BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance ...repository.ump.ac.id/9086/3/Bangkit Andriawan BAB...

31
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance Movement Therapy 1. Pengertian Dance Movement Therapy adalah suatu psikoterapeutik yang menggunakan gerakan sebagai integrasi fisik dan emosional yang bersifat holistik (Pericleous, (2012) dalam Junaidin (2017)). Dance Movement Therapy merupakan latihan fisik yang bersifat rekreasional, sarana komunikasi verbal dan non-verbal, sarana ekspresi diri dengan gerakan, interaksi sosial, dan pelepas ketegangan. Dance Movement Therapy merupakan psikoterapi dengan menggunakan tarian dan gerakan dimana setiap orang dapat ikut serta secara kreatif dalam proses untuk memajukan integrasi emosional, kognitif, fisik, dan sosial (Setyoadi & Kushariyadi, 2011). Dance movement therapy menekankan keselarasan dan konektivitas antara verbal dan non-verbal dari cara berekspresi. Namun penilaian dan terapi dapat dilanjutkan sepenuhnya di bidang non-verbal gerakan, sentuh, irama, dan interaksi spasial, sehingga pendekatan cocok dengan kebutuhan orang yang tidak dapat berpartisipasi dalam psikoterapi yang berorientasi dalam bentuk lisan (Chaiklin 2009, dalam Lais 2012). Dance movement therapy diberikan bagi individu dan kelompok terapi dalam konteks kesehatan, pendidikan, sosial, dan dalam latihan Asuhan Keperawatan Pada ..., BANGKIT ANDRIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance ...repository.ump.ac.id/9086/3/Bangkit Andriawan BAB...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance ...repository.ump.ac.id/9086/3/Bangkit Andriawan BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance Movement Therapy 1. Pengertian

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Teori Dance Movement Therapy

1. Pengertian

Dance Movement Therapy adalah suatu psikoterapeutik yang

menggunakan gerakan sebagai integrasi fisik dan emosional yang bersifat

holistik (Pericleous, (2012) dalam Junaidin (2017)). Dance Movement

Therapy merupakan latihan fisik yang bersifat rekreasional, sarana

komunikasi verbal dan non-verbal, sarana ekspresi diri dengan gerakan,

interaksi sosial, dan pelepas ketegangan.

Dance Movement Therapy merupakan psikoterapi dengan

menggunakan tarian dan gerakan dimana setiap orang dapat ikut serta

secara kreatif dalam proses untuk memajukan integrasi emosional,

kognitif, fisik, dan sosial (Setyoadi & Kushariyadi, 2011). Dance

movement therapy menekankan keselarasan dan konektivitas antara verbal

dan non-verbal dari cara berekspresi. Namun penilaian dan terapi dapat

dilanjutkan sepenuhnya di bidang non-verbal gerakan, sentuh, irama, dan

interaksi spasial, sehingga pendekatan cocok dengan kebutuhan orang

yang tidak dapat berpartisipasi dalam psikoterapi yang berorientasi dalam

bentuk lisan (Chaiklin 2009, dalam Lais 2012).

Dance movement therapy diberikan bagi individu dan kelompok

terapi dalam konteks kesehatan, pendidikan, sosial, dan dalam latihan

Asuhan Keperawatan Pada ..., BANGKIT ANDRIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance ...repository.ump.ac.id/9086/3/Bangkit Andriawan BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance Movement Therapy 1. Pengertian

7

pribadi. Terapi tari dan gerak tidak hanya mengajarkan kemampuan

menari atau latihan tari. Dance movement therapy mempunyai dua asumsi

pokok yaitu bagaimana klien dapat mengontrol diri dan mengekspresikan

perasaan serta merupakan pendekatan holistis yang penting bagi tubuh,

proses berpikir, dan bekerja pada integrasi diri (Setyoadi & Kushariyadi,

2011).

Individu selalu mengungkapkan diri dalam gerak dan tari,

mengungkapkan rasa terima kasih. Perilaku individu yang dikenal dengan

baik ini dapat dilihat sebagai dasar terapi tari dan gerak. Berikut

merupakan beberapa model dan kerangka teori digunakan untuk

mendeskripsikan proses dan hasil akhir Dance Movement Therapy

(Setyoadi & Kushariyadi, 2011).

a. Psikoterapi Nonverbal Yang Expresif Dan Kreatif

Dance Movement Therapy berpusat pada klien, nonverbal, dan

bottom-up (body-mind) therapy. Gerakan merupakan pengalaman

secara langsung dan menyertakan komunikasi non-verbal yang

didasarkan pada tubuh. Gerak dapat memberikan pelepasan fisik

terhadap yang dapat dialami sebagai sebuah aliran seperti proses

kreatif dalam interaksi dengan penerimaan orang lain (Setyoadi &

Kushariyadi, 2011).

b. Ilmu Saraf Dan Cermin Neuron

Penelitian pada ilmu saraf menerangkan bahwa otak berkembang

sebagai organ sosial tubuh. Cermin neuron merupakan sistem yang

Asuhan Keperawatan Pada ..., BANGKIT ANDRIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance ...repository.ump.ac.id/9086/3/Bangkit Andriawan BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance Movement Therapy 1. Pengertian

8

menghubungkan persepsi terhadap tindakan. Saat tindakan disengaja

diobservasi, cermin neuron yang sama akan menyala seperti saat

individu mengamati tindakan yang memainkan perilaku yang sama.

