BAB II PEMAHAMAN WISATA AGRO KOPI - sinta.unud.ac.id 2.pdf · Memiliki lahan yang sesuai untuk ......
Transcript of BAB II PEMAHAMAN WISATA AGRO KOPI - sinta.unud.ac.id 2.pdf · Memiliki lahan yang sesuai untuk ......
Wisata Agro Kopi di Pupuan, Tabanan
6
BAB II
PEMAHAMAN WISATA AGRO KOPI
Pada Bab II ini menguraikan tentang tinjauan terkait Wisata Agro kopi,
baik melalui pustaka maupun terhadap objek sejenis. Serta akan diuraikan pula
mengenai spesifikasi umum proyek.
2.1 PENGERTIAN UMUM
2.1.1 Pemahaman Pariwisata
Pariwisata telah menjadi trend kehidupan manusia modern, karena
aktivitas manusia ini memiliki definisi yang luas, tidak sekedar untuk memenuhi
kebutuhan untuk bersenang-senang untuk menikmati perjalanan, namun aktivitas
ekonomi,seni dan budaya. Pariwisata memiliki dampak yang luas membangun
dalam pembangunan ekonomi, sosial,dan budaya, kegiatan pendidikan, kegiatan
agama, olahraga, kegiatan ilmiah bahkan telah menjadi disiplin ilmu tersendiri.
Pariwisata menjadi disiplin ilmu sejak beberapa dekade lalu karena aktivitas ini
dikembangkan diberbagai perguruan tinggi, organisasi, badan swasta maupun
pemerintah. Berikut adalah beberapa definisi pariwisata :
Wisata Agro Kopi di Pupuan, Tabanan
7
1. Pariwisata adalah kegiatan manusia yang melakukan perjalanan ke dan tinggal
di daerah tujuan di luar lingkungan kesehariannya (WTO, 1995).
2. Pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang dilakukan oleh sementara waktu
dari tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan alasan bukan untuk
menetap atau mencari nafkah melainkan hanya untuk memenuhi rasa ingin
tahu, menghabiskan waktu senggang atau libur serta tujuan-tujuan lainnya
(Meyers, 2009).
3. Pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ketempat lain, bersifat
sementara, dilakukan perorangan atau kelompok, sebagai usaha mencari
keseimbangan atau keserasiaan dan kebahagiaan dengan lingkungan dalam
dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu (Kodhyat, 1988)
4. Pariwisata didefenisikan sebagai bentuk dari suatu proses kepergian sementara
dari seorang, lebih menuju ke tempat lain diluar tempat tinggalnya. Dorongan
kepergiaanya adalah karena berbagai kepentingan ekonomi, sosial, budaya,
politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain (Gamal, 2002).
5. Pariwisata adalah gejala yang komplek dalam masyarakat, didalamnya
terdapat hotel, objek wisata, souvenir, pramuwisata, angkutan wisata, biro
perjalanan wisata, rumah makan dan banyak lainnya (Soekadijo, 1996).
Tujuan pengembangan pariwisata di Indonesia terlihat dengan jelas dalam
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1969, khususnya Bab II
Pasal 3, yang menyebutkan “Usaha-usaha pengembangan pariwisata di Indonesia
bersifat suatu pengembangan “industri pariwisata” dan merupakan bagian dari
usaha pengembangan dan pembangunan serta kesejahtraan masyarakat dan
Negara” (Yoeti, 1996: 151).
Industri pariwisata mencakup segala jenis kegiatan yang bersifat produktif
dan bernilai ekonomi, sehingga pariwisatapun dapat digolongkan kegiatan
industri. “Pariwisata merupakan gabungan dari produk barang dan produk jasa,
keduanta penting dibutuhkan dan dihasilkan oleh industry pariwisata (Ismayanti,
2010:15”. Lebih jauh lagi dirinci oleh Marpaung (2000) yang mengemukakan
bahwa adapun yang termasuk dalam indudtri pariwisata adalah industry yang
terkait dengan penyelenggraan kegiatan wisata untuk melayani wisatawan sejak
keberangkatan dari tempat asal hingga tiba di daerah tujuan.
Wisata Agro Kopi di Pupuan, Tabanan
8
Industri pariwisata sebenarnya memiliki cakupan yang sangat luas, jika
suatu pariwisata di suatu daerah berkembang. Beberapa sector akan ikut bergerak
jika pariwisata mulai berkembang seperti sector pertanian, sector perindustrian,
dan sector transportasi.
2.1.2 Unsur-Unsur Yang Membentuk Objek Wisata
Bagian berikut ini akan dikemukakan secara khusus unsur-unsur geografi
yang dapat mewujudkan objek wisata.
1. Objek wisata yang dibentuk oleh unsur alam
Objek wisata yang dibentuk secara proses alami disebabkanoleh dua
kekuatan alam yakni proses endogen yang disebabkanoleh tenaga
endogenetik, dan proses eksogen yang disebabkan oleh tenaga eksogenetik.
Tenaga endogenetik berasal dari dalam bumi merupakan proses endogenetik
bepengaruh terhadap lapisan dan pemukaan litosfer.banyak dinamika yang
terjadi yang ditimbulkan oleh proses endogenetik terutama aktivitas gunung
berapi menimbulkan bentuk-bentuk permukaan bumi yang unik pasca
letusan. Tenaga eksogenetik yang berasal dari luar bumi seperti air,
gelombang, angina, fluktuasi suhu udara merupakan agen yang mengubah
bentuk pemukaan bumi. Semua perpaduan proses dari dalam perut dan dari
luar itu dampaknya merupakan penambaak-penampakan penampakan-
penampakan di darat dan di laut meupun pantai. Berikut ini adalah beberapa
contoh objek wisata yang terbentuk dari unsur alam seperti dataran tinggi,
dataran rendah, daerah perbukitan, gunung/bukit, kawah, sumber air panas,
air terjun, danau, sungai dan batu cendawan.
