BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP...

14
BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG PT. Indonesia Power UBP Kamojang saat ini telah menerapkan sistem manajemen terpadu, dengan tiga sub sistemnya yang terdiri dari Sistem Manajemen Mutu (ISO 9002), Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001), dan Sistem Manajemen Keamanan dan Keselamatan Kerja. Proses bisnis yang dijalankan sehari hari pun mengacu kepada ketiga sistem tersebut. Sebagaimana dalam Manual Organisasi Sistem Manajemen Terpadu UBP Kamojang (Indonesia Power UBP Kamojang, 2006), proses bisnis perusahaan pada dasarnya terbagi menjadi empat proses sebagai berikut; 1. Proses Pengendalian Sistem, terdiri dari pengendalian dokumen, pengendalian rekaman, audit internal, dan tindakan perbaikan serta pencegahan dan peningkatan. 2. Proses Manajemen, terdiri dari penetapan kebijakan, sasaran dan program, analisa data, tinjauan manajemen serta pengelolaan sumber daya manusia. 3. Proses Realisasi, terdiri dari proses kontrak kinerja dengan kantor pusat PT Indonesia Power, Perencanaan Pencapaian Target Kinerja, Produksi Unit yang terkait dengan Pembelian Pasokan Uap, Proses Niaga yang merupakan penjualan energi listrik kepada penyalur yaitu PLN P3B (Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban). 4. Proses Pendukung, antara lain Proses Pengadaan Barang dan Jasa, Proses Pemeliharaan, Proses Pengelolaan Komunikasi dan Informasi, Proses Administrasi, Proses Laboratorium/Kimia, Proses Pemantauan dan Pengukuran, Proses Pengelolaan Keamanan, dan Proses Pengelolaan Sarana Umum. Adapun tahapantahapan dalam proses bisnis di atas dapat digambarkan sebagaimana di bawah ini.

Transcript of BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP...

Page 1: BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP …digilib.itb.ac.id/files/disk1/542/jbptitbpp-gdl-ariefsyafa-27097-3... · K3) di PT Indonesia Power UBP Kamojang diidentifikasi, dievaluasi

BAB II 

PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG 

 

PT.  Indonesia  Power  UBP  Kamojang  saat  ini  telah menerapkan  sistem manajemen 

terpadu, dengan  tiga  sub  sistemnya  yang  terdiri dari  Sistem Manajemen Mutu  (ISO 

9002), Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001), dan Sistem Manajemen Keamanan 

dan Keselamatan Kerja. Proses bisnis yang dijalankan sehari hari pun mengacu kepada 

ketiga sistem tersebut.  

 

Sebagaimana  dalam Manual Organisasi  Sistem Manajemen  Terpadu UBP Kamojang 

(Indonesia  Power  UBP  Kamojang,  2006),  proses  bisnis  perusahaan  pada  dasarnya 

terbagi menjadi empat proses sebagai berikut;  

1. Proses  Pengendalian  Sistem,  terdiri  dari  pengendalian  dokumen,  pengendalian 

rekaman, audit internal, dan tindakan perbaikan serta pencegahan dan peningkatan. 

2. Proses Manajemen, terdiri dari penetapan kebijakan, sasaran dan program, analisa 

data, tinjauan manajemen serta pengelolaan sumber daya manusia. 

3. Proses  Realisasi,  terdiri  dari  proses  kontrak  kinerja  dengan  kantor  pusat  PT 

Indonesia  Power,  Perencanaan  Pencapaian  Target  Kinerja,  Produksi  Unit  yang 

terkait dengan Pembelian Pasokan Uap, Proses Niaga yang merupakan penjualan 

energi  listrik  kepada  penyalur  yaitu  PLN  P3B  (Penyaluran  dan  Pusat  Pengatur 

Beban). 

4. Proses  Pendukung,  antara  lain  Proses  Pengadaan  Barang  dan  Jasa,  Proses 

Pemeliharaan, Proses Pengelolaan Komunikasi dan Informasi, Proses Administrasi, 

Proses  Laboratorium/Kimia,  Proses  Pemantauan  dan  Pengukuran,  Proses 

Pengelolaan Keamanan, dan Proses Pengelolaan Sarana Umum. 

