BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pertumbuhan Ekonomi Definisi Pertumbuhan...

25
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pertumbuhan Ekonomi Definisi Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendatan nasional riil. Jadi pertumbuhan Ekonomi dapat dikatakan tumbuh apabila teerjadi pertumbuhan outputriil. Definisi lain pertumbuhan ekonomi yaitu pertumbuhan ekonomi terjadi apabila ada kenaikan out put perkapita. Pertumbuhan ekonomi itu sendiri menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang. Secara singkatnya, pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang. Dalam pengertian tersebut ada 3 hal yang perlu digaris bawahi yaitu proses, out put per kapita, dan jangka panjang. Pertumbuhan dalam proses maksudnya bahwa pertumbuhan ekonomi bukan gambaran perekonomian pada suatu saat. Pertumbuhan ekonomi juga berkaitan dengan output per kapita berarti harus memperhatikan dua hal yaitu Output total (GDP) dan jumlah penduduk, karena output perkapita adalah output total dibagi dengan jumlah penduduk. Aspek jangan panjang maksudnya bahwa kenaikan output perkapita harus dilihat dari kurun waktu yang cukup lama. Kenaikan output perkapita dalam satu atau dua tahun kemudian akan diikuti dengan penurunan bukan pertumbuhan ekonomi.

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pertumbuhan Ekonomi Definisi Pertumbuhan...

  • BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Pertumbuhan Ekonomi

    Definisi Pertumbuhan Ekonomi

    Pertumbuhan Ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk

    nasional bruto riil atau pendatan nasional riil. Jadi pertumbuhan Ekonomi dapat

    dikatakan tumbuh apabila teerjadi pertumbuhan outputriil. Definisi lain

    pertumbuhan ekonomi yaitu pertumbuhan ekonomi terjadi apabila ada kenaikan

    out put perkapita. Pertumbuhan ekonomi itu sendiri menggambarkan kenaikan

    taraf hidup diukur dengan output riil per orang.

    Secara singkatnya, pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses kenaikan

    output per kapita dalam jangka panjang. Dalam pengertian tersebut ada 3 hal yang

    perlu digaris bawahi yaitu proses, out put per kapita, dan jangka panjang.

    Pertumbuhan dalam proses maksudnya bahwa pertumbuhan ekonomi bukan

    gambaran perekonomian pada suatu saat. Pertumbuhan ekonomi juga berkaitan

    dengan output per kapita berarti harus memperhatikan dua hal yaitu Output total

    (GDP) dan jumlah penduduk, karena output perkapita adalah output total dibagi

    dengan jumlah penduduk. Aspek jangan panjang maksudnya bahwa kenaikan

    output perkapita harus dilihat dari kurun waktu yang cukup lama. Kenaikan output

    perkapita dalam satu atau dua tahun kemudian akan diikuti dengan penurunan

    bukan pertumbuhan ekonomi.

  • Secara umum teori pertumbuhan ekonomi menurut para ahli dibagi menjadi

    dua, yaitu teori pertumbuhan ekonomi historis dan teori pertumbuhan ekonomi

    klasik dan neoklasik. (Ika Novita, 2014, dalam www.academia.edu).

    Teori pertumbuhan ekonomi historis berkembang di jerman dan kemunculan

    teori pertumbuhan ekonomi histori inilah merupakan reaksi terhadap pandangan

    kaum klasik yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat dipercepat

    dengan revolusi industry dan menyatakan bahwa teori ini dilakukan secara

    bertahap.

    Teori pertumbuhan ekonomi klasik menurut pandangan para ahli ada 4 faktor

    yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu : jumlah penduduk, jumlah stok

    barang - barang modal, luas tanah dan kekayaan alam, serta tingkat teknologi

    yang digunakan. Berdasarkan teori klasik tersebut, dikemukakan suatu teori yang

    menjelaskan kaitannya antara pendapatan perkapita dengan jumlah penduduk.

    Teori tersebut dinamakan teori optimus. Teori pertumbuhan ekonomi klasik dapat

    dilihat apabila terdapat kekurangan penduduk, produksi marjinal adalah lebih

    tinggi daripada pendapatan per kapita. Namun apabila jumlah penduduk

    bertambah banyak, hukum hasil tambahan yang semakin berkurang akan

    mempengaruhi fungsi produksi yaitu produksi marjinal akan mengalami

    penurunan. Oleh karena itu pendapatan nasional dan pendapatan perkapita

    menjadi semakin lambat pertumbuhannya.

    Teori pertumbuhan ekonomi nonklasik melihat dari sudut pandang berbeda

    yaitu dari segi penawaran. Menurut teori ini, yang dikembangkan oleh

    http://www.academia.edu/

  • Abramovits dan Solow pertumbuhan ekonomi tergantung kepada perkembangan

    factor – factor produksi.

