BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tradisi Masyarakat Desarepository.ump.ac.id/9174/3/BAB II.pdf · b....

22
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tradisi Masyarakat Desa 1. Pengertian Tradisi Masyarakat Desa a. Tradisi Tradisi adalah adat kebiasaan turun-temurun dari nenek moyang yang masih dijalankan dalam masyarakat. Penilaian atau anggapan bahwa cara-cara yang telah ada merupakan yang paling baik dan benar. (link: https:/kbbi.web.id/tradisi.html) Secara etimologi, kata tradisi atau tradisional berarti tatanan, budaya, atau adat yang hidup dalam sebuah komunitas masyarakat (Mastuhu, 1994:55). Karenanya tradisi diartikan konsensus bersama untuk ditaati serta dijunjung tinggi oleh sebuah komunitas masyarakat setempat. Kata tradisional juga selalu menunjuk pada hal-hal yang bersifat peninggalan kebudayaan klasik, kuno, dan konservatif (Haedari, 2006: 13). Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tradisi atau kebiasaan adalah sesuatu yang telah dilakukan sejak lama dan terus menerus menjadi bagian dari kehidupan kelompok masyarakat hingga sekarang. Tradisi Masyarakat Islam... Anis Mahmudah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tradisi Masyarakat Desarepository.ump.ac.id/9174/3/BAB II.pdf · b....

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tradisi Masyarakat Desarepository.ump.ac.id/9174/3/BAB II.pdf · b. Masyarakat Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia masyarakat adalah sejumlah manusia dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tradisi Masyarakat Desa

1. Pengertian Tradisi Masyarakat Desa

a. Tradisi

Tradisi adalah adat kebiasaan turun-temurun dari nenek

moyang yang masih dijalankan dalam masyarakat. Penilaian atau

anggapan bahwa cara-cara yang telah ada merupakan yang paling baik

dan benar. (link: https:/kbbi.web.id/tradisi.html)

Secara etimologi, kata tradisi atau tradisional berarti tatanan,

budaya, atau adat yang hidup dalam sebuah komunitas masyarakat

(Mastuhu, 1994:55). Karenanya tradisi diartikan konsensus bersama

untuk ditaati serta dijunjung tinggi oleh sebuah komunitas masyarakat

setempat. Kata tradisional juga selalu menunjuk pada hal-hal yang

bersifat peninggalan kebudayaan klasik, kuno, dan konservatif

(Haedari, 2006: 13).

Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tradisi atau

kebiasaan adalah sesuatu yang telah dilakukan sejak lama dan terus

menerus menjadi bagian dari kehidupan kelompok masyarakat hingga

sekarang.

Tradisi Masyarakat Islam... Anis Mahmudah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tradisi Masyarakat Desarepository.ump.ac.id/9174/3/BAB II.pdf · b. Masyarakat Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia masyarakat adalah sejumlah manusia dalam

b. Masyarakat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia masyarakat adalah

sejumlah manusia dalam arti seluas luasnya dan terikat oleh suatu

kebudayaan yang dianggap mereka sama.

(https:/kbbi.web.id/masyarakat.html)

Dalam Bahasa Inggris masyarakat disebut society, asal katanya

socius yang berarti kawan. Adapun kata “masyarakat” berasal dari

Bahasa Arab, yaitu syirk, artinya bergaul. Adanya saling bergaul ini

tentu karena ada bentuk-bentuk aturan hidup, yang bukan disebabkan

oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh unsur-unsur

kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan. Para

ahli seperti Maclver, J.L. Gillin, dan J.P. Gillin sepakat, bahwa adanya

saling bergaul dan interaksi karena mempunyai nilai-nilai, norma-

norma, cara-cara, dan prosedur yang merupakan kebutuhan bersama

sehingga masyarakat merupakan kesatuan hidup manusia yang

berinteraksi menurut suatu sistem adat-istiadat tertentu, yang bersifat

kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama. (Soelaeman

2009: 122)

Masyarakat adalah sekumpulan individu-individu yang hidup

bersama, bekerja sama untuk memperoleh kepentingan bersama yang

telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, dan adat istiadat yang

diatati dalam lingkungannya.

Tradisi Masyarakat Islam... Anis Mahmudah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tradisi Masyarakat Desarepository.ump.ac.id/9174/3/BAB II.pdf · b. Masyarakat Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia masyarakat adalah sejumlah manusia dalam

Menurut beberapa pendapat para ahli diatas tentang tradisi dan

masyarakat dapat disimpulkan bahwa pengertian dari tradisi

masyarakat desa merupakan sesuatu yang telah dilakukan sejak lama

oleh sekumpulan individu-individu yang hidup bersama dan terus

menerus menjadi bagian dari kehidupan kelompok individu-individu

hingga sekarang, sehingga menjadi bagian dari norma yang ditaati

dalam lingkungan.

