Punggung Samudra.docx

19
MAKALAH PUNGGUNG SAMUDERA Disusun Oleh: 1. M Rifki Muzaki (4211411038) 2. Indah Nur Pratiwi (4211412022) MATA KULIAH GEODINAMIKA JURUSAN FISIKA 1

Transcript of Punggung Samudra.docx

Page 1: Punggung Samudra.docx

MAKALAH

PUNGGUNG SAMUDERA

Disusun Oleh:

1. M Rifki Muzaki (4211411038)

2. Indah Nur Pratiwi (4211412022)

MATA KULIAH GEODINAMIKA

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2014

1

Page 2: Punggung Samudra.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hampir segala hal memiliki sifat dinamis, yaitu bergerak terhadap suatu

kerangka referensi tertentu. Sebagaimana halnya dengan Bumi dan bagian-bagiannya,

sehingga bentuk permukaan bumi selalu mengalami perubahan. Perubahan pada bentuk

permukaan bumi disebabkan oleh dua jenis tenaga geologi, yaitu tenaga endogen dan

tenaga eksogen. Tenaga Endogen adalah tenaga geologi yang berasal dari dalam bumi

yang membentuk bangunan baru di permukaan bumi. Salah satu jenis tenaga endogen

adalah tektonisme, yaitu peristiwa pergeseran dan perubahan letak kerakbumi dalam

skala besar meliputi lipatan, patahan, dan pergerakan lempeng tektonik.

Secara umum pergerakan lempeng yang terjadi dapat digolongkan kedalam

tiga jenis, yaitu [Cook,1973]:

1. Transform Slip, yaitu pergerakan sejajar antara dua buah lempeng. Batas kedua

lempeng yang bergerak ini disebut zona singgungan (transform).

2. Convergence Slip

3. Divergence Slip, yaitu pergerakkan antara dua buah lempeng yang saling

menjauh (berlawanan arah). Batas kedua lempeng yang bergerak ini disebut

zona divergen. Hasil aktivitas tektonik semacam ini adalah terjadinya semacam

punggungan (ridge) di tengah-tengah samudera.

Gerak divergen adalah gerak saling menjauh dua lempeng tektonik yang dapat

menyebabkan keluarnya magma di lantai samudra, terbentuknya lantai samudra baru,

dan terbentuknya punggung samudra (oceanic ridge).

B. Tujuan Penulisan

Tujian penulisan makalah ini adalah sebagai berikut

1. Mengetahui dan menambah wawasan mengenai punggung samudera/oceanic

ridge

2

Page 3: Punggung Samudra.docx

BAB II

PEMBAHASAN

A. Punggung Samudera

1. Dinamika Lempeng Tektonik

Gerak relatif lempeng tektonik terdiri dari gerak divergen, konvergen, dan

geseran. Gerak geseran adalah gerak saling berpapasan (dalam arah berlawanan) dua

lempeng tektonik. Gerak konvergen adalah gerak saling mendekat dua lempeng

tektonik yang dapat membentuk palung samudra, gunung berapi, dan pegunungan.

Gerak divergen adalah gerak saling menjauh dua lempeng tektonik yang dapat

menyebabkan keluarnya magma di lantai samudra, terbentuknya lantai samudra baru,

dan terbentuknya punggung samudra (oceanic ridge).

Gambar 1. Gerak Divergen

Berbagai macam penelitian telah membuktikan bahwa batuan dasar penyusun

lautan itu berbeda dengan penyusun benua. Hal tersebut terjadi akibat pemisahan secara

konsentrik ke arah inti bumi terhadap cairan (magma) basa, dimana cairan basa lebih

berat turun ke arah inti bumi membentuk magma basa hingga ultra basa. Cairan lebih

ringan (asam) naik mengapung di atas cairan basa, sehingga terjadi suatu fase magma

yang berbeda sifat fisik dan kimianya. Akibat dari pemisahan ini, menyebabkan batuan

benua bersifat asam dan batuan samudra (lautan) bersifat basa.

Telah dijelaskan oleh Van Bemmelen (1932-1935), bahwa adanya permukaan

bumi yang tidak rata yaitu sebagian cekungan dan sebagian tonjolan (pegunungan),

diakibatkan oleh gelombang turun naik terhadap bagian bumi yang cair (magma).

