BAB II LANDASAN TEORI...house, pemotongan pita dan grand opening, ulang tahun, pengumpulan dana,...

26
13 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum 2.1.1 Definisi Humas Pengertian Humas menurut Frida Kusumastuti dalam Yusmawati (2017:3) “humas adalah aktivitas komunikasi dua arah dengan publik (perusahaan/organisasi), yang bertujuan untuk menumbuhkan saling pengertian, saling percaya, dan saling membantu/kerja sama”. Menurut Moore dalam Mukarom dan Laksana (2015:19) istilah hubungan dengan masyarakat mencakup hubungan dengan masyarakat luas, baik melalui publisitas khususnya fungsi-fungsi organisasi dan sebagainya berkaitan dengan usaha menciptakan opini publik dan citra yang menyenangkan untuk dirinya sendiri. Adapun SK Bonar dalam Supratowo (2017:41) mengemukakan bahwa: humas adalah menjalankan usaha-usaha untuk mencapai hubungan yang harmonis antara suatu badan atau organisasi dengan masyarakat sekelilingnya. Menurut Trisnawati dan Syarah (2017:90) “Humas adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang memengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut.

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI...house, pemotongan pita dan grand opening, ulang tahun, pengumpulan dana,...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI...house, pemotongan pita dan grand opening, ulang tahun, pengumpulan dana, mengunjung tokoh terkemuka, program penghargaan, dll; 16 7. Pidato. Tampil di depan

13

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Umum

2.1.1 Definisi Humas

Pengertian Humas menurut Frida Kusumastuti dalam Yusmawati (2017:3)

“humas adalah aktivitas komunikasi dua arah dengan publik (perusahaan/organisasi),

yang bertujuan untuk menumbuhkan saling pengertian, saling percaya, dan saling

membantu/kerja sama”.

Menurut Moore dalam Mukarom dan Laksana (2015:19) istilah hubungan

dengan masyarakat mencakup hubungan dengan masyarakat luas, baik

melalui publisitas khususnya fungsi-fungsi organisasi dan sebagainya

berkaitan dengan usaha menciptakan opini publik dan citra yang

menyenangkan untuk dirinya sendiri.

Adapun SK Bonar dalam Supratowo (2017:41) mengemukakan bahwa: humas

adalah menjalankan usaha-usaha untuk mencapai hubungan yang harmonis antara

suatu badan atau organisasi dengan masyarakat sekelilingnya.

Menurut Trisnawati dan Syarah (2017:90) “Humas adalah fungsi manajemen

yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara

organisasi dengan publik yang memengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi

tersebut”.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI...house, pemotongan pita dan grand opening, ulang tahun, pengumpulan dana, mengunjung tokoh terkemuka, program penghargaan, dll; 16 7. Pidato. Tampil di depan

14

2.1.2 Fungsi Humas

Menurut Emery dalam Liliweri (2014:250) menyebutkan, “Fungsi public

relations sebagai upaya yang terencana dan terorganisir dari sebuah perusahaan atau

lembaga untuk menciptakan hubungan-hubungan yang saling bermanfaat dengan

berbagai publiknya”.

Menurut Liliweri (2014:250) menjelaskan bahwa :

fungsi utama humas adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan

baik antara lembaga/organisasi dengan publik, internal maupun eksternal,

dalam menanamkan pengerti, menumbuhkan motivasi, dan partisipasi publik

untuk menciptakan iklim pendapat umum (opini publik) yang menguntungkan

lembaga (organisasi).

Di sisi lain, fungsi utama hubungan masyarakat menurut Edward L Bernays

dalam Liliweri (2014:250) yakni, memberikan penerangan kepada

masyarakat, melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan

masyarakat secara langsung, dan berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan

perbuatan suatu badan atau lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan

masyarakat atau sebaliknya.

2.1.3 Tugas Humas

Menurut Cutlip, Center & Broom dalam Trisnawati dan Syarah (2017:91)

tugas humas yaitu:

1. Menulis dan mengedit.

Menyusun rilis berita dalam bentuk cetak atau siaran, cerita feature,

newsletter untuk karyawan dan stakeholder eksternal, korespondensi, pesan website

dan pesan media online lainnya, laporan tahunan dan shareholder, pidato, brosur,

film dan script slide show, artikel publikasi perdagangan, iklan institusional, dan

materi-materi pendukung teknis lainnya;

2. Hubungan Media & Penempatan Media.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI...house, pemotongan pita dan grand opening, ulang tahun, pengumpulan dana, mengunjung tokoh terkemuka, program penghargaan, dll; 16 7. Pidato. Tampil di depan

15

Mengontak media koran, majalah, suplemen mingguan, penulis freelance, dan

publikasi perdagangan agar mereka mempubli-kasikan atau menyiarkan berita dan

feature tentang organisasi, Merespons permintaan informasi oleh media,

memverifikasi berita, dan membuka akses ke sumber otoritas;

3. Riset.

Mengumpulkan informasi tentang opini publik, tren, isu yang muncul, iklim

politik dan peraturan perundangan, liputan media, opini kelompok kepentingan dan

pandangan-pandangan lain berkenaan dengan stakeholder organisasi. Mencari data

base di internet, jasa online, dan data pemerintah elektronik. Mendesain riset

program, melakukan survei, dan menyewa perusahaan riset;

