BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Agency Theory)repository.ump.ac.id/7673/3/MARISATUL H BAB II.pdf ·...

27
15 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan yang dinyatakan oleh Jensen dan Meckling, (1976) menjelaskan bahwa antara manajemen dan pemilik mempunyai kepentingan yang berbeda. Perusahaan yang memisahkan fungsi pengelolaan dan kepemilikan akan rentan terhadap konflik keagenan (Lambert, 2001). Model keagenan merancang sebuah sistem yang melibatkan kedua belah pihak, sehingga diperlukan kontrak kerja antara pemilik (principal) dan manajemen (agent). Kesepakatan tersebut diharapkan dapat memaksimumkan utilitas principal dan dapat menjamin agen untuk menerima reward dari hasil aktivitas pengelolaan perusahaan. Perbedaan kepentingan antara pemilik dan manajemen terletak pada memaksimalkan manfaat (utility) pemilik (principal) dengan kendala (constraint) manfaat (utility) dan insentif yang akan diterima oleh manajemen (agent). Kepentingan yang berbeda sering menyebabkan konflik kepentingan antara pemegang saham/pemilik ( principal) dengan manajemen (agent). Teori keagenan merupakan model yang digunakan untuk memformulasikan permasalahan antara manajemen ( agent) dengan pemilik (principal). Kinerja perusahaan telah dicapai oleh pihak menajemen telah diinformasikan kepada pihak pemilik ( principal) dalam Pengaruh Karakteristik Eksekutif..., Marisatul Hidayati, FEB UMP 2018

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Agency Theory)repository.ump.ac.id/7673/3/MARISATUL H BAB II.pdf ·...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Agency Theory)repository.ump.ac.id/7673/3/MARISATUL H BAB II.pdf · A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan yang dinyatakan

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keagenan yang dinyatakan oleh Jensen dan Meckling, (1976)

menjelaskan bahwa antara manajemen dan pemilik mempunyai

kepentingan yang berbeda. Perusahaan yang memisahkan fungsi

pengelolaan dan kepemilikan akan rentan terhadap konflik keagenan

(Lambert, 2001). Model keagenan merancang sebuah sistem yang

melibatkan kedua belah pihak, sehingga diperlukan kontrak kerja antara

pemilik (principal) dan manajemen (agent). Kesepakatan tersebut

diharapkan dapat memaksimumkan utilitas principal dan dapat menjamin

agen untuk menerima reward dari hasil aktivitas pengelolaan perusahaan.

Perbedaan kepentingan antara pemilik dan manajemen terletak pada

memaksimalkan manfaat (utility) pemilik (principal) dengan kendala

(constraint) manfaat (utility) dan insentif yang akan diterima oleh

manajemen (agent). Kepentingan yang berbeda sering menyebabkan

konflik kepentingan antara pemegang saham/pemilik (principal) dengan

manajemen (agent).

Teori keagenan merupakan model yang digunakan untuk

memformulasikan permasalahan antara manajemen (agent) dengan

pemilik (principal). Kinerja perusahaan telah dicapai oleh pihak

menajemen telah diinformasikan kepada pihak pemilik (principal) dalam

Pengaruh Karakteristik Eksekutif..., Marisatul Hidayati, FEB UMP 2018

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Agency Theory)repository.ump.ac.id/7673/3/MARISATUL H BAB II.pdf · A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan yang dinyatakan

16

bentuk laporan keuangan. Sistem desentralisasi, manajemen mempunyai

informasi yang superior dibandingkan dengan pemilik, karena manajemen

telah menerima pendelegasian untuk pengambilan keputusan atau

kebijakan perusahaan. Manajemen dapat menentukan kebijakan yang

mengarah kepada peningkatan level kompensasinya secara potensial ketika

pemilik tidak dapat memonitoring secara sempurna aktivitas manejemen.

Seluruh tindakan telah didelegasikan oleh pemilik (principal) kepada

manajer (agent) pada model principal-agent (Siregar dan Widyawati,

2016)

Teori keagenan dianggap sesuai dengan penelitian ini karena sebuah

perusahaan memiliki sebuah penerapan teori keagenan antara pemegang

saham dan manajer di dalam perusahaan. Pemegang saham

mendelegasikan wewenang kepada manajer untuk mengelola perusahaan

dan memberi return yang baik sesuai dengan keinginan pemegang saham.

Teori keagenan dipandang lebih luas karena mencerminkan kenyataan

yang ada. Pemikiran mengenai corporate governance didasarkan pada

teori agen dimana pengelolaan perusahaan harus diawasi dan dikendalikan

untuk memastikan bahwa pengelolaan dilakukan dengan penuh kepatuhan

terhadap peraturan yang berlaku (Permana dan Zulaikha, 2015).

Dari perspektif teori keagenan, anggota dewan komisaris yang

berasal dari luar perusahaan (komisaris independen) berperan untuk

membantu pihak pemegang saham (prinsipal) dalam mengawasi jalannya

peran eksekutif (agen) dalam menjalankan kegiatan perusahaan (Solomon,

Pengaruh Karakteristik Eksekutif..., Marisatul Hidayati, FEB UMP 2018

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Agency Theory)repository.ump.ac.id/7673/3/MARISATUL H BAB II.pdf · A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan yang dinyatakan

17

2007). Apabila tidak ada pengawasan dari komisaris independen, maka

akan semakin besar kemungkinan eksekutif yang lain dapat memanipulasi

posisi mereka dengan mendapatkan kontrol yang penuh atas remunerasi

mereka, sehingga dapat merugikan pemegang saham (Solomon, 2007).

Sebaliknya, semakin besar proporsi dewan komisaris independen, maka

akan dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan kekayaan pemegang

saham (Sandy dan Lukviaman, 2015). Tinggi atau rendahnya variasi

penghindaran pajak (tax avoidance) ditentukan oleh variasi variabel

proporsi dewan komisaris independen. Dengan kata lain, apabila semakin

besar proporsi dewan komisaris independen maka akan semakin rendah

tax avoidance. Namun sebaliknya, apabila semakin kecil proporsi dewan

komisaris independen maka akan semakin tinggi tax avoidance (Sandy dan

Lukviaman, 2015).

Tidak berbeda dengan proporsi dewan komisaris independen, komite

audit adalah komite yang bertanggung jawab mengawasi audit eksternal

perusahaan dan merupakan kontak utama antara auditor dengan

perusahaan (Dewi & Jati, 2014). Annisa dan Kurniasih (2012), dan Dewi

dan Jati (2014) menyatakan bahwa keberadaan komite audit memiliki

pengaruh terhadap aktivitas tax avoidance. Semakin tinggi keberadaan

komite audit dalam perusahaan akan meningkatkan kualitas tata kelola

perusahaan (corporate governance), sehingga akan memperkecil

kemungkinan aktivitas tax avoidance yang dilakukan (Handayani dkk,

2015).

