BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenanrepository.ump.ac.id/6494/3/TRI AYU WULANDARI BIAWAN BAB...

18
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan Teori agensi adalah hubungan atau kontrak antara principal dan agent. Teori agensi memiliki asumsi bahwa tiap-tiap individu semata-mata termotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri sehingga menimbulkan konflik kepentingan antara principal dan agent Anthony dan Govindarajan (2005). Oleh karena itu, teori keagenan sulit terbentuk karena adanya kepentingan yang saling bertentangan. Perbedaan kepentingan antara principal dan agent disebut asimetri informasi. Keadaan asimetri informasi terjadi ketika adanya distribusi informasi yang tidak sama antara principal dan agent akibatnya : 1. Moral hazard : permasalahan yang timbul akibat agent tidak melaksanakan hal-hal dalam kontrak kerja. 2. Adverse selection : keadaan dimana principal tidak dapat mengetahui apakah keputusan yang diambil agent benar-benar didasarkan atas informasi yang diperoleh, atau terjadi sebagai sebuah kelalaian dalam tugas. Pemilik usaha (principal) disebut sebagai pihak yang melakukan evaluasi terhadap informasi sedangkan agen adalah pihak yang mengambil keputusan. Agency Theory menunjukkan bahwa perusahaan dapat dilihat sebagai suatu hubungan kontrak (loosely defined) antara pemegang sumber daya. Hubungan agency muncul ketika satu atau lebih individu yang disebut pelaku (principals), mempekerjakan satu atau lebih individu lain disebut agen. Sunarto (2009) 8 Pengaruh Profitabilitas, Opini..., Tri Ayu Wulandari Biawan, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenanrepository.ump.ac.id/6494/3/TRI AYU WULANDARI BIAWAN BAB...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenanrepository.ump.ac.id/6494/3/TRI AYU WULANDARI BIAWAN BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Keagenan . Teori agensi adalah hubungan

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Keagenan

Teori agensi adalah hubungan atau kontrak antara principal dan agent.

Teori agensi memiliki asumsi bahwa tiap-tiap individu semata-mata termotivasi

oleh kepentingan dirinya sendiri sehingga menimbulkan konflik kepentingan

antara principal dan agent Anthony dan Govindarajan (2005). Oleh karena itu,

teori keagenan sulit terbentuk karena adanya kepentingan yang saling

bertentangan. Perbedaan kepentingan antara principal dan agent disebut asimetri

informasi. Keadaan asimetri informasi terjadi ketika adanya distribusi informasi

yang tidak sama antara principal dan agent akibatnya :

1. Moral hazard : permasalahan yang timbul akibat agent tidak melaksanakan

hal-hal dalam kontrak kerja.

2. Adverse selection : keadaan dimana principal tidak dapat mengetahui apakah

keputusan yang diambil agent benar-benar didasarkan atas informasi yang

diperoleh, atau terjadi sebagai sebuah kelalaian dalam tugas.

Pemilik usaha (principal) disebut sebagai pihak yang melakukan evaluasi

terhadap informasi sedangkan agen adalah pihak yang mengambil keputusan.

Agency Theory menunjukkan bahwa perusahaan dapat dilihat sebagai suatu

hubungan kontrak (loosely defined) antara pemegang sumber daya. Hubungan

agency muncul ketika satu atau lebih individu yang disebut pelaku (principals),

mempekerjakan satu atau lebih individu lain disebut agen. Sunarto (2009)

8

Pengaruh Profitabilitas, Opini..., Tri Ayu Wulandari Biawan, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenanrepository.ump.ac.id/6494/3/TRI AYU WULANDARI BIAWAN BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Keagenan . Teori agensi adalah hubungan

9

menjelaskan bahwa model keagenan diperlukan suatu sistem yang melibatkan

kedua belah pihak, sehingga diperlukan kontrak kerja antara pemilik (principal)

dan manajemen (agent). Teori keagenan berkaitan dengan konflik agency, atau

konflik kepentingan antara agen dan pelaku. Dalam penelitian ini perusahaan

bertindak sebagai principal, sementara auditor independen sebagai agent.