Timbulnya gerakan gelombang tersebut akibat pengaruh pemisahan magma dari yang

basa ke yang asam dan dari basa ke ultrabasa, sehingga terdapat empat susunan magma

yaitu mulai dari atas: asam, intermediat, basa dan ultrabasa. Pada mulanya dipercaya

3

Page 4: Punggung Samudra.docx

bahwa permukaan dasar lautan itu adalah datar dan tidak mempunyai bentuk, tetapi

ilmu-ilmu modern telah membuktikan bahwa topografi mereka adalah kompleks seperti

daratan. Bentuk bentuk itu adalah: Ridge dan Rise, Trench, Abyssal plain, Continental

Island, Island Arc, Mid-Oceanic Volcanic Islands, Atol-atol, Seamount dan Guyot

(Hutabarat dan Evans, 1985).

2. Batas-Batas Pantai (Coastal margins)

Daerah peralihan antara daratan dan lautan sering ditandai dengan adanya

perubahan kedalaman yang berangsur angsur. Disini dapat dibedakan menjadi tiga

daerah: Continental Shelf, Continental Slope, dan Continental Rise. Continental Shelf

adalah suatu daerah yang mempunyai lereng yang landai dan berbatasan langsung

dengan daerah daratan. Kemiringannya kira kira 0,4% dan mempunyai lebar 50-70 km

dan kedalaman maksimum tidak lebih besar diantara 100-200 meter. Continental slope

mempunyai lereng yang lebih terjal dari continental shelf dimana kemiringannya

berkisar antara 3% sampai 6%. Continental Rise merupakan daerah ini merupakan

daerah yang mempunyai lereng yang kemudian perlahan lahan menjadi datar pada

dasar lautan.

Gambar 2. Batas-batas Pantai

3. Definisi dan Pembentukan Punggung Samudra

Oceanic ridges / punggung samudra adalah dasar lautan yang dangkal,

memanjang, dan sempit, berbentuk seperti deretan antiklinal, namun puncaknya

belum muncul di permukaan air laut dan merupakan sebuah bukit dalam laut yang di

kanan kirinya merupakan laut dalam.

4

Page 5: Punggung Samudra.docx

Gambar 3. Galapagos Ridge

Struktur umum (broad) dari listosfer dibawah punggungan samudra adalah

sebagai berikut (1) tinggi puncak punggung samudra sekitar 2-3 km lebih tinggi dari

dasar samudera disekitarnya, (2) kondisinya dalam kesetimbangan isostatik, (3)

pengukuran gravitasi menunjukan bahwa anomali udara bebas pada umumnya nol

disekitar punggungan. Contoh ocean ridge Pegunungan di Samudra Atlantik, yaitu

pegunungan Atlantik Utara dari Kepulauan Azora sampai ke Sint Paul, Pegunungan

Atlantik Selatan dari sebelah utara Asension sampai pulau Bouvet, dan pegunungan di

Samudra Hindia di sebelah selatan Pulau Jawa memanjang ke arah timur sampai di

Nusa Tenggara Timur.

Pada zona lempeng yang saling menjauh (konvergen) proses pertama adalah

naiknya astenosfer menyebar ke litosfer yang berada di atasnya. Dengan arah yang

berbeda mengakibatkan dua lempeng terpisah. Sementara itu, kekosongan akibat

perpisahan pada tempat penyebaran tersebut, munculnya aktivitas magma (vulkanisme)

yang mengeluarkan lava ke permukaan, akibatnya terjadi penurunan suhu dan

kemudian membeku membentuk punggung samudra (karena proses ini umumnya

terjadi di bawah samudra). Misalnya di tengah samudra Atlantik yang memanjang di

dekat kutub utara sampai mendekati kutub selatan, celahnya menyebabkan benua

Amerika bergeser ke barat dan benua Eropa dan Afrika bergerak ke Timur.

4. Ridge dan Rise

Ridge dan Rise adalah bentuk proses peninggian yang terdapat diatas lautan

yang hampir serupa dengan adanya gunung gunung di daratan. Perbedaannya hanya

pada letak kemiringannya. Ridge lerengnya lebih terjal dibanding rise. Ridge dan rise

utama yang membentang di dunia bergabung menjadi satu dan membentuk satu rantai

yang amat panjang yang dikenal sebagai mid-oceanic ridge system (Gambar 4).

