BAB II LANDASAN TEORI x . Dalam bidang apapun,...

27
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Evaluasi Proses evaluasi pada umumnya memiliki tahapan-tahapannya sendiri. Walaupun tidak selalu sama, tetapi yang lebih penting adalah bahwa prosesnya sejalan dengan fungsi evaluasi itu sendiri. Berikut ini dipaparkan salah satu tahapan evaluasi yang sifatnya umum digunakan. Menentukan apa yang akan dievaluasi. Dalam bidang apapun, apa saja yang dapat dievaluasi, dapat mengacu pada suatu program kerja. Di sana banyak terdapat aspek-aspek yang sekiranya dapat dan perlu dievaluasi. Tetapi, umumnya yang diprioritaskan untuk dievaluasi adalah hal-hal yang menjadi key-success factors-nya Merancang (desain) kegiatan evaluasi. Sebelum evaluasi dilakukan, harus ditentukan terlebih dahulu desain evaluasinya agar data apa saja yang dibutuhkan, tahapan-tahapan kerja apa saja yang dilalui, siapa saja yang akan dilibatkan, serta apa saja yang akan dihasilkan menjadi jelas. Pengumpulan data. Berdasarkan desain yang telah disiapkan, pengumpulan data dapat dilakukan secara efektif dan efisien, yaitu sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yang berlaku dan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan. Pengolahan dan analisis data. Setelah data terkumpul, data tersebut diolah untuk dikelompokkan agar mudah dianalisis dengan menggunakan alat-alat analisis yang sesuai, sehingga dapat menghasilkan fakta yang dapat dipercaya. Selanjutnya, dibandingkan antara Fakta dan harapan/rencana untuk menghasilkan gap. Besar gap akan disesuaikan dengan tolok ukur tertentu sebagai hasil evaluasinya. Pelaporan hasil evaluasi. Agar hasil evaluasi dapat dimanfatkan bagi pihak-pihak yang berkepentingan, hendaknya hasil evaluasi didokumentasikan secara tertulis.

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI x . Dalam bidang apapun,...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI x . Dalam bidang apapun, apalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016... · 2016-08-31 · Beberapa contoh proses akademik yang diangkat dalam ...

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Evaluasi

Proses evaluasi pada umumnya memiliki tahapan-tahapannya sendiri.

Walaupun tidak selalu sama, tetapi yang lebih penting adalah bahwa prosesnya

sejalan dengan fungsi evaluasi itu sendiri. Berikut ini dipaparkan salah satu

tahapan evaluasi yang sifatnya umum digunakan.

Menentukan apa yang akan dievaluasi. Dalam bidang apapun, apa

saja yang dapat dievaluasi, dapat mengacu pada suatu program kerja.

Di sana banyak terdapat aspek-aspek yang sekiranya dapat dan perlu

dievaluasi. Tetapi, umumnya yang diprioritaskan untuk dievaluasi

adalah hal-hal yang menjadi key-success factors-nya

Merancang (desain) kegiatan evaluasi. Sebelum evaluasi dilakukan,

harus ditentukan terlebih dahulu desain evaluasinya agar data apa saja

yang dibutuhkan, tahapan-tahapan kerja apa saja yang dilalui, siapa

saja yang akan dilibatkan, serta apa saja yang akan dihasilkan

menjadi jelas.

Pengumpulan data. Berdasarkan desain yang telah disiapkan,

pengumpulan data dapat dilakukan secara efektif dan efisien, yaitu

sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yang berlaku dan sesuai dengan

kebutuhan dan kemampuan.

Pengolahan dan analisis data. Setelah data terkumpul, data tersebut

diolah untuk dikelompokkan agar mudah dianalisis dengan

menggunakan alat-alat analisis yang sesuai, sehingga dapat

menghasilkan fakta yang dapat dipercaya. Selanjutnya, dibandingkan

antara Fakta dan harapan/rencana untuk menghasilkan gap. Besar gap

akan disesuaikan dengan tolok ukur tertentu sebagai hasil

evaluasinya.

Pelaporan hasil evaluasi. Agar hasil evaluasi dapat dimanfatkan

bagi pihak-pihak yang berkepentingan, hendaknya hasil evaluasi

didokumentasikan secara tertulis.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI x . Dalam bidang apapun, apalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016... · 2016-08-31 · Beberapa contoh proses akademik yang diangkat dalam ...

8

2.2.Implementasi

Ahmadjayadi (2008) menjelaskan bahwa dalam arti sebenarnya

sasaranyang ingin dicapai melalui implementasi teknologi dan sistem informasi

adalah gunamenjawab tantangan yang dihadapi oleh perusahaan terutama dalam

rangkamenghadapi era pasar bebas yaitu:

1. Kepuasan konsumen;

2. Good Corporate Governance;

3. Peningkatan Bisnis;

4. Optimalisasi Proses Bisnis;

5. Kemitraan;

6. SDM

Guna mencapai sasaran yang ingin dituju, dibutuhkan suatu sistem

informasi yangmemenuhi kriteria-kriteria sebagaimana dijelaskan sebagai berikut

(Ahmadjayadi, 2008):

1. Reliability, Availability;

2. Transparancy, Accuracy;

3. Scalability

4. Optimalisasi

5. Reusability

6. Flexibility, Interoperability

7. Integrasi

8. Field Proven

9. Best Practise

10. Knowledge Enhancement

11. Competency Match

2.3. Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam organisasi

yangmempertemukan kebutuhan pengelolah transaksi harian, mendukung

operasi,bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI x . Dalam bidang apapun, apalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016... · 2016-08-31 · Beberapa contoh proses akademik yang diangkat dalam ...