4. Manajemen dan Administrasi Pe-mograman dan perencana dengan bekerja sama

dengan manajer lain, menentukan kebutuhan, menentukan prioritas,

mendefinisikan publik, seting dan tujuan, dan mengembangkan strategi dan

taktik. Menata personel, anggaran, dan jadwal program;

5. Konseling.

Memberi saran kepada menajemen dalam masalah sosial, politik, dan

peraturan, berkonsultasi dengan tim manajemen mengenai cara menghindari atau

merespons krisis, dan bekerja sama pembuat keputusan kunci untuk menyusun

strategi untuk mengelola atau merespons isu-isu yang sensitif dan kritis;

6. Acara Spesial.

Mengatur dan mengelola konferensi pers, lomba-lomba, konvensi, open

house, pemotongan pita dan grand opening, ulang tahun, pengumpulan dana,

mengunjung tokoh terkemuka, program penghargaan, dll;

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI...house, pemotongan pita dan grand opening, ulang tahun, pengumpulan dana, mengunjung tokoh terkemuka, program penghargaan, dll; 16 7. Pidato. Tampil di depan

16

7. Pidato.

Tampil di depan kelompok, melatih orang untuk memberikan kata sambutan

dan mengelola biro juru bicara;

8. Produksi.

Membuat saluran komunikasi seperti multimedia, termasuk seni, tipografi,

fotografi, tata letak, dan computer desktop publishing, perekaman audio visual;

9. Training.

Mengadakan pelatihan untuk publik internal maupun eksternal;

10. Kontak.

Bertugas sebagai penghubung (liaison) dengan mediator antara perusahaan

dengan publiknya dengan sebaliknya.

Lebih lanjut Ruslan (2014:89) menjelaskan ada lima tugas pokok Humas,

yaitu sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara

lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publiknya agar mempunyai

pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan, tujuan, serta kegiatan

yang dilakukan.

2. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau

masyarakat.

3. Memperbaiki citra perusahaan.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI...house, pemotongan pita dan grand opening, ulang tahun, pengumpulan dana, mengunjung tokoh terkemuka, program penghargaan, dll; 16 7. Pidato. Tampil di depan

17

4. Citra perusahaan bisa merupakan gambaran dari pimpinan, harapan dan

sebagainya.

5. Komunikasi Humas mempunyai bentuk komunikasi yang khusus, komunikasi

timbal balik, maka pengetahuan komunikasi menjadi modalnya.

Dalam menjalankan perannya, Humas memiliki tugas dan kewajiban. Menurut

Dimock dan Koening dalam Yusmawati (2017:4) sebagai berikut:

1. Berupaya memberikan penerangan atau informasi kepada masyarakat tentang

pelayanan masyarakat (public services), kebijaksanaan serta tujuan yang akan

dicapai oleh pihak pemerintah dalam menyampaikan program kerja

pembangunan tersebut.

2. Mampu menanamkan keyakinan dan kepercayaan, serta mengajak masyarakat

dalam partisipasinya untuk melaksanakan program pembangunan di berbagai

bidang, seperti sosial, ekonomi, hukum, politik, serta menjaga stabilitas

keamanan dan ketertiban nasional.

3. Keterbukaan dan kejujuran dalam memberikan pelayanan serta pengabdian dari

aparatur pemerintah bersangkutan perlu dijaga atau dipertahankan dalam

melaksanakan tugas dan kewajibannya masing-masing secara konsisten dan

profesional.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI...house, pemotongan pita dan grand opening, ulang tahun, pengumpulan dana, mengunjung tokoh terkemuka, program penghargaan, dll; 16 7. Pidato. Tampil di depan

18

2.1.4 Tujuan Humas

Menurut Stainberg dalam Andin (2014:34-35) “tujuan humas untuk

menciptakan opini publik yang favourable tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan

oleh badan yang bersangkutan”

Kusumastuti dalam Mukarom dan Laksana (2015:55) menyebutkan tujuan

humas, yaitu sebagai berikut:

1. Terpeliharanya saling pengertian.

2. Menjaga dan membentuk saling percaya

3. Memelihara dan menciptakan kerjasama.

Menurut Hairunnisa (2015:28) menyebutkan bahwa secara universal tujuan

public relations adalah sebagai berikut:

1. Menciptakan citra baik.

2. Memelihara citra baik.

3. Meningkatkan citra baik.

4. Memperbaiki citra jika citra organisasi kita menurun atau rusak.

2.1.5 Ruang Lingkup Humas

Kegiatan Humas harus dikerahkan kedalam dan keluar. Kegiatan-kegiatan

yang ditujukan kedalam disebut publik internal dan kegiatan-kegiatan yang ditujukan

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI...house, pemotongan pita dan grand opening, ulang tahun, pengumpulan dana, mengunjung tokoh terkemuka, program penghargaan, dll; 16 7. Pidato. Tampil di depan

19

keluar disebut publik eksternal. Ruang lingkup tugas publik relations dalam sebuah

organisasi/lembaga menurut Ruslan (2014:23) yaitu :

1. Membina hubungan ke dalam (publik internal)

Yang dimaksud dengan publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari

unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri. Seorang PR harus mampu

mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif di

dalam masyakarat, sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi.

