BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem...

23
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian tertentu. Sistem memperoleh masukan atau data menghasilkan keluaran atau informasi. Dengan demikian tidak heran kalau sistem itu sendiri banyak dipelajari dan dianalisa. Sistem secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu totalitas himpunan bagian-bagian yang satu sama lain saling berhubungan sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang terpadu untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Yang menekankan pada prosedur sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk meyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan yang menekankan pada elemen sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraktif mencapai suatu tujuan tertentu. 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut (Susanto, 2017) mengemukakan bahwa “Sistem adalah kumpulan/grup dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”. Menurut Hall dalam (Ardana, Cenik, & Lukman, 2016) menjelaskan bahwa “Sistem adalah sekelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berhubungan untuk melayani tujuan umum”.

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian tertentu. Sistem memperoleh

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Konsep dasar sistem mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari

bagian-bagian tertentu. Sistem memperoleh masukan atau data menghasilkan keluaran

atau informasi.

Dengan demikian tidak heran kalau sistem itu sendiri banyak dipelajari dan

dianalisa. Sistem secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu totalitas himpunan

bagian-bagian yang satu sama lain saling berhubungan sedemikian rupa sehingga

menjadi satu kesatuan yang terpadu untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Yang menekankan pada prosedur sistem adalah suatu jaringan kerja dari

prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk

melakukan suatu kegiatan atau untuk meyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan

yang menekankan pada elemen sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang

berinteraktif mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut (Susanto, 2017) mengemukakan bahwa “Sistem adalah

kumpulan/grup dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non

phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis

untuk mencapai satu tujuan tertentu”.

Menurut Hall dalam (Ardana, Cenik, & Lukman, 2016) menjelaskan bahwa

“Sistem adalah sekelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang

berhubungan untuk melayani tujuan umum”.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian tertentu. Sistem memperoleh

7

Sedangkan, menurut (Sujarweni, 2015) menyatakan bahwa “Sistem adalah

kumpulan elemen yang saling berkaitan dan bekerja sama dalam melakukan kegiatan

untuk mencapai suatu tujuan”.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai sistem, maka suatu sistem

merupakan kumpulan dari elemen atau serangkaian komponen yang bekerja sama dan

saling berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama serta untuk melaksanakan kegiatan

tertentu pada perusahaan.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Menurut (Hutahaean, 2017) Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik yaitu

memiliki karakteristik sistem, di antaranya:

1. Komponen (Component)

Suatu sistem terdiri dari sebuah komponen-komponen yang saling berinteraksi,

yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem

terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan

sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu

sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan luar sistem adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi

sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang

bersifat merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan

mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian tertentu. Sistem memperoleh

8

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan

subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya

mengalir dari subsistem ke subsistemnya. Keluaran (output) dari subsistem akan

menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain sebagai penghubung.

5. Masukkan Sistem (Input)

Masukkan sistem adalah suatu energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat

berupa perawatan (maintenace input), dan masukkan sinyal (signal input).

Maintenace input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi.

Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam

program sistem komputer adalah maintenace input sedangkan data adalah sebagai

signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran sistem adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan

panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran

yang dibutuhkan.

7. Pengolah Sistem (Process)

Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi

pengeluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi,

sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

8. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari

sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang

akan dihasilkan sistem.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian tertentu. Sistem memperoleh

9

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Menurut (Hutahaean, 2017) Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa

sudut pandang:

1. Sistem diklasifikasikan sebagai:

a. Sistem abstrak (abstract system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide

yang tidak tampak secara fisik.

b. Sistem fisik (phisical system)

Sistem fisik adalah sistem ada atau tampak secara fisik.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai:

a. Sistem alamiyah (natural system)

Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat

oleh manusia.

b. Sistem buatan manusia (human made system)

Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang

melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).

3. Sistem diklasifikasikan sebagai:

a. Sistem tertentu (deterministicl system)

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah

dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

b. Sistem tak tentu (probalistic system)

Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat

diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian tertentu. Sistem memperoleh

10

4. Sistem diklasifikasikan sebagai:

a. Sistem tertutup (close system)

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan

dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur

lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataan tidak ada

sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.

b. Sistem terbuka (open system)

Sistem terbuka adalah sistem yang terpengaruh dan berhubungan dengan

lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan keluaran dari lingkungan

luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar

maka harus mempunyai pengendalian yang baik.

