BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2...

36
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Penelitian “Analisis Kualitas Sinyal Jaringan GSM pada Menara Rooftop dengan Membandingkan Aplikasi Drive Test Antara Software TEMS Investigation 8.0.3 dengan G-NetTrack Pro di Wilayah Denpasar Timurini dikembangkan berdasarkan beberapa referensi yang memiliki keterkaitan dengan objek penelitian. Penggunaan beberapa referensi tersebut bertujuan untuk menentukan batasan-batasan masalah yang kemudian dikembangkan lebih lanjut pada penelitian ini. Referensi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa penelitian serupa, dimana masing-masing penulis dari penelitian tersebut menggunakan metode penyelesaian, variable input - ouput dan kondisi objek yang berbeda satu sama lain untuk menyelesaikan permasalahan yang mereka kaji. Berikut merupakan uraian singkat dari referensi tersebut : 1. Analisis Kualitas Jaringan 2G Pada Frekuensi 900 MHz dan 1800 MHz di Area Purwokerto (Tugas Akhir Alfin Hikmaturokhman, Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto, 2013). Pada tugas akhir ini dimana penelitian ini membahas tentang bagaimana cara pengamatan perfomansi jaringan dengan metode drive test single site dalam sebuah BTS dengan mengamati parameter RxLevel, RxQual, SQI dan Throughput pada masing-masing frekuensi. Pengukuran pada penelitian ini dilakukan pada siang hari yaitu pada jam sibuk ( 10.03 WIB sampai pukul 13.02 WIB) yang bertujuan untuk mengetahui hasil perfomansi dari BTS tersebut dalam menangani layanan user yang padat. Operator yang di amati yaitu Telkomsel. Sedangkan pada penelitian kali ini mengambil studi kasus pada menara rooftop daerah Denpasar Timur, Bali.Metode yang digunakan pada penelitian kali ini Analisis Kualitas Sinyal Jaringan GSM pada Menara Rooftop dengan Membandingkan Aplikasi Drive Test Antara Software TEMS Investigation 8.0.3 dengan G- NetTrack Pro di Wilayah Denpasar Timur.

Transcript of BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2...

Page 1: BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2 (Ranvier, Sylvain) : = 42,6 + 26 ( ) + 20 ( ) ..... (2.2) Perhitungan nilai pathloss

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Mutakhir

Penelitian “Analisis Kualitas Sinyal Jaringan GSM pada Menara Rooftop

dengan Membandingkan Aplikasi Drive Test Antara Software TEMS

Investigation 8.0.3 dengan G-NetTrack Pro di Wilayah Denpasar Timur” ini

dikembangkan berdasarkan beberapa referensi yang memiliki keterkaitan dengan

objek penelitian. Penggunaan beberapa referensi tersebut bertujuan untuk

menentukan batasan-batasan masalah yang kemudian dikembangkan lebih lanjut

pada penelitian ini. Referensi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari

beberapa penelitian serupa, dimana masing-masing penulis dari penelitian tersebut

menggunakan metode penyelesaian, variable input - ouput dan kondisi objek yang

berbeda satu sama lain untuk menyelesaikan permasalahan yang mereka kaji.

Berikut merupakan uraian singkat dari referensi tersebut :

1. Analisis Kualitas Jaringan 2G Pada Frekuensi 900 MHz dan 1800 MHz di

Area Purwokerto (Tugas Akhir Alfin Hikmaturokhman, Sekolah Tinggi

Teknologi Telematika Telkom Purwokerto, 2013).

Pada tugas akhir ini dimana penelitian ini membahas tentang bagaimana

cara pengamatan perfomansi jaringan dengan metode drive test single site

dalam sebuah BTS dengan mengamati parameter RxLevel, RxQual, SQI

dan Throughput pada masing-masing frekuensi. Pengukuran pada

penelitian ini dilakukan pada siang hari yaitu pada jam sibuk ( 10.03 WIB

sampai pukul 13.02 WIB) yang bertujuan untuk mengetahui hasil

perfomansi dari BTS tersebut dalam menangani layanan user yang padat.

Operator yang di amati yaitu Telkomsel. Sedangkan pada penelitian kali

ini mengambil studi kasus pada menara rooftop daerah Denpasar Timur,

Bali.Metode yang digunakan pada penelitian kali ini Analisis Kualitas

Sinyal Jaringan GSM pada Menara Rooftop dengan Membandingkan

Aplikasi Drive Test Antara Software TEMS Investigation 8.0.3 dengan G-

NetTrack Pro di Wilayah Denpasar Timur.

Page 2: BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2 (Ranvier, Sylvain) : = 42,6 + 26 ( ) + 20 ( ) ..... (2.2) Perhitungan nilai pathloss

7

2. Investigasi dan Analisa Coverage Area Pemancar Code Divison Multiple

Access (CDMA) di Daerah Surabaya dengan Sistem Informasi Geografis

(Jurnal Nur Adi Siswandari, Institut Teknologi Sepuluh November, 2010)

Penelitian tersebut membahas tentang Investigasi dan Analisa Coverage

Area Pemancar CDMA di Daerah Surabaya dengan Sistem Informasi

Geografis. Penelitian tersebut dilakukan investigasi melalui pengukuran

level daya terima dari sebuah pemancar menggunakan spectrum analyzer

dengan antenna ommnidirectional pada jaringan CDMA frekuensi 700

MHz – 1 GHz. Pengambilan sample yang dilakukan dibagi dalam 3

kategori yaitu daerah urban, sub-urban dan rural. Parameter pengukuran

meliputi perubahan jarak, lokasi dan ketinggian antena penerima

menggunakan model Okumura-Hatta. Data hasil pengukuran digunakan

untuk menghitung pathloss, kemudian grafik pathloss digunakan untuk

menetukan coverage area.Sedangkan pada penelitian kali ini mengambil

studi kasus pada menara rooftop daerah Denpasar Timur, Bali.Metode

yang digunakan pada penelitian kali ini Analisis Kualitas Sinyal Jaringan

GSM pada Menara Rooftop dengan Membandingkan Aplikasi Drive Test

Antara Software TEMS Investigation 8.0.3 dengan G-NetTrack Pro di

Wilayah Denpasar Timur.

3. Analisis Kualitas Panggilan Pada Jaringan GSM Menggunakan TEMS

Investigation (Jurnal Anggi Praharasty Waraassih, Universitas

Diponegoro)

Pada penelitian tersebut membahas tentang Analisis Kualitas Panggilan

Pada Jaringan GSM Menggunakan TEMS Investigation.Penelitian tersebut

bertujuan untuk mengetahui kualitas panggilan (call quality) pada jaringan

GSM dengan Menggunakan TEMS Investigation GSM 4.1.1.pengambilan

data dilakukan dengan cara drive test. Parameter yang menjadi tolak ukur

pada kualitas panggilan pada jaringan GSM adalah RxLevel, RxQual,

danSQI. Hal pertama yang dilakukan pada proses analisis data logfile ialah

menentukan sub rute yang akan diamati kualitas panggilan. Setelah

menentukan sub rute, diambil tiga titik pada sub rute yang telah dipilih

Page 3: BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2 (Ranvier, Sylvain) : = 42,6 + 26 ( ) + 20 ( ) ..... (2.2) Perhitungan nilai pathloss

8

untuk mengamati nilai parameter-parameter GSM pada ketiga titik

tersebut. Karena tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

kualitas panggilan pada jaringan GSM yang disediakan oleh provider X,

parameter – parameter yang diamati ialah RxLevel, RxQual, dan SQI.

Sedangkan pada proses analisis peta tematik, terlebih dahulu dipilih input

data export yang terdiri dari 3 waktu panggilan (pagi, siang dan malam)

dan pada hari yang berbeda, yaitu kamis dan minggu, kemudian pemilihan

parameter mana yang akan diamati. Parameter-parameter yang diamati

sama dengan parameter-parameter yang diamati pada analisis data Logfile,

yaitu RxLevel, RxQual, dan SQI. Berdasarkan analisis data logfile dan

thematic map tersebut akan dapat diamati bagaimana kualitas panggilan

pada jaringan GSM yang disediakan oleh provider X, khususnya di

wilayah yang telah ditentukan, apakah sudah baik atau belum. Adapun

penggolongan kualitas panggilan pada jaringan GSM.Sedangkan pada

penelitian kali ini mengambil studi kasus pada menara rooftop daerah

Denpasar Timur, Bali.Metode yang digunakan pada penelitian kali ini

Analisis Kualitas SinyalJaringan GSM pada Menara Rooftop dengan

Membandingkan AplikasiDrive Test Antara SoftwareTEMS

Investigation8.0.3denganG-NetTrack Prodi Wilayah Denpasar Timur.

Ringkasan tinjuan mutakhir ini dapat juga dilihat pada Tabel 2.1.

