SMA Negeri 1 Cerme · 5 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TEORI PERTUMBUHAN adalah proses pertambahan ukuran sel...

20
1 Laporan Biologi Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan pada Kacang Hijau dan Jagung DiSusun Oleh : 1. Dony Yulianto / Xll A4/ 06 2. Nur Azizatur R / Xll A4/ 20 3. Winda Yulianti / Xll A4/ 28 4. Evi Anayah / Xll A4/ 10 5. M. Ainul Y / Xll A4/ 18 SMA Negeri 1 Cerme Tahun Pelajaran 2011 - 2012

Transcript of SMA Negeri 1 Cerme · 5 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TEORI PERTUMBUHAN adalah proses pertambahan ukuran sel...

  • 1

    Laporan Biologi

    Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan

    pada Kacang Hijau dan Jagung

    DiSusun Oleh :

    1. Dony Yulianto / Xll A4/ 06

    2. Nur Azizatur R / Xll A4/ 20

    3. Winda Yulianti / Xll A4/ 28

    4. Evi Anayah / Xll A4/ 10

    5. M. Ainul Y / Xll A4/ 18

    SMA Negeri 1 Cerme

    Tahun Pelajaran 2011 - 2012

  • 2

    Daftar Isi

    1. Judul Laporan ……………………………………………………………………………………………………………………….!

    2. Prakata.................................................................................................................................... 1

    3. Daftar Isi................................................................................................................................. 2

    4. Pendahuluan

    1.1 Latar Belakang Penelitian............................................................................................ 3

    1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................ 3

    1.3 Hipotesis....................................................................................................................... 4

    1.4 Tujuan Penelitian......................................................................................................... 4

    4. Tinjauan Pustaka

    2.1 Teori.................................................................................................................... ......... 5

    2.2 Fakta............................................................................................................................ 12

    5. Metode Penelitian

    3.1 Alat dan Bahan........................................................................................................... ... 13

    3.2 Cara Kerja............................................................................................................... ....... 13

    3.3 Waktu dan Tempat Penelitian....................................................................................... 13

    3.4 Cara Pengambilan Data................................................................................................. 14

    6. Hasil dan Pembahasan

    4.1 Data dan Fakta yang diperoleh selama peneitian.......................................................... 15

    4.2 Pengolahan data dan analisis hasil penelitian................................................................ 16

    7. Kesimpulan.................................................................................................................................. 17

    8. Daftar Pustaka.......................................................................................................... ................... 18

    9. Lampiran...................................................................................................................................... 19

  • 3

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pernahkah kita berfikir bagaimana mahluk hidup bisa melangsungkan

    kehidupannya dimuka bumi ini ? Tentunya jika kita berbicara tentang kehidupan di

    bumi, maka banyak factor yang bisa kita analisis untuk mendapati jawaban tentang

    keberadaan mahluk hidup di bumi. Bnyak factor yang mempengaruhi tingkat

    kehidupan mahluk hidup diantaranya seperti adanya oksigen yang bisa kita hirup

    untuk proses bernafas,lingkungan ,makanan sebagai sumber energy untuk kita

    beraktifitas, air sebagai pelarut ,cahaya sebagai energy terbesar ( dalam hal ini prises

    fotosintesis berhubungan erat dengan pembuatan makanan). Disamping factor

    tersebut tentunya masih banyak lagi yang mempengaruhi kehidupan di muka bumi

    ,namun yang lebih spesifik lagi untuk kita bahas adalah cahaya.

    Cahaya merupakan sumber energy terbesar di muka bumi, tanpa cahaya

    kemungkinan besar kehidupan di bumi tidak akan bisa berlangsung. Mahluk hidup

    banyak yang mati karena tidak adanya makanan sebagai asupannya. Mengapa

    demikian ? Kita tahu makanan yang dibentuk biasanya dihasilkan oleh tumbuhan

    hijau. Dalam proses pembentukan makanan bahan dasarnya yakni air, karbondioksida

    , klorofil ( sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis ) dan dengan bantuan cahaya

    matahari, maka dihasikanlah suatu produk yang berupa oksigen, glukosa, serta

    energy.

