BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id file4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem...

21
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian (sub bagian) atau komponen yang terpadu untuk suatu tujuan tertentu, model dasar dari bentuk sistem ini adalah bentuk masukan, pengolahan dan bentuk keluaran, akan tetapi sistem ini dapat dikembangkan hingga menyertakan media penyimpanan juga pengolahan sistem dapat dikatakan terbuka apabila sistem tersebut dapat menerima beberapa masukan dari lingkungan luarnya. Menurut Sutabri (2012:2) terdapat dua kelompok pendekatan di dalam pendefinisian sistem, yaitu kelompok yang menekankan pada prosedur dan kelompok yang menekankan pada elemen atau komponennya. Pendekatan yang menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponen mendefinisikan sistem sebagai kumpulan elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kedua kelompok definisi ini adalah benar dan tidak bertentangan. Yang berbeda adalah cara pendekatannya. Unsur-unsur yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan (input), pengolahan (processing) dan keluaran (output). Disamping itu suatu sistem senantiasa tidak terlepas dari lingkungan sekitarnya. Maka umpan balik (feed-back) selain berasal dari output, juga dapat berasal dari lingkungan sistem tersebut. Sebelum penulis akan menjelaskan secara singkat tentang sistem, karakteristik sistem, klasifikasi sistem, daur hidup sistem, sistem dan alat bantu yang digunakan pada suatu proses kegiatan sistem.

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id file4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id file4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian (sub bagian) atau komponen yang terpadu untuk

4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian (sub bagian) atau komponen yang

terpadu untuk suatu tujuan tertentu, model dasar dari bentuk sistem ini adalah

bentuk masukan, pengolahan dan bentuk keluaran, akan tetapi sistem ini dapat

dikembangkan hingga menyertakan media penyimpanan juga pengolahan sistem

dapat dikatakan terbuka apabila sistem tersebut dapat menerima beberapa masukan

dari lingkungan luarnya.

Menurut Sutabri (2012:2) terdapat dua kelompok pendekatan di dalam

pendefinisian sistem, yaitu kelompok yang menekankan pada prosedur dan

kelompok yang menekankan pada elemen atau komponennya. Pendekatan

yang menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu

jaringan kerja prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan

suatu sasaran tertentu. Sedangkan pendekatan sistem yang lebih

menekankan pada elemen atau komponen mendefinisikan sistem sebagai

kumpulan elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Kedua kelompok definisi ini adalah benar dan tidak bertentangan. Yang

berbeda adalah cara pendekatannya.

Unsur-unsur yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan (input),

pengolahan (processing) dan keluaran (output). Disamping itu suatu sistem

senantiasa tidak terlepas dari lingkungan sekitarnya. Maka umpan balik (feed-back)

selain berasal dari output, juga dapat berasal dari lingkungan sistem tersebut.

Sebelum penulis akan menjelaskan secara singkat tentang sistem,

karakteristik sistem, klasifikasi sistem, daur hidup sistem, sistem dan alat bantu

yang digunakan pada suatu proses kegiatan sistem.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id file4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian (sub bagian) atau komponen yang terpadu untuk

5

A. Pengertian Sistem

Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau

himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisir, saling

berinteraksi, saling ketergantungan, satu sama lainnya dan terpadu. Sistem juga

merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem

yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pakar yang berlainan

pendapat dalam mendefinisikan suatu sistem namun tetap pada suatu tujuan.

Menurut Davis dalam Sutabri (2012:6) menyatakan bahwa “sistem bisa

berupa abstrak atau fisik”. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari

gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem yang

bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu

tujuan.

B. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20), “Sebuah sistem mempunyai karakteristik atau

sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu

sistem”.

Adapun karakteristik sistem yang dimaksud sebagai berikut :

1. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi, artinya

saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

2. Batasan sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan

sistem yang lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id file4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian (sub bagian) atau komponen yang terpadu untuk

6

Bentuk apapun yang ada di luar lingkup atau batasan sistem yang

mempengaruhi operasi sistem tersebut, disebut dengan lingkungan luar sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Sebagai media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lainnya

yang disebut dengan penghubung sistem.

5. Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukan ke dalam sistem tersebut. Masukkan sistem dapat

berupa pemeliharaan.

6. Keluaran Sistem (Output)

Hasil dari energi yang diolah dan diklarifikasikan menjadi keluaran yang

berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain.