Menurut Jensen (1986) dalam Febrianty (2011) agency problem timbul

karena cenderung untuk mementingkan dirinya sendiri dan munculnya konflik

ketika beberapa kepentingan bertemu dalam suatu aktivitas bersama. Biaya

agency meningkat saat pemegang saham menjadi semakin jauh dari manajemen,

karena perusahaan yang tidak listing cenderung memiliki jumlah pemegang

saham yang lebih kecil, maka biaya agency diperkirakan lebih rendah daripada

untuk perusahaan listing. Sebaliknya, berkenaan dengan semakin besar pemisahan

antara pemilik dan manajer, maka perusahaan yang listing lebih besar

kemungkinannya untuk mengucurkan biaya agensi yang lebih tinggi Cooke

(1989) dalam Febrianty (2011).

2.2 Auditing

Audit menurut Miller dan Bailley yaitu “an audit is a methodical review

and objective examination of an item, including the verification of specific

information as determined by the auditor or as established by general practice.

Generally, the purpose of an audit is to express an opinion on or reach a

Pengaruh Profitabilitas, Opini..., Tri Ayu Wulandari Biawan, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenanrepository.ump.ac.id/6494/3/TRI AYU WULANDARI BIAWAN BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Keagenan . Teori agensi adalah hubungan

10

conclusion about what was audited”. Secara umum auditing adalah suatu proses

sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai

pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan

untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut

dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada

pemakai yang berkepentingan, Mulyadi (2009:9).

Auditor yang ditugaskan untuk mengaudit tindakan ekonomi

diklasifikasikan menjadi tiga tipe yaitu :

1. Auditor Internal

Auditor internal adalah karyawan suatu perusahaan tempat mereka untuk

melakukan audit dengan tujuan untuk membantu manajemen dalam

melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Auditor internal

berhubungan dengan audit operasional dan audit kepatuhan.

2. Auditor Pemerintah

Auditor pemerintah adalah auditor yang bekerja di instansi pemerintah yang

tugas utamanya adalah melakukan audit atas pertanggungjawaban keuangan

dari berbagai unit organisasi dalam pemerintah.

3. Auditor Independen (Akuntan Publik)

Auditor independen adalah para praktisi individual atau anggota kantor

akuntan public yang memberikan jasa auditing professional kepada klien.

Pengaruh Profitabilitas, Opini..., Tri Ayu Wulandari Biawan, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenanrepository.ump.ac.id/6494/3/TRI AYU WULANDARI BIAWAN BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Keagenan . Teori agensi adalah hubungan

11

Klien dapat berupa perusahaan bisnis yang berorientasi laba, organisasi

nirlaba, badan-badan pemerintah maupun individu perseorangan.

Tujuan audit yaitu untuk menyatakan pendapat mengenai kewajaran

dalam semua hal yang bersifat materiil, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan

ekuitas, dan arus kas yang sesuai dengan prinsip akuntansi berteima umum

(PABU). Arens (1995) dalam kartika (2011) menyatakan kewajaran laporan

keuangan dinilai berdasarkan asersi yang terkandung dalam setiap unsur yang

disajikan dalam laporan keuangan. Asersi merupakan pernyataan manajemen

yang terkandung dalam komponen laporan keuangan yang dapat bersifat implisit

dan eksplisit.

Dalam melaksanakan audit seorang auditor harus memiliki standar yang

telah ditetapkan oleh ikatan akuntansi Indonesia (IAI). Standar Auditing yang

telah ditetapkan oleh ikatan akuntansi Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Standar Umum :

a. Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang memiliki

keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.

b. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi

dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.

c. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib

menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat.

2. Standar Pekerjaan Lapangan :

Pengaruh Profitabilitas, Opini..., Tri Ayu Wulandari Biawan, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenanrepository.ump.ac.id/6494/3/TRI AYU WULANDARI BIAWAN BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Keagenan . Teori agensi adalah hubungan

12

a. Pekerjaan harus direncanakan sebaiknya dan jika digunakan asisten harus

disupervisi dengan semestinya.

b. Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk

merencanakan audit menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang

dilakukan.

c. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi,

pengamatan, permintaan keterangan dan konfirmasi sebagai dasar

memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang telah

diaudit.

