BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Produktivitas Kerja 1 ...repository.ump.ac.id/5505/3/Fida Alifaputri_BAB...
-
Upload
duongthien -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Produktivitas Kerja 1 ...repository.ump.ac.id/5505/3/Fida Alifaputri_BAB...
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Produktivitas Kerja
1. Pengertian Produktivitas Kerja
Produktivitas kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya. Nawawi (1990) menyatakan bahwa pengertian
produktivitas adalah perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh
(output) dengan jumlah sumber kerja yang digunakan (input).
Sedangkan Produktivitas kerja adalah sebuah konsep yang
menggambarkan kaitan antara hasil atau keluaran yang dicapai dengan
sumber atau masukan yang dipakai untuk menghasilkan keluaran itu
(Ravianto, 1987).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa produktivitas
kerja adalah hasil terbaik yang telah dicapai sesuai dengan yang telah
digunakan. Yang sesuai dengan hasil yang telah diharapkan dan
direncanakan.
2. Fakor - Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Dalam bukunya Sutrisno (2009) menurut Simanjutak (1993), ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan,
yaitu :
10
Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
11
1. Pelatihan
kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan
keterampilan dan cara - cara yang tepat untuk menggunakan
peralatan kerja.
2. Mental dan Kemampuan Fisik
Karyawan Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan
hal yang sangat penting untuk menjadi perhatian bagi organisasi,
sebab keadaan fisik dan mental karyawan mempunyai hubungan
yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan.
3. Hubungan Antara Atasan dan Bawahan
Hubungan atasan dan bawahan akan mempengaruhi
kegiatan yang dilakukan sehari - hari. Jika, karyawan diperlakukan
secara baik, maka karyawan tersebut akan berpartisipasi dengan baik
pula dalam proses produksi, sehingga akan berpengaruh pada tingkat
produktivitas kerja.
3. Metode Pengukuran Produktivitas Kerja
Menurut Sutrisno (2011), untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan sebagai berikut:
a) Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas, kemampuan
seorang karyawan sangat tergantung pada ketrampilan yang dimiliki
serta profesionalisme mereka dalam bekerja. ini memberikan daya
untuk tugas-tugas yang diemban.
Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
12
b) Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai. Hasil merupakan
salah satu yang dapat dirasakan oleh yang mengerjakan maupun yang
menikmati hasil pekerjaan tersebut.
c) Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin. Indikator ini
dapat dilihat dari etos kerja dan hasil yang dicapai kan dalam satu
hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya.
d) Pengembangan diri
Senantiasa mengembang diri untuk meningkatkan kemampuan kerja.
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan
harapan dengan apa yang akan dihadapi.
e) Mutu
Mutu merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukan kualitas
kerja seorang pegawai.
f) Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber
yang diharapkan.
4. Gambaran Produktivitas Kerja
Gambaran produktivitas kerja pada Dinas Pendidikan adalah
pegawai menjalankan tugas dan fungsi pokok demi meningkatkan
pendidikan masyarakat, dan menjaga pelayanan umum bidang
pendidikan secara merata. Agar produktivitas kerja dapat tercapai,
Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
13
seorang pegawai diharapkan memiliki motivasi kerja yang timbul dari
diri sendiri maupun orang lain.
5. Indikator Produktivitas Kerja
Menurut Rusli Syarif (1991) tingkat produktivitas kerja karyawan yang
dapat diukur adalah :
a. Penggunaan waktu
Penggunaan waktu kerja sebagai alat ukur produktivitas kerja
karyawan meliputi:
1) Kecepatan waktu kerja
2) penghematan waktu kerja
3) Kedisiplinan waktu kerja
4) Tingkat kehadiran
b. Output
yaitu hasil kerja yang diperoleh dan diinginkan oleh pegawai.
B. Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata motif (motive) yang berarti dorongan,
sebab atau alasan seseorang untuk melakukan sesuatu. Gibson (1996)
menyatakan bahwa motivasi merupakan konsep yang digunakan untuk
menggambarkan dorongan-dorongan yang timbul pada atau dalam diri
seorang individu yang kemudian menggerakkan dan mengarahkan
perilakunya.
Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
14
Motivasi didefinisikan oleh Hasibuan (2007) adalah pemberian
daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar
mereka mau bekerja sama, efektif dan terintegrasi dengan segala
upayanya untuk mencapai kepuasan. Sedangkan menurut Siagian
(2002), mengatakan bahwa motivasi merupakan daya dorong bagi
seseorang untuk memberikan konstribusi yang sebesar-besarnya demi
keberhasilan organisasi mencapai tujuannya, dengan pengertian bahwa
tercapainya tujuan organisasi berarti tercapai pula tujuan pribadi para
anggota organisasi yang bersangkutan.