2. Tipe-tipe Masyarakat Secara Umum

a. Masyarakat yang Terbelakang dan Nilai-nilai Sakral

Masyarakat yang mewakili tipe pertama adalah masyrakat yang

kecil, terisolasi dan terbelakang. Tingkat perkembangan teknik mereka

rendah dan pembagian kerja atau pembidangan kelas-kelas sosial

mereka relatif kecil. Keluarga adalah lembaga mereka yang paling

penting dan spesialisasi pengorganisasian kehidupan pemerintahan dan

ekonomi masih amat sederhana. Laju perubahan sosial masih lambat.

Tipe masyarakat ini cukup kecil jumlah anggotanya karenanya

sebagian besar adat-istiadatnya dekenal, paling tidak melalui

pembicaraan dari mulut ke mulut oleh semua anggotanya. Masyarakat

ini berpendapat bahwa pertama, agama memasukkan pengaruhnya

yang sakral ke dalam sistem nilai masyarakat secara mutlak; kedua,

dalam keadaan lain selain keluarga, relatif belum berkembang, agama

jelas menjadi fokus utama bagi pengintegrasian dan persatuan dari

masyarakat secara keseluruhan. Nilai-nilai keagamaan, sebagaimana

Tradisi Masyarakat Islam... Anis Mahmudah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tradisi Masyarakat Desarepository.ump.ac.id/9174/3/BAB II.pdf · b. Masyarakat Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia masyarakat adalah sejumlah manusia dalam

mana kita ketahui, sering meningkatkan konservatisme dan

menghalang-halangi perubahan; inilah sebab yang penting mengapa

kekuasaan tradisi sangat kuat dalam masyarakat semacam itu.

Bagi individu, agama memberi bentuk pada keseluruhan proses

sosialisasi. Sosialisasi ditandai oleh upacara-upacara keagamaan pada

peristiwa kelahiran, masa remaja, perkawinan dan pada saat-saat

penting lainnya dalam kehidupan. (Elizabeth 1996: 51-61).

b. Masyarakat Pra-Industri yang Sedang Berkembang.

Masyarakat tipe kedua ini tidak begitu terisolasi, berubah lebih

cepat, lebih luas daerahnya dan lebih besar jumlah penduduknya, serta

ditandai dengan tingkat perkembangan teknologi yang tinggi daripada

masyarakat-masyarakat tipe pertama. Ciri-ciri umumnya adalah

pembagian kerja yang luas, kelas-kelas sosial yang beraneka ragam,

serta adanya kemampuan tulis baca sampai tingkat tertentu. Pertanian

dan industri tangan adalah sarana-prasarana utama untuk menopang

ekonomi pedesaan, dengan beberapa pusat perdagangan kota.

Agama tentu saja memberikan arti dan ikatan kepada sistem

nilai dalam tipe masyarakat ini, akan tetapi pada saat yang sama

lingkungan yang sakral dan yang sekuler itu sedikit banyaknya masih

dapat dibedakan. Meskipun demikian, banyak fase-fase kehidupan

sosial, umpamanya, dalam aktivitas-aktivitas keluarga dan

perekonomian, peristiwa pergantian musim yang secara teratur terjadi

itu diisi dengan upacara-upacara tertentu.

Tradisi Masyarakat Islam... Anis Mahmudah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tradisi Masyarakat Desarepository.ump.ac.id/9174/3/BAB II.pdf · b. Masyarakat Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia masyarakat adalah sejumlah manusia dalam

Nilai-nilai keagamaan dalam masyarakat tipe kedua

menempatkan fokus utamanya pada pengintegrasian tingkah laku

perorangan dan pembentukan citra pribadinya. Kenyataan

menunjukkan sebagian besar anggota masyarakat tersebut adalah juga

anggora-anggota suatu organisasi keagamaan yang berpengaruh, yang

biasanya juga mengelola lembaga-lembaga pemberantasan buta huruf

dan pendidikan; hal ini mengurangi kemungkinan timbulnya

pertentangan-pertentangan batin karena dilandasi oleh ajaran-ajaran

agama. (Elizabeth 1996: 51-61)

c. Masyarakat-masyarakat industri sekuler

Masyarakat-masyarakat ini semakin dinamik. Teknologi

semakin berpengaruh terhadap semua aspek kehidupan, sebagian besar

penyesuaian-penyesuaian terhadap alam fisik, tetapi yang penting

adalah penyesuaian-penyesuaian dalam hubungan-hubungan

kemanusiaan mereka sendiri. Pengaruh ilmu pengetahuan dan

teknologi terhadap masyarakat yang mempunyai konsekuensi-

konsekuensi penting bagi agama. Pengaruh inilah yang merupakan

salah satu sebab mengapa anggota-anggota masyarakat tersebut

semakin lama semakin menggunakan metode-metode empirik

berdasarkan penalaran dan efisiensi dalam menanggapi berbagai

masalah kemanusiaan. Oleh karena itu lingkungan yang bersifat

sekuler secara terus menerus seringkali mengorbankan lingkungan

yang sakral (Elizabeth 1996:51-61).