3. Standar Pelaporan :

a. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan yang telah

disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

b. Laporan auditor harus menunjukan atau menyatakan, jika ada

ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan

laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan

prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.

c. Pengungkapan informative dalam laporan keuangan harus dipandang

memadai kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.

d. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai

laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan

demikian tidak dapat diberikan.

Pengaruh Profitabilitas, Opini..., Tri Ayu Wulandari Biawan, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenanrepository.ump.ac.id/6494/3/TRI AYU WULANDARI BIAWAN BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Keagenan . Teori agensi adalah hubungan

13

2.3 Audit Delay

Kartika (2011) Audit Delay yaitu lamanya waktu atau rentang waktu

penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku sampai dengan

tanggal waktu diterbitkannya laporan audit. Audit Delay inilah yang dapat

mempengaruhi ketepatan informasi yang dipublikasikan, sehingga akan

berpengaruh terhadap tingkat ketidakpastian keputusan yang berdasarkan

informasi yang dipublikasikan. Bean dan benardi (2003) dalam bustaman dan

kamal (2010) Audit Delay adalah jumlah hari yang dibutuhkan antara penutupan

tahun buku keuangan perusahaan hingga tanggal dikeluarkannya laporan audit.

Audit Report Lag (Audit Delay) adalah rentang waktu penyelesaian

pelaksanaan audit laporan keuangan tahunan, yang diukur berdasarkan lamanya

hari yang dibutuhkan untuk memperoleh laporan auditor independen atas laporan

keuangan tahunan perusahaan, sejak tanggal tutup buku perusahaan yaitu 31

desember sampai tanggal neraca yang tertera pada laporan auditor independen

Subekti dan widiyanti (2004) dalam lianto dan kusuma (2010).

Perusahaan yang telah go publik diwajibkan untuk menyampaikan laporan

keuangan yang telah disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan telah

diaudit oleh badan pengawas pasar modal (BAPEPAM) dan menyampaikan

laporan keuangan kepada bursa efek Indonesia. Kualitas audit ini penting karena

dengan kualitas audit yang tinggi maka akan dihasilkan laporan keuangan yang

Pengaruh Profitabilitas, Opini..., Tri Ayu Wulandari Biawan, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenanrepository.ump.ac.id/6494/3/TRI AYU WULANDARI BIAWAN BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Keagenan . Teori agensi adalah hubungan

14

dapat dipercaya sebagai dasar pengambilan keputusan. Tahun 2012, BAPEPAM

mengeluarkan lampiran keputusan mengenai penyampaian laporan keuangan

berkala emiten atau perusahaan public dengan Nomor: Kep-431/BL/2012, yang

mewajibkan setiap perusahaan menyampaikan laporan tahunan kepada

BAPEPAM dan LK paling lama 4 (empat) bulan setelah tahun buku berakhir.

Audit Report Lag (Audit Delay) akan lebih panjang pada perusahaan yang

mendapatkan qualified opinion. Dyer dan McHug (1975) dalam Mumpuni (2011)

menggunakan kriteria keterlambatan pelaporan keuangan dalam penelitiannya :

1. Preminilary lag adalah interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan

sampai penerimaan laporan akhir preliminary oleh bursa.

2. Auditor’s report lag adalah interval jumlah hari antara tanggal laporan

keuangan sampai tanggal laporan auditor ditandatangani.

3. Total lag adalah interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai

tanggal penerimaan laporan dipublikasikan di bursa.

2.4 Profitabilitas

Profitabilitas adalah suatu kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari

kegiatan operasinya dan sering digunakan untuk mengukur kinerja perusahann

dan diukur dengan menggunakan rasio profitabilitas. Sedangkan Profitablitas

Pengaruh Profitabilitas, Opini..., Tri Ayu Wulandari Biawan, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenanrepository.ump.ac.id/6494/3/TRI AYU WULANDARI BIAWAN BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Keagenan . Teori agensi adalah hubungan

15

menurut sartono (1998) adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam

hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri.