Jadi motivasi adalah daya pendorong seseorang pegawai untuk
menyalurkan bakatnya atau ketrampilannya, dan juga untuk
menggrerakan berbagai kegiatatan yang menjadi tanggung jawabnya
dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
2. Faktor - Faktor Motivasi
Motivasi timbul karena dua faktor, yaitu faktor dorongan yang
berasal dari diri sendiri dan didorongan yang berasal dari luar individu.
berikut ini faktor yang mendorong seorang manusia melakukan sesuatu
pekerjaan:
1. Minat
seseorang akan merasa terdorong untuk melakukan sesuatu
kegiatan kalau kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang sesuai
dengan minatnya.
Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
15
2. Sikap Positif
seseorang yang mempunyai sifat positif terhadap suatu kegiatan
dengan rela ikut dalm kegiatan tersebut, dan akn berusaha sebisa
mungkin menyelesaikankegiatan yang bersangkutan dengan
sebaik-baiknya.
3. kebutuhan
setiap orang mempunyai kebutuhan tertentu dan akan berusaha
melakukan kegiatan apapun asal kegiatan tersebut bisa memenuhi
kebutuhannya.
3. Fungsi Motivasi
motivasi dapat mendorong timbulnya kelakuan dan mempengaruhi
perubahan kelakuan seseorang, fungsi motivasi adalah sebagai berikut:
a. Mendorong timbulnya perbuatan. Tanpa adanya motivasi tidak
akan timbul seuatu perbuatan.
b. Motivasi memiliki fungsi sebagai pengaruh dan mengarahkan
sebuah perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
c. Motivasi berfungsi sebagai penggrak. yang berarti motivasi
menentukan cepat lambatnya dan besar kecilnya suatu pekerjaan.
4. Gambaran Motivasi
Gambaran motivasi pegawai pada dinas pendidikan dapat dilihat
dari keuletan pegawai dalam bekerja, kedisplinan waktu dalam
menyelesaikan tugas ditentukan dan juga dilihat dari tingkat kehadiran
pegawai.
Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
16
5. Indikator Motivasi
Frederick Herzberg (Hasibuan, 1990) mengemukakan teori motivasi
berdasar teori dua faktor yaitu:
a) Pengakuan (Recognition)
pengakuan sebuah pekerjaan atas besal kecilnya hasil yang
diberikan kepada pegawai.
b) Pekerjaan itu sendiri (The work it self)
Berat ringanya sebuah hambatan dan resiko yang dirasakan oleh
seorang pegawai.
c) Tanggung jawab (Responsibility)
Besar kecilnya rasa tanggung jawab yang di berikan kepada
pegawai
d) Pengembangan Potensi Individu (Advancement)
mengembangkan diri yang kemungkinan seorang pegawai
memiliki peluang untuk maju dalam pekerjaannya.
e) Pencapaian (achievement)
pencapaian atas hasil yang diperoleh oleh pegawai untuk mencapai
prestasi yang lebih tinggi.
Terori motivasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori
Frederick Herzberg karena dalam dinas pendidikan semua pegawai
sudah di tempatkan di masing-masing bidang dengan tugas dan fungsi
yang telah dijabarkan dalam peraturan tertulis. Dengan tujuan
menjalakan tugas dan fungsi agar mendapatkan pencapaian yang
maksimal dan mendapat pengakuan dari sesama rekan kerja.
Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
17
6. Penelitian Terdahulu
1. Penelitian Rini Rahmawati (2010), yang berjudul pengaruh motivasi
terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Permodalan
Nasional Madani Banjarmasin. Motivasi berpengaruh signifikan
terhadap produktivitas kerja karyawan.
2. Penelitian Afni Fuanida (2012) yang berjudul pengaruh pelatihan,
disiplin kerja, dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan
CV. Sapu dunia Semarang. Hal ini ditunujkan pada Variabel
Motivasi (X3) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap variabel Produktivitas Kerja (Y) sehingga hipotesis
diterima. Nilai koefisein determinasi (KD) yaitu sebesar 28,9
persen. Artinya bahwa variabel motivasi memberi pengaruh sebesar
28,9 persen terhadap variabel produktivitas kerja. Sedangkan
sisanya 71,1 persen adalah pengaruh dari variabel yang tidak
diamati pada tabel signifikan 0,000.
