BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi dan ... II FIX.pdf · meningkat maka arus ikut...

30
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini akan diuraikan secara garis besar pengertian sistem pelabuhan pariwisata marina serta dijelaskan teori yang dipakai guna pendekatan penyelesaian masalah penelitian ini. 2.1 Sistem Transportasi dan Destinasi Wisata Transportasi dan perjalanan dapat dibahas tanpa mempertimbangkan pariwisata, tetapi pariwisata tidak dapat berkembang tanpa perjalanan. Transportasi merupakan bagian integral dari industri pariwisata. Perkembangan pariwisata ini sebagian besar disebabkan oleh peningkatan dalam transportasi. Daya saing pariwisata sangat tergantung pada daya saing sistem transportasi dan jasa perjalanan. Untuk menganalisis permintaan transportasi, Manheim (1979 : 13) perlu meninjaunya dari 3 variabel utama dari sistem transportasi total yang saling berinterrelasi yaitu: T, sistem transportasi sebagai representasi dari berbagai elemen transportasi; A, sistem aktivitas sebagai representasi dari kegiatan pariwisata; apa yang dapat dilihat (something to see), apa yang dapat dilakukan (something to do), apa yang dapat dibeli (something to buy) di Daerah Tujuan Wisata (Destinasi) yang dikunjungi dan F, pola aliran transportasi sebagai representasi dari pergerakan barang dan orang menurut asal - tujuannya. Pola arus lalu lintas (F) sangat dipengaruhi oleh sistem transportasi (T) dan sistem aktivitas. Namun sebaliknya pola aliran yang terjadi juga dapat mempengaruhi perubahan sistem aktivitas melalui sifat pelayanannya dan sumber daya yang digunakan dalam memberikan pelayanan tersebut. Demikian juga dengan sistem transportasi yang dapat berubah untuk mengantisipasi pola aliran transportasi yang terjadi, misalnya dengan membangun pelabuhan pariwisata yang baru. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Pariwisata dan transportasi merupakan dua sisi dari proses manajemen yang sama, khususnya dalam karakteristik tujuan wisatawan yang berpengaruh terhadap jumlah kunjungan wisatawan. Agar efektif, strategi ini membutuhkan suatu pendekatan yang

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi dan ... II FIX.pdf · meningkat maka arus ikut...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi dan ... II FIX.pdf · meningkat maka arus ikut meningkat sehingga sarana dan prasarana ... jasa transportasi antar pulau untuk masyarakat

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bagian ini akan diuraikan secara garis besar pengertian sistem

pelabuhan pariwisata marina serta dijelaskan teori yang dipakai guna pendekatan

penyelesaian masalah penelitian ini.

2.1 Sistem Transportasi dan Destinasi Wisata

Transportasi dan perjalanan dapat dibahas tanpa mempertimbangkan

pariwisata, tetapi pariwisata tidak dapat berkembang tanpa perjalanan.

Transportasi merupakan bagian integral dari industri pariwisata. Perkembangan

pariwisata ini sebagian besar disebabkan oleh peningkatan dalam transportasi.

Daya saing pariwisata sangat tergantung pada daya saing sistem transportasi dan

jasa perjalanan.

Untuk menganalisis permintaan transportasi, Manheim (1979 : 13) perlu

meninjaunya dari 3 variabel utama dari sistem transportasi total yang saling

berinterrelasi yaitu: T, sistem transportasi sebagai representasi dari berbagai

elemen transportasi; A, sistem aktivitas sebagai representasi dari kegiatan

pariwisata; apa yang dapat dilihat (something to see), apa yang dapat dilakukan

(something to do), apa yang dapat dibeli (something to buy) di Daerah Tujuan

Wisata (Destinasi) yang dikunjungi dan F, pola aliran transportasi sebagai

representasi dari pergerakan barang dan orang menurut asal - tujuannya. Pola arus

lalu lintas (F) sangat dipengaruhi oleh sistem transportasi (T) dan sistem aktivitas.

Namun sebaliknya pola aliran yang terjadi juga dapat mempengaruhi perubahan

sistem aktivitas melalui sifat pelayanannya dan sumber daya yang digunakan

dalam memberikan pelayanan tersebut. Demikian juga dengan sistem transportasi

yang dapat berubah untuk mengantisipasi pola aliran transportasi yang terjadi,

misalnya dengan membangun pelabuhan pariwisata yang baru.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Pariwisata dan transportasi

merupakan dua sisi dari proses manajemen yang sama, khususnya dalam

karakteristik tujuan wisatawan yang berpengaruh terhadap jumlah kunjungan

wisatawan. Agar efektif, strategi ini membutuhkan suatu pendekatan yang

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi dan ... II FIX.pdf · meningkat maka arus ikut meningkat sehingga sarana dan prasarana ... jasa transportasi antar pulau untuk masyarakat

7

terintegrasi yang mengkombinasikan pariwisata, transport dan perencanaan tata

guna lahan dan meliputi tidak hanya angkutan umum lokal dan angkutan pribadi,

tetapi juga semua organisasi yang lain dan steakholder yang berkontribusi

terhadap pengembangan daerah tujuan wisata (destinasi) sehingga meningkatkan

jumlah kunjungan wisatawan. Interelasi dari ke tiga variabel tersebut dapat dilihat

pada gambar 2.1.

Hubungan interaksi dari ketiga sub sistem di atas adalah apabila aktifitas

meningkat maka arus ikut meningkat sehingga sarana dan prasarana juga harus

ditingkatkan. Dalam penelitian ini yang menjadi sistem transportasi adalah sistem

naik turun penumpang kapal boat.

Sistem Transportasi

(T)

Sistem Aktivitas

(T)

Arus Lalu-lintas

(Flow F)

Gambar 2.1 Keterkaitan Sistem Transportasi

Sumber : Manheim Dalam (Nyoman Budiartha R.M 2010)

Pola alir yang berlaku adalah pola alir searah, dimana saat penumpang

turun dari kapal tidak dilakukan kegiatan muat ke kapal sampai proses penurunan

penumpang selesai dan sebaliknya juga demikian.

2.1.1 Peranan Transportasi Laut

Peranan transportasi laut bagi Indonesia yang merupakan negara

kepulauan yang memiliki 17.508 pulau, sejak dahulu kala sangat penting artinya.

Sejarah mencatat kerajaan besar seperti Sriwijaya dan Majapahit tumbuh dan jaya

karena didukung oleh armadanya yang kuat. Negara kepulauan yang terdiri dari

ribuan pulau dengan tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi dimana

potensi sumber daya alam dan sumber daya manusianya tersebar disegenap

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi dan ... II FIX.pdf · meningkat maka arus ikut meningkat sehingga sarana dan prasarana ... jasa transportasi antar pulau untuk masyarakat

8

wilayahnya, dimana perwujudan wawasan nusantara merupakan komitmen

nasional, sehingga angkutan laut mempunyai peran yang penting bagi kegiatan

sosial ekonomi. Persatuan Indonesia dan kesatuan ekonomi Negara kepulauan ini

hanya dapat dipertahankan dan dilestarikan oleh transportasi yang terintegrasi,

regular, handal, efisien dan terjangkau. Tanpa itu kita membiarkan Indonesia

hanya sebagai kumpulan pulau-pulau yang dipisahkan secara geografis oleh

beragam etnik dan suku bangsa.

Pelayaran antar-pulau memainkan peran penting dalam menyediakan

sarana dasar transportasi pada pulau kecil seperti pulau Lembongan. Pentingnya

jasa transportasi antar pulau untuk masyarakat terpencil dan ekonomi pulau kecil

serta masalah untuk mencapai viabilitas komersial dan tingkat minimum

keamanan tidak dapat dipaksakan. Pemerintah kabupaten, provinsi maupun

pemerintah pusat selama ini telah mendorong sektor swasta untuk menyediakan

layanan, perlu mengambil tindakan untuk memfasilitasi pengembangan armada

domestik lebih sehat dan mendorong serta mendukung sektor swasta dalam

penggantian kapal yang sudah tua.

