BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Punggung Pada Masa ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/536/4/BAB...
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri Punggung Pada Masa ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/536/4/BAB...
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Nyeri Punggung Pada Masa Kehamilan
1. Definisi Nyeri Punggung Pada Masa Kehamilan
Rasa nyeri pada bagian punggung atau low back pain dialami oleh 20%-
25% ibu hamil. Seiring dengan membesarnya uterus, maka pusat gravitasi pada
wanita hamil akan berpindah kearah depan. Perpindahan ini akan menyebabkan
ibu harus menyusuankan posisi berdirinya. Perubahan tubuh seperti ini dapat
memicu lengkung lumbar (lordosis) dan lengkung kompensasi spinalis torakik
(kifosis). Mekanisme semacam ini akan terjadi pada bulan ke empat dan ke
Sembilan pada masa kehamilan, dan akan berlangsung sampai 12 minggu setelah
melahirkan (Brayshaw, 2008:18)
Rasa nyeri pada bagian atas punggung anda bias timbul karena sikap tubuh
yang salah dan lemahnya otot-otot. Berat janin membuat tubuh anda terdorong
kedepan, dan untuk mengimbanginya anda cenderung menegakan bahu dan otot-
otot bagian atas punggung. Adanya sakit pungung dan ligament pada kehamilan
tua disebabkan oleh meningkatnya pergerakan pelvis terhadap pembesaran uterus.
Bentuk tubuh selalu berubah menyesuaikan dengan pembesaran uterus kedepan
karena tidak adanya otot abdomen (Sulistiyawati, 2011:64).
2. Penanganan Nyeri Punggung Bawah pada Masa Kehamilan
Menurut Manuba (2007) untuk meringankan nyeri pungung bawah yang
sering dirasakan oleh ibu hamil dapat dilakukan beberapa hal, antara lain :
8
a. Praktek postur yang baik
Saat janin semakin membesar, pusat gravitasi tubuh bergeser ke depan.
Hal ini dapat menarik otot-otot di punggung bawah yang dapat menyebabkan sakit
pungung. Jadi cobalah busungkan pantat ke belakang, tarik bahu, berdiri lurus dan
tinggi.
b. Berolahraga
Olahraga secara rutin akan membantu tubuh lentur dan nyaman, selain
menunjang sirkulasi darah. Hal ini tentu sangat berguna bagi ibu hamil yang
sering di landasi stress. Sedangkan untuk latihan yang dapat dilakukan umumnya
berkisar pelemasan pungung, otot leher, dan kekuatan kaki.
c. Pijat
Pijat bagian tubuh belakang bawah sering dapat membantu menghilangkan
lelah dan sakit otot. Cobalah mencondongkan tubuh ke depan disandaran kursi
dan berbaring menyamping. Pasangan anda bias dengan lembut memijat otot-otot
sisi tulang belakang atau berkonsentrasi pada punggung bawah.
d. Mandi air hangat
Mandi air hangat, menempelkan paket bungkusan berisi air panas atau
pancuran air hangat yang diarahkan pada punggung bisa membantu dengan nyeri
punggung.
e. Tidur menyamping
Saat perut semakin membesar, cobalah tidur menyamping dengan salah
satu atau kedua lutut ditekuk.
9
f. Mengunakan bantal dibawah perut saat tidur
Tidur menyamping dengan bantal ditempatkan dibawah perut terbukti
mengurangi nyeri punggung.
g. Duduk dan berdiri dengan hati-hati
Duduk degan kaki sedkit ditinggikan. Pilihlah kursi yang mendukung
punggung atau tempatkan bantal kecil dibelakang punggung bawah. Sering-
seringlah mengubah posisi dan menghindari berdiri untuk jangka waktu yang
lama. Jika anda harus berdiri, istirahatkan satu kaki dibangku yang lebih rendah.
h. Lakukan latihan kekuatan dan stabilitas
Latihan panggul dan perut bagian bawah dapat membantu untuk
mengurangi ketegangan di punggung saat masa kehamilan. Caranya, luruskan
tangan, lutut dan punggung hingga sejajar. Tarik nafas dalam dan kemudian ketika
anda bernafas keluar, lakuakan latihan dasar panggung dan pada saat yang sama
tarik atau kontraksikan pusar dan lepaskan. Tahan kontraksi ini selama 5-10 detik
tanpa menahan napas akhir latihan. Latihan ini telah diajarkan pada teknik senam
hamil.
i. Akupuntur dan akupresur
Meski pengobatan alternatif, tetapi ibu hamil cukup terbantu dengan terapi
ini, karena dapat melancarkan peredaran darah diseluruh tubuh. Para terapis
akupuntur sendiri kabarnya dapat menghilangkan rasa sakit di punggung dengan
cara tersebut.
