BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/1504/3/BAB II_RESTI...
-
Upload
trinhtuyen -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/1504/3/BAB II_RESTI...
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Strategi
Wheelen dan Hunger (2008) menyatakan bahwa manajemen
strategik adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang
menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen
strategik meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi
(perencanaan strategic atau perencanaan jangka panjang), evaluasi dan
pengendalian (Umar,2010).
Menurut Rangkuti (2015; 3) Strategi merupakan alat untuk
mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi
terus berkembang. Konsep strategi berkembang mulai dari sekedar alat
untuk mencapai tujuan (Chandler) kemudian berkembang menjadi alat
menciptakan keunggulan bersaing (Porter, Learned, Christensen), dan
selanjutnya menjadi tindakan dinamis untuk memberi respons terhadap
kekuatan-kekuatan internal dan eksternal (Mintzberg, Steiner), sampai
menjadi alat untuk memberikan kekuatan motivasi kepada stakeholder
agar perusahaan tersebut dapat memberikan kontribusi secara optimal.
Menjelang akhir abad ke-20, konsep strategi berubah menjadi pemahaman
keinginan knsumen di masa yang akan datang dengan memperhatikan
Pengaruh Cost Leadership…, Resti Dwiyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
12
konsep dinamik dan pengembangan perencanaan strategis untuk merebut
peluang dengan menggunakan konsep kompetensi inti.
Dalam Rangkuti (2015;3), Chandler (1962) menyatakan bahwa
strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam
kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tidak lanjut serta
prioritas alokasi sumber daya. Learned et al (1965) strategi merupakan alat
untuk menciptakan keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu
fokus strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau
tidak ada. Sedangkan Mintzberg (1979) menyatakan bahwa strategi
merupakan respons secara terus-menerus maupun adaptif terhadap peluang
dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat
mempengaruhi organisasi. Porter (1985) menyatakan bahwa strategi
sebagai alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing.
Menurut Rangkuti (2015) Strategi merupakan tindakan yang
bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus dan
dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh
para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, perencanaan strategi
hampir selalu dimulai dari “apa yang terjadi” terjadinya kecepatan inovasi
pasar baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti
(core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam
bisnis yang dilakukan.
Pengaruh Cost Leadership…, Resti Dwiyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
13
Menurut David (2009) dalam Rina (2016) strategi adalah tindakan
potensial yang membutuhkan keputusan manajemen tingkat atas dan
Sumber daya perusahaan dalam jumlah yang besar. Hal ini sejalan dengan
Hunger dan Wheelen (2011), bahwa strategi perusahaan merupakan
rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan
mencapai misi dan tujuannya. Menurut Heizer dan Render (2009), strategi
adalah rencana suatu organisasi untuk mencapai misi dan tujuan.
Dalam manajemen strategik, perusahaan pada umumnya
mempunyai tiga level atau tiga tingkatan strategi (Rangkuti, 2015), yaitu :
a. Strategi Korporasi
Strategi ini menggambarkan arah perusahaan secara keseluruhan
mengenai sikap perusahaan secara umum terhadap arah pertumbuhan
dan manajemen berbagai bisnis dan lini produk untuk mencapai
keseimbangan portofolio produk dan jasa.
b. Strategi ini biasa dikembangkan pada level divisi dan menekankan
pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa perusahaan
dalam industrinya atau segmen pasar yang dilayani oleh divisi
tersebut. Strategi bisnis yang diimplementasikan biasanya merupakan
salah satu strategi overall cost leadership, atau diferensiasi.
c. Strategi fungsional
Strategi ini menekankan terutama pada pemaksimal sumber daya
produktivitas. Dalam batasan oleh perusahaan dan strategi bisnis yang
berada disekitar mereka, departemen fungsional seperti fungsi-fungsi
Pengaruh Cost Leadership…, Resti Dwiyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
14
pemasaran, SDM, keuangan, Produk-Operasi, strategi untuk
mengumpulkan bersama-sama berbagai aktivitas dan kompetensi
mereka guna meningkatkan kinerja perusahaan.
