BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Prosedur 2.1.2....

15
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Prosedur 2.1.2. Pengertian Prosedur Menurut Allen dalam Solihin (2009:71) mengatakan bahwa, Prosedur (prosedures) merupakan metode atau cara yang baku untuk melaksanakan pekerjaan tertentu. Prosedur diperlukan agar pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan menurut metode tertentu sehingga diperoleh hasil yang seragam. Menurut Moekijat dalam Nuraida (2008:35) mengatakan bahwa, Prosedur adalah urutan langkah-langkah (pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan), dimana pekerjaan tersebut dilakukan, berhubungan dengan apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana melakukannya, dimana melakukannya, dan siapa yang melakukannya. 2.2. Rekruitmen 2.2.1. Pengertian Rekruitmen Menurut Fajar dan Heru (2010:66) mengatakan bahwa, Rekrutmen adalah Proses pencarian dan penarikan sekelompok calon karyawan yang memiliki potensi untuk mengisi lowongan pekerjaan. Menurut Sofyandi (2008:100) mengatakan bahwa, Rekrutmen adalah proses menarik orang-orang atau pelamar yang mempunyai minat dan kualifikasi yang tepat untuk mengisi posisi atau jabatan tertentu. Menurut Sofyandi (2008:100) mengatakan bahwa, Rekrutmen adalah proses mencari dan mendorong calon karyawan untuk melamar pekerjaan dalam organisasi.

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Prosedur 2.1.2....

  • 7

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1. Prosedur

    2.1.2. Pengertian Prosedur

    Menurut Allen dalam Solihin (2009:71) mengatakan bahwa, Prosedur

    (prosedures) merupakan metode atau cara yang baku untuk melaksanakan

    pekerjaan tertentu. Prosedur diperlukan agar pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan

    menurut metode tertentu sehingga diperoleh hasil yang seragam.

    Menurut Moekijat dalam Nuraida (2008:35) mengatakan bahwa, Prosedur

    adalah urutan langkah-langkah (pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan), dimana

    pekerjaan tersebut dilakukan, berhubungan dengan apa yang dilakukan,

    bagaimana melakukannya, bilamana melakukannya, dimana melakukannya, dan

    siapa yang melakukannya.

    2.2. Rekruitmen

    2.2.1. Pengertian Rekruitmen

    Menurut Fajar dan Heru (2010:66) mengatakan bahwa, Rekrutmen adalah

    Proses pencarian dan penarikan sekelompok calon karyawan yang memiliki

    potensi untuk mengisi lowongan pekerjaan.

    Menurut Sofyandi (2008:100) mengatakan bahwa, Rekrutmen adalah

    proses menarik orang-orang atau pelamar yang mempunyai minat dan kualifikasi

    yang tepat untuk mengisi posisi atau jabatan tertentu.

    Menurut Sofyandi (2008:100) mengatakan bahwa, Rekrutmen adalah

    proses mencari dan mendorong calon karyawan untuk melamar pekerjaan dalam

    organisasi.

  • 8

    2.2.2. Maksud dan Tujuan Rekruitmen

    Menurut Siagian dalam Rosidah, (2009:169) mengatakan bahwa maksud

    dan tujuan diadakannya rekrutmen adalah untuk mendapatkan persediaan

    sebanyak mungkin calon-calon pelamar sehingga organisasi akan mempunyai

    kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pilihan terhadap calon pegawai

    yang di anggap memenuhi standar kualifikasi organisasi.

    Menurut Fajar dan Heru (2010:75) mengatakan bahwa tujuan rekrutmen

    adalah sama yaitu untuk menarik sejumlah orang yang qualified untuk setiap

    lowongan kerja yang ada.

    2.2.3. Alasan Mengadakan Rekruitmen

    Menurut Rosidah, (2009:177) Ada beberapa alasan mengadakan yang

    mendorong suatu organisasi melakukan rekrutmen pegawai :

    1. Berdirinya organisasi baru

    2. Adanya perluasan kegiatan organisasi

    3. Terciptanya pegawai-pegawai dan kegiatan-kegiatan baru

    4. Adanya pegawai yang pindah ke organisasi lainnya

    5. Adanya pegawai yang berhenti, baik dengan hormat maupun tidak dengan

    hormat sebagai (tindakkan punitif).

