BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Menurut Kadir (2014:61)...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Menurut Kadir (2014:61)...
-
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Menurut Kadir (2014:61) pada dasarnya “Sistem adalah sekumpulan elemen
yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”.
Menurut Romney dan Steinbart dalam Fauzi (2017:2) “Sistem adalah
rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan,
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan".
Menurut Fitsgerald dan Stalling Jr dalam Fauzi (2017:2) bahwa “Suatu sistem
adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran tertentu”.
Menurut Sujarweni (2015:1) dilihat dari elemen-elemennya “Sistem adalah
kumpulan elemen yang saling berkaitan dan bekerja sama dalam melakukan
kegiatan untuk mencapai suatu tujuan”.
Menurut Pratama (2014:7) “Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan
prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung unruk melakukan suatu tugas
bersama-sama”.
Menurut Kadir (2014:62) “Elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem
yaitu:
-
7
1. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (goal), entah hanya satu atau mungkin banyak.
Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahan sistem. Tanpa tujuan,
sistem menjadi tidak terarah dan tidak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu
sistem dengan sistem lain berbeda-beda.
2. Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan
selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal
berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan
yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud
adalah informasi (misalnya permintaan jasa dari pelanggan)
3. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari
masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya berupa informasi dan
produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja
pembuangan atau limbah.
4. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi,
keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
5. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan
menggunakan umpan balik (feed-back) yang mencuplik keluaran. Umpan balik
ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya
untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan”.
-
8
Menurut Kadir (2014:62) selain itu, “Sistem juga berinteraksi dengan
lingkungn dan memiliki batas”.
1. Batas
Batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar
sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau
kemampuan sistem.
2. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan
dapat berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti dapat merugikan atau
menguntungkan sistem itu sendiri.
Menurut Ardana dan Lukman (2016:5) “Sistem dapat diklasifikasikan
berdasarkan beberapa aspek, antara lain:
1. Ditinjau dari sudut penciptanya:
a. Sistem alamiah (sistem ciptaan Tuhan), contohnya: sistem tata surya, sistem
alam jagad raya, sistem tubuh manusia.
b. Sistem buatan manusia, contohnya: sistem pendngin udara (ac), sistem
transportasi umum, sistem pendidikan nasional.
2. Ditinjau dari sudut keberadaannya
a. Sistem fisik, yaitu suatu sistem yang keberadaannya dapat dilihat secara
fisik, misalnya: sistem fondasi cakar ayam, sistem komputer, sistem
kemanan, sistem produksi.
b. Sistem abstrak, suatu sistem yang tidak berwujud fisik, misalnya sistem
filsafat Pancasila, sistem demokrasi, sistem komunis.
-
9
3. Ditinjau dari derajat interaksi dengan lingkungan luar
a. Sistem terbuka, suatu sistem yang keberadaannya banyak dipengaruhi oleh
lingkungan luar sistem tersebut, misalnya: sistem perdagangan bebas, sistem
perekonomian, sistem pendidikan.
b. Sistem tertutup, suatu sistem yang keberadaannya tidak dipengaruhi oleh
lingkungan luar. Dalam kehidupan sehari-hari hampir tidak ada sistem yang
bersifat tertutup sepenuhnya. Sistem yang relatif agak tertutup, misalnya:
sistem arloji otomatis, sistem peradaban suku Badui Dalam.
4. Ditinjau dari derajat kapasitasnya
a. Sistem tertentu (deterministic system), yaitu suatu sistem dimana perilaku,
aktivitas atau hasil dari sistem tersebut dapat diprediksi secara pasti. Contoh
arloji otomatis, sistem pendingin udara.
b. Sistem probabilistik (probabilistic system), yaitu suatu sistem di mana
perilaku, aktivitas, dan hasil dari suatu sistem sulit diprediksi secara pasti.
Contohnya: sistem ltihan sepak bola, sistem pembangunan, sistem
pendidikan budi pekerti”.
Menurut Ardana dan Lukman (2016:8) “Setiap sistem mempunyai
karakteristik, atau ciri-ciri pokok sebagai berikut:
1. Dalam satuan unit/entitas (a unit, an entity)
Satuan entitas, satuan organisasi, satuan unit kerja merupakan satu-kesatuan
wadah, wujud, bentuk atau tempat dimana berbagai elemen berkumpul dan
saling berinteraksi.
