BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ASI Eksklusif 2.1.1 Pengertian II.pdf · mampu mencerna laktosa jarang...

21
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ASI Eksklusif 2.1.1 Pengertian Air susu ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan garamgaram anorganik yang disekresi oleh kelenjar air susu ibu. Penelitian telah membuktikan bahwa ASI merupakan makanan terbaik pada bayi dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi sampai usia enam bulan. ASI eksklusif adalah Pemberian ASI pada bayi tanpa tambahan makanan lainnya ataupun cairan lainnya seperti susu formula, jeruk, madu, teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat apapun seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim sampai usia enam bulan (Roesli, 2000). WHO menganjurkan pemberian ASI eksklusif, yakni bayi diberi ASI selama enam bulan pertama tanpa mendapat tambahan apapun. Selama ASI eksklusif pemantauan tumbuh kembang bayi harus dilakukan rutin tiap bulan baik posyandu atau di rumah sakit (Tjipta, 2009). Mengingat pentingnya pemberian ASI bagi tumbuh kembang yang optimal baik fisik maupun mental dan kecerdasannya, maka perlu perhatian agar dapat terlaksana dengan benar. Faktor keberhasilan dalam menyusui adalah dengan menyusui secara dini dengan posisi yang benar, teratur dan eksklusif. Oleh karena itu, salah satu yang perlu mendapat perhatian adalah bagaimana ibu dapat tetap memberikan ASI kepada bayinya secara eksklusif sampai enam bulan dan dapat dilanjutkan sampai anak berumur dua tahun. Organisasi Kesehatan Dunia, WHO dan Pemerintah Indonesia mengeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 7

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ASI Eksklusif 2.1.1 Pengertian II.pdf · mampu mencerna laktosa jarang...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ASI Eksklusif 2.1.1 Pengertian II.pdf · mampu mencerna laktosa jarang ditemukan pada bayi (intoleransi laktosa). Ini disebabkan penyerapan laktosa ASI

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 ASI Eksklusif

2.1.1 Pengertian

Air susu ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan

garam–garam anorganik yang disekresi oleh kelenjar air susu ibu. Penelitian telah

membuktikan bahwa ASI merupakan makanan terbaik pada bayi dan dapat

memenuhi kebutuhan gizi bayi sampai usia enam bulan. ASI eksklusif adalah

Pemberian ASI pada bayi tanpa tambahan makanan lainnya ataupun cairan

lainnya seperti susu formula, jeruk, madu, teh, air putih dan tanpa tambahan

makanan padat apapun seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan

tim sampai usia enam bulan (Roesli, 2000). WHO menganjurkan pemberian ASI

eksklusif, yakni bayi diberi ASI selama enam bulan pertama tanpa mendapat

tambahan apapun. Selama ASI eksklusif pemantauan tumbuh kembang bayi harus

dilakukan rutin tiap bulan baik posyandu atau di rumah sakit (Tjipta, 2009).

Mengingat pentingnya pemberian ASI bagi tumbuh kembang yang optimal baik

fisik maupun mental dan kecerdasannya, maka perlu perhatian agar dapat

terlaksana dengan benar. Faktor keberhasilan dalam menyusui adalah dengan

menyusui secara dini dengan posisi yang benar, teratur dan eksklusif. Oleh karena

itu, salah satu yang perlu mendapat perhatian adalah bagaimana ibu dapat tetap

memberikan ASI kepada bayinya secara eksklusif sampai enam bulan dan dapat

dilanjutkan sampai anak berumur dua tahun. Organisasi Kesehatan Dunia, WHO

dan Pemerintah Indonesia mengeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.

7

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ASI Eksklusif 2.1.1 Pengertian II.pdf · mampu mencerna laktosa jarang ditemukan pada bayi (intoleransi laktosa). Ini disebabkan penyerapan laktosa ASI

8

450/MENKES/IV/2004 tentang Pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif

pada bayi Indonesia mulai tanggal 7 April 2004 ( Puslitbang Gizi dan Makanan,

2009).