2. Objek wisata buatan/budaya
Objek wisata budaya merupakan ciptaan manusia, komunitas atau
bangsasebagai penciri suatu masyarakat karena merupakana hasil
rasa,daya,ciptadan karsa manusia. Karakteristik budaya dari suatu komunitas
memiliki keunikan yang berbeda satu dengan lainnya, sehingga rasa ingin
tahu untuk melihat dan mengetahui budaya komunitas lain menjadi stimulasi
animo berwisata. Mengaitkan dengan kegiatan budaya ada beberapa objek
wisata budaya sepeti desa wisata, festival bidaya, museum,candi dan
sebagainya
Wisata Agro Kopi di Pupuan, Tabanan
9
3. Objek wisata Alternatif
Objek wisata alternatif dibagi menjadi 2 jenis yaitu objek wisata di
perkotaan dan objek wisata alternatif di luar kota. Objek wisata alternatif di
perkotaan dapat ditemui berbagai hiburan seperti misalnya wisata belanja
sehingga belanja menjadi alternative berwisata di perkotaan. Berbagai jenis
pertunjukan seperti panggung dan teatre sehingga dapat menghibur
pengunjung. Di sisi lain jenis wisata alternative di perkotaan juga terdapat
berbagai jenis kuliner,menyajikan berbagai jenis makanan local dan
mancanegara yang disiapkan oleh berbagai jenis café dan resto dalam
kompleks mal, dengan letak berderet danmenarik. Bentuk-bentuk wisata
alternative di perkotaan menjamur dimana-mana bentuknya seperti mal,
plaza,department store dan supermarket.
Disamping berwisata alternative di dalam kota, dilihat dari aspek lokasi
terdapat pariwisata alternative di luar perkotaan. Jenis pariwisata ini jauh dari
kebisinngan dan hiruk pikuk kota, disini ada berbagai macam objek yang
menawarkan kesejukan, ketenangan, keindahan, yang akrab dengan
alam/lingkungan. Bentuk wisata alternative luar perkotaan adalah ekowisata dan
wisata agro.
2.1.3 Pemahaman Wisata Agro
Dalam pemahaman Wisata Agro akan dibahas terkait dengan pengertian
wisata agro, syarat kesesuaian area wisata agro, pengembangan wisata agro, objek
wisata agro, pengelola wisata agro, dan model pengembangan wisata agro.
Terdapat beberapa pengertian tentang Wisata Agro dari berbagai sumber dan para
ahli, antara lain :
1. Wisata Agro merupakan terjemahan dari istilah Bahasa
Inggris, agrotourism. Agro berarti pertanian dan tourism berarti
pariwisata/kepariwisataan. Wisata Agro adalah berwisata ke daerah pertanian.
Pertanian dalam arti luas mencakup pertanian rakyat, perkebunan, peternakan
dan perikanan (Sudiasa, 2005:11).
2. Wisata Agro adalah wisata pertanian dengan objek kunjungan daerah
pertanian atau perkebunan yang sifatnya khas, yang telah dikembangkan
Wisata Agro Kopi di Pupuan, Tabanan
10
sedemikian rupa sehingga berbagai aspek yang terkait dengan jenis tumbuhan
yang dibudidayakan itu telah menimbulkan motivasi dan daya tarik bagi
wisatawan untuk mengunjunginya. Aspek-aspek itu antara lain jenis tanaman
yang khas, cara budidaya dan pengelolaan produknya, penggunaan teknik dan
teknologi, aspek kesejarahannya, lingkungan alam dan juga sosial budaya
disekelilingnya (R.S. Damardjati 1995:5).
3. Wisata Agro merupakan salah satu alternatif potensial untuk dikembangkan di
desa. Kemudian batasan mengenai Wisata Agro dinyatakan bahwa Wisata
Agro adalah suatu jenis pariwisata yang khusus menjadikan hasil pertanian,
peternakan, perkebunan sebagai daya tarik bagi wisatawan (Yoeti 2000:143).
4. Wisata Agro adalah sebuah sistem kegiatan yang terpadu dan terkoordinasi
untuk pengembangan pariwisata sekaligus pertanian, dalam kaitannya dengan
pelestarian lingkungan, peningkatan kesejahteraan masyarakat petani
(Sutjipta, 2001).
Dari berbagai pengertian diatas dapat dkatakan Wisata Agro merupakan
sebuah bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro (pertanian)
sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman,
rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian.
a. Syarat Kesesuaian Area Wisata Agro
Dalam membuat kawasan Wisata Agro secara konseptual harus terdapat
beberapa syarat dan kesesuaian area wisata agro menurut Arifin dkk, 2009
terdapat beberapa syarat sebagai berikut :
1. Memiliki lahan yang sesuai untuk pengembangan dan produksi komoditas
pertanian tanaman, perkebunan,peternakan,perikanan.
2. Memiliki kesesuaian untuk wisata aksebilitas, infrastruktur, dan fasilitas
wisata).
3. Memiliki potensi keindahan panorama lanskap (penutupan lahan, topografi
yang dinamis, lanskap pantai, pegunungan, perbukitan).
4. Memiliki potensi kenyamanan yaitu suhu dan kelembaban udara yang sesuai
bagi wisatawan (nyaman dan segar)
Wisata Agro Kopi di Pupuan, Tabanan
11
5. Memiliki atraksi budaya dari masyarakat pertanian (budaya bercocok-tanam,
hingga penanganan pascapanen).
6. Memiliki masyarakat yang mampu menjual program dan atraksi yang sudah
membudaya secara turun-temurun di dalam masyarakat, agraris, termasuk
kearifan-kearifan lokal.
7. Memiliki pemda yang bisa berperan untuk membimbing petani dalam
kesiapan diri untuk menjadi tuan rumah bagi para wisatawan, juga
menginvestasi sarana-prasanara dan fasilitas umum sebagai kebutuhan dasar
dalam pengembangan wisata.
b. Prinsip Pengembangan Wisata Agro
Wisata Agro dapat dikelompokkan ke dalam ekowisata,yaitu kegiatan
perjalanan wisata dengan tidak merusak atau mencemari alam dengan tujuan
untuk mengagumi dan menikmati keindahan alam, hewan atau tumbuhan liar di
lingkungan alaminya serta sebagai pendidikan (deptan, 2005)
Antara ekowisata dan wisata agro berpegang pada prinsip yang sama.
Prinsip-prinsip tersebut, menurut Wood, 2000 (dalam Pitana,2002) berikut :
1. Menekankan serendah-rendahnya dampak negatif terhadap alam dan
kebudayaan yang dapat merusak daerah tujuan wisata.
2. Memberikan pembelajaran kepada wisatawan mengenai pentingnya suatu
pelestarian.
