BAB II ok

16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu 2.1.1 Definisi Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu. ASI eksklusif adalah air susu ibu (termasuk ASI yang diperah) yang diberikan oleh ibu kandung atau ibu susunya kepada bayi sejak dilahirkan sampai usia 6 bulan, tanpa tambahan cairan dan makanan lain, kecuali obat dan vitamin atas rekomendasi tenaga kesehatan. 12,13 2.1.2 Kandungan ASI mengandung seluruh zat gizi yang dibutuhkan oleh bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya, meliputi lemak, karbohidrat, protein, vitamin, mineral dan cairan. ASI mudah dicerna dan dimanfaatkan secara efisien oleh tubuh bayi. ASI juga mengandung faktor bioaktif yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mencegah infeksi, dan faktor-faktor lain yang membantu pencernaan dan penyerapan zat gizi. 13 Kolostrum adalah ASI yang dikeluarkan pada dua sampai tiga hari pertama setelah melahirkan. Kolostrum 4

description

evapro

Transcript of BAB II ok

Page 1: BAB II ok

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air Susu Ibu

2.1.1 Definisi

Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu. ASI eksklusif

adalah air susu ibu (termasuk ASI yang diperah) yang diberikan oleh ibu kandung

atau ibu susunya kepada bayi sejak dilahirkan sampai usia 6 bulan, tanpa tambahan

cairan dan makanan lain, kecuali obat dan vitamin atas rekomendasi tenaga

kesehatan.12,13

2.1.2 Kandungan

ASI mengandung seluruh zat gizi yang dibutuhkan oleh bayi pada 6 bulan pertama

kehidupannya, meliputi lemak, karbohidrat, protein, vitamin, mineral dan cairan. ASI

mudah dicerna dan dimanfaatkan secara efisien oleh tubuh bayi. ASI juga

mengandung faktor bioaktif yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh,

mencegah infeksi, dan faktor-faktor lain yang membantu pencernaan dan penyerapan

zat gizi.13

Kolostrum adalah ASI yang dikeluarkan pada dua sampai tiga hari pertama setelah

melahirkan. Kolostrum diproduksi dalam jumlah sedikit (sekitar 40-50 ml) pada hari

pertama. Kolostrum banyak mengandung sel darah putih dan antibodi, terutama IgA

serta mengandung protein, mineral dan vitamin larut lemak (A, E dan K) dalam

jumlah besar. Kolostrum mamberi perlindungan yang penting pada saat bayi pertama

kali terpapar dengan mikroorganisme dari lingkungan sehingga pemberiannya sangat

penting bagi bayi. ASI mulai diproduksi dalam jumlah yang lebih banyak antara hari

kedua sampai keempat setelah melahirkan. Hari ketiga setelah lahir, seorang bayi

umumnya menerima ASI sebanyak 300-400 ml per 24 jam dan pada hari kelima

4

Page 2: BAB II ok

sampai kedelapan sebanyak 500-800 ml. Pada hari ketujuh sampai keempat belas ASI

disebut ASI transisional dan setelah dua minggu disebut ASI matur.13

Tabel 2.1 Perbandingan Komposisi ASI, Susu Formula Standar dan Susu Sapi13

2.1.3 Manfaat ASI

Manfaat ASI bagi bayi yaitu:14

a. ASI sebagai nutrisi.

Tatalaksana menyusui yang benar akan memenuhi kebutuhan bayi normal

sampai usia 6 bulan.

b. ASI meningkatkan daya tahan tubuh.

Bayi yang mendapat ASI eksklusif akan lebih sehat dan lebih jarang sakit,

karena ASI mengandung berbagai zat kekebalan.

5

Page 3: BAB II ok

c. ASI meningkatkan kecerdasan.

ASI mengandung nutrien khusus yaitu taurin, laktosa dan asam lemak ikatan

panjang (DHA, AHA, omega-3, omega-6) yang diperlukan otak bayi agar tumbuh

optimal. Oleh karena itu, pertumbuhan otak bayi yang diberi ASI eksklusif selama

6 bulan akan optimal.

d. Menyusui meningkatkan jalinan kasih sayang antara orangtua dan bayi.

Perasaan terlindung dan disayangi saat bayi disusui menjadi dasar

perkembangan emosi bayi serta membentuk kepribadian dan dasar spiritual yang

baik.

e. Melindungi anak dari alergi.

f. Meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian bicara.

g. Membantu pembentukan rahang yang bagus.

h. Mengurangi risiko terkena penyakit diabetes, kanker pada anak dan mengurangi

kemungkinan menderita penyakit jantung.

i. Menunjang perkembangan motorik bayi.