2.1.4. Pengertian Informasi

Menurut Gordon B.Davis yang dialih Bahasa oleh (Mardi, 2014) menyatakan

bahwa “Informasi adalah data yang telah diolah ke dalam suatu bentuk yang berguna

bagi penerimanya dan nyata atau berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan

sekarang maupun di masa depan”.

Sedangkan, menurut (Krismiaji, 2015) “Informasi adalah data yang telah

diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dan manfaat”.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data

yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat bagi yang

menerimanya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam

proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Informasi yang digunakan di

dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaaan.

Informasi digunakan tidak hanya oleh satu orang pihak di dalam organisasi.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian tertentu. Sistem memperoleh

11

2.1.5. Pengertian Sistem Informasi

Menurut (I. P. A. E. Pratama, 2014) menyatakan bahwa “Sistem Informasi

merupakan gabungan dari empat bagian utama. Keempat bagian utama tersebut

mencakup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), infrastruktur, dan

sumber daya manusia (SDM) yang terlatih”.

Menurut (Hutahaean, 2017) “Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam

suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung

operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan

menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

2.1.6. Pengertian Akuntansi

Menurut American Accounting Association (AAA) dalam (Susanto, 2017)

mendefinisikan bahwa “Akuntansi sebagai sistem informasi yang menghasilkan

informasi atau laporan untuk berbagai kepentingan baik individu atau kelompok

tentang aktivitas/operasi/peristiwa ekonomi atau keuangan suatu organisasi”.

Sedangkan menurut (Sujarweni, 2015) menerangkan bahwa “Akuntansi adalah

proses dari transaksi yang dibuktikan dengan faktur, lalu dari transaksi dibuat jurnal,

buku besar, neraca lajur, kemudian akan menghasilkan informasi dalam bentuk

laporan keuangan yang digunakan pihak-pihak tertentu”.

Pihak-pihak yang menggunakan laporan keuangan diantaranya adalah:

1. Pihak manajemen perusahaan dimana laporan keuangan dapat digunakan untuk

pengambilan keputusan.

2. Pemilik perusahaan, fungsi laporan keuangan digunakan untuk memberi tahu

keadaan perusahaan dari sisi keuangan.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian tertentu. Sistem memperoleh

12

3. Investor dan pemegang saham, disini investor biasanya melihat laporan keuangan

untuk mengambil keputusan penanaman saham.

4. Kreditor atau pemberi utang biasanya melihat kesahatan perusahaan dari laporan

keuangan untuk memutuskan perusahaan layak diberikan kredit atau tidak.

5. Pemerintah, berkepentingan untuk memungut pajak berdasarkan laporan keuangan

yang ada.

6. Karyawan, memerlukan informasi akuntansi untuk mengetahui profitabilitas dan

akuntabilitas perusahaan tempat mereka bekerja.

2.1.7. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Hall dalam (Nuryanti, Y., & Santoso, 2017) menjelaskan bahwa

“Sistem Informasi Akuntansi merupakan sekumpulan subsistem yang memproses

transaksi keuangan dan non-keuangan yang secara langsung mempengaruhi

pemprosesan transaksi keuangan”.

Menurut (Mardi, 2014) mengemukakan bahwa “Sistem Informasi Akuntansi

dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terintegrasi yang menghasilkan laporan

dibentuk data transaksi bisnis yang diolah dan disajikan sehingga menjadi sebuah

laporan keuangan yang memiliki arti bagi pihak yang membutuhkannya”.

Menurut (Mahatmyo, 2014) menyatakan bahwa “Sistem Informasi Akuntansi

merupakan sekolompok struktur dalam sebuah entitas yang mengelola sumber daya

fisik dan sumber daya lain untuk mengubah data ekonomi menjadi informasi

akuntansi, agar dapat memenuhi kebutuhan informasi berbagai pihak”.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian tertentu. Sistem memperoleh

13

2.1.8. Pengertian Penjualan

Menurut (Sujarweni, 2015) mengemukakan bahwa “Penjualan adalah suatu

sistem kegiatan pokok perusahaan untuk memperjualbelikan barang dan jasa yang

perusahaan hasilkan”.

