9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory ...

28
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Konsep agency theory menurut Anthony dan Govindarajan dalam Siagian (2011:10) adalah hubungan atau kontak antara principal dan agent. Principal mempekerjakan agent untuk melakukan tugas untuk kepentingan principal, termasuk pendelegasian otorisasi pengambilan keputusan dari principal kepada agent. Pada perusahaan yang modalnya terdiri atas saham, pemegang saham bertindak sebagai principal, dan CEO (Chief Executive Officer) sebagai agent mereka. Pemegang saham mempekerjakan CEO untuk bertindak sesuai dengan kepentingan principal. Perspektif hubungan keagenan merupakan dasar yang digunakan untuk memahami hubungan antara manajer dan pemegang saham. Jensen dan Meckling dalam Siagian (2011:10) menyatakan bahwa hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antar manajer (agent) dengan pemegang saham (principal). Hubungan keagenan tersebut terkadang menimbulkan masalah antara manajer dan pemegang saham. Konflik yang terjadi karena manusia adalah makhluk ekonomi yang mempunyai sifat dasar mementingkan kepentingan diri sendiri. Pemegang saham dan manajer memiliki tujuan yang berbeda dan masing-masing menginginkan tujuan mereka terpenuhi. Akibat yang terjadi adalah munculnya konflik kepentingan. Pemegang saham menginginkan pengembalian yang lebih besar dan secepat-cepatnya

Transcript of 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory ...

Page 1: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory ...

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Keagenan (Agency Theory)

Konsep agency theory menurut Anthony dan Govindarajan dalam Siagian

(2011:10) adalah hubungan atau kontak antara principal dan agent. Principal

mempekerjakan agent untuk melakukan tugas untuk kepentingan principal, termasuk

pendelegasian otorisasi pengambilan keputusan dari principal kepada agent. Pada

perusahaan yang modalnya terdiri atas saham, pemegang saham bertindak sebagai

principal, dan CEO (Chief Executive Officer) sebagai agent mereka. Pemegang

saham mempekerjakan CEO untuk bertindak sesuai dengan kepentingan principal.

Perspektif hubungan keagenan merupakan dasar yang digunakan untuk

memahami hubungan antara manajer dan pemegang saham. Jensen dan Meckling

dalam Siagian (2011:10) menyatakan bahwa hubungan keagenan adalah sebuah

kontrak antar manajer (agent) dengan pemegang saham (principal). Hubungan

keagenan tersebut terkadang menimbulkan masalah antara manajer dan pemegang

saham. Konflik yang terjadi karena manusia adalah makhluk ekonomi yang

mempunyai sifat dasar mementingkan kepentingan diri sendiri. Pemegang saham dan

manajer memiliki tujuan yang berbeda dan masing-masing menginginkan tujuan

mereka terpenuhi. Akibat yang terjadi adalah munculnya konflik kepentingan.

Pemegang saham menginginkan pengembalian yang lebih besar dan secepat-cepatnya

Page 2: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory ...

10

atas investasi yang mereka tanamkan sedangkan manajer menginginkan

kepentingannya diakomodasi dengan pemberian kompensasi atau insentif yang

sebesar-besarnya atas kinerjanya dalam menjalankan perusahaan.

Eisenhardt dalam Siagian (2011:11) menyatakan bahwa teori agensi

menggunakan tiga asumsi sifat dasar manusia yaitu :

1. manusia pada umumnya mementingkan diri sendiri (self interest),

2. manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang

(bounded rationality), dan

3. manusia selalu menghindari resiko (risk averse).

Dari asumsi sifat dasar manusia tersebut dapat dilihat bahwa konflik agensi yang

sering terjadi antara manajer dengan pemegang saham dipicu adanya sifat dasar

tersebut. Manajer dalam mengelola perusahaan cenderung mementingkan

kepentingan pribadi daripada kepentingan untuk meningkatkan nilai perusahaan.

Dengan perilaku opportunistic dari manajer, manajer bertindak untuk mencapai

kepentingan mereka sendiri, padahal sebagai manajer seharusnya memihak kepada

kepentingan pemegang saham karena mereka adalah pihak yang memberi kuasa

manajer untuk menjalankan perusahaan.

Page 3: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory ...