2.2 Propagasi

Propagasi adalah proses perambatan gelombang elektromagnetik dari

suatu tempat ke tempat lain. Fading merupakan komponen utama yang dapat

mengganggu perfomansi sistem.Fading menyebabkan suatu kondisi dimana sinyal

yang diterima terlalu jelek untuk dilakukan pemprosesan lebih lanjut.Model

propagasi gelombang dilatar belakangi konsep dari dua antena yaitu antena

pemancar dan penerima pada udara bebas yang dipisahkan oleh jarak (d)

(km).modelpropagasi umumnya menjelaskan perkiraan rata-rata kuat sinyal yang

diterima penerima pada jarak tertentu dari antenna pemacar. Setiap proses

propagasi akan menimbulkan rugi-rugi propagasi (Sudiarta, P.K. 2013).

Page 4: BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2 (Ranvier, Sylvain) : = 42,6 + 26 ( ) + 20 ( ) ..... (2.2) Perhitungan nilai pathloss

9

Tabel 2.1 Tinjauan mutakhir (state of the art)

No Nama Penulis Judul Metode Hasil

1 Alfin

Hikmaturokhman

Analisis

Kualitas

Jaringan 2G

pada frekuensi

900 MHz dan

1800 MHz di

Area

Purwokerto

Melakukan

pengukuran

kualitas jaringan

2G dengan

parameter yang

di amati adalah

nilai dari

RxLevel,

RxQual,

Coverage dan

SQI juga

Throughput

untuk layanan

data dari

masing-masing

pangilan di

frekuensi 900

MHz dan 1800

MHz

Hasil parameter

RxLevel frekuensi

900 MHz sudah

mencapai target dan

pada 1800 MHz

belum mencapai

target KPI

sedangkan nilai

maksimum

throughputdownload

dam upload pada

jaringan 2G di BTS

teluk masih dalam

keadaan normal.

2 Nur Adi

Siswandari

Investigasi

dan Analisa

Coverage

Area

Pemancar

CDMA di

Daerah

Surabaya

Skenario

pengukuran

menggunakan

model Okumura

–Hatta dengan

mengambil 3

sampel

pengukuran

Hasil penelitian

telah diperoleh

sebuah database

yang dapat

digunakan untuk

mengetahui

kepadatan frekuensi

serta coverage area

Page 5: BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2 (Ranvier, Sylvain) : = 42,6 + 26 ( ) + 20 ( ) ..... (2.2) Perhitungan nilai pathloss

10

dengan sistem

informasi

geografis

yaitu berdasaran

daerah urban,

sub urban,dan

rural. Parameter

pengukuran

meliputi jarak,

lokasi dan

ketinggian

antenna

penerima.

sebuah BTS sangat

tergantung ada

kondisi lingkungan

disekitarnya.

Informasi tersebut

diwujudkan pada

sistem informasi

geografis dan

ditampilkan pada

sebuah peta

elektronik.

3 Anggi Praharasty

Waraassih

Analisis

Kualitas

Panggilan

Pada Jaringan

GSM

Menggunakan

TEMS

Investigation

Melakukan

Pengukuran

kualitas

panggilan

dengan cara

menggunakan

metode Drive

test

menggunakan

TEMS

Investigation

4.1.1 dengan

parameter

RxLevel,

RxQual, SQI.

Parameter yang

menjadi tolak ukur

pada kualitas

panggilan pada

jaringan GSM

adalah RxLev,

RxQual, dan SQI.

Berdasarkan

pengamatan di

ketiga titik

pengamatan,

kualitas panggilan

terbaik berada pada

hari Kamis di titik 1

dengan nilai rata-

rata RxLev - 79,33

dBm; RxQual 0,67;

dan SQI 24,78

Page 6: BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2 (Ranvier, Sylvain) : = 42,6 + 26 ( ) + 20 ( ) ..... (2.2) Perhitungan nilai pathloss

11

2.2.1 PropagasiGelombang Radio

Pada komunikasi tanpa kabel, dibutuhkan adanya media transmisi yaitu

gelombang radio. Gelombang radio akan melakukan propagasi untuk

mentransmisikan suatu informasi. Propagasi gelombang radio didefinisikan

sebagai gelombang radio di suatu medium (umumnya udara).Propagasi

gelombang radio dapat dikatakan ideal jika gelombang yang dipancarkan oleh

antena penerima diterima langsung oleh antena penerima tanpa melalui suatu

hambatan (Line Of Sight/LOS).Seluruh pemodelan dasar pada propagasi radio,

disebut model propagasi ruang bebas (Free space).Propagasi ruang bebas terjadi

apabila di antara transmitter dan receiver tidak terdapat penghalang

apapun.Komunikasi satelit dan komunikasi gelombang mikro LOS mengalami

propagasi ruang bebas (Free Space).Propagasi ruang bebas berfungsi untuk

memperkirakan penguatan dari sinyal pada penerima.

2.2.2 Propagasi Garis Pandang (Line of Sight)

Propagasi Garis Pandang atau yang biasa disebut Line Of Sight(LOS)

mempunyai keterbatasan pada jarak pandang. Dengan demikian, ketinggian

antena dan kelengkungan permukaan bumi merupakan faktor pembatas yang

utama dari propagasiLOS , jarak jangkauannya sangat terbatas, kira-kira 30-50

mil per link, tergantung topologi pada permukaan buminya. Dalam praktek, jarak

jangkauan sebenarnya 4/3 dari LOS (untuk K = 4/3), karena adanya faktor

pembiasan oleh atmosfir bumi bagian bawah.

Propagasi ini disebut dengan propagasi dengan gelombang langsung

(direct wave), karena gelombang yang terpancar dari antena pemancar langsung

berpropagasi menuju antena penerima dan tidak merambat di atas permukaan

tanah.Oleh karena itu, permukaan bumi/tanah tidak meresapnya. Gelombang jenis

ini disebut dengan gelombang (Space Wave), karena dapat menembus lapisan

iosnosfir dan berpropagasi di ruang angkasa (Aswoyo,2006)

Propagasi ini merupakan andalan sistem telekomunikasi masa kini dan

yang akan datang, karena dapat menyediakan kanal informasi yang lebih besar

Page 7: BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2 (Ranvier, Sylvain) : = 42,6 + 26 ( ) + 20 ( ) ..... (2.2) Perhitungan nilai pathloss

12

dan kehandalannya yang lebih tinggi, dan tidak dipengaruhi oleh fenomena

perubahan alam, seperti pada propagasi gelombang langit pada umumnya.

Band frekuensi yang digunakan pada jenis propagansi ini sangat lebar,

yaitu meliputi band VHF (30-300 MHz), UHF (0,3-3 GHz), SHF (3-30 GHz) dan

EHF (30-300 GHz), yang sering dikenal dengan band gelombang mikro

(microwave).

Aplikasi untuk pelayanan komunikasi, antara lain : untuk siaran radio FM,

Sistem Penyiaran Televisi (TV), Komunikasi Bergerak, Radar, Komunikasi

Satelit, dan Penelitian Ruang Angkasa.

2.2.3 Propagasi Non Line Of Sight (NLOS)

Transmisi radio dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah

propagasi antara Transmitter dan Receiver (kondisi LOS atau NLOS).NLOS

digunakan untuk mendeksripsikan transmisi radio melalui jalur yang

diblok/terhalangi secara parsial, biasanya berupa objek fisik dalam zona Fresnel.

Dalam hal ini terjadi proses pemantulan/pembekokan, pembiasan dan penembusan

oleh gelombang radio tersebut. Hambatan yang paling sering ditemui adalah

dinding, atap dan lantai. Setiap hambatan yang ada akan mempengaruhi pathloss

pada jalur transmisi. Pathloss menunjukkan tingkat redaman yang dialami oleh

sinyal yang dinyatakan sebagai selisih antara level sinyal pengirim dan level

penerima (Theodore S. Rappaport, 1996). Terdapat tiga mekanisme dasar yang

terjadi pada propagasi sinyal (Sarna, S.20013) :

1. Refleksi

Refleksi terjadi ketika gelombang electromagnet yang merambat mengenai

permukaan yang halus dengan dimensi besar dibandingkan dengan

panjang gelombang sinyal.

2. Difraksi

Difraksi terjadi ketika lintasan radio terhalang oleh objek padat yang lebih

besar daripada panjang gelombang sinyal.Biasa disebut juga dengan

shadowing.

Page 8: BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2 (Ranvier, Sylvain) : = 42,6 + 26 ( ) + 20 ( ) ..... (2.2) Perhitungan nilai pathloss

13

3. Hamburan

Hamburan terjadi ketika gelombang elektromagnet yang merambat

mengenai permukaan kasar dengan dimensi lebih besar dibandingkan

dengan panjang gelombang sinyal atau mengenai permukaan berdimensi

kecil.

