BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja...

62
15 BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI PENDIDIKAN KRISTEN II.1. Pendidikan Remaja-Pemuda Kristen II.1.1. Perkembangan Psikologi Remaja Pemuda a. Perkembangan Psikologi Remaja Masa remaja merupakan masa yang rentan akan berbagai masalah. Masa remaja juga merupakan masa kebimbangan. Oleh karenanya, remaja harus mendapatkan pendidikan yang memadai dari berbagai pihak. Bakir dan Suryanto mendefinisikan “remaja” : usia mulai dewasa” 1 Nuhamara berpendapat bahwa masa remaja adalah masa yang amat meresahkan di dalam kehidupan seseorang karena pada masa ini seseorang mengalami perubahan baik secara fisik maupun perubahan-perubahan yang lain dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Dengan perubahan yang sedang dialami, maka banyak dari remaja yang mengalami kesulitan dan terkadang mereka menderita karena ketidakmampuan dalam mengatasi tekanan-tekanan dan tuntutan-tuntutan masa remaja”. 2 1 R.Suyoto Bakir dan Sigit Suryanto,Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Tangerang:Karisma Publishing Group,2009),480 2 Daniel Nuhamara, Pendidikan Agama Kristen Remaja.(Bandung:Jurnal Info Media,2008), 10-11

Transcript of BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja...

Page 1: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

15

BAB II

PENDIDIKAN REMAJA – PEMUDA

DAN

FONDASI PENDIDIKAN KRISTEN

II.1. Pendidikan Remaja-Pemuda Kristen

II.1.1. Perkembangan Psikologi Remaja Pemuda

a. Perkembangan Psikologi Remaja

Masa remaja merupakan masa yang rentan akan berbagai masalah. Masa

remaja juga merupakan masa kebimbangan. Oleh karenanya, remaja harus

mendapatkan pendidikan yang memadai dari berbagai pihak. Bakir dan

Suryanto mendefinisikan “remaja” : usia mulai dewasa”1

Nuhamara berpendapat bahwa masa remaja adalah masa yang amat

meresahkan di dalam kehidupan seseorang karena pada masa ini seseorang

mengalami perubahan baik secara fisik maupun perubahan-perubahan yang lain

dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Dengan perubahan yang sedang

dialami, maka banyak dari remaja yang mengalami kesulitan dan terkadang

mereka menderita karena ketidakmampuan dalam mengatasi tekanan-tekanan

dan tuntutan-tuntutan masa remaja”.2

1 R.Suyoto Bakir dan Sigit Suryanto,Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Tangerang:Karisma

Publishing Group,2009),480

2 Daniel Nuhamara, Pendidikan Agama Kristen Remaja.(Bandung:Jurnal Info Media,2008), 10-11

Page 2: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

16

Dari pendapat tersebut, dapat dipahami bahwa masa remaja merupakan

masa yang cukup sulit, karena tidak mudah bagi seseorang untuk menghadapi

perubahan, baik secara fisik maupun psikologis. Memasuki perubahan berarti

meninggalkan kondisi yang lama dan menuju pada kondisi yang baru. Hal

tersebut memerlukan konsentrasi dan perhatian yang besar dari diri sendiri

maupun pihak lain. Dalam hal ini, gereja harus memainkan perannya dalam

mendampingi remaja saat menghadapi perubahannya.

Peter menyatakan;

the period of adolescence extend from the beginning of puberty

to the attainment of adulthood. Most adolescent psychologist

would accept the period as beginning at twelve years of age and

continuing until twenty-five. But the age range is rather wide.

The twelve year-old is perhaps a seventh grader in the

elementary school, while the twenty-for-year-old is doing his

research for a doctor of philosophy degree. Traditionally

adolescence has been divided into three groups. Early

adolescence (12-14), middle adolescence (15-17), and later

adolescence (18-24). In the Sunday school we have classified

them as intermediates, senior and young people. More recent

attempts as grouping have been made according in the public

school classification: Junior, Senior and collage.3

Dari pernyataan tersebut, dapat dipahami bahwa masa remaja memiliki

rentangan waktu yang cukup panjang. Meskipun masa remaja di bagi menjadi

tiga kelompok, namun pada prosesnya satu sama lain saling berkaitan dan

memerlukan perhatian khusus. Karena tiga kelompok tersebut berada pada

3 Peter P.Person,an Introduction to Christian Education(United State: Photolithoprinted by

Cushing,1979),106

Page 3: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

17

rentangan tingkat pendidikan SMP,SMA dan Perguruan Tinggi, dimana remaja

dituntut untuk mengikuti proses perkembangan dan pembelajaran di bangku

sekolah yang kadang tidak mudah.

Nuhamara berpendapat bahwa;

masa remaja adalah masa di mana seseorang membuat

kenangan dan antisipasi tentang masa depan. Suatu masa

dimana seorang individu mencari identitas yang khusus.

Pencarian ini terdiri dari suatu rasa kesadaran tentang

keunikan pribadi, yang berusaha memiliki pengalaman yang

berkesinambungan dan solidaritas dengan ideal-ideal

kelompok.4

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa masa remaja memiliki peran

yang sangat besar untuk menentukan masa dewasa atau masa depan seseorang.

Karena proses masa depan seseorang akan sangat dipengaruhi oleh kenangan

masa lalu dan proses penemuan dirinya pada masa remaja.

Remaja membutuhkan perhatian yang serius dari berbagai pihak.

Erikson menyatakan bahwa masa remaja merupakan masa dimana manusia

mengalami masa krisis identitas versus kebingungan peran. Menurutnya, tugas

utama remaja adalah membangun pemahaman baru mengenai identitas ego.

Meskipun pembentukan identitas merupakan proses seumur hidup, namun

pencarian identitas mencapai krisisnya pada masa remaja. Pada masa remaja

4. Daniel Nuhamara, Pendidikan Agama Kristen Remaja.(Bandung:Jurnal Info Media,2008), 10-11

Page 4: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

18

banyak terjadi perubahan dalam berbagai aspek kehidupan dan komitmen masa

depan seseorang dipertaruhkan pada masa ini.5

Sehubungan dengan tugas remaja di atas, maka gereja harus berperan

sebagai pihak yang mampu menjawab kebutuhan para remaja. Wayne Rice

menyampaikan empat alasan bagi gereja untuk memberikan pelayanan serius

kepada remaja :

a. Masa Remaja adalah Masa Transisi.

Masa transisi yang dimaksud adalah perubahan dari masa kanak-kanak

ke masa remaja. Pada masa ini terjadi perubahan fisik maupun aspek

lain dan juga terjadi gejolak dalam berbagai bentuk. Perubahan-

perubahan tersebut adalah proses individu mencari identitas yang

khusus.

b. Masa Remaja adalah Masa Bertanya.

Remaja mempertanyakan banyak hal yang sudah diajarkan kepada

mereka, mulai meragukan mitos-mitos yang diterima di masa kanak-

kanak dan berusaha menemukan cara-cara baru dalam memandang

realitas kehidupan.

c. Remaja adalah Masa Keterbukaan.

5 William Crain,Teori Perkembangan.Konsep dan Aplikasi (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2007), 441-

443

Page 5: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

19

Pada masa ini, remaja sangat terbuka, dalam rangka mencari identitas

baru yang penuh dengan keinginan untuk mencoba.

d. Masa Remaja adalah masa mengambil Keputusan.

Remaja akan membuat berbagai keputusan dan komitmen, yang harus

diingat adalah bahwa keputusan atau komitmen yang dibuat, merupakan

akibat dari proses pemahaman dan pengujiannya sendiri. Mereka tidak

boleh dipaksa untuk mengambil suatu keputusan sesuai dengan

keinginan orang dewasa, karena keputusan yang lahir dari pemahaman

dan pengujiannya sendiri akan mampu bertahan.6

Masa remaja juga merupakan masa belajar yang luas, meliputi bidang

intelegensi, sosial dan lain-lain yang berhubungan dengan kepribadiannya.7

Dari berbagai alasan tersebut, dapat dipahami bahwa remaja

memerlukan pendampingan untuk menghadapi perubahan yang dialami dan

menjawab berbagai pertanyaan yang timbul dalam dirinya serta memberikan

tempat bagi keterbukaannya guna membantu mendapatkan pemahaman yang

benar atas proses hidup yang dialaminya. Hal tersebut sangat mempengaruhi

mereka dalam mengambil keputusan penting untuk kehidupannya di masa

sekarang dan masa yang akan datang. Oleh karenanya, gereja harus mampu

6 Daniel Nuhamara, Pendidikan Agama Kristen Remaja.(Bandung:Jurnal Info Media,2008),10-15

7 Yulia dan Singgih, Psikologi Remaja.(Jakarta:PT BPK Gunung Mulia,2012), 35

Page 6: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

20

menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase

perkembangan ini.

b. Perkembangan Psikologi Pemuda

Untuk memahami tentang pemuda, kita dapat melihat dari

beberapa segi perkembangan. Wahyu mengemukakan pendapatnya

seperti berikut :

1. Segi Biologis : Bayi (0-1 tahun), Anak (1-12 tahun), Remaja (12-15

tahun), Pemuda (15-30 tahun) Dewasa (30 tahun ke atas)

2. Segi budaya : Anak (1-12 tahun), Remaja (13-18 tahun), Dewasa (18-21

tahun ke atas)

3. Segi angkatan kerja, ada istilah tenaga muda dan tenaga tua. Tenaga

muda adalah calon-calon yang dapat diterima sebagai tenaga kerja

yang diambil antara 18-22 tahun.

4. Segi umur, lembaga dan ruang lingkup tempat, diperoleh 3 kategori:

Siswa, usia antara 6-18 tahun, masih ada di bangku sekolah.

Mahasiswa, usia antara 18-25 tahun, masih ada di universitas atau

perguruan tinggi. Pemuda, di luar lingkungan sekolah ataupun

perguruan tinggi, usia antara 15-30 tahun.

Page 7: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

21

Berdasarkan pengelompokan di atas, maka yang dimaksud

dengan pemuda adalah golongan manusia berusia muda antara 15-30

tahun.8 Kategori pemuda dapat digolongkan dalam tahap dewasa awal.

Menurut Erikson, masa dewasa awal berisi tentang langkah-langkah

manusia memperlebar dan memperdalam kapasitas mencintai dan

memperhatikan orang lain.9

Untuk dapat menyesuaikan diri dengan fase tersebut, pemuda sering

mengalami persoalan yang serius. Gunarsa menyatakan bahwa persoalan

yang sering dibicarakan oleh muda-mudi adalah seperti berikut :

1. Ketidak puasan mengenai penampilan diri.

2. Hubungan dengan orang tua yang sedang “guncang”.

3. Cerita mengenai pacar atau idaman mereka

4. Pelajaran di sekolah yang kurang menarik, karena ada hal-hal

lain yang lebih “memikat” perhatian.10

Dari pernyataan tersebut, kita dapat memahami berbagai kesulitan

yang dihadapi pemuda. Mereka harus menyesuaikan diri dengan fase

perkembangan yang harus dihadapi dan realitas hidup yang sangat beragam.

Pemuda juga harus berproses dari masa remaja ke masa pemuda atau masa

dewasa awal yang sangat berbeda cara pikir dan sikap hidupnya. Pada masa

remaja mereka lebih berfokus pada dirinya sendiri dan menuju masa

8 Wahyu, Wawasan Ilmu Sosial Dasar, (Surabaya: Usaha Nasional,1986), 69-70

9 William Crain,Teori Perkembangan.Konsep dan Aplikasi(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2007), 445

10 Yulia dan Singgih,Psikologi Untuk Muda-Mudi(Jakarta:BPK Gunung Mulia,1986), 11

Page 8: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

22

pemuda atau dewasa awal, yang harus beralih pada tahap memikirkan pihak

lain. Proses ini membutuhkan kerja keras dan konsentrasi yang cukup baik.

