Bab II Revisi (16 Desember 2014)

17

Click here to load reader

description

Seminar Arsitektur

Transcript of Bab II Revisi (16 Desember 2014)

Page 1: Bab II Revisi (16 Desember 2014)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Desain Interior

II.1.1. Pengertian Desain Interior

Desain interior tidak telepas dari keberadaan ruang arsitektural

sebagai satu dari kebutuhan manusia dalam kehidupannya sebagai

makhluk individu maupun sosial. Desain interior merupakan suatu

keilmuan yang membahas hubungan manusia dengan ruang

arsitektural dan seluruh elemen pendukungnya. Desain interior adalah

karya arsitek atau desainer yang khususnya menyangkut bagian dari

suatu bangunan, bentuk-bentuknya sejalan dengan perkembangan

ilmu dan teknologi yang dalam proses perancangan selalu dipengaruhi

unsur-unsur geografi setempat dan kebiasaan-kebiasaan sosial yang

diwujudkan dalam gaya-gaya tertentu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 346), desain

adalah gagasan awal, rancangan, perencanaan pola susunan, kerangka

bentuk suatu bangunan, motif bangunan, pola bangunan, corak

bangunan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 560),

interior adalah bagian dalam gedung atau ruang, tatanan perabot atau

hiasan di dalam ruang bagian dalam gedung. Bila diartikan, desain

interior adalah gagasan awal yang diperuntukkan bagi suatu ruangan

atau suatu perencanaan dari bagian dalam suatu bangunan sehingga

ruangan tersebut memiliki nilai kehidupan (estetika).

Menurut D. K. Ching, arti desain interior adalah

merencanakan, menata dan merancang ruang-ruang interior dalam

bangunan. Tatanan ruang-ruang interior dapat memenuhi kebutuhan

dasar akan sarana untuk bernaung dan berlindung, menentukan

langkah sekaligus mengatur bentuk aktivitas manusia, memelihara

aspirasi dan mengekspresikan ide-ide yang menyertai segala tindakan

manusia, mempengaruhi penampilan, perasaan dan keperibadian

5

Page 2: Bab II Revisi (16 Desember 2014)

manusia. Oleh sebab itu, maksud dan tujuan desain interior adalah

untuk memperbaiki fungsi, memperkaya nilai estetis dan

meningkatkan aspek psikologis dari ruang interior. Sedangkan arti

desain interior menurut Sachari (ahli desain interior di Indonesia)

adalah profesi yang mengkaji dan mempelajari desain ruang dalam

sebuah bangunan dengan berbagai pendekatan dan pertimbangan baik

fungsi ruang, suasana, elemen estetis, pemilihan material, sosial

budaya serta gaya hidup hingga pertimbangan-pertimbangan teknis

penataan ruang.

Proses desain dalam pengerjaannya tidak selalu menuju ke satu

jawaban yang pasti dan benar, bahkan sering diperoleh lebih dari satu

solusi yang tepat untuk suatu masalah desain. Sebuah desain dianggap

baik dan bagus menurut pendapat perancangnya, kliennya atau orang

lain yang menggunakan desain tersebut karena salah satu dari

beberapa alasan sebagai berikut :

1) Sebuah desain dianggap bagus sebab telah memenuhi

fungsinya dengan baik atau berhasil.

2) Sebuah desain dianggap bagus sebab biaya ekonomis, efisien,

dan tahan lama.

3) Sebuah desain dianggap bagus sebab tampak indah atau secara

estetis menyenangkan.

4) Sebuah desain dianggap bagus sebab dapat menimbulkan

kembali perasaan dan ingatan akan suatu waktu dan tempat

atau dikatakan membawa arti.

Berdasarkan definisi-definisi di atas maka dapat disimpulkan

bahwa desain interior bertujuan untuk menata kehidupan manusia

menjadi lebik baik yang diungkapkan melalui media tata ruang.

