BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reproduksi Ayam Petelureprints.umm.ac.id/52565/3/BAB II.pdf · Tubuh...

17
4 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reproduksi Ayam Petelur Ayam petelur merupakan ayam yang di desain sedemikian rupa oleh para ahli untuk menghasilkan telur diatas rata-rata. Anonim (2009a) melaporkan bahwa jenis ayam ras petelur dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu ayam petelur jenis ringan dan ayam petelur jenis medium. Tipe ayam petelur ringan biasa disebut dengan ayam ras petelur putih. Ayam ras petelur ringan ini mempunyai badan yang ramping/kurus- mungil/kecil dan mata bersinar. Bulunya berwarna putih bersih dan berjengger merah. Ayam ini mampu bertelur lebih dari 260 telur per tahun. Sedangkan untuk ayam petelur tipe medium bobot tubuh ayam ini cukup berat. Meskipun itu, beratnya masih berada di antara berat ayam petelur ringan dan ayam broiler. Oleh karena itu, ayam ini disebut tipe ayam petelur medium. Tubuh ayam ini tidak kurus, tetapi juga tidak terlihat gemuk. Telurnya cukup banyak dan juga dapat menghasilkan daging yang banyak. Ayam ini disebut juga dengan ayam tipe dwiguna. Karena warnanya yang cokelat, maka ayam ini disebut dengan ayam petelur cokelat yang umumnya mempunyai warna bulu yang cokelat juga. Ayam petelur adalah ayam yang sangat efisien untuk menghasilkan telur dan mulai bertelur umur kurang lebih lima bulan dengan jumlah telur sekitar 250--300 butir per ekor per tahun (Susilorini dkk., 2008). Pada umumnya, produksi telur terbaik pada tahun pertama ayam mulai bertelur. Produksi telur pada tahun-tahun berikutnya cenderung akan terus menurun hingga afkir (Anonim, 2009b). Organ reproduksi ayam betina terdiri atas ovarium dan oviduk atau saluran reproduksi yang terdiri atas infundibulum, magnum, uterus, ithmusdan vagina. Ovarium terletak pada rongga badan sebelah kiri. Saat perkembangan embrio, terdapat dua

Transcript of BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reproduksi Ayam Petelureprints.umm.ac.id/52565/3/BAB II.pdf · Tubuh...

Page 1: BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reproduksi Ayam Petelureprints.umm.ac.id/52565/3/BAB II.pdf · Tubuh ayam ini tidak kurus, ... ini disebut dengan ayam petelur cokelat yang umumnya mempunyai

4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Reproduksi Ayam Petelur

Ayam petelur merupakan ayam yang di desain sedemikian rupa oleh para ahli

untuk menghasilkan telur diatas rata-rata. Anonim (2009a) melaporkan bahwa jenis

ayam ras petelur dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu ayam petelur jenis ringan dan

ayam petelur jenis medium. Tipe ayam petelur ringan biasa disebut dengan ayam ras

petelur putih. Ayam ras petelur ringan ini mempunyai badan yang ramping/kurus-

mungil/kecil dan mata bersinar. Bulunya berwarna putih bersih dan berjengger merah.

Ayam ini mampu bertelur lebih dari 260 telur per tahun. Sedangkan untuk ayam petelur

tipe medium bobot tubuh ayam ini cukup berat. Meskipun itu, beratnya masih berada

di antara berat ayam petelur ringan dan ayam broiler. Oleh karena itu, ayam ini disebut

tipe ayam petelur medium. Tubuh ayam ini tidak kurus, tetapi juga tidak terlihat gemuk.

Telurnya cukup banyak dan juga dapat menghasilkan daging yang banyak. Ayam ini

disebut juga dengan ayam tipe dwiguna. Karena warnanya yang cokelat, maka ayam

ini disebut dengan ayam petelur cokelat yang umumnya mempunyai warna bulu yang

cokelat juga. Ayam petelur adalah ayam yang sangat efisien untuk menghasilkan telur

dan mulai bertelur umur kurang lebih lima bulan dengan jumlah telur sekitar 250--300

butir per ekor per tahun (Susilorini dkk., 2008). Pada umumnya, produksi telur terbaik

pada tahun pertama ayam mulai bertelur. Produksi telur pada tahun-tahun berikutnya

cenderung akan terus menurun hingga afkir (Anonim, 2009b).

Organ reproduksi ayam betina terdiri atas ovarium dan oviduk atau saluran

reproduksi yang terdiri atas infundibulum, magnum, uterus, ithmusdan vagina. Ovarium

terletak pada rongga badan sebelah kiri. Saat perkembangan embrio, terdapat dua

Page 2: BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reproduksi Ayam Petelureprints.umm.ac.id/52565/3/BAB II.pdf · Tubuh ayam ini tidak kurus, ... ini disebut dengan ayam petelur cokelat yang umumnya mempunyai

5

ovarium dan pada perkembangan selanjutnya hanya ovarium sebelah kiri yang

berkembang, sedangkan bagian kanan rudimenter. Ovarium betina biasanya terdiri dari

5 sampai 6 folikel yang sedang berkembang berwarna kuning besar (yolk) dan terdapat

banyak folikel kecil berwarna putih (folikel belum dewasa) (Suprijatna dkk.,2005).

