BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian...
![Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teorieprints.umm.ac.id/37207/3/jiptummpp-gdl-septianand-53129-3-bab2.pdf · Konsep Materi Pembelajaran IPA di SD kelas 2 IPA selalu berhubungan dengan](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052615/607b2ba2f10c9776b461f75c/html5/thumbnails/1.jpg)
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
Pada bab ini akan diuraikan mengenai pembelajaran IPA di SD, media
benda nyata dalam alat gerak hewan, materi alat gerak hewan, penerapan metode
demonstrasi dalam pembelajaran IPA, sintak pembelajaran IPA di SD, kerangka
konseptual dan hipotesis penelitian.
1. Pembelajaran IPA di SD
Mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar bertujuan agar siswa: memahami
konsep-konsep IPA, memiliki keterampilan proses, mempunyai minat
mempelajari alam sekitar, bersikap ilmiah, mampu menerapkan konsep-konsep
IPA untuk menjelaskan gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari, mencintai alam sekitar, serta menyadari kebesaran dan
keagungan Tuhan berdasarkan tujuan di atas, maka pembelajaran pendidikan IPA
di SD menuntut proses belajar mengajar yang tidak terlalu akademis verbalistik.
Selain itu dalam kondisi ketergantungan hidup manusia akan ilmu dan teknologi
yang sangat tinggi, maka pemelajaran IPA di SD harus dijadikan seagai
Menurut Rutherford dan Ahlgren (dalam Riska, 2013: 8) mengemukakan
beberapa alasan mengapa IPA layak dijadikan sebagai mata pelajaran dasar dalam
pendidikan diantaranya ialah kebiasaan berfikir ilmiah dapat membantu seseorang
dalam setiap kegiatan kehidupan sehingga peka terhadap permasalahan yang
seringkali melibatkan sejumlah bukti, alsan logis dan ketidak pastian. Selanjutnya,
9
![Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teorieprints.umm.ac.id/37207/3/jiptummpp-gdl-septianand-53129-3-bab2.pdf · Konsep Materi Pembelajaran IPA di SD kelas 2 IPA selalu berhubungan dengan](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052615/607b2ba2f10c9776b461f75c/html5/thumbnails/2.jpg)
10
Potensi IPA dan teknologi guna meningkatkan kehidupan tidak akan
terealisasikan tanpa didukung oleh pemahaman masyarakat umum terhadap IPA
serta kebiasaan berfikir ilmiah.
Pembelajaran IPA di SD tidak hanya disajikan sebagai sekumpulan
pengetahuan yang hanya dimemori. Akan tetapi, anak aktif bekerja sehingga anak
memperoleh pengalaman nyata, langsung, dan bermakna, serta menumbuhkan
minat untuk mempelajari lingkungan dan berkembangnya keterampilan-
keterampilan proses memperoleh informasi ilmiah (Restuti: 2012).
Pembelajaran IPA dengan memanfaatkan media nyata atau benda
sebenarnya yang diperoleh dari alam yang digunakan supaya kegiatan belajar
berlangsung dalam lingkungan yang sangat mirip dengan kondisi yang
sebenarnya, sehingga proses pembelajarannya dapat lebih efektif. Pendidikan di
SD disesuaikan dengan tingkat perkembangan mental anak, artinya dengan tingkat
kemampuan berfikir anak. Pikiran anak masih terbatas pada obyek di sekitar
lingkungan. Pada tingkat ini anak dapat mengenal bagian-bagian alat gerak hewan
dari struktur, bentuk dan kegunaannya.
Jadi pembelajaran IPA merupakan sarana yang mengajarkan kepada
peserta didik dengan pengetahuan yang tersusun secara sistematis yang berkaitan
dengan gejala-gejala alam atau kejadian yang sebenarnya untuk memecahkan
masalah yang ditemukan dalam kegiatan sehari-hari.
2. Konsep Materi Pembelajaran IPA di SD kelas 2
IPA selalu berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang
![Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teorieprints.umm.ac.id/37207/3/jiptummpp-gdl-septianand-53129-3-bab2.pdf · Konsep Materi Pembelajaran IPA di SD kelas 2 IPA selalu berhubungan dengan](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052615/607b2ba2f10c9776b461f75c/html5/thumbnails/3.jpg)
11
berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan
suatu proses penemuan.
IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan
manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan.
Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk
terhadap lingkungan. Di tingkat sekolah dasar diharapkan ada penekanan
pembelajaran (sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada
pengalaman belajar untuk merancangdan membuat suatu karya melalui penerapan
konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah untuk
menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta
mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu
pembelajaran IPA di SD menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara
langsung melalui penggunaan dan pengembangan ketrampilan proses dan sikap
ilmiah.