    6. Adanya pegawai yang berhenti karena memasuki usia pensiun

    7. Adanya pegawai yang meninggal dunia

    2.2.4. Perlengkapan Rekruitmen

    Menurut Badriyah (2012:96) perlengkapan dalam rekrutmen pegawai

    meliputi :

  • 9

    1. Formulir Lamaran

    Formulir lamaran dirancang sendiri oleh perusahaan dalam rangka menggali

    berbagi informasi dari pelamar sesuai kebutuhan perusahaan tersebut.

    2. Media Penarikan Sumber Daya Manusia

    Setiap perusahaan mempunyai cara yang berbeda-beda dalam menarik calon

    karyawannya. Berbagai cara dan media untuk menarik sumber daya manusia

    sebagai calon karyawan antara lain seperti memanfaatkan media iklan, badan-

    badan penyalur tenaga kerja, lembaga pendidikan, organisasi, pegawai,

    organisasi profesi, leasing (penyewaan), rekomendasi karyawan, nepotisme,

    open house, event organization (EO).

    3. Mengukur Sukses Tidaknya Penarikan Karyawan

    Untuk mengetahui sukses atau tidaknya penarikan sumber daya manusia

    dapat dinilai dengan menggunakan beberapa kriteria, yaitu jumlah pelamar,

    jumlah usulan pelamar yang diajukan untuk diterima, jumlah penerimaan

    (jumlah pelamar yang diterima).

    2.2.5. Hambatan-Hambatan Rekruitmen

    Menurut Hariandja (2007:99) Berdasarkan pengertian bahwa perekrutan

    merupakan upaya untuk mendapatkan sejumlah calon pegawai yang berpotensi

    dam memenuhi syarat untuk menjadi pegawai, terdapat sejumlah hambatan dalam

    perekrutan. Hambatan-hambatan tersebut dapat bersumber dari :

    1. Kebijaksanaan organisasi (organizational policies)

    2. Perencanaan sumber daya manusia (Human Resource plan)

    3. Affirmatif action plan

  • 10

    4. Kebiasaan perekrutan (recruiter habits)

    5. Kondisi lingkungan eksternal (environment condition)

    6. Persyaratan jabatan (job requirement)

    7. Biaya penarikan (cost) dan

    8. Perangsang (incentive)

    2.2.6. Langkah-Langkah Perekrutan

    Menurut Hariandja (2007:105) langkah-langkah dalam perekrutan adalah:

    1. Penentukan jabatan yang kosong

    Perekrutan dilakukan bilamana ada jabatan yang kosong atau dimulai dengan

    analisis mengenai apakah ada jabatan yang kosong yang harus diisi oleh

    pegawai baru, kekosongan bisa terjadi akibat adanya pegawai yang

    mengundurkan diri, pensiun, meninggal dunia, dan akibat adanya ekspansi

    yang dilakukan perusahaan, yang sebelumnya telah ditentukan dalam

    perencanaan sumber daya manusia.

    2. Penentuan persyaratan jabatan

    Persyaratan jabatan merupakan kriteria atau ciri-ciri yang dapat meliputi

    keahlian, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang diperlukan untuk

    melaksanakan pekerjaan. Persyaratan jabatan ini tentu saja harus ditentukan

    sebab hal itu akan membantu mengidentifikasi pegawai yang dibutuhkan

    3. Penentuan sumber dan metode perekrutan

    Langkah terakhir adalah menentukan sumber dan metode rekrutmen yang

    paling efektif berarti saluran atau metode yang paling memungkinkan untuk

  • 11

    mendapatkan calon yang paling baik dan sesuai dengan perusahaan yang

    dalam hal ini persyaratan jabatan.