9

menyediakanpihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Jogiyanto, (2005 :11).

Dari pengertian tersebut dapat peneliti simpulkan bahwa sistem informasi

merupakan suatu kumpulan sistem yang digunakan oleh suatu organisasi dalam

mengelola berbagai macam proses bisnis yang berlangsung pada organisasi.

Sistem informasi memiliki keterkaitan erat dengan pemanfaatan perangkat

teknologi dalam organisasi. Saat ini berbagai macam sistem informasi telah

dikembangkan dan dimanfaatkan dalam berbagai macam organisasi, baik

organisasi yang berskala kecil hingga organisasi multinasional. Di Indonesia

sendiri saat ini telah dikembangkan berbagai macam sistem informasi yang

mampu membantu negara dalam menjamin pelayanannya terhadap masyarakat.

Menurut O’Brien (2005), terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam

bisnis yaitu:

Mendukung proses bisnis dan operasional

Mendukung pengambilan keputusan

Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif

2.4. Sistem Informasi Akademik

Sistem informasi akademik adalah suatu disiplin akademik atau bidang

studi, juga merupakan suatu cabang pengetahuan yang diajarkan atau

ditelitiditingkat sekolah dan perguruan tinggi. Disiplin akademik ini didefinisikan

dandiakui jurnal akademik yang mempublikasikan riset pada suatu bidang

sertamasyarakat terpelajar dan departemen atau fakultas akademik yang

menjaditempat para praktisi tersebut. Febryimam Munandar, (2008:31).

Sistem informasi akademik memberikan kemudahan bagi para

penggunannya dalam mengelola berbagai macam kegiatan yang berhubungan

dengan proses akademik. Beberapa contoh proses akademik yang diangkat dalam

penelitian ini adalah proses pengelolaan data siswa, pengelolaan data guru,

penjadwalan mata pelajaran dan jam mengajar, pengelolaan nilai dan pengelolaan

hasil belajar siswa. Perkembangan suatu institusi pendidikan juga dapat dinilai

dari seberapa mampu suatu institusi memanfaatkan perkembangan teknologi

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI x . Dalam bidang apapun, apalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016... · 2016-08-31 · Beberapa contoh proses akademik yang diangkat dalam ...

10

dalam membantu proses bisnis. Dan proses akademik pada institusi pendidikan

merupakan inti yang memberikan nilai bagi institusi.

Sistem informasi akademik dipandang sebagai langkah awal yang dapat

menjadi accuan dalam pengembangan sistem lainnya di masa mendatang.

Pemanfaatan sistem informasi akademik akan dapat menjadi dasar, karena

berbagai macam sistem sedang dalam tahap pengembangan. Dan sistem informasi

akademik ini akan menjadi wadah yang menampung berbagai macam data yang

mungkin saja akan dapat digunakan sebagai sumber data untuk sistem di masa

mendatang.

2.5. Technology Acceptance Model (TAM)

Beberapa model yang dibangun untuk menganalisis dan memahami

faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan penggunaan teknologi komputer, di

antaranya yang tercatat dalam berbagai literatur dan referensihasil riset dibidang

teknologi informasi adalah seperti Theory of Reasoned Action (TRA), Theory of

Planned Behaviour (TPB), dan Technology Acceptance Model (TAM).Model

TAM sebenarnya diadopsi dari model TRA yaitu teoritindakan yang beralasan

dengan satu premis bahwa reaksi dan persepsi seseorang terhadap sesuatu hal

akan menentukan sikap dan perilakuorang tersebut (Davis, 2008). Reaksi dan

persepsi pengguna sistem informasi akan mempengaruhi sikapnya dalam

penerimaan terhadap teknologi tersebut. Salah satu faktor yang dapat

mempengaruhinya adalah persepsi pengguna terhadap kemanfaatan dan

kemudahan penggunaan sistem informasi sebagai suatu tindakan yang beralasan

dalam konteks pengguna teknologi, sehingga alasan seseorang dalam melihat

manfaat dan kemudahan penggunaan sistem informasi menjadikan

tindakan/perilaku orang tersebut sebagai tolok ukur dalam penerimaan sebuah

teknologi.

Model TAM yang dikembangkan dari teori psikologis, menjelaskan

perilaku pengguna komputer yaitu berlandaskan pada kepercayaan (belief), sikap

(attitude), keinginan (intention), dan hubungan perilaku pengguna (user behavior

relationship). Tujuan model ini untuk menjelaskan faktor-faktor utama dari

perilaku pengguna terhadap penerimaan pengguna teknologi. Secara lebih terinci

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI x . Dalam bidang apapun, apalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016... · 2016-08-31 · Beberapa contoh proses akademik yang diangkat dalam ...

11

menjelaskan tentang penerimaan teknologi informasi dengan dimensi-dimensi

tertentu yang dapat mempengaruhi diterimanya teknologi informasi oleh

pengguna (user).

Gambar 2.1. Technology Acceptance Model Framework

(Davis, Bagozzi, and Warshaw; 1989)

Model ini menempatkan faktor sikap dari tiap-tiap perilakupengguna

dengan variabel:

1. Persepsi atas kemanfaatan (perceived usefulness) adalah “suatu tingkatan

dimana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tersebut dapat

meningkatkan kinerjanya dalam bekerja”. Perceived usefulness

didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan

suatu teknologi akan meningkatkan kinerja pekerjaannya (“as the extent to

which a person believes that using a technology will enhance her or his

performance”).

