BAB II PENDETA DAN KELUARGANYA II.1. Pendeta dan...
Transcript of BAB II PENDETA DAN KELUARGANYA II.1. Pendeta dan...
9
BAB II
PENDETA DAN KELUARGANYA
II.1. Pendeta dan Pelayanannya
Pendeta adalah seorang yang bertugas melayani, baik membritaan Firman
Tuhan, bersaksi, memberikan sakramen yang sebagainya. Sebagai seorang pendeta,
jemaat menuntut agar pendetanya sebagai seorang yang mempunyai jiwa sebagai
seorang malaikat. Untuk itu menjadi seorang pendeta mempunyai kesiapan hati
tersendiri di dalam mempimpin gereja Tuhan. Dari karakter seorang pendeta
sangatlah dinilai oleh jemaatnya. Artinya bagaimana jemaat dapat meneladani
pendetanya, apabila pendetanya tidak dapat diteladani. Sehingga sifat keteladanan
pendeta sagatlah dituntut dalam pelayanan baik di gereja maupun dikeluarga.
Sebagai seorang pendeta perlu kesanggupan yang penuh untuk menjalani tugas dan
panggilannya. Berbicara mengenai tugas dan pelayanan pendeta, gereja merupakan
tempat yang utama bagi pendeta menjalankan tugas dan pelayanannya sebagai
seorang pendeta. 1Gereja tampak pada hari ibadah, itulah gereja yang
berhimpun.Gereja pun tampak pada hari-hari kerja, itulah gereja yang menyebar.
Gereja yang berhimpun hanya beberapa jam seminggu, namun gereja menyebar
setiap hari sepanjang pekan melalui kehadiran tiap anggotanya dilingkungan
hidupnya masing-masing. Di sini dapat dilihat letak strategis dari jemaat dimana
kita menjadi surat Kristus di tengah-tengah masyarakat. Di sini pula letak strategis
pendeta, pendeta membekali anggotanya dan memampukan mereka menjadi gereja
1 Ismail,Andar.Awam dan Pendeta Mitra Membina Gereja.BPK Gunung Mulia,476
10
yang menyebar.Ibarat pasukan tempur kaum awam adalah pasukan baris depan
sedangkan pendeta adalah pasukan garis belakang yang memasok pembekalan.
Tugas dan panggilan jemaat itu akan lebih sulit dimasa mendatang sebab
problematika hidup akan menjadi rumit. Untuk itu dibutuhkan pendeta dan jemaat
yang bermitra, yaitu masing-masing tahu apa perannya dan masing-masing mampu
menjalankan perannya.
II.2 Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.Peranan keluarga menggambarkan
seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan
pribadi dalam posisi dan situasi tertentu.Peranan pribadi dalam keluarga didasari
oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompokdan masyarakat.Keluarga
sebagai unit sosial terkecil mempunyai peranan yang sangat menentukan.Boleh
dikatakan sejahtera atau tidaknya suatu masyarakat, tergantung pada sejahtera
tidaknya keluarga-keluarga yang ada dalam masyarakat tersebut.Lagi pula keluarga
mempunyai panggilan yang luhur yaitu menyediakan tempat dan suasana
cintakasih yang timbal balik antara suami dan istri, antara orang tua dan anak,
sehingga setiap anggota keluarga dapat tumbuh dan berkembang menjadi pribadi
yang dewasa.
Mengingat fungsi keluarga bagi setiap anggota keluarganya, maka ada
beberapa fungsi atau peranan keluarga yang berguna bagi kehidupan penghuni
11
anggota keluarga, di antaranya : Fungsi Pendidikan, dilihat dari bagaimana keluarga
mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa
depan anak. Fungsi Sosialisasi, dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan
anak menjadi anggota masyarakat yang baik. Fungsi Perlindungan, dilihat dari
bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung
dan merasa aman. Fungsi Perasaan, dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif
merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi
dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu
sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
FungsiAgama, dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan
mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan
keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.
Fungsi Ekonomi, dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan,
mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan-
kebutuhan keluarga. Fungsi Rekreatif, dilihat dari bagaimana menciptakan suasana
yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita
tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya. FungsiBiologis, dilihat dari
bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya.