Menurut Kotler (2014), pengertian keunggulan bersaing adalah
keunggulan atas pesaing yang didapat dengan menyampaiakn nilai
pelanggan yang lebih bersar, melalui harga yang lebih murah atau dengan
menyediakan lebih banyak manfaat yang sesuai dengan penetapan harga
yang lebih tinggi. Senada dengan itu Proter dalam Umar (2010),
menyatakan bahwa ada tiga pilihan strategi generik yang dapat dilakukan
perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing, yaitu :
a. Keunggulan biaya (Cost Leadership)
Keunggulan biaya merupakan strategi yang paling jelas dari
ketiga strategi generic. Dengan konsep ini perusahaan bersiap menjadi
produsen berbiaya rendah didalam industrinya. Sumber keunggulan
biaya bervariasi dan bergantung pada struktur industry. Produsen
berbiaya rendah harus menemukan dan mengeksploitasi semua
sumber keunggulan biaya. Apabila perusahaan dapat mencapai dan
mempertahankan keseluruhan keunggulan biaya, maka perusahaan
akan menjadi perusahaan berkinerja tinggi di dalam industrinya
asalkan perusahaan dapat menguasai harga pada industry.
Cara untuk menerapkan strategi kepemimpinan dalam
perusahaan, yaitu:
Pengaruh Cost Leadership…, Resti Dwiyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
15
1) Setiap kebijakan yang diambil oleh pihak manajemen harus
didasarkan pada usaha untuk meminimalkan biaya. Termasuk
membuat fasilitas yang dapat memproduksi dalam skala besar
sehingga biaya akan dapat lebih efisien.
2) Mencari cara mengurangi biaya dengan melihat pengalaman
sebelumnya.
3) Memperketat pengeluaran biaya dan mengontrol overhead.
4) Meminimalisasikan biaya di segala kegiatan perusahaan yang
berhubungan dengan rantai nilai perusahaan seperti pada bidang
jasa, penjualan dan promosi.
Adapun keuntungan yang didapat oleh perusahaan yang
menjalankan strategi kepemimpinan, diantaranya :
1) Perusahaan dapat memperoleh pendapatan di atas rata-rata
meskipun pesaingnya di pasar sangat kuat.
2) Perusahaan terlindungi dari pembeli yang kuat. Dengan biaya yang
rendah, pembeli tidak dapat lagi memaksa perusahaan untuk
mengurangi biaya.
3) Memberikan fleksibilitas kepada perusahaan untuk bekerja sama
dengan pemasoknya. Memberikan halangan masuk yang tinggi
bagi para pesaing perusahaan terutama dalam hal keunggulan biaya
dan penciptaan produk yang berskala ekonomi.
Pengaruh Cost Leadership…, Resti Dwiyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
16
b. Diferensiasi (Differentiation)
Strategi diferensiasi merupakan upaya untuk membut produk
kita berbeda atau diferensi dengan biaya produknya orang lain. Produk
kita harus memiliki kelebihan dan keistimewaan tersendiri yang akan
menjadi daya Tarik atau terhadap konsumen. Menurut Wheleen dan
Hunger menyatakan bahwa diferensiasi merupakan strategi aktif untuk
mendapatkan diatas rata-rata dalam seuah bisnis tertentu karena
loyalitas mereka akan membuat sensitifitas konsumen terhadap harga
menjadi lebih mungkin untuk menimbulkan peningkatan pangsa pasar.
c. Fokus
Focus merupakan strategi kombinasi antara keunggulan biaya
dan diferensiasi yang diarahkan pada segmen pasar tertentu. Tujuan
focus adalah memaksimalkan pelayanan pada suatu sasaran.
Bagaimana mendapatkan dan mempertahankan keunggulan
kompetitif inilah yang sebenarnya hakikat dari manajemen strategik.
Dalam penilitian ini peneliti mengacu strategi bersaing generik versi
porter untuk mendapatkan keunggulan bersaing yaitu keunggulan
menciptakan biaya yang rendah (Cost Leadership) dan keunggulan
untuk menjadi berbeda (Differentiation).
2. Kinerja Perusahaan
Menurut Simanjuntak (2011;1) Kinerja adalah tingkat pencapaian
hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Sedangkan kinerja perusahaan adalah
tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan.
Pengaruh Cost Leadership…, Resti Dwiyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
17
Manajemen kinerja adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk
meningkatkan kinerja perusahaaan atau organisassi, termasuk kinerja
masing-masing individu dan kelompok kerja di perusahaan tersebut.
Kinerja adalah gambaran pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan/program/ kebijaksanaan dalammewujudkan sasaran, tujuan, misi
dan visi organisasi. Daftar apa yang ingin dicapai tertuang dalam
perumusan strategi (strategi planning) suatu organisasi.Secara umum,
kinerja merupakan prestasi yang dicapai oleh organisasi dalam periode
tertentu.
Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi
keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis
keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan
keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam
periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara
optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan. Penilaian kinerja
keuangan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak
manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para penyandang
dana dan juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa kinerja merupakan
indikator dari baik buruknya keputusan manajemen dalam pengambilan
keputusan.Manajemen dapat berinteraksi dengan lingkungan interen
Pengaruh Cost Leadership…, Resti Dwiyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
18
maupun eksteren melalui informasi.Informasi tersebut lebih lanjut
dituangkan atau dirangkum dalam laporan keuangan perusahaan.
Prayitno (2010:9) menyatakan manfaat penilaian kinerja bagi
manajemen adalah untuk:
a. Mengelolah operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui
pemotifan karyawan secara maksimal.
b. Membantu pengambilan keputusan yang berhubungan dengan
karyawan seperti promosi, transfer, dan pemberhentian.
c. Mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan dan pengembangan
karyawan dan menyediakan kriteria promosi dan evaluasi program
pelatihan karyawan.
d. Menyediakan umpan balik bagi karyawan bagaimana atasan menilai
kinerja mereka.
e. Menyediakan suatu dasar dengan distribusi
Tujuan penilaian kinerja perusahaan menurut Munawir (2009:31)
adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan
untuk memperoleh kewajiban keuangannya yang harus segera
dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi keuangannya
pada saat ditagih.
b. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut
Pengaruh Cost Leadership…, Resti Dwiyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
19
dilikuidasi baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka
panjang.
c. Untuk mengetahui tingkat rentabilitas atau profitabilitas, yaitu
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
selama periode tertentu.
d. Untuk mengetahui tingkat stabilitas usaha, yaitu kemampuan
perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur
dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar
beban bunga atas hutang-hutangnya termasuk membayar kembali
pokok hutangnya tepat pada waktunya serta kemampuan membayar
dividen secara teratur kepada para pemegang saham tanpa mengalami
hambatan atau krisis keuangan.
Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada
dasarnya ingin mengetahui kinerja keuangan perusahaan, dimana dalam
menganalisa dan menilai posisi keuangan dan potensi atau kemajuan
perusahaan terdapat indikator dari kinerja keuangan perusahaan. Sofyan
dkk, dikutip dalam Prayitno (2010 : 10) menyatakan rasio keuangan yang
sering digunakan dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan adalah
sebagai berikut :
a. Likuiditas, yaitu menggambarkan kemampuan perusahaan untuk
menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya dimana rasio-rasio ini
dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja berupa
pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar.
Pengaruh Cost Leadership…, Resti Dwiyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
20
b. Solvabilitas, yaitu penggambaran kemampuan perusahaan dalam
membiayai kewajiban jangka panjangnya serta kewajiban-kewajiban
apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio ini dapat dihitung dari pos-pos
yang sifatnya jangka panjang seperti aktiva tetap dan hutang jangka
panjang.
c. Profitabilitas, bagaimana menggambarkan perusahaan untuk
mengdapatkan laba melalui semua kemampuan, sumber yang ada
seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan,jumlah
cabang dana sebagainya.
Ada 5 (lima) tahap dalam menganalisis kinerja keuangan suatu
persahaan secara umum menurut Fahmi (2014), yaitu:
a. Melakukan review terhadap data laporan keuangan.Review disini
dilakukan dengan tujuan agar laporan keuangan yang sudah dibuat
tersebut sesuai dengan penerapan kaidah-kaidah yang berlaku umum
dalam dunia akuntansi, sehingga dengan demikian hasil laporan
keuangan tersebut dapat dipertanggungjawabkan.
b. Melakukan perhitungan.Penerapan metode hitungan disini adalah
disesuaikan dengan kondisi dan permasalahan yang sedang dilakukan
sehingga hasil dari perhitungan tersebut akan memberikan suatu
kesimpulan sesuai dengan analisis yang diinginkan.
c. Melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan yang telah
diperoleh. Dari hasil hitungan yang sudah diperoleh tersebut
Pengaruh Cost Leadership…, Resti Dwiyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
21
kemudian dilakukan perbandingan dengan hasil hitungan dari
berbagai perusahaan lainnya.
d. Melakukan penafsiran terhadap berbagai permasalahan yang
ditemukan. Pada tahap ini analisis melihat kinerja keuangan
perusahaan adalah setelah dilakukan ketiga tahap tersebut selanjutnya
dilakukan penafsiran untuk melihat apa saja permasalahan dan
kendala-kendala yang dialami oleh perusahaan tersebut.
e. Mencari dan memberikan pemecahan masalah terhadap berbagai
permasalahan yang ditemukan. Pada tahap terakhir ini setelah
ditemukan berbagai permasalahan yang dihadapi maka dicarikan
solusi guna memberikan input atau masukan agar apa saja yang
menjadi kendala dan hambatan selama ini dapat terselesaikan.