    Begitu pula dengan proses pertumbuhan dan perkembangan. Dalam kedua tahap

    tersebut peran cahaya sangatlah berpengaruh. Dengan kondisi yang demikian maka

    kami melakukaneksperimen dengan mengambil topic Pengaruh Cahaya terhadap

    Pertumbuhan dan Perkembangan .

    1.2 Rumusan masalah

    a. Bagaimana pengaruh cahaya dalam perkecambahan pada biji kacang hijau dan biji

    jagung ?

    b. Adakah pengaruh dari ukuran biji terhadap perkecambahan tersebut ?

    c. Bagaimana peranan air dalam perkecambahan tersebut ?

  • 4

    1.3 Hipotesis

    a. JIka perkecambahan terjadi di tempat yang gelap ( cahaya minim ) pertumbuhan

    cepat sekali . dan jika terjadi di tempat yang terang pertumbuhannya lambat.

    b. Tinggi perkecambahan tergantung biji

    c. Jika perkecambahan disirami secara teratur hasilnya akan tumbuh secara maksimal

    1.4 Tujuan Penelitian

    - Untuk mengetahui peranan cahaya dalam perkecambahan

    - Menambah pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembangan

    - Untuk memenuhi tugas biologi

    - Mengamati secara langsung pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada tanaman

  • 5

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 TEORI

    PERTUMBUHAN adalah proses pertambahan ukuran sel atau organisme.

    Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/ terukur.

    PERKEMBANGAN adalah proses menuju kedewasaan pada organisme. Proses ini

    berlangsung secara kualitatif.

    Baik pertumbuhan atau perkembangan bersifat irreversibel.

    PERTUMBUHAN PADA TUMBUHAN

    Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium

    zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan.

    Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan

    mengalami diferensiasi.

    Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk

    organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.

    Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu:

    PertumbuhanPrimer Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem

    primer. Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan

    batang.

    Embrio memiliki 3 bagian penting :

    1. tunas embrionik yaitu calon batang dan daun 2. akar embrionik yaitu calon akar 3. kotiledon yaitu cadangan makanan

    Embrio Tumbuhan

    Pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan alat yang disebut auksanometer.

    http://3.bp.blogspot.com/-pABJs6d4LPI/TbKc776XLjI/AAAAAAAAI-k/JqBOKcpoJSw/s1600/biji.jpg

  • 6

    Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasar aktivitasnya tcrbagi menjadi 3

    daerah

    1. Daerah pembelahan ( Meristematis) Sel-sel di daerah ini aktif membelah (meristematik)

    2. Daerah pemanjangan ( elongasi) Berada di belakang daerah pembelahan 3. Daerah diferensiasi Bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan.

    Sel-sel mengalami diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta daun muda

    dan tunas lateral yang akan menjadi cabang.

    MEMBEDAKAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL

    Perkecambahan epigeal

    Pada perkecambahan ini kotiledon berada di atas tanah, contohnya pada kacang hijau.

    http://2.bp.blogspot.com/-CpB8nOcZFqs/TbKc8Fh5i_I/AAAAAAAAI-s/EXXJF3dor_U/s1600/pertumbuhan+dan+perkembangan.jpg

  • 7

    • Perkecambahan hipogeal Pada perkecambahan ini kotiledon tetap berada di dalam tanah,contohnya pada kacang merah dan

    kacang tanah.

    PERTUMBUHAN SEKUNDER

    Pertumbuhan SekunderMerupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium

    dan kambium gabus.

    Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan

    membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan.

    1. Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kambium vasis atau kambium intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem

    primer.

    2. Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium intervasis.

    3. bentuk konsentris.Kambium intravasis dan intervasis membentuk lingkaran tahun

  • 8

    4. Kambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara permbentukan xilem dan

    floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit.