Materi yang digunakan dalam konsep kegiatan pembelajaran IPA kelas II
adalah tentang bagian utama tubuh hewan. Materi tersebut dijelaskan sebagai
berikut:
BAGIAN UTAMA TUBUH HEWAN
a. Kepala
b. Badan
c. Anggota Gerak
![Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teorieprints.umm.ac.id/37207/3/jiptummpp-gdl-septianand-53129-3-bab2.pdf · Konsep Materi Pembelajaran IPA di SD kelas 2 IPA selalu berhubungan dengan](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052615/607b2ba2f10c9776b461f75c/html5/thumbnails/4.jpg)
12
Contoh: KUCING
Bagian Utama Tubuh Kucing
No Gambar Bagian Utama
Tubuh Kucing
Nama Bagian Tubuh
Kucing Keterangan
1.
Kepala
Bagian kepala kucing
terdiri dari:
Telinga
Hidung
Mulut
Mata
Kumis
2.
Badan
Bagian badan kucing
terdiri dari:
Leher
Perut
Dada
Rambut
3.
Alat Gerak
Bagian alat gerak kucing
terdiri dari:
Kaki
Ekor
Guna Bagian tubuh kucing:
No Gambar Bagian Tubuh
Kucing
Nama Bagian Tubuh
Kucing Keterangan
1.
Mata Berguna untuk melihat
terutama di malam hari
2.
Telinga Berguna untuk mendengar
3.
Mulut Berguna untuk makan
![Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teorieprints.umm.ac.id/37207/3/jiptummpp-gdl-septianand-53129-3-bab2.pdf · Konsep Materi Pembelajaran IPA di SD kelas 2 IPA selalu berhubungan dengan](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052615/607b2ba2f10c9776b461f75c/html5/thumbnails/5.jpg)
13
4.
Kumis Berguna untuk mendeteksi
mangsa
5.
Ekor Berguna untuk
keseimbangan tubuh
6.
Rambut Berguna untuk menutup
dan menghangatkan tubuh
7.
Kaki Berguna untuk berjalan
8.
Cakar Berguna untuk menerkam
mangsa
Penjelasan:
a. Telinga kucing berbentuk segitiga dan dapat bergerak berguna untuk
mendengar suara pergerakan mangsa di malam hari.
b. Mata kucing sangat tajam sehingga dapat melihat dikegelapan dan
membantu penglihatan kucing untuk berburu di malam hari.
c. Rambut kucing harus selalu kering, agar suhu tubuh kucing selalu stabil
dan terhindar dari penyakit
d. Kaki kucing ada empat dan bergerak dengan cara berjalan merangkak
![Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teorieprints.umm.ac.id/37207/3/jiptummpp-gdl-septianand-53129-3-bab2.pdf · Konsep Materi Pembelajaran IPA di SD kelas 2 IPA selalu berhubungan dengan](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052615/607b2ba2f10c9776b461f75c/html5/thumbnails/6.jpg)
14
3. Penerapan Metode Demonstrasi
Kegiatan belajar mengajar akan lebih bervariatif apabila seorang guru
dapat menggunakan metode dan pendekatan yang menarik. Metode pendekatan
yang digunakan bukan hanya metode inkuiri tapi juga memadukan metode
demonstrasi pada kegiatan proses belajar mengajar. Sehingga pembelajaran
dengan memanfaatkan media gambar dan media nyata berjalan dengan maksimal.
Hubungan metode demonstrasi dengan media benda nyata sangat berkaitan,
karena pengertian dari metode demonstrasi yaitu metode yang memperagakan
atau mempertunjukkan, maka media yang cocok dengan metode ini yaitu dengan
menggunakan media benda nyata, karena media benda nyata lebih mudah
dipahami oleh siswa.
Dalam metode demonstrasi dapat dilihat cara penyajian pelajaran dengan
memeragakan suatu proses kejadian. Metode demonstrasi biasanya diaplikasikan
dengan menggunakan alat-alat bantu pengajaran seperti benda-benda miniatur,
gambar, perangkat alat-alat laboratorium dan lain-lain. (Cecep, 2005). Metode
demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan suatu proses
atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran (Djamarah,
2000).
Dalam penggunaan metode ini guru bisa menjadi demonstrator dan bisa
juga orang lain yang ahli dalam bidang pelajaran itu. Metode ini mengunggah rasa
ingin tahu siswa dan rangsangan visual siswa. Pendapat lain menyatakan bahwa
metode demonstrasi adalah cara mengajar dimana seorang instruktur atau tim guru
menunjukkan, memperlihatkan suatu proses (Roestiyah, 2001: 109). Pelaksanaan
metode demonstrasi harus memperhatikan beberapa hal.
![Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teorieprints.umm.ac.id/37207/3/jiptummpp-gdl-septianand-53129-3-bab2.pdf · Konsep Materi Pembelajaran IPA di SD kelas 2 IPA selalu berhubungan dengan](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052615/607b2ba2f10c9776b461f75c/html5/thumbnails/7.jpg)
15
Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa metode demonstrasi
merupakan teknik mengajar yang memperagakan suatu barang atau alat yang
menggambarkan suatu proses atau kejadian berkenaan dengan materi pelajaran
yang dipelajari.
4. Sintak Pembelajaran IPA di SD
Sintak/Skenario Pembelajaran IPA dengan Metode Demonstrasi
Fase Tindakan Guru
Fase 1
Guru merumuskan
tujuan metode
demonstrasi
Pada fase ini guru mengarahkan siswa agar mampu
memahami Materi Tentang Alat Gerak Hewan dengan
panduan guru dan pedoman yang diberikan guru dalam
proses belajar mengajar melalui metode demonstrasi
Fase 2
Proses belajar mengajar
Proses belajar mengajar hendaknya selalu mengikutkan
siswa secara aktif guna mengembangkan kemampuan-
kemampuan siswa. Guru mendemonstrasikan kepada
peserta didik tentang jenis, bentuk, dan kegunaan alat
gerak hewan tertentu yang sedang dipelajari dalam topic
bahasan dengan memanfaatkan media gambar dan benda
nyata.
Fase 3
Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
tentang hal-hal yang
belum dipahami oleh
siswa.
Siswa bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum
dipahami dalam proses pembelajaran tentang materi
pokok alat gerak hewan.
![Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teorieprints.umm.ac.id/37207/3/jiptummpp-gdl-septianand-53129-3-bab2.pdf · Konsep Materi Pembelajaran IPA di SD kelas 2 IPA selalu berhubungan dengan](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052615/607b2ba2f10c9776b461f75c/html5/thumbnails/8.jpg)
16
Fase 4
Guru melakukan
penilaian untuk
mengetahui hasil
belajar masing-masing
siswa
Penilaian-penilaian tersebut meliputi pemahaman siswa
tentang materi pokok alat gerak hewan dengan memberi
siswa tugas mengerjakan soal.
5. Media Pembelajaran dalam IPA
Kata media berasal dari bahasa latin Medòë dan merupakan bentuk jamak
dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Secara
umum media pembelajaran adalah alat bantu dalam proses belajar mengajar.
Sesuatu apa pun yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perhatian,
perasaan, dan kemampuan atau ketrampilan peserta didik tersebut sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar atau kegiatan pembelajaran.
Proses pembelajaran adalah proses komunikasi yang berlangsung dalam
suatu sistem, maka dari itu media pembelajaran tersebut menempati posisi yang
cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa adanya
media pembelajaran tersebut, komunikasi tidak akan terjadi dan proses belajar
mengajar sebagai proses komunikasi juga tidak bisa berlangsung secara efektif
dan optimal. Jadi, media pembelajaran tersebut bisa dikatakan sebagai komponen
integral dari sistem pembelajaran.
Banyak batasan yang diberikan oleh para pakar tentang pengertian media
pembelajaran. Menurut Hamalik (1980) media pendidikan adalah alat, metode,
dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan
![Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teorieprints.umm.ac.id/37207/3/jiptummpp-gdl-septianand-53129-3-bab2.pdf · Konsep Materi Pembelajaran IPA di SD kelas 2 IPA selalu berhubungan dengan](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052615/607b2ba2f10c9776b461f75c/html5/thumbnails/9.jpg)
17
interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pembelajaran di
sekolah.
Menurut Gearlach&Ely (dalam Fathurrohman, 2010: 65) mengatakan
bahwa media secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang
membangun suatu kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan atau sikap. Media pengajaran dapat mempertinggi
proses belajarbelajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan
dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapai. Sedangkan menurut Sadiman
(2008: 7) menjelaskan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan. Dalam hal
ini adalah proses merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta
perhatian siswa sehingga proses belajar dapat terjalin.
Dari beberapa pendapat yang saya peroleh dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan
dibaca. Apapun batasan yang diberikan, ada persamaan diantara batasan tersebut
yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian peserta didik pada proses
belajar terjadi.
6. Fungsi Media
Menurut Sudjana (dalam Fathurrohman, 2010: 66) dalam proses belajar
mengajar fungsi media yakni:
![Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teorieprints.umm.ac.id/37207/3/jiptummpp-gdl-septianand-53129-3-bab2.pdf · Konsep Materi Pembelajaran IPA di SD kelas 2 IPA selalu berhubungan dengan](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052615/607b2ba2f10c9776b461f75c/html5/thumbnails/10.jpg)
18
1. Penggunaan media dalam prose belajar mengajar bukan merupakan fungsi
tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk
mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif;
2. Penggunaan media pembelajaran merupakan bagian yang integral dari
keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa media pengajaran merupakan
salah satu unsur yang harus dikembangkan guru;
3. Media dalam pengajaran, penggunaanya bersifat integral dengan tujuan dan isi
pelajaran.