Tradisi Masyarakat Islam... Anis Mahmudah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tradisi Masyarakat Desarepository.ump.ac.id/9174/3/BAB II.pdf · b. Masyarakat Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia masyarakat adalah sejumlah manusia dalam

3. Macam-macam Tradisi Masyarakat

a. Tradisi ritual keagamaan

1) Bayi dalam Kandungan

a) Ngupati atau ngupat berasal dari kata kupat (ketupat) dan

berkaitan bunyi dengan kata papat (empat). Ngupat atau

ngupati adalah tradisi (upacara) jawa yang diselenggarakan

ketika seorang ibu mengandung janin yang berumur empat

bulan pada anak pertama. Tujuan utama acara ngupati adalah

agar anak yang berada didalam kandungan dan ibu yang

mengandungnya selalu berada dalam keselamatan dan

dilindungi dari segala bahaya.(Bayuadhy, 2015: 22).

b) Mitoni, istilah mitoni berasal dari kata pitu (tujuh). Upacara

adat jawa ini dilaksanakan ketika calon ibu mengandung bayi

pertama diusia tujuh bulan. Mitoni juga disebut tingkeban.

Istilah tingkeban ini berasal dari kata tingkeb yang berarti

tutup. Mitoni atau tingkeban merupakan upacara terakhir

sebelum kelahiran nanti. Hakikat dari mitoni adalah

mendoakan calon bayi dan ibu yang mengandungnya agar

selamat sampai saat kelahiran nanti. (Bayuadhy, 2015: 23).

2) Kelahiran Bayi

a) Mendem Ari-ari, Bayi yang lahir dari kandungan ibunya selalu

bersamaan dengan ari-ari. Dalam tradisi jawa, ari-ari dikubur

di emper (samping rumah) rumah orang tuanya, lalu diberi

Tradisi Masyarakat Islam... Anis Mahmudah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tradisi Masyarakat Desarepository.ump.ac.id/9174/3/BAB II.pdf · b. Masyarakat Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia masyarakat adalah sejumlah manusia dalam

penerangan selama 35 hari (selapan). Penguburan ari-ari ini

disebut mendhem ari-ari.

Mendem ari-ari merupakan salah satu tradisi jawa yang

dilakukan ketika ada kelahiran seorang bayi. Ari-ari

merupakan penghubung antara ibu dengan bayi selama

didalam kandungan. Dalam kepercayaan sebagian masyarakat

jawa, bayi lahir mempunyai empat saudara yaitu kakang

kawah, adhi ari-ari, ibu umi, dan bapa angkasa. Khusus ari-ari

dianggap sebagai sedulur kembar dari si bayi yang baru lahir.

Oleh karena itu, ari-ari harus diikuti (dirawat atau

diperlakukan) sebaik-baiknya. Tempat untuk mengubur ari-ari

diberi penerangan yang benar-benar terang sebagai

perlambang atau simbol penerang bagi jabang bayi.

(Bayuadhy, 2015: 26).

b) Aqiqah, menurut kamus besar bahasa Indonesia aqiqah adalah

penyembelihan ternak (seperti kambing atau lembu) sebagai

pernyataan sykur orang tua atas kelahiran anaknya

dilaksanakan pada hari ketujuh, atau bisa dikatakan juga

tradisi penyembelihan ternak pada upacara pencukuran rambut

bayi ketika berusia tujuh hari sebagai pernyataan syukur.

https//kbbi.web.id.aqiqah

Istilah aqiqah berasal dari bahasa Arab bermakna memotong.

Secara luas, aqiqah memiliki makna menyembelih kambing

Tradisi Masyarakat Islam... Anis Mahmudah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tradisi Masyarakat Desarepository.ump.ac.id/9174/3/BAB II.pdf · b. Masyarakat Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia masyarakat adalah sejumlah manusia dalam

dihari ketujuh setelah kelahiran bayi. Aqiqah diadakan sebagai

ungkapan rasa syukur kepada Tuhan YME. Namun, ada juga

yang mengartikan aqiqah adalah memotong rambut bayi yang

baru lahir. Jika bayi yang lahir berjenis kelamin laki-laki maka

kambing yang disembelih sebanyak dua ekor, sedangkan

untuk bayi perempuan cukup satu ekor. (Bayuadhy, 2015: 28)

3) Kematian

a) Nelung ndina (tiga hari), adalah upacara doa atau tahlilan yang

diselenggarakan pada hari ketiga setelah hari kematian.

Upacara ini dilaksanakan secara individu atau berkelompok

untuk memperingati kematian seseorang. Setelah tahlilan

biasanya diadakan acara makan bersama yang telah disediakan

oleh tuan rumah. Dalam budaya jawa, tekan nelung ndinane

(sampai tiga harinya) akan ada kenduri. (Bayuadhy, 2015: 75).

b) Mitung ndina (tujuh hari), adalah upacara doa yang

diselenggarakan pada hari ketujuh setelah kematian. Upacara

ini bisa dilaksanakan secara individu atau kelompok.