Ayam betina yang belum dewasa terdapat ovarium dan oviduk yang masihkecil

(belum berkembang). Pada perkembangan folikel-folikel ovarium dirangsang oleh

Hormon FSH (folicle stimulating hormone) dari pituitari anterior. Meningkatnya

Hormon FSH ovarium berkembang dan volume folikel bertambah besar. Ovarium yang

mulai berkembang mensekresikan Hormon Estrogen dan Hormon Progesteron.

Meningkatnya Hormon Estrogen menyebabkan oviduk berkembang, meningkatnya

kalsiumdarah, protein, lemak, vitamin, dan bahan-bahanlain yang dibutuhkan dalam

pembentukan telur (Suprijatna dkk.,2005). Hormon Progesteron yang dihasilkan

ovarium berfungsi sebagai releasing factor di hipotalamus yang menyebabkan sekresi

Luteinizing Hormon (LH) dari pituitary anterior. LH berfungsi merangsang sel-sel

granulosa dan sel-sel techa pada folikel yang masak untuk memproduksi Hormon

Estrogen. Kadar Hormon Estrogen yang tinggi menyebabkab produksi LH semakin

tinggi sehingga menyebabkan terjadinya proses ovulasi pada folikel yang masak

(Partodihardjo,1992).

Oviduk yaitu saluran tempat disekresikannya albumen (putih telur), membran

kerabang, dan pembentukan kerabang telur. Oviduk memiliki dinding-dinding otot

yang hampir selalu bergerak selama pembentukan telur berlangsung dan

memilikisistem aliran darah yang baik (Suprijatna dkk, 2005).

Menurut (Akoso, 1998)Ukuran oviduk bervariasi tergantung pada tingkat daur

reproduksi setiap individu unggas. Perubahan ukuran ini dipengaruhi oleh tingkat

Page 3: BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reproduksi Ayam Petelureprints.umm.ac.id/52565/3/BAB II.pdf · Tubuh ayam ini tidak kurus, ... ini disebut dengan ayam petelur cokelat yang umumnya mempunyai

6

Hormon Gonadotropin yang dikeluarkan oleh pituitari anterior serta produksi Hormon

Estrogen oleh ovarium Oviduk dibagi menjadi 5 bagian yaitu infundibulum, magnum,

isthmus, uterus (kelenjar kerabang), dan vagina (Nalbandov,1990).

1. Infundibulum terdiri atas corong atau fimbria yang berfungsi menerima telur yang

telah diovulasikan dan bagian kalasiferous yang merupakan tempat terbentuknya kalaza

(Nalbandov, 1990).

2. Maghnum merupakan bagian oviduk yang terpanjang yang tersusun dari glandula

tubuler, yang berfungsi dalam sintesis dan sekresi putih telur. Mukosa dari maghnum

tersusun dari selgoblet yang mensekresikan putih telur kental dan cair (Yuwanta, 2004).

3. Isthmus berfungsi mensekresikan selaput telur atau membran kerabang (Blakely

dan Bade1991).

4. Uterus (kelenjar kerabang) disebut juga glandula kerabang telur. Pada bagian ini

terjadi dua fenomena, yaitu hidratasi putih telur, kemudian terbentuk kerabang telur.

Warna kerabang juga terbentuk pada bagian uterus pada akhir mineralisasi kerabang

(Yuwanta,2004).

5. Vagina merupakan tempat dimana telur untuk sementara ditahan dan dikeluarkan

apabila telah tercapai bentuk sempurna (Suprijatna,dkk.,2005).

Adapun contoh gambar pada dilihat pada gambar 2.1 sebagai berikut

Page 4: BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reproduksi Ayam Petelureprints.umm.ac.id/52565/3/BAB II.pdf · Tubuh ayam ini tidak kurus, ... ini disebut dengan ayam petelur cokelat yang umumnya mempunyai

7

Kebutuhan nutrisi adalah keperluan untuk konsumsi bahan makanan agar dapa

menunjang kehidupan dan kemampuan untuk bereproduksi. Kebutuhan nutrisi pada

dasarnya dapat dibagi menjadi lima kelompok, yaitu: energi, protein, air, vitamin dan

mineral (Murtidjo,2006). Adapun contoh gambar dapat dilihat pada gambar 2.2 sebagai

berikut

Menurut (Wahju, 2004) bahwa produktivitas ayam petelur ditentukan oleh

banyak faktor termasuk genetik dan kualitas ransum. Kualitas ransum tergantung dari

kandungan zat-zat nutrisi dan energi metabolisnya, serta keseimbangan antara energi

metabolis dengan zat-zat nutrisi lainnya. Kondisi performa sangat dipengaruhi oleh