Sementara otak bekerja sedemikian keras untuk mengerti maksud dan

perasaan orang lain, serta melakukan proses berpikir dan perwujudan

(Setyoadi & Kushariyadi, 2011).

c. Neurologi Interpersonal

Individu yang mendapat perasaan langsung dari dirinya sendiri akan

mencapai sukses beberapa tingkat pada integrasi neuron yang koheren

secara internal dan tersedia bagi hubungan interpersonal. Integrasi

dari logis sisi kiri dengan otobigrafi sisi kanan otak dapat

menghasilkan pemahaman diri yang menjadi perasaan dari hidup

seseorang (Setyoadi & Kushariyadi, 2011).

2. Manfaat

Setyoadi & Kushariyadi (2011) menjabarkan manfaat Dance

Movement Therapy antara lain sebagai berikut :

a. Meningkatkan kesadaran diri, harga diri, dan otonomi personal;

b. Meningkatkan hubungan antara pikiran, perasaan, dan tindakan;

c. Meningkatkan dan melatih kembali perilaku koping yang adaptif;

d. Mengungkapkan dan mengelolah pikiran atau perasaan yang

berlebihan;

e. Memaksimalkan sumber-sumber komunikasi;

Asuhan Keperawatan Pada ..., BANGKIT ANDRIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance ...repository.ump.ac.id/9086/3/Bangkit Andriawan BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance Movement Therapy 1. Pengertian

9

f. Menghubungkan sumber-sumber dari dalam melalui permainan gerak

kreatif;

g. Menguji pengaruh pada diri sendiri terhadap orang lain;

h. Menguji perasaan di dalam hati dengan kenyataan yang ada di dunia

luar;

i. Memulai perubahan fisik, emosional, dan kognitif;

j. Mengembangkan dalam hal mempercayai hubungan dengan orang

lain;

k. Mengatur dan mengelola perasaan yang dapat mengganggu proses

belajar; meningkatkan kemampuan interaksi sosial.

Dance Movement Therapy telah dianggap efektif dalam pengobatan

mereka dengan perkembangan, gangguan kesehatan, sosial, fisik, dan

psikologis. Telah digunakan orang-orang sebagai terapi dengan masalah

mental dan psikologis dan pengurangan stress dan kecemasan bagi mereka

dengan penyakit kronis dan / atau kanker. Efektifitas terapi dansa juga

terlihat dalam peningktan berbagai jenis gerakan (ROM), kebebasan

gerakan tubuh total, dan perbaikan suasana hati, citra tubuh, dan harga diri.

Tetapi Dance sering digabungkan dengan penggunaan Applied Behavioral

Analysis. Terapis tidak hanya berfokus pada dan mengikuti kebutuhan

klien, tetapi mereka juga mencerminkan gaya klien. Sederhananya, terapis

menggunakan metode ini untuk mendapatkan pengalaman dan menghasut

ke dunia klien, sehingga mereka mungkin menawarkan metode yang

Asuhan Keperawatan Pada ..., BANGKIT ANDRIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance ...repository.ump.ac.id/9086/3/Bangkit Andriawan BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance Movement Therapy 1. Pengertian

10

paling efektif terapi tari mungkin (Juliane, et al, 2013 dalam Ardiansah,

2016).

3. Mekanisme Kerja Dance Movement Therapy

Mekanisme dari Dance Movement Therapy ini sangat sederhana,

yaitu dengan cara mengikuti gerakan yang diberikan oleh peneliti. Waktu

pelaksanaan 2-3 hari berturut-turut atau lebih sesuai tujuan penelitian,

dengan durasi 30 menit setiap pertemuan.

Menurut Chaiklin (2009) dalam Lais (2012). Dance Movement

Therapy dibagi atas dua model yang berfokus pada kapasitas kreativitas

yang tiada akhir dan kualitas estetik dari tubuh yang bergerak sebagai

suatu fundamental yang unik dan spesifik untuk proses terapi, yaitu:

a. The Intra-Actional System

Sistem ini berhubungan dengan individu dan persepsi tubuh dan

dirinya (Spesifikasinya, sikap tubuh dan konsep diri sendiri).

b. Interactional System

Sistem ini lebih mengarah pada individu dan kapasitas mereka yang

berhubungan dengan dunia sebagai makhluk sosial (spesifikasinya

dan dinamika interpersonal).

4. Hormone yang Berperan

Rasa tenang dan nyaman selama terapi dapat memberi dampak

positif bagi rasa tenang, nyaman, rileks, dan stress yang menurun. Respon

positif ini melalui jalur HPA (hipotalamus-pituiary-adrenal) aksis akan

merangsang hipotalamus dan LC (Locus Coerulus). Hipotalamus akan

Asuhan Keperawatan Pada ..., BANGKIT ANDRIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance ...repository.ump.ac.id/9086/3/Bangkit Andriawan BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance Movement Therapy 1. Pengertian

11

menurunkan sekresi CRH (Corticotropin Releasing Hormone) sehingga

ACTH (Adrenocorticotropic Hormone) menurun dan merangsang POMC

(Pro-opimelanocortin) yang juga akan menurunkan produksi ACTH dan

menstimulasi produksi endoprin. LC (Locus Coerulus) yang bertanggung

jawab untuk menengahi banyak efek simpatik selama stress, dalam

keadaan rileks akan menurunkan sintesis nonepinefrin di medulla adrenal

yang akan merangsang penurunan AVP (Arginine Vasopressin).

Penurunan AVP dan ACTH serta peningkatan endhoprin akan

menurunkan tahanan perifer dan cardiac output sehingga tekanan darah

akan menurun (Guyton & Hall, 2007 dalam Ardiansah, 2016).