Tujuannya adalah memperingati kematian seseorang. Setelah

doa bersama, biasanya diadakan kenduri. (Bayuadhy, 2015:

76).

c) Matang puluh dina (empat puluh hari), upacara doa yang

diselenggarakan hari ke-40 setelah hari kematian. Upacara ini

biasanya dilaksanakan secara individu, yakni pihak keluarga.

Tradisi Masyarakat Islam... Anis Mahmudah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tradisi Masyarakat Desarepository.ump.ac.id/9174/3/BAB II.pdf · b. Masyarakat Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia masyarakat adalah sejumlah manusia dalam

Namun, terkadang juga dilaksanakan juga secara kelompok

yang terdiri dari beberapa anggota keluarga. Sementara itu,

sajen yang dihidangkan sama dengan ketika tujuh hari

ditambah nasi uduk, ingkung, kedelai hitam, cabai merah utuh,

kerupuk kulit rambak, bawang merah yang usdah dikupas

kulitnya, garam dan bunga kenaga. (Bayuadhy, 2015: 77).

d) Nyatus Dina, upacara doa yang diselenggarakan hari ke-100

setelah hari kematian. Upacara ini biasanya dilaksanakan

secara individu, yakni pihak keluarga. Namun, terkadang juga

dilaksanakan secara kelompok, yaitu oleh beberapa anggota

keluarga. Sesaji (sajen) yang dihidangkan sama dengan ketika

matang puluh dina (empat puluh hari). (Bayuadhy, 2015: 77).

b. Kenduri

1) Punya Hajat

Kenduri dilakukan sebagai bentuk rasa syukur, sebua

penghormatan, doa, atau bisa disebut juga selametan yang

dilakukan dalam hal-hal tertentu, biasanya untuk hajatan tertentu,

misalnya kenduri dilaksanakan saat ada hajatan menikahkan angota

keluarga. Untuk kenduri saat hajatan menikahkan anggota keluarga

atau mantu dilaksanakan sebelum akad nikah, dengan mengundang

tetangga terdekat. (Bayuadhy, 2015: 18).

Tradisi Masyarakat Islam... Anis Mahmudah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tradisi Masyarakat Desarepository.ump.ac.id/9174/3/BAB II.pdf · b. Masyarakat Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia masyarakat adalah sejumlah manusia dalam

2) Bangun Rumah

Kenduri ini dimaksud untuk mengantarkan doa selamat kepada

para tukang-tukang dan penggarap lainnya dalam pembangunan

nantinya agar mendapat keselamatan dan tidak diganggu makhluk

gaib penghuni lokasi. Tidak berbeda dengan kenduri lainnya

upacara slametan ini terdiri dari tetangga dan kerabat ditambah

dengan tenaga-tenaga tukang, dalam kenduri ini biasanya dipimpin

oleh seorang sesepuh atau kedudukan sosial religius seorang kyai

(ulama). Jenis makanan yang dihidangkan dalam upacara slametan

yaitu sega gurih, ingkung, ubi-ubian, pisang raja, cengkir, bunga-

bungaan dan lain-lain. (Bayuadhy, 2015: 18).

B. FENOMENOLOGI AGAMA

1. Kajian Fenomenologi Agama

Fenomenologi agama muncul sebagai salah satu disiplin keilmuan

dan pendekatan modern terhadap agama. Fenomenologi agama adalah

sebagai sebuah metode yang menyesuaikan prosedur-prosedur epoche

(penundaan penilaian-penilaian sebelumnya) dan intuisi eidetic (melihat

kedalam makna agama) dengan kajian terhadap beragam ekspresi simbolik

yang direspon oleh orang-orang sebagai nilai yang tidak terbatas buat

mereka. (Mujib, 2015:179)

Fenomenologi agama adalah studi tentang pendekatan agama

dengan cara membandingkan berbagai macam gejala dari bidang yang

sama antara berbagai macam agama. Fenomenologi juga berarti ilmu yang

Tradisi Masyarakat Islam... Anis Mahmudah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tradisi Masyarakat Desarepository.ump.ac.id/9174/3/BAB II.pdf · b. Masyarakat Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia masyarakat adalah sejumlah manusia dalam

mempelajari tentang gejala-gejala dalam agama agar bisa dipahami arti

agama tersebut menurut penganutnya. Fenomenologi agama dimulai sejak

cantepie de la saussaye (1848-1920) menerapkan metode tersebut sebagai

disiplin ilmu dalam studi agama. Penggunaan metode ini digunakan

sebagai perantara antara sejarah dan filsafat untuk mengumpulkan dan

mengelompokkan berbagai macam fenomena keagamaan.