2.1.2 Komposisi

ASI merupakan suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, vitamin, dan

mineral yang berfungsi sebagai makanan bayi. ASI mengandung laktosa yang

merupakan karbohidrat utama dalam ASI dan berfungsi sebagai salah satu sumber

energi untuk otak. Kandungan laktosa di dalam ASI hampir dua kali lipat lebih

banyak dibandingkan di dalam susu formula. Namun kejadian diare akibat tidak

mampu mencerna laktosa jarang ditemukan pada bayi (intoleransi laktosa). Ini

disebabkan penyerapan laktosa ASI jauh lebih baik dibandingkan dengan susu

sapi atau susu formula (IDAI, 2008).

Laktosa dirubah menjadi asam laktat dan asam asetat dengan bantuan

lactobacillus bifidus. Asam laktat dan asam asetat ini menjadikan saluran

pencernaan bersifat asam sehingga menghambat pertumbuhan mikroorgaisme

(Roesli, 2000).

Protein merupakan makronutrien yang ditemukan pada ASI. Susu sapi

mengandung lebih banyak protein (3,5 g/dl) dibandingkan dengan ASI (0,7 g/dl),

tetapi kadar ini melebihi kebutuhan bayi. ASI lebih banyak mengandung protein

whey, terutama laktalbumin suatu protein yang lebih komplek dibandingkan

dengan protein kasein. Tingginya persentase kasein dalam susu sapi menyebabkan

terbentuknya gumpalan keju keras dan besar (Wong dkk, 2009).

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ASI Eksklusif 2.1.1 Pengertian II.pdf · mampu mencerna laktosa jarang ditemukan pada bayi (intoleransi laktosa). Ini disebabkan penyerapan laktosa ASI

9

ASI mengandung asam amino yang lebih lengkap dibandingkan dengan susu sapi.

ASI juga kaya akan nukleotida (berbagai sebanyawa organik yang tersusun dari

tiga jenis basa nitrogen, karbohidrat dan fosfat) dan memiliki kualitas yang lebih

baik dibandingkan dengan susu sapi. nukleotida ini memiliki peran dalam

pertumbuhan dan kematangan usus serta meninkatkan penyerapan besi dan daya

tahan tubuh (IDAI, 2008).

Asam lemak tak jenuh tunggal lebih banyak terkandung di dalam ASI, terutama

asam linokleat, sedangkan susu sapi lebih banyak mengandung lemak tak jenuh

ganda. ASI memiliki butiran lemak yang lebih kecil dibandingkan susu sapi yang

memungkinkan bayi mampu mengabsorbsi lemak ASI lebih efisien (Wong dkk,

2009). Lemak mampu membantu meningatkan berat badan bayi dengan cepat

karena ASI mengandung lemak dengan nilai kalori tinggi. ASI mengandung

lipase yang mampu memecah lemak agar mudah diserap (Mainstone, 2008).

Lemak omega 3 dan 6 yang berperan pada perkembangan otak bayi, yang banyak

ditemukan pada ASI. ASI juga mengandung banyak asam lemak rantai panjang

dari pada asam Dokosahesaoik (DHA) dan asam Arakidonat (ARA) yang

berkembang terhadap perkembangan jaringan saraf dan retina mata.

ASI mengandung kadar karnitin yang tinggi terutama pada tiga minggu pertama

menyusui, bahkan dalam kolostrum kadar karnitin ini lebih tinggi. Karnitin ini

membantu dalam proses pembentukan energi yang dapat mempertahankan

metabolism tubuh. Konsetrasi karnitin bayi yang mendapat ASI lebih tinggi

dibandingan bayi yang mendapat susu formula.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ASI Eksklusif 2.1.1 Pengertian II.pdf · mampu mencerna laktosa jarang ditemukan pada bayi (intoleransi laktosa). Ini disebabkan penyerapan laktosa ASI

10

Zat gizi lainya yang terkandung di dalam ASI yaitu vitamin D, E, A, K dan

vitamin yang larut dalam air. Vitamin D rendah di dalam ASI tetapi sudah cukup

mampu memenuhi kebutuhan bayi. Vitamin E berfungsi dalam mempertahankan

diding sel darah merah. Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan anemia.

Bahan baku pembuat vitamin A yaitu beta karoten banyak ditemukan pada ASI.

Vitamin A berfungsi menjaga kesehatan mata, mendukung pembelahan sel,

kekebalan tubuh dan pertumbuhan. Hal ini yang dapat menerangkan kenapa anak

dengan ASI mengalami tumbuh kembang dan daya tahan yang baik. Vitamin K

dibutuhkan dalam pembekuan darah, kadar vitamin K di dalam ASI hanya

seperempat dibandingkan dengan susu formula, oleh karena itu bayi baru lahir

diberikan vitamin K dalam bentuk injeksi (IDAI, 2008).

