BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jenis Karies...

22
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jenis Karies Gigi 1. Pengertian Karies gigi adalah suatu proses kronis, regresif yang dimulai dengan larutnya mineral email, sebagai akibat terganggunya keseimbangan antara email dan sekelilingnya yang disebabkan oleh pembentukan asam mikrobial dari substrat (medium makanan bagi bakteri) yang dilanjutkan dengan timbulnya destruksi komponen-komponen organik yang akhirnya terjadi kavitasi (pembentukan lubang) (Kennedy, 2002). Karies dentis merupakan proses patologis berupa kerusakan yang terbatas di jaringan gigi mulai dari email kemudian berlanjut ke dentin. Karies dentis ini merupakan masalah mulut uatama pada anak dan remaja, periode karies paling tinggi adalah pada usia 4-8 tahun pada gigi sulung dan usia 12-13 tahun pada gigi tetap, sebab pada usia itu email masih mengalami maturasi setelah erupsi, sehingga kemungkinan terjadi karies besar. Jika tidak mendapatkan perhatian karies dapat menular menyeluruh dari geligi yang lain (Behrman, 2002). 2. Jenis karies gigi Menurut Widya (2008), jenis karies gigi berdasarkan tempat terjadinya : 8

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jenis Karies...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jenis Karies Gigidigilib.unimus.ac.id/files//disk1/123/jtptunimus-gdl...kanan dan 2 kiri. Fungsinya membantu bersama dengan geraham besar menghaluskan makanan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Jenis Karies Gigi

1. Pengertian

Karies gigi adalah suatu proses kronis, regresif yang dimulai

dengan larutnya mineral email, sebagai akibat terganggunya keseimbangan

antara email dan sekelilingnya yang disebabkan oleh pembentukan asam

mikrobial dari substrat (medium makanan bagi bakteri) yang dilanjutkan

dengan timbulnya destruksi komponen-komponen organik yang akhirnya

terjadi kavitasi (pembentukan lubang) (Kennedy, 2002).

Karies dentis merupakan proses patologis berupa kerusakan yang

terbatas di jaringan gigi mulai dari email kemudian berlanjut ke dentin.

Karies dentis ini merupakan masalah mulut uatama pada anak dan remaja,

periode karies paling tinggi adalah pada usia 4-8 tahun pada gigi sulung

dan usia 12-13 tahun pada gigi tetap, sebab pada usia itu email masih

mengalami maturasi setelah erupsi, sehingga kemungkinan terjadi karies

besar. Jika tidak mendapatkan perhatian karies dapat menular menyeluruh

dari geligi yang lain (Behrman, 2002).

2. Jenis karies gigi

Menurut Widya (2008), jenis karies gigi berdasarkan tempat

terjadinya :

8

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jenis Karies Gigidigilib.unimus.ac.id/files//disk1/123/jtptunimus-gdl...kanan dan 2 kiri. Fungsinya membantu bersama dengan geraham besar menghaluskan makanan.

9

a. Karies Insipiens

Merupakan karies yang terjadi pada permukaan email gigi (lapisan

terluar dan terkaras dari gigi), dan belum terasa sakit hanya ada

pewarnaan hitam atau cokelat pada email.

b. Karies Superfisialis

Merupakan karies yang sudah mencapai bagian dalam dari email dan

kadang-kadang terasa sakit.

c. Karies Media

Merupakan karies yang sudah mencapai bagian dentin ( tulang gigi )

atau bagian pertengahan antara permukaan gigi dan kamar pulpa. Gigi

biasanya terasa sakit bila terkena rangsangan dingin, makanan asam

dan manis.

d. Karies Profunda

Merupakan karies yang telah mendekati atau bahkan telah mencapai

pulpa sehingga terjadi peradangan pada pulpa. Biasanya terasa sakit

secara tiba-tiba tanpa rangsangan apapun. Apabila tidak segera diobati

dan ditambal maka gigi akan mati, dan untuk perawatan selanjutnya

akan lebih lama dibandingkan pada karies-karies lainnya.