Penelitian – penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa variabel

perceived usefulness mempengaruhi secara positif dan signifikan terhadap

penggunaan sistem informasi. Penelitian-penelitian sebelumnya juga

menunjukkan bahwa perceived usefulness merupakan konstruk yang

paling signifikan dan penting yang mempengaruhi attitude, behavioral

intention, dan behavior di dalam menggunakan teknologi dibandingkan

dengan konstruk yang lainnya

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI x . Dalam bidang apapun, apalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016... · 2016-08-31 · Beberapa contoh proses akademik yang diangkat dalam ...

12

2. Persepsi atas kemudahan penggunaan (Perceived ease of use), secara

kontras, mengacu pada “suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa

menggunakan sistem tersebut tak perlu bersusah payah. Ini mengikuti

definisi dari “mudah” (“ease”): “freedom from difficulty or great effort”

atau “tidak memiliki kesulitan atau atau upaya keras.

Dari definisinya, diketahui bahwa variabel perceived ease of use

ini juga merupakan suatu kepercayaan (belief) tentang proses pengambilan

keputusan. Jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi mudah

digunakan maka dia akan menggunakannya. Sebaliknya jika seseorang

merasa percaya bahwa sistem informasi tidak mudah digunakan maka dia

tidak akan menggunakannya.

3. Attitude Toward Using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap

penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai

dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya.

Peneliti lain menyatakan bahwa faktor sikap (attitude) sebagai salah satu

aspek yang mempengaruhi perilaku individual. Sikap seseorang terdiri

atas unsur kognitif/cara pandang (cognitive), afektif (affective), dan

komponen ‐ komponen yang berkaitan dengan perilaku (behavioral

components).

Attitude towards behavior di definisikan oleh Davis et al. (1989)

sebagai perasaan positif atau negatif dari sesorang jika harus melakukan

perilaku yang akan ditentukan (“an individual’s positive or negative

feelings about performing the target behavior”). Attitude towards behavior

juga didefinisikan oleh Mathieson (1991) sebagai evaluasi tentang

ketertarikannya menggunakan sistem (“the user’s evaluation of the

desirability of his of her using the system”).

4. Behavioral intention adalah suatu keinginan (minat) sesorang untuk

melakukan suatu perilaku yang tertentu. Seseorang akan melakukan suatu

perilaku (behavior) jika mempunyai behavioral intention untuk

melakukannya.

Hasil penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa

behavioral intention merupakan prediksi yang baik dari penggunaan

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI x . Dalam bidang apapun, apalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016... · 2016-08-31 · Beberapa contoh proses akademik yang diangkat dalam ...

13

teknologi oleh pemakai sistem (misalnya adalah penelitian-penelitian yang

dilakukan oleh Davis et al., 1989; Taylor dan Todd, 1995; Venkatesh dan

Davis, 2000)..

5. Actual System Use adalah pemanfaatan sistem yang sedang terlaksana,

dan seberapa besar kemanfaatan dan kemudahan penggunaan terhadap

sistem yang sudah dirasakan pengguna. Perilaku (behavior) adalah

tindakan yang dilakukan oleh seseorang. Dalam konteks penggunaan

sistem teknologi informasi, perilaku (behavior) adalah penggunaan

sesungguhnya (actual use) dari teknologi.

Karena penggunaan sesungguhnya tidak dapat diobservasi oleh peneliti

yang menggunakan daftar pertanyaan, maka penggunaan sesungguhnya ini

banyak diganti dengan nama persepsian (perceived usage). Davis (1989)

menggunakan pengukuran actual usage, dan Igbaria et al. (1995)

menggunakan pengukuran perceived usage yang diukur sebagai jumlah

waktu yang digunakan untuk berinteraksi dengan suatu teknologi dan

frekuensi penggunaannya. Szajna (1994) menyarankan menggunakan

penggunaan dilaporkan-sendiri (self-reported usage) sebagai pengganti

actual usage.

Dari berbagai macam penjelasan mengenai metode TAM dan variabelnya,

dapat peneliti simpulkan bahwa metode TAM dapat digunakan untuk mengukur

penerimaan suatu sistem pada institusi. Dikarenkan tiap persepsi terhadap

penerimaan mengarah dan memiliki korelasi dengan perilaku pengguna dan

penggunaan sesungguhnya. Selain itu setiap variabel yang ada pada metode ini

sudah cukup untuk menilai penerimaan sistem informasi akademik secara garis

besar pada SMA (SLUA) Saraswati 1 Denpasar.

2.5. Studi Literature

Dalam penysunan penelitian ini, peneliti telah melakukan review pada

beberapa literature sebagai pendukung. Beberapa literature yang digunakan pada

penelitian dicantumkan pada table berikut.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI x . Dalam bidang apapun, apalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016... · 2016-08-31 · Beberapa contoh proses akademik yang diangkat dalam ...

14

Table 2.1. Literatur Review

No Tahun Author Judul Metodelogi Hasil

1 2013 Chih-Min Ma, Cheng-

Min Chao, dan Bor-

Wen Cheng

Integrating Technology

Acceptance Model and

Task-Technology Fit into

Blended Learning System

Metodelogi yang digunakan pada penelitian

ini antara lain :

Instrumentation : menggunakan

kuisioner dua bagian. Bagian

pertama untuk Task-Technology

Fit testing, dan bagian kedua

digunakan untuk menguji

perceived usefulness pada

Technology Acceptance Model

(TAM)

Sample and Descriptive Statistics :

menggunakan cross sectional

surveys.

Data Analysis : Menggunakan

delapan variable (4 variabel

dependent dan 4 variabel

independent)

Hypotheses Testing : Penelitian ini

melakukan testing terhadap 9

hipotesis yang disusun penulis.

Hasil dari penelitian ini mengemukakan

bahwa perceived ease of use, perceived

usefulness, dan user satisfaction memiliki

pengaruh yang besar dalam menjelaskan

ketertarikan terhadap penggunaan BELS

(Blended Learning System).