2.1.2 Jaringan Transportasi

Jaringan transportasi merupakan bagian dari konektivitas domestik yang

diharapkan mampu menghubungkan masyarakat pedesaan, perkotaan (kota,

kabupaten, dan provinsi), pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di dalam satu pulau

atau di dalam satu koridor ekonomi. Pada tahun 2025, secara Nasional diharapkan

jaringan infrastruktur transportasi massal baik darat (kereta api) maupun air (short

sea shipping) yang menjadi tulang punggung harus sudah terbangun sehingga

akan mengikat kuat interkoneksi antara kawasan-kawasan industri, perkotaan, dan

pedesaan. Titik simpul logistik yang penting untuk dikembangkan adalah

pelabuhan laut, bandar udara, terminal, pusat distribusi, pusat produksi, dan

kawasan pergudangan yang harus terintegrasi dengan jaringan jalan raya, jalan tol,

jalur kereta api, jalur sungai, jalur pelayaran dan jalur penerbangan. Dengan

kondisi ini diharapkan daya saing produk nasional meningkat, serta kebutuhan

bahan pokok dan strategis masyarakat dapat dipenuhi dengan jumlah yang sesuai

dan harga terjangkau.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi dan ... II FIX.pdf · meningkat maka arus ikut meningkat sehingga sarana dan prasarana ... jasa transportasi antar pulau untuk masyarakat

9

Sistem jaringan transportasi yang dimaksud adalah sistem jaringan jalan

raya, kapal laut dan kapal udara, berfungsi menghubungkan sentra-sentra produksi

ke sentra sentra/ node konsumsi. Dari segi fungsinya jalan raya meliputi jalan

lokal, jalan kolektor, dan jalan arteri. Sedangkan dari segi manajemennya jalan

raya meliputi jalan desa, jalan kabupaten, jalan provinsi dan jalan negara.

Dalam menunjang perkembangan wilayah gugus pulau Nusa Penida,

sistem transportasi sangat memegang peranan yang penting, sehingga

penyediaan/pengembangan sarana dan prasarana perhubungan dalam suatu

wilayah harus memadai dalam arti dapat menampung dan menunjang kelancaran

aktivitas pergerakan yang ada dalam daerah itu sendiri maupun hubungannya

dengan daerah lain.

Kebutuhan akan pelayanan transportasi bersifat sangat kualitatif dan

mempunyai ciri yang berbeda-beda sebagai fungsi dari waktu, tujuan perjalanan,

frekuensi, dan lain-lain. Pelayanan transportasi yang tidak sesuai dengan

kebutuhan akan pergerakan menyebabkan sistem transportasi tersebut tidak

berguna (mubazir). Ciri ini membuat analisis dan peramalan kebutuhan akan

pergerakan menjadi semakin sulit (Ofyar Z. Tamin 1997)

Salah satu tantangan utama dalam studi pengembangan model transportasi

laut pulau-pulau kecil di Bali adalah mengidentifikasi kaitan antara transportasi

dan Kawasan Sentra Produksi (KSP) serta derajat ketergantungan pergerakan

penumpang antar dan intra gugus. Bagaimana suatu rancangan fasilitas

transportasi laut mampu melayani pertumbuhan permintaan yang terjadi akibat

pertumbuhan kawasan gugus pulau dan dapat mendukung peningkatan wisatawan

dan akses yang menjadikan water front yang memiliki daya tarik dan

menguntungkan dari sisi finansial. Pendekatan perencanaan ini dibutuhkan tidak

hanya untuk alasan keindahan, tetapi yang lebih penting lagi adalah untuk alasan

ekonomi. Selanjutnya dampak dari adanya pelabuhan, tidak hanya terbatas pada

industri pelabuhan itu sendiri, tetapi juga harus dilihat derajat ketergantungan

pelabuhan terhadap industri pariwisata secara keseluruhan yang pada akhirnya

akan mempengaruhi pertumbuhan perekonomian regional.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi dan ... II FIX.pdf · meningkat maka arus ikut meningkat sehingga sarana dan prasarana ... jasa transportasi antar pulau untuk masyarakat

10

2.1.3 Perwilayahan Pelayanan Jasa Transportasi Laut

Penentuan Struktur Ruang tidak bisa dilepaskan dari kondisi transportasi

wilayah. Transportasi wilayah menentukan tingkat aksesibilitas wilayah.

Aksesibilitas adalah daya hubungan antar zona yang wujudnya berupa fasilitas

transportasi dalam arti luas, meliputi jaringan transportasi, yakni kapasitas

terminal (pelabuhan), jaringan jalan, dan jaringan pelayanan meliputi:

ketersediaan wahana/armada (moda angkutan), biaya wajar, layanan andal, dan

jaringan trayek. Selain itu, frekuensi dan kecepatan layanan dapat mengakibatkan

jarak yang jauh seolah-olah menjadi lebih dekat. Peningkatan aksesibilitas berarti

mempersingkat waktu dan lebih meringankan biaya perjalanan.

Daerah Tujuan Wisata (DTW), hanya memiliki makna bagi

pengembangan wilayah apabila mudah dikunjungi, artinya memiliki tingkat

keterhubungan (aksesibilitas) tinggi, berada pada jalur jaringan transportasi yang

mampu menunjang kepariwisataan. Aksesibilitas adalah kemudahan bergerak dari

satu daerah kedaerah lain dan sebaliknya. Destinasi akan membentuk suatu

jaringan kepariwisataan dan hanya bila jaringan pelayanan transportasi dapat

mendukung keberadaan dan fungsinya.

2.2 Pelabuhan dan Fungsinya

Menurut peraturan pemerintah nomor 11 tahun 1983, pelabuhan adalah

tempat berlabuh dan/atau tempat bertambatnya kapal laut serta kendaraan lainnya,

menaikan dan menurunkan penumpang, bongkar muat barang dan hewan serta

merupakan daerah lingkungan kerja kegiatan ekonomi (Nyoman Budiartha RM

2015).

Dalam perkembangan selanjutnya, pengertian pelabuhan mencangkup

pengertian sebagai prasarana dan sistem, yaitu pelabuhan adalah suatu lingkungan

kerja terdiri dari area daratan dan perairan yang dilengkapi dengan fasilitas

tempat berlabuh dan bertambatnya kapal, untuk terselenggaranya bongkar muat

serta turun naiknya penumpang, dari suatu moda transportasi laut (kapal) ke moda

transportasi lainnya atau sebaliknya.

Selanjutnya menurut Undang-undang Republik Indonesia No.17 Tahun

2008 tentang Pelayaran, Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan

dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi dan ... II FIX.pdf · meningkat maka arus ikut meningkat sehingga sarana dan prasarana ... jasa transportasi antar pulau untuk masyarakat

11

pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal

bersandar, naik turun penumpang, dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal

dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan

keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat

perpindahan dan antarmoda transportasi.

Beberapa ketentuan umum yang terkait dengan pelabuhan sebagaimana

diatur dalam peraturan perundangan antara lain:

1. Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan

dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan

kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal

bersandar, naik turun penumpang, dan/atau bongkar muat barang, berupa

terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas

keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan

serta sebagai tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi.

2. Pelabuhan Laut adalah pelabuhan yang dapat digunakan untuk melayani

kegiatan angkutan laut dan/atau angkutan penyeberangan yang terletak di

laut atau di sungai.

3. Kepelabuhanan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan

fungsi pelabuhan untuk menunjang kelancaran, keamanan, dan ketertiban

arus lalu lintas kapal, penumpang dan/atau barang, keselamatan dan

keamanan berlayar, tempat perpindahan intra-dan/atau antarmoda serta

mendorong perekonomian nasional dan daerah dengan tetap

memperhatikan tata ruang wilayah.

4. Tatanan Kepelabuhanan Nasional adalah suatu sistem kepelabuhanan yang

memuat peran, fungsi, jenis, hierarki pelabuhan, Rencana Induk

Pelabuhan Nasional, dan lokasi pelabuhan serta keterpaduan intra-dan

antar moda serta keterpaduan dengan sektor lainnya.

