BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Glukosa...

8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Glukosa Darah 1. Definisi Glukosa Darah Didalam darah terdapat zat glukosa, glukosa ini gunanya untuk dibakar agar mendapatkan kalori atau energi. Sebagian glukosa yang ada dalam darah adalah hasil penyerapan dari usus dan sebagian lagi dari hasil pemecahan simpanan energi dalam jaringan. Glukosa yang ada di usus bisa berasal dari glukosa yang kita makan atau bisa juga hasil pemecahan zat tepung yang kita makan dari nasi, ubi, jagung, kentang, roti atau dari yang lain. (Djojodibroto,2003) 2. Metabolisme Glukosa Glukosa, fruktosa dan galaktosa masuk melalui dinding usus halus kedalam aliran darah. Fruktosa dan galaktosa akan diubah dalam tubuh menjadi glukosa. Glukosa merupakan hasil akhir dari pencernaan dan diabsorbsi secara keseluruhan sebagai karbohidrat. Kadar glukosa dalam darah bervariasi dengan daya penyerapan, akan menjadi lebih tinggi setelah makan dan akan menjadi turun bila tidak ada makanan yang masuk selama beberapa jam. Glikogen dapat lewat dengan bebas keluar dan masuk ke dalam sel dimana glukosa dapat digunakan semata-mata sebagai sumber energi. Glukosa disimpan sebagai glikogen di dalam sel hati oleh insulin (suatu hormon yang disekresi oleh pankreas). Glikogen akan diubah kembali menjadi glukosa oleh aksi dari

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Glukosa...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Glukosa Darahdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/114/jtptunimus-gdl-sugiyartig... · Hiperglikemia adalah keadaan dimana kadar gula darah melonjak atau berlebihan,

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Glukosa Darah

1. Definisi Glukosa Darah

Didalam darah terdapat zat glukosa, glukosa ini gunanya untuk dibakar agar

mendapatkan kalori atau energi. Sebagian glukosa yang ada dalam darah adalah

hasil penyerapan dari usus dan sebagian lagi dari hasil pemecahan simpanan

energi dalam jaringan. Glukosa yang ada di usus bisa berasal dari glukosa yang

kita makan atau bisa juga hasil pemecahan zat tepung yang kita makan dari nasi,

ubi, jagung, kentang, roti atau dari yang lain. (Djojodibroto,2003)

2. Metabolisme Glukosa

Glukosa, fruktosa dan galaktosa masuk melalui dinding usus halus kedalam

aliran darah. Fruktosa dan galaktosa akan diubah dalam tubuh menjadi glukosa.

Glukosa merupakan hasil akhir dari pencernaan dan diabsorbsi secara

keseluruhan sebagai karbohidrat. Kadar glukosa dalam darah bervariasi dengan

daya penyerapan, akan menjadi lebih tinggi setelah makan dan akan menjadi

turun bila tidak ada makanan yang masuk selama beberapa jam. Glikogen dapat

lewat dengan bebas keluar dan masuk ke dalam sel dimana glukosa dapat

digunakan semata-mata sebagai sumber energi. Glukosa disimpan sebagai

glikogen di dalam sel hati oleh insulin (suatu hormon yang disekresi oleh

pankreas). Glikogen akan diubah kembali menjadi glukosa oleh aksi dari

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Glukosa Darahdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/114/jtptunimus-gdl-sugiyartig... · Hiperglikemia adalah keadaan dimana kadar gula darah melonjak atau berlebihan,

glukogen (hormon lain yang disekresi oleh pankreas) dan adrenalin yaitu suatu

hormon yang disekresi oleh kelenjar adrenalin. ( Jan Tambayong, 2001)

3. Hiperglikemia

Hiperglikemia adalah keadaan dimana kadar gula darah melonjak atau

berlebihan, yang akhirnya akan menjadi penyakit yang disebut Diabetes Melitus

(DM) yaitu suatu kelainan yang terjadi akibat tubuh kekurangan hormone insulin,

akibatnya glukosa tetap beredar di dalam aliran darah dan sukar menembus

dinding sel. Keadaan ini biasanya disebabkan oleh stress, infeksi, dan konsumsi

obat-obatan tertentu. Hiperglikemia ditandai dengan poliuria, polidipsi, dan

poliphagia, serta kelelahan yang parah dan pandangan yang kabur. (Nabyl, 2009)

4. Hipoglikemia

Hipoglikemia atau penurunan kadar gula darah merupakan keadaan dimana

kadar glukosa darah berada di bawah normal, yang dapat terjadi karena ketidak

seimbangan antara makanan yang dimakan, aktivitas fisik dan obat-obatan yang

digunakan. Sindrom hipoglikemia ditandai dengan gejala klinis antara lain

penderita merasa pusing, lemas, gemetar, pandangan menjadi kabur dan gelap,

berkeringat dingin, detak jantung meningkat dan terkadang sampai hilang

kesadaran (syok hipoglikemia). (Nabyl, 2009)

