BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat 1. Pengertian Minatrepository.ump.ac.id/5925/3/FAOZAN FIKRI BAB...

24
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat 1. Pengertian Minat Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatau hal atau aktifitas. Menurut Syah (2003), minat kurang popular dalam psikologi karena ketergantungannya yang banyak pada faktor-faktor internal lainnya seperti: pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktifitas.Siswa yang memiliki minat terhadap subjek tertentu (Slameto, 2002).Minat yang tinggi cenderung mendorong seseorang untuk meraih prestasi yang optimal (Djamarah, 2002). Rumusan tentang minat dalam faktor psikologis yang mempengaruhi minat seseorang yaitu interest is presiting tendency to pay attention to and enjoy some activity or content (kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan), maksudnya kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus disertai rasa senang (Slameto, 2003). 11 Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat 1. Pengertian Minatrepository.ump.ac.id/5925/3/FAOZAN FIKRI BAB...

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Minat

1. Pengertian Minat

Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau

keinginan yang besar terhadap sesuatau hal atau aktifitas. Menurut Syah

(2003), minat kurang popular dalam psikologi karena ketergantungannya yang

banyak pada faktor-faktor internal lainnya seperti: pemusatan perhatian,

keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan.

Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang

menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya,

dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktifitas.Siswa

yang memiliki minat terhadap subjek tertentu (Slameto, 2002).Minat yang

tinggi cenderung mendorong seseorang untuk meraih prestasi yang optimal

(Djamarah, 2002).

Rumusan tentang minat dalam faktor psikologis yang mempengaruhi

minat seseorang yaitu interest is presiting tendency to pay attention to and

enjoy some activity or content (kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan), maksudnya kegiatan

yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus disertai rasa senang

(Slameto, 2003).

11

Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Minat diartikan sebagai kondisi yang terjadi apabila seseorang dengan

keinginan atau kebutuhan sendiri. Oleh karena itu sesuatu yang dilihat

seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh hal yang dilihat

mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri. Menurut Bernard

dalam Sardiman (2003), minat timbul tidak secara tiba-tiba atau spontan,

melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu

belajar atau bekerja.

2. Faktor Timbulnya Minat

Faktor timbulnya minat, menurut Crow dan Crow (1982) dalam

Rosyadi (2013) terdiri dari tiga faktor :

a. Faktor Dorongan dari Dalam (Motivasi Intrinsik)

Yaitu rasa ingin tahu atau dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang

baru dan berbeda. Dorongan ini dapat membuat seseorang berminat untuk

mempelajari ilmu mekanik, melakukan penelitian ilmiah, atau aktifitas

lain yang menantang.

b. Faktor Motivasi Sosial

Yakni minat dalam upaya mengembangkan diri dari dalam ilmu

pengetahuan, yang mungkin diilhami dari hasrat untuk mendapatkan

kemampuan dalam bekerja, atau adanya hasrat memperoleh penghargaan

dari keluarga atau teman.

Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

c. Faktor Emosional

Yakni minat yang berkaitan dengan parasaan dan emosi. Misalnya

keberhasilan akan menimbulkan perasaan puas dan meningkatkan minat,

sedangkan kegagalan dapat menghilangkan minat seseorang.

3. Kriteria Minat

Purwanto (2010), mendeskripsikan minat seseorang dalam 3 golongan yaitu :

a. Minat Rendah

Minat seseorang dikatakan rendah jika orang tersebut tidak menginginkan

obyek minat.

b. Minat Sedang

Minat seseorang dikatakan sedang jika seseorang menginginkan objek

minat tersebut akan tetapi tidak dilakukan dalam waktu segera

c. Minat Tinggi

Minat seseorang dikatakan tinggi jika seseorang sangat menginginkan

objek minat tersebut dan dilakukan dalam waktu segera.

4. Aspek-Aspek Minat

Minat seseorang tidak didapatkan dari lahir, melainkan hasil dari

pengalaman belajar.Untuk mengerti bahwa minat berkembang perlu diketahui

bukan saja minat dipelajari, melainkan juga berbagai aspek minat

berkembang. Minat termasuk dalam taksonomi efektif (Bloom, 1974 dalam

Rosyadi, 2013).

Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Taksonomi afektif Bloom ini meliputi lima kategori :

a. Penerimaan (receiving) yang terdiri dari sub-kesadaran kemauan

penerima perhatian yang terpilih. Penerimaan adalah sensitivitas terhadap

rangsang dari fenomena-fenomena tertentu, dimana individu tersebut mau

menerima atau memperhatikan rangsang dan fenomena tersebut. Kategori

penerimaan ini dibagi menjadi tiga sub-kategori yang terdiri dari :

1) Kesadaran pada tarif ini adalah kesadaran terhadap sesuatu yang ada

dalam satu situasi, baik berupa fenomena atau objek.

2) Kemauan untuk menerima sub-kategori ini menggambarkan tingkah

laku individu yang mau menerima stimulus, atau dengan kata lain

individu mempunyai kemauan untuk menerima rangsangan yang

ditimbulkan oleh fenomena.

3) Pengontrolan atau perhatian yang terpilih merupakan perhatian

terhadap rangsangan atau fenomena objek yang telah dipilih individu.

b. Menanggapi (responding) yang terjadi dari sub-kategori persetujuan

untuk menenggapi kemauan dan kepuasan.

Menanggapi adalah kategori kedua.Kategori ini merupakan

perhatian yang aktif terhadap benda yang menimbulkan rangsangan pada

individu atau fenomena-fenomena tertentu. Pada kategori ini, individu

akan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan objek atau fenomena

yang telah dipilih. Kategori kedua ini dibagi menjadi tiga, yaitu :

Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

1) Persetujuan untuk menanggapi, yang merupakan respon untuk

menunjukan kepada adanya ketaatan atau kerelaan individu terhadap

aturan-aturan yang berkaitan dengan rangsangan fenomena dan

objek.

2) Kemauan untuk menanggapi, yang merupakan kemauan sukarela

individu (tanpa paksaan) untuk melakukan aktivitas.

3) Kepuasan untuk menanggapi, yang merupakan tindakan yang disertai

oleh perasaan puas setelah melakukan aktivitas.

c. Penilaian (Valuing) yang terjadi dari sub-kategori penerimaan, pemilihan

dan komitmen terhadap nilai-nilai tertentu.

Penilaian adalah kategori yang menunjukan penilaian dasar atas

suatu rangsangan fenomena atau objek.Satu hal yang penting adalah

bahwa adanya aktivitas tersebut dikarenakan adanya niali atau harga dari

fenomena, objek atau subjek. Kategori ini dibagi menjadi beberapa sub-

kategori:

1) Menerima nilai. Sub-kategori ini merupakan penerimaan secara

emosional terhadap hal-hal atau fenomena terentu. Hal ini juga

diistilahkan dengan kepercayaan individu terhadap objek atau

fenomena tersebut.

2) Pemilihan pada suatu nilai merupakan pilihan individu terhadap suatu

rangsang, fenomena atau objek yang sesuai dengan keinginan atau

kesukaannya.

Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

3) Tanggung Jawab. Sub-kategori ini menunjukan adanya keyakinan

dan ketentuan seseorang yang bertingkah laku. Bertingkah laku pada

tingkatan ini benar-benar berperan pada suatu nilai.

d. Organisasi (organization) yang terdiri dari sub-kategori

penggambaran dan pengorganisasian terhadap nilai. Sub-kategori ini

diharapkan bertindak sebagai klasifikasi yang tepat untuk yujuan

yang menggambarkan awal dari pembentukan system nilai. Kategori

ini dibagi menjadi dua sub-kategori:

1) Penggambaran suatu nilai. Hal ini merupakan sub-kategori yang

menunjukkan adanya kualitas abstraksi. Dalam sub-kategori ini,

individu memperoleh kesempatan untuk melihat hubungan antar niali

dengan konsep yang akan dilihat.

2) Pengorganisasian suatu nilai. Hal ini merupakan konsep yang

diperoleh individu untuk dibawa bersama-sama dengan nilai yang

komplek dalam kumpulan suatu nilai.

5. Kondisi yang Brpengaruh Terhadap Minat

Menurut Nursalam (2008) faktor yang mempengaruhi minat yaitu :

1. Faktor Internal

a. Cita-cita dan aspirasi

Cita-cita merupakan faktor pendorong yang dapat menambah

semangat sekaligus memberikan tujuan yang jelas dalam belajar.