Memberikan kasih sayang, perhatian, dan rasa aman di antara keluarga, serta
membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
Itu adalah gambaran dari peranan keluarga yang ideal yang mungkin dapat
dilakukan oleh setiap keluarga.Tetapi pada kenyataannya, tidak semua keluarga
Kristen dapat menjalani peranan keluarga tersebut, dikarenakan satu dan banyak
12
hal.Sebagai salah satu contoh, dimana pada saat ini penulis sedang meneliti
mengenai keluarga Kristen di mana yang menjadi fokus yaitu keluarga pendeta
yang bersuamikan pelaut.Karena faktor tanggung jawab pekerjaan yang harus
dijalani oleh seorang suami, di mana sebagai kepala keluarga selayaknya
memberikan kebutuhan perekonomian kepada keluarganya.Tetapi yang menjadi
masalah adalah, dimana setelah kebutuhan ekonomi tersbut dapat dipenuhi,
kebutuhan yang lainya terabaikan.
Terkadang masyarakat memandang pekerjaan sebagai seorang pelaut, hanya
dipandang sebelah mata saja.Hal tersebut dikarenakan bahwa jarak dan waktu yang
membuat pekerjaan tersebut menjadi penghalang untuk terbentuknya keluarga
yang ideal.Ada banyak kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada waktu seorang
keluarga terpisah jauh dalam jangka waktu yang lama dan jarak yang
jauh.Terkadang masyarakat sering menilai negatif misalnya saja perselingkuhan
karena komunikasi yang terbatas disebabkan jarak tersebut.Sebenarnya pandangan
masyarakat, tidak selalu benar, keluarga dapat dibangun dengan baik tergantung di
mana setiap anggota keluarganya dapat memerankan setiap tugas dan tanggung
jawabnya masing-masing.
II.3 Keluarga JemaatKristen
Keluarga sebagai persekutuan yang hidup, dalam Alkitab jelas Tuhan
menghendaki bahwa keluarga itu harus menjadi persekutuan yang hidup. Dalam
kitab Ulangan (Ul 6: 6-10), sangat jelas dikatakan bahwa keluarga adalah sebagai
13
pusat pengajaran apa yang diimani. 2Disana tidak ada dikatakan bahwa tugas
mengajar dan mengasuh adalah tugas ibu, tetapi mengajarkan apa yang di imani
(dalam hal ini iman Kristen) ini adalah menjadi tugas bersama dan kedua orang tua.
Tanpa memberikan benteng yang kuat (pembekalan iman) di tengah-tengah
keluarga, maka besar kemungkinan anggota keluarga itu bisa terseret kepada arus
negatif dari modernisasi.Keluarga Kristen percaya kepada Tuhan Yesus Kristus yang
telah menebus dengan darah yang mahal, oleh karena itu dasar keluarga Kristen
adalah iman. Iman berbicara mengenai kepercayaan yang utuh kepada Tuhan Yesus,
dan tidak bimbang ketika persoalan datang menerpa dalam keluarga tersebut
namun semakin kuat dalam bergantung kepada Tuhan.
3Menerapkan kasih dalam setiap aspek kehidupan dalam keluarga di mana
semua anggota keluarga saling mengasihi. Kasih ini juga harus diterapkan dalam
mendidik anak-anak mereka untuk takut akan Tuhan. Kasih dan pengampunan
dalam keluarga akan menjadikan keluarga itu solid dan harmonis. (Amsal 13:24).
Keluarga yang hidup dalam kasih, yang dimaksud adalah kasih agape yang
bersumber dari Allah sendiri. Kasih ini sesuatu yang mutlak ada (tidak boleh
ditawar-tawar) melebihi hal-hal yang lain. Sumbernya hanya satu yakni dari Yesus
Kristus sendiri (Yoh 14:27).Kasih inilah yang memungkinkan suami dan istri dan
semua anggota keluarga mampu memikul tanggung jawab yang berat, saling
berbagi, saling menolong, saling menegur dengan lemah lembut, saling menopang
dan saling mengampuni.