Sedangkan agama adalah satu sistema credo (taat keimanan atau

tata-keyakinan) atas adanya sesuatu yang mutlak diluar manusia dan satu

sistema ritus (tata peribadatan) manusia kepada yang dianggapnya yang

mutlak itu serta sistema norma (tata kaidah) yang mengatur hubungan

manusia dengan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam

lainnya, sesuai dan sejalan dengan tata-keimanan dan tata peribadatan.

Kata Islam yang berasal dari bahasa Arab, berarti berserah diri

kepada Allah. Akar kata Islam adalah S-L-M diucapkan silm, berarti

damai terbuhul dari kata aslama yang mengandung arti telah menyerah,

yakni berserah diri kepada kehendak-Nya. Al-Islam atau Islam adalah

agama yang membawa kedamaian bagi umat manusia, selama mereka

berserah diri kepada Tuhan, dan pasrah atas kehendakNya. Sesuai dengan

kitab suci yang diwahyukan Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Islam

adalah satu-satunya agama yang benar, diakui oleh seluruh Nabi sejak

Nabi Adam sampai Mahammad, Nabi terakhir.

Tradisi Masyarakat Islam... Anis Mahmudah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tradisi Masyarakat Desarepository.ump.ac.id/9174/3/BAB II.pdf · b. Masyarakat Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia masyarakat adalah sejumlah manusia dalam

Agama Islam adalah wahyu yang diturunkan oleh Allah swt. Kepada

Rasul-Nya yntuk disampaikan kepada segenap ummat manusia sepanjang

masa dan setiap persada.

Satu sistema aqidah dan tata qaidah yang mengatur segala peri-

kehidupan dang penghidupan manusia dalam berbagai hubungan: baik

hubungan manusia dengan sesama manusia ataupun hubungan manusia

dengan alam lainnya (nabati, hewani dan lainnya). ( Endang, 1986; 21).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengamalan

ajaran agama Islam merupakan suatu perbuatan baik yang dilakukan oleh

manusia dengan berpedoman pada Al-Quran maupun As-Sunah, sehingga

mendapatkan balasan berupa kebahagiaan dan pahala.

2. Ruang Lingkup Agama Islam

a. Aqidah

Sebagaimana agama-agama pada umumnya yang memiliki

sistem kepercayaan dan keyakinan kepada Tuhan, Islam mengandung

sistem keyakinan yang mendasar seluruh aktivitas pemeluknya yang

disebut aqidah. Aqidah Islam berisikan tentang apa saja yang mesti

dipercayai, diyakini dan diimani oleh setiap orang Islam. Karena

agama Islam bersumber kepada kepercayaan dan keimanan seseorang

kepada Tuhan, maka Aqidah merupakan sistem kepercayaan yang

mengikat manusia kepada Islam (Azra dan kawan-kawan, 2002: 103).

Aqidah Secara etimologis (lughatan), aqidah berakar dari kata

aqada-ya’qidu-‘aqdan-aqadatan. ‘Aqdan berarti simpul, ikatan,

Tradisi Masyarakat Islam... Anis Mahmudah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tradisi Masyarakat Desarepository.ump.ac.id/9174/3/BAB II.pdf · b. Masyarakat Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia masyarakat adalah sejumlah manusia dalam

perjanjian dan kokoh. Setelah terbentuk menjadi ‘aqidah berarti

keyakinan (Al-Munawir, 1984, hal 1023). Relevansi antara arti kata

‘aqdan dan ‘aqidah adalah keyakinan itu tersimpul dengan kokoh di

dalam hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian (Yunahar,

2007: 1). Akidah memiliki ruang lingkup sebagai berikut :

1) Meminjam sistematika Hasan al-Banna maka ruang lingkup

pembahasan aqidah adalah:

a) Ilahiyat yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang

berhubungan dengan Ilah (Tuhan, Allah) seperti wujud Allah,

nama-nama dan sifat-sifat Allah, af’al Allah dan lain-lain.

b) Nubuwat yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang

berhubungan dengan Nabi dan Rasul, termasuk pembahsan

tentang kitab-kitab Allah, mu’jizat, keramat dan lain

sebagainya.

c) Ruhaniyat yaitu pembahsan tentang segala sesuatu yang

berhubungan dengan alam metafisik seperti malaikat, Jin,

Iblis, Syaitan, Roh dan lain sebagainya.

d) Sam’iyyat yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang

hanya bias diketahui lewat sam’I (dalil naqli berupa Al-

Qur’an dan sunnah) seperti alam barzakh, akhirat, azab

kubur, tanda-tanda kiamat, surge neraka dan lain sebagainya.

