BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Minatrepository.ump.ac.id/486/3/DEMY DAVIASTUTI BAB...

26
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Minat Slameto (2003:180) mengemukakan minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Menurut Reber (Syah, 2005: 136) minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat tidak termasuk istilah populer dalam psikologi karena ketergantungannya yang banyak pada faktor-faktor internal lainnya seperti: pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi dan kebutuhan. Menurut Syah (2005: 136) terlepas dari masalah popular atau tidak dalam psikologi, minat seperti yang dipahami dan dipakai oleh orang selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu. Umpamanya, seorang siswa yang menaruh minat besar terhadap IPA akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada siswa lainnya. Kemudian, karena pemusatan perhatian yang inteensif terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan. Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Minatrepository.ump.ac.id/486/3/DEMY DAVIASTUTI BAB...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Minatrepository.ump.ac.id/486/3/DEMY DAVIASTUTI BAB II.pdf · Kedudukan ilmu pengetahuan alam (IPA) Ilmu berkembang dengan pesat, yang

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Minat

Slameto (2003:180) mengemukakan minat adalah suatu rasa lebih

suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang

menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan

antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat

hubungan tersebut, semakin besar minat.

Menurut Reber (Syah, 2005: 136) minat (interest) berarti

kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar

terhadap sesuatu. Minat tidak termasuk istilah populer dalam psikologi

karena ketergantungannya yang banyak pada faktor-faktor internal lainnya

seperti: pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi dan kebutuhan.

Menurut Syah (2005: 136) terlepas dari masalah popular atau tidak

dalam psikologi, minat seperti yang dipahami dan dipakai oleh orang

selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa

dalam bidang-bidang studi tertentu. Umpamanya, seorang siswa yang

menaruh minat besar terhadap IPA akan memusatkan perhatiannya lebih

banyak daripada siswa lainnya. Kemudian, karena pemusatan perhatian

yang inteensif terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi

untuk belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan.

Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Minatrepository.ump.ac.id/486/3/DEMY DAVIASTUTI BAB II.pdf · Kedudukan ilmu pengetahuan alam (IPA) Ilmu berkembang dengan pesat, yang

Guru dalam kaitan ini seyogyanya berusaha membangkitkan minat siswa

untuk menguasai pengetahuan yang terkandung dalam bidang studinya

dengan cara yang kurang lebih sama dengan kiat membangun sikap positif.

Berdasarkan pendapat di atas, jelaslah bahwa minat besar

pengaruhnya terhadap belajar kegiatan, bahkan pelajaran yang menarik

minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah

kegiatan belajar. Untuk menambah minat seorang siswa di dalam

menerima pelajaran di sekolah siswa diharapkan dapat mengembangkan

minat untuk melakukannya sendiri. Minat belajar yang telah dimiliki siswa

merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya.

Apabila seseorang mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu hal

maka akan terus berusaha untuk melakukan sehingga apa yang

diinginkannya dapat tercapai sesuai dengan keinginannya.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa minat

merupakan faktor pendorong dari dalam diri anak sehingga timbul rasa

suka dan ketertarikannya pada suatu hal atau kegiatan tanpa adanya

paksaan. Minat juga besar pengaruhnya pada prestasi belajar.

2. Belajar dan Pembelajaran

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku

manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikrkan dan dikerjakan.

Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan,

sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi manusia. (Ani,

2007 : 2).

Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Minatrepository.ump.ac.id/486/3/DEMY DAVIASTUTI BAB II.pdf · Kedudukan ilmu pengetahuan alam (IPA) Ilmu berkembang dengan pesat, yang

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang

sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang

pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan

pendidikan itu sangat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa,

baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau

keluarganya sendiri. Oleh karenanya, pemahaman yang benar mengenau

arti belajar dengan segala aspek, bentuk, dan manifestasinya mutlak

diperlukan oleh para pendidik khususnya para guru. Kekeliruan atau

ketidaklengkapan persepsi mereka terhadap proses belajar dan hal-hal

yang berkaitan dengannya mungkin akan mengakibatkan kurang

bermutunya hasil pembelajaran yang dicapai peserta didik. (Syah, 2005:

89).

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya (Slameto, 2003: 2). Menurur Pidarta (1997: 197) bahwa

belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil pengalaman (bukan hasil

perkembangan, pengaruh obat, atau kecelakaan) dan bisa melaksanakan

pada pengetahuan lain serta mampu mengkomunikasikannya kepada orang

lain.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar senantiasa

merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian

kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru

Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Minatrepository.ump.ac.id/486/3/DEMY DAVIASTUTI BAB II.pdf · Kedudukan ilmu pengetahuan alam (IPA) Ilmu berkembang dengan pesat, yang

dan lain sebagainya. Belajar itu akan lebih baik kalau si subyek belajar itu

mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik. Belajar

sebagai kegiatan individu sebenarnya merupakan rangsangan-rangsangan

individu yang dikirim kepadanya oleh lingkungan. Dengan demikian

terjadinya kegiatan belajar yang dilakukan oleh seorang idnividu dapat

dijelaskan dengan rumus antara individu dan lingkungan.