 

Adapun tahapan‐tahapan dalam proses bisnis di atas dapat digambarkan sebagaimana 

di bawah ini. 

Page 2: BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP …digilib.itb.ac.id/files/disk1/542/jbptitbpp-gdl-ariefsyafa-27097-3... · K3) di PT Indonesia Power UBP Kamojang diidentifikasi, dievaluasi

14

 

Gambar 2.1. Proses Bisnis PT Indonesia Power UBP Kamojang berdasar Sistem Manajemen Terpadu 

Keuangan

Page 3: BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP …digilib.itb.ac.id/files/disk1/542/jbptitbpp-gdl-ariefsyafa-27097-3... · K3) di PT Indonesia Power UBP Kamojang diidentifikasi, dievaluasi

15

2.1. Proses Pengendalian Sistem 

2.1.1. Proses Pengendalian Dokumen 

Proses  pengendalian  dokumen  akan  dilakukan  untuk  memberikan  jaminan  agar 

dokumen‐dokumen yang ada di PT Indonesia Power UBP Kamojang yang digunakan 

dalam penerapan sistem manajemen terpadu selalu terjamin isinya, keabsahannya dan 

distribusinya sesuai dengan persyaratan yang ada.  

 

2.1.2. Proses Pengendalian Rekaman 

Proses  pengendalian  rekaman  akan  dilakukan  untuk  memberikan  jaminan  agar 

rekaman‐rekaman yang mampu menunjukkan keefektifan sistem manajemen terpadu 

terhadap persyaratan yang ada mampu dipenuhi. 

 

2.1.3. Proses Audit Internal 

Unit  bisnis  pembangkitan  kamojang  menetapkan  dan  memelihara  program  dan 

prosedur audit sistem secara berkala minimum dua kali dalam setahun, dalam rangka :  

• Menentukan sistem manajemen UBP Kamojang sesuai dengan pengaturan yang 

direncanakan  untuk  sistem  dan  persyaratan,  telah  ditetapkan  dan  dipelihara 

dengan benar, dan peluang untuk peningkatan berkelanjutan, bila ada. 

• Memberikan informasi hasil‐hasil audit kepada manajemen. 

 

Program  audit  sistem  manajemen  mencakup  jadwal  audit,  ditetapkan  berdasarkan 

pada  pengaruh  kesesuaian  sistem  dan mempertimbangkan  hasil  audit  sebelumnya. 

Audit sistem dilaksanakan minimum sekali dalam enam bulan.  

 

2.1.4. Proses Tindakan Perbaikan, Pencegahan dan Peningkatan 

Segala  proses  atau  kegiatan  yang  berpotensi  terjadi  ketidaksesuaian  harus 

diidentifikasi  dan  dilakukan  tindak  lanjut  untuk  dilakukan  pencegahan.  Apabila 

terjadi ketidaksesuaian harus  segera dilakukan  identifikasi dan menganalisa masalah 

untuk  dilakukan  tindakan  perbaikan. Apabila  terjadi  kejadian  yang  bersifat  darurat 

harus segera dilakukan penanganan yang sesuai untuk mengurangi dampak kerugian 

Page 4: BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP …digilib.itb.ac.id/files/disk1/542/jbptitbpp-gdl-ariefsyafa-27097-3... · K3) di PT Indonesia Power UBP Kamojang diidentifikasi, dievaluasi

16

yang ditimbulkan Hal‐hal yang mencakup kegiatan  ini antara  lain: Kecelakaan kerja; 

Pencemaran lingkungan; Tumpahan bahan kimia dan B3; Kejadian darurat mencakup: 

black out, kebakaran, gempa bumi, gunung meletus dsb; Kelainan unit atau kerusakan 

unit; Temuan audit;  Komplain dari P3B dan atau Masyarakat sekitar. 

 

Proses  tindakan perbaikan dan pencegahan akan  selalu dilakukan oleh PT  Indonesia 

Power UBP Kamojang  dalam  rangka  perbaikan  berkelanjutan  terhadap  sistem  yang 

diterapkan agar selalu mampu memberikan kesesuaian pada persyaratan.  