Gereja harus menjadi wadah yang tepat untuk memandu seluruh proses ini.

Karena kehidupan gereja pada masa yang akan datang ditentukan oleh cara

gereja memperlakukan generasi mudanya pada masa kini.

Dalam proses perkembangannya, pemuda memiliki persoalan

seperti yang telah dijelaskan diatas dan pemuda juga memiliki kebutuhan

yang harus dipenuhi. Herner menyarankan, agar pemuda memenuhi 6

kebutuhan yang sangat penting, seperti berikut :.

1. They need to find God

2. They need to find themselves

3. They need to find a lifework

4. They need to find a life mate

5. They need to find society and their relation to it.

6. They need to find the Christian society, the church and their

relation to it.11

Dengan adanya enam kebutuhan tersebut yang harus dipenuhi oleh

pemuda, maka gereja harus berusaha memenuhinya. Gereja harus membatu

pemuda untuk menemukan Tuhan,menemukan dirinya sendiri, menemukan

11 Peter P.Person,an Introduction to Christian Education(United State: Photolithoprinted by

Cushing,1979), 107

Page 9: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

23

pekerjaan, menemukan teman hidup, menemukan masyarakat dan komunitas

Kristen atau gereja untuk sepanjang hidup mereka.

II.1.2. Perkembangan Iman Remaja dan Pemuda

Fowler berpendapat bahwa iman adalah suatu cara manusia bersandar

atau berserah diri serta menemukan atau memberikan makna terhadap berbagai

kondisi atau keadaan hidupnya. Iman sebagai cara mengenal dan menilai dunia,

perkembangannya juga berjalan bertahap.12

Dengan demikian, kita memahami bahwa perkembangan iman juga

sejalan dengan perkembangan fisik dan psikologis manusia. Semua melalui

tahapan-tahapan yang berjalan secara berurutan. Fowler juga berpendapat

bahwa, perkembangan iman dapat di bagi dalam tujuh tahap. Ketujuh tahap

tersebut sudah disebutkan dan dijelaskan secara singkat pada bab sebelumnya.

Dalam bab ini, akan dibahas secara khusus perkembangan iman remaja dan

pemuda yang diantaranya juga akan membahas salah satu tahapan iman

tersebut.

a. Perkembangan Iman Remaja.

12 Agus Cremers,Teori Perkembangan Kepercayaan,Karya-karya penting James W.Fowler

(Yogjakarta:Kanisius,1995), 8

Page 10: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

24

Dalam teori pentahapan perkembangan iman yang dikemukakan

oleh Fowler, perkembangan iman remaja, termasuk pada tahap ketiga,

yakni kepercayaan sintetis-konvensional. Dalam tahap ini identitas diri

remaja dibentuk berdasarkan rasa dipercaya dan diteguhkan oleh orang lain.

Hal yang lebih penting bahwa mereka juga berusaha mendapatkan makna baru

yang menyebabkan mereka tertarik pada ideologi dan agama. Remaja juga

mulai membuat gambaran Allah secara personil yang dianggap mengenal

dirinya lebih dari pada pengenalan mereka terhadap dirinya sendiri. Mereka

juga memahami bahwa Allah akrab dengan dirinya, tetapi juga akrab dengan

orang lain.13

Dalam tahapan tersebut, remaja-pemuda berjuang untuk mendapatkan

kepercayaan dari pihak lain. Mereka juga mencari sosok Allah yang dianggap

mengenal dirinya. Kondisi ini membutuhkan bimbingan yang serius, supaya

gambaran Allah yang seharusnya diterima, dipahami dan dihayati, akhirnya

melekat dalam kehidupannya menjadi jelas. Peran gereja pada fase ini adalah

menjadi pendidik iman yang sejalan dengan perkembangan remaja-pemuda,

agar iman mereka semakin kuat.

Iman seseorang menyentuh semua aspek dalam kehidupan, baik

fisik,sosial, mental, emosi dan aspek yang lainnya. Iman remaja juga

13 Ibid, 30-32

Page 11: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

25

mengalami keraguan dan ketidakpercayaan, karena pada masa kanak-kanak,

iman mereka sama dengan iman orang tuanya dan saat menginjak remaja,

mereka mulai berfikir dan menentukan sendiri. Selain itu juga menghadapi

dunia nyata yang sering tidak sesuai dengan keinginan mereka. Remaja juga

berfikir serius tentang komitmen dan kegagalannya serta idealisme yang

tertanam dalam dirinya. Pada masa ini, mereka juga membutuhkan model.14

Berdasarkan paparan tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa proses

perkembangan iman remaja, merupakan bagian terpenting dalam

kehidupan. Proses tersebut berjalan dan saling mempengaruhi antara

proses sebelum dan sesudahnya. Secara fisik, proses perkembangan iman

tidak kelihatan, namun mewarnai secara tersembunyi dan menentukan

proses perkembangan seseorang dalam berbagai aspek pada tahap

selanjutnya. Oleh karena itu, remaja bukan hanya membutuhkan teori

tentang iman dan perkembangannya, mereka membutuhkan teladan atau

model yang konkrit dalam kehidupannya. Pendidik di gereja harus

mampu memenuhi kebutuhan tersebut.

b. Perkembangan Iman Pemuda

Pemuda merupakan generasi penerus yang pada akhirnya akan memiliki

tugas melanjutkan sebuah pendidikan dalam hidup mereka bagi generasi-

14 Daniel Nuhamara , Pendidikan Agama Kristen Remaja.(Bandung:Jurnal Info Media, 2008), 7

Page 12: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

26

generasi berikutnya. Jika pemuda mendapatkan pendidikan Kristen yang

memadai, maka mereka akan menjadi generasi penerus yang sehat dan kuat.

Oleh karena itu, gereja harus mendidik pemuda demi mendapatkan generasi

penerus yang andal.15

Untuk mendapatkan generasi penerus yang andal, perlu

memberikan pendidikan yang terus menerus fase demi fase. Fase

perkembangan iman pada pemuda dimulai sejak umur sekitar 20 tahun

atau pada saat memasuki masa dewasa awal. Pada masa ini lahir refleksi-

refleksi kritis atas seluruh pendapat, keyakinan dan nilai (relegius) lama.

Pemuda juga mulai dapat melihat diri sendiri dan orang lain sebagai suatu

system kemasyarakatan dan menyadari tanggung jawab pribadinya. Pada

masa ini pemuda mengalami yang disebut sebagai ”diri autentik dan

mandiri”, yakni masa dimana seseorang memiliki kesanggupan sendiri

untuk berdialog dengan dirinya dan memiliki pribadi yang hanya dikenal

oleh dirinya sendiri.16

Pemuda yang dituntut untuk dapat mengenali dirinya sendiri

secara benar, memerlukan pendampingan dan pembelajaran yang serius.

15 Agung Gunawan, Jurnal Theologia Aletheia (2005:Vol 7 nomor 12), 3-4

16 Agus Cremers.Teori Perkembangan Kepercayaan,Karya-karya penting James

W.Fowler(Yogjakarta:Kanisius,1995),32-33

Page 13: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

27

Mereka membutuhkan ketrampilan untuk berbicara pada dirinya yang

akan diekspresikan dalam hubungannya dengan orang lain. Ketrampilan

tidak dimiliki secara otomatis, oleh karena itu gereja bertanggung jawab

untuk melatih mereka melakukan tugasnya dengan benar.

Gunawan menyatakan bahwa; melalui pendidikan Kristen, gereja

memimpin, membimbing dan menuntun pemuda kepada Kristus.

Pendidikan ini dilakukan secara perlahan, namun pasti. Melalui

pendidikan yang memadai, maka pemuda akan mampu membuka ikatan-

ikatan masalah yang rumit dan menuju pada masa depan yang penuh

keceriaan. Pendidik gereja harus yakin bahwa tugas ini adalah tugas dari

Tuhan.17

Kenyataan yang kita hadapi, banyak orang muda yang memiliki

pengetahuan dangkal tentang iman dan agama mereka. Keterbatasan

tersebut disebabkan oleh kurangnya pembelajaran tentang iman dan

agama saat mereka kanak-kanak dan mereka menghabiskan banyak

tenaga untuk mencari jati diri di masa remaja. 18

17 Agung Gunawan, Jurnal Theologia Aletheia (2005:Vol 7 nomor 12), 5

18 David S S.chuller.Rethinking Christian Education(Missouri:Chalice Press,1993), 87

Page 14: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

28

Berdasarkan paparan tersebut, dapat kita pahami bahwa pemuda

berada dalam kondisi yang sulit. Mereka melalui proses di masa kanak-

kanak dan masa remaja yang sarat dengan berbagai masalah. Pada masa

ini mereka harus belajar tentang kemandirian di berbagai aspek, terutama

dalam hal iman, namun di sisi lain mereka memiliki banyak keterbatasan.

Dalam kondisi tersebut, pemuda membutuhkan pendampingan yang

serius.

II.1.3. Pendidikan Kristen bagi Remaja – Pemuda.

Dalam pembahasan ini, penulis menggabungkan pendidikan

Kristen bagi remaja – pemuda, karena dalam bab selanjutnya kedua

kategori tersebut akan dibahas secara bersamaan. Hal itu penulis lakukan

karena dalam praktik pendidikan remaja – pemuda Kristen, terutama pada

gereja yang akan penulis teliti digabungkan menjadi satu.

Menurut Calvin, Pendidikan Agama Kristen adalah:

”Pemupukan akal orang-orang percaya dan anak-anak mereka

dengan Firman Allah dibawah bimbingan Roh Kudus melalui sejumlah

pengalaman belajar yang dilaksanakan gereja, sehingga dalam diri

mereka dihasilkan pertumbuhan rohani yang berkesinambungan dan

diejawantahkan semakin mendalam melalui pengabdian diri kepada

Page 15: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

29

Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus berupa tindakan-tindakan kasih

terhadap sesamanya.”19

Menurut Grome, Pendidikan Agama Kristen mengandung arti:

“kegiatan politis bersama para peziarah dalam waktu yang secara

sengaja bersama mereka memberi perhatian pada kegiatan Allah di

masa kini serta pada komunitas Iman Kristen dan Visi Kerajaan Allah

yaitu benih-benih yang telah hadir di antara kita.”20

Homrighausen menjelaskan bahwa dengan menerima pendidikan maka

pelajar muda dan tua memasuki persekutuan iman yang hidup dengan

Tuhan sendiri, dan di dalam Dia mereka terhisap pula pada persekutuan

Jemaat-Nya yang mengakui dan mempermuliakan nama-Nya di segala

waktu dan tempat.21

Pendidikan Kristen bagi kaum muda sangatlah penting, karena dengan

mendapatkan pendidikan Kristen yang memadai, kaum muda akan menjadi

generasi penerus gereja yang sehat dan kuat. Banyak gereja yang kurang

berkembang karena mereka kurang memberi perhatian pada pengajaran kaum

mudanya. 22

Berdasarkan beberapa pandangan di atas, maka dapat kita pahami

bahwa pendidikan bagi remaja – pemuda atau sering disebut kaum muda

sangatlah berpengaruh pada perkembangan gereja di masa kini dan masa depan.

19Robert R. Boehlke. Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktek Pendidikan Agama Kristen.

(Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1991), 413

20Thomas Grome. Christian Religious Education . (Jakarta:BPK Gunuing Mulia,1980), 88

21 Homrighausen E.G. Pendidikan Agama Kristen.(Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1987), 39

22 Agung Gunawan, Jurnal Theologia Aletheia (2005:Vol 7 nomor 12), 3-4

Page 16: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

30

Dalam gejolak jiwanya menghadapi perkembangan psikologis, sosial dan

spiritualnya, remaja – pemuda harus mendapatkan pendampingan yang baik,

dapat menjawab kebutuhan perkembangannya serta seturut dengan kehendak

Allah.

Pada masa sekarang ini, banyak kaum muda yang menghadapi masalah

berkaitan dengan orang tua mereka, karena banyak orang tua yang tidak dapat

melakukan tugasnya dengan baik.23

Perbedaan pendapat antara anak dan orang tua sering membuat situasi

tidak nyaman, ketidaknyamanan tersebut membuat orang tua terkesan kurang

dapat memenuhi kebutuhan anak. Oleh karena itu, gereja harus mampu

membantu peran orang tua, setidaknya melakukan sesuatu yang tidak dapat

dilakukan orang tua. Pemimpin gereja bertugas untuk melakukan fungsinya

sebagai pendidik kaum muda.

Untuk mengembangkan pendidikan bagi kaum muda, harus dilakukan

oleh pemimpin yang berada dalam penguasaan Allah. Hal ini sangat penting

dan mendasar, karena pembangunan kesehatan spiritual dilakukan dalam

jangka panjang.24

23 Ibid, 8

24 Rick Warren,Purpose Driven Youth Ministry(Grand Rapids:Zondervan,1998), 28

Page 17: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

31

Berdasarkan pendapat tersebut, maka gereja wajib mempersiapkan

pemimpin yang “mumpuni” artinya mampu melaksanakan tugas dengan

baik(tanpa bantuan orang lain), menguasai keahlian (kecakapan, keterampilan)

tinggi.25 Dengan demikian, para pemimpin gereja memenuhi persyaratan

sebagai pendidik dan teladan.

Dari perspektif Biblikal, kita mendapatkan pelajaran berharga dalam

Efesus 6 : 1 – 4. Bagian ini menjelaskan hubungan antara anak dan orang tua.

Anak-anak adalah milik Tuhan, karenanya orang tua harus memperlakukan

anak dengan hormat dan mengajarkan tentang Tuhan kepada mereka. Selain

itu, bagian ini juga menjelaskan tentang ketaatan anak – anak yang menjadi

jalan kebahagiaan dan umur panjang.26

Melalui penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa hubungan orang tua

dan anak yang dimaksudkan bukan hanya hubungan mereka dalam arti jasmani

saja,tetapi juga anak di dalam gereja, yakni remaja dan pemuda dengan orang-

orang dewasa sebagai orang tua.

Karena pendidikan orang muda di gereja bukan hanya kepada satu atau

beberapa orang, tetapi kepada banyak orang, maka diperlukan panduan tentang

cara mendidik kaum muda, yang disusun dengan cermat supaya dapat

memenuhi kebutuhan kaum muda dalam perkembangannya.

25 http://kbbi.co.id/arti-kata/mumpuni.09/10/2017.

26 Alkitab Edisi Studi(Jakarta:Lembaga Alkitab Indonesia,2011), 1923

Page 18: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

32

II.2. Fondasi Pendidikan Kristen

II.2.1. Definisi Fondasi Pendidikan Kristen

Dalam membangun segala sesuatu, yang pertama-tama kita pikirkan dan

kita rancang adalah fondasi dari apa yang akan kita bangun. Bukan hanya

pembangunan secara fisik, namun juga pembangunan dalam bidang - bidang

yang lain. Dalam membangun iman Kristenpun, kita memerlukan fondasi.

Bakir&Suryanto mendefinisikan bahwa; fondasi adalah dasar bangunan yang

kuat.27

Dari definisi tersebut, maka dapat dipahami dan dikaitkan dengan

pendidikan Kristen dan diartikan bahwa Fondasi Pendidikan Kristen adalah

dasar bangunan yang kuat bagi pendidikan kekristenan.

II.2.2. Fondasi Pendidikan Kristen

Pendidikan Kristen hendaknya memiliki fondasi yang kuat agar

tujuannya dapat tercapai dan tepat pada sasarannya. Pendidikan Kristen

27 R.Suyoto Bakir dan Sigit Suryanto,Kamus Lengkap Bahasa Indonesia(Tangerang:Karisma

Publishing Group,2009),166

Page 19: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

33

memiliki pengertian sebagai suatu pendidikan dan pengajaran yang diberikan di

sekolah-sekolah Kristen maupun dalam suasana Kristen.28

Pendidikan yang dilakukan di gereja adalah pendidikan dan pengajaran

yang diberikan dalam suasana Kristen. Pendidikan inipun tidak lepas dari

fondasi yang harus dibangun dibawah pengajaran yang diberikan, agar

pengajaran tersebut melekat erat dan menjadikan kuat bagi semua peserta didik

yang ada di dalamnya. Karenanya fondasi sangatlah dibutuhkan dalam

melaksanakan pendidikan Kristen. Tanpa adanya fondasi maka arah dari

pendidikan Kristen, yang dilaksanakan gereja akan mengalami ketersendatan

bahkan bisa gagal. Fondasi Pendidikan Kristen diibaratkan seperti sebuah dasar

bangunan ataupun sebuah landasan dalam meletakkan bangunan. Jika setiap

orang yaitu seluruh pendidik mampu dan mau memahami serta melakukan apa

yang menjadi fondasi pendidikan Kristen, maka pendidikan akan menghasilkan

buah yang nyata.

Dalam hal fondasi pendidikan Kristen, Robert W. Pazmino mengupas

dengan sangat mendalam tentang macam-macam fondasi dan penerapan dari

fondasi pendidikan Kristen tersebut. Menurut Pazmino, ada tujuh fondasi

pendidikan kristen. Ketujuh fondasi tersebut akan dijelaskan dalam bab ini.

II.2.2.1. Fondasi Alkitabiah

28 Homrighausen.Pendidikan Agama Kristen. (Jakarta: BPK Gunung Mulia,1985), 36

Page 20: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

34

Dalam fondasi Alkitabiah disebutkan bahwa kitab suci adalah sumber

esensial untuk bisa mengerti keunikan Kristen dalam pendidikan. Oleh karena

itu, dalam seluruh praktik pendidikan, para pendidik Kristen harus dipimpin

oleh kebenaran pernyataan Allah. Ada banyak model yang ditawarkan. Tugas

pendidik Kristen adalah memeriksa model tersebut dan meneliti kesesuaiannya

serta memperoleh jawaban tentang kesesuaian model tersebut dengan fondasi

Alkitabiah. Model yang sesuai dengan fondasi Alkitabiah adalah model yang

mengkaji pendidikan pada masa lampau, masa kini dan masa depan.29

Fondasi Alkitabiah dijelaskan dalam dua bagian besar, yakni Perjanjian

Lama dan Perjanjian Baru.

1) Perjanjian Lama

Matias Preiswerk mengidentifikasi berbagai agen pendidikan, yakni ;

nabi, imam, orang Lewi, orang bijak dan ahli taurat. Agen pendidikan dalam

Perjanjian Lama terdiri dari para nabi, imam dan orang Lewi, orang bijak, ahli

taurat, termasuk bangsa Israel sebagai suatu bangsa. Setiap agen pendidik

mempunyai tujuan, konten, metode dan ekspresi institusional yang berbeda.30

Konteks utama pendidikan di Perjanjian Lama adalah keluarga.31 Beberapa

bagian Alkitab Perjanjian Lama yang akan dikaji dalam fondasi alkitabiah.

29 Robert W.Pazmino,Fondasi Pendidikan Kristen( Bandung:STT Bandung,2012), 14-15

30 Ibid, 15

31 Ibid, 21

Page 21: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

35

a. Kitab Ulangan.

Mandat pendidikan yang disampaikan dalam Ulangan 6 : 4-9 berisi

tentang kewajiban menyampaikan perintah – perintah Allah kepada generasi

selanjutnya. Tujuan akhir dari kitab ini adalah menanamkan kasih Allah yang

diekspresikan lewat kesetiaan dan ketaatan. 32

Isi dari pernyataan Allah harus diajarkan secara berulang-ulang kepada

peserta didik dalam berbagai kesempatan, diikat dan dililitkan pada tubuh dan

ditulis pada tempat-tempat umum yang mudah di lihat. Kebenaran Allah harus

terintegrasi dalam seluruh kehidupan dan mempengaruhi kehidupan umat Allah

dari waktu ke waktu.33 Ulangan 6 : 6-8 memperlihatkan betapa pentingnya

pengajaran kepada anak-anak. Dalam konteks ini, orang Yahudi harus

menghafal perkataan-perkataan Allah di depan umum dan sebagian orang

Yahudi menaruh ayat-ayat itu pada kantong-kantong kulit yang kecil dan

diikatkan pada lengan dan dahi mereka.34

Dari paparan di atas, dapat dipahami bahwa pendidikan pada masa

Perjanjian Lama yang disampaikan dalam kitab Ulangan, menekankan tentang

isi, tujuan dan konteks pendidikan. Dari isi pendidikan dapat difahami adanya

regenerasi pengajaran yang berfokus pada kasih Allah serta dimulai dari

32 Ibid ,19

33 Ibid ,20

34 Alkitab Edisi Studi(Jakarta:Lembaga Alkitab Indonesia,2011) , 294

Page 22: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

36

lingkungan terkecil, yakni rumah, meluas pada tempat-tempat umum yang

mudah terjangkau oleh siapapun.

Dengan demikian, kita tahu bahwa kewajiban mendidik generasi muda

bukan hanya dilakukan pada masa sekarang, tetapi sudah dimulai pada jaman

Perjanjian Lama. Seluk beluk pendidikan pun sudah terperinci dengan baik.

Oleh karena itu, generasi sekarang memiliki tugas melanjutkan pendidikan

tersebut kepada generasi selanjutnya atau generasi muda.

a. Mazmur 78

Dalam Mazmur 78 : 1–8, merupakan pendidikan kaum tua kepada

generasi berikut, yakni generasi muda, menerima pembelajaran tentang

keberhasilan dan kegagalan orang-orang di masa lalu.35 Konteks pendidikan

pada jaman Perjanjian Lama adalah keluarga dan diperluas di sinagoge dan

sekolah. Sedangkan dalam Perjanjian Baru, gereja berfungsi sebagai keluarga

besar dan keluarga Allah. Tanggungjawab orang-orang yang diberi karunia dan

berpengalaman adalah menyampaikan kisah-kisah kepada generasi selanjutnya

tentang perbuatan, kuasa dan keajaiban Allah di masa lalu dab masa kini.36

Setelah memahami penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa

pendidikan pada masa Perjanjian Lama dan masa Perjanjian Baru memiliki

kesamaan, yakni pendidikan di masa lalu menjadi acuan bagi pendidikan di

35 Ibid, 939

36 Robert W.Pazmino,Fondasi Pendidikan Kristen( Bandung:STT Bandung,2012), 31-32

Page 23: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

37

masa kini dan masa yang akan datang. Acuan yang dipakai bukan hanya tentang

keberhasilan, tetapi juga tentang kegagalan. Dari pernyataan tersebut, dapat

dipahami bahwa keterbukaan pendidikan menjadi salah satu kunci sukses

dalam pendidikan Kristen.

b. Nehemia 8 : 1-18

Pazmino memberikan penjelasan tentang satu pasal kitab Nehemia.