Sedangkan pembelajaran adalah proses, cara, menjadikan orang

atau makhluk hidup belajar. Dari pengertian ini, dapat dipahami bahwa

stratgi pembelajaran adalah rencana yang cermat untuk membantu proses

belajar mengajar (pembelajaran) dalam mencapai tujuan yang diinginkan/

ditetapkan. Atau, bisa diartikan sebagai pola umum kegiatan guru dan

siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar (pembelajaran)

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Barizi, 2009: 87).

Pembelajaran merupakan proses komunikatif-interaktif antara

sumber belajar, guru, dan siswa yaitu saling bertukar informasi. Istilah

keterampilan dalam Pembelajaran diambil dari kata terampil (skillful)

yang mengandung arti kecakapan melaksanakan dan menyelesaikan tugas

dengan cekat, cepat dan tepat. Kata cekat mengandung makna tanggap

terhadap permasalahan yang dihadapi dari sudut pandang karakter, bentuk,

sistem dan perilaku obyek yang diwaspadai. Di dalamnya terdapat unsur

kreatifitas, keuletan mengubah kegagalan menjadi keberhasilan (adversity)

serta kecakapan menanggulangi permasalahan dengan tuntas. Istilah cepat

merujuk kepada kecakapan mengantisipasi perubahan, mengurangi

Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Minatrepository.ump.ac.id/486/3/DEMY DAVIASTUTI BAB II.pdf · Kedudukan ilmu pengetahuan alam (IPA) Ilmu berkembang dengan pesat, yang

kesenjangan kekurangan (gap) terhadap masalah, maupun obyek dan

memproduksi karya berdasarkan target waktu terhadap keluasan materi,

maupun kuantitas sesuai dengan sasaran yang ditentukan. Kata tepat

menunjukkan kecakapan bertindak secara presisi untuk menyamakan

bentuk, sistem, kualitas maupun kuantitas dan perilaku karakteristik obyek

atau karya. (Franciuscus, 2008).

Dari beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar,

yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar.

Perubahan yang didapatkan berlaku dalam waktu yang relatif lama dan

karena adanya usaha.

3. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai sebaik - baiknya

menurut kemampuan anak pada waktu tertentu terhadap hal - hal yang

dikerjakan atau dilakukan. (Purwadarminto, 1987: 767). Prestasi

belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir,

merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila

memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor,

sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum

mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut. (Nasution,

1996: 17).

Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Minatrepository.ump.ac.id/486/3/DEMY DAVIASTUTI BAB II.pdf · Kedudukan ilmu pengetahuan alam (IPA) Ilmu berkembang dengan pesat, yang

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

prestasi belajar merupakan tingkat keberhasilan yang dimiliki siswa

dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang

diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang

sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi

pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang

studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa

dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat

memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa.

b. Faktor - faktor yang mempengaruhi prestasi

Setiap aktifitas yang dilakukan oleh seseorang tentu ada faktor

- faktor yang mempengaruhinya, baik yang cenderung mendorong

maupun yang menghambat. Demikian juga dialami belajar, faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa itu adalah sebagai berikut :

1) Faktor internal.

Faktor internal ada1ah faktor yang berasal dari dalam diri

siswa. Faktor ini dapat dibagi dalam beberapa bagian, yaitu :

a) Faktor lntelegensi

Intelegensi dalarn arti sernpit adalah kemampuan untuk

mencapai prestasi di sekolah yang didalamnya berpikir

perasaan. Intelegensi ini memegang peranan yang sangat

penting bagi prestasi belajar siswa. Tingginya peranan

intelegensi dalam mencapai prestasi belajar maka guru harus

Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Minatrepository.ump.ac.id/486/3/DEMY DAVIASTUTI BAB II.pdf · Kedudukan ilmu pengetahuan alam (IPA) Ilmu berkembang dengan pesat, yang

memberikan perhatian yang sangat besar terhadap bidang studi

yang banyak membutuhkan berpikir rasiologi untuk rnata

pelajaran matematika.

b) Faktor Keadaan Fisik dan Psikis

Keadaan fisik rnenunjukkan pada tahap pertumbuhan,

kesehatan jasmani, keadaan alat - alat indera dan lain

sebagainya. Keadaan psikis menunjuk pada keadaan stabilitas /

labilitas mental siswa, karena fisik dan psikis yang sehat sangat

berpengaruh positif terhadap kegiatan belajar mengajar dan

sebaliknya.

