seringkali diartikan sebagai segala sesuatu yang
memuaskan pelanggan terhadap persyaratan atau kebutuhan. Kata kepuasan atau
satisfaction berasal dari bahasa latin “Satis” (artinya cukup baik, memadai), dan
“Factio” (melakukan atau membuat) secara sederhana kepuasan dapat diartikan
sebagai “upaya pemenuhan sesuatu” atau membuat sesuatu" atau membuat
sesuatu memadai". Namun ditinjau dari perspektif perilaku konsumen, istilah
"kepuasan pelanggan" lantas menjadi sesuatu yang komplek.
b. Berdasarkan pengertian kualitas di atas dapat disimpulkan bahwa
pada,dasarnya kualitas mengacu kepada pengertian pokok yaitu kualitas terdiri
dari sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan langsung maupun
keistimewaan atraktif yang memenuhi keinginan pelanggan dan dengan demikian
memberikan kepuasan atas penggunaan produk tersebut. Kualitas terdiri dari
segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau kerusakan. Pasaruman, Zeithmal
dan Berry berpendapat terdapat lima perspektif kualitas yang berkembang.
Adapun model di bawah ini mengidentifikasikan lima kesenjangan yang
mengakibatkan kegagalan penyampaian jasa, yaitu:
1.Kesenjangan pengharapan konsumen dengan persepsi manajemen.
2.Kesenjangan persepsi manajemen dengan penjabaran kualitas jasa.
3.Kesenjangan penjabaran kualitas jasa dengan pemberian layanan jasa.
4.Kesenjangan penyerahan jasa dengan komunikasi eksternal.
21
5.Kesenjangan jasa yang dirasakan konsumen dengan jasa yang
diharapkan.
Upaya mempertahankan pelanggan atau konsumen harus mendapatkan
prioritas yang lebih besar lagi dibandingkan upaya mendapatkan pelanggan atau
konsumen baru. Umumnya lebih murah untuk mempertahankan pelanggan atau
konsumen yang sudah ada dari pada menarik pelanggan baru. Bila loyalitas
pelanggan atau konsumen terhadap suatuh jasa pelayanan yang diberikan oleh
kantor pos tersebut meningkat, kerentanan kelompok pelanggan atau konsumen
tersebut dari ancaman dan serangan dari pelayanan jasa lainnya dari pesaing dapat
dikurangi.
2.5 Kerangka Pikir
Pada penelitian ini penulisan menganalisis sikap pelanggan atau konsumen
sebagai pengguna jasa pelayanan kantor pos yang berada di cabang Salatiga
Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang, dalam penelitian ini akan terlihat
bagaimana kualitas kerja mereka.
22
Kantor
Pos
Didalam kantor pos itu, kegiatan utamanya ialah memberikan pelayanan jasa
terhadap pelanggan atau konsumennya. Disini pelanggan atau konsumenya itu
mempunyai tanggapan terhadap pelayanan jasa yang diberikan. Adapun pelayanan
jasa yang diberikan itu antara lain meliputi :
1. Ketepatan pelayanan meliputi :
a. Ketepatan pelaksanaan pelayanan
b. Kesesuaian pelaksanaan dengan prosedur yang ada
c. Kekosistenan dalam melayani
d. Pengunaan waktu efisien dalam melayani konsumen atau
pelanggannya
e. Penggunaan pelayanan secara tepat mempengaruhi loyalitas konsumen
atau pelanggan
pelayanan Pelanggan atau konsumen
pengguna jasa kantor pos
1. Ketepatan waktu pelayanan
2. Kecepatan dalam pelayananya
3. Keamanan dalam pengiriman
barang
Analisis kepuasan konsumen
atau pelanggan terhadap
penguna pelayanan jasa
kantor pos
23
2. Kecepatanan dalam pelayananya
a. Kecepatan petugas atau pegawainya dalam pelayananya
b. Penggunaan waktu dan tenaga secara seimbang
c. Pelayanan secara cepat
d. Pelayanan yang selalu siap sedia
e. Prioriritas pelayanan terhadap konsumen atau pelanggannya
3. Keamanan