(Yunahar, 2007: 5)

Tradisi Masyarakat Islam... Anis Mahmudah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tradisi Masyarakat Desarepository.ump.ac.id/9174/3/BAB II.pdf · b. Masyarakat Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia masyarakat adalah sejumlah manusia dalam

2) Disamping sistematika di atas, pembahasan aqidah bias juga

mengikuti sistematika arkanul iman yaitu:

a) Iman kepada Allah SWT

b) Iman kepada Malaikat (termasuk pembahasan tentang

makhluk rohani lainnya seperti Jin, Iblis dan Syaitan)

c) Iman Kepada Kitab-kitab Allah

d) Iman Kepada Nabi dan Rasul

e) Iman Kepada Hari Kiamata

f) Iman Kepada Takdir Allah

b. Akhlak

Merupakan komponen dasar Islam yang ketiga yang berisi

ajaran tentang perilaku atau sopan santun. Atau dengan kata lain

Akhlak dapat disebut sebagai aspek ajaran Islam yang mengatur

perilaku manusia. Dalam pembahasan akhlak diatur mana perilaku

yang tergolong baik dan buruk.

Akhlak merupakan bagian yang sangat penting dalam ajaran

Islam, karena perilaku manusia merupakan obyek utama ajaran Islam

bahkan maksud di turunkannya agama adalah untuk membimbing

sikap dan perilaku manusia agara sesuai dengan fitrahnya.

Pengertian Akhlaq secara etimologis (lughatan) akhlaq (Bahasa

Arab) adalah bentuk jamak dari khuluq yang berarti budi pekerti,

perangai, tingkah laku atau tabiat. Berakar dari kata khalaqa yang

Tradisi Masyarakat Islam... Anis Mahmudah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tradisi Masyarakat Desarepository.ump.ac.id/9174/3/BAB II.pdf · b. Masyarakat Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia masyarakat adalah sejumlah manusia dalam

berarti menciptakan. Seakar dengan kata khaliq (pencipta), makhluk

(yang diciptakan) dan khalq (penciptaan) (Yunahar, 2011: 1).

Kesamaan akar kata di atas mengisyaratkan bahwa dalam

akhlaq tercakup pengertian terciptanya keterpaduan antara kehendan

khaliq (Tuhan) dengan perilaku makhluq (manusia). Atau dengan kata

lain, tata perilaku seseorang terhadap orang lain dan lingkungannya

baru mengandung nilai akhlaq yang hakiki manakala tindakan atau

perilaku tersebut didasarkan kepada kehendak khaliq (Tuhan).

Terdapat ruang lingkup akhlaq yaitu sebagai berikut :

1) Muhammad ‘Abdullah Draz dalam bukunya Dustur al-akhlaq fi al-

Islam membagi ruang lingkup akhlaq kepada lima bagian.

a) Akhlaq Pribadi (al-akhlaq al-fardiyah). Terdiri dari (a) yang

diperintahkan (al-awamir), (b) yang dilarang (an-nawahi), (c)

yang dibolehkan (al-mubahat) dan (d) akhlaq dalam keadaan

darurat (al-mukhalafah bi al-idhthirar).

b) Akhlaq Berkeluarga (al-akhlaq al-usariyah). Terdiri dari: (a)

kewajiban timbal balik orang tua dan anak (wajibat nahwa al-

ushul wa al-furu), (b) kewajiban suami istri (wajibat baina al-

azwa) dan (c) kewajiban terhadap karib kerabat (wajibat

nahwa al-aqarib).

c) Akhlaq Bermasyarakat (al-akhlaq al ijtima’iyyah). Terdiri dari

(a) yang dilarang (al-mahzhurat), (b) yang diperintahkan (al-

awamir) dan (c) kaedah kaedah adab (qawa’id al-adab).

Tradisi Masyarakat Islam... Anis Mahmudah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tradisi Masyarakat Desarepository.ump.ac.id/9174/3/BAB II.pdf · b. Masyarakat Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia masyarakat adalah sejumlah manusia dalam

d) Akhlaq Bernegara (akhlaq ad-daulah). Terdiri dari: (a)

hubungan antar pemimpin dan rakyat (al-alaqah baina ar-rais

wa as-sya’b), dan (b) hubungan luar negeri (al-alaqat al-

kharijiyyah).

e) Akhlaq Beragama (al-akhlaq ad-diniyyah). Yaitu kewajiban

terhadap Allah SWT (wajibat nahwa Allah). (Yunahar, 2007:

5)

Dari sistematika yang di buat oleh ‘Abdullah Draz di atas

tampaklah bagi kita bahwa ruang lingkup akhlaq itu sangat luas,

mencakup seluruh aspek kehidupan, baik secara vertical dengan

Allah SWT maupun secara horizontal sesama makhluk-Nya.