Menurut Munawir (2009) “Laporan keuangan merupakan alat yang
sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi
keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan.” Dengan
melihat laporan keuangan suatu perusahaan akantergambar didalamnya
aktivitas perusahaan tersebut. Oleh karena itu, laporan keuangan
perusahaan merupakan hasil dari suatu proses akuntansi yang dapat
digunakan sebagai alat untuk komunikasi dan juga digunakan sebagai alat
pengukur kinerja perusahaan.
Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan salah satu
cara yang dapat dilakukan oleh manajemen agar dapat memenuhi
kewajibannya terhadap para penyandang dana dan juga untuk mencapai
Pengaruh Cost Leadership…, Resti Dwiyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
22
tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Penilaian kinerja perusahaan
yang ditimbulkan sebagai akibat dari proses pengambilan keputusan
manajemen, merupakan persoalan yang kompleks karena menyangkut
efektivitas pemanfaatan modal dan efisiensi dari kegiatan perusahaan yang
menyangkut nilai serta keamanan dari berbagai tuntutan yang timbul
terhadap perusahaan.
Jadi dalam menilai kinerja keuangan perusahaan, dapat digunakan
suatu ukuran atau tolok ukur tertentu. Biasanya ukuran yang digunakan
adalah rasio atau indeks yang menghubungkan dua data keuangan. Adapun
jenis perbandingan dalam analisis rasio keuangan meliputi dua bentuk
yaitu membandingkan rasio masa lalu, saat ini ataupun masa yang akan
datang untuk perusahaan yang sama. Dan bentuk yang lain yaitu dengan
perbandingan rasio antara satu perusahaan dengan perusahaan lain yang
sejenis.
3. Manajemen persediaan
Perputaran persediaan dalam perusahaan menunjukan kinerja
perusahaan dalam aktivitas operasionalnya. Semakin tinggi tingkat
perputaran persediaan, kemungkinan semakin besar perusahaan
memperoleh keuntungan, begitu juga sebaliknya jika tingkat perputaran
persediaannya rendah maka kemungkinan semakin kecil perusahaan akan
memperoleh keuntungan Raharjaputra (2009). Dalam Munawir (2010)
menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat persediaan akan memperkecil
resiko terhadap kerugian yang disebabkan karena penurunan harga atau
Pengaruh Cost Leadership…, Resti Dwiyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
23
karena perubahan selera konsumen, disamping itu akan menghemat
ongkos penyimpanan dan pemeliharaan terhadap persediaan tersebut
Dalam menghitung Efisiensi tidaknya perusahaan perlu adanya
analisi lenih lanjut terhadap persediaan tersebut dengan menggunakan
perputaran persediaann. Besar kecilnya jumlah persediaan mampu
mempengaruhi efisiensi persediaan dan modal kerja pada proses produksi
sehingga berpengaruh pada perolehan profitabilitas perusahaan. Aktivitas
perusahaan bertujuan untuk membantu menentukan keefektifan
perusahaan dalam mengelola persediaan , dan dihitung dengan perputaran
persediaan Horne dan Wachowicz, dalam Hapsari (2015).
Menurut Rangkuti, 2007 dalam Manajemen Persediaan : persediaan
didefinisikan sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik
perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha
tertentu untuk memenuhi permintaan dari konsumen atau pelanggan setiap
waktu. Persediaan merupakan investasi yang paling besar dalam aktiva
lancer untuk sebagian besar perusahaan industri. Dalam perusahaan
manufaktur pada umumnya mempertahankan tiga jenis persediaan yaitu:
a. Persediaan Bahan Baku
Untuk menyatakan barang-barang yang dibeli atau diperoleh
dari sumber-sumber alam yang dimiliki dengan tujuan untuk diolah
menjadi produk jadi. Dalam hal bahanbakuyang digunakan di dalam
proses produksi berupa suku cadang dan harus dibeli dari pihak lain,
Pengaruh Cost Leadership…, Resti Dwiyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
24
maka barang-barang demikian sering disebut sebagaipersediaan suku
cadang.