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor dan luar diri siswa yang

mempengaruhi prestasi belajar. Faktor eksternal dapat dibagi

rnenjadi beberapa bagian, yaitu:

a) Faktor Guru

Guru sebagai tenaga berpendidikan rnemiliki tugas

menyelenggarakan kegiatan belajar rnengajar,

rnembimbing, melatih, mengolah, meneliti dan

mengembangkan serta memberikan pelalaran teknik karena

itu setiap guru harus memiliki wewenang dan kemampuan

profesiona1, kepribadian dan kemasyarakatan.

Guru juga menunjukkan fleksibilitas yang tinggi

yaitu pendekatan didaktif dan gaya memirnpin kelas yang

Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Minatrepository.ump.ac.id/486/3/DEMY DAVIASTUTI BAB II.pdf · Kedudukan ilmu pengetahuan alam (IPA) Ilmu berkembang dengan pesat, yang

selalu disesuaikan dengan keadaan, situasi kelas yang diberi

pelajaran, sehingga dapat rnenunjang tingkat prestasi siswa

semaksimal mungkin.

b) Faktor Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga turut mempengaruhi

kemajuan hasil kerja, bahkan mungkin dapat dikatakan

menjadi faktor yang sangat penting, karena sebagian besar

waktu belajar dilaksanakan di rumah, keluarga kurang

mendukung situasi belajar. Seperti kericuhan keluarga,

kurang perhatian orang tua, kurang perlengkapan belajar

akan mempengaruhi berhasil tidaknya belajar.

c) Faktor Sumber - Sumber Belajar

Salah satu faktor yang menunjang keberhasilan

dalam proses belajar adalah tersedianya sumber belajar

yang memadai. Sumber belajar itu dapat berupa media / alat

bantu belajar serta bahan baku penunjang. AIat bantu

belajar merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk

membantu siswa dalam melakukan perbuatan belajar, maka

pelajaran akan lebih menarik, menjadi konkret, mudah

dipahami, hemat waktu dan tenaga serta hasil yang lebih

bermakna. (Ahmadi, 1998: 72).

Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Minatrepository.ump.ac.id/486/3/DEMY DAVIASTUTI BAB II.pdf · Kedudukan ilmu pengetahuan alam (IPA) Ilmu berkembang dengan pesat, yang

4. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

a. Pengertian IPA

IPA merupakan dari pelajaran yang diberikan di sekolah

tingkat dasar. IPA berkaitan erat dengan cara mencari tahu tentang

alam secara sistematis. Mempelajari IPA bukan hanya menguasai

sekumpulan materi saja. Namun, IPA juga mempelajari tentang

bagaimana cara memecahkan masalah dengan pengembangan

keterampilan proses dan sikap ilmiah. Anak-anak diajak untuk

mengenal dirinya sendiri, lingkungannya, alam semesta, dan teknologi

yang akan membawanya ke sebuah pemahaman tentang ilmu

pengetahuan. (Mumpuni, 2010: 75).

IPA adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk

mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan

produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. Real Science is both

product and process, inseparably Joint (Kuslan Stone dalam Agus. S.

2003: 11).

Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa IPA

merupakan pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh

dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah yang berupa metode

ilmiah dan dididapatkan dari hasil eksperimen atau observasi yang

bersifat umum sehingga akan terus di sempurnakan.

Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Minatrepository.ump.ac.id/486/3/DEMY DAVIASTUTI BAB II.pdf · Kedudukan ilmu pengetahuan alam (IPA) Ilmu berkembang dengan pesat, yang

b. Kedudukan ilmu pengetahuan alam (IPA)

Ilmu berkembang dengan pesat, yang pada dasarnya ilmu

berkembang dari dua cabang utama yaitu filsafat alam yang kemudian

menjadi rumpun ilmu-ilmu alam (the natural sciences) dan filsafat

moral yang kemudian berkembang ke dalam ilmu-ilmu sosial (the

social sciences). Ilmu-ilmu alam membagi menjadi dua kelompok

yaitu ilmu alam (the physical sciences) dan ilmu hayat (the biological

sciences). Ilmu alam ialah ilmu yang mempelajari zat yang membentuk

alam semesta sedangkan ilmu hayat mempelajari makhluk hidup di

dalamnya. Ilmu alam kemudian bercabang lagi menjadi fisika

(mempelajari massa dan energi), kimia (mempelajari substansi zat),

astronomi (mempelajari benda-benda langit dan ilmu bumi (the earth

sciences) yang mempelajari bumi kita. (Jujun. S. 2003).

c. Hakekat IPA dan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Belajar IPA bertujuan untuk menumbuhkembangkan cara

berfikir, dan bersikap ilmiah. Kata kunci keberhasilan seseorang yang

belajar IPA adalah orang yang ingin tahu, ingin menguasai teknologi.