7. Pengolahan Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan

menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti, bila suatu sistem tidak

memiliki sasaran maka sistem operasi tidak ada gunanya, suatu sistem

dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dan komponen

lainnya, karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang

terjadi yang ada di dalam sistem tersebut.

C. Klasifikasi Sistem

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id file4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian (sub bagian) atau komponen yang terpadu untuk

7

Menurut Sutabri (2012:22) “Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara

satu komponen dan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda

untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut”.

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya

adalah sebagai berikut:

1. Sistem Abstrak (abstract system) dan Sistem Fisik (physical system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak

tampak secara fisik, misalnya teologi. Sedangkan sistem fisik merupakan

sistem yang ada secara fisik, contohnya sistem komputer, sistem produksi,

sistem penjualan, sistem pengajaran dan lain sebagainya.

2. Sistem Alamiah (natural system) dan Sistem Buatan Manusia (human made

system)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam misalnya,

sistem perputaran bumi pada prosesnya, terjadinya siang dan malam.

Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia,

contohnya sistem komputer.

3. Sistem Tertentu (deterministic system) dan Sistem Tak Tertentu (probabilistic

system)

Sistem deterministic adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang

dapat diprediksi, misalnya sistem komputer. Sedangkan sistem probabilistic

adalah kondisi yang masa depanya tidak dapat diprediksi, contohnya sistem

ramalan perkiraan cuaca.

D. Daur Hidup Sistem

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id file4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian (sub bagian) atau komponen yang terpadu untuk

8

Menurut Sutabri (2012:20) “Siklus Hidup Sistem adalah proses evolusioner

yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis

komputer”. Daur hidup sistem terdiri dari beberapa face atau tahapan antara lain:

1. Mengenali Adanya Kebutuhan

Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan atau problem yang

harus dapat dikenali sebagaimana adanya, kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil

perkembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melalui kapasitas

dan sistem yag ada. Semua kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan

jelas, tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada maka pembangunan

sistem akan kehilangan arah serta efektifitasnya.

2. Pembangunan Sistem

Pembangunan sistem merupakan suatu proses yang harus diikuti untuk

menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat

memenuhi kebutuhan tersebut.

3. Pemasangan Sistem

Setelah tahap pembangunan sistem selesai, maka sistem akan dioperasikan.

Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem,

dimana peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi,

pemasangan sistem sebenarnya merupakan langkah akhir dari pembangunan

sistem.

4. Pengoperasian Sistem

Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang

membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan

organisasi yang ditanjung bersifat dinamis, hal tersebut disebabkan oleh

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id file4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian (sub bagian) atau komponen yang terpadu untuk

9

pertumbuhan kegiatan bisnis. Oleh karena itu sistem diperbaiki atau

diperbaharui.

5. Sistem Menjadi Usang

Perubahan sistem dapat terjadi begitu drastis, sehingga tidak dapat diatasi

dengan hanya melakukan perbaikan pada sistem yang berjalan. Namun secara

ekonomis dan teknis, sistem yang tidak layak lagi untuk dioperasikan dapat

diganti dengan sistem yang baru.

E. Pengertian Informasi

Menurut Taufiq (2013:15), “Informasi adalah data-data yang diolah

sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Menurut Ardana dan Lukman (2016:7) “informasi adalah hasil olahan data

yang bermanfaat bagi pengguna informasi”.

Informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diinterprestasi untuk

digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi

akan mengolah data menjadi informasi atau tepatnya mengolah data dari bentuk tak

berguna menjadi berguna bagi penerimanya. Nilai informasi berhubungan dengan

keputusan. Bila tidak ada pilihan atau keputusan, maka informasi menjadi tidak

diperlukan. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif

dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) dan kesatuan nyata (fact and

entity). Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu.

Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan orang

yang betul-betul ada dan terjadi.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id file4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian (sub bagian) atau komponen yang terpadu untuk

10

Data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian serta

merupakan suatu kesatuan yang nyata dan merupakan suatu bentuk yang masih

mentah yang belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut

melalui suatu model untuk menghasilkan informasi.

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari 3 hal,

yaitu harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness), dan relevan

(relevance).

1. Akurat (Accuracy)

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima

informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang mengubah atau merusak

informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak

bisa atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas

mencerminkan maksudnya.

2. Tepat Waktu (Time Lines)

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak

boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai

yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan

keputusan.

