BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id fileBAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1....

22
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan sebuah sistem yang menyediakan kemampuan untuk penyelesaian masalah. Berikut ini akan dipaparkan beberapa definisi yang berkaitan dengan judul yang diangkat oleh penulis. Definisi sistem pendukung keputusan Menurut Alter dalam (Eko Arif Riyanto, 2017) “Sistem Pendukung Keputusan atau DSS merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, di mana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat”. Menurut (Aning Setiya Rini, 2014) Sistem pendukung keputusan sebagai sekumpulan tools komputer yang terintegrasi yang mengijinkan seorang decision maker untuk berinteraksi langsung dengan komputer untuk menciptakan informasi yang berguna dalam membuat keputusan semi terstruktur dan keputusan tak terstruktur yang tidak terantisipasi”. Menurut Julius dalam (Yupianti, 2017) “Decision Support System atau Sistem Pendukung Keputusan adalah sebagai sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pengkomunikasian untuk masalah semi terstruktur”. Tahap-tahap proses pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id fileBAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1....

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1. Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan sebuah sistem yang

menyediakan kemampuan untuk penyelesaian masalah. Berikut ini akan

dipaparkan beberapa definisi yang berkaitan dengan judul yang diangkat oleh

penulis. Definisi sistem pendukung keputusan Menurut Alter dalam (Eko Arif

Riyanto, 2017) “Sistem Pendukung Keputusan atau DSS merupakan sistem

informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian

data. Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi

yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, di mana tak seorang pun

tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat”.

Menurut (Aning Setiya Rini, 2014) “Sistem pendukung keputusan sebagai

sekumpulan tools komputer yang terintegrasi yang mengijinkan seorang decision

maker untuk berinteraksi langsung dengan komputer untuk menciptakan informasi

yang berguna dalam membuat keputusan semi terstruktur dan keputusan tak

terstruktur yang tidak terantisipasi”.

Menurut Julius dalam (Yupianti, 2017) “Decision Support System atau

Sistem Pendukung Keputusan adalah sebagai sebuah sistem yang mampu

memberikan kemampuan pengkomunikasian untuk masalah semi terstruktur”.

Tahap-tahap proses pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

8

1. Tahap Intelegence

Dalam tahap ini pengambil keputusan mempelajari kenyataan yang terjadi

sehingga kita bisa mengindefitikasi dan mendefinisikan masalah yang sedang

terjadi, biasanya dilakukan analisis berurutan dari sistem ke subsistem

pembentuknya. Dari tahap ini didapatkan keluaran berupa dokumen

pernyataan masalah.

2. Tahap Design

Dalam tahap ini pengambil keputusan mengemukakan, mengembangkan, dan

menganalisis semua pemecahan yang mungkin, yaitu melalui pembuatan

model yang bisa mewakili kondisinyata masalah. Dari tahap ini didapatkan

keluaran berupa dokumen Alternatif Solusi.

3. Tahap Choice

Dalam tahap ini mengambil keputusan memilih salah satu alternatif

pemecahan yang dibuat pada tahap Design yang dipandang sebagai aksi yang

paling tepat untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Dari tahap ini

didapatkan keluaran berupa dokumen Solusi dan Rencana Implementasinya.

4. Tahap Implementasion

Dalam tahap ini mengambil keputusan menjalankan rangkaian aksi

pemecahan yang dipilih di tahap choice. Implementasi yang sukses ditandai

dengan terjawabnya masalah yang dihadapi, sementara kegagalan ditandai

dengan tetap adanya masalah yang sedang dicoba untuk diatasi. Dari tahap ini

didapatkan keluaran berupa laporan pelaksanaan solusi dan hasilnya.

9

2.1.2. Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

Menurut (Nurhadi Ganda Mulia, 2014) Karakteristik dari sistem pendukung

keputusan adalah sebagai berikut:

1. Mendukung proses pengambilan keputusan suatu organisasi atau

perusahaan.