Dasar penilaian profitabilitas yaitu pada laporan keuangan, terdiri dari

laporan neraca dan rugi-laba perusahaan. Berdasarkan laporan neraca dan rugi

laba maka akan dapat ditentukan hasil analisis sejumlah rasio dan rasio ini

digunakan untuk menilai beberapa aspek tertentu dari operasi perusahaan.

Profitabilitas merupakan kemampuan yang dicapai oleh perusahaan dalam satu

periode tertentu.

Analisis ini bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

memperoleh laba, baik dalam hubungannya dengan penjualan, assets, maupun

modal sendiri. Jadi hasil profitabilitas dapat dijadikan sebagai tolak ukur ataupun

gambaran tentang efektivitas kinerja manajemen ditinjau dari keuntungan yang

diperoleh dibandingkan dengan hasil penjualan dan investasi perusahaan.

Perusahaan tidak akan menunda pengumuman laporan keuangan jika

profitabilitas perusahaan tersebut menghasilkan profit yang baik namun

sebaliknya jika perusahaan menghasilkan kerugian maka laporan keuangan akan

diperlambat. Wirakusuma (2004) dalam lianto dan kusuma (2010) menyatakan

bahwa perusahaan yang melaporkan kerugian mungkin akan meminta auditor

untuk meminta waktu auditnya lebih lama dibandingkan biasanya. Sebaliknya,

jika perusahaan melaporkan laba yang tinggi, maka perusahaan berharap laporan

Pengaruh Profitabilitas, Opini..., Tri Ayu Wulandari Biawan, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenanrepository.ump.ac.id/6494/3/TRI AYU WULANDARI BIAWAN BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Keagenan . Teori agensi adalah hubungan

16

keuangan auditan dapat diselesaikan secepatnya sehingga good news tersebut

dapat disampaikan kepada para investor dan pihak yang berkepentingan lainnya.

Givoly dan Palmon (1982) dalam Rachmawati (2008) menyatakan bahwa

ketepatan waktu dan keterlambatan pengumuman laba tahunan dipengaruhi oleh

isi laporan keuangan. Jika pengumuman laba berisi berita baik, maka pihak

manajemen akan cenderung melaporkan tepat waktu dan jika pengumuman laba

berisi berita buruk, maka pihak manajemen cenderung melaporkan tidak tepat

waktu.

Perusahaan yang mengalami rugi cenderung memerlukan auditor untuk

memulai proses pengauditan lebih lambat dari biasanya. Oleh karena hal tersebut,

maka akan terjadi pula keterlambatan dalam menyampaikan kabar buruk kepada

publik. Carslaw dan Kaplan (1991) dalam Rachmawati (2008).

Rasio profitabilitas menurut Sartono (2011:123) menggunakan :

1.

2.

3.

4.

2.5 Opini Audit

Pengaruh Profitabilitas, Opini..., Tri Ayu Wulandari Biawan, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenanrepository.ump.ac.id/6494/3/TRI AYU WULANDARI BIAWAN BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Keagenan . Teori agensi adalah hubungan

17

Opini audit adalah pernyataan standar dari kesimpulan auditor yang

didapatkan berdasarkan kesimpulan dari proses audit Arens et al (2006) dalam

togasima dan christiawan (2014). Seorang auditor yang independen akan

memberikan pernyataan mengenai hasil akhir dari proses audit atas laporan

keuangan. Pernyataan tersebut mengenai atas kewajaran atas laporan keuangan.

Perusahaan yang memperoleh pendapat wajar tanpa pengecualian akan lebih

cepat pelaporannya dibandingkan dengan pendapat yang selain wajar tanpa

pengecualian.

Widosari (2012) menyatakan opini auditor adalah kesimpulan auditor

berdasarkan hasil audit. Auditor menyatakan pendapatnya berpijak pada audit

yang dilaksanakan berdasrakan standar auditing dan atas temuan-temuannya.

