BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikanrepository.ump.ac.id/2603/3/ISNAENI RIZQI BAB...

15
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikan Menurut Muhibbin syah (2010:10) Pendidikan berasal dari kata “ didik”, lalu kata ini mendapatkan awalan me sehingga menjadi “ mendidik “, artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran,tuntunan,dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran Dalam pengertian yang sempit, pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan. Dalam pengertian yang agak luas, pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. Dalam pengertian yang luas dan representative pendidikan ialah seluruh tahapan pengembangan kemampuan kemampuan dan perilakuperilaku manusia, juga proses penggunaan hampir seluruh pengalaman kehidupan (Muhibbin syah 2010:10). Menurut Ravik Karsidi (2008:24-29) Secara mendasar sekolah bertugas untuk memberikan bekal pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan yang diperlukan seseorang agar ia dapat menapaki perjalanan kedewasaannya secara utuh dan tersalurkannya bakat bakat potensial yang ia miliki. Namu dalam konteks social pada kenyataannya sekolah mempunyai beberapa fungsi yakni : 1. Sekolah mempersiapkam seseorang untuk mendapat suatu pekerjaan Kajian Kesejahteraan dengan Minat..., Isnaeni Rizqi Syahlita, FKIP UMP 2014

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikanrepository.ump.ac.id/2603/3/ISNAENI RIZQI BAB...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikanrepository.ump.ac.id/2603/3/ISNAENI RIZQI BAB II.pdf · B. Hakikat jenjang pendidikan Jenjang pendidikan adalah tahap pendidikan yang

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pendidikan

Menurut Muhibbin syah (2010:10) Pendidikan berasal dari kata “ didik”,

lalu kata ini mendapatkan awalan me sehingga menjadi “ mendidik “, artinya

memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan

diperlukan adanya ajaran,tuntunan,dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan

pikiran

Dalam pengertian yang sempit, pendidikan berarti perbuatan atau proses

perbuatan untuk memperoleh pengetahuan. Dalam pengertian yang agak luas,

pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode – metode

tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara

bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. Dalam pengertian yang luas dan

representative pendidikan ialah seluruh tahapan pengembangan kemampuan –

kemampuan dan perilaku–perilaku manusia, juga proses penggunaan hampir

seluruh pengalaman kehidupan (Muhibbin syah 2010:10).

Menurut Ravik Karsidi (2008:24-29) Secara mendasar sekolah bertugas

untuk memberikan bekal pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan yang

diperlukan seseorang agar ia dapat menapaki perjalanan kedewasaannya secara

utuh dan tersalurkannya bakat – bakat potensial yang ia miliki. Namu dalam

konteks social pada kenyataannya sekolah mempunyai beberapa fungsi yakni :

1. Sekolah mempersiapkam seseorang untuk mendapat suatu pekerjaan

Kajian Kesejahteraan dengan Minat..., Isnaeni Rizqi Syahlita, FKIP UMP 2014

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikanrepository.ump.ac.id/2603/3/ISNAENI RIZQI BAB II.pdf · B. Hakikat jenjang pendidikan Jenjang pendidikan adalah tahap pendidikan yang

7

2. Sebagai alat transmisi kebudayaan

3. Sekolah mengajarkan peranan social

4. Sekolah menyediakan tenaga pembangunan

5. Sekolah membuka kesempatan memperbaiki nasib

6. Menciptakan integrasi social

7. Control social pendidikan

B. Hakikat jenjang pendidikan

Jenjang pendidikan adalah tahap pendidikan yang berkelanjutan, yang

ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tingkat kerumitan

bahan pengajaran dan cara menyajikan bahan pengajaran jenjang pendidikan

sekolah terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan

tinggi. Seperti hanya yang menurut Suryosubroto (2010:63) bahwa jenjang

pendidikan adalah suatu tahap dalam pendidikan berkelanjutan yang di tetapkan

tingkat perkembangan para peserta didik serta keluasan dan kedalaman bahan

pengajaran.

