Tugas OT Bu Fida

23
BAB I TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pengertian Obat Tradisional Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan,hewan-hewan,bahan mineral,sediaan sari-sarian (Galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun yang telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dimasyarakat. (BPOM,2014) Untuk meningkatkan mutu suatu obat tradisional, maka pembuatan obat tradisional harus lah dilakikan dengan sebaik-baiknya mengikutkan pengawasan menyeluruh yang bertujuan untuk menyediakan obat tradisional yang senantiasa memenuhi persyaratan yang berlaku. Keamanan dan mutu obat tradisional tergantung dari bahan baku, bangunan,prosedur,dan pelaksanaan pembuatan, peralatan yang digunakan,pengemasan termasuk bahan serta personalia yang terlibat dalam pembuatan obat tradisional. (Dirjen POM, 1994) 1.2 Pengertian Pilis Pilis adalah ramuan obat tradisional dari Jawa yang terbuat dari berbagai macam tumbuhan apotik hidup dan digunakan dengan cara mengoleskannya memanjang menutupi dahi. 1

description

pilis

Transcript of Tugas OT Bu Fida

BAB ITINJAUAN PUSTAKA

1.1 Pengertian Obat Tradisional

Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan,hewan-hewan,bahan mineral,sediaan sari-sarian (Galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun yang telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dimasyarakat. (BPOM,2014)Untuk meningkatkan mutu suatu obat tradisional, maka pembuatan obat tradisional harus lah dilakikan dengan sebaik-baiknya mengikutkan pengawasan menyeluruh yang bertujuan untuk menyediakan obat tradisional yang senantiasa memenuhi persyaratan yang berlaku. Keamanan dan mutu obat tradisional tergantung dari bahan baku, bangunan,prosedur,dan pelaksanaan pembuatan, peralatan yang digunakan,pengemasan termasuk bahan serta personalia yang terlibat dalam pembuatan obat tradisional. (Dirjen POM, 1994)

1.2 Pengertian PilisPilis adalah ramuan obat tradisional dari Jawa yang terbuat dari berbagai macam tumbuhan apotik hidup dan digunakan dengan cara mengoleskannya memanjang menutupi dahi.Pilis merupakan ramuan tradisional yang dipercaya sejak lama untuk perawatan setelah melahirkan dan menjaga kesehatan mata agar tidak kabur, mencegah terjadinya sakit kepala, membersihkan darah putih pada ibu-ibu nifas.

1.3 Penggunaan Pilis Dimasyarakat, terutama masyarakat zaman dahulu menggunakan pilis bagi ibu nifas sangat dianjurkan karena diyakini dapat meredakan pusing dan melancarkan peredaran darah pasca melahirkan.Dilain pihak, dari segi medis meragukan manfaat menggunakan pilis karena pusing dan peredaran darah tidak lancar bagi ibu nifas disebabkan misalnya, mungkin karena ia kurang tidur. Obatnya ya tidur (dr. Dewi Prabarini S. Soeharto, SpOG).Sedangkan pengunaan pilis bagi ibu nifas mempunyai dampak positif dan negatif.Dampak positif : Jika pembuatan pilis benar dan bersih maka tidak merusak kulit ibu.Dampak negatif : Dan jika pembuatan pilis yang salah dan tidak bersih sangat berbahaya karena dapat merusak kulit bagi yang tidak kuat atau menyebabkan alergi.

