BAB II Sosiologi Paper

20
Nama : Habel A Nuban BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sebagai salah satu tugas ujian akhir semester dari mata kulia Sosiologi, saya diberikan tugas untuk meneliti tentang calo, dan sebagai penulis telah melaksanakannya di lapangan (terminal) yaitu pasar sapi,salah tiga, dan tingkir dengan menemukan hasilnya, seperti Foktor-faktor penyebab menjadi calo, hal- hal yang di perhatikan oleh seorang calo dan dalam tugas ini hanya membahas tentang calo .B. TUJUAN PENULISAN

description

sosiologi

Transcript of BAB II Sosiologi Paper

Page 1: BAB II Sosiologi Paper

Nama : Habel A Nuban

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sebagai salah satu tugas ujian akhir semester dari mata kulia

Sosiologi, saya diberikan tugas untuk meneliti tentang calo, dan sebagai

penulis telah melaksanakannya di lapangan (terminal) yaitu pasar

sapi,salah tiga, dan tingkir dengan menemukan hasilnya, seperti Foktor-

faktor penyebab menjadi calo, hal- hal yang di perhatikan oleh seorang

calo dan dalam tugas ini hanya membahas tentang calo

.B. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk memenuhi syarat ujian Tes Akhir Semester

2. Untuk menembah serta mengebangkan ilmu pengetahuan.

C.BATASAN MASALAH

1. Faktor –faktor Penyebab menjadi seorang calo.

2. Hal- hal yang perlu diperhatikan oleh seorang calo.

Page 2: BAB II Sosiologi Paper

BAB II

CALO

A. Pengertian Calo

1. Calo adalah Orang yang mencarikan penumpang untuk

kendaraan

Dari pengertian diatas menjelaskan bahwa pekerjaan dari seorang

calo adalah mencarikan penumpang baik dengan penjualan tiket atau

jemputan di terminal bus dengan usaha perjuangan yang sungguh ia

melakukannya.

Dalam kegiatan setiap hari dimana ia beraktifitas di terminal-

terminal bus dan lain-lain. Tetapi, seringkali juga sebagai seorang calo

Page 3: BAB II Sosiologi Paper

menemukan berbagai macam kesululitan dan tantangan dalam

kegiatannya sehari-hari yaitu:

2. Masalah-masalah yang ditemui oleh seorang calo

a) Kurang ramainya penumpang.

b) Sering kali ada keributan antara calo dengan calo lain,

karena penyebabnya ketidak seimbagan penumpang.

c) Kurang memperhatikan setiap barang penumpang

dalam bus sehingga terjadi kerusakan.

Dari ketiga faktor diatas sebagai masalah yang ditemui oleh para

calo dengan demikian ada banyak dalam kegiatan mereka sehari-hari sulit

untuk mencapai tujuan mereka. Juga masih banyak hal yang sering kali

terjadi, namun dalam pekerjaannya sebagai seorang calo harus

dipertahankan.

3. Kriteria yang harus dimiliki oleh seorang calo

a) Harus sabar

b) Sopan dan ramah

c) Selalu menghargai para penumpang

Page 4: BAB II Sosiologi Paper

d) Mempunyai hubungan yang baik dengan sopir

e) Memiliki kejujuran

Dari kelima karakter ini sebagai tolak ukur bagi seorang calo

dimana ia bisa berhasil, mencapai tujuannya, inilah yang diterapkan

setiap hari, sehingga para penumpang tidak merasa takut atau kecewa

dengan calo, dan sebaliknya sebagai faktor pendukung dalam

pekerjaannya.

4. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh seorang calo dalam

kegiatanya

1. Waktu

2. Kerajinan

Sebagai seorang calo harus selalu mempergunakan waktu dengan

baik, baik di waktu pagi, siang dan sore karena waktu juga termasuk

faktor yang akan menentukan pengasilan para calo, selain dari segi waktu

kerajinan juga perlu dimiliki oleh seorang calo, karena kedua hal ini

tidak dapat dipisahkan, untuk itu sebagai seorang calo harus disiplin

waktu dan pandai dalam mengatur waktu, seperti kata orang “Time is

money”.

Page 5: BAB II Sosiologi Paper

Waktu adalah uang (time is money), di mana sebagai seorang calo

harus mempergunakan waktu sebaik mungkin, juga kerajinan yang

dibuktikan dengan tindakan dan semangat yang tinggi dalam meraih

sesuatu. Siapapun orangnya untuk mau berhasil kedua hal ini sebagai

kunci utama dalam kehidupan. Namun banyak para calo selalu mengeluh

akan penghasilan selain dari kurang ramainya penumpang, kesadarannya

kurang sehingga munculnya.