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI x . Dalam bidang apapun, apalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016... · 2016-08-31 · Beberapa contoh proses akademik yang diangkat dalam ...

15

No Tahun Author Judul Metodelogi Hasil

2 2011 Ronnie H. Shroff,

Christopher C.

Deneen, Dan Euginia

M.W.

Analysis of the technology

acceptance model

inexamining students’

behavioural intention to use

an eportfoliosystem

Metode yang digunakan dalam penelitian

ini menggunakan pengujian hipotesis yang

disusun oleh para penulis. Berikut adalah

hipotesis yang diuji dalam penelitian ini :

H1: Perceived usefulness (PU) will have a

significant influence on attitude towards

usage (ATU).

H2: Perceived ease of use (PEOU) will

have a significant influence on attitude

towards

usage (ATU).

H3: Perceived ease of use (PEOU) will

have a significant influence on perceived

usefulness (PU).

H4: Attitude towards usage (ATU) will

have a significant influence on users’

behavioural intention to use (BIU) the e-

portfolio system.

Hasil yang dikemukakan penulis pada

penelitian ini adalah besarnya hubungan

antara Perceived ease of use, Perceived

usefulness, dan Attitude toward usage.

3 2011 Irma Irawati Ibrahim Implementasi Sistem

Informasi Ujian

Metode yang digunakan pada penelitian ini

adalah Plan-Do-Check-Act. Metode ini

dipilih karena sangat penulis merasa

Hasil yang didapatkan pada penelitian ini

adalah perbaikan alur proses kerja yang

baru. Alur proses kerja yang

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI x . Dalam bidang apapun, apalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016... · 2016-08-31 · Beberapa contoh proses akademik yang diangkat dalam ...

16

No Tahun Author Judul Metodelogi Hasil

metode ini sangat cocok untuk digunakan

dalam pengembangan terus-menerus,

memulai pengembangan proyek baru,

pengembangan proses/produk, analisis

proses kerja berulang, kegiatan

pengumpulan data dan analisis dalam

menemukan masalah utama sebuah proses.

direkomendasikan untuk dibenahi adalah

kegiatan persiapan ujian, pelaksanaan

ujian, dan pengumpulan nilai

4 2011 Beate Baltes, dan

Nicolae Nistor

Virtual Mentoring in

Communities of Practice in

anOnline University:

Technology Acceptance,

Technology Use, And

Perceptions Of The

LearningProcess

Penelitian ini merupakan suatu model

investigasi terhadap suatu komunitas virtual

mentoring pada Walden University,

Amerika Serikat. Penelitian ini

mengembangkan penggunaan model

pendekatan TAM untuk mengukur

technology acceptance.

Hasil yang dikemukakan dalam penelitian

ini adalah :

1. Adanya pengaruh penggunaan

sistem dengan persepsi terhadap

proses pembelajaran.

2. Adanya kemungkinan intervensi

dari penggunaan sistem terhadap

persepsi proses pembelajaran

yang lebih baik.

5 2009 Shinta Eka Kartika Analisis Proses Penerimaan

Sistem Informasi iCons

dengan Menggunakan

Technology Acceptance

Model pada Karyawan

Penelitian ini adalah jenis penelitian

eksplanatori dengan

menggunakanpendekatan metode survey

artinya dalam kegiatan penelitian ini,

peneliti mencobamenentukan hubungan

Pada penelitian ini dikemukakan dari 16

hipotesis yang disusun, hanya ada 8

hipotesis yang diterima. Hipotesis yang

diterima adalah mengenai hubungan antara

:

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI x . Dalam bidang apapun, apalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016... · 2016-08-31 · Beberapa contoh proses akademik yang diangkat dalam ...

17

No Tahun Author Judul Metodelogi Hasil

PT.Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk.

di Kota Semarang

antar variable berdasarkan data yang

diperoleh dari sampleyang ditentukan

dalam suatu populasi.

a) identification dengan perceived ease of

use

b) compliance dengan perceived ease of

use

c) self efficacy dengan

perceived ease of use

d) self efficacy dengan perceived

usefulness

e) identification dengan perceived

usefulness

f) identification dengan attitude

g) compliance dengan attitude

h) perceived usefullnes dengan attitude

6 2012 Ding Hooi Ting dan

Weng Marc Lim

E-shopping: an Analysis of

the Technology Acceptance

Model

Penelitian ini menggunakan metode

hipotesis testing untuk menguji perceived

ease of use dan perceived usefulness

terhadap prilaku berbelanja online dan

ketertarikan untuk berbelanja secara online.

Penelitian ini berhasil menemukan

mengenai hubungan antara perceived

usefulness, perceived ease of use, attitude

towards online shopping, dan intention to

shop online.

7 2013 Sujeet Kumar Sharma

dan Jyoti Kumar

Chandel

Technology Acceptance

Model for the Use of

Learning Through Websites

Metode yang digunakan pada penelitian ini

adalah hipotesis testing dengan data analisis

pada siswa Public University of the

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini

adalah bahwa kualitas website

mempengaruhi intention dari siswa untuk

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI x . Dalam bidang apapun, apalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016... · 2016-08-31 · Beberapa contoh proses akademik yang diangkat dalam ...

18

No Tahun Author Judul Metodelogi Hasil

Among Students in Oman Sultanate of Oman. menempuh kegiatan pendidikan melalui

website.

8 2003 Paul Legrisa,, John

Inghamb, Pierre

Collerettec

Why do people use

information technology? (A

critical review of the

technology acceptance

model)

Penelitian ini melakukan review pada

beberapa penelitian yang menggunakan

TAM sejak tahun 1980 sampai tahun 2001.