Oleh krena itu, pembelajaran IPA haruslah mnarik dan banyak

melakukan percobaan-percobaan sehngga dapat menemukan sesuatu

berdasarkan fakta, sehingga siswa mengetahui sesuatu bukan karena

teori, melainkan hasil percobaan yang melalui proses dan prosedur

yang benar. Melalui penerapan konsep IPA, siswa diharapkan dapat

arif dan bijaksana untuk menghasilkan produk ilmiah dalan rangka

Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Minatrepository.ump.ac.id/486/3/DEMY DAVIASTUTI BAB II.pdf · Kedudukan ilmu pengetahuan alam (IPA) Ilmu berkembang dengan pesat, yang

memenuhi kebutuhan hidup. Inilah yang menjadi dasar mengapa

mempelajari IPA. Berkaitan dengan kemajuan teknologi belakangan

ini ini tidak dapat lepas dari peran serta IPA sebagai disiplin ilmu.

Dengan belajar IPA, siswa akan memiliki dasar dan prinsip

pemahaman IPA yang akhirnya dapat diterapkan atau diaplikasikan di

mn seseorang tinggal. (Mumpuni, 2010: 75).

Dari uraian di atas Sains adalah ilmu pengetahuan yang

mempunyai objek, menggunakan metode Ilmiah sehingga perlu

diajarkan di Sekolah Dasar. Setiap guru harus paham akan alasan

mengapa sains perlu diajarkan di sekolah dasar. Ada berbagai alasan

yang menyebabkan satu mata pelajaran itu dimasuk ke dalam

kurikulum suatu sekolah. Samatowa (2006) mengemukakan empat

alasan sains dimasukkan dikurikulum Sekolah Dasar yaitu:

1) Bahwa sains berfaedah Bagi suatu bangsa, kiranya tidak perlu

dipersoalkan panjang lebar. Kesejahteraan materil suatu bangsa

banyak sekali tergantung pada kemampuan bangsa itu dalam

bidang sains, sebab sains merupakan dasar teknologi, sering

disebut-sebut sebagai tulang punggung pembangunan. Pengetahuan

dasar untuk teknologi ialah sains. Orang tidak menjadi Insinyur

elektronika yang baik, atau dokter yang baik, tanpa dasar yang

cukup luas mengenai berbagai gejala alam.

2) Bila diajarkan sains menurut cara yang tepat, maka sains

merupakan suatu mata pelajaran yang memberikan kesempatan

Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Minatrepository.ump.ac.id/486/3/DEMY DAVIASTUTI BAB II.pdf · Kedudukan ilmu pengetahuan alam (IPA) Ilmu berkembang dengan pesat, yang

berpikir kritis; misalnya sains diajarkan dengan mengikuti metode

"menemukan sendiri". Dengan ini anak dihadapkan pada suatu

masalah; umpamanya dapat dikemukakan suatu masalah

demikian". Dapatkah tumbuhan hidup tanpa daun?" Anak diminta

untuk mencari dan menyelidiki hal ini.

3) Bila sains diajarkan melalui percobaan -percobaan yang dilakukan

sendiri oleh anak. maka sains tidaklah merupakan mata pelajaran

yang bersifat hafalan belaka.

4) Mata pelajaran ini mempunyai: nilai – nilai pendidikan yaitu

mempunyai potensi yang dapat membentuk keprbadian anak secara

keseluruhan.

Samatowa (2006) mengemukakan bahwa Standar Kompetensi

(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI merupakan standar

minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan

menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan

pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan

peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan

pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.

5. Organ Pernapasan Manusia

Bernapas adalah kegiatan menghirup udara dan mengeluarkan

udara. Manusia bernapas menggunakan hidung atau mulut. Saat bernapas,

kita menghirup oksigen atau zat asam (O2) dan mengeluarkan karbon

Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Minatrepository.ump.ac.id/486/3/DEMY DAVIASTUTI BAB II.pdf · Kedudukan ilmu pengetahuan alam (IPA) Ilmu berkembang dengan pesat, yang

dioksida atau zat asam arang (CO2). Organ pernapasan manusia terdiri

dari rongga hidung, pangkal tenggorok, tenggorokan (trakea), dan paru-

paru.

a. Rongga hidung

Di dalam rongga hidung, udara mengalami penyaringan sehingga debu

atau kotoran tidak dapat masuk, yang dilakukan oleh rambut hidung

dan selaput lendir. Udara yang masuk ke dalam hidung mengalami

penyesuaian suhu dan kelembaban.

b. Pangkal tenggorok

Udara yang masuk kemudian melewati pangkal tenggorokan yang

tersusun oleh katup dan tulang rawan.

c. Trakea

Tenggorokan atau trakea berfungsi sebagai tempat lewatnya udara

pernapasan. Trakea bercabang dua, yaitu menuju paru-paru kanan dan

paru-paru kiri.

d. Paru-paru

Di dalam paru-paru bronkus bercabang-cabang lagi dan disebut

alveolus, yaitu merupakan tempat pertukaran gas karbon dioksida dan

uap air dengan oksigen.

