TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad...

88
TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP PERSOALAN FRAUD DALAM SISTEM JUAL BELI ONLINE (Studi Kasus Pada Situs bukalapak.com) Oleh LALU MUHAMMAD IRWAN SANI NIM. 152.141.144 FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM 2019

Transcript of TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad...

Page 1: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP

PERSOALAN FRAUD DALAM SISTEM JUAL BELI ONLINE

(Studi Kasus Pada Situs bukalapak.com)

Oleh

LALU MUHAMMAD IRWAN SANI

NIM. 152.141.144

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

MATARAM

2019

Page 2: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP

PERSOALAN FRAUD DALAM SISTEM JUAL BELI ONLINE

(Studi Kasus Pada Situs bukalapak.com)

Skripsi

diajukan kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana

Hukum

Oleh

LALU MUHAMMAD IRWAN SANI

NIM. 152.141.144

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH (MUAMALAH)

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

MATARAM

2019

Page 3: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi Lalu Muhammad Irwan Sani, NIM. 152141144 dengan judul “Tinjauan

Hukum Bisnis Syariah Terhadap Persoalan Fraud Dalam Sistem Jual Beli

Online (Studi Kasus Pada Situs Bukalapak.Com)” telah memenuhi syarat dan

disetujui untuk diuji.

Disetujui pada tanggal, 12 September 2019

Di bawah bimbingan:

Pembimbing I

Drs. H. Muh. Tamimi, M.A

NIP. 196912311998031008

Pembimbing II

Muhammad Nor, M.HI.

NIP. 197306202000031001

Page 4: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

iv

Nota Dinas

Mataram,12 September 2019

Hal : Ujian Skripsi

Yang Terhormat

Rektor UIN Mataram

Di Mataram

Assalamu’alaikum, Wr.Wb

Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan

koreksi maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara :

Nama Mahasiswa : Lalu Muhammad Irwan Sani

Nim : 152.141.144

Jurusan/Prodi : Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)

Judul : Tinjauan Hukum Bisnis Syariah Terhadap

Persoalan Fraud Dalam Sistem Jual Beli

Online (Studi Kasus Pada Situs

Bukalapak.Com).

telah memenuhi Syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah

skripsi Fakultas Syari’ah UIN Mataram. Oleh karena itu, kami berharap agar

skripsi ini dapat segera dimunaqasyahkan.

Demikian, atas perhatian Bapak Rektor disampaikan terimakasih.

Wassalamu’alaikum, Wr.Wb.

Pembimbing I

Drs. H. Muh. Tamimi, M.A

NIP. 196912311998031008

Pembimbing II

Muhammad Nor, M.HI.

NIP. 197306202000031001

Page 5: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

vi

PENGESAHAN

Skripsi oleh Lalu Muhammad Irwan Sani, NIM. 1521411344, dengan judul:

Tinjauan Hukum Bisnis Syariah Terhadap Persoalan Fraud Dalam Sistem Jual

Beli Online (Studi Kasus Pada Situs Bukalapak.Com) telah dipertahankan di

depan dewan penguji Jurusan Muamalah Fakultas Syariah UIN Mataram pada

tanggal 31 Desember 2019.

Dewan Penguji

1. Ketua Sidang/ :

Pemb. I

2. Sekretaris Sidang/ :

Pemb. II

3. Penguji I :

4. Penguji II :

Mengetahui;

Dekan Fakultas Syariah UIN Mataram

Dr. H. Musawar, M.Ag

NIP. 196912311998031008

Drs. H. Muh. Tamimi, M.A NIP. 196912311998031008

Muhammad Nor, M.HI. NIP. 197306201900031001

Dr. H. Miftahul Huda, M.A. NIP. 196401141996031002

Dr. Bq. Ratna Mulhimmah, M.H NIP. 197612272009122001

( )

( )

( )

( )

Page 6: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

vii

MOTTO

ACا GIJK LNOIاJP ا إذاSOTا GI UCا WXI ZI...هS\N]W^ A_ T abا

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak

secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu

menuliskannya…

(QS. Al-Baqarah:282)

Page 7: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

viii

PERSEMBAHAN

Sujud syukur ku persembahkan pada Allah yang Maha Kuasa, berkat dan rahmat

detak jantung, denyut nadi, nafas dan putaran roda kehidupan yang diberikan-

Nya hingga saat ini saya dapat mempersembahkan skripsi ku pada orang-orang

tersayang:

1. Ayahanda Lalu Sahpan dan Ibundaku Fatimah yang tak pernah lelah

membesarkan dan mendidikku dengan penuh kasih sayang, serta memberi

dukungan, perjuangan, motivasi dan pengorbanan dalam hidup ini.

2. Untuk kakak-kakakku tersayang Bq. Erni Wati, Bq. Murni Wati, Bq. Erna

Wati, L. M. Eli Nafiah dan L. M. Juli Hartono.

3. Bq. Riadatul Jannah orang yang spesial dalam hidupku yang selalu

menyemangatiku agar selalu semangat, mendo’akanku senantiasa sehat selalu,

dan selalu mendukungku.

4. Teman-teman MUA/D angkatan 2014. Terimaksih atas semuanya, kalian telah

menemani hari-hariku selama di kampus dan menjalani suka dan duka selama

perkuliahan.

5. Pada almamater tercinta UIN Mataram.

Page 8: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa

tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW. Skripsi ini berjudul “Tinjauan

Hukum Bisnis Syariah Terhadap Persoalan Fraud Dalam Sistem Jual Beli

Online (Studi Kasus Pada Situs Bukalapak.Com)” disusun berdasarkan hasil

penelitian di situs Bukalapak.com.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak dapat

terwujud tanpa bantuan, motivasi dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena

itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Mutawali, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Mataram;

2. Dr. H. Musawar, M.Ag selaku Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam

Negeri Mataram;

3. Saprudin, M.Si selaku Ketua Program Studi Hukum Ekonomi Syariah

(Muamalah) dan Dr. Gazali, M.H. selaku Sekertaris Program Studi Hukum

Ekonomi Syariah (Muamalah);

4. Drs. H. Muh. Tamimi dan Muhammad Nor, M.HI. selaku dosen pembimbing

yang selalu sabar memberikan bimbingan, arahan dan motivasi sehingga

peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

5. Dr. Khairul Hamim, M.A. selaku dosen wali.

Page 9: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

x

6. Ayahanda Lalu Sahpan dan Ibundaku Fatimah yang telah memberikan doa,

cinta dan kasih sayang, semangat batin dan fisik, banyak memberikan

motivasi, sumbangan moril dan materiil selama sekolah hingga perkuliahan

berlangsung pada saat ini.

7. Segenap keluargaku yang telah mendukung terselesainya skripsi ini baik moril

maupun spiritual.

8. Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu.

Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yang

berlipat-ganda dari Allah swt. Aamiin.

Mataram,12 September 2019 Penyusun,

Lalu Muhammad Irwan Sani

NIM. 15.2.14.1.144

Page 10: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...................................................................... i

HALAMAN JUDUL ......................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................... iii

HALAMAN NOTA DINAS .............................................................. iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ................................... v

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................... vi

HALAMAN MOTTO ....................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................... viii

KATA PENGANTAR ....................................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................ xv

ABSTRAK ......................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1

A. Konteks Penelitian .................................................................. 1

B. Fokus Kajian ......................................................................... 8

C. Tujuan dan Manfaat .............................................................. 8

1. Tujuan Penelitian ............................................................ 8

2. Manfaat Penelitian .......................................................... 8

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian .................................... 9

1. Ruang Lingkup Peneltian .................................................. 9

2. Setting Penelitian ............................................................ 10

E. Telaah Pustaka ........................................................................ 10

F. Kerangka Teoritik ................................................................. 13

Page 11: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

xii

1. Pengertian Jual Beli........................................................... 13

2. Dasar Hukum Jual Beli ..................................................... 14

3. Rukun dan Syarat Jual Beli ............................................... 15

4. Macam-macam Jual Beli ................................................. 18

5. Jual Beli Salam .................................................................. 19

6. Jual Beli Online (E-Comerce) ......................................... 21

7. Fraud (Penipuan) .............................................................. 22

G. Metode Penelitian.................................................................. 24

1. Pendekatan Penelitian ..................................................... 24

2. Kehadiran Peneliti ........................................................... 25

3. Sumber Data .................................................................... 25

4. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 26

5. Teknik Analisis Data ......................................................... 28

6. Keabsahan Data Temuan................................................ 30

H. Sistematika Penulisan ........................................................... 31

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ................................. 33

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..................................... 33

1. Profil Perusahaan ............................................................... 33

a. Visi Bukalapak .......................................................... 34

b. Misi Bukapak .............................................................. 34

c. Logo Bukalapak ........................................................ 34

2. Struktur Perusahaan ......................................................... 35

Page 12: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

xiii

3. Layanan Bukalapak ......................................................... 35

a. Platform ..................................................................... 35

b. Sistem Pembayaran Bukalapak ................................. 36

c. Chat/Kirim Pesan ...................................................... 37

d. Ekspedisi Pengiriman ................................................ 38

e. Buka Bantuan ............................................................ 39

f. Kode Verifikasi dan Verivikasi Dua Langkah .......... 40

g. Saldo .......................................................................... 41

h. Buka Pengiriman ....................................................... 42

i. Ambil Sendiri ............................................................ 43

4. Alamat Kantor ................................................................. 45

5. Katalog Online ................................................................ 45

B. Praktik Persoalan Fraud dalam Sistem Jual Beli Online di

Situs Bukalapak.com ............................................................. 46

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..............

A. Analisis Praktik Persoalan Fraud dalam Sistem Jual Beli

Online di Situs Bukalapak.com ............................................. 58

B. Pandangan Hukum Bisnis Syariah Terhadap Persoalan Fraud

Dalam Sistem Jual Beli Online di Situs Bukalapak.com ...... 61

BAB IV PENUTUP ........................................................................... 67

A. Kesimpulan ........................................................................... 67

B. Saran-saran ............................................................................ 67

Page 13: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

xiv

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 69

LAMPIRAN ..................................................................................... 71

Page 14: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 logo Bukalapak 34

Gambar 2 struktur organisasi 35

Gambar 3 katalog online 47

Gambar 4 Imel yang terindikasi fraud 49

Gambar 5 pendapat pelapak 51

Gambar 6 bukti transaksi yang terindikasi fraud 53

Gambar 7 layanan bukalapak 56

Gambar 8 pemberitahuan oleh CS Bukalapak atas penonaktifan akun 57

Gambar 9 layanan pengajuan pertanyaan oleh Bukalapak 57

Gambar 10 pertanyaan yang di ajukan 58

Page 15: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

xvi

ABSTRAK

Judul penelitian ini adalah Tinjauan Hukum Bisnis Syariah Terhadap Persoalan Fraud dalam Sistem Jual Beli Online di Situs Bukalapak. Penelitian yang telah dilakukan termasuk penelitian lapangan, menggunakan metode deskriftif dengan pendekatan kualitatif. objek penelitian berfokus bagaimana praktik persoalan fraud dan pandangan hukum bisnis syariah yang terjadi di situs bukalapak.com metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan persoalan fraud yang terjadi dalam praktik jual beli online di situs bukalapak, pada dasarnya kurangnya koordinasi antara pihak penyedia layanan dengan pihak pelapak yang mengakibatkan pihak bukalapak selalu mengambil keputusan tanpa menganalisis atau pun meninjau kembali dari transaksi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual, dalam islam disebut tidak terpenuhi syarat dan unsur jual beli yaitu hak khiyar (meneruskan atau membatalkan transkaksi). Dalam Islam persoalan fraud ini sangat tidak dibenarkan, karena ini dianggap sebagai penipuan akibat adanya penyalahgunaan hak milik orang lain, sehingga mengalami kerugian yang cukup besar atas apa yang dilakukannya. Untuk itu, dalam Hukum Bisnis Syariah kejadian tersebut tidak dibenarkan dan hukumnya haram. Kata Kunci : Jual Beli online, fraud, Hukum Bisnis Syariah

Page 16: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Sebagai khalifah di muka bumi, manusia dituntut untuk memelihara

dan menjalankan hukum Allah dan berusaha agar pemakaian segala

sumberdaya diarahkan untuk kesejahteraan manusia supaya semua mendapat

manfaat daripadanya adil dan baik.1 Karena itu, manusia seharusnya

menyadari kewajiban dirinya untuk senantiasa berkerja dan berkarya.

Berbicara mengenai kerja maka manusia mengembangkan bisnis

sebagai tempat berkerja. Bisnis dewasa ini baik di seluruh bagian dunia yang

didalamya terdapat penduduk muslim bahkan di Indonesia yang mayoritas

penduduknya beragama Islam, mengenal yang namanya bisnis syariah. Bisnis

syariah dalam kehidupan sosial merupakan salah satu bagian dari ekonomi

syariah. H. Zainuddin Ali menjelaskan, ekonomi syariah merupakan bagian

dari sistem perekonomian syariah, memiliki karakteristik dan nilai-nilai yang

berfokus kepada amar ma’ruf nahyi munkar yang berarti mengerjakan yang

benar dan meninggalkan yang dilarang. Sekarang praktik hukum bisnis

syariah yang pada umumnya dilaksanakan sebagai hukum diyani murni telah

menjadi hukum qadha’i karena ia berhubungan dengan permasalahan yuridis.2

Di era globalisai saat ini tingkat kemajuan teknologi memberikan

kemudahan bagi manusia dalam berbagai bidang, salah satunya dalam bidang

1Idri, Hadis Ekonomi. Ekonomi dalam Perspektif Hadis Nabi, (Jakarta: Prenadamedia

Group, 2015), hlm. 114. 2Zainuddin Ali, Hukum Ekonomi Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), hlm. 2-3.

Page 17: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

2

perniagaan atau jual beli. Untuk melangsungkan kehidupannya manusia tidak

pernah lepas dari perihal jual beli. Bahkan semenjak ada zaman kenabian dan

kebanyakan istri-istri nabi berprovesi sebagai seorang pedagang contohnya

Siti Khodijah istri nabi Muhammad SAW merupakan seorang pedagang yang

sukses di zamannya. Di dalam Islam soal jual beli sudah diatur baik bagi

penjual dan pembeli ada syarat-syarat yang harus dipenuhi agar jual beli

tersebut sah. Dengan bantuan teknologi, seluruh kemudahan manusia dapat

diwujudkan.