5. Prosedur Dance Movement Therapy

a. Tujuan

1) Klien dapat mengikuti gerakan Dance Movement Therapy yang

diajarkan atau dicontohkan

2) Klien merasakan perasaan senang sebagai efek rekreasi dari

kegiatan Dance Movement Therapy

3) Klien mendapatkan efek dari kegiatan menari berupa pengurangan

dari rasa marah atau kesal dari klien tersebut

b. Setting

1) Perawat dan klien berdiri berbaris dengan posisi perawat di depan

klien (dengan posisi memanjang dan berbanjar)

2) Ruangan lapang, boleh terbuka ataupun tertutup

c. Alat

Asuhan Keperawatan Pada ..., BANGKIT ANDRIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance ...repository.ump.ac.id/9086/3/Bangkit Andriawan BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance Movement Therapy 1. Pengertian

12

1) Sound system

2) Kaset CD lagu dolanan jawa

d. Metode

Mempraktekkan (Dance Movement Therapy) yang dicontohkan

perawat.

e. Prosedur

Tabel 2.1 Prosedur Kegiatan

A. PERSIAPAN

1. Menyiapkan perserta sesuai kriteria

2. Menyiapkan alat dan tempat

3. Berpakaian yang nyaman (bahan menyerap keringat)

B. ORIENTASI

1. Mengucapkan salam terapeutik

2. Menanyakan perasaan pasien hari ini

3. Menjelaskan tujuan kegiatan

4. Menjelaskan tata tertib pelaksanaan kegiatan menari

a. Klien harus mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

b. Lama kegiatan 30 menit

c. Jika ingin keluar dari kegiatan harus meminta izin kepada

perawat

Asuhan Keperawatan Pada ..., BANGKIT ANDRIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance ...repository.ump.ac.id/9086/3/Bangkit Andriawan BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance Movement Therapy 1. Pengertian

13

C. KERJA

1. Tahap pertama atau step I (Mild Intensity) durasi 10 menit

dengan menggunakan iringan lagu yang berjudul Gemu Fa Mi Re

2. Tahap kedua atau Step II (Moderate Intensity) durasi 10 menit

dengan menggunakan iringan lagu yang sama dengan step

pertama yaitu lagu Gemu Fa Mi Re

3. Tahap ketiga atau Step III (mild Intensity) durasi 10 menit dengan

iringan lagu Gemu Fa Mi Re

Untuk tahapan dari gerakan tarian akan diperjelas di dalam lampiran

D. TERMINASI

1. Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti kegiatan terapi

2. Terapi memberi pujian

3. Melakukan kontrak untuk pertemuan berikutnya

B. Asuhan keperawatan pada pasien dengan perilaku kekerasan

Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk

melukai seseorang secara fisik maupun psikologis. Berdasarkan definisi

tersebut maka perilaku kekerasan dapat dilakukan secara verbal, diarahkan pada

diri sendiri, orang lain, dan lingkungan. Perilaku kekerasan dapat terjadi dalam

dua bentuk, yaitu saat sedang berlangsung perilaku kekerasan atau perilaku

kekerasan terdahulu (riwayat perilaku kekerasan).

Asuhan Keperawatan Pada ..., BANGKIT ANDRIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance ...repository.ump.ac.id/9086/3/Bangkit Andriawan BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance Movement Therapy 1. Pengertian

14

Perilaku kekerasan menurut Kusumawati dan Hartono (2011) adalah

suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat

membahayakan secara fisik, baik dirinya sendiri maupun orang lain, disertai

dengan amuk dan aduh, gelisah dan tidak terkontrol. Fresan (2007) dalam

Sodikin, dkk (2015) mendefinisikan perilaku kekerasan adalah reaksi

emosional yang menyebabkan terjadinyakemarahan atau perilaku yang

bertujuan untuk menyebabkan kerusakan fisik terhadap seseorang atau properti.

Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan di mana seseorang melakukan

tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik kepada diri sendiri

maupun orang lain. Sering juga disebut gaduh gelisah atau amuk dimana

seseorang marah berespon terhadap suatu stressor dengan gerakan motorik yang

tidak terkontrol (Yosep, 2010).

Dalam memberikan asuhan keperawatan, terdapat beberapa tahap dalam

melakukan asuhan keperawatan yaitu :

1. Pengkajian

Pengkajian adalah tahap awal dan dasar utama dari proses

keperawatan dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam

pengumpulan data dari berbagai sumber untuk mengevaluasi dan

mengidentifikasi status kesehatan pasien. Seorang perawat harus berjaga-

jaga terhadap adanya peningkatan agitasi pada klien, hirarki perilaku agresif

dan kekerasan. Disamping itu, perawat harus mengkaji pula efek klien yang

berhubungan dengan perilaku agresif (Yosep, 2007 dalam Muhith 2015).