    2.2.7. Saluran-Saluran Rekruitmen

    Menurut Rosidah, (2009:183) Untuk memperoleh pegawai yang benar-

    benar tepat bagi organisasi publik, departemen SDM bertanggung jawab

    untuk menyediakan sekumpulan pelamar yang memenuhi syarat,

    sedangkan penyelia bertanggung jawab terhadap penentuan calon yang

    dipilih dari kumpulan itu. Agar efektif maka perekrut harus mengetahui

    pegawai apa saja yang bakal diisi dan dimana sumber daya manusia yang

    potensial dapat dicari. Saluran-saluran dapat digunakan diantaranya:

    1. Job posting

    Yaitu organisasi mengumumkan kepada para pegawainya tentang adanya

    lowongan-lowongan pegawai melalui buletin, publikasi perusahaan dan surat

    edaran,. Metode ini adalah memberikan kesempatan yang sama (adil) kepada

    seluruh pegawai yang memenuhi syarat untuk mendapat pegawai yang lebih

    baik.metode ini juga mengurangi kemungkinan adanya favoritisme dan

    perlakuan khusus dalam mengikuti proses seleksi.

    2. Skills inventory (persediaan keahlian)

    Yaitu organisasi mencari arsip-arsip calon potensial yang berbobot untuk

    posisi yang kosong. Calon yang diidentifikasi dihubungi, selanjutnya ditanya

    apakah mereka ingin melamar posisi yang ditawarkan. Persediaan keahlian

    ini juga dapat digunakan untuk melengkapi job posting guna memastikan

    bahwa lowongan diketahui oleh semua pelamar yang memenuhi syarat, dan

    tidak satu pun terlewati.

  • 12

    3. Referrals (rekomendasi pegawai)

    Kalangan pegawai yang memahami kegiatan-kegiatan, standar-standar dan

    sasaran-sasaran organisasi mereka, dapat mengenali pegawai lain yang bakal

    berkarya dengan baik didalam organisasi atau mereka dapat

    merekomendasikan teman atau rekan sejawat profesional untuk sebuah

    lowongan. Pegawai yang ada secara intuisi menilai kecocokan antara individu

    tersebut baik dalam organisasi maupun pegawai. ketika pelamar yang

    direkomendasikan diangkat, pegawai yang lainnya menunjukkan minat dan

    aktif dalam membantu pegawai baru tersebut agar sukses dalam pegawai

    mereka.

    Metode ini sering kali dipakai dalam organisasi publik untuk mengisi

    lowongan yang tersedia, dalam rangka promosi jabatan. Disamping terdapat

    kelebihan, banyak kelemahan-kelemahannya, antara lain:

    a. Kecenderungan Nepotisme.

    b. Pegawai yang memberi rekomendasi akan merasa tersinggung bila

    pegawai yang direkomendasikannya ditolak.

    c. Pengangkatan teman-teman atau saudara kemungkinan besar

    menimbulkan klik-klik, menyebabkan beberapa orang merasa disingkirkan

    dari kelompok informal.

    d. Metode ini melembagakan status quo, gagal mengenali bahwa

    kemajemukkan gagasan dan perspektif pegawai menjadi sumber daya

    yang bernilai.

    e. Pemberian rekomendasi tidak berdasarkan kompetensi, tetapi atas dasar

    persahabatan.

  • 13

    4. Walks in

    Adalah para pencari tenaga kerja yang datang langsung kedepartemen SDM

    untuk mencari kerja, mereka diminta mengisi blangko lamaran guna

    menentukan minat dan kemampuan mereka. Lamaran yang terpakai

    dimasukkan dalam arsip sampai ada lowongan posisi yang sesuai atau sampai

    lamaran dianggap cukup lama untuk dianggap sahih. Metode ini mencapai

    jumlah pelamar yang terlalu banyak pada saat tingkat pengangguran tinggi

    dan permintaan tenaga kerja rendah.

    5. Writes in

    Adalah surat-surat lamaran yang dikirim langsung pada lembaga. organisasi

    yang menerima banyak surat lamaran langsung harus mengembangkan cara

    efisien untuk menyeleksi lamaran-lamaran tersebut dan menyimpan arsip

    lamaran yang memenuhi syarat.

    6. Rekrutmen dari peguruan tinggi

    Rekrutmen ini sering dipakai oleh perusahaan, merupakan sumber utama

    kebutuhan tenaga kerja manajerial, profesional dan teknis bagi organisasi.