Bisnis online tidak mengenal ruang dan waktu, dapat dilakukan

dimana saja hampir selama 24 jam. Oleh karena itu bisnis dari jual beli online

ini seperti tidak ada matinya, dengan pasar yang luas ditambah lagi dengan

berbagai kemudahan di dalamnya maka bisnis ini pun menjadi hal yang

sangat menggiurkan. Menurut data yang dilansir Kemenkominfo, saat ini

jumlah pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 57% penduduk atau

sekitar mencapai hampir 137 juta pengguna, hal tersebut ditangkap

sebagai opportunity yang menjanjikan oleh para entrepreneur untuk

menjalankan model bisnis berbasis internet.3

Dalam Islam suatu usaha untuk mendapatkan, mendistribusikan, harus

dilakukan secara benar berkenaan dengan pengelolaan harta dan segala

3Herlan Firmansyah, “Bisnis Online dalam Perspektif Ekonomi Syariah”,

dalam http//www.kabarcianjur.com/2015/06/bisnis-online-dalam-perspektifekonomi.html, diakses tanggal 31 Januari 2018, pukul 11.34.

Page 18: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

3

bentuk aktivitas bisnis yang dilakukan adalah kejujuran.4 Sebagaimana firman

Allah dalam al-Qur’an surah An’nisa (2) ayat : 29

ACEFGIJ أن Nإ PطARTAU VIWXU VITاGZا أG[\]J N اGWZآ _`aTا Ab`أ A`... VIW Z اضgJ _h رة

Artinya; “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu sekalian memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu...”5

Berbagai permasalahan tidak bisa dilepaskan dari larangan berbuat

curang. Di antara transaksi yang dilarang karena mengandung kecurangan

adalah bai’ habi al-hablah, malaqih (jual-beli hewan pejantan yang apabila

pejantan tersebut dapat membuahi hewan betina, maka anaknya menjadi milik

pembeli), Madhamin (jual-beli anak yang masih dalam kandungan betina) dan

menjual buah sebelum tampak kelayakannya, Mulamasah, Munabadzah dan

jual beli barang yang tidak bisa diserahkan serta transaksi-transaksi lainnya

yang mengandung kecurangan dan tidak bisa diketahui akibat atau resikonya

apakah mudharat atau maslahat. Kecurangan tersebut baik berlaku dalam

akad, konpensasi maupun waktunya.6

Pada perkembangannya transaksi jual beli tidak hanya diartikan

sebagai pertemuan antara penjual dan pembeli dalam memperjualbelikan

barang, melainkan pembeli dapat melakukan pesanan secara langsung kepada

penjual (tidak bergantung pada tempat/lokasi penjualan) dengan memberikan

kriteria/spesifikasi barang yang jelas sehingga penjual dapat memproses

4Idri, Hadis Ekonomi..., hlm. 5. 5Qs. An’Nisa [4]: 23, Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung:

Penerbit J-ART, 2005), hlm. 84. 6Abdul Futuh Shabri, Sukses Bisnis Berkat Wasiat Nabi, (Jakarta Timur : Pustaka Al-

Kautsar, 2007), hlm. 34-35.

Page 19: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

4

barang tersebut sesuai dengan keinginan pembeli tanpa keluar dari ketentuan

yang disepakati bersama. Transaksi jual beli pesanan tersebut dalam Islam

diistilahkan dengan jual beli Salam.

Jual beli salam merupakan jual beli dengan pembayaran di awal dan

penyerahan barang di kemudian hari dengan harga, spesifikasi, jumlah,

kualitas, tanggal dan tempat penyerahan yang jelas, serta disepakati

sebelumnya dalam perjanjian.7

Perjanjian as-salam, muslam disebut pembeli barang, al-muslam ilayh

disebut penjual, dan barang yang dijadikan objek perjanjian disebut al-

muslam fiih (barang yang akan diserahkan), serta harga yang diserahkan

kepada penjual di istilahkan dengan ra’sumal li al-salam (modal as-salam).8

Para imam mazhab telah bersepakat sebagaimana yang dikutip oleh

Muhammad Harfin Zuhdi bahwasanya jual beli salam, adalah benar dengan

beberapa syarat, yaitu jenis barangnya diketahui, banyaknya barang diketahui

waktunya diketahui oleh kedua belah pihak, mengetahui kadar uangnya dan

jelas tempat penyerahannya,9 hal tersebut membolehkan akad jual beli salam

dan sesuai dengan kebutuhan.

Jual beli pesanan pada praktiknya di masyarakat Indonesia dihadirkan

dalam bentuk sebuah aplikasi online yang dikenal dengan Bukalapak.

Bukalapak sebuah aplikasi yang memberikan kemudahan bagi penjual dan

pembeli di dalam memperjualbelikan barangnya secara online baik dari

7Muhammad Harfin Zuhdi, Muqaranah Mazahib Fil Muamalah (Mataram: Sanabil,

2015), hlm. 89. 8Ibid..., hlm. 91.

9Ibid..., hlm. 92.

Page 20: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

5

kebutuhan setiap harinya maupun kebutuhan-kebutuhan lainnya. Sehingga,

pembeli ataupun penjual tidak harus mengeluarkan banyak biaya dalam

mencari ataupun menjual barangnya, karena aplikasi Bukalapak menyediakan

fitur-fitur yang mudah agar para pihak dapat langsung memperjualbelikan

barangnya, Tetapi, aplikasi tersebut dapat diakses apabila para pihak telah

membuat akun dan terdaftar pada aplikasi Bukalapak serta mematuhi

ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bukalapak.

Aplikasi Bukalapak hadir tidak hanya diperuntukkan untuk masyarakat

golongan ke atas, melainkan aplikasi ini dibuat agar semua masyarakat

Indonesia khsusnya dapat mengaksesnya, baik masyarakat golongan

menengah maupun menengah ke bawah. Akibatnya, masyarakat yang tidak

memiliki modal untuk menjual produknya dapat terbantukan dengan hadirnya

aplikasi ini, aplikasi Bukalapak dirancang sangat mudah sehingga masyarakat

tidak sulit di dalam melakukan transaksi jual beli online. Akan tetapi

terkadang sebuah transaksi yang dijalankan melalui online dapat memberikan

keuntungan besar bagi masyarakat dan dapat juga mengalami kerugian yang

cukup besar dari sebuah persoalan yang tidak jelas dalam arti penjual maupun

pembeli tidak pernah melanggar ataupun melakukan kesalahan yang membuat

aplikasi Bukalapak mengalami kerugian.

Pada praktiknya, persoalan tersebut timbul pada waktu transaksi

pembelian yang dilakukan oleh pelapak (pembeli yang telah terdaftar), di

mana ketika melakukan transaksi pembelian terhadap barang yang diinginkan

dengan telah memperhatikan spesifikasi terkait produk tersebut, akhirnya

Page 21: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

6

pelapak melakukan pesanan melalui aplikasi atau situs Bukalapak. Produk

yang telah dipesan akan secara otomatis masuk kepada fitur keranjang belanja

yang disediakan Bukalapak sebelum dilakukan pembayaran. Lebih jelasnya

sebelum melakukan pembayaran pelapak/pembeli seringkali mengecek/

melihat promo yang ditawarkan oleh bukalapak baik dalam hal gratis ongkir,

cashback, potongan harga dan lain-lain dengan memperhatikan ketentuan-

ketentuan berlaku.

Dalam hal ketika pembeli ingin membayar produk tersebut dengan

mencantumkan kode promo gratis ongkir yang ditawarkan oleh Bukalapak,

maka sistem akan secara otomatis memotong ongkos pengiriman (ONGKIR)

sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Akibat dari hal tersebut

pembeli memperoleh keuntungan dari pemotongan ONGKIR, sehingga tidak

heran banyak pembeli berburu dalam membeli suatu barang yang diinginkan

melalui aplikasi Bukalapak, mengingat adanya promo-promo yang dihadirkan

Bukalapak mulai dari gratis ongkir, cashback, potongan harga dan lain-lain.

Selain itu, promo yang ditawarkan tersebut tidak dibebankan kepada pelapak-

pelapak tertentu melainkan semua pihak yang telah memiliki akun Bukalapak

dapat menggunakannya tanpa harus memenuhi ketentuan terkait penggunaan

kode promo, minimum transaksi, produk khusus dan lain-lain.

Menariknya, ketika para pihak melakukan transaksi jual beli pesanan

dengan tetap menggunakan promo-promo seperti gratis ongkir, cashback,

potongan harga dan lain-lain, yang ditawarkan Bukalapak dalam memperoleh

keuntungan sebagaimana halnya tujuan berbisnis. Terkadang pihak ketiga

Page 22: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

7

(dalam hal ini Bukalapak) sering melakukan pembekuan terhadap akun milik

peserta tanpa adanya pemberitahuan sebelumnya, karena Bukalapak

menganggap bahwa apa yang dilakukan para pihak merupakan tindakan

penipuan (Fraud) padahal jelas-jelas apa yang dilakukan penjual maupun

pembeli tidak pernah merugikan pihak ketiga (dalam hal ini aplikasi

Bukalapak). Sebab sebelum melakukan transaksi para pihak telah mengecek

dan menganalisis terkait ketentuan yang berlaku jika ada promo dalam hal

pembelian ataupun penjualan barang.

Persoalan di atas, mengakibatkan penjual maupun pembeli sangat

dirugikan karena apa yang menjadi hak mereka seperti saldo dalam akun

Bukalapak dari hasil penjualan tidak dapat dicairkan atau diambil akibat dari

pembekuan akun yang dilakukan sepihak oleh admin Bukalapak. Saldo yang

dimiliki oleh para pihak bukanlah nominal yang kecil melainkan rata-rata

dimilikinya berkisar Rp. 2.000.000,-Rp. 15.000.000,- sehingga tidaklah heran

apabila banyak di antara para pihak yang berusaha melakukan komplain besar-

besaran namun akibat dari akun yang sudah dibekukan, hal itu menjadi sulit

dilakukan karena semuanya telah diblokir dan usaha satu-satunya biasa

dilakukan para pihak dengan menuliskan sebuah surat atau artikel dalam

memberitahukan kepada media apa yang telah Ia alami.10

Berangkat dari persoalan di atas, melatarbelakangi penulis, di dalam

mengkaji “Tinjauan Hukum Bisnis Syariah terhadap Jual Beli Online

(Studi Kasus Pada Situs/Aplikasi Bukalapak.com). Sehingga, memberikan

10Observasi, di suara konsumen situs bukalapak.com, Tanggal 10 Oktober 2017.

Page 23: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

8

alternatif terhadap persoalan yang dialami oleh penjual (menengah ke bawah)

atas kerugian yang diterimanya.

B. Fokus Kajian

Untuk menghindari pembahasan yang meluas berdasarkan konteks

penelitan di atas, maka dapat di rumuskan permasalahan dalam penelitan ini,

yaitu:

1. Bagaimana praktik persoalan Fraud dalam sitem jual beli online di situs

bukalapak.com ?

2. Bagaimana pandangan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud

dalam sitem jual beli online di situs bukalapak.com ?

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui praktik persoalan fraud dalam sistem jual beli

online di situs bukalapak.com.

b. Untuk mengetahaui hukum bisnis syariah atas persoalan fraud dalam

sitem jual beli online di situs bukalapak.com.

2. Manfaat Penelitian

Dari tujuan penelitian di atas, peneliti memaparkan beberapa

manfaat yang dapat di ambil, yaitu:

a. Manfaat Teoritis

1) Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi penting dan

jembatan untuk mengkaji disiplin ilmu yang serupa terhadap

Page 24: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

9

penelitian mendatang. Selain itu juga untuk menambah khazanah

kajian literatur di perpustakaan UIN Mataram.

2) Sebagai refrensi dan sarana penelitian bagi kalangan akademis

maupun praktisi dalam menunjang penelitian selanjutnya yang

akan bermanfaat sebagai bahan perbandingan bagi penelitian

lainnya.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini akan menghasilkan informasi penting yang dapat

dijadikan input yang bermanfaat bagi pelapak di situs bukalapak.com

mengenai praktik persoalan fraud.

Informasi tersebut diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam rangka merumuskan kebijakan dan pengambilan

keputusan guna mengembangkan penjualan pada sistem jual beli

online dengan syariat Islam.

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

1. Ruang Lingkup

Dalam penelitian tentunya terdapat batasan-batasan yang harus

diketahui oleh peneliti agar penelitian yang dilakukan tidak melebar jauh

dari fokus masalah yang diteliti. Oleh karena itu ruang lingkup dalam

penelitian ini terfokus pada sekitaran praktik persoalan fraud dalam sistem

jual beli online, dan pandangan hukum bisnis syariah terhadap persoalan

fraud dalam sistem jual beli online di situs bukalapak.

Page 25: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

10

2. Setting Penelitian

Adapun setting penelitian yang dilakukan peneliti berada atau

berlokasi di situs bukalapak.com. Alasan mengapa peneliti memilih situs

ini sebagai tempat penelitian dikarenakan menurut informasi yang di dapat

dari pelapak mengakui bahwa permasalahan mengenai praktik persoalan

fraud dalam jual beli online di situs bukalapak.com belum pernah diteliti,

sehingga peneliti termotivasi untuk melaksanakan penelitian ini.

E. Telaah Pustaka

Telaah pustaka merupakan penyadaran terhadap studi atau karya

terdahulu yang terkait. Untuk menghindari duplikasi, plagiasi, serta menjamin

keaslian dan keabsahan penelitian yang dilakukan.

Bagian ini memuat uraian secara sistematis tentang hasil penelitian

terdahulu (prior research) yang relevan dengan persoalan yang akan dikaji

dalam skripsi. Tujuannya adalah untuk menegaskan kebaruan, orisinalitas dan

urgensi penelitian bagi pengembangan keilmuan terkait, sekaligus

menunjukkan penegasan bahwa masalah yang diteliti belum pernah diteliti

sebelumnya.11

Peneliti mendapatkan dan menemukan beberapa kajian penting dari

penelitian yang peneliti lakukan:

1. Pada penelitian yang dilakukan oleh Garasi Exsarami dengan judul Praktik

Akad Mudharabah Dalam Pelaksanaan Produk Investasi Online di Syariah

BRI Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur. Adapun yang

11Miftahul Huda, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi, (Mataram : IAIN Mataram, 2016), hlm. 33.

Page 26: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

11

menjadi fokus kajian pada penelitiannya yaitu bagaimana praktik akad

mudharabah di perusahaan syariah BRI investasi online kecamatan

Masbagik dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktik akad

mudharabah di perusahaan syariah BRI investasi online kecamatan

Masbagik.12

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama berbisnis dengan

menggunakan media online. Sedangkan perbedaanya, penelitian yang

diangkat oleh Garasi Exsarami membahas tentang Praktik Akad

Mudharabah Dalam Pelaksanaan Produk Investasi Online di Syariah BRI

Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur sementara peneliti

membahas tentang Tinjauan Hukum Bisnis Syariah Terhadap Persoalan

Fraud dalam Sistem Jual Beli Online di situs Bukalapak.