11

2.2 Kinerja Keuangan

2.2.1 Pengertian Kinerja Keuangan

Pengertian kinerja menurut Sugiyarso dan Winarni (2005:111) adalah tingkat

pencapaian hasil atau tujuan perusahaan, tingkat pencapaian misi perusahaan dan

pelaksanaan tugas secara aktual. Kinerja juga dapat diartikan sebagai prestasi yang

dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat

kesehatan perusahaan tersebut.

Sedangkan pengertian kinerja keuangan menurut Fahmi (2011:239) adalah

sebagai berikut :

“Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh

mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-

aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Seperti dengan membuat

suatu laporan keuangan yang telah memenuhi standard dan ketentuan dalam

SAK (Standar Akuntansi Keuangan) atau GAAP (General Accepted

Accounting Principle), dan lainnya”.

Adapun pengertian kinerja keuangan menurut Jumingan (2006:239) adalah

gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu baik menyangkut

aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana, yang biasanya diukur dengan

indikator kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas.

Dari definisi kinerja ataupun kinerja keuangan yang telah dipaparkan di atas,

dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa kinerja keuangan adalah suatu prestasi yang

dicapai oleh suatu perusahaan dalam mengelola keuangan perusahaan sehingga

mampu mencapai tujuan yang diinginkan.

Page 4: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory ...

12

2.2.2 Tahap-tahap dalam Menganalisis Kinerja Keuangan

Menurut Fahmi (2011:240), penilaian kinerja setiap perusahaan berbeda-beda

tergantung kepada ruang lingkup bisnis yang dijalankannya, apakah sektor

pertambangan, pertanian, ataupun sektor keuangan, dan lain-lain. Namun ada 5 (lima)

tahap dalam menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan secara umum, yaitu :

a. Melakukan review terhadap data laporan keuangan.

Review dilakukan dengan tujuan agar laporan keuangan yang sudah di

buat sesuai dengan penerapan kaidah-kaidah yang berlaku umum dalam

dunia akuntansi, sehingga dengan demikian hasil laporan keuangan

tersebut dapat dipertanggungjawabkan.

b. Melakukan perhitungan.

Penerapan metode perhitungan disesuaikan dengan kondisi dan

permasalahan yang sedang dilakukan sehingga hasil dari perhitungan

tersebut akan memberikan suatu kesimpulan sesuai dengan analisis yang

diinginkan.

c. Melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan yang telah diperoleh.

Dari hasil hitungan yang sudah diperoleh kemudian dilakukan

perbandingan dengan hasil hitungan dari berbagai perusahaan lainnya.

Metode yang paling umum dipergunakan untuk melakukan perbandingan

ini ada dua yaitu :

Page 5: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory ...

13

1. Time series analysis, yaitu membandingkan secara antar waktu atau

antar periode, dengan tujuan itu nantinya akan terlihat secara grafik.

2. Cross sectional approach, yaitu melakukan perbandingan terhadap

hasil hitungan rasio-rasio yang telah dilakukan antara satu perusahaan

dan perusahaan lainnya dalam ruang lingkup yang sejenis yang

dilakukan secara bersamaan.

Dari hasil penggunaan kedua metode ini diharapkan nantinya akan dibuat

satu kesimpulan yang menyatakan posisi perusahaan tersebut berada

dalam kondisi sangat baik, baik, sedang/normal, tidak baik, atau sangat

tidak baik.

d. Melakukan penafsiran (interpretation) terhadap berbagai permasalahan

yang ditemukan.

Setelah dilakukan ketiga tahap tersebut selanjutnya dilakukan penafsiran

untuk melihat apa-apa saja permasalahan dan kendala-kendala yang

dialami oleh perusahaan tersebut.

e. Mencari dan memberikan pemecahan masalah (solution) terhadap

berbagai permasalahan yang ditemukan.

Pada tahap terakhir ini setelah ditemukan berbagai permasalahan yang

dihadapi maka dicarikan solusi guna memberikan suatu input atau

masukan agar apa yang menjadi kendala dan hambatan selama ini dapat

terselesaikan.

Page 6: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory ...

14

2.3 Laporan Keuangan

2.3.1 Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No. 1 paragraf 07 (2009:1,5)

laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja

keuangan suatu entitas. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil

pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan

kepada mereka.