3. Proses Terjadinya Karies Gigi

Proses terjadinya karies gigi dimulai dengan adanya plak di

permukaan gigi, sukrosa (gula) dari sisa makanan dan bakteri berproses

menempel pada waktu tertentu yang berubah menjadi asam laktat yang

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jenis Karies Gigidigilib.unimus.ac.id/files//disk1/123/jtptunimus-gdl...kanan dan 2 kiri. Fungsinya membantu bersama dengan geraham besar menghaluskan makanan.

10

akan menurunkan pH mulut menjadi kritis (5,5) yang akan menyebabkan

demineralisasi email berlanjut menjadi karies gigi (Suryawati, 2010).

Secara perlahan-lahan demineralisasi interna berjalan ke arah

dentin melalui lubang fokus tetapi belum sampai kavitasi (pembentukan

lubang). Kavitasi baru timbul bila dentin terlibat dalam proses tersebut.

Namun kadang-kadang begitu banyak mineral hilang dari inti lesi

sehingga permukaan mudah rusak secara mekanis, yang menghasilkan

kavitasi yang makroskopis dapat dilihat. Pada karies dentin yang baru

mulai yang terlihat hanya lapisan keempat (lapisan transparan, terdiri atas

tulang dentin sklerotik, kemungkinan membentuk rintangan terhadap

mikroorganisme dan enzimnya) dan lapisan kelima (lapisan opak/ tidak

tembus penglihatan, di dalam tubuli terdapat lemak yang mungkin

merupakan gejala degenerasi cabang-cabang odontoblas). Baru setelah

terjadi kavitasi, bakteri akan menembus tulang gigi. Pada proses karies

yang amat dalam, tidak terdapat lapisan-lapisan tiga (lapisan

demineralisasi, suatu daerah sempit, dimana dentin partibular diserang),

lapisan empat dan lapisan lima (Suryawati, 2010).

4. Faktor Penyebab Terjadinya Karies Gigi

Menurut Yuwono (2003) faktor yang memungkinkan terjadinya

karies yaitu :

a. Umur

Terdapat tiga fase umur yang dilihat dari sudut gigi geligi yaitu :

1) Periode gigi campuran, disini molar 1 paling sering terkena karies

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jenis Karies Gigidigilib.unimus.ac.id/files//disk1/123/jtptunimus-gdl...kanan dan 2 kiri. Fungsinya membantu bersama dengan geraham besar menghaluskan makanan.

11

2) Periode pubertas (remaja) umur antara 14 tahun sampai 20 tahun

pada masa pubertas terjadi perubahan hormonal yang dapat

menimbulkan pembengkakan gusi, sehingga kebersihan mulut

menjadi kurang terjaga. Hal ini yang menyebabkan prosentase

karies lebih tinggi.

3) Umur antara 40- 50 tahun, pada umur ini sudah terjadi retraksi atau

menurunya gusi dan papil sehingga, sisa – sisa makanan lebih

sukar dibersihkan

b. Kerentanan permukaan gigi

1) Morfologi gigi

Daerah gigi yang mudah terjadi plak sangat mungkin terjadi karies.

2) Lingkungan gigi

Lingkungan gigi meliputi jumlah dan isi saliva (ludah), derajat

kekentalan dan kemampuan bbuffer yang berpengaruh terjadinya

karies, ludah melindungi jaringan dalam rongga mulut dengan cara

pelumuran element gigi yang mengurangi keausan okulasi yang

disebabkan karena pengunyahan, Pengaruh buffer sehingga naik

turun PH dapat ditekan dan diklasifikasikan element gigi dihambat,

Agrogasi bakteri yang merintangi kolonisasi mikroorganisme,

Aktivitas anti bakterial, Pembersihan mekanis yang dapat

mengurangi akumulasi plak.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jenis Karies Gigidigilib.unimus.ac.id/files//disk1/123/jtptunimus-gdl...kanan dan 2 kiri. Fungsinya membantu bersama dengan geraham besar menghaluskan makanan.

12

c. Air ludah

Pengaruh air ludah terhadap gigi sudah lama diketahui terutama

dalam mempengaruhi kekerasan email. Air ludah ini dikeluar oleh :

kelenjar paritis, kelenjar sublingualis dan kelenjar submandibularis.