Teknik akupresur merupakan ketnik menekan titik tubuh dengan
menggunakan jari. Memiliki teknik dan titik yang sama dengan teknik akupuntur,
sehimgga untuk mempermudah dalam penanganan keluhan ibu hamil.
10
3. Pengkajiann nyeri
Tidak ada cara yang tepat untuk menjelaskan seberapa berat nyeri
seseorang. Tidak ada test yang mengukur intensitas nyeri, tidak ada alat imaging
ataupun alat penunjang dapat menggambarkan nyeri, dan tidak ada alat yang dapat
menentukan lokasi nyeri dengan tepat. Inidividu yang mengalami nyeri adalah
sumber informasi terbaik untuk menggambarkan nyeri yang dialami ( Judha M
dkk,2012).
Beberapa hal yang harus di kaji untuk menggambarkan nyeri seseorang
antara lain :
a. Intensitas nyeri
Minta individu untuk membuat tingkatan nyeri pada skala verbal. Missal ;
tidak nyeri, sedikit nyeri, nyeri sedang, nyeri berat, hebat atau sangat nyeri, atau
dengan membuat skala nyeri yang sebelumnya bersifat kualitatif menjadi bersifat
kuantitatif dengan menggunakan skal 0-10 yang bermakna 0 = tidak nyeri 10 =
nyeri sangat hebat.
b. Karakteristik nyeri
Karakteristik nyeri dapat dilihat atau diukur berdasarkan lokasi nyeri,
durasi nyeri (menit, jam, hari atau bulan), irama/periodenya (terus-menerus,
hilang timbul, priode bertambah atau berkurangnya intensitas) dan kualitas (nyeri
seperti ditusuk, terbakar, sakit nyeri dalam atau superficial, atau bahkan seperti di
gencet).
11
c. Skala pengukuran nyeri
1) Skala Deskripsi nyeri sederhana
Gambar 1
Skala Intensitas Nyeri Deksripsi Sederhana
(Judha M dkk, 2012 :35)
2) Skala intensitas nyeri numeric
Gambar 2
0-10 numeric pain intensity scale
(Judha M dkk, 2012:36)
Skala ini menggunakan angka 0-10 untuk menggambarkan range dari
intensitas nyeri dan merupakan penjabaran dari numerc rating scale. Klasifikasi
skala nyeri tersebut, yaitu:
0 : tidak ada rasa nyeri/normal
1 : nyeri hampir tidak terasa (sangat ringan) seperti gigitan nyamuk
2 : tidak menyenangkan (nyeri ringan) seperti dicubit
3 : bisa ditoleransi (nyeri sangat terasa) seperti ditonjok bagian bawah atau
disuntik.
12
4 : menyedihkan (kuat, nyeri yang dalam) seperti sakit gigi dan nyeri
disengat tawon.
5 : sangat menyedihkan (kuat, dalam, nyeri yang menusuk) seperti terkilir
keseleo.
6 : intens (kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat sehingga
tampaknya mempengaruhi salah satu dari panca indra) menyebabkan
tidak fokus dan komunikasi terganggu.
7 : sangat intens (kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat) dan
merasakan nyeri yang sangat mendominasiindra sipenderita yang
menyebabkan tidak bisa berkomunikasi dengan baik dan tidak mampu
melakukan perawatan sendiri.
8 : benar mengerikan (nyeri yang begitu kuat) sehingga menyebabkan
sipenderita tidak dapat berfikir jernih, dan sering mengalami perubahan
kepribadian yang parah jika nyeri datang dan berlangsung lama.