Sedangkan menurut (Mulyadi, 2016) menjelaskan bahwa “Penjualan adalah

kegiatan yang terdiri dari penjualan barang atau jasa baik secara kredit maupun secara

tunai”.

Perusahaan dagang pada umumnya menggunakan sistem penjualan dengan

pembayaran secara tunai. Hal ini untuk tetap menjaga agar perputaran kas berlangsung

seperti yang diharapkan.

2.1.9. Pengertian Sistem Akuntansi Penjualan

Menurut (Sujarweni, 2015) “Sistem akuntansi penjualan adalah kumpulan

kegiatan yang melaksanakan mencatat, menjumlahkan, membuat faktur dan

memberikan informasi penjualan untuk keperluan menejemen dan bagian lain, mulai

dari di terimanya order penjualan sampai mencatat tagihan atau piutang dagang”.

2.1.10. Prosedur Penjualan Tunai

Menurut (Sujarweni, 2015) mengemukakan bahwa “Sistem penjualan tunai di

laksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli untuk melakukan

pembayaran harga terlebih dahulu sebelum barang di serahkan kepada pembeli.

Setelah pembeli melakukan pembayaran, baru barang di serahkan, kemudian transaksi

penjualan di catat”.

Berikut ini adalah penjelasan untuk prosedur yang membentuk sistem dalam

sistem penjualan tunai menurut (Sujarweni, 2015), adalah:

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian tertentu. Sistem memperoleh

14

1. Prosedur order penjualan

Dalam prosedur ini, bagian penjualan menerima order dari pembeli dan membuat

faktur penjualan tunai. Setelah pembeli membayar, bagian gudang mengirimkan

barang kepada pembeli.

2. Prosedur penerimaan kas

Dalam prosedur ini, bagian kasa menerima pembayaran dari pembeli dan

memberikan tanda pembayaran berupa pita registerkas dan cap “Lunas” pada faktur

penjualan tunai, kemudian pembeli mengambil barang.

3. Prosedur pembungkusan dan penyerahan barang

Dalam prosedur ini pengirim hanya menyerahkan barang kepada pembeli.

4. Prosedur pencatatan penjualan tunai

Dalam prosedur ini, bagian akuntansi melakukan pencatatan transaksi penjualan

tunai.

2.2. Peralatan Pendukung

Untuk menggambarkan suatu sistem yang akan digunakan maka diperlukan

peralatan pendukung sistem (Tools System). Peralatan pendukung sistem (Tools

System) merupakan alat yang tepat untuk menggambarkan bentuk logika dari suatu

sistem, dimana lambang-lambang menunjukkan secara tepat arti fisiknya.

2.2.1. Pengertian UML (Unified Modeling Language)

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2016) menyebutkan bahwa “sebuah

standarisasi pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang dibangun dengan

menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek, yaitu Unified Modeling

Language”.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian tertentu. Sistem memperoleh

15

Sedangkan, menurut (Mulyani, 2016) mengatakan bahwa “UML (Unified

Modeling Language) adalah Sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan

bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada

sistem”.

Dari beberapa penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa UML (Unified

Modeling Language) adalah bahasa yang sering digunakan untuk membangun sebuah

sistem perangkat lunak dengan melakukan penganalisaan desain dan spesifikasi dalam

pemrograman berorintasi objek.

2.2.2. Model UML

Untuk memahami UML, maka diperlukannya membentuk sebuah konsep

bahasa pemodelan dan membutuhkan unsur utama yaitu :

1. Things

a. Class, class adalah deskripsi dari sejumlah objek yang memiliki atribut,

operasi, dan hubungan semantik.

b. Interface, antar muka yang mengubungkan operasi class atau antar class.

c. Colaboration, interaksi dan hubungan antara elemen yang satu dengan yang

lainnya.

d. Use case, deskripsi dari urutan tindakan sebuah sistem yang dilakukan aktor,

use case direalisasikan menggunakan collaboration.

2. Relationships

Terdiri dari 4 jenis hubungan di dalam UML:

a. Dependency, hubungan semantik antara dua model elemen yang dapat merubah

elemen lainnya (sebuah objek berubah mengakibatkan perubahan pada objek

yang lain).