2. Adanya interface manusia atau mesin dimana manusia (user) tetap

memegang kontrol proses suatu keputusan.

3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur,

semi terstruktur dan tidak terstruktur serta mendukung beberapa keputusan

yang saling berinteraksi.

4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan

kebutuhan.

5. Memiliki subsistem-subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga

dapat berfungsi sebagai kesatuan sistem.

6. Memiliki dua komponen utama yaitu data dan model.

2.1.3. Tujuan Sistem Pendukung Keputusan

Menurut (Nurhadi Ganda Mulia, 2014) Adapun beberapa tujuan dari sistem

pendukung keputusan, tujuan tersebut diantaranya adalah:

1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi

terstruktur.

2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya

dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer dalam melakukan

pengambilan keputusan.

10

3. Meningkatkan efektifitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada

perbaikan efesiensinya.

4. Kecepatan komputasi komputer memungkinkan para pengambil keputusan

untuk melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang

rendah.

5. Peningkatan produktifitas, membangun suatu kelompok pengambil

keputusan, terutama para pakar, bisa sangat mahal. Pendukung

komputerisasi bisa mengurangi ukuran kelompok dan memungkinkan para

anggotanya untuk berada diberbagai lokasi yang berbeda-beda

(menghemat biaya perjalanan). Selain itu produktifitas staf pendukung

(misalnya analis keuangan dan hukum) bisa ditingkatkan. Produktivitas

juga bisa ditingkatkan menggunakan suatu peralatan optimalisasi yang

menentukan cara terbaik untuk peningkatan produktifitas guna

menjalankan sebuah bisnis.

2.1.4. FMADM (Fuzzy Multiple Attribute Decision Making)

Menurut (Radiant V. Imbar, Doro Edi, 2016) Fuzzy Multiple Atribute

Decision Making (FMADM) adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari

alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu. Inti dari fuzzy

MADM adalah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan

dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif yang sudah diberikan.

Pada dasarnya, ada tiga pendekatan untuk mencari nilai bobot atribut, yaitu

pendekatan subyektif, pendekatan obyektif, dan pendekatan integrasi antara

subyektif dan obyektif. Pada pendekatan subyektif, nilai bobot ditentukan

11

berdasarkan subyektifitas dari para pengambil keputusan, sehingga beberapa

faktor dalam proses perankingan alternatif bisa ditentukan secara bebas.

Sedangkan pada pendekatan obyektif, nilai bobot dihitung secara matematis

sehingga mengabaikan subyektifitas dari pengambil keputusan.

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah

FMADM. Antara lain:

1. Simple Additive Weighting Method (SAW)

2. Weighted Product (WP)

3. Elimination Et Choix Traduisant la Realite (ELECTRE)

4. Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)

5. Analytic Hierarchy Process (AHP)

2.1.5. Metode Simple Additive Weighting (SAW)

Menurut (Yasni Djamain, 2015) Metode SAW sering dikenal dengan istilah

metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari

penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut.

Metode SAW dapat membantu dalam pengambilan keputusan suatu kasus, akan

tetapi perhitungan dengan menggunakan metode SAW ini hanya yang

menghasilkan nilai terbesar yang akan terpilih sebagai alternatif yang terbaik.

Perhitungan akan sesuai dengan metode ini apabila alternatif yang terpilih

memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Metode SAW ini lebih efisien karena

waktu yang dibutuhkan dalam perhitungan lebih singkat. Metode SAW

membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat

diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.

12

Keterangan :

Rij = Nilai rating kinerja ternormalisasi.

Xij = Nilai atribut yang dimiliki setiap kriteria.

Max Xij = Nilai terbesar dari setiap kriteria.

Min Xij = Nilai terkecil dari setiap kriteria.

Benefit = Jika nilai terbesar adalah terbaik.

Cost = Jika nilai terkecil adalah terbaik.

Dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut

Cj;i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n.

Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai:

Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.