2. Membina hubungan keluar (publik eksternal)

Yang dimaksud publik eksternal adalah publik umum (masyarakat).

Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang positif terhadap

lembaga yang diwakilinya.

Morissan dalam Ishaq (2017:20) juga mengemukakan “Pada awal

perkembangannya, ruang lingkup public relations hanya sebatas menangani

kegiatan yang berhubungan dengan media massa. Bahkan hingga saat ini pun

banyak pihak yang masih beranggapan bahwa public relations hanya

mengurus wartawan dan media massa. Selain itu, pada awalnya ruang lingkup

humas hanya berkisar pada kegiatan publisitas atau propaganda sehingga

orang cenderung memahami public relations sama dengan propaganda dan

publisitas.”

Selanjutnya Ishaq (2017:21) menuliskan pendapat Cutlip, Center, dan Broom

yaitu: “The Contemporary meaning and practice of public relations includes

all of the following activities and specialties (publicity, advertising, press

agentry, public affairs, issues management, lobbying, and investor relations).”

Perkembangan mutakhir humas mencakup seluruh kegiatan terutama adalah

publisitas, iklan, press agentry, public affairs, manajemen isu, lobi, dan

hubungan investor.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI...house, pemotongan pita dan grand opening, ulang tahun, pengumpulan dana, mengunjung tokoh terkemuka, program penghargaan, dll; 16 7. Pidato. Tampil di depan

20

Dengan demikian, ruang lingkup pekerjaan public relations dapat dibagi

menjadi enam bidang pekerjaan, yaitu:

1. Publisitas

2. Pemasaran

3. Public affairs (Pameran)

4. Manajemen Isu

5. Lobi

6. Hubungan Investor

2.1.6 Peran Humas

Peranan public relations dalam suatu organisasi dapat dibagi empat kategori

menurut Dozier & Broom dalam Ruslan (2014:20), yaitu :

1. Penasehat Ahli (Expert prescriber)

Seorang praktisi pakar public relations yang berpengalaman dan memiliki

kemampuan tinggi dan dapat membantu mencarikan solusi dalam

penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (publik relationship).

Hubungan praktisi pakar publik relations dengan manajemen organisasi seperti

hubungan antara dokter dan pasiennya. Artinya, pihak manajemen bertindak

pasif untuk menerima atau mempercayai apa yang telah disarankan atua usulan

dari pakar publik relations (expert prescriber) tersebut dalam memecahkan dan

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI...house, pemotongan pita dan grand opening, ulang tahun, pengumpulan dana, mengunjung tokoh terkemuka, program penghargaan, dll; 16 7. Pidato. Tampil di depan

21

mengatasi persoalan public relations yang tengah dihadapi oleh organisasi

bersangkutan.

2. Fasilitator Komunikasi (Communication fasilitator)

Dalam hal ini, praktisi publik relations bertindak sebagai komunikator atau

mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa

yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya. Dipihak lain, dia juga dituntut

mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan dan harapan organisasi

kepada pihak publiknya. Sehingga dengan komunikasi timbal balik tersebut

dapat tercipta saling pengertian, mempercayai, menghargai, mendukung dan

toleransi yang baik dari kedua belah pihak.

3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem solving fasilitator)

Peranan praktisi publik relations dalam proses pemecahan persoalan public

relations ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk

membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat (adviser) hingga

mengambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis

yang tengah dihadapi secara rasional dan profesional. Biasanya dalam

menghadapi suatu krisis yang terjadi, maka dibentuk suatu tim posko yang

dikoordinir praktisi ahli publik relations dengan melibatkan berbagai departemen

dan keahlian dalam satu tim khusus untuk membantu organisasi, perusahaan dan

produk yang tengah menghadapi atau mengatasi persoalan krisis tertentu.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI...house, pemotongan pita dan grand opening, ulang tahun, pengumpulan dana, mengunjung tokoh terkemuka, program penghargaan, dll; 16 7. Pidato. Tampil di depan

22

4. Teknisi Komunikasi (Communication technician)

Berbeda dengan tiga peranan praktisi publik relations profesional sebelumnya

yang terkait erat dengan fungsi dan peranan manajemen organisasi. Peranan

communication technician ini menjadikan praktisi publik relations sebagai

journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau

dikenal dengan methode of communication in organization.

Menurut Glen Broom and David Dozier dalam Idris (2014:1150) pada

dasarnya peranan PR terbagi dua yakni sebagai teknisi komunikasi dan

manajer komunikasi, yang terbagi lagi menjadi empat yakni , penasehat ahli

(expert presccriber), fasilitator komunikasi (communication fasilitator),

fasilitator proses pemecahan masalah (problem solving process fasilitator),

teknisi tomunikasi (communication technician).

Selanjutnya Black dan Sharpe dalam El Ishaq (2017:68) yang mengistilahkan

peran humas sebagai “praktik humas”, menyebutkan sebagai berikut:

1. Segala sesuatu yang diperhitungkan untuk meningkatkan saling pengertian antara

sebuah organisasi dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan organisasi,

baik di dalam atau di luar organisasi.

