BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Produktivitas Kerja 1 ...repository.ump.ac.id/5505/3/Fida Alifaputri_BAB...

19
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Produktivitas Kerja 1. Pengertian Produktivitas Kerja Produktivitas kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuannya. Nawawi (1990) menyatakan bahwa pengertian produktivitas adalah perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh (output) dengan jumlah sumber kerja yang digunakan (input). Sedangkan Produktivitas kerja adalah sebuah konsep yang menggambarkan kaitan antara hasil atau keluaran yang dicapai dengan sumber atau masukan yang dipakai untuk menghasilkan keluaran itu (Ravianto, 1987). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja adalah hasil terbaik yang telah dicapai sesuai dengan yang telah digunakan. Yang sesuai dengan hasil yang telah diharapkan dan direncanakan. 2. Fakor - Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Dalam bukunya Sutrisno (2009) menurut Simanjutak (1993), ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan, yaitu : 10 Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Produktivitas Kerja 1 ...repository.ump.ac.id/5505/3/Fida Alifaputri_BAB...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Produktivitas Kerja 1 ...repository.ump.ac.id/5505/3/Fida Alifaputri_BAB II.pdf · seorang individu yang kemudian menggerakkan dan mengarahkan perilakunya.

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Produktivitas Kerja

1. Pengertian Produktivitas Kerja

Produktivitas kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam

mencapai tujuannya. Nawawi (1990) menyatakan bahwa pengertian

produktivitas adalah perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh

(output) dengan jumlah sumber kerja yang digunakan (input).

Sedangkan Produktivitas kerja adalah sebuah konsep yang

menggambarkan kaitan antara hasil atau keluaran yang dicapai dengan

sumber atau masukan yang dipakai untuk menghasilkan keluaran itu

(Ravianto, 1987).

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa produktivitas

kerja adalah hasil terbaik yang telah dicapai sesuai dengan yang telah

digunakan. Yang sesuai dengan hasil yang telah diharapkan dan

direncanakan.

2. Fakor - Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Dalam bukunya Sutrisno (2009) menurut Simanjutak (1993), ada

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan,

yaitu :

10

Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Produktivitas Kerja 1 ...repository.ump.ac.id/5505/3/Fida Alifaputri_BAB II.pdf · seorang individu yang kemudian menggerakkan dan mengarahkan perilakunya.

11

1. Pelatihan

kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan

keterampilan dan cara - cara yang tepat untuk menggunakan

peralatan kerja.

2. Mental dan Kemampuan Fisik

Karyawan Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan

hal yang sangat penting untuk menjadi perhatian bagi organisasi,

sebab keadaan fisik dan mental karyawan mempunyai hubungan

yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan.

3. Hubungan Antara Atasan dan Bawahan

Hubungan atasan dan bawahan akan mempengaruhi

kegiatan yang dilakukan sehari - hari. Jika, karyawan diperlakukan

secara baik, maka karyawan tersebut akan berpartisipasi dengan baik

pula dalam proses produksi, sehingga akan berpengaruh pada tingkat

produktivitas kerja.

3. Metode Pengukuran Produktivitas Kerja

Menurut Sutrisno (2011), untuk mengukur produktivitas kerja

diperlukan sebagai berikut:

a) Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas, kemampuan

seorang karyawan sangat tergantung pada ketrampilan yang dimiliki

serta profesionalisme mereka dalam bekerja. ini memberikan daya

untuk tugas-tugas yang diemban.

Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Produktivitas Kerja 1 ...repository.ump.ac.id/5505/3/Fida Alifaputri_BAB II.pdf · seorang individu yang kemudian menggerakkan dan mengarahkan perilakunya.

12

b) Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai. Hasil merupakan

salah satu yang dapat dirasakan oleh yang mengerjakan maupun yang

menikmati hasil pekerjaan tersebut.

c) Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin. Indikator ini

dapat dilihat dari etos kerja dan hasil yang dicapai kan dalam satu

hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya.

d) Pengembangan diri

Senantiasa mengembang diri untuk meningkatkan kemampuan kerja.

Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan

harapan dengan apa yang akan dihadapi.

e) Mutu

Mutu merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukan kualitas

kerja seorang pegawai.

f) Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber

yang diharapkan.

4. Gambaran Produktivitas Kerja

Gambaran produktivitas kerja pada Dinas Pendidikan adalah

pegawai menjalankan tugas dan fungsi pokok demi meningkatkan

pendidikan masyarakat, dan menjaga pelayanan umum bidang

pendidikan secara merata. Agar produktivitas kerja dapat tercapai,

Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Produktivitas Kerja 1 ...repository.ump.ac.id/5505/3/Fida Alifaputri_BAB II.pdf · seorang individu yang kemudian menggerakkan dan mengarahkan perilakunya.

13

seorang pegawai diharapkan memiliki motivasi kerja yang timbul dari

diri sendiri maupun orang lain.

5. Indikator Produktivitas Kerja

Menurut Rusli Syarif (1991) tingkat produktivitas kerja karyawan yang

dapat diukur adalah :

a. Penggunaan waktu

Penggunaan waktu kerja sebagai alat ukur produktivitas kerja

karyawan meliputi:

1) Kecepatan waktu kerja

2) penghematan waktu kerja

3) Kedisiplinan waktu kerja

4) Tingkat kehadiran

b. Output

yaitu hasil kerja yang diperoleh dan diinginkan oleh pegawai.

B. Motivasi

1. Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari kata motif (motive) yang berarti dorongan,

sebab atau alasan seseorang untuk melakukan sesuatu. Gibson (1996)

menyatakan bahwa motivasi merupakan konsep yang digunakan untuk

menggambarkan dorongan-dorongan yang timbul pada atau dalam diri

seorang individu yang kemudian menggerakkan dan mengarahkan

perilakunya.

Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Produktivitas Kerja 1 ...repository.ump.ac.id/5505/3/Fida Alifaputri_BAB II.pdf · seorang individu yang kemudian menggerakkan dan mengarahkan perilakunya.

14

Motivasi didefinisikan oleh Hasibuan (2007) adalah pemberian

daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar

mereka mau bekerja sama, efektif dan terintegrasi dengan segala

upayanya untuk mencapai kepuasan. Sedangkan menurut Siagian

(2002), mengatakan bahwa motivasi merupakan daya dorong bagi

seseorang untuk memberikan konstribusi yang sebesar-besarnya demi

keberhasilan organisasi mencapai tujuannya, dengan pengertian bahwa

tercapainya tujuan organisasi berarti tercapai pula tujuan pribadi para

anggota organisasi yang bersangkutan.

Jadi motivasi adalah daya pendorong seseorang pegawai untuk

menyalurkan bakatnya atau ketrampilannya, dan juga untuk

menggrerakan berbagai kegiatatan yang menjadi tanggung jawabnya

dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

2. Faktor - Faktor Motivasi

Motivasi timbul karena dua faktor, yaitu faktor dorongan yang

berasal dari diri sendiri dan didorongan yang berasal dari luar individu.

berikut ini faktor yang mendorong seorang manusia melakukan sesuatu

pekerjaan:

1. Minat

seseorang akan merasa terdorong untuk melakukan sesuatu

kegiatan kalau kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang sesuai

dengan minatnya.

Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Produktivitas Kerja 1 ...repository.ump.ac.id/5505/3/Fida Alifaputri_BAB II.pdf · seorang individu yang kemudian menggerakkan dan mengarahkan perilakunya.

15

2. Sikap Positif

seseorang yang mempunyai sifat positif terhadap suatu kegiatan

dengan rela ikut dalm kegiatan tersebut, dan akn berusaha sebisa

mungkin menyelesaikankegiatan yang bersangkutan dengan

sebaik-baiknya.

3. kebutuhan

setiap orang mempunyai kebutuhan tertentu dan akan berusaha

melakukan kegiatan apapun asal kegiatan tersebut bisa memenuhi

kebutuhannya.