3. Relavan (Relevancy)

Relavan artinya informasi berkualitas jika relavan bagi pemakaiannya. Hal ini

berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainnya.

F. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Taufiq (2013:17), “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-

sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id file4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian (sub bagian) atau komponen yang terpadu untuk

11

tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga

memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Menurut Ardana dan Lukman (2016:5) “sistem informasi adalah suatu

rangkaian yang komponen-komponenya saling terkait yang mengumpulkan (dan

mengambil kembali), memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi

untuk mendukung pengambilan keputusan dan mengendalikan perusahaan”.

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan

istilah blok bangunan (building block), yang terdiri dari :

1. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Yang dimaksud

dengan input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang

akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen.

2. Blok Model (Model Block)

Blok model terdiri dari logic mathematical models yang mengolah masukan

dan data yang disimpan, dengan berbagai macam cara, untuk memproduksi

hasil yang dikehendaki atau keluaran.

3. Blok Keluaran (Output Block)

Produk suatu sistem informasi adalah keluaran yang berupa informasi yang

bermutu dan dokumen untuk semua tingkat manajemen dan semua pemakai

informasi, baik pemakai intern maupun pemakai luar organisasi.

4. Blok Teknologi (Technology block)

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id file4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian (sub bagian) atau komponen yang terpadu untuk

12

Teknologi menangkap masukan, menjalankan model, menyimpan dan

mengakses data, menghasilkan dan menyampaikan keluaran, serta

mengendalikan suatu sistem.

5. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data merupakan tempat untuk menyimpan data yang digunakan untuk

melayani kebutuhan pemakai informasi.

6. Blok Pengendali (Control Block)

Pengendali perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal

yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi

kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi. Hal-hal yang dapat merusak

sistem seperti, kebakaran, kecurangan, kegagalan sistem, kesalahan dan

penggelapan, penyadapan, ketidakefisienan dan sabotase.

G. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Sutabri (2012:83) “Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah

sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan

Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi”.

Menurut Ardana dan Lukman (2016:45) “sistem informasi akuntansi adalah

sekumpulan sumber dana dan daya (resources), seperti orang dan peralatan yang

dirancang untuk mentransformasi data keuangan dan data lainnya menjadi

informasi”.

H. Pengertian Penjualan Secara Kredit

Menurut Puspitawati dan Anggadini (2011:165) “penjualan secara kredit

adalah aktivitas penjualan yang menimbulkan tagihan/klaim/piutang kepada

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id file4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian (sub bagian) atau komponen yang terpadu untuk

13

pembeli (customer) sehingga penjual tidak menerima uang tunai pada saat barang

diserahkan.

Secara umum penjualan secara kredit adalah aktivitas penjualan yang

dilakukan oleh perusahaan dengan cara mengirim barang sesuai dengan pesanan

yang diterima dari customer kemudian customer akan membayar separuhnya dan

dalam jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada customer

tersebut sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati.

Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit adalah sebagai

berikut:

1. Prosedur order penjualan

Dalam prosedur ini, fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan

menambahkan informasi penting pada surat order dari pembeli. Fungsi

penjualan kemudian membuat surat order pengiriman dan mengirimkannya

kepada fungsi yang lain untuk memungkinkan fungsi tersebut memberikan

kontribusi dalam melayani order dari pembeli.

2. Prosedur Persetujuan Kredit

Dalam prosedur ini, fungsi penjualan meminta persetujuan penjualan kredit

kepada pembeli tertentu dari fungsi kredit.

3. Prosedur Pengiriman

Dalam prosedur ini, fungsi pengiriman mengirimkan barang kepada pembeli

sesuai dengan informasi yang tercantum dalam surat order pengiriman yang

diterima dari fungsi pengiriman.

4. Prosedur Penagihan

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id file4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian (sub bagian) atau komponen yang terpadu untuk

14

Dalam prosedur ini, fungsi penagihan membuat faktur penjualan dan

mengirimkan kepada pembeli. Dalam metode tertentu faktur penjualan dibuat

oleh fungsi penjualan sebagai tembusan pada waktu bagian ini membuat surat

order pengiriman.

5. Prosedur Pencatatan Piutang

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat tembusan faktur penjualan

kedalam kartu piutang atau dalam metode pencatatan tertentu mengarsipkan

dokumen tembusan menurut abjad yang berfungsi sebagai catatan piutang.