5. Rencana Induk Pelabuhan Nasional adalah pengaturan ruang ke pelabuhan

nasional yang memuat tentang kebijakan pelabuhan, rencana lokasi dan

hierarki pelabuhan secara nasional yang merupakan pedoman dalam

penetapan lokasi, pembangunan, pengoperasian, dan pengembangan

pelabuhan.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi dan ... II FIX.pdf · meningkat maka arus ikut meningkat sehingga sarana dan prasarana ... jasa transportasi antar pulau untuk masyarakat

12

6. Angkutan Penyeberangan adalah angkutan yang berfungsi sebagai

jembatan yang menghubungkan jaringan jalan dan/atau jaringan jalur

kereta api yang dipisahkan oleh perairan untuk mengangkut penumpang

dan kendaraan beserta muatannya.

7. Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) adalah wilayah perairan dan daratan

pada pelabuhan atau terminal khusus yang digunakan secara langsung

untuk kegiatan pelabuhan.

8. Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKp) adalah perairan di sekeliling

daerah lingkungan kerja perairan pelabuhan yang dipergunakan untuk

menjamin keselamatan pelayaran.

9. Rencana Induk Pelabuhan adalah pengaturan ruang pelabuhan berupa

peruntukan rencana tata guna tanah dan perairan di Daerah Lingkungan

Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan pelabuhan.

10. Kepelabuhanan adalah meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan

kegiatan penyelenggaraan pelabuhan dan kegiatan lainnya dalam

melaksanakan fungsi pelabuhan untuk menunjang kelancaran, keamanan

dan ketertiban arus lalu lintas kapal, penumpang dan atau barang,

keselamatan berlayar, tempat perpindahan intra dan atau antar moda

transportasi serta mendorong perekonomian nasional dan daerah.

11. Tatanan Kepelabuhanan Nasional adalah suatu sistem kepelabuhanan

yang memuat peran, fungsi, jenis, hierarki pelabuhan, Rencana Induk

Pelabuhan Nasional, dan lokasi pelabuhan serta keterpaduan intra dan

antar moda serta keterpaduan dengan sektor lainnya.

2.2.1 Fasilitas-Fasilitas Pelabuhan

Untuk bongkar muat barang maupun penumpang agar aman, nyaman,

lancar dan ekonomis seperti yang disebutkan diatas, diperlukan fasilits-fasilitas

bangunan teknik untuk melayani kapal-kapal baik sewaktu masih diperairan

maupun setelah kapal-kapal bersandar di dermaga. Masalah pelabuhan adalah hal-

hal yang menyangkut hubungan antara kapal, muatan, dan jasa kepelabuhan.

Kapal memerlukan tempat bersandar di dermaga dan memerlukan berbagai

pelayanan selama di pelabuhan. Muatan memerlukan jasa terminal di pelabuhan

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi dan ... II FIX.pdf · meningkat maka arus ikut meningkat sehingga sarana dan prasarana ... jasa transportasi antar pulau untuk masyarakat

13

dalam proses peralihan dari kapal ke angkutan darat. Pelabuhan menyediakan

jasa-jasa bagi kapal dan muatan agar tidak terjadi hambatan dalam pelayaran

kapal dan arus barang serta arus penumpang. Dalam memberikan jasa-jasa,

pelabuhan memiliki beberapa fasilitas/prasarana, yaitu dermaga, terminal, gudang,

lapangan penimbunan, navigasi dan telekomunikasi, peralatan bongkar muat, serta

perkantoran.

Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain adalah (Nyoman Budiartha RM and

Arnatha 2000)

a. Untuk Melayani Kapal

Pelayanan kapal dimulai dari kapal masuk ke perairan pelabuhan, berada di

kolam pelabuhan, ketika akan bersandar di tambatan, sampai saat kapal

meninggalkan pelabuhan. Dalam rangka menjaga keselamatan kapal, penumpang

dan muatannya sewaktu memasuki alur pelayaran menuju dermaga atau kolam

pelabuhan untuk berlabuh, maka untuk pelabuhan tertentu dengan kapal-kapal

tertentu harus dipandu oleh petugas pandu yang disediakan oleh Pelabuhan.

Pemerintah telah menetapkan perairan-perairan yang termasuk dalam kategori

perairan wajib pandu, perairan pandu luar biasa dan perairan di luar batas perairan

pandu. Untuk mengantar petugas pandu ke/dan kapal diperlukan peralatan kapal

yang disebut kapal pandu. Terhadap kapal yang keluar masuk pelabuhan dan

mempunyai kapal berukuran GT 500 (lima ratus Gross Tonnage) atau lebih.

Beberapa fasilitas untuk melayani kapal di pelabuhan adalah:

1. Telekomunikasi,

2. Perambuan (benda-benda terapung, baik yang bersinar mupun yang tidak),

3. Penerangan pantai (mercusuar untuk menentukan posisi kapal),

4. Kolam pelabuhan,

5. Penangkis gelombang,

6. Pemanduan,

7. Kapal tunda,

8. Dermaga,

9. Air,

10. Bahan bakar,

11. Repair,

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi dan ... II FIX.pdf · meningkat maka arus ikut meningkat sehingga sarana dan prasarana ... jasa transportasi antar pulau untuk masyarakat

14

12. Pintu pelabuhan,

13. Fasilitas untuk kapal-kapal berputar (turning bazin),

14. Pelampung untuk menambatkan kapal dan sebagainya.

Untuk Barang dan Penumpang Jenis peralatan bongkar muat yang

digunakan di pelabuhan sangat tergantung kepada jenis barang yang akan

dibongkar/muat. Secara umum jenis barang dimaksud dikelompokkan menjadi 3

jenis yaitu:

1. Barang yang dikemas dengan petikemas, yang semakin banyak digunakan

karena kecepatan bongkar muat yang tinggi sehingga mengurang waktu

dan biaya yang rendah.

2. Barang umum (general cargo), yang mulai ditinggalkan karena kecepatan

bongkar muat yang lambat serta dibutuhkan biaya yang besar, tetapi

pelayaran rakyat masih tetap menggunakan pendekatan ini.

3. Barang curah (kering/cair).

Fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan adalah:

a. Gudang (open atau closed storage),

b. Terminal penumpang, terminal barang, terminal peti kemas,

c. Alat-alat bongkar muat (forklift, crane, phonton crane, dan lain-lain),

d. Tempat parkir,

e. Kereta api,

f. Gudang khusus untuk bahan-bahan kimia,

g. Dan sebagainya

b. Untuk Umum :

1. Bangunan jalan

2. Tenaga listrik (penerangan)

3. Pemadam kebakaran

4. Tenaga kerja

5. Dan sebagainya

c. Jasa Pemerintah :

1. Keamanan

2. Kesehatan

3. Imigrasi/bea cukai

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi dan ... II FIX.pdf · meningkat maka arus ikut meningkat sehingga sarana dan prasarana ... jasa transportasi antar pulau untuk masyarakat

15

4. Karantina

5. Dan sebagainya

Pelayanan pelabuhan penyeberangan dapat dilakukan apabila fasilitas

pelabuhan penyeberangan telah siap untuk dioperasikan. Fasilitas pelabuhan

terdiri dari fasilitas daratan berupa fasilitas pokok yang merupakan fasilitas yang

harus dimiliki oleh pelabuhan dan fasilitas penunjang untuk mendukung

operasionalisasi pelabuhan.

a. Fasilitas Pokok

Fasilitas pokok pelabuhan yang meliputi:

1. Terminal penumpang untuk keperluan menunggu sebelum keberangkatan

kapal, perpindahan antar moda transportasi perairan pedalaman dengan

angkutan jalan serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan

umum.

2. Penimbangan kendaraan bermuatan untuk mengendalikan kelebihan

muatan serta untuk mengetahui besar muatan yang diangkut dengan kapal

perairan pedalaman.

3. Jalan penumpang keluar/masuk kapal (gang way).

4. Perkantoran untuk kegiatan pemerintahan dan pelayanan jasa seperti loket

penjualan tiket.