3. Fungsi Motivasi

motivasi dapat mendorong timbulnya kelakuan dan mempengaruhi

perubahan kelakuan seseorang, fungsi motivasi adalah sebagai berikut:

a. Mendorong timbulnya perbuatan. Tanpa adanya motivasi tidak

akan timbul seuatu perbuatan.

b. Motivasi memiliki fungsi sebagai pengaruh dan mengarahkan

sebuah perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

c. Motivasi berfungsi sebagai penggrak. yang berarti motivasi

menentukan cepat lambatnya dan besar kecilnya suatu pekerjaan.

4. Gambaran Motivasi

Gambaran motivasi pegawai pada dinas pendidikan dapat dilihat

dari keuletan pegawai dalam bekerja, kedisplinan waktu dalam

menyelesaikan tugas ditentukan dan juga dilihat dari tingkat kehadiran

pegawai.

Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Produktivitas Kerja 1 ...repository.ump.ac.id/5505/3/Fida Alifaputri_BAB II.pdf · seorang individu yang kemudian menggerakkan dan mengarahkan perilakunya.

16

5. Indikator Motivasi

Frederick Herzberg (Hasibuan, 1990) mengemukakan teori motivasi

berdasar teori dua faktor yaitu:

a) Pengakuan (Recognition)

pengakuan sebuah pekerjaan atas besal kecilnya hasil yang

diberikan kepada pegawai.

b) Pekerjaan itu sendiri (The work it self)

Berat ringanya sebuah hambatan dan resiko yang dirasakan oleh

seorang pegawai.

c) Tanggung jawab (Responsibility)

Besar kecilnya rasa tanggung jawab yang di berikan kepada

pegawai

d) Pengembangan Potensi Individu (Advancement)

mengembangkan diri yang kemungkinan seorang pegawai

memiliki peluang untuk maju dalam pekerjaannya.

e) Pencapaian (achievement)

pencapaian atas hasil yang diperoleh oleh pegawai untuk mencapai

prestasi yang lebih tinggi.

Terori motivasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

Frederick Herzberg karena dalam dinas pendidikan semua pegawai

sudah di tempatkan di masing-masing bidang dengan tugas dan fungsi

yang telah dijabarkan dalam peraturan tertulis. Dengan tujuan

menjalakan tugas dan fungsi agar mendapatkan pencapaian yang

maksimal dan mendapat pengakuan dari sesama rekan kerja.

Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Produktivitas Kerja 1 ...repository.ump.ac.id/5505/3/Fida Alifaputri_BAB II.pdf · seorang individu yang kemudian menggerakkan dan mengarahkan perilakunya.

17

6. Penelitian Terdahulu

1. Penelitian Rini Rahmawati (2010), yang berjudul pengaruh motivasi

terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Permodalan

Nasional Madani Banjarmasin. Motivasi berpengaruh signifikan

terhadap produktivitas kerja karyawan.

2. Penelitian Afni Fuanida (2012) yang berjudul pengaruh pelatihan,

disiplin kerja, dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan

CV. Sapu dunia Semarang. Hal ini ditunujkan pada Variabel

Motivasi (X3) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap variabel Produktivitas Kerja (Y) sehingga hipotesis

diterima. Nilai koefisein determinasi (KD) yaitu sebesar 28,9

persen. Artinya bahwa variabel motivasi memberi pengaruh sebesar

28,9 persen terhadap variabel produktivitas kerja. Sedangkan

sisanya 71,1 persen adalah pengaruh dari variabel yang tidak

diamati pada tabel signifikan 0,000.

3. Penelitian Dewi Pujiastuti (2009), yang berjudul pengaruh

kepemimpinan, motivasi, komunikasi kedisiplinan kerja dan

pendidikan dan latihan terhadap produktivitas kerja pegawai pada

rumah sakit umum daerah Dr. Moewardi Surakarta. Dari pengujian

secara parsial terhadap hipotesis penelitian menunjukkan bahwa

semua variabel independen (motivasi kerja, komunikasi,

kedisiplinan kerja dan pendidikan danlatihan) mempunyai pengaruh

positif dan signifikan terhadap variabel dependen

(produktivitaskerja) karena mempunyai nilai signifikansi lebih kecil

dari 0,05.

Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Produktivitas Kerja 1 ...repository.ump.ac.id/5505/3/Fida Alifaputri_BAB II.pdf · seorang individu yang kemudian menggerakkan dan mengarahkan perilakunya.

18

C. Kompensasi

1. Pengertian Kompensasi

Simamora (1997) mendefinisikan pengertian kompensasi

merupakan istilah luas yang berkaitan dengan imbalan - imbalan

financial (financial reward) yang diterima oleh orang - orang melalui

hubungan kepegawaian mereka dengan sebuah organisasi. Sedangkan

menurut Nawawi (1997), kompensasi merupakan penghargaan atau

ganjaran pada para pekerja yang telah memberikan kontribusi dalam

mewujudkan tujuan melalui kegiatan bekerja. Berdasarkan pengertian

para ahli, kompensasi dapat disimpulkan bahwa pemberian kompensasi

adalah imbalan atau ganjaran yang diberikan kepada pegawai sebagai

bentuk balas jasa atas dasar kegiatan bekerja.

2. Jenis - Jenis Kompensasi

Kompensasi terdiri atas dua macam, yaitu kompensasi yang

bersifat finansial atau kompensasi langsung (direct financial

compensation) dan kompensasi tidak langsung (indirect financial

compensation).

Jenis – jenis kompensasi menurut Martoyo (1998) adalah sebagai

berikut :

1. Kompensasi finansial

kompensasi yang langsung terdiri dari bayaran (pay) yang

diperoleh seseorang dalam bentuk gaji, upah, dan insentif. Serta

dalam bentuk tidak langsung yang juga disebut dengan

tunjangan, meliputi semua imbalan finansial yang tidak tercakup

Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Produktivitas Kerja 1 ...repository.ump.ac.id/5505/3/Fida Alifaputri_BAB II.pdf · seorang individu yang kemudian menggerakkan dan mengarahkan perilakunya.

19

dalam kompensasi langsung yang terdiri dari jaminan

kesehatan, tunjangan dan fasilitas kerja yang diberikan.

2. Kompensasi non finansial

Kompensasi kompensasi yang tidak dapat dirasakan langsung

oleh pegawai. biasa disebut dengan Benefit Dan Services

(tunjangan pelayanan), kompensasi ini diberikan berdasarkan

kebijakan sebuah organisasi pemerintahan / perusahaan terhadap

seluruh pegawai dalam rangka meningkatkan kesejahteraan

pegawai. Kompensasi ini biasanya seperti tunjangan hari raya,

uang pensiun, kendaraan dinas, seragam, dan darma wisata.

3. Gambaran Kompensasi

Gambaran Kompensasi pada Dinas Pendidikan adalah kompensasi

yang diterima pegawai berupa financial maupun non financial. Besar

kecilnya kompensasi financial yang berikan berdasarkan pangkat dan

golongan. Kompensasi lainnya berupa infentif, bonus, tunjangan

kesehatan, taspen, cuti kerja. sedangkan yang non financial berupa

fasilitas.

4. Indikator Kompensasi

1) Gaji dan Bonus

Gaji pada umumnya diterima oleh para pekerja tetap secara rutin

dan terus menerus, bisa berupa gaji bulanan, mingguan, dann

tahunan. Bonus adalah hadiah atau imbalan yang diterima

pegawai biasanya karena berprestasi

Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Produktivitas Kerja 1 ...repository.ump.ac.id/5505/3/Fida Alifaputri_BAB II.pdf · seorang individu yang kemudian menggerakkan dan mengarahkan perilakunya.

20

2) Insentif

insentif adalah tambahan kompensasi yang diberikan diluar gaji

pokok atau upah yang diberikan oleh organisasi.

3) Tunjangan

Tunjangan adalah kompensasi yang diberikan sesuai dengan

jabatan atau berhubungan dengan kepegawaian. contohnya

seperti: Asuransi kesehatan dan jiwa jika PNS berupa ASKES,

Program pensiun, liburan, dan tunjangan lainnya.