1.4 Bahan Baku Pilis Yang biasa digunakan KencurKencur (Kaempferia galanga L.) adalah salah satu jenis empon -empon/tanaman obat yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae).Rimpang atau rizoma tanaman ini mengandung minyak atsiri dan alkaloid yang dimanfaatkan sebagai stimulan.Nama kencur dipinjam dari bahasa Sanskerta, kachora, , yang berarti temu putih (Curcuma zedoaria) Kencur merupakan temu kecil yang tumbuh subur di daerah dataran rendah atau pegunungan yang tanahnya gembur dan tidak terlalu banyak air.Jumlah helaian daun kencur tidak lebih dari 2-3 lembar (jarang 5) dengan susunan berhadapan, tumbuh menggeletak di atas permukaan tanah.Bunga majemuk tersusun setengah duduk dengan kuntum bunga berjumlah antara 4 sampai 12 buah, bibir bunga (labellum) berwarna lembayung dengan warna putih lebih dominan.Tumbuhan ini tumbuh baik pada musim penghujan.Kencur dapat ditanam dalam pot atau di kebun yang cukup sinar matahari, tidak terlalu basah dan setengah ternaungi. KunyitKunyit atau kunir, (Curcuma longa Linn. syn.Curcuma domestica Val.), adalah termasuk salah satu tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara.Tanaman ini kemudian mengalami penyebaran ke daerah Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika.Hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan.Dalam bahasa Banjar kunyit atau kunir ini dinamakan Janar.Kunyit tergolong dalam kelompok jahe-jahean, Zingiberaceae. Kunyit dikenal di berbagai daerah dengan beberapa nama lokal, seperti turmeric (Inggris), kurkuma (Belanda), kunyit (Indonesia dan Malaysia), kunir (Jawa), koneng (Sunda), konyet (Madura). KenangaKenanga (bahasa Latin: Cananga odorata) adalah nama bagi sejenis bunga dan pohon yang menghasilkannya. Ada dua forma kenanga, yaitu macrophylla, yang dikenal sebagai kenanga biasa, dan genuina, dikenal sebagai kenanga filipina atau ylang-ylang.Selain itu, masih dikenal pula kenanga perdu (Cananga odorata fruticosa), yang banyak ditanam sebagai hiasan di halaman rumah.Cananga odorata fa.macrophylla tumbuh dengan cepat hingga lebih dari 5 meter per tahun dan mampu mencapai tinggi rata-rata 12 meter. Batang pohon kenanga lurus, dengan kayu keras dan cocok untuk bahan peredam suara (akustik).Memerlukan sinar matahari penuh atau sebagian, dan lebih menyukai tanah yang memiliki kandungan asam di dalam habitat aslinya di dalam hutan tadah hujan.Daunnya panjang, halus dan berkilau.Bunganya hijau kekuningan (ada juga yang bersemu dadu, tetapi jarang), menggelung seperti bentuk bintang laut, dan mengandung minyak biang, cananga oil yang wangi.Kenanga merupakan tumbuhan asli di Indonesia.Kenanga lazim pula ditanam di Polinesia, Melanesia, dan Mikronesia. Di Indonesia, bunga kenanga banyak menempati peran di dalam upacara-upacara khusus misalnya dalam upacara perkawinan. (Elevitch, Craig (ed.), 2006)Beberapa Tanaman yang dibuat untuk pengobatan tradisional dalam bentuk pilis :

1.4 Contoh Produk Pilis Di Pasaran

Penggunaan Pilis Di Dahi

BAB IIFORMULA PILIS

2.1 Bahan Formulasinya

5 rimpang temu giring (Curcuma heyneana Val.) 1 rimpang bangle (Zingiber cassumunar Roxb.) 2 jari krangean (Litsea cuba Pers) 1 kulit jeruk purut (Citrus hystrix DC.) 5 butir cengkih (Eugenia aromatica / Syzygium aromaticum L.) 5 helai daun kemukus (Piper cubeba L.)

2.2 Khasiat Pilis

Minyak atsiri pada ramuan ini bila ditempelkan pada dahi akan masuk lewat kulit ke dalam darah dan berkhasiat menghilangkan rasa sakit, menghilangkan pusing, serta memperlancar peredaran darah.

2.3 Cara Membuat

Cuci bersih semua bahan lalu tumbuk halus. Masukkaan dalam wadah, beri kemasan Setelah itu siap dipiliskan pada dahi. Sebaiknya pilisan ini digunakan sehabis mandi sore.Catatan: Bila tidak ada daun kemukus boleh diganti dengan 5 butir biji kemukus.

2.4 Kemasan

BAB IIITINJAUAN TANAMAN

3.1 Temu giring (Curcuma heyneana Val.)

3.2 18

Klasifikasi

Devisi : Spermatophyla Sub divisi: Angiospermae Kelas: Monocotyledonae Bangsa: Zingiberales Suku: Zingiberaceae Marga: Curcuma Jenis: Curcuma heyneana Val. Nama umum & dagang: Temu giring Nama daerahJawa : Temu giring

Deskripsi Habistus: Sernak, semusim, tegak, tinggi 1 m. Batang: Semu, terdiri dari pelepah daun, tegak, permukaan licin, membentuk rimpang, hijau muda. Daun: Tunggal, permukaan licin, tepi rata, ujung dan pangka runcing, panjang 40-50 cm, lebar 15-18 cm, pertulangan menyirip, pelepah 25-35 cm, hijau muda. Bunga: Majemuk, berambut halus, panjang 15-40 cm, kelopak hijau muda, pangkal merunctng, ujung membulat, mahkota kuning muda, hijau muda. Akar : Akar serabut, kuning kotor.

Khasiat : Rimpang Curcuma heyneana berkhasiat sebagai obat cacing pada anakanak, di samping itu untuk bahan kosmetika. Untuk obat cacing pada anak-anak dipakai 20 gram rimpang segar Curcuma heyneana, dicuci lalu diparut, ditarnbah 1/2 gelas air matang dan 1/2 gram garam, diaduk kemudian disaring. Hasil saringan didiamkan selama 1 jam, diminum pada waktu pagi sebelum makan.