5. Fasilitas penyimpanan bahan bakar (bunker) untuk keperluaan kapal.

6. Instalasi air, listrik dan telekomunikasi.

7. Akses jalan dan/atau jalur kereta api.

8. Fasilitas pemadam kebakaran.

9. Tempat tunggu kendaraan bermotor sebelum naik ke kapal.

b. Fasilitas Penunjang

Instalasi penunjang yang dimaksudkan di sini adalah instalasi yang

menunjang kegiatan pelayanan jasa kepelabuhanan yang meliputi:

1. Instalasi listrik dalam hal ini biasanya digunakan PLN, kecuali PLN tidak

mampu menyediakan listrik bagi pelabuhan karena letak yang jauh dari

jaringan PLN ataupun tidak mempunyai kapasitas yang mencukupi

2. Instalasi air yang dapat disediakan oleh PAM milik pemerintah daerah

ataupun swasta

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi dan ... II FIX.pdf · meningkat maka arus ikut meningkat sehingga sarana dan prasarana ... jasa transportasi antar pulau untuk masyarakat

16

3. Instalasi pengumpulan, pengolahan limbah yang bisanya dikelola oleh

pelabuhan atau bekerja sama dengan pihak ketiga.

Sedang fasilitas penunjang pelabuhan penyeberangan meliputi:

1. Kawasan perkantoran untuk menunjang kelancaran pelayanan jasa

kepelabuhanan seperti kantor perwakilan perusahaan pelayaran.;

2. Tempat penampungan limbah, dan pengolahan limbah;

3. Fasilitas usaha yang menunjang kegiatan pelabuhan penyeberangan;

4. Areal pengembangan pelabuhan;

5. Fasilitas umum lainnya (peribadatan, taman, jalur hijau dan pos/klinik

kesehatan).

2.2.2 Klasifikasi Pelabuhan

Selain itu pelabuhan dapat pula diklasifikasikan/dilihat dari berbagai

bidang, misalnya dari segi konstruksinya, segi perdagangan, dari jenis muatan

yang dibongkar dan dimuat atau dari macam pungutan jasanya. Untuk jelasnya

disini kita berikan klasifikasi pelabuhan sebagai berikut:

a. Klasifikasi menurut Konstruksinya :

1. Pelabuhan Alam :

Adalah pelabuhan yang terlindung dari alam (angin topan, badai dan

gelombang) tanpa harus dibangun fasilitas-fasilitas pelabuhan seperti

pbangunan penangkis gelombang. Bentuk pelabuhan termasuk pintu

pelabuhan dan lokasi fasilitas navigasi menjamin keamanan dan

kenyamanan kapal untuk manuver dan bongkar muat barang, penumpang

serta keperluan akomodasi kapal. Pelabuhan alam biasanya berlokasi

diteluk, muara pasang surut dan muara sungai. Contoh pelabuhan alam

adalah New York, San Fransisco dan Rio de Janeiro. Di Indonesia,

pelabuhan-pelabuhan seperti ini misalnya ada di Sabang, Pelabuhan

Benoa, Pelabuhan Lembar dan lain-lain.

2. Pelabuhan Semi Alam :

Pelabuhan yang berada di teluk kecil atau muara sungai yang terlindung

pada dua sisi oleh tanjung dan dibutuhkan hanya bangunan pelindung pada

pintu masuknya. Hampir sama dengan pelabuhan alam, hanya pada

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi dan ... II FIX.pdf · meningkat maka arus ikut meningkat sehingga sarana dan prasarana ... jasa transportasi antar pulau untuk masyarakat

17

pelabuhan semi alam bentuk site pelabuhannya lebih diutamakan.

Contohnya pelabuhan Plymouth adalah lokasi pelabuhan alam namun

pelabuhan menjadi lebih aman setelah dibangun pemecah gelombang pada

pintu masuknya sehingga pelabuhan tersebut menjadi pelabuhan semi

alam demikian juga dengan pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya

Indonesia.

3. Pelabuhan Buatan :

Pelabuhan yang mempunyai fasilitas bangunan pemecah gelombang untuk

melindungi pelabuhan atau kolam pelabuhan dari pengaruh gelombang.

Sebagian pelabuhan-pelabuhan di dunia adalah pelabuhan buatan dan di

Indonesia contohnya adalah Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.

b. Klasifikasi menurut fungsi/jenis pelayanannya:

1. Pelabuhan dagang, hampir semua pelabuhan di Indonesia.

2. Pelabuhan militer, Ujung Surabaya.

3. Pelabuhan ikan, Perigi, Bagan Siapi Api.

4. Pelabuhan minyak, Dumai. Pangkalan Brandan.

5. Pelabuhan industri, Petrokimia Gresik.

6. Pelabuhan turis, Benoa Bali.

7. Pelabuhan untuk menghindari gangguan alam (topan, gelombang) yang

biasanya terjadi di Jepang.

8. Pelabuhan umum

c. Klasifikasi menurut jenis pungutan jasa :

1. Pelabuhan yang diusahakan

2. Pelabuhan yang tidak diusahakan

3. Pelabuhan otonom

4. Pelabuhan bebas

Sedangkan fungsi pelayanan transportasi adalah menyediakan akses dan

fasilitas tersebut, seperti pelabuhan dan kapal (cruise, kapal layar, boat, dsb.) agar

keinginan tersebut dapat terlaksana menjadi suatu aktivitas. Bentuk aktivitas

tersebut dapat tercermin pada maksud perjalanan dan pola perjalanan. Oleh karena

itulah dalam analisis transportasi informasi mengenai maksud perjalanan dan pola

perjalanan menjadi sangat penting.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi dan ... II FIX.pdf · meningkat maka arus ikut meningkat sehingga sarana dan prasarana ... jasa transportasi antar pulau untuk masyarakat

18

Model umum penawaran (supply) ditujukan untuk mencari / mendapatkan

total kapasitas angkut atau kapasitas terpasang yang harus disediakan. Pemodelan

penawaran merupakan fungsi dari jumlah armada, kapasitas angkut dan jarak yang

ditempuh [Stopford Martin (1988) dalam (Pupella 2007)]

S = f ( Jumlah Kapal x Kapasitas Angkut x Jarak Pelayaran)

S = f ( Q ) ...............................................................................................

Dimana:

Q = E.fo + E.fr +

Ef = Nk x P

P = LF x Cp x Rtrip

T = Tsea + Tport

Dimana:

S = Total penawaran terhadap barang (ton)

Q = Total kapasitas angkut yang dibutuhkan (DWT)

Efo= Kapasitas armada kapal yang telah ada (DWT)

Efr = Kapasitas armada kapal yang direncanakan (DWT)

Ʃs = Permintaan yang tidak dilayani (ton)

Nk = Jumlah kapal (unit)

P = Kapasitas angkut per tahun (ton)

Cp = Kapasitas angkut per unit (ton)

LF = Faktor muatan (Load factor)

Rtrip = Total trip kapal per tahun

Z = Waktu kapal tidak beroperasi (jam)

T = Waktu yang dibutuhkan kapal per trip (jam)

Tsea = Waktu yang dibutuhkan kapal dalam pelayaran (jam)

Vs = Kecepatan kapal (knot)

Tport = Waktu yang dibutuhkan kapal di pelabuhan (jam)

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi dan ... II FIX.pdf · meningkat maka arus ikut meningkat sehingga sarana dan prasarana ... jasa transportasi antar pulau untuk masyarakat

19

2.3 Pelabuhan Marina

Pelabuhan marina adalah pelabuhan khusus yang disediakan untuk kapal

pesiar yang dilengkapi dengan prasarana yang dibutuhkan. Infrastruktur yang

potensial adalah hal yang paling penting untuk menarik wisatawan. Pelajaran

yang dapat diambil dari tulisan-tulisan yang telah ada adalah ketika menguji

potensi dari daerah marine resort di negara maju. Memahami pasar yang relatif

berkembang dan dapat terus berkembang disebutkan kuncinya adalah potensi dari

daerah marina. Langkah pertama dalam menentukan kelayakan dari suatu site bagi

pengembangan marina adalah dengan menentukan kelayakan daerah tersebut

secara keseluruhan. Masing-masing harus menentukan jenis dan aktivitas

pelayaran dan pariwisata yang paling mendukung bagi lingkungan dan daerah di

sekitar area tersebut untuk meningkatkan pariwisata bagi wisatawan asing atau

kegiatan berwisata bagi wisatawan domestik dalam rangka peningkatan minat

wisatawan domestik.