2. Pada penelitian yang dilakukan oleh Putra Kalbuadi dengan judul Jual Beli

Online dengan Menggunakan Sistem Dropshipping Menurut Sudut

Pandang Akad Jual Beli Islam di Forum KASKUS. Adapun fokus kajian

dalam penelitiannya yaitu bagaimanakah skema dari jual beli online model

dropshipping ini, bagaimana cara menentukan supplier yang baik dan

supplier yang buruk bagi seorang calon dropshipper, apakah perbedaan

mendasar antara dropshipping dan makelar, adakah kiat khusus agar bisnis

dropshipping ini menjadi bisnis yang sukses/berhasil, bagaimana Islam

memandang jual beli dengan metode dropshipping ini, apakah kendala-

12Garasi Exsarami, Praktik Akad Mudharabah Dalam Pelaksanaan Produk Investasi

Online di SyariahBRI Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur, (IAIN Mataram, tahun 2013)

Page 27: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

12

kendala mungkin dihadapi bagi seorang dropshiper, dan sejauh mana para

member KASKUS telah melakukan bisnis jual beli dengan menggunakan

metode dropshipping ini.13

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama membahas

tentang jual beli online. Sedangkan perbedaanya, penelitian yang

dilakukan oleh Putra Kalbuadi tentang Jual Beli Online dengan

Menggunakan Sistem Dropshipping Menurut Sudut Pandang Akad Jual

Beli Islam di Forum KASKUS, sementara peneliti meneliti tentang

Tinjauan Hukum Bisnis Syariah Terhadap Persoalan Fraud dalam Sistem

Jual Beli Online di situs Bukalapak.

3. Pada penelitian yang dilakukan oleh Ardhata Nurafian dengan judul

Perjanjian Jual Beli Online di E-Comerce Forum Jual Beli Pada Situs

www.kaskus.co.id. Adapun yang menjadi fokus kajian dalam penelitian ini

adalah bagaimana keabsahan perjanjian jual beli melalui transaksi online

shop antara pembeli dengan penjual pada forum jual beli dalam situs

kaskus.com, bagaimana perlindungan hukum terhadap konsumen dalam

transaksi online, dan bagaimana penyelesaian sengketa e-comerce dalam

jual beli online shop pada forum jual beli dalam situs kaskus.co.id.14

Pesamaan penelitian adalah terletak pada transaksi yang digunakan

itu melalui online. Sedangkan perbedaanya, penelitian yang dilakukan oleh

13Putra Kalbuadi, Jual Beli Online dengan Menggunakan Sistem Dropshipping Menurut

Sudut Pandang Akad Jual Beli Islam di Forum KASKUS, (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2015)

14Ardhata Nurafian, Perjanjian Jual Beli Online di EComerce Forum Jual Beli Pada Situs www.Kaskus.co.id, (UMM Surakarta, tahun 2013)

Page 28: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

13

Ardhata Nurafian adalah perjanjian jual beli Online di E-Comerce forum

jual beli pada situs www.kaskus.co.id, sementara penelitian yang dilakukan

oleh peneliti adalah tinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan

fraud dalam sistem jual beli online di situs bukalapak.com.

F. Kerangka Teoritik

1. Pengertian Jual Beli

Jual beli dalam istilah Fiqh disebut dengan al-bai’ yang berarti

menjual, mengganti, menukar sesuatu dengan sesuatu yang lain,15 Jual beli

diartikan juga :

vwTAU ءywTا z[UA{Z Artinya : “pertukaran sesuatu dengan sesuatu (yang lain)”

Pengertian jual beli (|XRTا) secara syara’ adalah tukar menukar harta

dengan harta untuk memiliki dan memberi kepemilikan. Kata lain dari al-

bai’ adalah asy-syira’, al-mubadah dan at-tijarah. Pengertian jual beli

menurut para ahli :16

Dari definisi di atas dapat dipahami bahwa jual beli ialah suatu

perjanjian tukar menukar benda atau barang yang mempunyai nilai secara

ridha di antara kedua belah pihak, yang satu menerima benda-benda dan

pihak lain menerimanya sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang

telah dibenarkan syara’ dan disepakati.

15Mardani, Fiqih Ekonomi Syariah, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2012), hlm.

101. 16Rachamat Syafi’i, Fiqih Muamalah (Bandung: Pustaka Setia, 2012), hlm. 73.

Page 29: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

14

2. Dasar Hukum Jual Beli

Jual beli merupakan akad yang dibolehkan berdasarkan Alquran,

sunnah dan ijma’ para ulama. Dilihat dari aspek hukum, jual beli

hukumnya mubah kecuali jual beli yang dilarang oleh syara’. Adapun

sumber hukum jual beli berdasarkan Alquran dan sunnah Nabi dan

Ijma’:17

Didalam Alquran terdapat tiga ayat yang berbicara tentang

kebolehan jual beli yaitu :

Dalam QS. Al Baqarah (2) ayat :275

AU gTم ا g~و |XRTا ...وأ~P اللهArtinya : “Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan

riba.18

Dari ayat Alquran yang dikemukakan di atas dapat dipahami

bahwa jual beli merupakan pekerjaan yang halal dan mulia. Apabila

pelakunya jujur kedudukannya di akhirat nanti setara dengan para nabi,

syuhada, dan shiddiqin.

Para ulama telah sepakat bahwa jual beli diperbolehkan dengan

alasan bahwa manusia tidak akan mampu mencukupi kebutuhan dirinya,

tanpa bantuan orang lain. Namun demikian, bantuan atau barang milik

orang lain yang dibutuhkanya itu, harus diganti dengan barang lainnya

yang sesuai.

17Ahmad Wardi Muslich, Fiqih Muamalat, (Jakarta: Amzah, 2015), hlm. 177-178. 18Qs. Al-Baqarah [2]: 275, Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahannya,

(Bandung: Penerbit J-ART, 2005), hlm. 48.

Page 30: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

15

3. Rukun dan Syarat Jual Beli

Jual beli mempunyai rukun dan syarat yang harus dipenuhi,

sehingga jual beli itu dapat dikatakan sah oleh syara’.

Dalam menentukan rukun jual beli terdapat perbedaan pendapat,

menurut ulama Hanafiyah hanya satu, yaitu ijab qabul, ijab adalah

ungkapan membeli dari pembeli, dan qabul adalah ungkapan menjual dari

penjual.19

Akan tetapi jumhur ulama menyatakan bahwa rukun jual beli itu

ada empat, yaitu :

a. Ada orang yang berakad (penjual dan pembeli);

b. Ada sighat (lafal ijab qabul);

c. Ada barang yang dibeli (ma’qudalaih);

d. Ada nilai tukar pengganti barang.

Menurut ulama Hanafiyah, orang yang berakad, barang yang

dibeli, dan nilai tukar barang termasuk kedalam syarat-syarat jual beli,

bukan rukun jual beli.

Adapun syarat-syarat jual beli sesuai dengan rukun jual beli

yang dikemukakan jumhur ulama diatas sebagai berikut :

1) Syarat-syarat orang yang berakad

Para ulama fiqh sepakat bahwa orang yang melakukan akad

jual beli itu harus memenuhi syarat, yaitu :

19Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama. 2007), hlm. 7.

Page 31: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

16

a) Berakal sehat, oleh sebab itu seorang penjual dan pembeli harus

memiliki akal yang sehat agar dapat meakukan transaksi jual

beli dengan keadaan sadar. Jual beli yang dilakukan anak kecil

yang belum berakal dan orang gila, hukumnya tidak sah;

b) Atas dasar suka sama suka, yaitu kehendak sendiri dan tidak

dipaksa pihak manapun;

c) Yang melakukan akad itu adalah orang yang berbeda,

maksudnya seorang tidak dapat bertindak dalam waktu yang

bersamaan sebagai penjual sekaligus sebagai pembeli.

2) Syarat yang terkait dalam ijab qabul

a) Orang yang mengucapkannya telah baligh dan berakal;

b) Qabul sesuai dengan ijab;

c) Apabila antara ijab dan qabul tidak sesuai maka jual beli tidak

d) Ijab dan qabul dilakukan dalam satu majelis. Maksudnya kedua

belah pihak yang melakukan jual beli hadir dan membicarakan

topik yang sama.20

3) Syarat-syarat barang yang diperjualbelikan

Syarat-syarat yang terkait dengan barang yang

diperjualbelikan sebagai berikut :

a) Suci, dalam islam tidak sah melakukan transaksi jual beli

barang najis, seperti bangkai, babi, anjing, dan sebagainya;

20

Ibid. hlm. 9.

Page 32: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

17

b) Barang yang diperjualbelikan merupakan milik sendiri atau

diberi kuasa orang lain yang memilikinya;

c) Barang yang diperjualbelikan ada manfaatnya. Contoh barang

yang tidak bermanfaat adalah lalat, nyamuk, dan sebagainya.

Barang-barang seperti ini tidak sah diperjualbelikan. Akan

tetapi, jika dikemudian hari barang ini bermanfaat akibat

perkembangan tekhnologi atau yang lainnya, maka barang-

barang itu sah diperjualbelikan;

d) Barang yang diperjualbelikan jelas dan dapat dikuasai;

e) Barang yang diperjualbelikan dapat diketahui kadarnya,

jenisnya, sifat, dan harganya;

f) Boleh diserahkan saat akad berlangsung.21

4) Syarat-syarat nilai tukar (harga barang)

a) Harga yang disepakati kedua belah pihak harus jelas

jumlahnya;

b) Boleh diserahkan pada waktu akad, sekalipun secara hukum

seperti pembayaran dengan cek dan kartu kredit. Apabila harga

barang itu dibayar kemudian (berutang) maka pembayarannya

harus jelas;

c) Apabila jual beli itu dilakukan dengan saling mempertukarkan

barang maka barang yang dijadikan nilai tukar bukan barang

21Wawan Djunaedi, Fiqih, (Jakarta : PT. Listafariska Putra, 2008), hlm. 98.

Page 33: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

18

yang diharamkan oleh syara’, seperti babi, dan khamar, karena

kedua jenis benda ini tidak bernilai menurut syara’.22

4. Macam-macam Jual Beli

Ada empat macam jual beli yaitu :

a. Jual beli di tinjau dari aspek pelaku akad;

b. Jual beli di tinjau dari segi objek akad;

c. Jual beli suatu yang dilarang yang jelas hukumnya batal;

d. Jual beli yang di larang tetapi sah hukumnya.

Dari ke-4 poin di atas terkait dengan bahasan terdapat pada poin

nomor 2. Dalam poin nomor 2 ada beberapa macam jual beli yaitu :

a. Bai’ al-muthlaq, yaitu jual beli antara barang dengan uang, seperti

yang digunakan saat ini;

b. Bai’ al-muqayadhah, yaitu jual beli barang dengan barang (barter),

misalnya menukar tas dengan sepatu;

c. Bai’ al-sharf, yaitu jual beli mata uang dengan uang lainnya seperti

tukar-menukar rupiah dengan real.

d. Bai’ al-salam, yaitu jual beli pesanan antara barang dengan

harga/uang, dikarenakan barang tidak ada pada saat akad dan baru

akan ada dikemudian hari.

Adapun kerangka teori yang difokuskan oleh peneliti dalam

mengkaji objek kajian tentang sistem jual beli online, maka peneliti

mengambil bai’ al-salam sebagai kerangka teori dalam penelitian ini.

22Ghufron Ihsan, Fiqh Muamalat, (Jakarta : Prenada Media Grup, 2008), hlm. 35.

Page 34: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

19

5. Jual Beli Salam

Bai’ al-salam adalah salah satu akad yang digunakan dalam

melakukan transaksi jual beli terkait dengan objek yang diperjualbelikan.

Bai’ al-salam adalah transaksi jual beli yang dilakukan dengan terlebih

dahulu memesan barang, barangnya dibayar pada waktu memesan baru

dikemudian hari barang yang dipesan diberikan kepada penjual dengan

batas waktu yang disepakati oleh penjual dan pembeli.

Para fuqaha’ memberikan definisi jual beli ini dengan “akad yang

dilakukan hanya sebatas memberikan sifat terhadap barang yang masih

dalam tanggungan penjual yang harganya didahulukan (diterima oleh

penjual) pada tempat terjadinya akad.”23

Misalnya, ada seseorang yang membutuhkan beberapa dirham, lalu

ia meminta kepada orang lain dan akan memberikan sesuatu yang masih

ada dalam tanggungannya pada waktu yang akan datang, seperti ia

menyatakan kepada orang tersebut, “Berikan saya seribu riyal sekarang,

maka saya akan memberikan kepadamu 130 liter gandum.” Lalu ia

membayar orang tersebut dengan gandum setelah lewat satu tahun, dan

begitu seterusnya.

Kebolehan jual beli seperti ini terdapat dalam alquran surahal-

Baqarah (2) ayat 282 :

VEW`�اJ ا إذاGWZا _ aTا Ab` ]`...........هGRE\A� ��� Z P�ا �Tا _ �U

23Syaikh ‘Isa bin Ibrahim ad-Duwaisy, “Jual Beli Salam, Jual Beli Ajil, Jual Beli Taqsith

(Kredit)”, dalam https://almanhaj.or.id/4032-jual-beli-salam-jual-beli-ajil-jual-beli-taqsith-kredit.html, diakses tanggal 22 Maret 2018, pukul 5.06.

Page 35: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

20

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak

secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu

menuliskannya...(QS. Al-Baqarah:282).24 Rukun dan syarat jual beli salam yaitu sama dengan rukun dan

syarat jual beli yang umumnya, akan tetapi ada beberapa rukun dan syarat,

menurut Muhammad Harfin Zuhdi dalam bukunya menjelaskan bahwa ada

empat rukun yang harus terpenuhi:

a. Mu’aqidain (pembeli);

b. Modal atau uang;

c. Muslam Fiih (objek yang diperjualbelikan)

d. Shighat dan qabul.25

Sedangkan syarat salam berdasarkan Kompilasi Hukum Ekonomi

Syaria’ah Pasal 101 s/d Pasal 103 dibedakan menjadi beberapa syarat :

a. Kualitas dan kuantitas baranga harus jelas;

b. Sfesifikasi barang harus diketahui secara sempurna oleh para pihak;

c. Barang yang dijual, waktu, dan tempat penyerahan dinyatakan dengan

jelas;

d. Pembayaran dilakukan di tempat yang telah disepakati.26

Ketentuan umum bai’ al-salam:

a. Pembatalan kontrak ;

b. Penyerahan muslam fiih sebelum atau pada waktunya.