Di sisi lain, Sugiyarso dan Winarni (2005:1) mengatakan bahwa :

“Laporan keuangan (financial statement) merupakan daftar ringkasan akhir

transaksi keuangan organisasi yang menunjukkan semua kegiatan operasional

organisasi dan akibatnya selama tahun buku yang bersangkutan”.

Lebih lanjut Fahmi (2011:2) mengatakan bahwa :

“Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi

keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan

sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah

catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang

dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.

Page 7: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory ...

15

2.3.2 Komponen Laporan Keuangan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No. 1 paragraf 08

(2009:1,6), laporan keuangan yang lengkap terdiri dari :

a. Laporan posisi keuangan pada akhir periode;

b. Laporan laba rugi komprehensif selama periode;

c. Laporan peruahan ekuitas selama periode;

d. Laporan arus kas selama periode;

e. Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi

penting dan informasi penjelasan lainnya; dan

f. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan

ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif

atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika

entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.

2.3.3 Pengguna Laporan Keuangan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan

Penyajian Laporan Keuangan paragraf 09 (2009:2) dinyatakan bahwa pengguna

laporan keuangan meliputi investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok, dan

kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya, dan

masyarakat. Mereka menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa

kebutuhan informasi yang berbeda. Beberapa kebutuhan tersebut meliputi :

Page 8: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory ...

16

a. Investor

Investor membutuhkan informasi untuk membantu menetukan apakah

harus membeli, menahan, atau menjual investasi. Pemegang saham juga

tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai

kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.

b. Karyawan

Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada

informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga

tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun,

dan kesempatan kerja.

c. Pemberi Pinjaman

Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang

memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta

bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

d. Pemasok dan kreditor usaha lainnya

Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang

memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang

terutangakan dibayar pada saat jatuh tempo.

e. Pelanggan

Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan

Page 9: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory ...

17

hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka

panjang, atau bergantung pada perusahaan.

f. Pemerintah

Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya

berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan oleh karenanya

berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Selain itu, mereka juga

membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaaan dalam

menetapkan kebijakan pajak.

g. Masyarakat

Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan

informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran

perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

2.3.4 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Menurut Prastowo dan Juliaty (2002:6), karakteristik kualitatif laporan

keuangan merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan

berguna bagi para pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Terdapat empat

karakteristik kualitatif pokok yaitu :

1. Dapat dipahami

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan

adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh para pemakai.

Page 10: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory ...

18

Dalam hal ini para pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang

memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi serta kemauan

untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun

demikian, sulitnya memahami informasi yang komplek jangan dijadikan

alasan untuk tidak memasukkan informasi tersebut dalam laporan

keuangan.

2. Relevan

Informasi memiliki kualitas relevan apabila informasi tersebut dapat

memengaruhi keputusan ekonomi pengguna. Relevansi informasi

dipengaruhi oleh hakekat dan materialitasnya. Informasi dipandang

material apabila kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam

mencatat informasi tersebut dapat memengaruhi keputusan ekonomi

pengguna yang diambil atas dasar laporan keuangan.

3. Keandalan

Informasi mempunyai kualitas andal jika bebas dari pengertian yang

menyesatkan, kesalahan material dan dapat diandalkan penggunanya

sebagai penyajian yang tulus dan jujur (faithful representation) dari yang

seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.

Selain itu, informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pengguna,

dan tidak bergantung pada kebutuhan atau keinginan pihak tertentu

Page 11: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory ...

19

(netralitas).Informasi juga harus lengkap dalam batasan materialitas dan

biaya.

4. Dapat diperbandingkan

Para pengguna harus dapat memperbandingkan laporan keuangan

perusahaan antarperiode untuk mengidentifikasikan kecenderungan

(trend) posisi dan kinerja keuangan. Pengguna juga harus dapat

memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk

mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan

secara relatif.

Agar suatu informasi tidak kehilangan relevansinya, maka informasi

tersebut harus disajikan tepat waktu. Penerapan karakteristik kualitatif pokok dan

standar akuntansi keuangan yang sesuai biasanya menghasilkan laporan keuangan

yang wajar.

2.4 Analisis Laporan Keuangan

2.4.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Menurut Prastowo dan Juliaty (2002:52) analisis laporan keuangan

merupakan suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam unsur-

unsurnya, menelaah masing-masing unsur tersebut, dan menelaah hubungan diantara

unsur-unsur tersebut, dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman

yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri.