    Pengertian Pertumbuhan Ekonomi Menurut Para Ahli

    Beberapa ahli ekonomi pernah memberikan penjelasan tentang pertumbuhan

    ekonomi, salah satunya sebagai berikut :

    a) Adam Smith

    Menurut Adam Smith Pertumbuhan ekonomi adalah perubahan

    tingkat ekonomi pada suatu Negara yang bertumpu pada adanya

    pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk maka

    output dari suatu Negara akan ikut bertambah.

    b) Sadono Sukimo (1985)

    Menurut Sadono Sukimo pertumbuhan ekonomi adalah perubahan

    tingkat kegiatan ekonomi yang berlaku dari tahun ke tahun. Untuk

    mengetahui pertumbuhannya, maka harus dilakukan perbandingan

    pendapatan nasional segera dari tahun ke tahun, yang sering kita

    dengar dengan laju pertumbuhan ekonomi.

    c) Budiono (1994)

    Menurut Budiono pertumbuhan ekonomi adalah sebuah pertumbuhan

    output perkapita jangka panjang yang terjadi apabila ada peningkatan

    output yang bersumber dari proses intern perekonomian itu sendiri

    dan sifatnya sementara.

    Adapun komponen pokok dalam pertumbuhan ekonomi yaitu :

  • a) Kenaikan output secara berkesinambungan adalah manifestasi

    dari pertumbuhan ekonomi sedangkan kemampuan menyediakan

    berbagai jenis barang merupakan tanda kematangan ekonomi

    pada negara yang bersangkutan.

    b) Perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi yang

    berkesinambungan dimana peran pemerintah dalam berinvestasi

    di bidang pendidikan.

    c) Mewujudkan potensi pertumbuhan yang terkandung dalam

    kemajuan teknologi dilakukan dengan penyesuaian kelembagaan,

    sikap serta ideology. Sehingga secara ekonomi dan social terjadi

    pertumbuhan yang seiring.

    2.2 Pembangunan Ekonomi

    Definisi Pembangunan Ekonomi

    Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang bertujuan untuk menaikkan

    pendapatan total dan perkapita melalui perhitungan pertambahan penduduk suatu

    Negara yang disertai dengan perubahan fundamental terhadap struktur ekonomi

    Negara serta pemerataan pendapatan penduduknya. (jonathan, 2012, dalam

    www.maxmanroe.com)

    Definisi pembangunan ekonomi menurut para ahli yaitu sebagai berikut :

    1) Sadono Sukirno (1996)

    Pembangunan ekonomi adalah upaya meningatkan pendapatan

    perkapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial

    menjadi ekonomi real dengan melakukan penanaman modal,

    http://www.maxmanroe.com/

  • penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan

    keterampilan, penambahan kemampuan berorganisasi dan

    manajemen.

    2) Adam smith

    Pembangunan ekonomi adalah proses perpaduan atau kombinasi

    antara pertumbuhan penduduk dengan kemajuan teknologi.

    3) Prof. Meier

    Pembangunan ekonomi adalah proses kenaikan pendapatan riil

    perkapita dalam jangka waktu yang panjang.

    4) Schumpeter (Suryana, 2000:5)

    Pembanguna ekonomi adalah perubahan dalam lapangan industry

    dan perdagangan yang berkaitan dengan pendapatan perkapita dan

    pendapatan nasional dimana proses tersebut terjadi secara spontan

    dan tidak terputus – putus.

    5) Irawan (2002:5)

    Pembangunan ekonomi adalah berbagai usaha yang dilakukan untuk

    meningkatkan taraf hidup suatu Negara yang dapat diukur dengan

    tinggi rendahnya pendapatan riil perkapita.

    Komponen Dalam Pembangunan Ekonomi

    Dalam bidang ekonomi memiliki 3 komponen yang harus terpenuhi yaitu

    sebagai berikut :

    a) Pembangunan bagian dari suatu proses

  • Pembangunan adalah sebuah bagian dari suatu proses yang dalam

    pembangunan ekonominya memerlukan tahapan – tahapan yang harus

    dijalani oleh Negara. Tahapan – yahapan yang dimaksud itu ialah

    keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan penduduk. Suatu bangsa

    dimana membangun ekonominya adalah bangsa yang mau berproses.

    b) Pembangunan berorientasi untuk meningkatkan pendapatan

    Misi yang paling utama dalam pembangunan ekonomi adalah untuk

    meningkatkan pendapatan perkapita dengan tindakan aktif maka

    dibutuhkannya kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat

    serta elemen – elemen lainnya untuk saling berpartisipasi dalam

    melakukan perbaikan ekonomi.

    c) Peningkatan pendapatan jangka panjang

    Suatu negara saat dalam kurun waktu tertentu pendapatan

    perkapitanya cenderung meningkat secara terus menerus maka dapat

    dikatakan negera tersebut sudah melalui proses peningkatan ekonomi.