2.1.6. Pengertian Rekrutmen

Menurut Thamrin (2015:107) Proses rekrutmen atau penarikan tenaga kerja

merupakan proses pencarian dan pemikatan para calon karyawan (pelamar) yang

mampu untuk melamar sebagai karyawan. Beberapa definisi rekutmen menurut

para ahli sebagai berikut :

1. T. Milkovich&Boudreau menjelaskan Recruiting is the process of

identfying and attracting a pool of candidates, from which some will later

13

be selected to receive employment offers. Rekutmen adalah proses

identifikasi dan mengumpulkan calon pelamar yang akan diseleksi untuk

memenuhi permintaan tenaga kerja.

2. Menurut Simamore rekrutmen adalah serangkaian aktivitas mencari dam

memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan dan keahlian dan

pengetahuan yang diperlukan guna memenuhi kekurangan yang

diidentifikasi dalam perencanaan kepegawai.

3. Menurut Noe at. All (2000) rekrutmen diidentifikasi sebagai pelaksanaan

atau aktivitas organisasi awal dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan

mencari lapangan kerja yang potensial. Aktivitas rekrutmen akan

mempengaruhi beberapa keputusan sebagai berikut:

a. Beberapa orang yang melamar pekerjaan

b. Tipe orang yang melamar

c. Kemungkinan pelamar akan diterima untuk mengisi jabatan yang

ditawarkan.

Aktivitas rekrutmen dimulai sejak calon mulai dicari dan berakhir saat

lamaran mereka diserahkan dan hasilnya sekumpulan pelamar yang akan

diseleksi.

2.1.7. Perencanaan SDM

Menurut Erisman & Arini (2015:36-37) Perencanaan sumber daya manusia

didefinisikan proses menentukan jumlah dan jenis sumber daya manusia (SDM)

14

yang diperlukan oleh perusahaan (organisasi) pada saat ini dan pada masa yang

akan datang.

Berdasarkan definisi demikian, beberapa tujuan telah diidentifikasi sebagai

indikator keberhasilan perencanaan sember daya manusia ini, yaitu:

1. Meramal jumlah dan jenis pekerjaan yang dibutuhkan pada masa depan

(peramalan permintaan pekerjaan).

2. Memprediksi jumlah dan jenis karyawan yang ada (peramalan permintaan

karyawan).

3. Membandingkan permintaan dan penawaran SDM yang ada dalam

perusahaan (organisasi).

4. Membentuk dan melaksanakan perencanaan sumber daya manusia.

5. Mengevaluasi rencana-rencana yang telah dilaksanakan untuk menilai

efektivitasnya.

2.2. Penelitian Terkait

Penelitian terkait membahas jurnal yang terkait dan menjadi acuan dari

permasalahan yang penulis angkat dalam skripsi ini di antaranya:

Menurut (Mokhamad Isman Taufiq, Achmadi Prasita Nugroho, 2016)

“Karyawan (sumber daya manusia / SDM) merupakan sumber daya yang

sangat penting dalam perusahaan. Dalam perencanaan dan usaha untuk

memenuhi kebutuhan SDM dilakukan seleksi yang dikelola secara

profesional sehingga dapat menentukan mutu dan kesuksesan perusahaan.

PT. Philips Seafood Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam

bidang pangan yaitu crab and fish. Untuk meningkatkan produktivitasnya,

perusahaan tentunya membutuhkan banyak karyawan yang berkualitas.

Untuk memperoleh karyawan yang diharapkan perusahaan maka perlu

dilakukan perekrutan karyawan. Dibangun sebuah sistem pengambilan

keputusan dalam memilih karyawan yang sesuai kebutuhan dan kriteria

perusahaan dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting

15

(SAW). Penelitian ini menggunakan metode SAW karena merupakan salah

satu metode penyelesaian multi kriteria dimana dalam perekrutan karyawan

mempunyai banyak kriteria yang harus di pertimbangkan, Sistem yang

dibangun dapat membantu mempercepat proses seleksi karyawan terbukti

dengan proses yang selama ini dilakukan oleh pihak perusahaan dengan

mengandalkan perhitungan oleh tim seleksi yang memerlukan waktu lama

dibandingkan dengan penggunaan aplikasi”.