5

Page 6: Punggung Samudra.docx

Gambar 4. Mid Oceanic Ridge System

5. Pengertian Mid Ocean Ridge

Punggung tengah samudra merupakan barisan pegunungan bawah samudra pada kedalaman laut kurang dari 4 km, tetapi pada sisi-sisinya merupakan samudra yang lebih dalam. Lebar bentuk lahan ini mencapai ribuan km dengana ketinggian mencapai 2 km, dan agihannya mencapai sepertiga dari bentuk lahan samudra (Bloom, 1978). Punggung tengah samudra adalah rantai gugusan gunungapi di bawah laut yang mengelilingi bumi dimana kerak bumi baru terbentuk dari leleran magma dan aktifitas gunung berapi, panjangnya lebih dari 40.000 mil (60.000 km). Punggung tengah samudra terbentuk oleh aktivitas tektonik lempeng yang bergerak secara divergen (Gambar 1.1), sehingga kekosongan pada batas dua lempeng samudra yang terpisah terisi oleh lava/magma yang menghasilkan sebuah kerak baru yang lebih muda dibandingkan dengan kerak yang menjauh dari pusat sumbu punggungan (Gambar 1.2). Kerak samudra yang terbentuk pada dasar samudra memiliki lapisan sedimen yang tipis di atasnya. Bentuk lahan ini dicirikan oleh adanya kompleks transform fault.MORFOLOGI

Punggung tengah samudra merupakan suatu sistem gabungan dari punggung samudra (ocean ridge) dan jendulan samudra (ocean rise). Antara ridge dan rise hanya dibedakan atas kelerengannya, Ridge lebih terjal dan digunakan untuk barisan pegunungan di tengah Atlantik, sedangkan rise menyerupai tonjolan diterapkan untuk kenampakan di Pasifik Timur. Punggungan ini berupa rangkaian pegunungan yang memanjang di dasar samudra dengan puncak hingga ada yang mencapai 3.000 m di atas lantai samudra. Lebar punggungan mencapai 2000-2400 km dengan puncak tertinggi terletak pada kedalaman 1500-2000 m. Pada pematang tersebut terdapat ciri depresi yang menyerupai palung yang dinamakan axial rift. Axial rift ditentukan oleh Marie Tharp, tahun 1955. Bentuk lahan tersebut diduga sebagai tempat terpisahnya kerak. Tharp juga menemukan episenter gempa dangkal yang posisinya bertepatan dengan punggung tengah atlantik, dan beberapa diantaranya terletak pada axial rift. Karena retaknya kerak (crustal fracturing) akibat tektonik aktif yang menghasilkan gempa, maka episenter gempa tersebut dapat digunakan untuk menentukan penyebaran punggungan tengah samudra diseluruh dunia. Penemuan hubungan gempa dengan axial rift memberikan bukti bahwa axial rift adalah tempat kerak bergeser (crustal faulting) dengan kerak lainnya dan dikenal sebagai batas pemekaran lempeng dimana litosfer

6

Page 7: Punggung Samudra.docx

samudra baru dibentuk. Magma mengkristal membentuk kerak baru basalt (dikenal sebagai MORB untuk Mid-Ocean Ridge Basalt) dan gabro.

6. Pembentukan Mid Oceanic Ridges

Menurut teori tektonik, bagian dari kulit bumi atau litosfera, termasuk juga

paling luar dari mantel bumi, dianggap sebagai terdiri dari lempeng-lempeng yang

kaku, bergerak satu terhadap lainnya dengan kecepatan berkisar antara 1-10 cm/tahun,

atau sama dengan 100 km/10 juta tahun. Lempeng-lempeng itu merupakan bongkah-

bongkah litosfer, bersifat tegar, menumpang diatas suatu lapisan bumi dalam keadaan

selalu bergerak atau “mobile” yang dinamakan astenosphere. Batasan-batasan antara

masing-masing lempeng yang saling bergeser itu merupakan tempat-tempat dimana

terdapat daerah-daerah bergempa, orogen dan tektonik yang paling aktif di muka bumi.

Adapun batasan-batasan pertemuan lempeng tersebut dapat berwujud sebagai palung

lautan (oceanic trench), punggungan tengah samudra (mid oceanic ridge), dimana dua

lempeng saling memisah diri disertai dengan pembentukkan sesar-sesar normal.