3. Menekankan pentingnya bisnis yang bertanggung jawab dan bekerja sama
dengan unsur pemerintah dan masyarakat untuk memenuhi penduduk local
dan memberikan manfaat bagi usaha pelestarian.
4. Mengarahkan keuntungan ekonomi secara langsung untuk tujuan pelestarian.
Manajemen sumber daya alam dan kawasan yang dilindungi.
5. Memberikan penekanan pada kebutuhan zona pariwisata regional dan
penataan serta pengelolaan tanam-tanaman untuk tujuan wisata di kawasan-
kawasan yang ditetapkan sebagai tujuan wisata tersebut.
6. Mendorong usaha peningkatan manfaat ekonomi untuk Negara, pembisnis,
masyarakat lokal, terutama penduduk yang tinggal si sekitar kawasan
tersebut.
Wisata Agro Kopi di Pupuan, Tabanan
12
7. Mempercayakan pemanfaatan sumber energi melindungi tumbuh-tumbuhan
dan binatang liar dan menyesuaikan dengan lingkungan alam dan budaya.
Di beberapa Negara, wisata agro bertumbuh sangat pesat dan menjadi
alternatif terbaik bagi wisatawan, hal ini disebabkan wisata agro akan membawa
seseorang mendapatkan pengalaman yang benar-benar berbeda dari rutinitas
kesehariannya. Orang tua bahkan anak-anak dapat mengetahui dari mana
sebenarnya makanan atau minuman yang biasa mereka konsumsi berasal
darimana.
Pada era ini,manusia di bumi hidupnya dipenuhi oleh rutinitas,kejenuhan
dan segudang kesibukan. Untuk kedepan prospek pengembangan wisata agro
diperkirakan sangat cerah. Pengembangan wisata agro dapat diarahkan dalam
bentuk ruangan tertutup seperti museum ruangan terbuka seperti taman dan
lansekap., atau kombinasi antara keduanya. Tampilan wisata agro ruangan
tertutup dapat berupa koleksi alat-alat pertanian yang khas dan bernilai sejarah
atau naskah dan visualisasi sejarah penggunaan lahan maupun proses pengolahan
hasil pertanian. Wisata agro ruangan terbuka dapat berupa penataan lahan yang
khas dan sesuai dengan kapabilitas dan tipologi lahan untuk mendukung suatu
sistem usaha tani yang efektif dan berkelanjutan.
Komponen utama pengembangan wisata agro ruangan terbuka dapat
berupa flora dan fauna yang dibudidayakan maupun liar, teknologi budidaya dan
pascapanen komoditas pertanian yang khas bernilai sejarah, atraksi budaya
pertanian setempat dan pemandangan alam yang berlatar belakang pertanian
dengan kenyamanan yang dapat dirasakan. Wisata Agro ruang terbuka dapat
dilakukan dalam dua versi/pola , yaitu alami dan buatan. Berikut adalah rincian
Wisata Agro ruang terbuka menurut versi/polanya :
1. Wisata Agro ruang terbuka alami
Objek wisata agro ruangan terbuka alami ini berada pada areal di mana
kegiatan tersebut dilakukan langsung oleh masyarakat petani setempat sesuai
dengan kehidupan keseharian mereka. Masyarakat melakukan kegiatannya sesuai
dengan apa yang biasa mereka lakukan tanpa ada pengaturan dari pihak lain.
Untuk memberikan tambahan kenikmatan kepada wisatawan, atraksi-atraksi
spesifik yang dilakukan oleh masyarakat dapat lebih ditonjolkan, namun tetap
Wisata Agro Kopi di Pupuan, Tabanan
13
menjaga nilai estetika alaminya. Sementara fasilitas pendukung untuk
kenyamanan wisatawan tetap disediakan sejauh tidak bertentangan dengan kultur
dan estetika asli yang ada, seperti sarana transportasi, tempat berteduh, sanitasi,
dan keamanan dari binatang buas. Contoh wisata agro terbuka alami adalah
kawasan Suku Baduy di Pandeglang dan Suku Naga di Tasikmalaya, Jawa Barat;
Suku Tengger di Jawa Timur; Bali dengan teknologi subaknya; dan Papua dengan
berbagai pola atraksi pengelolaan lahan untuk budi daya umbi-umbian.
2. Wisata Agro ruang terbuka buatan
Kawasan wisata agro ruang terbuka buatan ini dapat didesain pada kawasan–
kawasan yang spesifik, namun belum dikuasai atau disentuh oleh masyarakat adat.
Tata ruang peruntukan lahan diatur sesuai dengan daya dukungnya dan komoditas
pertanian yang dikembangkan memiliki nilai jual untuk wisatawan. Demikian
pula teknologi yang diterapkan diambil dari budaya masyarakat lokal yang ada,
diramu sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan produk atraksi wisata agro
yang menarik. Fasilitas pendukung untuk akomodasi wisatawan dapat disediakan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat modern, namun tidak mengganggu
keseimbangan ekosistem yang ada. Kegiatan wisata ini dapat dikelola oleh suatu
badan usaha, sedang pelaksana atraksi parsialnya tetap dilakukan oleh petani lokal
yang memiliki teknologi yang diterapkan.
c. Jenis Klasifikasi Wisata Agro
Wisata Agro merupakan sebuah bentuk kegiatan pariwisata yang
memanfaatkan usaha agro (agrobisnis) sebagai objek wisata dengan tujuan
memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi, hubungan usaha bidang
pertanian dapat dibagi menjadi 6 jenis (Institut Pertanian Bogor,2013) yaitu :
1. Wisata Agro Perkebunan
Kegiatan wisata dalam kelompok ini dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
pra produksi (pembibitan), pemeliharaan dan pasca produksi (pengelolaan dan
pemasaran). Beberapa daya tarik perkebunan sebagai objek wisata adalah sebagai
berikut, daya tarik historis bagi wisata alam, pemandangan alam yang indah dan
sejuk, cara tradisional dalam penanaman, pemeliharaan dan pengelolaan dan jenis
tanaman yang tidak dimiliki oleh negara asal wisatawan. Potensi perkebunan yang
Wisata Agro Kopi di Pupuan, Tabanan
14
ada merupakan modal dasar yang semuanya dapat dikemas untuk disajikan
menjadi atraksi wisata agro yang menarik.