Selama 24 jam, air ludah dikeluarkan glandula sebanyak 1000 – 1500

ml, kelenjar submandibularis mengeluarkan 40 % dan kelenjar parotis

sebanyak 26 %. Pada malam hari pengeluaran air ludah lebih sedikit,

secara mekanis air ludah ini berfungsi membasahi rongga mulut dan

makanan yang dikunyah. Sifat enzimatis air ludah ini ikut didalam

pengunyahan untuk memecahkan unsur – unsur makanan.

Hubungan air ludah dengan karies gigi telah diketahui bahwa

pasien dengan sekresi air ludah yang sedikit atau tidak ada sama sekali

memiliki prosentase karies gigi yang semakin meninggi misalnya oleh

karena : therapi radiasi kanker ganas, xerostomia, klien dalam waktu

singkat akan mempunyai prosentase karies yang tinggi. Sering juga

ditemukan pasien-pasien balita berumur 2 tahun dengan kerusakan

atau karies seluruh giginya, aplasia kelenjar proritas (Yuwono, 2003).

d. Bakteri

Menurut Yuwono (2003) tiga jenis bakteri yang sering

menyebabkan karies yaitu :

1) Steptococcus

Bakteri kokus gram positif ini adalah penyebab utama

karies dan jumlahnya terbanyak di dalam mulut, salah satu

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jenis Karies Gigidigilib.unimus.ac.id/files//disk1/123/jtptunimus-gdl...kanan dan 2 kiri. Fungsinya membantu bersama dengan geraham besar menghaluskan makanan.

13

spesiesnya yaitu Streptococus mutan, lebih dari dibandingkan yang

lain dapat menurunkan pH medium hingga 4,3%. Sterptococus

mutan terutama terdapat populasi yang banyak mengkonsumsi

sukrosa

2) Actynomyces

Semua spesies aktinomises memfermentasikan glukosa,

terutama membentuk asam laktat, asetat, suksinat, dan asam

format. Actynomyces visocus dan actynomises naesundil mampu

membentuk karies akar, fisur dan merusak periodontonium.

3) Lactobacilus

Populasinya mempengaruhi kebiasaan makan, tempat yang

paling disukai adalah lesi dentin yang dalam. Lactobasillus hanya

dianggap faktor pembantu proses karies.

e. Plak

Plak ini trerbentuk dari campuran antara bahan-bahan air ludah seperti

mucin, sisa-sisa sel jaringan mulut, leukosit, limposit dengan sisa

makanan serta bakteri. Plak ini mula-mula terbentuk, agar cair yang

lama kelamaan menjadi kelat, tempat bertmbuhnya bakteri.

f. Frekuensi makan makanan yang menyebabkan karies (makanan

kariogenik)

Frekuensi makan dan minum tidak hanya menimbulkan erosi, tetapi

juga kerusakan gigi atau karies gigi. Konsumsi makanan manis pada

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jenis Karies Gigidigilib.unimus.ac.id/files//disk1/123/jtptunimus-gdl...kanan dan 2 kiri. Fungsinya membantu bersama dengan geraham besar menghaluskan makanan.

14

waktu senggang jam makan akan lebih berbahaya daripada saat waktu

makan utama.

5. Pencegahan Karies Gigi

Menurut Mansjoer (2009), penatalaksanaan pencegahan karies gigi

dilakukan dengan:

a. Perawatan mulut

Perawatan mulut dilakukan dengan mempraktekkan instruksi berikut :

1) Sikatlah gigi sekurang – kurangnya dua kali sehari pada waktu –

waktu yang tepat yaitu waktu sesudah makan, sebelum tidur,

ditambah dengan sesudah bangun tidur.

2) Pilihlah sikat gigi yang berbulu halus, permukaan datar dan kepala

sikat kecil.

3) Gunakan dental gloss (benang gigi) sedikinya satu kali sehari.

4) Gunakan pencuci mulut anti plak yang mengandung antibiotik

(vancomycin), enzim (destronase) dan antiseptik (chlor hexidine 0,

1 %).

5) Untuk anak yang masih kecil dan belum dapat menggunakan sikat

gigi dengan benar, dapat digunakan kain pembersih yang tidak

terlalu tipis untuk membersihkan bagian depan dan belakang gigi,

gusi serta lidah. Cara mempergunakan yaitu dengan melilitkan

pada jari kemudian digosokkan pada gigi.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jenis Karies Gigidigilib.unimus.ac.id/files//disk1/123/jtptunimus-gdl...kanan dan 2 kiri. Fungsinya membantu bersama dengan geraham besar menghaluskan makanan.