Dalam pengkajian meliputi beberapa faktor, yaitu :

Asuhan Keperawatan Pada ..., BANGKIT ANDRIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance ...repository.ump.ac.id/9086/3/Bangkit Andriawan BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance Movement Therapy 1. Pengertian

15

a. Faktor Predisposisi

Menurut Yosep (2010), faktor predisposisi klien dengan perilaku

kekerasan adalah:

1) Teori Biologis

a) Neurologic Faktor

Beragam komponen dari sistem syaraf seperti sinap,

neurotransmitter, dendrit, akson terminalis mempunyai peran

memfasilitasi atau menghambat rangsangan dan pesan-pesan

yang akan mempengaruhi sifat agresif. Sistem limbik sangat

terlibat dalam menstimulasi timbulnya perilaku bermusuhan

dan respon agresif.

b) Genetik faktor

Adanya faktor gen yang diturunkan melalui orang tua, menjadi

potensi perilaku agresif, Menurut riset Kazuo Murakami

(2007) dalam gen manusia terdapat dormant (potensi) agresif

yang sedang tidur akan bangun jika terstimulasi oleh faktor

eksternal. Menurut penelitian genetic tipe karyotype XYY,

pada umumnya dimiliki oleh penghuni perilaku tindak

criminal serta orang-orang yang tersangkut hukum akibat

perilaku agresif.

c) Cycardian Rhytm

Irama sirkardian tubuh, memegang peranan pada individu.

Menurut penelitian pada jam-jam sibuk seperti menjelang

Asuhan Keperawatan Pada ..., BANGKIT ANDRIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance ...repository.ump.ac.id/9086/3/Bangkit Andriawan BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance Movement Therapy 1. Pengertian

16

masuk kerja dan menjelang berakhirnya pekerjaan sekitar jam

9 dan 13. Pada jam tertentu orang lebih mudah terstimulasi

untuk bersikap agresif.

d) Biochemistry Faktor

(Faktor biokimia tubuh) seperti neurotransmitter di otak

(epineprin, norepineprin, dopamin, asetilkolin dan serotonin)

sangat berperan dalam penyampaian informasi melalui sistem

persyarafan dalam tubuh, adanya stimulus dari luar tubuh yang

dianggap mengancam atau membahayakan akan dihantar

melalui implus neurotransmitter ke otak dan meresponnya

melalui serabut efferent. Peningkatan hormone androgen dan

norepineprin serta penurunan serotonin dan GABA(gamma-

aminobutyric acid) pada cairan cerebrospinal vertebra dapat

menjadi faktor predisposisi terjadinya perilaku agresif.

e) Brain area disorder

Gangguan pada sistem limbik dan lobus temporal, sindrom

otak organic, tumor otak, trauma otak, penyakit ensepalitis,

epilepsy ditemukan sangat berpengaruh terhadap perilaku

agresif dan tindak kekerasan.

2) Teori Psikologis

a) Teori Psikoanalisa

Agresivitas dan kekerasan dapat dipengaruhi oleh riwayat

tumbuh kembang seseorang (life span history). Teori ini

Asuhan Keperawatan Pada ..., BANGKIT ANDRIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance ...repository.ump.ac.id/9086/3/Bangkit Andriawan BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance Movement Therapy 1. Pengertian

17

menjelaskan bahwa adanya ketidakpuasan fase oral antara usia

0-2 tahun dimana anak tidak mendapat kasih saying dan

pemenuhan kebutuhan air susu yang cukup cenderung

mengembangkan sikap agresif dan bermusuhan setelah

dewasa sebagai kompensasi adanya ketidakpercayaan pada

lingkungannya. Tidak terpenuhinya kepuasan dan rasa aman

dapat mengakibatkan tidak berkembangnya ego dan membuat

konsep diri yang rendah. Perilaku agresif dan tindak kekerasan

merupakan pengungkapan secara terbuka terhadap rasa

ketidakberdayaannya dan rendahnya harga diri pelaku tindak

kekerasan.

b) Imitation, modeling, and information processing theory

Menurut teori ini perilaku kekerasan bisa berkembang dalam

lingkungan yang mentolelir kekerasan. Adanya contoh, model

dan perilaku yang ditiru dari media atau lingkungan sekitar

memungkinkan individu meniru perilaku tersebut. Dalam

suatu penelitian beberapa anak dikumpulkan untuk menonton

tayangan pemukulan pada boneka dengan reward positif pula

(makin keras pukulannya akan diberi coklat), anak lain

menonton tayangan cara mengasihi dan mencium boneka

tersebut dengan reward positif pula (makin baik belaiannya

mendapat hadiah coklat). Setelah anak-anak keluar dan diberi

Asuhan Keperawatan Pada ..., BANGKIT ANDRIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance ...repository.ump.ac.id/9086/3/Bangkit Andriawan BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance Movement Therapy 1. Pengertian

18

boneka ternyata masing-masing anak berperilaku sesuai

dengan tontonan yang pernah dialaminya.

c) Learning theory

Perilaku kekerasan merupakan hasil belajar individu terhadap

lingkungan terdekatnya. Ia mengamati bagaimana respon ayah

saat menerima kekecewaan dan mengamati bagaimana respon

ibu saat marah. Ia juga belajar bahwa agresivitas lingkungan

sekitar menjadi peduli, bertanya, menanggapi, dan

menganggap bahwa dirinya eksis dan patut untuk

diperhitungkan.

b. Faktor Presipitasi

Menurut Yosep (2010), faktor-faktor yang dapat mencetuskan

perilaku kekerasan seringkali berkaitan dengan:

1) Ekspresi diri, ingin menunjukkan eksistensi diri atau simbolis

solidaritas seperti dalam sebuah konser, penonton sepak bola, geng

sekolah, perkelahian masal, dan sebagainya.

2) Ekspresi dari tidak terpenuhinya kebutuhan dasar dan kondisi

sosial ekonomi

3) Kesulitan dalam mengonsumsi sesuatu dalam keluarga serta tidak

membiasakan dialog untuk memecahkan masalah cenderung

melakukan kekerasan dalam menyelesaikan konflik.