24Qs. Al-Baqarah [2]: 282, Departemen Agama RI.., hlm. 49. 25Muhammad Harfin Zuhdi, Muqaranah ..., hlm. 91. 26

Ibid..., hlm. 93-94.

Page 36: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

21

6. Jual Beli Online (E-comerce)

Jual beli online atau dikenal dengan istilah E-comerce adalah

penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui

sistem elektronik, dengan cara transfer dana elektronik.27

Kota Whinston mendefinisikan E-comerce dalam beberapa

perspektif :28

a. Persfektif komunikasi E-comerce adalah pengiriman informasi barang

dan jasa, melalui jaringan telepon, atau jalur komunikasi lainnya.

b. Perspektif proses bisnis, E-Commerce adalah aplikasi teknologi

menuju otomatisasi transaksi bisnis.

c. Perspektif pelayanan, E-Commerce adalah alat yang digunakan untuk

mengurangi biaya dalam pemesanan dan pengiriman barang.

d. Perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk

menjual dan membeli barang melalui internet dan jaringan jasa online

lainnya.

Seluruh definisi yang dijelaskan di atas pada dasarnya memiliki

kesamaan yang mencakup komponen pembeli, penjual, barang dan jasa,

media yang digunakan dalam hal ini adalah internet.

Salah satu keuntungan jual beli online (E-comerce) dalam menjual

produk tidak perlu lagi membutuhkan toko atau kantor besar seperti yang

dilakukan oleh bisnis manual sebagai tempat usaha, cukup dengan

27Shabrina Habi Syarafah, “Jual Beli online (E-comerce)”, dalam http://sarahshabrina.blo

gspot.co.id/2013/06/e-comerce, diakses tanggal 09 Januari 2019, pukul 01.40. 28Andman, “Sejarah E-Comerce”, dalam, http://nyomansukadana94.word pess.com/2013

/03/18/sejarah-e-comerce, diakses tanggal 09 Januari 2019, pukul 02.00.

Page 37: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

22

memanfaatkan internet maka seorang penjual bisa melakukan transaksi

jual beli di rumah saja dengan calon konsumen yang tidak terbatas, artinya

konsumen tidak hanya berasal dari satu daerah atau satu negarra akan

tetapi bisa dari banyak Negara di belahan dunia.

Disamping banyak keuntungan dan sisi positif dari jual beli online

(E-comerce), tentu saja tidak luput juga dari hal negative yang bisa

merugikan penjual maupun pembeli. Dibawah ini dijelaskan ada beberapa

hal negative dari jual beli online (E-comerce) :

a. Sering terjadi penipuan saat berebelanja online di internet antara

penjual dan pembeli. Seperti barang yang dipesan pembeli telah

dibayarkan melalui transfer tapi barang tersebut tidak kunjung dikirim

dan diterima oleh pembeli.

b. Terjadinya scam penipuan dimana seseorang bisa saja menjual barang

secera virtual yang hanya berbentuk informasi saja yang sengaja dibuat

untuk menarik pihak pembeli, akan tetapi saat pembeli melakukan

transfer uang, barang tersebut tidak ada.

7. Fraud (Penipuan)

Fraud (penipuan) merupakan istilah yang sering didengar, namun

secara definisi masih banyak yang belum mengetahui tentang fraud

(penipuan). Menurut James Hall fraud (penipuan) merupakan kesalahan

Page 38: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

23

penyajian fakta material yang dibuat oleh salah satu pihak ke pihak yang

lain, yang mengandalkan fakta tersebut mengalami kerugian.29

Dalam beberapa pasal di Kitab Undang-undang Hukum Pidana

(KUHP) menjelaskan tentang pengertian fraud (penipuan):

Pasal 362 : tentang Pencurian, “Barang siapa mengambil barang sesuatu,

yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud

untuk dimiliki secara melawan hukum, diancam karena pencurian, dengan

pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana denda paling banyak

sembilan ratus rupiiah”.30

Pasal 368 ayat (1) : tentang Pemerasan dan pengancaman, “Barang siapa

dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara

melawan hukum , memaksa seseorang dengan kekerasan atau ancaman

kekerasan untuk memberikan barang sesuatu, yang seluruhnya atau

sebagian adalah kepunyaan orang itu atau orang lain, atau supaya

membuat utang atau menghapus piutang, diancam karena pemeerasan,

dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun”.31

Ada beberapa undang-undang yang mengatur terkait dengan

persoalan fraud (penipuan) diantaranya Kitab Undang-undang Hukum

Pidana (KUHP), ITE No. 11 Tahun 2008 dan Fatwa MUI.

Jeni-jenis Fraud (penipuan), pertama, penyimpangan atas asset

meliputi penyalahgunaan/pencurian asset atau harta perusahaan atau pihak

lain. Kedua, pernyataan palsu atau salah pernyataan meliputi tindakan

yang dilakukan oleh pejabat atau eksekutif suatu perusahaan atau instansi

pemerintah untuk menutupi kondisi keuangan yang sebenarnya dengan

melakukan rekayasa keuangan dalam penyajian laporan guna memperoleh

29Sijenius,“definisi fraud”, dalam http://sijenius.wordpress.com/2016/10/22/definidi-

fraud-kecurangan/, diakses tanggal 09 Januari 2019, pukul 02.30. 30

KUHP (Kitab Undang-undang Hukum Pidana) dan KUHAP (Kitab

Undang-undang Hukum Acara Pidana), (Surabaya: Grahamedia Prress, 2012), hlm. 102. 31

Ibid…, hlm. 104.

Page 39: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

24

keuntungan. Ketiga, korupsi, jenis fraud (penipuan) ini sulit terdeteksi

karena menyangkut kerja sama dengan pihak lain seperti suap dan korupsi,

dimana hal ini merupakan jenis yang banyak terjadi di Negara-negara

berkembang.

Faktor pemicu fraud (penipuan) yakni adanya kesempatan

(opportunity) untuk melakukan penipuan, moral, faktor ini berhubungan

dengan keserakahan dan motivasi, faktor ini berhubungan dengan

kebutuhan individu.

Akibat dari penipuan maka terjadilah beberapa prilaku fraud

(penipuan) yang sering muncul yang menjadi perhatian meliputi :

a. Perubahan perilaku secara signifikan, seperti: gaya hidup mewah,

mobil atau pakaian mahal dan lain-lain;

b. Gaya hidup di atas rata-rata;

c. Sedang mengalami terauma emosional di rumah atau tempat kerja.

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kualitatif dengan pendekatan deskriftif.

Penelitian deskriftif adalah penelitian yang diarahkan untuk

memberikan gambaran, fakta-fakta atau gejala-gejala secara sistematis dan

akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.32.

32Riyanto Yatim, Metodologoi Penelitian Pendidikan, (Surabaya: PT Usaha Nasional,

2011), hlm. 23.

Page 40: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

25

Metode kualitatif adalah metode yang digunakan dalam meneliti

sesuai dengan keadaan objek penelitian yang alamiah (eksperimen),

dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci teknik pengumpulan data

dilakukan secara trianggulasi (gabungan). Analisis data bersifat induktif

dan penelitian kualitatif lebih menekankan dari pada generalisasi.

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai human instrument,

yaitu menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber

data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, menafsirkan

data dan membuat kesimpulan.

Sedangkan instrument pengumpulan data berupa dokumen-

dokumen lainnya yang dapat digunakan untuk menunjang keabsahan hasil

penelitian, namun berfungsi sebagai instrument pendukung. Oleh karena

itu kehadiran peneliti secara langsung di lapanga sebagai tolak ukur

keberhasilan untuk memahami kasus yang diteliti, sehingga keterlibatan

peneliti secara langsung dan aktif dengan informan dan atau sumber data

lainnya di sini mutlak di perlukan.

3. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh langsug dari objek yang

akan diteliti (informan). Data primer merupakan data yang diperoleh

Page 41: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

26

sendiri oleh peneliti di lapangan tempat melakukan penelitian33 melalui

observasi, wawancara serta dokumentasi.

Adapun sumber data yang ingin diperoleh dalam penelitian ini

adalah hasil wawancara langsung dengan objek penelitian, yaitu para

pelapak dan admin yang ada di situs bukalapak.com.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari tangan

kedua atau dari sember-sumber lain yang sudah tersedia sebelum

penelitian di lakukan. Data yang dikumpulkan melalui sumber-sumber

lain yang terjadi dinamakan data sekunder.34

Adapun sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah

data yang dikumpulkan dari buku kepustakaan, catatan transkrip

dokumen yang ada hubungannya dengan lingkungan penelitian ini.

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan peneliti menggunakan

beberapa metode, yaitu sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi adalah studi yang disengaja sistematik tentang

fenomena sosial dari gejala-gejala pisikis dengan cara pengamatan dan

33Ulbersilalahi, Metodologi Penelitian Sosial, (Bandung: PT. Refika aditama, 2009), hlm.

289. 34Muhamad Ali, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: penerbit ghalia Indonesia, 1995), hlm.

159.

Page 42: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

27

pencatatan.35 Observasi dibedakan menjadi dua macam yaitu:

observasi partisipan dan observasi non partisipan.

Dalam penelitian ini, obseravasi yang digunakan adalah

observasi partisipan, karena peneliti mengamati secara langsung

persoalan yang dikeluhkan oleh pelapak kepada admin bukalapak

mengenai fraud.

b. Wawancara

Wawancara adalah pertemuan dua orang tempat bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan

makna dalam suatu topik tertententu.36

Wawancara dapat dibedakan menjadi dua: pertama, wawancara

terseteruktur, kedua, wawancara tidak berseteruktur.

1) Wawancara terstruktur adalah wawancara dimana peneliti

melakukan wawancara sesuai dengan pedoman wawancara yang

tersusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan data.

2) Wawancara tak berstruktur adalah wawancara yang bebas dimana

peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah

tersusun secara lengkap dan sistematis dan lengkap dalam

pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya

berupa garis-garis besar permasalahan yang ditanyakan.37

35Husaini Husman, dkk, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hlm.

54. 36Sugiyono, Metodologi Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 231. 37Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm.74.

Page 43: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

28

Dalam penelitian ini wawancara yang di lakukan adalah

wawancara tidak struktur yang di wawancara adalah para pelapak

disitus bukalapak.com sedangkan data yang ingin diperoleh adalah

data yang terkait dengan praktik fraud (penipuan) yang terjadi

Sehingga penulis dapat mengetahui bagaimana persoalan fraud itu bisa

terjadi.

c. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang berarti bahan

tertulis. Dokumen digunakan dalam penelitian sebagai teknik

pengumpulan data dokumen suatu hal sebagai sebagai sumber data

yang dapat dimanfaatkan menguji dan menafsirkan.

Jadi metode dokumentasi adalah cara mencari data mengenai

hal-hal atau variabel yang berupa buku-buku, catatan-catata atau media

cetak dan sebagainya terkait dengan masalah yang diteliti.

5. Teknik Analisis Data

sAnalisis data adalah mendefinisikan data sebagai proses yang

merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan ide

yang disarankan oleh data sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada

tema dan ide itu. Menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting

dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga dipahammi

oleh peneliti dan pembaca lainnya.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis interaksi,

analisis model, yaitu komponen reduksi data dan kajian dilakukan bersama

Page 44: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

29

dengan proses pengumpulan data, setelah data terkumpul maka tiga

komponen tersebut dilakukan dengan cara.

a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah mencari informasi dari kepustakaan

mengenai hal-hal yang ada relevansinya diambil intisarinya dan dicatat

pada kartu informasi.

Di samping pencarian informasi dari kepustakaan, penyusun

juga dapat mulai terjun langsung ke lapangan, peneliti meminta izin

terlebih dahulu kepada pihak pemberi jasa jual beli online yaitu situs

bukalapak.com dengan mengajukan surat izin penelitian dari pihak

pemerintah dan instansi terkait (UIN Mataram). Setelah melakukan

pengumpulan data, data yang didapat dari lapangan dapat dikumpulkan

melalui pengamatan (observasi), wawancara, atau eksperimen

(percobaan).

b. Reduksi Data

Mereduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal yang

cocok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan

polanya. Sehingga dengan demikian data yang direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas. Dan mempermudah peneliti

dalam mendapatkan data selanjutnya.

Adapun dalam penelitian ini data yang direduksi peneliti adalah

semua data yang diperoleh baik yang berkaitan dengan praktik

Page 45: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

30

persoalan fraud yang terjadi di jual beli online pada situs

bukalapak.com.

c. Penyajian Data

Sajian data merupakan data yang didapat dari hasil wawancara,

observasi maupun dokumentasi yang dibuat berdasarkan pokus

penelitian dimulai dari data pelaksanaan pra distribusi, distribusi dan

paska distribusi yang dalam tiap tahapan dilengkapi data mengenai

hambatan-hambatan sekaligus solusinya.

Sajian data yang dilakukan peneliti yang sudah berhasil

dikumpulkan menjadi satu yang nantinya akan membentuk menjadi

kesimpulan yang dapat memahami semua makna diperoleh dari data

baik berupa buku, artikel dan lain sebagainya.

d. Penarikan Kesimpulan

Setelah data disajikan maka dilakukanlah penarikan suatu

kesimpulan atau yang sering disebut dengan verifikasi. Setelah

dilakukan penelitian diharapkan temuan data yang diperoleh masih

dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya

masih belum jelas sehingga penelitian dilakukan oleh peneliti

mendapat kejelasan dari objek yang diteliti.

6. Keabsahan Data Temuan

Keabsahan data bertujuan untuk memberikan bahwa temuan

dilapangan yang dituangkan dalam suatu karya ilmiah merupakan

fenomena yang nyata dan pernah terjadi.

Page 46: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

31

Adapun teknik untuk memperoleh temuan dari imformasi data

dalam penelitian ini :

a. Perpanjangan Pengamatan

Peneliti kembali melakukan pengamatan, kembali

mewawancarai responden sebelumnya atau yang baru sehingga data

yang diperoleh semakin objektif.

b. Trianggulasi

Menurut wiliam sebagaimana yang di kutip oleh sugiono,

trianggulasi merupakan pengujian keabsahan sebagai pengecekan data

dari berbagai sumber, cara serta waktu.38

Untuk menguji keabsahan data yang diperoleh dari responden

atau sumber data, peneliti berupaya untuk membandingkan satu sama

lain. Sehingga dalam penelitian ini trianggulasi yang digunakan saat

pengumpulan data, yaitu berbeda-beda guna memperoleh data dari

sumber yang sama.

c. Kecukupan Refrensi

Adalah sebagai alat untuk menampung dan menyesuaikan

kritikan orang lain guna untuk mengevaluasi dan mempermudah

pemahaman terhadap apa yang diteliti.