Menurut Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2010

jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan

tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan di capai , dan kemampuan

yang dikembangkan. Jenjang pendidikan di sekolah terdiri dari pendidikan dasar,

pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

Selain jenjang pendidikan sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) dapat

diselenggarakan pendidikan prasekolah. Syarat–syarat dan tata cara pendirian

Kajian Kesejahteraan dengan Minat..., Isnaeni Rizqi Syahlita, FKIP UMP 2014

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikanrepository.ump.ac.id/2603/3/ISNAENI RIZQI BAB II.pdf · B. Hakikat jenjang pendidikan Jenjang pendidikan adalah tahap pendidikan yang

8

serta bentuk satuan, lama pendidikan, dan penyelenggaraan pendidikan

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) di tetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Pendidikan dasar diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan

kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang

diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik

yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan menengah (pasal 13 ayat

1).

Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah jenjang paling

dasar pada pendidikan formal di Indonesia. Sekolah dasar ditempuh dalam waktu

6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6.

Pendidikan menengah diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan

pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat

yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal balik dengan

lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar serta dapat mengembangkan

kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi (pasal 15 ayat

1).

Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTS)

adalah jenjang pendidikan dasar pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus

sekolah dasar (atau sederajat). Sekolah menengah pertama ditempuh dalam waktu

3 tahun

Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Madrasah Aliyah (MA) adalah jenjang

pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus Sekolah

Kajian Kesejahteraan dengan Minat..., Isnaeni Rizqi Syahlita, FKIP UMP 2014

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikanrepository.ump.ac.id/2603/3/ISNAENI RIZQI BAB II.pdf · B. Hakikat jenjang pendidikan Jenjang pendidikan adalah tahap pendidikan yang

9

Menengah Pertama (atau sederajat). Sekolah menengah atas ditempuh dalam

waktu 3 tahun.

Pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang

diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat

yang memiliki kemampuan akademik dan/ atau prpfesional yang dapat

menerapkan, mengembangkan dan/ atau menciptakan ilmu pengetahuan,

teknologi dan/ atau kesenian (pasal 16 ayat 1).

Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi.

Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik

perguruan tinggi disebut dosen.

C. Hakikat Petani

1. Pengertian Keluarga Petani Bawang Merah

Menurut Ali (Suparyanto, 2011) mengatakan keluarga adalah dua atau lebih

individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan, dan adopsi dalam

sutu rumah tangga,yang berinteraksi satu dengan yang lainnya dalam peran dan

menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.

Menurut Balian (2012) Petani adalah sebagai orang desa yang bercocok

tanam dan beternak di daerah pedesaan tidak di kalangan tertutup (greenhouse) di

tengah-tengah kota atau dalam kotak-kotak aspidistir yang diletakkan di atas

ambang jendela.

Kajian Kesejahteraan dengan Minat..., Isnaeni Rizqi Syahlita, FKIP UMP 2014

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikanrepository.ump.ac.id/2603/3/ISNAENI RIZQI BAB II.pdf · B. Hakikat jenjang pendidikan Jenjang pendidikan adalah tahap pendidikan yang

10

Dengan demikian keluarga petani pada hakikatnya adalah keluarga yang

anggotanya memiliki aktifitas memanfaatkan dan mengelola lahan pertanian baik

petani itu memiliki lahan sendiri, penggarap ataupun penyewa.

2. Klasifikasi kepemilikan lahan

Klasifikasi petani di Indonesia berdasarkan kepemilikan lahan menurut

Tohir,2006 dapat di bagi menjadi

a. Memiliki < 0,1 Ha adalah buruh tani

b. Memiliki < 0,1–0,5 Ha adalah petani miskin

c. Memiliki < 0,5-1,0 Ha adalah petani cukupan

d. Memiliki >1 Ha adalah petani mampu

Sedangkan menurut Sayogya,1999 luas lahan pertanian dapat diklasifikasikan

menjadi:

1. Golongan petani kecil dengan luas lahan < 0,5 Ha

2. Golongan petani menengah dengan luas lahan 0,5–1 Ha

3. Golongan petani besar dengan luas lahan >1 Ha

Meskipun terdapat perbedaan, pada dasarnya mereka mengklasifikasikan

petani berdasarkan luas lahan yang dimilikinya,kepemilikan lahan menentukan

status sosial seseorang. Petani dengan garapan yang luas biasanya tingkat

ekonominya lebih tinggi daripada petani yang mempunyai lahan sempit, dengan

rata–rata luas lahan pertanian yang diusahakan oleh kebanyakan petani yaitu <0,5

Ha.