Manfaat bagi ibu yang memberikan ASI, yaitu:14

a. Mengurangi perdarahan setelah melahirkan (post partum).

Menyusui bayi setelah melahirkan akan menurunkan resiko perdarahan post

partum, karena pada ibu menyusui peningkatan kadar oksitosin menyebabkan

vasokontriksi pembuluh darah sehingga perdarahan akan lebih cepat berhenti. Hal

ini menurunkan angka kematian ibu melahirkan.

b. Mengurangi terjadinya anemia.

Menyusui membantu mengurangi kemungkinan terjadinya kekurangan darah

atau anemia. Hal ini berkaitan dengan menurunnya resiko perdarahan setelah

melahirkan pada ibu yang menyusui.

6

Page 4: BAB II ok

c. Kontrasepsi alami.

Selama ibu memberi ASI eksklusif dan belum haid, 98% tidak hamil pada 6

bulan pertama setelah melahirkan dan 96% tidak hamil sampai bayi berusia 12

bulan.

d. Mengembalikan ukuran rahim.

Kadar oksitosin ibu menyusui yang meningkat akan sangat membantu rahim

kembali ke ukuran sebelum hamil.

e. Mengurangi kemungkinan menderita kanker dan penyakit lain.

Bila ibu menyusui sampai anak berusia 2 tahun atau lebih, akan menurunkan

angka kejadian karsinoma payudara sampai sekitar 25% dan karsinoma ovarium

20% sampai 25%, serta menurunkan resiko menderita penyakit lain seperti

endometriosis dan osteoporosis.

f. Lebih ekonomis.

Memberi ASI berarti menghemat pengeluaran untuk susu formula dan

perlengkapan menyusui. Selain itu, pemberian ASI juga menghemat pengeluaran

untuk berobat bayi karena bayi jarang sakit.

g. Tidak merepotkan dan hemat waktu.

ASI dapat segera diberikan tanpa harus menyiapkan alat dan bahan.

h. Portable dan praktis

ASI dapat diberikan di mana saja dan kapan saja dalam keadaan siap minum,

serta dalam suhu yang selalu tepat.

2.1.4 Cara memberikan ASI eksklusif

Agar pemberian ASI eksklusif dapat berhasil, selain tidak memberikan cairan dan

makanan lain perlu pula diperhatikan cara menyusui yang baik dan benar. ASI

diberikan sesering mungkin termasuk pada malam hari. Ibu menggunakan payudara

kiri dan kanan secara bergantian tiap kali menyusui. Disamping itu, posisi ibu bisa

duduk atau tiduran dengan suasana tenang dan santai. Bayi dipeluk dengan posisi

menghadap ibu. Isapan mulut bayi pada puting susu harus baik yaitu sebagian besar 7

Page 5: BAB II ok

areollae (bagian hitam sekitar puting) masuk kemulut bayi. Apabila payudara terasa

penuh dan bayi belum mengisap secara efektif, sebaiknya ASI dikeluarkan dengan

menggunakan tangan yang bersih.15

2.1.5 Peraturan hukum terkait ASI ekslusif

Beberapa peraturan hukum terkait ASI eksklusif:16

a. UU Nomor 36/2009 tentang kesehatan

Pasal 128 ayat 2 dan 3 menyebutkan bahwa selama pemberian ASI, pihak

keluarga, pemerintah daerah dan masyarakat harus memberikan dukungan

dengan menyediakan waktu dan fasilitas khusus. Penyediaan fasilitas khusus

sebagaimana dimaksud pada pasal 128 ayat (2) diadakan di tempat kerja dan

tempat sarana umum.

Pasal 200 menyebutkan bahwa sanksi pidana dikenakan bagi setiap orang

yang dengan sengaja mengahalangi program pemberian ASI eksklusif

sebagaimana dimaksud dalam pasal 128 ayat (2). Ancaman pidana yang

diberikan adalah penjara paling lama satu tahun dan denda paling banyak Rp

100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

b. Peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 2012 tentang

pemberian ASI eksklusif.

Pasal 6 berbunyi” Setiap ibu yang melahirkan harus memberikan ASI

eksklusif kepada bayi yang dilahirkannya”.

c. Keputusan menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 450/MENKES/SK/

IV/2004 tentang pemberian ASI secara eksklusif pada bayi di Indonesia:

Menetapkan pemberian ASI secara eksklusif bagi bayi di Indonesia sejak lahir

sampai dengan berusia enam bulan dan dianjurkan dilanjutkan sampai anak

berusia dua tahun dengan pemberian makanan tambahan yang sesuai.