Cita-cita dan aspirasi akan memperkuat minat dan motivasi karena

Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

terwujudnya cita-cita dan aspirasi akan mehasilkan aktualisasi diri.

Cita-cita yang bersumber dari diri sendiri akan membuat seseorang

berupaya lebih banyak, yang diindikasikan dengan: sifat ingin tahu

yang lebih luas, keinginan untuk memperbaiki kegagalan, kreativitas

tinggi, berusaha untuk bekerja sama.

b. Kemampuan individu

Kemampuan seorang individu akan mempengaruhi minat dan

motivasinya. Kemampuan yang dimaksud adalah segala profesi yang

berkaitan dengan intelektual dan intelegensi.

c. Kondisi individu

Kondisi individu yang sehat jasmani dan rohani akan memberikan

motivasi yang positif pada seseorang. Kondisi individu secara

fisiologis yang mempengaruhi motivasi meliputi: kesehatan fisik dan

panca indera. Sedangkan kondisi psikologis, meliputi: bakat,

intelegensi, sikap, persepsi, minat.

d. Harapan adalah sesuatu yang diinginkan oleh seorang individu.

2. Faktor Eksternal

Menurut Hurlock (2007), beberapa kondisi yang mempengaruhi minat,

diantaranya:

a. Status Ekonomi

Status ekonomi membaik, orang cenderung memperluas minat

mereka untuk mencakup hal yang semula belum mereka

Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

laksanakan.Sebaiknya, kalau status ekonomi mengalami kemunduran

karena tanggung jawab keluarga atau usaha yang kurang maju, maka

orang cenderung untuk mempersempit minat mereka.

b. Pendidikan

Semakin tinggi dan semakin formal tingkat pendidikan yang dimiliki

seseorang maka semakin besar pula kegiatan yang bersifat intelek

yang dilakukan.

c. Situasional (orang dan lingkungan)

Berhubungan dengan ancaman konsep diri terhadap perubahan status,

adanya kegagalan, kehilangan benda yang dimiliki, dan kurang

penghargaan dari orang lain.

d. Keadaan Psikis

Keadaan psikis yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap

minat adalah kecemasan.Kecemasan merupakan suatu respon

terhadap stres, seperti putusnya suatu hubungan yang penting atau

bencana yang mengancam jiwa. Kecemasan juga bisa merupakan

suatu reaksi terhadap dorongan seksual atau dorongan agresif yang

tertekan, yang bisa mengancam pertahanan psikis yang secara normal

mengendalikan dorongan tersebut.Pada keadaan ini, kecemasan

menunjukkan adanya pertentangan psikis.Kecemasan bisa timbul

secara mendadak atau secara bertahap selama beberapa menit, jam

atau hari.Kecemasn bisa berlangsung selama beberapa detik sampai

Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

beberapa tahun.Beratnya juga bervariasi, mulai dari rasa cemas yang

hampir tidak tampak sampai letupan kepanikan(Potter&Perry, 2005).

6. Mengukur Minat

Minat dapat diketahui melalui suatu pengukuran dengan menggunakan

instrumen atau alat ukur tertentu.Kecenderungan minat seseorang pada suatu

objek atau kegiatan dapat diketahui dengan mengukur minatnya.Minat dapat

diukur dengan tes dan bukan tes. Pengukuran dengantes yaitu mengukur minat

dengan alat ukur yang tergolong sudah baku. Pengukuran bukan tes yaitu

mengukur minat dengan menggunakan angket, daftar isian, dan lembar

pengamatan.

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk melakukan

pengukuran terhadap minat seseorang, Hurlock (2007) menyatakan bahwa

pengukuran minat dapat dilakukan dengan jalan:

a. Observasi

Pengukuran dengan metode observasi ini memiliki keuntungan karena

dapat mengamati minat seseorang dalam kondisi wajar.Observasi dapat

dilakukan dalam setiap situasi, kelemahannya tidak dapat dilakukan

terhadap situasi atau beberapa hasil observasi yang bersifat subjektif.

Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

b. Interview

Interview baik digunakan untuk mengukur minat, sebab biasanya

seseorang gemar memperbincangkan hobinya atau aktivitas lain yang

menarik hatinya. Pelaksanaan interview sebaiknya dilakukan dalam

situasi santai, sehingga percakapan dapat berlangsung secara bebas.

c. Kuesioner

Dengan mempergunakan kuesioner, seseorang dapat melakukan

pengukuran terhadap sejumlah responden sekaligus.Selanjutnya

berdasarkan pengertian bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa

yang menimbulkan rasa suka atau senang terhadap suatu objek atau

aktifitas tertentu yang dapat menyenangkan dan memenuhi kebutuhan

dirinya.Maka indikator-indikator untuk pengukuran minat dapat dilihat

dengan menganalisa kegiatan-kegiatan yang dilakukan atau objek-objek

yang disenangi.

Terdapat beberapa indikator tingkah laku yang berhubungan dengan

minat yang dapat didefinisikan sebagai berikut :

1) Durasi kegiatannya (berupa kemampuan penggunaan waktunya untuk

melakukan kegiatan).

2) Frekuensi kegiatan (berapa sering kegiatan dilakukan dalam periode

tertentu)

3) Peristensi (ketepatan dan kelekatannya pada tujuan kegiatan).

Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

4) Ketabahan, keuletan dan kemampuan dalam menghadapi rintangan

dan kesulitan mencapai tujuan.

5) Devosi (pengabdian), pengorbanan (uang, tenaga, pikiran, bahkan

jiwa raga).

6) Tingkat aspirasi (maksud rencana, cita-cita, sasaran atau target dan

idolanya) yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukannya.

7) Tingkat kualifikasi dan prestasi atau output yang dicapai dari

kegiatan (berapa banyak, memadai atau tidak, memuaskan atau

tidak).

8) Arah serta sikap terhadap sasaran kegiatan (suka atau tidak suka,

positif atau negatif).(Purwanto, 2010).

Dalam pengukuran minat yang perlu diperhatikan adalah

pengalaman subyektif, sehingga tidak mudah untuk mengukur

minat.Dengan demikian pengukuran minat bukan terhadap bagaimana

mengukur atau menjelaskan senang atau tidak senang, tetapi mengacu

pada sejumlah aktivitas empiris yang menggambarkan pengalaman

faktual.

Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

7. Pusat-Pusat Minat

Dalam kehidupan sehari-hari sering tidak dibedakan antara perkataan

minat dan perhatian, walaupun keduanya berbeda.Antara perhatian dan minat

itu memeang erat sekali hubungannya.Orang yang mempunyai minat tentang

kesenian, dengan sendirinya perhatiannya menuju ke arah kesenian (Hurlock,

2007).

Minat adalah kecenderungan jiwa yang tetap ke arah sesuatu yang

berharga bagi seseorang adalah yang sesuai dengan kebutuhnnya. Sementara

perhatian itu memegang peranan sangat penting dallam proses pembelajaran.

Kalau bahan pembelajaran diambil dari pusat-pusat minat anak, dengan

sendirinya perhatian spontan akan timbul sehingga belajar akan berlangsung

dengan sangat baik (Hurlock, 2007).

B. Pengertian Prestasi

Beck (1990) mendefinisikan prestasi adalah “to overcome obstacle, to

exercise power, to strive to do something difficult as well and as quickly as

possible” “Kebutuhan untuk prestasi adalah mengatasi hambatan, melatih

kekuatan, berusaha melakukan sesuatu yang sulit dengan baik dan secepat

mungkin”.

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan

kegiatan.Menurut Arikunto (1990) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga

Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.Prestasi merupakan kecakapan

atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu.

Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,

diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan

pernah dihasilkan tanpa suatu usaha baik berupa pengetahuan maupun berupa

keterampilan (Qohar, 2000).

Prestasi menyatakan hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan

dan sebagainya, dengan hasil yang menyenangkan hati dan diperoleh dengan

jalan keuletan kerja (Nasrun, 2000).

C. Pengertian Akademik

Kata akademik berasal dari bahasa Yunani yakni academos yang

berarti sebuah taman umum (plasa) di sebelah barat laut kota Athena. Sesudah

itu, kata acadomos berubah menjadi akademik, yaitu semacam tempat

perguruan.Para pengikut perguruan tersebut disebut academist, sedangkan

perguruan semacam itu disebut academia.Berdasarkan hal ini, inti dari

pengertian akademik adalah keadaan orang-orang bisa menyampaikan dan

menerima gagasan, pemikiran, ilmu pengetahuan, dan sekaligus dapat

mengujinya secara jujur, terbuka, dan leluasa (Fadjar, 2002:5). Dapat

dikatakan, secara umum pengertian akademik berarti proses belajar mengajar

yang dilakukan di kelas atau dunia persekolahan.

Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Kegiatan akademik meliputi tugas-tugas yang dinyatakan dalam

program pembelajaran, diskusi, obesrvasi, dan pengerjaan tugas.Dalam satu

kegiatan akademik diperhitungkan tidak hanya kegiatan tatap muka yang

terjadwal saja tetapi juga kegiatan yang direncanakan (terstruktur) dan yang

dilakukan secara mandiri.

D. Pengertian Prestasi Akademik

Berdasarkan teori yang telah diuraikan diatas, prestasi akademik dalam

penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai mahasiswa dalam proses

pembelajaran. Prestasi belajar merupakan salah satu bagian dari prestasi

akademik karena pengertian akademik sendiri merupakan proses

pembelajaran didalamnya yang meliputi kegiatan belajar, pemberian tugas dan

evaluasi.

Prestasi akademik merupakan perubahan dalam hal kecakapan tingkah

laku, ataupun kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa waktu dan

tidak disebabkan proses pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar.

Perwujudan bentuk hasil proses belajar tersebut dapat berupa pemecahan lisan

maupun tulisan, dan keterampilan serta pemecahan masalah langsung dapat

diukur atau dinilai dengan menggunakan tes yang terstandar (Sobur, 2006).

Prestasi akademik adalah istilah untuk menunjukkan suatu pencapaian

tingkat keberhasilan tentang suatu tujuan, karena suatu usaha belajar telah

dilakukan oleh seseorang secara optimal (Setiawan, 2006).

Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Sejalan dengan pandangan di atas, Qohar, (2000) berpendapat bahwa

pengertian prestasi adalah hasil dari suatu yang telah dikerjakan, diciptakan,

baik secara individual maupun kelompok.Prestasi tidak pernah dihasilkan

tanpa suatu usaha baik berupa pengetahuan maupun berupa keterampilan.

Prestasi akademik adalah perubahan dalam hal kecakapan tingkah

laku, ataupun kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa waktu dan

tidak disebabkan proses pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar.

Perwujudan bentuk hasil proses tersebut dapat berupa pemecahan lisan

maupun tulisan, dan keterampilan serta pemecahan masalah langsung dapat

dinilai atau diukur dengan menggunakan test yang terstandar (Sobur, 2006).

Selain itu, prestasi akademik adalah istilah untuk menunjukkan suatu

pencapaian tingkat keberhasilan tentang suatu tujuan, karena suatu usaha

belajar telah dilakukan seseorang secara optimal (Setiawan, 2000).

Secara umum, pencapaian akademik adalah penentu kepada taraf

pencapaian individu dalam sesuatu pemeriksaan yang standar.Pencapaian

adalah sebagai penyelesaian dan efisiensi yang diperoleh dalam sesuatu

kemahiran, pengetahuan atau kemajuan yang diperoleh secara alami yang

tidak terlalu bergantung kepada kecerdasan akal pikiran.Selain itu, prestasi

akademik adalah mengungkap keberhasilan seseorang dalam belajar (Azwar,

2002). Selanjutnya dikemukakan, karena prestasi akademik tak lain dari hasil

dari proses belajar, maka prestasi akademik juga dimaknai sebagai prestasi

belajar.

Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Menurut Azwar (2004) secara umum, ada dua faktor yang

mempengaruhi prestasi akademik seseorang, yaitu faktor internal dan faktor

eksternal. Faktor internal meliputi antara lain faktor fisik dan faktor

psikologis. Faktor fisik berhubungan dengan kondisi fisik umum seperti

penglihatan dan pendengaran.Faktor psikologis menyangkut faktor-faktor non

fisik, seperti minat, motivasi, bakat, intelegensi, sikap dan kesehatan

mental.Faktor eksternal meliputi faktor fisik dan faktor sosial.Faktor fisik

menyangkut kondisi tempat belajar, sarana dan perlengkapan belajar, materi

pelajaran dan kondisi lingkungan belajar.Faktor sosial menyangkut dukungan

sosial dan pengaruh budaya.