    5. ke dalam membentuk feloderm : sel-sel hidup 6. ke luar membentuk felem : sel-sel mati

    Gbr. Lingkaran tahun

    FAKTOR EXTERNAL DAN INTERNAL

    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

    A. Faktor Luar

    1. Air dan Mineral : berpengaruh pada pertumbuhan tajuk 2 akar. Diferensiasi salah satu unsur hara atau lebih akan menghambat atau menyebabkan pertumbuhan tak normal.

    2. Kelembaban. 3. Suhu : i antaranya mempengaruhi kerja enzim. Suhu ideal yang diperlukan untuk

    pertumbuhan yang paling baik adalah suhu optimum, yang berbeda untuk tiap jenis

    tumbuhan.

    4. Cahaya : mempengaruhi fotosintesis. Secara umum merupakan faktor penghambat.

    Etiolasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat di tempat yang gelap

    Fotoperiodisme adalah respon tumbuhan terhadap intensitas cahaya dan panjang

    penyinaran.

    B. Faktor Dalam

    1. Faktor hereditas. 2. Hormon.

    http://2.bp.blogspot.com/-fM4uleL_lZA/TbKfFOYhljI/AAAAAAAAI-0/3h-LF083Vm0/s1600/lingkaran+tahun.jpg

  • 9

    HORMON

    Hormon merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu molekul organik yang dihasilkan oleh

    satu bagian tumbuhan dan ditransportasikan ke bagian lain yang dipengaruhinya.Hormon

    dalam konsentrasi rendah menimbulkan respons fisiologis. Terdapat 2 kelompok hormon

    yaitu

    a. Hormon pemicu pertumbuhan (auksin, Giberelin dan sitokinin)

    b. Hormon penghambat pertumbuhan (asam absisat, gas etilen, hormon kalin dan asam

    traumalin)

    Hormon Auksin

    Asal kata : Bahasa Latin

    Penemu : Fritz Went (peneliti asal belanda)

    Objek penelitian : Rumput (Avena sativa)

    Hasil penelitian : mengekstraks zat pengatur fototropisme pada tumbuhan rumput

    Kesimpulan : auksin banyak diproduksi di jaringan meristem. Kadar auksin

    dipengaruhi oleh cahaya matahari, dan auksin mempengaruhi percepatan pembelahan

    sel pada daerah meristem apikal

    Struktur auksin : Struktur yang paling dikenal adalah IAA (Indol Acetik acid), yang

    mirip dengan asam amino triptophan.

    Aktivitasnya dihambat oleh cahaya matahari

    Auksin disintesis di meristem apikal, daun-daun muda dan biji

    PERAN

    1. Merangsang pemanjangn sel pada daerah titik tumbuh 2. Merangsang pembentukkan akar 3. Merangsang pembentukkan buah tanpa biji (partenokarpi) 4. Merangsang differensiasi jaringan pembuluh 5. Merangsang absisi ( pengguguran pada daun) 6. Berperan dalam dominansi apikal

    Hormon Giberelin

    1. Asal kata : Bahasa Latin 2. Penemu : Ewiti. Kurosawa 3. Objek penelitian : Tanaman padi (Oryza sativa) yang terkena penyakit foolish

    seedling (tanaman pucat dan luar biasa panjang) dan jamur Gibberella fujikuroi

    4. Hasil penelitian : mengisolasi giberelin dari jamur Gibberella fujikuroi, yang diberi nama giberelin (GA/Giberelic acid)

    5. Kesimpulan : pemanfaatan giberelin secara umum menyebabkan pertumbuhan raksasa

  • 10

    PERAN

    1. Merangsang pemanjangan batang dan pembelahan sel 2. Merangsang perkecambahan biji 3. Memecah dormansi biji 4. Merangsang pembungaan dan pembuahan