2. Saran untuk penampilan organisasi demi citranya di masyarakat.

3. Aktivitas untuk menemukan dan menghilangkan sumber-sumber salah

pengertian.

4. Aksi-aksi untuk memperluas bidang pengaruh suatu organisasi dengan publisitas,

iklan, pameran, film, dan sebagainya.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI...house, pemotongan pita dan grand opening, ulang tahun, pengumpulan dana, mengunjung tokoh terkemuka, program penghargaan, dll; 16 7. Pidato. Tampil di depan

23

5. Segala sesuatu yang dijuruskan (diarahkan) terhadap perbaikan komunikasi antar

manusia atau antar organisasi.

2.1.7 Perencanaan Program Humas

Menurut Mukarom dan Laksana (2015:195) “dalam merencanakan program,

PR harus mengutamakan prioritas utama, misalnya anggaran yang haus direncanakan

dengan pihak manajemen perusahaan. Untuk itu, praktisi public relations harus

memberikan anggaran terperinci dalam programnya kepada klien keuntungan yang

akan didapat.”

Menurut Ruslan (2016:147) menjelaskan bahwa, “pada dasarnya tujuan

umum dari program kerja dan berbagai aktivitas publik relations atau humas adalah

cara menciptakan hubungan harmonis antara organisasi atau perusahaan yang

diwakilinya dengan publiknya atau stakeholeder - sasaran khalayak yang terkait.

Hasil yang diharapkann adalah terciptanya citra positif (good image), kemauan baik

(good will), saling menghargai (mutual appreciation), saling timbul pengertian

(mutual understanding), toleransi (tolerence) antara kedua belah pihak.

Menurut Cutlip, Center & Broom dalam Ruslan (2016:157-158), perencanaan

program publik relations haru didasarkan kepada analisis lingkungan situasi dan

kondisi sebagai berikut :

1. A searching look backward, yaitu penelusuran masa lampau atau sejarah

organisasi untuk menetapkan faktor-faktor yang memegang peranan penting

dalam situasi yang sedang terjadi.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI...house, pemotongan pita dan grand opening, ulang tahun, pengumpulan dana, mengunjung tokoh terkemuka, program penghargaan, dll; 16 7. Pidato. Tampil di depan

24

2. A deep look inside, yaitu penelaahan terhadap fakta-fakta dan pendapat yang

dipertimbangkan, dipandang dari sudut tujuan organisasi dan kemampuan

internal organisasi.

3. A wide look around, yaitu melihat kecenderungan-kecenderungan yang aada

pada berbagai aspek (politik, sosial, dan ekonomi) disekeliling kita, serta situasi

dan kondisi saat ini untuk rencana mendatang.

4. A long, long looks ahead, (jauh memandang ke depan); tujuan dan pelaksanaan

program organisasi ditentukan berdasarkan misi organisasi yang cukup realistik

dan kemudahan dalam mencapai tujuan. Kesesuaian perencanaan dan program

public relations, serta prospek organisasi di masa mendatang.

2.1.8 Proses Perencanaan Kerja Humas

Secara umum, menurut Mukarom dan Laksana (2015:196) menjelaskan

bahwa, “perencanaan merupakan proses penentuan tujuan organisasi (perusahaan),

kemudian menyajikan (mengartikulasikan) dengan jelas strategi-strategi (program),

taktik-taktik (tata cara pelaksanaan program), dan operasi (tindakan) yang diperlukan

untuk mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh”.

Proses kerja publik relations menurut Ruslan (2016:151-152), merupakan satu

kesatuan perencanaan yang secara sirkuler terus-menerus berlangsung. Melalui

observasi yang pernah dilakukan, diketahui bahwa proses analisis-sintesis-

komunikasi-interpretasidari kerja publik relations, merupakan proses yang

berkesinambungan dalam bentuk spiral dan seringkali tumpang tindih antara satu

dengan yang lainnya. Kalau diuraikan dan digambarkan, maka lingkaran dan

langkah-langkah kegiatan publik relations adalah sebagai berikut :

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI...house, pemotongan pita dan grand opening, ulang tahun, pengumpulan dana, mengunjung tokoh terkemuka, program penghargaan, dll; 16 7. Pidato. Tampil di depan

25

1. Menganalisis perilaku umum dan hubungan organisasi terhadap lingkungan

2. Menentukan dan memahami secara benar perilaku tiap—tiap kelompok terhadap

organisasi.

3. Menganalisis tingkat opini publik, baik yang intern maupun yang ekstern.

4. Mengantisipasi kecenderungan-kecenderungan masalah-masalah yang potensial,

kebutuhan-kebutuhan dan kesempatan-kesempatan.

5. Menentukan formulasi dan merumuskan kebijakan-kebijakan.

6. Merencanakan alat atau cara yang sesuai untuk meningkatkan atau mengubah

perilaku kelompok masyarakat sasaran.

7. Menjalankan dan melaksanakan aktivitas-aktivitas sesuai dengan program yang

telah direncanakan.

8. Menerima umpan balik untuk dievaluasi, kemudian mengadakan penyesuaian-

penyesuaian yang diperlukan.