Harus selalu diingat bahwa kapal-kapal layar akan selalu mencari

pelabuhan atau dermaga dengan rute perjalanan yang mudah selama 5-7 jam. Jika

ada kemungkinan lain untuk berlayar dengan waktu yang lebih lama maka harus

ada alasan yang menarik bagi wisatawan untuk menikmati fasilitas yang ada. Pada

pengembangan area yang setingkat lebih jauh, pada port of call yang terisolasi

akan sangat dibutuhkan penyediaan bahan bakar dan bengkel perbaikan selain dari

penyediaan berbagai hal yang menyenangkan.

Nusa Lembongan disamping selalu dikunjungi oleh kapal-kapal kecil

dengan bobot lebih kecil dari 7 GT juga dikunjungi oleh kapal-kapal wisata dari

tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Namun, sampai sekarang belum

tersedianya fasilitas pelabuhan yang mendukung peningkatan ini. Untuk itu perlu

adanya lokasi/resort yang dapat melayani peningkatan jumlah kapal, penumpang,

dan barang. Salah satu fasilitas yang populer saat ini adalah marine resort.

Sementara fasilitas wisata pantai masih menjadi hal yang baru bagi

negara-negara berkembang, tetapi hal tersebut juga telah menjadikan hal yang

layak untuk dikembangkan bagi sektor industri pelabuhan. Kedua kasus tersebut

dapat saling melengkapi. Seperti pembangunan fasilitas yang belum ada, tetapi

banyak diminati seperti perlengkapan fasilitas wisata atau fasilitas perdagangan

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi dan ... II FIX.pdf · meningkat maka arus ikut meningkat sehingga sarana dan prasarana ... jasa transportasi antar pulau untuk masyarakat

20

pada marine resort yang saling melengkapi dan saling menguntungkan.

Penyediaan kombinasi perlengkapan fasilitas tersebut di atas dapat

membangkitkan sektor ekonomi dan juga untuk penyebaran/pemerataan

infrastruktur dan biaya perawatan.

Pendekatan perencanaan ini membutuhkan tidak hanya dari segi

keindahan, tetapi yang paling penting adalah dari segi ekonomi. Kesalahan teknis

dalam penentuan tempat untuk aktivitas di air dapat dengan mudah berakhir

dengan kegagalan akibat anggaran biaya pembangunan, menyebabkan biaya yang

lebih besar, keterlambatan dan kompromi yang menghasilkan ketidaksesuaian

dengan keinginan. Dari titik pandang pengembang, hanya satu keinginan adalah

memperkecil biaya. Oleh karena itu, sering sekali pendekatan ini tidak hanya

kurang bijaksana tetapi berakhir sebagai salah satu keputusan yang paling mahal.

Oleh karena itu konsep perencanaan dengan melakukan penyelidikan awal

yang profesional adalah sangat penting. Bagaimana merancang fasilitas rekreasi

marina yang dapat mendorong peningkatan wisatawan dan akses, membuat

sebagian besar daya tarik hari ini semakin meningkat dengan waterfront dan

menawarkan manfaat dalam peningkatan imbalan keuangan

2.3.1 Layout Umum Pelabuhan Marina

Perancangan suatu marina dan komposisinya, tentu saja, sangat tergantung

pada tempat dan kondisi daerahnya. Satu keharusan mendapatkan pemahaman

menyeluruh tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan

perancangan suatu marina dan komposisinya, tentu saja, sangat tergantung pada

tempat dan kondisi daerahnya. Satu keharusan mendapatkan pemahaman

menyeluruh tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan fasilitas,

termasuk diantaranya, bagaimanapun tidak terbatas pada, golongan wisatawan

atau wisatawan yang saat ini sering pergi ke daerah tersebut atau yang dapat

terpikat dengan adanya peningkatan fasilitas bangunan, fasilitas dan layanan yang

tersedia, material konstruksi, infrastruktur di darat dan sumber daya operasi; jarak

terhadap fasilitas marina lainnya; dan cuaca, geofisika dan kondisi lingkungan. Fasilitas, termasuk diantaranya, bagaimanapun tidak terbatas pada, golongan wisatawan atau wisatawan yang saat ini sering pergi ke daerah tersebut atau yang dapat terpikat dengan adanya peningkatan fasilitas bangunan,

Infrastruktur existing atau infrastruktur potensial adalah luar biasa

pentingnya. Untuk daya tarik wisatawan mancanegara, fasilitas bandara, serta

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi dan ... II FIX.pdf · meningkat maka arus ikut meningkat sehingga sarana dan prasarana ... jasa transportasi antar pulau untuk masyarakat

21

daya tarik maskapai penerbangan, umumnya memegang peranan penting dalam

mensukseskan dari suatu tempat. Untuk daya tarik wisatawan mancanegara dan

domestik, kemampuan untuk mencapai fasilitas itu adalah paling penting. Jauh-

dekatnya jarak dari pusat populasi, walau penting, biasanya waktu tidak sepenting

waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke tujuan marine resort baik dari bandara

atau pusat populasi penduduk lokal.

Fungsi total fasilitas seharusnya tidak hanya untuk Port of Call dan

pangkalan untuk explorasi lebih lanjut, tetapi sebagai tempat untuk non-boater

untuk juga memiliki atau menikmati pantai. Menentukan dan mengintegrasikan

desain yang tepat untuk mengakomodasi tujuan-tujuan yang berbeda akan sangat

tergantung pada lokasi dan jenis wisatawan. Fasilitas yang berorientasi wisata di

Bali, seperti lokasi pelabuhan Sanur, desainya akan mengarah pada peningkatan

infrastruktur dan fungsi pelabuhan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke

Bali. Pengembangan dan fungsi sangat berbeda dengan fasilitas di Carribbean,

demikian juga dengan operasional di Hawai atau di Australia.

Sejumlah pelajaran yang dapat dipelajari dari daerah ini apabila

mempertimbangkan potensi marine resort di negara-negara berkembang.

Pemahaman pasar yang relatif potensial memahami pasar relatif potensial pada

marina yang sudah adalah kunci keberhasilan marina. Langkah pertama adalah

kesepakatan dalam menentukan pantas tidaknya daerah tersebut untuk

pengembangan marina dan sifat sumber daya perairan yang tersedia. Kita harus

menentukan apa saja kegiatan kapal/boat dan wisatawan dapat melakukan

kegiatan di dalam daerah Bali dan di daerah pelabuhan tersebut. apakah untuk

melayani boat jarak dekat atau membutuhkan tempat untuk melakukan wisata

dengan jarak yang cukup jauh. Apakah tujuannya untuk meningkatkan kunjungan

wisatawan mancanegara atau meningkatkan kesempatan untuk rekreasi ataukah

untuk menanggapi peningkatan kemakmuran penduduk pribumi.

Apa yang diharapkan pelaut dari marina, adalah serangkaian layanan yang

diberikan dalam lingkungan yang menyenangkan:

Tempat tinggal yang memadai dari laut lepas

Layanan Docking: pemeliharaan kapal berkala pada harga dan waktu

perbaikan yang wajar.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi dan ... II FIX.pdf · meningkat maka arus ikut meningkat sehingga sarana dan prasarana ... jasa transportasi antar pulau untuk masyarakat

22

Tambatan dan pengamatan dari kapal

Penyimpanan kapal kecil untuk sementara di darat pada halaman

terbuka atau gudang

Parkir mobil yachtsmen ini

Perbaikan insedentil Cepat

Pemasaran kapal baru dan bekas

Jasa administrasi ataupun swasta (kantor pelabuhan, prakiraan cuaca,

pabean, klub, kebutuhan medis, dll).

Pilihan lokasi untuk marina, jika tidak didikte oleh fasilitas rekreasi yang

harus diintegrasikan dalam proyek baru, harus berdasarkan hasil dari

pertimbangan maritim dan nautical, dengan maksud untuk menyederhanakan sifat

alam sehubungan dengan pekerjaan yang harus dilakukan serta untuk menurunkan

biaya. Hal ini juga harus bergantung pada pertimbangan lingkungan pelabuhan ke

dalam semua perkembangan lain yang sedang berlangsung atau sedang

direncanakan di darat, harus dipastikan.

Untuk tujuan perencanaan induk, faktor yang paling penting biasanya

menyangkut kondisi gelombang. Disepanjang pantai terbuka, marina umumnya

harus dilindungi oleh pemecah gelombang. Di daerah yang lebih terlindungi,

sistem lain dapat dipertimbangkan, misalnya pemecah gelombang mengapung.