2.3 Model Pengukuran Cost 231-Hata

Model propagasi Cost 231-Hata dapat digunakan pada frekuensi antara

1500-2000 MHz, untuk tinggi antena base station antara 30-200 meter dan tinggi

mobile station antara 1-10 km untuk jarak dapat mencapai 20 Km (ETSI TR 143

030 V9.0.0 (2012-02))

Perhitungan nilai pathloss kondisi LOS menggunakan model cost 231-

Hata untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan2.1 :LU = 46,3 + 33,9*log(f) – 13,82*log(Hb) – a(Hm) + [44,9 –6,55*log(Hb)]*log(d) + Cm ........................................................................... (2.1)Dengan :a(Hm) = [ 1,1 * log(f) – 0,7} * Hm- [1,56 * log(f) – 0,8]Cm = 0 dB for medium sized city and suburban centers with moderate tree

density.Cm = 3 dB for metropolitan Centres.

Dimana :

= Rugi-rugi propagasi (dB)

f = FrekuensiHb = Tinggi base stationHm = Tinggi mobile station

2.4 Model Pengukuran Cost 231 Walfish-Ikegami

Model propagasi Walfish-Ikegami merupakan model yang paling umum

digunakan pada daerah urban.Model propagasi ini dapat digunakan pada

frekuensi antara 900-2000 MHz, untuk tinggi antena transmitter hingga 50 meter

dan untuk jarak dapat mencapai 5 Km (Allen, Ben.2013).

Page 9: BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2 (Ranvier, Sylvain) : = 42,6 + 26 ( ) + 20 ( ) ..... (2.2) Perhitungan nilai pathloss

14

Perhitungan nilai pathloss kondisi LOS menggunakan model Walfisch-

Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2 (Ranvier,

Sylvain) := 42,6 + 26 ( ) + 20 ( ) ................................................. (2.2)

Perhitungan nilai pathloss kondisi NLOS menggunakan model Walfisch-Ikegami

untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan2.3 := 32,4 + 20 ( ) + 20 ( ) + + ..................... (2.3)

Dimana :PLLOS / PLNLOS = Rugi-rugi propagasi (dB)

d = Jarak antra transmitter BS dengan receiver UE (km)

f = Frekeunsi Kerja (MHz)

= rugi-rugi roof-top-to-street

= rugi-rugi multi screen difractiion

w = Lebar jalan (meter)

∆hmobile = h – hmobile

∆hbase = hbase – h

h = tinggi gedung di sekitar BS dan UE (meter)

b = jarak antara titik tengah gedung disekitar BS dan UE

(meter)

Nilai dapat dicari dengan Persamaan 2.4:Lrts= -8,8 + 10 log (f) + 20 log (∆ hmobile) – 10 log (w) + Lori .................. (2.4)

Nilai Loridapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2Nilai Lori

Lori Φ (sudut)

-10 + 0,354 ϕ 0 ≤ ϕ ≤ 35

2,5 + 0,075 (ϕ – 35) 35 ≤ ϕ ≤ 55

4,0 – 0,114 (ϕ – 55) 55 ≤ ϕ ≤90

Page 10: BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2 (Ranvier, Sylvain) : = 42,6 + 26 ( ) + 20 ( ) ..... (2.2) Perhitungan nilai pathloss

15

Nilai dapat dicari dengan Persamaan 2.5:= + + ( ) + ( ) − 9 ( )....................... (2.5)

Dimana :

= - 18 log ( 1 + hbase – hroof ) dimana hbase>hroof

= 0 jika hbase ≤ hroof

Nilai untuk koefisien Ka, Kd, Kf dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3Nilai untuk koefisien Ka, Kd, KfKa = 54 hbase>hroofKa = 54 – 0,8 ∆hbase d ≥ 0,5 dan hbase ≤ hroofKa = 54 – 0,8 ∆ hbased/0,5 d< 0,5 dan hbase ≤hroofKd = 18 hbasee>hroofKd = 18 – 15 ∆ hbase /hroof hbase ≤ hroofKf = -4 + 0,7 (f /925 -1 ) Untuk daerah suburban dan kota sedangKf = -4 + 1,5 (f/925 -1) Untuk kota besar metropolitan

Dimana b = jarak rata-rata antar gedung (m), Ka dan Kd adalah konstanta

koreksi untuk tinggi antena, sedangkan Kfadalah adaptasi untuk perbedaan

kepadatan bangunan (Hernando, 1999)

2.5 Outdoor Path Loss Model NLOS 3GPP

Model ini dikembangkan oleh 3GPP menggunakan berbagai macam hasil

pengukuran dan literatur. Model ini dapar diaplikasikan pada rentang frekuensi 2-

6Ghz dan berbagai tinggi antena pada daerah urban(Huang, R. 2012).

Model ini diberikan sebagai berikut:

PL = 161,04 -7,1*log10(W)+7,5*log10(h)- 24,37-3,7*(h ) *log10(ℎ )

+ 43,42-3,1*log10(ℎ ) (log10(d)-3)+20*log10( )-(3,2*(log10(11,75*ℎ )) -4,97)......................................... (2.6)

(Sumber: Energy Efficient Analysis for WCDMA/3G Homogeneous and HeterogeneousDeployments in Indoor Environment)

Page 11: BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2 (Ranvier, Sylvain) : = 42,6 + 26 ( ) + 20 ( ) ..... (2.2) Perhitungan nilai pathloss

16

Dimana:

PL = total path loss (dB)

d = jarak dalam meter (10-5000m)

W = lebar jalan (5-50m)

h = tinggi rata-rata bangunan (5-50m)

hBS = tinggi Base Station (10-150m)

hUT = tinggi User Terminal (1-10m)

fc = Frekuensi (2-6GHz)

Standard Deviation = 8

2.6 Received Signal Level (RSL)

Dalam komunikasi seluler, kuat sinyal penerima RSL adalah kuat sinyal

penerimaan menyatakan besarnya sinyal yang diterima pada sisi penerima MS.

Kuat signal antara BS dan MSharus lebih besar dari nilai threeshold untuk

menjaga kualitas sinyal pada penerima. Kuat signal juga tidak boleh terlalu kuat

sehingga dapat menimbulkan lebih banyak interfrensi co channel terhadap kanal

pada sel yang menggunakan frekuensi yang sama. Keputusan handoff berdasarkan

kuat sinyal peneriman dari BS terdekat dengan BS tetangga. Sinyal akan melemah

saat mobile bergerak menjauh dari BS dan semakin kuat jika mendekati BS. RSL

untuk beberapa model pathloss dapat dikalkulasi dengan Persamaan 2.7

(Wibisono, 2004) :

Pr = Pt + Gt+Gr-PL-A............................................................... (2.7)

Di mana :

Pr = received signal (dBm).

Pt = daya pancar / transmitted power (dB).

Gt = penguatan (gain) antenna pemancar (dB).

Gr = penguatan (gain) antenna penerima (dB).

PL = total pathloss (dB).

A = Loss kabel dan konektor.

Terdapat rentang warna berdasarkan nilai signal yang diterima oleh

receiver / RSL, dapat kita lihat pada Tabel 2.4yaitu :

Page 12: BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2 (Ranvier, Sylvain) : = 42,6 + 26 ( ) + 20 ( ) ..... (2.2) Perhitungan nilai pathloss

17

Tabel 2.4 Nilai RSL

Sumber : PT. Hutchison Three Indonesia

Zona Nilai RSL Coverage Level

Zona hitam -66 ≤ x ≤ 0 dbm Baik Sekali

Zona Hijau tua -68 ≤ x ≤ -66 dbm Baik Sekali

Zona Hijau muda -72 ≤ x ≤ -68 dbm Baik

Zona Biru muda -76 ≤ x ≤ -72 dbm Baik

Zona biru -80 ≤ x ≤ -76 dbm Sedang

Zona kuning -84 ≤ x ≤ -80 dbm Sedang

Zona orange -89 ≤ x ≤ -84 dbm Buruk

Zona Merah -120 ≤ x ≤ -89 dbm Buruk

2.7 Breakpoint

Breakpoint adalah penurunan level daya tanpa adanya kenaikan nilai level

daya secara terus menerus pada grafik fungsi jarak pathloss. Breakpoint ini tidak

dapat dihitung menggunakan rumus dan hanya dapat ditentukan dengan melihat

grafik dari pathloss fungsi jarak.Dimana pada grafik terdapat 2 buah garis, yaitu

garis regresi fungsi jarak dan garis pathloss fungsi jarak.Breakpoint ditentukan

dari perpotongan terakhir antara kedua garis tersebut.

Dengan adanya pengukuran titik breakpoint, maka kita akan dapat

mengukur besarnya level daya dan pathloss, sehingga dapat menentukan area

efektif dari pemancar dan juga bisa memperkirakan dimana akan melektakkan

pemancar. Sehingga pengukuran ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk

membangun sebuah pemacar.