Gangguan yang dapat terjadi pada organ pernapasan manusia

adalah:

Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Minatrepository.ump.ac.id/486/3/DEMY DAVIASTUTI BAB II.pdf · Kedudukan ilmu pengetahuan alam (IPA) Ilmu berkembang dengan pesat, yang

a. Influenza

Influenza adalah flu disebabkan oleh virus. Gejala-gejala terserang flu,

antara lain demam, batuk-batuk, sakit kepala, dan rasa sakit pada

persendian.

b. Bronkitis

Bronkitis merupakan peradangan pada bronkus maupun bronkiolus.

Jika permukaan bronkus maupun bronkiolus tertutup oleh selaput

lendir , maka akan terjadi penyempitan saluran pernapasan.

c. Tuberculosis (TBC)

Tuberculosis (TBC) disebabkan oleh kuman tuberkulosa. Dinding

alveolus pada penderita tumbuh bintil-bintil kecil yang menghambat

pertukaran oksigen dan karbon dioksida ( Joko Mumpuni, 2010: 76).

6. Pembelajaran Kooperatif

Nurhadi dan Senduk (Wina, 2009: 189) Pembelajaran kooperatif

adalah pembelajaran yang secara sadar menciptakan interaksi yang silih

asah sehingga sumber belajar bagi siswa bukan hanya guru dan buku ajar,

tetapi juga sesama siswa. Menurut Lie (Wina, 2009:189) pembelajaran

kooperatif adalah sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada

siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang

terstruktur, dan dalam sistem ini guru bertindak sebagai fasilitator.

Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana

siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara

kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok

Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Minatrepository.ump.ac.id/486/3/DEMY DAVIASTUTI BAB II.pdf · Kedudukan ilmu pengetahuan alam (IPA) Ilmu berkembang dengan pesat, yang

heterogen (Slavin, 1985). Model pembelajaran kooperatif yaitu proes

pembelajaran yang berbasis kerjasama. Kerjasama yang dimaksud adalah

kerjasama antar siswa dan antar komponen-komponen lain di sekolah,

termasuk kerjasama sekolah dengan orangtua siswa dan lembaga terkait.

Kerjasama antar siswa jelas terlihat pada saat kelas sudah memilih

satu masalah untuk bahan kajian bersama. Dengan komponen-komponen

sekolah juga sering kali harus dilakukan kerjasama, misalnya pada saat

para siswa hendak mengumpulkan data dan informasi lapangan sepulang

sekolah. Orangtua perlu juga diberi pemahaman, manakala anaknya

pulang agak terlambat dari sekolah karena melakukan kunjungan lapangan

terlebih dahulu (Sugandi, 2007: 138).

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang

berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan

strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil

yang tingkat kemampuanya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas

kelompoknya, setiap anggota kelompok harus saling bekerja sama dan

saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran

kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam

kelompok belum menguasai bahan pelajaran.

7. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Herdian (2009) Student Teams Achievement Division (STAD)

merupakan salah satu metode atau pendekatan dalam pembelajaran

Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Minatrepository.ump.ac.id/486/3/DEMY DAVIASTUTI BAB II.pdf · Kedudukan ilmu pengetahuan alam (IPA) Ilmu berkembang dengan pesat, yang

kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru yang baru mulai

menggunakan pendekatan kooperatif dalam kelas, STAD juga merupakan

suatu metode pembelajaran kooperatif yang efektif. Seperti telah

disebutkan sebelumnya bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri

lima komponen utama, yaitu penyajian kelas, belajar kelompok, kuis, skor

pengembangan dan penghargaan kelompok. Selain itu STAD juga terdiri

dari siklus kegiatan pengajaran yang teratur.

Dzaki (2009) Student Team Achievement Divisions (STAD)

adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana.

Siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat orang yang

merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku.

Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk

memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran

tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis tentang materi itu dengan

catatan, saat kuis mereka tidak boleh saling membantu.