Dalam Nehemia 8 : 1-18, Pazmino menjelaskan tentang tanggungjawab

pendidik dan pendengar atau peserta didik. Pendidik bertanggung jawab untuk

memberitakan, menafsirkan dan menasehati. Sedangkan peserta didik

bertanggungjawab untuk mengetahui, mengerti, mentaati dan merespon firman

Allah serta menyembah Allah.37 Pemberitaan firman Allah tidak selalu

dilakukan di Bait Allah. Dalam Kitab Nehemia ini dijelaskan bahwa

pemberitaan firman Alah dilakukan di pintu gerbang air. Pintu gerbang air ini

terletak di luar area bait Allah yang cukup luas untuk menampung banyak

orang. 38

Dari paparan di atas, dapat dipahami bahwa pendidikan pada jaman

Perjanjian Lama dilakukan untuk semua orang, karena dalam perikop tersebut

tidak dijelaskan kategori peserta didiknya. Dalam menyampaikan firman Tuhan

ada tanggungjawab dari kedua belah pihak, yakni pendidik dan peserta didik.

37 Ibid, 33

38Alkitab Edisi Studi(Jakarta:Lembaga Alkitab Indonesia,2011), 744

Page 24: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

38

Dalam penyampaiannyapun, pendidik harus menggunakan tempat yang

memadai, yakni di luar ruangan yang pasti lebih menarik dan lebih leluasa.

Dalam bagian ini juga diajarkan tentang cara mentransfer salah satu

nilai yang harus dikembangkan oleh orang Kristen, yakni nilai menghormati

firman Allah. Pada saat membacakan firman Allah, Ezra berdiri di tempat yang

lebih tinggi dan semua yang hadir juga berdiri. Berdiri di sini menunjukkan

sikap menghormati Kitab Suci.39

c. Kitab Hikmat

Bakir dan Suryanto mendefinisikan seperti berikut: hikmat adalah

kebijaksanaan, kearifan dan kesaktian.40 Jadi Kitab Hikmat berarti kitab yang

berisi tentang kebijaksanaan, kearifan dan kesaktian. Kitab-kitab yang

termasuk Kitab Hikmat adalah Kitab Ayub, Kitab Mazmur, Kitab Amsal, Kitab

Pengkhotbah dan Kidung Agung.41 Pazmino, menyatakan bahwa implikasi

yang dapat dipelajari dari pengertian pendidikan dalam Perjanjian Lama ada

tiga hal, yakni :

Pertama, Allah memberikan hikmat dan manusia bergantung pada

anugerah-Nya untuk bisa memahami hikmat. Kedua, pendidikan harus

mempunyai dampak terhadap hidup seseorang dan memampukan mereka

39 Ibid

40. R.Suyoto Bakir dan Sigit Suryanto,Kamus Lengkap Bahasa Indonesia(Tangerang:Karisma

Publishing Group,2009), 208

41. Alkitab Edisi Studi(Jakarta:Lembaga Alkitab Indonesia,2011), viii

Page 25: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

39

untuk menangkap konsekuensi praktis dari kebenaran yang dipelajari atau

diteliti dengan seksama. Ketiga, para pendidik harus memenuhi kualifikasi

terutama untuk menggunakan karunia dan bertanggungjawab atas karunia yang

diberikan oleh Allah untuk dibagikan kepada peserta didiknya.42

Pernyataan di atas menuntun kita kepada sebuah pemahaman bahwa

para pendidik harus memiliki hikmat supaya bergantung kepada Allah untuk

menyampaikan pesan yang berupa kebenaran Allah serta

mempertanggungjawabkan semua karunia yang diterimanya dari Allah.

Oleh karena itu, seorang pendidik Kristen haruslah orang yang terlebih

dahulu menerima pendidikan yang memadai, karena mereka akan mendidik

generasi yang akan bertanggungjawab pada generasi berikutnya.

b. Perjanjian Baru

Beberapa bagian Alkitab yang akan dipelajari secara saksama berkenaan

dengan pendidikan dalam Perjanjian Baru.

a. Injil Matius,

Injil Matius berisi tentang ajaran-ajaran Yesus yang berbicara tentang

arti menjadi umat Allah.43 Pazmino juga menjelaskan bahwa dalam Injil

Matius ini berisi tentang membagikan visi, misi dan memori. Tujuan pelayanan

42Robert W.Pazmino,Fondasi Pendidikan Kristen( Bandung:STT Bandung,2012), 35

43 Alkitab Edisi Studi(Jakarta:Lembaga Alkitab Indonesia,2011) , 1561

Page 26: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

40

yang dapat kita pahami dalam Injil Matius adalah pemuridan, yakni

memampukan orang lain untuk menjadi murid Yesus yang taat.44

Secara ringkas, pengajaran dalam Injil Matius di bagi menjadi tiga

elemen, yaitu pertama membagikan visi, kedua membagikan misi dan ketiga

adalah membagikan memori. Visi menjadikan murid Yesus yang taat

ditindaklanjuti dengan misi pengajaran, penugasan dengan bekal memori

tentang sejarah dan ide-ide Kerajaan Allah akan menjadi eleman penting dalam

pemuridan. 45

Dengan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa pendidikan Kristen

yang terstruktur dengan baik sudah dimulai sejak jaman kehidupan Tuhan

Yesus. Adanya visi, misi dan memori yang dibagikan merupakan arahan untuk

melakukan pendidikan yang seutuhnya. Oleh karenanya, pada masa sekarang

pendidikan harus lebih baik dari masa lalu, karena masa sekarang merupakan

masa pengembangan dari pengajaran Tuhan Yesus dan mempersiapkan masa

yang akan datang.

b. Injil Lukas

Selain dalam Injil Matius yang menyatakan tentang panduan untuk

pengajaran gereja yang bertumbuh, dalam Injil Lukas terdapat komponen-

komponen kunci pengajaran. Pazmino memberikan penjelasan bahwa

44 Robert W.Pazmino,Fondasi Pendidikan Kristen( Bandung:STT Bandung,2012), 39-40

45 Ibid, 40-42

Page 27: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

41

komponen-komponen tersebut terdapat dalam Injil Lukas 24 : 13-35, yang

merupakan metode yang dipakai Tuhan Yesus dalam pengajarannya. Metode-

metode tersebut adalah :

Pertama : diskusi ( Luk. 24 : 14 ), Diskusi ini terjadi antara Yesus

dengan dua orang murid yang sedang dalam perjalanan ke Emaus. Kedua,

pertanyaan terbuka ( Luk. 24 : 17 ) Elemen ini menunjukkan sebuah pertanyaan

terbuka, dimana Yesus bertanya dan muridnya mendapat kesempatan untuk

menjawab secara bebas tentang apa yang sedang mereka percakapkan. Ketiga,

koreksi dan klarifikasi ( Luk. 24 : 25-27 ).Dalam bagian ini, Tuhan Yesus

mengoreksi dan mengklarifikasi, yakni menjelaskan bahwa Mesias memang

harus mengalami penderitaan dan masuk ke dalam kemuliaan. Keempat,

keteladanan ( Luk. 24 : 30-31). Ada keteladanan yang tidak harus diucapkan

oleh Yesus. Dia mengambil roti, mengucap berkat dan memecah serta

membagikan kepada yang ada di situ. Tindakan tersebut membuka mata mereka

dan memperdalam pengenalan mereka pada Yesus. Kelima, respons ( Luk. 24

: 17-19; 33-35 ) Dalam teks ini diceriterakan bagaimana Yesus bertanya dan

muridnya langsung menjawab. Dalam teks yang lain diceritakan tentang respon

kedua orang yang bertemu Yesus di jalan. Mereka tidak hanya diam saja, tetapi

mereka menceritakan apa yang dialami. 46

46 Ibid, 44-46

Page 28: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

42

Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa Yesus tidak mengatakan

apa yang harus murid-murid lakukan, namun Yesus memberikan contoh

konkrit. Itulah yang harus dilakukan oleh seorang pendidik Kristen. Dalam hal

ini seorang pendidik tidak hanya mampu memberikan materi, tetapi harus bisa

menjadi teladan bagi anak didiknya. Melalui keteladanan itulah pendidikan

Kristen menjadi lebih efisien dan cepat sampai pada sasarannya.

c. Kitab Kolose dan Filipi (Hikmat Dalam Kristus).

Pazmino menjelaskan bahwa dalam surat Paulus kepada jemaat di

Kolose ditemukan beberapa hal penting sehubungan dengan pendidikan

Kristen, diantaranya adalah pusat pendidikan Kristen adalah Kristus. Dalam

salah satu bagian suratnya Paulus menjelaskan tentang tujuan dalam melayani

sesama orang percaya yaitu supaya hati mereka terhibur dan bersatu dalam

kasih sehingga memperoleh segala kekayaan dan keyakinan pengertian dan

mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus. Pernyataan tersebut terdapat dalam

Kolose 2 : 2-3.47

Bolkestein memberikan penjelasan bahwa Paulus mengajarkan tentang

cara mengasihi jemaat dengan mendoakan dan mengucap syukur. Ajaran ini

dapat ditemukan dalam Kolose 1 : 3. Tiap kali Paulus berdoa, ia mengucap

syukur dan tiap kali dia mengucap syukur, dia berdoa. Dalam doanya, Paulus

47 Ibid, 50

Page 29: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

43

menyampaikan segala kesulitan dan keperluan jemaat kepada Allah, karena

dalam segala hal, doa syafaat adalah penolong yang paling baik.48

Jika dipahami secara sungguh-sungguh, dapat dimengerti bahwa Paulus

memberikan contoh yang baik kepada pendidik di masanya, maupun kepada

pendidik masa kini. Paulus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap jemaat

di Kolose. Meskipun Paulus di penjara, namun dia tidak pernah berhenti

memikirkan Jemaatnya. Hal ini dapat di tiru oleh pendidik Kristen dalam

memperlakukan peserta didiknya. Tanggung jawab pendidikan bukan hanya

pada saat mereka bertemu muka, namun terus melekat dalam kehidupannya dan

memiliki beban moral dan spiritual yang berdampak pada peserta didiknya.

Sementara itu, dalam suratnya kepada jemaat di Filipi, Paulus

memberikan pelajaran tentang banyak hal penting dalam kehidupan Kristen,

terdapat dalam Filipi 4 : 8 – 9. Ajaran itu adalah tentang hal yang benar, mulia,

adil, suci, manis, sedap di dengar, kebajikan dan hal yang patut dipuji yang

harus terus dipikirkan. Bukan hanya dipikirkan, tetapi juga dipraktikkan dalam

kehidupan. Paulus sendiri hadir sebagai teladan yang dapat dilihat oleh jemaat

di Filipi.49

Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa keteladanan merupakan

unsure yang sangat penting dalam pendidikan. Contoh yang diberikan Paulus

48 M.H.Bolkestein, Tafsiran Kolose(Jakart:Badan Penerbit Kristen,1966), 26

49. Robert W.Pazmino,Fondasi Pendidikan Kristen( Bandung:STT Bandung,2012), 50-51

Page 30: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

44

tentang mengajarkan pengetahuan, sikap dan mempraktikkannya dalam

kehidupan serta dapat disaksikan oleh Jemaatnya merupakan inspirasi yang

sangat baik bagi para pendidik Kristen. Pendidik Kristen harus memahami

bahwa tugas keteladanan merupakan pengajaran yang paling efektif.

d. Surat Ibrani.