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian tertentu. Sistem memperoleh

16

b. Association, hubungan terstruktur pada class yang di gambarkan menggunakan

link, link melakukan hubungan antara objek .

c. Generalization, hubungan generalisasi atau spesialisasi dimana elemen khusus

(anak) dibangun diatas spesifikasi elemen umum (orang tua atau parent). Child

(objek anak) berbagi struktur dan perilaku parent (objek induk).

d. Realization, hubungan semantik antara pengklasifikasi dimana satu classifier

menentukan kontrak yang classifier lain untuk menjamin adanya ikatan

diantaranya. Yakni antara interface dengan class, antara use case dan

colaboration.

2.2.3. Diagram UML

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2016) “Diagram UML terdiri dari 13

macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori”. Pembagaian kategori

diagram UML seperti dibawah ini :

Sumber: Sukamto & Shalahuddin (2016)

Gambar II.1. Diagram UML

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian tertentu. Sistem memperoleh

17

Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut.

1. Structure Diagrams

Kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari

sistem yang dimodelkan, antaranya sebagai berikut :

a. Class Diagram

Diagram kelas menunjukan hubungan satu set kelas, interface, dan kolaborasi.

Diagram kelas juga merupakan dasar untuk beberapa diagram terkait yaitu

component diagram dan deployment diagram.

b. Object Diagram

Hal-hal yang ada pada object diagram terkandung didalam class diagram.

Tujuan dasar dari sebuah object diagram adalah mengikuti sebuah analisa untuk

tambahan detail yang tidak tertutupi pada sebuah class.

c. Component Diagram

Diagram komponen dibuat untuk menunjukkan organisasi dan ketergantungan

diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem.

d. Composite Struktur Diagram

Diagram yang digunakan untuk memodelkan hubungan antara bagian-bagian

dari sebuah kelas. Diagram untuk menunjukan dekomposisi secara hirarki

sebuah class ke sebuah struktur internal.

e. Package Diagram

Mekanisme tujuan umum untuk mengatur model untuk menjadi sebuah hirarki.

Sebuah package bisa menjadi anggota package yang lain. Bila dibuat hirarki,

package yang paling tinggi akan mengandung package-package yang lain.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian tertentu. Sistem memperoleh

18

f. Deployment Diagram

Untuk merepresentasikan hubungan antara hardware yang digunakan dalam

infrastruktur sebuah sistem informasi.

2. Behavior Diagrams

Kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan kelakuan sistem atau

rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem.

a. Use Case Diagram

Sebuah diagram permodelan untuk kelakuan sistem informasi yang akan dibuat.

b. Activity Diagram

Sebuah diagram yang menggambarkan aktivitas dari sebuah sistem dan

penggunaan diagram ini untuk sebuah analisa sistem.

c. State Machine Diagram

Diagram mesin status atau sering disebut juga diagram status digunakan untuk

menggambarkan perubahan status atau transisi status dari sebuah mesin atau

sistem objek.

3. Interaction Diagrams

Kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem dengan

sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem.

a. Sequence Diagram

Sebuah diagram yang menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan

mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima

antar objek.

b. Communication Diagram

Sebuah diagram sejenis yang lebih menekankan pada link data diantara

bermacam-macam partisipasi pada interaksi tersebut.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian tertentu. Sistem memperoleh

19

c. Timing Diagram

Sebuah diagram yang fokus pada penggambaran terkait dengan batasan waktu.

d. Interaction Diagram

Sebuah diagram yang pencangkokan secara bersama antara activity diagram

dengan sequence diagram. Interaction diagram dianggap sebagai activity

diagram dimana semua aktiitas diganti dengan sedikit sequence diagram, atau

bisa diangga sebagai sequence diagram yang dirincikan dengan notasi activity

diagram yang digunakan untuk menunjukan aliran pengawasan.

2.2.4. Metode Pengembangan Sistem

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2016), “Model SDLC air terjun (Waterfall)

sering juga disebut model sekuensi linier (sequential linear) atau alur hidup klasik

(classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat

lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean,

pengujian dan tahap pendukung (support)”.

Sumber: Sukamto & Shalahuddin (2016)

Gambar II.2. Metode SDLC Model Waterfall

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian tertentu. Sistem memperoleh

20

1. Analisis kebutuhan perangkat lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan

kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang

dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu

untuk didokumentasikan.

2. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multilangkah yang fokus pada desain

pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat

lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi

kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain

agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain

perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.

3. Pembuatan kode program

Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini

adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.

4. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan

memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk

meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai

dengan yang diinginkan.

5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika

sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang

muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi

dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian tertentu. Sistem memperoleh

21

proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat

lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.

2.2.5. ERD (Entity Relationship Diagram)

Menurut Brady dan Loonam dalam (Mubarok & Hadianti, 2016) “Entity

Relationship Diagram (ERD) merupakan teknik yang digunakan untuk memodelkan

kebutuhan data dari suatu organisasi, biasanya oleh System Analys dalam tahap analisis

persyaratan proyek pengembangan sistem”.

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2016) “ERD (Entity Relationship

Diagram) adalah dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam dalam bidang

matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional”.

Menurut Kronke dalam (Y. A. Pratama & Junianto, 2015) “Entity-Relationship

Diagram (ERD) adalah adalah suatu pemodelan konseptual yang didesain secara

khusus untuk mengidentifikasikan entitas yang menjelaskan data dan hubungan antar

data, yaitu dengan menuliskan dalam kardinalitas (cardinality)”.

Adapun beberapa istilah penting dalam sistem Entity Relationship Diagram

(ERD), diantaranya:

1. Entitas (Entity)

Suatu entitas yang dapat berupa orang, tempat, obyek, atau kejadian yang dianggap

penting bagi perusahaan, sehingga segala atributnya harus dicatat dan disimpan

dalam basis data.

2. Atribut (Atribute)

Setiap entitas mempunyai karakterisik tertentu yang dinamakan dengan atribut.

3. Relasi (relationship)

Hubungan antara dua atau lebih entitas yang saling berkaitan.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian tertentu. Sistem memperoleh

22

4. Identifier

Merupakan nama atribut yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu entitas, Ada

tiga jenis identifier diantaranya:

a. Primary Key, merupakan suatu kode identifikasi yang bersifat unik yang

ditunjukkan oleh masing-masing record dalam sistem. Tujuan dari Primary key

adalah untuk menunjukkan lokasi tiap catatan di dalam suatu file mengenai

catatan-catatan serupa.

b. Secondary Key, merupakan sebuah atribut atau kombinasi atribut secara paksa

digunakan untuk tujuan pengambilan data.

c. Foreign Key, merupakan suatu atribut yang merupakan Primary key dari relasi

lain yang ditarik/dihubungkan ke suatu relasi.

5. Kardinalitas (Cardinality)

Kardinaliats relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi

dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Ada tiga tipe kardinalitas yang

terjadi yang berelasi, yaitu:

a. One-to-one (1:1). Setiap elemen dari Entitas A berhubungan paling banyak

dengan elemen pada Entitas B. Demikian juga sebaliknya setiap elemen B

berhubungan paling banyak satu elemen pada Entitas A. Dimana maksimum

kardinalitas setiap entitas adalah 1.

b. One-to-many (1:N). Setiap elemen dari Entitas A berhubungan dengan maksimal

banyak elemen pada Entitas B. Dan sebaliknya setiap elemen dari Entitas B

berhubungan dengan paling banyak satu elemen di Entitas A. Dimana

maksimum kardinalitas dari suatu entitas adalah 1 dan maksimum kardinalitas

dari entitas lain adalah N.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian tertentu. Sistem memperoleh

23

c. Many-to-many (M:N). Setiap elemen dari Entitas A berhubungan maksimal

banyak elemen pada Entitas B demikian sebaliknya. Dimana maksimum

kardinalitas kedua entitas yang berhubungan adalah N.

6. Derajat Relationship

Derajat Relationship adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam satu

relationship. Ada tiga derajat relationship yang sering dipakai didalam ERD, yaitu:

a. Unary Relationship, adalah model yang terjadi diantara entitas yang berasal dari

set entitas yang sama. Sering juga disebut sebagai recursive relationship atau

reflective relationship.

b. Binary Relationship, adalah model relationship antara instance-instance dari

suatu tipe entitas (dua entitas yang berasal dari entitas yang sama). Relationship

ini paling umum digunakan dalam pembuatan model data.

c. Tenary Relationship, merupakan relationship antara instance-instance dari tiga

tipe entitas sepihak.

2.2.6. Pengertian LRS (Logical Record Structure)

LRS (Logical record structure) merupakan struktur record pada tabel yang

terbentuk dari hasil antara himpunan entitas. Memiliki aturan pokok yang sangat

dipengaruhi oleh elemen yang menjadi titik perhatian utama.