4. Penggunaan media dalam pengajaran bukan semata-mata sebagai alat hiburan
yang digunakan hanya sekedar proses belajar supaya lebih menarik perhatian
siswa;
5. Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempercepat proses
belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang
diberikan guru;
6. Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu
belajar mengajar;
Dengan demikian dapat disimpulkan media nyata yang digunakan oleh
guru sesungguhnya merupakan media sumber belajar kongkrit sebagai penunjang
proses belajar di kelas sebagai pengganti buku materi yang disediakan oleh
sekolah. Sehingga, keberadaan media nyata turut serta dalam menyukseskan
pencapaian pemahaman siswa memahami materi yang diberikan guru.
![Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teorieprints.umm.ac.id/37207/3/jiptummpp-gdl-septianand-53129-3-bab2.pdf · Konsep Materi Pembelajaran IPA di SD kelas 2 IPA selalu berhubungan dengan](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052615/607b2ba2f10c9776b461f75c/html5/thumbnails/11.jpg)
19
7. Benda nyata
Benda nyata merupakan media yang bersikap lansung dalam bentuk objek
nyata atau realita.obyek yang sesungguhnya, akan memberikan rangsangan yang
amat penting bagi siswa dalam mempelajari berbagai hal, terutama yang
menyangkut perkembangan keterampilan tertentu, misalnya melakukan gaya
dorong melalui penggunaan obyek nyata ini, kegiatan pembelajaran dapat
melibatkan semua indra siswa, terutama indra peraba (Ibrahim, 2003: 118).
Media nyata yang digunakan pada pembelajaran di kelas sepenuhnya dapat
diberikan oleh guru maupun siswa itu sendiri, dan tujuan utama madia nyata itu
sendiri ialah membantu mencapai tujuan khusus dan tujuan umum proses belajar
mengajar pada umumnya. Sementara itu, tujuan khususnya adalah membantu
siswa dalam memahami materi yang diberikan oleh guru sebagai contoh konkrit
sesuai dengan apa yang direncanakan oleh guru.
8. Macam Media Nyata
Berbagai macam media nyata, diantaranya pendapat Degeng (dalam
Sungkono, 2014: 2) media nyata memiliki macam sangat bervariasi namun dapat
diklasifikasikan dalam dua istilah yaitu objek dan benda/barang contoh
(specimen). Objek yakni semua benda yang masih dalam keadaan asli, alami
seperti ia hidup dan berada di lungkungan aslinya. Sedangkan benda/barang
contoh (specimen) yaitu benda-media nyata atau sebagian media nyata yang
dipergunakan sebagai sample. Jadi specimen merupakan sebagian kecil media
nyata yang mewakili media nyata yang berada di tempat aslinya yang berjumlah
![Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teorieprints.umm.ac.id/37207/3/jiptummpp-gdl-septianand-53129-3-bab2.pdf · Konsep Materi Pembelajaran IPA di SD kelas 2 IPA selalu berhubungan dengan](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052615/607b2ba2f10c9776b461f75c/html5/thumbnails/12.jpg)
20
sangat banyak, berujud sangat besar/luas dan amat utuh. Specimen secara umum
dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
a. Specimen benda hidup, seperti: akuarium, yaitu tempat yang digunakan untuk
memelihara binatang air baik ikan maupun sejenisnya; terrarium, yaitu kotak
tempat untuk memelihara hewan melata dan tumbuhan darat yang berukuran
kecil; kebun binatang, tempat untuk memelihara berbagai jenis binatang baik
binatang darat, air, udara yang dimaksudkan untuk contoh; insektarium, yakni
tempat/kotak untuk memelihara berbagai jenis serangga, namun pada
umumnya masyarakat mengkoleksinya serangga yang sudah mati; dan kebun
percobaan/percontohan, yaitu kebun yang ditanami tumbuhan atau berbagai
tumbuhan untuk percobaan/percontohan.
b. Specimen benda mati, seperti herbarium, yaitu bagian dari tumbuhan (daun)
yang sudah dikeringkan; teksidermi, yaitu kulit hewan yang dibentuk kembali
setelah kulit tersebut dikeringkan dan isi tubuhnya kadang diisi dengan benda
lain seperti kapas/kain; batuan, mineral, dan awetan dalam botol yaitu
makhluk yang sudah mati diawetkan dalam botol yang berisi larutan kimia.