Desain interior bertujuan untuk membuat manusia sebagai pemakai

ruang dapat beraktivitas dalam ruangan tersebut dengan efektif dan

merasa nyaman pada ruangan tersebut (Dodsworth, 2009:8). Desain

interior merancang bagian dalam ruangan yang mempertimbangkan

6

Page 3: Bab II Revisi (16 Desember 2014)

mulai dari fungsi ruang, suasana, elemen ruang, pemilihan material,

sosial budaya, gaya hidup hingga pertimbangan teknis penataan ruang

yang bertujuan untuk memperbaiki fungsi dan memperkaya nilai

estetis.

II.1.2. Elemen - Elemen Pembentuk Ruang

Menurut Francis D.K Ching, elemen ruang dalam sebuah bangunan

meliputi 8 hal sebagai berikut :

a. Lantai

Merupakan elemen interior berupa bidang yang datar dan

mempunyai dasar rata yang berfungsi menyangga aktivitas di

dalam ruang berserta perabotnya. Untuk kekuatan lantai, pemilihan

material lantai yang tahan terhadap kelembaban, minyak, dan noda

khususnya digunakan di daerah yang digunakan untuk bekerja/lalu

lalang. Bahan lantai terdiri dari 2 jenis, yaitu :

1. Bahan keras berupa kayu, batu alam, batu bata, marmer, dsb.

2. Bahan lembut berupa karpet, permadani, dsb.

b. Dinding

Dinding adalah unsur pembentuk ruang yang penting untuk setiap

bangunan. Secara tradisional, dinding telah berfungsi sebagai

struktural pemikul lantai di atas permukaan tanah, langit-langit dan

atap. Menjadi muka bangunan. Memberi proteksi dan privasi pada

ruang interior yang dibentuknya (Ching, 1996 : 176).

c. Langit-langit (plafon)

Plafon dapat diartikan sebagai pembatas antara ruang atas (atap)

dengan ruangan bawah. Fungsi utama dari plafon dalam suatu

disain yaitu sebagai penutup bangunan dan menyembunyikan

peralatan-peralatan enginering serta terminal equipment.

Ketinggian langit-langit mempunyai pengaruh besar terhadap skala

ruang. Langit-langit yang tinggi cenderung menjadikan ruang

terasa terbuka, segar dan luas. Dapat juga memberi suasana agung

7

Page 4: Bab II Revisi (16 Desember 2014)

atau resmi, khususnya jika rupa dan bentuknya beraturan. Langit-

langit yang rendah, sebaliknya, mempertegas kualitas ruangnya

dan cenderung menciptakan suasana intim dan ramah (Ching, 1996

: 193).

d. Jendela

Merupakan elemen transisi dari desain interior yang

menghubungkan satu ruang ke ruang lainnya baik bagian dalam

maupun luar, secara fisik dan visual. Ukuran dan orientasi dari

jendela dapat mengendalikan kualitas dan kuantitas cahaya

matahari yang menembus dan menyinari ruang, sedangkan ukuran

jendela berkaitan dengan intensitas penerangan cahaya. (Ching,

1996:208).

e. Pintu

Merupakan jalan masuk yang memungkinkan akses fisik untuk

manusia, perabot dan barang lain untuk keluar masuk bangunan

dan dari satu ruang ke ruang lainnya. (Ching, 1996: 220).

Keberadaan dari pintu juga dapat mengendalikan jalan keluar

masuk cahaya, suara, udara, panas dan dingin. (Ching, 1996:112).

f. Furniture

Furniture (perabot) merupakan elemen utama pengisi ruang.

Berfungsi sebagai penopang kegiatan manusia di dalamnya.

g. Peralatan Lampu

Merupakan dari sistem elektris sebuah bangunan. Berfungsi

sebagai pencahayaan ruang dan membantu untuk memberikan

efek/nuansa tertentu yang diharapkan terjadi dalam suatu desain

ruangan.

h. Elemen Dekoratif

8

Page 5: Bab II Revisi (16 Desember 2014)

Meliputi pengertian akan teori estetika warna, proporsi, tekstur,

keseimbangan dan lain-lain, contohnya antara lain perabot

tambahan, lukisan, patung, ornamen ruang, dan lain sebagainya.