Definisi perencanaan kerja menurut pakar publik relations Frank Jefkins

dalam Ruslan (2016:153) yaitu, “public relations consist of all forms of planned

communication outwards and inwards between an organization and its publics for

the pupose of achieving specific objectives concerning mutual understanding”.

(Hubungan masyarakat terdiri dari semua bentuk komunikasi yang

direncanakan keluar dan masuk antara organisasi dan publiknya untuk tujuan

mencapai tujuan khusus mengenai saling pengertian)

2.1.9 Humas Pemerintah (Government Public Relations)

1. Pengertian Humas Pemerintah

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI...house, pemotongan pita dan grand opening, ulang tahun, pengumpulan dana, mengunjung tokoh terkemuka, program penghargaan, dll; 16 7. Pidato. Tampil di depan

26

Menurut Supratowo (2018:44) “humas pemerintah atau government public

relations merupakan penggabungan dua kata yaitu hubungan masyarakat (humas) dan

pemerintah. Namun batasannya bukan berarti penggabungan dua pengertian

tersebut.”

Menurut Susanto dalam Supratowo (2018:48) menyampaikan bahwa “humas

pemerintah atau government public relations, menurut tindakan yang ditujukan

kepada menghasilkan pendapat dan iklim pendapat yang mendukung instansi.”

Selanjutnya Black dalam Priansa (2017:152) menyatakan bahwa humas

pemerintah dapat dibagi menjadi dua, yaitu humas pemerintah pusat dan humas

pemerintah daerah.

a. Humas Pemerintah Pusat

Humas pemerintah pusat umumnya terdapat di departemen-departemen, serta

badan-badan yang termasuk ke dalam kekuasaan pemerintah pusat. Tugas

pemerintah pusat, yaitu:

1) Menyebarkan informasi secara teratur mengenai kebijakan, perencanaan, dan

hasil yang telah dicapai oleh pemerintah.

2) Menerangkan dan mendidik publik mengenai perundang-undangan, peraturan-

peraturan, dan hal-hal yang bersangkutan dengan kehidupan rakyat sehari-

hari.

b. Humas Pemerintah Daerah

Pada hakikatnya humas pemerintah daerah sama saja dengan humas pemerintah

pusat, dalam rangka pengorganisasian dan mekanisme kerja. Perbedaannya

hanya dalam ruang lingkup.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI...house, pemotongan pita dan grand opening, ulang tahun, pengumpulan dana, mengunjung tokoh terkemuka, program penghargaan, dll; 16 7. Pidato. Tampil di depan

27

2. Fungsi Humas Pemerintah

Menurut I Gusti Ngurah Putra dalam Suprawoto (2018:67) fungsi Humas

Pemerintah sebenarnya jika dipandang secara khusus ada dua, yaitu:

a. Information release, artinya Humas Pemerintah harus selalu

mengkomunikasikan setiap langkah, tindakan, program dan kebijakan kepada

semua lapisan masyarakat agar dipahami.

b. Information seeking, artinya Humas Pemerintah juga sebagai mata dan telinga

lembaga. Oleh sebab itu, Humas Pemerintah harus dapat mendengar aspirasi

masyarakat sebagai masukan dan pertimbangan dalam membuat kebijakan.

Menurut Lattimore dalam Suprawoto (2018:67) fungsi Humas Pemerintah

adalah berfungsi seperti praktisi Public Relations yang lainnya. Berusaha

untuk mencapai saling pengertian antar lembaga dan masyarakat mereka

dengan mengikuti proses Public Relations. Humas Pemerintah juga berfungsi

mengukur opini publik, merencanakan dan mengatur efektifitas humas,

menyusun pesan untuk khalayak internal dan eksternal, dan mengatur

efektifitas dari keseluruhan prosesnya.

3. Tugas Humas Pemerintah

Menurut Cutlip, Center dan Broom dalam Dayanti, Dkk (2015:5.6)

menyatakan bahwa tugas Humas Pemerintahan yang utama sebagai berikut :

a. Menyosialisasikan program-program pemerintah agar mendapat dukungan

penuh dari rakyat (Active cooperation on action programs).

b. Mengkampanyekan Peraturan-Peraturan Pemerintah serta Perundang-

Undangan baru agar diketahui dan dipatuhi masyarakat (Conplience in

regulatory programs).

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI...house, pemotongan pita dan grand opening, ulang tahun, pengumpulan dana, mengunjung tokoh terkemuka, program penghargaan, dll; 16 7. Pidato. Tampil di depan

28

c. Mengupayakan agar pemilih mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah

yang tengah berkuasa (Voter support for the incumbent administration’s

policies).