Pengaruh Karakteristik Eksekutif..., Marisatul Hidayati, FEB UMP 2018

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Agency Theory)repository.ump.ac.id/7673/3/MARISATUL H BAB II.pdf · A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan yang dinyatakan

18

Begitu juga dengan kualitas audit, laporan keuangan perusahaan

yang telah diaudit oleh KAP The Big Four, lebih memiliki nilai

kepercayaan yang lebih bagi para pemegang saham. perusahaan yang

memilih menggunakan jasa auditor yang berkualitas dapat menjamin

informasi keuangan yang dilaporkan kepada investor maupun pemilik

(Sandy dan Lukviarman, 2015).

2. Pajak (Tax)

Definisi Pajak

Menurut Mardiasmo (2016:3) Definisi pajak menurut Undang-

Undang Nomor 16 tahun 2009 tentang perubahan keempat atas Undang-

Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan pada pasal 1 ayat 1 berbunyi :

―Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh

orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-

Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan

digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran

rakyat.‖

Sedangkan menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H., mengatakan:

―Pajak adalah iuran kepada kas negara berdasarkan Undang-

Undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal

(kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan

untuk membayar pengeluaran umum‖.

Berdasarkan dari pengertian pajak diatas, dapat disimpulkan bahwa

pajak adalah iuran dari rakyat kepada negara yang dipungut berdasarkan

Undang-Undang dengan tanpa mendapatkan jasa timbal atau

Pengaruh Karakteristik Eksekutif..., Marisatul Hidayati, FEB UMP 2018

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Agency Theory)repository.ump.ac.id/7673/3/MARISATUL H BAB II.pdf · A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan yang dinyatakan

19

kontraprestasi secara langsung dapat ditunjuk yang dapat digunakan untuk

membiayai rumah tangga negara. (Mardiasmo, 2016:3)

Sistem pembayaran pajak yang berlaku di Indonesia saat ini

dilandasi oleh sistem pemungutan dimana wajib pajak (WP) boleh

menghitung dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus disetorkan.

Sistem ini dikenal dengan sistem Self Assessment System. Jadi

penekanannya adalah wajib pajak harus aktif menghitung dan melaporkan

jumlah pajak terutangnya tanpa campur tangan fiskus. Konsekuensi

dijalankannya sistem ini adalah bahwa masyarakat harus benar-benar

mengetahui tata cara perhitungan pajak dan segala sesuatu yang

berhubungan dengan pelunasan pajaknya. (Hutagaol, 2003:132)

Hambatan Pemungutan Pajak

Hambatan terhadap pemungutan pajak dapat dikelompokkan menjadi :

a. Perlawanan Pasif

Masyarakat enggan (pasif) membayar pajak, yang dapat disebabkan

antara lain :

1) Perkembangan intelektual dan moral masyarakat

2) Sistem perpajakan yang (mungkin) sulit dipahami masyarakat.

3) Sistem kontrol tidak dapat dilakukan atau dilaksanakan dengan baik.

b. Perlawanan Aktif

Perlawanan aktif meliputi semua usaha dan perbuatan yang

dilakukan oleh wajib pajak dengan tujuan untuk menghindari pajak.

Pengaruh Karakteristik Eksekutif..., Marisatul Hidayati, FEB UMP 2018

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Agency Theory)repository.ump.ac.id/7673/3/MARISATUL H BAB II.pdf · A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan yang dinyatakan

20

Bentuknya antara lain :

1) Tax Avoidance, usaha meringankan beban pajak dengan tidak

melanggar Undang-Undang.

2) Tax Evasion, usaha meringankan beban pajak dengan cara

melanggar Undang-Undang (menggelapkan pajak).

3. Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)

Salah satu definisi Penghindaran Pajak (tax avoidance) adalah

―arrangement of a transaction in order to obtain a tax advantage, benefit,

or reduction in a manner unintended by the tax law‖ (Brown, 2012).

Untuk memperjelas, penghindaran pajak umumnya dapat dibedakan dari

penggelapan pajak (tax evasion), penggelapan pajak tersebut terkait

dengan penggunaan cara-cara yang melanggar hukum untuk mengurangi

atau menghilangkan beban pajak, sedangkan penghindaran pajak

dilakukan secara ―legal‖ dengan memanfaatkan celah (loopholes) yang

terdapat dalam peraturan perpajakan yang ada untuk menghindari

pembayaran pajak, atau melakukan transaksi yang tidak memiliki tujuan

selain untuk menghindari pajak. (Wijaya, 2014)

Sebelum adanya pembayaran pajak perusahaan sudah memikirkan

terlebih dahulu perencanaan pajaknya, umumnya perencanaan pajak

merujuk pada proses merekayasa usaha dan transaksi wajib pajak supaya

utang pajak berada dalam jumlah minimal tetapi masih dalam bingkai

peraturan perpajakan (Suandy, 2008).

Pengaruh Karakteristik Eksekutif..., Marisatul Hidayati, FEB UMP 2018

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Agency Theory)repository.ump.ac.id/7673/3/MARISATUL H BAB II.pdf · A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan yang dinyatakan

21

Penghindaran pajak tidak dapat dilepaskan dari suatu pandangan

bahwa karena tidak ada hukum yang dilanggar, penghindaran pajak

seharusnya tidak dilarang. Setiap orang memiliki kebebasan untuk

mengatur urusannya masing-masing sebagaimana dia kehendaki, dan

selama tidak ada peraturan yang dilanggar maka otoritas pajak tidak dapat

melakukan intervensi. (IRC v Duke of Westminster, 1936).

Walaupun secara literal tidak ada hukum yang dilanggar, semua

pihak sepakat bahwa penghindaran pajak merupakan sesuatu yang secara

praktik tidak dapat diterima. Hal ini dikarenakan penghindaran pajak

secara langsung berdampak pada tergerusnya basis pajak, yang

mengakibatkan berkurangnya penerimaan pajak yang dibutuhkan oleh

negara. Dari sudut pandang kebijakan pajak, pembiaran terhadap praktik

penghindaran pajak dapat mengakibatkan ketidakadilan dan berkurangnya

efisiensi dari suatu sistem perpajakan. Penghindaran pajak umumnya

dilakukan melalui skema-skema transaksi yang kompleks yang dirancang

secara sistematis dan umumnya hanya dapat dilakukan oleh korporasi

besar. Hal inilah yang menimbulkan persepsi ketidakadilan, dimana

korporasi besar tampaknya membayar pajak yang lebih sedikit. Hal ini

pada ujungnya dapat menimbulkan keengganan Wajib Pajak (WP) yang

lain untuk membayar pajak yang berakibat pada inefektifitas sistem

perpajakan. (Wijaya, 2014).