9 : menyiksa tak tertahankan (nyeri yang begitu kuat) sehingga sipenderita
tidak bisa mentoleransi dan ingin segera menghilangkan nyerinya
bagaimanapun caranya tanpa peduli dengan efek sampinh atau
resikonya.
10 : sakit yang tidak terbayangkan tidak dapat diuangkapkan (nyeri bagitu
kuat tidak sadarkan diri) biasanya pada skala ini sipenderita tidak lagi
merasakan nyeri karena sudah tidak sadarkan diri akibat rasa nyeri yang
snagat luar biasa seperti pada kasus kecelakaan parah, multi fraktur
13
3) Skala analog visual
Gambar 3. Skala Analog Visual
(Judha M dkk, 2012 : 36)
4) Skala nyeri muka
Gambar 4. Nyeri Muka
(Judha M dkk, 2012 : 36)
5) Skala nyeri dengan observasi prilaku
Tabel 1
Skala nyeri dengan observasi prilaku
Kategori Skor
0 1 2
Muka Tidak ada eksprsi atau
senyum tertentu,tidak
mencari perhatian
Wajah
menyeringai, dahi
berkerut,
menyendiri
Sering dahi tidak
konstan, rahang
menegang, dagu
gemetar
Kaki Tidak ada posisi atau
relaks
Gelisah, resah dan
menegang
Menendang atau
kaki disiapkan
Aktivitas Berbaring, posisi
normal, mudah
bergerak
Menggeliat,
menaikan
punggung dan
maju, menegang
Menekuk, kaku
atau menghentak
14
Menangis Tidak menangis (saat
bangun maupun saat
tidur)
Merintih atau
merengek, kadang
kadang menegeluh
Menangis
keras,berpekik
atau sedu sedan,
sering mengeluh
Hiburan Isi, relaks Kadang- kadang
hati tentram dengan
sentuhan,
memeluk, berbicara
untuk mengalihkan
perhatian
Kesulitan untuk
menghibur atau
kenyamanan
Total skor 0-10
(Judha M dkk 2012 : 37)
B. Senam pilates
1. Pengertian Pilates
Berdasarkan pada kemajuan ilmu anatomi dan pergerakan tubuh Pilates
pertama kali dikembangkan oleh Joseph H. Pilates adalah seorang pelatih fisik
(binaragawan, tinju, gulat, yoga, senam, dan seni bela diri) di New York pada
tahun 1920. Pilates adalah salah satu metode pembentukan tubuh yang
mengutamakan kekuatan otot tubuh bagian tengah, tepatnya otot perut bagian
depan dan belakang. Pilates merupakan latihan yang membutuhkan koordinasi
antara pikiran dan tubuh. Saat melakukan latihan pilates anda harus berkonsentrasi
pada apa yang dilakukan oleh tubuh, pilates memerlukan gerakan yang tepat,
dalam arti menggunakan otot-otot tubuh sesuai fungsinya. Gerakan pilates
menjadi efektif dan efisien dalam melatih otot-otot tubuh.
Pilates dilakukan dengan cara mengombinasikan latihan kelenturan dan
kekuatan tubuh, pernafasan dan relaksasi. Pilates mempunyai gerakan dasar yang
menitik beratkan pada gerakan-gerakan otot panggul dan otot perut. Dalam
metode Pilates, gerakan dasar ini sering kali dikenal sebagai “ stable core “,
15
karena otot panggul dan perut dianggap sebagai otot-otot yang memiliki
kestabilan yang paling tinggi.
2. Manfaat pilates bagi ibu hamil
a. Membantu pengaturan berat badan
Pilates juga bermanfaat menjaga kestabialan berat badan. Selama hamil
ibu tidak dianjurkan untuk diet, bukan berarti ibu tidak bisa mengatur berat
badannya. Dengan melakukan senam pilates rutin maka metobolisme tubuh akan
terjaga sehingga akumulasi lemak dalam tubuh akan berkurang.
b. Mengurangi dan mengatasi kelelahan
Pilates dapat membantu mempertahankan stamina tubuh. Stamina tubuh
sangat diperlukan ibu selama hamil untuk mengatasi kelelahan selama kehamilan.