Menurut F. Rachmadi Suprawoto (2018:63) tugas Humas Pemerintah, yaitu:

a. Memberikan penerangan dan pendidikan kepada masyarakat tentang

kebijakan-kebijakan, langkah-langkah, dan tindakan-tindakan pemerintah,

serta memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa informasi yang

diperlukan secara terbuka, jujur dan objektif.

b. Memberikan bantuan kepada media berita (news media) berupa bahan-bahan

informasi mengenai kebijakan dan langkah-langkah serta tindakan

pemerintah, termasuk fasilitas peliputan kepada media berita untuk acara-

acara resmi yang penting. Pemerintah merupakan sumber informasi yang

penting bagi media, karena itu sikap keterbukaan informasi sangat diperlukan.

c. Mempromosikan kemajuan pembangunan ekonomi dan kebudayaan yang

telah dicapai oleh bangsa kepada khalayak di dalam negeri, maupun khalayak

di luar negeri.

d. Memonitor pendapat umum tentang kebijakan pemerintah, selanjutnya

menyampaikan tanggapan masyarakat dalam bentuk feedback kepada

pimpinan instansi-instansi pemerintah yang bersangkutan sebagai input.

4. Ruang Lingkup Humas Pemerintah

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI...house, pemotongan pita dan grand opening, ulang tahun, pengumpulan dana, mengunjung tokoh terkemuka, program penghargaan, dll; 16 7. Pidato. Tampil di depan

29

Menurut Barneys dalam Suprawoto (2018:77) berpendapat bahwa ruang

lingkup Humas Pemerintah lebih ditekankan secara umum, tidak teknis, adapun ruang

lingkup Humas Pemerintah secara umum adalah:

a. Memberi informasi kepada masyarakat.

b. Persuasi yang di maksudkan untuk mengubah sikap dan tingkah laku

masyarakat terhadap lembaga dan kepentingan kedua belah pihak.

c. Usaha untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan antar lembaga dengan

sikap dan perbuatan masyarakat.

5. Peran Humas Pemerintah

Menurut Sam Black dalam Suprawoto (2018:77) menyampaikan bahwa

ruang lingkup Humas Pemerintah itu pada dasarnya ada dua, yaitu ruang lingkup

Humas Pemerintah Pusat dan Humas Pemerintah Daerah. Adapun untuk Pemerintah

Pusat ruang lingkupnya adalah sebagai berikut:

a. Menyebarkan informasi secara teratur mengenai kebijakan, perencanaan dan

hasil yang dicapai.

b. Menerangkan dan mendidik publik mengenai perundang-undangan, peraturan-

peraturan dan hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan rakyat sehari-hari.

Menurut Moore dalam Suprawoto (2018:88) mengemukakan bahwa “peran

humas dalam pemerintahan pada dasarnya berlandaskan terhadap dua fakta yang

harus mendapat perhatian”.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI...house, pemotongan pita dan grand opening, ulang tahun, pengumpulan dana, mengunjung tokoh terkemuka, program penghargaan, dll; 16 7. Pidato. Tampil di depan

30

a. Masyarakat mempunyai hak untuk mengetahui. Oleh karena itu, pemerintah

mempunyai tanggung jawab guna memberikan penjelasan kepada masyarakat

apa saja yang dilakukan dan juga tidak dilakukan.

b. Ada sebuah kebutuhan dari pemerintah untuk menerima masukan dari

masyarakat tentang persoalan baru dan masalah-masalah yang harus

dipecahkan untuk memperoleh partisipasi dan dukungan masyarakat.

6. Perencanaan Program Humas Pemerintah

Menurut Dayanti, Kusumastuti dan Puspo (2015:57) perencanaan program

humas harus segera disusun oleh pihak Humas Pemerintah yang meliputi hal berikut:

a. Membuat perencanaan program humas yang komprehensif agar masyarakat

mendukung program-program, kebijakan, serta peraturan-peraturan

pemerintah.

b. Membuat perencanaan program humas yang komperhensif yang berkenaan

dengan perubahan pemerintah (membiasakan masyarakat dengan pergantian

pemerintah yang terjadi).

c. Membuat program-program humas yang komperhensif untuk

meginformasikan berbagai bentuk pelayanan publik yang disediakan oleh

pemerintah agar masyarakat tahu dan dapat memanfaatkan berbagai pelayanan

tersebut dengan maksimal.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI...house, pemotongan pita dan grand opening, ulang tahun, pengumpulan dana, mengunjung tokoh terkemuka, program penghargaan, dll; 16 7. Pidato. Tampil di depan

31

d. Membuat program-program humas yang komperhensif dalam upaya

menyediakan berbagai informasi yang dapat diandalkan kebenaran serta

kelengkapannya tentang berbagai kegiatan pemerintah.

e. Menginterpretasi opini publik dengan tepat untuk dijadikan pembuatan

peraturan perundangan-undangan yang realistis dan dapat diterima

masyarakat.

f. Membuat perencanaan program humas dalam upaya untuk menjelaskan

berbagai kebijakan pemerintah.

g. Membuat perencanaan program humas untuk menjalin hubungan dengan

berbagai figur penting yang memiliki aliansi dengan bermacam-macam

kelompok dan elemen yang ada dalam masyarakat agar pemerintah

mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.

2.2 Study Literatur

Study Literatur adalah sebuah konsep-konsep yang ada didalam judul

sekaligus cara untuk menyelesaikan persoalan dengan menelusuri sumber-sumber

tulisan yang pernah dibuat sebelumnya.