Pengaruh Karakteristik Eksekutif..., Marisatul Hidayati, FEB UMP 2018

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Agency Theory)repository.ump.ac.id/7673/3/MARISATUL H BAB II.pdf · A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan yang dinyatakan

22

4. Karakteristik Eksekutif

Eksekutif perusahaan merupakan seseorang yang menduduki posisi

kepemimpinan tertentu dalam sebuah perusahaan. Pihak eksekutif

perusahaan bisa terdiri dari Direktur utama atau Presiden Direktur (Chief

Executive Officer/ CEO), Direktur Keuangan (Chief Financial Officer/

CFO) dan top executive lainnya. Umumnya, para eksekutif mempunyai

tugas sebagai komunikator, pengambil keputusan, pimpinan, pengelola

(manajer) dan eksekutor (Istriasih, 2015).

Pemimpin perusahaan biasanya memiliki dua karakter yaitu, risk

taker dan risk averse. Pemimpin perusahaan yang memiliki karakter risk

taker dan risk averse tercermin pada besar kecilnya risiko perusahaan yang

ada (Budiman dan Setiyono, 2012). Eksekutif yang memiliki karakteristik

risk taker adalah eksekutif yang lebih berani dalam mengambil keputusan

bisnis dan biasanya memiliki dorongan kuat untuk memiliki penghasilan,

posisi, kesejahteraan dan kewenangan yang tinggi (Maccrimon dan

Wehrung, 1990). Berbeda dengan risk taker, eksekutif yang memiliki

karakteristik risk averse adalah eksekutif yang cenderung tidak menyukai

risiko sehingga kurang berani dalam mengambil keputusan bisnis.

Dibandingkan dengan eksekutif yang memiliki karakteristik risk taker,

eksekutif yang memiliki karakteristik risk averse lebih menitik beratkan

pada keputusan-keputusan yang tidak mengakibatkan risiko yang lebih

besar (Budiman dan Setiyono, 2012).

Pengaruh Karakteristik Eksekutif..., Marisatul Hidayati, FEB UMP 2018

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Agency Theory)repository.ump.ac.id/7673/3/MARISATUL H BAB II.pdf · A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan yang dinyatakan

23

Risiko perusahaan (corporate risk) merupakan volatilitas earning

perusahaan, yang bisa diukur dengan rumus deviasi standar. Dengan

demikian dapat diartikan bahwa risiko perusahaan (corporate risk)

merupakan penyimpangan atau deviasi standar dari earning baik

penyimpangan itu bersifat kurang dari yang direncanakan (downside risk)

atau mungkin lebih dari yang direncanakan (upside potential), semakin

besar deviasi earning perusahaan mengindikasikan semakin besar pula

risiko perusahaan yang ada. Tinggi rendahnya risiko perusahaan ini

mengindikasikan karakteristik eksekutif termasuk dalam risk taker atau

risk averse (Paligorova, 2010).

5. Corporate Governance

Corporate governance merupakan tata kelola perusahaan yang

menjelaskan hubungan antara berbagai partisipan dalam perusahaan yang

menentukan arah kinerja perusahaan (Haruman, 2008). Kinerja perusahaan

tergantung dari pekerjaan corporate governance, keputusan-keputusan dari

corporate governance mempengaruhi hasil kinerja perusahaan termasuk

ketika perusahaan mengalami kerugian ataupun keuntungan. Corporate

governance memiliki peran penting dalam perusahaan. Corporate

governance merupakan suatu sistem yang dibentuk dengan tujuan

membawa perusahaan dalam pengelolaan yang baik. Corporate

governance dapat dikatakan baik bila pengelolaannya telah berjalan di

bawah hukum yang berlaku. Corporate governance yang melakukan

pengelolaan perusahaan di bawah hukum yang berlaku akan selalu berada

Pengaruh Karakteristik Eksekutif..., Marisatul Hidayati, FEB UMP 2018

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Agency Theory)repository.ump.ac.id/7673/3/MARISATUL H BAB II.pdf · A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan yang dinyatakan

24

di jalur prinsip-prinsip corporate governance (Permana dan Zulaikha,

2015).

Corporate Governance diartikan sebagai struktur, sistem dan proses

yang digunakan oleh organ-organ perusahaan sebagai upaya untuk

memberikan nilai tambah perusahaan secara berkesinambungan dalam

jangka panjang. Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa

Corporate Governance adalah suatu mekanisme yang mengatur dan

mengendalikan perusahaan melalui hubungan antara pemegang saham,

pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan

serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya sehingga

dapat meningkatkan nilai perusahaan (Permana dan Zulaikha, 2015).

Mekanisme Corporate Governance yang baik adalah sebagai berikut :

a. Proporsi Dewan Komisaris Independen

Komisaris independen didefinisikan sebagai anggota komisaris

yang berasal dari luar perusahaan, tidak mempunyai saham baik

langsung maupun tidak langsung pada perusahaan, tidak mempunyai

hubungan afiliasi dengan perusahaan komisaris, direksi atau pemegang

saham utama perusahaan, dan tidak memiliki hubungan usaha baik

langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha

perusahaan. (BAPEPAM, 2012).

Menurut peraturan yang dikeluarkan oleh BEI, persentase jumlah

komisaris independen minimal 30% dari seluruh anggota komisaris.

Dapat dikatakan bahwa dewan komisaris independen

Pengaruh Karakteristik Eksekutif..., Marisatul Hidayati, FEB UMP 2018

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Agency Theory)repository.ump.ac.id/7673/3/MARISATUL H BAB II.pdf · A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan yang dinyatakan

25

merepresentasikan kepentingan pemegang saham minoritas, atau

pemegang saham publik. Pemegang saham publik cenderung mentaati

peraturan perpajakan, karena mengharapkan perusahaan berperan serta

dalam pembangunan bagi masyarakat. (Oktofian, 2015)

b. Komite Audit

Komite audit sesuai dengan Kep-643/BL/2012 adalah komite

yang dibentuk oleh dewan komisaris untuk melakukan tugas

pengawasan pengelolaan perusahaan. Komite audit sangat penting bagi

pengelolaan perusahaan. Komite audit merupakan komponen baru

dalam sistem pengendalian perusahaan. Selain itu komite audit

dianggap sebagai penghubung antara pemegang saham dan dewan

komisaris dengan pihak manajemen dalam menangani masalah

pengendalian. (Oktofian, 2015)

Komite audit adalah organ tambahan yang diperlukan dalam

pelaksanaan prinsip corporate governance yang baik. Komite audit

merupakan suatu komite beranggotakan satu atau lebih anggota

komisaris dan keberadaannya terbatas dari pengaruh direksi, eksternal

auditor dan hanya bertanggungjawab kepada dewan komisaris (Surya

dan Yustiavandana, 2008).