2.7.1 Regresi Linier

Analisis regresi linier digunakan untuk mengetahui bagaimana hubungan

antara variable Independet (X) dan variabeldependent (Y), dari persamaan

tersebut dapat diketahui besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y yang

ditunjukkan oleh hubungan yang dinyatakan dalam Persamaan 2.8 yaitu

persamaan umum regresi linier sederhana adalah sebagai berikut (Sugiyono

,2008):

Y = α + bX......................................................................................... (2.8)

Page 13: BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2 (Ranvier, Sylvain) : = 42,6 + 26 ( ) + 20 ( ) ..... (2.2) Perhitungan nilai pathloss

18

Dimana :

Y = Variabel dependen yang dipredisikan

α = Konstanta

b = Koefisien regresi X terhadap Y

X = Variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

Koefisien regresi (b) akan bernilai positif apabila X berbanding lurus

terhadap nilai Y, sebaliknya b akan bernilai negative apabila nilai X berbanding

terbalik terhadap nilai Y. nilai α dapat dicari dengan persamaan 2.9yaitu :

........................................................................................................... (2.9)

nilai b dapat dicari dengan persamaan 2.8 yaitu :

........................................................................................................... (2.10)

2.7.2 Pathloss Eksponent

Selain dengan regresi linier, breakpoint dapat dicari dengan menggunakan

garis pathloss eksponent (Sato, 2004). Berdasarkan propagansi pada freespace,

rugi-rugi propagasi bisa dihitung dengan persamaan (2.10) :

Loss = 10 log ( )2

................................................................... (2.11)

Dari persamaan (2-9) tersebut, nilai 2 merupakan pathloss eksponent pada

keadaan free space. Sedangkan pada keadaan selain free spacemaka nilai dari

pathloss eksponent untuk beberapa kondisi juga lain. Table 2.5 menunjukan nilai

dari pathloss eksponent untuk beberapa kondisi :

Tabel 2.5Nilai Pathloss Eksponent

Sumber : Rappaport T.S. “Wireless Communication-Principle and Practice”

Condition Pathloss Eksponent

Free Space 2

Urban – Celluler 2,7 -3,5

a =(∑ ) ∑ –(∑ )(∑ )∑ (∑

b =∑ (∑ )(∑ )∑ (∑ )

Page 14: BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2 (Ranvier, Sylvain) : = 42,6 + 26 ( ) + 20 ( ) ..... (2.2) Perhitungan nilai pathloss

19

Shadowed Urban Celluler 3 -5

In Building LOS 1,6 – 1,8

Obtruscted Building In 4 – 6

ObtrusctedFactories In 2 – 3

Berdasarkan Table 2.5 kondisi lingkungan pengukuran, sebagai

pembanding untuk menentukan breakpoint maka dapat digunakan pathloss

ekponent 2 karena pada lokasi pengukuran merupakan tempat terbuka (free space)

2.8 Teknik Analisis Data

Data drive test dari sample dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif

yang akan di analisis secara deksriptif (Riduan, 2004) sebagai berikut :

DP = x 100 % .............................................................................................(2.12)

Keterangan :DP = Deksriptif Presentase atau tingkat akurasi (%)

= Skor Ideal (Nilai rata-rata RSL ukur seluruh site)

= Skor empiric (Nilai rata-rata RSL hitung seluruh site)

Nilai akurasi dari masing-masing metode Cost 231-Hata Model, Cost 231

Walfisch-Ikegami, Outdoor Path Loss Model NLOS 3GPP, diperoleh dengan

menggunakan persamaan 2.12.

2.9 Tinjauan Umum GSM

GSM adalah merupakan standar yang diterima secara global untuk

komunikasi seluler digital. GSM adalah nama grup standarisasi yang dimapankan

pada tahun 1982 untuk menghasilkan standar telepon bergerak di Eropa (Common

European Mobile Telephone), yang digunakan sebagai formula spesifikasi untuk

Eropa sistem seluler radio bergerak yang bekerja pada frekuensi 900 Mhz.

Sistem telepon seluler adalah sistem yang dipergunakan untuk

berkomunikasi, antara dua pelanggan yang sedang bergerak atau pelanggan tetap

dengan pelanggan bergerak. Sistem seluler membagi wilayah layanan dalam

Page 15: BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2 (Ranvier, Sylvain) : = 42,6 + 26 ( ) + 20 ( ) ..... (2.2) Perhitungan nilai pathloss

20

beberapa daerah layanan yang kecil (sel) yang tersusun sedemikian rupa sehingga

mencakup wilayah layanan.Prinsip dasar sistem telepon seluler ini adalah sebagai

berikut :

Pemancar yang digunakan mempunyai daya pancar yang rendah dan luas

jangkauan daerah pelayanan yang sempit.

Adanya proses pembelahan sel.

Adanya proses perpindahan sel/sektor.

Keselurahan daerah pelayanan dibagi menjadi beberapa daerah pelayan,

yang disebut dengan sel.

GSM di Indonesia dikenal sebagai Sistem Telepon Bergerak (STB), yaitu

salah satu generasi terbaru dari perkembangan-perkembangan sistem telepon radio

digital disamping CDMA.Sistem GSM sangat berbeda dengan sistem seluler

sebelumnya, semua sistem yang mendukung adalah digital sehinga secara

keseluruhan merupakan sistem terbaru dan berbeda dengan sistem sebelumnya.

Pada awalnya sitem GSM ini dikembangkan untuk melayani sistem seluler

dan menjanjikan network yang lebih luas seperti halnya penggunaan Integrated

Services Digital Network (ISDN).Pada perkembangnya sistem GSM ini

mengalami kemajuan pesat dan menjadi standar yang paling popular di seluruh

dunia untuk sistem seluler. Bahkan pertumbuhannya diprediksi akan mencapai 20

sampai 50 juta pelanggan pada tahun 2000

GSM pertama kali diperkanalkan di Eropa pada tahun 1991, kemudian

pada akhir 1993 beberapa Negara non Amerika seperti Amerika Selatan, Asia, dan

Australia mulai mengadopsi GSM yang akhirnya menghasilkan standar baru yang

mirip yaitu DCS 1800, yang mendukung Personal Communication Servise (PCS)

pada frekuensi 1,8 GHz sampai 2 GHz (Suryana, S, 2003).

Page 16: BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2 (Ranvier, Sylvain) : = 42,6 + 26 ( ) + 20 ( ) ..... (2.2) Perhitungan nilai pathloss

21

2.9.1 Arsitektur GSM

Arsitektur GSM bisa terlihat pada Gambar 2.1 yaitu :

Gambar 2.1Arsitektur GSM

Sumber : Teknologi Wireless Communication dan Wireless Broadband

Wardhana Lingga, 2010

Jaringan GSM dibangun dari beberapa komponen fungsional yang

memiliki fungsi dan interface masing-msing yang spesifik. Secara umum aritektur

aristektur jaringan GSM dapat dibagi menjadi (Wardhana Lingga, 2010) :

1. MS (Mobile Station)

Terdiri dari mobile telepon.MS dilengkapi dengan sebuah smartcard, yang

dikenal dengan SIM (Subscriber Identify Module), berisi nomor identitas

pelanggan.

2. BSS (Base Station System)

BSS merupakan bagian dari jaringan yang menyediakan interkoneksi dari

MS ke peralatan dasar switching.

BSS terdiri dari tiga perangkat yaitu :

a. BSC (Base Station Controler)

BSC membawahi satu atau lebih BTS serta mengatur trafik yang

datang dan pergi dari BSC menuju Mobile Switching Center (MSC)

atau BTS.BSC juga mengatur manajemen sumber radio dalam

pemberian frekuensi untuk setiap BTS dan mengatur handover.

b. BTS (Base Transceiver Station)

BTS merupakan perangkat pemancar dan penerima yang memberikan

pelayanan radio kepada MS. Dalam BTS terdapat kanal trafik yang

digunakan untuk komunikasi.

Page 17: BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2 (Ranvier, Sylvain) : = 42,6 + 26 ( ) + 20 ( ) ..... (2.2) Perhitungan nilai pathloss

22

c. Transcoder

Transcoder berfungsi untuk translasi MSC dari 64 Kbps menjadi 16

Kbps dan juga untuk efisiensi kanal trafik.

3. NSS (Network Switching System)

Berfungsi sebagai switching pada jaringan GSM, manajemen jaringan, dan

sebagai antarmuka antara jaringan GSM dengan jaringan lainnya.

Komponen NSS pada jaringan GSM terdiri dari :

a. MSC.