15

6) Kunjungi dokter gigi sedikitnya 6 bulan sekali atau bila mengalami

pengelupasan gigi, luka oral yang menetap lebih dari dua minggu

atau sikat gigi.

b. Diet

Karies dapat dicegah dengan menurunkan jumlah gula dalam makanan

yang dikonsumsi. Hindari kebiasaan makan makanan yang merusak

gigi (permen, coklat dan lain sebagainya) dan membiasakan

mengkonsumsi makanan yang menyehatkan gigi (buah dan sayur).

c. Flouridasi

Flouridasi dilakukan dengan memungkinkan dokter gigi memberikan

sel dental pada gigi, menambahkan floiuride pada suplai air minum

dirumah, penggunaan pasta gigi yang mengandung floiuride atau

menggunakan tablet, tetesan atau hisap natrium floiuride.

Karies gigi dapat dihindari/dicegah apabila anak melakukan

perawatan gigi dengan benar setelah mengkonsumsi makanan kariogenik.

B. Gigi

Gigi merupakan salah satu organ pengunyah yang terdiri dari gigi pada

rahang atas dan rahang bawah, gigi terdiri dari tiga bagian yaitu mahkota gigi,

akar gigi dan leher gigi. Gigi susu mulai tumbuh ketika bayi berumur 6 bulan

setelah bayi berumur 2 tahun maka seluruh gigi yang berjumlah 20 buah sudah

tumbuh sempurna (Ircham, 2003).

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jenis Karies Gigidigilib.unimus.ac.id/files//disk1/123/jtptunimus-gdl...kanan dan 2 kiri. Fungsinya membantu bersama dengan geraham besar menghaluskan makanan.

16

1. Proses Pembentukan Gigi

Pembentukan gigi telah dimulai sejak kanin berumur satu setengah

bulan dalam kandungan ibu, vitamin dan mineral pada khususnya kalsium

dan fosfor yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan gigi

bayi diambil secara otomatis dari aliran darah ibu, oleh karena penting

bagi kesehatan ibu dan bayi (Rahmadhan, 2010).

Bahan makanan yang banyak mengandung kalsium dan fosfor

anatara lain susu, keju, daging, ikan telur. Akan tetapi apabila konsumsi

dalam makanan sehari-hari dirasa kurang, dapat ditambahkan dengan

mengkonsumsi obat yang mengandung yang diberikan dengan

pengawasan dokter (Rahmadhan, 2010).

2. Bagian-bagian gigi

Bentuk gigi berbeda sesuai dengan fungsinya, gigi seri untuk

memotong gigi taring yang runcing untuk menahan dan merobek, geraham

untuk menghaluskan makanan. Menurut Mansjoer (2009) walaupun

bentuknya berbeda-beda semua mempunyai susunan yang sama, gigi

terdiri atas :

a. Mahkota gigi (mahkota klinis)

Bagian yang menonjol diatas gusi, sedangkan mahkota anatomis

adalah bagian gigi yang dilapisi email.

b. Akar gigi

Bagian yang terpendam dalam alvelous dalam tulang maksilla atau

mandibula.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jenis Karies Gigidigilib.unimus.ac.id/files//disk1/123/jtptunimus-gdl...kanan dan 2 kiri. Fungsinya membantu bersama dengan geraham besar menghaluskan makanan.

17

c. Leher gigi

Tempat terbentuknya mahkota anatomis dan akar gigi.

Gambar 2.1 Bagian-bagian gigi Sumber : Rahmadhan (2010)

3. Komponen gigi

Komponen gigi menurut Ircham (2003) adalah :

a. Email

Merupakan bahan pada tubuh, email tersusun dari 99% bahan

anorganik terutama kalsium fosfat dalam bentuk kristal apatin dan

hanya 1 % bahan organik. Bahan organiknya terdiri dari anamelin,

suatu protein yang kaya akan prolin

b. Dentin

Dentin terdiri dari 70% zat anorganik, 18% dan 12% air, dentin

terletak dibawah email dan merupakan bagian terbesar dari seluruh

gigi dentin lebih lunak dari pada email dan melindungi pulpa.

c. Pulpa

Pulpa terdiri dari 25% zat organik dan 75% air. Jaringan pulpa

merupakan jaringan lunak yang terdapat diruang pulpa dan seluruh

akar jaringan ini terdiri dari :

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jenis Karies Gigidigilib.unimus.ac.id/files//disk1/123/jtptunimus-gdl...kanan dan 2 kiri. Fungsinya membantu bersama dengan geraham besar menghaluskan makanan.