Sejak direkomendasikannya Good Corporate Governance di BEI

tahun 2000, komite audit (audit committee) telah menjadi elemen

umum dalam bentuk susunan corporate governance perusahaan publik

(Daniri, 2006). Jika jumlah audit committee dalam suatu perusahaan

Pengaruh Karakteristik Eksekutif..., Marisatul Hidayati, FEB UMP 2018

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Agency Theory)repository.ump.ac.id/7673/3/MARISATUL H BAB II.pdf · A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan yang dinyatakan

26

tidak sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh BEI yang

mengharuskan minimal terdapat tiga orang, maka akan berakibat

meningkatnya tindakan manajemen dalam melakukan minimalisasi laba

untuk kepentingan pajak (Pohan, 2008).

c. Kualitas Audit

Kualitas audit seperti dikatakan oleh De Angelo (1981), yaitu

sebagai probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan

melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi

kliennya. Kualitas audit pada berbagai penelitian sebelumnya sering

dikaitkan dengan ukuran KAP, dimana KAP yang tergolong The Big

Four memiliki kualitas audit yang lebih baik dibandingkan dengan non

the big four. Hal tersebut didasari pemikiran bahwa KAP The big four

memiliki rasio partner yang lebih banyak dibanding non the big four

serta jumlah spesialisasi audit yang beragam serta audit mutu yang

lebih ketat dibandingkan non the big four (Sari dkk, 2016).

Kualitas audit sebagai salah satu informasi yang dapat

memperlemah dan memperkuat pengaruh pengumuman laporan audit

wajar tanpa pengecualian terhadap harga saham. Ketika auditor

memberikan opini going concern atas sebuah perusahaan, maka hal ini

akan berdampak terhadap keputusan investasi calon investor maupun

bagi investor yang sebelumnya telah berinvestasi dalam perusahaan.

Untuk menghasilkan audit yang berkualitas, seorang akuntan publik

dituntut untuk memiliki kompetensi yang cukup dan independensi yang

Pengaruh Karakteristik Eksekutif..., Marisatul Hidayati, FEB UMP 2018

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Agency Theory)repository.ump.ac.id/7673/3/MARISATUL H BAB II.pdf · A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan yang dinyatakan

27

baik. Indepedensi auditor internal sangat penting terutama dalam

memberikan penilaian yang tidak memihak/netral (Hery, 2010:73).

Opini wajar tanpa pengecualian adalah opini paling diharapkan oleh

klien karena pendapat ini mampu menjamin bahwa laporan keuangan

yang disusun oleh manajemen perusahaan tidak mengandung salah saji

material dan sesuai dengan Standar akuntansi Keuangan yang berlaku

(Sari dkk, 2016).

6. Intensitas Aset Tetap

Menurut PSAK No. 16 Tahun 2007 menjelaskan bahwa aset tetap

adalah aset bewujud yang yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau

dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan untuk operasi

perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal

perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun

(www.iaiglobal.or.id).

Intensitas kepemilikan aset tetap dapat mempengaruhi pembayaran

pajak perusahaan. Intensitas aset tetap perusahaan menggambarkan

banyaknya investasi perusahaan terhadap aset tetap perusahaan. Pemilihan

investasi dalam bentuk aset tetap mengenai perpajakan adalah dalam hal

depresiasi (Mulyani dkk, 2014). Biaya depresiasi dapat dimanfaatkan oleh

manajer sebagai agen untuk meminimumkan pajak yang dibayarkan

perusahaan. Manajemen akan melakukan investasi aset tetap dengan cara

menggunakan dana yang tidak terpakai di perusahaan untuk mendapatkan

Pengaruh Karakteristik Eksekutif..., Marisatul Hidayati, FEB UMP 2018

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Agency Theory)repository.ump.ac.id/7673/3/MARISATUL H BAB II.pdf · A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan yang dinyatakan

28

keuntungan berupa biaya depresiasi yang berguna sebagai pengurang pajak

(Darmadi, 2013).

7. Kompensasi Rugi Fiskal

Kompensasi rugi fiskal merupakan proses peralihan kerugian dari

satu periode ke periode lainnya yang menunjukkan perusahaan yang

sedang merugi tidak akan dibebani pajak. Kompensasi rugi fiskal diduga

dapat dimanfaatkan perusahaan untuk melakukan tax avoidance.

(Kurniasih dan Sari, 2013).

Menurut Direktorat Jenderal Pajak, Jika wajib pajak yang

menggunakan pembukuan mengalami kerugian dalam tahun-tahun

sebelumnya maka kerugian fiskal dapat dikompensasi selama 5 tahun

berturut-turut dimulai sejak tahun berikutnya sesudah tahun didapatnya

kerugian tersebut. Kompensasi kerugian yang lebih lama dari 5 tahun

tetapi tidak lebih dari 10 tahun bagi wajib pajak yang mendapat fasilitas

PPh untuk penanaman modal di bidang usaha/daerah tertentu. Kerugian

yang diderita di luar negeri tidak dapat diikutsertakan dalam perhitungan

kompensasi kerugian. Kompensasi kerugian juga tidak berlaku bagi wajib

pajak yang keseluruhan penghasilannya bersifat final dan/atau bukan

objek. (www.pajak.go.id).