 

2.2. Proses Manajemen 

2.2.1. Proses Penetapan Kebijakan, Sasaran, dan Program 

2.2.1.1. Kebijakan Perusahaan 

Sebagai  tekad  bersama dalam  penerapan  Sistem Manajemen Terpadu, maka General 

Manager PT Indonesia Power UBP Kamojang menetapkan Kebijakan Perusahaan yang 

mencakup aspek mutu, lingkungan dan K3. Kebijakan Perusahaan ini disosialisasikan 

kepada  seluruh  pegawai  PT  Indonesia  Power  UBP  Kamojang  melalui  media 

komunikasi  internal  yang  tersedia  atau  terbuka  untuk  umum  di  lingkungan  PT 

Indonesia Power UBP Kamojang dan pihak  terkait  lainnya. Kebijakan Perusahaan  ini 

akan ditinjau ulang minimal 1 (satu) tahun sekali. Agar supaya Kebijakan Perusahaan 

dapat  diterapkan  pada  aktifitas  sehari‐hari,  maka  dibuatkan  kerangka  kerja  yang 

tertuang dalam sasaran organisasi ( target kinerja, lingkungan dan K3). 

 

2.2.1.2. Sasaran Organisasi dan Program 

Aspek yang penting bagi organisasi (proses, produk, lingkungan dan bahaya potensial 

K3)  di  PT  Indonesia  Power  UBP  Kamojang  diidentifikasi,  dievaluasi  dan  diseleksi 

hingga  hasilnya  dapat  digunakan  sebagai  bahan  masukan  untuk  dibuatkan 

pengendalian  (sebagai  sasaran  organisasi  dan  program manajemen)  yang  berkaitan 

dengan  aspek penting. Program Manajemen Lingkungan dan K3  ini menjadi bagian 

dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan  (RKAP) yang dibuat setiap  tahun. RKAP 

ini  ditetapkan  sebagai  dasar  dalam  melaksanakan  kegiatan  operasional  yang 

Page 5: BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP …digilib.itb.ac.id/files/disk1/542/jbptitbpp-gdl-ariefsyafa-27097-3... · K3) di PT Indonesia Power UBP Kamojang diidentifikasi, dievaluasi

17

mencakup  seluruh  anggaran  perusahaan.  Pencapaian  RKAP  ini  dievaluasi  setiap 

triwulan. Termasuk dalam kegiatan  ini adalah penambahan prasarana/instalasi baru. 

Jika  ada  penambahan  prasarana  atau  instalasi  baru,  terlebih  dahulu  diidentifikasi 

tingkat  resiko  yang  terjadi  untuk  dilakukan  pengelolaan  yang  sesuai  dan  menjadi 

bagian dalam program organisasi.  

 

2.2.2. Proses Tinjauan Manajemen 

Minimal  2  kali  sekali  setelah  dilaksanakannya  audit  internal,  General Manager  PT 

Indonesia  Power UBP  Kamojang melakukan  evaluasi  secara  keseluruhan mengenai 

kinerja sistem. Evaluasi ini dihadiri oleh wakil manajemen, seluruh manajer dan ketua 

auditor internal serta perwakilan dari karyawan. Adapun agenda yang dibahas adalah: 

1.  Hasil audit internal maupun eksternal 

2.   Umpan balik pelanggan 

3.   Kinerja proses, kesesuaian produk, kinerja lingkungan dan K3 

4.   Status tindakan perbaikan dan pencegahan yang terakhir 

5.   Tindak lanjut Tinjauan Manajemen sebelumnya 

6.   Perubahan yang dapat mempengaruhi Sistem Manajemen Terpadu dan/atau 

Kebijakan Perusahaan. 

7.   Saran‐saran perbaikan dari pihak‐pihak terkait 

8.   Data kecelakaan kerja, insiden/nearmiss, penyakit akibat kerja dsb 

9.   Laporan pencapaian program manajemen yang meliputi RKAP, lingkungan 

dan K3 

10. Laporan P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan & Kesehatan Kerja), dsb. 

 

Hasil Tinjauan Manajemen harus mencakup keputusan dan  tindakan yang berkaitan 

dengan: 

1.  Perbaikan  pada  keefektifan  Sistem  Manajemen  Terpadu  dan  proses 

prosesnya. 