2. Wisata Agro Hortikultura
Kegiatan wisata ini adalah suatu kegiatan wisata di daerah pertanian tanaman
hortikultura dan tanaman hias yang dapat juga berupa paket kunjungan ke kebun
buah-buahan dan kebun bunga. Kegiatan yang dapat dinikmati oleh wisatawa
seperti kegiatan pemeliharaan sayur, pemetikan, teknik pengelolaan. Para wisata
dapat menikmati buah-buahan dengan cara memetik sendiri, dan juga dapat
melihat secara langsung berbagai teknologi pengelolaan yang ada.
3. Wisata Agro Tanaman Pangan
Wisata Agro tanaman pangan terdiri dari pertanian pangan di lahan basah dan
lahan kering. Komoditas yang dihasilkan pada lahan basah berupa padi sedangkan
di lahan kering dataran rendah berupa jagung, kedelai dan kacang tanah, serta di
dataran tinggi komoditas yang dihasilkan berupa wortel, kol, lobak dan
sebagainya. Berbagai hal tersebut menjadi daya tarik wisata yang dapat
dikembangkan sebagai wisata agro dalam lingkup wisata tanaman pangan dan
dapat dikombinasikan dengan berbagai kegiatan yang mampu menarik wisatawan.
4. Wisata Agro Perikanan
Wisata agro perikanan merujuk pada penyediaan sarana wisata dan rekreasi
bagi wisatawandalam bidang perikanan, mulai dari penangkapan, memancing dan
mengolah hingga siap untuk disantap. Para wisatawan dapat menyaksikan
budidaya ikan hingga pascapanen.
5. Wisata Agro Peternakan
Wisata jenis ini merupakan kegiatan usaha yang bertujuan untuk mempelajari
cara-cara beternak tradidional maupun secara modern. Usaha peternakan yang
dilakukan dapat berupa ternak besar seperti sapi (potong dan perah), kerbau dan
kuda serta ternak kecil seperti, kambing, domba, babi, ayam, dan itik. Wisata
Agro jenis ini lebih banyak tercakup dalam fam tourism yang antara lain meliputi
aktivitas berbau binatang, berkuda, dan suguhan pemandangan kehidupan liar
alami (oredegbe dan Fadeyibi, 2009).
Wisata Agro Kopi di Pupuan, Tabanan
15
6. Wisata Agro Perhutanan
Hutan merupakan bagian lingkungan pedalaman yang sering digunaan
sebagai sasaran wisata dan rekreasi. Wisata jenis ini umumnya terkait dengan
hutan produksi ataupun hasil tanaman hutan seperti Mahoni, Jati, Pinus,
Rasamala, Rimba, Damar. Disamping itu, aktivitas-aktivitas rekreasi yang hanya
bisa dilakukan dihutan juga merupakan daya tarik wisata agro ini, antara lain
melihat dan berburu binatang, petik jamur dan berry, maupun studi alam (Fontand
Tibe, 1999). Bagi daerah yang memiliki hutan seperti Suaka Margasatwa, Cagar
alam dan Kebun Raya pemanfaatan kawasan tersebut dalam kaitannya dengan
pengembangan kawasan wisata agro perhutanan diarahkan khusus wisata ilmiah
dalam rangka kegiatan penelitian dan pendidikan. Hal ini karena didalam kawasan
hutan tersebut terdapat beragam jenis flora dan fauna yang dilindungi.
2.1.4 Sejarah Kopi
Kopi memiliki sejarah panjang dan berperan penting bagi pertumbuhan
ekonomi di Indonesia. Tanaman kopi yang banyak ditanam di berbagai daerah di
nusantara itu ternyata bukan tanaman asli Indonesia. Nikolai Ivanovich Vavilov,
seorah ahli botani Sovivet menyatakan bahwa sentrum asal tanaman kopi (Coffee
Arabica) adalah tanaman yang tersebar di Abissinia, Erritrea dan Somalia (
Rukmana, 2014)
Dari Etiopia kopi menyebar ke negara lain seperti Yaman dan Mesir. Kopi
yang disangrai dan dibuat minuman pertama kali diperkenalkan di Negara Arab,
sehingga kemudian diabadikan sebagai salah satu jenis kopi yaitu Arabica.
Pada abad ke – 13 kopi menyebar ke Afrika Utara,Negara – Negara
Mediterania, dan India. Pada abad ke-14 hingga ke-15 budaya minum kopi sudah
menyebar ke Turki, Mesr, Syiria, dan Persia. Perkembangan selanjutnya pada
abad 15-16, kopi telah ditanam, dipanen dan diperdagangkan untuk dikonsumsi di
seluruh tanah di Negara-negara Islam. Publisitas kopi terus meningkat seiring
daerah-daerah di Afrika Utara, editerania, dan India.
Pada abad ke-16 seluruh produksi kopi dikuasai Arab. Pada masa itu
belum ada budidaya tanaman kopi diluar Arab karena orang Arab mengekspor biji
kopi yang tidak subur (infertile) dengan memasak dan mengeringkannya terlebih
dahulu. Memasuki tahun 1600-an, seorang peziarah India berhasil membawa biji
Wisata Agro Kopi di Pupuan, Tabanan
16
kopi fertile ke luar Arab, dan kemudian ditanam di berbagai daerah di luar Arab.
pada tahun 1616 Belanda menjadi Negara pertaman di Eropa yang berhasil
membudidayakan kopi.
Di Indonesia, tanaman kopi dikenal sejak tahun 1696, yang didatangkan
oleh pemerintah Hindia Belanda. Pada awalnya pemerintah Belanda menanam
kopi di sekitar Batavia (Jakarta), Sukabumi, dan Bogor. Kopi juga ditaman di
Jawa Timur,Jawa tengah, Jawa Barat, Sumatera, dan Sulawesi. Ekspor kopi
Indonesia pertaman kali dilakukan pada tahun 1711 oleh VOC, dan sepuluh tahun
kemudian ekspor kopi terus meningkat hingga 60ton/tahun. Indonesia menjadi
Negara yang mengembangkan perkebunan kopi pertama di luar Arab dan
Etiopia.Selanjutnya penanaman kopi meluas ke luar Jawa seperti di Sumatera,
Bali, Sulawesi dan Timor.