Adiwilaga, 2006 mengklasifikasikan petani berdasarkan kepemilikan lahan

yaitu sebagai berikut:

Kajian Kesejahteraan dengan Minat..., Isnaeni Rizqi Syahlita, FKIP UMP 2014

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikanrepository.ump.ac.id/2603/3/ISNAENI RIZQI BAB II.pdf · B. Hakikat jenjang pendidikan Jenjang pendidikan adalah tahap pendidikan yang

11

a. Petani pemilik yaitu yang memiliki lahan pertanian sendiri dengan luasan

tertentu untuk dikerjakan sendiri atau disewakan kepada orang lain

b. Petani sistem bagi hasil merupakan kesempatan antara petani pemilik lahan

dengan penggarap, biasanya disesuaikan dengan kebiasaan dengan kebiasaan

masyarakat setempat, bias di bagi setengah–setengah atau tergantung

kesepakatan dalam pengelolaan biasanya biaya penguasaan lahan di bebankan

pada petani penggarap, sehingga pemilik mendapatkan hasil setelah di kurangi

biaya produksi, namun ada juga pemilik yang mendapatkan bagian lebih besar

dibanding penggarap sedang biaya produksi di tanggung oleh penggarap.

c. Petani penyewa yaitu jika petani tersebut menyewa lahan pertanian dari

pemiliknya dengan jangka waktu tertentu dengan menyerahkan sejumlah uang

yang telah ditentukan maka petani berhak mengelola tanah sewaannya.

d. Buruh tani adalah golongan orang–orang yang bekerja pada orang lain dan

mendapatkan imbalan sesuai dengan pekerjaannya baik itu berupa sejumlah

uang ataupun hasil pertanian, dan mereka tidak memiliki lahan.

D. Hakikat Minat

1. Pengertian minat

Slameto (2010:57) berpendapat bahwa minat adalah kecenderungan yang

tetap, untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan–kegiatan yang

diminati seseorang,diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang.

Crow and crow (Djalli, 2011:121) mengatakan bahwa minat berhubungan dengan

gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan

orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.

Kajian Kesejahteraan dengan Minat..., Isnaeni Rizqi Syahlita, FKIP UMP 2014

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikanrepository.ump.ac.id/2603/3/ISNAENI RIZQI BAB II.pdf · B. Hakikat jenjang pendidikan Jenjang pendidikan adalah tahap pendidikan yang

12

Holland (Djalli, 2011:122) berpendapat bahwa, minat adalah kecenderungan hati

yang tinggi terhadap sesuatu. Minat tidak timbul sendirian, ada unsur kebutuhan,

misalnya minat belajar, dan lain-lain.

Dari uraian dan pendapat beberapa ahli tentang minat di atas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa minat adalah kecenderungan dari dalam diri seseorang untuk

melakukan aktivitas atau kegiatan tertentuberdasarkan kesenangan atau

ketertarikan pada obyek tertentu dan obyek tersebut bernilai lebih baginya, jadi

dalam penelitian iniminat menyekolahkan anak dapat dikatakan sebagai suatu

kecenderungan jiwa seseorang untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang

perguruan tinggi disertai dengan perasaan senang.

2. Klasifikasi minat

Menurut Nursalam (Suparyanto,2011), minat seseorang dapat

diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :

a. Rendah

Jika seseorang tidak menginginkan obyek minat. Yaitu keluarga petani dan

buruh tani yang sama sekali tidak memiliki keinginan untuk menyekolahkan

anaknya ke jenjang Perguruan Tinggi.

b. Sedang

Jika seseorang sangat menginginkan obyek minat dalam waktu segera.