Pazmino memberikan penjelasan bahwa dalam bagian kecil yang

terdapat dalam Ibrani 5 : 11-6:3 dijelaskan tentang kesiapan peserta didik yang

dalam hal ini diberi nama pendengar. Dalam hal kesiapan peserta didik, kitab

Ibrani ini memberikan gambaran bahwa masih ada orang-orang yang

membutuhkan susu, orang-orang yang belum dapat menerima makanan padat

yang seharusnya diterima orang dewasa. Oleh karena itu, para pendidik Kristen

dipanggil untuk membedakan materi pengajaran yang disesuaikan dengan

karakteristik spiritual, sosial, kultural, ekonomi dan politik dari para

pendengarnya supaya mereka dapat menyampaikan pesan yang dapat sesuai

dengan tingkat pengertian dan kesiapan pendengarnya.50

Peter Wongso memberikan penafsiran terhadap surat Ibrani, sebagai

suatu tingkat kepandaian seorang murid dalam menerima pengajaran, ada yang

tinggi dan ada juga yang rendah. Sehubungan dengan hal tersebut, maka guru

yang bijaksana akan selalu mengulangi penjelasannya kepada murid yang

kurang pandai melalui perumpamaan yang lebih sederhana atau dangkal

50 Ibid, 54

Page 31: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

45

menuju ke arah yang lebih mendalam. Istilah lamban dalam mendengarkan

yang terdapat dalam Ibrani 5: 11 diartikan malas mendengarkan atau tidak

tertarik untuk memikirkan dan mengertinya, minum susu diartikan sebagai

kenaifan, kebodohan, kesederhanaan hidup secara rokhani. Selain itu, firman

Allah juga sering diartikan sebagai susu yang merupakan gizi bagi

kelangsungan hidup manusia. Sedangkan makanan keras diartikan sebagai

makanan yang keras dan padat yang dibutuhkan orang dewasa setiap hari.51

Dari kedua paparan di atas, dapat dipahami bahwa pengajaran Kristen,

harus mempertimbangkan berbagai aspek kehidupan. Dalam hal ini pembedaan

dilakukan dari sisi usia perkembangan peserta didik. Ada orang yang usianya

sudah dewasa, namun kedewasaannya masih rendah atau masih seperti anak-

anak. Ada juga kelompok orang yang sengaja tidak mau mengerti atau malas.

Oleh karena itu, pendidik harus mampu menyuguhkan materi pembelajaran

bagi peserta didik sesuai dengan karakternya. Untuk melakukan tugas tersebut

dibutuhkan kemauan dan kemampuan yang memadai.

Terkait dengan fase perkembangan remaja-pemuda yakni fase yang

memiliki tingkat kesulitan tersendiri dibanding fase-fase sebelum maupun

sesudahnya, gereja harus bekerja keras menyiapkan pendidik-pendidik Kristen

yang militant, trampil dan berdedikasi. Mereka bertugas untuk membantu

51 Peter Wongso, Ekspedisi Doktrin Alkitab Surat Ibrani(Malang: Seminari Alkitab Asia Tenggara,

1997), 308

Page 32: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

46

remaja–pemuda menghadapi berbagai gejolak yang timbul dalam masa

perkembangannya.

II.2.2.2. Fondasi Teologis

Bakir dan Suryanto mendefinisikan kata teologi sebagai pengetahuan

menganai sifat-sifat Allah, dasar-dasar kepercayaan kepada Allah dan agama

terutama berdasarkan pada kitab-kitab suci. Sedangkan teologis adalah segala

sesuatu yang berhubungan dengan teologi.52 Dengan demikian, fondasi

teologis dapat diartikan sebagai dasar pengetahuan mengenai kepercayaan

kepada Allah yang bersumber pada kitab-kitab. Karena kita membicarakan

Fondasi Pendidikan Kristen, maka kitab dalm hal ini adalah Alkitab.

Pazmino membahas fondasi teologis dalam empat elemen utama, yaitu:

1) Otoritas alkitab.

Alkitab dijadikan payung besar kehidupan orang Kristen. Kitab suci

dipandang sebagai inspirasi secara ilahi dan orang percaya dipanggil untuk

menemukan agenda Alkitabiah dalam pendidikan Kristen. Kitab suci memiliki

ototritas final dan di pakai sebagai filter yang digunakan untuk memeriksa

52. R.Suyoto Bakir dan Sigit Suryanto,Kamus Lengkap Bahasa Indonesia(Tangerang:Karisma

Publishing Group,2009), 592

Page 33: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

47

semua kebenaran dan diteliti kesesuaiannya dengan dunia dan cara pandang

kekristenan.53

Dari pernyataan diatas, dapat dipahami bahwa tidak ada tolok ukur lain

untuk menilai kebenaran, kecuali Alkitab. Karena Alkitab menjadi tolok ukur

kebenaran, maka setiap orang Kristen harus mendapatkan pendidikan secara

benar tentang Alkitab. Remaja-Pemuda Kristen merupakan generasi yang harus

mendapatkannya secara serius, karena mereka akan menjadi generasi pendidik

bagi kaum muda berikutnya. Sehubungan dengan tugas tersebut, para pendidik

Kristen harus meletakkan dasar pendidikan Kristen yang benar dalam

kehidupan masa muda mereka. Remaja–Pemuda Kristen harus terus diberikan

pengajaran untuk terus berpegang pada kebenaran Alkitab dalam proses

hidupnya.

2) Pentingnya Pertobatan.

Menurut Pazmino, pemberitaan Injil dan pertobatan merupakan dua isu

dalam pendidikan yang saling melengkapi dan berfokus pada katekisasi dan

pembinaan. Katekisasi adalah instruksi dari pendidikan Kristen yang membina

proses integrasi kebenaran Kristen dengan hidup dan kehidupan. Pembinaan

adalah berbagai aktifitas kebersamaan yang dilakukan secara interpersonal

diantara orang Kristen yang dicirikan oleh adanya kasih dan pemeliharaan

spiritual yang menghasilkan kebangunan gereja Kristen. Dalam katekisasi dan

53 Robert W.Pazmino,Fondasi Pendidikan Kristen( Bandung:STT Bandung,2012),73-74

Page 34: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

48

pembinaan ini, diasumsikan bahwa pendidik, orang tua atau model adalah

orang Kristen yang berkomitmen dan peserta didik adalah orang yang sedang

dan mau mempertimbangkan untuk membuat komitmen bahwa Yesus Kristus

adalah Tuhan dan Juru Selamatnya. Melalui pemberitaan karya penyelamatan

Allah yang luar biasa yang dinyatakan dalam kelahiran, kehidupan, kematian

dan kebangkiatn Yesus Kristus, diharapkan adanya respon personal dan

kebutuhan untuk membuat komitmen bagi orang Kristen, sebagai wujud

komitmennya kepada Allah yang hidup dan benar.54

Dari pernyataan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pertobatan

adalah sebuah komitmen yang dibuat oleh seseorang berdasarkan hasil

pemberitaan kebenaran Alkitab. Komitmen tersebut harus memiliki nilai yang

tinggi dalam hidupnya dan mengikat kuat dalam dirinya, karena pertobatan

yang dialaminya.

3) Karya Penebusan Yesus Kristus.

Kelahiran Yesus oleh perawan Maria, kehidupan Yesus yang tanpa dosa,

kematian untuk menebus dosa dan kebangkitan tubuh-Nya menjadi dasar

pengampunan Tuhan bagi orang berdosa. Pembenaran hanya karena iman dan

regenerasi spiritual bagi orang yang mempercayai karya Yesus Kristus. Doktrin

54 Ibid, 75

Page 35: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

49

inilah yang membekali pendidik Kristen, sehingga dapat berfungsi dengan

baik.55

Remaja-Pemuda Kristen harus mendapatkan pengajaran yang benar

tentang karya penebusan bagi dirinya. Hal ini diperlukan untuk membangun

kepercayaannya kepada Sang Penebus yang telah lahir, mati dan bangkit bagi

dirinya.

4) Kekudusan Pribadi.

Yohanes Calvin mendefinisikan kekudusan sebagai “penyatuan antara

penghormatan dan kasih kepada Tuhan. Kehidupan yang dimulai dari

pertobatan dan dipelihara terus menerus melalui hubungan orang percaya

dengan Tuhan yang melibatkan hati, roh dan juga pikiran.56

Dalam memaknai kekudusan tersebut, orang Kristen harus waspada,

tidak boleh menganggap bahwa dirinya adalah kudus, tanpa melihat kekudusan

itu secara benar. Kekudusan yang dangkal dapat menghasilkan penyelesaian

masalah yang memberikan solusi yang mudah terhadap masalah sosial yang

kompleks dan ketidak pekaan yang memisahkan orang Kristen dari kepedulian

terhadap budaya.

Ricard Niebuhr memberikan lima kemungkinan hubungan antara

Kristus dan budaya, yakni : Kristus melawan budaya. Kristus adalah otoritas

55 Ibid, 80

56 Ibid, 86

Page 36: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

50

tunggal. Klaim budaya ditolak. Kristus dari budaya. Budaya terbaik harus

diseleksi untuk disesuaikan dengan Kristus. Kristus di atas budaya. Penerimaan

terhadap anugerah menyempurnakan dan melengkapi budaya, walaupun tidak

ada “kurva yang mulus atau garis yang tidak putus ”diantara keduanya. Kristus

dan budaya adalah paradox” Kedua otoritas harus ditaati, oleh karena itu orang

percaya hidup dalam ketegangan seperti ini. Kristus mentransformasi budaya.

Budaya mencerminkan keadaan manusia yang sudah jatuh dalam dosa, dan

budaya dapat diperbaharui menjadi satu untuk memuliakan Tuhan dan

mendukung rencana/tujuan Tuhan.57

Berdasarkan penjelasan tersebut, orang Kristen, terutama pendidik

Kristen harus mampu menempatkan diri diantara budaya. Mereka harus berlaku

benar, supaya dapat diterima oleh masyarakat dengan berbagai macam budaya

dan mampu mentransfer nilai-nilai budaya yang cocok dengan kehendak

Tuhan.

II.2.2.3. Fondasi Filosofis

Fondasi filosofis adalah sebuah cara pandang yang didefinisikan

sebagai sekumpulan asumsi mendasar yang melahirkan pola pikir dan

tindakan.58

57 Ibid, 87

58 Ibid, 110-111

Page 37: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

51

Norman Dejong menyarankan sebuah tangga filosofis berkenaan

dengan pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab dengan tepat saat

memformulasikan sebuah filosofi pendidikan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut

menyangkut enam hal penting, yakni dasar dan otoritas, natur manusia, tujuan

umum dan tujuan khusus, struktur organisasi, implementasi dan evaluasi.59

Sedangkan Dwayne Huebner menyampaikan lima kategori nilai yang

secara umum memandu praktik pendidikan dalam berbagai konteks. Nilai-nilai

tersebut, adalah : pertama, nilai teknik yang menekankan pada pentingnya

kontrol dan efisiensi dalam pendidikan; kedua, nilai politik yang

mempertanyakan kekuatan yang biasanya tersembunyi dalam proses

pendidikan; ketiga, nilai ilmiah yang menekankan pada usaha pendidikan untuk

menghasilkan pengetahuan baru berbasis penelitian empiris, keempat, nilai

estetik berfokus pada kegiatan-kegiatan yang mengandung makna simbolik

atau estetik dan kelima, nilai etis yang akan menghasilkan kesadaran tentang

kehidupan yang bermoral.60

Dengan penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa praktik

pendidikanpun memerlukan panduan yang mengandung asumsi dasar atau nilai

yang harus ditanamkan. Panduan yang dipakai harus merupakan alat yang dapat

menjaga pendidikan Kristen tetap berada dalam kerangka yang benar. Oleh

59 Ibid, 120-121

60 Ibid, 138-139

Page 38: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

52

karena itu, pendidik Kristen harus memiliki hikmat dan ketrampilan yang

memadai.