B. Gagal Ginjal

1. Ginjal

Tubuh mempunyai dua ginjal, yang masing-masing ginjal mempunyai

panjang kira-kira 12 cm dan lebar 2,5 cm pada bagian paling tebal, terletak di

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Glukosa Darahdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/114/jtptunimus-gdl-sugiyartig... · Hiperglikemia adalah keadaan dimana kadar gula darah melonjak atau berlebihan,

retroperitoneal dibagian belakang abdomen. Ginjal kanan terletak lebih rendah

dari ginjal kiri karena ada hepar disisi kanan. Ginjal berbentuk seperti kacang dan

permukaannya medialnya yang cekung disebut hilus renal, yaitu tempat masuk

dan keluarnya sejumlah saluran, seperti pembuluh darah, pembuluh getah bening,

saraf,dan ureter. Fungsi ginjal ialah pengaturan keseimbangan air, pengaturan

konsentrasi garam dalam darah dan keseimbangan asam-basa darah; dan ekskresi

bahan buangan dan kelebihan garam. (Jan Tambayong, 2001)

2. Gagal Ginjal

Penyakit gagal ginjal adalah sutau penyakit dimana fungsi organ ginjal

mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali

dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan

cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau

produksi urin. Penyakit gagal ginjal dapat menyerang siapa saja yang menderita

penyakit serius atau terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu

sendiri.

Terjadinya gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang

diderita oleh tubuh yang mana secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan

organ ginjal.yang berkembang secara perlahan ke arah yang semakin buruk

dimana ginjal sama sekali tidak lagi mampu bekerja sebagaimana fungsinya.

Dalam dunia kedokteran dikenal 2 macam jenis serangan gagal ginjal :

a. Gagal Ginjal Akut

Adalah gagal ginjal yang terjadi secara mendadak, adapun tanda gejala

terjadinya gagal ginjal yang dialami penderita secara akut antara lain : bengkak

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Glukosa Darahdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/114/jtptunimus-gdl-sugiyartig... · Hiperglikemia adalah keadaan dimana kadar gula darah melonjak atau berlebihan,

mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit, demam, kencing sedikit,

kencing merah/darah, sering kencing.

b. Gagal Ginjal Kronis

Adalah gagal ginjal yang timbul beberapa tahun setelah penyakit atau

kerusakan ginjal, tetapi pada situasi tertentu dapat muncul secara mendadak.

Tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh adanya gagal ginjal kronik antara lain :

lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan, mual, muntah, bengkak, kencing

berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemi. (Elizabeth J.Corwin, 2002)

C. Hemodialisa

1. Pengertian

Dalam proses hemodialisa diperlukan suatu mesin hemodialisa dan suatu

saringan sebagai ginjal tiruan yang disebut dializer, yang digunakan untuk

menyaring dan membersihkan darah dari ureum, kreatinin dan zat-zat sisa

metabolisme yang tidak diperlukan oleh tubuh. Untuk melaksanakan hemodialisa

diperlukan akses vaskuler sebagai tempat suplai dari darah yang akan masuk

kedalam mesin hemodialisa kemudian dikeluarkan dari tubuh penderita dan

beredar dalam sebuah mesin diluar tubuh. Hemodialisa memerlukan jalan masuk

ke aliran darah, maka dibuat suatu hubungan buatan antara arteri dan vena (fistula

arteriovenosa) melalui pembedahan. (NKF,2006)

2. Indikasi

Menurut konsesus Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI,2003)

secara ideal semua pasien dengan Laju Filtrasi Goal (LFG) kurang dari 15

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Glukosa Darahdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/114/jtptunimus-gdl-sugiyartig... · Hiperglikemia adalah keadaan dimana kadar gula darah melonjak atau berlebihan,

mL/menit, LFG kurang dari 10 mL/menit dengan gejala uremia / malnutrisi dan

LFG kurang dari 5mL/menit walaupun tanpa gejala dapat menjalani dialysis.

Selain indikasi tersebut juga disebutkan adanya indikasi khusus yaitu apabila

terdapat komplikasi akut seperti oedem paru, hiperkalemia, asidosis metabolik

berulang, dan nefropatik diabetik.

3. Tujuan

Tujuan dari pengobatan hemodialisa (Havens dan Terra, 2005) antara lain

a. Menggantikan fungsi ginjal dalam fungsi ekskresi, yaitu membuang sisa-sisa

metabolisme dalam tubuh, seperti ureum, kreatinin, dan sisa metabolisme

yang lain.

b. Menggantikan fungsi ginjal dalam mengeluarkan cairan tubuh yang

seharusnya dikeluarkan sebagai urin saat ginjal sehat.

c. Meningkatkan kualitas hidup pasien yang menderita penurunan fungsi ginjal.

d. Menggantikan fungsi ginjal sambil menunggu program pengobatan yang lain.