Jenis kopi yang pertama kali ditanam di Indonesia adalah jenis kopi
Arabika (Coffea Arabica). Daerah penanaman kopi arabika dirintins di Kayumas,
Blawab, Kalisat,dan Bondowoso (Jawa Tengah). Pada umumnya kopi Arabika
tumbuh baik di daerah pegunungan atau dataran tinggi. Memasuki abad ke-20
tanaman kopi Arabika di Indonesia terserang penyakit karat daun (Hemilia
Vastratix) yang hampir memusnahkan seluruh perkebunan kopi Pemerintah
Belanda mendatangkan kopi Liberika untuk menanggulangi penyakit tersebut,
tetapi varietasnya ini tidak begitu popular juga terserang penyakit karat
daun.didatangkanlah lagi jenis kopi Robusta (Coffea Canephora) yang
mempunyai karakteristik tahan terhadap penyakit karat daun dan produksinya
tinggi. Kopi Robusta banyak ditanam di daerah Kediri, Malang, Malangsari,dan
Bangyuwangi. Kopi robusta tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran
rendah dan Arabika di dataran tinggi.
Pada abad ke-18 dan 19 Indonesia dikenal sebagai produsen kopi Arabika
dan pada abad ke-20 menjadi produsen kopi Robusta. Daerah yang menjadi
penghasil kopi utama Indonesia adalah Sumatera, jawa Timur Nusa Tenggara
Timur, Bali, Sulawesi Selatan dan Irian Jaya. Hingga saat ini kopi Indonesia
hasilnya menempato peringkat keempat terbesar didunia.
Wisata Agro Kopi di Pupuan, Tabanan
17
a. Jenis-jenis Kopi
Terdapat empat jenis kopi yang dikenal didunia, yaitu kopi Arabika, Kopi
Robusta, kopi Liberika, dan kopi Ekselsa.
7. Kopi Arabika
Jenis kopi Arabika pertama kali dibudidayakan di Indonesia. Kopi ini
tumbuh sangat baik di daerah dengan ketinggian 1.000-2.100m diatas permukaan
laut(dpl). Semakin tinggi lokasi perkebunan kopi arabika, cita rasa kopi yang
dihasilkan semakin baik. Perakaran tanaman kopi arabika lebih dalam
dibandingkan kopi Robusta. (Rukmana, 2014).
Kopi yang berasal dari Brasil dan Etiopia ini menguasai 70% pasar kopi
dunia. Kopi arabika memiliki banyak varietas, tergantung negara, iklim, dan tanah
tempat kopi ditanam. Kita bisa menemukan kopi toraja, mandailing, kolumbia,
brasilia, dan lain sebagainya. Antara kopi arabika yang satu dan yang lain punya
perbedaan rasa (https://kkcoffeestation.wordpress.com)
Karakteristik kopi Arabika secara umum adalah sebagai berikut:
1. Aromanya wangi sedap mirip percampuran bunga dan buah.
2. Hidup di daerah yang sejuk dan dingin.
3. Memiliki rasa asam yang tidak dimiliki oleh kopi jenis robusta.
4. Memiliki bodi atau rasa kental saat disesap di mulut.
5. Rasa kopi arabika lebih mild atau halus.
6. Kopi arabika juga terkenal pahit.
7. Kadar kafein lebih rendah dibandingkan robusta.
8. Ukuran biji cenderung lebih besar dan lonjong.
9. Biji kopi yang dihasilkan oleh kopi arabika lebih rendah.
2. Kopi Robusta
Kopi Robusta mampu beradaptasi lebih baik dibanding kopi Arabika.
Areal perkebunan kopi Robusta di Indnesia relatif luas karena dapat tumbuh
dengan baik pada daerah yang lebih rendah (Rukmana, 2014).
Kopi Robusta dikenal juga sebagai Coffee Canephora. Secara umum
spesies kopi yang tinggi pohonnya bisa mencapai 12 meter ini lebih tahan
terhadap cuaca dan hama penyakit, serta mudah pemeliharaannya dibandingkan
kopi arabika. Kopi Robusta bisa hidup di bawah ketinggian 1.000 meter di atas
Wisata Agro Kopi di Pupuan, Tabanan
18
permukaan laut. Hasil panennya pun lebih banyak. Namun, soal rasa, robusta
memang tak bisa menandingi arabika. (https://kkcoffeestation.wordpress.com.
Karakteristik kopi Robusta secara umum adalah sebagai berikut:
1. Memiliki rasa yang lebih seperti cokelat.
2. Bau yang dihasilkan khas dan manis.
3. Warnanya bervariasi sesuai dengan cara pengolahan.
4. Memiliki tekstur yang lebih kasar dari arabika.
5. Kadar kafein lebih tinggi disbanding kopi arabika
6. Ukuran biji cenderung lebih kecil dan bulat.
7. Biji kopi yang dihasilkan lebih tinggi.
Rasanya lebih netral, serta aroma kopinya yang terasa lebih kuat. Saat
disangrai, aroma yang keluar lebih menusuk hidung dibandingkan aroma kopi
robusta. Saat ini, sekitar sepertiga produksi kopi dunia ialah dari kopi robusta.
Salah satu faktornya, kopi ini lebih mudah perawatannya dibandingkan jenis
arabika, sehingga biaya produksinya juga murah. Karena itu, harga biji kopi
robusta dipasaran jauh lebih murah ketimbang biji kopi arabika. Karena lebih
murah, maka kopi robusta kebanyakan digunakan untuk pembuatan kopi instan.
(https://kkcoffeestation.wordpress.com)
Berikut ini dirangkum perbedaan kopi Arabika dan Robusta dapat dilihat pada
tabel 2.1 :
Tabel 2. 1 Klasifikasi Kopi
Kategori Arabika Robusta
Tinggi tanaman 2.5 – 4.5meter 4.5 – meter
Curah hujan 1200 – 2200mm 2200 – 3000mm
Suhu lingkungan 15 – 24oC 18 – 36oC
Ukuran biji Lebih besar dan lonjong Bulat dan kecil
Kadar kafein 1.2% 2.2%
Ketahanan terhadap hama Rendah tinggi
Wisata Agro Kopi di Pupuan, Tabanan
19
Pohon
Biji
8. Kopi Liberika
Kopi Liberika berasal dari Liberia, Afrika Barat. Kopi ini dapat tumbuh
hingga 9meter dari tanah. Pada abad ke-19 jenis kopi ini didatangkan ke Indonesia
untuk mengganti kopi Arabika yang terserang hama. Dahulu kopi Liberika pernah
dibudidayakan di Indonesia tapi sekarang sudah ditinggalkan pekebun dan petani
karena bobot biji kering hanya 10% dari bobot biji kopi basah. Karakteristik kopi
Liberika hampir sama dengan jenis kopi Arabika. Kelebihan jenis kopi Liberika
adalah lebih tahan terhadap serangan karat daun dibandingkan kopi jenis Arabika.