Wanita hamil sangat rentan terhadap kehamilan karena hampir semua organ tubuh
bekerja secara maksimal dibandingkan dengan sebelum hamil.
c. Meningkatkan sirkulasi darah
Gerakan kaki pada latihan pilates sangat membantu meningkatkan
sirkulasi darah. Pilates melatih otot-otot besar dan otot-otot pergelangan kaki
sehingga aliran darah pada kaki ibu akan lancar. Hal ini akan dapat mencegah
terjadinya kram, pembengkakan serta varises pada kaki ibu hamil.
d. Menjaga postur tubuh dengan optimal
Selama kehamilan, postur tubuh akan berubah secara alami. Titik beban
tubuh akan bertumpu pada perut yang membesar karena pertumbuhan bayi pada
rahim ibu. Dengan Pilates yang difokuskan pada kekuatan otot perut dan panggul
maka akan dapat mempertahankan postur tubuh sehingga ibu terhindar dari rasa
sakit dan pegal.
16
3. Prinsip dasar pilates
Ada lima prinsip dasar Pilates menurut Namuri (2011 : 23-27) yang
mejadi pedoman untuk melakukan senam Pilates, yaitu :
a. Pernafasan Lateral
Pernafasan saat berlatih pilates dimulai dengan menarik nafas dari hidung
dan mengeluarkan nafas dari mulut. Saat nemarik nafas, kembungkan tulang
rusuk (ribcage), seolah olah anda seperti meniup lilin.
b. Posisi Tulang Punggung
Tulang panggul atau pelvis merupakan rangka yang menampung organ
reproduksi. Ada dua jenis pelvis yang digunakan dalam Pilates, yaitu netral dan
mengunci (imprint).
c. Posisi Tulang Rusuk
Posisi tulang rusuk yang membuka meyebabkan posisi tulang blakang
dibagian tengah lebih melengkung kedepan. Oleh karena itu, posisi tulang rusuk
harus tetap terjaga, sesuai dengan gerakan yang dilakukan.
d. Pergerakan dan stabilitas pada bahu
Berbicara mengenai bahu dan lengan, berarti berhubungan dengan tulang
belikat. Banyak orang yang tidak mengetahui peran tulang belikat ini, padahal
setiap gerakan yang melibatkan lengan, tulang belikat ikut bergerak guna menjaga
stabilitas sendi bahu.
e. Posisi leher
Tulang leher berfungsi menopang kepala dan segala isinya. Meski kecil
namun bebannya sangat berat sebaiknya harus berada tepat ditengah kedua bahu,
posisi tegak, dan tidak miring kesalah satu sisi, menghadap kedepan, dan tidak
menoleh ke satu sisi.
17
4. Prosedur Gerakan Senam Pilates
Menurut Namuri (2011) ada 14 gerakan Senam Pilates untuk latihan pada
ibu hamil trimester II, sebelum melakukan Senam Pilates harus melakukan
pemanasan bertujuan untuk melemaskan otot-otot tubuh yang kaku, untuk
menghidari terjadinya kram atau cidera pada otot maupun sendi.
a. Pemanasan
1) Bernafas membukuk kedepan
2) Menunduk kearah depan
3) Menoleh ke kiri dan ke kanan
4) Peregangan bahu
5) Gerakan mengunci di atas bola
6) Gerakan tangan melingkar
b. Gerakan 1 : berjalan ke depan
Duduk tegak diatas bola keseimbangan, tangan disamping badan. Repitisi :
8 kali
1) Tarik nafas untuk memulai
2) Buang nafas, mulailah melangkah kedepan, rasakan bola bergerak kearah
pinggang belakang
3) Tarik nafas tetaplah pada posisi setengah duduk dan bersandar pada bola.
Buang nafas, mulailah melangkah mundur, bola bergerak kearah panggul,
hingga posisi duduk tegak diatas bola.
c. Gerakan 2 : Penguatan otot perut
Setengah duduk bersandar pada bola keseimbangan (posisi ini dapat anda
proleh melalui gerakan berjalan ke kanan), tangan di belakang kepala
18
Repitisi : 8 kali
1) Tarik nafas, buka dada, seolah-olah hendak menjatuhkan kepala ke belakang
2) Buang nafas, tarik perut dan mulai bangun (seperti sit up) rasakan tulang rusuk
anda menutup dan turun kearah panggul. Pastikan tulang ekor anda menempel
pada bola saat melakukan gerakan.