II.1.3. Prinsip Desain Interior

Menurut D.K. Ching, terdapat tujuh prinsip dalam desain interior,

yaitu:

1. Unity and Harmony

Yaitu suatu ruangan dianggap sebagai suatu kesatuan dimana

semua elemen yang ada saling melengkapi dan berkesinambungan

satu dengan yang lainnya sehingga menghasilkan komposisi yang

seimbang.

2. Keseimbangan (Balance)

Keseimbangan berarti tidak “berat” sebelah, tidak terlalu condong

ke sisi sebelah kanan atau kiri atau atas dan sebagainya. Aksen pun

harus memiliki keseimbangan dengan lingkungan sekitarnya.

3. Focal point

Focal point adalah aksen yang menjadi daya tarik ruangan. Focal

point dapat berupa satu objek atau lebih, tetapi tidak semua objek

dapat dijadikan focal point. Misalnya, Focal Point pada ruangan

adalah jendela besar yang ada di ruangan, perapian atau lukisan.

4. Ritme

Dalam desain interior, ritme adalah semua pola pengulangan

tentang visual. Ritme didefinisikan sebagai kontinuitas atau

pergerakan terorganisir.

5. Detail

Detail merupakan sesuatu yang sangat luas dalam sebuah ruangan,

mulai dari pemilihan sakelar, tata cahaya, letak pot bunga dan lain

sebagainya. Pemilihan dan perletakan detail harus benar sehingga

meningkatkan nuansa keseluruhan ruangan.

9

Page 6: Bab II Revisi (16 Desember 2014)

6. Skala dan Proporsi

Kedua prinsip desain ini biasanya berjalan beriringan, karena

keduanya berhubungan dengan ukuran dan bentuk. Misalnya

ukuran kursi tamu dan meja tamu yang seimbang. Apabila mejanya

terlalu tinggi, maka pengguna kursi akan merasa tidak terlalu

nyaman dengan desain meja tersebut.

7. Warna

Warna adalah sesuatu yang memegang peranan penting dalam

menghasilkan nuansa dan mood suatu ruangan. Setiap warna dapat

memberikan kesan berbeda pada ruangan terhadap pengguna yang

masuk ke dalamnya.

Lingkungan fisik tempat kerja bagi manusia dipengaruhi antara lain

oleh :

1) Cahaya

Dalam faktor cahaya, kemampuan mata untuk melihat obyek

dipengaruhi oleh ukuran obyek, derajat kontras antara obyek dan

sekelilingnya, luminensi (brightness), lamanya melihat, serta warna

dan tekstur yang memberikan efek psikologis pada manusia. Mata

diharapkan memperoleh cahaya yang cukup, pemandangan yang

menyenangkan, menenangkan pikiran, tidak silau, dan nyaman.

Pencahayaan yang kurang dapat mengakibatkan kelelahan pada

mata.

2) Kebisingan

Aspek yang menentukan tingkat gangguan bunyi terhadap manusia

adalah lama waktu bunyi terdengar dan intensitasnya. Usaha-usaha

pengurangan kebisingan dapat dilakukan dengan pengurangan

kegaduhan pada sumber, pengisolasian peralatan penyebab

kebisingan, tata akustik yang baik/ memberikan bahan penyerap

suara, memberikan perlengkapan pelindung.

3) Temperatur

10

Page 7: Bab II Revisi (16 Desember 2014)

Temperatur yang terlalu panas akan mengakibatkan cepat

timbulnya kelelahan tubuh, sedangkan temperatur yang terlalu

dingin membuat gairah kerja menurun. Kemampuan adaptasi

manusia dengan temperatur luar adalah jika perubahan temperatur

luar tersebut tidak melebihi 20% untuk kondisi panas dan 35%

untuk kondisi dingin (dari keadaan normal tubuh). Dalam kondisi

normal, temperatur tiap anggota tubuh berbeda-beda. Tubuh

manusia bisa menyesuaikan diri karena kemampuannya untuk

melakukan proses konveksi, radiasi dan penguapan. Suhu yang

cocok untuk kenyamanan manusia adalah 24 – 27° C.