2) Berangkat dari sistematika di atas dengan sedikit modifikasi

penulis membagi pembahasan akhlaq dalam buku ini menjadi:

a) Akhlaq Terhadap Allah SWT

b) Akhlaq Terhadap Rasulullah SAW

c) Akhlaq Pribadi

d) Akhlaq dalam keluarga

e) Akhlaq bermasyarakat

f) Akhlaq Bernegara

c. Ibadah/syariah

Syariah atau syariat menurut asal katanya berarti jalan menuju

mata air. Dari asal katanya itu syariat Islam berarti jalan yang lurus

ditempuh oleh seorang muslim. Menurut istilah, syariat berarti aturan

Tradisi Masyarakat Islam... Anis Mahmudah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tradisi Masyarakat Desarepository.ump.ac.id/9174/3/BAB II.pdf · b. Masyarakat Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia masyarakat adalah sejumlah manusia dalam

atau undang-undang yang diturunkan Allah untuk mengatur hubungan

manusia dengan tuhannya, mengatur hubungan sesame manusia, dan

hubungan antar manusia dan alam semesta.

Syariat ialah susunan, peraturan dan ketentuan yang

disyariatkan Tuhan dengan lengkap atau pokok-pokoknya saja, supaya

manusia mempergunakannya dalam mengatur hubungan denganTuhan,

hubungan saudara seagama, hubungan dengan saudaranya sesame

manusia serta hubungannya dengan alam besar dan kehidupan. (xiii,

akidah dan syariah islam, shaltut 1994)

Secara etimologis, syariat berarti jalan ke tempat pengairan,

atau jalan pasal yang diturut atau tempat mengalir di sungai (Al-manar

vi: 413, dalam syah, 1992: 11). Di beberapa ayat Al-Quran ditemukan

kata syariat misalnya (QS. Al-Maidah 5: 48: As-Syura 26: 13, dan Al-

Jatsiyah 45: 18) yang mengandung arti jalan yang jelas yang membawa

kepada kemenangan, yaitu agama yang ditetapkan untuk manusia.

Bagi siapapun yang mengikuti jalan yang jelas (agama) Allah SWT,

niscahya ia akan sampai di tempat mengalirnya air sehingga jiwanya

menjadi bersih.

Syariat merupakan aturan-aturan Allah yang di jadikan

referensi oleh manusia dalam menata dan mengatur kehidupannya baik

dalam kaitannya dengan hubungan antara manusia dengan Allah SWT,

hubungan antara manusia dengan sesame manusia, dan hubungan

Tradisi Masyarakat Islam... Anis Mahmudah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tradisi Masyarakat Desarepository.ump.ac.id/9174/3/BAB II.pdf · b. Masyarakat Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia masyarakat adalah sejumlah manusia dalam

manusia dengan alam sekitarnya. (al islam pend agama islam, penerbit

erlangga 2011 pengarang rois mahfud, hal 22).

1) Ruang lingkup syariah

a) Ibadah

Diartikan secara sederhana sebagai persembahan, yaitu

sembahan manusia kepada Allah SWT sebagai wujud

penghambaan diri kepada Allah SWT. Karena itu, ibadah bisa

berarti menghambakan diri kepada Allah SWT. Telah

dikemukakan sebelumnya bahwa bagi orang yang percaya

(iman) kepada Allah SWT, detak napas dan gerak langkah

serta segala aktivitas yang dilakukannya, diniatkan sebagai

wujud dedikasinya terhadap Allah SWT .jadi perbuatan

apapun yang dilakukan oleh seorang muslim selama itu baik

dan hanya diniatkan karena Allah SWT, maka perbuatan

tersebut bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Berikut ini adalah

jenis-jenis ibadah: (1)Thaharah, (2)Shalat, (3)Puasa, (4)Zakat,

dan (5)Haji

b) Muamalah

Muamalah adalah bentukan dari akar kata “amal” yang

berarti kerja. Muamalah mengandung makna keterlibatan dua

orang atau lebih dalam sebuah amal (kerja).

Muamalah adalah interaksi manusia dalam mewujudkan

keentingannya masing-masing dalam pergaulan hidupnya

Tradisi Masyarakat Islam... Anis Mahmudah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tradisi Masyarakat Desarepository.ump.ac.id/9174/3/BAB II.pdf · b. Masyarakat Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia masyarakat adalah sejumlah manusia dalam

sehari-hari, seperti jual-beli, utang-piutang, gadai-menggadai,

pinjam-meminjam, sewa-menyewa, berdagang, berbagi hasil

usaha, pengairan pertanian, dan berbagai ragam bentu kerja

(amal) yang berkembang terus sejalan dengan perkembangan

budaya masyarakat dan kemajuan peradaban yang

berkelanjutan dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat

lainnya. (Yafie, 1996: 7) hal 34-35 al islam.

Ruang lingkup kajian muamalah tidak terikat pada

aspek-aspek tertentu. Ruang lingkup kajian ini bersifat

dinamis mengikuti kecenderungan perkembangan hukum

positif.