H. Sitematika Penulisan

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, penulisannya mengacu

kepada pedoman penulisan skripsi UIN Mataram.

38

Ibid. hlm. 464.

Page 47: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

32

1. Bagian Awal

Pada bagian awal terdiri dari: sampul depan, judul, persetujuan

pembimbing, nota dinas pembimbing, pernyataan keaslian skripsi,

pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, dan daftar isi.

2. Bagian Isi

BAB I: Pendahuluan. Bab ini menguraikan tentang konteks penelitian,

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup dan setting

penelitian, telaah pustaka, kerangka teori, metode penelitian, dan

sistematika skripsi.

Bab II berisi paparan data dari penelitian yang ditemukan dilapangan.

Dalam hal ini peneliti mencoba menggambarkan secara singkat tentang

gambaran situs penelitian dan temuan-temuan dalam melakukan temuan

serta tanggapan dari beberapa responden.

Bab III, berisikan pembahasan dari penelitian ini yang termasuk di

dalamnya adalah proses dari analisa peneliti dalam melakukan penelitian

dilapangan berdasarkan dari temuan-temuan yang telah di paparkan pada

bab sebelumnya.

Bab IV, merupakan bab terakhir yang berisi penutup, memuat kesimpulan

dan saran-saran dalam penelitian ini.

3. Bagian Akhir

Pada bagian akhir terdiri dari : daftar pustaka, lampiran-lampiran terkait

objek kajian, dan riwayat hidup penulis.

Page 48: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

33

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Profil Perusahaan

PT Bukalapak.com (selanjutnya disebut “Bukalapak”) adalah

suatu perseroan terbatas yang salah satu jenis usahanya bergerak di

bidang jasa portal web. Bukalapak dalam hal ini menyediakan Platform

perdagangan elektronik (e-commerce) di mana Pengguna dapat

melakukan transaksi jual-beli barang dan menggunakan berbagai fitur

serta layanan yang tersedia. Setiap pihak yang berada di wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia dapat mengakses Platform Bukalapak1

untuk kemudian membuka lapak, menjual barang, membeli barang,

menggunakan fitur/layanan, atau hanya sekadar mengakses/mengunjungi

Platform Bukalapak. Sebagai penunjang bisnis dan penyedia Platform

perdagangan elektronik, Bukalapak menjamin keamanan dan kenyamanan

bagi para Pengguna.2

Aturan Penggunaan ini mengatur penggunaan seluruh layanan

yang terdapat pada Platform Bukalapak yang berlaku terhadap seluruh

Pengguna dan terhadap setiap Pihak yang menyampaikan permintaan atau

informasi kepada Bukalapak. Dengan mendaftar akun Bukalapak dan/atau

menggunakan Platform Bukalapak, maka Pengguna dianggap telah

1Platform Bukalapak adalah situs resmi www.bukalapak.com dan seluruh microsite resmi

beserta aplikasi resmi Bukalapak (berbasis Android dan iOS) yang dapat diakses melalui

perangkat komputer dan/atau perangkat seluler Pengguna. 2Admin bukalapak, “Pendahuluan” dalam https://www.bukalapak.com/terms#

introduction, di akses tanggal 16 April 2019

Page 49: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

34

membaca, mengerti, memahami dan menyetujui seluruh isi dalam Aturan

Penggunaan.

Bukalapak merupakan salah satu online marketplace terkemuka di

Indonesia yang menyediakan sarana jual–beli dari konsumen ke

konsumen. Semua orang dapat membuka toko online di Bukalapak dan

melayani pembeli dari seluruh Indonesia untuk transaksi satuan maupun

banyak. Bukalapak memiliki slogan jual-beli online mudah dan

terpercaya karena Bukalapak memberikan jaminan 100% uang kembali

kepada pembeli jika barang tidak dikirimkan oleh pelapak. Adapun Visi,

Misi, dan Logo Bukalapak dapat penulis paparkan di bawah ini:

a. Visi Bukalapak: Menjadi online marketplace nomor 1 di Indonesia

b. Misi Bukalapak: Memberdayakan UKM yang ada di seluruh penjuru

Indonesia.

c. Logo Bukalapak:3

3Ibid.

Page 50: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

35

2. Struktur Perusahaan

3. Layanan Bukalapak

Layanan secara kolektif adalah (a) Platform Bukalapak; (b)

Konten, fitur, layanan, dan fungsi apa pun yang tersedia di atau melalui

Platform oleh atau atas nama Bukalapak, termasuk Layanan Partner; dan

pemberitahuan email, tombol, widget, dan iklan. Berikut beberapa

layanan yang disediakan Bukalapak dalam menunjang tujuan yang ingin

dicapai, di antaranya:4

a. Platform

Bukalapak mengelola dan menyediakan Platform bagi

Pengguna untuk melakukan penjualan, promosi, mengunggah konten,

serta melakukan pembelian barang yang sesuai dengan Aturan

Penggunaan Bukalapak dengan alamat Situs www.bukalapak.com dan

4Ibid.

Page 51: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

36

seluruh microsite beserta aplikasi Bukalapak (berbasis Android dan

iOS) yang dapat diakses melalui perangkat komputer dan/atau

perangkat seluler Pengguna.

Sebagai pihak penyedia Platform, Bukalapak tidak berperan

sebagai penjual barang, melainkan sebagai media perantara bagi

Penjual dan Pembeli untuk melakukan transaksi melalui Platform

Bukalapak. Mohon untuk melihat point tentang pembebasan tanggung

jawab.

Bukalapak dapat atau tidak dapat melakukan penyaringan awal

terhadap Pengguna atau Konten atau informasi yang diunggah oleh

Pengguna di Platform Bukalapak, sehingga Bukalapak berhak untuk

menghapus setiap Konten atau informasi yang diunggah oleh

Pengguna di Platform Bukalapak apabila dianggap perlu dari waktu ke

waktu. Keputusan Bukalapak merupakan keputusan mutlak yang tidak

dapat diubah/digugat oleh Pengguna.

b. Sistem Pembayaran Bukalapak bekerja sama dengan Penyedia Jasa

Sistem Pembayaran (Bank dan Non-Bank) resmi yang diawasi oleh

Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan untuk menyediakan

sistem pembayaran guna memudahkan dan mengamankan setiap

transaksi yang berlangsung di Platform Bukalapak bagi para Pengguna

baik Pembeli maupun Pelapak (Penjual). Metode Pembayaran yang

disediakan melalui Platform Bukalapak, antara lain:

Page 52: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

37

1) Transfer Bank

2) Cicilan Kartu Kredit

3) Virtual Account

4) Cicilan Non-Kartu Kredit

5) In-store Payment (Gerai Offline Payment)

6) Internet Banking

7) Payment Gateway

8) Direct Debit

9) Uang Elektronik

c. Chat/Kirim Pesan

Bukalapak menyediakan fitur “Chat” / “Kirim Pesan” bagi Pengguna

untuk berkomunikasi satu sama lain antar Pengguna baik Pelapak

(Penjual) maupun Pembeli, untuk menanyakan produk yang ingin

dibeli sesuai dengan Aturan Penggunaan. Melalui fitur “Chat” /

“Kirim Pesan”, Pembeli dapat menanyakan barang yang hendak dibeli

kepada Pelapak (Penjual), yakni terkait dengan harga barang,

ketersediaan stok barang, ataupun hal lainnya yang dapat

mempengaruhi kondisi barang yang dibeli oleh Pembeli. Terdapat

beberapa fungsi yang terdapat pada Layanan “Chat” / “Kirim Pesan”,

antara lain:

1) Daftar “Chat” / “Kirim Pesan”

a) Mengaktifkan atau mematikan notifikasi suara.

b) Mematikan “Chat” / “Kirim Pesan”.

Page 53: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

38

c) Membuka halaman Kirim Pesan.

d) Melakukan pencarian Kirim Pesan.

e) Membuka jendela “chat” dari daftar Kirim Pesan.

f) Membuka jendela “chat” dari daftar langganan.

2) Jendela “Chat” / “Kirim Pesan”:

a) Melaporkan pengguna yang mengirimkan chat/pesan.

b) Memblokir pengguna yang mengirimkan chat/pesan.

c) Membuka chat/pesan yang dikirimkan pengguna lain, di

halaman pesan.

d) Melihat lapak pengguna yang mengirimkan chat/pesan.

e) Mengirim chat/pesan.

f) Melampirkan file foto/gambar (barang jualan milik pengguna

lain, barang jualan milik sendiri, gambar).

Pengguna disarankan untuk tidak menggunakan fitur “Chat” / “Kirim

Pesan” selain untuk kepentingan bertransaksi di Bukalapak.

d. Ekspedisi Pengiriman Barang Bukalapak bekerja sama dengan Partner

Ekspedisi Pengiriman Barang Resmi untuk menyediakan pilihan

metode pengiriman barang, guna memudahkan setiap transaksi yang

berlangsung di Platform Bukalapak, bagi para Pengguna baik Pembeli

maupun Pelapak (Penjual), kecuali untuk Layanan Ambil Sendiri.

Adapun Partner Ekspedisi Pengiriman Barang Resmi yang telah

bekerja sama dengan Bukalapak, antara lain:

Page 54: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

39

1) Ninja Xpress

2) TIKI

3) J&T

4) Go-Send

5) Pos Indonesia

6) SiCepat

7) Grab

8) JNE

9) Wahana

10) Alfatrex

11) Lion Parcel

e. Buka Bantuan

Buka Bantuan merupakan layanan yang disediakan oleh Bukalapak

untuk memfasilitasi penyelesaian masalah termasuk namun tidak

terbatas pada masalah transaksi antara Pembeli dan Pelapak (Penjual),

pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual, pelaporan pelanggaran

produk, dan lain-lain. Melalui layanan Buka Bantuan pengguna:

1) Pengguna dapat menanyakan dan mengajukan keluhan mengenai

segala hal terkait dengan transaksi di Bukalapak yang

berhubungan dengan Fitur/Produk, cara pembayaran, jasa

pengiriman, cara retur barang dan lain-lain.

2) Pengguna dapat langsung menghubungi Customer

Service Bukalapak untuk mendapatkan kebutuhan informasi dan

Page 55: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

40

menyelesaikan permasalahan yang dialami, baik terkait

permasalahan transaksi maupun yang selain permasalahan

transaksi.

3) Pengguna dapat menggunakan layanan Buka Bantuan sebagai

sarana aduan atas pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual,

duplikasi produk oleh pengguna lain, duplikasi foto/deskripsi.

4) Buka Bantuan merupakan fitur layanan pelanggan yang terdiri

dari daftar referensi seputar pertanyaan yang paling banyak

ditanyakan serta informasi omni channel yang dapat dipilih

seperti nomor call center, layanan email, hingga live chatsehingga

pelanggan dapat leluasa mengajukan pertanyaan atau keluhan

seputar produk, cara pembayaran, jasa pengiriman, cara retur

barang dan sebagainya.

f. Kode Verifikasi dan Verifikasi Dua Langkah

Bukalapak menyediakan fitur/layanan keamanan tambahan

yaitu Kode Verifikasi dan Verifikasi Dua Langkah, di mana Pengguna

akan dikirimkan Kode verifikasi yang bersifat rahasia sebagaimana

dijelaskan dalam butir E.6. Untuk menghindari penyalahgunaan akun,

Pengguna DILARANG menginformasikan kode verifikasi kepada

pihak lain termasuk namun tidak terbatas oleh pihak Bukalapak.5

5Ibid.

Page 56: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

41

g. Saldo

1) BukaDompet merupakan sarana penampung dana yang

disediakan oleh Bukalapak kepada setiap pengguna terdaftar.

BukaDompet dapat menyimpan dana hasil penjualan (remit), dana

hasil pengembalian transaksi (refund), dan dana pembayaran

transaksi.

Pengguna dapat mengelola saldo BukaDompet masing-masing

dengan melakukan penambahan saldo (top up) atau pencairan

(withdrawal) ke rekening bank yang didaftarkan. Melalui

BukaDompet, Pengguna dapat pula melakukan pembayaran untuk

layanan-layanan yang ada di Bukalapak seperti membeli paket

Push, Promoted Push, Premium Account, BukaIklan, E-voucher,

BukaEmas dan BukaReksa.

Terdapat 3 tab status pada fitur BukaDompet, yaitu Mutasi,

Pending dan Credits. Tab Mutasi menyimpan informasi

penambahan dan pengurangan saldo BukaDompet yang berhasil

dilakukan. Tab Pending menyimpan informasi penambahan dan

pencairan yang belum berhasil atau tertunda. Sedangkan tab

Credits menyimpan saldo yang dibeli, reward atau hadiah yang

didapatkan dari Bukalapak.

2) DANA adalah layanan uang elektronik berbasis server yang

diselenggarakan oleh PT Espay Debit Indonesia

Koe www.dana.id yang merupakan pemegang lisensi resmi

Page 57: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

42

dengan nama DANA yang telah memperoleh izin dari Bank

Indonesia. Dengan menggunakan layanan DANA, pengguna

setuju dengan syarat dan ketentuan yang ditentukan oleh DANA.

DANA bisa digunakan untuk proses pembayaran transaksi yang

terjadi di Bukalapak. Ketika terjadi pembatalan transaksi, uang

akan dikembalikan ke DANA atau ke BukaDompet jika limit

saldo DANA tidak mencukupi. Penambahan (Top Up) saldo

DANA bisa melalui platform Bukalapak.6

h. Buka Pengiriman

Buka Pengiriman adalah layanan pengiriman barang yang disediakan

oleh Bukalapak bagi Pengguna, di mana Bukalapak bekerja sama

dengan pihak jasa ekspedisi sebagai pihak penyedia jasa pengiriman

barang. Dalam hal ini Bukalapak hanya berperan sebagai media

perantara antara Pengguna layanan Buka Pengiriman dengan pihak

jasa ekspedisi pengiriman barang.

1) Pengguna tidak wajib berperan sebagai Penjual atau memiliki lapak

di Platform Bukalapak untuk menggunakan layanan Buka

Pengiriman, sehingga layanan Buka Pengiriman dapat digunakan

oleh siapa pun yang hendak melakukan pengiriman barang yang

telah memiliki akun Bukalapak.

6Ibid.