Hampir seluruh vitamin yang larut di dalam air seperti vitamin B, asam folat, dan

vitamin C terdapat di dalam ASI. Kadar vitamin B1 dan B2 cukup tinggi di dalam

ASI tetapi kadar vitamin B6, B12 dan asam folat mungkin rendah di dalam ASI

ibu yang gizi kurang. Vitamin B6 dibutuhkan pada tahap awal pertumbuhan bayi,

sehingga ibu menyusui penting diberikan vitamin ini. Vitamin B12 cukup banyak

ditemukan pada makan sehari-hari kecuali pada orang vegetarian (IDAI, 2008).

Mineral utama yang terdapat di dalam ASI adalah kalsium yang mepunyai fungsi

pertumbuhan jaringan otak dan rangka, transmisi jaringan saraf dan pembekuan

darah. Kekurangan kalsium berupa kejang otot lebih banyak ditemukan pada bayi

yang hanya mendapat susu formula.

Kandungan zink rendah pada susu sapi dan ASI, akan tetapi zink pada ASI lebih

cepat diserap bayi (Wong dkk, 2009). Zink merupakan mineral yang sangat

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ASI Eksklusif 2.1.1 Pengertian II.pdf · mampu mencerna laktosa jarang ditemukan pada bayi (intoleransi laktosa). Ini disebabkan penyerapan laktosa ASI

11

esensial di dalam tubuh manusia. Mineral ini dibutuhkan dalam metabolisme

tubuh. Salah satu penyakit akibat kekurangan mineral ini adalah acrodermatitis

enterophatica dengan gejala kemerahan di kulit, diare kronis, gelisah dan gagal

pada tumbuh (IDAI, 2008).

ASI mengandung banyak anti bodi yang dibagi menjadi dua bagian yaitu sel darah

putih dan faktor lain. Pada sel darah putih mengandung limfosit B, limfosit T,

makrofag, dan neutrophil. Molekul lain yang ditemukan di dalam ASI adalah IgA,

bifidus, oligosakarida, asam lemak, laktoferin, dan mucin (Mainstone, 2008). ASI

terutama kolostrum mengandung kadar tinggi aktivitas lisoenzim dan IgA yang

memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit bakteri dan virus terutama

yang mengenai saluran pernafasan termasuk otitis media akut dan gastrointestinal.

Bukti bahwa ASI melindungi tubuh terhadap terjadinya alergi dan memperkuat

respon imun aktif terhadap vaksin Haemophilus influenza tipe B (Wong dkk,

2009).

2.1.3 Manfaat

Manfaat menyusui dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu: aspek gizi, aspek

imunologik, aspek psikologi, aspek kecerdasan, neurologis, ekonomis dan aspek

penundaan kehamilan (Danuatmaja, 2006).

a. ASI merupakan nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang terbaik.

ASI yang dihasilkan oleh seorang ibu yang melahirkan secara premature

komposisinya akan berbeda dengan ASI yang yang dihasilkan ibu yang

melahirkan cukup bulan. ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik

kualitas maupun kuantitasnya. Dengan melaksanakan manajemen laktasi secara

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ASI Eksklusif 2.1.1 Pengertian II.pdf · mampu mencerna laktosa jarang ditemukan pada bayi (intoleransi laktosa). Ini disebabkan penyerapan laktosa ASI

12

baik, ASI sebagai makanan tunggal akan mencukupi kebutuhan tumbuh bayi

hingga usia enam bulan (IDIAI, 2008).