3) Buka siku kearah samping.
d. Gerakan 3 : mengayun jinjit
Tumpukan lutut pada bola keseimbangan
Repitisi : 6-8 kali
1) Tarik nafas untuk memulai
2) Buang nafas, pindahkan berat badan anda ke lutut, hingga telapak kaki
menjinjit
3) Tarik nafas, kembali seperti semula
Gerakan ini berfungsi untuk melancarkan peredaran darah pada
pergelangan kaki dan mencegah terjadimya pembengkakan pada kaki.
e. Gerakan 4 : penguatan otot paha dalam
Jepit bola keseimbangan diantara kedua paha, posisi kaki jinjit.
Repetisi : 8 kali
1) Tarik nafas untuk memulai
2) Buang nafas, tekan bola dengan paha bagian dalam, rasakan otot panggul
dan perut anda ikut bekerja
3) Tarik nafas, lepaskan tekanan kembali pada posisi semula.
Gerakan ini menguatkan otot paha bagian dalam sekaligus otot panggul
yang menahan isi perut anda.
19
f. Gerakan 5 : mendorong bola dan rotasi
Berlutut, pegang bola keseimbangan di depan
Repetisi : 4 kali kanan, 4 kali kiri
1) Tarik nafas untuk memulai
2) Buang nafas, dorong bola ke depan. Rasakan bwrat badan anda bertumpu
pada lengan yang menekan bola
3) Tarik nafas, angkat salah satu lengan dan ayunkan ke belakang. Pandangan
mata mengikuti ujung jari.
4) Buang nafas, tangan kembali ke bola dan menghadap ke depan
5) Tarik nafas, lakukan pada bagian kiri
6) Tarik nafas, tarik bola kearah anda dengan ini inisiasi dari perut, hingga
kembali ke posisi semula
g. Gerakan 6 : meraih ke depan
Duduk diatas bola keseimbangan, tangan ditekuk dan memegang bola
beban kearah depan, siku menempel pada badan.
Repetisi : 8 kali
1) Traik nafas untuk memulai
2) Buang nafas, luruskan tangan ke depan, seolah-olah hendak memberikan bola
anda pada seseorang, tarik nafas kembali ke posisi semula
h. Gerakan 7 : membuka kesamping
Duduk diatas bola keseimbangan, tangan ditekuk dan memegang bola
beban kearah depan, siku menempel pada badan
20
Repetisi : 8 kali
1) Tarik nafas untuk memulai
2) Buang nafas, putar kedua tnagan kearah samping, rasakan peregangan pada
dada, tarik nafas kembali ke posisi semula
Gerakan ini berfungsi untuk menguatkan punggung atas dan bagian
pangkal lengan, sehingga mencegah bahu membungkuk
i. Gerakan 8 : membuka kesmping dengan rotasi
Duduk di atas bola keseimbangan, tangan ditekuk dan memegang bola
beban kea rah depan, siku menempel pada badan.
Repetisi : 8 kali
1) Tarik nafas untuk memulai
2) Buang nafas, putar satu tangan ke samping, diikuti dengan sedikit putaran
pada pinggang. Pandangkan mata kearah tengan, tarik nafas kembali ke posisi
semula
Gerakan ini berfungsi untuk menguatkan punggung atas dan pangkal
lengan, sehingga mencegah bahu membungkuk
j. Gerakan 9 : gerakan elang
Berdiri tegak, kaki dibuka selebar panggul. Pegang bola beban di samping
badan
Repetisi : 4 kali kaki kanan, 4 kali kaki kiri
1) Tarik nafas untuk memulai
2) Buang nafas, angkat kaki kanan ke atas, saat bersamaan angkat kedua tangan
setinggi bahu. Tarik nafas kembali keposisi semula lakukan pada kaki kiri
21
Gerakan ini berfungsi untuk melatih keseimbangan dan kekuatan kaki
serta koordinasi antara tangan dan kaki
k. Gerakan 10 : skuat dan meraih ke depan
Berdiri tegang dan memegang bola beban di ke dua tangan
Repetisi : 8-10 kali
1) Tarik nafas untuk memulai
2) Tarik nafas, tekuk lutut dan turunkan panggul ke bawah, seolah hendak
duduk, ulurkan tangan ke depan, buang nafas kembali tegak berdiri dan
turunkan tangan, seperti posisi semula
Gerakan ini berfungsi untuk menguatkan otot tubuh bagian bawah, agar
terlatih meghadapi pertambahan berat badan selama hamil. Pada saat yang sama
tangan juga di latih dengan membawa bola beban
l. Gerakan 11 : lunges dan buka dada
Berdiri tegak, kaki di buka selebar panggul, tangan menjulur kedepan
seringgi bahu, genggam bola beban
Repetisi : 4 kali kaki kanan, 4 kali kaki kiri
1) Tarik nafas untuk memulai
2) Buang nafas, langkahkan satu kaki ke belakang. Pada saat bersamaan, buka
lengan, arahkan ke samping badan (tetap setinggi bahu), tarik nafas, kaki
kembali ke depan, dan lengan menutup.