Asuhan Keperawatan Pada ..., BANGKIT ANDRIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance ...repository.ump.ac.id/9086/3/Bangkit Andriawan BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance Movement Therapy 1. Pengertian

19

4) Adanya riwayat perilaku anti sosial meliputi penyalahgunaan obat

dan alcoholism dan tidak mampu mengontrol emosinya pada saat

menghadapi rasa frustasi.

5) Kematian anggota keluarga yang terpenting, kehilangan pekerjaan,

perubahan tahap perkembangan keluarga.

c. Penilaian terhadap stressor

Penilaian stressor melibatkan makna dan pemahaman dampak dari

situasi stress bagi individu. Itu mencakup kognitif, afektif, fisiologis,

perilaku, dan respon social. Penilaian adalah evaluasi tentang

pentingnya sebuah peristiwa dalam kaitannya dengan kesejahteraan

seseorang. Stressor mengansumsikan makna, intensitas, dan pentingnya

sebagai konsekuensi dari interpretasi yang unik dan makna yang

diberikan kepada orang yang berisiko.

Respon perilaku adalah hasil dari respon emosional dan fisiologis,

serta analisis kognitif seseorang tentang situasi stress. Ada 4 fase dari

respon perilaku individu untuk menghadapi stress, yaitu:

1) Perilaku yang mengubah lingkungan stress atau memungkinkan

individu untuk melarikan diri dari itu

2) Perilaku yang memungkinkan individu untuk mengubah

keadaan eksternal dan setelah mereka

3) Perilaku intrapsikis yang berfungsi untuk mempertahankan

rangsangan emosional yang tidak menyenangkan

Asuhan Keperawatan Pada ..., BANGKIT ANDRIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance ...repository.ump.ac.id/9086/3/Bangkit Andriawan BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance Movement Therapy 1. Pengertian

20

4) Perilaku intrapsikis yang membantu untuk berdamai dengan

masalah dan gejala sisa dengan penyesuaian internal

d. Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala marah secara spesifik dapat diperhatikan dalam

beberapa hal yaitu secara fisik, secara verbal, secara perilaku, secara

emosi, secara intelektual, secara spiritual, secara sosial dan perhatian.

Secara fisik adalah muka merah, mata melotot atau pandangan tajam,

tangan mengepal, wajah memerah dan tegang, postur tubuh kaku

mengepalkan tangan, jalan mondar – mandir. Secara verbal adalah

bicara kasar, suara tinggi, membentak atau berteriak, mengancam

secara verbal dan fisik, mengumpat dengan kata – kata kotor, ketus.

Secara perilaku adalah melempar atau memukul benda atau orang lain,

menyerang orang lain, melukai diri sendiri atau orang lain, merusak

lingkungan dan amuk atau agresif. Secara emosi adalah tidak dekat,

tidak aman dan tidak nyaman, rasa terganggu, dendam dan jengkel,

tidak berdaya, bermusuhan, mengamuk dan ingin berkelahi,

menyalahkan dan menuntut. Secara intelektual adalah mendominasi,

crewet, kasar, berdebat dan meremehkan. Secara spiritual merasa diri

berkuasa, merasa diri benar, mengkritik pendapat orang lain,

menyinggung perasaan orang lain, tidak peduli dan kasar. Secara social

adalah menarik diri, pengasingan, penolakan, kekeerasan, ejekan dan

sindiran. Secara perhatian adalah bolos, mencuri, melarikan diri dan

penyimpangan social (Yosep, 2010).

Asuhan Keperawatan Pada ..., BANGKIT ANDRIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance ...repository.ump.ac.id/9086/3/Bangkit Andriawan BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance Movement Therapy 1. Pengertian

21

e. Rentang Respon marah

Menurut Yosep, (2010) perilaku kekerasan merupakan status

rentang emosi dan ungkapan kemarahan yang dimanifestasikan dalam

bentuk fisik. Kemarahan tersebut merupakan suatu bentuk komunikasi

dan proses penyampaian pesan dari individu. Orang yang mengalami

kemarahan sebenarnya ingin manyampaikan pesan bahwa ia “tidak

setuju, tersinggung, merasa tidak dianggap, merasa tidak dituruti atau

diremehkan”. Rentang respon kemarahan individu dimulai dari respon

normal (asertif) sampai pada respon sangat tidak normal (maladaptif).

Asuhan Keperawatan Pada ..., BANGKIT ANDRIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance ...repository.ump.ac.id/9086/3/Bangkit Andriawan BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance Movement Therapy 1. Pengertian

22

Gambar 2.1 Rentang Respon Marah (Yosep, 2010)

Respon Adaptif Respon Maladaptif

Asertif Frustasi Pasif Agresif Kekerasan

Klien mampu

mengungkapkan

marah tanpa

menyalahkan

orang lain dan

memberikan

kelegaan

Klien gagal

mencapai

tujuan

kepuasan/saat

marah dan

tidak dapat

menemukan

alternatifnya

Klien merasa

tidak dapat

mengungkapkan

perasaannya,

tidak berdaya

dan menyerah.