Yaitu keluarga petani dan buruh tani yang memiliki keinginan menyekolahkan

anaknya ke perguruan tinggi tetapi bukan dalam waktu segera.

c. Tinggi

Jika seseorang sangat menginginkan obyek minat dalam waktu segera.

Kajian Kesejahteraan dengan Minat..., Isnaeni Rizqi Syahlita, FKIP UMP 2014

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikanrepository.ump.ac.id/2603/3/ISNAENI RIZQI BAB II.pdf · B. Hakikat jenjang pendidikan Jenjang pendidikan adalah tahap pendidikan yang

13

Yaitu keluarga petani dan buruh tani yang memiliki keinginan menyekolahkan

anaknya ke perguruan tinggi dalam waktu segera.

E. Kesejahteraan Keluarga

Keluarga Sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas

perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materill

yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang

serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat

dan lingkungan (Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 52 tahun2009).

Kesejahteraan keluarga adalah suatu kondisi dinamis keluarga dimana

terpenuhi semua kebutuhan : fisik materil, mental spiritual dan social, yang

memungkinkan keluarga dapat hidup wajar sesuai dengan lingkungannya serta

memungkinkan anak–anak tumbuh kembang dan memperoleh perlindungan yang

diperlukan untuk membentuk sikap mental dan kepribadian yang mantap dan

matang sebagai sumber daya manusia yang berkualitas (BKKBN, 2011).

Materi pokok pembangunan keluarga sejahtera bertitik dari pelaksanaan 8

fungsi keluarga yang terdiri dari :

1. Fungsi Keagamaan

Agama adalah kebutuhan dasar bagi setiap manusia yang ada sejak dalam

kandungan. Keluarga adalah tempat pertama seorang anak mengenal agama.

Keluarga juga dapat menanamkan dan menumbuhkan serta mengembangkan

nilai– nilai agama, sehingga anak menjadi manusia yang berakhlak baik dan

bertaqwa.

Kajian Kesejahteraan dengan Minat..., Isnaeni Rizqi Syahlita, FKIP UMP 2014

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikanrepository.ump.ac.id/2603/3/ISNAENI RIZQI BAB II.pdf · B. Hakikat jenjang pendidikan Jenjang pendidikan adalah tahap pendidikan yang

14

2. Fungsi sosial budaya

Manusia adalah makhluk social. Ia bukan hanya membutuhkan orang lain

tetapi juga ia membutuhkan interaksi dengan orang lain. Setiap keluarga tinggal

disuatu daerah dengan memiliki kebudayaan sendiri. Keluarga sebagian dari

masyarakat diharapkan mampu mempertahankan dan mengembangkan sosial

budaya setempat. Disamping itu keluarga juga mampu menanamkan rasa

memiliki terhadap budaya daerahnya tetapi tidak berlebih-berlebihan, sehingga ia

mampu menghargai perbedaan budaya harus dijadikan rahmat bukan dijadikan

bahan ejekan yang menyebabkan terjadinya permusuhan dan perpecahan.

3. Fungsi cinta dan kasih sayang

Mendapatkan cinta kasih adalah hak anak dan kewajiban orang tua untuk

memenuhinya. Dengan kasih sayang orang tuanya, anak belajar bukan hanya

menyayangi yang lainnya tetapi juga belajar menghargai orang lain. Membimbing

dan mendidik anak dengan penuh cinta kasih akan membuat anak berkembang

menjadi anak yang lembut, penuh kasih saying dan bijaksana.

4. Fungsi perlindungan

Keluarga mempunyai fungsi sebagai tempat berlindung bagi anggota

keluarga. Dalam hal ini dimaksudkan bahwa keluarga harus memberikan rasa

aman, tenang dan tentram bagi anggota keluarganya. Dalam ajaran islam bahwa

salah satu tujuan pernikahan adalah diperolehnya rasa aman, tenang dan tentram.