Beberapa varietas kopi Liberika yang pernah didatangkan ke Indonesia antara lain
Ardoniana dan Durvei. Karakteristik kopi Liberika adalah sebagai berikut :
1. Ukuran daun, cabang, bunga,biah dan pohon lebih besar disbanding kopi
Arabika dan kopi Robusta.
2. Cabang primer dapat bertahan lebih lama dan dalam satu buku dapat
keluar bunga atau buah lebih dari satu kali.
3. Kualitas buah relative rendah.
Wisata Agro Kopi di Pupuan, Tabanan
20
4. Berbuah sepanjang tahun.
5. Agak peka terhadap hama.
6. Ukuran buah tidak merata atau tidak seragam.
7. Tumbuh baik di dataran rendah.
Kopi Liberika termasuk tanaman hutan yang banyak terdapat di pedalaman
Kalimantan, dan sudah berabad-abad menjadi minuman tradidional suku Dayak.
Pohon kopi Liberika dapat mencapai ketinggian 30meter dan ukuran biji kopi ini
terbesar di seluruh dunia. Kopi Liberika dapat dilihat pada gambar 2.1 :
Gambar 2. 1 Kopi LiberikaSumber : http://pliroforiess.blogspot.co.id
9. Kopi Excelsa
Kopi Excelsa di Indonesia sedang dalam kajian Puslitkoka untuk
pengajuan pelepasan varietas baru. Kopi Excelsa tidak termasuk ke dalam
kelompok Arabika dan Robusta, tetapi kelompok Liberoid. Kopi ini ditemukan
secara historis di Afrika Barat pada tahun 1905, kemudian menyebar ke Malaysia.
Kopi Excelsa atau Dewevre Coffea tidak terlalu banyak dibudidayakan di
Indonesia. Kopi jenis ini tidak peka terhadap penyakit karat daun dan dapat
ditanam di dataran rendah juga di daerah lembab. Kopi ini dapat ditanam di lahan
gambut. Tanaman kopi yang berumur 3.5 tahun mampu memproduksi beras kopi
sekitar 800-1200kg/ha. Jenis kopi Excelsa sudah banyak ditanam di Kabupaten
Tanjung Jabung Barat, Jambi sejak 50 tahun lalu. Kopi Excelsa memiliki cita rasa
dan aroma yang kuat dan dominan pahit
Beberapa peneliti luar negeri juga mulai tertarik terhadap kopi Excelsa
Indonesia. Kopi Excelsa memiliki daun bulat dengan pinggir agak halus. Daun
Wisata Agro Kopi di Pupuan, Tabanan
21
berwarna ungu agakmerah terbakar sebelum akhirnya menjadi hijau setelah tua.
Kopi ini berbatang kekar dan mampu mencapai 9 meter dengan cabang primer
yang bisa bertahan lama dan berbunga pada batang tua. Kopi Excelsa tidak terlalu
popular di dunia, tetapi sangat popular di Filipina. Keunggulan kopi Excelsa
antara lain :
1. Mempuanyai fisik yang lebih besar daripada kopi Arabika dan
Robusta.
2. Cenderung berbuah sepanjang tahun, mudah dibudidayakan, dan
relative tahan terhadap hama penyakit.
3. Cita rasa dan aroma kuat dominan pahit.
4. Dapat ditanam di lahan gambut yang memiliki kesuburan rendah
Secara botani, varietas kopi merupakan suatu populasi tanaman dalam suatu
spesies yang menunjukkan ciri berbeda secara jelas. Dari empat jenis kopi yang
ada yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan diperdagangkan secara komersial
yaitu Kopi Arabika dan kopi Robusta.
b. Aneka Olahan Biji Kopi
Menurut Rukmana, (2014) pengembangan agroindustrikopi akan memacu
berkembangnya aneka lahan biji kopi berikut adalah beberapa contoh aneka
olahan yang dihasilkan dari bji kopi :
1. Kopi bubuk
Proses pengolahan biji kopi sekunder untuk menghasilkan kopi bubuk
meliputi kegoatan pokok : penyangraian (roasting), tingkat sangrai,
pencampuran, penghalusan biji kopi sangrai, dan pengemasan.
2. Kopi instan
3. Kopi instan pada dasarnya merupakan biji kopi yang dikeringkan dan
digranulasi. Tata laksana pengolahan kopi instan meliputi langkah kerja dan
aktivitas pokok seperti bubuk penghalusan, pelarutan, kristalisasi,
penghalusan, pencampuran dan pengemasan.
4. Kopi instan rendah kafein
Kopi instan dapat disajikan dalam kadar kafein yang rendah tergantung selera
peminum.pengolahan produk kopi rendah kafein meliputi tahap-tahap pokok
Wisata Agro Kopi di Pupuan, Tabanan
22
seperti pelarutan, penyangraian, penghalusan biji kopi, pelarutan, kristalisari,
penghalusan, pecampuran, pengemasan.
c. Aneka penyajian kopi
Kopi sudah menjadi mata dagangan di pasar dunia dan penyajian kopi
sangat beragam dari berbagai Negara. Hasil olah kopi dapat berupa berbagai jenis
makanan dan minuman diantaranya seperti :
1. Kopi hitam, merupakan hasil ekstrasi langsung dari perebusan biji kopi
yang disajikan tanpa penambahan bahan lain.
2. Espresso, merupakan kopi yang dibuat dengan mengekstrak biji kopi
menggunakan uap panas pada tekanan tinggi.
3. Latte (coffee latte),merupakan minuman sejenis kopi espresso yang
ditambah susu dengan perbandingan susu dan kopi 3:1
4. Kopi Moka, merupakan kopi yang dalam penyajiannya ditambahkan
dengan coklat.
5. Cappuccino, varian kopi ini paling digemari. Selain cita rasa yang pas di
lidah,aromanya menggugah selera. K0pi ini ditambahkan dengan coklat
sebagai topiing dan biasanya disajikan hangat maupun dingin.
6. Frappe disajikan dengan penambahan es batu dan gula sehingga menjadi
kopi yang sangat nikmat dan biasanya di shake.