2Eli Tanya, Dapatkan Anak-anak Beriman? Sebuah study Singkat Tentang Iman Kristen “lensa”, (No 1, Vol 1, 2007),80. 3Dra. Yulia Singgih D. Gunarsa. Asas-asas Psikologi Keluarga Idaman. PT. BPK Gunung Mulia,18
14
4Kesetiaan dalam keluarga, ini juga merupakan kebajikan yang
utama.Kesetiaan merupakan kemauan atau kesediaan semua pihak dalam keluarga
untuk membina tali persaudaraan yang rukun, sehingga tidak terputus oleh alasan
apapun. Dalam tiap-tiap keluarga pasti ada pencobaan, masalah dan
pergumulan.Maka jika tidak di topang oleh kesetiaan bisa saja kelurga itu tercerai
berai.
Menghormati antara keluarga.Hormat artinya saling menghargai satu dengan yang
lain. Hormat berarti memandang tiap anggota keluarga sebagai anugerah Tuhan
yang harus disyukuri.5Hormat berarti, saling mengakui bahwa pasangan suami istri
dan anak anak memiliki kelemahan.dan kekurangan masing-masing. Menyadari
bahwa manusia tidak akan ada yang sempurna, sehingga tidak ada yang menjadi
angkuh, sombong, tinggi hati dan mengagungkan superioritasnya. Kita, sama sama
orang berdosa dan lemah di hadapan Allah. Tidak boleh tidak, siapapun dan
bagaimanapun kehebatan seseorang mengatur keluarga, selalu ada saja persoalan
yang timbul dalam keluarga.Itulah dinamika keluarga. Namun yang menjadi
persoalan adalah: bagaimana kita menghadapi setiap persoalan keluarga itu.
Haruskah kita 'pecah kongsi’ andaikata dalam keluarga ada persoalan yang
pelik.Tuhanlah yang menjadi landasan keluarga, tidak ada satu lembagapun di dunia
yang dapat menceraiberaikan keluarga itu.Dan tujuan akhir keluarga bukanlah
harta tetapi adalah damai sejahtera (bnd, Mazmur 133:1).Yesus telah memberi Diri-
4Tim Lahaye. 2000. Kebahagiaan Pernikahan Kristen. PT. BPK Gunung Mulia,36
5James Dobson. 1997. Istri Anda Rewel…? (Kesejahteraan Emosi Istri adalah Tanggung Jawab Suami-Pahamilah Dia). Yayasan
Kalam Hidup,28
15
Nya sendiri untuk manusia agar semua yang meneriman-Nya beroleh
keselamatan.Teladan kasih ini haruslah menjadi motivator keluarga-keluarga
kristen untuk hidup saling mengisi dan memberi dalam hal kebaikan,kritik
membangun dan juga cinta kasih.6
Hidup dengan roh, kehidupan yang dipenuhi Roh adalah kehidupan yang
menerapkan firman Tuhan dan berjalan dalam kebenaran, dalam hal ini alangkah
berbahagianya jika keluarga Kristen hidup dalam kebenaran dan hidup dalam
keterbuakaan satu sama lain, tidak penyelewengan seks yang terselubung dengan
orang lain (perselingkuhan) dengan ataupun tidak sepengetahuan pasangan.
Dewasa ini perselingkuhan sangatlah marak yaitu aktifitas seksual dengan orang
lain yang bukan istrinya. 7Perselingkuhan harus dihindari oleh semua pasangan
Kristen dan seharusnya juga oleh semua yang telah menikah. Perselingkuhan ini
bisa merusak rumah tangga dan menghambat berkat (Matius 12:25), (Yeremia5:25).
Selain perselingkuhan, penyembahan berhala, perdukunan, iri hati, amarah dengki,
ketamakan, cinta uang, kemabukan, pesta pora, boros, juga harus dihindari karena
bisa merusak persekutuan dengan Allah. Keluarga kristen yang harmonis akan
mencerminkan buah-buah Roh dalam kehidupan mereka (Galatia 5:22).
6Marjorie L. Thompson, (terj) Ny. Oloria. 2000. Keluarga Sebagai Pusat Pembentukan. PT. BPK Gunung Mulia,10
7Jay E. Adams. 2000. Masalah-masalah dalam Rumah Tangga Kristen. PT. BPK Gunung Mulia.