Gerakan ini berfungsi untuk melatih keseimbangan dan kekuatan kaki,
serta koordinasi antara tangan dan kaki.
22
m. Gerakan 12 : kaki diteguk dan lurus menyamping
Tidur menyamping sanggah kepala dengan siku, tekuk kaki bagian dalam.
Repetisi : 4 kali kaki kanan, 4 kali kaki kiri
1) Tarik nafas, kaki bagaian atas ditekuk. Pastikan lutut meghadap kedepan
2) Buang nafas, luruskan kaki bagaian atas. Tarik nafas tekuk kaki kembali,
lakukan posisi lain
Gerakan ini berfungsi menguatkan otot-otot panggul bagian samping yang
berguna untuk menjaga keseimbangan tubuh secara keseluruhan.
n. Gerakan 13 : peregangan sisi tubuh (duduk)
Duduk tegak diatas bola keseimbangan, tangan disamping badan. Repetisi
: 5 kali masing-masing sisi
1) Tarik nafas untuk memulai
2) Buang nafas, angkat tangan kanan dan mulai membungkuk kearah kiri,
rasakan peregangan pada sisi tubuh sebelah kanan, tarik nafas tahan pada
posisi tersebut
3) Buang nafas, turunkan tangan kanan tegakan badan kembali pada posisi
semula
Gerakan ini membantu melemaskan otot-otot pinggang dan menjaga
keseimbangan tubuh.
o. Gerakan 14 : mendorong ke depan
Duduk diatas matras, kaki di buka letakan bola keseimbangan di hadapan
anda. Repetisi : 5-10 kali
1) Tarik nafas untuk memulai
2) Buang nafas, turunkan kepala dan dorong bola ke depan
23
3) Tarik nafas tahan posisi tersebut
4) Buang nafas, tarik bola ke belakang, dan kembali pada posisi semula
Gerakan ini berfungsi untuk melemaskan otot pinggang belakang.
5. Indikasi Pilates
Senam pilates bisa dilakukan pada ibu hamil sejak trimester I hingga
postpartum, karena gerakan pilates dapat memperkuat otot dan sendi, terutama
otot bagain perut dan tulang punggung. Bagi ibu hamil yang belum memiliki
pengalaman atau pengetahuan tetang pilates sebaiknya meminta petunjuk dan
berkonsultaso pada dokter maupun bidan (Husin,2014:303).
6. Kontraindikasi Pilates
Pilates tidak dilakukan selama hamil jika kondisi kesehatan dan tubuh ibu
tidak memungkinkan. Pilates juga tidak boleh dilakukan oleh ibu yang memiliki
riwayat persalinan prematur, KPD sebelum berkonsultasi dengan dokter
(Husin,2014:303).
C. Hubungan senam Pilates Terhadap Nyeri Punggung
Pilates bermanfaat untuk mengobati atau mengurangi nyeri punggung
bawah dengan melatih kembali otot yang mengalami disfungsi yang diberikan
hampir pada semua penderita nyeri punggung. Banya bukti teoritis yang
membuktikan pentingnya otot-otot batang atau core muscle dalam stabilitas tulang
belakang limbal, khususnya otot multifidus. Pilates ditunjukan langsung untuk
menanggulagi rasa nyeri pada perut, punggung, dan otot-otot dasar panggul tanpa
24
melelahkan sendi lain. Selain itu pilates juga bermanfaat untuk mengatasi
kelelahan karena Pilates membantu mempertahankan stamina (Husin, 2014).