Klien

mengekspresikan

secara fisik, tapi

masih terkontrol,

mendorong

orang lain

dengan ancaman

Perasaan

marah dan

bermusuhan

yang kuat

dan hilang

kontrol,

disertai

amuk,

merusak

lingkungan

f. Pohon Masalah

(Yosep, 2010)

Resiko perilaku kekerasan (pada

diri sendiri, orang lain,

lingkungan, dan verbal)

..............................Effect

Perilaku Kekerasan ………………Core Problem

Harga Diri Rendah Kronis ………………………..Cause

Asuhan Keperawatan Pada ..., BANGKIT ANDRIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance ...repository.ump.ac.id/9086/3/Bangkit Andriawan BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance Movement Therapy 1. Pengertian

23

g. Sumber koping

Sumber koping dapat berupa asset ekonomi, kemampuan dan

keterampilan, teknik defensif, dukungan social, dan motivasi. Hubungan

antara individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sangat berperan

penting pada saat ini. Sumber koping lainnya termasuk kesehatan dan

energy, dukungan spiritual, keyakinan positif, keterampilan

menyelesaikan masalah dan social, sumber daya social dan material, dan

kesejahteraan fisik.

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah kesimpulan dari status kesehetan

klien yang dilakukan dengan pengkajian dan hasilnya menjadi diagnosis

untuk membantu perencanaan tindakan keperawatan (Muhith, 2015).

a. Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan

b. Perilaku kekerasan

c. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

3. Rencana Tindakan Keperawatan

Intervensi keperawatan dilihat pada tujuan khusus sebagai berikut :

DIAGNOSA : Risiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan

TUM : Klien tidak mencederai diri sendiri, orang lain dan

Lingkungannya

Asuhan Keperawatan Pada ..., BANGKIT ANDRIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance ...repository.ump.ac.id/9086/3/Bangkit Andriawan BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance Movement Therapy 1. Pengertian

24

TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya

Kriteria Hasil

1. Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik,

empati, sebut nama perawat dan jelaskan tujuan

interaksi.

2. Panggil klien dengan nama panggilan yang disukai.

3. Bicara dengan sikap tenang, rikels, dan tidak

menantang.

4. Jelaskan kontrak yang akan di buat.

5. Beri rasa aman dan sikap empati.

6. Lakukan kontrak singkat tapi sering.

TUK 2 : Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan

Kriteria hasil :

Klien mampu mengetahui penyebab perilaku kekerasan

Intervensi :

1. Beri kesempatan mengungkapkan perasaan.

2. Bantu klien mengungkapkan perasaan jengkel/kesal.

3. Dengarkan ungkapan rasa marah dan perasaan

bermusuhan klien dengan sikap tenang.

Asuhan Keperawatan Pada ..., BANGKIT ANDRIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance ...repository.ump.ac.id/9086/3/Bangkit Andriawan BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance Movement Therapy 1. Pengertian

25

TUK 3 : Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku

Kekerasan

Kriteria hasil :

Klien dapat mengetahui tanda-tanda perilaku kekerasan

Intervensi :

1. Anjurkan klien mengungkapkan yang dialami dan

dirasakan saat jengkel/kesal.

2. Observasi tanda perilaku kekerasan.

3. Simpulkan bersama klien tanda-tanda jengkel/kesal

yang dialami klien.

TUK 4 : Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang

Biasa dilakukan.

Kriteria hasil :

Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang

biasa dilakukan

Intervensi :

1. Anjurkan mengungkapkan perilaku kekerasan yang

biasa dilakukan.

2. Bantu bermain peran sesuai dengan perilaku kekerasan

yang biasa dilakukan.

3. Tanyakan : apakah dengan cara yang dilakukan

masalahnya selesai?

4.

Asuhan Keperawatan Pada ..., BANGKIT ANDRIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance ...repository.ump.ac.id/9086/3/Bangkit Andriawan BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance Movement Therapy 1. Pengertian

26

TUK 5 : Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan

Kriteria hasil :

Klien dapat mengetahui akibat perilaku kekerasan

Intervensi

1. Bicarakan akibat/kerugian dari cara yang dilakukan.

2. Bersama klien menyimpulkan akibat dari cara yang

dilakukan.

3. Tanyakan apakah ingin mempelajari cara baru yang

sehat.

TUK 6 : Klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam

berespon terhadap kemarahan.

Kriteria hasil :

Klien dapat menjelaskan cara sehat mengungkapkan

kemarahannya.

Intervensi :

1. Beri pujian

2. Diskusikan dengan klien cara lain

a. Secara fisik : Tarik nafas dalam, penyaluran

energi.

b. Secara verbal : Katakan bahwa anda sedang marah

atau kesal.

c. Secara spiritual : berdoa, sembahyang, memohon

kepada tuhan untuk diberikan kesabaran.

Asuhan Keperawatan Pada ..., BANGKIT ANDRIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance ...repository.ump.ac.id/9086/3/Bangkit Andriawan BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance Movement Therapy 1. Pengertian

27

TUK 7 : Klien dapat mengontrol perilaku kekerasan

Kriteria Hasil :

Klien dapat mengetahui cara mengontrol perilaku

kekerasan

Intervensi :

1. Bantu memilih cara yang paling tepat.

2. Bantu mengidentifikasi manfaat cara yang telah

dipilih.

3. Anjurkan menggunakan cara yang telah dipilih saat

jengkel atau marah.

4. Susun jadwal melakukan cara yang telah dipilih.

TUK 8 : Klien dapat menggunakan obat dengan benar (sesuai

Program).

Intervensi :

1. Jellaskan jenis obat yang diminum klien pada klien dan

keluarga.

2. Jelaskan manfaat minum obat dan kerugian berhenti

minum obat tanpa seizing dokter.

3. Jelaskan prinsip 5 benar minum obat (nama klien, obat,

dosis, cara dan waktu).

4. Anjurkan untuk menjelaskan efek samping obat.

5. Beri pujian jika klien meminum obat dengan benar.

Asuhan Keperawatan Pada ..., BANGKIT ANDRIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance ...repository.ump.ac.id/9086/3/Bangkit Andriawan BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance Movement Therapy 1. Pengertian

28

TUK 9 : Klien mendapat dukungan dari keluarga dalam

Mengontrol perilaku kekerasan.