18

1) Pembuluh limfe.

2) Pembuluh darah (arteri dan vena).

3) Urat saraf.

Selain ketiga bagian ini terdapat pula jaringan pendukung atau

penyangga gigi. Jaringan periodental yang terdiri dari : gingiva (gusi),

sementum, membran periodental tulang alveoli. Susunan gigi pada

anak-anak berbeda dengan orang dewasa. Pada anak sampai umur

tertentu terdapat gigi sulung sedang pada orang dewasa terdapat gigi

tetap. Gigi sulung berjumlah 20 buah, dimana pada setiap rahang

terdapat lima buah gigi yaitu : 2 buah gigi seri (insisivus), 1 taring

(kanisus), dan 2 geraham (molar). Erupsi atau pertumbuhan gigi

sulung pertama dimulai pada umur 6 bulan sampai 2 tahun, kemudian

secara bertahap akan tinggal dimulai pada umur 6 tahun sampai 13

tahun kemudian secara diganti oleh gigi tetap (permanen).

Gambar 2.2 Komponen gigi Sumber : Ircham (2003)

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jenis Karies Gigidigilib.unimus.ac.id/files//disk1/123/jtptunimus-gdl...kanan dan 2 kiri. Fungsinya membantu bersama dengan geraham besar menghaluskan makanan.

19

4. Bentuk Gigi

Gigi berdasar fungsinya dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu (Ircham, 2003):

a. Gigi seri ( insisivus )

Gigi seri ada 4 buah diatas dan 4 buah di bawah, seluruhnya ada 8.

Tugasnya yaitu memotong dan menggiling makanan

b. Gigi taring ( kaninus )

Gigi taring ada 4 buah, diatas 2 dan di bawah 2. Terletak di sudut

mulut, bentuk mahkota meruncing, berfungsi untuk merobek makanan.

c. Gigi geraham kecil ( premolar )

Geraham merupakan pengganti gigi geraham sulung, letak gigi ini di

belakang gigi taring, berjumlah 8, 4 di atas dan 4 di bawah, yaitu 2

kanan dan 2 kiri. Fungsinya membantu bersama dengan geraham

besar menghaluskan makanan.

d. Gigi geraham Besar ( molar )

Gigi geraham besar terletak di belakang gigi geraham kecil, jumlahnya

12. Atas 6 dan bawah 6, masing-masing 3 buah (permukaan tebal dan

bertonjol-tonjol), berfungsi untuk menggiling makanan.

Gambar 2.3 Bentuk Gigi Sumber : Rahmadhan (2010)

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jenis Karies Gigidigilib.unimus.ac.id/files//disk1/123/jtptunimus-gdl...kanan dan 2 kiri. Fungsinya membantu bersama dengan geraham besar menghaluskan makanan.

20

5. Periode Pertumbuhan Gigi Pada Anak

Pertumbuhan gigi pada anak ditandai dengan pemunculan gigi

pada permukaan gusi dan diikuti dengan perubahan psosisi gigi dari dalam

tulang pendukung gigi untuk menempati posisi fungsionalnya dalam

rongga mulut. Pada umumnya, gigi sulung pertama kali akan muncul pada

usia 6 bulan sesudah lahir dan seluruh gigi sulung selesai muncul pada

usia 2,5 tahun, yang ditandai dengan gigi geraham sulung kedua telah

mencapai kontak dengan gigi (Ircham, 2003).