16
II.4 Kehidupan Keluarga Seorang Pendeta
Pendeta boleh dikatakan orang nomor satu atau salah satu orang yang paling
berpengaruh. Banyak orang melihat cerminan gereja dari seorang gembala sidangnya. Wajar bila
pendeta lebih baik dibandingkan jemaatnya terutama dalam halpenguasaan akan
firman Tuhan dan iman.Makanya seorang gembala sidang haruslahmenjadi contoh
hidup bagi para jemaatnya. Bukan berarti harus 100% sempurna,karena
bagaimanapun tidak mungkin seorang manusia bisa sesempurna Yesus. Kalau pendeta bisa
membawa jemaatnyamenjadi maju, itu baik. Namun yang terjadi juga bisa sebaliknya. Kenyataan
bahwa parapemimpin rohani adalah juga manusia biasa yang serba terbatas memang
harus disadari oleh umat agar tak mengharapkan yang berlebihan dari para pemimpinnya.
Yang pertama dan yang utama yang menjadi kekuatan di dalam diri pendeta
adalah keyakinannya, jauh di dalam dirinya sendiri, bahwa Allah telah memanggil
dia menjadi seorang pelayan.Jika kepercayaan ini tidak dapat diguncangkan, semua
unsur lain di dalam kehidupan pendeta akan jatuh kedalam keindahan tempat dan
pelayanan.Tidak ada keraguan bahwa Alkitab menggambarkan bahwa seorang
pelayan adalah seorang manusia Allah. Dalam Perjanjian Lama tidak ada seorang
nabi yang berani masuk ke dalam tugas yang suci ini berdasarkan keinginannya
sendiri. Allah telah memanggil Dia (Ul. 18:20).
Pelayan dari Kristus disebut juga sebagai “utusan-utusan Kristus” (2 Kor.
5:20); yang berarti mereka datang dan berbicara atas namaNya.Mereka adalah
17
pelayan dari tugas penyelengaraan Allah yang dipercayakan untuk memberitakan
injil kepada manusia.Seorang pelayan juga harus memiliki sebuah kesalehan yang
dalam.Seperti yang telah kita sampaikan, bahwa dia merupakan sebuah model bagi
jemaat.Dia harus menjadi corong iman.Dia harus memiliki kapasitas mental yang
baik dan terlatih dalam pengetahuan Kitab Suci.Dia harus menjadi seseorang yang
bijaksana dalam hal-hal praktikal dan memiliki kemampuan
kepemimpinan.Sejumlah besar dari kesuksesan pendeta didasarkan atas
penguasaannya terhadap hal-hal praktikal yang berkualitas.
Akhirnya, dia harus mempunyai nama yang baik di luar jemaat (1 Tim.3:7; 2
Kor.4:2; 6:3). Pelayananan sering direndahkan dan dihina oleh orang-orang yang
tidak berguna, beberapa dari antara mereka bersalah dengan membuat kompromi
terhadap hal-hal yang memalukan.Setiap pelayan dari Allah harus memiliki
keyakinan atas panggilannya, bahwa dihadapan Allah dan manusia, dengan
keyakinan yang teguh, kemuliaan yang menyertainya.
Keluarga pendeta yang baik, adalah yang memiliki sikap yang mendukung
pelayanan.Sebuah kehidupan yang dialiri oleh sungai kehidupan, air yang
menyegarkan jiwa yang dahaga. Jika seorang pendeta telah menemukan seorang
rekan bagi dia, yang telah ditetapkan Allah, maka dia akan memiliki kesiapan dalam
membangun pelayanannya dalam pondasi yang teguh. Kitab suci menekankan
bahwa seorang pendeta dipimpin oleh kehidupan pribadinya dan menjadi contoh
yang berharga bagi jemaatnya.Hal itu bukan berarti “Lakukan apa yang saya
katakan” tetapi jauh lebih baik untuk menyampaikan “Perbuatlah seperti yang saya
lakukan.” Pendeta adalah seorang pendeta dan bukan hanya ketika berada di atas
18
mimbar tetapi akan lebih berkuasa, lebih dinamis, lebih efektif juga didalam
kehidupannya sehari-hari yang terlihat di depan mata jemaatnya. Sering terjadi
pergumulan apabila seorang pendeta mendapatkan seorang pasangan hidup yang
tidak bisa bersama-sama melayani karena pekerjaan. Tetapi hal tersebut tidak
menjadi suatu masalah bagi kehidupan jemaat, apabila seorang pendeta tersebut
dapat memberikan contoh kehidupan yang baik bagi jemaatnya, maka hal-hal
negatif dari pandangan masyarakat tersebut akan sirna. Sehingga jemaat dapat
memandang baik bagi kehidupan keluarga pendetanya.