Page 5: BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reproduksi Ayam Petelureprints.umm.ac.id/52565/3/BAB II.pdf · Tubuh ayam ini tidak kurus, ... ini disebut dengan ayam petelur cokelat yang umumnya mempunyai

8

kualitas ransum yang diberikan. Ransum yang berkualitas (komposisi bahan tepat, baik

jumlah maupun konsumsinya) akan memengaruhi laju pertumbuhan dan kesehatan

unggas, sehingga ayam dapat menghasilkan telur yang berkualitas. Rasio energi dan

protein harus seimbang agar potensi genetik ayam dapat tercapai secara optimal

(Widyani dkk., 2001).

Ransum yang diberikan pada ternak harus sesuai kebutuhan ternak baik dari segi

kualitas maupun kuantitas agar dapat dimanfaatkan ternak untuk berbagai fungsi

tubuhnya, yaitu hidup pokok, produksi, dan reproduksi (Hidayat, 2017 ). Diperjelas

kembali oleh (Hidayat, 2017), Performa ayam petelur dapat dilihat dari konsumsi

ransum, konversi ransum, bobot telur, HDP (hen day production), dan IOFC (income

over feed cost). Jika performa tersebut baik maka usaha peternakan ayam petelur dapat

dikatakan baik pula. Syarat untuk mendapatkan performa yang baik pada ternak maka

harus diberikan ransum yang berkualitas. Ransum berkualitas dapat diperoleh dengan

formulasi pakan yang memiliki kandungan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan

ternak.Nutrisi dalam ransum yang dapat memengaruhi kualitas telur, antara lain protein,

mineral, dan vitamin. Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3929-2006,

standar ransum ayam petelur harus mengandung kadar air maksimal 14,00%, protein

kasar minimal 16,00%, lemak kasar maksimal 7,00%, serat kasar maksimal 7,00%, abu

maksimal 14,00%, kalsium 3,25--4,25%, fosfor 0,60--1,00%, dan energi metabolis

minimal 2.650 kkal/kg.Untuk dapat meningkatkan zat nutrisi dan mengimbangi kualitas

ransum komersial, biasanya pada ransum konvensional terdapat tambahan suatu zat

ransum tambahan yang bersifat aditif. Lebih lanjut menurut Fathul dkk.(2013),

feed aditif yaitu suatu substansi yang ditambahkan ke dalam ransum dalam jumlah yang

relatif sedikit untuk meningkatkan nilai kandungan zat makanan tersebut untuk

Page 6: BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reproduksi Ayam Petelureprints.umm.ac.id/52565/3/BAB II.pdf · Tubuh ayam ini tidak kurus, ... ini disebut dengan ayam petelur cokelat yang umumnya mempunyai

9

memenuhi kebutuhan khusus pada ternak. Macam-macam ransum aditif seperti aditif

konsentrat, aditif bahan suplemen, dan premix (aditif mineral).Secara umum, nutrisi

penting yang wajib terkandung dalam ransum yang dibutuhkan oleh ayam saat bertelur

yakni protein, energi, asam amino, kalsium, fosfor, vitamin, dan beberapa mineral

penting lainnya (Amrullah, 2003).

2.2 Mineral ( Premix )

Fathul dkk,(2013) menjelaskan bahwa, pakan aditif yaitu suatu substansi yang

ditambahkan ke dalam ransum dalam jumlah yang relatif sedikit untuk meningkatkan

nilai kandungan zat ransum untuk memenuhi kebutuhan khusus. Lebih lanjut dikatakan

bahwa manfaat pemberian pakan aditif atau suplemen dari segi fisiologis adalah sebagai

berikut

1. ternak terhindar dari defisiensi vitamin (avitaminosis) dan defisiensi mineral, yang

kemungkinan berupa kelumpuhan, otot kejang, milk fever (paresis puerperalis,

pertumbuhan jaringan epitel yang kurang baik, dan mudah terkena infeksi;

2. ternak terhindar malnutrisi misalkan kekurusan pada musim kemarau yang panjang

karena kualitas ransum menurun;

3. mempertahankan produksi baik secara kualitas maupun kuantitas.

Premix merupakan imbuhan pakan (feed additive) atau pelengkap pakan berupa

vitamin, mineral, dan asam amino (feed supplement) yang pemberiannya dicampurkan

dalam pakan/ air minum (PT.Medion, 2010). Premix sendiri mengandung arti campuran

dari pelbagai bahan sumber vitamin (premix vitamin) atau sumber mineral mikro

(premix mineral) atau campuran kedua-duanya (premix vitamin-mineral).