Page 58: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

43

2) Pengguna yang menggunakan layanan Buka Pengiriman dapat

melakukan pemantauan terhadap barang yang dikirim melalui

sistem Bukalapak.

3) Segala bentuk peraturan terkait dengan syarat dan ketentuan

pengiriman barang dalam layanan Buka Pengiriman sepenuhnya

ditentukan oleh pihak jasa ekspedisi pengiriman barang dan

sepenuhnya menjadi tanggung jawab pihak jasa ekspedisi

pengiriman barang.

4) Pengguna layanan Buka Pengiriman wajib membaca, memahami,

serta mengikuti syarat dan ketentuan pengiriman barang yang

ditentukan oleh pihak jasa ekspedisi pengiriman barang.

5) Pengguna layanan BukaPengiriman bertanggung jawab penuh atas

barang yang dikirimnya.

6) Segala bentuk risiko dan kerugian yang timbul akibat kerusakan,

kehilangan, kecacatan atau kekurangan jumlah pada barang selama

proses pengiriman barang berlangsung ataupun pada saat proses

pengiriman barang telah selesai, sepenuhnya menjadi tanggung

jawab dari pihak jasa ekspedisi.7

i. Ambil Sendiri

Layanan “Ambil Sendiri” adalah layanan di mana Pembeli

dapat mengambil barang secara langsung ke lokasi Pelapak (Penjual)

dengan batasan jarak tertentu. Pengguna dapat memilih

7Ibid.

Page 59: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

44

mempergunakan layanan ‘Ambil Sendiri’ (Pickup Service) untuk

pembelian barang di dalam Platform Bukalapak dengan ketentuan

sebagai berikut:

1) Layanan pengiriman Ambil Sendiri tidak berlaku untuk transaksi

yang menggunakan metode pembayaran Bukalapak Credits, kartu

kredit (Visa/Mastercard/JCB), Akulaku dan/atau Kredivo.

2) Fitur nego tidak dapat digunakan apabila Pembeli menggunakan

layanan Ambil Sendiri.

3) Alamat utama yang digunakan Pelapak (Penjual) akan dijadikan

sebagai alamat lapak. Alamat lapak adalah lokasi untuk Pembeli

mengambil barang.

4) Pelapak (Penjual) harus mengaktifkan notifikasi fitur “Chat”

sehingga memudahkan berkomunikasi langsung dengan Pembeli,

terutama ketika Pembeli sedang mengambil barang pesanannya.

5) Pelapak (Penjual) harus membuat kesepakatan waktu ambil

barang dengan Pembeli ketika barang telah siap diambil oleh

Pembeli.

6) Ketika Pelapak (Penjual) bertemu dengan Pembeli, Pelapak

(Penjual) perlu mengetahui: nomor transaksi, nama Pembeli,

barang yang dipesan, dan kode unik dari Pembeli sebelum

menyerahkan pesanan.

7) Kode unik akan digunakan untuk validasi dan konfirmasi bahwa

barang telah diterima oleh Pembeli.

Page 60: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

45

8) Jika dalam 7x24 jam sejak Pelapak melakukan konfirmasi

pengambilan barang, barang tidak diambil oleh Pembeli, maka

transaksi secara otomatis akan dibatalkan, dan uang akan

dikembalikan ke Buka Dompet Pembeli.

9) Jika Pembeli tidak melakukan konfirmasi terima barang setelah

2x24 jam barang diterima, maka transaksi dianggap selesai dan

Pelapak (Penjual) menerima uang hasil penjualan

serta feedback positif secara otomatis.8

4. Alamat Kantor

PT Bukalapak.com beralamal di Plaza City View Lt. 1 Jl.

Kemang Timur No. 22, Pasar Minggu Pejaten Barat Jakarta, Indonesia

12510, adapun Jam kerja: Setiap hari pukul 07:00 - 22:00 WIB.

Sedangkan Kantor Customer Service Bukalapak beralamat di Plaza

Kemang 88 Jl. Kemang Raya No. 88, Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Jakarta, Indonesia 12510, dengan jam kerja: Senin - Jum'at pukul 09.00 -

17.00 WIB.

5. Katalog Online

Katalog adalah fasilitas terbaru Bukalapak yang menyajikan

halaman terpusat produk-produk yang ada untuk pengalaman berbelanja

yang lebih baik. Pada halaman katalog, semua produk serupa akan

dikumpulkan menjadi satu. Calon pembeli dan penjual dapat menemukan

hal yang mereka perlukan di laman bukalapak.com dan di laman tersebut

8Ibid.

Page 61: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

46

tersedia juga berbagai tips dan peraturan yang berlaku bagi pengguna

Bukalapak.9

B. Praktik Persoalan Fraud dalam Sistem Jual Beli Online di Situs

bukalapak.com

Fraud atau yang sering dikenal dengan sebutan kecurangan atau

indikasi penipuan dalam transaksi online telah banyak terjadi terutama

dikalangan pembeli maupun penjual, yang sedikit tidaknya kejadian ini

mengakibatkan banyak penjual maupun pembeli mengalami kerugian besar,

sehingga mereka tidak dapat lagi meneruskan bisnis yang selama ini dirintis,

akibat dari persoalan yang tidak jelas tanpa disertai dengan bukti rinci terkait

adanya indikasi fraud.

Fraud sebagaimana tanggapan beberapa mahasiswa-mahasiswi UIN

Mataram yang bergelut di bidang jual beli online sebagaimana hasil

wawancara yang telah penulis lakukan, dipahami dengan persoalan

9Admin Bukalapak, “Katalog”, dalam https://www.bukalapak.com/c/handphone/hp-

smartphone?from=omnisearch&search_source=omnisearch_redirect, diakses tanggal 16 April

2019

Page 62: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

47

“Kecurangan di Dunia Maya”. Hal ini sebagaimana yang ditugaskan oleh

Ismi Jannatun Sholehah dengan Syulastin Amelia, menjelaskan bahwa fraud

merupakan sebuah persoalan yang sangat rumit dan memerlukan banyak

waktu untuk menyelesaikannya kepada pihak terkait (dunia maya), karena hal

tersebut merupakan tindakan curang yang dilakukan sedemikian rupa,

sehingga menguntungkan diri sendiri, kelompok, atau pihak lain (perorangan,

perusahaan atau institusi).10

Pemaparan senada diungkapkan oleh Khairul Tamimi dan Robby

Firmansyah menegaskan, fraud tersebut terjadi dikarenakan adanya unsur

penipuan yang dilakukan oleh penyedia layanan ataupun ketidakjelasan

transaksi pembelian maupun penjualan, sehingga sering kali mengakibatkan

pihak penyedia layanan menafsirkan salah terhadap transaksi tersebut dengan

melakukan peneguran dan sekaligus pembelokiran akun milik pelapak11

tanpa

adanya analisis ataupun bukti atas apa yang telah dilakukan penjual dan

pembeli.12

Secara jelas fraud menurut pemahaman pelapak Fajar Kamanizu

sebagaimana penjelasannya dalam komunitas Bukalapak hampir mirip

dengan apa yang dipahami oleh beberapa mahasiswa UIN Mataram di atas

bahwa fraud sama dengan curang. Transaksi terindikasi fraud adalah

10

Ismi Jannatun Sholehah, Wawancara, UIN Mataram, 18 April 2019

Syulastin Amelia, Wawancara, UIN Mataram, 18 April 2019 11

Pengguna terdaftar yang melakukan penjualan dan/atau penawaran Barang kepada para

Pengguna melalui lapak di Platform Bukalapak serta wajib mematuhi Aturan Penggunaan

Bukalapak beserta ketentuan-ketentuan lain termasuk namun tidak terbatas pada Kebijakan Privasi

Bukalapak. 12

Khairul Tamimi, Wawancara, UIN Mataram, 20 April 2019

Robby Firmansyah, Wawancara, UIN Mataram, 20 April 2019

Page 63: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

48

transaksi dari pembeli yang menggunakan cara-cara curang dengan

memanfaatkan celah sistem Bukalapak untuk mendapatkan barang secara

gratis. Sebaiknya jika ada transaksi, jangan langsung dikirim barangnya,

tunggu 3-4 jam, kalau tidak ada notifikasi dari Bukalapak bahwa transaksi itu

fraud. Transaksi fraud hanya terjadi dengan peluang sangat kecil, jadi tidak

usah khawatir kalau setiap transaksi masuk itu fraud.13

Indikasi fraud menurut Zulhamsyah Paretha, tidak pernah

diberitahukan oleh aplikasi bukalapak sebelum-sebelumnya, terkait kesalahan

ataupun transaksi yang dianggap melanggar aturan oleh bukalapak, melainkan

pihak bukalapak langsung mengirimkan sebuah email yang berisi bahwa

transaksi anda terindikasi fraud, seperti gambar di bahwa:

13

_______, “Komunitas Bukalapak, dalam https://komunitas.bukalapak.com/news/57207-

fojfrl, diakses Tanggal 26 April 2019

Page 64: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

49

Ketika email tersebut dilayangkan seringkali akun milik pembeli ataupun

penjual telah di nonaktifkan, akibatnya penjual maupun pembeli tidak dapat

lagi mengakses dana yang telah dikirimkan serta dana dalam Buka Dompet.

Dan pada akhirnya nasib penjual maupun pembeli mengalami kerugian besar

tanpa sedikitpun mengetahui secara jelas detail persoalan yang dianggap oleh

bukalapak sebagai persoalan fraud.14

Persoalan tersebut ditegaskan oleh Aminunllah dan Fajar Kamanizu,

pada dasarnya apa yang telah dilakukan Bukalapak dengan menonaktifkan

akun Bukalapak merupakan salah besar, sebab jika kembali melihat aturan

dalam ketentuan-ketentuan yang dibuat oleh bukalapak sendiri tidak secara

tegas menjelaskan mengenai persoalan fraud mulai dari akibat yang

ditimbulkannya, persoalan-persoalannya, pelanggarannya, faktor-faktor

pendorong terjadinya fraud, sanksi bagi yang melakukan dan lain-lain.

Sehingga, penjual dan pembeli dapat memahaminya dan lebih berhati-hati

lagi dalam melakukan transaksi di lain waktu apabila hal tersebut telah

dijelaskan dan ditegaskan dalam ketentuan Bukalapak.15

14

Ibid. 15

Ibid.

Page 65: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

50

Noho scooter menambahkan bahwa persoalan fraud ini,

mengakibatkan kerugian besar bagi para penjual, sebab apabila bukalapak

telah mengirimi email dan menonaktifkan akun sangat susah bagi pelapak

untuk menghubungi melalui CS bukalapak dalam menanyakan persoalan atau

kesalahan sehingga diindikasi sebagai fraud. Karena CS bukalapak jarang

merespons setiap chat yang dilontarkan terkait persoalan tersebut, tidak hanya

beberapa orang aja melainkan semua pelapak dalam komunitas bukalapak

mengeluh akibat tidak adanya solusi yang dihadirkan oleh bukalapak dalam

menyelesaikan persoalan tersebut.16

Dalam persoalan yang dialami Andi Dania S.P. Kronologisnya seperti

ini, saya pertama kali mendapat order dari alamat yang sama terus menerus

(Jl. Raya Semanan Kalideres Gang Haji Anim) itu di awal-awal Desember,

sampai akhirnya tanggal 5 Desember terkumpul 8 transaksi. Saya lalu dapat

16

Ibid.

Page 66: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

51

telepon dari Mbak Astrid mengaku pihak Bukalapak menghimbau agar saya

segera mengirimkan 8 transaksi tersebut. Akhirnya saya kirim paketnya.

Pembeli tersebut setiap hari masih melakukan orderan sampai

terkumpul 13 transaksi, yang semuanya saya kirimkan. Tetapi pada tanggal

10 Desember 2017, saya mendapat email dari Bukalapak bahwa transaksi-

transaksi tersebut terindikasi fraud. Tanpa ada kejelasan penipuan seperti apa

yang dimaksud. Yang jelas setiap transaksi yang sukses di lapak saya, saya

hanya menerima remit dana sebesar harga barang. Dan dana yang saya

keluarkan untuk ongkos kirim (sebesar Rp21.000) dipotong oleh pihak

Bukalapak.

Setelah saya perhatikan transaksi yang dianggap penipuan itu

memiliki alamat yang sama, sebenarnya tidak sama, ada perbedaan di nomor

rumah dan nama penerima. Rinciannya seperti ini :

Alamatnya sama ke Jl. Raya Semanan Gang Haji Anim (perbedaan ada di

nomor rumah)

No. 132 = 2 kali transaksi

No. 134 = 2 kali transaksi

No. 135 = 3 kali transaksi

No. 136 = 6 kali transaksi

Bahkan saya masih punya 4 transaksi yang belum saya kirimkan ke

alamat Semanan ini karena bertepatan weekend, dan ada beberapa transaksi

ke alamat lain yang tidak saya proses karena merasa trauma berjualan di

Bukalapak.

Page 67: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

52

Yang jadi pertanyaan apakah pembeli tidak bisa melakukan re-order di lapak

yang sama? Atau mungkin pembeli memanfaatkan promo yang diadakan

Bukalapak? Kalo memang seperti itu, ini murni kesalahan pembeli tetapi

kenapa ditimpakan ke pelapak? Dan harusnya Bukalapak bisa lebih safe,

mengingat Bukalapak termasuk marketplace yang punya nama besar. Kenapa

Bukalapak tidak membatasi 1 nomor handphone hanya bisa login untuk 4

akun seperti si “orange” misalnya. Agar pembeli tidak dapat melakukan

kecurangan dengan membuat banyak akun dan memanfaatkan promo

Bukalapak.

Pertanyaan selanjutnya. Kenapa pihak Bukalapak menelepon saya

untuk mengirim 8 transaksi tersebut? Padahal alamatnya semua hampir sama.

Kenapa Bukalapak tidak dari awal menyatakan ada indikasi fraud sehingga

saya tidak perlu mengirimkan barang ke pembeli? 13 transaksi saya kirim ke

alamat tersebut. Jadi ke 13 nya akan terindikasi sebagai fraud? 13 dikali

ongkos kirim Rp21.000 setiap transaksinya berarti saya merugi secara materi

Page 68: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

53

sebesar Rp273.000 dan saya rugi waktu juga untuk mengetik e-mail ke sana

kemari.