b. ASI dapat meningkatkan daya tahan tubuh

Bayi baru lahir secara alamiah mendapat imunoglobulin (zat kekebalan atau daya

tahan tubuh) dari ibunya melalui plasenta, tetapi kadar zat tersebut dengan cepat

akan menurun segera setelah kelahirannya. Badan bayi baru lahir akan

memproduksi sendiri imunoglobulin secara cukup saat mencapai usia sekitar

empat bulan. Pada saat kadar imunoglobulin dari ibu menurun dan yang dibentuk

sendiri oleh tubuh bayi belum mencukupi, terjadilah suatu periode kesenjangan

imunoglobulin pada bayi. Kesenjangan tersebut hanya dapat dihilangkan atau

dikurangi dengan pemberian ASI. Air Susu Ibu merupakan cairan yang

mengandung kekebalan atau daya tahan tubuh sehingga dapat menjadi pelindung

bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus dan jamur (IDIAI, 2008)

c. ASI eksklusif membantu perkembangan anak

Kecerdasan perkembangan kecerdasan anak sangat berkaitan erat dengan

pertumbuhan otak. Faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan otak anak

adalah nutrisi yang diterima saat pertumbuhan otak, terutama saat pertumbuhan

otak cepat. Lompatan pertumbuhan pertama atau growth sport sangat penting

pada periode inilah pertumbuhan otak sangat pesat. Nutrisi pada ASI yang tidak

ada atau hanya sedikit terdapat pada susu sapi yaitu taurin, laktosa, hidrat arang,

dan asam lemak ikatan panjang (Prastyo, 2010).

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ASI Eksklusif 2.1.1 Pengertian II.pdf · mampu mencerna laktosa jarang ditemukan pada bayi (intoleransi laktosa). Ini disebabkan penyerapan laktosa ASI

13

d. ASI meningkatkan jalinan kasih sayang bayi

Hal ini karena anak sering berada dalam dekapan ibunya karena menyusui dapat

merasakan kasih sayang ibu, rasa aman, tenteram dan terlindung. Perasaan

terlindung dan disayang inilah yang menjadi dasar perkembangan emosi anak,

yang kemudian membentuk kepribadian anak menjadi baik dan penuh percaya diri

(IDIAI, 200)8

e. Pemberian ASI dapat menurunan risiko kanker payudara (breast cancer).

Ibu yang tidak pernah menyusui menurut American Cancer Society (2011)

berisiko 3,4 kali mengalami kanker payudara. Dengan menyusui kelejar payudara

akan berfungsi secara fisiologis, tetapi pada ibu yang tidak menyusui kelenjar

payudara tidak difungsikan secara maksimal sehingga dapat memicu

pembentukan sel kanker.

2.2 Ibu Primipara

Primipara adalah wanita yang pertama kali melahirkan anak yang mampu

bertahan hidup. Ibu primipara sebagai wanita yang telah menyelesaikan satu

kehamilan dengan bayi yang dapat bertahan hidup. Ibu primipara merupakan

wanita yang baru pertama kali mempunyai anak dan baru menjadi seorang ibu.

Beberapa ibu primipara biasanya mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi

yang bebas dari gangguan, sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk

mencari pengetahuan tentang perawatan maternal, salah satunya yaitu tentang cara

pemberian ASI yang benar (Lowdermilk, 2005)

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ASI Eksklusif 2.1.1 Pengertian II.pdf · mampu mencerna laktosa jarang ditemukan pada bayi (intoleransi laktosa). Ini disebabkan penyerapan laktosa ASI

14

2.3 Konsep Pengetahuan

2.3.1 Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari “ tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca

indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan

raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara dan angket yang

menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subyek penelitian atau

responden (Notoatmodjo, 2010)

2.3.2 Manfaat pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang

sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Dari

pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh

pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh

pengetahuan. Sebelum orang mengadopsi perilaku baru, di dalam diri seseorang

terjadi proses yang berurutan yakni:

a. Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam diri

mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (obyek).

b. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau obyek tersebut. Disini sikap

subyek sudah mulai timbul.

c. Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus

tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ASI Eksklusif 2.1.1 Pengertian II.pdf · mampu mencerna laktosa jarang ditemukan pada bayi (intoleransi laktosa). Ini disebabkan penyerapan laktosa ASI

15

d. Trial, sikap dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan

apa yang dikehendaki oleh stimulus.

e. Adaption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.Apabila penerimaan perilaku baru

atau diadopsi perilaku melalui proses seperti ini, dimana didasari oleh

pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan

bersifat langgeng (Notoatmodjo, 2009).

2.3.3 Tingkat pengetahuan

Menurut (Notoatmodjo, 2009) tingkat pengetahuan dibagi menjadi 6 tingkat,

yaitu:

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.

Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang yang dipelajari antara lain:

menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

Contoh: dapat menyebutkan tanda-tanda kekurangan kalori dan protein pada anak

balita.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar,

dengan cara menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya.

c. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi atau kondisi yang real (sebenarnya).

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ASI Eksklusif 2.1.1 Pengertian II.pdf · mampu mencerna laktosa jarang ditemukan pada bayi (intoleransi laktosa). Ini disebabkan penyerapan laktosa ASI

16

d. Analisis (Analysis).

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke

dalam komponen-komponen, tetapi masih didalam suatu struktur organisasi, dan

masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis (Synthesis).

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

Dengan kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi

baru dari formulas-formulasi yang ada.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan

pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria

yang telah ada.

2.3.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Lukman yang dikutip oleh Hendra (2008), ada beberapa faktor yang

mempengaruhi pengetahuan, yaitu:

a. Umur

Semakin tua umur seseorang maka proses-proses perkembangan mentalnya

bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu, bertambahnya proses

perkembangan mental ini tidak secepat seperti ketika berumur belasan tahun.

Selain itu Abu Ahmadi (2001), juga mengemukakan bahwa daya ingat seseorang

itu salah satunya dipengaruhi oleh umur. Dari uraian ini, maka dapat kita

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ASI Eksklusif 2.1.1 Pengertian II.pdf · mampu mencerna laktosa jarang ditemukan pada bayi (intoleransi laktosa). Ini disebabkan penyerapan laktosa ASI

17

simpulkan bahwa bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada

pertambahan pengetahuan yang diperolehnya, akan tetapi pada umur-umur

tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau mengingat suatu

pengetahuan akan berkurang.

b. Inteligensi

Intelegensi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk belajar dan berfikir abstrak

guna menyesuaikan diri secara mental dalam situasi baru. Intelegensi merupakan

salah satu faktor yang mempengaruhi hasil dari proses belajar. Intelegensi bagi

seseorang merupakan salah satu model untuk berfikir dan mengolah berbagai

informasi secara terarah sehingga ia mampu menguasai lingkungan. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa perbedaan intelegensi dari seseorang akan

berpengaruh pula terhadap tingkat pengetahuan.

c. Lingkungan

Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan

seseorang. Lingkungan memberikan pengaruh pertama bagi seseorang, dimana

seseorang dapat mempelajari hal-hal yang baik dan juga hal-hal yang buruk

tergantung pada sifat kelompoknya. Dalam lingkungan seseorang akan

memperoleh pengalaman yang akan berpengaruh pada cara berfikir seseorang.

d. Sosial budaya

Sosial budaya mempunyai pengaruh pada pengetahuan seseorang. Seseorang

memperoleh suatu kebudayaan dalam hubungannya dengan orang lain, karena

hubungan ini seseorang mengalami suatu proses belajar dan memperoleh suatu

pengetahuan.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ASI Eksklusif 2.1.1 Pengertian II.pdf · mampu mencerna laktosa jarang ditemukan pada bayi (intoleransi laktosa). Ini disebabkan penyerapan laktosa ASI

18

e. Pendidikan

Pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk

mengembangkan atau meningkatkan kemampuan tertentu sehingga sasaran

pendidikan itu dapat berdiri sendiri.

f. Informasi

Informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan seseorang. Meskipun

seseorang memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi

yang baik dari berbagai media misalnya TV, radio atau surat kabar akan dapat

meningkatkan pengetahuan seseorang.

g. Pengalaman

Pengalaman merupakan guru yang terbaik. Pepatah tersebut dapat diartikan bahwa

pengalaman merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu suatu cara

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi

pun dapat digunakan sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini

dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam

memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu.

2.3.5 Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang

menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau

responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat

kita sesuaikan dengan tingkat-tingkat tersebut diatas (Notoatmodjo, 2007). Cara

mengukur tingkat pengetahuan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan,

kemudian dilakukan penilaian nilai 1 untuk jawaban benar dan nilai 0 untuk

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ASI Eksklusif 2.1.1 Pengertian II.pdf · mampu mencerna laktosa jarang ditemukan pada bayi (intoleransi laktosa). Ini disebabkan penyerapan laktosa ASI

19

jawaban salah. Kemudian digolongkan menjadi 3 kategori yaitu baik, cukup dan

kurang. Dikatakan baik(> 75%), cukup (60-75%), dan kurang (<60%) (Nursalam,

2008)

2.4 Konsep Motivasi

2.4.1 Pengertian motivasi

Istilah motivasi (Motivation) berasal dari perkataan bahasa latin, yaitu moreve,

yang berarti dorongan dari dalam diri manusia untuk bertindak atau berperilaku.