5. Fungsi reproduksi

Kajian Kesejahteraan dengan Minat..., Isnaeni Rizqi Syahlita, FKIP UMP 2014

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikanrepository.ump.ac.id/2603/3/ISNAENI RIZQI BAB II.pdf · B. Hakikat jenjang pendidikan Jenjang pendidikan adalah tahap pendidikan yang

15

Salah satu tujuan perkawinan adalah melestarikan keturunan, karena itu

pengembangan keturunan bagi suatu keluarga akan mengurangi kebahagiaan

bahkan menjadi sebab penderitaan batin bagi keluarga.

6. Fungsi sosialisasi dan pendidikan

Orang tua adalah pendidik pertama dan utama bagi anak–anaknya. Keluarga

selain berfungsi sebagai pendidik juga sebagai pembimbing dan pendamping

dalam tumbuh kembang anak, baik secara fisik, mental sosial dan spiritual.

Mendidik anak adalah kewajiban orang tua. Orang tua wajib mengarahkan

anaknya agar mengenal, mengetahui dan menjalankan kewajibannya.

7. Fungsi ekonomi

Pemenuhan kebutuhan berupa sandang pangan dan papan adalah kewajiban

setiap orang tua, tetapi selai dari itu adalah bagaimana mendorong anggota

keluarganya untuk hidup sederhana tidak berlebih–lebihan sehingga ia dapat

menghargai setiap jerih payah yang telah di lakukan oleh orang tuanya.

8. Fungsi lingkungan

Kemampuan keluarga dalam pelestarian lingkungan merupakan langkah

yang positif. Penempatan diri untuk keluarga sejahtera dalam lingkungan sosial

budaya dan lingkungan alam yang dinamis secara serasi, selaras dan seimbang.

Upaya pengembangan fungsi keluarga ini dimaksudkan sebagai wahana bagi

keluarga agar dapat mengaktualisasikan diri dalam membangun dirinya menjadi

keluarga sejahtera dengan difasilitasi oleh institusi masyarakat sebagai lingkungan

sosialnya dan dukungan kemudahan dari pemerintah.

Kajian Kesejahteraan dengan Minat..., Isnaeni Rizqi Syahlita, FKIP UMP 2014

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikanrepository.ump.ac.id/2603/3/ISNAENI RIZQI BAB II.pdf · B. Hakikat jenjang pendidikan Jenjang pendidikan adalah tahap pendidikan yang

16

Allah SWT melarang manusia untuk membuat kerusakan di muka bumi ini

dan melakukan apa saja yang mengancam kelestarian alam dan lingkungan hidup,

karena akibat buruknya akan dirasakan oleh manusia. Berdasarkan hal itulah

bahwa suatu keluarga sejahtera tidak bias lepas dari fungsi kelestarian lingkungan

ini.

Dalam pendapatan keluarga Indonesia menurut BKKBN, 2011 di

klasifikasikan menurut kelompok sebagai berikut :

a. Keluarga pra sejahtera

Keluarga pra sejahtera yaitu keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi

kebutuhan dasarnya secara minimal, seperti kebutuhan akan pangan, sandang,

papan, kesehatan dan pendidikan.

b. Keluarga sejahtera I

Keluarga sejahtera I yaitu keluarga–keluarga yang telah dapat memenuhi

kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan

sosial psikologisnya, seperti kebutuhan ibadah, makan protein hewani, pakaian,

ruang untuk interaksi keluarga, dalam keadaan sehat, mempunyai penghasilan,

bias baca tulis dan keluarga berencana.

c. Keluarga sejahtera II

Keluarga sejahtera II yaitu keluarga–keluarga yang disamping telah dapat

memenuhi kebutuhan dasarnya, juga telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan

sosial psikologisnya, akan tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan

kebutuhan perkembangannya seperti kebutuhan untuk peningkatan agama,

Kajian Kesejahteraan dengan Minat..., Isnaeni Rizqi Syahlita, FKIP UMP 2014

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikanrepository.ump.ac.id/2603/3/ISNAENI RIZQI BAB II.pdf · B. Hakikat jenjang pendidikan Jenjang pendidikan adalah tahap pendidikan yang