    Indikator Pembangunan Ekonomi

    Tolak ukur dalam suatu pembangunan ekonomi berdasarkan beberapa

    indicator yang harus terpenuhi agar dapat digunakan sebagai gambaran bahwa

    negara tersebut sedang melalui proses pembangunan ekonomi. Indicator tersebut

    mencakup indicator ekonomi dan social.

    Indicator ekonomi yaitu meliputi laju pertumbuhan ekonomisebagai proses

    adanya kenaikan output perkapita dalam kurun waktu yang lama serta adanya

    peningkatan Produk Nasional Bruto perkapita.

  • Indicator social yaitu meliputi indeks dari pembangunan Sumber Daya

    Manusia dan indeks mutu hidup.

    Tujuan Pembangunan Ekonomi

    Adapun tujuan dalam pembanngunan ekonomi untuk mencapai kesejahteraan

    terhadap pendapatan perkapitanya, yaitu sebagai berikut :

    a) Untuk meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat dengan

    pemerataan pendapatan.

    b) Meningkatkan kesempatan kerja dengan menambah bidang –

    bidang kerja yang bisa menyerap tenaga kerja.

    c) Memperbaiki mutu pendidikan untuk meningkatkan kualitas

    sumber daya manusia.

    d) Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap budaya nilai –

    nilai luhur termasuk social, agama serta kultur agar tidak mudah

    terpengaruh oleh budaya lainnya.

    e) Menghindari kemungkinan inflasi

    Dampak Positif dan Negatif Pembangunan Ekonomi

    Pembangunan ekonomi tidak selalu memberikan efek positif bagi negaranya.

    Bisa saja memberikan efek negative dalam pembangunan yang sedang

    berlangsung. Berikut adalah efek positif serta efek negative dalam pembangunan

    ekonomi sebagai berikut :

  • Dampak Positif Pembangunan Ekonomi

    a) Meningkatkan proses pertumbuhan ekonomi sebuah negara

    b) Mengurangi pengangguran dengan meningkatkan jumlah

    lapangan pekerjaan

    c) Keberagaman kegiatan ekonomi negara – negara

    d) Peningkatan kualitas sumber daya manusia karena adanya

    tuntutan pendidikan dan teknologi

    Dampak Negatif Pembangunan Ekonomi

    a) Pembangunan ekonomi yang tidak direncanakan dengan

    baik dapat menyebabkan kerusakan lingkungan hidup

    b) Pembangunan di bidang ekonomi sering berorientasi pada

    pembangunan infrastruktur serta industry yang dapat

    menyebabkan berkurangnya lahan pertanian

    Faktor yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi

    Adapun factor factor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi diantaranya

    adalah sebagai berikut :

    Faktor Ekonomi

    Beberapa hal yang mempengaruhi pembangunan ekonomi

    dalam factor ekonomi ialah sumber daya manusia, sumber

    daya alam serta keahlian dan entrepeneurship.

    Sumber daya manusia sangat berpengaruh dalam menentukan

    tingkat suatu keberhasilan pembangunan nasional melalui

    kualitas dan kuantitas produk.

  • Sumber daya alam yang berpengaruh meliputi kesuburan

    tanah, keadaan iklim atau cuaca, hasil laut serta hasil tambang,

    yang berhubungan dengan penyediaan bahan baku produksi.

    Keahlian dan entrepeneurship sangat diperlukan dalam

    pembangunan ekonomi dengan mengolah bahan mentah hasil

    alam menjadi sesuatu yang bernilai tinggi.

    Factor Non-ekonomi

    Suatu hal yang mempengaruhi pembangunan dalam factor non

    ekonomi yaitu kondisi kultur social masyarakat sebuah negara,

    politik, kelembagaan, dan system yang berkembang dan

    berlaku di masyarakat.

    Hambatan Dalam Pembangunan Ekonomi

    Dalam melakukan pembangunan ekonomi dapat menimbulkan hambatan –

    hambatan pada prosesnya. Hambatan – hambatan tersebut yang bisa terjadi yaitu

    sebagai berikut :

    a) Dualisme ekonomi. Bisa terjadi kesenjangan yang hanya

    berorientasi di perkotaan saja

    b) Adanya kebudayaan yang tidak bersifat ekonomis. Misalnya

    seperti adat yang tidak mendukung adanya penggunaan sumber daya

    manusia secara penuh untuk meningkatkan taraf hidupnya, adanya

    status social penduduk, kebiasaan yang turun temurun dan hambatan

    filosofis.