Saldo rugi fiskal yang masih dapat dikompensasikan harus diakui

sebagai aktiva pajak tangguhan, apabila besar kemungkinanya laba fiskal

periode mendatang memadai untuk dikompensasi. Beberapa faktor

mempengaruhi tersediannya laba fiskal atau penghasilan kena pajak (PKP)

Pengaruh Karakteristik Eksekutif..., Marisatul Hidayati, FEB UMP 2018

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Agency Theory)repository.ump.ac.id/7673/3/MARISATUL H BAB II.pdf · A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan yang dinyatakan

29

periode mendatang dalam jumlah yang memadai untuk dikompensasikan

dengan saldo rugi fiskal tahun-tahun sebelumnya, termasuk di antaranya

adalah :

a. Adanya perbedaan temporer kena pajak (kewajiban pajak-tangguhan)

dalam jumlah yang cukup sehingga memungkinkan perusahaan

mengkompensasikan sisa kerugian sebelum berakhirnya masa

kompensasi kerugian terkait;

b. Transaksi, kejadian, atau keadaan yang menyebabkan terjadinya

kerugian fiskal yang tidak akan terulang kembali dalam periode

mendatang;

c. Kemampuan perusahaan untuk memperoleh penghasilan kena pajak

(PKP) atau laba fiskal dalam jumlah yang cukup untuk dapat

dikompensasikan dengan sisa kerugian, sebelum masa kompensasi

berakhir.

Aktiva pajak tangguhan tidak boleh diakui, apabila dalam periode

mendatang tidak atau relatif sangat kecil kemungkinan tersediannya

penghasilan kena pajak (PKP) atau laba fiskal dalam jumlah yang cukup

untuk dapat dikompensasikan dengan sisa kerugian atau saldo rugi fiskal

terkait.

Pengaruh Karakteristik Eksekutif..., Marisatul Hidayati, FEB UMP 2018

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Agency Theory)repository.ump.ac.id/7673/3/MARISATUL H BAB II.pdf · A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan yang dinyatakan

30

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai penghindaran pajak (tax avoidance) telah

dilakukan beberapa peneliti sebelumnya. Berikut adalah ringkasan penelitian

terdahulu yang dijadikan referensi penelitian ini adalah:

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul

Variabel Alat

Analisis Hasil Penelitian Independen

(X)

Dependen

(Y)

1 Nuralifmida

Ayu Annisa&

Lulus

Kurniasih

(2012)

Pengaruh

Corporate

Governance

Terhadap Tax

Avoidance

Kepemilikan

Institusional,

Dewan

Komisaris,

Kualitas Audit

dan Komite

Audit

Tax

Avoidance

Analisis

Regresi

Kepemilikan

institusional, Dewan

komisaris dan Kualitas

audit tidak berpengaruh

signifikan terhadap tax

avoidance, sedangkan

untuk Komite audit

berpengaru signifikan

terhadap tax avoidance.

2 Judi Budiman

& Setiyono

(2012)

Pengaruh

Karakter

Eksekutif

Terhadap

Penghindaran

Pajak (Tax

Avoidance)

Risiko

Perusahaan,

Ukuran

Perusahaan,

Leverage,

Sales Growth,

dan Net

Operating

Loss

Penghindar

an Pajak

(Tax

Avoidance)

Analisis

Regresi

Linear

Berganda

Kelima variabel

independen yang ada

semuanya secara

signifikan mampu

mempengaruhi nilai

penghindaran pajak,

termasuk didalamnya

karakter risk taker

berpengaruh positif

terhadap penghindaran

pajak.

3 Tommy

Kurniasih &

Maria M.

Ratna Sari

(2013)

Pengaruh

Return On

Assets,

Leverage,

Corporate

Governance,

Ukuran

Perusahaan Dan

Kompensasi

Rugi Fiskal

Pada Tax

Avoidance

Return On

Asets,

Leverage,

Corporate

Governance,

Ukuran

Perusahaan

dan

Kompensasi

Rugi Fiskal

Tax

Avoidance

Analisis

Regresi

Linear

Berganda

Return On Assets,

Ukuran Perusahaan dan

Kompensasi Rugi

Fiskal berpengaruh

terhadap Tax

Avoidance. Sedangkan

Leverage dan

Corporate Governance

tidak berpengaruh

terhadap Tax

Avoidance.

4 I Gusti Ayu

Cahya

Maharani &

Ketut Alit

Suardana

(2014)

Pengaruh

Coorporate

Governance,

Profitabilitas

Dan

Karakteristik

Eksekutif Pada

Tax Avoidance

Pengaruh Karakteristik Eksekutif..., Marisatul Hidayati, FEB UMP 2018

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Agency Theory)repository.ump.ac.id/7673/3/MARISATUL H BAB II.pdf · A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan yang dinyatakan

31

No Peneliti Judul

Variabel Alat

Analisis Hasil Penelitian Independen

(X)

Dependen

(Y)

Kepemilikan

Institusional,

Proporsi

Dewan

Komisaris,

Kualitas

Audit, Komite

Audit, ROA

dan Risiko

Perusahaan

Tax

Avoidance

Analisis

Regresi

Linear

Berganda

Proporsi Dewan

Komisaris, Kualitas

Audit, Komite Audit

dan ROA berpengaruh

negerif, Risiko

Perusahaan

berpengaruh positif

terhadap Tax

Avoidance. Sedangkan

Kepemilikan

Institusional tidak

berpengaruh.

5 I Gede Hendy

Darmawan& I

Made

Sukartha

(2014)

Pengaruh

Penerapan

Corporate

Governance,

Leverage,

Return On

Assets dan

Ukuran

Perusahaan

Pada

Penghindaran

Pajak

Corporate

Governance,

Leverage,

Return On

Assets dan

Ukuran

Perusahaan

Penghindar

an Pajak

(Tax

Avoidance)

Analisis

Regresi

Linear

Berganda

Corporate governance

berpengaruh pada

penghindaran pajak.

Leverage tidak

berpengaruh pada

penghindaran pajak.

ROA berpengaruh pada

penghindaran pajak.

Ukuran perusahaan

berpengaruh pada

penghindaran pajak.

6 Ni Nyoman

Krisdiana

Dewi & I

Ketut Jati

(2014)

Pengaruh

Karakteristik

Eksekutif,

Karakteristik

Perusahaan dan

Dimensi Tata

Kelola

Perusahaan

Yang Baik Pada

Tax Avoidance

Risiko

Perusahaan,

Ukuran

Perusahaan,

Multinational

Company,

Kepemilikan

Institusional,

Proporsi

Dewan

Komisaris

Independen,

Kualitas Audit

dan Komite

Audit

Tax

Avoidance

Analisis

Regresi

Berganda

Risiko Perusahaan,

Kualitas Audit dan

Komite Audit

berpengaruh terhadap

Tax Avoidance.

Sedangkan Ukuran

Perusahaan,

Multinational

Company, Kepemilikan

Institusional, dan

Proporsi Dewan

Komisaris tidak

berpengaruh terhadap

tindakan Tax Avoidance

7 Sri Mulyani,

Darminto&

M.G Wi

Endang N.P.