MSC didesain sebagai switch Integrated Services Digital Network

(ISDN) yang dimodifikasi agar berfungsi untuk jaringan seluler. MSC

juga dapat menghubungkan jaringan seluler dengan jaringan fixed.

b. HLR (Home Location Register)

HLR merupakan database yang berisi informasi sementara menggenai

pelanggan tetap. Data-data tersebut antara lain : layanan pelanggan,

layanan tambahan, serta informasi mengenai lokasi pelanggan terkini

(update).

c. VLR (Visitor Location Register)

VLR merupakan database yang berisi informasi sementara menggenai

pelaanggan,terutama mengenai lokasi dari pelanggan pada cakupan area

jaringan.

d. AuC (Authentication Center)

AuC berisi database yang menyimpan informasi rahasia yang di simpan

dalam bentuk format kode.Auc digunakan untuk mengontrol pengguna

jaringan yang sah dan mencegah pelanggan yang melakukan

kecurangan.

e. EIR (Equipment Identity Register)

Merupakan database terpusat yang berfungsi untuk validasi IMEI

(International Mobile Equipment Identity).

f. Inter Working Function

Berfungsi sebagai antarmuka antara jaringan GSM dengan jaringan

ISDN.

Page 18: BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2 (Ranvier, Sylvain) : = 42,6 + 26 ( ) + 20 ( ) ..... (2.2) Perhitungan nilai pathloss

23

g. Echo Canceller

Digunakan untuk sambungan dengan Public Switched Telephone

Network (PSTN), yang berfungsi untuk mengurangi echo (gema).

4. OMS (Operation dan Maintenance System).

Bagian ini mengizinkan network provider untuk membentuk dan

memelihara jaringan dari lokasi sentral.

a. OMC (Operation and Maintenance System)

OMC sebagai pusat dan pengontrolan operasi dan pemeliharaan

jaringan. Fungsi utamanya mengawasi alarm perangkat dan perbaikan

terhadap kesalahan operasi.

b. NMC (Network Management Centre)

NMC berfungsi sebagai pengontrolan operasi dan pemeliharaan

jaringan yang lebih besar dari OMC.

2.9.2 Alokasi Frekuensi GSM

GSM merupakan teknologi yang dapat mentransmisikan voice dan data,

namun bit-rate yang dimiliki masih kecil yaitu 9,6 Kbps untuk data dan 13 Kbps

untuk voice, menggunakan teknologi circuit switch, yang artinya pembagian kanal

dimana setiap satu kanal itu mutlak dimilki oleh satu user (Hikmaturokhman, A,

2013) sistem komunikasi bergerak seluler GSM mempunyai spesifikasi yang telah

ditetapkan oleh European Telecommunicatios Standard Institute(ETSI) seperti

yang terlihat pada Table 2.6(Wibisono, G. 2008).

Tabel 2.6Karakteristik GSM (900) MHz

Sumber :(Wibisono, G. 2008).

Lebar Pita Frekuensi Uplink 890-915 MHz, Downlink 935-960 MHz

Duplex Spacing 45 MHz

Carrier Spacing (ARFCN) 200 KHz

Kecepatan Transmisi 270 Kbps

Metode Akses TDMA/FDD

Digital Celluler System (DCS)1800 MHz merupakan sistem turunan dari

standard GSM yang dikembangkan oleh ETSI. DCS 1800 mempunyai

Page 19: BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2 (Ranvier, Sylvain) : = 42,6 + 26 ( ) + 20 ( ) ..... (2.2) Perhitungan nilai pathloss

24

bandwidthfrekuensi sebesar 75 MHz atau 374 carrier, sehingga kapasitas

trafiknya tiga kali lebih tinggi dari jaringan seluler GSM 900 MHz. Pembagian

kanalnya sama dengan frekuensi 900 MHz yaitu 200 KHz, sehingga jumlah

carriernya (ARFCN) yaitu 75 MHz/0,2 MHz menjadi 375 kanal. Penomoran

kanal ARFCN dimulai dari 511 dan berakhir 885. Perbedaan yang jelas nampak

dari penggunaan range frekuensi sebagai kanal fisiknya. Karakterisitik dari DCS

1800 dapat dilihat pada table 2.7 (Wibisono, G. 2008).

Tabel 2.7Karakteristik DCS 1800.

Sumber :(Wibisono, G. 2008).

Lebar Pita Frekuensi Uplink 1700-1785 MHz ,Downlink 1805-1880 MHz

Duplex Spacing 95 MHz

Carrier Spacing (ARFCN) 200 KHz

Kecepatan Transmisi 270,83 Kbps

Metode Akses TDMA/FDD

Teknologi GSM 1800 MHz menyediakan layanan komunikasi bergerak

dasar dengan kualitas yang lebih tinggi dari pada GSM versi sebelumnya. Selain

itu GSM 1800 MHz mampu mengurangi panggilan gagal (drop calls) dan

kegagalan koneksi akibat sibuknya jaringan(Septyani, T.D, 2007).

2.9.3 Proses Dasar Jaringan GSM

Sistem jaringan GSM adalah system yang terdiri dari beberapa cell.

Jangkauan area servis sebuah cell (atau yang disebut coverage) berbeda dari satu

cell ke cell yang lain. pada daerah pedesaan yang jarang penduduk, coverage area

sebuah cell dapat sangat luas, mencapai 3-8 km, bergantung pada sebuah

subscriber dan karakteristik cell (tinggi tower, tinggi antena, beamwidth antena,

dll), tetapi pada daerah perkotaan yang sangat padat, coverage area sebuah cell

lebih pendek (1-3km), berguna juga untuk mengatasi kapasitas pelanggan yang

besar. Untuk mengatasi mobilitas pengguna dan menjaga koneksi dengan jaringan

tetap berjalan, baik itu dalam keadaan idle mode (tidak melakukan panggilan

telepon), atau dedicated mode (sedang melakukan panggilan), maka terdapat

Page 20: BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2 (Ranvier, Sylvain) : = 42,6 + 26 ( ) + 20 ( ) ..... (2.2) Perhitungan nilai pathloss

25

proses-proses, seperti :cell reselection, handover, location update. Berikut

penjelasan dari setiap proses-proses dasar yang terjadi pada jaringan GSM

menurut(Wardhana Lingga, 2010) :

1. Cell Selection

Cell Selection adalah proses sinkronisasi awal pada saat MS dihidupkan

sehingga terhubung ke operator jaringan seluler dan layanan jaringan dapat

digunakan sepenuhnya. Proses ini menggunakan kanal logika Broadcast

Control Channel (BCCH) untuk sinkronisasi frekuensi antara MS dan cell.

2. Cell Reselection

Cell Reselection adalah proses perpindahan mobile user dari satu cell ke

cell yang lain pada saat idle mode atau MS sedang tidak melakukan

panggilan. Cell Awal yang ditinggalkan disebut source cell sedangkan cell

tujuan disebut targer cell.Terdapat beberapa kriteria yang menyebabkan

terjadinya cell reselection adalah sinyal yang lemah pada source cell yang

telah melewati batas yang telah ditentukan.

3. Handover

Handover adalah proses perpindahan mobile user dari satu cell ke cell

yang lain pada saat mode dedicated atau MS sedang melakukan panggilan.

Cell awal yang ditinggalkan disebut source cell, sedangkan cell tujuan

disebut target cell.Handover berfungsi untuk tetap menjaga koneksi

sewaktu panggilan ketika mobile user berada di luar jangkauan source cell.

Terdapat beberapa kriteria yang menyebabkan terjadinya handover, antara

lain : sinyal yang lemah pada source cell yang telah melewati batas yang

telah ditentukan, kualitas yang kurang bagus, dan lainnya. Pada saat

terjadinya handover koneksi dengan source cell diputus dan dipindahkan

ke targetcell. Hal ini menunjukkan bahwa handover adalah proses yang

sangat kompleks dan kritis pada sistem GSM. Ada beberapa tipe handover

yaitu :

a. Intra Cell Handover.

Page 21: BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2 (Ranvier, Sylvain) : = 42,6 + 26 ( ) + 20 ( ) ..... (2.2) Perhitungan nilai pathloss

26

Intra Cell Handover yaitu handover yang hanya terdiri dari satu

timeslot ke timeslot yang lain dalam satu cell atau dari satu Traffic

Reason Handover (TRX) ke TRX yang lain dalam satu cell.

b. Inter Cell Handover.

Inter Cell Handover yaituhandover yang terjadi dari satu cell ke

cell yang lain yang masih terdapat di dalam BSC yang sama.

c. Inter BSC Handover.

Inter BSC handover yaitu handover yang terjadi dari satu cell ke

cell yang lain dan source cell terletak pada BSC yang berbeda

tetapi masih terletak pada MSC yang sama.

d. Inter MSCHandover.

Inter MSChandoveryaitu handover yang terjadi dari satu cell ke

cell yang lain dan source cell terletak pada BSC yang berbeda dan

terletak MSC yang berbeda.

e. InterPublic Land Mobile Network (PLMN).