Muhtar Yahya sebagaimana dikutip Muhammad (2007),

mengemukakan bahwa lingkup hukum muamalah ini bersifat

dinamis. Namun demikian, lapangan hukum muamalah

(Islam) secara umum terbagi ke dalam hukum keluarga

(akhwalus syakhsiyah), hukum privat (akhkamul al-

madaniyah), hukum pidana (akhkamul jinaiyah), hukum acara

(akhkamul murafa’at), hukum perundang-undangan

(akhkamul dusturiyah), hukum internasional (akhkamul

dauliyah), dan hukum ekonomi dan keuangan (akhkamul

iqtishadiyah-maliyah).

Tradisi Masyarakat Islam... Anis Mahmudah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tradisi Masyarakat Desarepository.ump.ac.id/9174/3/BAB II.pdf · b. Masyarakat Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia masyarakat adalah sejumlah manusia dalam

C. Penelitian Terdahulu

1. Problematika Pengamalan Ajaran Agama Islam dalam Mengamalkan

Rukun Islam Bagi Mualaf Kelurahan Kutowinangun Kecamatan Tingkir

Kota Salatiga Tahun 2012. Peneliti adalah Agus Imam Baidlowy

(11108028) dari STAIN Salatiga. Hasil penelitian menunjukan

permasalahan dalam mengamalkan rukun islam yang dihadapi para mualaf

adalah melaksanakan shalat fardlu dan puasa dibulan ramadhan. Hal yang

melatarbelakangi para mualaf mengalami problematika dalam pengamalan

ajaran agama khsusnya mengamalkan rukun islam dipengaruhi kurangnya

pengetahuan tentang ajaran islam, keterbatasan dalam islmu agama islam,

kebimbangan dan keraguan.

Letak perbedaan dari penelitian diatas adalah dalam teknik

pengumpulan data yang menggunakan teknik purposive sampling

sedangkan persamaan dengan penelitian ini terletak pada metode

penelitian yang mengguakan metode observasi dan wawancara.

2. Hubungan Pengamalan Nilai-nilai Agama Islam dengan Prestasi Belajar

Mata Pelajaran Matematika Siswa SMA Negeri 5 Yogyakarta. Peneliti

adalah Khusnul Khotimah (12410203) dari Universitas Sunan Kali Jaga

Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukan: (1) tingkat pengamalan nilai-

nilai ajaran agama islam siswa SMA Negeri 5 Yogyakarta secara umum

sedang, (2) tingkat prestasi belajar mata pelajaran matematika siswa SMA

Negeri 5 Yogyakarta keseluruhan tinggi. (3) tidak ada hubungan positif

Tradisi Masyarakat Islam... Anis Mahmudah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tradisi Masyarakat Desarepository.ump.ac.id/9174/3/BAB II.pdf · b. Masyarakat Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia masyarakat adalah sejumlah manusia dalam

antara pengamalan nilai-nilai agama islam dengan prestasi belajar mata

pelajaran matematika siswa SMA Negeri 5 Yogyakarta.

Letak perbedaan denagan penelitian ini terletak pada jenis

penelitian dimana penelitian Khusnul Khotimah merupakan peneliian

kuantitatif dan pengumpulan data menggunakan teknik angket. Serta

variabel terikat dari penelitian ini berbeda dimana penelitian ini variabel

terikatnya adalah prestasi belajar. Sedangkan persamaan dengan penelitian

ini terletak pada metode pengumpulan data yaitu menggunakan metode

observasi dan wawancara.

3. Upaya Orang Tua dalam Membina Pengamalan Nilai-nila Islam pada

Anak dalam Keluarga di Desa Kebakalan Kecamatan Mandiraja

Banjarnegara. Peneliti adalah Siti Mukharomah (072339356) dari IAIN

Purwokerto. Berdasarkan hasil penelitian, upaya orang tua dalam membina

Pengamalan nilai-nilai islam pada anak dilakukan dengan beberapa cara

yaitu dengan pendekatan psikologis, memberikan teladan yang baik,

memilih lingkungan agamis, mendesain rumah islami dan menjalin

komunikasi dan kerjasama dengan guru di sekolah.

Letak perbedaan penelitian ini terletak pada subyek penelitiannya

dimana penelitian Siti Mukharomah yang dijadikan subyek adalah orang

tua dan variabel terikatnya dimana penelitian Siti adalah ditujuakan

kepada anak dalam keluarga. Sedangkan persamaan dengan penelitian ini

terletak pada metode pengumpulan data dimana sama-sama menggunakan

metode observasi, wawancara, dan dokumentasi, serta jenis penelitian

Tradisi Masyarakat Islam... Anis Mahmudah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tradisi Masyarakat Desarepository.ump.ac.id/9174/3/BAB II.pdf · b. Masyarakat Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia masyarakat adalah sejumlah manusia dalam

dimana sama-sama menggunkan penelitian deskriptif kualitatif.Ruang

lingkup kajian muamalah tidak terikat pada aspek-aspek tertentu. Ruang

lingkup kajian ini bersifat dinamis.

Tradisi Masyarakat Islam... Anis Mahmudah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018