(2014)

Pengaruh

Karakteristik

Perusahaan,

Koneksi Politik

Dan Reformasi

Perpajakan

Terhadap

Penghindaran

Pajak

(Studi Pada

Perusahaan

Manufaktur

Yang Terdaftar

Leverage,

Intensitas

Modal,

Koneksi

Politik dan

Reformasi

Perpajakan

Penghindar

an Pajak

(Tax

Avoidance)

Analisis

Regresi

Linear

Berganda

Leverage berpengaruh

negatif signifikan

terhadap Penghindaran

Pajak, Intensitas Modal

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

Penghindaran Pajak,

Koneksi Politik

berpengaruh negatif

signifikan terhadap

Penghindaran Pajak,

dan Reformasi

Perpajakan berpengaruh

Lanjutan Tabel 2.1

Pengaruh Karakteristik Eksekutif..., Marisatul Hidayati, FEB UMP 2018

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Agency Theory)repository.ump.ac.id/7673/3/MARISATUL H BAB II.pdf · A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan yang dinyatakan

32

No Peneliti Judul

Variabel Alat

Analisis Hasil Penelitian Independen

(X)

Dependen

(Y)

Di Bursa Efek

Tahun 2008-

2012)

negatif tidak signifikan.

8 Ahmad Reza

Dwi Permana

& Zulaikha

(2015)

Pengaruh

Corporate

Governance

Terhadap

Penghindaran

Pajak

Jumlah Dewan

Komisaris,

Proporsi

Komisaris

Independen

dan

Kompensasi

Eksekutif

Penghindar

an Pajak

Analisis

Regresi

Berganda

Dari kesimpulan yang

dapat diambil

Corporate Governance

tidak memiliki

pengaruh terhadap

Penghindaran Pajak

9 Gusti Ayu

Pradnyanita

Dewi & Maria

M. Ratna Sari

(2015)

Pengaruh

Intensif

Eksekutif,

Corporate Risk

dan Corporate

Governance

Pada Tax

Avoidance

Intensif

Eksekutif,

Corporate

Risk,

Kepemilikan

Institusional,

Komisaris

Independen,

Komite Audit

dan Kualitas

Audit

Tax

Avoidance

Analisis

Regresi

Linear

Berganda

Corporate Risk

berpengaruh negatif

pada Tax Avoidance.

Insentif eksekutif,

kepemilikan

institusional, komisaris

independen dan komite

audit tidak memiliki

pengaruh pada Tax

Avoidance. Sedangkan

kualitas audit memiliki

pengaruh positif pada

Tax Avoidance.

10 Calvin

Swingly & I

Made

Sukartha

(2015)

Pengaruh

Karakteristik

Eksekutif,

Komite Audit,

Ukuran

Perusahaan,

Leverage dan

Sales Growth

pada Tax

Avoidance

Risiko

Perusahaan,

Komite Audit,

Ukuran

Perusahaan,

Leverage dan

Sales Growth

Tax

Avoidance

Analisis

Linear

Berganda

Pengaruh positif antara

Risiko Perusahaan dan

Ukuran Perusahaan

terhadap Tax

Avoidance, serta adanya

pengaruh negatif antara

Leverage terhadap Tax

Avoidance. Sedangkan

Jumlah Komite Audit

dan Sales Growth tidak

berpengaruh terhadap

Tax Avoidance.

11 Rinaldi &

Charoline

Cheisviyanny

(2015)

Pengaruh

Profitabilitas,

Ukuran

Perusahaan dan

Kompensasi

Rugi Fiskal

Terhadap Tax

Avoidance

(Studi Empiris

Pada

Perusahaan

Manufaktur

Yang Terdaftar

Di BEI Tahun

2010-2013

Profitabilitas,

Ukuran

Perusahaan

dan

Kompensasi

Rugi Fiskal

Tax

Avoidance

Analisis

Regresi

Linear

Berganda

Profitabilitas

berpengaruh signifikan

positif terhadap Tax

Avoidance, Ukuran

Perusahaan

berpengaruh signifikan

negatif terhadap Tax

Avoidance, dan

Kompensasi Rugi

Fiskal tidak

berpengaruh signifikan

terhadap Tax

Avoidance.

Lanjutan Tabel 2.1

Pengaruh Karakteristik Eksekutif..., Marisatul Hidayati, FEB UMP 2018

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Agency Theory)repository.ump.ac.id/7673/3/MARISATUL H BAB II.pdf · A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan yang dinyatakan

33

No Peneliti Judul

Variabel Alat

Analisis Hasil Penelitian Independen

(X)

Dependen

(Y)

12 Ana Ribeiro,

Antonio

Cerqueira &

Elisio

Brandao

(2015)

The

determinants of

effective tax

rate: firm’s

characteristics

and corporate

governance

Size,

Leverage,

Capital

Intensity,

Inventory

Intensity dan

R&D

Expenses),

Profitability

Market

Capitalization

dan Dummy

Earnings.

Institutional

Ownership,

Compute

Ownership,

Current Board

Members dan

Non-Executive

directors

Tax

Avoidance

(ETR)

Multivaria

te analysis

Capital Intensity,

Leverage dan R & D

Expenses memiliki

dampak negatif pada

ETR Struktur

Kepemilikan dan

Komposisi Dewan, dari

temuan tersebut

menunjukkan bahwa

kepemilikan manajerial

mempunyai pengaruh

terdahap ETR.

Pemegang saham

pengendali, jumlah

anggota dewan dan

direktur non-eksekutif

mempunyai dampak

yang tinggi.

13 Rifka Siregar

& Dini

Widyawati

(2016)

Pengaruh

Karakteristik

Perusahaan

Terhadap

Penghindaran

Pajak

Profitability,

Leverage,

Size, Capital

Intensity dan

Inventory

Intensity

Tax

Avoidance

Analisis

Regresi

Linear

Berganda

Leverage dan Size

berpengaruh terhadap

Penghindaran Pajak.

Sedangkan

Profitabilitas, Capital

Intensity dan Inventory

Intensity tidak

berpengaruh terhadap

Penghindaran Pajak.