Menurut (Ermatita, 2017) “Perkembangan dunia kerja sekarang ini semakin

berkembang pesat dengan adanya teknologi informasi. Sehingga perusahaan

harus lebih selektif lagi dalam memilih karyawan yang berkualitas, tentunya

dalam pemilihan karyawan terbaik diperlukan penerimaan karyawan yang

efektif untuk kemajuan perusahaan itu sendiri. Maka diperlukan adanya

perhitungan untuk menentukan karyawan terbaik perlu sistem yang bisa

terkomputerisasi dengan baik yang nantinya menghasilkan perhitungan yang

akurat dengan menggunakan metode Fuzzy Simple Additive Weighting

(Fuzzy SAW). Metode Fuzzy digunakan untuk analisis nilai kualitatif ke

kuantitatif dan proses perangkingan dilakukan dengan metode SAW untuk

kriteria administrasi, wawancara, psikotes dan Medical Check Up. Hasil

akhir penelitian ini setelah dihitung maka pelamar akan dikategorikan Sangat

Layak (SL), Layak (L), Tidak Layak (TL) menjadi karyawan”.

Menurut (Paulus Hartanto, 2016) “Pemilihan karyawan berprestasi di SPBU

COCO Semarang harus dilakukan dengan metode yang baik dan tepat,

sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penilaian. Hasil penilaian yang

dilakukan harus dapat menjamin perlakuan yang adil serta memuaskan bagi

para karyawan yang dinilai. Metode Simple Additive Weighting (SAW)

digunakan untuk melakukan proses pemilihan karyawan dengan beberapa

kriteria yaitu Kedisiplinan kerja, Kehadiran karyawan, Ketaatan, Kerjasama

tim, Masa kerja, Semangat kerja, Kualitas kerja dan Usia karyawan. Hasil

penelitian berupa prototipe produk aplikasi yang telah diuji di lapangan serta

dinyatakan memenuhi tujuan yang diharapkan sebagai pendukung

keputusan”.

Menurut (Fajarianto, Widodo, & Hanafri, 2017) “Pengambilan keputusan

mengenai penerimaan calon karyawan outsourcing yang masih manual

menyebabkan penumpukan data lamaran karyawan dan proses penempatan

karyawan menjadi terhambat serta penilaian kriteria calon karyawan menjadi

tidak real. Dalam menentukan suatu keputusan maka diperlukan kriteria

tertentu untuk menilai hasil dari kinerja seseorang. Kriteria ini menjadi tolak

ukur apakah calon karyawan ini layak atau tidak diterima pada suatu

perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk membangun suatu sistem

pendukung keputusan yang dapat membantu perusahaan dalam memberikan

untuk menilai dan memilih calon karyawan yang layak atau tidak untuk

diterima menjadi seorang karayawan pada perusahaan tersebut. Metode SAW

(Simple Additive Weighting) digunakan untuk menghitung bobot kriteria

penilaian calon karyawan berdasarkan peringkat tertinggi. Perhitungan ini

diambil melalui proses normalisasi. Data calon karyawan outsourcing diinput

16

ke dalam sistem pendukung keputusan. Kemudian data tersebut akan dihitung

berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Nilai dari setiap kriteria akan di

totalkan sehingga menghasilkan peringkat tertinggi maupun terendah. Hasil

dari perhitungan ini hanya memberikan rekomendasi kepada perusahaan

layak atau tidaknya calon karyawan ini diterima pada perusahaan tersebut”.

2.3. Tinjauan Organisasi/Objek Penelitian

A. Sejarah Perusahaan

Radja Gurame, Sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang Management

Kuliner. Dimana terletak di Jalan Jatiwaringin, Ruko Pondok Gede Plaza no.37

Bekasi Jawa Barat. Perusahaan ini dirintis mulai dari awal Tahun 1993 sebagai

pencetus awal cikal bakal terbentuknya Radja Gurame. Yang pada awal berdirinya

hanya berkonsep sebagai usaha keluarga. Dimulai dari membuka toko kue

PadaSuka dan dilanjutkan dengan membuka Rumah Makan PadaSuka Chinese

Food dengan kualitas rasa yang sudah disesuaikan dengan selera masyarakat

Indonesia.