Keluarga pendeta diibaratkan sebagai akuarium, dimana setiap orang dapat
melihatnya secara transparan apabila ada sesuatu yang terjadi di dalamnya maka
setiap orang dapat melihatnya. Kehidupan keluarga pendeta sesungguhnya sama
seperti kehidupan keluarga Kristen lainnya, dalam hal ini penulis mengambil bagian
penelitian bagi keluarga pendeta yang kepala keluarganya seorang pelaut.
Mengingat bahwa kepala keluarga adalah sebagai seorang imam di dalam keluarga
sehingga peranan dan fungsinya sangatlah dibutuhkan dalam mengatur keadaan
keluarganya.Dalam hal ini keluarga pendeta perempuan dapat melakukan tugas dan
pangilannya sebagai seorang isteri dan merangkap sebagai seorang kepala keluarga
selama suaminya menjalani tugas dan pekerjaannya.
2. 4 Hubungan Suami Isteri di dalam Keluarga
Pernikahan dan keluarga Kristen mempunyai tujuan yang jelas karena
memang untuk maksud itulah Allah menciptakan lembaga pernikahan.Bahkan Allah
menetapkan bahwa lembaga pernikahan dan keluarga menjadi pusat kehidupan
manusia seutuhnya.
19
Ada beberapa pemahaman di dalam Alkitab yang mendasari pernikahan di dalam
Kristen, di antaranya adalah :
a. Kesadaran akan kehendak Tuhan yang menciptakan manusia sebagai
pasangan laki-laki dan perempuan.
Pasangan yang sepadan.“Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-
Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan
diciptakan-Nya mereka” (Kej. 1:27).TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau
manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang
sepadan dengan dia." (Kej. 2:18)
Manusia yang diciptakan segambar Allah tentu mempunyai sisi persamaan
tertentu dengan Allah, walaupun dalam tingkat kemuliaannya jauh
berbeda.Karena sifat Allah adalah kasih, maka manusia juga mempunyai
kasih.Kasih selalu membutuhkan partner untuk dikasihi dan mengasihi.Itulah
salah satu rencana Allah menciptakan manusia dengan kehendak bebas. Allah
mau berada dalam hubungan kasih dengan manusia, tetapi Allah menyadari
bahwa manusia juga membutuhkan partner yang sepadan untuk bisa berada
dalam hubungan kasih yang saling melengkapi. 8Untuk itulah Allah menciptakan
manusia berpasangan.Sepadan maksudnya pasangan yang serasi, seimbang,
sesuai, pantas, dalam hakekat dan dalam hak serta kewajiban. Dalam Kejadian
2:18-25, pasangan yang sepadan ini sebagai kesatuan dan keutuhan yang indah:
8Dr. James C. Dobson. 1999. Cinta Kasih Seumur Hidup. Yayasan Kalam Hidup,15
20
Penolong yang sepadan, dari tulang rusuk, tulang dari tulangku,daging dari
dagingku, meninggalkan ayahnya dan ibunya,bersatu dengan istrinya, keduanya
menjadi satu daging, keduanya telanjang (transparansi dalam komunikasi).
b. Kesadaran akan rencana Allah memberkati pasangan suami-istri
“Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar
Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah
memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan
bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-
ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap
di bumi." Allah memberkati lebih dahulu manusia yang disatukan-Nya untuk
segala tugas panggilannya yang harus dijalankan (Kej 1:28).Tetapi hidup yang
sepadan/serasi, kesatuan yang indah ini “hilang” karena manusia menurunkan
derajatnya menjadi hamba dosa (Kej 3:1-15).9Hanya oleh Anugerah, dalam
pengorbanan Yesus Kristus, manusia ini dikembalikan kepada citra yang
semula, makhluk yang mulia
c. Tindakan Allah yang mempersatukan Pasangan suami-istri
“Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah
dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." (Matius 19:6b)
Allah sendiri yang bertindak mempersatukan suami-istri. Jadi sekalipun kita
sendiri telah memilih teman hidup, menjalin dan memelihara hubungan,
9Tonci R, Salawaney. Apakah Rumah Tangga Anda Bahagia ?. Lembaga Literatur Baptis,32
21
mempersiapkan segala sesuatu untuk pernikahan kita, secara iman kita harus
mengakui bahwa dibalik semua usaha kita sebenarnya Allah yang bertindak.