-
10
2. Ada komponen-komponen (components, elements, parts)
Komponen-komponen (bagian-bagian, elemen-elemen, unsur-unsur)
merupakan kumpulan dari berbagai orang, benda, atau ide.
3. Setiap komponen saling berinteraksi (interface, interaction)
Suatu sistem bukan hanya sekadar kumpulan, atau gabungan komponen-
komponen. Kalau hanya digabung begitu saja, maka setiap komponen tidak
mempunyai arti apa-apa. Dalam setiap sistem, yang penting adalah bahwa
setiap komponen mempunyai peran dan memberikan kontribusi bagi
keberadaan sistem sebagai satu-kesatuan utuh.
4. Ada batasan sistem (system boundary) dan Ada lingkungan luar sistem
(environment)
Setiap sistem mempunyai batasan dengan ligkungan luar, atau sistem-supra.
Batasan sistem adalah suatu garis, atau lingkaran dapat berwujud fisik, atau
imajiner, yang menandai atau yang menjadi pembeda antara sistem tersebut
dengan sistem-supranya.
5. Model aktivitas sistem: masukan (input), proses (process), keluaran (output)
Model umum aktivitas suatu sistem, yaitu: masukan (input) – proses (process)
– keluran (output). Masukan adalah suatu enerji (sumber daya) yang diperlukan
oleh suatu sistem yang sumbernya berasal dari lingkungan (luar) sistem. Ada
dua jenis masukan, yaitu: masukan perawatan (maintenance input) dan
masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah enerji, sumber daya
pendukung, yang diperlukan agar suatu sistem terus dapat beroperasi. Masukan
sinyal adalah enerji (bahan baku, raw materials) yang diolah, dikonversi,
diproses, atau diubah oleh suatu sistem menjadi keluaran (output).
-
11
6. Ada tujuan sistem (goal, objective)
Setiap sistem pasti mempunyai sasaran atau tujuan. Sasaran atau tujuan ini
diwujudkan dalam bentuk keluaran (output) yang diperlukan oleh sistem lain
atau sistem supra. Dalam sistem terbuka, setiap keluaran dari suatu sistem
merupakan masukan bagi sistem lain, atau sistem supra.
7. Suatu kegiatan yang berulang secara natural (natural repeating)
Setiap sistem dibuat karena adanya aktivitas yang rutin dan berulang. Oleh
karena kegiatan itu berulang, maka perlu suatu standarisasi dan menjadi suatu
sistem.
2.1.1. Konsep Dasar Informasi
Menurut Indrajani (2014:2) “Ada beberapa definisi tentang data, antara lain:
1. Data adalah fakta atau observasi mentah yang biasanya mengenai fenomena
fisik atau transaksi bisnis.
2. Lebih khusus lagi, data adalah ukuran objektif dari atribut (karakteristik) dari
entitas, seperti orang-orang, tempat, benda, atau kejadian.
3. Representasi fakta yang mewakili suatu objek, seperti pelanggan, karyawan,
mahasiswa, dan lain-lain, yang disimpan dalam bentuk angka, huruf, simbol,
teks, gambar, bunyi, dan kombinasinya”.
Menurut Romney dan Steinbart dalam Fauzi (2017:10) “Informasi adalah
data yang telah diatur dan diproses untuk memberikan arti”.
Menurut Pratama (2014:9) “Informasi merupakan hasil pengolahan data dari
satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai,
arti, dan manfaat”.
-
12
Menurut Davis dalam Kadir (2014:45) “Informasi adalah data yang telah
diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat
dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang”.
Menurut (Solihin & Nusa, 2017:108) “Informasi adalah data yang diolah
menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.
Menurut Fauzi (2017:10) “Karakteristik informasi yang berguna yaitu:
1. Relevan
Informsi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakai. Relevasnsi informasi
setiap pengguna informasi akan berbeda-beda tergantung dari kebutuhan
pengguna informasi tersebut. Suatu informasi yang tidak relevan dapat
mengakibatkan pemborosan sumber daya dan tidak produktif bagi pengguna.
2. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau
menyesatkan. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke
penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat
mengubah atau merusak informasi tersebut.
3. Tepat pada waktunya
Informasi yang diterima pengguna informasi tidak boleh terlambat. Informasi
yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi
merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Mengingat mahalnya
nilai informasi maka diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan,
mengolah dan mengirimkannya.
-
13
4. Lengkap
Informasi itu harus lengkap sehingga tidak kehilangan aspek-aspek yang
penting dari kejadian yang merupakan dasar aktivitas yang diukurnya.
5. Rangkuman
Informasi harus difilter agar sesuai dengan kebutuhan pemakasi. Manajer
tingkat lebih rendah cenderung memerlukan informasi yang sangat rinci.
Semakin aliran informasi mengarah ke atas maka informasi akan semakin
mengerucut.
6. Dapat Diverifikasi
Informasi harus dapat diverifikasi jika diperoleh dari dua oarng yang berbeda
dari suatu sistem yang saling berinteraksi. Dimana hasil informasi dari kedua
orang tersebut adalah sama. Informasi itu relevan jika mengurangi
ketidakpastian, memperbaiki kemampuan pengambil keputusan untuk
membuat prediksi, mengonfirmasikan atau memperbaiki ekspektasi mereka
sebelumnya”.
2.1.2. Konsep Dasar Sistem Informasi
Menurut Wilkinson dalam Kadir (2014:9) “Sistem Informasi adalah
kerangka kerja yang mengoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk
mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-
sasaran perusahaan”.
Menurut Leitch dan Davis dalam (Solihin & Nusa, 2017:108) “Sistem
informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, menukung operasi bersifat manajerial dan
-
14
kegiatan strategi-strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar
tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Menurut Nash dan Roberts dalam Fauzi (2017:18)
Suatu sistem informasi adalah suatu kombinasi dari orang-orang, fasilitas,
teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk
mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin
tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap
kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan
sesuatu dasar untuk pengambilan keputusan.
Menurut (Muallifah, 2014:27) “Sistem Informasi merupakan sebuah susunan
yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen sistem informasi
disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem
informasi tersebut terdiri dari (Yakub, 2012:20):
1. Blok masukan (input block), Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem
informasi, juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.
2. Blok model (model block), blok ini terdiri dari kombinasi prosedur logika dan
model matematik yang akan memanipulasi data inputdan data yang tersimpan
di basis data.
3. Blok keluaran (output block), produk dari sistem informasi adalah keluaran
yang merupakan informasi berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk
semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok teknologi (technology block), blok teknologi digunakan untuk menerima
input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran
dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu :
teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras
(hardware).
-
15
5. Basis data (database block), basis data merupakan kumpulan data yang saling
berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan
digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya”.
2.1.3. Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Bodnar dan Hopwood dalam Kadir (2014:93) mendefinisikan
“Sistem informasi akuntansi sebagai kumpulan sumber daya yang dirancang
untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi”.
Menurut Cushing dalam Fauzi (2017:25) “Sistem Informasi Akuntansi
adalah kumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya modal dalan suatu
organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi keuangan dan
juga informasi yang didapat dari pengumpulan dan pengolahan data transaksi”.
1. Pengertian Akuntansi
Menurut Sujarweni (2015:3) “Akuntansi adalah proses dari transaksi yang
dibuktikan dengan faktur, lalu dari transaksi dibuat jurnal, buku besar, neraca
lajur, kemudian akan menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan
yang digunakan pihak-pihak tertentu.”
2. Pengertian Penjualan
Menurut (Solihin & Nusa, 2017:108) “Penjualan merupakan sebuah proses
dimana kebutuhan pembeli dan kebutuhan penjualan dipenuhi, melalui antar
pertukaran informasi dan kepentingan”.
Menurut Sujarweni (2015:79) “Penjualan adalah suatu sistem kegiatan pokok
perusahaan untuk memperjual-belikan barang dan jasa yang perusahaan
hasilkan”.
-
16
3. Pengertian Jasa
Menurut (Ruslan & Setiawan, 2017:36) “Jasa adalah unsur penting, yaitu
produk yang tidak berwujud, yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan
pelanggannya. Jasa juga tidak mengakibatkan peralihan kepemilikan suatu
barang secara fisik dan jika transaksi dalam pembelian suatu jasa, konsumen
hanya memperoleh sesuatu sebagai bukti bahwa jasa tersebut sudah dibeli”.