7. Melsya merupakan jenis kopi yang ditambahkan dengan bubuk cokelat
dan madu.
8. Oleng,merupakan kopi khas Thailand ini dimasak dengan jagung, kacang
kedelai, dan wijen.
2.2 KAJIAN TERHADAP PROYEK SEJENIS
2.2.1 Wisata Agro Alamsari
Alamsari adalah wisata agro kopi yang terletak di Banjar Kebon
Singapadu, Sukawati – Gianyar. Dapat ditempuh ± 60 menit dari pusat kota
Denpasar. Wisata Agro Alamsasi dibangun dilahan seluas ± 1.400m2 dan
merupakan usaha pribadi yang dimiliki oleh Bapak I Ketut Sukra dan baru ada
sejak tahun 2013. Setiap harinya Wisata Agro Alamsari didatangi pengunjung
antara 40-50 mobil dan maksimal pada hari libur besar hingga 60 mobil per
Wisata Agro Kopi di Pupuan, Tabanan
23
harinya. Berikut adalah gambar salah satu tanaman kopi yang ada pada Wisata
Agro Alamsari dapat dilihat pada gambar 2.2
Gambar 2. 2 Tanaman Kopi Yang Berbunga
Sumber : Observasi Langsung
Pertama masuk kedalam Wisata Agro pengunjung sudah dapat melihat
ditanamanya beberapa jenis tanaman selain kopi. Tanaman tersebut seperti
vanilla, kakao, ginseng, jahe, rosella, dan sebagainya. Tanaman-tanaman ini
adalah tanaman yang akan dijadikan bahan pencampur kopi sehingga Wisata Agro
Alamsari memiliki berbagai rasa dan jenis kopi yang dapat dinikmati oleh para
wisatawan. Setelah melihat berbagai jenis tanaman pengunjung dapat melihat
pengolahan kopi pada roasting area, selanjutnya penunjung dapat mencoba
berbagai jenis kopi yang ada di dalam Wisata Agro Alamsari setelah menikmati
kopi pengunjung yang tertarik terhadap suguhan tadi dapat membeli kopi bubuk
yang sudah dibungkus menjadi kopi bubuk instan. Kopi yang ditanaman disana
hanya ada 2 jenis yaitu Robusta dan Arabika. Selain itu mereka juga menjual kopi
luwak. Semua tanaman dan binatang yang ada di dalam Wisata Agro Alamsari ini
hanya sebagai contoh dan model, agar wisatawan tahu dan menyaksikan secara
langsung sedangkan proses dan tanaman yang mereka gunakan berasal dari kebun
Wisata Agro Kopi di Pupuan, Tabanan
24
yang lebih luas yang berada di daerah Kintamani. Berikut adalah gambar 2.3
berupa ilustrasi denah dari Wisata Agro Alamsari:
Gambar 2. 3 Layout Alamsari Agro
Sumber: Observasi Oktober 2015
Keterangan :1. Pos jaga Pemandu Wisata2. Pos Satpam3. Dapur / Roasting area4. Kandang Luwak5. Seating area6. Ruang Karyawan7. Toilet8. Souvenir Shop
Wisata Agro Kopi di Pupuan, Tabanan
25
Wisata Agro Alamsari memiliki 11 karyawan, 3 orang yang berada di area
teaster untuk menghandle tamu dan sebagai kasir, 1 orang servis, 3 orang yang
berada pada area tester untuk menyiapkan teaster, 3 orang didapur yang
memperlihatkan segala proses kopi dan 1 orang satpam. Wisata Agro Alamsari
memiliki 13 olahan produk kopi dan teh seperti kopi ginseng, kopi bali, kopi
pedas, kopi kelapa, kopi vanilla, luwak kopi, teh rosela, coklat, teh lemon, teh
jahe, teh kulit manggis, dan teh sereh. Gambar seating area dan souvenir shop
yang ada pada wisata agro Alamsari dapat dilihat pada gambar 2.4 :
Gambar 2. 4 Seating Area dan Souvenir Shop
Sumber: Observasi Oktober 2015
2.2.2 Wisata Agro Subak Bali Agro Coffee Break
Subak Bali Agro Coffee Break adalah wisata agro kopi yang ada di daerah
Pacung, Baturiti – Tabanan dapat ditempuh dengan ± 2 jam perjalanan dari pusat
kota Denpasar. Subak Bali Agro dimiliki pribadi oleh Bapak I Wayan Kari. Subak
Bali Agro merupakan wisata agro yang sudah memiliki 3 cabang dengan cabang
pertama sudah berdiri sekitar ±5 tahun dan berada di daerah Luwus, Tabanan satu
lagi di desa Mekarsari, Tabanan yang bernama Mekar Sari Agro, namun Mekar
Sari Agro masih didalam proses pengembangan karena masih sulit dan kecilnya
akses jalan masuk menuju Mekarsari Agro tersebut.
Wisata Agro Subak Bali yang berada di Desa Pacung telah berdiri sekitar
5 bulan lamanya dan telah ada 10 orang karyawan yang bekerja disana. 3 orang
kasir, 1 orang pada area parkir, 1 orang pada dapur dan roasting, dan 5 orang
Wisata Agro Kopi di Pupuan, Tabanan
26
untuk menghandel tamu. Wisata Agro Subak Bali Coffee Break buka pada pukul
08.00 pagi hingga 18.00 sore.
Wisata Agro Subak Bali Coffee Break merupakan wisata agro kopi yang
berada diatas lahan sekitar ± 10.000m2 atau sekita 1 hektar. Dengan keadaan tanah
yang bertransis dan seluruh area tester kopi diletakkan pada daerah bertransis
sehingga mata para pengunjung saat menikmati kopi dimanjakan oleh
pemandangan. Setiap harinya Subak Bali Agro Coffee Break dapat mendatangkan
tamu sebanyak 20-30 mobil pada hari biasa dan 50-60 mobil pada bulan tertentu.
dan dengan rata-rata penghasilan per harinya ± Rp 3.000.000,-.