Page 12: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory ...

20

Sedangkan pengertian analisis laporan keuangan menurut Harahap (2006:190)

yaitu :

“Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih

kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai

makna antara satu dengan yang lain antara data kuantitatif maupun data non-

kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam

yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat”.

Lebih lanjut menurut Hanafi dan Halim (2005:5) mengatakan bahwa analisis

terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui

tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu

perusahaan.

Dari pengertian-pengertian di atas dapat dikatakan bahwa analisis laporan

keuangan digunakan sebagai alat untuk membantu dalam pengambilan keputusan

melalui informasi yang terdapat di dalam laporan keuangan. Laporan keuangan

secara luas memberikan manfaat mengenai tingkat kesehatan perusahaan tersebut

dengan dilakukan analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan mengukur

antara unsur-unsur laporan keuangan dan bagaimana perubahan unsur-unsur itu dari

tahun ke tahun untuk mengetahui arah perkembangannya. Analisis laporan keuangan

merupakan bagian integral dari proses pengambilan keputusan pihak-pihak yang

terkait. Dari hasil analisis atas laporan keuangan masa lalu dan sekarang, dapat

diketahui kinerja keuangan dan dapat dievaluasi baik potensi maupun risiko di masa

depan yang dapat diatasi.

Page 13: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory ...

21

2.4.2 Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan

Menurut Harahap (2004:195) analisis laporan keuangan dilakukan untuk

menambah informasi yang ada dalam suatu laporan keuangan. Secara lengkap

kegunaan analisis laporan keuangan ini dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. dapat memberikan informasi yang lebih luas dan lebih dalam daripada

yang terdapat dari laporan keuangan biasa,

2. dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit)

dari suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan

(implicit),

3. dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan,

4. dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam

hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan

komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi

yang diperoleh dari luar perusahaan,

5. mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-

model dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi,

peningkatan (rating),

6. dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil

keputusan. Dengan perkataan lain apa yang dimaksudkan dari suatu

laporan keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan juga antara

lain :

Page 14: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory ...

22

1. dapat menilai prestasi perusahaan,

2. dapat memproyeksi keuangan perusahaaan,

3. dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang dari

aspek waktu tertentu:

a. Posisi keuangan (Aset, Kewajiban, dan Modal)

b. Hasil usaha perusahaan (Pendapatan dan Biaya)

c. Likuiditas

d. Solvabilitas

e. Aktivitas

f. Rentabilitas atau Profitabilitas

g. Indikator Pasar Modal

4. menilai perkembangan dari waktu ke waktu,

5. melihat komposisi struktur keuangan, arus dana

7. dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu

yang sudah dikenal dalam dunia bisnis,

8. dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan

periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar

ideal,

9. dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan,

baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan, dan sebagainya,

Page 15: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory ...

23

10. bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di

masa yang akan datang.

Dari sudut lain, tujuan analisis laporan keuangan menurut Prastowo dan

Juliaty (2002:53) adalah sebagai berikut :

1. Screening

Analisis dilakukan dengan melihat secara analitis laporan keuangan

dengan tujuan untuk memilih kemungkinan investasi atau merger.

2. Forecasting

Analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan di

masa yang akan datang.

3. Diagnosis

Analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalah-

masalah yang terjadi baik dalam manajemen, operasi, keuangan atau

masalah lain.

4. Evaluation

Analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen, operasional,

efisiensi, dan lain-lain.

Dengan melakukan analisis laporan keuangan, informasi mentah yang dibaca

dari laporan keuangan akan menjadi lebih luas dan lebih dalam. Hubungan satu pos

dengan pos lain akan dapat menjadi indikator tentang posisi dan prestasi keuangan

perusahaan.

Page 16: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory ...

24

2.5 Analisis Rasio Keuangan

2.5.1 Pengertian Rasio Keuangan

Menurut Munawir (2004:64):

“Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical

relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan

dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan

atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya

keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio

tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan

sebagai standard”.

Menurut Harahap (2004:297) :

“Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari

satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan

yang relevan dan signifikan (berarti)”.

Maka dapat diambil kesimpulan bahwa rasio keuangan perusahaan adalah

perbandingan antara komponen-komponen dalam laporan keuangan yang mempunyai

hubungan yang relevan sehingga dapat diketahui kinerja keuangan perusahaan.