14 Ajeng

Wijayanti,

Anita

Wijayanti &

Chomsatu

Samrotun

(2016)

Pengaruh

Karakteristik

Perusahaan,

GCG Dan CSR

Terhadap

Penghindaran

Pajak

Ukuran

Perusahaan,

Leverage,

Intensitas

Modal,

Komisaris

Independen,

Komite Audit

dan CSR

Penghindar

an Pajak

Analisis

Berganda

Leverage, Komisaris

Independen, Komite

Audit dan CSR tidak

berpengaruh terhadap

Penghindaran Pajak,

hanya Ukuran

Perusahaan dan

Intensitas Modal Yang

Berpengaruh

15 Nila Sari,

Nawang

Kalbuana,

SE., M.Ak &

Agus Jumadi

(2016)

Pengaruh

Konservatisme

Akuntansi,

Kualitas Audit

dan Ukuran

Perusahaan

Terhadap

Penghindaran

Pajak

Konservatisme

Akuntansi,

Kualitas Audit

dan Ukuran

Perusahaan

Penghindar

an Pajak

Analisis

Berganda

Ukuran Perusahaan

yang berpengaruh

terhadap Penghindaran

Pajak, Sedangkan

Konservatisme

Akuntansi dan Kualitas

Audit tidak

berpengaruh pada

Penghindaran Pajak.

Lanjutan Tabel 2.1

Pengaruh Karakteristik Eksekutif..., Marisatul Hidayati, FEB UMP 2018

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Agency Theory)repository.ump.ac.id/7673/3/MARISATUL H BAB II.pdf · A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan yang dinyatakan

34

No Peneliti Judul

Variabel Alat

Analisis Hasil Penelitian Independen

(X)

Dependen

(Y)

16 I Made Surya

Dharma &

Putu Agus

Ardiana

(2016)

Pengaruh

Leverage,

Intensitas Aset

Tetap, Ukuran

Perusahaan Dan

Koneksi Politik

Terhadap Tax

Avoidance

Leverage,

Intensitas Aset

Tetap, Ukuran

Perusahaan

dan Koneksi

Politik

Tax

Avoidance

Analisis

Regresi

Linear

Berganda

Leverage dan Intensitas

Aset Tetap berpengaruh

negatif terhadap Tax

Avoidance, Ukuran

Perusahaan

berpengaruh positif

terhadap Tax Avoidance

dan Koneksi Politik

tidak berpengaruh

terhadap tindakan Tax

Avoidance.

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu, sehingga dapat

ditentukan penelitian ini menggunakan variabel independen karakteristik

eksekutif, corporate governance yang diproksikan dengan proporsi dewan

komisaris independen, komite audit, kualitas audit, intensitas aset tetap dan

kompensasi rugi fiskal. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini

adalah penghindaran pajak (tax avoidance) yang diproksikan dengan Cash

Effective Tax Rate (CETR). Adapun kerangka pemikiran dapat digambarkan

sebagai berikut :

Lanjutan Tabel 2.1

Pengaruh Karakteristik Eksekutif..., Marisatul Hidayati, FEB UMP 2018

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Agency Theory)repository.ump.ac.id/7673/3/MARISATUL H BAB II.pdf · A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan yang dinyatakan

35

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

]]

Variabel Dependen

H6 (+)

H5 (-)

H4 (-)

H3 (-)

H2 (-)

H1 (+)

Variabel Independen

Karakteristik Eksekutif (X1)

Proporsi Dewan Komisaris

Independen (X2)

Komite Audit (X3)

Kualitas Audit (X4)

Intensitas Aset Tetap (X5)

Kompensasi Rugi Fiskal

(X6)

Penghindaran Pajak

(Tax Avoidance) (Y)

Pengaruh Karakteristik Eksekutif..., Marisatul Hidayati, FEB UMP 2018

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Agency Theory)repository.ump.ac.id/7673/3/MARISATUL H BAB II.pdf · A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan yang dinyatakan

36

D. Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh Karakteristik Eksekutif terhadap Penghindaran Pajak (Tax

Avoidance)

Low (2006) menyebutkan bahwa, dalam menjalankan tugasnya

sebagai pimpinan perusahaan, eksekutif memiliki dua karakter yakni

sebagai risk taker dan risk averse. Eksekutif yang memiliki karakter risk

taker adalah eksekutif yang lebih berani dalam mengambil keputusan

bisnis dan biasanya memiliki dorongan kuat untuk memiliki penghasilan,

posisi, kesejahteraan dan kewenangan yang lebih tinggi, (Maccrimon dan

Wehrung, 1990). Berbeda dengan risk taker, eksekutif yang memiliki

karakter risk averse adalah eksekutif yang cenderung tidak menyukai

resiko sehingga kurang berani dalam mengambil keputusan bisnis

(Budiman dan Setiyono, 2012).

Maharani dan Suardana (2014), Budiman dan Setiyono (2012), Dewi

dan Jati (2014) dan Swingly dan Sukartha (2015) mendapatkan hasil atas

penelitian tentang karakteristik eksekutif berpengaruh positif terhadap tax

avoidance, karena apabila eksekutif semakin bersifat risk taker maka akan

semakin besar tindakan tax avoidance yang dilakukan. Berdasarkan

Penjelasan dan teori dari penelitian sebelumnya, maka dalam penelitian ini

diajukan hipotesis sebagai berikut :

H1 : Karakteristik Eksekutif berpengaruh positif terhadap

Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)

Pengaruh Karakteristik Eksekutif..., Marisatul Hidayati, FEB UMP 2018

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Agency Theory)repository.ump.ac.id/7673/3/MARISATUL H BAB II.pdf · A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan yang dinyatakan

37

2. Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris Independen terhadap

Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)

Dari perspektif teori keagenan, anggota Dewan Komisaris yang

berasal dari luar perusahaan (Komisaris Independen) berperan untuk

mengawasi jalannya peran eksekutif yang lain (Direksi, Komisaris

lainnya) (Solomon, 2007). Jumlah komisaris independen proporsional

dengan jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham yang tidak

berperan sebagai pengendali dengan ketentuan jumlah dewan komisaris

independen sekurang-kurangnya 30% dari seluruh anggota komisaris

(Sandy dan Lukviaman, 2015). Tinggi atau rendahnya variasi

penghindaran pajak (tax avoidance) ditentukan oleh variasi variabel

proporsi dewan komisaris independen. Dengan kata lain, apabila semakin

besar proporsi dewan komisaris independen maka akan semakin rendah

tax avoidance. Namun sebaliknya, apabila semakin kecil proporsi dewan

komisaris independen maka akan semakin tinggi tax avoidance (Sandy dan

Lukviaman, 2015).

Penelitian Maharani dan Suardana (2014) menunjukkan bahwa

keberadaan dewan komisaris independen efektif dalam usaha mencegah

tindakan penghindaran pajak dan didukung dengan penelitian dari Sandy

dan Lukviarman (2015) yang mendapatkan hasil bahwa Proporsi Dewan

Komisaris Independen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tax

avoidance.