Hal ini menjadi dasar yang penting dari pernikahan yaitu: membentuk suatu
persekutuan yang mendukung tindakan Allah tersebut. Salah satunya tetap
memelihara keutuhan dan keharmonisan keluarga.10
Bagi seorang laki-laki dan seorang perempuan memasuki pernikahan, maka
keduanya menajdi pelaksana prinsip monogami.Satu suami untuk satu istri dan
satu istri untuk satu suami.Inilah pernikahan Kristiani, monogami.
d. Teladan hubungan Kristus dengan jemaat-Nya
“Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami
adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang
menyelamatkan tubuh”.(Efesus 5:22-23)
Sebagai murid Kristus, kita semua terpanggil untuk belajar dan meneladani
Guru kita. Tunduknya istri kepada suami tidak pernah boleh dipaksakan, sama
seperti jemaat tidak pernah dipaksakan tunduk oleh Kristus. Jemaat tunduk
karena mengalami dan menyadari keagungan Kasih Kristus yang sudah
mengorbankan seluruh diri-Nya.Demikian juga kasih suami harus meneladani
Kasih Kristus yang tidak bersyarat.Atas dasar itu, maka tujuan keempat dari
pernikahan ialah menjadi saksi tentang Kasih Kristus.(Yoh. 13:35; 1 Yoh 4:12).
Kehidupan keluarga Kristen yang harmonis dan menjadi berkat bagi banyak
10J. Allan Peterson, Elven dan Joyce Smith. 2001. Dua Menjadi Satu. Yayasan Baptis Indonesia,18
22
orang akan merupakan suatu kesaksian yang sangat berarti bagi setiap orang di
sekeliling kita.
Pasangan suami-istri merupakan pasangan yang tiada duanya, yang dipakai
menggambarkan hubungan Kristus dengan jemaat (Efesus 5:31-33).
e. Dasar Pernikahan Kristen ialah Kasih Allah yang menyempurnakan cinta
kasih manusia
Melalui pernikahan dan pembentukan keluarga, orang percaya dipanggil
untuk masuk ke dalam proses pendidikan yang paling efektif.Alkitab
menyaksikan bahwa manusia diciptakan Allah menurut rupa dan gambar-Nya
(Kejadian 1:26).Dan salah satu karekteristik dari natur manusia yang istimewa
ini adalah pertumbuhannya yang tidak mengenal kata cukup.Manusia
diciptakan untuk terus-menerus tumbuh dalam bakat, talenta dan kebenaran.
Sehingga manusia dapat dipersiapkan untuk menjadi partner (rekan kerja)
Allah dalam mengerjakan dan mengelola seluruh ciptaanNya
Sejak kejatuhan dalam dosa, manusia menjadi rusak dan kehilangan kemuliaan
Allah.cinta manusiawi saja tidak cukup.Harus ada cinta Allah yang sejati
menjadi dasar sebuah hubungan suami-istri.Kita harus belajar untuk
memperoleh pemulihan Allah dalam kemampuan kita mengasihi. Dalam bahasa
yunani, ada 4(empat) pengertian tentang ‘cinta’/kasih :
Philia :Kasih pertemanan. Ini merupakan pemberian Allah pada semua
orang.Manusia tidak perlu mengenal Kristus untuk bisa mempunyai
23
Philia.Dalam kasih ini, ada unsur perasaan.Emosi, kehangatan.Ia ada karena
ikatan hubungan tertentu seperti: sahabat, teman kerabat.