  • c) Banyaknya jumlah pengangguran karena meningkatnya angka

    kelahiran

    d) Pendapatan tidak teratribusi secara merata.

    2.3 Pembangunan Ekonomi Daerah

    Definisi Pembangunan ekonomi daerah

    Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses saat pemerintah daerah

    dan masyarakat mengelola sumber daya yang ada dan selanjutnya membentuk

    kemitraan antara pemerintah daerah dengan sector swasta yang bertujuan untuk

    menciptakan lapangan kerja baru serta merangsang perkembangan kegiatan

    ekonomi.

    Pembangunan ekonomi meliputi berbagai aspek perubahan dalam kegiatan

    ekonomi, maka sampai dimana taraf pembagunan ekonomi yang dicapai oleh

    suatu negara telah meningkat, serta tidak mudah diukur secara kuntitatif.

    Dalam pembangunan ekonomi daerah yang menjadi pokok permasalahannya

    adalah terletak pada kebijakan – kebijakan pembangunan yang didasarkan pada

    kekhasan daerah yang bersangkutan dengan menggunakan potensi sumber daya

    manusia, kelembagaan dan sumber daya fisik secara local.

    Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses yang mencakup

    pembentukan institusi – institusi baru, pembangunan industry – industry

    alternative, perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan barang

    dan jasa, identifikasi pasar – pasar baru, pengetahuan dan teknologi serta

    pengembangan usaha – usaha baru.

  • Tujuan utama dari pembangunan ekonomi daerah adalah untuk meningkatkan

    jumlah dan jenis peluang kerjauntuk masyarakat daerah. Pemerintah daerah dan

    masyarakatnya harus bersama – sama mengambil inisiatif pembangunan daerah.

    Oleh karena itu, pemerintah daerah dengan pasrtisipasi masyarakat, dengan

    dukungan sumber daya yang ada harus mampu menghitung potensi sumber daya

    yang diperlukan untuk merancang serta membangun ekonomi daerahnya.

    Permasalahan dalam Pembangunan Ekonomi Daerah

    Dalam pembangunan ekonomi daerah, mempunyai beberapa permasalahan

    yang dihadapi yaitu sebagai berikut :

    a) Ketimpangan Pembangunan Sektor Industri

    b) Kurang meratanya investasi

    c) Tingkat Mobilitas factor produksi yang rendah

    d) Perbedaan SDA

    e) Perbedaan Demografis

    f) Kurang lancarnya perdagangan antar daerah

    Peran Pemerintah dalam Pembangunan Ekonomi Daerah

    Dalam proses pembangunan ekonomi daerah, peran pemerintah sangat

    penting. Dimana pemerintah tidak boleh berlaku sebagai penonton pasif. Masalah

    yang dihadapi dalam proses pembangunan ekonomi daerah sedemikian besarnya

    sehingga tidak dapat diserahkan begitu saja kepada mekanisme bebas kekuatan –

    kekuatan ekonomi. Bahkan perusahaan swasta tidak mampu menyelesaikan

  • masalah – masalah tersebut. Maka dari itu tindakan dari pemerintah sangat

    diperlukan bagi pembangunan ekonomi.

    Pada fase awal pembangunan, investasi harus dilakukan di bidang – bidang

    yang mampu meningkatkan ekonomi eksternal yaitu yang mengarah kepada social

    dan ekonomi seperti transportasi, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya.

    Perusahaan swasta tidak tertarik untuk melakukan kegiatan – kegiatan tersebut

    karena resiko terlalu tinggi serta keuntungan kecil. Dari sinilah timbul kebutuhan

    untuk menyeimbangkan pertumbuhan berbagai sector perekonomian sehingga

    penawaran sesuai dengan permintaan. Oleh karena itu pengawasan serta

    pengaturan oleh negara menjadi penting untuk mencapai keseinmbangan

    pertumbuhan. Pemerintah harus merencanakan pengawasan fisik dan langkah –

    langkah fiscal dan moneter.

