BAB II LANDASAN TEORI -...

16
9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Supervisi Kelas Supervisi merupakan segala sesuatu dari pejabat sekolah yang diangkat yang diarahkan kepada penyediaan kepemimpinan bagi para guru dan tenaga pendidikan lain dalam perbaikan pengajaran, malihat stimulasi pertumbuhan profesional dan perkembangan dari para guru, seleksi dan revisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran, dan metode-metode mengajar, dan evaluasi pengajaran (Arikunto, 2004: 11). Dengan demikian supervisi juga diartikan sebagai kegiatan supervisor yang dilakukan untuk perbaikan proses belajar mengajar. Supervisi pembelajaran dilakukan untuk mengawasi kegiatan sekolah dengan tujuan kegiatan pendidikan berjalan dengan baik. Namun dalam prakteknya lebih banyak bersifat kepengawasan untuk merekam apakah guru bekerja dengan baik. Karen akibatnya sering kali kesalahan guru yang lebih banyak dikemukakan. Teknik observasi kelas merupakan teknik supervisi yang lebih bersifat mendalam dan komprehensif karena supervisor benar-benar melakukan pengamatan dan mengikuti jalannya pembelajaran, Hartoyo, (2006: 105). Fokus dari observasi kelas adalah untuk mengetahui aktivitas guru maupun siswa dalam pembelajaran yang meliputi

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI -...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15521/2/T2_942013030_BAB II... · dan staf, sarana dan prasarana, hubungan masyara- kat dengan sekolahan,

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Supervisi Kelas

Supervisi merupakan segala sesuatu dari

pejabat sekolah yang diangkat yang diarahkan kepada

penyediaan kepemimpinan bagi para guru dan tenaga

pendidikan lain dalam perbaikan pengajaran, malihat

stimulasi pertumbuhan profesional dan perkembangan

dari para guru, seleksi dan revisi tujuan-tujuan

pendidikan, bahan pengajaran, dan metode-metode

mengajar, dan evaluasi pengajaran (Arikunto, 2004:

11). Dengan demikian supervisi juga diartikan sebagai

kegiatan supervisor yang dilakukan untuk perbaikan

proses belajar mengajar. Supervisi pembelajaran

dilakukan untuk mengawasi kegiatan sekolah dengan

tujuan kegiatan pendidikan berjalan dengan baik.

Namun dalam prakteknya lebih banyak bersifat

kepengawasan untuk merekam apakah guru bekerja

dengan baik. Karen akibatnya sering kali kesalahan

guru yang lebih banyak dikemukakan.

Teknik observasi kelas merupakan teknik

supervisi yang lebih bersifat mendalam dan

komprehensif karena supervisor benar-benar

melakukan pengamatan dan mengikuti jalannya

pembelajaran, Hartoyo, (2006: 105). Fokus dari

observasi kelas adalah untuk mengetahui aktivitas

guru maupun siswa dalam pembelajaran yang meliputi

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15521/2/T2_942013030_BAB II... · dan staf, sarana dan prasarana, hubungan masyara- kat dengan sekolahan,

10

metode guru dalam menyampaikan materi,

penguasaan materi, penggunaan media dan alat-alat

peraga, serta aspek-aspek penunjang tercapainya

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Menurut

Pidarta (2009: 88). Tujuan dari teknik observasi kelas

yaitu: (1) Untuk mengetahui secara keseluruhan cara-

cara guru mendidik dan mengajar, termasuk pribadi

dan gaya mengajarnya. (2) Untuk mengetahui respon

kelas atau para siswa

Beberapa hal yang perlu diketahui dalam teknik

observsi kelas antara lain; (a) Waktu mengadakan

supevisi ada tiga kemungkinan cara menentukan

waktu mengadakan supervisi, yaitu tidak

memberitahukan terlebih dahulu kepada guru yang

akan disupervisi, memberitahukan terlebih dahulu

kepada guru yang akan disupervisi, dan dengan

memberitahukan kepada guru sebelumnya tetapi tidak

menyebutkan hari dan tanggalnya; (b) Bersifat

individual. Supervisi pada teknik ini tidak dapat

dilakukan oleh lebih dari seorang guru; (c) Tidak ada

pertemuan awal. Pada hari dan waktu mengadakan

supervisi, guru langsung masuk ke dalam kelas dan

terus mengajar. Supervisor berusaha untuk tidak

diketahui secara mencolok oleh para siswa agar tidak

merusak suasana; (d) Minimal dilakukan pada satu

pertemuan. Teknik supervisi observasi kelas dilakukan

hanya pada satu sesi atau satu pertemuan; (e)