 

Page 6: BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP …digilib.itb.ac.id/files/disk1/542/jbptitbpp-gdl-ariefsyafa-27097-3... · K3) di PT Indonesia Power UBP Kamojang diidentifikasi, dievaluasi

18

2.   Perbaikan  pada  produk,  prasarana  dan  proses  yang  berkaitan  dengan 

persyaratan pelanggan dan pihak terkait. 

3.   Sumberdaya yang diperlukan. 

Tinjauan  Manajemen  ini  harus  dicatat  dan  disosialisasikan  pada  seluruh  personel 

melalui email, Kamojang Knowledge Centre (KKC) atau papan pengumuman. 

 

2.2.3. Proses Pengelolaan Sumber Daya Manusia 

2.2.3.1. Tanggung Jawab dan Wewenang 

Proses pengelolaan SDM dilakukan untuk membina dan mengembangkan SDM yang 

ada.  Setiap  personel  yang  bekerja  di  PT  Indonesia  Power UBP  Kamojang memiliki 

tanggung jawab dan wewenangnya sesuai dengan jabatan yang diembannya. Personel 

harus  memahami  tanggung  jawab  dan  wewenangnya.  Tanggung  jawab  dan 

wewenang  ini  disosialisasikan  melalui  media  KKC.  Disamping  itu  peran  serta 

tanggung  jawab masing‐masing personel  secara  langsung  (baik yang mengacu pada 

mutu, lingkungan dan K3) didokumentasikan dalam prosedur dan instruksi kerja yang 

ada.  

 

2.2.3.2. Kompetensi Personel 

Penetapan kemampuan yang diperlukan seluruh personel di PT Indonesia Power UBP 

Kamojang  dinyatakan  pada  uraian  jabatan.  Kemampuan  ini  ditetapkan  atas  dasar: 

Pendidikan,  Pengalaman  kerja,  Keterampilan,  dan  Pelatihan.  Apabila  terjadi 

kesenjangan  antara  kompetensi  yang  dimiliki  oleh masing masing  personel  dengan 

persyaratan  jabatan  yang  dimiliki,  maka  Manajer  terkait  bersama  Manajer  SDM 

menetapkan program pengembangan bagi personel dalam bentuk pelatihan. Program 

pelatihan  ini  untuk  memastikan  bahwa  semua  personel  yang  kegiatannya 

menimbulkan dampak pada keseluruhan aspek penting organisasi (mutu, lingkungan, 

K3,  value dan  lain  sebagainya)  telah memperoleh pelatihan pelatihan yang memadai 

sehingga menyadari pentingnya: 

1.   Pemahaman Kebijakan Organisasi dalam pekerjaan sehari‐hari 

2.   Dampak penting dari pekerjaannya pada kebijakan perusahaan 

Page 7: BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP …digilib.itb.ac.id/files/disk1/542/jbptitbpp-gdl-ariefsyafa-27097-3... · K3) di PT Indonesia Power UBP Kamojang diidentifikasi, dievaluasi

19

3.   Peran serta mereka dalam menjunjung tinggi kode etik perusahaan. 

4.   Resiko yang ditimbulkan dari penyimpangan penerapan prosedur, instruksi 

kerja. 

 

2.2.3.3. Wakil Manajemen 

General Manager PT Indonesia Power UBP Kamojang menunjuk Wakil Manajemen atau 

Management Representative (MR) yang mempunyai tugas antara lain : 

• Melakukan  pengendalian  dan  pemeliharaan  terhadap  garis  –  garis  besar 

Kebijakan Organisasi  serta dalam  rangka mencapai  tujuan dan  sasaran Sistem 

Manajemen Terpadu. 

• Membuat jadwal dan melakukan implementasi terhadap review manajemen dan 

audit internal terhadap Kebijakan Organisasi serta tujuan, sasaran dan program. 

• Melakukan fungsi koordinasi terhadap pelaksanaan review manajemen. 