1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik

Menurut Sobur (2003) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi

prestasi akademik, yaitu:

1) Faktor Endogen

Merupakan faktor yang berasal dari individu itu sendiri atau

personal, meliputi :

a. Fisik

Faktor fisik dikelompokkan menjadi beberapa kelompok antara

lain faktor kesehatan dan anak yang mengalami kebutuhan khusus.

Anak yang kurang sehat memiliki daya tangkap yang kurang

dalam belajar dibandingkan dengan anak yang sehat. Pada anak

yang mengalami kebutuhan khusus, misalnya mengalami bisu, tuli

Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

dan menderita epilepsi menjadi hambatan dalam perkembangan

anak untuk berinteraksi terhadap lingkungan dan menerima mata

pelajaran, terutama pada anak yang duduk di bangku sekolah

dasar.

b. Psikis

Terdapat beberapa faktor psikis, yaitu:

• Intelegensi atau Kemampuan

Anak yang memiliki intelegensi yang rendah mengalami

kesulitan dalam mengikuti pelajaran dan dapat tertinggal dari

teman-temannya yang lain. Karena anak ini membutuhkan

proses belajar yang lebih lambat dan membutuhkan lebih

banyak waktu untuk belajar. Sebaliknya anak yangmemiliki

intelegensi yang tinggi akan lebih mudah untuk menangkap

dan memahami pelajaran, lebih mudah untuk mengambil

keputusan dan kreatif.

• Minat

Bagi seorang anak, mempelajari sesuatu hal yang menarik

bagi dirinya akan lebih mudah untuk diterima dan dipahami.

Dalam hal minat, seseorang yang menaruh minat pada suatu

bidang akan mudah dalam mempelajari bidang tersebut.

Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

• Bakat

Bakat adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam

bidang tertentu. Misalnya anak yang memiliki bakat dalam

bidang studi matematika akan lebih mudah dalam memahami

bidang studi tersebut. Kendalanya terkadang orang tua kurang

memperhatikan bakat yang dimiliki anak, sehingga orang tua

memaksakan anak untuk masuk pada keahlian atau bidang

tertentu tanpa mengetahui bakat yang dimiliki anak.

• Motivasi

Faktor motivasi memiliki peranan dalam proses belajar.

Ketiadaan motivasi baik internal maupun eksternal akan

menyebabkan kurang semangatnya anak dalam melakukan

proses pembelajaran baik di sekolah maupun di rumah. Jika

orang tua atau guru memberikan motivasi kepada anak, maka

timbul dorongan pada diri anak untuk belajar dan anak akan

mengetahui manfaat belajar dan tujuan yang hendak dicapai.

• Kematangan

Kematangan adalah tingkat perkembangan yang dialami oleh

individu sehingga sudah berfungsi sebagaimana mestinya.

Dalam belajar, kematangan sangat menentukan. Oleh karena

Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

itu setiap usaha belajar akan lebih berhasil bila dilakukan

bersamaan dengan tingkat kematangan individu.

• Kepribadian

Kepribadian mempengaruhi keadaan anak dalam belajar.

Dalam proses pembentukan kepribadian, terdapat beberapa

fase yang harus dilalui sesuai dengan tahap perkembangan

anak. Seorang anak yang belum mencapai fase tertentu akan

mengalami kesulitan jika orang tua menagajarkan sesuatu

yang belum sesuai dengan fase tersebut kepribadinnya.

2) Faktor Eksogen

Merupakan faktor yang berasal dari luar individu atau

lingkungan, meliputi :

a. Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan yang pertama bagi anak dan

juga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan

anak karena keluarga merupakan tempat anak belajar dan

menyatakan diri sebagai manusia sosial dalam hubungannya

dengan interaksi sosial. Dalam hubungan dengan belajar,

faktor keluarga memiliki hubungan yang sangat penting.

Keadaan keluarga dapat menentukan berhasil atau tidaknya

anak dalam belajar dan juga kondisi atau suasana keluarga

Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

menentukan bagaimana anak dalam belajar dan usaha yang

dicapai oleh anak. Faktor keluarga dapat dibagi menjadi 3

faktor, yaitu :

• Kondisi ekonomi keluarga

Keluarga yang memiliki kondisi ekonomi yang kurang

baik menjadi salah satu penyebab kebutuhan anak tidak

dapat terpenuhi. Selain itu, faktor ekonomi membuat

suasana rumah menjadi kurang nyaman yang

menyebabkan anak malas untuk belajar. Tetapi terkadang

masalah ekonomi menjadi dorongan anak untuk berhasil.