17

menabung, berinteraksi dalam keluarga, ikut melaksanakan kegiatan dalam

masyarakat dan mampu memperoleh informasi.

d. Keluarga sejahtera III

Keluarga sejahtera III yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh

kebutuhan dasar, kebutuhan sosial psikologis dan kebutuhan

pengembangannya, namun belum dapat memberikan sumbangan yang

maksumal terhadap masyarakat, seperti secara teratur memberikan sumbangan

dalam bentuk material dankeuangan untuk kepentingan sosial kemasyarakatan

serta berperan serta secara aktif dengan menjadi pengurus lembaga

kemasyarakatan atau yayasn–yayasan sosial, keagamaan,kesenian, olah raga,

pendidikan dan sebagainya.

e. Keluarga sejahtera III plus

Keluarga sejahtera III plus yaitu keluarga–keluarga yang telah dapat

memenuhi seluruh kebutuhannya, baik yang bersifat dasar, sosial psikologis

maupun yang bersifat pengembangan serta telah dapat pula memberikan

sumbangan yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat.

Pada umumnya keluarga pra sejahtera dan sejahtera I terdiri dari dua jenis

kelompok keluarga. Kelompok pertama yaitu keluarga–keluarga yang miskin dan

sangat miskin yang disebabkan karena bodoh atau buta huruf atau bertubi–tubi

terkena musibah dan tidak bekerja, rentan dan cacat, janda miskin dengan anak

banyak, serta sebab–sebab lain yang tidak mungkin bagi yang bersangkutan untuk

bangkit dengan kekuatan sendiri. Mereka itu pada umumnya tidak mampu

mempunyai pendapatan yang cukup untuk menutup belanja pokok untuk hidup

Kajian Kesejahteraan dengan Minat..., Isnaeni Rizqi Syahlita, FKIP UMP 2014

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikanrepository.ump.ac.id/2603/3/ISNAENI RIZQI BAB II.pdf · B. Hakikat jenjang pendidikan Jenjang pendidikan adalah tahap pendidikan yang

18

selayaknya manusia dan keluarga yang layak. Kelompok dua yaitu keluarga–

keluarga yang tidak peduli terhadap pembangunan yang sedang berjalan.

Umumnya kelompok dua ini tidak mengikuti gerak pembangunan yang sedang

berlangsung, tidak menjadi anggota PKK, tidak ikut keluarga berencana ( KB ),

tidak mengikuti anjuran tentang syarat–syarat kesehatan yang baik, tidak

mendengarkan anjuran melalui radio, televise, maupun surat kabar tentang

pembangunan maupun mengikuti dirinya sendiri atau tersisih dari berbagai

informasi dan ajakan pembangunan tersebut. Sebagian tidak miskin tetapi karena

miskin informasi, maka tidak terlihat adanya kelompok keluarga yang sejalan

dengan arah pembangunan yang sekarang. Untuk kelompok keluarga yang

pertama perlu uluran tangan dan bantuan agar bias dientaskan dari lembah

kemiskinannya. Sedangkan untukkelompok yang kedua perlu diberikan bantuan

informasi dan ajakan untuk meningkatkan tekad dan motivasinya agar mau

menyatu dan mendengarkan informasi pembangunan yang cocok dengan keadaan

dirinya.

Kesimpulan dari berbagai pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan

bahwa kesejahteraan akan tercapai apabila semua kebutuhan manusia baik

jasmani, rokhani, dan social dapat terpenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan hidup

tersebut manusia perlu meningkatkan pendapatan keluarga dan membatasi

kelahiran. Maka upaya pemerintah untuk membangun keluarga sejahtera adalah

dengan memprogramkan keluarga berencana dengan membentuk keluarga kecil

bahagian dan sejahtera.