• Dalam kapasitasnya sebagai wakil manajemen, MR memegang tanggung jawab 

tertinggi dalam menyelesaikan permasalahan yang menyangkut bidang mutu, 

lingkungan dan K3. 

• Memberikan  laporan  terhadap General Manager akan review manajemen selama 

pelaksanaan Sistem Manajemen Terpadu.  

• Melakukan  evaluasi  terhadap  pelaksanaan  program  peningkatan  secara 

berkelanjutan (continually improvement) dalam Sistem Manajemen Terpadu. 

• Melakukan  pembaharuan  terhadap  seluruh  dokumentasi  (Manual,  Prosedur, 

SOP  dan  Formulir)  yang  disesuaikan  dengan  kondisi  yang  ada  serta 

mendokumentasikannya, termasuk mendokumentasikan undang – undang dan 

peraturan – peraturan pemerintah yang relevan.  

• Melakukan  sosialisasi  kepada  semua  karyawan  PT  Indonesia  Power  UBP 

Kamojang  agar  meningkatkan  kepeduliannya  terhadap  penerapan  Sistem 

Manajemen Terpadu, termasuk diantaranya pencapaian kontrak kinerja unit. 

 

Dalam pelaksanaannya, Management Representative dibantu oleh Tim Sekretariat Sistem 

Manajemen  Terpadu.  Penunjukan  Management  Representative  dan  Tim  Sekretariat 

Page 8: BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP …digilib.itb.ac.id/files/disk1/542/jbptitbpp-gdl-ariefsyafa-27097-3... · K3) di PT Indonesia Power UBP Kamojang diidentifikasi, dievaluasi

20

dinyatakan  melalui  Surat  Keputusan  General  Manajer  PT  Indonesia  Power  UBP 

Kamojang. 

 

2.2.4. Proses Analisa Data 

Untuk  mengetahui  kinerja  sistem,  Unit  Bisnis  Pembangkit  Kamojang  senantiasa 

memastikan kelengkapan data dan keakuratan data yang disajikan. Data‐data tersebut 

diolah dengan menggunakan teknik statistik yang sesuai. Hasil‐hasil pengolahan data 

kemudian  dianalisa  untuk  meninjau  tingkat  kesesuaiannya.  Hasil  analisa  data  ini 

sekurang‐kurangnya dibahas dalam rapat tinjauan manajemen. Proses analisa data ini 

mencakup  antara  lain:  Hasil  kepuasan  pelanggan,  Kinerja  mesin  operasi,  Hasil 

pencapaian sasaran kinerja, Data kecelakaan kerja, Data pemantauan dan pengukuran 

lingkungan dan K3, Kinerja pemasok, Komplain masyarakat, dan Hasil produksi listrik. 

 

2.3. Proses Realisasi Produk 

2.3.1. Proses Kontrak Kinerja 

Kontrak kinerja merupakan pernyataan mengenai kesanggupan unit pembangkit PT 

Indonesia  Power  UBP  Kamojang  terhadap  pencapaian  sasaran  perusahaan  dalam 

jangka waktu  satu  tahun. Kontrak  kinerja  ini  disepakati  antara GM UBP Kamojang 

dengan Direksi PT  Indonesia Power. Penandatanganan kontrak kinerja dilaksanakan 

setiap satu tahun sekali.  

 

Kontrak  kinerja  tersebut  akan  sangat  terkait  dengan  Keputusan  Direksi  nomor 

30.K/010/ IP/ 2005 tentang Tata Cara Penilaian Kinerja Unit Bisnis Pada  PT. Indonesia 

Power. Di dalam keputusan tersebut unit yang diwakili oleh GM akan dinilai berdasar 

empat  aspek penilaian  yaitu  : Aspek Kinerja Operasional, Aspek Kinerja Keuangan, 

Aspek  Kinerja  Tata  Kelola,  dan  Aspek  Stakeholder  Benefit.  Setiap  aspek  memiliki 

indikator sebagaimana dalam tabel berikut. 

