BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Landasan...

15
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Landasan Penelitian Terdahulu Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun hasil-hasil penelitian yang dijadikan perbandingan tidak terlepas dari topik penelitian yaitu mengenai analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang. Firdausa (2013) dengan judul penelitian Pengaruh Modal Awal, Lama Usaha, dan Jam Kerja Terhadap Pendapatan Pedagang Kios di Pasar Bintoro Demak. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh modal awal, lama usaha, dan jam kerja terhadap pendapatan pedagang kios di pasar bintoro demak. Dengan menggunakan metode Regresi Linier Berganda. Dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modal awal, lama usaha dan jam kerja berpengaruh positif terhadap pendapatan pedagang, pengaruh ketiganya cukup besar. Adhiatma(2015) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Modal Awal, Lama Usaha, Jam Kerja Terhadap Pendapatan Pedagang Kayu Glondong di Kelurahan Karang Kebagusan Kabupaten Jepara . Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh modal awal, lama usaha, dan jam kerja terhadap pendapatan pedagang Pedagang Kayu Glondong di Kelurahan Karang Kebagusan Kabupaten Jepara. Dengan menggunakan metode Regresi Linier Berganda. Dan hasil penelitian

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Landasan...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Landasan ...eprints.umm.ac.id/35317/3/jiptummpp-gdl-yogadwikif-49446-3-babii.pdf · menghasilkan output. Dan tentunya seorang produsen dalam

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Landasan Penelitian Terdahulu

Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian – penelitian

terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun

hasil-hasil penelitian yang dijadikan perbandingan tidak terlepas dari topik penelitian

yaitu mengenai analisis faktor – faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang.

Firdausa (2013) dengan judul penelitian Pengaruh Modal Awal, Lama

Usaha, dan Jam Kerja Terhadap Pendapatan Pedagang Kios di Pasar Bintoro Demak.

Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh modal awal, lama usaha, dan jam

kerja terhadap pendapatan pedagang kios di pasar bintoro demak. Dengan

menggunakan metode Regresi Linier Berganda. Dan hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa modal awal, lama usaha dan jam kerja berpengaruh positif terhadap

pendapatan pedagang, pengaruh ketiganya cukup besar.

Adhiatma(2015) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Modal Awal,

Lama Usaha, Jam Kerja Terhadap Pendapatan Pedagang Kayu Glondong di

Kelurahan Karang Kebagusan Kabupaten Jepara . Tujuan penelitian yaitu untuk

mengetahui pengaruh modal awal, lama usaha, dan jam kerja terhadap pendapatan

pedagang Pedagang Kayu Glondong di Kelurahan Karang Kebagusan Kabupaten

Jepara. Dengan menggunakan metode Regresi Linier Berganda. Dan hasil penelitian

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Landasan ...eprints.umm.ac.id/35317/3/jiptummpp-gdl-yogadwikif-49446-3-babii.pdf · menghasilkan output. Dan tentunya seorang produsen dalam

8

ini menunjukkan bahwa modal awal, lama usaha dan jam kerja berpengaruh terhadap

pendapatan pedagang kayu glondong di kelurahan karang kebagusan jepara.

Handika (2017) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima ( Studi di Seputar Alun-Alun

Kabupaten Klaten. Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis dan mengetahui

seberapa besar pengaruh modal awal, lama usaha , jumlah karyawan, jam buka, dan

tingkat pendidikan terhadap pendapatan pedagang kaki lima di seputar alun alun

kabupaten klaten mempengaruhi pendapatan kaki lima . Dengan menggunakan

metode Regresi Linier Berganda. Dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modal

awal, jumlah karyawan, tingkat pendidikan berpengaruh positif namun lama usaha

dan jam kerja tidak berpengaruh terhadap pendapatan pedagang kaki lima.

B. Landasan Teori

1. Teori Pendapatan

Pendapatan menurut Boediono (1982) dapat didefinisikan hasil “penjualan”nya

dari faktor-faktor produksi yang dimilikinya kepada sektor produksi. Dan sektor

produksi ini “membeli” faktor-fakor produksi tersebut untuk digunakan sebagai input

proses produksi dengam harga yang berlaku dipasar faktor produksi. Harga faktor

produksi dipasar faktor produksi ditentukan oleh tarik menarik antara penawaran dan

permintaan.