Pelaksanaan supervise dilaksanakan oleh soerang

supervisor dengan cara melihat, mendengar, dan

merasakan situasi kelas yang sedang belajar; (f) Objek

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15521/2/T2_942013030_BAB II... · dan staf, sarana dan prasarana, hubungan masyara- kat dengan sekolahan,

11

yang diamati supervisor dalam teknik observasi kelas

adalah semua hal yang dilakukan oleh guru termasuk

sikap, gaya mengajar, suara, cara mendidik, cara

mengajar, dan semua sumber belajar yang dipakai

dalam mengajar; (g) Tidak mengintervensi, supervisor

tidak boleh mengintervensi terhadap guru dalam

proses supervisi. Intervensi yang dimaksud adalah

menanyakan sesuatu, menegur, memuji, member kode

tertentu, dan sebagainya; (h) Ada pertemuan balikan,

setelah pelaksanaan supervisi selesai diadakan

pertemuan balikan yang dihadiri oleh supervisor dan

guru yang bersangkutan di suatu tempat tertentu.

Yang dibahas dalam pertemuan adalah hasil supervisi

yang dicatat oleh supervisor dan penglaman mengajar

yang baru saja dilakukan serta dirasakan oleh guru.

Pertemuan ini akan memberikan hasil yang disepakati

bersama oleh kedua belah pihak tentang hal-hal yang

positif, yang sudah baik dan hal-hal yang masih perlu

diperbaiki; (i) Tindak lanjut, pertemuan balikan

diakhiri dengan tindak lanjut dari supervisi yang baru

saja dilakukan. Isi tindak lanjut pada umumnya

kesepakatan untuk melaksanakan supervisi lagi pada

waktu tertentu.

2.2 Perencanaan Program Supervisi

1. Konsep Perencanaan

Perencanaan program supervisi observasi kelas

adalah penyusunan dokumen perencanaan

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15521/2/T2_942013030_BAB II... · dan staf, sarana dan prasarana, hubungan masyara- kat dengan sekolahan,

12

pemantauan serangkaian kegiatan membantu guru

mengembangkan kemampuannya mengelola proses

pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

2. Manfaat Perencanaan Program Supervisi

Manfaat perencanaan program observasi kelas

adalah sebagai pedoman pelaksanaan dan

pengawasan akademik, untuk menyamakan

persepsi seluruh warga sekolah tentang program

observasi kelas, dan penjamin penghematan serta

keefektifan penggunaan sumber daya sekolah

(tenaga, waktu dan biaya).

3. Prinsip-prinsip Perencanaan Program Supervisi

Prinsip-prinsip perencanaan program observasi

kelas adalah obyektif (data apa adanya),

bertanggung jawab, berkelanjutan, didasarkan

pada Standar Nasional Pendidikan, dan didasarkan

pada kebutuhan dan kondisi sekolah/madrasah.

4. Ruang Lingkup Supervisi Kelas

Ruang lingkup supervisi meliputi: (1)Pelaksanaan

KTSP; (2) Persiapan, pelaksanaan dan penilaian

pembelajaran oleh guru. (3) Pencapaian standar

kompetensi lulusan, standar proses, standar Isi,

dan peraturan pelaksanaannya.