Inter PLMN yaitu handover yang terjadi dari satu cell ke cell yang

lain dan source cell terletak pada operator yang lain pada negara

yang berbeda. Handoverinter PLMN biasanya terjadi di daerah

perbatasan antar negara dan kedua belah pihak operator yang

berbeda negara sudah melakukan kerjasama agar user tetap dapat

melakukan panggilan meskipun telah melewati batas negara dan

dilayani oleh operator yang berbeda.

4. Paging

Paging adalah proses menyiarkan pesan dari jaringan seluler kepada

spesifik mobile user untuk melakukan suatu aksi, sebagai contoh adalah

apabila ada panggilan masuk yang harus diterima oleh mobile user. Jika

sistem tidak mengetahui lokasi mobile user berada dalam suatu cell, maka

sistem akan melakukan proses paging di beberapa cell. Pendekatan yang

sangat baik adalah sistem harus melakukan paging ke semua cell untuk

mengetahui lokasi mobile user, tetapi apabila hal ini dilakukan, maka

Page 22: BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2 (Ranvier, Sylvain) : = 42,6 + 26 ( ) + 20 ( ) ..... (2.2) Perhitungan nilai pathloss

27

kapasitas radio yang digunakan akan sangat besar. Hal ini dapat diatasi

dengan adanya Location Area dan Location Update.

5. Location Update

Location update digunakan untuk mengurangi jumlah proses paging yang

harus dilakukan oleh sistem jaringan seluler. Sistem jaringan seluler dibagi

menjadi beberapa locationarea : setiap BSC dapat terdiri dari beberapa

location area, minimal terdiri dari satu location area. Setiap cellakan

menyiarkan location area ke mobile user. Setiap mobile user

mengidentifikasikan location area yang baru, lalu berpindah ke location

area yang baru, sehingga MS akan melakukan location update. Setiap

proses location update dilakukan update data-data, tepatnya posisi MS

berada dalam suatu cellakan disimpan dalam Visitor Location Register

(VLR). Update data pada VLR diambil dari data subscriber pada HLR.

Dengan proses ini memungkinkan sistem melakukan proses paging di

cakupan area yang lebih kecil karena proses paging tidak harus dilakukan

di semua cell di satu jaringan seluler, tetapi hanya dilakukan oleh cell-cell

yang berada dalam satu location area. Proses location update tidak hanya

terjadi apabila terjadi perpindahan location area, tetapi juga terjadi secara

periodic apabila MS masih terletak pada location area yang sama agar

data selalu ter-update.

6. Outgoing dan Incoming Call

Melakukan panggilan telepon dan menerima telepon sebenarnya adalah

proses yang cukup rumit dalam jaringan seluler, pengecekan profil

pengguna perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum panggilan telepon dapat

dilakukan. Contohnya, apakah masa tenggang pengguna masih berlaku

untuk kartu prabayar atau apakah jumlah pulsa masih cukup untuk

melakukan panggilan untuk pengguna kartu prabayar juga dll.Semua profil

pengguna untuk melakukan panggilan ini dilihat di VLR. Proses

melakukan panggilan keluar biasa disebut sebagai dan proses penerimaan

panggilan masuk biasa disebut MTC (Mobile Terminating Call).

Page 23: BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2 (Ranvier, Sylvain) : = 42,6 + 26 ( ) + 20 ( ) ..... (2.2) Perhitungan nilai pathloss

28

2.9.4 Key Perfomance Indicator (KPI) GSM

KPI merupakan faktor utama yang dijadikan acuan baik buruknya kualitas

dan kehandalan suatu jaringan GSM. Setiap operator memilki cara perhitungan

dan nilai standar masing-masing.

2.9.4.1KPI Parameter Radio

Pada pengukuran drive test data yang diambil adalah data radio, parameter

radio yang diambil adalah parameter yang ditentukan oleh KPI. Parameter yang

diambil standar HCPT Threeadalah :

1. RSL.

RSL adalah kuat sinyal penerimaan menyatakan besarnya sinyal yang

diterima pada sisi penerima MS. Nilai RSL merupakan suatu nilai yang

menunjukkan level daya kekuatan sinyal yang ditunjukkan dalam rentang

dBm. Semakin kecil nilai RSL semakin lemah kekuatan sinyal penerimaan

pada MS, yang dapat dilihat pada Table 2.8 yaitu :

Tabel 2.8Standar Nilai RSL.

Sumber : PT. Hutchison Three Indonesia

Zona Nilai RSL Coverage Level

Zona hitam -66 ≤ x ≤ 0 dBm Baik Sekali

Zona Hijau tua -68 ≤ x ≤ -66 dBm Baik Sekali

Zona Hijau muda -72 ≤ x ≤ -68 dBm Baik / Kuat

Zona Biru muda -76 ≤ x ≤ -72 dBm Baik / Kuat

Zona biru -80 ≤ x ≤ -76 dBm Sedang / Cukup

Zona kuning -84 ≤ x ≤ -80 dBm Sedang / Cukup

Zona orange -89 ≤ x ≤ -84 dBm Buruk / Lemah

Zona Merah -120 ≤ x ≤ -89 dBm Buruk / Lemah

2. RxQual.

RxQual yang merupakan tingkat kualitas sinyal penerimaan di MS, adalah

kualitas sinyal suara (voice) yang diukur dalam Bit Error Rate (BER).Nilai

RxQual ini berfungsi sebagai penanda kualitas sinyal, apakah sudah bagus

atau belum.Rentang nilai RxQual antara 0 – 7, dimana nilai tersebut

dipengaruhi oleh jumlah BER yang terjadi. Semakin besar nilai RxQual,

Page 24: BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2 (Ranvier, Sylvain) : = 42,6 + 26 ( ) + 20 ( ) ..... (2.2) Perhitungan nilai pathloss

29

maka semakin buruk kualitas sinyalnya, yang dapat dilihat pada Table 2.9

yaitu :

Tabel 2.9Standar Nilai RxQual.

Sumber : PT. Hutchison Three Indonesia

Zona Nilai RxQual (dBm) Nilai Kualitas Sinyal

Hijau 0 < x < 4 Baik / Kuat

Kuning 4 < x < 6 Sedang / Cukup

Merah 6 < x < 8 Buruk / Lemah

2.10 Jenis Sel Pada Seluler

Dalam perencanaan sel, penentuan jenis/tipe sel yang akan dirancang

terlebih dahulu harus ditentukan dengan memperhatikan tipe daerah lokasi

layanan. Tiap sel mengacu pada satu frekuensi kanal dan masing-masing tidak

boleh berfrekuensi berdekatan atau bahkan sama agar tidak terjadi overlapping

atau interfrensi. Beberapa jenis sel antara lain, Makro cell, Mikrocell, Picocell.

2.10.1 MakroCell

Pada makrocell, antenna BS dapat dikonfigurasi untuk mencapai

ketinggian yang optimal.Jarak sel minimal dalam perencanaan menggunakan

perhitungan makrocell ini adalah 1 km dan biasanya digunakan untuk jari-jari sel

di atas 3 km (Agung Yoke, B). Jenis sel biasanya diaplikasikan untuk daerah rural

dan sub urban karena akan menghasilkan jari-jari sel yang besar. Namun

demikian, implementasi sel ini juga dilakukan untuk daerah urban dengan tujuan

meningkatkan kapasitas trafik dengan menopang sel-sel kecil (cell splitting).Posisi

dari antenna pada makrocell adalah lebih tinggi dari bangunan sekitar.Pada

Gambar 2.2 adalah salah satu contoh dari makro cell.

Gambar 2.2BTS (Base Transceiver Station)

Page 25: BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2 (Ranvier, Sylvain) : = 42,6 + 26 ( ) + 20 ( ) ..... (2.2) Perhitungan nilai pathloss

30

2.10.2 Mikro Cell

Mikrocell adalah sel dengan coverage yang lebih kecil daripada makrocell

dimana umumnya di gunakan di daerah dengan kepadatan pengguna yang tinggi

seperti wilayah pusat perekonomian dan kawasan perumahan.Agar suatu daerah

luas yang padat populasi pengguna dapat dilayani dengan baik, maka daerah

tersebut tidak dapat dilayani hanya dengan makrocell.Daerah yang luas tersebut

harus dibagi menjadi beberapa daerah coverage yang lebih kecil dan trafik

dilayani oleh sel yang lebih kecil, yaitu mikrocell. Dengan pembagian ini, maka

kapasitas channel dapat ditingkatkan sehingga seluruh pengguna dapat dilayani

dengan baik. Salah satu contohmikrocell adalah menara rooftop (Amri, 2013). Ciri

lain dari menari mikrocell ialah daya transmisi yang digunakan tidak terlalu besar

karena wilayah coverage pada mikrocell tidak terlalu jauh, hanya sekitar 1 km.

(abdusajid, 2011). Menara Rooftop kali ini termasuk ke dalam kategori mikro cell,

karena perencanaan ini memakai datadrive testmikro cell yang memiliki coverage

kurang dari 500 m dan ketinggian kurang dari 25 m (Susila, M.N.D, 2014). Pada

Gambar 2.3 adalah salah satu contoh mikro cell yaitu rooftop.