Menurut Tabrani dalam (Usman & Haryadi, 2017) menerangkan bahwa “LRS

(Logical Record Structure) terdiri dari link-link diantara tipe record, link ini

menunjukkan arah dari satu tipe record lainnya. Banyak link dari LRS yang diberi

tanda field-field yang kelihatan pada kedua link tipe record”.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian tertentu. Sistem memperoleh

24

Menurut Frieyadie dalam (Rahmayu, 2015) mendefinisikan bahwa “LRS

merupakan hasil dari pemodelan Entity Relationship (ER) beserta atributnya sehingga

terlihat hubungan-hubungan antara entitas”.

Menurut (Rahmayu, 2015) dalam pembuatan LRS terdapat 3 hal yang dapat

mempengaruhi yaitu:

1. Jika tingkat hubungan (cardinality) satu pada satu (one-to-one), maka digabungkan

dengan entitas yang lebih kuat (strong entity), atau digabungkan dengan entitas

yang memiliki atribut lebih sedikit.

2. Jika tingkat hubungan (cardinality) satu pada banyak (one-to-many), maka

hubungan relasi atau digabungkan dengan entitas yang tingkat hubungannya lebih

banyak.

3. Jika tingkat hubungan (cardinality) banyak pada banyak (many-to-many), maka

hubungan relasi tidak akan digabungkan dengan entitas manapun, melainkan

menjadi sebuah LRS.

2.2.7. Pengertian Basis Data

Basis data atau lebih dikenal dengan database adalah berfungsi mirip seperti

lemari, menyimpan semua data yang dimasukan oleh pengguna.

Menurut (Priyadi, 2014) “Basis data adalah sekumpulan fakta berupa

representasi tabel yang saling berhubungan dan disimpan dalam media penyimpanan

secara digital”.

Sedangkan, menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2016) mengemukakan bahwa

“Sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah

memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia

saat dibutuhkan”.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian tertentu. Sistem memperoleh

25

2.2.8. Pengertian Java Netbeans

Menurut (Nofriadi, 2015) “Bahasa pemrograman java merupakan salah satu

dari sekian banyak bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai sistem

operasi termasuk telepon genggam”.

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2016) mengemukakan bahwa “Java

merupakan bahasa pemrograman yang paling konsisten dalam mengimplementasikan

paradigma pemrograman berorientasi objek”.

Menurut (Maya, Bowo, Elisabeth, Pipiet, 2015) mengemukakan bahwa

“NetBeans IDE adalah salah satu aplikasi IDE yang digunakan oleh developer

software komputer untuk menulis, mengkompilasi dan untuk menyebarkan program”.

Menurut (Nofriadi, 2015) mendefinisikan bahwa: Netbeans merupakan sebuah aplikasi Integrated Development Environment (IDE) yang menggunakan bahasa pemrogramaan Java dari Sun Microsystems yang berjalan diatas Swing. Swing merupakan teknologi Java untuk pengembangan aplikasi Dekstop yang dapat berjalan di berbagai sistem operasi, seperti: Windows, Linux, Mac OS X dan Solaris.

2.2.9. Aplikasi Pendukung Java Netbeans

1. MySQL

Menurut (Julani, 2018) mendefinisikan bahwa “MySQL adalah sebuah

perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL sebuah implementasi dari sistem

manajemen basis data relasional (RDMS), dan DBMS yang multihread, multi user

yang bersifat gratis dibawah lisensi GNU General Public Licence (GPL)”.

Menurut (Madcoms, 2016) menjelaskan bahwa: MySQL adalah sistem manajemen database SQL yang bersifat Open Source dan paling populer saat ini. Sistem Database MySQL mendukung beberapa fitur seperti multithreaded, multi-user, dan SQL database management system (DBMS). Database ini dibuat untuk keperluan sistem database yang cepat, handal, dan mudah digunakan.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian tertentu. Sistem memperoleh

26

2. PhpMyAdmin

Menurut Nugroho dalam (Julani, 2018)mendefinisikan bahwa “PhpMyAdmin

adalah aplikasi berbasis web yang dibuat dari pemograman PHP dan dengan

menggunakan JavaScript”.