Peningkatan mutu pembelajaran melalui

pengembangan sebagai berikut: (1) model kegiatan

pembelajaran yang mengacu pada Standar Proses; (2)

peran serta peserta didik dalam proses pembelajaran

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15521/2/T2_942013030_BAB II... · dan staf, sarana dan prasarana, hubungan masyara- kat dengan sekolahan,

13

secara aktif, kreatif, demokratis, mendidik,

memotivasi, mendorong kreativitas dan dialogis; (3)

peserta didik dapat membentuk karakter dan memiliki

pola pikir serta kebebasan berpikir sehingga dapat

melaksanakan aktivitas intelektual yang kreatif dan

inovatif, berargumentasi, mempertanyakan, mengkaji,

menemukan, dan memprediksi; (4) keterlibatan

peserta didik secara aktif dalam proses belajar yang

dilakukan secara sungguh-sungguh dan mendalam

untuk mencapai pemahaman konsep, tidak terbatas

pada materi yang diberikan oleh guru; (5) bertanggung

jawab terhadap mutu perencanaan kegiatan

pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang

diampunya agar siswa mampu: meningkat rasa ingin

tahunya; mencapai keberhasilan belajarnya secara

konsisten sesuai dengan tujuan pendidikan;

memahami perkembangan pengetahuan dengan

kemampuan mencari sumber informasi; mengolah

informasi menjadi pengetahuan; menggunakan

pengetahuan untuk menyelesaikan masalah;

mengkomunikasikan pengetahuan pada pihak lain;

dan; mengembangkan belajar mandiri dan kelompok

dengan proporsi yang wajar.

Observasi kelas juga mencakup buku

kurikulum, kegiatan belajar mengajar dan

pelaksanaan bimbingan dan konseling. Supervisi

akademik tidak kalah pentingnya dibanding dengan

supervisi administratif. Sasaran utama supervisi

edukatif adalah proses belajar mengajar dengan

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15521/2/T2_942013030_BAB II... · dan staf, sarana dan prasarana, hubungan masyara- kat dengan sekolahan,

14

tujuan meningkatkan mutu proses dan mutu hasil

pembelajaran. Variabel yang mempengaruhi proses

pembelajaran antara lain guru, siswa, kurikulum, alat

dan buku pelajaran serta kondisi lingkungan dan fisik.

Oleh sebab itu, fokus utama supervisi edukatif adalah

usaha-usaha yang sifatnya memberikan kesempatan

kepada guru untuk berkembang secara profesional

sehingga mampu melaksanakan tugas pokoknya,

yaitu: memperbaiki dan meningkatkan proses dan

hasil pembelajaran.

Sasaran utama observasi kelas adalah

kemampuan-kemampuan guru dalam merencanakan

kegiatan pembelajaran, melaksanakan kegiatan

pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,

memanfaatkan hasil penilaian untuk peningkatan

layanan pembelajaran, menciptakan lingkungan

belajar yang menyenangkan, memanfaatkan sumber

belajar yang tersedia, dan mengembangkan interaksi

pembelajaran (strategi, metode, teknik) yang tepat.

Supervisi edukatif juga harus didukung oleh

instrumen-instrumen yang sesuai.

2.3 Instrumen Supervisi Kelas

Seorang kepala sekolah/madrasah yang akan

melaksanakan kegiatan supervisi harus menyiapkan

perlengkapan supervisi, instrumen, sesuai dengan

tujuan, sasaran, objek metode, teknik dan pendekatan

yang direncanakan, dan instrumen yang sesuai,

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15521/2/T2_942013030_BAB II... · dan staf, sarana dan prasarana, hubungan masyara- kat dengan sekolahan,

15

berupa format-format supervisi dapat dilihat pada

table berikut.

Tabel 2.1

Lembar Observasi Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Melakukan Supervisi

No

Aspek Supervsi Nilai Ket

1 Pengembangan kurikulum

2 Pengorganisasian Pengajaran

3 Pemenuhan Fasilitas

4 Perencaan dan perolehan bahan ajar

5 Perencanaan dan implementasi dalam meningkatkan pengalaman belajar dan unjuk kerja guru dalam melaksanakan pengajaran

6 Pelaksanaan orientasi tentang suatu tugas atau cara baru dalam proses belajar

7 Pengkoordinasian antara kegiatan belajar mengajar dengan kegiatan lain yang diberikan oleh sekolah

8 Pengembangan hubungan dengan masyarakat

9 Pelaksanaan evaluasi pengajaran

Sumber: Data diolah 2014

Secara umum kegiatan supervisi dapat

dibedakan dalam dua macam, yaitu: supervisi umum

dan supervisi observasi kelas. Supervisi umum

dilakukan untuk seluruh kegiatan teknis administrasi

sekolah, sedangkan supervisi akademik lebih

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15521/2/T2_942013030_BAB II... · dan staf, sarana dan prasarana, hubungan masyara- kat dengan sekolahan,

16

diarahkan pada peningkatan kualitas pembelajaran.