Gambar 2.3 Menara Rooftop

2.10.2.1Menara Rooftop

Menara rooftop adalah menara telekomunikasi yang didirikan di atas

bangunan (Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementrian Pekerjaan Umum).

Menurut (Sudiarta, P.K. 2013)menara rooftop terdiri dari beberapa bagian yaitu:

1. Tower/Menara.

Fungsi dari menara telekomunikasi adalah menepatkan antena pemancar

sinyal untuk memberikan layanan kepada pelanggan di sekitar menara

tersebut.Hal terpenting yang harus dipenuhi untuk pembangunan sebuah

Page 26: BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2 (Ranvier, Sylvain) : = 42,6 + 26 ( ) + 20 ( ) ..... (2.2) Perhitungan nilai pathloss

31

menara adalah penempatan antnna-antena tersebut, dimana dibutuhkan

ketinggian tertentu untuk dipenuhinya syarat memancarkan dan menerima

sinyal.Pada Gambar 2.4 menjelaskan tentang bagian-bagian dari menara

rooftop.

Gambar 2.4 Bagian Menara Rooftop

(Sumber:Sudiarta, P.K, 2013)

2. Shelter.

Shelter adalah kabinet yang di dalamnya terdapat suatu perangkat

transmisi untuk kebutuhan antena pada menara telekomunikasi, dimana

shelter juga berfungsi sebagai pelindung perangkat operator dari

lingkungan luar, yang bisa dilihat pada Gambar 2.5.

Gambar 2.5Shelter menara

3. Antena

Fungsi antena adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal

elektromagnetik, lalu meradiasikannya (Pelepasan energi elektromagnetik

ke udara / ruang bebas).Dan sebaliknya, antena juga dapat berfungsi untuk

menerima sinyal elektromagnetik (Penerima energi elektromagnetik dari

ruang bebas) dan mengubahnya menjadi sinyal listrik.

Page 27: BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2 (Ranvier, Sylvain) : = 42,6 + 26 ( ) + 20 ( ) ..... (2.2) Perhitungan nilai pathloss

32

Gambar 2.6Antenamenara Rooftop

2.10.3 Pico Cell

Peletakan antenna BS untuk picocell biasanya diletakkan didalam ruangan

dengan cakupan area yang kecil untuk menutupi area yang tidak terjangkau oleh

makrocell dan mikrocell.Cakupan picocell hingga 500m.

2.11 Drive Test

Drive test adalah suatu pekerjaan yang bertujuan untuk mengumpulkan

data dari hasil pengukuran kualitas sinyal suatu jaringan. Drive test merupakan

bagian dari proses optimasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas suatu

jaringan dan mengembangkan kapasitas jaringan. (Al Kautsal, 2009). Drive test

dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah mobil dengan kecepatan rendah

yang didalamnya telah dipasang perlengkapan untuk drive test yang bisa dilihat

pada Gambar 2.7. Selain itu pengukuran sinyaljuga dapat dilakukan secara manual

atau walk test yang biasanya dilakukan didalam sebuah bangunan atau area BTS.

Page 28: BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2 (Ranvier, Sylvain) : = 42,6 + 26 ( ) + 20 ( ) ..... (2.2) Perhitungan nilai pathloss

33

Gambar2.7Proses drive test

Untuk melakukan drive test baik dengan mobil ataupun secara manual

diperlukan beberapa perlengkapan yaitu :

1. MS yang didalamnya telah terintegrasi program untuk drive test.

2. Laptop atau netbook yang didalamnya terdapat program khusus untuk

drive test.

3. GPS untuk mengetahui koodinat suatu lokasi.

Fungsi dari kegiatan drive testadalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui kondisi radio suatu BTS

2. Informasi level daya terima, kualitas sinyal terim, mengetahui jarak antara

BTS dan MS, interfrensi, serta melihat proses serta kualitas handover.

3. Dengan adanya hasil pengukuran maka bisa diputuskan apakah keadaan

radio suatu BTS masih layak atau perlu dilakukan suatu perbaikan.

2.11.1 Jenis-Jenis Pengukuran Drive Test

Jenis-jenis pengukuran drive test ada 3 yaitu:

1. Drive TestIdle Mode

Drive test idle mode yaitu untuk mengukur kualitas sinyal yang diterima

MS dalam keadaan idle (tidak melakukan call/sms). Biasanya mode ini

Page 29: BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2 (Ranvier, Sylvain) : = 42,6 + 26 ( ) + 20 ( ) ..... (2.2) Perhitungan nilai pathloss

34

dilakukan hanya untuk mengetahui signal strength suatu area yang

terindikasi low signal/no service.

2. Drive Test Dedicated Mode

Drive test dedicated mode adalah pengukuran kualitas sinyal yang diikuti

dengan pendudukan kanal (long call/ short call ke destination tertentu).

Untuk mengukur dan mengidentifikasi kualitas voice.

3. Drive Test Qos Mode

Drive test qos mode yaitu pengukuran kualitas sinyal diikuti dengan

pendudukan kanal dengan metode call set up dan call end dengan formula

time / command sequence tertentu.

2.11.2 Parameter Drive test

Saat melakukan kegiatan drive test ada beberapa parameter yang harus

diperhitungkan diantaranya (Gultom, Widjaja, 2009) :

1. Broadcast Control Channel (BCCH)

BCCH adalah bagian controlchannel dalam GSM untuk melakukan

pemancaran data network cell lokasi pelanggan dan apa saja cellneighbor

(tetangga). BCCH bersifat downlink dari BTS ke MS saja

2. Absolute Radio Frequency Channel (ARFCN)

ARFCN berfungsi untuk menyederhanakan nilai frekuensi GSM, misalnya

menyebutkan alokasi frekuensi untuk operator A dari kanal 51 sampai 87

dibandingkan 945.2 MHz sampai 952.4. apabila pihak regurator hanya

mengalokasikan frekuensi dalam satuan MHz tapi tidak nomor kanal

ARFCN maka dilakukan maaping frekuensi sendiri MHz ke ARFCN.

3. Cell Global Identity (CGI)

CGI adalah sebuah identitas yang unik dari beberapa cell dalam suatu

jaringan seluler.Sebuah CGI untuk sebuah cell bersifat unik. Tidak

akanada satu CGI yang digunakan oleh dua atau lebih cell yang berbeda.

4. Local Area Code (LAC)

LAC adalah sebuah identitas yang digunakan untuk menunjukkan

kumpulan beberapa cell. Sebuah PLMN tidak boleh menggunakan 1 LAC

Page 30: BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2 (Ranvier, Sylvain) : = 42,6 + 26 ( ) + 20 ( ) ..... (2.2) Perhitungan nilai pathloss

35

yang sama untuk 2 cell group yang berbeda. Sebuah LAC dapat digunakan

dalam 2 atau lebih BSC yang berbeda dengan syarat masih dalam 1 MSC

yang sama. Informasi lokasi LAC terakhir dimana sebuah MS berada akan

disimpan di VLR dan akan diperbaharui apabila MS tersebut bergerak dan

memasuki area dengan LAC yang berbeda.

5. Mobile Country Code (MCC)

MCC adalah identifikasi suatu negara dengan menggunakan 3 digit.Tiga

digit MCC ini merupakan bagian dari format penomoran IMSI, dimana

secara total IMSI terdiri dari 15 digit.

6. Mobile Network Code (MNC)

MNC adalah 2 digit identifikasi yang digunakan untuk mengidentifikasi

sebuah jaringan bergerak. Kombinasi antara MCC dan MNC akan selalu

menghasilkan sebuah kode yang unik di seluruh dunia. MNC ini juga

digunakan di penomoran IMSI.

7. Cell Identity (CI)

CI merupakan identitas sebuah cell dalam jaringan seluler. Dalam sebuah

PLMN, CI yang sama dapat digunakan untuk 2 atau lebih cell yang

berbeda, asalkan dalam LAC yang berbeda.

8. Base Station Identity Code (BSIC)

BSIC berfungsi agar MS dapat membedakan BTS yang menggunakan

frekuensi yang sama.

9. RSL

RSL adalah kuat sinyal penerimaan menyatakan besarnya sinyal yang

diterima pada sisi penerima MS. Nilai RSL merupakan suatu nilai yang

menunjukkan level daya kekuatan sinyal yang ditunjukkan dalam rentang

dBm. Semakin kecil nilai RSL semakin lemah kekuatan sinyal penerimaan

pada MS.