D. Jenis dan Metode Pemeriksaan Glukosa Darah

1. Jenis Pemeriksaan Glukosa Darah

Dikenal beberapa jenis pemeriksaan yang berhubungan dengan

pemeriksaan glukosa darah yaitu :

a. Glukosa darah puasa

Sebelum pemeriksaan ini dilakukan pasien harus puasa 10 – 14 jam.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Glukosa Darahdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/114/jtptunimus-gdl-sugiyartig... · Hiperglikemia adalah keadaan dimana kadar gula darah melonjak atau berlebihan,

b. Glukosa darah sewaktu

Pemeriksaan ini dilakukan pada pasien tanpa perlu memperhatikan waktu

terakhir pasien makan.

c. Glukosa darah 2 jam PP

Pemeriksaan ini sukar sekali distandarisasikan, karena makanan yang

dimakan baik jenis maupun jumlahnya sukar disamakan dan juga sukar diawasi

dalam tenggang waktu 2 jam untuk tidak makan dan minum lagi, juga selama

menunggu pasien perlu duduk istirahat tenang dan tidak melakukan kegiatan

jasmani (berat) serta tidak merokok.

2. Metode Pemeriksaan Glukosa Darah

a. Metode Kimia atau Reduksi

Prinsip : Proses kondensasi dengan akromatik amin dan asam asetat glacial

pada suasana panas, sehingga terbentuk senyawa berwarna hijau yang kemudian

diukur secara fotometris.

Beberapa kelemahan / kekurangannya adalah metode kimia ini memerlukan

langkah pemeriksaan yang panjang dengan pemanasan, sehingga kemungkinan

terjadi kesalahan lebih besar. Selain itu reagen pada metode ortho-toluidin

bersifat korosif

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Glukosa Darahdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/114/jtptunimus-gdl-sugiyartig... · Hiperglikemia adalah keadaan dimana kadar gula darah melonjak atau berlebihan,

b. Metode Enzimatik

1) Metode Glukosa Oksidase (GOD-PAP)

Prinsip : Enzim glukosa oksidase menkatalisis reaksi oksidasi glukosa

menjadi glukonolakton dan hydrogen peroksida.

Glukosa + O2 glukosa oksidase O-glukono-δ-lakton + H2O2

Penambahan enzim perokidase dan aseptor oksigen kromogenik seperti O-

dianisidine.

O-dianisidine (red) +H2 O2 peroksidase O-dianiside (oks) + H2O2

(tidak berwarna) (berwarna)

Enzim glukosa oksidase yang digunakan pada reaksi pertama menyebabkan

sifat reaksi pertama spesifik untuk glukosa, khususnya B-D glukosa, sedangkan

reaksi kedua tidak spesifik, karena zat yang bisa teroksidasi dapat menyebabkan

hasil pemeriksaan lebih rendah. Asam urat, asam askorbat, bilirubin dan glutation

menghambat reaksi karena zat-zat ini akan berkompetisi dengan kromogen

bereaksi dengan hidrogen peroksida sehingga hasil pemeriksaan akan lebih

rendah. Keunggulan dari metode glukosa oksidase adalah karena murahnya

reagen dan hasil yang cukup memadai.

2) Metode Heksokinase

Prinsip : Heksokinase akan mengkatalis reaksi fosforilasi glukosa dengan

ATP membentuk glukosa 6-fosfat dan ADP. Enzim kedua yaitu glukosa 6-fosfat

dehidrogenase akan mengkatalis oksidasi glukosa 6-fosfat dengan nikolinamide

adnine dinueleotide phosphate (NAPP+)

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Glukosa Darahdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/114/jtptunimus-gdl-sugiyartig... · Hiperglikemia adalah keadaan dimana kadar gula darah melonjak atau berlebihan,

Glukosa + ATP peroksidase Glukosa-6-fosfat + ADP

Glukosa-6-fosfat +NAD (P) G-6-PD 6-fosfoglukonat +

NAD(P)H + H +

c. Reagen Kering (Gluco DR)

Adalah alat pemeriksaan glukosa darah secara invitro, dapat dipergunakan

untuk mengukur kadar glukosa darah secara kuantitatif, dan untuk screening

pemeriksaan kadar glukosa darah. Sampel dapat dipergunakan darah segar kapiler

atau darah vena, tidak dapat menggunakan sampel berupa plasma atau serum

darah.

Prinsip : Tes strip menggunakan enzim glukosa oksidase dan didasarkan pada

teknologi biosensor yang spesifik untuk pengukuran glukosa, tes strip mempunyai

bagian yang dapat menarik darah utuh dari lokasi pengambilan / tetesan darah

kedalam zona reaksi. Glukosa oksidase dalam zona reaksi kemudian akan

mengoksidasi glukosa di dalam darah. Intensitas arus electron terukur oleh alat

dan terbaca sebagai konsentrasi glukosa di dalam sampel darah.