Menurut Mulyadi (2009:20) ada lima tipe pokok laporan audit yang

diterbitkan oleh auditor yaitu :

1. Pendapat wajar tanpa pengecualian ( unqualified opinion )

Laporan keuangan dianggap menyajikan secara wajar posisi

keuangan dan hasil usaha suatu organisasi sesuai dengan prinsip yang berlaku

umum di Indonesia jika memenuhi kondisi sebagai berikut :

a. Prinsip yang berlaku umum di Indonesia digunakan untuk menyusun

laporan keuangan.

b. Perubahan penerapan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia

dari periode ke periode telah cukup dijelaskan.

Pengaruh Profitabilitas, Opini..., Tri Ayu Wulandari Biawan, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenanrepository.ump.ac.id/6494/3/TRI AYU WULANDARI BIAWAN BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Keagenan . Teori agensi adalah hubungan

18

c. Informasi dalam catatan-catatan yang mendukungnya telah digambarkan

dan dijelaskan dengan cukup dalam laporan keuangan, sesuai dengan

akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

2. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan tambahan bahasa penjelasan

(unqualified opinion report with explanatory language )

Jika terdapat hal-hal yang memerlukan bahasa penjelasan, namun

laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi keuangan dan hasil usaha

perusahaan klien, auditor dapat menambahkan laporan hasil auditnya dengan

bahasa penjelas.

Arens (1995) dalam kartika (2011) Berbagai penyebab paling penting

adanya tambahan bahasa penjelas yaitu :

a. Adanya ketidakpastian yang material.

b. Adanya keraguan atas kelangsungan hidup perusahaan.

c. Auditor setuju dengan penyimpangan terhadap prinsip akuntansi yang

berlaku umum di Indonesia

Pengaruh Profitabilitas, Opini..., Tri Ayu Wulandari Biawan, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenanrepository.ump.ac.id/6494/3/TRI AYU WULANDARI BIAWAN BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Keagenan . Teori agensi adalah hubungan

19

3. Pendapat wajar dengan pengecualian ( qualified opinion )

Auditor memberikan pendapat wajar dengan pengecualian jika

memiliki kriteria sebagai berikut :

a. Lingkup audit dibatasi oleh klien.

b. Auditor tidak dapat melaksanakan prosedur audit penting atau tidak dapat

memperoleh informasi penting karena kondisi-kondisi yang berada diluar

kekuasaan klien maupun auditor.

c. Laporan keuangan tidak disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang

berlaku umum di Indonesia.

d. Prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang digunakan dalam

penyusunan laporan keuangan tidak diterapkan secara konsisten.

4. Pendapat tidak wajar ( adverse opinion )

Akuntan memberikan pendapat tidak wajar jika:

a. Laporan keuangan klien tidak disusun berdasarkan prinsip akuntansi

berterima umum sehingga tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan,

hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas perusahaan klien.

b. Jika ia tidak dibatasi lingkup auditnya, sehingga ia dapat mengumpulkan

bukti kompeten yang cukup untuk mendukung pendapatnya.

Jika laporan keuangan diberi pendapat tidak wajar oleh auditor, maka

informasi yang disajikan oleh klien dalam laporan keuangan sama sekali tidak

Pengaruh Profitabilitas, Opini..., Tri Ayu Wulandari Biawan, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenanrepository.ump.ac.id/6494/3/TRI AYU WULANDARI BIAWAN BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Keagenan . Teori agensi adalah hubungan

20

dapat dipercaya, sehingga tidak dapat dipakai oleh pemakai informasi

keuangan untuk pengambilan keputusan.

5. Pernyataan tidak memberikan pendapat ( disclaimer opinion )

Kondisi yang menyebabkan auditor tidak memberikan pendapat yaitu :

a. Pembatasan yang luar biasa sifatnya terhadap lingkup audit.

b. Auditor tidak independen dalam hubungannya dengan klien.

Perbedaan antara pernyataan tidak memberikan pendapat dengan

pendapat tidak wajar yaitu pendapat tidak wajar diberikan dalam keadaan

auditor mengetahui adanya ketidakwajaran laporan keuangan pendapat karena

ia tidak cukup memperoleh bukti mengenai kewajaran laporan keuangan yang

diaudit.