Berikut ini akan dibahas lebih mendalam mengenai

supervisi akademik.

2.4 Prosedur Pelaksanaan Supervisi Kelas

Dalam pelaksanaan supervise kelas ini ada

beberapa tahapan, antara lain sebagai berikut:

1. Persiapan

Persiapan dilakukan oleh supervisor yang terdiri

dari: (a) Menentukan guru siapa yang akan

disupervisi; (b) Materi yang diajarkan; (c)

Menentukan tempat (di ruang kelas mana); (d)

Aalat-Alat yang dipakai mencatat hasil supervisi; (e)

Cara menentukan waktu supervisi.

2. Proses Supervisi

Begitu jam pelajaran dimluai guru dan

supervisor masuk kelas. Guru memulai mengajar di

depan kelas, dan supervisor duduk di belakang.

Yang perlu diperhatikan dalam supevisi adalah: (a)

Sikap supervisor; (b) Cara mengamati guru; (c) Hal-

hal yang diamati; (d) Cara mencatat data; (e)

Mengakhiri proses supervisi.

3. Pertemuan Balikan

Setelah pelaksanaan supervisi selesai

diadakan pertemuan balikan yang dihadiri oleh

supervisor dan guru yang bersangkutan di suatu

tempat tertentu. Yang dibahas dalam pertemuan

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15521/2/T2_942013030_BAB II... · dan staf, sarana dan prasarana, hubungan masyara- kat dengan sekolahan,

17

adalah hasil supervisi yang dicatat olegh supervisor

dan penglaman mengajar yang baru saja dilakukan

serta dirasakan oleh guru. Pertemuan ini akan

memberikan hasil yang disepakati bersama oleh

kedua belah pihak tentang hal-hal yang positif,

yang sudah baik dan hal-hal yang masih perlu

diperbaiki (Pidarta, 2009: 92).

4. Tindak lanjut

Pertemuan balikan diakhiri dengan tindak

lanjut dari supervisi yang baru saja dilakukan. Isi

tindak lanjut pada adalah kesepakatan untuk

melaksanakan supervisi lagi pada waktu tertentu.

2.5 Potensi Guru

Potensi atau kemampuan adalah seperangkat

pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang

harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru

dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Perangkat

pembelajaran merupakan suatu perangkat yang

dipergunakan dalam proses belajar mengajar. Oleh

karena itu, setiap guru pada satuan pendidikan

berkewajiban menyusun perangkat pembelajaran yang

berlangsung secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, memotivasi siswa untuk berpatisipasi

aktif (Poppy Kamalia Devi, dkk, 2009: 1-5).

Perangkatpembelajaran yang diperlukan dalam

mengelola proses belajar mengajar dapat berupa:

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15521/2/T2_942013030_BAB II... · dan staf, sarana dan prasarana, hubungan masyara- kat dengan sekolahan,

18

silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

Lembar KegiatanSiswa (LKS), modul.

2.6 Penelitian Yang Relevan

Pramita Surya Hasanah. 2014. Pelaksanaan

Supervisi Observasi Kelas Kepala Sekolah Untuk

meningkatkan Kinerja Guru di SMK Negeri 2 Surabaya. Hasil

penelitian (1) Pelaksanaan supervisi dilakukan secara

terjadwal sebanyak dua kali selama satu semester

melalui teknik observasi kelas dengan mempersiapkan

lembar observasi penilaian serta menghimbau guru

untuk mempersiapkan perangkat mengajar; (2)

Persepsi guru terhadap pelaksanaan supervisi oleh

kepala sekolah mendapat tanggapan yang positif.