6. Prosedur distribusi penjualan

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mendistribusikan data penjualan menurut

informasi yang diperlukan oleh manajemen.

Adaupun pencatatan jurnal yang berlaku pada saat penjualan kredit, sebagai

berikut:

1. Saat Transaksi Penjualan

Piutang Dagang XXXX

Penjualan XXXX

2. Saat Pelunasan Piutang

Kas XXXX

Piutang Dagang XXXX

3. Bila terjadi Retur

Retur Penjualan XXXX

Piutang Dagang XXXX

2.2. Peralatan Pendukung (Tool System)

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id file4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian (sub bagian) atau komponen yang terpadu untuk

15

Peralatan pendukung (Tool System) merupakan alat yang dapat digunakan

untuk mendapatkan bentuk logika model dari suatu sistem yang menggunakan

simbol-simbol, lambang-lambang, diagram-diagram yang menunjukkan secara

tepat arti dan fungsinya. Adapun peralatan pendukung (Tool System) yang

digunakan untuk merancang model sistem adalah sebagai berikut:

2.2.1. Unified Modeling Language (UML)

A. Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Widodo (2011:6) “UML adalah bahasa pemodelan standar yang

memiliki sintak dan semantik”.

Menurut Nugroho (2010:6) “UML (Unified Modeling Language) adalah

bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma

berorientasi objek”.

Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan

permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih

mudah dipelajari dan dipahami.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk

menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari

sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek (object oriented

programming).

B. Langkah-Langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Henderi (2010:6), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling

Language (UML) sebagai berikut:

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id file4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian (sub bagian) atau komponen yang terpadu untuk

16

1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan

aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan

dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian

perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints

dan catatan-catatan lain.

3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur

fisik sistem.

4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang

juga harus disediakan oleh sistem.

5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah

sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use

case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram

untuk masing-masing alur.

7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi

pengguna untuk menjalankan skenario use case.

8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap

package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut

dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk

menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan

pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id file4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian (sub bagian) atau komponen yang terpadu untuk

17

component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk

setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan

requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan

komponen ke dalam node.

11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:

a. Pendekatan use case dengan meng-assign setiap use case kepada tim

pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap

dengan test.

b. Pendekatan komponen yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim

pengembang tertentu.

C. Konsep Pemodelan Menggunakan UML

Menurut Nugroho (2010:10), Konsep pemodelan menggunakan UML

Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan

konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi

sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view

sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML

yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat

lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view

sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi

struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour),

serta pengolahan atau manajemen model (model management).

D. Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Nugroho (2010:117), Bangunan dasar metodologi UML

menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak

yang akan dikembangkan, yaitu:

1. Sesuatu (things)

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id file4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian (sub bagian) atau komponen yang terpadu untuk

18

Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:

a. Structural things

Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling

Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen

yang bersifat fisik maupun konseptual.

b. Behavioral things

Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling

Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified

Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang

ruang dan waktu.

c. Grouping things

Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language

(UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan

penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini

kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi

pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-

subsistem.

d. Annotational things

Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language

(UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi

serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language

(UML).

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id file4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian (sub bagian) atau komponen yang terpadu untuk

19

2. Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language

(UML), yaitu:

a. Ketergantungan

Merupakan hubungan di mana perubahan yang terjadi pada suatu elemen

mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung

padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

b. Asosiasi

Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek

lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu

bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek

dengan bagian-bagiannya.

c. Generalisasi

Merupakan hubungan di mana objek anak (descendent) berbagi perilaku

dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor).

Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan

spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke

atas dinamakan generalisasi.

d. Realisasi

Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

E. Jenis-Jenis Diagram UML (Unified Modeling Language)

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id file4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian (sub bagian) atau komponen yang terpadu untuk

20

Menurut Widodo (2011:10), Berikut ini adalah definisi mengenai 9 diagram

UML:

1. Diagram Kelas (Class Diagram)

Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas,

antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram

ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun

bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

2. Diagram Paket (Package Diagram)

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas,

merupakan bagian dari diagram komponen.

3. Diagram Use case (Usecase Diagram)

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-

aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting

untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang

dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

4. Diagram Interaksi dan Sequence (Sequence Diagram)

Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah iterasiksi yang menekankan pada

pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

5. Diagram Komunikasi (Communication Diagram)

Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML

yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima

serta mengirim pesan.