Disfungsi muskuloskeletal terkait kehamilan dipengaruhi oleh derajat fisik
aktivitas, pengaruh budaya, lingkungan, dan perubahan hormon. Hormon relaxin
berfungsi untuk mengendurkan ligamen di pelvis untuk proses persalinan, tetapi
juga merilekskannya ligamen yang mendukung tulang belakang sehingga memicu
rasa sakit terkait kehamilan. Kondisi ini diperparah oleh pemisahan otot yang
dihasilkan dari peregangan rahim dan juga oleh stres emosional. Metode latihan
Pilates adalah teknik yang berfokus pada pengembangan stabilitas inti (Otot-otot
perut, punggung bawah, dan pinggul), dan memperbaiki postur, pernapasan,
fleksibilitas, control kekuatan dan otot. Pendekatan Pilates berfokus pada
pemanfaatan batang secara aktif otot untuk menstabilkan daerah panggul-lumbal.
Ada bukti stabilisasi lumbal, latihan dapat meningkatkan kekuatan otot internal.
Gerakan kaki pada pilates sangat membantu dalam meningkatkan sirkulasi
darah. Pilates melatih otot-otot besar dan otot-otot pergelangan kaki sehingga
aliran darah pada kaki akan lancar. Hal ini dapat mencegah terjadi kram,
pembengkakan serta varises. Pilates juga bermanfaat dalam menjaga mood.
Pilates akan membantu seluruh anggota tubuh bergerak secara aktif. Dengan
melakukan pilates pengiriman energi dalam tubuh tetap tejaga sehingga tubuh
tetap fit (Husin, 2014:301-302).
Menurut studi yang telah dilakukan oleh Yosef dkk (2014) dengan judul
Efektifitas senam hamil terhadap penurunan nyeri punggung pada ibu hamil
diwilayah kerja Puskesmas rawat inap karya wanita Pekanbaru, dengan jumlah ibu
hamil sebanyak 30 orang. Di dapatkan hasil bahwa pada ibu hamil yang
25
melakukan senam pada kelompok eksperimen menurunkan intensitas nyeri
punggung dengan selisih nilai rata-rata intensitas nyeri sebesar 2,40 dan
berdasarkan hasil uji wilcoxon menunjukan signifikan dengan nilai p (0,000) < α
(0,05). Pada kelompok control terjadi penurunan intensitas nyeri namun tidak
signifikan dengan selisih rata-rata intensitas nyeri sebesar 0,47 dan berdasarkan
hasil uji wilcoxon menunjukan tidak terdapat signifikan dengan nilai p (0,159) > α
(0,05). Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata
intensitas nyeri punggung ibu hamil pada kelompok eksperimen dan kelompok
control sesudah diberikan senam hamil, dapat disimpulkan bahwa senam hamil
efektif terhadap penurunan nyeri punggung pada ibu hamil.
Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Fathatul Hidayah dkk
(2016), dengan judul efektivitas senam pilates terhadap pengurangan intensitas
nyeri punggung pada ibu hamil trimester III yang dilkakukan di BPM Fdjriah
Astuti A.md,Keb Samironi, Semarang, Jawa Tengah. Dengan populasi dalam
penelitian ini yaitu seleruh ibu hamil trimester III dengan jumlah 17 ibu hamil
diambil dengan teknik total sampling, didapatkan hasil intensitas nyeri punggung
pada ibu hamil trimester III sebelum dilaksanakan senam pilates rata-rata 4,76%,
intensitas nyeri punggung pada ibu hamil trimester III sesudah dilakukan senam
pilates rata-rata dengan nilai 3,35%. Terdapat perbedaan secara bermakna
terhadap intensitas nyeri punggung pada ibu hamil trimester III sebelum dan
sesudah dilakukan senam pilates dengan p-value 0,000<0,05 dan t hitung 6,19 > t
table 1,73 maka Hi diterima artinya terdapat hubungan antara senam pilates
tehadap pemgurangan intensitas nyeri punggung pada ibu hamil trimester III di
BPM Fdjriah Astuti A.md,Keb Samironi, Semarang, Jawa Tengah.