2.5.2 Keunggulan dan Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan

Menurut Harahap (2004:298) analisis rasio memiliki keunggulan dibanding

teknik analisis lainnya. Keunggulan tersebut adalah :

1. rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah

dibaca dan ditafsirkan;

Page 17: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory ...

25

2. merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan

laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit;

3. mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain;

4. sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan

keputusan dan model prediksi (Z-score);

5. menstandarisir size perusahaan;

6. lebih mudah membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau

melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau time series;

7. lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa

yang akan datang.

Di samping keunggulan yang dimiliki, Harahap (2004:298) juga

mengungkapkan beberapa keterbatasan yang dimiliki oleh analisis rasio yang harus

dihindari sewaktu penggunaannya, yaitu :

1. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk

kepentingan pemakainya.

2. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi

keterbatasan teknik ini seperti :

a. bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak

mengandung taksiran dan judgement yang dapat dinilai bias atau

subjektif;

Page 18: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory ...

26

b. nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai

perolehan (cost) bukan harga pasar;

c. klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio;

d. metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa

diterapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda.

3. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia, akan menimbulkan

kesulitan untuk menghitung rasio.

4. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron.

5. Dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang

dipakai tidak sama. Oleh karenanya jika dilakukan perbandingan bisa

menimbulkan kesalahan.

2.5.3 Jenis Rasio Keuangan

Menurut Fahmi (2011:171) jenis rasio keuangan dapat dikelompokkan

menjadi :

1. Rasio Likuiditas

Rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan

dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya secara tepat

waktu. Rasio likuiditas secara umum ada 2 (dua) yaitu current ratio dan

quick ratio (acid test ratio).

Page 19: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory ...

27

2. Rasio Leverage

Rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva

perusahaan dibiayai dengan hutang. Rasio leverage terdiri dari : debt to

total asset, debt to equity ratio, times interest earned, cash flow coverage,

long-term debt to total capitalization, fixed charge coverage, dan cash

flow adequancy.

3. Rasio Aktivitas

Rasio yang menggambarkan sejauh mana suatu perusahaan memperguna-

kan sumber daya yang dimilikinya guna menunjang aktivitas perusahaan.

Rasio aktivitas secara umum ada empat yaitu : inventory turnover

(perputaran persediaan), rata-rata periode pengumpulan piutang (day sales

outstanding), fixed asset turnover (perputaran aktiva tetap), dan total asset

turnover (perputaran total aset).

4. Rasio Profitabilitas

Rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen

secara keseluruhan yang ditunjukan oleh besar kecilnya tingkat

keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan

maupun investasi. Rasio profitabilitas secara umum ada empat yaitu :

gross profit margin, net profit margin, return on investment, dan return on

network.

Page 20: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory ...

28

5. Rasio Pertumbuhan

Rasio yang mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam

mempertahankan posisinya di dalam industri dan dalam perkembangan

ekonomi secara umum. Rasio pertumbuhan ini umumnya dilihat dari

berbagai segi yaitu dari segi sales (penjualan), earning after tax (EAT),

laba per lembar saham, dividen per lembar saham, dan harga pasar per

lembar saham.

6. Rasio Nilai Pasar

Rasio-rasio yang menggambarkan kondisi yang terjadi di pasar. Rasio ini

mampu memberi pemahaman bagi pihak manajemen perusahaan terhadap

kondisi penerapan yang akan dilaksanakan dan dampaknya pada masa

yang akan datang. Yang termasuk dalam rasio ini yaitu earning per share,

price earning ratio, book value per share, price book value, dividen yield,

dan dividend payout ratio.

Adapun rasio yang dipilih penulis dalam melakukan penelitian atau analisis

rasio keuangan yang berhubungan dengan laba perusahaan, yaitu :

a. Return On Asset (ROA)

Rasio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan menghasilkan laba

dari semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. ROA menggambarkan

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap satu

rupiah aset yang digunakan. Dengan ini kita bisa menilai apakah

Page 21: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory ...

29

perusahaan ini efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan

operasional perusahaan. Rasio ini juga memberikan ukuran yang lebih

baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukkan efektivitas

manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan.