    Ruang lingkup pemerintah sangat luas dan menyeluruh. Menurut Prof. Lewis

    lingkup tersebut mencangkup penyelenggaraan pelayanan umum, meentukan

    sikap, membentuk lembaga – lembaga ekonomi, menentukan penggunaan sumber,

    menentukan distribusi pendapatan, mengendalikan jumlah uang, mengendalikan

    fluktuasi, menjamin pekerjaan penuh dan menentukan laju investasi. (sugih

    dragon, 2014, dalam www.academia.edu)

    Peran pemerintah dalam membangun perekonomian daerah yaitu sebagai

    berikut :

    a) Entrepeneur

    Peran pemerintah sebagai entrepreneur merupakan tanggung jawab

    untuk menjalankan suatu usaha bisnis didaerahnya. Pemerintah bisa

    http://www.academia.edu/

  • mengembangkan suatu usaha dengan membentuk Badan Usaha Milik

    Daerah (BUMD) atau bermitra dengan dunia usaha swasta namun

    kegiatannya tetap dalam pengendalian pemerintah daerah. Pemerintah

    harus mampu mengelola asset – asset daerah dengan baik sehingga

    mampu memberikan keuntungan bagi pemerintah daerah.

    b) Koordinator

    Pemerintah daerah harus mampu bertindak sebagai coordinator

    dalam pembangunan ekonomi daerah. Dengan melalui penetapan

    kebijakan – kebijakan atau mengusulkan strategi – strategi

    pembangunan ekonomi yang komprehensip untuk kemajuan

    daerahnya. Pemerintah daerah dapat melibatkan lembaga – lembaga

    pemerintah daerah lainnya, dunia usaha dan masyarakat dalam

    menyusun sasaran ekonomi. Pendekatan ini sangat potensial dalam

    menjaga konsistensi pembangunan daerah serta untuk menjamin

    bahwa perekonomian di daerah akan mendapatkan manfaat yang

    optimal.

    c) Fasilitator

    Pemerintah berperan sebagai fasilitator dengan cara mempercepat

    pembangunan melalui perbaikan lingkungan attidunal (perilaku atas

    budaya masyarakat) didaerah. Hal ini dilakukan agar mempercepat

    proses pembangunan serta prosedur perencanaan, peraturan tata ruang

    daerah yang lebih baik.

    d) Stimulator

  • Pemerintah berperan sebagai stimulan dalam menciptakan dan

    mengembangkan usaha melalui tindakan – tindakan yang dapat

    mempengaruhi dunia usaha untuk masuk ke daerah daerah. Menjaga

    perusahaan – perusahaan yang tetap berada di daerah tersebut.

    Stimulus tersebut dapat dilakukan dengan cara antara lain sebagai

    berikut : pembuatan brosur – brosur, pengembangan kawasan industri

    pembuata outlet untuk produk – produk UKM, membantu UKM

    melakukan pameran lainnya.

    Strategi dalam Pembangunan Ekonomi Daerah

    Pembangunan ekonomi mampu berhasil bila dapat memenuhi kebutuhan

    dunia usaha. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya fluktuasi

    ekonomi sektoral yang pada akhirnya akan mempengaruhi kesempatan kerja.

    Secara garis besar strategi pembangunan daerah menurut Arsyad (1999)

    dibagi menjadi 4 kelompok yaitu sebagai berikut :

    a) Strategi pengembangan fisik (Locality Or Phsycal Development

    Strategy)

    Dengan melalui pengembangan program perbaikan kondisi fisik

    daerah yang ditujukan untuk kepentingan pembangunan industri dan

    perdagangan, pemerintah daerah berpengaruh positif bagi

    pengembangan dunia usaha daerah. Secara khusus tujuan strategi

    pembangunan fisik adalah untuk menciptakan identitas daerah,

    memperbaiki basis pesona atau kualitas hidup masyarakat serta

  • memperbaiki daya tarik pusat kota supaya memperbaiki dunia usaha

    daerah.

    b) Strategi Pengembangan Dunia Usaha (Bussines Development

    Strategy)

    Pengembangan dunia usaha adalah komponen yang penting dalam

    merencanakan pembangunan ekonomi daerah karena dari daya tarik,

    kreasi atau daya tahan kegiatan dunia usaha merupakan cara yang

    terbaik dalam menciptakan perekonomian daerah.

    c) Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia (Human Resources

    Development Strategy)

    Sumber daya manusia merupakan aspek penting dalam proses

    pembangunan ekonomi, oleh karena itu peningkatan kualitas serta

    keterampilan sumber daya manusia adalah suatu keniscayaan.

    d) Strategi Pengembangan Masyarakat (Community-Based

    Development Strategy)

    Kegiatan pengembangan ekonomi masyarakat adalah kegiatan

    yang dituju untuk mengembangkan suatu kelompok masyarakat

    tertentu di suatu daerah. Dalam bahasa dikenal dengan istilah

    pemberdayaan. Kegiatan seperti ini berkembang marak di indonesia

    karena kebijakan umum ekonomi yang ada tidak mampu memberikan

    manfaat bagi kelompok – kelompok masyarakat tertentu.