Pendapatan menurut Waluyo (2013) pendapatan seseorang dapat dibedakan

menjadi dua yaitu pendapatan nominal dan pendapatan riil. Pendapatan nominal

merupakan pendapatan yang diterima oleh seseorang dalam jumlah nominal.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Landasan ...eprints.umm.ac.id/35317/3/jiptummpp-gdl-yogadwikif-49446-3-babii.pdf · menghasilkan output. Dan tentunya seorang produsen dalam

9

Sedangkan pendapatan riil merupakan pendapatan yang jumlahnya telah dideflasikan

dengan perubahan harga barang dan jasa. Pendapatan riil merupakan indikator yang

paling realistis digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan seseorang.

2.Teori Produksi

a. Pengertian produksi

Menurut Nuraini (2013) menjelaskan penawaran datangnya dari produsen,

produsen merupakan pihak yang mengkoordinasi transformasi berbagai input untuk

menghasilkan output. Dan tentunya seorang produsen dalam kegiatannya untuk

menghasilkan output menginginkan agar tercapai efisiensi produksi. Dengan kata lain

ia berusaha untuk menekan ongkos/biaya produksi yang serendah rendahnya dalam

suatu jangka waktu tertentu. Efisiensi dalam suatu proses produksi akan sangat

ditentukan oleh proporsi input yang digunakan serta produktivitas masing-masing

input untuk setiap tingkat penggunaannya dan masing-masing rasio antara

masukan/faktor produksi tersebut. Hubungan teknis antara faktor produksi (input)

dengan hasil produksi (output) disebut dengan fungsi produksi.

b. Fungsi Produksi

Menurut Nuraini (2013) faktor produksi merupakan hal yang mutlak dalam

proses produksi karena tanpa faktor produksi kegiatan produksi tak dapat berjalan.

Fungsi produksi menggambarkan teknologi yang dipakai oleh suatu perusahaan,

suatu industri atau suatu perekonomian secara keseluruhan . Disamping itu suatu

fungsi produksi akan menggambarkan kepada kita tentang metode produksi yang

efisien secara teknis, dalam arti metode produksi tertentu kuantitas bahan mentah

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Landasan ...eprints.umm.ac.id/35317/3/jiptummpp-gdl-yogadwikif-49446-3-babii.pdf · menghasilkan output. Dan tentunya seorang produsen dalam

10

yang digunakan adalah minimal dan barang modal yang lainpun juga minimal.

Metode produksi yang efisien merupakan hal yang sangat diharapkan oleh produsen.

Secara umum fungsi produksi menunjukkan bahwa jumlah barang, produksi

tergantung pada jumlah faktor produksi yang digunakan. Jadi hasil produksi

merupakan variabel tidak bebas, sedangkan faktor produksi merupakan variabel

bebas.

c. Biaya Produksi

Menurut Nuraini (2013) produksi tidak dapat dipisahkan dari proses produksi

sebab biaya produksi merupakan masukan atau input dikalikan dengan harganya. Jadi

dapat dikatakan bahwa ongkos produksi adalah semua pengeluaran atau semua beban

yang harus ditanggung oleh perusahaan untuk menghasilkan suatu jenis barang atau

jasa yang siap untuk dipakai konsumen. Maka pengertian tentang biaya tersebut dapat

dibedakan menjadi dua yaitu biaya swasta (private cost) dan biaya sosial (social cost).

Perbedaan biaya ini ada hubungannya dengan penggolongan biaya menjadi internal

(private) dan eksternal (social). Dalam pengertian biaya produksi seharusnya

mencangkup biaya internal dan eksternal.

Menurut Nuraini (2001) dalam bukunya pengantar ekonomi mikro menyatakan

bahwa besarnya pendapatan kotor secara ringkas dapat dirumuskan sebagai berikut:

TR = P x Q

Dimana :

TR = Pendapatan total

P = Price (Harga)

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Landasan ...eprints.umm.ac.id/35317/3/jiptummpp-gdl-yogadwikif-49446-3-babii.pdf · menghasilkan output. Dan tentunya seorang produsen dalam

11

Q = Quantitas (jumah)

Dalam hal ini yang dimaksud dengan pendapatan adalah faktor yang diperoleh

dari penjualan barang. Besarnya pendapatan kotor diperoleh dari hasil perkalian harga

tiap satuan barang dengan jumlah barang yang laku terjual oleh pedagang.

Gambar 1

Kurva Penerimaan Total

P1

P2

0 Q2 Q1

TR adalah pendapatan kotor / penerimaan total, sedangkan P adalah harga dan

Q adalah jumlah barang. Penerimaan total dapat meningkat akibat perubahan harga/

perubahan jumlah penjualan barang. Penerimaan total meningkat apabila harga naik

sedangkan jumlah penjualan tetap / bertambah atau jumlah penjualan meningkat

sedangkan harga tetap / meningkat.