ROA = EAT

Total Aktiva x 100%

b. Return On Equity (ROE)

Rasio ini memperlihatkan sejauh mana perusahaan mengelola modal

sendiri (net worth) secara efektif dan mengukur tingkat keuntungan dari

investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang

saham perusahaan. ROE berguna untuk mengetahui seberapa besar

pengembalian yang diberikan oleh perusahaan untuk setiap rupiah modal

dari pemilik.

ROE = EAT

Total Ekuitas x 100%

c. Earning Per Share (EPS)

Rasio ini menggambarkan besarnya pengembalian modal untuk setiap satu

lembar saham. EPS adalah rasio keuangan yang paling sering digunakan

untuk mengukur kondisi dan pertumbuhan perusahaan. Semakin besar

tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan per

Page 22: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory ...

30

lembar saham bagi pemiliknya maka semakin profitable dan menarik

investasi pada perusahaan tersebut. Hal ini akan memberikan efek positif

pada harga saham.

EPS = EAT

Jumlah Saham Beredar

d. Price Earning Ratio

Rasio ini mengukur seberapa besar perbandingan antara harga saham

perusahaan dengan keuntungan yang akan diperoleh oleh para pemegang

saham. PER menunjukkan apresiasi pasar terhadap kemampuan emiten

dalam menghasilkan laba. PER mempunyai arti yang cukup penting dalam

menilai suatu saham, rasio ini merupakan suatu indikasi tentang harapan

masa depan perusahaan.

PER = Harga Pasar per Saham

EPS

2.6 Saham dan Harga Saham

2.6.1 Pengertian Saham

Menurut Martalena dan Malinda (2011:12) :

“Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau

pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan

menyertakan modal tersebut maka pihak tersebut memiliki klaim atas

pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)”.

Page 23: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory ...

31

Lebih lanjut Fahmi (2011:53) mengatakan beberapa pengertian saham, yaitu :

1. Tanda bukti penyertaan kepemilikan modal/dana pada suatu perusahaan.

2. Kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan dan

diikuti dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap

pemegangnya.

3. Persediaan yang siap untuk dijual.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa saham adalah surat bukti

keikutsertaan dalam permodalan perusahaan dan mempunyai hak atas sebagian

kekayaan perusahaan. Hal ini berarti jika seorang investor membeli saham maka

investor tersebut menjadi salah satu pemilik perusahaan di mana proporsi

kepemilikannya sesuai dengan jumlah kepemilikan saham yang dipunyai oleh

pemegang saham tersebut.

2.6.2 Pengertian Harga Saham

Menurut Jogiyanto (2003:88) :

“Harga saham merupakan harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat

tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ini ditentukan oleh

permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal”.

Sedangkan menurut Widiatmojo (2000:45) :

“Harga saham merupakan harga atau nilai uang yang bersedia dikeluarkan

untuk memperoleh atas suatu saham”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa harga saham adalah harga yang terbentuk dari

kesepakatan penjual dan pembeli saham atau harga yang terbentuk dari kekuatan

permintaan dan penawaran saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu.

Page 24: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory ...

32

2.6.3 Faktor-faktor yang dapat Memengaruhi Harga Saham

Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006:9) faktor-faktor yang mempengaruhi

harga saham, yaitu :

1. Penawaran dan Permintaan

Harga saham biasanya berfluktuasi mengikuti kekuatan permintaan dan

penawaran di pasar modal. Fluktuasi harga saham mencerminkan seberapa

minat investor terhadap saham suatu perusahaan. Oleh karena itu, harga

saham setiap saat bisa berubah seiring dengan minat investor untuk

menginvestasikan modalnya pada saham.

2. Harapan dan Perilaku Investor

Harga saham dapat dipengaruhi oleh harapan investor atau perkiraan

investor mengenai keputusan manajemen mengenai kebijakan devidennya.

3. Kondisi Keuangan Perusahaan

Nilai dari suatu perusahaan bisa dilihat dari harga saham perusahaan yang

bersangkutan di pasar modal. Kondisi perusahaan yang baik biasanya akan

meningkatkan minat investor untuk membeli saham sehingga harga saham

naik begitu pula sebaliknya.

4. Kondisi Ekonomi dan Politik pada umumnya

Faktor ini mempengaruhi supply dan demand akan saham. Keadaan

perekonomian yang stabil dan situasi politik yang kondusif akan menarik

minat investor untuk berinvestasi.

Page 25: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory ...