Pengaruh Karakteristik Eksekutif..., Marisatul Hidayati, FEB UMP 2018

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Agency Theory)repository.ump.ac.id/7673/3/MARISATUL H BAB II.pdf · A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan yang dinyatakan

38

Berdasarkan teori dan hasil dari penelitian terdahulu, maka hipotesis

yang diajukan adalah sebagai berikut :

H2 : Proporsi dewan komisaris independen berpengaruh negatif

terhadap Tax Avoidance

3. Pengaruh Komite Audit terhadap Penghindaran Pajak (Tax

Avoidance)

Dewi dan Jati (2014) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa

semakin tinggi keberadaan komite audit dalam perusahaan akan

meningkatkan kualitas good corporate governance di dalam perusahaan,

sehingga akan memperkecil kemungkinan praktik penghindaran pajak

yang dilakukan. Hal serupa dijelaskan oleh hasil penelitian yang dilakukan

oleh Maharani dan Suardana (2014) yang menunjukkan bahwa perusahaan

yang memiliki komite audit akan lebih bertanggung jawab dan terbuka

dalam menyajikan laporan keuangan karena komite audit akan memonitor

segala kegiatan yang berlangsung di dalam perusahaan.

BEI mensyaratkan paling sedikit komite audit harus tiga orang, jadi

jika jumlah komite audit dalam suatu perusahaan tidak sesuai dengan

peraturan BEI maka akan meningkatkan tindakan manajemen dalam

melakukan minimalisasi laba untuk kepentingan pajak (Swingly dan

Sukartha, 2015).

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa komite audit

memiliki pengaruh terhadap tax avoidance, maka hipotesis yang diajukan

adalah sebagai berikut :

Pengaruh Karakteristik Eksekutif..., Marisatul Hidayati, FEB UMP 2018

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Agency Theory)repository.ump.ac.id/7673/3/MARISATUL H BAB II.pdf · A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan yang dinyatakan

39

H3 : Komite Audit berpengaruh negatif terhadap Penghindaran

Pajak (Tax Avoidance)

4. Pengaruh Kualitas Audit terhadap Penghindaran Pajak (Tax

Avoidance)

Hasil penelitian Dewi dan Jati (2014) menunjukkan kesimpulan

bahwa kualitas audit dari laporan keuangan yang diaudit oleh KAP The

Big Four dapat mengurangi praktik penghindaran pajak. Perusahaan yang

diaudit oleh KAP besar terbukti tidak melakukan penghindaran pajak,

karena auditor yang termasuk dalam The Big Four lebih kompeten dan

profesional dibandingkan dengan auditor yang termasuk dalam Non The

Big Four, sehingga ia memiliki pengetahuan yang lebih banyak tentang

cara mendeteksi dan memanipulasi laporan keuangan yang mungkin

dilakukan oleh perusahaan.

Penelitian yang dilakukan Maharani dan Suardana (2014)

menunjukkan hasil bahwa kualitas audit berpengaruh negatif terhadap tax

avoidance. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang diaudit oleh KAP

The Big Four akan semakin sulit melakukan praktik penghindaran pajak.

Didukung oleh penelitian Annisa dan Kurniasih (2012); Dewi dan Jati

(2014) yang membuktikan bahwa kualitas audit berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap tax avoidance.

Pengaruh Karakteristik Eksekutif..., Marisatul Hidayati, FEB UMP 2018

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Agency Theory)repository.ump.ac.id/7673/3/MARISATUL H BAB II.pdf · A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan yang dinyatakan

40

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diajukan hipotesis

sebagai berikut :

H4 : Kualitas Audit berpengaruh negatif terhadap Penghindaran

Pajak (Tax Avoidance)

5. Pengaruh Intensitas Aset Tetap terhadap Penghindaran Pajak (Tax

Avoidance)

Hasil penelitian Dharma dan Ardiana (2016) menunjukkan bahwa

intensitas aset tetap berpengaruh negatif terhadap tax avoidance. Semakin

besar intensitas aset tetap maka semakin rendah aktivitas tax avoidance

suatu perusahaan yang disebabkan karena kepemilikan aset tetap bukan

semata-mata melakukan penghindaran pajak melainkan untuk tujuan

operasional perusahaan. Hal senada disampaikan oleh penelitian Siregar

dan Widyawati (2016) yang mendapatkan kesimpulan bahwa capital

intensity yang diproksikan dengan intensitas aset tetap berpengaruh negatif

terhadap penghindaran pajak, semakin tinggi intensitas aset tetap maka

penghindaran pajak perusahaan akan semakin rendah.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat diajukan hipotesis sebagai

berikut :

H5 : Intensitas Aset Tetap berpengaruh negatif terhadap

Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)

Pengaruh Karakteristik Eksekutif..., Marisatul Hidayati, FEB UMP 2018

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. Agency Theory)repository.ump.ac.id/7673/3/MARISATUL H BAB II.pdf · A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan yang dinyatakan

41

6. Pengaruh Kompensasi Rugi Fiskal terhadap Penghindaran Pajak

(Tax Avoidance)

Proses membawa kerugian dalam satu tahun pajak ke tahun-tahun

pajak berikutnya ini dinamakan dengan kompensasi kerugian (carrying

loss). Kurniasih dan Sari (2013) mengatakan kompensasi rugi fiskal

berpengaruh positif terhadap tax avoidance, karena kerugian tersebut dapat

mengurangi beban pajak pada tahun berikutnya. Perusahaan yang telah

merugi dalam satu periode akuntansi diberikan keringanan untuk

membayar pajaknya. Kerugian tersebut dapat dikompensasikan selama

lima tahun ke depan dan laba perusahaan akan digunakan untuk

mengurangi jumlah kompensasi kerugian tersebut.

Akibatnya, selama lima tahun tersebut, perusahaan akan terhindar

dari beban pajak, karena laba kena pajak akan digunakan untuk

mengurangi jumlah kompensasi kerugian perusahaan. Sehingga pajak yang

harus dibayarkan dapat diminimalkan karena angka laba terutang menjadi

kecil dan perusahaan tidak perlu lagi melakukan tindakan tax avoidance.

Hal yang sama dibuktikan dari hasil penelitian Saifudin dan Yunanda

(2016) yang menunjukkan bahwa kompensasi rugi fiskal berpengaruh

terhadap penghindaran pajak.

Dengan diuraikannya penjelasan tersebut, maka dapat diajukan

hipotesis sebagai berikut :

H6 : Kompensasi Rugi Fiskal berpengaruh positif terhadap

Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)

Pengaruh Karakteristik Eksekutif..., Marisatul Hidayati, FEB UMP 2018