4) Kelembaban

Kelembaban diartikan sebagai banyaknya air yang terkandung

dalam udara, biasanya dinyatakan dalam persentase. Jika udara

panas dan kelembaban tinggi, terjadi pengurangan panas dari tubuh

secara besar-besaran dan denyut jantung makin cepat. Hal ini dapat

menyebabkan manusia yang berada di dalam ruangan tersebut

menjadi tidak nyaman.

5) Warna

Permainan warna dalam desain memberi dampak psikologis bagi

pengamat dan pemakainya, misalnya warna merah memberi kesan

merangsang, kuning memberi kesan luas dan terang, hijau atau biru

memberi suasana sejuk dan segar, gelap memberi kesan sempit,

permainan warna-warna terang memberi kesan luas.

II.2. Tempat Kuliner (Restoran)

II.2.1. Pengertian Tempat kuliner (Restoran)

Berikut ini adalah beberapa pengertian restoran (tempat kuliner)

a. Restoran atau rumah makan adalah tempat menyantap makanan

atau minuman yang disediakan dengan pungutan bayaran yang

tidak termasuk usaha boga (UURI no 34 tahun 2000 tentang

perubahan atas UURI no 18 tahun 1997).

11

Page 8: Bab II Revisi (16 Desember 2014)

b. Restoran berasal dari bahasa latin restaurae dalam bahasa Inggris

berarti a public eating place, yaitu rumah makan atau tempat

makan umum.

c. Restoran merupakan rumah makan yang fungsinya sebagai

penyedia jasa dibidang boga dengan ketentuan dan ciri khas yang

ingin ditampilkan (Marsum,2005:7)

d. Menurut UU RI No. 34 Tahun 2000, Restoran adalah tempat

menyantap makanan dan minuman yang disediakan dengan

dipungut bayaran, tidak termasuk usaha jenis tataboga atau

catering.

Selain menjelaskan tentang pengertian restoran, Marsum membagi

restoran ke dalam 9 tipe berbeda, yaitu:

1. Table d’ hote restaurant adalah suatu restoran yang khusus

menjual makanan menu table d’ hote, dimana restoran ini

menyediakan menu makanan yang lengkap,mulai dari hidangan

pembuka sampai dengan hidangan penutup. Menu setiap

hidangan telah ditentukan harganya masing-masing, dengan

harga yang bervariasi dari tiap menu yang disajikan.

2. Coffee shop atau brasserie adalah suatu restoran yang biasanya

ada pada sebuah hotel, dimana menyediakan berbagai macam

menu bagi setiap tamu yang ada, baik menu makan pagi, makan

siang dan makan malam. Hal ini dimaksudkan agar tamu hotel

tidak perlu pergi ke luar hotel untuk mencari makan, dimana di

dalam hotel telah tersedia tempat makan yang biasanya

penyajiannya dalam bentuk prasmanan secara cepat dan

tentunya dengan harga yang relatif murah.

3. Cafetaria atau café adalah suatu restoran kecil yang

mengutamakan penjualan cake (kue-kue), sandwich (roti isi),

kopi dan teh. Cafe ini biasanya di desain secara apik, agar bisa

dijadikan tempat yang nyaman untuk ngobrol, nogkrong bahkan

12

Page 9: Bab II Revisi (16 Desember 2014)

dijadikan tempat untuk membicarakan bisnis. Selain itu, ada

tambahan hiburan menarik seperti musik yang disediakan cafe

tersebut agar menambah daya tarik bagi para pengunjung.

4. Canteen atau kantin adalah suatu restoran yang biasanya

terdapat pada sebuah gedung kantor, pabrik atau sekolah.