Menurut (Madcoms, 2016) menerangkan bahwa: PhpMyAdmin adalah sebuah aplikasi open source yang berfungsi untuk memudahkan manajemen MySQL. Dengan menggunakan PhpMyAdmin dapat membuat database, membuat table, meng-insert, menghapus dan meng-update data dengan GUI dan terasa lebih mudah, tanpa perlu mengetikkan perintah SQL secara manual.

3. XAMPP

Menurut (Julani, 2018) mengemukakan bahwa “Xampp adalah perangkat lunak

bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan komplikasi dari beberapa

program dan merupakan sebuah aplikasi instan dan lengkap dikarenakan segala yang

anda butuhkan untuk membuat sebuah situs web”.

Menurut (Madcoms, 2016) berpendapat bahwa: Xampp adalah sebuah paket kumpulan software yang terdiri dari Apache, MySQL, phpMyAdmin, PHP, Perl, Filezilla dan lain-lain yang berfungsi untuk memudahkan instalasi lingkungan PHP, dimana biasanya lingkungan pengembangan web memerlukan PHP, Apache, MySQL, dan phpMyAdmin serta software lainnya yang terkait dengan pengembangan web.

2.2.10. Pengujian Black Box Testing

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2016) mengatakan bahwa “Pengujian

Black-Box Testing yaitu menguji perangkat lunak dari spesifikasi fungsional tanpa

menguji desain dan kode program”.

Penguji kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat

mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan

spesifikasi yang dibutuhkan.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian tertentu. Sistem memperoleh

27

DAFTAR PUSTAKA

Ardana, Cenik, I., & Lukman, H. (2016). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Hutahaean, J. (2017). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.

Julani, N. (2018). Aplikasi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada Restoran Remaja Express dan Cafe di Kota Pontianak, (11142308). Jurnal Informatika, 11–17.

Krismiaji. (2015). Sistem Informasi Akuntansi (4th ed.). Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Madcoms. (2016). Pemrograman PHP dan MySQL Untuk Pemula. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Mahatmyo, S. M. A. (2014). Sistem Informasi Akuntansi Suatu Pengantar (1st ed.). Yogyakarta: Deepublish.

Mardi. (2014). Sistem Informasi Akuntansi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Maya, Bowo, Elisabeth, Pipiet, & Y. (2015). PAS: Membangun Sistem Informasi dengan Java Netbeans dan MySQL. Semarang: Wahana Komputer.

Mubarok, A., & Hadianti, S. (2016). Perancangan Program Transaksi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Berbasis Web. Jurnal Informatika, III(1), 8.

Mulyadi. (2016). Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyani, S. (2016). Metode Analisis dan Perancangan Sistem (Cetakan ke-1) (2nd ed.). Bandung: Abdi Sistematika.

Nofriadi. (2015). Java Fundamental Dengan Netbeans 8.0.2 (1st ed.). Yogyakarta: Deepublish.

Nuryanti, Y., & Santoso, S. (2017). Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Studi Kasus Pada Klinik Bersalin Devalisha. Jurnal Penelitian Dan Kajian Ilmiah, 15(3), 72–80.

Pratama, I. P. A. E. (2014). Teori dan Konsep Sistem Informasi. Bandung: Informatika.

Pratama, Y. A., & Junianto, E. (2015). Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ginjal dan Saluran Kemih dengan Metode Breadth First Search. Jurnal Informatika, II(1), 215–216.

Priyadi, Y. (2014). Kolaborasi SQL dan ERD Dalam Implementasi Database. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Rahmayu, M. (2015). Rancang Bangun Sistem Informasi Nilai Ujian Siswa SMP Negeri 3 Bumiayu Berbasis Web. Jurnal Khatulistiwa Informatika, III(2).

Sujarweni, V. W. (2015). Sistem Akuntansi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian tertentu. Sistem memperoleh

28

Sukamto, R. A., & Shalahuddin, M. (2016). Rekayasa Perangkat Lunak dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.

Susanto, A. (2017). Sistem Informasi Akuntansi: Pemahaman Konsep Secara Terpadu. Bandung: Lingga Jaya.

Usman, M. A., & Haryadi, E. (2017). Implementasi Sistem Perencanaan Anggaran Dana Tahunan (E-Budgeting) Berbasis Object Pada CV. Candimas Semesta. Jurnal Informatika, I(1), 1–6.