  • Strategi Pengembangan Potensi Ekonomi Daerah

    Untuk mengetahui potensi ekonomi suatu daerah tidaklah mudah. Potensi

    yang ada di daerah layak untuk dikembangkan sehingga terus berkembang

    menjadi sumber penghidupan masyarakat serta menjadi perekonomian daerah

    secara keseluruhan untuk berkembang dengan sendirinya dan berkesinambungan.

    Tujuan dalam pengembangan ekonomi pada umumnya adalah untuk

    meningkatkan pendapatn riil perkapita serta adanya unsur keadilan dan

    pemerataan dalam penghasilan dan kesempatan berusaha.

    Langkah – langkah yang dilakukan dalam mempersiapkan strategi potensi

    daerah yaitu sebagai berikut :

    a) Mengidentifikasi sektor – sektor kegiatan yang mempunyai potensi

    untuk dikembangkan dengan memperhatikan kekuatan dan

    kelemahan

    b) Mengidentifikasi sektor – sektor yang potensinya rendah untuk

    dikembangkan dan mencari faktor – faktor penyebab rendahnya

    potensi sektor tersebut.

    c) Mengidentifikasi sumber daya yang ada termasuk SDM

    d) Menggunakan model pembobotan terhadap variabel – variabel

    kekuatan dan kelemahan untuk setiap sektor dan sub-sektor

    e) Menentukan strategi yang akan ditempuh untuk pengembangan

    sektor – sektor andalan

  • 2.4 Sektor Unggulan

    Pengertian Sektor Unggulan

    Pengertian sektor unggulan biasanya berkaitan dengan suatu perbandingan,

    baik perbandingan berskala regional, nasional maupun internasional. Pada ruang

    lingkup internasional, sektor unggulan dapat dikatakan unggul jika sektor nya

    mampu bersaing dengan sektor yang sama dengan negara lain.

    Sedangkan pada ruang lingkup nasional, suatu sektor dapat dikategorikan

    sebagai sektor unggulan jika sektor di daerah tersebut mampu bersaing dengan

    sektor yang sama yang dihasilkan oleh daerah lain, baik pada pasar nasional

    ataupun pasar domestik (Suyatno, 2000)

    Pengertian sektor unggulan menurut Tumenggung (1996) yaitu sektor yang

    memiliki keunggulan komperatif dan keunggulan kompetitif dengan produk

    sektor sejenis dari daerah lain serta memberikan nilai manfaat yang besar.

    (Unknown, 2008, dalam www.ilmuekonomi.net)

    Sektor unggulan memiliki sebuah potensi yang lebih besar untuk tumbuh

    lebih cepat dibandingkan dengan sektor lain dalam suatu daerah terutama yang

    memiliki faktor pendukung terhadap sektor unggulan tersebut seperti halnya

    akumulasi modal, pertumbuhan tenaga kerja yang terserap serta kemajuan

    teknologi.

    Sektor unggulan pada suatu daerah mempunyai hubungan erat dengan data

    PDRB dari daerah yang bersangkutan. Dalam PDRB terkandung informasi yang

    penting diantaranya untuk melihat output sektor ekonomi dan tingkat

    pertumbuhan dalam suatu daerah baik dalam provinsi maupun kabupate/kota.

    http://www.ilmuekonomi.net/

  • Kriteria Penentuan Sektor Unggulan

    Menentukan kriteria sektor unggulan menjadi suatu hal yang penting sebagai

    dasar perencanaan pembangunan daerah sesuai era otonomo daerah saat ini,

    dimana daerah memiliki kesempatan serta kewenangan untuk membuat kebijakan

    yang sesuai dengan potensi daerah demi mempercepat pembangunan ekonomi

    daerah.

    Beberapa kriteria sektor unggulan menurut Sambodo dalam Usya (2006)

    yaitu :

    a) Sektor unggulan memiliki laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi

    b) Sektor unggulan memiliki angka penyerapan tenaga kerja yang

    relatif besar

    c) Sektor unggulan memiliki keterkaitan antara sektor yang tinggi

    baik ke depan maupun ke belakang

    d) Sektor yang mampu menciptakan nilai tambah yang tinggi.

    Menurut Rachbini (2001) ada beberapa kriteria sektor unggulan agar sektor

    unggulan tersebut menjadi sektor prioritas, yaitu sebagai berikut :

    a) Sektor unggulan harus menghasilkan produk yang mempunyai

    permintaan yang cukup besar sehingga laju pertumbuhan dapat

    berkembang dengan cepat yang diakibatkan dari efek permintaan

    tersebut

    b) Ada perubahan teknologi yang teradopsi secara kreatif maka fungsi

    produk baru bergeser dengan pengembangan kapasitas yang lebih

    luas.