Pengklasifikasian media nyata seperti di atas dapat juga dilakukan dengan
cara mengklasifikasikannya menjadi media nyata alami dan media nyata buatan
manusia. Media nyata alami yaitu benda yang benar-benar asli tanpa ada
perubahan bentuk dan sifat aslinya, oleh manusia sedangkan media nyata buatan
yaitu media nyata yang sudah diubah baik bentuk maupun sifatnya oleh manusia
yang mungkin dibuat perhiasan, alat, perlengkapan, makanan dan minuman.
![Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teorieprints.umm.ac.id/37207/3/jiptummpp-gdl-septianand-53129-3-bab2.pdf · Konsep Materi Pembelajaran IPA di SD kelas 2 IPA selalu berhubungan dengan](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052615/607b2ba2f10c9776b461f75c/html5/thumbnails/13.jpg)
21
9. Manfaat Media Nyata
Pembelajaran di sekolah dasar akan efektif apabila pembahasan materi
pelajarannya berlangsung secara konkrit, mengingat perkembangan kognitif siswa
sekolah dasar berada pada taraf konkrit. Penyajian materi pelajaran akan bersifat
konkrit manakala pembelajarannya menggunakan atau memanfaatkan media
nyata. Media nyata dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu objek dan spesimen.
Benda nyata memiliki peran sangat penting dalam kegiatan pembelajaran
di sekolah dasar. Peran tersebut tampak mulai dari kegiatan pra pembelajaran
yaitu merangsang dan memotivasi siswa dalam mengikuti pelajaran; pada
kegiatan inti pembelajaran media nyata memiliki peran yaitu membantu menjaga
perhatian dan menumbuhkan kegiatan yang aktif; dan peran pemanfaatan media
nyata pada kegiatan tindak lanjut pembelajaran, siswa akan lebih leluasa untuk
melakukan pengayaan terhadap materi yang telah dipelajarinya.
Arsyad (2002: 26) mengemukakan manfaat media media pengajaran
dalam proses belajar mengajar sebagai berikut.
a. Media pengajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga
dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
b. Media pengajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung
antara siswa dengan lingkungannya, dan memungkinkan siswa untuk belajar
sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
c. Media pengajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
![Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teorieprints.umm.ac.id/37207/3/jiptummpp-gdl-septianand-53129-3-bab2.pdf · Konsep Materi Pembelajaran IPA di SD kelas 2 IPA selalu berhubungan dengan](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052615/607b2ba2f10c9776b461f75c/html5/thumbnails/14.jpg)
22
d. Media pengajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa
tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan
terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungan.
Manfaat media pembelajaran di atas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran dapat membantu proses belajar mengajar dan penyampaian pesan
dan isi pelajaran dapat diterima baik oleh siswa.
10. Tahap – tahap Pemanfaatan Media Nyata
Pemanfaatan media nyata dalam proses pembelajaran perlu menempuh
beberapa tahap, seperti yang diungkapkan Steven Soulier yang dikutip Sungkono
dalam sebuah jurnal (2013: 3) menyarankan enam tahap yang perlu ditempuhnya,
yaitu: a) prepare yourself, b) prepare environment and equipment, c) prepare
student, d) prepare media, e) prepare follow up activities, f) prepare evaluation
(student and teacher). Agar diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang tahap-
tahap pemanfaatan media nyata dalam kegiatan pembelajaran, maka akan
dijelaskan pada bagian berikut.
a) Menyiapkan Diri Sendiri (Prepare Yourself)
Betapapun tingginya nilai kegunaan media nyata, tidak akan memberi
manfaat yang banyak bagi orang yang tidak mampu menggunakannya. Oleh
karena itu guru perlu mempersiapkan diri khususnya tentang kemampuan dirinya
untuk mengenali berbagai hal tentang media nyata yang akan digunakan, dan
kemampuan menggunakannya sebelum melakukan kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan media nyata.
![Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teorieprints.umm.ac.id/37207/3/jiptummpp-gdl-septianand-53129-3-bab2.pdf · Konsep Materi Pembelajaran IPA di SD kelas 2 IPA selalu berhubungan dengan](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052615/607b2ba2f10c9776b461f75c/html5/thumbnails/15.jpg)
23
b) Menyiapkan Lingkungan dan Perlengkapan (Prepare Environment and
Equipment)
Kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan media nyata tentunya
memerlukan tempat/lingkungan, dan peralatan untuk mendukungnya. Misalnya
jika kegiatan pembelajaran dilakukan di dalam kelas, maka perlu dipersiapkan alat
dan tempat/lingkungan untuk menaruh atau meletakkan benda-benda tersebut,
sehingga akan terlihat dengan jelas seluruh siswa dan juga mudah dalam
memanfaatkannya. Namun jika pembelajaran dilakukan di lingkungan sekitar
maka sebelumnya guru perlu mengecek kondisinya, luas sempitnya lingkungan
yang akan dikunjungi, dan juga perizinan yang perlu dilakukan.
c) Menyiapkan Siswa (Prepare Student)
Apakah media nyata yang dipilih dan akan dimanfaatkan sudah sesuai
dengan karakteristik peserta didik baik itu taraf berpikirnya, pengalaman?