4. Pengertian Pendapatan
Menurut Sujarweni (2015:40) “Pendapatan adalah penghasilan yang timbul
dari kegiatan perusahaan. Misalnya penjualan, penghasilan jasa (fee) bunga,
defiden, royalti, dan pendapatan sewa”.
5. Pengertian Jurnal
Menurut Sujarweni (2015:39) “Jurnal adalah buku harian untuk mencatat
semua transaksi secara kronologis yang memuat nama bersama besarannya ke
rekening (rekening debet maupun kredit)”.
Jurnal pendapatan adalah sebagai berikut:
Kas xxx
Pendapatan Usaha xxx
Kas xxx
Pedapatan Jasa xxx
Menurut Sujarweni (2015:46) Jurnal terdapat du macam, yaitu:
a. Jurnal umum
Jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi
perusahaan berdasarkan urutan waktu kejadian. Jurnal umum bersumber
dari bukti transaksi yang diterima/diterbitkan perusahaan.
-
17
Tabel II.1
Contoh Jurnal Umum
Tanggal No. Bukti
Transaksi
Keterangan/
Akun
Ref Debet Kredit
1/1/2006 Fkt beli 01 Mesin 1210 Rp
100.000,-
Kas 1100 Rp
100.000,-
Sumber: Sujarweni (2015:46)
b. Jurnal khusus
Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk membantu pencatatan
jurnal umum, dimana transaksi yang akan diproses tersebut dituntun untuk
menyajikan informasi lebih komplit dan transaksi tersebut sering terjadi atau
berulang-ulang, sehingga perlu menggunakan jurnal khusus.
Jenis-jenis jurnal khusus ada empat yaitu:
1) Jurnal penerimaan kas
Jurnal penerimaan kas adalah jurnal yang dibuat atau digunakan untuk
mencatat transaksi penerimaan uang tunai atau kas.
2) Jurnal pengeluaran kas
Jurnal pengeluaran kas adlah jurnal yang dibuat untuk mencatat semua
transaksi pengeluaran uang tunai atau kas.
3) Jurnal pembelian
Jurnal pembelian digunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang
secara kredit.
-
18
4) Jurnal penjualan
Jurnal penjualan adalah jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi
penjualan barang dagang secara kredit.
Tabel II.2
Contoh Jurnal Khusus
Tanggal Keterangan Ref
Syarat
Pembayaran
Pembelian
/Utang
Dagang
1 2 3 4 5
2009 2 Pt. Master 2/10, n/30 4.000.000
Januari 5 CV. A.Ragil 2/5, n/30 3.000.000
7 PT. Atlantis 10/5, n/30 5.000.000
20 PT. Master 2/10, n/39 3.500.000
Sumber: Sujarweni (2015:53)
6. Pengertian Siklus Akuntansi
Menurut Bahri (2016:18) “Siklus akuntansi adalah tahapan-tahapan mulai dari
terjadinya transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan sehingga
siap untuk pencatatan berikutnya. Siklus akuntansi dimulai dari bagaimana
transaksi itu dicatat, bagaimana munculnya akun-akun pada jurnal dan
bagaimana akun itu dinilai serta tersajikan di laporan keuangan dan kembali
pencatatan transaksi berikutnya seperti tahapan-tahapan sebelumnya.”
-
19
2.1.5. Konsep Dasar Basis data
Menurut Raharjo (2015:2) “Database didefinisikan sebagai kumpulan data
yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat
dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.
Menurut Jogiyanto dalam (Muallifah, 2014:27) Basis data (database)
merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak
untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu komponen yang penting
dalam sistem informasi, karena merupakan batas dalam menyediakan informasi
disebut dengan database system”.
Menurut Indrajani (2014:2) “Ada beberapa pengertian tentang basis data,
yaitu:
1. Kumpulan terpadu dari elemen data logis yang saling berhubungan. Basis data
mengonsolidasi banyak catatan yang sebelumnya disimpan dalam file terpisah.