Dengan persepsi dari berbagai faktor yang diterima

guru, mempengaruhi kinerja pada proses

pembelajaran; (3) Hambatan yang dialami kepala

sekolah ini diperoleh dari guru dan dari kepala sekolah

sendiri yaitu guru masih belum siap untuk disupervisi

dan jadwal kepala sekolah yang padat.

Warsito (2004) dalam tesisnya dengan judul”

Peranan Kepala Sekolah Sebagai Administrator dan

Supervisor dalam meningkatkan kinerja guru di SD

plus Al Firdaus Surakarta Tahun Pelajaran 2004 /

2005”. Warsito menemukan tiga temuan dalam

penelitiannya bahwa; 1) Peranan Kepala Sekolah

sebagai Administrator dan Supervisor di sekolah telah

diterapkan secara maksimal dan diterima oleh guru. 2)

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15521/2/T2_942013030_BAB II... · dan staf, sarana dan prasarana, hubungan masyara- kat dengan sekolahan,

19

Meningkatnya kinerja guru SD plus Al Firdaus

Surakarta ternyata banyak dipengaruhi oleh peran

Kepala Sekolah. 3) Asumsi bahwa administrasi

menjadi beban bagi guru serta supervisi menjadi

momok bagi guru dapat dikurangi melalui pendekatan

dan motivasi oleh peran Kepala Sekolah.

Jurnal internasional berjudul TAFE head

teachers: Discourse brokers at the managementteaching

interface oleh Black (2003: 8), Meadowbank College of

TAFE Northern Sydney Institute menyatakan bahwa

kepala sekolah harus mempunyai strategi dalam

memanajemen guru. Kepala sekolah merupakan kunci

dalam pengelolaan tersebut. Banyak kegiatan guru

dipengaruhi oleh supervisi yang dilakukan oleh kepala

sekolah. Kegiatan supervisi ini untuk meningkatkan

kinerja guru dalam pendidikan. Supervisi ini mampu

mempengaruhi kinerja guru secara berkelanjutan.

Dijelaskan lebih dalam lagi mengenai pengelolaan guru

dan staf, sarana dan prasarana, hubungan masyara-

kat dengan sekolahan, pengelolaan kesiswaan dan

kurikulum, hal tersebut dalam rangka pendayagu-

naan sumberdaya secara optimal. Pada intinya adalah

pada faktor utama dikelola dengan baik maka

komponen-komponen yang lain akan terimbas juga.

Dengan demikian apabila faktor semangat guru sudah

termotifasi dengan baik maka semua yang berkaitan

dengan tugas guru akan menghasilkan produk yang

optimal.

Journal Effectiveness of the blended Supervision

model: a case study of Student teachers learning to

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15521/2/T2_942013030_BAB II... · dan staf, sarana dan prasarana, hubungan masyara- kat dengan sekolahan,

20

teach in High schools of Zimbabwe oleh Mutandwa,

Muropa and Gadzirayi (2007: 11) menjelaskan bahwa

model supervisi merupakan upaya mengkolaborasikan

atau mencampurkan model tutorial guru dan murid

dalam pembelajaran. Metode ini banyak memfokuskan

pada aktivitas diskusi. Perbedaannya terletak pada

subjek yang melakukan supervisi, yaitu apabila dalam

penelitian terdahulu yang melakukan supervisi adalah

guru terhadap siswa, sedangkan pada penelitian ini

adalah kepala sekolah terhadap guru. Persamaannya

adalah penggunaan metode kualitatif dan pembahasan

metode supervisi dengan cara hubungan kerja sama

atau diskusi.

Mohammad Mustofa. 2012. Peran Kepala

Sekolah dalam Pelaksanaan Supervisi untuk

Meningkatkan Motivasi Kerja Guru di SMAN 2 Malang.