 

 

 

Page 9: BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP …digilib.itb.ac.id/files/disk1/542/jbptitbpp-gdl-ariefsyafa-27097-3... · K3) di PT Indonesia Power UBP Kamojang diidentifikasi, dievaluasi

21

Tabel 2.1. Indikator Kinerja Unit Bisnis Pembangkitan 

Kinerja Operasional : 1. Pelayanan Kepada Pelanggan 

• EAF, POF, EFOR, SOF dan SFF       2. Peningkatan Efisiensi  

• Efisiensi Thermal dan Pemakaian Sendiri 

3. Peningkatan Kreatifitas • Hasil Pengembangan Usaha dan Hasil Karya Inovasi 

4. Realisasi Pemeliharaan 

Kinerja Tatakelola : 1. Ketaatan Terhadap Peraturan 2. Penugasan dari Manajemen : 

• Pelaksanaan Diklat, Ketepatan & Keakuratan Laporan, serta Pelaksanaan Hasil Rakor 

3. Pemanfaatan Aplikasi     

Kinerja Keuangan : 1. Kas Maksimum  2. Inventory Turnover 3. Efisiensi Biaya Kepegawaian 4. Efisiensi Biaya Administrasi 5. Harga Pokok Penyediaan Listrik 

Stakeholder Benefit : 1. Kepuasan Stakeholder 2. Pelaksanaan Community Development 3. Pengelolaan Lingkungan dan 

Keselamatan & Kesehatan Kerja  

  

2.3.2. Proses Perencanaan Kapasitas Produksi 

Perencanaan  kapasitas meliputi  perencanaan  terhadap  kemampuan masing masing 

unit pembangkit (MW) yang dinyatakan dalam Rencana Daya Mampu (RDM). 

 

2.3.3. Proses Pembelian Pasokan Uap 

Proses  pembelian  Uap  untuk  produksi  dilakukan  oleh  PT  Indonesia  Power  UBP 

Kamojang  yang  berkewajiban  menerima  dan  memantau  pemakaian  uap  dan 

melaporkan  kepada  PT  Indonesia  Power  Kantor  Pusat.  Apabila  terdapat 

ketidaksesuaian pada uap yang diterima segera dilaporkan pada Pihak Pertamina. 

 

2.3.4. Proses Operasi Unit 

Proses produksi adalah proses operasi dan menjaga keandalan unit pembangkit untuk 

menghasilkan  energi  listrik.  Dalam  mengoperasikan  peralatan  untuk  pembangkit 

berpedoman pada  Instruksi Kerja  (ISK) yang berlaku. Personel yang memasuki  area 

pengoperasian unit harus menggunakan APD yang sesuai.  

 

 

 

Page 10: BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP …digilib.itb.ac.id/files/disk1/542/jbptitbpp-gdl-ariefsyafa-27097-3... · K3) di PT Indonesia Power UBP Kamojang diidentifikasi, dievaluasi

22

2.3.5. Proses Niaga 

Kegiatan yang  tercakup disini adalah proses penghitungan kWH, dimana setiap hari 

dilakukan komunikasi dengan PT PLN (Persero) P3B perihal pencapaian tenaga listrik 

yang  dihasilkan. Hasil  rekapitulasi  kWH  listrik  yang  dihasilkan  pada  setiap  bulan 

dikirim ke PT PLN (Persero) P3B melalui PT Indonesia Power. 

 

2.4. Proses Pendukung 

2.4.1. Proses Pemeliharaan 

Untuk  menunjang  kehandalan  unit  pembangkit  kamojang  ditetapkan  proses 

pemeliharaan  yang  meliputi  proses  perencanaan,  pengorganisasian,  pelaksanaan, 

pengendalian  dan  evaluasi  serta  membuat  laporan  terhadap  hasil  pelaksanaan 

pemeliharaan. Kegiatan pemeliharaan dilakukan untuk seluruh prasarana dan fasilitas 

yang ada di Unit Bisnis Kamojang.  

 

Perencanaan  pemeliharaan  meliputi  rencana  pemeliharaan  preventive,  rencana 

pemeliharaan predictive, dan rencana detail inspeksi. Pembuatan rencana pemeliharaan 

ini dilakukan dengan berpedoman pada buku maintenance manual. Termasuk di dalam 

pekerjaan ini adalah overhaul, pemeliharaan rutin, periodik dan pemeliharaan khusus 

terhadap  alat  ukur  dan  peralatan  yang  dimiliki  oleh  PT  Indonesia  Power  UBP 

Kamojang. 