Penambahan trace mineral dalam ransum berguna untuk memenuhi kebutuhan mineral

antara lain Co, Mn, Fe, I, Cu, Zn, Dan Se. Jumlah penambahan trace mineral pada

Page 7: BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reproduksi Ayam Petelureprints.umm.ac.id/52565/3/BAB II.pdf · Tubuh ayam ini tidak kurus, ... ini disebut dengan ayam petelur cokelat yang umumnya mempunyai

10

ransum sangat sedikit dan umumnya ditambahkan dalam bentuk mix atau dicampur

dengan vitamin yang disebut dengan premix ( PT. Medion, 2013). Menurut PT.

Mensana Aneka Satwa (2015), komposisi mineral per 2,5 kg yang mengandung ; niacin

7.530 mg, vitamin D3 1.000.000 IU, vitamin A 5.000.000 IU, copper 2.200 mg, vitamin

B2 3.000 mg, cobalt 240 mg, vitamin B6 800 mg, ferros 23.400 mg, vitamin B12 10.000

mg, iodium 1.200 mg, 11 vitamin C 5.000 mg, mangan 40.800 mg, Ca-d-panthothenate

5.000 mg, dan zinc 30.000 mg, asam folat 140 mg, vitamin E 7.500 IU, choline chloride

100.000 mg, vitamin K 1.530 mg, DL-methionine 100.000 mg, vitamin B1 800 mg.

Berdasarkan kandungan tersebut diatas premix dengan kompisisi ini memiliki indikasi

dapat meningkatkan produksi telur, meningkatkan kualitas telur, meningkatkan daya

tahan tubuh dan meningkatkan reproduksi, mencegah kekurangan vitamin, mineral dan

asam amino, serta memperbaiki mutu ransum dan konversi ransu, serta memperpanjang

masa produksi telur. Lebih lanjut menurut (Mariyono dan Romjali, 2007), Penambahan

premix ke dalam campuran konsentrat dapat meningkatkan kualitas nutrisi di dalam

konsentrat yang bermanfaat dalam mengoptimalkan produktivitas dan membantu

meningkatkan pertumbuhan ternak

Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3929-2006, standart ransum

ayam petelur harus mengandung kadar air maksimal 14,00%, protein kasar minimal

16,00%, lemak kasar maksimal 7,00%, serat kasar maksimal 7,00%, abu maksimal

14,00%, kalsium 3,25--4,25%, fosfor 0,60--1,00%, dan energi metabolis minimal 2.650

kkal/kg dapat meningkatkan zat nutrien dan dapat menyamai kualitas ransum komersial

yang beredar dipasaran, biasanya pada ransum konvensional ditambahkan suatu zat

ransum tambahan yang bersifat aditif.

Page 8: BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reproduksi Ayam Petelureprints.umm.ac.id/52565/3/BAB II.pdf · Tubuh ayam ini tidak kurus, ... ini disebut dengan ayam petelur cokelat yang umumnya mempunyai

11

Fungsi mineral pada ternak adalah sebagai pembentuk struktur fisiologis,

sebagai katalisator sekaligus berfungsi sebagai regulator. Semua jaringan tubuh ternak

mengandung zat mineral dalam jumlah dan proporsi yang sangat bervariasi. Beberapa

jenis mineral merupakan elemen inorganik yang dibutuhkan oleh ternak untuk proses

pertumbuhan dan reproduksi. Zn berperan penting pada sintesis DNA serta

metabolisme protein sehingga sistem tubuh akan terganggu jika defisien Zn. Proses

metabolisme karbohidrat, lemak dan pembentukan sistem 14 imunitas tubuh

membutuhkan salah satu jenis mineral ini. Zn merupakan mikromineral yang tersebar

di dalam jaringan hewan, manusia, dan tumbuhan serta terlibat dalam fungsi

metabolisme. Zn berperan juga dalam fungsi berbagai enzim, meningkatkan nafsu

makan, produksi telur, daya tetas telur, dan pertumbuhan tulang dan bulu pada ayam

petelur (PT. Medion, 2013).

Fungsi mineral lainnya adalah untuk keseimbangan asam basa di dalam tubuh,

aktivator enzim tertentu dan komponen suatu enzim. Mineral jika diberikan melebihi

kebutuhan standar akan menimbulkan keracunan dan mempengaruhi penggunaan

enzim lainnya, namun bila kekurangan akan menimbulkan gejala defisiensi tertentu

(Djulardi, dkk., 2006). Fungsi mineral yang lain adalah untuk memperkuat kerabang

telur sehingga tidak mudah pecah dan retak (Redaksi Agromedia, 2002). Pada dasarnya

bahan pakan yang mengandung mineral akan dicerna didalam saluran pencernaan

unggas menjadi ion mineral yang dapat diserap ke dalam tubuh unggas. Unggas yang

kekurangan mineral akan tumbuh tidak normal, tidak sehat dan tulang jadi keropos.