Namun seiring Berjalannya waktu dan melihat banyak konsumen yang

menyukai sajian menu yang di tawarkan, Maka usaha yang awalnya hanya

berkonsep sebagai usaha keluarga kini berkembang menjadi lebih besar hingga

akhirnya memiliki cabang dibeberapa tempat dengan Brand yang berbeda – beda.

Sajian menu yang di tawarkan juga lebih bervariasi dengan cita rasa khas yang

menjadi ciri serta daya tarik dimasing – masing outlet. Melihat kurun waktu yang

cukup lama berkembang dalam bisnis kuliner Radja Gurame telah memiliki

banyak loyal member. Selain memberikan jasa pelayanan untuk customer yang

datang langsung ke outlet maupun melalui delivery order.

Radja Gurame juga berinovasi pada pelayanan jasa penyediaan kebutuhan

makanan dan minuman seperti aneka rice box, snack box & aneka jajanan pasar,

17

Paket tumpeng, aneka kue hingga Wedding cake untuk berbagai keperluan

perusahaan/kantor, Slametan/syukuran, Pesta ulang tahun maupun acara besar

lainnya. Selain berbasis kuliner, perusahaan juga berbasis padat karya, dimana

mempekerjakan hampir 300 tenaga kerja dengan berbagai latar belakang sosial

budaya.

Ini sejalan dengan misi pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja bagi

masyarakat Serta mendukung program pemerintah dalam mempromosikan kepada

masyarakat untuk giat makan ikan, sehingga Mendapatkan Piagam Penghargaan

dari Direktur Jenderal Pengolahan dan Poemasaran Hasil perikanan Pada Tahun

2014 Kepada Salah Satu Outlet Di “Radja Gurame”.

B. Visi dan Misi Perusahaan

VISI Radja Gurame adalah :

• Mengembangkan Radja Gurame menjadi perusahaan yang handal

dibidangnya, sehingga dapat menunjang roda pembangunan ekonomi

nasional.

• Mendukung misi pemerintah dalam menciptakan lapangan pekerjaan

sehingga dapat meningkatkan taraf hidup rakyat Indonesia.

Misi Radja Gurame adalah :

• Menjadi perusahaan management kuliner yang terdepan dalam kualitas

produk & layanan di Indonesia serta mengedepankan kesejahteraan

keluarga besar Radja Gurame.

18

C. Struktur Organisasi dan Fungsi

Struktur organisasi merupakan bentuk susunan pembagian tugas dan

kewewenangan dari orang-orang yang bekerjasama dengan menggunakan alat

sebagai daya untuk mencapai tujuan. Hal ini diwujudkan dalam wewenang dan

tanggung jawab dari bawahan kepada atasannya sebagaimana terlihat dalam

struktur organisasi berikut :

Gambar II.1. Struktur Organisasi Radja Gurame

Sumber: Struktur Organisasi Radja Gurame (2018).

19

1. Direktur Utama

a. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi

perusahaan.

b. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.

c. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk

juga keuntungan perusahaan.

d. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan

pembelanjaan kekayaan perusahaan.

e. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan

dunia luar Perusahaan.

f. Menetapkan strategi-strategi stategis untuk mencapakai visi dan misi

perusahaan.

g. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan, mulai

bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.

h. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.

2. General Manager

Berikut adalah fungsi dari general manager :

a. Merencanakan strategi implementasi atas kebijakan perusahaan secara

menyeluruh agar dapat dijalankan secara optimal.

b. Memonitor pelaksanaan kebijakan dan strategi perusahaan serta

memastikan kelancaran pelaksanaannya agar dapat berjalan secara

maksimal dan tepat.

c. Mengontrol dan mengevaluasi implementasi strategi agar memperoleh

masukan strategis sebagai usulan untuk kebijakan tahun berikutnya.