3. Penelitian Dewi Pujiastuti (2009), yang berjudul pengaruh
kepemimpinan, motivasi, komunikasi kedisiplinan kerja dan
pendidikan dan latihan terhadap produktivitas kerja pegawai pada
rumah sakit umum daerah Dr. Moewardi Surakarta. Dari pengujian
secara parsial terhadap hipotesis penelitian menunjukkan bahwa
semua variabel independen (motivasi kerja, komunikasi,
kedisiplinan kerja dan pendidikan danlatihan) mempunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap variabel dependen
(produktivitaskerja) karena mempunyai nilai signifikansi lebih kecil
dari 0,05.
Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
18
C. Kompensasi
1. Pengertian Kompensasi
Simamora (1997) mendefinisikan pengertian kompensasi
merupakan istilah luas yang berkaitan dengan imbalan - imbalan
financial (financial reward) yang diterima oleh orang - orang melalui
hubungan kepegawaian mereka dengan sebuah organisasi. Sedangkan
menurut Nawawi (1997), kompensasi merupakan penghargaan atau
ganjaran pada para pekerja yang telah memberikan kontribusi dalam
mewujudkan tujuan melalui kegiatan bekerja. Berdasarkan pengertian
para ahli, kompensasi dapat disimpulkan bahwa pemberian kompensasi
adalah imbalan atau ganjaran yang diberikan kepada pegawai sebagai
bentuk balas jasa atas dasar kegiatan bekerja.
2. Jenis - Jenis Kompensasi
Kompensasi terdiri atas dua macam, yaitu kompensasi yang
bersifat finansial atau kompensasi langsung (direct financial
compensation) dan kompensasi tidak langsung (indirect financial
compensation).
Jenis – jenis kompensasi menurut Martoyo (1998) adalah sebagai
berikut :
1. Kompensasi finansial
kompensasi yang langsung terdiri dari bayaran (pay) yang
diperoleh seseorang dalam bentuk gaji, upah, dan insentif. Serta
dalam bentuk tidak langsung yang juga disebut dengan
tunjangan, meliputi semua imbalan finansial yang tidak tercakup
Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
19
dalam kompensasi langsung yang terdiri dari jaminan
kesehatan, tunjangan dan fasilitas kerja yang diberikan.
2. Kompensasi non finansial
Kompensasi kompensasi yang tidak dapat dirasakan langsung
oleh pegawai. biasa disebut dengan Benefit Dan Services
(tunjangan pelayanan), kompensasi ini diberikan berdasarkan
kebijakan sebuah organisasi pemerintahan / perusahaan terhadap
seluruh pegawai dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
pegawai. Kompensasi ini biasanya seperti tunjangan hari raya,
uang pensiun, kendaraan dinas, seragam, dan darma wisata.
3. Gambaran Kompensasi
Gambaran Kompensasi pada Dinas Pendidikan adalah kompensasi
yang diterima pegawai berupa financial maupun non financial. Besar
kecilnya kompensasi financial yang berikan berdasarkan pangkat dan
golongan. Kompensasi lainnya berupa infentif, bonus, tunjangan
kesehatan, taspen, cuti kerja. sedangkan yang non financial berupa
fasilitas.
4. Indikator Kompensasi
1) Gaji dan Bonus
Gaji pada umumnya diterima oleh para pekerja tetap secara rutin
dan terus menerus, bisa berupa gaji bulanan, mingguan, dann
tahunan. Bonus adalah hadiah atau imbalan yang diterima
pegawai biasanya karena berprestasi
Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
20
2) Insentif
insentif adalah tambahan kompensasi yang diberikan diluar gaji
pokok atau upah yang diberikan oleh organisasi.
3) Tunjangan
Tunjangan adalah kompensasi yang diberikan sesuai dengan
jabatan atau berhubungan dengan kepegawaian. contohnya
seperti: Asuransi kesehatan dan jiwa jika PNS berupa ASKES,
Program pensiun, liburan, dan tunjangan lainnya.
4) Fasilitas
sebuah keadaan yang mendukung pekerjaan agar lancar seperti
ruang kerja yang nyaman, tempat parkir yang luas dan teratur.
5. Hubungan Kompensasi Terhadap Produktivitas Kerja
Pada umumnya setiap perusahaan/lembaga/instansi selalu ingin
meningkatkan produktivitas kerjanya dengan tujuan untuk menunjukkan
bahwa instansi tersebut memiliki kinerja yang baik. Dalam usaha
meningkatkan produktivitas suatu lembaga, yaitu dengan cara
meningkatkan atau memperhatikan masalah kompensasi. Dalam hal ini
diharapkan agar pegawai dapat terpacu untuk meningkatkan
produktivitas kerjanya. Produktivitas dengan kompensasi mempunyai
hubungan yang cukup erat dalam usaha peningkatan hasil kerja daripada
pegawai. Apabila kompensasi dapat memenuhi kebutuhan atau sesuai
yang diharapkan, maka pegawai akan meningkatkan produktivitas
kerjanya Dengan demikian diharapkan lembaga/organisasi akan dapat
Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
21
menikmati keuntungan dan kelangsungan hidupnya dapat terjamin.