• Hubungan emosional orang tua dan anak

Hubungan emosional antara orang tua dan anak dapat

mempengaruhi terhadap keberhasilan anak dalam belajar.

Suasana rumah yang selalu ribut dalam pertengkaran dapat

mengakibatkan terganggunya konsentrasi anak dalam

belajar, sehingga anak tidak dapat belajar dengan baik.

Orang tua yang terlalu keras kepada anak dapat

menyebabkan jauhnya hubungan antara keduanya yang

dapat menghambat proses belajar anak.

Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

• Cara mendidik anak

Setiap keluarga memiliki caranya tersendiri dalam

mendidik anak. Ada keluarga yang mendidik anak secara

diktator militer, demokratis, pendapat anak diterima oleh

orang tua tetapi ada keluarga yang kurang perduli dengan

anggota keluarganya yang lain. Cara mendidik ini baik

secara langsung atau tidak dapat mempengaruhi belajar

anak.

b. Faktor Sekolah (institusi pendidikan)

Faktor lingkungan sekolah seperti pendidik dan kualitas

hubungan antara pendidik dan peserta didik mempengaruhi

semangat peserta didik dalam belajar. Pada faktor pendidik,

pendidik yang menunjukkan sikap dan perilaku yang rajin

dapat mendorong peserta didik untuk melakukan hal yang

sama. Selain itu juga cara mengajar pendidik seperti sikap dan

kepribadiannya, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki,

bagaimana cara pendidik mengajarkan pengetahuan dapat

menentukan keberhasilan peserta didik dalam belajar. Disisi

lain, hubungan antara pendidik dan peserta didik juga dapat

menentukan keberhasilan dalam belajar. Seorang peserta

Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

didikyang dekat dan mengagumi pendidiknya akan lebih

mudah untuk menangkap pelajaran dan memahaminya.

c. Faktor Lingkungan Lain

Faktor lingkungan lain seperti kondisi keluarga, guru dan

fasilitas sekolah. Anak yang dibesarkan dalam lingkungan

keluarga yang baik, bersekolah di sekolah yang memiliki guru

dan fasilitas pelajaran yang baik belum tentu menjamin anak

untuk dapat belajar dengan baik. Masih ada faktor lain yang

mempengaruhi hasil belajar anak di sekolah. Selain itu juga,

teman-teman anak di sekolah dan aktivitas yang dilakukan

anak dapat mempengaruhi kegiatan belajarnya. Aktivitas di

luar sekolah dapat membantu perkembangan anak akan tetapi

tidak semua aktivitas tersebut bisa membantu. Apabila anak

banyak menghabiskan waktu pada aktivitas di luar sekolah dan

diluar rumah, sementara anak kurang mampu dalam membagi

waktu belajar, dengan sendirinya aktivitas tersebut dapat

menghambat anak dalam belajar .

Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

E. Kerangka Teori

Berdasrkan landasan teori tentang minat yang dikemukakan oleh Teori

Crow & Crow (1982), tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat, yaitu:

faktor dorongan dari dalam, faktor motivasi sosial dan faktor emosional. Teori

tentang prestasi akademik yang dikemukakan oleh Sobur (2003), tentang

salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi akademik adalah minat. Maka

dapat digambarkan suatu kerangka teori sebagai berikut:

Gambar 2.1Kerangka Teori (Crow dan Crow, 1982, Sobur,2003))

Prestasi Akademik

Faktor timbulnya minat: • Faktor Dorongan dari Dalam • Faktor Motivasi Sosial • Faktor Emosional

MINAT

Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

F. Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka teori, maka dapat digambarkan suatu kerangka konsep

penelitian sebagai berikut:

Variabel Independent Variabel Dependent

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

G. Hipotesis

Ada hubungan antara faktor-faktor minatterhadap prestasi akademik

mahasiswa keperawatan S1 dalam mengambil program studi keperawatan S1

di Fikes UMP.

Prestasi akademik

Faktor Dorongan dari Dalam

Faktor Motivasi Sosial

Faktor Emosional

Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015