Beberapa sumber penelitian yang direview

berasal dari :

MIS Quarterly;

Decision Sciences;

Management Science;

Journal of Management Information

Systems;

Information Systems Research and

Information Management.

Hasil dari penelitian ini mengemukakan

bahwa TAM merupakan model teori yang

berguna untuk memahami dan

menjelaskan prilaku dalam implementasi

sistem informasi.

9 2010 I-Fan Liu, Meng

Chang Chen, Yeali S.

Sun, David Wible,

Chin-Hwa Kuo

Extending the TAM model

to explore the factors that

affect Intentionto Use an

Online Learning

Community

Metode yang digunakan dalam penelitian

ini adalah testing hipotesis dengan tiga

komponen utama TAM yaitu perceived

ease of use, perceived usefulness dan

intention to use. Pada penelitian ini

ditambahkan beberapa variable, yaitu

Online Course Design, Previous Online

Hasil dari penelitian ini adalah :

1. Intention to use Online Learning

dipengaruhi secara kuat dan langsung

oleh Perceived Usefulness, dan secara

tidak langsung oleh Online Course

Design.

2. User lebih senang dan memperoleh

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI x . Dalam bidang apapun, apalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016... · 2016-08-31 · Beberapa contoh proses akademik yang diangkat dalam ...

19

No Tahun Author Judul Metodelogi Hasil

Learning Experience, dan Perceived

Interaction.

pengalaman yang lebih banyak

melalui sistem pembelajaran online

dan menggunakan Teknologi

Informasi dalam mempelajari Bahasa

Inggris.

3. Beberapa alat bantu mengajar perlu

ditambahkan dalam penyusunan user

interface.

10 2015 Etienne Erasmus,

Sebastiaan Rothmann,

Chrizanne van Eeden

A structural model of

technology acceptance

Metode yang digunakan pada penelitian ini

menggunakan cross-sectional survey.

Menggunakan 23 item kuisioner mengenai

TAM pada pengguna SAP Enterprise

Resourcce Planning di Afrika Selatan.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini

adalah adanya hubungan yang positif

antara seluruh construct pada Technology

Acceptancce Model. Actual system use

pada TAM dipengaruhi secara langsung

oleh behavioral intention to use dan secara

tidak langsung oleh perceived usefulness.

Sedangkan, behavioral intention to use

dipengaruhi langsung oleh perceived

usefulness dan attitude toward using, dan

secara tidak langsung dipengaruhi oleh

perceived of use. Attitude toward using

dipengaruhi langsung oleh perceived ease

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI x . Dalam bidang apapun, apalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016... · 2016-08-31 · Beberapa contoh proses akademik yang diangkat dalam ...

20

No Tahun Author Judul Metodelogi Hasil

of use dan perceived usefulness. Perceived

usefulness dipengaruhi langsung oleh

perceived ease of use.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI x . Dalam bidang apapun, apalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016... · 2016-08-31 · Beberapa contoh proses akademik yang diangkat dalam ...

21

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Berpikir

Identifikasi

Masalah

Perumusan

Masalah dengan

Pendekatan TAM

Rumusan

Hipotesis

Studi Literature

Pengembangan

dan Pengujian

Instrumen

Penentuan

Populasi dan

Sample

Pengolahan Data

dan Evaluasi

dengan

Pendekatan TAM

Pengumpulan Data

(Kuisioner, Wawancara,

dan Observasi

Langsung)

Kesimpulan dan

Saran

Usulan dan

Rekomendasi

Gambar 3.1. Kerangka Pikir

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI x . Dalam bidang apapun, apalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016... · 2016-08-31 · Beberapa contoh proses akademik yang diangkat dalam ...

22

Kerangka pikir dalam penelitian ini, disusun berdasarkan jenis penelitian

kuantitatif yang digunakan, dengan menggunakan kerangka TAM sebagai acuan

yang sudah dicantumkan pada desain penelitian. Kerangka pikir ini terdiri dari :

1. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dilaksanakan untuk menemukan berbagai

macam masalah yang terkait dengan tahap implementasi SIAKAD yang

dilaksanakan di SMA (SLUA) Saraswati 1 Denpasar. Dari hasil observasi

langsung ditemukan bahwa dari populasi Sumber Daya Manusia yang ada

sejumlah 81 orang tidak lebih dari 40 % Sumber Daya Manusia yang

memiliki niat positif dalam penggunaan SIAKAD sejak pertama kali di-

implementasi pada Februari 2015.

2. Perumusan Masalah dengan Pendekatan TAM

Dari tahapan identifikasi masalah dirumuskan permasalahan yang

akan diangkat dalam penelitian sesuai dengan hasil identifikasi terhadap

permasalahan relevan yang akan diangkat dalam penelitian.

3. Studi Literature

Studi Literature dilaksanakan untuk menemukan penelitian

terdahulu mengenai permasalahan yang diangkat serta mencari teori-teori

pendukung yang berhubungan dengan evaluasi implementasi system

dengan menggunakan acuan metode TAM. Pada langkah ini telah

dilakukan literature review sebanyak 10 jurnal yang telah dicantumkan

pada landasan teori.

4. Penentuan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang dapat diajukan

dalam menguji relasi dari kerangka yang digunakan dalam penelitian.

Hipotesis dapat saja memiliki hasil diterima dan ditolak sebagai bukti ada

atau tidaknya hubungan antara variable yang digunakan dalam penelitian

ini.

5. Penentuan Populasi dan Sample

Populasi yang akan diteliti dalam penelitian ini ditentukan untuk

membatasi ruang lingkup penelitian. Sehingga ada kejelasan mengenai

objek yang akan diamati dan digunakan masukkan datanya untuk

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI x . Dalam bidang apapun, apalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016... · 2016-08-31 · Beberapa contoh proses akademik yang diangkat dalam ...