20

d. Mengevaluasi dan menganalisa hasil implementasi strategi perusahaan

serta mencari usulan atas pemecahan masalah yang timbul.

e. Mengarahkan fungsi setiap departemen dalam menjalankan strategi

perusahaan.

3. Manager IT

Mengatur kelancaran dari sistem IT, troubleshooting dan membantu

organisasi dalam menangani permasalahan IT, dan sesuai dengan

pengembangan IT yang baru dalam bidang yang diperlukan.

4. Manager HRD

a. Memonitor, mengukur dan melaporkan tentang permasalahan, peluang,

rencana pengembangan yang berhubungan dengan SDM dan

pencapaiannya dalam skala waktu dan bentuk / format yang sudah

disepakati.

b. Mengelola dan mengendalikan pembelanjaan SDM per departemen sesuai

anggaran-anggaran yang disetujui.

c. Merencanakan, mengembangkan dan mengimplementasikan strategi di

bidang pengelolaan dan pengembangan SDM (termasuk perekrutan dan

pemilihan kebijakan, disiplin, keluhan, konseling, upah dan

peryaratannya, kontrak-kontrak, pelatihan dan pengembangan,

perencanaan dan motivasi, kultur dan pengembangan sikap dan moral

kerja, manajemen penimbangan prestasi dan hal seputar manajemen mutu

dan lain-lain.

5. Manager Operasional

a. Mengelola dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi operasi perusahaan.

21

b. Memangkas habis biaya-biaya operasi yang sama sekali tidak

menguntungkan perusahaan.

c. Meneliti teknologi baru dan metode alternatif efisiensi.

d. Mengawasi produksi barang atau penyediaan jasa.

e. Mengawasi tata letak operasional, persediaan dan distribusi barang.

f. Membuat atau merencanakan pengembangan operasi dalam jangka

pendek maupun panjang.

g. Meningkatkan sistem operasional, proses dan kebijakan dalam

mendukung visi dan misi perusahaan.

h. Melakukan pertemuan rutin dengan direktur eksekutif secara berkala.

i. Melakukan pencairan cek untuk biaya agen.

j. Mengatur anggaran dan mengelola biaya.

k. Mengelola program jaminan kualitas.

6. Manager GA

a. Mendukung seluruh kegiatan operasional kantor dengan melakukan

proses pengadaan seluruh peralatan kebutuhan kerja (seperti; ATK,

komputer, meja/kursi kerja, AC, dst), maupun sarana atau fasilitas

penunjang lain (seperti; kendaraan operasional, office boy, operator

telpon, dst.) dengan cepat, akurat/berkualitas serta sesuai dengan

anggaran yang ditentukan.

b. Melakukan analisa kebutuhan anggaran atas pengadaan dan pemeliharaan

seluruh fasilitas dan sarana penunjang aktivitas kantor untuk kemudian

diajukan kepada bagian keuangan dan manajemen perusahaan untuk

dianggarkan dan disetujui. Melakukan aktivitas pemeliharaan atas seluruh

22

fasilitas dan sarana penunjang, serta melakukan proses penggantian atas

fasiltias/sarana penunjang yang rusak.

c. Membina hubungan dengan para vendor atau supplier barang dan jasa

fasilitas/prasarana kantor serta membantu dalam menangani komplain

atas vendor/supplier termasuk tindak lanjut atas penanganan nota

pembayaran/invoice maupun kontrak kerja dengan pihak terkait.

d. Membuat, menjalankan dan mengembangkan sistem kerja/prosedur atas

pengadaan dan pemeliharaan fasilitas penunjang kerja.

e. Melakukan survei tingkat kepuasaan atas pelayanan yang diberikan

kepada seluruh karyawan/unit dalam perusahaan untuk tujuan

peningkatan kualitas/mutu, ketepatan dan kecepatan pelayanan yang

diberikan.

f. Menyiapkan laporan bulanan untuk keperluan rapat anggaran, laporan

keuangan atas aset dan beban biaya kantor.

g. Melakukan kontrol stock barang-barang keperluan kantor, seperti ATK,

Alat Kebersihan, dsb.

h. Bertangung jawab atas keluar masuknya barang- barang keperluan

perusahaan, seperti ATK, Alat Kebersihan, dan barang-barang yang

dibutuhkan baik untuk keperluan dalam maupun luar kantor.