Menurut Slavin (1995) STAD terdiri atas lima komponen utama

persentasi kelas, tim, kuis, skor, kemajuan individual, rekognisi tim.

a. Persentasi kelas

Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan dalam persentasi di

dalam kelas. Ini merupakan pengajaran langsung seperti yang sering

kali dilakukan atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru, tetapi

bisa juga memasukkan persentasi audiovisual. Bedanya presentasi

kelas dengan pengajaran biasa hanyalah bahwa presentasi tersebut

Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Minatrepository.ump.ac.id/486/3/DEMY DAVIASTUTI BAB II.pdf · Kedudukan ilmu pengetahuan alam (IPA) Ilmu berkembang dengan pesat, yang

haruslah benar-benar berfokus pada unit STAD. Dengan cara ini, para

siswa akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberi

perhatian penuh selama presentasi kelas, karena dengan demikian akan

sangat membantu mereka mengerjakan kuis-kuis, dan skor kuis mereka

menentukan skor tim mereka.

b. Tim

Terdiri dari dari empat atau semua atau lima siswa yang mewakili

seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin,

ras dan etnisitas. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa

semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi,

adalh untuk mempersiapkan anggotanya untuk bisamengerjakan kuis

dengan baik. Setelah guru menyampaikan materinya, tim berkumpul

untuk mempelajari lembar kegiatan atau materi lainnya. Yang sering

terjadi, pembelajaran itu melibatkan pembahasan permasalahan

bersama, membandingkan jawaban, dan mengoreksi tiap kesalahan

pemahaman apabila anggota tim ada yang membuat kesalahan.

Tim adalah fitur yang paling penting dalam STAD. Pada tiap poinnya,

yang telah ditekankan adalah membuat anggota tim melakukan yang

terbaik untuk tim, dan tim pun harus melakukan yang terbaik untuk

membantu tiap anggotanya. Tim ini memberikan dukungan kelompok

bagi kinerjanakademik penting dalam pembelajran dan itu adalah

untuk memberikan perhatian dan respek yang mutual untuk akibat

yang dihasilkan sepeti hubungan antarkelompok, rasa harga diri,

Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Minatrepository.ump.ac.id/486/3/DEMY DAVIASTUTI BAB II.pdf · Kedudukan ilmu pengetahuan alam (IPA) Ilmu berkembang dengan pesat, yang

penerimaan terhadap siswa-siswa mainstream.

c. Kuis

Setelah sekitar satu atau dua periode setelah guru memberikan

presentasi dan sekitar satu atau dua periode praktik tim, para siswa

akan mengerjakan kuis individual. Para siswa tidak diperbolehkan

untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis. Sehingga, tiap siswa

bertanggung jawab secara individual untuk memahami materinya.

d. Skor Kemajaun Individual

Gagasan dibalik skor kemajuan individual adalah untuk memberikan

kepada tiap siswa tujuan kinerja yang akan dapat dicapai apabila

mereka bekerja lebih giat dan memberikan kinerja yang lebih baik

daripada sebelumnya. Tiap siswa dapat memberikan konstribusi poin

yang maksimal kepada timnya dalam sistem skor ini, tetapi tidak ada

siswa yang dapat melakukannya tanpa memberikan usaha mereka yang

terbaik. Tiap siswa diberikan skor awal, yang diperoleh dari rata-rata

kinerja siswa tersebut sebelumnya dalam mengerjakan kuis yang sama

Siswa selanjutnya akan mengumpulkan poin untuk tim mereka

berdasarkan tingkat kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan

skor awal mereka.

e. Rekognisi Tim

Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain

apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor tim

siswa dapat juga digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari

Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Minatrepository.ump.ac.id/486/3/DEMY DAVIASTUTI BAB II.pdf · Kedudukan ilmu pengetahuan alam (IPA) Ilmu berkembang dengan pesat, yang

peringkat mereka.

Sedangkan pada proses pembelajarannya, belajar kooperatif tipe

STAD melalui lima tahapan yang meliputi: tahap penyajian materi, tahap

kegiatan kelompok, tahap tes individual, tahap perhitungan skor

perkembangan individu, dan tahap pemberian penghargaan kelompok.

(Slavin, 1995).

a. Tahap Penyajian Materi

Yang mana guru memulai dengan menyampaikan indicator yang harus

dicapai hari itu dan memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang materi

yang akan dipelajari, dalam penelitian ini adalah materi tentang

pencemaran lingkungan. Dilanjutkan dengan memberikan persepsi

dengan tujuan mengingatkan siswa terhadap materi prasarat yang telah

dipelajari, agar siswa dapat menghubungkan materi yang akan

disajikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki. Mengenai teknik

penyajian materi pelajaran dapat dilakukan secara klasikal ataupun

melalui audiovisual. Lamanya persentasi dan berapa kali harus

dipersentasikan brgantung pada kekompleksan materi yang akan

dibahas.