Layaknya seperti restoran lainnya, kantin juga menyajikan menu

yang cukup lengkap dan tentunya dengan harga yang cukup

murah dibandingkan dengan restoran besar lainnya.

5. Dining Room, adalah suatu restoran yang biasanya terdapat pada

sebuah hotel kecil (motel), merupakan tempat yang tidak lebih

ekonomis dari pada tempat makan biasa lainnya. Kelebihan lain

dari dining room ini yaitu tempat makan tidak hanya

disediakan bagi para tamu yang sedang menginap di motel

tersebut saja, tetapi juga terbuka bagi para tamu dari luar yang

ingin menikmati menu makanan yang ada di motel tersebut.

6. Inn Tavern adalah suatu restoran yang tidak berada dalam suatu

kawasan tertentu, melainkan dikelola oleh perorangan sebagai

suatu usaha. Tentu harga makanan disini lebih relatif murah

dibandingkan dengan restoran lainnya.

7. Pizzeria adalah suatu restoran yang didirikan khusus untuk

menjual pizza. Restoran ini sangat tepat bagi para pecinta

makanan khas italia seperti pizza, spagheti, dan makanan khas

italia lainnya.

8. Speciality Restaurant adalah suatu restoran yang khusus

menyediakan makanan khas dari suatu negara, suasana dan

dekorasinya juga disesuaikan dengan ciri dari suatu negara

tersebut. Selain itu, pelayanan yang disediakan berdasarkan tata

cara negara tempat asal makanan spesial tersebut. Contohnya

restoran cina, dimana di restoran ini hanya menyediakan

berbagai macam makanan khas dari negara China saja, suasana

13

Page 10: Bab II Revisi (16 Desember 2014)

restoran dan para pelayannya juga disesuaikan dengan negara

Cina. Selain restoran cina masih banyak lagi restoran dari

negara lainnya seperti Jepang, India, Italia dan sebagainya.

9. Familly Type Restaurant adalah suatu restoran sederhana yang

dikhususkan bagi tamu rombongan suatu keluarga, restoran ini

juga menghidangkan makanan dan minuman dengan harga yang

tidak mahal. Selain itu, restoran tipe ini sangat cocok untuk

acara kumpul dan bercengkrama bersama keluarga besar.

II.2.2. Persyaratan Tempat kuliner (Restoran)

Menurut Marsum (2007;21) Secara garis besarnya kegiatan

didalam sebuah restoran dapat dibagi dalam empat jenis kegiatan yaitu :

a. Dapur, mempersiapkan dan memproduksi hidangan.

b. Ruang makan (dinning area), menawarkan, menjual dan

sekaligus menyajikan hidangan – hidangan yang dimasak oleh

bagian dapur.

c. Bar, menjual minuman beralkohol dan melayani tamu.

d. Kasir, tempat tamu untuk melakukan pembayaran.

II.2.3. Prinsip Dasar Tempat kuliner (Restoran)

Menurut S.K. Memparpostel No.KM. 37/PW, 304/MPPT 86

Tanggal 27 Juni 1996, syarat sebuah rumah makan antara lain:

a. Jumlah tempat duduk sebanding dengan luas ketentuan 1,5 m2 per

tempatduduk.

b. Letak ruang makan berhubungan dengan dapur.

c. Meja dilengkapi dengan asbak dan tempat garam.

d. Meja dilengkapi dengan place mats.

e. Sirkulasi udara memadai dan tersedianya pengatur suhu udara.

f. Tersedia fasilitas bantu untuk pelayanan.

g. Tersedia toilet umum. Toilet pria dan wanita terpisah.

h. Cukup penerangan.

i. Gudang penyimpan bahan makanan terpisah sesuai jenisnya.

14

Page 11: Bab II Revisi (16 Desember 2014)

j. Lantai tidak licin dan dibuat selokan- selokan saluran

pembuangan air yang memadai dan lancar.

k. Terpasangnya alat penghisap dan saluran pembuangan asap dapur

saluran air bersih lancar dan mencukupi.

15