Pengertian motivasi tidak terlepas dari kata kebutuhan atau needs (Notoatmodjo,

2007). Motivasi adanya keinginan dan kebutuhan pada diri individu, memotivasi

individu tersebut untuk memenuhi (Sunaryo, 2004). Pentingnya motivasi karena

motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung prilaku

manusia, supaya mau antusias untuk mencapai hasil yang optimal (Hasibuan,

2005).

Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan

individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan

(Ghufron, 2010).

2.4.2 Macam-macam Motivasi

Menurut Sunaryo (2004) ada dua macam motivasi, yaitu :

a. Motivasi primer

Motivasi primer adalah motivasi yang tidak dapat dipelajari karena berbentuk

insting dan untuk mempertahankan hidup serta mengembangkan keturunan.

Motivasi ini sering di sebut drive.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ASI Eksklusif 2.1.1 Pengertian II.pdf · mampu mencerna laktosa jarang ditemukan pada bayi (intoleransi laktosa). Ini disebabkan penyerapan laktosa ASI

20

b. Motivasi sekunder

Motivasi sekunder adalah motivasi yang dapat dimodifikasi, dikembangkan, dan

dipelajari, seiring dengan pengalaman yang diperoleh individu.

2.4.3 Aspek Motivasi

Menurut Ghufron, (2010) ada beberapa aspek motivasi yaitu :

a. Kesenangan

Kesenangan berupa bentuk ekspresi individu dalam melakukan tugas pekerjaaan

tanpa disertai dengan keterpaksaan.

b. Ketertarikan

Ketertarikan keinginan individu dalam melakukan karena merasa pekerjaan

tersebut memiliki daya tarik tersendiri.

c. Mengerti akan kemampuan

Mengerti akan kemampuannya yang bermakna derajat atau tingkat individu dalam

melakukan pekerjaan secara baik dan benar didorong oleh kemampuan yang ada

pada diri individu tersebut

d. Kebebasan untuk memilih

Kebebasan untuk memilih. Setiap individu bebas memilih suatu tugas pekerjaan

yang dirasa sangat tepat dan cocok untuk dijalaninnya.

2.4.4 Faktor Penggerak Motivasi

Menurut Djamarah (2002), motivasi terbagi menjadi dua jenis yaitu motivasi

intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ASI Eksklusif 2.1.1 Pengertian II.pdf · mampu mencerna laktosa jarang ditemukan pada bayi (intoleransi laktosa). Ini disebabkan penyerapan laktosa ASI

21

a. Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak

perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan

untuk melakukan sesuatu. Motivasi intrinsik datang dari hati sanubari umumnya

karena kesadaran.

Menurut Taufik (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi intrinsik

yaitu:

1. Kebutuhan (need)

Seseorang melakukan aktivitas (kegiatan) karena adanya faktor-faktor kebutuhan

baik biologis maupun psikologis.

2. Harapan (expentancy)

Seseorang dimotivasi oleh karena keberhasilan dan adanya harapan keberhasilan

bersifat pemuasan diri seseorang, keberhasilan dan harga diri meningkat dan

menggerakkan seseorang ke arah pencapaian tujuan.

3. Minat

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keinginan pada suatu hal tanpa ada

yang menyuruh (tanpa adanya pengaruh dari orang lain).

b. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik

adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang atau

pengaruh dari orang lain sehingga seseorang berbuat sesuatu (Hamzah, 2009).

Menurut Taufik (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ekstrinsik

adalah :

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ASI Eksklusif 2.1.1 Pengertian II.pdf · mampu mencerna laktosa jarang ditemukan pada bayi (intoleransi laktosa). Ini disebabkan penyerapan laktosa ASI

22

1. Dorongan keluarga

Ibu memberikan ASI bukan kehendak sendiri tetapi karena dorongan dari

keluarga seperti suami, orang tua, teman.

2. Lingkungan

Lingkungan adalah tempat di mana seseorang tinggal. Lingkungan dapat

mempengaruhi seseorang sehingga dapat termotivasi untuk melakukan sesuatu.