(prasetyo:2008)
Beberapa hasil penelitian tentang hubungan kompensasi terhadap
produktivitas pegawaiadalah sebgai berikut:
6. Penelitian Terdahulu
1. Penelitan yang dilakukan Yunus Handoko (2010) yang berjudul
pengaruh pemberian kompensasi terhadap produktivitas kerja
karyawan di perguruan tinggi Asia Malang. Menghasilkan bahwa
pemberian kompesasi berpengaruh signifikan terhadap produktivitas
kerja karyawan. Berdasarkan penelitian tersebut menjelaskan bahwa
variabel Kompensasi non finansial berpengaruh paling besar atau
dominan karena pengaruh hubungan yang positif dari kompensasi
non finansial lebih besar dibanding dengan pengaruh yang positif
dari kompensasi finansial.
2. Penelitian yang dilakukan Wulan Retno (2012) yang berjudul
pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap produktivitas
kerja karyawan PT. BPR Restu Artha Makmur Kantor Pusat
Majapahit Semarang. Bahwa Kompensasi dan lingkungan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja
karyawan. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan uji F
yangmenunjukkan nilai Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel.
Artinya bahwa Ho ditolak dan Haditerima. Sehingga pengujian ini
menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa ada pengaruh
Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
22
positif variabel kompensasi dan lingkungan kerja secara bersama–
sama terhadap variabel produktivitas kerja.
Berdasarkan penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa
pemberian kompensasi memiliki pengaruh yang cukup besar untuk
meningkatkan kinerja pegawai, sehingga akan mempengaruhi
tingginya produktivitas kerja.
D. Lingkungan Kerja
1. Pengertian Lingkungan Kerja
Menurut Sedarmayanti (2001) lingkungan kerja adalah
keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan
sekitarnya di mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta
pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai
kelompok. Menurut Sukemi (1988), menyatakan bahwa lingkungan
kerja adalah segala sesuatu yang ada di lingkungan personal dalam
hubungannya dengan pekerjaannya dan yang mempunyai hubungan
erat dengan personal atau karyawan, termasuk didalamnya faktor fisik
dan non–fisik.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja
adalah keseluruhan fasilitas yang disediakan oleh perusahaan dan juga
hubungan kerja yang baik antar personal.
2. Jenis – Jenis Lingkungan Kerja
Sedarmayanti (2001) menyatakan bahwa secara garis besar,
jenis lingkungan kerja terbagi menjadi 2 yaitu:
Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
23
1. Lingkungan kerja fisik
Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk
fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat
mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun secara
tidak langsung. Lingkungan kerja fisik dapat dibagi dalam dua
kategori, yakni:
a. Lingkungan yang langsung berhubungan dengan karyawan.
Misalnya: pusat kerja, kursi, meja, peralatan kerja dan
sebagainya.
b. Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga
disebut lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi
manusia, misalnya: temperatur, kelembaban, sirkulasi udara,
pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, bau tidak sedap,
warna, dan lain-lain.
2. Lingkungan non fisik
Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang
terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan
dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun
hubungan dengan bawahan. Lingkungan non fisik ini juga
merupakan kelompok lingkungan kerja yang tidak bisa diabaikan.
Perusahaan hendaknya dapat mencerminkan kondisi yang
mendukung kerja sama antara tingkat atasan, bawahan maupun
Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
24
yang memiliki status jabatan yang sama di perusahaan. Kondisi
yang hendaknya diciptakan adalah suasana kekeluargaan,
komunikasi yang baik, dan pengendalian diri.
3. Faktor-faktor Lingkungan Kerja
faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja sebagai berikut:
(Tyssen, 1996)
a) Fasilitas kerja.
Lingkungan kerja yang kurang mendukung pelaksanaan pekerjaan
ikut menyebabkan kinerja yang buruk, seperti kurangnya alat kerja,
ruang kerja pengap, ventilasi yang kurang, serta prosedur yang tidak
jelas.
b) Gaji dan tunjangan.
Gaji yang tidak sesuai dengan harapan pekerja akan membuat
pekerja setiap saat melirik pada lingkungan kerja yang lebih
menjamin pencapaian harapan pekerja.
c) Hubungan kerja.