Intervensi :

1. Identifikasi kemampuan keluarga merawat klien dari

sikap keluarga

2. Jelaskan cara merawat klien :

a. Cara mengontrol perilaku marah secara konstruktif

b. Sikap tenang, bicara tenang dan jelas.

c. Mambantu klien mengenal penyebab ia marah.

DIAGNOSA : Perilaku Kekerasan

TUM : Klien mampu mengatasi atau mengendalikan risiko

Perilaku kekerasan.

TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya.

Kriteria hasil:

Klien dapat menunjukkan tanda percaya kepada

perawat melalui ekspresi wajah, kontak mata, bersedia

menceritakan perasaannya, bersedia mengungkapkan

masalah.

Intervensi :

1. Salam terapeutik.

2. Berjabat tangan.

3. Perkenalkan diri.

Asuhan Keperawatan Pada ..., BANGKIT ANDRIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance ...repository.ump.ac.id/9086/3/Bangkit Andriawan BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance Movement Therapy 1. Pengertian

29

4. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan

yang disukai.

5. Jelaskan tujuan pertemuan.

6. Membuat kontrak topik, waktu dan tempat.

7. Tunjukkan sikap empati.

8. Beri perhatian kepada klien.

TUK 2 : Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan

yang dilakukannya.

Kriteria hasil :

Menceritakan perasaan dan penyebab perilaku

kekerasan.

Intervensi :

1. Diskusikan dengan klien untuk menceritakan penyebab

rasa kesal dan jengkelnya.

2. Dengarkan penjelasan klien.

TUK 3 : Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku

kekerasan

Intervensi :

1. Diskusikan dan motivasi klien untuk menceritakan

kondisi fisik saat perilaku kekerasan terjadi.

2. Diskusikan dan motivasi klien untuk menceritakan

kondisi emosi saat perilaku kekerasan terjadi.

Asuhan Keperawatan Pada ..., BANGKIT ANDRIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance ...repository.ump.ac.id/9086/3/Bangkit Andriawan BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance Movement Therapy 1. Pengertian

30

3. Diskusikan dan motivasi klien untuk menceritakan

kondisi hubungan dengan orang lain saat perilaku

kekerasan terjadi.

TUK 4 : Klien dapat mengidentifikasi jenis perilaku kekerasan

yang pernah dilakukan.

Kriteria hasil :

a. Jenis kemarahan yang selama ini dilakukan.

b. Perasaan saat melakukan kekerasan.

c. Efektifitas yang dipakai dalam menyelesaikan masalah.

Intervensi :

1. Diskusikan perilaku kekerasan yang selama ini

dilakukan.

2. Motivasi klien menceritakan jenis-jenis perilaku

kekerasan yang selama ini dilakukan.

3. Motivasi klien menceritakan perasaan klien setelah

tindakan tersebut dilakukan.

4. Diskusikan apakah tindak kekerasan yang

dilakukannya masalah dapat teratasi.

TUK 5 : Klien dapat mengidentifikasi akibat dari perilaku

kekerasan.

Asuhan Keperawatan Pada ..., BANGKIT ANDRIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance ...repository.ump.ac.id/9086/3/Bangkit Andriawan BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance Movement Therapy 1. Pengertian

31

Kriteria hasil :

Klien menjelaskan akibat yang timbul dari tindak

kekerasan yang dilakukannya

Intervensi :

Diskusikan dengan klien akibat negatif atau kerugian dari

cara atau tindakan kekerasan yang dilakukan pada diri

sendiri, orang lain dan lingkungan.

TUK 6 : Klien dapat mengidentifikasikan cara sehat dalam

mengungkapkan kemarahan.

Kriteria hasil :

Klien dapat menjelaskan cara sehat dalam

mengungkapkan marah.

Intervensi :

1. Jelaskan pada klien berbagai alternatif pilihan untuk

mengungkapkan kemarahan selain perilaku kekerasan.

2. Jelaskan cara sehat untuk mengungkapkan kemarahan.

TUK 7 : Klien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol perilaku

kekerasan.

Intervensi :

1. Latih klien memperagakan cara yang dipilih.

2. Jelaskan manfaat cara tersebut.

3. Anjurkan klien meniru peragaan yang sudah dilakukan.

Asuhan Keperawatan Pada ..., BANGKIT ANDRIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance ...repository.ump.ac.id/9086/3/Bangkit Andriawan BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance Movement Therapy 1. Pengertian

32

4. Beri penguatan pada klien, perbaiki cara yang masih

belum sempurna.

5. Anjurkan klien menggunakan cara yang sudah dilatih

saat marah/jengkel.

TUK 8 : Klien mendapat dukungan keluarga untuk mengontrol

resiko perilaku kekerasan.

Intervensi :

1. Jelaskan penyebab, akibat, dan cara merawat klien

perilaku kekerasan.

2. Beri kesempatan keluarga untuk memperagakan ulang

cara perawatan terhadap klien.

TUK 9 : Klien menggunakan obat sesuai program yang telah

ditetapkan.

Kriteria hasil :

Klien bisa menjelaskan manfaat minum obat, kerugian

tidak minum obat, bentuk dan warna obat, nama obat,

dosis obat, waktu, efek yang dirasakan, klien

menggunakan obat sesuai program.