2. Merupakan suatu kumpulan data yang berhubungan secara logis dengan
deskripsi data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi informasi yang
dibutuhkan oleh suatu organisasi. Artinya, basis data merupakan tempat
penyimpanan Artinya, basis data merupakan tempat penyimpanan data yang
besar, dimana dapat digunakan oleh banyak pengguna. Seluruh item basis data
tidak lagi dimiliki oleh satu departemen, melainkan menjadi sumber daya
perusahaan yang dapat digunakan bersama”.
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:43) “Sistem basis data adalah
sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang
sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan.
-
20
Pada intinya basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses
dengan mudah dan cepat”.
Tabel 1
Tabel n
Tabel 2 ........................
Basis data
Sumber: Sukamto dan Shalahuddin (2016:44)
Gambar II.1 Ilustrasi Basis Data
2.1.6. Konsep Dasar Perangkat Lunak
1. Sistem operasi (operating system)
Menurut Kadir (2014:188) “Sistem operasi adalah program yang bertindak
sebagai perantara antara pemakai komputer dan perangkat keras komputer.
Tujuan sistem operasi adalah menyediakan lingkungan yang memungkinkan
pemakai dapat menjalankan program apapun dengan mudah”.
2. PHP (PHP: Hypertext Preprocessor)
Menurut (Kurniawan, Hamzah, & Widyastuti, 2016:149) PHP merupakan
bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses di server.
Hasilnya yang dikirimkan ke klien, tempat pemakai menggunakan browser
(Wahyudi,2007).
-
21
3. Adobe Dreamweaver
Menurut (Achmad Sidik, Sutarman, 2017:57)“Adobe Dreamweaver adalah
perangkat lunak terkemuka untuk desain web yang menyediakan kemampuan
visual yang intuitif termasuk pada tingkat kode; yang dapat digunakan untuk
membuat dan mengedit website HTML serta aplikasi mobile seperti
smartphone, tablet dan perangkat lainnya. Dengan adanya fitur layout Fluit
Grild yang dirancang khusus untuk memungkinkan lintas platform, maka akan
membuat layout adaptif atau dapat menyesuaikan dengan browser yang
dipakai”.
4. Hypertext Markup Language (HTML)
Menurut Taryana dan Koesharyatin (2014:29) “Hypertext Markup Language
(HTML) adalah bahasa yang digunakan untuk menulis halaman web”. HTML
merupakan pengembangan dari standar pemformatanteks yaitu, Standard
Generalizes Markup Language (SGML). HTML pada dasarny mrupakan
dokumen ASCII atau teks biasa yang diracang untuk tidak tergantung pada
suatu sistem operasi tertentu.
5. Cascading Style Sheet (CSS)
Menurut Taryana dan Koesharyatin (2014:181) “CSS (Cascading Style Sheet)
adalah suatu bahasa stylesheet yang digunakan untuk mengatur tampilan suatu
website, baik tata letaknya, jenis huruf, warna, dan semua yang berhubungan
dengan tampilan”, pada umumnya CSS digunakan untuk memformat halaman
web yag ditulis dengan HTML atau XHTML.
-
22
6. JavaScript
Menurut (Noor, 2017:84) JavaScript merupakan bahasa pemrograman paling
populer didunia ini, karena javascript bisa dipakai di HTML, web, untuk
server, lapotop, tablet, ponsel. Ditinjau dari jenisnya adalah bahasa jenis
cripting. Artinya anda harus perlu mengetikkann kodenya secara langsung dan
dieksekusi langsung dari kode, dan tidak dikompilasi dulu untuk dijadikan file
executable (Winarno, 2014).
7. MySQL
Menurut Nugroho dalam (Kusuma & Utami, 2017:37) MySQL adalah sebuah
perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa inggris: database
management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar
6 juta instalasi diseluruh dunia.
2.2. Peralatan Pendukung
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:137) “UML (Unified Modeling
Language) merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai
sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung”.
Menurut (Setiadi & Setiawan, 2016:401) “Unified Modelling Language
(UML) adalah bahasa standar untuk membuat rancangan software. UML biasanya
digunakan untuk menggambarkan dan membangun dokumen artifak dari
software-intensive system”.