Kajian Kesejahteraan dengan Minat..., Isnaeni Rizqi Syahlita, FKIP UMP 2014

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikanrepository.ump.ac.id/2603/3/ISNAENI RIZQI BAB II.pdf · B. Hakikat jenjang pendidikan Jenjang pendidikan adalah tahap pendidikan yang

19

F. Hasil penelitian yang relevan

Nama

Endang Cuciswara

2003

Puji Arni Astuti

2005

Isnaeni Rizqi S

2014

Tujuan

Penelitian

Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui

pengaruh penghasilan

petani terhadap minat

menyekolahkan anak di

Desa Kalilandak

Kecamatan Purwareja

Kabupaten Banjarnegara

Untuk mengetahui

hubungan antara

pendapatan penambang

pasir dengan minat

menyekolahkan anak di

Desa Pesanggrahan

Kecamatan Kesugihan

Kabupaten Cilacap

1. Mengetahui kesejahteraan

petani bawang merah di

Desa Rengasbandung

Kecamatan Jatibarang

Kabupaten Brebes.

2. Mengetahui minat

menyekolahkan anak ke

jenjang perguruan tinggi

petani bawang merah di

Desa Rengasbandung

Kecamatan Jatibarang

Kabupaten Brebes

3. Mengetahui pengaruh

kesejahteraan dengan

minat menyekolahkan anak

ke jenjang perguruan tinggi

di Desa Rengasbandung

Kecamatan Jatibarang

Kabupaten Brebes

Pengumpulan

Data

Angket dan Dokumentasi Angket dan Dokumentasi Angket dan Dokumentasi

Metode

Penelitian

Proposional random

sampling

Survey dengan

pendekatan Korelasi

total sampling

Analisis Data Deskriptif Kualitatif Regresi dan Korelasi Korelasi product moment

Hasil

Penelitian

Bahwa semakin tinggi

kesejahteraan keluarga

semakin tinggi pula minat

menyekolahkan anak dan

sebaliknya

Jika penghasilan tinggi

keluarga akan mampu

memenuhi sarana dan

prasarana yang

diperlukan oleh anak –

anak dalam belajar

sehingga dapat

meningkatkan minat

dalam menyekolahkan

anak – anak dan

sebaliknya .

Semakin tinggi

kesejahteraan petani pemilik

maka semakin tinggi pula

minat menyekolahkan anak

ke perguruan tinggi. Bahwa

semakin rendah

kesejahteraan petani pemilik

maka semakin rendah pula

minat menyekolahkan anak

ke jenjang perguruan tinggi.

Kajian Kesejahteraan dengan Minat..., Isnaeni Rizqi Syahlita, FKIP UMP 2014

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikanrepository.ump.ac.id/2603/3/ISNAENI RIZQI BAB II.pdf · B. Hakikat jenjang pendidikan Jenjang pendidikan adalah tahap pendidikan yang

20

G. Kerangka pikir

Gambar 2.1 Bagan alir Kerangka Pikir

H. Rumusan hipotesis

- Kesejahteraan petani bawang merah di Desa Rengasbandung Kecamatan

Jatibarang Kabupaten Brebes termasuk dalam keluarga ≥ 20% keluarga

Sejahtera III

- Minat menyekolahkan anak kejenjang perguruan tinggi ≥ 20% berminat ke

Perguruan Tinggi

- Terdapat pengaruh positif antara kesejahteraan terhadap minat

menyekolahkan anak kejenjang perguruan tinggi

Indikator Minat

- Informasi

a. Tv / media

b. Tokoh masyarakat

c. Penyuluhan

- Perhatian

a. Psikologis/ mental

b. Fasilitas

- Kepedulian

Indikator Kesejahteraan

- Pangan

- Papan

- Sandang

- Kesehatan

- Komunikasi dan Rekreasi

- Transportasi

- Kegiatan masyarakat

- Informasi

- Peribadatan

- Pendidikan

- Penghasilan

Perguruan Tinggi

Kesejahteraan

Minat menyekolahkan

anak

Kajian Kesejahteraan dengan Minat..., Isnaeni Rizqi Syahlita, FKIP UMP 2014