 

Proses  pengendalian  pemeliharaan  didukung  dengan  menggunakan  program 

PROHAR dan mengacu pada  ISK yang  ada.  Selama proses pemeliharaan dilakukan 

harus dipastikan penggunaan APD yang sesuai, pengamanan prasarana dan material 

yang  sesuai  untuk  mencegah  timbulnya  ketidaksesuaian  (kecelakaan  kerja  dan 

pencemaran).  Dalam  pelaksanaan  pekerjaan  pengendalian  pemeliharaan  dilakukan 

dengan dokumen yang ada di bagian pemeliharaan. 

 

 

 

Page 11: BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP …digilib.itb.ac.id/files/disk1/542/jbptitbpp-gdl-ariefsyafa-27097-3... · K3) di PT Indonesia Power UBP Kamojang diidentifikasi, dievaluasi

23

2.4.2. Proses Pemantauan dan Pengukuran 

Segala  aktivitas  yang mempengaruhi  sistem  senantiasa  dipantau  untuk memastikan 

kesesuaian dan kinerja organisasi  secara keseluruhan. Adapun proses yang dipantau 

antara lain: 

 

2.4.2.1. Pengukuran Kepuasan Pelanggan 

Pelanggan PT Indonesia Power UBP Kamojang adalah P3B. PT Indonesia Power UBP 

Kamojang akan selalu berusaha meningkatkan efektifitas Sistem Manajemen Terpadu 

dengan  selalu menjaga dan meningkatkan kepuasan pelanggan melalui peningkatan 

pencapaian kontrak kinerja. Proses komunikasi dengan pelanggan dilakukan dengan 

cara  sebagai berikut;  secara  langsung, yaitu  terkait dengan pengaturan beban  sehari‐

hari  yang  dilakukan  antar  operator;  dan  secara  tidak  langsung,  yaitu  dalam  hal 

pembuatan kontrak pemasokan  listrik,  tingkat kepuasan pelanggan dilakukan dalam 

bentuk rapat bersama dimana PT Indonesia Power UBP Kamojang diwakilkan oleh PT 

Indonesia Power Kantor Pusat. 

 

Salinan  hasil  kesepakatan  kontrak  pasokan  listrik,  tingkat  kepuasan  pelanggan  dan 

keluhan‐keluhan dari PT Indonesia Power Kantor Pusat diterima oleh General Manager 

PT  Indonesia Power UBP Kamojang untuk dilakukan  tindak perbaikan  sebagaimana 

mestinya. 

 

2.4.2.2. Pemantauan Proses Produksi 

Untuk menjaga  proses  operasi  berjalan  sesuai  dengan  perencanaan maka  dilakukan 

pemantauan operasi yang dilakukan oleh Main Control Room, pemantauan dilakukan 

dalam  waktu  yang  terencana.  Kriteria  pemantauan  dan  pengukuran  produk  dan 

proses  tertuang  dalam  lembaran  logsheet.  Apabila  hasil  pengamatan melebihi  batas 

kriteria  yang  telah  ditentukan  tersebut maka diidentifikasikan  sebagai  produk  yang 

tidak  sesuai,  dan  dilakukan  tindakan  perbaikan  yang  mengacu  kepada  proses 

pemeliharaan. 

 

Page 12: BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP …digilib.itb.ac.id/files/disk1/542/jbptitbpp-gdl-ariefsyafa-27097-3... · K3) di PT Indonesia Power UBP Kamojang diidentifikasi, dievaluasi

24

2.4.2.3. Pemantauan Lingkungan dan Keselamatan Kerja 

Pemantauan  lingkungan  dan  K3  meliputi  perekaman  informasi  untuk  mengetahui 

kinerja, pengendalian operasional yang berkaitan dengan lingkungan dan K3.  

 

2.4.3. Proses Administrasi 

Proses  administrasi  dan  kesekretariatan  dilakukan  untuk mengelola  surat  surat  dan 

file‐file administrasi  lainnya. Pelaksanaan pekerjaan administrasi dan kesekretariatan 

dilakukan dengan panduan TLSK. 