    Beberapa alasan perusahaan untuk melakukan rekrutmen perguruan tinggi ,

    antara lain: karena merupakan bagian citra perusahaan, ingin mengangkat

    karyawan dengan pengetahuan paling mutakhir sesuai dikehendaki

    perusahaan untuk memberikan kontribusi terhadap perusahaannya dan

    sekaligus melacak karakteristik-karakteristik suplai tenaga kerja yang

    tersedia.

  • 14

    7. Open house

    Teknik ini dilakukan dengan cara perusahaan mengundang orang-orang untuk

    mengunjungi dan melihat berbagai fasilitas perusahaan serta mendapatkan

    penjelasan mengenai aktivitas-aktivitas perusahaan. Melalui cara ini induvidu

    dapat mempelajari secara langsung ihwal (hal) perusahaan dan persyaratan-

    persyaratan organisasional. Bagi organisasi perusahaan teknik ini cukup

    relevan digunakan. Teknik ini mampu memikat banyak pelamar potensial

    dengan biaya rendah serta waktu yang cukup singkat.

    8. Advertising (periklanan)

    Dengan iklan organisasi mengkomunikasikan kebutuhan-kebutuhan pegawai

    kepada masyarakat umum media: radio, majalah, surat kabar televisi dan

    media instansi/perusahaan yang bersangkutan. Perekrut melalui iklan dapat

    digunakan mengisi secara cepat posisi-posisi yang lowong, secara lebih

    efisien.

    9. Employment agencies (agen penempatan tenaga kerja)

    Rekrutmen bisa dilakukan melalui agen penempatan tenaga kerja baik milik

    Pemerintah maupun Swasta. Di Indonesia lembaga ini diwakili oleh

    Departemen Tenaga Kerja RI. Yang dilakukan oleh swasta yakni lembaga

    penyalur Tenaga Kerja Wanita (TKW) keluar Negeri.

    10. Perusahaan konsulatan manajemen Perusahaan

    konsultan manajemen merekrut pegawai hanya untuk SDM / pelamar-

    pelamar yang prospektif. Perusahaan konsultan manajemen cenderung

    mencari pegawai yang sudah ada di perusahaan lain atau perusahaan-

    perusahaan pesaing klaiennya. Biasanya dengan menggunakan media telepon

  • 15

    mereka mencari pelamar yang memenuhi syarat untuk posisi tertentu mereka

    sudah memiliki track record dari berbagai eksekutif dari berbagai perusahaan

    yang mempunyai reputasi. Sehingga sering mereka juluki dengan headhunter

    karena secara tidak langsung mereka membajak dari perusahaan lain.

    2.3. Seleksi

    2.3.1. Pengertian Seleksi

    Menurut Sofyandi (2008:105) mengatakan bahwa, Seleksi adalah

    identifikasi dan pemilihan orang-orang dari sekelompok pelamar yang paling

    cocok atau yang paling memenuhi syarat untuk menduduki suatu jabatan atau

    posisi tertentu.

    Menurut Byars dalam Fajar dan Heru (2010:80) mengatakan bahwa,

    Seleksi adalah proses pemilihan individu yang di perkirakan dapat sukses dalam

    melaksanakan pekerjaan diantara para pelamar.

    Menurut Schuler dalam Fajar dan Heru (2010:80) mengatakan bahwa,

    Seleksi adalah proses mendapatkan dan menggunakan informasi tentang pelamar

    pekerjaan untuk menentukan siapa yang akan menerima posisi.

    2.3.2. Tujuan dan Arti Penting Seleksi

    Menurut Casio dalam Sofyandi (2008:105) Tujuan dari setiap program

    seleksi adalah untuk mengidentifikasikan para pelamar yang memiliki skor tinggi

    pada berbagai aspek yang diukur, yang bertujuan untuk menilai pengetahuan,

    keterampilan, kemampuan, atau karakteristik lain yang penting untuk

    menjalankan suatu pekerjaan dengan baik.

  • 16

    Menurut Fajar dan Heru (2010:80) Tujuannya adalah sama yaitu

    Rekrutmen menghasilkan sekumpulan pelamar yang minimal memiliki kualifikasi

    seperti yang dibutuhkan dan seleksi memilih pelamar yang memiliki kualifikasi

    terbaik diantara sekumpulan pelamar yang teridentifikasi dalam pool of

    candidates.