Urutan pertama gigi sulung yang tumbuh adalah gigi seri bagian

bawah (biasanya pada usia 6-9 bulan), kemudian disusul dengan gigi seri

bagian atas. Gigi seri kedua, yaitu gigi yang tumbuh disamping gigi seri

pertama akan tumbuh saat usia 7-10 tahun bulan. Terkadang gigi seri

kedua di rahang bawah tumbuh lebih dulu sebelum gigi seri kedua di

rahang atas. Kemudian, satu gigi geraham depan tumbuh pada usia 16-20

bulan. Gigi taring juga mulai muncul pada usia yang sama. Gigi geraham

kedua tumbuh pada usia 20-30 bulan. Pada akhirnya, akar gigi sulung

terbentuk sempurna pada usia 3 tahun. Kemudian, satu persatu gigi sulung

akan tanggal dan akan digantikan dengan gigi permanen yang jumlahnya

32 buah, yang dimulai saat anak berusia 5-6 tahun sampai gigi geraham

bungsu muncul pada usia 19-22 tahun (Ircham, 2003).

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jenis Karies Gigidigilib.unimus.ac.id/files//disk1/123/jtptunimus-gdl...kanan dan 2 kiri. Fungsinya membantu bersama dengan geraham besar menghaluskan makanan.

21

C. Makanan Kariogenik

Makanan kariogenik adalah makanan yang dapat menyebabkan

terjadinya karies gigi. Sifat makanan kariogenik adalah banyak mengandung

karbohidrat, lengket dan mudah hancur di dalam mulut. Hubungan antara

konsumsi karbohidrat dengan terjadinya karies gigi ada kaitannya dengan

pembentukan plak pada permukaan gigi. Plak terbentuk dari sisa-sisa makanan

yang melekat di sela-sela gigi dan pada plak ini akhirnya akan ditumbuhi

bakteri yang dapat mengubah glukosa menjadi asam sehingga pH rongga

mulut menurun sampai dengan 4,5. Pada keadaan demikian maka struktur

email gigi akan terlarut. Pengulangan konsumsi karbohidrat yang terlalu

sering menyebabkan produksi asam oleh bakteri menjadi lebih sering lagi

sehingga keasaman rongga mulut menjadi lebih asam dan semakin banyak

email yang terlarut (Rahmadhan, 2010).

Frekuensi makan dan minum tidak hanya menimbulkan erosi, tetapi

juga kerusakan gigi atau karies gigi. Konsumsi makanan manis pada waktu

senggang jam makan akan lebih berbahaya daripada saat waktu makan utama.

Terdapat dua alasan, yaitu kontak gula dengan plak menjadi diperpanjang

dengan makanan manis yang menghasilkan pH lebih rendah dan karenanya

asam dapat dengan cepat menyerang gigi. Kedua yaitu adanya gula

konsentrasi tinggi yang normal terkandung dalam makanan manis akan

membuat plak semakin terbentuk (Rahmadhan, 2010).

1. Makanan Kariogenik Penyebab Karies Gigi

Kariogenitas suatu makanan tergantung dari :

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jenis Karies Gigidigilib.unimus.ac.id/files//disk1/123/jtptunimus-gdl...kanan dan 2 kiri. Fungsinya membantu bersama dengan geraham besar menghaluskan makanan.

22

a. Bentuk fisik

Karbohidrat dalam bentuk tepung atau cairan yang bersifat

lengket serta mudah hancur di dalam mulut lebih memudahkan

timbulnya karies dibanding bentuk fisik lain, karbohidrat seperti ini

misalnya kue-kue, roti, es krim, susu, permen dan lain-lain.

Diet karbohidrat cenderung mempunyai lebih banyak karies.

Jenis karbohidrat yang paling kariogenik adalah gula atau sukrosa

karena mempunyai kemampuan untuk menolong pertumbuhan bakteri

kariogenetik. Mikroorganisme yang aktif menyebabkan karies gigi

adalah Streptococcus mutans, Streptococcus sanguis, Streptococcus

salivarius. Oleh mikroorganisme ini gula diubah menjadi asam yang

berperan untuk terjadinya permulaan karies gigi.

Karbohidrat yang dapat menyebabkan karies dentis bersifat :

1) Ada dalam diet dalam jumlah yang berarti

2) Siap difermentasikan oleh bakteri kariogenik

3) Larut secara perlahan-lahan dalam mulut.