Saya sudah lampirkan semua bukti-bukti yang diperlukan melalui

email ke Bukalapak dengan subject “Bukalapak memotong saldo pelapak

tanpa mencari tahu kebenaran”. Bukti saldo saya terpotong, foto resi fisik,

foto paket, percakapan BBM dengan kurir yang sering jemput paket,

percakapan dengan pembeli, dan lain-lain. Semoga bukti-bukti tersebut bisa

mengembalikan apa yang menjadi hak saya. Apabila Bukalapak merasa ada

yang melakukan kecurangan, itu dari pihak pembeli, silahkan selesaikan

dengan pembeli karena masih sesama Jakarta. Tapi saya di Makassar, kalo

dekat saya langsung datangi pembelinya.17

Mengenai tanggapan dari pihak bukalapak sendiri mengenai persoalan

fraud, bukalapak meminta kepada penjual dan pembeli agar lebih tenang dan

dapat langsung menghubungi CS bukapalak untuk mengkonfirmasi persoalan

tersebut. Apa yang seharusnya dilakukan jika terkena fraud?

1. Tetap tenang dan jangan panik.

2. Ceritakan pada Ranger atau om/tante lainnya dikomunitas, agar

mendapatkan masukkan apa yang harusnya dilakukan.

3. Laporkan di Buka Bantuan atau Lewat Telegram.

4. Ceritakan asal usul masalahnya.

5. Berikan bukti – bukti yang akan mendukung laporan.

17

Andi Diana, S.P., “Mengalami Kerugian Karena Berjualan di Bukalapak”, dalam

https://mediakonsumen.com/2017/12/12/surat-pembaca/mengalami-kerugian-karena-berjualan-di-

bukalapak, diakses Tanggal 28 April 2019

Page 69: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

54

6. Setelah laporan diterima dan diberikan nomor tiket laporan, maka

sampaikan ke Community Engagement di komunitas bukalapak

setempat. Agar dibantu untuk menyelesaikannya.

Admin bukalapak menjelaskan apabila fraud baru terjadi sekali itu

tidak akan terkena pinalti yang parah, pelapak hanya tidak akan mendapatkan

feedback dari transaksi tersebut. Tetapi jangan pernah mengulanginya

kembali. Untuk itu, dalam menghindari terkena fraud, hindari yang dianggap

Pelanggaran di bukalapak, Jika ada pertanyaan dengan masalah-masalah fitur

Bukalapak, bergabunglah bersama kami di media sosial Komunitas

Bukalapak.18

Nurul Aini dan Noviana Dewi menegaskan bahwa persoalan fraud ini

terkadang oleh pihak bukalapak setelah dinonaktifkan sekian lama akan,

biasanya akan kembali diaktifkan dengan dana yang berada di dompet

bukalapak sesuai dengan dana sebelum dinonaktifkan, namun ada beberapa

18

Admin Bukalapak, “E-maill Indikasi Fraud”, Tanggal 28 April 2019, lihat juga dalam

diskusi Komunitas Bukalapak, “Diskusi”, dalam https://komunitas.bukalapak.com/ news/102323-

tips-trik-menghadapi-fraud-bukalapak, diakses Tanggal 28 April 2019

Page 70: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

55

orang yang mengalami indikasi fraud sampai beberapa bulan atau dalam

waktu yang cukup lama tidak dinonaktifkan kembali, yang pada akhirnya

sering pelapak mengungkapkannya melalui media online dalam

mengungkapkan apa yang dialaminya. Sebenarnya indikasi fraud yang

dipersoalkan bukalapak belum jelas, karena banyak pelapak masih bertanya-

tanya tempat kesalahan atau hal yang dianggap penipuan seperti apa,

layaknya dialami oleh saya sendiri. Dalam persoalannya, waktu itu transaksi

yang digunakan adalah pembelian. Dan banyak dari teman-teman memesan

barang ke saya, sehingga pada saat itu order dari teman-teman beragam dan

cukup banyak. Biasanya sebelum melakukan pesanan, pemesan selalu

mencari promo yang dipromosikan oleh bukalapak, baik gratis ongkos kirim

(ONGKIR), cash back, potongan harga dan lain-lain.

Pada saat itu, yang didapatkan adalah promo gratis ONGKIR dalam

ketentuan promo tersebut tidak dibatasi minimal transaksinya dan berapa kali

promo tersebut digunakan. ONGKIR yang didapatkan, tidak dipotong

seluruhnya melainkan tergantung besaran transaksinya terkadang

mendapatkan potongan ONGKIR penuh dan terkadang tidak (potongan Rp.

10.000,- Rp. 20.000,-). Singkat cerita, ketika barang telah dipesan seluruhnya

sesuai dengan pesanan, dan pesanan tersebut dalam tahap proses penjual.

Beberapa hari kemudian kembali saya melakukan proses pengecekan

transaksi tersebut apakah telah berganti ke proses pengiriman ataukah belum

sama sekali, ternyata setelah ingin login ke akun bukalapak tiba-tiba muncul

kata-kata sebagai berikut:

Page 71: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

56

Setelah melakukan beberapa kali login jawabannya tetap sama, akhirnya saya

berusaha mencari tahu dan ternyata persoalan ini sudah banyak yang

merasakan (Indikasi fraud). Karena panik akhirnya saya langsung

menghubungi CS Bukalapak melalui buka bantuan tetapi hingga saat ini tidak

ada kejelasan oleh pihak bukalapak terkait kesalahan yang saya alami.

Page 72: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

57

Page 73: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

58

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Praktik Persoalan Fraud dalam Sistem Jual Beli Online di Situs

Bukalapak.com

Terkadang sebuah transaksi tidak selalu berjalan mulus, begitupun

dengan apa yang dialami oleh para penjual atau pembeli dalam transaksi Jual

Beli Online yang salah satunya disediakan oleh aplikasi/situs bukalapak.

Fraud atau yang sering dikenal dengan tindak kecurangan di dunia online

sebagaimana pemaparan sebelumnya, apabila disimak dan dianalisis dari

penjelasan informan dari beberapa kalangan di atas sangat memberikan

dampak yang luar biasa menurut hemat penulis. Sehingga tidak sedikit dari

para penjual khususnya mengalami kerugian yang cukup besar dari hilangnya

sejumlah dana dari modal usaha yang mereka kumpulkan selama ini.

Dalam hal menanggulangi persoalan tersebut, pihak bukalapak

menurut hemat penulis tidak seharusnya melakukan pemblokiran terhadap

akun milik penjual ataupun pembeli. Karena bisa saja indikasi penipuan

tersebut tidak dilakukan oleh kedua belah pihak yang bertransaksi melainkan

ada unsur pihak lain yang sengaja melakukan hal tersebut, sehingga perlunya

analisis/mengamati terlebih dahulu sebab dari persoalan tersebut muncul yang

nantinya tidak menimbulkan pemikiran negatif di antara penjual sebagaimana

yang diungkapkan oleh Zulhamsyah Paretha, “indikasi fraud tidak pernah

diberitahukan oleh aplikasi bukalapak sebelum-sebelumnya, terkait kesalahan

ataupun transaksi yang dianggap melanggar aturan oleh bukalapak, melainkan

Page 74: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

59

pihak bukalapak langsung mengirimkan sebuah email yang berisi bahwa

transaksi anda terindikasi fraud.

Ketika email tersebut dilayangkan seringkali akun milik pembeli

ataupun penjual telah di nonaktifkan, akibatnya penjual maupun pembeli

tidak dapat lagi mengakses dana yang telah dikirimkan serta dana dalam Buka

Dompet. Dan pada akhirnya nasib penjual maupun pembeli mengalami

kerugian besar tanpa sedikitpun mengetahui secara jelas detail persoalan yang

dianggap oleh bukalapak sebagai persoalan fraud”. Apabila kejadian tersebut

dapat diminimalisir terlebih dahulu indikasi kecurigaan dari Pelapak bahwa

bukalapak sengaja melakukan hal tersebut dalam memperoleh keuntungan

yang lebih, tidak akan membuahkan pemikiran negatif melainkan

menghasilkan positif atas itikad baik pihak bukalapak dalam menyelesaikan

persoalan tersebut.

Sehubungan penjelasan di atas, terbangunnya komunikasi antara

pelapak dan CS bukalapak menurut hemat penulis harus tetap dijaga. Sebab

apabila komunikasi terputus seringkali akan menimbulkan pemikiran-

pemikiran yang negatif oleh pelapak atas hilangnya kontak dengan CS

bukalapak. Akibatnya, pelapak menganggap bahwa ada indikasi tidak baik

yang dilakukan oleh bukalapak tanpa adanya konfirmasi atau penjelasan

secara rinci sehingga akun milik pelapak dinonaktifkan dan dianggap sebagai

persoalan fraud. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Aminunllah dan

Fajar Kamanizu, “pada dasarnya apa yang telah dilakukan Bukalapak dengan

menonaktifkan akun Bukalapak merupakan salah besar, sebab jika kembali

Page 75: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

60

melihat aturan dalam ketentuan-ketentuan yang dibuat oleh bukalapak sendiri

tidak secara tegas menjelaskan mengenai persoalan fraud mulai dari akibat

yang ditimbulkannya, persoalan-persoalannya, pelanggarannya, faktor-faktor

pendorong terjadinya fraud, sanksi bagi yang melakukan dan lain-lain.

Sehingga, penjual dan pembeli dapat memahaminya dan lebih berhati-hati

lagi dalam melakukan transaksi di lain waktu apabila hal tersebut telah

dijelaskan dan ditegaskan dalam ketentuan Bukalapak”.

Oleh karena itu, bukalapak dan pelapak harus tetap menjaga

koordinasi yang baik antara satu sama lain, sehingga persoalan-

persoalan/indikasi dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab dapat

diminimalisir dengan hubungan dan kerja sama yang baik. Dengan

meningkatkan komunikasi, mengupgrade situs bukalapak agar lebih baik lagi,

dan yang lebih penting perlunya melakukan sosialisasi melalui online dalam

menjelaskan kepada pelapak terkait transaksi-transaksi yang dianggap

bukalapak sebagai pelanggaran dari timbulnya indikasi fraud.

Dengan timbulnya kegiatan tersebut, nantinya dapat melahirkan

ketentuan-ketentuan baru terkait fraud serta pelapak-pelapak yang baru

mendaftarkan diri dapat secara langsung mempelajarinya dan lebih berhati-

hati dalam bertransaksi, akibatnya apa yang menjadi persoalan selama ini

sedikit demi sedikit akan mengalami perbaikan dan rasa kepercayaan di

antara pelapak dan pihak bukalapak tetap selalu terjaga.

Page 76: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

61

B. Pandangan Hukum Bisnis Syariah Terhadap Persoalan Fraud dalam

Sistem Jual Beli Online di Situs Bukalapak.com

Jual beli online dalam Islam diistilahkan dengan Jual Beli Salam yang

merupakan salah satu akad yang digunakan dalam melakukan transaksi jual

beli terkait dengan objek yang diperjualbelikan. Bai’ al-salam adalah

transaksi jual beli yang dilakukan dengan terlebih dahulu memesan barang,

barangnya dibayar pada waktu memesan baru di kemudian hari barang yang

dipesan diberikan kepada penjual dengan batas waktu yang disepakati oleh

penjual dan pembeli.

Apabila melihat dari penjelasan di atas, bahwa pada dasarnya jual beli

salam dengan jual beli online maknanya sama, hanya saja perbedaannya jual

beli online dihadirkan dalam bentuk sebuah aplikasi atau website dengan pola

model katalog yang di mana pembeli hanya tinggal mencari barang yang Ia

inginkan dengan memperhatikan spesifikasi yang telah dipaparkan oleh

penjual dalam aplikasi ataupun website yang telah disediakan oleh pihak

ketiga (dalam hal ini penyedia layanan bukalapak (jual beli online)).

Kebolehan jual beli seperti ini terdapat dalam al-Qur’an surah al-Baqarah (2)

ayat 282:

89; <>? A CDا <Fا HIJK LNOIاJP ا إذاSOAا HI TF9 اUI VI...........هSXN1

Sehingga jelas, bahwa jual beli online pada dasarnya sah-sah saja

selama telah sesuai dengan rukun dan syaratnya. Hal lain yang membedakan

jual beli online dan salam adalah hadirnya pihak ketiga padahal dalam

1Lihat penjelasan dalam BAB I h. 20

Page 77: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

62

definisi salam tidak dijelaskan pihak ketiga melainkan didasarkan pada

kesepakatan penjual dan pembeli, namun hadirnya pihak ketiga di sini apabila

dicermati sangat memberikan kemudahan bagi penjual dan pembeli dalam

memperjualbelikan barangnya layaknya Pasar. Sehingga, pihak ketiga hanya

membantu/menolong penjual maupun pembeli dalam menjual ataupun

menemukan barang yang diinginkannya. Sebagaimana firman Allah SWT.

L واJ_Fوان واS[Pا aا <bc اSd9و_P eى وS[NFوا jXFا <bc اSd9و_Pو JIJk إن الله الله اF_]9ب

Artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (QS. al-Mâidah [5]:2)

Transaksi jual beli online yang beredar di masyarakat Indonesia

khususnya Bukalapak telah memberikan keamanan bagi para penjual dan

pembeli seperti halnya jaminan uang kembali 100%, barang rusak dan lain-

lain. Namun, adakalanya ada beberapa persoalan menimbulkan kerugian yang

cukup besar sehingga pihak-pihak tersebut tidak dapat menemukan solusi

yang baik, akibatnya banyak dari para pihak yang merasa dirugikan dan

diperlukan tidak adil. Salah satu persoalan tersebut yang saat-saat ini menjadi

bahan perbincangan di media online dan sekaligus menjadi sandaran

penelitian penulis adalah masalah fraud.