    Hormon Sitokinin

    Asal kata : Bahasa Latin

    Penemu : Van Overbeek

    Objek penelitian : pertumbuhan embrio dan air kelapa muda

    Hasil penelitian : mengisolasi zat yang menyebabkan pembelahan sel (sitokinesis)

    yang disebut kinetin

    Jenis : Kinetin, Zeatin (pada jagung) benzil amino purin

    Kesimpulan : pemanfaatan sitokinin secara umum menyebabkan pertumbuhan

    tunas-tunas samping (lateral) sehingga tanaman menjadi rimbun

    PERAN

    Bersama auksin, dan giberelin merangsang pembelahan dan pemanjangan sel

    Menghambat dominansi apikal oleh auksin

    1. Merangsang pertumbuhan kuncup lateral 2. Merangsang pemanjangan titik tumbuh 3. Mematahkan dormansi biji serta merangsang pertumbuhan embrio 4. Merangsang pembentukan akar cabang 5. Menghambat pertumbuhan akar adventive 6. Menghambat proses penuaan (senescence) daun, bunga dan buah dengan cara

    mengontrol proses kemunduran yang menyebabkan kematian sel-sel daun

    Hormon Asam Absisat (ABA)

    Asal kata : Bahasa Latin

    Penemu : P.F. Wareing dan F.T. Addicott

    Objek penelitian : buah kapas

    Hasil penelitian : Mendorong terjadinya perontokkan (absisi) pada tumbuhan

    Jenis : Kinetin, Zeatin (pada jagung) benzil amino purin

    Kesimpulan : hormon yang menyebabkan kerontokan ada saun dan buah

  • 11

    PERAN

    1. Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan di daerah titik tumbuh 2. Memacu pengguguran daun pada saat kemarau untuk mengurangi penguapan air 3. Membantu menutup stomata daun untuk mengurangi penguapan 4. Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan sel bahkan menghentikannya 5. Memicu berbagai jenis sel tumbuhan untuk menghasilkan gas etilen 6. Memacu dormansi biji agar tidak berkecambah

    Hormon gas etilen

    Asal kata : Bahasa Latin

    Penemu : R. gene (1934)

    Objek penelitian : buah yang masak

    Hasil penelitian : Gas etilen mempercepat pemasakan buah

    Jenis : hormon tumbuhan yang berbentuk gas

    Kesimpulan : Pembentukkan gas etilen dipengaruhi oleh O2 dan dihambat oleh CO2

    PERAN

    1. Mempercepat pematangan buah 2. Menghambat pemanjangan akar, batang dan pembungaan 3. Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi kokoh dann tebal 4. Merangsang proses absisi 5. Interaksi antara etilen dengan auksin memacu proses pembungaan 6. Interaksi antara etilen dengan giberelin mengontrol rasio bunga jantan dengan bunga

    betina pada tumbuhan monoceus

    Hormon Luka/Kambium luka/Asam traumalin

    Hormon yang merangsang sel-sel daerah luka menjadi bersifat meristematik sehingga

    mampu mengadakan penutupan bagian yang luka

    Vitamin B12 9riboflavin), piridoksin (vit. B6) asam ascorbat (vit. C), thiamin

    (vitamin B1), asam nikotinat merupakan jenis vitamin yang dapat mempengaruhi

    pertumbuhan dan pertumbuhan dan perkembangan

    Vitamin berperan sebagai kofaktor

  • 12

    Hormon Kalin

    Dihasilkan pada jaringan meristem.

    Memacu pertumbuhan organ tubuh tumbuhan

    Jenisnya adalah:

    1. Fitokalin : memacu pertumbuhan daun 2. Kaulokalin: memacu pertumbuhan batang 3. Rhizokalin: memacu pertumbuhan akar 4. Anthokalin: memacu pertumbuhan bunga dan buah

    Florigen hormon tumbuhan yang khusus merangsang pembentukan bunga

    Merangsang pembelahan sel di daerah luka sebagai mekanisme untuk menutupi luka

    Gbr. A. Distribusi Auksin pada Kecambah

    Gbr B Pertumbuhan Ujung Akar dan Ujung Batang

    2.1 FAKTA

    Tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap pertumbuhannya cepat, dengan kondisi

    pucat dan daun tidak berkembang baik.