Untuk meninjau pendidikan dari aspek peserta didik atau murid dari

perspektif Alkitab, Al Edeker memberikan beberapa ide penting berikut :

pertama, murid adalah ciptaan Allah dan diciptakan dalam peta dan teladan

Allah; kedua, setiap murid adalah orang berdosa; ketiga, setiap murid secara

potensial adalah anak Allah di dalam Kristus; keempat, setiap murid

mempunyai kemampuan untuk berubah dan bertumbuh; kelima, setiap murid

bertanggungjawab atas tindakannya, keberdosaannya dan responnya kepada

Allah.61

Dari pernyataan di atas, dapat dipahami bahwa, seorang murid harus

diberi penghargaan yang tinggi. Mereka adalah ciptaan Tuhan, meskipun

sebagai ciptaan yang mewarisi dosa, namun memiliki potensi dan kemampuan

untuk berubah serta mempertanggungjawabkan semua tindakannya. Jadi,

murid tidak lebih rendah daripada guru atau pendidiknya.

Dari penjelasan di atas, maka dapat dipahami bahwa ada hubungan yang

erat antara fondasi filosofis dengan pendidikan Kristen. Pendidikan Kristen

yang dimaksud juga termasuk pendidikan remaja–pemuda, karena mereka

adalah bagian penting dari pendidikan Kristen. Fondasi filosofis menjadi sangat

61 http://saveourfamilytoday.blogspot.co.id/2012/01/model-pendidikan-christ-centered_8581.html,11-

10-2017.

Page 39: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

53

penting bagi pendidikan remaja-pemuda, karena pada fase ini mereka berada

pada masa penting dalam pengambilan keputusan untuk masa depan. Dalam

proses pengambilan keputusan, sangat dibutuhkan dasar pola pikir yang kuat

dan benar, supaya mereka tidak salah langkah.

II.2.2.4.Fondasi Historis

Histori adalah sejarah. Historis artinya berdasarkan sejarah. 62Menurut

Marc Bloch (Leirissa), sejarah adalah ilmu tentang manusia di dalam dimensi

waktu. Menurutnya, waktu yang dimaksud adalah plasma yang membasahi

berbagai gejala lingkungan yang memberi makna pada gejala-gejala itu.63

Secara sempit, sejarah diartikan sebagai pengejaran kebenaran yang didasarkan

pada penyelidikan dan pemeriksaan bukti-bukti yang didokumentasi secara

hati-hati. Sedangkan secara luas, sejarah dapat didefinisikan sebagai

penggunaan data dan fakta yang diakumulasi melalui penyelidikan dokumen

yang kritis untuk mengerti masa lalu.64

Antara sejarah dan pendidikan ada hubungan yang tak dapat diabaikan,

karena sejarah membantu manusia memahami perpindahan masa lalu ke masa

kini dan masa kini ke masa depan yang diprediksi menurut berbagai peristiwa

62. R.Suyoto Bakir dan Sigit Suryanto,Kamus Lengkap Bahasa Indonesia(Tangerang:Karisma

Publishing Group,2009), 210

63 http://journal.ui.ac.id/index.php/wacana/article/viewFile/3813/3029,11-10-2017

64 Robert W.Pazmino,Fondasi Pendidikan Kristen( Bandung:STT Bandung,2012), 176

Page 40: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

54

yang berkaitan antara masa lalu dan masa kini. Dari pendapat Marc Bloch, kita

melihat betapa mendalam istilah yang dipakai, yakni plasma yang membasahi

berbagai gejala dan memberi makna pada gejala-gejala tersebut. Artinya bahwa

setiap peristiwa berkaitan satu sama lain dan memberi arti antara waktu

sebelum, pada saat terjadi peristiwa dan pada waktu yang akan datang.

Pazmino menjelaskan bahwa fondasi historis memiliki beberapa

warisan dari sumber-sumber pra Kristen. Warisan itu adalah:

1) Warisan Perjanjian Lama

Bentuk warisan ini yaitu instruksi, nasehat dan pernyataan. Adapun

pusat pendidikannya ialah Taurat, dan cara yang digunakan melalui cara oral

yakni dari mulut ke mulut. Konteks utama pendidikan dalam warisan ini adalah

rumah dan orang tua yang bertanggungjawab untuk mengajar anak-anak.

Metodologi Pengajaran yang dipakai yaitu melalui komunikasi oral dengan alat

bantu hafalan ( puisi, permainan kata, teka-teki ). Waktu pelaksanaan sudah di

jadwal serta materi bersifat spontan ( Ulangan 6 : 7 ). Dalam hal ini ada alat

bantu yang dipakai yaitu musik dan Mazmur serta prinsip pengajarannya

adalah manusia harus membawa kehormatan dan pujian bagi Tuhan.65

Meskipun pendidikan dalam Perjanjian Lama masih sangat sederhana,

namun dapat dicermati bahwa cara-cara yang dipakai sangat bagus. Mereka

65 Ibid, 186-188

Page 41: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

55

mulai dari mulut ke mulut, berawak dari rumah atau lebih tepatnya diawali dari

keluarga, ada komunikasi yang menuntut pemikiran serius dari pendidik

maupun peserta didik, karena komunikasi dilakukan melalui puisi, permainan

kata dan teka-teki. Keunggulan yang lain, adalah adanya jadwal yang sudah

disusun, meskipun materi yang disampaikan masih secara spontan. Dengan

pemahaman ini, dapat ditarik kesimpulan, bahwa pada masa Perjanjian Lama,

pendidikan sudah dilakukan dengan baik, hanya masih tradisional.

2) Warisan Yunani

Tokoh-tokoh yang ikut serta dalam warisan Yunani adalah Sokrates.

Dia berpendapat bahwa pengetahuan adalah kebaikan yang berharga.

Sedangkan Plato berpendapat bahwa pendidikan adalah pelatihan yang

progresif terhadap manusia sejak usia muda dimana seseorang belajar

bagaimana caranya memerintah dengan adil. Aristoteles memandang bahwa

tidak ada yang bisa dilakukan melebihi yang seharusnya, karena adanya disiplin

dan kendali dalam seluruh proses kehidupan.66

Dari ketiga pendapat tersebut, dapat dipahami bahwa pendidikan bagi

kaum muda sangatlah penting, karena dari pendidikan mereka mendapatkan

kebaikan yang berharga, pelatihan yang progresif untuk memimpin dengan adil

serta memiliki disiplin dan kendali dalam proses hidup. Jika semuanya

66 Ibid, 188-192

Page 42: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

56

diperoleh oleh kaum muda, maka mereka akan mampu menghadapi gelombang

sebesar apapun dalam hidup ini.

3) Warisan Perjanjian Baru

Pendidikan dalam Perjanjian Baru menekankan pada cara kehidupan

umat pilihan Allah yang berbeda. Para pengajar harus memastikan

keberlanjutan dari kepercayaan Kristen yang menjadi identitas komunitas

Kristen agar tetap terjaga di tengah dunia yang keras dan pluralistik.67

4) Warisan orang Kristen Mula-mula

Beberapa isu yang muncul di masa-masa awal kekristenan adalah : isu

kontinuitas dan isu pemeliharaan komunitas Kristen. Bahaya yang sering

dihadapi oleh gereja mula-mula adalah bahaya pemusnahan. Karenanya

diperlukan adanya tatanan, kedisiplinan dan panduan yang jelas dengan konteks

social dan budaya yang akomodatif dengan menekankan pada kegairahan.

Tugas pendidikan di tengah-tengah isu tersebut adalah mengangkat isu-isu

tersebut dan memberikan kemungkinan tentang cara menyelesaikan

ketegangan yang tidak mungkin dihindari.68

5) Warisan Abad pertengahan

Pada abad pertengahan penyembahan muncul sebagai media utama

pendidikan Kristen. Penyembahan didukung dengan sarana pengajaran iman

67 Ibid, 193

68 Ibid, 197

Page 43: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

57

bagi peserta didik yang berupa arsitektur, seni dan musik. Pada masa ini, peran

keluarga sebagai pendidik iman menjadi berkurang. Tempat pendidikan ada

dalam biara dan universitas serta sistem pendidikan dengan menggunakan

kurikulum setelah tahun 800 Masehi.69

6) Renaissance

Renaissance adalah kebangkitan kembali. Ciri pendidikan pada masa

renaissance adalah adanya tujuan yang diperluas dengan penekanan pada

perkembangan individual. Individu dipandang sebagai pribadi yang terpisah

dari komunitas, tetapi mampu mempengaruhi komunitasnya.70

7) Reformasi

Dalam hal ini, gembala bertanggung jawab sebagai pemimpin atas

pendidikan warga Jemaatnya. Panduan untuk pendidikan di berikan oleh

pemimpin gereja dan orang tua yang berusaha mendorong lahirnya rasa

kepemilikan pribumi terhadap iman Kristen. Tujuan pendidikan Kristen yaitu

untuk melatih semua orang Kristen untuk menjadi imam Allah yang hidup

dalam bahasa yang mudah dimengerti. Ada kebutuhan pelatihan bagi gembala

sebagai pendidik. Adapun penekanan pendidikan, yaitu pendidikan demi

kepentingan komunitas iman, adanya perlindungan, kemampuan dan perluasan

69 Ibid , 198-199

70 Ibid, 202-203

Page 44: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

58

komunitas iman, karena semuanya sangat penting bagi perkembangan

individu.71

8) Amerika Serikat

Cremin menuliskan bahwa ada lima serangan yang mengancam

pendidikan pada masa itu, yakni :1)adanya banyak institusi. 2) pada masa yang

berbeda, masyarakat juga menekankan pada institusi yang berbeda. 3) usaha

bersama yang dilakukan sekolah-sekolah untuk menyeimbangkan idealisme

sosial tentang persamaan hak dan persaudaraan. 4) usaha untuk

mempopulerkan pendidikan dan membuatnya lebih mudah dan tersedia untuk

diakses semua orang. 5) catatan sejarah pendidikan di Amerika Serikat yang

menunjukkan usaha menekan dan atau membebaskan.72

II.2.2.5. Fondasi Sosiologis

Ilmu sosiologi mempunyai tugas menganalisa proses-proses yang

olehnya realita di konstruksikan secara sosial. Pendidikan pada dasarnya

menekankan pada proses menghasilkan dan mendistribusikan pengetahuan,

secara khusus dalam pendidikan Kristen. Sedangkan secara luas, sejarah dapat

71 Ibid, 205-206

72 Ibid, 214-217

Page 45: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

59

didefinisikan sebagai penggunaan data dan fakta yang di akumulasi melalui

penyelidikan dokumen yang kritis untuk mengerti masa lalu.73

Fondasi-fondasi sosiologis ini termasuk di dalamnya cara pandang yang

berasal dari sosiologi dan antropologi dan secara khusus antropologi

budaya.Tuhan menciptakan manusia dengan kapasitas untuk menciptakan

budaya dan membentuk masyarakat. Tanpa budaya kekristenan akan menjadi

sesuatu yang abstrak. Bernard Bailyn mendifinisikan pendidikan sebagai

seluruh proses dimana budaya menyampaikan pesan-pesannya kepada berbagai

generasi. Tugas orang Kristen adalah meneruskan iman yang bisa dibangun

pada generasi masa kini dan masa depan.74

Pazmino menyampaikan bahwa untuk membantu kontekstualisasi

budaya, pendidik dapat mempertimbangkan masukan-masukan dari sosiologi

pengetahuan untuk membantu membangun struktur pengajaran.75

1. Sosiologi Pengetahuan

Sosiologi pengetahuan meneliti tentang bagaimana subjek atau disiplin

ilmu bisa di konstruksi secara sosial, sebagai sebuah makna yang dapat diterima

semua orang. Sedangkan Denis Lawton menyatakan bahwa penyelidikan sosiologi

73 Ibid, 229

74 Ibid, 230

75 Ibid 243

Page 46: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

60

harus didukung oleh penelitian dari segi psikologi dan filosofi. Filosofi dan teologi

adalah dua disiplin ilmu yang mengeksplorasi kebenaran dan validitasnya dari cara

pandang teologi dan filosofi yang saling melengkapi76.