Dalam mengembangkan materi pembelajaran perlu ditekankan hal-hal

sebagai berikut: a) mengembangkan materi pembelajaran sesuai

dengan apa yang akan dipelajari siswa dalam kelompok, b)

menekankan bahwa belajar adalah memahami makna, dan bukan

hapalan, c) memberikan umpan balik sesering mungkin untuk

Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Minatrepository.ump.ac.id/486/3/DEMY DAVIASTUTI BAB II.pdf · Kedudukan ilmu pengetahuan alam (IPA) Ilmu berkembang dengan pesat, yang

mengontrol pemahaman siswa, d) memberikan penjalasan mengapa

jawaban pertanyaan itu benar atau salah, dan e) beralih kepada materi

selanjutnya apabila siswa telah memahami permasalahan yang ada.

b. Tahap Kerja Kelompok

Pada tahap ini setiap siswa diberi lembar tugas sebagai bahan yang

akan dipelajari. Dalam kerja kelompok siswa saling berbagi tugas,

saling membantu memberikan penyelesaian agar semua anggota

kelompok dapat memahami materi yang dibahas, dan satu lembar

dikumpulkan sebagai hasil kerja kelompok. Pada tahap ini guru

berperan sebagai fasilitator dan motivator kegiatan tiap kelompok.

c. Tahap Tes Individu

Yaitu untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan belajar telah

dicapai, diadakan tes secara individual, mengenai materi yang telah

dibahas. Pada penelitian ini tes individual diadakan pada akhir

pertemuan kedua dan ketiga, masing-masing dalam 10 menit agar

siswa dapat menunjukkan apa yang telah dipelajari secara individu

selama bekerja dalam kelompok. Skor perolehan individu ini didata

dan diarsipkan, yang akan digunakan pada perhitungan perolehan skor

kelompok.

d. Tahap Perhitungan Skor Perkembangan Individu

Dihitung berdasarkan skor awal, dalam penelitian ini didasarkan pada

nilai evaluasi hasil belajar semester I. Berdasarkan skor awal setiap

siswa memilki kesempatan yang sama untuk memberikan sumbangan

Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Minatrepository.ump.ac.id/486/3/DEMY DAVIASTUTI BAB II.pdf · Kedudukan ilmu pengetahuan alam (IPA) Ilmu berkembang dengan pesat, yang

skor maksimal bagi kelompoknya berdasarkan skor tes yang

diperolehnya. Penghitungan perkembangan skor individu dimaksudkan

agar siswa terpacu untuk memperoleh prestasi terbaik sesuai dengan

kemampuannya. Adapun penghitungan skor perkembangan individu

pada penelitian ini diambil dari penskoran perkembangan individu

yang dikemukakan Slavin (1995) seperti terlihat pada table berikut:

Tabel 2.1 Penskoran Perkembangan Individu

Skor tes Skor perkembangan

individu

a. Lebih dari 10 poin di bawah skor awal

b. 10 hingga 1 poin di bawah skor awal

c. Skor awal sampai 10 poin di atasnya

d. Lebih dari 10 poin di atas skor awal

e. Nilai sempurna (tidak berdasarkan skor

awal)

5

10

20

30

30

Perhitungan skor kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan

masing-masing perkembangan skor individu dan hasilnya dibagi sesuai

jumlah anggota kelompok. Pembagian penghargaan diberikan

berdasarkan perolehan skor rata-rata yang dikategorikan menjadi

kelompok baik, kelompok hebat dan kelompok super. Adapun kriteria

yang digunakan untuk menentukan pemberian penghargaan terhadap

Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Minatrepository.ump.ac.id/486/3/DEMY DAVIASTUTI BAB II.pdf · Kedudukan ilmu pengetahuan alam (IPA) Ilmu berkembang dengan pesat, yang

kelompok adalah sebagai berikut: (a) kelompok dengan skor rata-rata

15, sebagai kelompok baik, (b) kelompok dengan skor rata-rata 20,

sebagai kelompok hebat, dan (c) kelompok dengan skor rata-rata 25

sebagai kelompok super.

Prosedur pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam

pengajaran IPA dapat digambarkan sebagai berikut: guru

merencanakan proses pembelajaran yang sesuai dengan silabus

pengajaran dengan menyiapkan LKS, meteri pelajaran, kuis, lembar

angket observasi aktivitas siswa dan lembar observasi guru. Materi

yang akan dibahas dalam pembelajaran IPA adalah organ pernapasan

manusia. Pada saat yang sudah ditentukan semua perencanaan

dilaksanakan pada kelas V SD Negri 1 Banjarmangu, Banjarnegara..

Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah sebagai

berikut (Isjoni, 1995) :

2) Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok.

3) Tiap kelompok siswa terdiri dari 4-5 orang yang bersifat heterogen,

baik dari segi kemampuan, jenis kelamin, budaya dan sebagainya.

4) Tiap kelompok diberi bahan ajar dan tugas-tugas pembelajaran

yang harus dikerjakan.

5) Tiap kelompok didorong untuk mempelajari bahan ajar dan

mengerjakan tugas-tugas pembelajaran melalui diskusi kelompok.

6) Selama proses pembelajaran secara kelompok guru berperan

sebagai fasilitator dan motivator.

Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Minatrepository.ump.ac.id/486/3/DEMY DAVIASTUTI BAB II.pdf · Kedudukan ilmu pengetahuan alam (IPA) Ilmu berkembang dengan pesat, yang

7) Tiap minggu atau dua minggu, guru melaksanakan evaluasi, baik

secara individu maupun kelompok untuk mengetahui kemajuan

belajar siswa.