33

2.7 Kerangka Pemikiran

Pergerakan harga saham sangat dipengaruhi oleh banyak faktor baik dari

dalam perusahaan itu sendiri maupun dari luar perusahaan. Hal ini disebabkan karena

investor memiliki harapan atas sejumlah pengembalian dari investasi yang

ditanamkannya. Pengembalian itu tentunya tergambar jelas pada kinerja perusahaan,

jika dari tahun ke tahun perusahaaan mengalami keuntungan yang signifikan maka

investor cenderung memiliki harapan yang cukup optimis akan pengembalian yang

pasti didapatnya, sementara itu jika perusahaan mengalami kerugian dari tahun ke

tahun maka secara otomatis terbayang di dalam benak investor sejumlah kerugian

yang akan diterimanya.

Kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan rasio keuangan merupakan

suatu konsep pengukuran kinerja yang menitikberatkan pada perolehan laba

perusahaan. Sehingga investor dapat melihat keuntungan yang benar-benar akan

diterimanya dalam bentuk dividen. Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian

ini adalah Return On Asset, Return On Equity, Earning Per Share, dan Price Earning

Ratio. Rasio-rasio tersebut sering digunakan oleh para investor sebagai tolak ukur

untuk melakukan investasi pada suatu perusahaan, karena rasio tersebut

menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba, di mana sebagian

laba tersebut akan dibagikan kepada investor dalam bentuk dividen. Hal tersebut

sejalan dengan pendapat Syamsudin (2002:38) yang mengatakan bahwa :

Page 26: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory ...

34

“Para pemegang saham dan calon pemegang saham menaruh perhatian utama

pada tingkat keuntungan, baik yang sekarang maupun pada masa yang akan

datang. Hal tersebut penting karena tingkat keuntungan akan mempengaruhi

harga saham yang mereka miliki”.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat digambarkan kerangka pemikiran

penelitian adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1

Bagan Kerangka Pemikiran

Keterangan : = Variabel diteliti secara simultan

= Variabel diteliti secara parsial

Return On Asset

Return On Equity

Earning Per Share

Price Earning Ratio

Harga Saham

Page 27: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory ...

35

2.8 Hipotesis Penelitian

Menurut Sekaran (2007:135) hipotesis adalah hubungan yang diperkirakan

secara logis diantara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk

pernyataan yang dapat diuji.

Sedangkan menurut Sugiyono (2004:51) hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara karena

jawaban yang dikemukakan baru berdasarkan pada teori yang peneliti peroleh, belum

berdasarkan pada fakta-fakta yang diperoleh melalui pengumpulan data dan analisis

data. Maka dari itu, berdasarkan teori dan kerangka pemikiran yang telah peneliti

kemukakan sebelumnya maka hipotesis yang terdapat dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

H01 : Kinerja Keuangan yang diwakili Return On Asset, Return On Equity,

Earning Per Share, dan Price Earning Ratio berpengaruh tidak

signifikan terhadap harga saham secara simultan.

Ha1 : Kinerja Keuangan yang diwakili Return On Asset, Return On Equity,

Earning Per Share, dan Price Earning Ratio berpengaruh signifikan

terhadap harga saham secara simultan.

H02 : Kinerja Keuangan yang diwakili Return On Asset berpengaruh tidak

signifikan terhadap harga saham secara parsial.

Ha2 : Kinerja Keuangan yang diwakili Return On Asset berpengaruh positif

dan signifikan terhadap harga saham secara parsial.

Page 28: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory ...

36

H03 : Kinerja Keuangan yang diwakili Return On Equity berpengaruh tidak

signifikan terhadap harga saham secara parsial.

Ha3 : Kinerja Keuangan yang diwakili Return On Equity berpengaruh positif

dan signifikan terhadap harga saham secara parsial.

H04 : Kinerja Keuangan yang diwakili Earning Per Share berpengaruh tidak

signifikan terhadap harga saham secara parsial.

Ha4 : Kinerja Keuangan yang diwakili Earning Per Share berpengaruh

positif dan signifikan terhadap harga saham secara parsial.

H05 : Kinerja Keuangan yang diwakili Price Earning Ratio berpengaruh

tidak signifikan terhadap harga saham secara parsial.

Ha5 : Kinerja Keuangan yang diwakili Price Earning Ratio berpengaruh

positif dan signifikan terhadap harga saham secara parsial.