4) Fasilitas

sebuah keadaan yang mendukung pekerjaan agar lancar seperti

ruang kerja yang nyaman, tempat parkir yang luas dan teratur.

5. Hubungan Kompensasi Terhadap Produktivitas Kerja

Pada umumnya setiap perusahaan/lembaga/instansi selalu ingin

meningkatkan produktivitas kerjanya dengan tujuan untuk menunjukkan

bahwa instansi tersebut memiliki kinerja yang baik. Dalam usaha

meningkatkan produktivitas suatu lembaga, yaitu dengan cara

meningkatkan atau memperhatikan masalah kompensasi. Dalam hal ini

diharapkan agar pegawai dapat terpacu untuk meningkatkan

produktivitas kerjanya. Produktivitas dengan kompensasi mempunyai

hubungan yang cukup erat dalam usaha peningkatan hasil kerja daripada

pegawai. Apabila kompensasi dapat memenuhi kebutuhan atau sesuai

yang diharapkan, maka pegawai akan meningkatkan produktivitas

kerjanya Dengan demikian diharapkan lembaga/organisasi akan dapat

Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Produktivitas Kerja 1 ...repository.ump.ac.id/5505/3/Fida Alifaputri_BAB II.pdf · seorang individu yang kemudian menggerakkan dan mengarahkan perilakunya.

21

menikmati keuntungan dan kelangsungan hidupnya dapat terjamin.

(prasetyo:2008)

Beberapa hasil penelitian tentang hubungan kompensasi terhadap

produktivitas pegawaiadalah sebgai berikut:

6. Penelitian Terdahulu

1. Penelitan yang dilakukan Yunus Handoko (2010) yang berjudul

pengaruh pemberian kompensasi terhadap produktivitas kerja

karyawan di perguruan tinggi Asia Malang. Menghasilkan bahwa

pemberian kompesasi berpengaruh signifikan terhadap produktivitas

kerja karyawan. Berdasarkan penelitian tersebut menjelaskan bahwa

variabel Kompensasi non finansial berpengaruh paling besar atau

dominan karena pengaruh hubungan yang positif dari kompensasi

non finansial lebih besar dibanding dengan pengaruh yang positif

dari kompensasi finansial.

2. Penelitian yang dilakukan Wulan Retno (2012) yang berjudul

pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap produktivitas

kerja karyawan PT. BPR Restu Artha Makmur Kantor Pusat

Majapahit Semarang. Bahwa Kompensasi dan lingkungan kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja

karyawan. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan uji F

yangmenunjukkan nilai Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel.

Artinya bahwa Ho ditolak dan Haditerima. Sehingga pengujian ini

menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa ada pengaruh

Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Produktivitas Kerja 1 ...repository.ump.ac.id/5505/3/Fida Alifaputri_BAB II.pdf · seorang individu yang kemudian menggerakkan dan mengarahkan perilakunya.

22

positif variabel kompensasi dan lingkungan kerja secara bersama–

sama terhadap variabel produktivitas kerja.

Berdasarkan penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa

pemberian kompensasi memiliki pengaruh yang cukup besar untuk

meningkatkan kinerja pegawai, sehingga akan mempengaruhi

tingginya produktivitas kerja.

D. Lingkungan Kerja

1. Pengertian Lingkungan Kerja

Menurut Sedarmayanti (2001) lingkungan kerja adalah

keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan

sekitarnya di mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta

pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai

kelompok. Menurut Sukemi (1988), menyatakan bahwa lingkungan

kerja adalah segala sesuatu yang ada di lingkungan personal dalam

hubungannya dengan pekerjaannya dan yang mempunyai hubungan

erat dengan personal atau karyawan, termasuk didalamnya faktor fisik

dan non–fisik.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja

adalah keseluruhan fasilitas yang disediakan oleh perusahaan dan juga

hubungan kerja yang baik antar personal.