Karbohidrat yang memenuhi ke tiga syarat tersebut adalah Starch

(polisakharida), Sukrosa (disakharida), dan Glukosa (monosakharida).

b. Jenis : Karbohidrat yang berhubungan dengan proses karies adalah

polisakarida, disakarida, monosakarida dan sukrosa terutama

mempunyai kemampuan yang lebih efisien terhadap pertumbuhan

mikroorganisme asidogenik dibanding karbohidrat lain. Sukrosa

dimetabolisme dengan cepat untuk menghasilkan zat-zat asam.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jenis Karies Gigidigilib.unimus.ac.id/files//disk1/123/jtptunimus-gdl...kanan dan 2 kiri. Fungsinya membantu bersama dengan geraham besar menghaluskan makanan.

23

Makanan manis dan penambahan gula dalam minuman seperti air teh

atau kopi bukan merupakan satu-satunya sukrosa dalam diet seseorang.

c. Frekuensi konsumsi : Frekuensi makan dan minuman tidak hanya

menentukan timbulnya erosi tetapi juga kerusakan karies. Banyaknya

intake gula harian lebih besar korelasinya dibanding dengan frekuensi

makan gula. Hubungan gula dalam makanan dengan karies lebih besar

dari total diet karena makanan ringan lebih sering dimakan dalam

frekuensi tinggi. Hal-hal yang dapat meningkatkan karies gigi adalah

sebagai berikut :

1) Komposisi gula yang meningkat akan meningkatkan aktivitas

karies.

2) Kemampuan gula dalam menimbulkan karies akan bertambah jika

dikonsumsi dalam bentuk yang lengket

3) Aktivitas karies juga meningkat jika jumlah konsumsi makan

makanan yang manis dan lengket ditingkatkan

4) Aktivitas karies akan menurun jika ada variasi makanan

5) Karies akan menurun jika menghilangkan kebiasaan makan-

makanan manis yang lengket dari bahan makanan.

D. Anak Usia Sekolah

Menurut Wong (2008), usia sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun,

yang artinya sekolah menjadi pengalaman inti anak. Periode ketika anak-anak

dianggap mulai bertanggung jawab atas perilakunya sendiri dalam hubungan

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jenis Karies Gigidigilib.unimus.ac.id/files//disk1/123/jtptunimus-gdl...kanan dan 2 kiri. Fungsinya membantu bersama dengan geraham besar menghaluskan makanan.

24

dengan orang tua mereka, teman sebaya, dan orang lainnya. Usia sekolah

merupakan masa anak memperoleh dasar-dasar pengetahuan untuk

keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa dan memperoleh

keterampilan tertentu.

1. Ciri-ciri Anak Usia Sekolah

Menurut Hurlock (2002), orang tua, pendidik, dan ahli psikologis

memberikan berbagai label kepada periode ini dan label-label itu

mencerminkan ciri-ciri penting dari periode anak usia sekolah, yaitu

sebagai berikut:

a. Label yang digunakan oleh orang tua

1) Usia yang menyulitkan

Suatu masa dimana anak tidak mau lagi menuruti perintah dan

dimana ia lebih banyak dipengaruhi oleh teman-teman sebaya

daripada oleh orang tua dan anggota keluarga lainnya.

2) Usia tidak rapi

Suatu masa dimana anak cenderung tidak memperdulikan dan

ceroboh dalam penampilan, dan kamarnya sangat berantakan.

Sekalipun ada peraturan keluarga yang ketat mengenai kerapihan

dan perawatan barang-barangnya, hanya beberapa saja yang taat,

kecuali kalau orang tua mengharuskan melakukannya dan

mengancam dengan hukuman.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jenis Karies Gigidigilib.unimus.ac.id/files//disk1/123/jtptunimus-gdl...kanan dan 2 kiri. Fungsinya membantu bersama dengan geraham besar menghaluskan makanan.

25

b. Label yang digunakan oleh para pendidik

1) Usia sekolah dasar

Pada usia tersebut anak diharapkan memperoleh dasar-dasar

pengetahuan yang dianggap penting untuk keberhasilan

penyesuaian diri pada kehidupan dewasa, dan mempelajari

berbagai keterampilan penting tertentu, baik keterampilan kurikuler

maupun ekstra kurikuler.