6. Diagram Statechart (Statechart Diagram)

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id file4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian (sub bagian) atau komponen yang terpadu untuk

21

Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada

sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.

7. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)

Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status

yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya

dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-

fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

8. Diagram Komponen (Component Diagram)

Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta

kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang

telah ada sebelumnya.

9. Diagram Deployment (Deployment diagram)

Bersifat statis. Diagram inimemperlihatkan konfigurasi saat aplikasi

dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-

komponen yang di dalamnya. Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus

digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai

kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram

lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan

sebagainya.

F. Entity Relationship Diagram (ERD)

1. Pengertian Entity Relationship Diagram

Menurut Sutanta (2011:91) “Entity Relationship Diagram (ERD)

merupakan suatu model data yang dikembangkan berdasarkan objek”. Entity

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id file4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian (sub bagian) atau komponen yang terpadu untuk

22

Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk menjelaskan hubungan antar data

dalam basis data kepada pengguna secara logis. Entity Relationship Diagram

(ERD) didasarkan pada suatu persepsi real world terdiri atas obyek-obyek dasar

tersebut.

Pengguna Entity Relationship Diagram (ERD) relatif mudah dipahami,

bahkan oleh para pengguna yang awam. Bagi perancang atau analis sistem, Entity

Relationship Diagram (ERD) berguna untuk memodelkan sistem yang nantinya,

basis data akan dikembangkan. Model ini juga membantu perancang atau analis

sistem pada saat melakukan analis dan perancangan basis data karena model ini

dapat menunjukkan macam data yanag dibutuhkan dan kerelasian antar data

didalamnya.

2. Komponen Entity Relationship Diagram (ERD)

Komponen Entity Relationship Diagram menurut Sutanta (2011:91) adalah

sebagai berikut :

a. Entitas

Entitas merupakan suatu objek yang dapat dibedakan dari lainnya yang

dapat diwujudkan dalam basis data. Objek dasar dapat berupa orang, benda, atau

hal yang keterangannya perlu disimpan didalam basis data. Untuk menggambarkan

sebuah entitas digunakan aturan sebagai berikut :

1) Entitas dinyatakan dengan simbol persegi panjang.

2) Nama entitas dituliskan didalam simbol persegi panjang.

3) Nama entitas berupa kata benda, tunggal.

4) Nama entitas sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami dan

dapat menyatakan maknanya dengan jelas.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id file4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian (sub bagian) atau komponen yang terpadu untuk

23

b. Atribut

Atribut merupakan keterangan-keterangan yang terkait pada sebuah entitas

yang perlu disimpan dalam basis data. Atribut berfungsi sebagai penjelas pada

sebuah entitas. Untuk menggambarkan atribut digunakan aturan sebagai berikut:

1) Atribut digambarkan dengan simbol ellips.

2) Nama atribut dituliskan didalam simbol ellips.

3) Nama atribut merupakan kata benda, tunggal.

4) Nama atribut sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami dan

dapat menyatakan maknanya dengan jelas.

c. Relasi

Relasi merupakan hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari

himpunan entitas yang berbeda. Aturan penggambaran relasi adalah sebagai

berikut:

a. Relasi dinyatakan dengan simbol belah ketupat.

b. Nama relasi dituliskan didalam simbol belah ketupat

c. Nama relasi berupa kata kerja aktif.

d. Nama relasi sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami dan

dapat menyatakan maknanya dengan jelas

G. Logical Record Structure (LRS)

Menurut Hasugian dan Shidiq (2012:608) memberikan batasan bahwa LRS

adalah “sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-ER akan

mengikuti pola atau aturan permodelan tertentu dalam kaitanya dengan konvensi ke

LRS”. Perubahan yang terjadi yaitu mengikuti aturan-aturan sebagai berikut

:

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id file4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian (sub bagian) atau komponen yang terpadu untuk

24

1. Setiap entitas akan diubah kebentuk kotak.

2. Sebuah atribut relasi disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas jika

hubungan yang terjadi pada diagram-ER 1:M (relasi bersatu dengan

cardinality M) atau tingkat hubungan 1:1 (relasi bersatu dengan cardinality

yang paling membutuhkan referensi).

3. Sebuah relasi dipisah dalam sebuah kotak tersendiri (menjadi entitas baru) jika

tingkat hubunganya M:M (many to many) dan memiliki foreign key sebagai

primary key yang diambil dari kedua entitas yang sebelumnya saling

berhubungan.