2.2.1 Program Humas

Menurut Mukarom dan Laksana (2015:195) “dalam merencanakan program,

PR harus memprioritaskan prioritas utama, misalnya anggaran yang harus

direncanakan dengan pihak perusahaan.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI...house, pemotongan pita dan grand opening, ulang tahun, pengumpulan dana, mengunjung tokoh terkemuka, program penghargaan, dll; 16 7. Pidato. Tampil di depan

32

Menurut Prita Kemal Gani yang dikutip dalam sebuah situs (2014), ada tahap

menetapakan program humas, hal pertama yang harus dilaksanakan adalah

menetapkan tujuan. Humas bisa membuatnya lebih dari satu, namun yang

pasti, tujuan tersebut harus dicapai, dan disesuaikan dengan kemampuan, dana

dan sumber daya lain yang dimiliki organisasi tersebut. Suatu hal yang pasti,

penetapan program, berkaitan erat dengan masukan sebagaimana diperoleh

dari tahap analisis situasi, dan bukan berdasarkan perkiraan saja.

Menurut Arikunto (2013:367-368) perencanaan program humas tidak terlepas

dari program kerja secara keseluruhan, yaitu:

1. Identifikasi masalah

2. Perumusan masalah

3. Perumusan tujuan, analisis, dan seleksi alternatif pemecahan masalah

4. Identifikasi sumber penunjang atau hambatan untuk perumusan masalah,

perumusan tujuan, dan analisis seleksi alternatif pemecahan masalah.

5. Penyusunan program

6. Menyusun jadwal pertemuan dan tahunan.

Menurut Widjaja dalam Kussanti dan Leliana (2017:123), “Program Humas

adalah sesuai peranannya sebagai pengabdi untuk kepentingan umum, sebagai

mediator antara pimpinan dengan publik, dan sebagai dokumenkator”, maka program

humas dititikberatkan pada:

1. Program Pelayanan

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI...house, pemotongan pita dan grand opening, ulang tahun, pengumpulan dana, mengunjung tokoh terkemuka, program penghargaan, dll; 16 7. Pidato. Tampil di depan

33

Program ini berupa pelayanan data/informasi baik secara lisan maupun tertulis,

termasuk penyelenggaraan display tetap dan pameran.

2. Program mediator

Program ini berupa penertiban berbagai media massa, penyelenggaraan

konferensi pers, wisata pers, menjawab surat pembaca, menanggapi tajuk

rencana yang negative dan lain-lain.

3. Program Dokumentator

Program ini berupa pembuatan dokumentasi film, foto rekaman (kaset audio dan

video), transkip pidato dan lain-lain.

6.2.1 Sumber Daya Manusia

Menurut Sedarmayanti (2017:11) sumber daya manusia (SDM) adalah “semua

potensi yang dimiliki manusia yang dapat disumbangkan/diberikan kepada

masyarakat untuk menghasilkan barang/jasa.”

Selanjutnya Armstrong dalam Hamali (2018:1) mengemukakan bahwa “…,

sumber daya manusia adalah harta yang paling penting yang dimiliki oleh suatu

organisasi, sedangkan manajemen yang efektif adalah kunci bagi keberhasilan

organisasi tersebut.”

Kemudian Simanjuntak dalam Riniwati (2016:162) menuliskan bahwa

pengertian SDM ada dua macam, yaitu:

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI...house, pemotongan pita dan grand opening, ulang tahun, pengumpulan dana, mengunjung tokoh terkemuka, program penghargaan, dll; 16 7. Pidato. Tampil di depan

34

1. Derajat kualitas usaha yang ditampilkan seseorang yang terlibat dalam proses

produksi untuk menghasilkan barang atau jasa, dan

2. Manusia yang memiliki kemampuan kerja untuk menghasilkan produksi, baik

barang atau jasa.

Sedangkan menurut Hadari Nawawi dalam Haikal (2017:250) Sumber Daya

Manusia (SDM) adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai

modal (non material/non finansial) di dalam organisasi bisnis, yang dapat

diwujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non fisik dalam

mewujudkan eksistensi organisasi.

2.2.1 Hubungan Internal (Internal Relations)

Menurut Ardianto (2016:99) menuliskan bahwa internal relations (hubungan

internal) adalah kegiatan public relations (PR) untuk membina hubungan

dengan pihak internal, seperti karyawan, para manajer, top management, dan

para pemegang saham (stockholders) agar citra dan reputasi organisasi atau

perusahaan tetap positif di mata publik internal.

Sedangkan Ishaq (2017:131) mengemukakan hubungan internal perusahaan

dapat diklasifikasikan menjadi:

1. Hubungan atasan kepada bawahan

Yakni bagaimana pihak pimpinan melakukan komunikasi serta menyikapi dan

memperlakukan.

2. Hubungan bawahan kepada atasan

Yakni bagaimana staff bersikap kepada pimpinan.

3. Hubungan antara sesama pegawai atau karyawan

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI...house, pemotongan pita dan grand opening, ulang tahun, pengumpulan dana, mengunjung tokoh terkemuka, program penghargaan, dll; 16 7. Pidato. Tampil di depan

35

Yaitu bagaimana hubungan antara karyawan satu dengan yang lainnya.