b. Persediaan Produk dalam Proses
Meliputi barang-barang yang masih dalam pengerjaan yang
memerlukan pengerjaan lebih lanjut sebelum barang itu dijual. Produk
dalam proses, pada umumnya dinilai berdasarkan jumlah harga pokok
bahanbaku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik
yang telah dikeluarkan atau terjadi sampai dengan tanggal tertentu.
c. Persediaan Produk Jadi
Meliputi semua barang yang diselesaikan dari proses produksi
dan siap untuk dijual. Seperti halnya produk dalam proses, produk jadi
pada umumnya dinilai sebesar jumlah harga pokok bahanbaku, biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang diperlukan
untuk menghasilkan produk tersebut.
Fungsi utama persediaan yaitu sebagai penyangga,
penghubung antar proses produksi dan distribusi untuk memperoleh
efisiensi. Fungsi lain persediaan yaitu sebagai stabilisator harga
terhadap fluktuasi permintaan. Lebih spesifik, jenis persediaan dapat
dikategorikan berdasarkan fungsinya sebagai berikut :
1) Bath Stock/Lot Size Inventory adalah persediaan yang diadakan
karena kita membeli atau membuat bahan-bahan atau barang-
barang dalam jumlah yang lebih besar daripada jumlah yang
dibutuhkan pada saat itu.
Pengaruh Cost Leadership…, Resti Dwiyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
25
Keuntungannya:
a) Potongan harga pada harga pembelian.
b) Efisiensi produksi.
c) Penghematan biaya angkutan.
2) Fluctuation Stock adalah persediaan yang diadakan untuk
menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat
diramalkan.
3) Anticipation Stockadalah persediaan yang diadakan untuk
menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan,
berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam satu tahun dan
untuk menghadapi penggunaan, penjualan, atau permintaan yang
meningkat.
B. Tabel Penelitian Terdahulu
Penelitian-penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan
referensi dalam penelitian ini antara lain dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.1.
Ringkasan Penelitian Terdahulu
No Pengarang Judul Hasil
1. Titi
suhartati
(2012)
Pengaruh Strategi
Bersaing Terhadap
Hubungan Antara
Supply Chain
Management Dan
Kinerja (Studi Pada
Terdapat hubungan positif
signifikan antara supply chain
manajemen dan kinerja
perusahaan.
Terbukti strategi berpengaruh
memperkuat hubungan antara
Pengaruh Cost Leadership…, Resti Dwiyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
26
Perusahaan
Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bei)
supply chain manajemen dengan
kinerja.
2 Istianingsi
(2012)
Pengaruh strategi
bersaing dalam
memoderasi
hubungan antara
intellectual dan
kinerja perusahaan
intellectual capital terbukti
berhubungan positif signifikan
dengan kinerja.
Koefisien interaksi antara
strategi dan kinerja memberikan
hasil yang positif signifikan.
3 Kun
Muflihati
(2013)
Pengaruh perputaran
kas, piutang, dan
persediaan terhadap
profitabilitas
perusahaan pakan
ternak
Perputaran persediaan tidak
berpengaruh signifikan terhadap
pengaruh profitabilitas
perusahaan
4 Mohama
Tejo
Suminar
(2014)
Pengaruh Perputaran
Persediaan,
Perputaran Piutang
Dan Perputaran Kas
Terhadap
Profitabilitas Pada
Perusahaan Sektor
Industri Barang
Secara parsial perputaran
persediaan berpengaruh positif
terhadap Return On Assets.