Selain keluarga, lingkungan juga mempunyai peran yang besar dalam memotivasi

seseorang dalam mengubah tingkah lakunya.

3. Media

Media adalah faktor yang sangat berpengaruh bagi seseorang mungkin karena

pada era globalisasi ini hampir dari waktu yang dihabiskan adalah berhadapan

dengan media informasi, baik itu media cetak maupun elektronika (TV, radio,

komputer/internet) sehingga sasaran dapat meningkatkan pengetahuannya yang

akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya ke arah yang positif terhadap

kesehatan.

2.4.5 Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi

Menurut Ghufron (2010), ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi

seseorang, yaitu :

a. Prestasi

Kebutuhan untuk berprestasi adalah keinginan manusia untuk memperjuangkan

tugas dan melibatkan usaha individu dalam menghadapi lawan dan tantangan.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ASI Eksklusif 2.1.1 Pengertian II.pdf · mampu mencerna laktosa jarang ditemukan pada bayi (intoleransi laktosa). Ini disebabkan penyerapan laktosa ASI

23

b. Pengakuan

Pengakuan adalah keinginan untuk diakui secara sosial dan keinginan untuk

terampil. Sementara reputasi adalah penghargaan orang lain terhadap individu

karena kecakapannya. Individu akan merasa dihargai apabila pengalaman

digunakan dalam partisipasi menyelesaikan tugas yang lebih rumit dan penting.

c. Pekerjaan itu sendiri

Individu senang dengan pekerjaannya karena pekerjaan itu sendiri. Individu

menyukai pekerjaan tersebut karena diikuti dengan minat dan bakat yang dimiliki.

Individu merasa pekerjaan yang ada menjadi sesuatu yang menantang untuk

berkembang dan menjadi lebih baik.

d. Tanggung jawab

Tanggung jawab adalah keinginan manusia agar dapat mengerjakan tugas dengan

baik dan memadai. Hal ini berarti individu mempunyai keinginan untuk merasa

dapat melakukan tugas dan tanggung jawab.

e. Kemajuan

Individu merasa bahwa pekerjaan yang diperoleh sekarang ini memberikan

kemajuan dalam bekerja. Pekerjaan memberikan kesempatan bagi individu untuk

menambah wawasan, mengembangkan bakat, dan kemajuan.

f. Perkembangan

Sejalan dengan kemajuan, perkembangan mempunyai dimensi yang banyak dan

jangkauan yang lebih luas. Kemajuan tidak hanya dalam bidang kerja, tetapi

meluas pada bidang kehidupan. Prestasi kerja dan pekerjaan akan memberikan

kepercayaan pada diri sendiri untuk mengembangkan diri pada segi kehidupan

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ASI Eksklusif 2.1.1 Pengertian II.pdf · mampu mencerna laktosa jarang ditemukan pada bayi (intoleransi laktosa). Ini disebabkan penyerapan laktosa ASI

24

yang lain seperti bersosialisai, mengembangkan bakat, dan menambah wawasan

dan pengetahuan.

2.4.6 Cara Meningkatkan Motivasi

Dengan tehnik verbal menurut Widayatun (dalam Sriami, 2010) yaitu :

a. Berbicara untuk membangkitkan semangat.

b. Pendekatan pribadi.

c. Diskusi dan sebagianya.

d. Tehnik tingkah laku (meniru, mencoba, menerapkan).

e. Tehnik intensif dengan cara mengambil kaidah yang ada.

f. Supertisi (kepercayaan akan sesuatu secara logis, maupun membawa

keberuntungan).

g. Citra/image yaitu dengan imajinasi atau daya khayal yang tinggi maka

individu termotivasi.

2.4.7 Penilaian Motivasi

Menurut Winardi (dalam Eka Desi, 2012) ada 2 macam metode yang sering kali

digunakan untuk menilai kekuatan keinginan yaitu dengan cara:

a. Pertama-tama pernyataan yang berhubungan dengan keinginan-keinginan

spesifik untuk memberikan ASI eksklusif, dirumuskan dan para ibu diminta

untuk menunjukkan ada tidaknya keinginan-keinginan demikian pada diri

mereka.

b. Prosedur kedua adalah mengasumsi bahwa masing-masing pekerja memiliki

suatu hirarki kebutuhan, dimana ada kebutuhan tertentu, yang lebih kuat

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ASI Eksklusif 2.1.1 Pengertian II.pdf · mampu mencerna laktosa jarang ditemukan pada bayi (intoleransi laktosa). Ini disebabkan penyerapan laktosa ASI

25

dibandingkan dengan kebutuhan lain, dan bahwa seorang individu akan

berupaya memenuhi kebutuhan-kebutuhan pada waktu permulaan.