-
23
2.2.1. Diagram UML (Unified Modeling Language)
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:140) “Pada UML 2.3 terdiri dari
13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori. Pembagian kategori
dan macam-macam diagam tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
UML 2.3 Diagram
Behavior
Diagrams
Structure
Diagrams
Intraction
Diagrams
Class diagram
Object diagram
Component
diagram
Composite
structure diagram
Package diagram
Deployment
diagram
Use case diagram
Activity diagram
State machine
diagram
Sequence
diagram
Communication
diagram
Timing diagram
Interaction
overview diagram
Sumber: Sukamto dan Shalahuddin (2016:140)
Gambar II.2. Diagram UML
Berikut penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut:
1. Structure diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.
-
24
2. Behavior diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada
sebuah sistem.
3. Interaction diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar
subsistem pada suatu sistem.
1. Use Case Diagram
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:155) “Use case atau diagram use
case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang
akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih
aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan
untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam sebuah sistem informasi dan
siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.
Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin
dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa
yang disebut aktor dan use case. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
a. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan
sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu
sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum
tentu merupakan orang.
b. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit
yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.
-
25
Berikut ini adalah simbol-simbol yang ada pada diagram use case:
Tabel II.3
Simbol Use Case Diagram
Simbol Deskripsi
Use case
Nama use case
Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-
unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor;
biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja
di awal di awal frase nama use case
Aktor / Actor
Nama aktor
Orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi
dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar
sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi
walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi
aktor belum tentu merupakan orang; biasanya
dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase
nama aktor
Asosiasi / Association
Komunikasi antara aktor dan use case yang
berpartisipasi pada use case atau use case memiliki
interaksi dengan aktor
Ekstensi / Extend
Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana
use case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri
walau tanpa use case tambahan itu; mirip dengan
prinsip inheritance pada pemrograman berorientasi
objek; biasanya use case tambahan memiliki nama
depan yang sama dengan use case yang ditambahkan,
misal
Validasi username
Validasi user
Validasi sidik jari
arah panah mengarah pada use case yang
ditambahkan; biasanya use case yang menjadi extend-
nya merupakan jenis yang sama dengan use case yang
menjadi induknya.
Generalisasi/Generalization
Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum –
khusus) antara dua buah use case dimana fungsi yang
satu adalah fungsi yang lebih umum dari lainnya,
misalnya:
-
26
Mengolah data
Hapus data
Ubah data
Arah panah mengarah pada use case yang menjadi
generalisasinya (umum)
Menggunakan/Include/Uses
Relasi use case tambahan ke sebuah use case di mana
use case yang ditambahkan memerlukan use case ini
untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat
dijalankan use case ini.
Ada dua sudut pandang yang cukup besar mengenai
include di use case:
Include berarti use case yang ditambahkan akan selalu dipanggil saat use case tambahan
dijalankan, misal pada kasus berikut:
Validasi
username
login
Include berarti use case yang tambahan akan
selalu melakukan pengecekan apakah use case
yang ditambahkan telah dijalankan sebelum use
case tambahan dijalankan, misal pada kasus
berikut:
Ubah data
Validasi user
Kedua interpretasi di atas dapat dianut salah satu atau
keduanya tergantung pada pertimbangan dan
interpretasi yang dibutuhkan
Sumber: Sukamto dan Shalahuddin (2016:156)
-
27
2. Activity Diagram
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:161) “Diagram aktivitas atau activity
diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem
atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu
diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas
sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh
sistem”.
Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal
berikut:
a. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan
merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan
b. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem/user interface dimana setiap
aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan.
c. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah
pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.
d. Rancangan menu yang ditampilkan pada prangkat lunak.
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram aktivitas:
Tabel II.4
Simbol Activity Diagram
Simbol Deskripsi
Status awal
Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas
memiliki sebuah status awal
Aktivitas
Aktivitas
Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya
diawali dengan kata kerja.
Percabangan/decision
Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan
aktivitas lebih dari satu.
Penggabungan/join
Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu
aktivitas digabungkan menjadi satu.
-
28
Status akhir
Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram
aktivitas memiliki sebuah status akhir.
Swimlane
Nama swimlane
Na
ma
sw
imla
ne
Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung
jawab terhadap aktivitas yang terjadi.