Apakah akan digunakan untuk kegiatan individual, kelompok kecil atau kelas?
Berapa jumlah peserta didiknya? Di mana lokasinya? Bagaimana gaya belajarnya?
Hal-hal yang berkaitan dengan pertanyaan tersebut tentunya perlu dipersiapkan
sebelum melakukan kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan media nyata
sehingga kegiatan tersebut dapat berlangsung dengan efektif.
d) Menyiapkan Media (Prepare Media)
Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan media
nyata, guru perlu menyiapkan benda-media nyata/media yang akan digunakan
tersebut, baik yang berkait dengan jenis, jumlah, sifat, dan kondisi media nyata
tersebut.
![Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teorieprints.umm.ac.id/37207/3/jiptummpp-gdl-septianand-53129-3-bab2.pdf · Konsep Materi Pembelajaran IPA di SD kelas 2 IPA selalu berhubungan dengan](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052615/607b2ba2f10c9776b461f75c/html5/thumbnails/16.jpg)
24
e) Menyiapkan kegiatan tindak lanjut (Prepare Follow Up Activities)
Agar diperoleh hasil yang maksimal dari kegiatan pembelajaran dengan
memanfaatkan media nyata maka perlu direncanakan/dipersiapkan kegiatan-
kegiatan tindak lanjut dari pembelajaran tersebut. Kegiatan tindak lanjut dapat
berupa latihan, tugas, eksperimen maupun lainnya. Misalnya setelah siswa belajar
dengan memanfaatkan benda-media nyata yang berada di sekitar/di luar kelas,
kemudian diberi tugas untuk menyusun dan mempresentasikan hasil
pengamatannya di hadapan teman-temannya.
f) Menyiapkan Evaluasi (Prepare Evaluation)
Kegiatan yang tak kalah pentingnya untuk dipersiapkan sebelum
melakukan kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan media nyata yaitu
menyiapkan evaluasi khususnya untuk guru dan siswa. Evaluasi dimaksudkan
untuk mengetahui tingkat ketercapaian kompetensi yang telah ditetapkan
sebelumnya. Hasil evaluasi yang dicapainya juga dapat dijadikan sebagai
feedback kegiatan yang telah dilakukan dan sekaligus untuk perbaikan kegiatan
mendatang.
Tahap-tahap di atas merupakan tahap yang penting dan perlu dilakukan
seorang guru dalam memanfaatkan media nyata agar proses pembelajarannya
dapat berhasil dengan efektif dan efisien.
11. Langkah Pemanfaatan Media Nyata
Proses pembelajaran dengan memanfaatkan media nyata tersebut dapat
berlangsung dan berhasil dengan baik, maka perlu menempuh beberapa langkah.
Langkah-langkah tersebut menurut Soulier (dalam Sungkono, 2013: 5) meliputi:
![Page 17: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teorieprints.umm.ac.id/37207/3/jiptummpp-gdl-septianand-53129-3-bab2.pdf · Konsep Materi Pembelajaran IPA di SD kelas 2 IPA selalu berhubungan dengan](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052615/607b2ba2f10c9776b461f75c/html5/thumbnails/17.jpg)
25
a) Menetapkan tujuan secara jelas, b) Merumuskan tujuan perilaku khusus secara
tepat, c) Memilih alat pembelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan
sebelumnya, dan mengetahui karakteristik siswa secara tepat, d) Menyusun
perencanaan pelajaran, e) Melaksanakan penyajian pembelajaran yang berpusat
pada keterlibatan siswa dan dikombinasikan dengan media, f) Melakukan kegiatan
tindak lanjut, g) Melaksanakan Evaluasi. Dari tujuh langkah tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a) Menetapkan tujuan secara jelas.
Langkah awal yang perlu dilakukan dalam pemanfaatan media nyata yakni
penetapan tujuan secara jelas. Tujuan pembelajaran ini sifatnya masih umum,
namun dapat menggambarkan bentuk kemampuan yang diharapkan dimiliki siswa
setelah proses pembelajaran.
b) Merumuskan tujuan perilaku khusus secara tepat
Setelah menetapkan tujuan umum kemudian guru merumuskan tujuan
yang sifatnya lebih khusus. Tujuan khusus ini rumusannya jelas menggambarkan
tentang kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki siswa setelah proses
pembelajaran. Bentuk perilaku sebagai tujuan, dapat diklasiofikasi ke dalam tiga
domain yaitu domain kognitif, afektif, dan psikomotor.
c) Memilih alat pembelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan
sebelumnya, dan mengetahui karakteristik siswa secara tepat.