Intervensi :

1. Jelaskan manfaat menggunakan obat secara teratur.

2. Jelaskan kepada klien : jenis obat, dosis, waktu, cara

pemakaian, efek yang dirasakan.

Asuhan Keperawatan Pada ..., BANGKIT ANDRIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance ...repository.ump.ac.id/9086/3/Bangkit Andriawan BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance Movement Therapy 1. Pengertian

33

3. Anjurkan klien untuk menggunakan obat tepat waktu,

lapor ke perawat jika mengalami efek yang tidak biasa.

4. Beri pujian klien menggunakan obat.

DIAGNOSA : Harga Diri Rendah

TUM : Klien dan keluaurga mampu mengatasi harga diri rendah

yang dialami klien.

TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya.

Kriteria hasil :

Ekspresi wajah bersahabat, kontak mata baik, mau

menjawab salam, mau berjabat tangan, mau menyebut

nama, mau mengungkapkan masalah yang dihadapi.

Intervensi :

1. Salam terapeutik.

2. Berjabat tangan.

3. Sebut nama perawat dan jelaskan tujuan interaksi.

4. Bersikap tenang dan bicara tidak menantang.

5. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan

perasaannya.

TUK 2 : Klien dapat mengidentifikasi kemampuan aspek positif

yang dimiliki.

Asuhan Keperawatan Pada ..., BANGKIT ANDRIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance ...repository.ump.ac.id/9086/3/Bangkit Andriawan BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance Movement Therapy 1. Pengertian

34

Kriteria hasil :

a. Klien mampu mengetahui aspek positif yang dimiliki

dan bisa dilakukan.

b. Klien mampu memilih kegiatan positif yang akan

dilakukan di rumah sakit sesuai kemampuan klien.

Intervensi :

1. Diskusikan dengan klien aspek positif yang dimiliki

dank lien mampu lakukan.

2. Motivasi klien untuk mendemonstrasikan kegiatan

positif sesuai kemampuan.

3. Beri pujian untuk klien dapat melakukan dengan baik

kegiatan positif yang sudah dilakukan.

TUK 3 : Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki.

Kriteria hasil :

Klien mampu berfikir bahwa dirinya mempunyai

kemampuan positif dan masih berguna.

Intervensi :

1. Motivasi klien untuk mengevaluasi kegiatan positif

yang sudah klien lakukan.

2. Beri kesempatan klien untuk melakukan kegiatan

positif selanjutnya sesuai kemampuan klien.

Asuhan Keperawatan Pada ..., BANGKIT ANDRIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance ...repository.ump.ac.id/9086/3/Bangkit Andriawan BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance Movement Therapy 1. Pengertian

35

TUK 4 : Klien dapat merencanakan kegiatan positif sesuai

kemampuan.

Kriteria hasil :

Klien mau memasukan dalam buku jadwal kegiatan

harian.

Intervensi :

1. Anjurkan klien untuk kembali melakukan kegiatan

positif yang sudah dilakukan.

2. Motivasi klien untuk memasukan dalam buku jadwal

kegiatan harian.

3. Beri pujian untuk klien.

4. Diskusikan kemungkinan untuk melakukan di rumah.

4. Implementasi

Pelaksanaan atau implementasi keperawatan merupakan tindakan dari

rencana keperawatan yang disusun sebelumnya berdasarkan prioritas yang

telah dibuat dimana tindakan yang diberikan mencangkup tindakan mandiri

dan kolaboratif. Pada situasi nyatanya sering implementasi jauh berbeda

dengan rencana, hal ini terjadi karena perawat belum terbiasa menggunakan

rencana tertulis dalam melaksanakan tindakan-tindakan keperawatan yang

biasa adalah rencana tindak lanjut tertulis yaitu apa yang di pikirkan,

dirasakan, itu yang dilakukan. Hal ini sangat membahayakan klien dan

perawat jika mengakibatkan fatal dan tidak memenuhi aspek legal. Sebelum

melaksanakan tindakan yang sudah direncanakan, perawat perlu

Asuhan Keperawatan Pada ..., BANGKIT ANDRIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance ...repository.ump.ac.id/9086/3/Bangkit Andriawan BAB II.pdf6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Teori Dance Movement Therapy 1. Pengertian

36

memvalidasi dengan singkat apakah rencana perawatan masih sesuai dan

dibutuhkan klien sesuai kondisi saat ini. Setelah semua tidak ada hambatan

maka tindakan keperawatan boleh dilaksanakan. Pada saat akan dilakukan

tindakan keperawatan maka kontrak dengan pasien dilaksanakan.

Dokumentasi semua tindakan yang telah dilaksanakan beserta respon klien

(Muhith, 2015).

5. Evaluasi

Evaluasi keperawatan adalah proses yang berkelanjutan untuk

menilai hasil dari tindakan keperawatan pada klien dan dilakukan terus

menerus pada respon klien menjadi lebih baik atau tidak menggunakan

pendekatan SOAP (Muhith, 2015).

Perawat dapat mengobservasi perilaku klien. Dibawah itu beberapa perilaku

yang dapat mengindikasikan evaluasi yang positif :

a. Identifikasi situasi yang dapat mengakibatkan kemarahan klien.

b. Bagaimana keadaan klien saat marah dan benci pada orang tersebut.

c. Sudahkah klien menyadari akibat dari marah dan pengaruhnya pada

yang lain.

d. Klien mampu menggunakan aktivitas secara fisik untuk mengurangi

perasaan marahnya.

e. Mampu mentoleransi rasa marahnya.

Asuhan Keperawatan Pada ..., BANGKIT ANDRIAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019