8) Bagi siswa dan kelompok siswa yang memperoleh hasil belajar

yang sempurna diberi penghargaan. Demikian pula jika semua

kelompok memperoleh hasil belajar yang sempurna maka semua

kelompok tersebut wajib diberi penghargaan.

Kita tahu bahwa semua model pembelajaran ada kelebihan dan

kelemahannya begitu pula pada model pembelajaran STAD.

Kelebihan model pembelajaran STAD:

1) Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi

norma-norma kelompok.

2) Siswa aktif membantu dan mendorong semangat untuk sama-sama

berhasil.

3) Aktif sebagai tutor supaya lebih meningkatkan keberhasilan kelompok.

4) Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka

dalam berpendapat.

Beberapa kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

diantaranya:

1) Bila ditinjau dari sarana kelas, maka mengatur tempat duduk untuk

kerja kelompok sangat menyita waktu, hal ini disebabkan belum

tersedianya ruangan-ruangan khusus yang memungkinkan secara

langsung dapat digunakan untuk belajar kelompok.

Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Minatrepository.ump.ac.id/486/3/DEMY DAVIASTUTI BAB II.pdf · Kedudukan ilmu pengetahuan alam (IPA) Ilmu berkembang dengan pesat, yang

2) Jumlah siswa yang besar dalam suatu kelas menyebabkan guru kurang

maksimal dalam mengamati kegiatan belajar, baik secara kelompok

maupun secara perorangan.

3) Guru dituntut bekerja dalam menyelesaikan tugas-tugas yang berkaitan

dengan pembelajaran yang dilakukan, diantaranya mengoreksi

pekerjaan siswa, menghitung skor perkembangan maupun menghitung

skor rata-rata kelompok. Bila hal ini harus dilakukan pada setiap akhir

pertemuan.

4) Memerlukan waktu dan biaya yang banyak dalam mempersiapkan

maupun melaksanakan pembelajaran.

B. Kerangka berpikir

IPA berupaya membangkitkan minat siswa agar mau meningkatkan

kecerdasan dan pemahamannya tentang alam seisinya yang penuh dengan

rahasia yang tak habis-habisnya. Pada materi organ pernapasan manusia siswa

diharapkan mampu mengetahui dan memahami nama dan letak organ

pernapasan yang digunakan manusia dalam melakukan pernapasan.

Hasil pembelajaran merupakan hasil proses belajar yang salah satunya

dipengaruhi oleh faktor metode pembelajaran yang digunakan oleh guru.

Proses pembelajaran akan berjalan dengan optimal apabila guru dalam

melakukan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran yang tepat

dan dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.

Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Minatrepository.ump.ac.id/486/3/DEMY DAVIASTUTI BAB II.pdf · Kedudukan ilmu pengetahuan alam (IPA) Ilmu berkembang dengan pesat, yang

Minat dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi organ

pernapasan manusia kelas V SD N 1 Banjarmangu belum optimal. Hal ini

dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu penggunaan medel

pembelajaran yang belum dengan benar dalam penerapanya. Dalam proses

pembelajaran, siswa hanya diam dan mendengarkan apa yang disampaikan

oleh guru. Siswa enggan untuk bertanya atau mengungkapkan pendapatnya,

sehingga tidak diketahui apakah siswa paham dengan materi yang diajarkan

atau belum paham, sehingga pembelajaran terlihat kurang efektif dan prestasi

belajar juga kurang memuaskan.

Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti akan melakukan penelitian

tindakan kelas dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini dilihat sangat efektif dan tepat bila

digunakan dalam pembelajaran IPA khususnya materi organ pernapasan

manusia karena dengan model pembelajaran ini siswa tidak hanya

mendapatkan pengetahuan tentang materi yang ditugaskan kepada mereka,

akan tetapi juga melatih untuk mengembangkan ketrampilan sosial,

diantaranya menghargai pendapat orang lain dan meningkatkan rasa

persaudaraan diantara sesama. Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan

minat dan prestasi belajar siswa kelasV SD Negri 1 Banjarmangu,

Banjarnegara.

Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Minatrepository.ump.ac.id/486/3/DEMY DAVIASTUTI BAB II.pdf · Kedudukan ilmu pengetahuan alam (IPA) Ilmu berkembang dengan pesat, yang

C. Hipotesis Tindakan

Hipotesis merupakan hasil sementara terhadap suatu permasalahan yang

akan dipecahkan. Berdasarkan kerangka pikir di atas hipotesis tindakan kelas

dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar IPA materi organ

pernapasan manusia di kelas V SD Negrei 1 Banjarmangu, Banjarnegara.

Peningkatan Minat dan..., Demy Daviastuti, FKIP UMP, 2011