Kandungan kimia : Rimpang Curcuma heyneana mengandung saponin, dan flavonoida, di samping minyak atsiri.

3.3 Bangle (Zingiber cassumunar Roxb.) Sinonim: Zingiber cassumunar Roxb. Klasifikasi Divisi: Spermatophyta Sub divisi:Angiospermae Kelas: Monocotyledonae Bangsa: Zingiberales Suku: Zingiberaceae Marga: Zingiber Jenis: Zingiber purpureum Roxb. nama umum: Bengle

Deskripsi Habitus: Herba, semusim, tegak, tinggi 1-1,5 cm. Batang: Semu, hi|au. Daun: Tunggal, lonjong, tipis, pangkal tumpul, ujung runcing, lepi rata, berbulu, panjang 23-35 cm, lebar 20-25 cm, pertulangan menyirip, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk tandan, di u|ung batang, panjang 6-10 cm, lebar 4-5 cm, ujung bersegi, hijau kemerah-merahan, Akar: Serabut, putih kotor.

Khasiat : Rimpang Zingiber purpureum berkhasiat sebagai obat demam, obat perut nyeri, obat sembelit, obat masuk angin, obat cacing dan obat encok. Untuk obat demam dipakai 15 gram rimpang segar Zingiber purpureum, dicuci, diparut, diperas, ditambah 1/2 gelas air panas dan 2 sendok makan maduk, diaduk, diminum sehari dua kali sama banyak pagi dan sore.

Kandungan kimia : Rimpang Zingiber purpureurn mengandung saponion dan flavonoida, di samping minyak atsir.

3.4 Krangean (Litsea cuba Pers) Sinonim: Litsea citrata Bl. ; Tethrantera citrata Nees. ; T. polyantha Wall.

Klasifikasi

Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledoneae Bangsa: Rhamnales Suku: Lauraceae Marga: Litsea Jenis: Litsea cubeba Pers. Nama umum: Krangean Nama daerah: Kilemo (Sunda) Krangean (Jawa)

Deskripsi Habitus: Pohon, tinggi 15 m. Batang: Tegak, berkayu, bulat, percabangan simpodial, putih kotor. Daun: Tunggal, lonjong, tepi rata ujung runcing, pangkal meruncing, pertulangan menyirip, panjang 10-14 cm, Lebar 7-9 cm, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk malai, berkelamin dua, kelopak hijau muda, bentuk mangkok, berbulu halus, mahkota bulat melengkung, kepala sari bulat, hijau kehitaman. Buah : Bulat, keras, hitam. Biji : Bulat, putih kotor. Akar : Tunggang, coklat kehitaman.

Khasiat: Kulit batang Litsea cubeba berkhasiat untuk penawar bisa akibat serangga, buahnya berkhasiat sebagai obat batuk. Untuk penawar bisa akibat gigitan serangga dipakai 10-15 gram kulit batang segar Litsea cubeba, dicuci dan ditumbuk sampai lumat, ditambah air kapur secukupnya sampai menjadi lembek, kemudian ditempelkan pada bekas gigitan serangga.

Kandungan kimia: Kulit batang dan daun Litsea cubeba mengandung saponin, flavonoid* dan tanin.3.5 Jeruk purut (Citrus hystrix DC.)

Klasifikasi:

Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledoneae Bangsa: Geraniales Suku: Rutaceae Marga: Citrus Jenis: Citrus hystrix DC. Nama daerah:Jeruk purut (Jawa) Parale (Makassar)

Deskripsi Habitus: Pohon, tinggi 5-7,5 m. Batang: Tegak, bulat, percabangan simpodial, berduri, hijau kotor. Daun: Tunggal, berseiing, lonjong, tepi beringgit, ujung meruncing, pangkal membulat, panjang 4-5,5 cm, lebar 2-2,5 cm, tangkai bersayap, panjang 2-5 cm, hijau, pertulangan menyirip, permukaan berbintik, hijau. Bunga: Majernuk, bentuk tandan, di ketiak daun, tangkai silindris, panjang j- 2 cm, hijau, kelopak bentuk bintang, hijau kekuningan, benang sari silindris, panjang 3-6 mm, putih, tangkai putik silindris, panjang 3-5 mm, kepala putik bulat, kuning, mahkota lima helai, bentuk bintang, putih. Buah: Buiat, diameter 4-5 cm, permukaan berkerut, hijau. Biji: Bulat telur, putih. Akar: Tunggang, putih kekuningan.

Khasiat : Air daging buah Citrus hystrix berkhasiat sebagai obat batuk, kulit dan daunnya digunakan untuk penyedap masakan dan antiseptik. Untuk obat batuk dipakai air perasan daging buah sebanyak 1 sendok makan, dicampur dengan 1 sendok ten kecap manis dan dirninum sekaligus.