Fraud sebagaimana penjelasan dan pemaparan para admin bukalapak

dan pelapak merupakan suatu transaksi dari pembeli yang menggunakan cara-

cara curang dengan memanfaatkan celah sistem bukalapak untuk

mendapatkan barang secara gratis. Pendapat lain juga diutarakan Khairul

Tamimi dan Robby Firmansyah menegaskan, fraud tersebut terjadi

Page 78: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

63

dikarenakan adanya unsur penipuan yang dilakukan oleh penyedia layanan

ataupun ketidakjelasan transaksi pembelian maupun penjualan, sehingga

sering kali mengakibatkan pihak penyedia layanan menafsirkan salah

terhadap transaksi tersebut dengan melakukan peneguran dan sekaligus

pembelokiran akun milik pelapak tanpa adanya analisis ataupun bukti atas

apa yang telah dilakukan penjual dan pembeli. Apabila menelaah penjelasan

tersebut, sangat jelas bahwa hal tersebut merupakan indikasi penipuan dengan

menyalahgunakan milik orang lain dalam mengambil keuntungan. Padahal

dalam Hukum Bisnis Syariah maupun dalam Hukum Konvensional melarang

atau tidak dibenarkan melakukan tindakan tersebut. Sebagaimana firman

Allah dalam al-Qur’an surah An’nisa (2) ayat : 29

SOA... L|Oا Sb8VP eا أSAا9XF9K L|O~K L|FطC إe أن 9I9{NdS|P أ9UI اHITF آ A اضjP Hc 2رة

Dalam beberapa pasal di Kitab Undang-undang Hukum Pidana

(KUHP) menjelaskan tentang pengertian fraud (penipuan):

Pasal 362 : tentang Pencurian, “Barang siapa mengambil barang sesuatu,

yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud

untuk dimiliki secara melawan hukum, diancam karena pencurian, dengan

pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana denda paling banyak

sembilan ratus rupiiah”.3

Pasal 368 ayat (1) : tentang Pemerasan dan pengancaman, “Barang siapa

dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara

melawan hukum , memaksa seseorang dengan kekerasan atau ancaman

kekerasan untuk memberikan barang sesuatu, yang seluruhnya atau

sebagian adalah kepunyaan orang itu atau orang lain, atau supaya

membuat utang atau menghapus piutang, diancam karena pemeerasan,

dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun”.4

2Lihat penjelasan pada Bab I h. 3 3 KUHP (Kitab Undang-undang Hukum Pidana) dan KUHAP (Kitab

Undang-undang Hukum Acara Pidana), (Surabaya: Grahamedia Prress, 2012), hlm. 102. 4Ibid…, hlm. 104.

Page 79: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

64

Ada beberapa undang-undang yang mengatur terkait dengan

persoalan fraud (penipuan) di antaranya Kitab Undang-undang Hukum

Pidana (KUHP), ITE No. 11 Tahun 2008 dan Fatwa MUI. Sehingga,

terlihat jelas bahwa fraud (penipuan) sangat dilarang baik dalam Hukum

Nasional dan Hukum Bisnis Syariah, dan barang siapa yang melanggarnya

akan dikenakan sanksi yang setimpal.

Dalam kasus yang terjadi di bukalapak justru menjadi menarik

untuk dikaji, indikasi dari fraud tersebut itu justru tidak memberikan

kejelasan-kejelasan yang detail terkait transaksi apa saja yang

diindikasikan sebagai persoalan fraud. Melainkan pihak bukalapak hanya

menjustifikasi secara langsung dari pelapak yang sering menggunakan

kupon diskon, mendapat order dari alamat yang sama terus menerus

sebagaimana yang dialami oleh Andi Dania S.P. yang menganggap bahwa

itu merupakan hal yang wajar bagi pembeli dalam membeli suatu barang,

namun versi bukalapak transaksi tersebut dianggap sebagai indikasi fraud

akibatnya pihak penjual seringkali merasa kebingungan akibat dari tidak

ada kejelasan dan keterangan yang diberikan bukalapak.

Pada dasarnya apa yang dilakukan oleh penjual tidak ada salahnya

karena menurut hemat penulis, ia hanya menjual barangnya dalam meraup

keuntungan dalam meneruskan bisnisnya. Untuk itu, pihak bukalapak

tidak harus menonaktifkan akun milik penjual ataupun pembeli yang

mengakibatkan mereka mengalami kerugian yang cukup besar akibat dari

indikasi fraud dari bukalapak yang belum tentu jelas kejelasannya

Page 80: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

65

kesalahan pembeli ataupun penjual. Untuk itu menurut hemat penulis,

bukalapak harus memusyawarahkannya terlebih dahulu serta menganalisis

lebih lanjut persoalan di antara pelapak dengan penyedia layanan,

sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi pihak lain yang tidak sama

sekali ada niat untuk melakukan kecurangan.

Selain itu, penulis berpendapat agar bukalapak mengadakan

sosialisasi lebih lanjut atau semacam ketentuan yang menjelaskan

persoalan fraud, yang nantinya pembeli maupun penjual dapat lebih

berhati-hati lagi ketika akan bertransaksi dan mereka dapat mengetahui

secara langsung pihak-pihak yang ingin melakukan penipuan atau pun

kecurangan, yang mengakibatkan pihak penjual dan penyedia layanan

(bukalapak) tidak mengalami kerugian besar atas apa yang dilakukan oleh

orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Apabila hal tersebut dapat

direalisasikan dengan baik kecurigaan atau pun pertanyaan-pertanyaan

seperti di bawah ini tidak akan pernah terulang kembali.

Apakah pembeli tidak bisa melakukan re-order di lapak yang

sama? Atau mungkin pembeli memanfaatkan promo yang diadakan

Bukalapak? Kalo memang seperti itu, ini murni kesalahan pembeli tetapi

kenapa ditimpakan ke pelapak? Dan harusnya Bukalapak bisa lebih safe,

mengingat Bukalapak termasuk marketplace yang punya nama besar.

Kenapa Bukalapak tidak membatasi 1 nomor handphone hanya bisa login

untuk 4 akun seperti si “orange” misalnya. Agar pembeli tidak dapat

Page 81: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

66

melakukan kecurangan dengan membuat banyak akun dan memanfaatkan

promo Bukalapak.

Pertanyaan selanjutnya. Kenapa pihak Bukalapak menelepon saya

untuk mengirim 8 transaksi tersebut? Padahal alamatnya semua hampir

sama. Kenapa Bukalapak tidak dari awal menyatakan ada indikasi fraud

sehingga saya tidak perlu mengirimkan barang ke pembeli? 13 transaksi

saya kirim ke alamat tersebut. Jadi ke 13 nya akan terindikasi sebagai

fraud? 13 dikali ongkos kirim Rp21.000 setiap transaksinya berarti saya

merugi secara materi sebesar Rp273.000 dan saya rugi waktu juga untuk

mengetik e-mail ke sana kemari.

Pertanyaan-pertanyaan di atas, seharusnya menjadikan bukalapak

lebih meningkatkan keamanan aplikasinya, mulai dari pemberlakuan

penggunaan kupon gratis, double akun, dan hal-hal lainnya yang sangat

mudah terindikasi fraud. Sehingga kepercayaan masyarakat yang telah

membuat bukalapak menjadi seperti sekarang ini dapat terjaga dan selalu

menjadi aplikasi yang unggul dalam dunia jual beli online. Tentunya itu

semua akan dapat dilaksanakan apabila manajemen SDM, IT, Keamanan

lebih ditingkatkan lagi. Karena dalam Hukum Bisnis Syariah kesuksesan

sebuah bisnis tergantung bagaimana perusahaan tersebut memenej

Bisnisnya sehingga dapat terus mencapai target yang ditentukan begitu

pun dalam ranah Bisnis Konvensional.

Page 82: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

67

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan pengkajian dan analisis terkait persoalan fraud,

penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Analisis Praktik Persoalan Fraud dalam Sistem Jual Beli Online di Situs

Bukalapak.com

Persoalan fraud yang terjadi dalam praktik jual beli online di situs

bukalapak, pada dasarnya terdapat kesalahpahaman atau kurangnya

koordinasi antara pihak penyedia layanan dengan pihak pelapak yang

mengakibatkan pihak bukalapak selalu mengambil keputusan tanpa

menganalisis atau pun meninjau kembali dari transaksi yang dilakukan

oleh pembeli dan penjual.

2. Pandangan Hukum Bisnis Syariah Terhadap Persoalan Fraud dalam

Sistem Jual Beli Online di Situs Bukalapak.com

Dalam Islam persoalan fraud ini sangat tidak dibenarkan, karena ini

dianggap sebagai penipuan dengan menyalahgunakan milik orang lain,

sehingga mengalami kerugian yang cukup besar atas apa yang

dilakukannya. Untuk itu, dalam Hukum Bisnis Syariah kejadian tersebut

tidak dibenarkan dan ganti rugi atas apa yang dilakukannya.

B. Saran

1. Diharapkan kepada pihak bukalapak agar lebih meningkatkan keamanan

aplikasinya, sehingga pelapak merasa nyaman terhadap transaksi-transaksi

Page 83: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

68

yang dilakukannya tanpa merasa rugi ataupun takut adanya indikasi fraud

baik dari kalangan internal maupun eksternal.

2. Diharapkan kepada pihak pelapak (penjual) berhati-hati dalam bertindak

sebelum melakukan transaksi sehingga kemungkinan dapat mencegah

terjadinya fraud.

Page 84: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

69

DAFTAR PUSTAKA

_______,“Komunitas Bukalapak, dalam https://komunitas.bukalapak.com/

news/57207-fojfrl, diakses Tanggal 26 April 2019

Abdul Futuh Shabri, Sukses Bisnis Berkat Wasiat Nabi, Jakarta Timur : Pustaka

Al-Kautsar, 2007.

Abu Hasan Muslim bin al-Hajjaj, Ensiklopedia Hadits versi Dekstop: Shahih

Muslim, terj. Lembaga Ilmu dan Dakwah serta Publikasi Sarana

Keagamaan, Jakarta: Lidwa Pusaka, 2015.

Abu Hasan Muslim bin al-Hajjaj, Shahih Muslim, Riyadh: Darul Tayyibah

Linnasyr Wat Tauzi, 2006, Jilid 2.

Admin Bukalapak, “E-maill Indikasi Fraud”, Tanggal 28 April 2019, lihat juga

dalam diskusi Komunitas Bukalapak, “Diskusi”, dalam

https://komunitas.bukalapak.com/ news/102323-tips-trik-menghadapi-

fraud-bukalapak, diakses Tanggal 28 April 2019

Admin Bukalapak, “Katalog”, dalam https://www.bukalapak.com/

c/handphone/hpsmartphone?from=omnisearch&search_source=omnisearc

h_redirect, diakses tanggal 16 April 2019

Admin bukalapak, “Pendahuluan” dalam https://www.bukalapak.com/terms#

introduction, di akses tanggal 16 April 2019

Ahmad Wardi Muslih, Fiqih Muamalat, Jakarta, Amzah, 2010.

Andi Diana, S.P., “Mengalami Kerugian Karena Berjualan di Bukalapak”, dalam

https://mediakonsumen.com/2017/12/12/surat-pembaca/mengalami-

kerugian-karena-berjualan-di-bukalapak, diakses Tanggal 28 April 2019

Ardhata Nurafian, “Perjanjian Jual Beli Online di EComerceForum Jual Beli Pada

Situs www.Kaskus.co.id”, Skripsi UMM, Surakarta, 2013.

Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: Penerbit J-ART,

2005.

Garasi Exsarami, Praktik Akad Mudharabah Dalam Pelaksanaan Produk Investasi

Online di SyariahBRI Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur,

Skripsi IAIN Mataram, Mataram 2013.

Ghufron Ihsan, Fiqh Muamalat, Jakarta :Prenada Media Grup, 2008.

Herlan Firmansyah, “Bisnis Online dalam Perspektif Ekonomi Syariah”,

dalam http//www.kabarcianjur.com/2015/06/bisnis-online-dalam-

perspektifekonomi.html, diakses tanggal 31 Januari 2018.

Page 85: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

70

Husaini Husman, dkk, Metode Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 1996.

Idri, Hadis Ekonomi. Ekonomi dalam Perspektif Hadis Nabi, Jakarta:

Prenadamedia Group, 2015.

Kompilasi Hukum Islam

KUHP (Kitab Undang-undang Hukum Pidana) dan KUHAP (Kitab

Undang-undang Hukum Acara Pidana), Surabaya: Grahamedia Prress,

2012.

Mardani, Fiqih Ekonomi Syariah, Jakarta, Kencana Prenadamedia Group, 2012.

Miftahul Huda, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi, Mataram : IAIN Mataram,

2016.

Miftahul Huda, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi, Mataram : IAIN Mataram,

2016.

Muhamad Ali, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia, 1995.

Muhammad HarfinZuhdi, Muqaranah Mazahib Fil Muamalah, Mataram:

Sanabil, 2015.

Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, Jakarta : Gaya Media Pratama, 2007.

Rachamat Syafi’i, Fiqih Muamalah, Bandung: Pustaka Setia, 2012.

Riyanto Yatim, Metodologoi Penelitian Pendidikan, Surabaya: PT Usaha

Nasional, 2011.

Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung :Alfabeta, 2014.

Sugiyono, Metodologi Penelitian Bisnis,Bandung : Alfabeta, 2008.

Syaikh ‘Isa bin Ibrahim ad-Duwaisy, “Jual Beli Salam, Jual Beli Ajil, Jual Beli

Taqsith (Kredit), ”dalam https://almanhaj.or.id/4032-jual-beli-salam-jual-

beli-ajil-jual-beli-taqsith-kredit.html, diakses tanggal 22 Maret 2018.

Ulbersilalahi, Metodologi Penelitian Sosial, Bandung: PT. Refika

Wawan Djunaedi, Fiqih, Jakarta : PT. Listafariska Putra, 2008.

Zainuddin Ali, Hukum Ekonomi Syariah, Jakarta: Sinar Grafika, 2008.

Page 86: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

71

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 87: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam
Page 88: TINJAUAN HUKUM BISNIS SYARIAH TERHADAP ... - UIN …etheses.uinmataram.ac.id/66/1/Lalu Muhammad Irwan Sani 152141144.pdftinjauan hukum bisnis syariah terhadap persoalan fraud dalam

KEMENTRIAN AGAMA REPOBLIK INDONESIA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

FAKULTAS SYARIAH Jl. Pendidikan No.35 Mataram, Telp. 0370.621298 Fax. 625337 Mataram

BIODATA

1. Nama : Lalu Muhammad Irwan Sani

2. Alamat : Kedome

3. Tempat, Tanggal Lahir : Kedome, 20 Juni 1993

4. Agama : Islam

5. Warga Negara : MNI

6. Jenis Kelamin : Laki-Laki

7. NO. HP/Email : 087849095502/[email protected]

om

8. Asal Sekolah :

a. SD : Sekolah Dasar Negeri 5 Tanjung Luar

b. SMP : Sekolah Menegah Pertama Negeri 2

Keruak

c. SMK : Sekolah Menegah Kejuruan Negeri 1

Sakra bidang keahlian Agrobisnis

Sumberdaya Perairan

9. Nama Orangtua :

a. Ayah : L Sahpan

b. Ibu : Fatimah

10. Organisasi : a. Anggota Front Mahasiswa

Nasional Ranting UIN

Mataram

b. Anggota Sekolah Politik NTB

c. Kader Himpunan Mahasiswa

Islam MPO Universitas

Muhammadiah Mataram

d. Anggota UKM LPM Ro’yuna

UIN Mataram

Mataram, 12 Desember 2019

Lalu Muhammad Irwan Sani