Media nyata yang akan dimanfaatkan terlebih dahulu harus dipilih secara
cermat sehingga dapat menunjang pencapaian tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan sebelumnya, mungkin ada sejumlah alternatif yang dianggap cocok
untuk tujuan-tujuan itu. Sedapat mungkin pilihlah yang paling cocok. Kecocokan
![Page 18: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teorieprints.umm.ac.id/37207/3/jiptummpp-gdl-septianand-53129-3-bab2.pdf · Konsep Materi Pembelajaran IPA di SD kelas 2 IPA selalu berhubungan dengan](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052615/607b2ba2f10c9776b461f75c/html5/thumbnails/18.jpg)
26
banyak ditentukan oleh kesesuaian karakteristik tujuan yang akan dicapai dengan
karakteristik media nyata yang akan digunakan. Disamping itu perlu disesuaikan
juga dengan karakteristik peserta didik, seperti dalam hal kemampuan/taraf
berpikir, pengalaman, jumlah peserta didiknya dan gaya belajarnya.
d) Menyusun perencanaan pelajaran
Langkah keempat dari pemanfaatan media nyata dalam kegiatan
pembelajaran yaitu menyususn perencanaan pelajaran. Dengan disusunnya
perencanaan pembelajaran, maka diharapkan pembelajarannya dapat berlangsung
secara lancer.
e) Melaksanakan penyajian pembelajaran yang berpusat pada keterlibatan siswa
dan dikombinasikan dengan media.
Setelah rencana pelajaran disusun dengan baik, maka langkah berikutnya
yaitu melaksanakan penyajian materi pelajaran. Dalam penyajian/pembahasan
materi dengan memanfaatkan media nyata, siswa perlu dilibatkan secara aktif.
f) Melakukan kegiatan tindak lanjut
Setelah penyajian materi dengan memanfaatkan media nyata selesai,
kemudian perlu dilakukan kegiatan tindak lanjut. Kegiatan ini dapat berupa
diskusi, penyusunan laporan, pemberian latihan, dan eksperimen.
g) Melaksanakan Evaluasi
Untuk mengukur keberhasilan pencapaian terhadap tujuan yang telah
dirumuskan pada awal kegiatan pembelajaran perlu dilakukan evaluasi. Evaluasi
dimaksudkan bukan hanya untuk menentukan angka keberhasilan, namun sebagai
feedback bagi guru dan siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran dengan
memanfaatkan media nyata.
![Page 19: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teorieprints.umm.ac.id/37207/3/jiptummpp-gdl-septianand-53129-3-bab2.pdf · Konsep Materi Pembelajaran IPA di SD kelas 2 IPA selalu berhubungan dengan](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052615/607b2ba2f10c9776b461f75c/html5/thumbnails/19.jpg)
27
Ketujuh langkah tersebut di atas sangat perlu untuk diperhatikan guru
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan media nyata,
sehingga pembelajaran yang dilakukannya dapat berlangsung secara efektif.
12. Kelebihan dan Kekurangan Media Nyata
Menurut Ibrahim, 2003: 119 media benda nyata memiliki kelebihan dan
kekurangan. Kelebihan tersebut antara lain:
a. Dapat memberikan kesempatan semaksimal mungkin pada siswa untuk
mempelajari sesuatu ataupun melaksanakan tugas-tugas dalam situsi nyata
b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengalami sendiri situasi yang
sesungguhnya.
c. Melatih keterampilan mereka dengan menggunakan sebanyak mungkin alat
indra
Media benda nyata selain memiliki kelebihan, juga memiliki kelemahan-
kelemahan. Menurut Ibrahim, 2003: 119 kelemahan-kelemahan media benda
nyata diantaranya, yaitu:
a. Membawa siswa keberbagai tempat di luar sekolah yang terkadang memiliki
resiko dalam bentuk kecelakaan dan sejenisnya.
b. Biaya yang diperlukan untuk mengadakan berbagai obyek nyata tidak sedikit
dan memiliki kemungkinan kerusakan dalam menggunakannya.
c. Tidak selalu meberikan gambaran obyek yang seharusnya.