23

memperoleh hasil yang sesuai.Sample yang digunakan berdasarkan

populasi dan diseleksi lagi dengan rumus metode Slovin.

6. Pengembangan dan Pengujian Instrumen

Pengembangan instrument ditujukan untuk menemukan berbagai

macam instrument yang akan digali datanya pada saat penggalian data.

Instrument yang dikembangkan memiliki relasi dengan setiap variable

yang digunakan dalam penelitian.Tahapan uji instrument ditujukan untuk

menguji apakah instrument yang digunakan telah valid dan reliable untuk

digunakan dalam penelitian.

7. Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan pada penelitian ini diperoleh dengan tiga

cara, yaitu observasi langsung, wawancara, dan kuisioner. Kuisioner akan

merepresentasikan data berupa angka mengenai relasi dari desain

penelitian yang digunakan. Hasil kuisioner digunakan sebagai alat ukur

dari penerimaan SIAKAD pada SLUA. Hasil wawancara yang

dilaksanakan dengan pihak pimpinan dari SLUA akan digunakan untuk

mendukung data yang diolah dari hasil kuisioner. Observasi langsung

dilaksanakan dengan tujuan dari model penelitian internship project yang

digunakan dalam penelitian ini.

8. Pengolahan Data dan Evaluasi dengan Pendekatan TAM

Pengolahan data dilaksanakan untuk menguji data-data yang telah

terkumpul, apakah data tersebut sudah dapat merepresentasikan hasil yang

diharapkan dari penelitian ini. Dari data-data yang diperoleh akan

dilaksanakan evaluasi terhadap data yang terkumpul. Tahapan ini menguji

data yang telah terkumpul dengan hipotesis yang diajukan. Hasil dari

evaluasi data ini akan digunakan untuk menyusun rekomendasi dari

implementasi SIAKAD yang dilaksanakan pada SMA (SLUA) Saraswati

1 Denpasar.

9. Usulan dan Rekomendasi

Usulan dan rekomendasi merupakan tujuan dari keseluruhan

penelitian. Menjadi hasil akhir dan masukan terhadap berbagai pihak

termasuk SMA (SLUA) Saraswati 1 Denpasar dalam proses implementasi

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI x . Dalam bidang apapun, apalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016... · 2016-08-31 · Beberapa contoh proses akademik yang diangkat dalam ...

24

SIAKAD. Selain itu rekomendasi ini juga dapat dijadikan acuan dalam

pengembangan SIAKAD di masa mendatang.

10. Kesimpulan dan Saran

Penentuan kesimpulan menjelaskan menganai rangkuman dari

proses yang dilaksanakan selama penelitian. Hambatan dan saran yang

ditemukaan saat penelitian atau saran yang dapat digunakan untuk

penelitian serupa di masa mendatang.

Penggunaan metode Technology Acceptance Model pada penelitian ini

betujuan untuk menggunakan perceived ease of use dan perceived usefulness pada

proses implementasi Sistem Informasi Akademik. Perceived ease of use mengarah

pada pengukuran kemampuan sistem dalam melayani kebutuhan institusi dalam

pengelolaan data. Pengukuran ini diperlukan untuk mengetahui kemudahan yang

dapat diperoleh dengan pemanfaatan sistem, selain itu indicator ini juga dapat

digunakan untuk mengukur kinerja sistem. Perceived usefulness pada TAM

digunakan untuk membuktikan bahwa SIAKAD memang memberikan

peningkatan kinerja terhadap berbagai macam proses yang dikelola.

Perceived

Usefulness

Perceived Ease of

Use

Attitude Toward

Using SIAKAD

Behavioral

Intention to Use

SIAKAD

Actual System Use

Gambar 3.2. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan kerangka TAM sebagai acuan dalam

mengevaluasi tahapan implementasi SIAKAD pada SLUA. Kerangka TAM ini

dapat menunjukan tingkat penerimaan SIAKAD pada para pengguna system yang

ada pada SLUA. Penelitian ini akan melakukan pengujian terhadap bagian-bagian

kerangka TAM dengan data-data yang dikumpulkan menggunakan kuisioner,

wawancara, dan obeservasi langsung. Data yang terkumpul melalui kuisioner

H1

H2

H3

H4

H5 H6

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI x . Dalam bidang apapun, apalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016... · 2016-08-31 · Beberapa contoh proses akademik yang diangkat dalam ...

25

akan digunakan untuk menguji penerimaan system. Data yang diperoleh melalui

wawancara dan observasi langsung akan digunakan untuk mendukung hasil dari

pengujian kuisioner dalam penciptaan rekomendasi hasil evaluasi yang

dilaksanakan terhadap proses implementasi sistem.

Adapun kerangka kuisioner yang digunakan dalam pengumpulan data

adalah pada tabel berikut.

Tabel 3.1. Tabel Kerangka Kuisioner

Variabel Indikator Sumber

Perceived

Usefulness

Mempercepat proses kerja

(PU1)

Sun, 2003

Meningkatkan kinerja (PU2)

Mempermudah pekerjaan (PU3)

Meningkatkan performa kerja

(PU4)

Meningkatkan efektivitas proses

(PU5)

Memiliki nilai manfaat (PU6)

Perceived Ease

of Use

Mudah dipelajari (PE1)

Sun, 2003

Mudah mendapatkan informasi

(PE2)

Interaksi jelas dan mudah

dipahami (PE3)

Interaksi fleksibel (PE4)

Mudah mahir (PE5)

Mudah digunakan (PE6)

Attitude

Toward Using

Sistem

Informasi

Akademik

Senang menggunakan sistem

(ATU1)

Davis, 2003 Nyaman menggunakan sistem

(ATU2)

Menikmati menggunakan sistem

(ATU3)

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI x . Dalam bidang apapun, apalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016... · 2016-08-31 · Beberapa contoh proses akademik yang diangkat dalam ...