Pelabuhan sering terdiri dari sebuah pelabuhan luar di mana gelombang

masih agak kasar, dan pelabuhan baik inner terlindung di mana tempat berlabuh

yang sebenarnya berada. Ketika kisaran pasang surut kecil, pelabuhan dapat

dirancang untuk memberikan kedalaman yang cukup untuk menjaga perahu tetap

mengapung. Ketika rentang pasang surut besar, sering diterima oleh umum bahwa

tempat berlabuh menjadi kering, jika tidak kunci pelayaran yang relatif mahal

harus disediakan.

Kondisi akses ke pelabuhan harus dipertimbangkan dengan cermat.

Layout, tentu saja, harus memastikan perlindungan yang memadai dari saluran

masuk (entrance channel) terhadap aksi gelombang dan terhadap pendangkalan.

Selanjutnya, layout harus sedemikian rupa sehingga perahu kecil tanpa mesin

dapat masuk atau meninggalkan pelabuhan, Yang menyiratkan bahwa saluran

harus cukup lebar untuk taktik, setiap kali diperlukan. Selain itu, gerakan kapal

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi dan ... II FIX.pdf · meningkat maka arus ikut meningkat sehingga sarana dan prasarana ... jasa transportasi antar pulau untuk masyarakat

23

harus mampu bergerak tanpa masalah yang tidak semestinya, bahkan selama jam

sibuk. Terutama mengingat padatnya lalu lintas di sebagian besar pelabuhan

mesin diperlukan untuk kapal-kapal. Uraian diatas menyiratkan bahwa saluran

masuk harus berorientasi benar, dan harus memiliki lebar 40 m atau lebih.

2.3.2 Kapal

Kapal, adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut

(sungai dan sebagainya) seperti halnya sampan atau perahu yang lebih kecil.

Kapal biasanya cukup besar untuk membawa perahu kecil seperti sekoci.

Sedangkan dalam istilah Inggris, dipisahkan antara ship yang merupakan kapal

yang lebih besar dan sedangkan boat yang lebih kecil. Secara kebiasaannya kapal

dapat membawa perahu tetapi perahu tidak dapat membawa kapal. Ukuran

sebenarnya dimana sebuah perahu disebut kapal selalu ditetapkan oleh undang-

undang dan peraturan atau kebiasaan setempat. Di Indonesia kapal-kapal yang

berukuran dibawah 7 GT pengurusan ijin operasinya cukup di wilayah kabupaten

atau kota. Kapal-kapal yang melayani rute gugus pulau disamping tersedia kapal

penyeberangan milik pemerintah dan kapal pariwisata milik swasta, sebagian

besar adalah perahu layar dilengkapi mesin 20 sampai 120 PK dan Speed Boat

dengan mesin 500 sampai 900.

1. Pengertian Karakteristik Kapal

Tonase kotor (gross tonnage), disingkat GT adalah perhitungan volume

semua ruang yang terletak dibawah geladak kapal ditambah dengan volume

ruangan tertutup yang terletak di atas geladak ditambah dengan isi ruangan beserta

semua ruangan tertutup yang terletak di atas geladak paling atas (superstructure).

Daya muat adalah berat muatan yang biasa dimuat dalam kapal sampai

batas garis muatan atau kapal tenggelam sampai pada batas garis muatan

Brotto Register Ton (BRT) = gross tonnage yaitu jumlah isi kapal

seluruhnya.

Netto Register Ton (NRT) merupakan berat brutto dikurangi isi muatan

seperti bahan bakar, ruang mesin, tangki air. Jadi NRT adalah ruang yang dapat

dijual/disewakan.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi dan ... II FIX.pdf · meningkat maka arus ikut meningkat sehingga sarana dan prasarana ... jasa transportasi antar pulau untuk masyarakat

24

Dead Weight Tonnage (DWT) adalah selisi antara loaded displacement

dengan light displacement merupakan kapasitas muat yang biasa dinyatakan

dalam long tons; 1 long tons = 1,016 ton. Sedangkan displacement adalah berat air

yang dipindahkan oleh kapal atau dapat juga disebut volume dari kapal yang

terletak dibawah air dikalikan BD nya.

Tonase kotor dinyatakan dalam ton yaitu suatu unit volume sebesar 100

kaki kubik yang setara dengan 2,83 kubik meter. Perhitungan tonase kotor

dijelaskan di dalam Regulation 3 dari Annex 1 dalam (The International

Convention on Tonnage Measurement of Ships, 1969). Tergantung dari dua

variabel:

1. V, adalah total volume dalam meter kubik (m³), dan

2. K, adalah faktor pengali berdasarkan volume kapal.

2. Klasifikasi Kapal

Berabad-abad kapal digunakan oleh manusia untuk mengarungi sungai

atau lautan yang diawali oleh penemuan perahu. Biasanya manusia pada masa

lampau menggunakan kano, rakit ataupun perahu, semakin besar kebutuhan akan

daya muat maka dibuatlah perahu atau rakit yang berukuran lebih besar yang

dinamakan kapal. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan kapal pada

masa lampau menggunakan kayu, bambu ataupun batang-batang papirus seperti

yang digunakan bangsa mesir kuno kemudian digunakan bahan bahan logam

seperti besi/baja karena kebutuhan manusia akan kapal yang kuat. Untuk

penggeraknya manusia pada awalnya menggunakan dayung kemudian angin

dengan bantuan layar, mesin uap setelah muncul revolusi Industri dan mesin

diesel serta Nuklir. Beberapa penelitian memunculkan kapal bermesin yang

berjalan mengambang di atas air seperti Hovercraft dan Eakroplane. Serta kapal

yang digunakan di dasar lautan yakni kapal selam.

3. Kapal Roll-On/Roll-Off

Prinsip pada kapal roll-on/roll-off (roro) adalah bahwa barang-barang yang

diangkut ditempatkan diatas trailer atau di rolling stock lainnya, dan trailer

rolling stock berikut barang diatasnya (biasanya barang dalam container) ditarik

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi dan ... II FIX.pdf · meningkat maka arus ikut meningkat sehingga sarana dan prasarana ... jasa transportasi antar pulau untuk masyarakat

25

oleh sebuah traktor ke dalam kapal dan sebaliknya melalui sebuah trap pada

bagian belakang kapal.

Keuntungan dari angkutan ini adalah bahwa waktu muat/bongkar dapat

dipersingkat. Kapal roro dioperasikan untuk ferry service pada trayek-trayek jarak

pendek dengan waktu berlayar 24 jam.

Walaupun presentasi daya muat dalam palka sangat rendah, kapal ini

memberikan hasil yang terbaik untuk mengangkut barang dari produsen sampai ke

konsumen tanpa mengalami hambatan dalam prosedur bongkar/muat dipelabuhan.

4. Kapal Konvensional

Di negara-negara maju kapal-kapal konvensional digunakan untuk

pengangkutan barang-barang khusus. Lambat laun tugas dari general cargo liner

diambil alih kapal-kapal untuk muatan-muatan khusus (special purpose cargo

ships) berkembang sangat cepat.

Mulai tahun 2002 kewenangan pelaksanaan pengukuran dan penerbitan

Surat atau sertifikat Kapal yang Gross Tonase (GT) nya kurang dari 7,

sebagaimana yang disebutkan dalam surat (MAPEL. Ditjen Hubla No. 196/54/ph

bl tanggal 17-04-2002), mengenai kapal dengan ukuran isi kotor kurang dari GT.7

jenis dan bentuk sertifikat kapal dinamakan Pas Kecil diterbitkan oleh Dinas

Perhubungan Pemerintah Daerah setempat.