Kelompok kerja dengan kekompakan dan loyalitas yang tinggi akan
meningkatkan produktivitas kerja, karena antara satu pekerja dengan
pekerja lainnya akan saling mendukung pencapaian tujuan dan atau
hasil.
4. Gambaran Lingkungan Kerja
Hubungan yang baik antar pegawai diantaranya seperti kegiatan
olahraga, family gathering, dan terdapat ruang komputer dalam satu
ruang untuk mempermudah dalam bekerja juga. Adanya fasilitas
Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
25
nyaman seperti tempat parkir pegawai dan pengunjung yang dibedakan,
fasilitas, tempat olahraga, kantin,tempat ibadah dan ruang tunggu,
kondisi kantor yang bersih.
5. Indikator Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para
pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan
tugas-tugas yang dibebankan sebagai berikut: (Nitisemito, 2000).
a. kebersihan
b. keamanan
c. fasilitas – fasilitas
d. hubungan antar karyawan yang baik
e. tata letak ruangan
f. sirkulasi udara
6. Hubungan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Kajian pustaka penelitian terdahulu bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara penelitian yang pernah diteliti sebelumnya dengan
yang akan dilakukan. Beberapa hasil penelitian tentang hubungan
lingkungan kerja terhadap produktivitas pegawai.
Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
26
Tabel 1. Penelitian Terdahulu
No. Judul/Pengarang Hasil
1. Pengaruh kompensasi dan
lingkungan kerja terhadap
produktivitas kerja karyawan PT.
BPR Restu Artha Makmur Kantor
Pusat Majapahit Semarang
(Wulan Retno Aprilia, Dkk, 2012)
Kompensasi dan Lingkungan
kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
produktivitas kerja karyawan.
2. Pengaruh Kompensasi Dan
Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan
Bagian Produksi Pada Pt. Metec
Semarang (Studi Kasus
Pada Karyawan Pt. Metec
Semarang)
(Ari Purwaningsih, 2012)
Kompensasi dan lingkungan
kerja berpengaruh signifikan
terhadap produktivitas kerja
karyawan.
E. Kerangka Pemikiran
Produktivitas kerja merupakan kemampuan memperoleh manfaat
dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan kerja yang
optimal bahkan kalau mungkin yang maksimal (Siagian, 1992).
Motivasi adalah suatu proses dimana seseorang untuk lebih
semangat dan terarah dalam melalukan sesuatu yang diingikan. Menurut
Heidjrachman dan Husnan (2003), motivasi merupakan proses untuk
mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang kita
inginkan.
Salah satu tujuan kompensasi adalah untuk pemenuhan kebutuhan
ekonomi, dimana seseorang bekerja mengaharapkan balas jasa dari hasil
pekerjaan yang diberikan untuk organisasi. Kompensasi adalah penghargaan
Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
27
atau ganjaran yang diberikan kepada tenaga kerja yang telah memberikan
kontribusi dalam mewujudkan tujuan perusahaan, melalui kegiatan yang
disebut bekerja (Nawawi, 2005).
Lingkungan kerja yang nyaman akan mendorong para pegawai
bekerja dengan baik dan merasa puas dengan hasil pekerjaan. Pembentukan
lingkungan kerja yang terkait dengan kemampuan manusia dan
produktivitas kerja dipengaruhi oleh faktor fisik, kimia, biologis, fisiologis,
mental, dan sosial ekonomi (Sumamur, 1986).
Setelah dilakukan telaah pustaka yang mendasari perumusan
masalah yang diajukan selanjutnya dibentuk sebuah kerangka pemikiran
teoritis, yang akan digunakan sebagai acuan untuk pemecahan masalah.
Kerangka pemikiran teoritis yang dibangun ditampilkan pada gambar seperti
di bawah ini:
H1
H2
H3
H4
Gambar 2.1. Kerangka pemikiran
F. Hipotesis
Produktivitas Kerja
(Y)
Motivasi intrinsik
(X1)
Kompensasi (X2)
Lingkungan Kerja
(X3)
Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
28
Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai, dan didasari
oleh landasan teori yang telah diuraikan, maka hipotesis dalam penelitian ini
adalah:
Hipotesis 1 :
Motivasi intrinsik berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai pada
dinas pendidikan.
Hipotesis 2 :
Kompensasi berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai pada dinas
pendidikan.
Hipotesis 3 :
Lingkungan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai pada
dinas pendidikan.
Hipotesis 4 :
Motivasi intrinsik, kompensasi, lingkungan kerja berpengaruh secara
bersama-sama terhadap produktivitas kerja pegawai pada dinas pendidikan
Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014