7. Manager Marketing

Melakukan perencanaan, strategi, kegiatan promosi serta mengorganisir

semua aktivitas pemasaran danstrategi marketing guna memastikan target

departemen yang telah ditetapkan dapat tercapai.

23

8. Manager Keuangan

a. Mengkoordinasikan pengendalian kegiatan Akuntansi Manajemen,

Keuangan, dan Sistem Informasi Keuangan.

b. Melakukan analisis terhadap laporan keuangan dan laporan akuntansi

manajemen perusahaan.

c. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan bidang keuangan sesuai

dengan target yang ditentukan.

d. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran

Perusahaan (RKAP).

e. Mengusulkan sistem dan prosedur akuntansi dan keuangan yang memadai

untuk pengembangan sistem informasi akuntansi & keuangan dan

bentuk-bentuk pelaporan.

f. Mengevaluasi dan menyampaikan laporan keuangan (neraca, laporan

laba/rugi, laporan arus kas) yang auditable secara berkala beserta

perinciannya (bulanan, triwulan maupun akhir tahun) sesuai dengan

kebijakan akuntansi.

9. Manager Gudang

a. Membuat perencanaan pengadaan barang dan distribusinya.

b. Mengawasi dan mengontrol operasional gudang.

c. Menjadi pemimpin bagi semua staff gudang.

d. Mengawasi dan mengontrol semua barang yang masuk dan keluar sesuai

dengan SOP.

e. Melakukan pengecekan pada barang yang diterima sesuai SOP, Membuat

perencanaan, pengawasan dan laporan pergudangan.

24

f. Memastikan ketersediaan barang sesuai dengan kebutuhan.

g. Mengawasi pekerjaan staff gudang lainnya agar sesuai dengan standar

kerja.

h. Memastikan aktivitas keluar masuk barang berjalan lancer.

i. Melaporkan semua transaksi keluar masuk barang dari dan ke gudang.

10. IT Suport

a. Memastikan komputer yang dipakai user bisa berjalan sebagaimana

mestinya.

b. Memastikan bahwa komputer yang dipakai terhubung ke jaringan dan

bisa berkomunikasi semestinya.

c. Memastikan bahwa aplikasi yang digunakan user berjalan sebagaimana

mestinya.

d. Memastikan bahwa data-data yang dimiliki oleh user yang didalam

komputer tidak bisa dibaca dan diambil oleh orang tanpa ijin.

e. Memperbaiki komputer user yang rusak dalam waktu yang sesingkat-

singkatnya.

f. Melakukan update secara berkala baik system operasi maupun system

aplikasi yang dipakai oleh user.

g. Melakukan backup data.

h. Mengembalikan atau merestore data dari backup system jika terjadi

masalah.

i. Memastikan system pendukung seperti printer, scanner berjalan sesuai

yang diinginkan.

j. Instal dan konfigur anti virus.

25

k. Scan dan bersihin virus.

l. Buat dokumentasi teknis.

m. Mengecek dan memperbaiki jaringan komputer yang bermasalah.

n. Pasang UPS.

o. Mengatur pengaturan pada browser.

p. Paham prinsip kerja switch, router dan hub.

q. Bisa membuat kabel network atau kabel data.

r. Bisa membedakan kabel data yang berfungsi baik dan yang tidak.

s. Paham dasar-dasar jaringan komputer.

t. Menguasai dan mengerti aplikasi Office, seperti Word, Excel, Powerpoint

dan email.