Secara umum mineral yang penting dihitung di dalam ransum adalah kandungan

kalsium (Ca) dan fosfor (P). Mineral lain pada umumnya dipenuhi dari bahan ransum

lain atau dapat ditambahkan dalam bentuk campuran berbagai mineral (premix).

Page 9: BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reproduksi Ayam Petelureprints.umm.ac.id/52565/3/BAB II.pdf · Tubuh ayam ini tidak kurus, ... ini disebut dengan ayam petelur cokelat yang umumnya mempunyai

12

Kebutuhan Ca dan P untuk unggas dinyatakan dalam satuan persen (%)/kg ransum atau

mg/g/ekor/hari. Sumber mineral : tepung ikan, tepung daging, tepung udang, tepung

tulang, kulit keong, kulit kerang, kapur dan dikalsium fosfat (NRC, 1994).Penambahan

premiks harus disesuaikan dengan kondisi ayam, baik tingkat produktivitas maupun

kondisi lingkungannya.

Setidaknya ada 4 level suplementasi premiks yaitu 1) defisiensi, 2) suboptimum

(standar), 3) optimum, dan 4) berlebihan. Suplementasi premiks hendaknya pada level

optimum yaitu asupan premiks sedikit di atas level kebutuhan standar. Hal ini

bermanfaat saat ayam berada dalam kondisi yang tidak nyaman seperti saat heat stress,

ayam masih memiliki cadangan nutrisi untuk menekan efek negatif dari stres tersebut

sehingga produktivitas ayam tetap optimum (PT. Medion, 2010).

Suplementasi mineral (premik) yang sesuai standar hanya cukup untuk

memenuhi kebutuhan dasar ayam. Usaha peternakan ayam komersial, penambahan

mineral sesuai standar kurang menguntungkan karena produktivitas ayam kurang

optimal. Sama halnya saat suplementasi mineral (premik) dalam kondisi berlebihan

karena tidak menguntungkan peternak akibat pengeluaran yang meningkat dan dapat

menyebabkan toksik pada ternak ( PT. Medion, 2010). Konsep suplementasi premix

dapat dilihat pada Gambar 2.3

Page 10: BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reproduksi Ayam Petelureprints.umm.ac.id/52565/3/BAB II.pdf · Tubuh ayam ini tidak kurus, ... ini disebut dengan ayam petelur cokelat yang umumnya mempunyai

13

Gambar 2.2 Suplementasi mineral (PT. Medion, 2010)

Menurut (PT. Medion, 2013), . Secara umum vitamin dibagi menjadi dua

golongan berdasarkan kelarutannya yaitu larut dalam lemak dan larut dalam air.

Vitamin yang mudah larut dalam lemak terdiri dari vitamin A, D, E dan K. Sedangkan,

vitamin yang mudah larut dalam air yaitu vitamin B komplek (B1, B2, B6, B12, Niacin,

Asam pantotenat, Asam folat, dan Biotin) dan vitamin C.

Lebih lanjut (PT. Medion, 2013), Vitamin B dibutuhkan agar penyerapan nutrisi

menjadi efisien. Bersama dengan vitamin A, vitamin B sangat penting untuk membantu

ayam dalam aktivitas metabolismenya dan untuk mempertahankan serta meningkatkan

kemampuan bertelur. Vitamin C dan E sama-sama dapat mencegah ayam dari

terjadinya stres dan membantu mempertahankan kesehatan ayam. Sementara itu,

keuntungan lainnya yang berhubungan dengan kualitas telur yang superior dapat

dicapai, jika vitamin E diberikan dalam jumlah optimal pada pakan ayam yang sedang

bertelur. Sementara itu, vitamin D dibutuhkan untuk membantu proses pembentukan

tulang dan kerabang serta untuk menghindari masalah kelumpuhan.

2.3 Probiotik

Page 11: BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reproduksi Ayam Petelureprints.umm.ac.id/52565/3/BAB II.pdf · Tubuh ayam ini tidak kurus, ... ini disebut dengan ayam petelur cokelat yang umumnya mempunyai

14

Balai Penelitian Ternak mulai tahun 1994, mengembangkan probiotik untuk

unggas (ayam). Untuk memperoleh jenis probiotik, dilakukan isolasi mikroba dari ayam

kampung yang kemungkinan besar tidak memperoleh AGP dan ayam ras yang

mendapat pakan komersial yang kemungkinan besar mengandung AGP. Mikroba dari

dalam usus ayam dipilih dengan harapan mikroba tersebut merupakan mikroba

indigenous, sehingga berpeluang dapat tumbuh dan berkembang dalam usus ayam. Hasi

isolasi diperoleh Bakteri Bacillus sp. karena bakteri tersebut memiliki beberapa sifat

yaitu :

1. Berspora sehingga penyimpanannya lebih sederhana, dan tetap viable pada saat

proses pembuatan pakan.