Pendataan kapal pada tahun 2006, terdapat jumlah kapal yang gross tonase

(GT) kurang dari 7 sebanyak 410 buah dengan rincian data-data sebagai berikut:

(Dishub Kota Denpasar 2006)

a. Di Sanur sebanyak 39 buah

b. Di Benoa sebanyak 371 buah

Keseluruhan Jumlah: 410 buah

Kapal atau perahu dikatakan tertambat apabila telah terikat ke obyek tetap

seperti dermaga atau obyek terapung seperti dermaga apung. Untuk menambatkan

kapal ke dermaga digunakan tali-temali yang dapat menahan kapal dari arus,

angin ataupun gelombang yang terjadi perairan. Semakin besar kapal yang

ditambatkan diperlukan tali tambat yang lebih banyak, kapal tangker

membutuhkan sampai 12 tali tambat, kapal layar membutuhkan 4 sampai 6 tali

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi dan ... II FIX.pdf · meningkat maka arus ikut meningkat sehingga sarana dan prasarana ... jasa transportasi antar pulau untuk masyarakat

26

tambat. Untuk menambatkan kapal ke dermaga awak kapal harus berkoordinasi

dengan buruh pelabuhan (kepil) dalam menambatkan tali kapal ke dermaga.

Kapal untuk penyeberangan gugus pulau umumnya berukuran kecil,

sehingga tidak membutuhkan bolder yang besar pada saat merapat di dermaga

tetapi perlu ditambatkan, agar tidak terbawa oleh arus. Untuk menambatkan kapal

di Dermaga, digunakan simpul pada bolder, simpul ini tidak gampang terbuka

tetapi mudah untuk dibuka kembali.

Pada Gambar 2.2 ditunjukkan cara melakukan penambatan (mooring)

kapal kecil.

Gambar 2.2 Mooring Untuk Kapal Kecil Di Dermaga

5. Yachting dan Yachts

Yacht adalah perahu layar berukuran sedang untuk berwisata atau untuk

balapan. Sedangkan Yachting adalah olahraga atau hobi dari dayung atau berlayar.

Analisis yang sangat mendalam berkenaan dengan persyaratan yang harus

dipenuhi sebelum pembangunan pelabuhan marina dimulai. Hal ini cukup

beralasan karena fasilitas yang akan dibangun dan layanan yang akan dimasukkan

ke dalam operasi pelabuhan untuk mengakomodasi bagaimana kapal beroperasi

itu berarti sangat tergantung pada spesifikasi dari kapal. Ini bervariasi sesuai

dengan:

Asal dari pengemudi yacht (yachtsmen), apakah orang lokal yang tinggal

kurang lebih dekat dengan pelabuhan dan menggunakan boat mereka

selama akhir pekan atau berlibur, wisatawan yang menginap di sebuah

resor di sekitar pelabuhan, charter, dll).

Selera, apakah untuk melakukan pelayaran, menjelajahi lautan, balapan

yacht, memancing, ski air).

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi dan ... II FIX.pdf · meningkat maka arus ikut meningkat sehingga sarana dan prasarana ... jasa transportasi antar pulau untuk masyarakat

27

Dengan demikian, fasilitas untuk pengembangannya seluruhnya dapat

masuk ke dalam pola rencana pengembangan waterfront maritim yang

berorientasi pada pelayaran atau, sebaliknya, mereka bisa dibatasi seperti klub

berlayar lokal. Tidak bisa terlalu ditekankan bahwa pilihan tersebut harus

sepatutnya dipertimbangkan, karena meniru layout yang tidak beralasan sukses di

tempat lain, dapat menimbulkan kekecewaan.

Struktur armada yang memungkinkan untuk menentukan layout sebuah

ukuran fasilitas berlabuh adalah faktor paling penting dalam survei pendahuluan.

Diagram pada Gambar 2.3 menunjukkan bahwa, dalam membuat perencanaan

harus memperhitungkan banyak variasi. Kesenjangan tentu akan lebih besar jika

Gambar 2.3 Persentase Kapal Melebihi Panjang Yang Diijinkan,

Sumber: (H.Ligteringen and H. Velsink 2012)

Salah satu frekuensi aktual kapal yang sedang dipertimbangkan ternyata

tidak sesuai dengan kunjungan pada pelabuhan, struktur pelabuhan langsung

terhubung dengan karakteristik dan kondisi operasi kapal, yaitu: dari pelabuhan ke

pelabuhan, diasumsikan bahwa

Desain umum, mungkin tergantung pada dimensi dan alur pelayaran

(fairway), untuk sebagian besar yacht yang singgah di pelabuhan, yang

berlayar dengan angin kurang dari 450 (setidaknya, perahu berukuran kecil

yang tidak memiliki mesin tambahan).

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi dan ... II FIX.pdf · meningkat maka arus ikut meningkat sehingga sarana dan prasarana ... jasa transportasi antar pulau untuk masyarakat

28

Kapal kecil dapat dan sering harus diletakkan di darat (pantai), mereka

diturunkan ke air atau meluncurkan dengan cara mengambil tempat di

landai. Kondisi cuaca dapat memerlukan tambatan sementara dan dalam

kasus tertentu diperlukan derek kecil.

Boat yang dipakai untuk kapal pesiar selama berhenti membutuhkan

fasilitas akomodasi yang terkait dengan kebutuhan hidup mereka selama

bertambat/mengapung.

Penggabungan operasi pemeliharaan dan perbaikan di dalam marina,

memerlukan pengembangan fasilitas khusus (pelataran, fasilitas dry-

docking).

Ukuran yacht diberikan dalam Angka 2.4 dan 2.5

Gambar 2.4 Ukuran Kapal Motor (Motor Boats);

Sumber : (H.Ligteringen and H. Velsink 2012)

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi dan ... II FIX.pdf · meningkat maka arus ikut meningkat sehingga sarana dan prasarana ... jasa transportasi antar pulau untuk masyarakat

29

Gambar 2.5 Ukuran Kapal Layar (Sailing Boats)

2.3.3 Basin dan Tambatan Pelabuhan Marina

Dalam pelabuhan zonasi atau disebut basin, perbedaan biasanya dibuat

antara:

Basin di pelabuhan singgah tidak memerlukan area besar (tidak ada

parkir mobil), termasuk disekitar kantor pelabuhan, kantor administrasi

(bea cukai, polisi perbatasan, ramalan cuaca, dll) dan berbagai fasilitas

layanan ditetapkan (wc, shower, informasi, kantor pos).

Basin diperuntukkan untuk yacht terdaftar di pelabuhan, dikelilingi

dengan taman mobil besar.

Basin untuk pemeliharaan selain mengapung, juga disediakan alat

angkat dan area teknis umum, kawasan untuk dock kering, dan gudang.

Ukuran dari basin, atau zona, harus ditentukan sesuai dengan persyaratan

tertentu. Sebagai estimasi pertama, total luas area A dapat diambil sebagai sama

dengan 80 x total kapasitas pelabuhan, dalam hal jumlah kapal pesiar N, yang

dapat ditampung:

A = 80. Ns

Fasilitas tambat berorientasi sedemikian rupa, bahwa kapal-kapal akan

berlabuh mengikuti mata angin yang berlaku. Skema yang dianut dalam posisi

tambatan yang berbeda dan terutama jarak antara dermaga dan tempat berlabuh

dalam setiap kasus tergantung pada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi dan ... II FIX.pdf · meningkat maka arus ikut meningkat sehingga sarana dan prasarana ... jasa transportasi antar pulau untuk masyarakat

30

dengan hati-hati. Pelabuhan dengan berbagai pasang surut tinggi dan arus pasang

surut yang kuat, atau dengan pasang surut yang sering dan arus pasang surut yang

kuat, atau dengan angin yang kuat dan sering, akan membutuhkan area manuver

yang lebih besar di antara dermaga (dan dermaga pendek) dibandingakan dengan

pelabuhan terlindung di mana rentang pasang surut kecil.

Sistem dermaga mengambang yang ditunjukkan pada Gambar 2.6.

Susunan berlabuh paralel umum untuk dermaga vising. Hal ini juga dapat

digunakan dalam pentahapan awal untuk perkembangan marina kecil. Beberapa

tipe pengaturan berlabuh tegak lurus ada. Dua yang paling umum tampaknya

sistem mooring busur out. Di mana kerajinan yang naik di buritan secara langsung

dari dermaga apung, dan pengaturan tergelincir/jari populer, di mana perahu bisa

baik tidur haluan atau buritan menuju jalan utama dan naik dari jari sisi ,

terbentuk lebih murah sedangkan yang terakhir ini lebih nyaman untuk mooring

dan akses kapal dan karenanya lebih aman.