Biaya produksi dari segi jangka waktu dibagi menjadi biaya jangka pendek dan

biaya jangka panjang. Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan jangka

pendek yang terbagi menjadi :

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Landasan ...eprints.umm.ac.id/35317/3/jiptummpp-gdl-yogadwikif-49446-3-babii.pdf · menghasilkan output. Dan tentunya seorang produsen dalam

12

a) Biaya tetap

Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak tergantung dari banyak sedikitnya

jumlah output. Bahkan bila untuk sementara produksi dihentikan, biaya tetap ini

harus tetap dikeluarkan dengan jumlah yang sama.

Gambar 2

Kuva Biaya Tetap

Rp

n FC

0 Q

Nuraini (2013)

Biaya tetap (FC) dilukiskan sebagai garis lurus (horizontal) sejajar dengan sumbu

kuantitas. Hal ini menunjukkan bahwa berapapun jumlah output yang dihasilkan,

besar biaya tetap tidak berubah yaitu sebesar n.

b) Biaya variabel

Biaya variabel merupakan biaya yang besarnya berubah-ubah tergantung dari

banyak sedikitnya output yang dihasilkan. Semakin besar biaya jumlah output

semakin besar pula biaya variabel yang harus dikeluarkan . Biaya variabel cost

(VC) adalah biaya yang besar kecilnya mengikuti banyak sedikitnya output yang

dihasilkan.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Landasan ...eprints.umm.ac.id/35317/3/jiptummpp-gdl-yogadwikif-49446-3-babii.pdf · menghasilkan output. Dan tentunya seorang produsen dalam

13

Gambar 3

Kurva Biaya Variabel

Rp VC

A

0 Q

Nuraini (2013)

Jika antara biaya tetap dan biaya variabel dijumlahkan, maka hasilnya disebut

biaya total (TC)

Gambar 4

Kurva Biaya Total

Rp TC

VC

Q

FC

Jadi TC = FC + VC. Dalam gambar , total cost (TC) berada pada jarak vertikal

di semua titik antara biaya tetap (FC) dan biaya berubah (VC), yaitu sebesar n.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Landasan ...eprints.umm.ac.id/35317/3/jiptummpp-gdl-yogadwikif-49446-3-babii.pdf · menghasilkan output. Dan tentunya seorang produsen dalam

14

Menurut Nuraini (2001) menyatakan bahwa besarnya pendapatan bersih secara

ringkas dapat dirumuskan sebagai berikut:

π =TR – TC

Dimana:

π = pendapatan bersih (keuntungan)

TR = total revenue ( penerimaan total)

TC = total cost (biaya total yang dikeluarkan)

Besarnya pendapatan yang diterima tiap bulan oleh para pedagang tidak tetap,

dikarenakan adanya pengelolaan manajemen yang kurang baik seperti pembukuan,

modal kerja, jam kerja dan target penerimaan keuntungan dari para pekerja itu

sendiri. Akibatnya pendapatan yang diterima pedagang tergolong dalam pendapatan

berpenghasilan rendah,sehingga pendapatan yang diperolehnya hanya cukup untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari. Meskipun begitu mereka masih dapat terus

bertahan untuk berjualan karena modal yang tidak terlalu besar untuk diputar dan

kemudahan memperoleh bahan baku. Para pedagang juga tidak terlalu dipusingkan

dengan lilitan hutang yang mesti dibayar karena kemampuan mereka untuk melihat

situasi keuangan mereka yang lebih baik.

3. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

a. Definisi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Banyak definisi tentang usaha mikro, kecil dan menengah yang dikemukakan

oleh beberapa lembaga atau instansi bahkan UU. Undang-undang terbaru yang

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Landasan ...eprints.umm.ac.id/35317/3/jiptummpp-gdl-yogadwikif-49446-3-babii.pdf · menghasilkan output. Dan tentunya seorang produsen dalam

15

dikeluarkan pemerintah tentang usaha mikro, kecil dan menengah adalah UU No. 20

Tahun 2008.

Menurut UU No.20 tahun 2008 Pasal 1 disebutkan bahwa :

1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan atau badan usaha

perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam

undang-undang ini.

2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan

oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan

atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik

langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang

memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini.

3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak

perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian

baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha besar

dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur

dalam undang-undang ini.

b.Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Menurut UU No. 20 Tahun 2008 Pasal 6 disebutkan bahwa :

1) Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:

a) memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta

rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Landasan ...eprints.umm.ac.id/35317/3/jiptummpp-gdl-yogadwikif-49446-3-babii.pdf · menghasilkan output. Dan tentunya seorang produsen dalam

16

b) memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga

ratus juta rupiah).

2) Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:

a) memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta

rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b) memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus

juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar

lima ratus juta rupiah).

3) Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:

a) memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar

rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b) memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (duamilyar

lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00

(lima puluh milyar rupiah).

c.Ciri-Ciri Usaha Mikro

Menurut Priyono, Edy (2004):

a. Bahan baku mudah diperoleh.

b. Menggunakan teknologi sederhana sehingga mudah dilakukan.

c. Keterampilan dasar umumnya sudah dimiliki secara turun temurun.

d. Bersifat padat karya atau menyerap tenaga kerja yang cukup banyak.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Landasan ...eprints.umm.ac.id/35317/3/jiptummpp-gdl-yogadwikif-49446-3-babii.pdf · menghasilkan output. Dan tentunya seorang produsen dalam

17

e. Peluang pasar cukup luas, sebagian besar produknya terserap di pasar lokal/

domestik dan tidak tertutup sebagian lainnya berpotensi untuk diekspor.

f. Beberapa komoditi tertentu memiliki ciri khas terkait dengan karya seni

budaya daerah setempat.

g. Melibatkan masyarakat ekonomi lemah setempat secara ekonomis

menguntungkan.

4. Pengertian Pedagang

Kegiatan Perdagangan dapat menciptakan kesempatan kerja melalui dua cara .

Pertama secara langsung , yaitu dengan kapasitas penyerapan tenaga kerja yang benar

. Kedua secara tidak langsung , yaitu dengan perluasan pasar yang di ciptakan oleh

kegiatan perdagangan disatu pihak dan pihak lain dengan memperlancar penyaluran

dan pengadaan bahan baku. (Kurniadi dan Tangkilisan , 2010)

Pedagang adalah perantara yang kegiatannya membeli barang dan menjualnya

kembali tanpa merubah bentuk atas inisiatif dan tanggung jawab sendiri dengan

konsumen untuk membeli dan menjualnya dalam partai kecil atau per

satuan.(Sugiharsono dkk, 2000:45)

Menurut UU Nomor 29 Tahun 1948 , Pedagang adalah orang atau badan

membeli , menerima atau menyimpan barang penting dengan maksud untuk di jual

diserahkan , atau dikirim kepada orang atau badan lain , baik yang masi berwujud

barang penting asli , maupun yang sudah dijadikan barang lain. (Widodo, 2008:285-

286).

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Landasan ...eprints.umm.ac.id/35317/3/jiptummpp-gdl-yogadwikif-49446-3-babii.pdf · menghasilkan output. Dan tentunya seorang produsen dalam

18

5. Pengertian Modal

Santoso (2001) mengatakan bahwa modal adalah jumlah total uang yang

dikeluarkan pengusaha untuk mendirikan suatu usaha dan mengoperasikan usaha.

Menurut Bambang Riyanto (1998 : 10) Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan

:“Modal adalah hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut.

Dalam perkembangannya kemudian modal ditekankan pada nilai, daya beli atau

kekuasaan memakai atau menggunakan yang terkandung dalam barang-barang

modal”.

Menurut Fair (2007) menyatakan bahwa modal merupakan faktor penting

dalam melakukan usaha, sebab modal mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan

berhasil atau tidaknya suatu usaha yang dijalani. Atau pengertian klasik modal

mengandung pengertian hasil produksi yang digunakan untuk produksi lebih lanjut

atau dapat juga dijelaskan bahwa jika suatu usaha menambahkan modal berarti usaha

tersebut dapat dikatakan mengalami peningkatan atau berkembang sehingga

peningkatan modal dapat mempengaruhi pendapatan.

6. Pengertian Jam Kerja

Analisis jam kerja merupakan bagian dari teori ekonomi mikro, khususnya

pada teori penawaran tenaga kerja yaitu tentang kesediaan individu untuk bekerja

dengan harapan memperoleh penghasilan atau tidak bekerja dengan konsekuensi

mengorbankan penghasilan yang seharusnya ia dapatkan. Kesediaan tenaga kerja

untuk bekerja dengan jam kerja panjang ataupun pendek adalah merupakan keputusan

individu (Wicaksono, 2011).

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Landasan ...eprints.umm.ac.id/35317/3/jiptummpp-gdl-yogadwikif-49446-3-babii.pdf · menghasilkan output. Dan tentunya seorang produsen dalam

19

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan jam kerja bagi pedagang

makanan dan minuman adalah lamanya waktu yang digunakan untuk menjalankan

usaha. Di mulai sejak usaha tersebut buka sampai usaha jualannya tutup, tiap harinya.