Sedangkan dunia sosial, juga memiliki fungsi penting. sebagai berikut:

Pertama : pengetahuan memprogram saluran yang dari padanya sebuah

dunia yang objektif dihasilkan.

Kedua : pengetahuan membuat dunia ini menjadi sesuatu objek melalui

bahasa dan media kognitif yang didasarkan pada bahasa yaitu bahasa mengatur

dunia menjadi objek yang bisa dimengerti sebagai realitas.

Ketiga : Pengetahuan diinternalisasi sekali lagi sebagai kebenaran yang

valid dan obyektif melalui tindakan sosialisasi.77

Habermas menyampaikan tiga pendekatan terhadap pengetahuan :

a. Pendekatan ilmu empiris - analitis

b. Pendekatan ilmu historis-hermeneutikal

c. Pendekatan ilmu pengetahuan yang berorientasi kritis yang

menggabungkan ketertarikan emansipasi dan menghasilkan analisis.78

76 Ibid, 243

77 Ibid, 223-224

78 Ibid, 247-248

Page 47: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

61

Sedangkan Paulo Freire mengatakan bahwa manusia tidak bisa

dimengerti terlepas dari hubungan mereka dengan dunia melalui bahasa pikiran

. Menurutnya, pengetahuan didistribusikan secara sosial. Pengetahuan adalah

instrumen untuk pergumulan bertahan hidup dan berkuasa dan mempunyai

potensi untuk membebaskan dan mengaktualisasi manusia.79

Pazmino juga memberikan penjelasan tentang cara pandang alkitab

mengenai pengetahuan, disebutkan bahwa ;

Alkitab melihat pengetahuan sebagai sesuatu yang lahir dari

pertemuan pribadi dengan Allah,dan pengenalan akan Allah

dikaitkan dengan penyataan Allah dalam sejarah di masa lalu

dan janji-Nya akan masa depan.Namun Allah juga dinyatakan

dalam situasi dunia masa kini dimana makluk ciptaan Allah

berada dan menghadapi sejarah mereka. 80

2. Sosiologi Pendidikan

Emile Durkheim berpendapat bahwa sosiologi dikembangkan sebagai

respons terhadap masalah perubahan yang terjadi dengan cepat.81 Pendidikan

juga disebut sebagai sarana untuk memulihkan keseimbangan.

Pendidikan dibagi dalam tiga tingkat, yakni :

79 Ibid, 249

80 Ibid,252

81 Ibid,253

Page 48: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

62

a. Ilmu pendidikan yang melibatkan penelitian, diskripsi fenomena masa

kini atau masa lalu dan menyelidiki penyebab atau penentu dari efek

yang ditimbulkan.

b. Teori pedagogi untuk menentukan isu yang harus ada dalam

pendidikan.

c. Praktik pendidikan, menyangkut segala sesuatu yang harus dilakukan,

bahasan dan seni pendidikan.82

II.2.2.6. Fondasi Psikologis

Pazmino menjelaskan bahwa Fondasi psikologi dianggap penting dan

memberikan sumbangan significan karena beberapa alasan. Pertama, psikologi

telah memasukkan studi tentang alam bawah sadar dan tingkah laku manusia

ke dalam proses pembelajaran. Kedua, berbagai perspektif dalam psikologi

diintegrasikan menjadi ramuan terbaik untuk memahami manusia dalam

berproses sepanjang hidup. Ketiga, kekristenan memiliki perspektif tentang

manusia yang berhubungan erat dengan proses memiliki nilai terhadap

perkembangan pendidikan Kristen, sebab manusia berkembang dari lahir

sampai dengan mati, bahkan akan hidup sesudah mati.83

82 Ibid, 253-254

83 Ibid, 269-270

Page 49: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

63

Loder menjelaskan bahwa; perkembangan manusia dapat didefinisikan

sebagai suatu realitas yang muncul, dimana struktur-struktur yang potensial

dalam pribadi seseorang diberikan bentuk tertentu dan bervariasi dalam jangka

waktu tertentu sepanjang hidupnya.84

Pandangan kristiani terhadap psikologi modern, akan sangat

dipengaruhi oleh pemahaman tentang perkembangan kognitif, psikososial,

moral dan iman. Berikut adalah beberapa pendapat tentang pemahaman

berbagai perkembangan tersebut.

1. Perkembangan kognitif : Jean Piaget.

Teori ini mempelajari tentang awal mula dari struktur pikiran dan

pengetahuan manusia sejak lahir, tentang cara berubah seiring terjadinya proses

kematangan, khususnya mulai lahir sampai remaja. Peageat berasumsi bahwa

pada hakekatnya manusia itu baik.85

2. Psikologi Perkembangan Erikson.

Teori Erikson merupakan gabungan dari ilmu biologi, psikologi ego dan

antropologi dalam menganalisis bagaimana seseorang merasakan tubuhnya,

dirinya dan perannya dalam masyarakat ketika berbenturan dengan beragam

pandangan bahwa formasi ego itu pada dasarnya bersifat biologis, ditempatkan

84 Ibid, 275-276

85 Ibid, 282-284

Page 50: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

64

secara psikologis dibentuk secara sosial dan prosesnya dikendalikan dan di

artikulasikan secara kultural.

Erikson berasumsi bahwa; a) kepribadian manusia berkembang

menurut tahap-tahap yang sudah ditetapkan sebelumnya menuju suatu kesiapan

seseorang yang akan diarahkan pada, didasari dan berinteraksi dengan suatu

radius sosial yang makin melebar, b) masyarakat cenderung berkonstitusi

dalam memenuhi dan mengundang serangkaian potensi untuk berinteraksi

dalam upaya untuk mengamankan dan mendorong tercapainya tingkat

kecepatan dan untuk berkembangnya semua potensi, c) hal negatif akan selalu

ada sebagai rekan imbangan yang dinamis, karena manusia secara kontinu akan

mengalami krisis dan tekanan dalam hidupnya.86

3. Perkembangan Moral : Laurance Kohlberg

Kolberg membagi perkembangan moral dalam tiga tingkat dan enam

tahap. Pada tingkat pertama adalah prekonvensional yang terdiri dari dua tahap,

yakni usia 6–8 tahun sebagai tahap pertama. Sedangkan masuk pada tahap

kedua tingkat pertama adalah usia 8-10 tahun. Pada masa ini, anak berorientasi

pada sebuah pertanyaan “apa yang akan didapat.” Tingkat yang kedua disebut

tingkat konvensional terdiri dari tahap ketiga usia 10-12 tahun dan tahap ke

empat usia 12-15 tahun. Dalam tahap ini anak sudah berfikir tentang apa yang

dikatakan hukum dan apa kewajibannya terhadap hukum. Tingkat ketiga adalah

86 Ibid, 285-288

Page 51: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

65

pasca konvensional yang dibagi menjadi dua tahap, yakni tahap kelima dan

keenam pada usia 15 tahun ke atas. Dalam tahap ini orang berfikir tentang

prinsip-prinsip pribadi dan sejauh mana prinsip tersebut bermakna universal.87

Jika kita memahami tingkatan perkembangan moral Kolberg, maka kita

dapat mengetahui bahwa posisi remaja–pemuda ada pada tingkat kedua, tahap

keempat dan tingkat ketiga pada tahap ke lima dan keenam. Dengan demikian

kita memahami bahwa mereka berada pada tahap pemahaman hukum,

pemahaman kewajiban dan kebermaknaan hidupnya secara umum.

4. Perkembangan Iman : James Fowler

Fowler menyampaikan pendapatnya tentang perkembangan iman ini,

dengan enam tahap perkembangan iman.88Tahap-tahap tersebut, adalah seperti

berikut :

1. Iman Intuitive-projective, terjadi pada anak-anak usia 0 sampai 7 tahun.

Pada tahap ini, iman anak-anak merupakan cerminan jelas dari iman

orang tuanya.

2. Iman mythic-literal, terjadi pada akhir masa kanak-kanak, mereka

mempercayai sesuatu yang \dipercayai orang tuanya.

3. Iman syntetick-conventional, terjadi pada masa awal remaja, ada

kecenderungan mengikuti iman “kelompok”.

87 Ibid, 289-296

88 Ibid,297

Page 52: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

66

4. Iman individual-reflective, terjadi pada akhir masa remaja dan awal

masa dewasa, sudah mulai berfokus pada tanggungjawabnya sebagai

seorang dewasa terhadap komitmen dan kepercayaannya sendiri,

meragukan, mempertanyakan dan menolak asumsi-asumsi tradisional.

Masa ini juga merupakan masa berkembangnya nilai-nilai individu.

5. Iman Conjunctive. Pada masa ini, seorang dewasa mampu

mengintegrasikan posisi-posisi tradisional, keraguan-keraguan dirinya

dan memandang orang lain sebagai keutuhan yang bermakna.

6. Iman universalizing. Iman pada tahap ini bersifat universal dimana

seorang individu mengidentifikasi dirinya melampaui dirinya sendiri

dan mengarah kepada Allah sebagai suatu realitas yang dirindukan.

Sangat jarang orang yang sampai tahap ini.89

Dari keenam tahap tersebut, maka kita dapat memahami bahwa remaja-

pemuda berada pada tahap ketiga sampai tahap kelima.

Sedangkan Beechick mengajukan pemikirannya tentang tugas-tugas

perkembangan spiritual yang dapat diringkas dalam suatu garis besar sebagai

berikut:

1. Masa Pra Sekolah.

89 Ibid, 297-298

Page 53: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

67

Pada masa ini anak mengalami kasih, rasa aman, disiplin, sukacita dan

penyembahan. Anak juga mulai mengembangkan kesadaran dan konsep

tentang Allah , Yesus dan realitas-realitas kristiani yang mendasar lainnya.

Kecuali itu, anak juga mengembangkan sikapnya kepada Allah, Yesus, gereja,

diri sendiri dan Alkitab serta mengembangkan konsep tentang yang benar dan

yang salah.

2. Masa Sekolah Dasar.

Pada masa ini, anak menerima dan mengakui Yesus Kristus sebagai

juru selamat dan Tuhan, bertumbuh dalam kesadaran akan kasih dan

tanggungjawab kristiani dalam hubungannya dengan orang lain dan terus

membangun konsep tentang realitas-realitas kristiani yang mendasar serta

mempelajari pengajaran dalam Alkitab pada kehidupan sehari-hari dan

mengembangkan sikap yang sehat terhadap diri sendiri.