    Menurut Fajar dan Heru (2010:80) Tujuan seleksi adalah memilih calon

    karyawan yang memiliki kualifikasi terbaik dan tepat untuk suatu pekerjaan .

    memilih calon karyawan yang memiliki kualifikasi terbaik dan tepat untuk suatu

    pekerjaan adalah penting, karena :

    1. Kinerja seorang atasan sangat tergantung kepada bawahannya. Karena dengan

    keterampilan dan atribut yang tepat akan melaksanakan pekerjaan dengan

    baik untuk atasan dan perusahaannya, sedangkan karyawan yang tidak

    memiliki keterampilan dan atribut yang tepat akan menjadi penghalang

    keefektivan pelaksanaan suatu pekerjaan, sehingga kinerja atasan tersebut dan

    perusahaannya akan menurun atau terkena dampaknya.

    2. Biaya pengadaan karyawan mahal atau tidak murah (mulai dari rekrutmen,

    seleksi, sampai dengan orientasi dan pelatihannya).

    3. Implikasinya pada hukum atas pelaksanaan seleksi yang tidak baik

    (menimbulkan kesan diskriminasi, atau terpilih orang yang memiliki latar

    belakang yang tidak baik misalnya orang yang terpilih sering kali melakukan

    tindakkan kriminal).

  • 17

    2.3.3. Proses Seleksi Karyawan

    Menurut Sofyandi (2008:105) Proses karyawan dikenal dua sistem atau

    filosofi, yaitu sistem gugur (successive hurdles) dan sistem kompensatori

    (compesatory approach). Pada sistem yang pertama, seorang peserta mengikuti

    tahap seleksi satu demi satu secara bertahap. Jika tidak lulus pada satu tahap,

    maka peserta dinyatakan gugur dan tidak dapat megikuti tahap seleksi berikutnya.

    Pada sistem kompensatori, peserta mengikuti seluruh tahap seleksi atau seluruh

    tes yang diberikan. Kelulusan peserta ditentukan dengan mengevaluasi nilai atau

    hasil atau tes dapat menkompensasi nilai rendah pada tahap atau tes yang lain.

    LAMARAN KERJA DAN RIWAYAT HIDUP

    WAWANCARA PENDAHULUAN

    TES PSIKOTES

    TES KEMAMPUAN

    TES KESEHATAN

    WAWANCARA PENETUAN

    PENERIMAAN

    Sumber: Herman Sofyandi Manajemen Sumber Daya Manusia Tahun 2008

    GAMBAR II:1. PROSES SELEKSI

    2.3.4. Langkah-langkah Proses Seleksi

    Menurut Moekijat dalam Hamali (2016:57) Langkah-langah dalam proses

    seleksi terdiri dari:

  • 18

    1. Penerimaan pendahuluan

    Seleksi dimulai dengan kunjungan kekantor personalia atau dengan

    mengajukan permohonan secara tertulis untuk sesuatu lamaran. Penanganan

    dalam penerimaan awal ini mulai membentuk pendapat pelamar tentang

    majikan. Wawancara pendahuluan dapat diberikan sebagai suatu kehormatan

    apabila pelamar tampak sendiri.

    2. Ujian jabatan

    Ujian jabatan itu berguna untuk mendapatkan informasi yang relatif objektif

    yang dapat dibandingkan dengan para pelamar lain dan karyawan yang ada

    sekarang. Ujian jabatan adalah alat yang menilai timbangan yang mungkin

    antara pelamar dan persyaratan jabatan. Ujian jabatan dapat diberikan secara

    tertulis atau lisan.

    3. Wawancara seleksi

    Wawancara seleksi adalah suatu pembicaraan formal, mendalam yang

    dilakukan untuk menilai dapat diterimanya pelamar.

    4. Pemeriksaan referensi

    Referensi disini terdiri dari referensi pribadi dan referensi jabatan. Referensi

    pribadi menegaskan karakter pelamar yang baik, biasanya diberikan oleh

    teman-teman atau keluarga.

    5. Penilaian medis

    Penilaian ini berupa daftar pemeriksa kesehatan yang diajukan kepada

    pelamar untuk menunjukan riwayat informasi kesehatan dan kecelakaan yang

    pernah dialami oleh pelamar.