2. Menghasilkan enzim pencernaan seperti protease dan amilase yang dapat membantu

pencernaan, serta memproduksi asam-asam lemak rantai pendek yang mempunyai sifat

antimikroba.

3. Bersifat aerob fakultatif sehingga diharapkan mampu hidup dan berkembang dalam

usus ternak, dan untuk memproduksinya memerlukan peralatan yang sederhana.

Sjofjan (2003) melaporkan bahwa kecernaan protein meningkat dari 65,7%

menjadi 71,5% dan kandungan energi termetabolis pakan meningkat dari 2.558 kkal/kg

menjadi 2.601 kkal/ kg pada ayam yang memperoleh probiotik Bacillus sp.

dibandingkan dengan kontrol yang memperoleh AGP. Peningkatan tersebut

kemungkinan besar berkaitan erat dengan meningkatnya aktivitas enzim protease pada

usus halus menjadi 5,28 IU, lebih tinggi dari kontrol yang hanya 1,82 IU. Begitu pula

halnya dengan aktivitas enzim amilase meningkat dari 58,92 IU menjadi 69,50 IU.

Dengan demikian, peningkatan nutrisi dengan penambahan probiotik sangat mungkin

terjadi sesuai penjelasan diatas.

Page 12: BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reproduksi Ayam Petelureprints.umm.ac.id/52565/3/BAB II.pdf · Tubuh ayam ini tidak kurus, ... ini disebut dengan ayam petelur cokelat yang umumnya mempunyai

15

Selain itu, peranan bakteri dapat meningkatkan kandungan gizi dalam usus, juga

memperbaiki ketersediaan dan penyerapan nutrisi. Probiotik juga dapat meningkatkan

aktivitas enzimatis, membantu pencernaan sehingga efisiensi pemanfaatan pakan akan

meningkat dan hal tersebut akan dapat meningkatkan kecernaan protein, kecernaan

pakan, dan fosfor. Enzim yang dapat dihasilkan oleh probiotik antara lain enzim alpha

amylase, glukosa isomerase, alpha glukosidase, proteinase, alkalin serin dan polunase

(Fuller, 1992).

Sementara itu, mineral (premix) juga dapat meningkatkan Perbaikan FCR pada

ayam dan juga dapat menggunakan probiotik sebagai suplementasi yang sudah diteliti

oleh beberapa peneliti seperti (Yeo dan Kim 1997; Denli et al. 2003; Arslan dan Saattci

2004). Perbaikan FCR menunjukkan bahwa absorbsi dan kecernaan pakan lebih baik.

Lebh lanjut, hasil pengamatan menunjukan bahwa probiotik juga mempengaruhi

anatomi usus. Secara makroskopis, usus ayam menjadi lebih panjang dan secara

mikroskopis probiotik mempengaruhi panjang villi. Ayam yang memperoleh probiotik

mempunyai villi yang lebih panjang sekitar (78,12 um vs 46,14 um) dan densitas lebih

padat (16,25 vs 12,00/10 cm2 ) daripada ayam yang memperoleh AGP. Dengan kata

lain, luas permukaan usus untuk menyerap nutrisi lebih luas pada ayam yang

memperoleh probiotik dibandingkan dengan yang mendapat AGP (antibotik) (Sjofjan

2003; Winarsih 2005). Dijelaskan kembali oleh Sjofjan (2003), peningkatan

kandungan probiotik pada ayam Pada saat yang sama, kandungan E.coli menurun dan

Salmonella sp. tidak terdeteksi.

Percobaan pada itik dengan menggunakan B. circulan sebagai probiotik juga

tidak mendeteksi adanya Salmonella sp. pada usus maupun telur (Manin 2003).

Menurut Winarsih (2005), melaporkan bahwa di dalam usus, Bacillus sp. melakukan

Page 13: BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reproduksi Ayam Petelureprints.umm.ac.id/52565/3/BAB II.pdf · Tubuh ayam ini tidak kurus, ... ini disebut dengan ayam petelur cokelat yang umumnya mempunyai

16

adhesi yang kuat dengan dinding usus, mencegah kolonisasi usus oleh mikroba

patogen, sehingga kesempatan Salmonella untuk menempel pada usus jauh berkurang.

Dengan demikian, Salmonella hanya berada dalam lumen dan akan dikeluarkan

bersama excreta.

2.4 Konsumsi Pakan

Konsumsi pakan merupakan jumlah pakan yang dikonsumsi oleh ternak yang

akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi dan zat nutrisi yang lain. Konsumsi

pakan yang relatif banyak akan menyebabkan konsumsi zat-zat makanan seperti asam

amino,vitamin protein, dan mineral juga relatif banyak, sehingga kebutuhan ayam

mencakup kebutuhan pokok, pertumbuhan maupun produksi telur bisa terpenuhi

(Wahju, 2004).