2.6 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh

terhadap audit report lag (audit delay). Indikator ukuran perusahaan dilihat dari

beberapa sudut pandang seperti total nilai aset, total penjualan, jumlah tenaga

kerja, anak perusahaan dan sebagainya. Menurut Hilmi dan Ali (2008) dalam

Togasima dan Christiawan (2014), semakin besar aset suatu perusahaan maka

akan semakin besar pula modal yang ditanam, semakin besar total penjualan suatu

perusahaan maka akan semakin banyak juga perputaran uang dan semakin besar

kapitalisasi pasar maka semakin besar pula perusahaan dikenal oleh masyarakat

Pengaruh Profitabilitas, Opini..., Tri Ayu Wulandari Biawan, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenanrepository.ump.ac.id/6494/3/TRI AYU WULANDARI BIAWAN BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Keagenan . Teori agensi adalah hubungan

21

(dalam Tiono, 2013, p. 15). Rahayu (2011) dalam Widosari (2012) menyatakan

Ukuran perusahaan merupakan gambaran besar kecilnya perusahaan yang

ditentukan berdasarkan ukuran nominal misalnya jumlah kekayaan dan total

penjualan persahaan dalam satu periode penjualan. Perusahaan besar lebih

konsisten untuk tepat waktu dibandingkan perusahaan kecil dalam

menginformasikan laporan keuangannya Dyer dan Mc Hugh (1975) dalam

Kartika (2011).

Andi (2009) dalam Indriyani dan Supriyati (2012) berpendapat bahwa

perusahaan besar diduga akan menyelesaikan proses auditnya lebih cepat

dibandingkan perusahaan kecil. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu

manajemen perusahaan yang berskala besar cenderung diberikan insentif untuk

mengurang audit delay, karena perusahaan tersebut dimonitor secara ketat oleh

investor, pengawas permodalan pemerintah dan lain-lain. Pihak-pihak ini sangat

berkepentingan terhadap informasi yang termuat dalam laporan keuangan.

Pada dasarnya Ukuran Perusahaan hanya terbagi pada tiga kategori, yaitu

perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah (medium size), dan

perusahaan kecil (small firm). Penentuan perusahaan ini didasarkan pada total

asset perusahaan Machfoedz (1994) dalam Febriyanti (2011).

Pengaruh Profitabilitas, Opini..., Tri Ayu Wulandari Biawan, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenanrepository.ump.ac.id/6494/3/TRI AYU WULANDARI BIAWAN BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Keagenan . Teori agensi adalah hubungan

22

Kategori Ukuran Perusahaan terdiri dari :

a. Perusahaan Besar

Perusahaan besar adalah perusahaan yang memiliki kekayaan bersih

lebih besar dari Rp 10 Milyar termasuk tanah dan bangunan. Memiliki

penjualan lebih dari Rp 50 Milyar/tahun.

b. Perusahaan Menengah

Perusahaan menengah adalah perusahaan yang memiliki kekayaan

bersih Rp 1-10 Milyar termasuk tanah dan bangunan. Memiliki hasil

penjualan lebih besar dari Rp 1 Milyar dan kurang dari Rp 50 Milyar/tahun.

c. Perusahaan Kecil

Perusahaan kecil adalah perusahaan yang memiliki kekayaan bersih

paling banyak Rp 200 juta tidak termasuk tanah dan bangunan dan memiliki

hasil penjualan minimal Rp 1 Milyar/tahun.