26
D. Kerangka Teori
Untuk mendukung permasalahan yang diungkapkan dalam usulan
penelitian, maka di perlukan tinjauan pustaka yang kuat yaitu tinjuan teori yang
berkaitan dengan rumusan masalah yang ingin diteliti dalam konteks ilmu
pengetahuan yang diteliti yang diuraikan sebagai kerangka konsep penelitian
(Notoadmojo, 2012:43). Kerangka teori pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 5
Kerangka Teori
Sumber : Manuba (2007)
E. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian adalah uraian dan visualisasi hubungan atau
kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya atau di antar variable
yang satu dengan variable yang lain dari masalah yang akan di teliti
(Notoadmojo,2012). Kerangka konsep penelitian ini adalah sebagai berikut :
Input Intervensi Output
Gambar 6
Kerangka Konsep
Nyeri punggung
pada ibu hamil
penanganan / intervensi :
1. Senam hamil Pilates atau
Yoga (lakukan latihan
kekuatan dan stabilitas)
2. Duduk berdiri dengan
hati-hati
3. Tidur menyamping dan
menggunakan bantal
dibawah perut saat tidur
4. Mandi air hangat
5. Pijat
6. Akupresure
7. Akupunture
Nyeri punggung
berkurang
Nyeri punggung
Ibu hamil
Berkurangnya
Nyeri punggung
Senam Pilates
27
F. Variabel Penelitian
Variable adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran
yang dimiliki dan di dapat oleh suatu penelitian tentang suatu konsep pengertian
tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan,
pengetahuan, pendapat, penyakit dan sebagainya (Notoatmodjo,2012). Variable
penelitian ini dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Variabel Independen
Variabel Independen adalah variable yang mempengaruhi, variabel bebas
atau variabel penyebab. Variabel penelitian ini adalah senam Pilates.
2. Variabel Dependen
Variable dependen atau terikat adalah variable yang dipengaruhi oleh
variabel bebas atau independen, variable dependen penelitian ini adalah
pengurangan nyeri punggung pada ibu hamil trimester II.
G. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian adalah jawaban sementara penelitian, patokan
dugaan, atau dalil sementara, yang kebenarannya akan dibuktikan dalam
penelitian tersebut. Hipotesis berperan mengarahkan dalam mengidentifikasi
variabel-variabel yang akan di teliti atau di amati (Notoadmojo,2012:105-106).
Hipotesis alternatif (Ha) dalam penelitian ini yaitu “Senam Pilates efektif dapat
mengurangi nyeri punggung pada ibu hamil trimester II di BPM Amrina Ganjar
Agung, Metro Barat, Kota Metro."
28
H. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variable yang dimaksud
atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan. Definisi
operasional ini penting dan diperlukan agar pengukuran variabel atau
pengumpulan data (variabel) konsistensi antara sumber data (responden) yang satu
dengan lainnya, oleh karena itu untuk mendapatkan kejelasan dalam penelitian ini
maka perlu adanya sebuah definisi operasional (Notoadmodjo,2012:111-112)
Tabel 2
Definisi Operasional
No Variabel Definisi
Operasional
Alat
Ukur Cara Ukur
Hasil
Ukur Skala
1 Intensitas
nyeri
punggung
pada ibu
hamil
Nyeri yang
dirasakan oleh ibu
hamil di sekitar
punggung dapat
berupa nyeri local
maupun nyeri
radikuler atau
keduanya
Kuesioner Observasi
dan
Wawancara
Skala
nyeri
antara 0-
10
Rasio
2 Senam
Pilates
Bentuk latihan
fisik yang
dilakukan dengan
cara
mengombinasikan
kelenturan dan
kekuatan tubuh,
pernafasan, dan
relaksasi yang
dilakukan 1 kali
dalam 1 minggu
selama ± 30
menit
Checklist
dan
Kuesioner
Observasi Melakukan
senam
Pilates
Nominal