(Yeo dan Kim 1997; Denli et al. 2003; Arslan dan Saattci 2004). Perbaikan FCR

menunjukkan bahwa kecernaan dan penyerapan pakan lebih baik. Suplementasi E.

facium pada ransum pakan ayam akan meningkatkan kecernaan selulosa.

Menurut Amrullah (2003), konsumsi pakan selama masa produksi dialokasikan

untuk memenuhi beberapa macam kebutuhan seperti kebutuhan hidup pokok yang

besarnya tergantung pada bobot tubuh dan suhu lingkungan serta aktifitas ayam,

pertumbuhan tubuh, produksi bulu, dan produksi telur.

Konsumsi ransum ayam petelur dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

adalah suhu lingkungan, bangsa, umur, jenis kelamin, imbangan zat-zat nutrisi dalam

ransum, kecepatan pertumbuhan, tingkat produksi, bobot badan, palatabilitas, dan

tingkat energi metabolis ransum. Semakin tinggi energi dalam ransum maka konsumsi

ransum akan menurun begitupun sebaliknya (Wahju, 2004).

2.5 Hen Day Production

Page 14: BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reproduksi Ayam Petelureprints.umm.ac.id/52565/3/BAB II.pdf · Tubuh ayam ini tidak kurus, ... ini disebut dengan ayam petelur cokelat yang umumnya mempunyai

17

Hen Day Producttion ialah presentase produksi telur yang dihasilkan oleh ayam

produktif per hari. Rata-rata produksi layer selama hidupnya ialah 80% dengan hen-day

mencapai puncak produksi pada angka 95% dan persistensi produksi (lama 20 bertahan

dipuncak hen-day > 90%) selama 23--24 minggu (rata-rata strain ayam petelur) (PT.

Medion, 2015).

Hen Day Producttion adalah membandingkan produksi telur yang diperoleh

hari itu dengan jumlah ayam yang hidup pada hari itu. Lebih lanjut di jelaskan bahwa

pencatatan Hen Day Producttionsetiap hari dianggap kurang efisien. Oleh karena itu,

dalam menghitung produksi mingguan dapat dilakukan dengan membandingkan total

produksi telur per minggu dengan rata-rata jumlah ayam per minggu dikali 7 (Nova

dkk., 2014).

Mc Donald dkk. (2002) menyatakan bahwa ayam ras petelur yang unggul

menghasilkan telur 250 butir per tahun dengan bobot telur rata–rata 57,9 g dan rata–

rata produksi telur hen-day 70%.

Fungsi mineral sebagai pendukung produksi adalah untuk memperkuat

kerabang telur sehingga tidak mudah pecah dan retak (Redaksi Agromedia, 2002).

Menurut PT. Mensana Aneka Satwa (2015), premix lengkap yang mengandung

kombinasi asam amino, multivitamin, dan trace mineral seimbang. Komposisi per 2.5

kg mengandung; vitamin A 5.000.000 IU, niacin 7.530 mg, vitamin D3 1.000.000 IU,

asam folat 140 mg, vitamin E 7.500 IU, choline chloride 100.000 mg, vitamin K 1.530

mg, DL-methionine 100.000 mg, vitamin B1 800 mg, copper 2.200 mg, vitamin B2

3.000 mg, cobalt 240 mg, vitamin B6 800 mg, ferros 23.400 mg, vitamin B12 10.000

mg, iodium 1.200 mg, 11 vitamin C 5.000 mg, mangan 40.800 mg, Ca-d-panthothenate

Page 15: BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reproduksi Ayam Petelureprints.umm.ac.id/52565/3/BAB II.pdf · Tubuh ayam ini tidak kurus, ... ini disebut dengan ayam petelur cokelat yang umumnya mempunyai

18

5.000 mg, dan zinc 30.000 mg. Berdasarkan kandungan tersebut premix memiliki

kemampuan untuk dapat meningkatkan produksi telur dan memperpanjang masa

produksi telur, meningkatkan kualitas telur, meningkatkan daya tahan tubuh dan

meningkatkan reproduksi, mencegah kekurangan vitamin, mineral dan asam amino,

serta memperbaiki mutu ransum dan konversi ransum (PT. Mensana Aneka Satwa,

2015).

Fungsi mineral pada ternak adalah sebagai pembentuk struktur fisiologis,

sebagai katalisator sekaligus berfungsi sebagai regulator. Semua jaringan tubuh ternak

mengandung zat mineral dalam jumlah dan proporsi yang sangat bervariasi. Beberapa

jenis mineral merupakan elemen inorganik yang dibutuhkan oleh ternak untuk proses

pertumbuhan dan reproduksi. Zn berperan penting pada sintesis DNA serta

metabolisme protein sehingga sistem tubuh akan terganggu jika defisien Zn. Proses

metabolisme karbohidrat, lemak dan pembentukan sistem 14 imunitas tubuh juga

sangat membutuhkan salah satu jenis mineral ini. Zn merupakan mikromineral yang

tersebar di dalam jaringan hewan, manusia, dan tumbuhan serta terlibat dalam fungsi

metabolisme. Zn berperan juga dalam fungsi berbagai enzim, meningkatkan nafsu

makan, produksi telur, daya tetas telur, dan pertumbuhan tulang dan bulu pada ayam

petelur (PT. Medion, 2013).