Secara parsial perputaran
persediaan berpengaruh positif
terhadap Return On Equity
Pengaruh Cost Leadership…, Resti Dwiyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
27
Konsumsi
YangTerdaftar Di
BeiPeriode 2008-
2013
5 Yuliana
Prasmawati
Hapsari
(2015)
Analisis Pengaruh
Pengelolaan Modal
Kerja Terhadap
Kinerja Keuangan
Pada Perusahaan
Manufaktur Yang
Terdafar Di Bursa
Efek Indonesia
(BEI) Tahun 2012
Inventory Turnover berpengaruh
negatif dan tidak signifikan
terhadap Return On Assets (ROA)
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan urutan teoritis dan tinjauan penelitian diatas, maka variabel
independen penelitian adalah manajemen persediaan, dan variabel dependen
yaitu kinerja perusahaan serta variabel moderasi yaitu cost leadership dan
differentiation. Dengan variabel kontrol size dan leverage. Berdasarkan
hubungan diantara variabel tersebut dapat dirumuskan kerangka pemikiran
sebagai berikut :
1. Pengaruh manajemen persediaan terhadap kinerja perusahaan
Suminar (2014), meneliti “Pengaruh Perputaran Persediaan,
Perputaran Piutang Dan Perputaran Kas Terhadap Profitabilitas Pada
Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi YangTerdaftar Di BEI
Pengaruh Cost Leadership…, Resti Dwiyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
28
Periode 2008-2013”. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Secara parsial
perputaran persediaan berpengaruh positif terhadap Return On Assets.
Secara parsial perputaran persediaan berpengaruh positif terhadap Return
On Equity. Dengan hasil ini maka dapat diketahui bahwa semakin tinggi
tingkat perputaran persediaan, kemungkinan semakin besar perusahaan
memperoleh keuntungan, begitu juga sebaliknya jika tingkat perputaran
persediaannya rendah maka kemungkinan semakin kecil perusahaan akan
memperoleh keuntungan Raharjaputra (2009).
Munawir (2010) menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat
persediaan akan memperkecil resiko terhadap kerugian yang disebabkan
karena penurunan harga atau karena perubahan selera konsumen,
disamping itu akan menghemat ongkos penyimpanan dan pemeliharaan
terhadap persediaan tersebut. Penelitian yang mendukung teori ini adalah
Sufiana dan Purnawati (2013), dalam hipotesis penelitiannya membuktikan
secara empiris bahwa perputaran persediaan berpengaruh positif terhadap
profitabilitas.
2. Pengaruh Cost Leadership dalam memoderasi hubungan manajemen
persediaan dan kinerja perusahaan
Pada dasarnya perusahaan ingin memperoleh keuntungan lebih besar
dengan memproduksi barang atau jasa dengan input yang lebih rendah
dibandingkan pesaingnya. Menyadari hal itu kepemimpinan biaya adalah
salah satu cara untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Pengaruh Cost Leadership…, Resti Dwiyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
29
Menurut porter, keunggulan biaya menimbulkan kinerja unggul
apabila perusahaan menyediakan tingkat nilai yang dapat diterima kepada
pembeli sehingga keunggulan biaya tidak hilang karena perlunya
menetapkan harga lebih rendah dibandingkan dengan harga pesaing.
Untuk menghasilkan kinerja diatas rata-rata, suatu perusahaan harus
dapat memperoleh kedudukan kepemimpinan untuk keseluruhan biaya
murah, sehingga dapat mencapai keseimbangan bersaing yang relatif
terhadap pesaing dengan mengatur pengelolaan persediaan secara tepat.
3. Pengaruh Diffeentiation dalam memoderasi hubungan manajemen
persediaan dan kinerja perusahaan
Ketika perusahaan yang mampu menciptakan keunikan dan nilai
lebih terhadap produk yang dihasilkan memungkinkan terciptanya
keunggulan diferensiasi akan berdampak meningkatnya kinerja usaha.
Menurut porter, diferensiasi akan mendorong tercapainya kinerja
unggul jika nilai yang terlihat pembeli melebihi biaya diferensiasi.
Perusahaan seringkali harus mengeluarkan biaya untuk menjadi unik
karena untuk mencapai keunikan perusahan harus melaksanakan sejumlah
aktivitas nilai baik secara lebih baik dari pada pesaing.
Pengaruh Cost Leadership…, Resti Dwiyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
30
Ganbar 2.1
Model Kerangka Pemikiran
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusun oleh peneliti,
yang kemudian akan diuji kebenarannya melalui penelitian yang dilakukan
(Kuncoro, 2013).
Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditetapkan maka hipotesis
penelitian ini adalah :
HI : Manajemen persediaan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja perusahaan.
H2 : Cost Leadership memoderasi hubungan antara manajemen
persediaan dengan kinerja perusahaan.
H3 : Differentiation memoderasi hubungan antara manajemen
persediaan dengan kinerja perusahaan.
Differentiation
Variabel
Dependen (Y):
Size
Variabel Independen
(X) :
Cost Leadership
Leverage
H2 H3 H2
H1 H2
Pengaruh Cost Leadership…, Resti Dwiyani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017