2. Jenis – Jenis Lingkungan Kerja

Sedarmayanti (2001) menyatakan bahwa secara garis besar,

jenis lingkungan kerja terbagi menjadi 2 yaitu:

Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Produktivitas Kerja 1 ...repository.ump.ac.id/5505/3/Fida Alifaputri_BAB II.pdf · seorang individu yang kemudian menggerakkan dan mengarahkan perilakunya.

23

1. Lingkungan kerja fisik

Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk

fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat

mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun secara

tidak langsung. Lingkungan kerja fisik dapat dibagi dalam dua

kategori, yakni:

a. Lingkungan yang langsung berhubungan dengan karyawan.

Misalnya: pusat kerja, kursi, meja, peralatan kerja dan

sebagainya.

b. Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga

disebut lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi

manusia, misalnya: temperatur, kelembaban, sirkulasi udara,

pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, bau tidak sedap,

warna, dan lain-lain.

2. Lingkungan non fisik

Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang

terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan

dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun

hubungan dengan bawahan. Lingkungan non fisik ini juga

merupakan kelompok lingkungan kerja yang tidak bisa diabaikan.

Perusahaan hendaknya dapat mencerminkan kondisi yang

mendukung kerja sama antara tingkat atasan, bawahan maupun

Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Produktivitas Kerja 1 ...repository.ump.ac.id/5505/3/Fida Alifaputri_BAB II.pdf · seorang individu yang kemudian menggerakkan dan mengarahkan perilakunya.

24

yang memiliki status jabatan yang sama di perusahaan. Kondisi

yang hendaknya diciptakan adalah suasana kekeluargaan,

komunikasi yang baik, dan pengendalian diri.

3. Faktor-faktor Lingkungan Kerja

faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja sebagai berikut:

(Tyssen, 1996)

a) Fasilitas kerja.

Lingkungan kerja yang kurang mendukung pelaksanaan pekerjaan

ikut menyebabkan kinerja yang buruk, seperti kurangnya alat kerja,

ruang kerja pengap, ventilasi yang kurang, serta prosedur yang tidak

jelas.

b) Gaji dan tunjangan.

Gaji yang tidak sesuai dengan harapan pekerja akan membuat

pekerja setiap saat melirik pada lingkungan kerja yang lebih

menjamin pencapaian harapan pekerja.

c) Hubungan kerja.

Kelompok kerja dengan kekompakan dan loyalitas yang tinggi akan

meningkatkan produktivitas kerja, karena antara satu pekerja dengan

pekerja lainnya akan saling mendukung pencapaian tujuan dan atau

hasil.

4. Gambaran Lingkungan Kerja

Hubungan yang baik antar pegawai diantaranya seperti kegiatan

olahraga, family gathering, dan terdapat ruang komputer dalam satu

ruang untuk mempermudah dalam bekerja juga. Adanya fasilitas

Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Produktivitas Kerja 1 ...repository.ump.ac.id/5505/3/Fida Alifaputri_BAB II.pdf · seorang individu yang kemudian menggerakkan dan mengarahkan perilakunya.

25

nyaman seperti tempat parkir pegawai dan pengunjung yang dibedakan,

fasilitas, tempat olahraga, kantin,tempat ibadah dan ruang tunggu,

kondisi kantor yang bersih.

5. Indikator Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para

pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan

tugas-tugas yang dibebankan sebagai berikut: (Nitisemito, 2000).

a. kebersihan

b. keamanan

c. fasilitas – fasilitas

d. hubungan antar karyawan yang baik

e. tata letak ruangan

f. sirkulasi udara

6. Hubungan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja

Kajian pustaka penelitian terdahulu bertujuan untuk mengetahui

hubungan antara penelitian yang pernah diteliti sebelumnya dengan

yang akan dilakukan. Beberapa hasil penelitian tentang hubungan

lingkungan kerja terhadap produktivitas pegawai.

Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Produktivitas Kerja 1 ...repository.ump.ac.id/5505/3/Fida Alifaputri_BAB II.pdf · seorang individu yang kemudian menggerakkan dan mengarahkan perilakunya.