MOR (Mid-Ocean Ridge) adalah rantai gugusan gunungapi di bawah laut yang

mengelilingi bumi dimana kerak bumi baru terbentuk dari leleran magma dan aktifitas

gunung berapi, panjangnya lebih dari 40.000 mil (60.000 km). MOR terbentuk oleh

aktivitas tektonik lempeng yang bergerak secara divergen, sehingga kekosongan pada

batas dua lempeng samudera yang terpisah terisi oleh lava/magma yang menghasilkan

sebuah kerak baru. Struktur yang paling menonjol di dasar samudera adalah

punggungan tengah samudera (Mid-Ocean Ridge). Punggungan ini berupa tinggian

yang memanjang di dasar samudera dengan puncak hingga ada yang mencapai 3.000 m

di atas lantai samudera. Di bagian tengah punggungan biasanya terdapat lembah yang

aktif diisi oleh lelehan magma secara terus-menerus.

7

Page 8: Punggung Samudra.docx

Gambar 5. Pusat Pemekaran Pada Punggung Samudra

Sebuah mid-ocean ridge (MOR) adalah istilah umum untuk sistem gunung

bawah laut yang terdiri dari berbagai pegunungan (rantai), biasanya memiliki lembah

yang dikenal sebagai keretakan berjalan sepanjang tulang nya, dibentuk oleh lempeng

tektonik. Jenis pemekaran samudera adalah karakteristik dari apa yang dikenal sebagai

pusat penyebaran laut, yang bertanggung jawab untuk menyebarkan dasar laut. Hasil

dasar laut terangkat dari arus konveksi yang meningkat dalam mantel sebagai magma di

sebuah kelemahan linier dalam kerak samudera, dan muncul sebagai lava, menciptakan

kerak baru pada pendinginan. Sebuah mid-ocean ridge demarcates batas antara dua

lempeng tektonik, dan akibatnya disebut batas lempeng divergen.

Pegunungan tengah lautan dunia yang terhubung dan membentuk punggung

sistem global tunggal pertengahan laut yang merupakan bagian dari setiap laut,

membuat sistem bubungan samudra pertengahan pegunungan terpanjang di dunia.

Pegunungan kontinu adalah 65.000 km (40.400 mi) panjang (beberapa kali lebih lama

dari Andes, pegunungan terpanjang benua), dan panjang total sistem pemekaran

samudera adalah 80.000 km (49.700 mi) panjang.

Punggungan tengah samudera secara geologis aktif, dengan magma baru terus-

menerus muncul ke dasar laut dan ke dalam kerak dan perpecahan di dekat sepanjang

sumbu punggungan. Magma mengkristal bentuk kerak baru basalt (dikenal sebagai

MORB untuk Mid-Ocean Ridge Basalt) dan gabro.

Batuan yang membentuk kerak di bawah dasar laut yang termuda di sumbu

punggung bukit dan umur dengan peningkatan jarak dari sumbu. magma Baru

komposisi basal muncul di dan dekat sumbu karena pencairan dekompresi di Bumi

mendasari mantel.

Kerak samudera terdiri dari batuan jauh lebih muda daripada bumi itu sendiri:

paling kerak samudera di cekungan laut kurang dari 200 juta tahun. Kerak bumi berada

dalam keadaan konstan dari "pembaharuan" di punggung laut. Bergerak menjauh dari

8

Page 9: Punggung Samudra.docx

mid-ocean ridge, kedalaman laut semakin meningkat; kedalaman terbesar dalam parit

laut. Sebagai kerak samudera bergerak menjauh dari sumbu punggungan, yang Peridotit

di dalam mantel yang mendasari mendingin dan menjadi lebih kaku. Kerak dan

Peridotit relatif kaku di bawah ini membentuk litosfer samudra.

Lambat pegunungan menyebar seperti Mid-Atlantic Ridge umumnya memiliki

besar, lembah keretakan lebar, kadang-kadang sebesar 10-20 km medan lebar dan

sangat kasar pada puncak punggungan yang dapat memiliki relief hingga seribu meter

(3.128 kaki). Sebaliknya, cepat menyebar pegunungan seperti Rise Pasifik Timur

sempit, sayatan tajam dikelilingi oleh umumnya topografi datar yang jauh dari lereng

punggungan selama ratusan mil.

Ada dua proses, ridge-push dan slab-tarik, dianggap bertanggung jawab atas

penyebaran dilihat di pegunungan tengah laut, dan ada beberapa ketidakpastian yang

dominan. Ridge-mendorong terjadi ketika sebagian besar tumbuh dari punggung bukit

mendorong sisa lempeng tektonik jauh dari punggungan, sering menuju zona subduksi.