13. Peran Media Nyata pada proses Pembelajaran
Peran media nyata dalam proses pembelajaran di sekolah dasar sangatlah
penting, baik itu pada kegiatan pra pembelajaran, kegiatan inti/penyajian
![Page 20: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teorieprints.umm.ac.id/37207/3/jiptummpp-gdl-septianand-53129-3-bab2.pdf · Konsep Materi Pembelajaran IPA di SD kelas 2 IPA selalu berhubungan dengan](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052615/607b2ba2f10c9776b461f75c/html5/thumbnails/20.jpg)
28
pembelajaran, maupun pada kegiatan tindak lanjut. Pada kegiatan pra
pembelajaran kadang guru kesulitan untuk memusatkan dan mengarahkan
perhatian, motivasi atau minat siswa terhadap topik/pokok bahasan yang akan
dipelajari. Keadaan tersebut terasa semakin sulit apabila guru tersebut
menginginkan kegiatan pembelajarannya menuntut partisipasi siswa aktif atau
yang mendorong terjadinya interaksi pembelajaran, yaitu interaksi yang terjadi
antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa, dan interaksi siswa dengan sumber
belajar lainnya, sehingga menghasilkan perubahan pada aspek-aspek tertentu pada
diri siswa baik aspek intelektual, kognitif, afektif, maupun psikomotoriknya.
Pemanfaatan media nyata seperti mata uang, biji-bijian, benda-benda pos
dan tumbuhan sebagaimana telah diungkapkan terdahulu akan mampu
merangsang dan memotivasi siswa dalam mengikuti pelajaran dan merangsang
tumbuhnya diskusi dalam pembelajaran yang dilakukan. Tahap kegiatan inti atau
penyajian pelajaran, pada tahap ini masalah yang sering dihadapi guru lebih
banyak berkaitan dengan cara bagaimana mengikat perhatian siswa selama
pelajaran berlangsung, dan bagaimana cara membantu siswa memahami materi
dengan cepat dan tepat.
Mengoptimalkan aktivitas siswa/peran serta siswa selama kegiatan
pembelajaran. Kehadiran media nyata dipandang akan mampu membantu menjaga
perhatian dan menumbuhkan kegiatan yang aktif, karena siswa tentunya dapat
melakukan aktivitas seperti mengamati, meraba, mendiskusikan, dan menganalisis
serta mengklasifikasi. Media media nyata juga dapat dimanfaatkan untuk
membantu menemukan gagasan untuk kegiatan seperti mengarang, bercerita dan
menggambar. Tahap Tindak Lanjut, pada tahap ini digunakan untuk memberi
![Page 21: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teorieprints.umm.ac.id/37207/3/jiptummpp-gdl-septianand-53129-3-bab2.pdf · Konsep Materi Pembelajaran IPA di SD kelas 2 IPA selalu berhubungan dengan](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052615/607b2ba2f10c9776b461f75c/html5/thumbnails/21.jpg)
29
kesempatan kepada siswa untuk mencoba menerapkan berbagai pengetahuan atau
prosedur yang telah dipelajari. Kesempatan tersebut dapat diberikan dalam bentuk
latihan/tugas baik itu bersifat individu maupun kelompok. Jadi dengan belajar
melalui media nyata siswa akan lebih leluasa melakukan kegiatan seperti
mengamati proses pertumbuhan dari suatu tanaman.
Pemanfaatan media nyata dalam kegiatan pembelajaran di sekolah dasar
sebagaimana diungkapkan di atas sebenarnya memiliki peran yang sangat penting,
namun dalam pelaksanaannya masih jarang dijumpai dengan berbagai alasan.
Alasan yang membuat guru/orang tidak memanfaatkan media nyata diantaranya:
1) benda tersebut terlalu jauh dan tidak terjangkau, 2) benda itu berbahaya untuk
dipelajari secara langsung, 3) benda itu tidak boleh dilihatnya, dan 4) benda itu
sulit ditemukan/sudah tidak ada lagi.
B. Kerangka Pikir
Gambar 2.1: Kerangka Pikir
Pendemonstrasi di
kelas
Hasil Akhir Penggunaan
Media Nyata
Tindakan
Kondisi Awal Penggunaan
Media Nyata
Guru Media Nyata
![Page 22: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teorieprints.umm.ac.id/37207/3/jiptummpp-gdl-septianand-53129-3-bab2.pdf · Konsep Materi Pembelajaran IPA di SD kelas 2 IPA selalu berhubungan dengan](https://reader034.fdokumen.com/reader034/viewer/2022052615/607b2ba2f10c9776b461f75c/html5/thumbnails/22.jpg)
30
C. Hipotesis Penelitian
Pembelajaran dengan menggunakan media nyata di kelas dapat menarik
antusias belajar peserta didik tentang alat gerak hewan dan memberikan
pengalaman belajar yang baru pada siswa serta dapat meningkatkan hasil belajar
siswa tentang pembelajaran alat gerak hewan.