Gambar 2.6 Pengaturan Umum Berkaitan Dengan Dermaga Apung

Dalam dimensioning baskom, termasuk fairways dan area tidur standar

alam telah diterbitkan di beberapa negara, c.g. Standar Australia (1991), Pedoman

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi dan ... II FIX.pdf · meningkat maka arus ikut meningkat sehingga sarana dan prasarana ... jasa transportasi antar pulau untuk masyarakat

31

British (1993) atau Pedoman US British (ASCE, 1994). Sebuah gambaran yang

komprehensif tentang standar dan pedoman yang diberikan dalam PIANC (1997).

Dimensi utama menyangkut daerah basah marina, i.c. panjang dan lebar dari slip

dan lebar fairway, semua dalam kaitannya dengan panjang dan lebar dari kapal Ls

dan Bs:

(i) Panjang slip, Ls, di sebagian besar standar sama dengan panjang terbesar

dari perahu yang dapat dengan peraturan menjadi berlabuh di slip. Dalam

beberapa panduan panjang jari, Lf, dapat dipilih korsleting dari Ls hingga

1/3. L s.

(ii)Slip lebar ditentukan dengan menambahkan izin ganda untuk B adalah

kasus slip tunggal dan izin tiga untuk slip ganda. izin ini bervariasi dari

0,3-0,5 m, sedangkan untuk panjang perahu di atas 15 m nilai 1,0 m yang

ditemukan.

(iii) Fairway, dalam hal ini daerah air antara bibir, memiliki lebar minimal

1,5, Ls dengan 1,75, Ls disukai.

Pedoman ini dirangkum dirangkum dalam Gambar 2.7, Lebar trotoar dan

dermaga jari dibakukan oleh produsen sistem dan bergantung pada panjang jalan

dan B masing-masing. Untuk panjang trotoar hingga 200 m lebar 1,8 m adalah

standar. Dermaga jari memiliki lebar minimal 0,6 m, meningkat menjadi 1,5

untuk Ls> 15 m

Gambar 2.7 Pedoman Untuk Area Perairan Marina

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi dan ... II FIX.pdf · meningkat maka arus ikut meningkat sehingga sarana dan prasarana ... jasa transportasi antar pulau untuk masyarakat

32

Gambar 2.8 Layout Marina Lake Michigan

Ukuran taman mobil untuk dikembangkan, terutama tergantung pada jenis

pemanfaatan kapal ditampung di pelabuhan. Jumlah kendaraan ke taman dapat

berkisar dari beberapa unit untuk dua kali (atau bahkan 2,5 kali) jumlah kapal

meletakkan di pelabuhan. Dengan mempertimbangkan biaya tinggi dan semua

ketidaknyamanan lingkungan taman mobil di tepi pantai. Tren ini terhadap

fasilitas meminimalkan di pelabuhan dan transfer parkir untuk lokasi pedalaman.

Kapal dilakukan di trailer jalan harus dilengkapi dengan peralatan biasa launching

(biasanya jalan, setidaknya ketika kisaran pasang surut tidak terlalu besar) dan

dekat dengan tempat parkir yang luas untuk kapal dan, jika perlu, untuk mobil.

Hal ini berlaku, dalam hal apapun, untuk kapal meletakkan up darat.

2.3.4 Struktur Pelabuhan Marina

Dermaga dan perairan istirahat umumnya merupakan bagian besar dari

total biaya marina. Dengan demikian, mereka layak meskipun usaha desain.

Pemecah gelombang harus dirancang untuk mencegah gelombang di limpasan

setidaknya, ketika tidak ada pelabuhan luar, karena kesenangan kerajinan berkuda

di jangkar hanya bisa menghasilkan gelombang yang sangat kecil (amplitudo 30

cm, di terbaik, sehubungan dengan kenyamanan orang yang hidup mengapung,

atau 60 cm dengan hormat tp mooring aman). persyaratan tersebut memerlukan

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi dan ... II FIX.pdf · meningkat maka arus ikut meningkat sehingga sarana dan prasarana ... jasa transportasi antar pulau untuk masyarakat

33

tingkat puncak tinggi untuk break perairan, yang mungkin bertentangan dalam

beberapa kasus dengan aspek rekreasi dari pertimbangan marina. Quas

mengharuskan pemecah gelombang tidak membatasi pandangan lansekap dan

cakrawala bagi orang-orang berjalan di sekitar wilayah pelabuhan. Puncak

breakwater yang bisa diturunkan melalui cara seperti tanggul pantai, baskom

menumpahkan atau lereng sangat datar. jenis yang paling umum digunakan adalah

pemecah gelombang gundukan rubble kadang-kadang digunakan di perairan yang

lebih dalam.

Marina di danau atau teluk alami dapat dilindungi oleh pemecah

gelombang lantai, yang menyediakan pengurangan gelombang yang cukup untuk

periode gelombang pendek, yang berlaku di daerah-daerah, struktur tersebut

biasanya lebih murah daripada pemecah gelombang padat, dan memungkinkan

lebih banyak pertukaran dengan akan mengelilingi air, sehingga meningkatkan air

berkualitas di sisi marina. Untuk port perencana, jumlah pengurangan gelombang

adalah menentukan apakah suatu breakwater mengambang dapat digunakan.

Transmisi gelombang telah ditentukan untuk berbagai jenis pemecah gelombang

terapung baik dengan metode eksperimental dan numerik. Untuk piring datar

vertikal, memanjang sampai kedalaman z dari permukaan air di dalam air

kedalaman h tinggi persentase gelombang yang ditransmisikan ditunjukkan pada

Gambar 2.9. Dalam kasus ponton persegi panjang koefisien transmisi Cr menjadi

fungsi dari kedua kedalaman perendaman dan lebar ponton, seperti yang

ditunjukkan pada Gambar 2.10 untuk rasio panjang gelombang lebih dari

kedalaman air L / lt = 1,25. Untuk detail lebih lanjut tentang referensi transmisi

gelombang dibuat untuk Ofuya (1968). Gambaran dari desain dan konstruksi

aspek pemecah gelombang terapung diberikan dalam PIANC (1994).

Quas dan dermaga stasioner hanya ditemukan di marina di mana rentang

pasang surut rendah (kurang dari 1,50 m), untuk tingkat dek kapal harus tetap

dekat dengan yang ada pada fasilitas berlabuh untuk memfasilitasi embarkasi dan

debarkasi.

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi dan ... II FIX.pdf · meningkat maka arus ikut meningkat sehingga sarana dan prasarana ... jasa transportasi antar pulau untuk masyarakat

34

Gambar 2.9 Tinggi Gelombang Transmisi Sebagai Fungsi Dari Air

Dan Struktur Kedalaman;

Sumber: (H.Ligteringen and H. Velsink 2012)

Gambar 2.10 Koefisien Tranmisi Untuk Kaku, Penghalang Permukaan

Persegi Panjang (L / h = 1,25);

Sumber: (H.Ligteringen and H. Velsink 2012)

2.4 Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities dan Threats)

Analisis SWOT adalah cara yang berguna untuk menilai perkembangan

potensial tentang keunggulan kompetitif dan ancaman dari pelabuhan marina.

Unsur-unsur yang harus dipertimbangkan dalam analisis tersebut akan bervariasi

tetapi daftar tersebut harus mencakup:

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi dan ... II FIX.pdf · meningkat maka arus ikut meningkat sehingga sarana dan prasarana ... jasa transportasi antar pulau untuk masyarakat

35

- Posisi geografis.

- Akses Nautical

- Koneksi Hinterland

- Fasilitas Pelabuhan termasuk teknologi informasi.

- Biaya Pelabuhan.

- Output.

- Nilai tambah

- Angkatan kerja dan iklim sosial

- Struktur Kelembagaan

- Efisiensi dan fleksibilitas untuk perubahan

Ada dua persyaratan utama untuk pelabuhan untuk mencapai kesuksesan:

1. Keadaan alam pelabuhan dan pendekatan alur pelabuhan yang mempunyai

kedalaman yang memenuhi syarat, yaitu pertimbangan lokasi. Misalnya,

dengan pulau Lembongan,

2. Lokasi traffic menghasilkan strength, yaitu pelabuhan harus menjadi pusat

ke daerah pedalaman dan dalam perjalanan ke tujuan yang bermakna.

Di atas dua faktor dapat ditingkatkan dengan faktor manusia.