5. Faktor-faktor penyebab menjadi seorang calo

a) Tidak mempunyai pengalaman atau skil di bidang

apapun

b) Tidak mempunyai modal untuk berusaha

c) Untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga setiap hari

Dari ketiga faktor di atas sebagai penyebab sehingga ada

pribadi-pribadi yang memilih pekerjaan sebagai seorang calo, karena

lebih praktis dan tanpa ada syarat apapun, yang berkaitan dengan

admistrasi, dan berbagai macam hal dituntut untuk dipenuhi namun

semua itu tidak ada.

Page 6: BAB II Sosiologi Paper

Dengan ada masalah dan faktor penyebab yang dipelajari dan di

temukan oleh penulis, dari judul di atas telah membuktikan bahwa

perkerjaan sebagai seorang calo dalam perkembangan kehidupan sehari-

hari hanya ia memusatkan perhatian untuk pekerjaannya itu, ia

membangun hubungan interaksi sosial dengan para penumpang,

walaupun dilihat dari aspek sosial itu sangat spesifik dan

menguntungkan bagi dirinya sebagai seorang calo, tetapi dengan adanya

interaksi sosial yang baik maka itu tidak muncul hal yang dipandang

negative.

Dalam penelitian di lapangan khususnya di terminal tingkir,

peneliti telah bertemu dengan seorang calo yang sudah bekerja selama 28

thn, dari tahun 1984 sampai sekarang, dari hasil wawancara peneliti dan

calo tersebut bahwa dengan pekerjaannya itu untuk kebutuhan rumah

tangganya bisa terpenuhi dan anak-anaknya bisa sekolah sampai SMA

dengan penghasilan setiap hari Rp. 30. 000 rupiah.

Page 7: BAB II Sosiologi Paper

Tetapi ini tidak menjadi persoalan bagi keluarganya, dan

seringkali penghasilannya juga tidak sampai sebanyak Rp. 30. 000

rupiah, karena sesuai dengan masalah-masalah tersebut di atas, dari

masalah-masalah ini satu hal yang menarik yang diungkapkan oleh

seorang calo dalam wawancara ini adalah ucapan syukur, karena

didalam ucapan syukur itu ada berkat yang Tuhan akan tambahkan.

Dari penghasilan Rp. 30. 000 rupiah dihitung dari satu reet, sopir

memberikan atau membayarnya Rp. 4000 ribu rupiah. numun ini tidak

mengurangi semangatnya untuk bekerja sebagai calo. Selanjutnya dilihat

dari tindakan sosialnya, maka banyak orang atau penumpang dapat

mengenalnya, dengan berbagai macam tindakan yang dibuktikan oleh

seorang calo ini, kelihatannya ada dampak baru yang muncul dari

pribadinya.

Sesuai dengan hasil penelitian oleh peneliti bahwa ada 2 hal yang

ada pada calo yaitu calo yang berbentuk seperti menjual tiket, baik tiket

pesawat, kereta api dll yang terbukti di terminal Tingkir sedangkan calo

yang berada di terminal Pasar Sapi dan Salatiga hanya bergerak di

bagian penumpang yang berjualan dipasar dan mau pulang kembali ke

desanya.

Page 8: BAB II Sosiologi Paper

Meskipun ada beberapa perbedaan penting antara kedua terminal

ini, namun keduanya berkaitan erat karena di tempat itu selalu ada calo,

seiring dengan meningkatnya minat dan bakat sebagai seorang calo, yang

muncul dalam orentasi dan minat tersebut.

Ada beberapa perbedaan yang ditemukan oleh peneliti di terminal

Tingkir, Pasar Sapi dan salatiga antara lain :

1. Terminal Tingkir ada prnjualan tiket sedangkan di terminal

Pasar Sapi dan Salatiga tidak ada

2. Terminal Tingkir ada tempat duduk untuk menunggu bus

sedangkan Pasar Sapi dan Salatiga tidak ada karena para

penumpang selesai berjualan, langsung kembali pulang.

Page 9: BAB II Sosiologi Paper

Dari kedua perbedaan ini yang ditemukan oleh peneliti saat

berada di ketiga terminal, tetapi dari perbedaan ini para calo selalu

mendapat penghasilan setiap hari, walaupun hasilnya tidak selalu

pasti, bahkan itu sebagai salah satu hal yang membuat mereka semangat

dalam berusaha.

Secara umum interaksi sosial sebagai langkah awal yang

dilakukan oleh para calo, kepada para penumpang dalam memandang

sebagian besar pemikiran, sebagai tatanan sosial tentang stuktur dalam

usahanya setiap hari.