Semakin lama jam kerja yang digunakan pedagang untuk menjalankan usahanya,

berdasarkan jumlah barang yang ditawarkan, maka semakin besar peluang untuk

mendapatkan tambahan penghasilan.

7. Pengertian Lama Usaha

Menurut Sukirno (1994) lama pembukaan usaha dapat mempengaruhi tingkat

pendapatan, lamanya seorang pelaku usaha atau bisnis menekuti bidang usahanya

akan mempengaruhi kemampuan atau keahliannya, sehingga dapat menambah

efisiensi dan mampu menekan biaya produksi lebih kecil dari pada hasil penjualan.

Keahlian usaha merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk

mengorganisasikan dan menggunakan faktor-faktor lain dalam kegiatan memproduksi

barang dan jasa yang diperlukan masyarakat.

8. Hubungan Antara Variabel Independen Terhadap variabel Dependen

a. Hubungan Modal dan Pendapatan

Komang (2016) menyatakan modal merupakan input (faktor produksi) yang

sangat penting dalam menentukan tinggi rendahnya pendapatan. Tetapi bukan berarti

merupakan faktor satu-satunya yang dapat meningkatkan pendapatan. Dalam hal ini

modal bagi pedagang juga merupakan salah satu faktor produksi yang mempengaruhi

tingkat pendapatan. Besar kecilnya modal kerja yang dipergunakan dalam usahanya

tentunya akan berpengaruh terhadap pendapatan yang diperoleh pedagang kaki lima.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Landasan ...eprints.umm.ac.id/35317/3/jiptummpp-gdl-yogadwikif-49446-3-babii.pdf · menghasilkan output. Dan tentunya seorang produsen dalam

20

Agar usaha dagangnya berjalan dengan baik, diperlukan modal dagang yang cukup

memadai.

b. Hubungan Jam Kerja dan Pendapatan

Damayanti (2011) menemukan bahwa semakin banyak jam kerja yang

digunakan oleh pedagang untuk berjualan maka semakin besar peluang untuk

mendapatkan pendapatan yang besar pula. Adanya hubungan langsung antara jam

kerja dengan tingkat pendapatan. Setiap penambahan waktu operasi akan makin

membuka peluangbagi bagi bertambahnya omzet penjualan.Setiap penambahan

waktu operasi akan makin membuka peluang bagi bagi bertambahnya omzet

penjualan (Firdausa,2012)

c. Hubungan Lama Usaha dan Pendapatan

Firdausa (2015) menjelaskan bahwa lama usaha ada pengaruhnya terhadap

pendapatan pedagang kaki lima, karena pedagang yang telah melakukan usaha paling

lama lebih memahami permintaan konsumen sehingga pedagang tersebut mampu

memenuhi permintaan konsumen dan lebih memahami selera konsumen sehingga

penjualan nya lebih meningkat dan pendapatannya akan semakin besar.

9. Kerangka Pemikiran

Pedagang dalam penelitian ini merupakan jenis pedagang usaha makanan dan

minuman. Banyaknya jumlah pedagang makanan dan minuman di Kelurahan

Jatimulyo, dapat menimbulkan adanya persaingan antar pedagang yang lebih ketat,

yang pada akhirnya akan berpengaruh pada pendapatan yang mereka terima.

Pendapatan merupakan hasil akhir yang ingin dicapai oleh pedagang, dalam

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Landasan ...eprints.umm.ac.id/35317/3/jiptummpp-gdl-yogadwikif-49446-3-babii.pdf · menghasilkan output. Dan tentunya seorang produsen dalam

21

penelitian ini pendapatan pedagang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara

lain faktor modal yang diperoleh.

Produktivitas pedagang juga menentukan bagi bertambahnya pendapatan yang

mereka terima, salah satunya melalui jam kerja yang mereka jalankan. Faktor yang

ketiga adalah lama usaha.Kerangka Pemikiran tersebut disajikan pada gambar 5.

Gambar 5

Kerangka Pemikiran

Gambar 5. Kerangka pemikiran analisis pendapatan pedagang makanan dan

minuman di sekitar Politeknik Negeri Malang.

C. Hipotesis

Berdasarkan teori dan kerangka pikir di atas maka hipotesis dalam penelitian

ini diduga varibel modal, jam kerja dan lama usaha berpengaruh terhadap pendapatan

pedagang makanan dan minuman di sekitar Politeknik Negeri Malang.

Modal (X1)

Jam Kerja (X2)

Lama Usaha (X3)

Pendapatan