Sumber: Sukamto dan Shalahuddin (2016:162)
3. Deployment Diagram
Diagram deployment atau deployment diagram menunjukkan konfigurasi
komponen dalam proses eksekusi aplikasi. Diagram deployment juga dapat
digunakan untuk memodelkan hal-hal berikut:
a. Sistem tambahan (embedded system) yang menggambarkan rancangan
device, node, dan hardware.
b. Sistem client/server misalnya seperti gambar berikut:
browser
client server
Php server
Components
Business process
printer
Sumber: Sukamto dan Shalahuddin (2016:154)
Gambar II.3 Diagram Deployment Sistem Client/Server
-
29
c. Sistem terdistribusi murni
d. Rekayasa ulang aplikasi
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram deployment:
Tabel II.5
Simbol Deployment Diagram
Simbol Deskripsi
Package
Package
Package merupakan sebuah bungkusan
dari satu atau lebih node
Node
Nama_node
Biasanya mengacu pada perangkat keras
(hardware), perangkat lunak yang tidak
dibuat sendiri (software), jika di dalam
node disertakan komponen untuk
mengkonsistenkan rancangan maka
komponen yang diikutsertakan harus
sesuai dengan komponen yang telah
didefinisikan sebelumnya pada diagram
komponen.
Kebergantungan / dependency
Kebergantungan antar node, arah panah
mengarah pada node yang dipakai
Link
Relasi antar node
Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2016:154)
4. Sequence Diagram
Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima
antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuen maka harus
diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode
yang dimiliki kelas yang diinstansikan menjadi objek itu. Membuat diagram
sekuen juga dibutuhkan untuk melihat skenario yang ada pada use case.
-
30
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram sekuen:
Tabel II.6
Simbol Sequence Diagram
Simbol Deskripsi
Aktor
Nama Aktor
Atau
Nama aktor
Tanpa waktu aktif
Orang, proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi yang
akan dibuat di luar sistem informasi yang akan
dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari
aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum
tentu merupakan orang; biasanya dinyatakan
menggunakan kata benda di awal frase nama
aktor
Garis hidup/lifeline
Menyatakan kehidupan suatu objek
Objek
Nama objek : nama kelas
Menyatakan objek yang berinteraksi pesan
Waktu aktif
Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan
berinteraksi, semua yang terhubung dengan
waktu aktif ini adalah sebuah tahapan yang
dilakukan di dalamnya, misalnya:
1: Login()
2: cekStatusLogin()
3: open()
Maka cekStatusLogin() dan open() dilakukan
di dalam metode login()
Aktor tidak memiliki waktu aktif.
Pesan tipe create
Menyatakn suatu objek membuat objek yang
lain, arah panah mengarah pada objek yang
dibuat.
Pesan tipe call Menyatakan suatu objek memanggil
operasi/metode yang ada pada objek lain atau
dirinya sendiri,
-
31
1: nama_metode()
1: nama_metode()
Arah panah mengarah pada objek yang
memiliki operasi/metode, karena ini
memanggil operasi/metode maka
operasi/metode yang dipanggil harus ada
diagram kelas sesuai dengan kelas objek yang
berinteraksi.
Pesan tipe send
1: masukan
Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan
data/masukan/informasi ke objek lainnya, arah
panah mengarah pada objek yang dikirimi.
Pesan tipe return
1: keluaran
Menyatakan bahwa suatu objek yang telah
menjalankan suatu operasi atau metode
menghasilkan suatu kembalian ke objek
tertentu, arah panah mengarah pada objek
yang menerima kembalian
Pesan tipe destroy
Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup
objek yang lain, arah panah mengarah pada
objek yang diakhiri, sebaiknya jika ada create
maka ada destroy.
Sumber: Sukamto dan Shalahuddin (2016:165)
2.2.2. ERD (Entity Relationship Diagram)
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:50) “ERD dikembangkan
berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk
pemodelan basis data relasional. Sehingga jika penyimpanan basis data
menggunakan OODBMS (Object Oriented Database Management System) maka
perancangan basis data tidak perlu menggunakan ERD. ERD memiliki beberapa
aliran notasi seperti notasi Chen (dikembangkan oleh Peter Chen), Barker
(dikembangkan oleh Richard Barker, Ian Palmer, Harry Ellis), notasi Crow’s
Foot, dan beberapa notasi lain.