Pada zona subduksi, "lempeng-tarik" datang berlaku. Ini hanyalah berat dari subduksi

lempeng tektonik yang (ditarik) di bawah plat atasnya menyeret sisa piring di belakang

itu.

Proses lainnya yang diusulkan untuk berkontribusi pada pembentukan kerak

samudera baru di pegunungan tengah laut adalah "conveyor mantel" (lihat gambar).

Namun, ada beberapa studi yang menunjukkan bahwa bagian atas mantel (astenosfer)

terlalu plastik (fleksibel) untuk menghasilkan gesekan cukup untuk menarik lempeng

tektonik di sepanjang. Selain itu, tidak seperti pada gambar di atas, mantel upwelling

yang menyebabkan magma untuk membentuk tonjolan di bawah laut tampaknya hanya

melibatkan atasnya 400 km (250 mi), sebagai dideduksi dari tomografi seismik dan dari

studi tentang diskontinuitas seismik di sekitar 400 kilometer. Kedalaman yang relatif

dangkal dari yang naik mantel upwelling di bawah pegunungan yang lebih konsisten

dengan "slab-tarik" proses. Di sisi lain, beberapa tektonik terbesar di dunia piring

seperti Lempeng Amerika Utara yang bergerak, namun adalah tempat yang subduksi.

Tingkat di mana mid-ocean ridge menciptakan materi baru dikenal sebagai

tingkat penyebaran, dan umumnya diukur dalam mm / tahun. The subdivisi umum

tingkat penyebaran cepat, sedang dan lambat, yang nilainya umumnya> 100 mm /

tahun, antara 100 dan 55 mm / tahun dan 55 sampai 20 mm / th, masing-masing untuk

tingkat penuh. Tingkat penyebaran utara Samudra Atlantik adalah ~ 25 mm / tahun,

sementara di wilayah Pasifik, itu 80-120 mm / tahun. Ridges yang tersebar pada tingkat

9

Page 10: Punggung Samudra.docx

<20 mm / tahun yang disebut sebagai pegunungan ultraslow menyebar (misalnya,

bubungan Gakkel di Samudra Arktik dan Southwest Ridge India) dan mereka

memberikan perspektif yang berbeda banyak pada pembentukan kerak dari saudara-

saudara mereka lebih cepat menyebar.

Sistem pertengahan punggungan laut membentuk kerak samudera baru. Sebagai

basalt mengkristal diekstrusi pada sumbu punggungan mendingin di bawah titik Curie

oksida besi-titanium yang tepat, arah medan magnet sejajar dengan medan magnet

bumi dicatat dalam oksida tersebut. Orientasi lapangan dalam rekaman kerak samudera

mempertahankan rekor arah medan magnet bumi dengan waktu. Karena lapangan telah

berbalik arah pada interval yang tidak teratur sepanjang sejarahnya, pola pembalikan di

kerak laut dapat digunakan sebagai indikator usia. Demikian juga, pola pembalikan

bersama-sama dengan pengukuran umur kerak digunakan untuk membantu menentukan

sejarah medan magnet bumi.

Mid-laut pegunungan umumnya tenggelam jauh di dalam laut. Tidak sampai

tahun 1950-an, ketika dasar laut yang disurvei secara rinci, yang sepenuhnya mereka

menjadi dikenal.

The Vema, sebuah kapal dari Lamont-Doherty Earth Observatory of Columbia

University, melintasi Samudra Atlantik, merekam data tentang dasar laut dari

permukaan laut. Sebuah tim yang dipimpin oleh Marie Tharp dan Bruce Heezen

menganalisis data dan menyimpulkan bahwa ada rantai pegunungan yang sangat besar

di sepanjang tengah lantai Atlantik. Para ilmuwan memberi nama "Mid-Atlantic Ridge"

ke pegunungan kapal selam.

Pada awalnya, punggungan itu dianggap sebagai fenomena spesifik ke

Samudera Atlantik. Namun, karena survei dasar laut lanjutan di seluruh dunia,

ditemukan bahwa setiap laut berisi bagian dari sistem mid-ocean ridge. Meskipun

sistem punggungan berjalan di tengah Samudra Atlantik, punggungan terletak jauh dari

pusat lautan lainnya.

Dampak Alfred Wegener mengajukan teori pergeseran benua pada tahun 1912.