Terdapat berbagai jenis tanaman yang ditaman bersama dengan kebun
kopi dan tanaman tersebut dapat digunakan dan dicampur dengan kopi. Berbagai
jenis kopi dihasilkan disini dan setiap cangkir kopi dijual dengan harga Rp.20.000
namun untuk kopi luwak mereka menjual dengan harga Rp. 60.000,-. Berikut
adalah gambar ilustrasi denah Wisata Agro Subak Bali Coffee dapat dilihat pada
gambar 2.5 :
Gambar 2. 5 Layout Subak Bali Agro
Sumber: Observasi Oktober 2015
Keterangan :1. Parkir2. Pos satpam3. Dapur / roasted area4. Kandang luwak5. Toilet6. Ruang Karyawan7. Tester area8. Sovenir shop
Wisata Agro Kopi di Pupuan, Tabanan
27
Suasana yang ada pada wisata agro Subak Bali Coffee Break dapat dilihat pada
gambar 2.6 dan 2.7
Gambar 2. 6 Seating AreaSumber: Observasi Oktober 2015
Gambar 2. 7 Seating Area dan Souvenir Shop
Sumber: Observasi Oktober 2015
Wisata Agro Kopi di Pupuan, Tabanan
28
2.2.3 Wisata Agro Tegal Sari
Wisata Agro Tegal Sari adalah wisata agro kopi yang berada pada daerah
Luwus, Tabanan. Dengan menempuh ± 2jam perjalanan dari pusat kota. Wisata
Agro Tegal Sari sudah beroperasi kurang lebih sekitar 5 tahun dan memiliki 12
pegawai. Luas lahan yang dimiliki sekitar 1 hektar dan dengan tanah yang datar
tidak bertransis. Pengunjung yang mengunjungi Tegal Sari Agro sekitar 30-50
mobil dengan rata-rata orang sekitar 100-150 orang. Hasil olahan bahan yang ada
pada wisata agro Tegalsari dapat dilihat pada gambar 2.8 :
Gambar 2. 8 Biji Kopi dan Rempah
Sumber: Observasi Oktober 2015
Di dalam Tegal Sari ditanaman dua jenis kopi yaitu Arabika dan Robusta.
Pertama kali memasuki wisata agro ini pengunjung dapat melihat kebun kopi dan
berbagai jenis tanaman lainnya. Lalu menuju pada area roasting dan pengeringan.
Di dalam perjalanan menuju seating area kita dapat melihat hewan luwak yang
digunakan sebagai media penghasil kopi luwak yang dijual pada wisata agro ini.
Setelah melihat bagaimana proses sangrai kopi kita langsung menuju seating
area. Pada seating area ini terdapat dapur untuk mengolah kopi yang dipesan dan
pada setiap bagian meja terdapat kopi maker yang digunakan sebagai alat pembuat
kopi luwak untuk menghasilkan kopi luwak tanpa ampas. Setelah puas menikmati
tester kopi pengunjung dapat membeli berbagai souvenir kopi dan prosuk lainnya
yang dibuat dari kopi seperti body lotion, sabun dan lulur. Berikut pada gambar
2.9 – 2.12 adalah gambar ilustrasi denah dan suasana yang ada pada Wisata Agro
Tegalsari :
Wisata Agro Kopi di Pupuan, Tabanan
29
Gambar 2. 9 Layout Tegal sari wisata agroSumber: Observasi Oktober 2015
Gambar 2. 10 Bubuk Kopi dan Souvenir ShopSumber: Observasi Oktober 2015
Keterangan :1. Pos Satpam2. Kadang Luwak3. Dapur / Roasting Area4. Tester Area5. Souvenir Shop6. Ruang Karyawan7. Toilet
Wisata Agro Kopi di Pupuan, Tabanan
30
Gambar 2. 11 Dapur dan Proses Roasting
Sumber: Observasi Oktober 2015
Gambar 2. 12 Dapur dan Seating Area
Sumber: Observasi Oktober 2015
2.3 SPESIFIKASI UMUM PROYEK
Spesifikasi umum menjelaskan mengenai pengertian proyek, tujuan,
fungsi, lingkup pelayanan, aktivitas dan fasilitas, system pengelolaan serta
persyaratan lokasi dari proyek Wisata Agro Kopi di Pupuan,Tabanan yang
diambil dari terori dan juga studi banding yang didapat.
Wisata Agro Kopi di Pupuan, Tabanan
31
1. Pengertian
Wisata Agro Kopi merupakan sebuah tempat wisata, dimana wisata yang
ditawarkan merupakan wisata usaha perkebunan. Tempat usaha ini adalah
tempat rekreasi, menambah pengetahuan, pengalaman dan sebagai tempat
menghilangkan kejenuhan yang ada di perkotaan.
2. Tujuan
Tujuan dari pengadaan Wisata Agro Kopi di Pupuan adalah sebagai tempat
untuk edukasi dan rekreasi bagi para pengunjung. Serta untuk meningkatkan
pendapatan masyarakat. Selain itu sebagai media untuk melestarikan sumber
daya alam dan membantu perkembangan daerah.
3. Lingkup Kegiatan
Dalam Wisata Agro Kopi terdapat beberapa lingkup kegiatan, antara lain:
1. Kegiatan Utama
Kegiatan utama yang diwadahi dalam perencanaan Wisata Agro Kopi ini
ialah kegiatan edukasi dan rekreasi yang ada pada perkebunan kopi dan
pembelajaran pengolahan kopi.
2. Kegiatan Penunjang
Kegiatan Penunjang yaitu kegiatan yang dilakukan dalam mendukung dan
melengkapi kegiatan utama. Kegiatan penunjang yang diwadahi dalam
perencanaan Wisata Agro Kopi ini ialah kegiatan hunian berupa penginapan
dan kegiatan pelayanan makan dan minum berupa restoran.
4. Pelaku Kegiatan
Dalam Wisata Agro Kopi terdapat beberapa pelaku kegiatan, antara lain:
1. Wisawatan atau konsumen
Merupakan tamu atau konsumen baik wisatawan domestik maupun
wisatawan mancanegara yang datang untuk berekreasi serta memperoleh
pelayanan penunjang yang ditawarkan pada Wisata Agro Kopi ini.
2. Pengelola
Dalam perencanaan Wisata Agro Kopi ini terdapat pelaku kegiatan
pengelola sebagai berikut:
Wisata Agro Kopi di Pupuan, Tabanan
32
1. Pengelola staff pelayanan, yaitu staff kebersihan, staff perkebunan,
staff penginapan, staff pengolahan, staff perdagangan dan staff
keamanan.
2. Pengelola staff administrasi, yaitu karyawan, sekretaris, asisten
manager dan general manager.