26

Tabel 1. Penelitian Terdahulu

No. Judul/Pengarang Hasil

1. Pengaruh kompensasi dan

lingkungan kerja terhadap

produktivitas kerja karyawan PT.

BPR Restu Artha Makmur Kantor

Pusat Majapahit Semarang

(Wulan Retno Aprilia, Dkk, 2012)

Kompensasi dan Lingkungan

kerja berpengaruh positif dan

signifikan terhadap

produktivitas kerja karyawan.

2. Pengaruh Kompensasi Dan

Lingkungan Kerja Terhadap

Produktivitas Kerja Karyawan

Bagian Produksi Pada Pt. Metec

Semarang (Studi Kasus

Pada Karyawan Pt. Metec

Semarang)

(Ari Purwaningsih, 2012)

Kompensasi dan lingkungan

kerja berpengaruh signifikan

terhadap produktivitas kerja

karyawan.

E. Kerangka Pemikiran

Produktivitas kerja merupakan kemampuan memperoleh manfaat

dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan kerja yang

optimal bahkan kalau mungkin yang maksimal (Siagian, 1992).

Motivasi adalah suatu proses dimana seseorang untuk lebih

semangat dan terarah dalam melalukan sesuatu yang diingikan. Menurut

Heidjrachman dan Husnan (2003), motivasi merupakan proses untuk

mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang kita

inginkan.

Salah satu tujuan kompensasi adalah untuk pemenuhan kebutuhan

ekonomi, dimana seseorang bekerja mengaharapkan balas jasa dari hasil

pekerjaan yang diberikan untuk organisasi. Kompensasi adalah penghargaan

Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Produktivitas Kerja 1 ...repository.ump.ac.id/5505/3/Fida Alifaputri_BAB II.pdf · seorang individu yang kemudian menggerakkan dan mengarahkan perilakunya.

27

atau ganjaran yang diberikan kepada tenaga kerja yang telah memberikan

kontribusi dalam mewujudkan tujuan perusahaan, melalui kegiatan yang

disebut bekerja (Nawawi, 2005).

Lingkungan kerja yang nyaman akan mendorong para pegawai

bekerja dengan baik dan merasa puas dengan hasil pekerjaan. Pembentukan

lingkungan kerja yang terkait dengan kemampuan manusia dan

produktivitas kerja dipengaruhi oleh faktor fisik, kimia, biologis, fisiologis,

mental, dan sosial ekonomi (Sumamur, 1986).

Setelah dilakukan telaah pustaka yang mendasari perumusan

masalah yang diajukan selanjutnya dibentuk sebuah kerangka pemikiran

teoritis, yang akan digunakan sebagai acuan untuk pemecahan masalah.

Kerangka pemikiran teoritis yang dibangun ditampilkan pada gambar seperti

di bawah ini:

H1

H2

H3

H4

Gambar 2.1. Kerangka pemikiran

F. Hipotesis

Produktivitas Kerja

(Y)

Motivasi intrinsik

(X1)

Kompensasi (X2)

Lingkungan Kerja

(X3)

Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Produktivitas Kerja 1 ...repository.ump.ac.id/5505/3/Fida Alifaputri_BAB II.pdf · seorang individu yang kemudian menggerakkan dan mengarahkan perilakunya.

28

Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai, dan didasari

oleh landasan teori yang telah diuraikan, maka hipotesis dalam penelitian ini

adalah:

Hipotesis 1 :

Motivasi intrinsik berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai pada

dinas pendidikan.

Hipotesis 2 :

Kompensasi berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai pada dinas

pendidikan.

Hipotesis 3 :

Lingkungan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai pada

dinas pendidikan.

Hipotesis 4 :

Motivasi intrinsik, kompensasi, lingkungan kerja berpengaruh secara

bersama-sama terhadap produktivitas kerja pegawai pada dinas pendidikan

Pengaruh Motivasi Intrinsik..., Fida Alifaputri, Fakultas Ekonomi UMP, 2014