Wegener menyatakan: Ridge Mid-Atlantic, zona dimana lantai Atlantik, karena terus

menyebar, terus merobek dan membuat ruang bagi sima segar, relatif fluida dan panas

[naik] dari kedalaman. Namun, ia tidak mengejar hal ini observasi dalam karya-karya

terakhirnya dan teorinya ditolak oleh ahli geologi karena tidak ada mekanisme untuk

menjelaskan bagaimana benua bisa membajak melalui kerak laut, dan teori menjadi

terlupakan.

10

Page 11: Punggung Samudra.docx

Menyusul penemuan sejauh seluruh dunia dari mid-ocean ridge pada 1950-an,

ahli geologi menghadapi tugas baru: menjelaskan bagaimana seperti struktur geologi

yang sangat besar dapat terbentuk. Pada tahun 1960, ahli geologi ditemukan dan mulai

mengusulkan mekanisme untuk lantai laut menyebar. Lempeng tektonik adalah

penjelasan yang cocok untuk lantai laut menyebarkan, dan penerimaan dari lempeng

tektonik oleh mayoritas ahli geologi mengakibatkan pergeseran paradigma besar dalam

pemikiran geologi.

Diperkirakan bahwa 20 letusan gunung berapi terjadi setiap tahun di sepanjang

pegunungan tengah bumi-laut dan bahwa setiap 2,5 tahun kilometer persegi dasar laut

baru dibentuk oleh proses ini. Dengan ketebalan kerak 1 sampai 2 kilometer, ini

berjumlah sekitar 4 kilometer kubik kerak samudera baru terbentuk setiap tahun.

Berikut ini adalah salah satu contoh Mid Ocean Ridge di Samudera Atlantik

yang disebut dengan “Mid Atlantik Ridge”

“Gambar. Mid Atlantik Ocean”

11

Page 12: Punggung Samudra.docx

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Gerak relatif lempeng tektonik terdiri dari gerak divergen, konvergen, dan

geseran. Gerak divergen dapat menyebabkan keluarnya magma di lantai samudra,

terbentuknya lantai samudra baru, dan terbentuknya punggung samudra (oceanic ridge).

Oceanic ridges / punggung samudra adalah dasar lautan yang dangkal, memanjang, dan

sempit, berbentuk seperti deretan antiklinal, namun puncaknya belum muncul di

permukaan air laut dan merupakan sebuah bukit dalam laut yang di kanan kirinya

merupakan laut dalam. Ridge dan rise utama yang membentang di dunia bergabung

menjadi satu dan membentuk satu rantai yang amat panjang yang dikenal sebagai mid-

oceanic ridge system. Batasan-batasan pertemuan lempeng dapat berwujud sebagai

palung lautan (oceanic trench), punggungan tengah samudra (mid oceanic ridge).

Tipe patahan antara lain adalah Dip Slip Fault, Normal Fault, Horst dan

Graben, Half Graben, Reverse Fault, Thrust Fault, Strike Slip Fault, Tranform Fault,

dan Oblique Slip Fault.

B. Saran

Sebaiknya dalam pengajaran mata kuliah geodinamika dipandu untuk merujuk

pada referansi yang sepadan dan sesuai sehingga mahasiswa tidak kesulitan dalam

mengikuti perkuliahan.

12

Page 13: Punggung Samudra.docx

Daftar Pustaka

Hutabarat, S. dan S.M, Evans. 1985. Pengantar Oseanografi. Universitas Indonesia

Press., Jakarta

Lanuru, Mahatma dan Suwarni. 2011. Bahan Ajar Pengantar Oseanografi. Makassar :

Universitas Hasanuddin.

http://books.google.co.id/books?

id=_pnbLXgwA8C&pg=PA69&lpg=PA69&dq=terbentuknya+punggung+samud

ra&source=bl&ots=vJzdh3k4YX&sig=QaS_OkGz6MyVJEaQAJ8ouM_w7s&hl

=en&sa=X&ei=ukdyUpDxH8WOrQfzwICgCg&redir_esc=y#v=onepage&q=terb

entuknya%20punggung%20samudra&f=false.

http://theotherofmyself.wordpress.com/2012/05/04/struktur-geologi-patahansesar-

faults/

http://www.sentra-edukasi.com/2011/09/teori-terbentuknya-kulit-bumi.html#.PDC

dzmEnp0s //diakses 11 Oktober 2013 09.50

http://www.1jendeladunia.blogspot.com/2012/08/mid-oceanic-ridge-punggung-

tengah.html //diakses pada 20 November 2014 pukul 03.38

13