11. Admin HRD

a. Bertanggung jawab dalam membantu dan melaporkan kepada HRD

(Human Resources Of Development) Manager dalam bidang penerimaan

tenaga kerja.

b. Menyusun prosedur seleksi recruitment karyawan baru.

c. Melakukan koordinasi ke departemen lain untuk mengumpulkan rencana

permintaan karyawan setiap tahun dan membuat status data karyawan

setiap bulan dari masing-masing divisi.

d. Memasang iklan lowongan kerja, melakukan sortir lamaran, melakukan

tes psikologi dan interview awal untuk mendapatkan calon karyawan

yang sesuai.

26

e. Merekomendasikan kandidat berdasarkan hasil tes psikologi dan

interview awal, serta mengatur jadwal interview lanjutan, agar proses

rekrutmen dapat berjalan dengan baik sesuai rencana.

f. Menyiapkan perjanjian kerja dan kontrak kerja karyawan serta

mengupdate masa berlakunya kontrak kerja.

g. Menginput data karyawan dan ke sistem agar semua terdata dengan baik.

h. Membuat laporan rekapitulasi mutasi, promosi dan status karyawan.

12. Ass Manager Operasional

Membantu manager operasional dalam menjalankan tugas dan menjadi

penganti jika manager operasional libur.

13. Admin Marketing

Fungsi admin marketing adalah membantu dalam documen seperti pendataan

dan mengatur jadwal kerja marketing.

14. Admin Keuangan

Fungsi Admin keuangan adalah membantu manager keuangan dalam

pengecekan dan input data keuangan seperti pengeluaran, pemasukan, dan

lainya.

15. Admin Gudang

Fungsi admin gudang adalah membantu pencatatan dan mengelola data

gudang untuk mengetahui kebutuhan gudang.

16. Supervisor

a. Menyelesaikan masalah sebisanya tanpa harus ditangani oleh atasan atau

manager.

b. Penghubung antara Staf dan Manager.

27

c. Membantu tugas Staf Bawahan.

d. Menampung segala keluhan dari Tamu dan Customer yang disampaikan

melalui Staf untuk disampaikan ke manager.

17. Leader Kitchen

a. pengelola dapur yang menjadi tanggung jawabya.

b. Menyusun Menu.

c. Membuat standard recipe beserta food cost nya.

d. Membuat purchase order ( bahan-bahan ).

e. Membuat perkiraan ( forecast ) yang akan dicapai.

f. Memimpin staff dan bawahannya.

g. Mengawasi jalannya operasional kitchen terutama pada saat restaurant

buka.

18. Leader Waiters

a. Cek kehadiran karyawan (absensi).

b. Cek daftar pesanan.

c. Cek persediaan barang dan bahan baku produksi.

d. Cek kebersihan seluruh area restoran.

e. Cek standar kualitas makanan, minuman, dan service atau pelayanan

crew.

f. Mencatat pembelian barang ke dalam buku atau data pembelian barang.

g. Mencatat barang masuk (transfer in) dan barang keluar (transfer out).

h. Rekap atau cuci kasir (clean transaction) dengan kasir.

i. Memimpin jalannya briefing tim.

j. Menangani pembimbingan atau pelatihan karyawan baru.

28

k. Memberikan laporan penilaian karyawan kepada supervisor.

l. Memastikan terlaksananya general cleaning setiap bulan.

m. Menciptakan kerukunan dan keharmonisan antar karyawan dan bagian.

n. Menangani complaint atau keluhan pelanggan restoran.

o. Koordinasi dengan supervisor tentang operasional harian, kasus, ide,

saran, program, evaluasi serta penentuan karyawan berprestasi.

19. Leader Bartender

Seorang leader bar berfungsi menjaga kelancaran bar dan mengontrol

peralatan serta kebersihan bar.

20. Leader Kasir

Menjaga agar kasir tetap aman dan tidak ada terkendala dalam keuangan serta

mengontrol kasir lainya untuk berjalannya pembayaran yang lancar.