  • c) Harus terjadi peningkatan investasi kembali dari hasil – hasil

    produksi sektor yang menjadi prioritas tersebut, baik swasta

    maupun pemerintah.

    d) Sektor unggulan harus berkembang sehingga mampu memberi

    pengaruh terhadap sektor – sektor lainnya.

    2.5 Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB )

    Definisi PDRB

    Produk Domestik Region al Bruto (PDRB) yang lebih dikenal dengan

    Pendapatan Regional merupakan takaran makro yang digunakan untuk mengamati

    perekonomian suatu wilayah atau daerah, baik daerah tingkat I (Provinsi) maupun

    daerah Tingkat II (Kabupaten atau Kotamadya). Selain indikator-indikator lain,

    pendapatan regional sangat banyak digunakan oleh para birokrasi pemerintah,

    peneliti, dan masyarakat dalam mengevaluasi perekonomian. Berbagai kebijakan

    pembangunan pada umumnya memakai data yang bersumber dari pendapatan

    regional.

    PDRB dengan berbagai data suplemen lainnya yang merupakan indikator

    makro ekonomi, dapat digunakan pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan

    pembangunan daerah. Informasi ini sangat diperlukan oleh Badan Perencanaan

    Pembangunan Daerah untuk menyusun skala prioritas pembangunan yang akan

    dilaksanakan. Untuk mengartikan PDRB kita dapat menggunakan tiga

    pendekatan. (2014, dalam www.ekonomisku.blogspot.com)

    http://www.ekonomisku.blogspot.com/

  • Pendekatan PDRB

    Tiga Pendekatan PDRB yaitu sebagai berikut :

    a) Pendekatan Nilai Produksi (Production Approach)

    PDRB diartikan sebagai jumlah nilai produk barang dan jasa yang

    dihasilkan oleh berbagai unit produksi dalam suatu daerah pada

    periode tertentu.

    b) Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

    PDRB diartikan sebagai jumlah nilai balas jasa dari factor – factor

    produksi yang ikut dalam proses produksi. Balas jasa yang

    dimaksud diatas terdiri dari gaji, upah, sewa tanah, bunga modal

    serta keuntungan. Jumlah nilai balas jasa factor produksi tersbut

    sama dengan domestic regional bruto dari sudut pendapatan.

    c) Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)

    PDRB dapat diartikan total nilai pengeluaran konsumsi rumah

    tangga, pengeluaran pemerintah, pengeluaran lembaga nirlaba,

    pembentukan modal, perubahan stok serta ekspor neto (Eskpor-

    Impor). PDRB dari sudut pengeluaran selama ini lebih dikenal

    dengan PDRB menurut penggunaan.

    Manfaat Menghitung PDRB

    Beberapa manfaat dalam penghitungan PDRB bagi suatu daerah yaitu sebagai

    berikut :

  • a) Untuk bahan evaluasi pembangunan di masa lalu, baik

    pembangunan sektoral maupun pembangunan regional secara

    keseluruhan.

    b) Untuk bahan umpan balik terhadap perencanaan pembangunan

    yang telah dilaksanakan.

    c) Sebagai dasar pembuatan proyeksi perkembangan perekonomian di

    masa yang akan datang. d. Untuk membandingkan peranan masing-

    masing sektor perekonomian di suatu wilayah.

    d) Jika perhitungan PDRB dihubungkan dengan banyaknya tenaga

    kerja, maka dapat mencerminkan produktivitas tenaga kerja

    masing-masing sektor.

    Macam – macam PDRB

    Berdasarkan dalam pengitungan PDRB, ada 2 macam PDRB yaitu sebagai

    berikut :

    a) Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) atas dasar harga

    berlaku

    yaitu PDRB yang penghitungannya berdasarkan harga tahun yang

    sedang berjalan atau harga tahun yang sedang berlaku (at current

    price).

    b) Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) atas dasar harga

    konstan

    yaitu PDRB yang penghitungannya berdasarkan harga suatu tahun

    yang tetap/konstan yang dipakai sebagai tahun dasar. Tujuan

    menghitung PDRB atas dasar harga konstan adalah untuk melihat

  • perkembangan PDRB atau perekonomian secara riil (nyata) yang

    tidak dipengaruhi oleh perubahan harga, baik inflasi maupun

    deflasi.