  • 19

    6. Wawancara pengawas

    Wawancara pengawas memungkinkan calon pegawai menjawab pertanyaan-

    pertanyaan teknis yang berhubungan dengan pekerjaan dan dilengkapi dengan

    peninjauan jabatan yang realistis yang memungkinkan karyawan lebih baik

    memahami jabatan sebelum disewa.

    7. Keputusan penyewaan

    Keputusan penyewaan terakhir, apakah dibuat oleh pengawas atau oleh

    bagian personalia, menandai akhir dari proses seleksi.

    2.3.5. Model Tes atau Seleksi dapat Menggunakan Alternatif

    Menurut Sudarmanto (2009:212) Model tes atau seleksi dapat

    menggunakan alternatif , seperti : seleksi administrasi, tertulis (pengetahuan), tes

    IQ, tes psikologi, tes bakat skolastik, tes kepribadian, tes kompetensi, praktik

    lapangan, assessment center, wawancara dan lain-lain yang relevan. Akan tetapi,

    apa pun tes yang diadakan, perlu dipilih/diselenggarakan materi tes yang benar-

    benar mampu menjaring, memprediksi, dan memperoleh sumber daya manusia

    yang benar-benar handal. Terkait dengan alternatif tes/seleksi tersebut, berikut ini

    adalah penjelasan ringkasnya :

    1. Seleksi administrasi : seleksi untuk sekedar menentukan layak tidaknya

    pelamar dari sisi persyaratan administrasi, misalnya: kualifikasi pendidikan,

    skor indeks prestasi (IP), pengalaman kerja, lama pengalam kerja, curiculum

    vitae, surat kesehatan, surat bebas dari narkoba, surat catatan kriminal,

    sertifikat komputer program tertentu, sertifikat keahlian tertentu, umur, berat

    badan dan sebagainya.

  • 20

    2. Tes pengetahuan : adalah tes untuk menentukan / mengukur sisi pengetahuan

    calon / pelamar. kategori pengetahuan ini biasanya : pengetahuan umum atau

    isu-isu aktual, pengetahuan substansi jabatan, pengetahuan substansi disiplin

    ilmu, berbagai kebijakkan pemerintah dan lain-lain.

    3. Tes kecerdasan , yaitu : tes untuk mengukur kecerdasan (IQ) seseorang. Tes

    semacam ini tes semacam ini banyak dikembangkan diberbagai organisasi,

    baik organisasi perusahaan, pemerintahan mau pun pendidikan. Pengukuran

    dilakukan terhadap bentuk cranial (tulang otak), muka, tangan dan analisis

    tulisan tangan.

    4. Tes kepribadian, dalam peristilahan tes psikologis, penamaan tes kepribadian

    paling sering mengacu pada ukuran-ukuran karakteristik , seperti : keadaan –

    keadaan emosional, hubungan-hubungan antar pribadi, motivasi, minat dan

    sikap.

    5. Tes bakat, tes ini prinsipnya untuk mengukur potensi bakat dari individu.

    Materinya mencangku pemahaman verbal, numerikal, visualisasi spasial,

    penalaran aritmatik, dan kesepakatan perseptual.

    6. Tes kompetensi: tes ini untuk mengukur potensi kompetensi pelamar, tes ini

    secara pengukuran di turunkan dari pendekatan kompetensi, sekarang ini

    mulai beberapa yang menggunakan.

    7. Assement center merupakan pendekatan yang menyeluruh dari berbagai tes,

    yaitu tes psikologi dan simulasi, yang terdiri dari : business game, leaderless

    group discussion, in basket exercise, fact finding, interview lation, test paper

    and pencils. Dimensi yang di ukur dalam tes ini adalah: personal,

    interpersonal, manajerial, dan institusional.

  • 21

    8. Wawancara sering kali merupakan tes final untuk mengetahui atau

    mencocokan antara kemampuan tes sebelumnya dengan profil riil. Hal yang

    perlu diperhatikan untuk di hindari dalam tes ini, wawancara subjektif yang

    terpengaruh dari penampilan luar atau fisik. Oleh karena itu wawancara

    sebaiknya dilakukan terstruktur dengan pendekatan perilaku, sehingga terarah

    yang mau diukur atau diselidiki dalam wawancara.