Vitamin B dibutuhkan agar penyerapan nutrisi menjadi efisien. Bersama dengan

vitamin A, vitamin B sangat penting untuk membantu ayam dalam aktivitas

metabolismenya dan untuk mempertahankan serta meningkatkan kemampuan bertelur.

Vitamin C dan E sama-sama dapat meningkatkan ketahanan ayam 12 terhadap stres dan

membantu mempertahankan kesehatan ayam. Sementara itu, keuntungan spesifik yang

Page 16: BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reproduksi Ayam Petelureprints.umm.ac.id/52565/3/BAB II.pdf · Tubuh ayam ini tidak kurus, ... ini disebut dengan ayam petelur cokelat yang umumnya mempunyai

19

berhubungan dengan kualitas telur yang superior dapat dicapai, jika vitamin E diberikan

dalam jumlah optimal pada pakan ayam yang sedang bertelur. Akhirnya, vitamin D

dibutuhkan untuk membantu proses pembentukan tulang dan kerabang serta untuk

menghindari masalah kelumpuhan. (PT. Medion, 2013).

Hasil penelitian Amrullah (2003), menyatakan bahwa ayam yang diberi 0,1%

methionine (asam amino essensial) dengan 14% dan 16% protein kasar dalam

ransumnya ternyata memiliki kualitas telur yang lebih baik (bobot telur) dan produksi

yang lebih tinggi (hen-day) dibandingkan dengan yang tidak diberi suplementasi. Selain

penelitian diatas hasil penelitian Busrowi (2006) menyatakan bahwa pemberian mineral

plus yaitu premix no 1 sebanyak 2% dan supra mineral sebanyak 2% dalam ransum

berbeda sangat nyata terhadap HDP (hen-day production) dan FCR(feed convertion

ratio).

2.6 Konversi Pakan

Menurut Rasyaf (2003), konversi pakan merupakan perbandingan antara jumlah

pakan yang dikonsumsi dengan produksi yang dihasilkan dalam jangka waktu tertentu.

Salah satu ukuran efisiensi adalah dengan membandingkan antara jumlah pakan yang

diberikan (input) dengan produksi yang diperoleh baik itu daging maupun telur (output)

Nilai standar produktivitas/performa ayam telah ditentukan oleh perusahaan

pembibit (breeder). Standar tersebut meliputi hen day, bobot telur, lama produksi,

konversi ransum, kekebalan, dan daya hidup serta pertumbuhan. Pencapaian performa

tersebut tergantung dari manajemen pemeliharaan yang diterapkan oleh masing-masing

peternak. Untuk meningkatkan performa, penyerapan nutrisi, kesehatan, kekebalan

tubuh dan lain-lain perlu pemberian suplemen nutrisi untuk ternak unggas. Pemberian

Page 17: BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reproduksi Ayam Petelureprints.umm.ac.id/52565/3/BAB II.pdf · Tubuh ayam ini tidak kurus, ... ini disebut dengan ayam petelur cokelat yang umumnya mempunyai

20

suplemen yang tepat akan dapat melengkapi kebutuhan unggas untuk mencapai

produktivitas yang maksimal (Medion, 2012)

Hasil penelitian Busrowi (2006) menyatakan bahwa pemberian mineral plus

yaitu premix no 1 sebanyak 2% dan supra mineral sebanyak 2% dalam ransum berbeda

sangat nyata terhadap HDP (hen-day production) dan FCR (feed convertion ratio).

Konversi ransum merupakan pembagian antara jumlah ransum yang dikonsumsi pada

minggu tertentu (g) dengan bobot telur (g) yang dihasilkan (Rasyaf, 2005).

Selain penggunaan premix, Perbaikan FCR pada ayam juga dapat menggunakan

probiotik sebagai suplementasi yang juga sudah di teliti oleh beberapa peneliti (Yeo

dan Kim 1997; Denli et al. 2003; Arslan dan Saattci 2004). Perbaikan FCR

menunjukkan bahwa kecernaan dan absorbsi pakan lebih baik. Suplementasi E. facium

pada pakan ayam akan meningkatkan kecernaan selulosa. Untuk konversi pakan sendiri

dapat menggunakan Rumus konversi ransum yaitu : Ransum yang dikonsumsi (g)

Konversi ransum = Bobot telur (g).

2.7 Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh pemberian tingkatan mineral pada pakan berbasis probiotik

terhadap konsumsi pakan, hen day production, dan konversi pakan pada ayam petelur