Kandungan kimia : Daun Citrus hystrix mengandung alka.oida, di samping itu daun, kulit buah dan daging buah mengandung saponin dan flavonoida, sedang daun serta kulit buahnya juga mengandung polifenol dan minyak atsiri.

3.6 Cengkeh (Eugenia aromatica / Syzygium aromaticum L.)

Sinonim: Eugenia caryophyllata Thunb.; Caryophyllus aromaticus L; Jambosa caryophyllus N. D. Z.; Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry. Klasifikasi Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicolyledonae Bangsa: Myrtales Suku: Myrtaceae Marga: Eugenia Jenis: Eugenia aromatica O. K. Nama umum: Cengkeh

Deskripsi Habitus: Pohon, tinggi 10 m. Batang: Berkayu, bercabang banyak, bulat, mengkilap, masih muda hijau setelah tua keunguan. Daun: Tunggal, bulat (elur, ujung dan pangka runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan atas mengkilap, panjang 6-13,5 cm, lebar 2,5-5 cm, tangkai panjang 1-2 cm, masih muda merah setelah tua hijau. Bunga: Majemuk, malai, tumbuh di ujung baiang, kelopa bentuk corong, pangkal berlekatan, mahkota bentuk bintang, panjang 4-5 mm, benang sari banyak, panjang 5 mm, tangkai putik pendek, masih muda hijau setelah tua merah, merah. Buah: Buni, bulat telur, panjang 2-2,5 cm, merah kehilaman. Biji: Kecil, diameter 4 mm, coklat muda. Akar: Tunggang, coklat.

KhasiatBunga Eugenia aromatica berkhasiat sebagai pelega perut, obat batukdan sakit gigi berlobang. Untuk pelega perut dipakai 5 gram buah Eugenia aromatica, diseduh dengan 1 gelas air matang panas. Hasil seduhan diminum sehari dua kali 1/2 gelas pagi dan sore.

Kandungan kimiaKuncup bunga dan daun Eugenia aromatica mengandung saponin, flavonoida dan tanin, di samping minyak atsiri.

3.7 Kemukus (Piper cubeba L.) Sinonim: Cubila Officinalis Miq. Klasifikasi: Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledonae Bangsa: Piperales Suku: Piperaceae Marga: Piper Jenis: Pipercubeba L. f. Nama umum: Kemukus Nama daerah: Kemekuh (Simalur) Kemukus (Melayu) Rinu (Sunda) Kemukus (Jawa Tengah) Kamokos (Madura) Pamukusu (Makasar)

Deskripsi Habitus: Herba, tahunan, membelit- Batang: Tidak berkayu, lunak, beruas, percabangan simpodial, permukaan licin, diameter 5-15 mm, mempun/ai akar pelekat, hijau. Daun: Tunggal, bulat telur, pangkal bentuk jantung ujung meruncing, tepi rata, berseling atau tersebar, bekas dudukan daun nampak jelas, panjang 8,5-15,5 cm, lebar 3-9,5 cm, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk bulir, panjang 3-10 cm, tangkai 6-20 mm, hijau. Daun pelindung elips, melekat pada tangkai bulir, benang sari tiga, putik tiga sampai lima, putih, kuning kehijauan. Buah: Bulat, bertangkai, diameter 6-8 mm, tangkai panjang 2-5 mm, coklat kehitaman. Biji: Kecil, lanset, putih kecoklatan. Serabut, kuning kecoklatan.

KhasiatBuah Piper cubeba berkhasiat sebagai obat sesak nafas, penghangat badan dan penghilang bau mulut. Untuk obat sesak nafas dipakai 15 gram serbuk biji Piper cubeba, diseduh dengan 1 gelas air matang psnas, setelah dingin disaring. Hasil saringan ditambah 1 sendok makan madu, diaduk sampai rata, kemudian diminum sekaligus.

Kandungan kimiaBuah dan bunga Piper cubeba mengandung saponin dan ..avono-da, d, samping minyak atsiri. Buah Piper cubeba berkhasiat sebagai obat sesak nafas

DAFTAR PUSTAKA

Rashidi Othmana, Razanah Ramyaa, Nooriszai Ishaka,2015, Traditional Malay midwifery practices for body treatment (Param) and forehead treatment (Pilis) in Kelantan, Terengganu, Pahang and Johor of Malaysia

Asosiasi Herbalis Nusantara Pusat Pelatihan & Pengobatan Herbal, 2015 www.HerbalisNusantara.com, Indonesia

BPOM,2014, Persyaratan mutu obat tradisional, Indonesia

Dirjen POM,1994, Indonesia