26

Variabel Indikator Sumber

Behavioral

Intention Using

Sistem

Informasi

Akademik

Selalu mencoba menyelesaikan

tugas menggunakan sistem

(BI1)

Taylor and Todd,

1995

Menjadwalkan penggunaan

sistem (BI2)

Konsisten menggunakan sistem

(BI3)

Mengharapkan penggunaan

sistem berkelanjutan (BI4)

Actual System

Use

Selalu menggunakan sistem

(AS1)

Davis, 2003 Mengakses sistem setiap hari

(AS2)

Menggunakan sistem minimal

15 menit setiap akses (AS3)

Setiap variabel akan digali datanya untuk menguji tiap hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini. Pengujian ini dilakukan dengan metode kuantitatif jadi data

yang dikumpulkan berupa angka dengan ukuran skala. Data yang diperoleh diolah

dengan menggunakan aplikasi statistika SPSS.

3.2. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan desain penelitian pada gambar 3.2. hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini adalah :

H1 : Ada pengaruh perceived ease of use terhadap perceived usefulness.

H2 : Ada pengaruh perceived usefulness terhadap Attitude toward using

Sistem Informasi Akademik pada SMA (SLUA) Saraswati 1

Denpasar.

H3 : Ada pengaruh perceived ease of use Attitude toward using Sistem

Informasi Akademik pada SMA (SLUA) Saraswati 1 Denpasar.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI x . Dalam bidang apapun, apalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016... · 2016-08-31 · Beberapa contoh proses akademik yang diangkat dalam ...

27

H4 : Ada pengaruh perceived usefulness terhadap Behavior intention to

use Sistem Informasi Akademik pada SMA (SLUA) Saraswati 1

Denpasar.

H5 : Ada pengaruh Attitude toward using system terhadap Behavior

Intenttion to use Sistem Informasi Akademik pada SMA (SLUA)

Saraswati 1 Denpasar.

H6 : Ada Pengaruh Behavior Intention to use system terhadap Actual

System Use.

3.3. Populasi dan Sample Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh elemen pada SMA (SLUA)

Saraswati 1 Denpasar. Penentuan populasi ini berdasarkan pada target pengguna

yang akan menggunakan sistem informasi akademik yang ada. Sistem yang

diimplementasikan ini juga akan dimanfaatkan oleh siswa sebagai media

informasi mengenai kegiatan pendidikan yang dapat diakses melalui computer

yang berada di lingkungan sekolah. Jumlah populasi penelitian di lingkungan

SMA (SLUA) Saraswati 1 berjumlah 81 orang dengan status sebagai Guru

Kontrak Tetap, Guru Pegawai Negeri Sipil, Guru Honorer, Karyawan Kontrak

Tetap, dan Karyawan Honorer.

Penentuan sample penelitian dilaksanakan dengan metode Slovin, dengan

dengan error tolerance 5%. Adapun rumus metode Slovin adalah :

Keterangan :

n = Jumlah Sample

N = Jumlah Populasi

e = Batas Toleransi Kesalahan

Dengan penggunaan Metode Slovin ditemukan jumlah sample 67 orang

dari 81 orang jumlah populasi denga batas toleransi kesalahan sebesar 5%.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI x . Dalam bidang apapun, apalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016... · 2016-08-31 · Beberapa contoh proses akademik yang diangkat dalam ...

28

3.4. Profil Institusi

3.4.1. Sejarah Institusi

SMA Saraswati 1 Denpasar, mempunyai sejarah yang panjang, dan tidak

lepas dari jasa para pejuang bangsa. SMA Saraswati 1 Denpasar yang dimana

berada di bawah naungan Perguruan Rakyat Saraswati Pusat Denpasar, didirikan

pada tanggal 1 Januari 1952 dengan nama SLUA (Sekolah Lanjut Umum bagian

Atas) dan mempunyai dua bagian yaitu Bagian A dan Bagian B.

SLUA 1 Saraswati Denpasar namanya diubah menjadi SMU Saraswati 1

Denpasar, kemudian dengan berlakunya UU Sisdiknas No.20 tahun 2003, maka

SMU Saraswati 1 Denpasar diubah namanya menjadi SMA (SLUA) Saraswati 1

Denpasar hingga sekarang.

Kepala Sekolah SMA Saraswati 1 Denpasar dari tahun 1952 – 1985

dijabat oleh Bapak DR. I Gusti Made Tamba, dari tahun 1985 – 1 Agustus 2006

oleh Bapak I Made Purwa, 1 Agustus 2006 – 2015 oleh Bapak Drs. I Made

Wibawa, dan sejak Januari 2015 – sekarang dipegang oleh Bapak Ir. I Made

Budiadnyana.

Sebagai institusi yang bergerak dalam bidang pendidikan menengah

tingkat atas swasta yang berlokasi di Denpasar, SLUA telah berkembang dan

mulai menjajaki pemanfaatan Teknologi Informasi dalam mendukung kegiatan

administratif dan proses belajar yang terlaksana di sekolah.

3.4.2. Visi dan Misi Institusi

Visi :

Terciptanya perilaku siswa yang beriman dan bertakwa sesuai

dengan keyakinan masing-masing.

Tercapainya lulusan yang menguasai pengetahuan menengah

umum sesuai dengan program studi (jurusan).