    Sedangkan tumbuhan yang tumbuh di tempat terang , tumbuh dengan dun berklorofil,

    namun tak begitu tinggi.

    Pemberian air pada tanaman mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman tersebut.

    http://3.bp.blogspot.com/-UEHHElRpfSM/TbKgx3fjMGI/AAAAAAAAI-8/EHhZk7MVQFs/s1600/pertumbuhan+karena+auksin.jpg

  • 13

    Metode Penelitian

    3.1 Alat dan Bahan

    - 10 biji Kaacang Hijau

    - 10 Biji Jagung

    - Air

    - 20 buah gelas aqua

    - Kapas

    - Kardus

    - Alat Tulis

    - Kamera/ hp

    3.2 Cara Kerja

    1. Siapkan 20 gelas aqua dan masukkan kapas kedalamnya

    2. Setelah itu masukkan biji kacang hijau satu persatu kedalam gelas aqua, demikian juga

    dengan jagung, masukkan kedalam gelas aqua satu persatu

    3. K emudian beri air secara sama rata

    4. Setelah semua selesai ,berikan perlakuan berikut :

    o Lima buah gelas aqua yang berisi biji Kacang Hijau taruh di tempat yang terang

    o Lima buah gelas aqua yang berisi biji Kacang Hijau taruh di tempat yang gelap

    o Lima buah gelas aqua yang berisi jagung taruh di tempat yang terang

    o Lima buah gelas aqua yang berisi jagung taruh di tempat yang gelap

    5. Beri air tiap hari secara sama rata dan berikan perlakuan yang sama pada ke dua

    tanaman tersebut

    6. Amati dan catat pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada kedua tanaman

    tersebut

    7. Ambil foto dari tiap tanaman untuk dokumentasi.

    3.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian

    - Waktu Penelitian

    10 agustus 2011 dan diakhiri pada tanggal 15 agustus 2011

    - Tempat Penelitian

    Sedang tempat penelitian dilkukan di rumah para siswa yang mendapat tugas

    melakukan penanaman terhadap biji Kacang Hijau dan Jagung

  • 14

    3.4 Cara Pengambilan Data

    1. Metode Observas

    Yakni metode pengumpulan data dengan cara melakukan penelit Ian secara langsung

    pada obyek yang diamati

    2. Metode Literature

    Yakni metode pengumpulan data dengan cara mencari sumber di buku atau internet

    3. Metode Dokumentasi

    Yakni metode pengumpulan data dengan cara mengambil foto dari obyek yang diteliti

    4. Operasional Variabel

    a. Variabel Bebas ; Cahaya Matahari

    b. Variabel Terikat ; Ukuran Biji , Jumlah air, Tempat Perkecambahan

    c. Variabel Kontrol ; Kecepatan Perkecambahan

  • 15

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 DATA DAN FAKTA YANG DIPEROLEH SELAMA PENELITIAN

    A. Tabel perkecambahan

    kacang hijau pada ruangan

    terang

    B. Tabel perkecambahan kacang hijau pada ruangan gelap

    C. Tabel perkecambahan biji jagung pada ruangan terang

    Hari Ke Panjang perkecambahan ( cm )

    A B C D E

    1 0 0 0 0 0

    2 1 1,3 1,5 0,9 1,2

    3 2,3 2,5 2,9 1,8 2,1

    4 3,5 3,9 4 3,7 3,5

    5 5,6 5,9 6 5,8 5,6

    6 7,6 8 8,3 7,9 7,4

    Rata rata (cm/hari) 3,3 3,6 3,8 3,35 3,3

    Hari Ke Panjang perkecambahan ( cm )

    A B C D E

    1 0 0 0 0 0

    2 0,7 0 1,4 1,5 0,7

    3 1 1 2,1 2 1,8

    4 2,8 1,3 4,2 4,9 3,5

    5 3,5 3 5 5,3 3,9

    6 6 5 6,5 6,1 4,4

    Rata rata (cm / hari ) 2,3 1,7 3,2 3,3 2,4

    Hari Ke Panjang perkecambahan ( cm )