Semua tenaga kesehatan agar menginformasikan kepada ibu yang baru

melahirkan untuk memberikan ASI eksklusif dengan mengacu pada sepuluh

langkah keberhasilan menyusui.8

Page 6: BAB II ok

Pedoman program ASI eksklusif berupa sepuluh langkah menuju keberhasilan

menyusui, sebagai berikut:17

a. Membuat kebijakan tertulis tentang menyusui dan dikomunikasikan kepada

semua staf pelayanan kesehatan.

b. Melatih semua staf pelayanan dalam keterampilan menerapkan kebijakan

menyusui tersebut.

c. Menginformasikan kepada semua ibu hamil tentang manfaat dan manajemen

menyusui.

d. Membantu ibu untuk melakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini)

e. Mengajarkan ibu cara menyusui dan mempertahankan menyusui meskipun ibu

dipisah bayinya.

f. Memberikan ASI saja kepada bayi baru lahir kecuali ada indikasi medis.

g. Menerapkan rawat gabung ibu dengan bayinya 24 jam perhari selama perawatan.

h. Menganjurkan ibu menyusui sesuai permintaan bayi.

i. Tidak memberi dot kepada bayi.

j. Mendorong pembentukan kelompok pendukung menyusui dan merujuk ibu

kepada kelompok tersebut setelah keluar dari fasilitas pelayanan kesehatan.

2.1.6 Masalah pemberian ASI

Kegagalan dalam proses menyusui dapat disebabkan oleh masalah pada ibu

maupun bayi. Sebagian ibu tidak paham masalah pemberian ASI ini, sehingga

kegagalan menyusui sering dianggap masalah pada anak saja. Masalah pada ibu

dalam pemberian ASI dapat timbul pada periode antenatal, pasca persalinan dini dan

pasca persalinan lanjut. Selain itu, ibu sering mengeluhkan bayinya menangis atau

menolak menyusu, yang sering diartikan bahwa ASInya tidak cukup atau tidak enak

sehingga menyebabkan ibu menghentikan menyusui. Masalah pada bayi umumnya

berkaitan dengan manajemen laktasi, sehingga bayi sering menjadi “bingung puting”

atau sering menangis, yang sering diinterprestasikan oleh ibu dan keluarga bahwa

ASI tidak tepat untuk bayinya.18

9

Page 7: BAB II ok

a. Masalah menyusui masa antenatal

Masalah yang sering timbul pada masa antenatal adalah kurang atau salah

informasi, puting susu terbenam (retracted) atau puting susu datar.

Kurang atau salah informasi.

Banyak ibu yang merasa bahwa susu formula sama atau lebih baik daripada

ASI. Petugas kesehatan juga masih banyak yang tidak memberikan informasi

pada saat pemeriksaan kehamilan atau saat memulangkan bayi. Sebagai contoh,

banyak ibu atau petugas kesehatan yang tidak mengetahui bahwa:

1) Bayi pada minggu-minggu pertama defekasinya encer dan sering, sehingga

dianggap menderita diare dan seringkali petugas kesehatan menginstruksikan

ibu menghentikan menyusui.

2) ASI belum keluar pada hari pertama sehingga bayi dianggap perlu diberikan

minuman lain.

3) Karena payudara berukuran kecil dianggap kurang menghasilkan ASI.

Puting susu datar atau terbenam

Kondisi puting seperti ini sebenarnya tidak selalu menjadi masalah. Secara

umum, ibu masih dapat menyusui bayinya. Upaya selama antenatal misalnya

dengan menarik-narik puting, umumnya kurang bermanfaat. Upaya yang paling

efisien untuk memperbaiki keadaan ini adalah isapan langsung yang kuat oleh

bayi.

b. Masalah menyusui pada masa pasca persalinan dini

Kelainan yang sering terjadi pada masa ini antara lain adalah puting susu datar

atau terbenam, puting susu lecet, payudara bengkak, saluran susu tersumba atau

abses.

c. Masalah menyusui pada masa pasca persalinan lanjut

Masalah yang termasuk dalam masa pasca persalinan lanjut adalah sindrom

ASI kurang (bayi tidak puas setiap setelah menyusui, bayi sering menangis atau

menolak menyusu, tinja bayi keras), ibu bekerja.