Eros :Kasih karena romantisme, keindahan, kekayaan, kepandaian, dan
sebagainya. Dalam kasih ini ada banyak unsur perasaan, emosi dan kehangatan,
tapi sangat tidak stabil.Eros tergantung pada si kekasih atau yang
dikasihi.Selama yang dikasihi masih memiliki daya tarik, harta dan sebagainya
tetap dikasihi.Karena Eros merupakan cinta bersyarat atau menuntut adanya
timbal balik.Walaupun demikian, eros bukanlah sesuatu yang jelek.Hidup
pernikahan tanpa adanya eors bisa dikatakan ‘damai tapi gersang’.Hidup
bersama satu rumah tetapi tidak ada kehangatan atau saling menggembirakan.
Storge: Kasih pertalian hubungan darah. Orang tua – anak, saudara kandung,
kerabat lainnya.
Agape :Kasih ini merupakan Kasih Ilahi. Allah adalah Kasih (I Yohanes 4:8).
Agape bisa dimiliki manusia bila ia sudah mengenal Kristus karena Agape
adalah karunia Roh Kudus (Roma 5:5). Agape dapat disertai perasaan. Ia
bersifat stabil karena tidak tergantung pada orang yang dikasihi dan sifatnya
tidak bersyarat. Pada Allah, agapae adalah prakarsa Allah atas kehendak bebas-
Nya. Pada manusia, agapae tergantung pada anugerah Allah dan kehendak
manusia untuk taat pada perintah Allah.
Kehidupan Pasangan Suami-Istri dan keluarga Kristen harus terikat erat dalam
Kristus, sehingga pemahaman dan pemikiran Pasutri dan keluarga dipengaruhi
kasih Kristus.Melalui kesehatian dan doa dan pembacaan Alkitab. Dengan demikian
24
segala yang berkaitan dengan dosa akan dihindarkan karena Yesus Kristus
ditempatkan selaku Tuhan yang memimpin pernikahan dan keluarga. Menyadari
akan hal ini, maka Pasutri harus menampakkan ikatan yang erat dengan Kristus
sebagai Sumber kekuatan dan keselamatanya. Pasutri mau membicarakan dan
adanya kesediaan untuk saling mendengarkan serta memahami dan kemudian
saling memaafkan akan membawa pengaruh baik bagi keutuhan pernikahan dan
keluarga Kristen.Istilah pernikahan lestari, yaitu dua orang Pasutri yang saling
mengasihi adalah dua orang yang bersama-sama mengasihi Kristus. Dengan kata
lain, menjadi Pasutri yang takut akan Tuhan. Sehingga tindakan kekerasan dalam
rumah tangga tidak akan terjadi.
II. 5 Harapan Warga Jemaat Umumnya Terhadap Pelayanan dan Keluarga
Pendeta.
Jemaat berharap bahwa di dalam pelayanannya pendeta bisa menjadi
pemimpin yang akan membawa gereja menjadi berkat bagi banyak orang.
11Menurut Luther pelayanan seorang pendeta bagi jematnya yang utama ialah di
mana pendeta mampu untuk mengajar, berkhotbah dan memproklamirkan Firman
Tuhan, pendeta juga mampu membaptis, menguduskan dan menyelenggarakan
Perjamuan, pengakuan dosa, dan berdoa bagi orang-orang lain. Sebagai seorang
pendeta, jemaat berharap pendeta dapat mampu menumbuhkembangkan iman
percaya jemaat kepada Kristus semakin bertumbuh dan bertumbuh, yang pada
akhirnya Firman dapat disebar kepada setiap orang.Keluarga pendeta yang baik,
1111 Ismail,Andar.Awam dan Pendeta Mitra Membina Gereja.BPK Gunung Mulia,5
25
adalah yang memiliki sikap yang mendukung pelayanan.Jemaat juga berharap
bahwa pendeta dan keluarga pendeta dapat dijadikan sebagai sebuah contoh
keluarga Kristen yang harmonis yang dapat ditiru oleh warga jemaatnya.Sehingga
keluarga pendeta dapat menjadi berkat bagi banyak orang.Misalnya di dalam hal
hubungan suami isteri yang harmonis, atau membimbing dan mengajar anak-anak.
Yang nantinya keluarga pendeta akan menjadi keluarga panutan bagi jemaatnya.