Setelah data terkumpul akan dihitung menggunakan rumus:

Keterangan :

N = Presentase

SP = Jumlah nilai yang di dapat

SM = Jumlah item yang dinilai

Penilaian motivasi menurut Arikunto (dalam Eka Desi, 2012) dapat dibedakan

menjadi :

1) Tinggi :75-100%

2) Sedang :56-75%

3) Rendah : <56%

2.5 Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang ASI Eksklusif Dengan Motivasi

Ibu Primipara Untuk Memberikan ASI Eksklusif

Pemberian ASI secara eksklusif selama enam bulan murapakan hal yang penting.

ASI mengandung nutrisi dengan kualitas dan kuantitas terbaik bagi bayi yang

dapat memaksimalkan tumbuh kembang anak, status gizi dan menurunkan risiko

terjangkit suatu penyakit sperti diare dan ISPA (Friedman, 2005). Untuk itu

penting diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku ibu dalam

memberikan ASI eksklusif.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ASI Eksklusif 2.1.1 Pengertian II.pdf · mampu mencerna laktosa jarang ditemukan pada bayi (intoleransi laktosa). Ini disebabkan penyerapan laktosa ASI

26

Menurut Yani (2009) faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku ibu untuk

memberikan ASI secara eksklusif salah satunya adalah motivasi ibu dan

pengetahuan. Pengetahuan dan motivasi ibu dalam memberikan ASI merupakan

faktor yang berhubungan. Semakin tinggi pengetahuan semakin tinggi pula

motivasi ibu dalam memberikan ASI eksklusif. Seseorang yang memiliki

pengetahuan tetapi tanpa motivasi atau kepercayaan diri tidak akan melakukan hal

positif (Nurma, 2009).

Menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang

sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior).

Perubahan prilaku maupun motivasi ibu didasari oleh pengetahuan bagaimana

pentingnya ASI eksklusif. Pada awalnya pengetahuan akan memberikan

Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam diri mengetahui

terlebih dahulu pentingnya ASI eksklusif. Setelah itu ibu akan merasa Interest

(merasa tertarik) terhadap stimulus atau obyek tersebut. Disini sikap subyek sudah

mulai timbul. Munurut wadjosumidjo (2002) sikap merupakan arah intensitas

perasaan yang didasari keyakinan, penalaran, pemahaman dan penghayatan

mengenai suatu objek yang relatif tetap serta memberikan motivasi kepada

individu untuk membuat respon positif maupun negatif terhadap objek tersebut.

Hal ini berarti sikap hanya menunjukkan adanya ketertarikan individu terhadap

pemberian ASI eksklusif dan dengan motivasi yang tinggi diharapkan sikap ini

akan menjadi prilaku yang nyata.

Sedangkan menurut Ghufron, (2010) dengan pengetahuan dan sikap yang baik

akan dapat meningkatkan motivasi seseorang untuk melakukan apa yang

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ASI Eksklusif 2.1.1 Pengertian II.pdf · mampu mencerna laktosa jarang ditemukan pada bayi (intoleransi laktosa). Ini disebabkan penyerapan laktosa ASI

27

diyakininya baik bagi dirinya. Dengan tiga komponen ini baik pengetahuan, sikap,

motivasi akan mendorong seseorang mencoba terus prilaku positif dan beradaptasi

dengan kebiasaan tersebut sehingga prilaku positif ini akan bersifat langgeng

(Notoatmodjo, 2009). Hasil ini di dukung penelitian yang dilakukan oleh Widiarti

(2012) menemukan ada hubungan signifikan pengetahuan dengan motivasi ibu

dalam memberikan ASI eksklusif dan penelitian lain yang dilakukan Kartikasari

(2009) menemukan ada hubungan signifikan motivasi dengan pemberian ASI

eksklusif.