10

Page 8: BAB II ok

d. Masalah pada bayi

Masalah pada bayi yang menyebabkan bayi tidak diberikan ASI eksklusif

1) Bayi sering menangis

2) Bayi bingung puting

3) Bayi prematur

4) Bayi kuning

5) Bayi kembar

6) Bayi sakit

7) Bayi sumbing

8) Bayi dengan lidah pendek (Lingual Frenulum)

9) Bayi yang memerlukan perawatan

2.2 Analisis Sistem

2.2.1 Pengertian sistem

Terdapat beberapa macam pengertian dari sistem yang dikemukakan oleh berbagai

ahli, antara lain sebagai berikut:19

a. Sistem adalah gabungan dari elemen-elemen yang saling dihubungkan oleh suatu

proses atau struktur dan berfungsi sebagai satu kesatuan organisasi dalam upaya

menghasilkan sesuatu yang telah ditetapkan.

b. Sistem adalah suatu struktur konseptual yang terdiri dari fungsi-fungsi yang

saling berhubungan yang bekerja sebagai satu unit organik untuk mencapai

keluaran yang diinginkan secara efektif dan efisien.

c. Sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang berhubungan dan membentuk

satu kesatuan yang majemuk, dimana masing-masing bagian bekerja sama secara

bebas dan terkait untuk mencapai sasaran kesatuan dalam suatu situasi yang

majemuk pula.

11

Page 9: BAB II ok

2.2.2 Unsur sistem

Sistem terbentuk dari bagian atau elemen yang saling berhubungan dan

mempengaruhi. Adapun yang dimaksud dengan bagian atau elemen tersebut ialah

sesuatu yang mutlak harus ditemukan. Elemen tersebut adalah:19

a. Masukan

Masukan (input) adalah kumpulan bagian atau elemen dalam sistem yang

diperlukan untuk berfungsinya sistem tersebut. Masukan yang termasuk dalam

sistem pelayanan kesehatan adalah tenaga, dana, metode, sarana dan prasarana.

b. Proses

Proses (process) adalah kumpulan bagian atau elemen dalam sistem yang

berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan. Proses

yang termasuk dalam sistem pelayanan kesehatan antara lain perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan penilaian.

c. Keluaran

Keluaran (output) adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari

berlangsungnya proses dalam sistem.

d. Umpan balik

Umpan balik (feed back) adalah kumpulan dari bagian atau elemen yang

merupakan keluaran dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut.

e. Dampak

Dampak (impact) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem.

f. Lingkungan

Lingkungan (environment) adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh

sistem tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem.

Keenam unsur sistem ini saling berhubungan dan mempengaruhi, secara sederhana

dapat digambarkan seperti berikut:

12

Page 10: BAB II ok

Gambar 2.1 Hubungan Unsur Sistem

2.2.3 Pendekatan sistem

Suatu sistem pada dasarnya dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang

telah ditetapkan atau disepakati bersama. Untuk terbentuknya sistem tersebut, perlu

dirangkai berbagai unsur atau elemen sedemikian rupa sehingga secara keseluruhan

terbentuk kesatuan yang berfungsi untuk mencapai tujuan. Apabila prinsip pokok atau

cara kerja sistem ini diterapkan ketika menyelenggarakan pekerjaan administrasi,

maka prinsip pokok atau cara kerja ini dikenal dengan nama pendekatan sistem

(system approach).19

Beberapa batasan tentang pendekatan sistem adalah:

a. Pendekatan sistem adalah penerapan suatu prosedur logis dan rasional dalam

merancang suatu rangkaian komponen-komponen yang berhubungan sehingga

dapat berfungsi sebagai satu kesatuan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

b. Pendekatan sistem adalah suatu strategi menggunakan metode analisa, desain dan

manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.

c. Pendekatan sistem adalah penerapan dari cara berpikir yang sistematis dan logis

dalam membahas serta mencari pemecahan dari suatu masalah atau keadaan yang

dihadapi.

Diperlukan penilaian dari tiap elemen untuk menjamin berjalan baiknya sistem.

Pengkajian terhadap setiap elemen sistem disebut analisis sistem. Dilakukan

penguraian elemen dengan analisis sistem yang bertujuan untuk mengidentifikasi

13

INPUT PROSES OUTPUT

DAMPAK

UMPAN BALIK

Page 11: BAB II ok

masalah serta mengupayakan pemecahannya. Adapun langkah-langkah dari analisis

sistem adalah sebagai berikut: 19

a. Menguraikan sistem

b. Merumuskan masalah tiap bagian dan sistem secara keseluruhan

c. Mengumpulkan data untuk memperjelas masalah dan kemungkinan pemecahannya

d. Mengembangkan model sistem baru

e. Uji coba dicatat setiap hasil yang diperoleh, lalu dipilih model yang paling

penguntungkan

f. Penerapan dan melakukan pemantauan berkala.

14