3. Masa Remaja

Pada masa ini, remaja belajar menunjukkan kasih kristiani dalam

kehidupan sehari-hari, mengembangkan sikap yang sehat terhadap diri sendiri,

mengembangkan pengetahuan Alkitab dan ketrampilan intelektual yang

berguna untuk melawan serangan iman, mencapai kekuatan karakter kristiani

yang berguna untuk melawan tekanan sosial yang anti kekristenan. Kecuali itu,

mereka juga menerima tanggungjawab kristiani sesuai dengan kemampuan

yang bertambah, belajar membuat keputusan-keputusan berdasarkan nilai-nilai

Page 54: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

68

kristiani yang bersifat kekal serta meningkatkan disiplin diri untuk mencari

hal-hal yang diatas.

4. Kedewasaan.

Pada masa ini, orang menerima tanggungjawab untuk terus bertumbuh

dan belajar, menerima tanggungjawab yang Alkitabiah terhadap Allah dan

sesama serta menjalankan kehidupan yang berintegritas, yang berpusat kepada

Allah.90

Pernyataan diatas dapat kita pahami, bahwa perkembangan merupakan

suatu rangkaian, dimana kehidupan manusia selalu berkaitan antara masa

sebelum, masa yang sedang dialami dan masa yang akan dating. Oleh karena

itu, fondasi psikologis sangat dibutuhkan dalam pendidikan, khususnya

pendidikan Kristen.

II.2.2.7. Fondasi Kurikulum.

Kurikulum merupakan fondasi terakhir dari tujuh fondasi pendidikan

Kristen. Namun memiliki makna yang sangat penting, karena fondasi ini

menyatukan enam fondasi sebelumnya, diikat erat dan berfungsi untuk

90 Ibid, 301-302

Page 55: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

69

membidik tujuan pendidikan Kristen. Untuk memperjelas tentang kurikulum,

akan disampaikan beberapa definisi kurikulum.

1. Kurikulum adalah konten yang disediakan bagi peserta didik.

2. Kurikulum adalah pengalaman proses pembelajaran yang terpadu

dan terencana bagi peserta didik .

3. Kurikulum adalah pengalaman actual peserta didik atau partisipan.

4. Secara umum, kurikulum termasuk materi dan pengalaman untuk

pembelajaran. Secara khusus kurikulum adalah pelajaran tertulis

yang digunakan dalam proses pembelajaran dalam pendidikan

Kristen.

5. Kurikulum adalah pengorganisasian aktifitas pembelajaran yang

dipandu oleh seorang pengajar dengan tujuan untuk mengubah

sikap.91

Dari definisi di atas, dapat difahami bahwa dalam kurikulum konten

yang disediakan untuk peserta didik, memberikan kesempatan untuk berproses

mendapatkan pengalaman, berpatisipasi dalam pembelajaran dan dipandu oleh

seorang pengajar dengan tujuan mengubah sikap hidup. Ada tujuan yang jelas

dan sangat penting dalam kurikulum ini, yakni mengubah sikap hidup.

Untuk melakukan perubahan sikap hidup, harus berdasarkan kebenaran.

Pazmino menyatakan bahwa kebenaran merupakan konten yang esensial dalam

pengajaran Kristen. Kebenaran tersebut adalah kebenaran seperti yang

dinyatakan dalam Kristus dan Kitab Suci melalui pekerjaan Roh Kudus dan

kebenaran yang bisa kita lihat dalam seluruh ciptaan. Dinyatakan juga bahwa

91 Ibid, 324-325

Page 56: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

70

kebenaran harus berfokus pada kasih, karena kebenaran tanpa kasih akan

menjadi keras dan kasih tanpa kebenaran akan menjadi lemah.92

Thomas Groome menyatakan bahwa; ada enam pertanyaan mendasar

yang harus dijawab dalam penyusunan kurikulum, yakni : 1) Secara khusus,

apa yang harus diajarkan 2) Mengapa area ini harus diajarkan? 3) Dimanakah

pengajaran dilaksanakan? 4) Bagaimana pengajaran dilakukan? 5) Kapan

seharusnya berbagai macam area pengetahuan diajarkan? 6) Siapa yang diajar

dan siapa yang mengajar?93

Dari keenam pertanyaan tersebut, dapat dipahami bahwa, pertanyaan

pertama berkaitan dengan topik yang akan dibahas, yang kedua berkaitan

dengan alasan pembahasan, yang ketiga berkaitan dengan tempat

dilaksanakannya pembahasan, yang keempat berkaitan dengan cara

mengajarkannya, yang kelima berkaitan dengan waktu pelaksanaan dan yang

keenam berkaitan dengan subjek yang akan diajar serta pelaku atau

pengajarnya.

Setelah enam pokok pertanyaan tersebut, juga akan di bahas satu point

penting lagi, yakni apakah prinsip yang menyatukan semuanya. Maksud dari

pertanyaan ini adalah apa yang menyatukan, mengintegrasikan dan menjadi

92 Ibid, 324-325

93 Ibid, 326-327

Page 57: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

71

puncak pengalaman pendidikan dalam arti perencanaan, implementasi dan

evaluasi.94

Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa kurikulum merupakan

suatu rangkaian dari beberapa aspek yang tidak dapat dipisahkan. Kurikulum

tidak akan menjadi sempurna jika, hanya mampu menjawab satu atau dua

pertanyaan saja. Kurikulum tidak hanya dituntut unuk menjawab pertanyaan,

tetapi juga dituntut untuk dapat mewadahi enam fondasi yang sudah dijelaskan

sebelumnya.

Pazmino menjelaskan bahwa ada tiga terminologi kurikulum, yaitu

kurikulum eksplisit, kurikulum implicit dan kurikulum nol.

1. Kurikulum yang eksplisit.

Yang dimaksud dengan nilai adalah konsep yang berharga, menarik dan

mengandung kebaikan yang diberikan. Orang Kristen mempunyai kewajiban

untuk mempertimbangkan nilai-nilai yang konsisten dengan cara pandang

Kristen. 95Kewajiban tersebut terdiri dari empat bagian dan membutuhkan

adanya akuntabilitas teologi dalam praktik pendidikan

94 Ibid hlm.327

95 Ibid,338-340

Page 58: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

72

a. Orang Kristen harus memiliki dan menghidupi nilai-nilai yang

mereka nyatakan.

b. Untuk menghidupi nilai-nilai Kristen, orang kristen harus

menerjemahkan nilai-nilai mereka menjadi tujuan kurikulum.

c. Kebutuhan untuk mengejar nilai-nilai dalam aturan institusional

dalam kehidupan sehari-hari.

d. Berkaitan dengan kebutuhan konstan untuk pembaharuan dalam

formasi kurikulum, kebutuhan untuk menegaskan kembali nilai-

nilai dasar dan tujuan.

Dengan memahami paparan di atas, dapat dimengerti bahwa orang

Kristen bukan hanya orang biasa yang asal menjalani kehidupan, namun orang

Kristen adalah orang yang memiliki nilai-nilai yang dihidupi dan dinyatakan

dalam kehidupan sehari-hari serta memiliki berbagai aturan hidup yang tampak

dan diajarkan.

2. Kurikulum yang implisit

Elizabeth Vallance mengatakan bahwa kurikulum implicit,

mengidentifikasi dampak samping dari pendidikan yang sifatnya non akademis

dan sistematis, yang dirasakan tetapi tidak cukup untuk menjelaskan atau

Page 59: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

73

menjadi referensi bagi kurikulum yang eksplisit.96 Vallance mengatakan bahwa

ada tiga dimensi dimana aspek kurikulum implisit dapat dipertimbangkan :

a. Kurikulum implisit dapat merujuk kepada berbagai macam konten

pendidikan, termasuk interaksi peserta didik-pendidik-struktur

ruang kelas atau seluruh pola organisasi dalam pembangunan

pendidikan yang menjadi sebuah mikrokosmos dari sistem nilai

sosial.

b. Kurikulum implisit bisa mendukung sejumlah proses yang bekerja

dalam sekolah, gereja atau rumah, termasuk proses

mengembangkan nilai, proses sosialisasi, dan proses memelihara

struktur sosial.

c. Kurikulum implisit bisa mengandung ”rahasia” dengan tingkat

kedalaman dan tujuan yang berbeda.

Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa kurikulum implisit,

merupakan sebuah dampak pengajaran yang disampaikan. Dampak tersebut

memang tidak dituliskan dalam uraian pengajaran, karena akan sangat berbeda

antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan ini terjadi karena

perbedaan daya respon peserta didik terhadap materi yang diterimanya

3. Kurikulum Nol

96 Ibid,341-343

Page 60: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

74

Elliot Eisner mendefinisikan kurikulum nol sebagai sesuatu yang tidak

diajarkan secara sengaja.97 Kurikulum nol melengkapi kurikulum eksplisit dan

implicit, karena kurikulum eksplisit diajarkan, kurikulum implisit merujuk

pada yang ditangkap, sedangkan kurikulum nol tidak diajarkan secara sengaja,

namun mempunyai kemungkinan muncul, meskipun tidak dibagikan bahkan

kadang dilupakan.98

Dengan demikian dapat di pahami bahwa kurikulum nol akan muncul

dengan sendirinya sesuai dengan kondisi peserta didik, namun tidak langsung

dapat dilihat saat pembelajaran berlangsung. Nilai ini menjadi penting karena

respons yang tidak muncul saat pembelajaran akan mewarnai proses

perkembangan hidup seseorang.

Dari seluruh uraian yang telah dipaparkan mengenai fondasi pendidikan

Kristen, dapat dipahami bahwa ketujuh fondasi tersebut sangat cocok jika

dipakai dalam proses pendidikan Kristen. Fondasi yang satu dengan fondasi

yang lain saling terkait, saling mendukung dan mencerminkan bahwa

pendidikan Kristen harus menjadi praktik pendidikan yang holistik. Berbagai

aspek dipertimbangkan demi mencapai perkembangan manusia seutuhnya,

khususnya perkembangan iman secara nyata. Ketujuh fondasi pendidikan

97 Ibid,343

98 Ibid, 344-345

Page 61: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

75

Kristen akan membantu regenerasi iman yang sehat dan kuat serta

menghasilkan buah iman yang nyata demi menghadirkan tanda-tanda Kerajaan

Allah di bumi.

Fondasi Pendidikan Kristen menjadi sempurna karena pelaksanaannya

dirangkai dalam sebuah kerangka yang namanya Fondasi Kurikulum. Fondasi

Pendidikan Kristen membantu gereja dalam mendidik warganya, khususnya

remaja-pemuda, karena pendidikan dilakukan berdasarkan berbagai aspek

penting yang akan mendukung tercapainya perkembangan manusia seutuhnya.

Pendidikan harus direncanakan dengan matang dan harus menjawab

berbagai pergumulan yang sedang dihadapi oleh remaja-pemuda. Hal ini dapat

diketahui dari kerangka kurikulum yang dikemukakan oleh Groome bahwa

penyusunan kurikulum harus mempertimbangkan enam hal penting, yaitu :

topik yang akan dibahas, alasan pembahasan, tempat dilaksanakannya

pembahasan, cara mengajarkannya, waktu pelaksanaan dan subjek yang akan

diajar dan siapa pengajarnya. Jika seluruh rangkaian tersebut dilaksanakan

dalam pendidikan Kristen, maka dapat dipastikan bahwa pendidikan Kristen

akan berdampak bagi keluarga, gereja dan masyarakat.

Page 62: BAB II PENDIDIKAN REMAJA PEMUDA DAN FONDASI …...menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi remaja untuk menjalani fase perkembangan ini. b. Perkembangan Psikologi Pemuda Untuk memahami

76