a. Keamanan dalam pengiriman barang/paket
b. Pengiriman barang selalu sampai tempat tujuan
c. Mengutamakan keamananya no.1
d. Menjaga kerusakan barang saat pengiriman
e. Pertanggung jawaban atas keamanan yang ditanggung
Selajutnya hal yang berkaitan dengan pelayanan kantor pos yang berada di
cabang Salatiga Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang diatas itu akan
dijawab sesuai dengan pilihan jawaban yang sudah ditetapkan dikuesioner antara
lain : jawaban ( sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju dan sanngat setuju ) yang
harus dipilih salah satu jawaban oleh para pelanggan atau konsumen pengguna
pelayanan jasa kantor pos yang berada di cabang Salatiga Kecamatan Kaliwungu,
Kabupaten Semarang sesuai dengan jawabanya masing – masing yang ditujuk
sebagai responden, dengan demikian jawaban dari masing – masing responden
yang terpilih dari pelanggan atau konsumen pengguna jasa kantor pos itu akan
memperoleh hasil tanggapan dari konsumen pengguna pelayanan jasa kantor pos
24
terhadap pelayananya yang akan di simpulkan dalam mengukur tingkat kepuasan
konsumen atau pelanggannya.
2.6 Strategi untuk Memelihara dan Meningkatkan Pelanggan atau
Konsumen
Ada ungkapan bahwa konsumen atau pelanggan itu adalah raja. Dari
ungkapan ini menujukkan bahwa kegiatan utama dari kegiatan perusahaan adalah
diarahkan kepada konsummen atau pelanggan. Perusahaan dalam memberi
pelayanan terhadap barang dan jasa harus diorientasi melalui konsumen atau
pelanggan, agar dapat diterima oleh konsumen atau pelanggan tersebut pada
akhirnya akan memberikan kepuasan bagi konsumen atau pelangganya.
Tingkat persaingan yang tinggi di dalam bisnis pelayanan jasa, perusahaan
memiliki strategi pemasaran yang tepat untuk mempertahankan bisnisnya. Agar
bisnis pelayanan jasa dapat bertahan dalam persaingan dan keluar sebagai
pemenang dibutuhkan pelanggan atau konsumen yang memiliki loyalitas tinggi.
Permasalahan yang dihadapi adalah upaya-upaya pemasaran yang
diterapkan sering kali tidak tepat dalam mengantisipasi adanya perubahan prilaku
loyalitas pelanggan atau konsumennya, bahkan banyak perusahaan pelayanan jasa
yang cenderung melupakan pelanggan atau konsumen yang ada menekan kepada
langkah – langkah untuk mendapatkan pelanggan yang baru. Strategi ini jelas
salah bagi dan berdampak besar pada kelancaran bisnis pelayanan jasa seperti
berikut ini :
25
1. Pelanggan
Pelanggan merupakan istilah umum yang mencakup siapa saja yan
menerima suatu jenis barang dan jasa dari beberapa orang atau kelompok (
Prof.J.Supranto, M.A., APU, 2006 : 22 ). Dalam menciptakan kepuasan
pelanggan, perusahaan harus mampu menciptakan dan mengelola suatu sistim
untuk memperoleh pelanggan yang lebih banyak dan kemampuan untuk
mempertahankan pelanggannya agar semakin loyal.
2. Konsumen
Konsumen itu sendiri mempunyai arti bahwa masalah sentral dari
orientasi kegiatan perusahaan yang perlu di dahulukan ( Drs. kusjadi, MBA
2001 : 56 ). Perusahaan harus mampu mengambil hati konsumennya dengan cara
memperhatikan keinginan dan kebutuhan konsumen untuk membentuk suatu
loyalitas konsumen dari perusahaan jasa pelayanan. Oleh karena itu perusahaan
perlu menganalisa loyalitas konsumen, untuk kemudian untuk menerapkan
strategi pemasaran yang tepat sehingga dapat mempertahankan konsumen yang
telah ada sebelumnya dan menciptakan konsumen baru bagi perusahaan pelayanan
jasa tersebut.