10. RxQual

RxQual yang merupakan tingkat kualitas sinya penerimaan di MS, adalah

kualitas sinyal suara (voice) yang diukur dalam BER.Nlai RxQual ini

berfungsi sebagai penanda kualitas sinyal, apakah sudah bagus atau

Page 31: BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2 (Ranvier, Sylvain) : = 42,6 + 26 ( ) + 20 ( ) ..... (2.2) Perhitungan nilai pathloss

36

belum.Rentang nilai Rx Qual antara 0 – 7 dBm, dimana nilai tersebut

dipengaruhi oleh jumlah BER yang terjadi.Semakin besar nilai RxQual,

maka semakin buruk kualitas sinyalnya.

11. Timing Advance (TA)

TA adalah parameter yang menunjukkan seberapa jauh jarak antara sebuah

MS dengan BTS.

2.12 TEMSInvestigation 8.0.3

TEMSInvestigation 8.0.3 adalah kependekan dari test mobile sistem yang

merupakan salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan drive

test. Pada dasarnya terdiri dari ponsel TEMSmobile phone yang dikendalikan oleh

perangkat lunak pada komputer.Ponsel yang support dengan program TEMS

Investigation 8.0.3 diantaranya adalah SE K800i, K790i, K600i, W600, Z800i,

V800. TEMS memberikan informasi mengenai identitas cell, kode identitas base

station, BCCH, kode negara mobile station, kode jaringan, kode area cell yang

melayanai (serving cell), RSL, RxQual, FER, SQI, Timing Advance (TA),

TxPower, Downlink, Uplink. Pada Gambar 2.8 adalah tampilan interface dari

software TEMS Investigation 8.0.3.

2.13 G-NetTrack Pro

G-NetTrack Pro adalah aplikasi untuk memonitor jaringan dan drive test

pada perangkat yang beroperasi sistem OS Android.Teknologi yang didukung

pada aplikasi G-NetTrack Pro adalah Long Term Evolution (LTE), Universal

Mobile Telecommunication system (UMTS), GSM, CDMA, Evolution Data

Optimized (EVDO). Pengukuran juga bisa dilakukan pada lokasi indoor dan

outdoor. Informasi yang bisa didapatkan dengan menggunakan software G-

NetTrack Pro adalah RSL, RxQual, MCC, MNC, CI, LAC, Time, Langitude,

Latitude, Upload, Download, Tipe jaringan yang digunakan, Operator yang

digunakan. Untuk dapat menggunakan aplikasi G-NetTrack Pro, kita dapat

memeriksa jenis-jenis telepon genggam yang kompatibel pada website

http://www.gyokovsolutions.com/survey/surveyresults.php.

Fitur utama yang dimiliki oleh G-NetTrack Pro adalah :

Page 32: BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2 (Ranvier, Sylvain) : = 42,6 + 26 ( ) + 20 ( ) ..... (2.2) Perhitungan nilai pathloss

37

Pengukuran parameter jaringan nirkabel

Pengukuran Logging di sebuah filelog (Format teks dan KML)

Pengukuran Outdoor dan Indoor

Voice / Data (Upload, Download, Ping) / pengujian SMS

Logging nilai yang terukur dalam teks dan KML file.

Menampilkan nilai-nilai yang dikukur pada tampilan peta.

Menampilkan BTS dan melayanai garis sel di tampilan peta.

Data yang di ukur dengan G-NetTrack Pro dapat di analisis dengan

bantuan alat-alat lain.

Pada Gambar 2.8 adalah tampilan interface dari software TEMS Investigation

8.0.3.

Gambar2.8Tampilan Interface TEMSInvestigation8.0.3

Sumber : Software TEMSInvestigation 8.0.3

Gambar 2.9 adalah tampilan yang dimilki oleh aplikasi G-NetTrackyaitu :

Page 33: BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2 (Ranvier, Sylvain) : = 42,6 + 26 ( ) + 20 ( ) ..... (2.2) Perhitungan nilai pathloss

38

Gambar 2.9Tampilan G-Net Track Pro

Sumber : G-Net TrackPro

2.14 MapInfo ProfessionalV 9.0

MapInfo Professional adalah produk perangkat lunak pemetaan yang

wdiproduksi oleh MapInfo Corporation.MapInfo memiliki kemampuan yang

fleksibel dalam penampilan dan perubahan data. Kemampuan tersebut mencakup :

1. Pembukaan banyak table dalam waktu yang bersamaan.

2. Pengendalian property layer secara individual.

3. Mampu membuat dan memodifikasi peta-peta tematik yang ada.

4. Pencaria infomasi terkait dengan data special.

5. System kendali proyeksi peta dan lain-lain.

Gambar 2.10 adalah tampilan yang dimilki oleh MapInfo Professional V 9.0.

2.15 Google Earth

Google Earth merupakan sebuah program globe virtual yang sebenarnya

disebut Earth Viewer dan dibuat oleh Keyhole, Inc.. Program ini memetakan bumi

dari superimposisi gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelit, fotografi

udara dan globe GIS3D. Tersedia dalam tiga lisensi berbeda(Karch, t.t):

1. Google Earth, sebuah versi gratis dengan kemampuan terbatas;

Page 34: BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2 (Ranvier, Sylvain) : = 42,6 + 26 ( ) + 20 ( ) ..... (2.2) Perhitungan nilai pathloss

39

2. Google Earth Plus, yang memiliki fitur tambahan.

3. Google Earth Pro, yang digunakan untuk penggunaan komersial.

Gambar 2.10Tampilan dari MapInfo Professional V.9.0

2.15.1 PenggunaanGoogle Earth

Salah satu fungsi dari Google Earth adalah untuk memetakan bumi, salah

satunya kawasan yang dilakukan penelitian yaitu kawasan kota Denpasar, Bali,

Indonesia. Gambar 2.11 adalah tampilan kota Denpasar pada Google Earth.

2.16 Sekilas Kota Denpasar Timur

Kecamatan Denpasar timur merupakan sebuah kecamatan di kota

Denpasar serta salah satu perangkat daerah kota Denpasar sebagai pelaksana

teknis kewilayahan yang mempunyai wilayah kerja tertentu sesuai dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2007 tentang Kecamatan dan Peraturan

Daerah Kota Denpasar Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kecamatan dan Kelurahan Kota Denpasar (Denpasar Timur, Denpasar

Kota).Kecamatan Denpasar Timur terdiri dari beberapa Desa yang terdiri

1. Desa Dangin Puri Klod

2. Desa Penatih Dangin Puri

Page 35: BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2 (Ranvier, Sylvain) : = 42,6 + 26 ( ) + 20 ( ) ..... (2.2) Perhitungan nilai pathloss

40

3. Desa Sumerta Kaja

4. Desa Sumerta Kauh

5. Desa Kesiman Penatih

6. Kelurahan Dangin Puri

7. Kelurahan Kesiman

8. Kelurahan Penatih

9. Kelurahan Sumerta

Gambar 2.11Kota Denpasar dari Google Earth

Sumber : Google Earth

2.16.1 Lokasi Menara Rooftop pada Wilayah Denpasar Timur

Gambar lokasi diambil bertujuan untuk memudahkan dalam memudahkan

letak atau titik-titik dari menara Rooftop secara real yang diambil dari Map Info.

Berikut ini penjabaran dan spesifikasi dari menara Rooftop jaringan GSM

1800eksisting yang terdapat di wilayah Denpasar Timur yang ditunjukkan pada

Gambar 2.12 dan Table 2.10.

Keterangan Gambar Lokasi :

1. Titik A dengan Site Name 180048_ProtAKABA yang terletak AKABA

(Akademi Keuangan dan Perbankan) Jln. Raya Puputan No.108 Renon,

Sumerta Kauh. Denpasar Timur, Denpasar, Bali, 80235 merupakan

menara 3 Sektor.

Page 36: BAB II - sinta.unud.ac.id YANUARI... · Ikegami untuk kawasan urban ditentukan dengan Persamaan 2.2 (Ranvier, Sylvain) : = 42,6 + 26 ( ) + 20 ( ) ..... (2.2) Perhitungan nilai pathloss

41

2. Titik B dengan Site Name 180056_ProtTohpati yang terletak di PT.

Tohpati Grafika Utama, Jl. Gatot Subroto Timur No.38, Denpasar Timur,

Denpasar, Bali, merupakan menara 3 Sektor

3. Titik C dengan Site Name 1800329_ProtHangTuahSanur yang terletak di

Jl. Hang Tuah Sanur No.42 Br. Sanur Kaja, Kec. Denpasar Timur,

merupakan menara 3 sektor

Gambar 2.12Lokasi Menara Rooftoop

Berdasarkan Map Info

Tabel 2.10Spesifikasi Menara Rooftop Denpasar Timur

Sumber : PT. CMTECH

NoSite Name Longitude Latitude Frequensi Band

1 180048_ProtAKABA 115.2296901 -8.6733873 1800 GSM

2 180056_ProtTohpati 115.2504751 -8.63480486 1800 GSM

3 1800329_ProtHangTuahSanur 115.25925 -8.674861111 1800 GSM