 

2.4.4. Proses Laboratorium/Kimia 

Kegiatan di laboratorium dilakukan selain untuk memastikan mutu bahan bahan kimia, 

dan  bahan‐bahan  proses  sesuai  dengan  kriteria  yang  ditetapkan.  Personel  yang 

melaksanakan  kegiatan  laboratorium  harus  menggunakan  APD  yang  sesuai  dan 

menanggulangi dampak pencemaran yang terjadi.  

 

2.4.5. Proses Pengelolaan Keamanan 

Proses  pengamanan  dilakukan  untuk  memberikan  jaminan  keamanan  terhadap 

instalasi unit pembangkit dari gangguan kejahatan yang mungkin terjadi. Pelaksanaan 

pekerjaan pengamanan menitikberatkan pada koordinasi pengamanan area, ketertiban 

dan  kesiagaan  terhadap  segala  gangguan  keamanan  baik  yang  berasal  dari  dalam 

maupun dari luar. 

 

2.4.6. Proses Pengadaan Barang dan Jasa 

Proses  ini  dilakukan  untuk memenuhi  kebutuhan  barang  dan  jasa  untuk  kegiatan 

bisnis  UBP  Kamojang.  Dalam  proses  tersebut  telah  ditetapkan  ketentuan  terkait 

dengan  spesifikasi mutu, proses, dokumen, dan kriteria penerimaan barang dan  jasa 

termasuk aspek lingkungan dan K3. Setiap supplier/vendor pengadaan barang berupa 

bahan  kimia/B3  wajib  melampirkan MSDS  (Material  Safety  Data  Sheet)  yang  sesuai 

dengan  spesifikasi  bahan  kimia/B3  yang  dikirim.  Termasuk  dalam  kegiatan  ini 

penanganan barang yang telah diterima di gudang sampai dengan digunakan.  

Page 13: BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP …digilib.itb.ac.id/files/disk1/542/jbptitbpp-gdl-ariefsyafa-27097-3... · K3) di PT Indonesia Power UBP Kamojang diidentifikasi, dievaluasi

25

2.4.7. Proses Pengelolaan Komunikasi dan Informasi 

UBP Kamojang menetapkan metode  proses  komunikasi  internal  pada  seluruh  level 

dan  fungsi Unit Bisnis  serta untuk menerima, mendokumentasikan dan menanggapi 

komunikasi dari pihak  terkait yang relevan dengan sistem di perusahaan. Organisasi 

senantiasa mempertimbangkan proses komunikasi yang efektif untuk menindaklanjuti 

segala  masukan,  masalah,  keluhan  dan  saran‐saran  dari  pihak  internal  maupun 

eksternal.  Salah  satu  bentuk  komunikasi  yang  dijalankan  di  Unit  Bisnis  Kamojang 

adalah  dalam  bentuk  rapat,  terdiri  dari Rapat Manajemen, Rapat Koordinasi, Rapat 

Bulanan, Rapat Triwulan dan Rapat Insidentil.  

 

2.4.8. Proses Pengelolaan Sarana Umum 

Pengelolaan  sarana  umum  di  PT  Indonesia  Power  UBP  Kamojang  terkait  dengan 

adanya penggunaan sarana dan atau  fasilitas yang dimiliki oleh PT  Indonesia Power 

UBP  Kamojang  oleh  pihak  internal  maupun  eksternal.  Sarana  dan  atau  fasilitas 

tersebut  dapat  berupa  benda  bergerak  ataupun  benda  tidak  bergerak.  Pengelolaan 

sarana  umum  termasuk  juga  dimaksudkan  untuk  memberikan  pelayanan  demi 

kesejahteraan  pegawai.  Termasuk  sarana  umum  adalah  kendaraan  dinas  yang 

keberadaannya sangat mendukung kesejahteraan karyawan. 

Page 14: BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP …digilib.itb.ac.id/files/disk1/542/jbptitbpp-gdl-ariefsyafa-27097-3... · K3) di PT Indonesia Power UBP Kamojang diidentifikasi, dievaluasi