Akan terlihat sekali kalau dari tindakan mereka, disaat

berkomunikasi, serta mengajak para penumpang, ketika mau menumpang

pada sebuah kendaraan baik itu bus atau mikrolet, mereka akan

sendirinya menilai setiap calo, untuk itu sebagai seorang calo dalam

Page 10: BAB II Sosiologi Paper

berinteraksi sosial harus menunjukan tindakan dan sikap yang baik dan

ramah karena itu sebagai salah satu daya tarik bagi penumpang.

Sementara dari dimensi ini ada sistem yang lebih terbuka dan

mampu meresponi secara selektif dan sedetil-detilnya baik dari para

penumpang kepada calo dan sebaliknya. Didalam interaksi sosial inilah

antara penumpang dan para calo juga tidak kalah penting harus

memperhatikan sistem sosial budaya oleh para calo sehingga tidak

membuat para penumpang menjadi tersinggung dan sikap-sikap ketidak

puasan.

Dalam interaksi sosial dengan memperhatikan sistem sosial

budaya, dapat menjadi lebih baik purposif untuk berusaha mencapai

tujuan, baik itu para penumpang dan para calo. Yaitu para penumpang

akan tiba ditempat tujuannya sedangkan para calo akan mendapat

jasanya, karena sistem ini merupakan cara yang baik yang akan

Page 11: BAB II Sosiologi Paper

digunakan oleh para penumpang dan para calo, merupaakan aspek

esensial.

Dari pendakatan ini disebut pendekatan sibernetis yang

dimasukan kedalam sistem sosial oleh para teoritis. Dengan

menggunakan umpan balik, penulis juga sebagai peneliti menemukan

perubahan mendadak baik dilingkungan (terminal) dan diatas kendaraan,

yaitu adanya saling menghargai dan menghormati antara panumpang dan

penumpang lain juga penumpang dan sopir, jadi dengan adanya interaksi

sosial perubahan tidak hanya terjadi di lingkungan terminal tetapi juga

terjadi di atas kendaraan.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB GEREJA DALAM

MENGATASI CALO

Dari situasi dan kondisi di atas yang di alami oleh jemaat maka

gereja harus mengambil sikap dan tindakan untuk memperhatikannya,

dengan bebagai macam cara dan metode yang dipakai seperti,

menyiapakan pekerjaan, memberikan pelatihan dalam untuk menemukan

skil serta di kembangkan, atau memberikan modal untuk berusaha,dan

masih banyak cara yang digunakan dan dipersiapkan gereja dalam

menanggulangi masalah ini, selain itu juga dari pihak gereja harus

mengajarkan dan menanamkan nilai- nilai untuk hidup dalam

Page 12: BAB II Sosiologi Paper

keberhasilan atau kesuksesaan ini sebagai interaksi sosial yang terjadi

antara gereja dan jemaat yang bekerja sebagai calo.

Bentuk dan Tipe Interaksi Sosial

a. Geometri Sosial yaitu upaya mengembangkan relasi sosial

b. Ukuran Kelompok yaitu satu ukuran dimana kelompok dan

masyarakat ( Jemaat) untuk meningkatkan satu dengan yang

lain.

c. Jarak yaitu jarak bukan sesuatu yang memisahkan tetapi

dengan jarak bisa memberikan motifasi untuk membangun

satu dengan yang lain.

d. Uang atau modal sebagai faktor pendukung dalam Interaksi

sosial.

Dari keempat bentuk dan tipe dalam interaksi sosial itu yang harus

dipakai dalam gereja, jelas dengan hal diatas akan membantu dalam

perkembangan serta kesejahteraan jemaat. Untuk itu gereja harus benar-

benar berperan sehinnga bisa membantu jemaat ataupun, orang lain di

mana menunjukan kasih Kristus kepada orang lain agar mereka melihat

kasih Kristus dalam kehidupan gereja.

Page 13: BAB II Sosiologi Paper

BAB III

KESIMPULAN

Dari Judul diatas penulis telah melakukan penelitian dilapangan

yaitu (di terminal pasar sapi, salahtiga dan tingkir, dan sebagai hasilnya

penulis telah menuangkan dalam bentuk tulisan dan diperkuat dengan

bukti-bukti seperti Foto atau dukumentasi, dan disini juga penulis telah

menemukan faktor- faktor penyebab ha- hal yang perlu diperhatikan

menjadi seorang calo, sikap dan tindakan sebagai seorang calo dalam

interaksi sosial dan tugas gereja dalam mengatasi calo dangan

menggunakan bentuk dan tipe interaksi sosial untuk meningkatkan

pendapatan jemaat yang bekerja sebagai calo.

Page 14: BAB II Sosiologi Paper

1

1 George Ritzer & Douglas J. Goodman, Teori Sosiologi, (Yogyakarta : KREASI WACANA, 2011), hal 186-187.