-
32
Berikut adalah simbol-simbol yang digunakan pada ERD dengan notasi
Chen:
Tabel II.7
Simbol-Simbol ERD
Simbol Deskrispi
Entitas/entity
Nama_entitas
Entitas merupakan data inti yang akan
disimpan; bakal tabel pada basis data;
benda yang memiliki data dan harus
disimpan datanya agar dapat diakses oleh
aplikasi komputer; penamaan entitas
biasanya lebih ke kata benda dan belum
merupakan nama tabel.
Atribut
Nama_atribut
Field atau kolom data yang butuh
disimpan dalam suatu entitas
Aribut kunci primer
Nama_kunci primer
Field atau kolom data yang butuh
disimpan dalam suatu entitas dan
digunakan sebagai kunci akses record
yang diinginkan; biasanya berupa id;
kunci primer dapat lebih dari satu kolom,
asalkan kombinasi dari beberapa kolom
tersebut dapat bersifat unik (berbeda
tanpa ada yang sama)
Atribut multinilai/multivalue
Nama_atribut
Field atau kolom data yang butuh
disimpan dalam suatu entitas yang dapat
memiliki nilai lebih dari satu
Relasi
Nama_relasi
Relasi yang menghubungkan antar
entitas; biasanya diawali dengan kata
kerja.
-
33
Asosiasi/association
N
penghubung antara relasi dan entitas
dimana di kedua ujungnya memiliki
multiplicity kemungkinan jumlah
pemakaian
Kemungkinan jumlah maksimum
keterhubungan antara entitas satu dengan
yang lain disebut dengan kardinalitas.
Misalkan ada kardinalitas 1 ke N atau
sering disebut dengan one to many
menghubungkan entitas A dan entitas B
Sumber: Sukamto dan Shalahuddin (2016:50)
2.2.3. LRS (Logical Record Structure)
Menurut Wulandari dalam (Sumirat & Jakaria, 2018:92) “Logical Record
Structure dibentuk dengan nomor dari tipe record. Beberapa tipe record
digambarkan oleh kotak empat persegi panjang dan dengan nama yang unik”.
2.2.4. Spesifikasi File
Menurut (Ardiyah & Palasara, 2018:5) Spesifikasi file menjelaskan tentang
file-file yang akan digunakan dalam pengolahan database, serta sebagai media
penyimpanan data.
2.2.5. User Interface
Menurut (Nugraha & Octasia, 2016:301) User interface merupakan
tampilan program aplikasi yang digunakan dalam perancangan sistem informasi.
Menurut (Wira dkk, 2017:19) User interface adalah sebuah media yang
menghubungkan manusia dengan komputer agar dapat saling berinteraksi.
2.2.6. Code Generation
Menurut (Monalisa & Mahendra, 2017:2) Code Generation (pengkodean)
merupakan tahap penerjemahan desain sistem yang telash dibaut kedalam bentuk
bahasa yang dapat dimengerti oleh komputer.
-
34
2.2.7. Black Box Testing
Menurut Sukamto dan Shalahuddin dalam (Amin, 2017:115) “Black Box
Testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa
menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui
apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan
spesifikasi yang dibutuhkan”.
2.2.8. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) dan Perangkat Lunak
(Software)
1. Perangkat Keras (Hardware)
Menurut Pratama (2014:15) “Elemen perangkat keras (hardware) mencakup
semua perangkat keras komputer yang diperlukan oleh sebuah sistem
informasi. Elemen perangkat keras (hardware) memiliki peran di dalam proses
penyimapanan data dan informasi, unit input data, output informasi,
pengolahan data, serta menjadi terminal untuk koneksi server dan client pada
sistem informasi di jaringan komputer”.
2. Perangkat Lunak (Software)
Menurut Kadir (2014:15) “Elemen perangkat lunak (software) berfungsi untuk
membantu sistem di dalam proses pengoperasian, pengolahan data,
pengambilan keputusan, analisis, manajemen data, dan lain-lain. Dengan
adanya elemen perangkat lunak, maka fungsionalitas sistem informasi akan
berjalan dengan baik. Hal ini akan berdampak pada pelayanan yang lebih baik
dan manfaat yang dirasakan akan lebih besar.