Penelitian ini menggunakan total asset untuk mengukur ukuran

perusahaan. Total asset merupakan jumlah dari aset lancar, asset tetap, aset tak

berwujud dan lainnya. Maka total asset ditransformasikan ke dalam bentuk

logaritma natural sebagai berikut :

Size = Ln (total assets)

Pengaruh Profitabilitas, Opini..., Tri Ayu Wulandari Biawan, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenanrepository.ump.ac.id/6494/3/TRI AYU WULANDARI BIAWAN BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Keagenan . Teori agensi adalah hubungan

23

Audit Delay

2.7 Kerangka Pemikiran

Laporan keuangan memiliki peranan penting dalam pengukuran dan

penilaian kinerja perusahaan dan memiliki manfaat untuk suatu pengambilan

keputusan. Pengambilan keputusan tersebut dilakukan oleh para investor,

pemegang saham, kreditor dan pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap

laporan keuangan. Laporan keuangan harus disusun sedemikian rupa agar dapat

memenuhi dari seluruh pihak yang membutuhkannya Subekti dan Widiyanti

(2002) dalam Lianto dan Kusuma (2010).

Berdasarkan teori diatas dan penelitian terdahulu maka variabel yang akan

digunakan dalam penelitian ini yaitu profitabilitas , opini audit dan ukuran

perusahaan sebagai variabel independen. Audit delay sebagai variabel dependen.

Berdasarkan uraian diatas maka dirumuskan kerangka pemikiran sebagai

berikut :

H1

H2

H3

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

2.8 Hipotesis

2.8.1 Profitabilitas

Profitabilitas adalah suatu kemampuan perusahaan menghasilkan

laba dari kegiatan operasinya dan sering digunakan untuk mengukur

Profitabilitas

Opini Audit

Ukuran

Perusahaan

Pengaruh Profitabilitas, Opini..., Tri Ayu Wulandari Biawan, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenanrepository.ump.ac.id/6494/3/TRI AYU WULANDARI BIAWAN BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Keagenan . Teori agensi adalah hubungan

24

kinerja perusahann dan diukur dengan menggunakan rasio profitabilitas.

Sedangkan Profitabilitas menurut sartono (1998) adalah kemampuan

perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total

aktiva, maupun modal sendiri.

Kartika (2011) menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat

profitabilitas suatu perusahaan maka semakin pendek audit delaynya.

H1 : Profitabilitas secara statistik berpengaruh negatif terhadap audit

delay.

2.8.2 Opini Audit

Opini audit adalah pernyataan standar dari kesimpulan auditor

yang didapatkan berdasarkan kesimpulan dari proses audit Arens et al

(2006) dalam togasima dan christiawan (2014).

Widosari (2012) menyatakan bahwa perusahaan yang menerima

pendapat unqualified opinion, perusahaan tersebut akan melaporkan

pendapat tepat waktu karena merupakan berita baik.

Kartika (2011) menyatakan bahwa penerimaan opini selain

qualified merupakan indikasi terjadinya konflik antara auditor dan

perusahaan yang pada akhirnya memperpanjang audit delay. Sehingga

perusahaan yang tidak menerima opini audit standar unqualified opinion

mengalami audit delay yang panjang.

Pengaruh Profitabilitas, Opini..., Tri Ayu Wulandari Biawan, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenanrepository.ump.ac.id/6494/3/TRI AYU WULANDARI BIAWAN BAB II.pdf · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Teori Keagenan . Teori agensi adalah hubungan

25

H2 : Opini audit secara statistik berpengaruh negatif terhadap audit delay.

2.8.3 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh

terhadap audit report lag (audit delay). Perusahaan besar lebih konsisten

untuk tepat waktu dibandingkan perusahaan kecil dalam

menginformasikan laporan keuangannya Dyer dan Mc Hugh (1975) dalam

Kartika (2011).

Manajemen dengan skala besar cenderung diberikan insentif untuk

mempercepat penerbitan laporan keuangan auditan disebabkan perusahaan

yang berskala besar dimonitor secara ketat oleh investor, pengawas

permodalan dan pemerintah sehingga cenderung menghadapi tekanan

eksternal yang lebih tinggi untuk mengumumkan laporan keuangan

auditan lebih awal.

Kartika (2011) menyatakan bahwa semakin besar ukuran

perusahaan maka audit delaynya semakin pendek.

H3 : Ukuran Perusahaan secara statistik berpengaruh negatif terhadap

audit delay.

Pengaruh Profitabilitas, Opini..., Tri Ayu Wulandari Biawan, Fakultas Ekonomi UMP, 2015