Terciptanya prilaku siswa yang tertib, disiplin dan kepekaan

sosial yang tinggi.

Terciptanya lulusan yang menguasai dasar-dasar operasional

Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI x . Dalam bidang apapun, apalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016... · 2016-08-31 · Beberapa contoh proses akademik yang diangkat dalam ...

29

Tercapainya prestasi akademis bidang Karya Ilmiah, olah raga,

dan seni budaya.

Misi :

Mendorong timbulnya aktifitas spiritual di kalangan siswa baik

individu maupun kelompok.

Meningkatkan mutu Proses Belajar Mengajar (PBM) melalui

peningkatan kompetensi guru.

Menciptakan lingkungan fisik dan sosial yang kondusif bagi

prilaku disiplin.

Menyelenggarakan pendidikan operasional teknologi informasi

yang intensif.

Menyelenggarakan kegiatan apresiasi seni dan budaya serta

pembinaan olah raga prestasi.

3.4.3. Struktur Organisasi

Gambar 3.3. Struktur Organisasi SMA (SLUA) Saraswati 1 Denpasar

Pimpinan tertinggi pada institusi ini diemban oleh seorang kepala sekolah

yang didukung oleh empat orang wakil kepala sekolah dengan tugasnya masing-

masing. Kepala sekolah mendistribusikan pekerjaan kepada empat orang yang

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI x . Dalam bidang apapun, apalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016... · 2016-08-31 · Beberapa contoh proses akademik yang diangkat dalam ...

30

masing-masing menjabat sebagai wakil kepala sekolah bidang kurikulum,

kesiswaan, sarana dan prasarana, dan hubungan masyarakat.

3.4.4. Sistem Informasi Akademik SMA (SLUA) Saraswati 1 Denpasar

Sebagai salah satu institusi pendidikan tingkat menengah atas, SMA

(SLUA) Saraswati 1 Denpasar memanfaatkan sistem informasi akademik sebagai

langkah awal dalam pemanfaatan TI untuk mengelola berbagai macam transaksi

akademik dan penunjang akademik yang ada pada SLUA. Sebagai kepala

pengembang Sistem Informasi Akademik pada SLUA, Dr.Ir.Deden Ismail, M.Si.

berharap dengan pemanfaatan SIAKAD ini nantinya SLUA akan mampu bersaing

dalam hal pemanfaatan TI dalam dunia pendidikan. Pemanfaatan TI telah

merambah ke berbagai organisasi, dan pendidikan merupakan satu diantaranya.

Penerapan CBT (Computerized Based Test) yang dimanfaatkan dalam

pelaksanaan ujian nasional tahun 2015 tingkat SMA menjadi satu bukti mulai

berkembangnya pemanfaatan TI dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Modul akademik mencakup proses transaksi siswa dimulai dari

penerimaan siswa baru hingga pendataan alumni siswa setelah dinyatakan lulus.

Prioritas dalam SIAKAD terletak pada modul ini, karena proses utama pada

institusi pendidikan adalah proses belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa di

kelas. Modul ini mencakup manajemen kelas siswa, manajemen penjadwalan

mata pelajaran, dan pengolahan nilai hasil belajar siswa.

Gambar 3.4. Tampilan Awal Sistem Informasi Akademik

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI x . Dalam bidang apapun, apalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016... · 2016-08-31 · Beberapa contoh proses akademik yang diangkat dalam ...

31

Dalam sistem informasi akademik ini ada beberapa fungsi yang dapat

dijalankan dan digunakan untuk mengelola berbagai macam proses yang

berhubungan dengan kegiatan akademik siswa.

Gambar 3.5. Fungsi Penerimaan Siswa Baru

Fungsi ini digunakan untuk mendata para calon peserta didik baru yang

mendaftar pada SMA (SLUA) Saraswati 1 Denpasar setiap tahunnya. Dengan

pemanfaatan fungsi ini diharapkan nantinya pendaftaran siswa baru di SLUA

dapat dilaksanakan dengan meminimalisasi jumlah penggunaan kertas yang biasa

digunakan pada system konvensional. Arah yang dituju dengan pengembangan

fungsi ini adalah SLUA dapat menerima siswa melalui pendaftaran online.

Database yang digunakan untuk menghandle calon siswa nantinya akan

diintegrasikan dengan website yang juga sedang dikembangkan oleh pihak SLUA.

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI x . Dalam bidang apapun, apalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016... · 2016-08-31 · Beberapa contoh proses akademik yang diangkat dalam ...

32

Gambar 3.6. Fungsi Manajemen Mata Pelajaran

Fungsi manajemen mata pelajaran digunakan untuk melakukan

penyesuaian terhadap berbagai maccam mata pelajarn yang diajarkan pada SMA

(SLUA) Saraswati 1 Denpasar. Fungsi ini memiliki relasi dengan manajemen

guru dan jadwal pelajaran yang ada pada Sistem Informasi Akademik.

Gambar 3.7. Fungsi Manajemen Guru

Pengaturan Jadwal merupakan kegiatan paling rumit dalam dunia pendidikan.

Penyusun jadwal diharapkan mampu menguasai berbagai macam informasi yang

dibutuhkan dalam penyusunan jadwal. Penyusunan jadwal pada sistem informasi

akademik dipermudah dengan menggunakan berbagai macam informasi yang

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI x . Dalam bidang apapun, apalibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S2-2016... · 2016-08-31 · Beberapa contoh proses akademik yang diangkat dalam ...

33

telah diinputkan yaitu data guru mata pelajaran, kelas, dan jumlah jam yang dapat

dialokasikan untuk mengajar.

Gambar 3.8. Fungsi Pengaturan Jadwal Pelajaran