    A B C D E

    1 0 0 0 0 0

    2 4 3 2 5 6

    3 7,6 4,5 9,2 6,3 10,7

    4 9,7 8,2 12,8 10,3 13,1

    5 12,4 10,8 15,1 13,3 16,2

    6 15,5 13,7 17,3 14,8 20,4

    Rata rata (cm/hari) 8,2 6,7 9.,4 8,3 11,07

  • 16

    D. Tabel perkecambahan biji jagung pada ruangan gelap

    Hari Ke Panjang perkecambahan ( cm )

    A B C D E

    1 0 0 0 0 0

    2 2,9 2,8 2,9 2,3 2,9

    3 5,8 5,9 5,6 5,2 5,9

    4 7,9 7,7 7,6 7,7 8

    5 11,4 11,6 11,5 11,5 12,3

    6 13,5 13,9 13,7 13,4 14,5

    Rata rata 7 7 6,8 6,6 7,2

    4.1 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN

    a. Perkecambahan biji kacang hijau pada tempat yang terkena cahaya matahari ( terang )

    Pada tabel sebelumnya, telah diberikan data mengenai panjang perkecambahan per harinya.

    Setiap hari perkecambahan tumbuh dengan rata rata tinggi 3 cm per harinya. Kondisi

    perkecambahan daunnya tumbuh hijau , segar namun batang tak terlalu tinggi. Tinggi maksimal

    yang dicapai selama enam hari , yaitu 6,5 cm.

    b. Perkecambahan biji kacang hijau pada tempat gelap

    Pada tabel diatas dapat kita lihat perbedaan yang terjadi antara pertumbuhan tanaman yang

    tumbuh di tempat yang gelap dan terang. Jikapada tumbuhan yang tumbuh di tempat terang

    rata rata tinggi perharinya 3cm, maka hal yang jauh berbeda ada di tumbuhan yang tumbuh dii

    tempat gelap dengan rata rata 5 – 9 cm. Namun kondisi daun tidak berkembang dan kotileonnya

    cepat habis.

    c. Perkecambahan biji jagung pada tempat terang

    Hal yang sama juga terjadi pada biji jagung dengan pengkondisian tempat yang terang.

    Tumbuhan tumbuh begitu lambat namun dengan kondisi kokoh, daun berwarna hijau dana. rata

    rata kotiledonnya masih ad

    d. Perkecambahan biji jagung pada tempat gelap

    Maka, pada dasarnya perkecambahan pada tempat yang gelap lebih cepat tumbuh daripada

    tempat terang. Hal itu merupakan suatu keanehan di mana seharusnya tumbuhan yang tumbuh

    di tempat cukup cahaya lebih cepat tumbuh, namun ini tidak. Ini disebabkan oleh factor

    hormonal yang bekerja pada tumbuhan tersebut.

  • 17

    8. KESIMPULAN

    Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu air,

    cahaya, suhu, nutrisi dan hormon. Tumbuhan yang tumbuh di tempat terang atau

    mendapatkan cukup cahaya akan tumbuh lambat dengan tinggi batang yang tak

    terlalu tinggi, daunnya tumbuh segar dan berklorofil. Sebaliknya, tumbuhan yang

    tumbuh di tempat gelap atau kekurangn cahaya akan tumbuh lebih cepat dengan

    batang yang tinggi namun perkembangan daun yang lemah , layu dan tak berklorofil.

    Hal itu terjadi karena pengaruh hormone auksin yang bergantung pada intensitas

    cahaya matahari. Jika terkena cahaya matahari, hormone tersebut mati atau tidak aktif

    , sebaliknya jika tidak terkena cahaya matahari hormone aktif dan meningkatkan

    pertumbuhan.

  • 18

    DAFTAR PUSTAKA

    www.biologimediacentre.com

    http://www.biologimediacentre.com/

  • 19

    LAMPIRAN

  • 20