Selanjutnya El Ishaq (2017:131) juga menambahkan pandangan Jefkins, baik

dan tidaknya hubungan internal ini dipengaruhi oleh tiga hal pokok, yaitu:

1. Keterbukaan pihak manajemen

Kepemimpinan yang terbuka memberikan ruang partisipasi yang lebih tinggi

bagi karyawan. Dengan partisipasi yang tinggi, tentu rasa memiliki karyawan

terhadap perushaan juga lebih tinggi.

2. Kesadaran dan pengakuan pihak manajemen terhadap nilai dan arti penting

komunikasi dengan para pegawai

Pandangan pihak manajemen tentang pentingnya komunikasi yang baik antara

pihak manajemen dengan karyawan serta antara karyawan itu sendiri

memberikan peluang bagi terciptanya ruang komunikasi dalam internal

perusahaan. Dengan demikian, agen-agen informasi dan sistem komunikasi

dalam internal perusahaan dapat terwujud.

3. Keberadaan pihak praktisi public relations

Keberadaan praktisi atau divisi public relations dibutuhkan dalam komunikasi

internal, karena dapat membantu pihak manajemen untuk menciptakan suasana

komunikatif bagi kinerja pegawai.

3.2.1 Pelatihan (Training)

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI...house, pemotongan pita dan grand opening, ulang tahun, pengumpulan dana, mengunjung tokoh terkemuka, program penghargaan, dll; 16 7. Pidato. Tampil di depan

36

Menurut Hickerson dan Middleton dalam Amanah dan Farmayanti (2014:20)

mengungkapkan “pelatihan merupakan proses belajar yang dirancang untuk

mengubah kinerja, orang yang mengerjakan pekerjaan.”

Kemudian Suparyadi (2015:184-185) berpendapat bahwa pelatihan

merupakan suatu proses berkelanjutan atau suatu proses tanpa akhir karena

bahkan karyawan yang telah eksis dalam perusahaan perludilatih untuk

penyegaran atau memungkinkan mereka menguasai metode atau teknik kerja

yang baru. Pelatihan didefinisikan sebagai suatu proses pembelajaran secara

sistematis yang mencakup pengusaan pengetahuan, meningkatkan

keterampilan, serta perubahan sikap dan perilaku guna meningkatkan kinerja

karyawan.

Berdasarkan definisi ini, maka pelatihan memiliki beberapa tujuan sebagai

berikut:

1. Meningkatkan produktivitas.

Karyawan yang menguasai pengetahuan dan memiliki keterampilan di bidang

pekerjaannya akan mampu bekerja dengan lebih baik daripada karyawan yang

kurang menguasai pengetahuan dan tidak memiliki keterampilan di bidang

pekerjaannya.

2. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi.

Penguasaan pengetahuan dan meningkatnya keterampilan yang sesuai dengan

bidang pekerjaannya yang diperoleh karyawan dari suatu program pelatihan,

akan membuat mereka mampu bekerja secara lebih efektif dan efisien.

3. Meningkatkan daya saing.

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI...house, pemotongan pita dan grand opening, ulang tahun, pengumpulan dana, mengunjung tokoh terkemuka, program penghargaan, dll; 16 7. Pidato. Tampil di depan

37

Karyawan yang terlatih dengan baik tidak hanya berpeluang mampu

meningkatkan produktivitas, tetapi juga akan mampu bekerja semakinefektif dan

efisien, sehingga dapat meningkatkan daya saing perusahaan. Bekerja secara

efektif berarti mampu menghasilkan produk yang standar sesuai dengan

keinginan pelanggan, dan secara efisien berarti dalam menghasilkan jumlah

produk yang sama, karyawan ini menggunakan sumber daya yang sedikit.

Menurut Verra Nitta Turere dalam Hidayat dan Junianto (2017:164)

Pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu aspek penting yang harus

diperhatikan dalam peroleh suatu instansi/organisasi, jika ingin bertahan

dalam persaingan bisnis dewasa ini. Banyak instansi yang mengalami

kegagalan dalam mencapai tujuan yang diharapkan, disebabkan para

karyawan tidak mampu lagi bekerja secara efektif (berhasil guna) dan efisien

(berdaya guna). Pada hakekatnya, program pendidikan dan pelatihan diberikan

sebagai tambahan bagi upaya memelihara dan mengembangkan kemampuan

serta kesiapan karyawan dalam melaksanakan segala bentuk tugas maupun

tantangan kerja yang dihadapinya. Untuk itu, suatu organisasi atau instansi

sebaiknya melakukan evaluasi secara kontinyu terhadap kebutuhan

diselenggarakannya program pendidikan atau pelatihan tertentu bagi

karyawan dalam lingkungan kerjanya.

3.2.2 Informasi

Menurut Hutahaean (2015:9) Informasi adalah “data yang diolah menjadi

bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.”

Selanjutnya Davis dalam Hutahaean (2015:9) mengemukakan bahwa

informasi adalah “data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si

penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-

keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI...house, pemotongan pita dan grand opening, ulang tahun, pengumpulan dana, mengunjung tokoh terkemuka, program penghargaan, dll; 16 7. Pidato. Tampil di depan

38

Menurut John dalam Prahasta (2014:70) informasi adalah “data yang telah

ditempatkan pada konteks yang penuh arti oleh penerimanya.”