2) Periode kritis

Suatu masa di mana anak membentuk kebiasaan untuk mencapai

sukses, tidak sukses, atau sangat sukses. Sekali terbentuk,

kebiasaan untuk bekerja dibawah, diatas atau sesuai dengan

kemampuan cenderung menetap sampai dewasa.telah dilaporkan

bahwa tingkat perilaku berprestasi pada masa kanak-kanak

mempunyai korelasi yang tinggi dengan perilaku berprestasi pada

masa dewasa.

c. Label yang digunakan ahli psikologi

1) Usia berkelompok

Suatu masa di mana perhatian utama anak tertuju pada keinginan

diterima oleh teman-teman sebaya sebagai angota kelompok,

terutama kelompok yang bergengsi dalam pandangan teman-

temannya. Oleh karena itu, anak ingin menyesuaikan dengan

standar yang disetujui kelompok dalam penampilan, berbicara, dan

perilaku.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jenis Karies Gigidigilib.unimus.ac.id/files//disk1/123/jtptunimus-gdl...kanan dan 2 kiri. Fungsinya membantu bersama dengan geraham besar menghaluskan makanan.

26

2) Usia penyesuaian diri

Suatu masa dimana perhatian pokok anak adalah dukungan dari

teman-teman sebaya dan keanggotaan dalam kelompok.

3) Usia kreatif

Suatu masa dalam rentang kehidupan dimana akan ditentukan

apakah anak-anak menjadi konformis atau pencipta karya yang

baru yang orisinil. Meskipun dasar-dasar untuk ungkapan kreatif

diletakkan pada awal masa kanak-kanak, namun kemampuan untuk

menggunakan dasar-dasar ini dalam kegiatan-kegiatan orisinal

pada umumnya belum berkembang sempurna sebelum anak-anak

belum mencapai tahun-tahun akhir masa kanak-kanak.

4) Usia bermain

Bukan karena terdapat lebih banyak waktu untuk bermain daripada

dalam periode-periode lain hal mana tidak dimungkinkan lagi

apabila anak-anak sudah sekolah melainkan karena terdapat

tumpang tindih antara ciri-ciri kegiatan bermain anak-anak yang

lebih muda dengan ciri-ciri bermain anak-anak remaja. Jadi alasan

periode ini disebut sebagai usia bermain adalah karena luasnya

minat dan kegiatan bermain dan bukan karena banyaknya waktu

untuk bermain.

2. Tugas Perkembangan Usia Sekolah

Tugas-tugas perkembangan anak usia sekolah menurut Hurlock

(2002) adalah sebagai berikut:

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jenis Karies Gigidigilib.unimus.ac.id/files//disk1/123/jtptunimus-gdl...kanan dan 2 kiri. Fungsinya membantu bersama dengan geraham besar menghaluskan makanan.

27

a. Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-

permainan yang umum

b. Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai mahluk

yang sedang tumbuh

c. Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya

d. Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat

e. Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca,

menulis dan berhitung

f. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk

kehidupan sehari-hari

g. Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, tata dan tingkatan nilai

h. Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok social dan

lembaga-lembaga

i. Mencapai kebebasan pribadi

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jenis Karies Gigidigilib.unimus.ac.id/files//disk1/123/jtptunimus-gdl...kanan dan 2 kiri. Fungsinya membantu bersama dengan geraham besar menghaluskan makanan.

28

E. Kerangka Teori

Bagan 2.4 Kerangka Teori

F. Kerangka Konsep

Bagan 2.5 Kerangka Konsep

Konsumsi makanan kariogenik

Jenis karies gigi

Faktor penyebab karies gigi : - Umur - Kerentanan permukaan

gigi - Air ludah - Plak - Makanan kariogenik

(kue, roti, es krim, susu, permen)

- Bakteri (streptococcus, actynomyces, lactobacillus)

Sisa makanan

Keasaman laktat

Karies gigi

Jenis karies gigi : - Karies insipiens - Karies

superfisialis - Karies media - Karies profunda

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jenis Karies Gigidigilib.unimus.ac.id/files//disk1/123/jtptunimus-gdl...kanan dan 2 kiri. Fungsinya membantu bersama dengan geraham besar menghaluskan makanan.

29

G. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

Ha : Ada hubungan antara konsumsi makanan kariogenik dengan jenis

karies gigi pada anak usia sekolah di SD 02 A Purwosari Semarang

Utara.

Ho : Tidak ada hubungan antara konsumsi makanan kariogenik dengan

jenis karies gigi pada anak usia sekolah di SD 02 A Purwosari

Semarang Utara.