Kesimpulan penelitian tentang peran kepala sekolah

dalam pelaksanaan supervisi untuk meningkatkan

motivasi kerja guru di SMA Negeri 2 Malang adalah: (1)

teknik supervisi yang digunakan kepala sekolah untuk

meningkatkan motivasi kerja guru di SMAN 2 Malang

yaitu teknik supervisi observasi kelas, teknik supervisi

pertemuan individu dan rapat guru; (2) faktor

penunjang Kepala SMA Negeri 2 Malang melakukan

supervisi adalah dalam menjalankan tugas dan

kewajiban sebagai kepala sekolah, menunjukkan

perhatian kepada guru, menimbulkan rasa

kekeluargaan antara kepala sekolah dan guru. Selain

itu dengan melaksanakan supervisi maka kepala

sekolah bisa mengetahui permasalahan guru dalam

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15521/2/T2_942013030_BAB II... · dan staf, sarana dan prasarana, hubungan masyara- kat dengan sekolahan,

21

kegiatan mengajar dan memberikan solusi kepada

guru tersebut sehingga dapat membantu

meningkatkan kemampuan mengajar guru tersebut;

(3) faktor-faktor penghambat yang dihadapi kepala

sekolah dalam pelaksanaan supervisi untuk

meningkatkan motivasi kerja guru di SMA Negeri 2

Malang, terutama adalah masalah waktu pertemuan

untuk supervisi observasi kelas dan supervisi

pertemuan individu dan (4) solusi yang digunakan oleh

kepala sekolah dalam mengatasi faktor penghambat

untuk meningkatkan motivasi kerja guru adalah

dengan mengatur ulang jadwal supervisi observasi

kelas dan supervisi pertemuan individu di hari lain,

karena kedua supervisi tersebut wajib dilakukan.

Penelitian ini terdapat 4 subfokus yaitu 1)

Bagaimanakah perencanaan supervisi observasi kelas

untuk peningkatan kemampuan guru merancang

perangkat pembelajaran di SDN Mijen 1 Kecamatan

Kebonagung Demak? 2) Bagaimanakah pelaksanaan

supervisi observasi kelas untuk peningkatan

kemampuan guru merancang perangkat pembelajaran

di SDN Mijen 1 Kecamatan Kebonagung Demak? 3)

Bagaiamanakah hasil supervisi observasi kelas untuk

peningkatan kemampuan guru merancang perangkat

pembelajaran di SDN Mijen 1 Kecamatan Kebonagung

Demak? 4) Bagaiamanakah tindak lanjut hasil

supervisi observasi kelas untuk peningkatan

kemampuan guru merancang perangkat pembelajaran

di SDN Mijen 1 Kecamatan Kebonagung Demak?

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15521/2/T2_942013030_BAB II... · dan staf, sarana dan prasarana, hubungan masyara- kat dengan sekolahan,

22

2.7 Kerangka Pemikiran

Menyadari posisi guru yang sangat penting

untuk meningkatkan mutu pembelajaran siswa,

berbagai upaya peningkatan mutu guru terus

dilakukan oleh pemerintah. Jalur-jalur peningkatan

mutu guru dikembangkan baik jalur pendidikan dalam

jabatan maupun jalur pendidikan pra jabatan. Secara

bertahap kesejahteraan guru ditingkatkan, antara lain

melalui kenaikan gaji, kelancaran kenaikan pangkat

serta standarisasi. Upaya yang lain yang juga secara

intensif dilakukan adalah melalui kegiatan supervisi.

Tugas pengawasan dan pembinaan guru menjadi

wewenang dan tanggung jawab kepala sekolah. Kepala

Sekolah adalah pemimpin satuan pendidikan yang

bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,

pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis

untuk menunjang proses pendidikan pada satuan

pendidikan yang dipimpinnya.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15521/2/T2_942013030_BAB II... · dan staf, sarana dan prasarana, hubungan masyara- kat dengan sekolahan,

23

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Sumber: data diolah 2014

perencanaan

supervisi observasi

kelas

Supervisi observasi

kelas di SDN

Mijen 1

Kecamatan Kebonagung

Demak

evaluasi supervisi observasi

kelas

pelaksanaan

supervisi observasi kelas

tindak lanjut lasil

supervisi observasi kelas

Kemampuan guru dalam

menyusun

perangkat

pembelajaran

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15521/2/T2_942013030_BAB II... · dan staf, sarana dan prasarana, hubungan masyara- kat dengan sekolahan,

24