    Rumus Pendekatan PDRB

    Sebagai berikut adalah rumus penghitungan PDRB yaitu :

    Laju Pertumbuhan = PDRBt – PDRBt-1 x 100 % PDRBt-1

    Keterangan

    PDRBt : PDRB tahun tertentu

    PDRBt-1 : PDRB tahun sebelumnya

    2.6 Penelitian Terdahulu

    Penelitian terdahulu menjadi acuan penulis dalam melakukan penelitian yang

    dilakukan. Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini yaitu

    sebagai berikut :

    Tabel 2.6

    Penelitian Terdahulu

    No Judul Penelitian,

    nama, tahun

    Tujuan Penelitian Metode

    Analisis

    Hasil Penelitian

    1. Analisis potensi

    ekonomi dan sektor

    unggulan ekonomi

    di Kabupaten

    Untuk mengetahui

    sektor unggulan dan

    potensi ekonomi di

    Kabupaten

    Teknik

    pendekatan

    analisis

    kuantitatif

    Secara keseluruhan

    pertumbuhan

    ekonomi Kabupaten

    Grobokan mampu

  • Grobogan Tahun

    2010 – 2015

    (Andik Waluyo,

    2018)

    Grobokan Tahun

    2010 – 2015

    merespon dengan

    baik terhadap

    pertumbuhan

    ekonomi di jawa

    tengah.

    2. Analisis sektor

    unggulan dan

    potensi

    pertumbuhan

    ekonomi di Kota

    Madiun Tahun

    2007 – 2011

    (Mohhamad Krisna

    Sanjaya, 2014)

    Untuk menganalisis

    sektor unggulan

    yang dimiliki Kota

    Madiun tahun 2007

    – 2011.

    Menganalisis sektor

    – sektor ekonomi

    yang berpotensi

    untuk dikembangkan

    sebagai penunjang

    pertumbuhan

    ekonomi di Kota

    Madiun.

    Teknik

    pendekatan

    analisis

    kuantitatif

    Sektor yang

    berpotensi ekonomi

    berdasarkan hasil uji

    analisis shift share

    Estaban Marquillas

    dengan data tahun

    2007 – 2011 yaitu

    sektor yang memiliki

    spesialisasi dan

    keunggulan

    kompetitif adalah

    sektor keuangan,

    persewaan dan jasa

    perusahaan, sektor

    jasa – jasa serta

    sektor pengangkutan

    dan komunikasi.

    3. Analisis Untuk menganalisis Teknik Analisis Sektor ekonomi

  • Pertumbuhan

    Ekonomi dan

    Pengembangan

    sektor potensial di

    Kabupaten

    Semarang

    (Mujib Saerofi,

    2005)

    sektor – sektor

    ekonomi mana yang

    paling strategis

    untuk dikembangkan

    sebagai penunjang

    pertumbuhan

    ekonomi di

    Kabupaten

    Semarang.

    Menganalisis

    keterkaitan

    Kabupaten

    Semarang dengan

    daerah lain sehingga

    saling menunjang

    pertumbuhan

    ekonomi.

    Mengetahui strategi

    kebijakan sektoral

    apa saja yang dapat

    dirumuskan dilihat

    dari kelemahan,

    kekuatan, peluang

    dan ancaman.

    SWOT yang paling

    potensial dan

    strategis adalah

    sektor industri

    pengolahan kemudia

    sektor jasa – jasa.

    Kabupaten semarang

    memiliki keterkaitan

    dengan kota – kota

    lain karena

    mempunyai jarak

    yang cukup dekat

    sehingga

    interaksinya kuat.

    Berdasarkan SWOT

    beberapa strategi

    yang dapat

    diterapkan

    berhubungan dengan

    pengembangan

    industri pengolahan.

  • 2.7 Kerangka Pemikiran

    Peranan sektor industri dalam pembangunan ekonomi berbagai negara sangat

    penting karena sektor industri memiliki beberapa keunggulan dalam hal ekselerasi

    pembangunan. Penggalian dalam segala potensi yang ada terasa sangat penting

    untuk mengembangkan sebuah kemandirian ditandai dengan semakin

    berkurangnya sifat ketergantungan kepada pemerintah diatasnya bahkan daerah

    lainnya. Dengan hal lain, sektor yang ada pada kecamatan parengan dan

    kecamatan montong kabupaten tuban sampai pada saat ini masih menunjukkan

    perkembangan yang baik sehingga secara tidak langsung menambah pendapatan

    asli daerah yang cukup signifikan. Kondisi ini menunjukkan laju pertumbuhan

    ekonomi pada Kecamatan Parengan dan Kecamatan Montong Kabupaten Tuban

    mengalami kenaikan pendapatan. Maka sangat perlu adanya perencanaan

    pembangunan daerah yang tepat serta efektif yang menitik beratkan pada wilayah

    kecamatan. Dengan perencanaan yang tepat dan efektif tersebut diharapkan dalam

    pertumbuhan ekonomi masing – masing Kecamatan di Kabupaten Tuban dapat

    berjalan relatih lebih seimbang